Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah"

Transkripsi

1 Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Triwulan 214 Kantor Perwakilan Bank ndonesia Wilayah V (Jateng-DY) Jl. mam Bardjo SH No.4 Semarang Telp. (24) , Fax. (24)

2 KAJAN EKONOM REGONAL PROVNS JAWA TENGAH TRWULAN TAHUN 214 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Tengah dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank ndonesia Wilayah V, untuk menganalisis perkembangan ekonomi Jawa Tengah secara komprehensif. si kajian dalam buku ini mencakup perkembangan ekonomi makro, inflasi, moneter, perbankan, sistem pembayaran, keuangan daerah, dan prospek ekonomi Jawa Tengah. Penerbitan buku ini bertujuan untuk: (1) melaporkan kondisi perkembangan ekonomi dan keuangan di Jawa Tengah kepada Kantor Pusat Bank ndonesia sebagai masukan pengambilan kebijakan, dan (2) menyampaikan informasi kepada external stakeholders di daerah mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini. Kantor Perwakilan Bank ndonesia Wilayah V (Jateng-DY) Sutikno Marlison Hakim Putra Nusantara S. Eko Purwanto : Kepala Kantor Perwakilan : Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Manajemen ntern : Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM, dan Komunitas : Kepala Divisi Sistem Pembayaran Salinan buku ini dapat diunduh dari laman Bank ndonesia dengan alamat

3

4 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Tengah Triwulan 214 dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank ndonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami, hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-nya serta kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya. Semarang, Mei 214 KEPALA PERWAKLAN BANK NDONESA WLAYAH V Ttd Sutikno Direktur Eksekutif i

5

6 DAFTAR S Kata Pengantar Daftar si Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Suplemen Tabel ndikator Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Ringkasan Umum 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 1.1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Secara Umum 1.2. Perkembangan Ekonomi Sisi Penggunaan 1.3. Perkembangan Ekonomi Sisi Sektoral 2. Perkembangan nflasi Jawa Tengah 2.1. nflasi Secara Umum 2.2. nflasi Berdasarkan Kelompok Kelompok Bahan Makanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Transpor Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok Lainnya 2.3. Disagregasi nflasi Kelompok Volatile foods Kelompok Administered Prices Kelompok nti 2.4. nflasi Kota Kota di Provinsi Jawa Tengah 3. Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 3.1. Kondisi Umum Perbankan Jawa Tengah 3.2. Perkembangan Bank Umum Perkembangan Jaringan Kantor Bank Perkembangan Penghimpunan DPK Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Kualitas Penyaluran Kredit/Pembiayaan Bank Umum iii v vii xi xiii daftar isi

7 3.3. Perkembangan Perbankan Syariah 3.4. Perkembangan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) 3.5. Perkembangan Perkasan 4. Perkembangan Keuangan Daerah 5. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah 5.1. Ketenagakerjaan 5.2. Pengangguran 5.3. Nilai Tukar Petani 5.4. Tingkat Kemiskinan 5.5. ndikator Pemerataan Pendapatan 6. Outlook Pertumbuhan Ekonomi dan nflasi Daerah 6.1. Pertumbuhan Ekonomi 6.2. nflasi iv daftar isi

8 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 menurut Penggunaan Tahun (%) 5 Tabel 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq) Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 menurut Penggunaan Tahun (%) Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Tahunan Sektoral PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 (%) Tabel 1.4. Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 (%) Tabel 2.1. Tabel Komoditas Utama Penyumbang nflasi Triwulanan di Jawa Tengah Tabel 2.2. Perkembangan nflasi Tahunan Per Kelompok Tabel 2.3 Perkembangan nflasi Tahunan dan Triwulanan Tw - Kelompok Bahan Makanan Tabel 3.1. Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan di Jawa Tengah Tabel 3.2. Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Jawa Tengah Tabel 3.3. Perputaran Cek dan Bilyet Giro Kosong Provinsi Jawa Tengah Tabel 4.1. Realisasi APBD Jawa Tengah Triwulan Tabel 5.1. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 213 Februari 214 (juta orang) 45 Tabel 5.2. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Februari 213 Februari 214 (juta orang) Tabel 5.3. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan,Februari 213 Februari 214 (jt org) Tabel 5.4. Garis Kemiskinan, Jumlah Menurut Daerah, 21-September 213 (Rupiah) Tabel 6.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 menurut Penggunaan dan Proyeksi Triwulan 214 (%) Tabel 6.2. Pertumbuhan Ekonomi Negara Tujuan Ekspor Jawa Tengah (%) daftar tabel v

9

10 DAFTAR GRAFK Grafik 1.1. Perkembangan ndeks Ketepatan Waktu Pembelian (Konsumsi) Barang Tahan Lama Grafik 1.2. Perkembangan Penjualan Listrik Segmen Rumah Tangga di Jawa Tengah Grafik 1.3. Pertumbuhan Tahunan Kredit Konsumsi Vs Konsumsi PDRB Tahunan di Jawa Tengah Grafik 1.4. Survei Tendensi Konsumen Grafik 1.5. Pertumbuhan Tahunan mpor Konsumsi Vs Konsumsi PDRB Tahunan di Jawa Tengah Grafik 1.6. Pertumbuhan Giro Pemerintah Vs Konsumsi Pemerintah di Jawa Tengah Grafik 1.7. Perkembangan Penyaluran Kredit nvestasi di Jawa Tengah Grafik 1.8. Perkembangan Pertumbuhan mpor Barang Modal Vs PMTDB Grafik 1.9. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Asing di Jawa Tengah Grafik 1.1. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri Provinsi Jawa Tengah Grafik Perkembangan Volume Ekspor Luar Negeri Provinsi Jawa Tengah Grafik Perkembangan Ekspor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Tujuan Grafik Pangsa Ekspor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Tujuan Triwulan 214 Grafik Perkembangan Nilai mpor Provinsi Jawa Tengah Grafik Perkembangan Volume mpor Provinsi Jawa Tengah Grafik Pangsa Negara Asal mpor Jawa Tengah Grafik Perkembangan Nilai mpor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Asal Grafik Sumber Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur PDRB Sektoral Provinsi Jawa Tengah Triwulan Tahun 214 (%) Grafik 1.2. Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Produksi Padi di Jawa Tengah Grafik Perkembangan ndustri Besar Jawa Tengah Grafik Perkembangan ndustri Kecil Jawa Tengah Grafik Perkembangan Konsumsi Listrik Segmen Bisnis di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Konsumsi Listrik Segmen ndustri di Jawa Tengah Grafik Perkembangan mpor Nonmigas Bahan Baku di Jawa Tengah Grafik Perkembangan mpor Nonmigas Barang Modal di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Konsumsi Semen di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Penyaluran Kredit Konstruksi dan Perumahan di Jawa Tengah Grafik 1.3. Perkembangan Penjualan Listrik di Jawa Tengah daftar grafik vii

11 DAFTAR GRAFK DAFTAR GRAFK Grafik Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Kegiatan Dunia Usaha Grafik Perkembangan Keyakinan Konsumen dan Pedagang Eceran Grafik Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Jawa Tengah Grafik 2.1. Perbandingan nflasi Bulanan Tahun Kalender Grafik 2.2. Perkembangan nflasi Tahunan Jawa Tengah dan Nasional Grafik 2.3. Perkembangan nflasi Triwulanan Provinsi Jawa Tengah Grafik 2.4. Event Analysis nflasi Provinsi Jawa Tengah Grafik 2.5. Disagregasi nflasi Tahunan Grafik 2.6. Disagregasi nflasi Bulanan Grafik 2.7 Perkembangan Harga Komoditas nternasional dan Emas. Grafik 2.8. ndeks Ekspektasi Konsumen terhadap Kenaikan Harga Grafik 2.9. ndeks Ekspektasi Harga Pedagang Eceran Grafik 2.1. nflasi Kota di Provinsi Jawa Tengah Grafik nflasi Kota di Provinsi Jawa Tengah per Kelompok Grafik 3.1. Perkembangan ndikator Perbankan Jawa Tengah Grafik 3.2. Pertumbuhan Tahunan ndikator Perbankan Jawa Tengah Grafik 3.3. Perkembangan DPK Perbankan Umum di Provinsi Jawa Tengah Grafik 3.4. Komposisi DPK Perbankan Umum Triwulan 214 di Provinsi Jawa Tengah Grafik 3.5. Perkembangan Kredit Sektor Utama Bank Umum Provinsi Jawa Tengah (Rp Triliun) Grafik 3.6. Pertumbuhan Kredit Perbankan di Provinsi Jawa Tengah Grafik 3.7. Komposisi Kredit Perbankan Triwulan 214 di Provinsi Jawa Tengah Grafik 3.8. Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Simpanan Jawa Tengah Grafik 3.9. Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Pinjaman Jawa Tengah Grafik 3.1. Perkembangan Suku Bunga Sektor Utama Jawa Tengah Grafik Perkembangan Kredit kepada UMKM Grafik NPL Kredit UMKM Grafik Perkembangan Kredit kepada UMKM Berdasar Penggunaan Grafik NPL Kredit UMKM Berdasar Penggunaan Grafik Perkembangan Perputaran Kliring di Jawa Tengah viii daftar grafik

12 DAFTAR GRAFK DAFTAR GRAFK Grafik Perkembangan Nilai RTGS Jawa Tengah Grafik Perkembangan Volume RTGS Jawa Tengah Grafik Perkembangan Kegiatan Perkasan di Jawa Tengah Grafik Perkembangan Penarikan Uang Lusuh Grafik 4.1. Pangsa Belanja Langsung dan Tidak Langsung Grafik 4.2. Proporsi Realisasi Belanja Tidak Langsung Triwulan 214 Grafik 4.3. Proporsi Realisasi Belanja Langsung Tw -214 Grafik 4.4. Porsi Belanja Modal pada APBD Grafik 4.5. Proporsi Realisasi Pendapatan Grafik 5.1. ndeks Hasil Survei Konsumen Mengenai Kondisi Saat ni Triwulan 214 Grafik 5.2. ndeks Harga yang Diterima, ndeks Harga yang Dibayar dan Nilai Tukar Petani Grafik 5.3. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah Tahun (ribuan orang) Grafik 5.4. PDRB Per Kapita Grafik 5.5. ndeks Gini Ratio Grafik 6.1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Grafik 6.2. Perkiraan Kegiatan Dunia Usaha dan Situasi Bisnis Perusahaan Grafik 6.3. Perkembangan ndeks Tendensi Konsumen Mendatang Grafik 6.4. Perkembangan Ekspektasi Konsumen Mendatang Grafik 6.5. Proyeksi nflasi Tahunan Jawa Tengah Grafik 6.6. Ekspektasi Harga Berdasarkan Survei Konsumen daftar grafik ix

13

14 DAFTAR SUPLEMEN Suplemen 1. Daya Saing ndustri Jawa Tengah, ditengah Pergerakan Nilai Tukar Suplemen 2. Dampak Banjir di Jawa Tengah Suplemen 3. Dampak El Nino dan Potensi Produksi Pangan di Jawa Tengah daftar suplemen xi

15

16 TABEL NDKATOR EKONOM PROVNS JAWA TENGAH A. PDRB & nflasi NDKATOR Ekonomi Makro Regional *) Produk Domestik Regional Bruto (%,yoy) Berdasarkan Sektor - Pertanian - Pertambangan & Penggalian - ndustri Pengolahan - Listrik, Gas % Air Bersih - Bangunan - Perdagangan - Pengangkutan Dan Komunikasi - Keuangan, Persewaan & Jasa Usaha - Jasa - Jasa Berdasarkan Permintaan - Konsumsi Rumah Tangga - Konsumsi Swasta Nirlaba - Konsumsi Pemerintah - nvestasi - Eksport - mport Eksport - Nilai Eksport Non Migas (USD Juta) - Volume Eksport Non Migas (Ribu Ton) mport - Nilai Eksport Non Migas (usd Juta) - Volume Eksport Non Migas (ribu Ton) ndeks Harga Konsumen Provinsi Jawa Tengah Kota Purwokerto Kota Surakarta Kota Semarang Kota Tegal Kota Kudus Kota Cilacap Laju nflasi Tahunan (%, yoy) Provinsi Jawa Tengah Kota Purwokerto Kota Surakarta Kota Semarang Kota Tegal Kota Kudus Kota Cilacap V , , , , , ,458 1, ,29 3,19 5,179 3, , , , ,468 1, , ,378 1, V , , ,658 3,144 5,554 4, , , *Mulai tahun 213, perhitungan HK menggunakan SBH 212 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah TABEL NDKATOR EKONOM PROVNS JAWA TENGAH xiii

17 B. Perbankan dan Sistem Pembayaran NDKATOR V V Perbankan **) Dana Pihak Ketiga (Rp Triliun) - Giro - Tabungan - Deposito Kredit (Rp Triliun) - Modal Kerja - Konsumsi - nvestasi Kredit UMKM (Rp Triliun) Modal Kerja nvestasi Loan To Deposit Ratio (%) NPL Gross (%) Sistem Pembayaran Transaksi RTGS (Rp Triliun) - Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Miliar) - Rata-rata Harian Volume Transaksi (Lembar) Transaksi Kliring - Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Miliar) - Rata-rata Harian Volume Transaksi (lembar) 2,928 1, ,679 2,889 2, ,715 3,2 2, ,435 Transaksi Kas Titipan (Rp Triliun) - Outflow nflow Net Outflow *Data Perbankan merupakan data bank umum yang ada di Jawa Tengah (Lokasi Bank Pelapor) 2,82 1, , ,986 2, , ,958 2, , ,55 2, , ,589 3, , ,592 2, , ,455 2, xiv TABEL NDKATOR EKONOM PROVNS JAWA TENGAH

18 RNGKASAN UMUM

19

20 Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan 214 tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya. Ekonomi Jawa Tengah tumbuh melambat dari 5,6% (yoy) di triwulan V 213 menjadi 5,4% (yoy) pada triwulan 214. Namun, capaian ini masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan Nasional 5,2% (yoy). Faktor pendorong perlambatan ekonomi pada triwulan 214 adalah kegiatan ekspor dan konsumsi yang tumbuh moderat, lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya. Perlambatan konsumsi terutama pada konsumsi pemerintah. Kegiatan konsumsi rumah tangga sedikit melambat sementara konsumsi lembaga non profit meningkat sehingga konsumsi swasta tumbuh stabil dibanding triwulan sebelumnya. Sementara, investasi tumbuh cukup mengesankan, baik dalam bentuk investasi bangunan maupun non bangunan. Kondisi tersebut mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin berimbang. Kesinambungan konsumsi dapat dipenuhi dengan adanya investasi. Kegiatan ekspor juga tumbuh melambat khususnya ekspor luar negeri. Dari sisi sektoral, kinerja sektor industri pengolahan yang melambat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tidak dapat tumbuh setinggi periode sebelumnya. ndustri migas memberikan tekanan perlambatan yang cukup besar pada periode laporan. Sementara itu, sektor utama ekonomi Jawa Tengah lainnya, yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih dapat tumbuh baik, meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Di sisi perkembangan harga, inflasi Jawa Tengah pada triwulan 214 menurun. nflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan 214 menurun dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari 7,99% (yoy) menjadi 7,8% (yoy). Pencapaian inflasi tersebut masih berada di bawah inflasi nasional yang sebesar 7,32% (yoy). Penurunan inflasi di triwulan 214 dipengaruhi oleh koreksi harga yang terjadi pada beberapa kelompok pangan, terutama komoditas hortikultura. Bencana banjir yang terjadi pada awal tahun berdampak relatif minimal pada harga-harga. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam memitigasi dampak banjir melalui peran Tim Pengendalian nflasi Daerah (TPD). Namun demikian penguatan manajemen bencana perlu terus dilakukan. Di sisi lain, kelompok administered prices cenderung meningkat. terkait kenaikan harga elpiji 12 kg pada awal tahun 214, dan pengenaan tarif surcharge angkutan udara. Sementara itu, peningkatan inflasi inti masih relatif terbatas. Hal ini menggambarkan bahwa permintaan secara agregat mulai meningkat namun terindikasi masih dapat direspons dengan baik oleh para pelaku usaha. Ekspektasi inflasi relatif masih dapat terjaga dan mampu meredam lonjakan inflasi inti. ndustri perbankan di Jawa Tengah pada triwulan 214 masih tumbuh cukup baik. Dana pihak ketiga di Jawa Tengah tumbuh meningkat sementara aset perbankan dan kredit yang disalurkan masih tumbuh cukup tinggi meski melambat dibanding triwulan sebelumnya. Secara tahunan pada triwulan 214, total aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit masing-masing tumbuh 14,89% (yoy), 15,29% (yoy), dan 16,45% (yoy). Seiring dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan DPK maka menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) turut meningkat pada triwulan laporan. Kualitas kredit yang disalurkan masih dapat dijaga jauh di bawah level indikatif lima persen. Kinerja perbankan yang masih cukup baik tersebut memberikan nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi sektor keuangan, yang pada triwulan 214 mampu tumbuh 11,2% (yoy). ringkasan umum 1

21 Melambatnya perekonomian Jawa Tengah triwulan 214 dibarengi dengan persentase realisasi belanja daerah dan pendapatan triwulan 214 lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sesuai siklusnya, realisasi belanja daerah pada triwulan masih terbatas. Realisasi belanja daerah pada APBD triwulan 214 tercatat sebesar 13,11% dari anggaran atau lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14,72%. Sejalan dengan ini persentase realisasi pendapatan daerah triwulan 214 juga tercatat lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi kesejahteraan masyarakat membaik. Angka pengangguran pada Februari 214 menunjukkan penurunan. Secara tahunan maupun dibanding Agustus 213, jumlah penduduk usia produktif yang menganggur menurun. Masih meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah meski secara terbatas diduga sebagai indikasi masih terserapnya angkatan kerja daerah. Hal ini sejalan dengan hasil Survei Konsumen yang menunjukkan ketersediaan lapangan kerja dalam tren meningkat. Namun di sisi lain, kualitas penduduk yang bekerja belum mengalami perbaikan. Penyerapan tenaga kerja sebagian besar masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah (SD ke bawah). Ke depan, ekonomi Jawa Tengah diperkirakan meningkat pada triwulan 214 dibanding triwulan sebelumnya. Perkembangan berbagai indikator ekonomi terakhir mengindikasikan ekonomi Jawa Tengah tumbuh meningkat pada triwulan 214, sebesar 5,8% (yoy). Masih kuatnya keyakinan konsumen dan ekspektasi pelaku usaha yang diindikasikan meningkat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Berdasar survei kegiatan dunia usaha pengusaha memperkirakan kondisi situasi bisnis perusahaan dan kegiatan dunia usaha lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Optimisme pelaku usaha juga didasari masih terjaganya kepercayaan konsumen dalam memandang perekonomian di tahun 214. Konsumsi diperkirakan naik pada triwulan 214, sementara investasi diperkirakan tetap tumbuh tinggi meski tidak setinggi sebelumnya. Ekspor diperkirakan naik dibarengi dengan masih tingginya impor, sejalan dengan tingginya ketergantungan bahan baku impor. Membaiknya perekonomian negara tujuan utama ekspor menjadi penopang pertumbuhan ekspor. Secara sektoral perbaikan sektor industri pengolahan dan naiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran diperkirakan menjadi pendorong perekonomian Jawa Tengah triwulan 214. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 214 diperkirakan tetap tumbuh tinggi. Ekonomi Jawa Tengah pada tahun 214 diperkirakan 5,8% - 6,3% (yoy), dengan kecenderungan bias ke bawah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi ndonesia yang diperkirakan termoderasi di tahun 214. Bank ndonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi ndonesia pada tahun 214 pada kisaran 5,1 5,5%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 214 yang masih diatas pertumbuhan ekonomi ndonesia tersebut ditopang oleh masih kuatnya konsumsi dan investasi yang tumbuh meningkat. Sementara ekspor diperkirakan membaik yang dibarengi dengan peningkatan impor yang lebih tajam. 2 ringkasan umum

22 Dari sisi sektoral, perekonomian tahun 214 didukung oleh membaiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran sejalan dengan naiknya kinerja sektor industri pengolahan. Di sisi lain, sektor pertanian tumbuh tidak setinggi tahun 213 terkait produksi tanaman bahan makanan khususnya padi yang diperkirakan tidak bisa setinggi tahun sebelumnya. Di sisi perkembangan harga, inflasi tahunan Jawa Tengah di triwulan 214 diperkirakan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan tahun 214, inflasi HK Jawa Tengah diperkirakan sebesar 7,4% (yoy). Sumber inflasi diperkirakan terkait pengaruh musiman diperkirakan mendorong inflasi lebih tinggi di triwulan berikutnya. Adanya pengaruh libur sekolah dan tahun ajaran baru di bulan Juni dapat mendorong inflasi triwulanan. Faktor musiman bulan Ramadhan di akhir Juni tahun ini juga menjadi sumber inflasi. Untuk keseluruhan tahun 214, inflasi diperkirakan akan menurun dibanding tahun sebelumnya. Dengan mempertimbangkan sisi pasokan yang lebih baik, inflasi tahun 214 diperkirakan dapat lebih rendah. Dengan hilangnya pengaruh kenaikan harga BBM di tahun 213, inflasi diperkirakan kembali ke pola normal. nflasi Jawa Tengah diperkirakan berada pada kisaran atas 4,5% - 5,5% ringkasan umum 3

23

24 PERKEMBANGAN EKONOM MAKRO REGONAL BAB

25

26 Perekonomian triwulan 214 melambat, didorong menurunnya kinerja industri pengolahan Perlambatan ekonomi pada triwulan 214 berasal dari sektor industri pengolahan khususnya pengolahan migas. Sementara itu, kenaikan sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pertanian menjadi penahan perlambatan ekonomi. Dari sisi penggunaan melemahnya konsumsi akibat konsumsi pemerintah, mendorong perlambatan di triwulan 214. Ekspor juga tumbuh melambat dibarengi dengan kenaikan impor. Masih naiknya investasi menjadi penopang perekonomian di sisi permintaan 1.1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Secara Umum 1 Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan 214 tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya. Ekonomi Jawa Tengah tumbuh melambat dari 5,6% (yoy) menjadi 5,4% (yoy) pada triwulan 214. Namun, capaian ini masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan Nasional 5,2% (yoy). Sementara secara triwulanan tumbuh 6,% (qtq) atau lebih rendah dibanding rata-rata lima tahun terakhir pertumbuhan triwulanan pada triwulan sebesar 6,5%. Faktor pendorong perlambatan ekonomi pada triwulan 214 adalah kegiatan ekspor dan konsumsi yang tumbuh moderat, lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya. Perlambatan konsumsi terutama pada konsumsi pemerintah. Kegiatan konsumsi rumah tangga sedikit melambat sementara konsumsi lembaga non profit meningkat sehingga konsumsi swasta tumbuh stabil dibanding triwulan sebelumnya. Sementara investasi tumbuh cukup mengesankan, baik dalam bentuk investasi bangunan maupun non bangunan. Kondisi tersebut mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin berimbang. Kesinambungan konsumsi dapat dipenuhi dengan adanya investasi. Kegiatan ekspor juga tumbuh melambat khususnya ekspor luar negeri. Dari sisi sektoral, kinerja sektor industri pengolahan yang melambat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tidak dapat tumbuh setinggi periode sebelumnya. Sementara itu, sektor utama ekonomi Jawa Tengah lainnya, yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih dapat tumbuh baik, meningkat dibanding triwulan sebelumnya. 1.2 Perkembangan Ekonomi Sisi Penggunaan Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 menurut Penggunaan Tahun (%) PENGGUNAAN Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa mpor Barang dan Jasa PDRB 212* V * * * ** V* ** *Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 1. Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah diambil dari Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Triwulan tahun 214 yang dikeluaran BPS Provinsi Jawa Tengah. Apabila terdapat perbedaan angka pertumbuhan tahunan yang tertera pada BRS periode saat ini dengan perhitungan ADHK rilis periode ini dengan periode sebelumnya, yang menjadi acuan dalam penulisan KER adalah angka PDRB ADHK berdasar BRS pada saat periode laporan. Hal ini dimungkinkan mengingat besaran PDRB tahun 213 dan 212 masih bersifat sementara. Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 5

27 Tabel 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq) Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 menurut Penggunaan Tahun (%) PENGGUNAAN Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa mpor Barang dan Jasa PDRB 212* 213 V * * ** V** ** *Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Konsumsi rumah tangga masih tumbuh pada level yang moderat, dengan kecenderungan yang melambat. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan 214 tetap terjaga pada level 4,9% (yoy), sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya 5,% (yoy). Masih kuatnya konsumsi rumah tangga didukung oleh beberapa indikator diantaranya konsumen yang masih optimis dalam memandang perekonomian dengan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan nonmakanan serta ketepatan waktu pembelian barang tahan lama yang meningkat (Grafik 1.1). ndikator lain yang memperlihatkan masih kuatnya konsumsi rumah tangga adalah naiknya pertumbuhan tahunan penjualan listrik segmen rumah tangga di triwulan 214 (Grafik 1.2). Sementara itu, beberapa indikator yang menunjukkan perlambatan konsumsi rumah tangga pada triwulan 214 diantaranya indeks pendapatan rumah tangga kini dari hasil Survei Tendensi Konsumen di Jawa Tengah yang cenderung menurun (Grafik 1.4), dan pertumbuhan kredit konsumsi yang melambat cukup tajam (Grafik 1.3). Kondisi tersebut didukung pula oleh turunnya impor barang konsumsi dari luar negeri (Grafik 1.5). Kegiatan terkait Pemilu kembali mendorong konsumsi swasta nirlaba pada triwulan 214. Konsumsi swasta nirlaba naik tajam dari 6,7% (yoy) menjadi 11,9% (yoy). Penyelenggaraan pemilihan umum legislatif (Pileg) memberikan dorongan pada konsumsi swasta nirlaba. Secara triwulanan konsumsi swasta nirlaba naik tajam sebesar 6,9% (qtq) bahkan lebih tinggi dibanding tahun 29 pada saat penyelenggaraan Pemilu. Pada triwulan 29, konsumsi swasta nirlaba hanya tumbuh 1,3% (qtq). Grafik 1.1 Perkembangan ndeks Ketepatan Waktu Pembelian (Konsumsi) Barang Tahan Lama Grafik 1.2 Perkembangan Penjualan Listrik Segmen Rumah Tangga di Jawa Tengah NDEKS OPTMS V 211 V PESMS V JUTA KwH V V PERSEN YOY Ketepatan Waktu pembelian barang tahan lama Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan Sumber : Survei Konsumen Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Penjualan Listrik Sumber : PT PLN Distribusi Jateng dan DY Pertumbuhan tahunan - RHS 6 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

28 Grafik 1.3 Pertumbuhan Tahunan Kredit Konsumsi Vs Konsumsi PDRB Tahunan di Jawa Tengah Grafik 1.4 Survei Tendensi Konsumen 28 PERSEN YOY PERSEN YOY 7,5 125 NDEKS V 211 V V 214 6,5 6 5,5 5 4, V V V Kredit Konsumsi Konsumsi PRDB (-1) - RHS Pendapatan RT Kini Pengaruh nflasi terhadap konsumsi Sumber : Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.5 Pertumbuhan Tahunan mpor Konsumsi Vs Konsumsi PDRB Tahunan di Jawa Tengah Grafik 1.6 Pertumbuhan Giro Pemerintah Vs Konsumsi Pemerintah di Jawa Tengah 4 PERSEN YOY PERSEN YOY 8 5 PERSEN YOY PERSEN YOY V V V V V V 214 7,5 7 6,5 6 5,5 5 4, (1) (2) V V V Vol mport Konsumsi PRDB Konsumsi - RHS Konsumsi Pemda - RHS Giro Sektor Pemerintahan Sumber : Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sesuai polanya, konsumsi pemerintah melambat cukup dalam pada triwulan 214. Konsumsi pemerintah tumbuh 4,8% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,1% (yoy). Hal ini tercermin dari naiknya giro sektor pemerintah di perbankan, menunjukkan minimnya penyairan di triwulan 214. Secara triwulanan konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 17,3% (qtq) atau lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. nvestasi naik, meneruskan tren kenaikan dari tahun 213. nvestasi yang dicerminkan dari PMTB naik tipis dari 9,5% (yoy) pada triwulan V menjadi 9,6% (yoy). nvestasi non-bangunan naik pada triwulan 214, sementara investasi bangunan terindikasi tetap tumbuh tinggi. Kenaikan investasi non-bangunan tercermin dari kenaikan nilai impor barang modal (Grafik 1.8). Hasil survei terhadap kondisi dunia usaha di Jawa Tengah mengindikasikan investasi masih tinggi khususnya di subsektor industri tekstil. nvestasi dilakukan sejalan dengan masih terjaganya optimisme pelaku usaha dalam melihat perekonomian ke depan. Penyaluran kredit investasi juga masih tinggi pada triwulan 214 (Grafik 1.7). Kinerja sektor konstruksi yang mencerminkan investasi bangunan, tercatat tumbuh tinggi pada triwulan 214 sebesar 7,% (yoy). Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 7

29 Realisasi penanaman modal mengkonfirmasi tetap tingginya kegiatan investasi di Jawa Tengah. Dilihat dari realisasi penanaman modal, kenaikan investasi pada periode laporan didorong oleh realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi dalam bentuk PMDN di triwulan 214 tercatat sebanyak 74 proyek dengan nilai sebesar Rp8.88 miliar (Grafik 1.1). Naik cukup besar dibanding triwulan sebelumnya, baik nilai maupun jumlah proyek. Sementara itu penanaman modal asing (PMA) di triwulan 214 juga tercatat cukup tinggi yaitu 6 proyek dengan nilai US$128 juta (Grafik 1.9). Grafik 1.7 Perkembangan Penyaluran Kredit nvestasi di Jawa Tengah Grafik 1.8 Perkembangan Pertumbuhan mpor Barang Modal Vs PMTDB PERSEN YOY PERSEN YOY PERSEN PERSEN V V V V V V V V V Kredit nvestasi Sumber : Bank ndonesia, diolah PMTB - RHS mport barang Modal - yoy PMTDB - RHS mpor Barang Modal - qtq Sumber : Bank ndonesia dan BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.9 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Asing di Jawa Tengah Grafik 1.1 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa Tengah JUMLAH PROYEK JUTA US$ V V V V V Proyek PMA nvestasi PMA - RHS Proyek PMDN nvestasi PMDN - RHS Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal, diolah Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal, diolah Perdagangan Jawa Tengah pada triwulan 214 masih tercatat surplus. Net ekspor masih tercatat positif meski tidak sebesar periode sebelumnya atau periode yang sama tahun sebelumnya. Kegiatan ekspor melambat namun dibarengi dengan naiknya impor. Melambatnya ekspor utamanya dari ekspor luar negeri sementara ekspor antar daerah stabil. Di sisi lain, impor baik luar negeri maupun antar daerah naik. Ekspor pada triwulan 214 tetap dapat tumbuh tinggi, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor pada triwulan 214 tercatat 9,7% (yoy) atau melambat dari sebelumnya yang tumbuh 11,2% (yoy). Melemahnya ekspor akibat melambatnya ekspor luar negeri yang setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sangat tinggi. Sementara ekspor antar daerah stabil di kisaran yang cukup tinggi. 8 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

30 Grafik 1.11 Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Jawa Tengah Grafik 1.12 Perkembangan Volume Ekspor Luar Negeri Provinsi Jawa Tengah 1.6 JUTA USD PERSEN RBU TON PERSEN V V V V V V Nilai Pertumbuhan Tahunan - RHS Volume Pertumbuhan Tahunan - RHS Sumber : Bank ndonesia Sumber : Bank ndonesia Pada periode laporan volume ekspor nonmigas luar negeri melambat, sementara dari sisi nilai masih naik. Pada periode laporan volume ekspor (Grafik 1.12) turun dari 1,57% (yoy) menjadi -12,4% (yoy). Volume ekspor perabotan tercatat melambat pada periode berjalan. Pertumbuhan tahunan volume ekspor perabotan pada triwulan 214 tercatat -,16% (yoy) setelah pada periode sebelumnya tumbuh,55% (yoy). Hal ini sejalan dengan cukup dalamnya perlambatan pertumbuhan industri barang kayu. Sementara itu, volume ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih tercatat naik. Komoditas pakaian, benang tenun, dan kain tekstil masih tercatat naik, sejalan dengan cukup baiknya kinerja industri pengolahan tekstil dan alas kaki. Grafik 1.13 Perkembangan Ekspor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Tujuan Grafik 1.14 Pangsa Ekspor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Tujuan Triwulan JUTA USD Lainnya talia Belgia Jerman Perancis Belanda UK RRC Jepang KorSel USA LANNYA 39% USA 25% JEPANG 9% MALAYSA 3% HONGKONG 3% V V TALA 2% BELGA 2% JERMAN 6% PERANCS 1% BELANDA 2% RRC 11% KOREA SELATAN 4% Sumber : Bank ndonesia Sumber : Bank ndonesia Dilihat dari negara tujuannya ekspor ke hampir semua negara tujuan utama mengalami perlambatan, hanya ekspor ke Eropa yang tetap tumbuh naik. Volume ekspor ke Eropa naik dari 15,6% (yoy) di triwulan V 213 menjadi 18,33% (yoy). Sementara itu, volume ekspor ke Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan terbesar ekspor Jawa Tengah turun 14,7% (yoy) setelah tumbuh 2,21% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Lebih jauh lagi, nilai ekspor Jawa Tengah ke Amerika Serikat pada periode laporan juga tercatat melambat dari 7,13% (yoy) di triwulan 214 menjadi 5,89% (yoy). Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 9

31 Grafik 1.15 Perkembangan Nilai mpor Provinsi Jawa Tengah Grafik 1.16 Perkembangan Volume mpor Provinsi Jawa Tengah JUTA USD V V PERSEN V V JUTA USD V V V PERSEN V Nilai Pertumbuhan Tahunan - RHS Volume mport Pertumbuhan Tahunan - RHS Sumber : Bank ndonesia Sumber : Bank ndonesia Pertumbuhan impor pada triwulan 214 naik baik antar daerah maupun luar negeri. Baik nilai maupun volume impor Jawa Tengah pada periode laporan mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya. Nilai impor Jawa Tengah non migas (Grafik 1.15) naik dari 6,71% (yoy) di triwulan V 213 menjadi 21,3% (yoy). Sementara itu meski volume impor masih turun 1,87% (yoy), namun tidak sebesar periode sebelumnya yang turun 4,4% (yoy). Berdasar kelompoknya kenaikan volume terbesar terjadi pada kelompok barang modal. Pertumbuhan tahunan volume impor kelompok barang modal tercatat 15,73% (yoy) setelah sebelumnya tercatat -2,96% (yoy). Sementara impor bahan baku tercatat -2,3% (yoy) lebih baik dibanding sebelumnya yang tercatat -4,69% (yoy). Di sisi lain, impor barang konsumsi meneruskan tren penurunannya. mpor untuk industri TPT naik. Berdasar STC (Standard nternational Trade Classification) 2 digit, komoditas yang berkontribusi besar terhadap naiknya impor adalah dari kelompok mesin khususnya mesin industri khusus. Mesin ini biasanya digunakan untuk industri TPT. Selanjutnya impor bahan baku TPT khususnya serat tekstil mengalami kenaikan tajam. Sementara di sisi lain, impor benang tenun, kain tekstil tumbuh melambat. Berdasar negara asal, pertumbuhan impor dari hampir semua negara importir utama naik (Grafik 1.18). mpor dari Tiongkok meski masih tercatat turun 4,57% (yoy) namun penurunannya tidak sebesar periode sebelumnya turun 13,96% (yoy). mpor dari Eropa naik menjadi 113% (yoy) sementara impor dari Amerika Serikat masih tercatat tinggi sebesar 24,36% (yoy). Grafik 1.17 Pangsa Negara Asal mpor Jawa Tengah Grafik 1.18 Perkembangan Nilai mpor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Negara Asal 18 JUTA USD TONGKOK 41% USA 7% ASEAN 9% AUSTRALA 6% EROPA 1% LANNYA 27% 2 V V LANNYA RRC EROPA AUSTRALA ASEAN USA Sumber : Bank ndonesia Sumber : Bank ndonesia 1 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

32 1.3 Perkembangan Ekonomi Sisi SEKTORAL Pelemahan perekonomian pada triwulan 214 utamanya akibat melambatnya sektor industri pengolahan. Di sisi lain membaiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta naiknya pertumbuhan sektor pertanian menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di triwulan 214. (Tabel 1.3). Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Tahunan Sektoral PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 (%) LAPANGAN USAHA Pertanian 212* V* * * * ** V** * ** 2.1 Pertambangan Dan Penggalian ndustri Pengolahan Listrik,gas Dan Air Bersih Bangunan Perdagangan,hotel & Restoran Pengangkutan Dan Komunikasi Keuangan, Persewaan & Js. Pers Jasa-jasa PDRB * Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Tabel 1.4. Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2 (%) LAPANGAN USAHA V* * * ** Pertanian Pertambangan Dan Penggalian ndustri Pengolahan Listrik,gas Dan Air Bersih Bangunan Perdagangan,hotel & Restoran Pengangkutan Dan Komunikasi Keuangan, Persewaan & Js. Pers Jasa-jasa PDRB V** ** * Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Dilihat dari struktur ekonomi Jawa Tengah, output pada triwulan 214 masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), serta sektor pertanian. (Grafik 1.19). Meski sektor industri pengolahan tumbuh melambat di triwulan 214, namun tetap menjadi sektor penyumbang terbesar pertumbuhan tahunan. Sektor kedua yang terbesar menyumbang pertumbuhan tahunan Jawa Tengah pada periode laporan adalah sektor PHR diikuti sektor pertanian. Grafik 1.19 Sumber Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur PDRB Sektoral Provinsi Jawa Tengah Tahun 213 (%) Sumber Pangsa Jasa-jasa Keuangan, Persewaan & Jasa Persh. Pengangkutan Dan Komunikasi Perdagangan, Hotel & Restoran Konstruksi Listrik, Gas Dan Air Bersih ndustri Pengolahan Pertambangan Dan Penggalian Pertanian Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 11

33 V Sektor pertanian tumbuh meningkat. Pertumbuhan tahunan pertanian naik tipis dari 2,% (yoy) pada triwulan V 213 menjadi 2,1% (yoy). Secara triwulanan, sektor pertanian tumbuh 37,7% (qtq) atau lebih rendah dibanding rata-rata lima tahun terakhir sebesar 43,7%. Kenaikan utamanya didorong subsektor tanaman bahan makanan. Penanganan banjir yang relatif baik dapat meminimalkan dampak gagal panen. Selain itu, luas lahan yang terkena banjir hanya 4%. Tanam ulang sudah dilakukan dan berjalan cukup baik. Subsektor lain yang tumbuh meningkat adalah subsektor perternakan. Sementara, subsektor lainnya tumbuh melambat. Bahkan subsektor kehutanan pertumbuhannya turun. Grafik 1.2 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi di Jawa Tengah Grafik 1.21 Perkembangan Produksi Padi di Jawa Tengah HEKTAR Ribu Ton RBU HEKTAR RBU TON Tanam Panen Luas Panen Produksi - RHS Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Kinerja sektor industri pengolahan melambat dibanding triwulan sebelumnya, utamanya akibat perlambatan industri migas. Sektor industri pengolahan melambat cukup dalam dari 7,3% (yoy) di triwulan V 213 menjadi 5,9% (yoy). Hal ini sejalan dengan kinerja industri pengolahan di Jawa yang melambat, khususnya di Jawa Barat dan Banten. Kinerja industri migas turun sehingga menarik ke bawah pertumbuhan sektor industri pengolahan. Sejalan dengan ini, industri pengolahan non migas sedikit melambat meski masih tumbuh tinggi. Grafik 1.22 Perkembangan ndustri Besar Jawa Tengah Grafik 1.23 Perkembangan ndustri Kecil Jawa Tengah V V V V V Pertumbuhan Jateng Triwulan Pertumbuhan ndo Triwulan Pertumbuhan Jateng Tahunan Pertumbuhan ndo Tahunan Pertumbuhan Jateng Triwulan Pertumbuhan ndo Triwulan Pertumbuhan Jateng Tahunan Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Kinerja industri pengolahan nonmigas tumbuh sedikit melambat, meski demikian capaian tersebut masih tergolong tinggi. Baik industri menengah dan besar serta industri mikro dan kecil sama-sama tumbuh melambat. ndustri baik di Jawa Tengah maupun ndonesia berdasar survei industri besar serta survei industri kecil terindikasi tumbuh melambat (Grafik 1.22 dan Grafik 1.23).Dilihat dari subsektornya, subsektor industri barang kayu melambat cukup dalam sejalan dengan turunnya ekspor kayu olahan. Subsektor industri tekstil dan alas kaki sedikit melambat pada periode berjalan. 12 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

34 Di sisi lain, ekspor TPT masih naik pada periode laporan. Sementara itu industri makanan dan minuman olahan dapat tumbuh pada level yang tinggi sama dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi penggunaan energi, konsumsi listrik masih naik tipis (Grafik 1.25). Pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal pada triwulan 214 juga masih menunjukkan peningkatan (Grafik 1.26 dan Grafik 1.27). Grafik 1.24 Perkembangan Konsumsi Listrik Segmen Bisnis di Jawa Tengah Grafik 1.25 Perkembangan Konsumsi Listrik Segmen ndustri di Jawa Tengah 6 JUTA KwH PERSEN YOY JUTA KwH PERSEN YOY V 213 V V V 214 Bisnis Pertumbuhan Tahunan - RHS ndustri Pertumbuhan Tahunan - RHS Sumber : PLN (Persero) Distribusi Wil. Jateng&DY diolah Sumber : PLN (Persero) Distribusi Wil. Jateng&DY, diolah Grafik 1.26 Perkembangan mpor Nonmigas Bahan Baku di Jawa Tengah Grafik 1.27 Perkembangan mpor Nonmigas Bahan Baku di Jawa Tengah JUTA USD PERSEN YOY V V V JUTA USD PERSEN YOY V V V mport Bahan Baku yoy Kredit Sektor Ndustri Pertumbuhan Tahunan - RHS Sumber : Bank ndonesia, diolah Sumber : Bank ndonesia Kinerja sektor bangunan tumbuh melambat meski masih pada level yang tinggi. Sektor bangunan tumbuh tinggi sebesar 7,% (yoy) namun melambat dibanding triwulan sebelumnya 7,9% (yoy). Secara triwulanan, sektor bangunan terkontraksi 1,2% (qtq). Perlambatan ini juga terkonfirmasi dari pertumbuhan tahunan konsumsi semen di Jawa Tengah yang melambat dibanding triwulan sebelumnya (Grafik 1.28). Grafik 1.28 Perkembangan Konsumsi Semen di Jawa Tengah Grafik 1.29 Perkembangan Penyaluran Kredit Konstruksi dan Perumahan di Jawa Tengah RBU TON PERSEN YOY V V V V TRLUN RP 212 V 213 PERSEN YOY V Konsumsi Semen Pertumbuhan Tahunan - RHS Sektor bangunan Pertumbuhan Tahunan - RHS Sumber : Asosiasi Semen ndonesia, diolah Sumber : Bank ndonesia Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 13

35 Kinerja sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (LGA) menurun pada triwulan 214. Pertumbuhan sektor LGA melambat dari 7,7% (yoy) menjadi 5,3% (yoy). Berdasarkan subsektornya, subsektor listrik melambat sementara subsektor air bersih tumbuh meningkat. Grafik 1.3 Perkembangan Penjualan Listrik di Jawa Tengah Grafik 1.31 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik di Jawa Tengah JUTA KwH 212 V 213 V PERSEN YOY JUTA PELANGGAN V Penjualan Listrik Pertumbuhan Tahunan - RHS Pemerintah ndustri Bisnis Rumah Tangga Sosial Sumber : PT. PLN Distribusi Jateng dan DY, diolah Sumber : PT. PLN Distribusi Jateng dan DY, diolah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) mulai naik pada triwulan 214. Setelah mengalami tren perlambatan sejak awal tahun 213, sektor PHR mulai naik pada periode laporan. Sektor PHR naik dari 5,6% (yoy) pada triwulan V 213 menjadi 6,1% (yoy). Sementara itu secara triwulanan kinerja sektor PHR tercatat sebesar 1,6% (qtq) atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tahunan pada semua subsektor mengalami peningkatan. Meningkatnya subsektor perdagangan besar dan eceran sejalan dengan masih kuatnya konsumsi rumah tangga (Grafik 1.33). Selain itu indeks penjualan eceran juga naik di triwulan 214. Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami peningkatan yang cukup tajam. Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 5,1% (yoy), setelah sebelumnya hanya tumbuh 2,9% (yoy). Peningkatan utamanya ditopang dari subsektor komunikasi khususnya pos dan telekomunikasi, hal ini sejalan dengan penyelenggaraan Pileg 214. Sementara subsektor pengangkutan melambat tipis. Grafik 1.32 Perkembangan Kegiatan Dunia Usaha Grafik 1.33 Perkembangan Keyakinan Konsumen dan Pedagang Eceran 1 PERSEN YOY SBT V V V V V V NDEKS OPTMS PESMS V V V V 214 Kegiatan Usaha - RHS PHR - *RDB ndeks Riil Penjualan Eceran KK TK Sumber : Bank Ndonesia, diolah Sumber : Bank ndonesia, diolah 14 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

36 Grafik 1.34 Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Jawa Tengah Grafik 1.35 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Jawa Tengah 9 RBU ORANG NDEKS 8 75 PERSEN V V V V V V Jumlah Wisman Pertumbuhan Tahunan - RHS TOTAL Bintang 1 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 4 Bintang 5 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sedikit melambat pada triwulan 214. Sektor ini tumbuh sebesar 11,2% (yoy) pada triwulan 214 atau sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,3% (yoy). Perlambatan yang cukup besar terjadi pada subsektor sewa bangunan. Sementara subsektor bank, lembaga keuangan tanpa bank, jasa penunjang keuangan, serta jasa perusahaan masih naik dengan level bervariasi. Sektor jasa-jasa mengalami peningkatan yang sangat tajam. Sektor jasa-jasa pada triwulan V 214 tumbuh 2,14% (yoy), naik menjadi 5,1% (yoy) di triwulan 214. Kenaikan terjadi baik di subsektor pemerintahan umum dan swasta. Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 15

37 Suplemen 1. Daya Saing ndustri Jawa Tengah, ditengah Pergerakan Nilai Tukar ndeks kompetitif global ndonesia berdasar Global Competitiveness Report , naik ke peringkat ke-38 di tahun 213 yang sebelumnya berada pada peringkat 5 di tahun 212. Secara umum daya saing ndonesia sangat dipengaruhi oleh daya saing Jawa. Jawa secara khusus memiliki daya saing yang paling tinggi di ndonesia khususnya di bidang industri. Daya saing Jawa pada beberapa aspek di atas Nasional meski masih terbatas. Kondisi infrastruktur (jalan dan elektrifikasi) di Jawa dengan indeks pembangunan manusia juga relatif baik dibanding daerah lain. Namun demikian, ketergantungan teknologi, human capital, dan kapabilitas industrial masih belum memadai (Berdasar kajian Transformasi Perekonomian ndonesia yang disusun oleh B). Tabel 1. ndeks Kompetitif Global 213 NEGARA NDEKS Grafik 1 Daya Saing Jawa SWSS SNGAPURA FNLANDA JERMAN MALAYSA TONGKOK THALAND 5,67 5,61 5,54 5,51 5,3 4,84 4,54 KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN TEKNOLOG TEKNOLOG KAPABLTAS HUMAN CAPTAL HUMAN CAPTAL KAPABLTAS NDUSTRAL NDUSTRAL NDEKS NSFRATUKTUR NDEKS PEMBANGUNAN (ELEKTRFKAS) PEMBANGUNAN NSFRATUKTUR MANUSA MANUSA (ELEKTRFKAS) NSFRATUKTUR NSFRATUKTUR (JALAN) (JALAN) JAWA NDONESA JABAGBAR JAWA NDONESA JABAGBAR KETERGANTUNGAN TEKNOLOG 38 NDONESA 4,53 KAPABLTAS NDUSTRAL Sumber : The Global Competitiveness Report , Wold Economic Forum, 213 HUMAN CAPTAL NSFRATUKTUR (ELEKTRFKAS) NDEKS PEMBANGUNAN MANUSA NSFRATUKTUR (JALAN) JAWA NDONESA JABAGBAR Sumber : Transformasi Perekonomian ndo, B, 213 Daya saing industri di Jawa masih cukup bersaing di tengah pergerakan nilai tukar. Kondisi ini didukung oleh daya saing komoditas unggulan yang cukup baik dengan Revealed Competitive Advantage (RCA) diatas 1. RCA di atas 1 dapat menggambarkan bahwa komoditas tersebut memiliki daya saing yang tinggi (kompetitif) di pasar global. Sementara untuk Jawa Tengah, komoditas yang memiliki RCA >1 diantaranya tekstil dan produk tekstil (TPT) serta kayu olahan. Berdasarkan hasil survei pada pelaku industri, mayoritas pelaku usaha menyatakan bahwa dalam kondisi ekonomi global saat ini yg belum menunjukkan perbaikan yg signifikan, pelemahan nilai tukar tidak berdampak secara signifikan terhadap kinerja ekspor. Pada tabel 2. dapat dilihat dampak kinerja komoditas unggulan Jawa Tengah akibat adanya depresiasi. Lebih lanjut, dengan ketergantungan impor yg masih tinggi, respon pelaku usaha terkait perkembangan nilai tukar dapat berupa kenaikan harga atau penyesuaian margin keuntungan sesuai dengan karakteristik industrinya. Sementara, apresiasi Rupiah yang terjadi belum mempengaruhi kinerja ekspor pelaku usaha. Pada grafik 2 dan 3 terlihat bahwa, ekspor manufaktur Jawa Tengah lebih banyak dipengaruhi oleh permintaan global. 16 Bab 1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah

Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah TRWULAN 24 Kantor Perwakilan Bank ndonesia Wilayah V (Jateng-DY) Jl. mam Bardjo SH No.4 Semarang Telp. (24) 83246, Fax. (24) 84779 http://www.bi.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah

Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah TRWULAN 24 Kantor Perwakilan Bank ndonesia Wilayah V (Jateng-DY) Jl. mam Bardjo SH No.4 Semarang Telp. (24) 83246, Fax. (24) 84779 http://www.bi.go.id KAJAN EKONOM REGONAL

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 MEI KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Mei dapat dipublikasikan. Buku ini

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2016

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2016 KAJAN EKONOM REGONAL PROVNS JAWA TENGAH AGUSTUS KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH NOVEMBER 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH NOVEMBER 2016 NOVEMBER KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah November dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan V2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 No. 10/02/63/Th XIV, 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 010 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan n pertumbuhan tertinggi di sektor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I tahun 213 tumbuh sebesar 4,17% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,18% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-III 2013 halaman ini sengaja dikosongkan Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Triwulan III-2013 iii Kata Pengantar Bank Indonesia memiliki tujuan

Lebih terperinci

ii Triwulan I 2012

ii Triwulan I 2012 ii Triwulan I 2012 iii iv Triwulan I 2012 v vi Triwulan I 2012 vii viii Triwulan I 2012 ix Indikator 2010 2011 Total I II III IV Total I 2012 Ekonomi Makro Regional Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 26/05/73/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN I 2014 BERTUMBUH SEBESAR 8,03 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 212 sebesar 5,21% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,9% (yoy), namun masih lebih

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 Perekonomian Kalimantan Selatan triwulan 1-2013 dibandingkan triwulan 1- (yoy) tumbuh sebesar 5,56 persen, dengan

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan II 2014 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th.XI, 5 Februari 2013 Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012 Mencapai 7,27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV tahun sebesar 5,18% (yoy), sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy), namun masih

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan III - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 No.11/02/63/Th XVII, 5 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2012 tumbuh sebesar 5,73 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 63/11/73/Th. VIII, 5 November 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 6,06 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2014 yang diukur

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 53/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I Tahun 2012 mencapai 7,20 persen Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 214 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan IV Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan IV 12 1 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam karena dengan petunjuk serta ridha-nya

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

UMKM & Prospek Ekonomi 2006 UMKM & Prospek Ekonomi 2006 Oleh : B.S. Kusmuljono Ketua Komite Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia (Komnas PKMI) Komisaris BRI Disampaikan pada : Dialog Ekonomi 2005 & Prospek Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN III-2013 Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Bali Triwulan III-2013 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Asesmen Ekonomi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan III212 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan IV 2013

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan IV 2013 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan IV 213 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA i Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Asesmen

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008 BPS PROVINSI DKI JAKARTA PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008 No. 08/02/31/Th. XI, 16 Februari 2009 Secara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV tahun 2008 yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan I-9 Secara tahunan (yoy) perekonomian Indonesia triwulan I-9 tumbuh 4,37%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,18%). Sementara secara triwulanan

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2010 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan I-212 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th. X, 5 November 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2012 (y-on-y) mencapai 7,24 persen

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN I 2014 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan I 2014 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 211 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan ii Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman v Tabel Indikator Ekonomi Banten Halaman ix Bab I Perkembangan Makro Ekonomi Regional Halaman 1 Sisi Permintaan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/05/72/Thn XIV, 25 Mei 2011 PEREKONOMIAN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2011 MENGALAMI KONTRAKSI/TUMBUH MINUS 3,71 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci