BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Yohanes Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana peneliti hanya melakukan observasi tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti (Nugroho, 2013). Pendekatan desain yang digunakan adalah Cross Sectional, yaitu penelitian dilakukan pada satu waktu dan satu kali, untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Murti, 2010; Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini peneliti menganalisis hubungan antara variabel bebas (status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium) dengan variabel terikat kadar EIU pada anak Sekolah Dasar yang dilakukan dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah anak Sekolah Dasar kelas 4, 5 dan 6 yang tersebar di 54 SD dan 6 MI di wilayah Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Randublatung. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei Waktu penelitian akan disesuaikan dengan jadwal penelitian yang telah dibuat oleh peneliti. Jadwal penelitian terlampir pada lampiran 3. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi atau keseluruhan subjek penelitian yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). 38
2 39 Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 9 hingga 12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar dan jumlah populasi didasarkan pada jumlah anak sekolah dasar di lokasi penelitian. Berdasarkan data UPTD TK/SD Kecamatan Randublatung pada bulan September 2015 jumlah murid kelas 4, 5 dan 6 sebanyak siswa yang tersebar di 54 SD dan 6 MI. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Supriyadi, 2014). Sampel dalam penelitian ini dibatasi pada anak usia 9 hingga 12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut : Kriteria inklusi : - Anak yang berusia 9 hingga 12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6. - Laki-laki dan perempuan - Sudah tinggal di lokasi penelitian selama minimal 6 bulan. - Tidak sedang sakit infeksi dan penyakit kronis Kriteria eksklusi : - Anak tidak masuk sekolah. - Anak pindah sekolah - Saat penelitiaan dilakukan anak sakit - Anak minum obat - Apabila ditemukan anak SD yang mempunyai ibu sama maka dipilih salah satu sebagai responden 3. Besar sampel Besar sampel penelitian dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian kesehatan yaitu rumus Lemeshow (1997). Z 2 ( 1 - /2 ) x P ( 1-P ) x N n = d 2 ( N - 1) + Z 2 (1 - /2) x P (P - 1) n = 1,96 2 x 0,7333 ( 1-0,7333) x (0,1) 2 x ( ) + 1,96 2 x 0,7333 (1 0,7333)
3 40 n = 2.849, n = 73,69 n = 74 (pembulatan) Berdasarkan perhitungan tersebut dengan loss to follow up 10 persen sehingga besar sampel menjadi : 74 + (10% x 74) = ,8 = 81,4 dibulatkan menjadi 81 anak SD, kemudian ditambahkan loss to follow up 10% menjadi : 81 + (10% x 81) = 89,1 dibulatkan menjadi 100 anak SD. Keterangan : n = Jumlah sampel yang diinginkan Z 2 ( 1 - /2 ) = Derajat kepercayaan (95 %, Z = 1,96) P = Kadar Urine Ekskresi Iodium Kecamatan Randublatung tahun 2011 sebesar 73,33 % d = Presisi mutlak yang diinginkan peneliti (0,1) N = Besar populasi kelas 4,5 dan 6 anak SD ( anak ) E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel yang representatif, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi (Pardede, 2014; Riduwan, 2013). Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan secara pencuplikan random sederhana (simple random sampling) yaitu metode pencuplikan sampel secara acak dimana masin-masing subjek atau unit dari poplasi memiliki peluang yang sama dan independen untuk terpilih ke dalam sampel (Murti, 2013). Simpel random sampling yang dilakukan dengan mengunakan komputer.
4 41 F. Alur Penelitian Populasi Murid SD di wilayah Kecamatan Randublatung sebesar 7692 ( 54 SD dan 6 MI) Populasi murid SD usia 9 s/d 12 yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 (N = 3793) Besar sampel minimal murid SD kelas 4, 5 dan 6 (n = 100 anak) SD Diperoleh wakil dari tiap-tiap SD/MI sejumlah sampel Sampel yang diteliti 97 anak SD Menentukan ukuran sampel minimal dengan umus Lemeshow (1997) dengan loss to follow up 20 % Menentukan sampel dari setiap SD dengan Simple Random sampling Menentukan siapa saja sampel yang harus diambil dengan Simple Random sampling dengan menggunakan komputer Status Gizi (IMT/U) Zat Goitrogenik ( Pemeriksaan ETU) Asupan iodium (Recall 3 x 24 jam) Garam beriodium (Titrasi) Kadar EIU Pemeriksaan EIU Analisis univariat Uji ststistik dan analisis hubungan Pearson Correlation Analisis bivariat Kesimpulan Gambar 3.1. Alur penelitian hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar Ekskresi Iodium Urin pada anak Sekolah Dasar
5 42 G. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (independen) adalah status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium. Variabel terikat (dependen) adalah kadar Ekskresi Iodium Urin pada anak Sekolah Dasar. H. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir, 2003). Berikut definisi operasional variabel-variaberl yang diteliti dalam penelitian ini : 1. Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak yang dapat ditentukan oleh zatzat gizi yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi serta kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh fisik (Suhardjo, 2003). Berdasarkan Kepmenkes RI No.1995/MENKES/SK/XII/2010 tahun 2011 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, penentuan klasifikasi status gizi untuk anak usia SD (termasuk kelompok usia 5-18 tahun) menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Skala ukur : kg/m 2 Skala data : Rasio 2. Zat goitrogenik adalah zat goitrogenik yang dapat mengganggu struktur dan fungsi tiroid dengan bekerja secara langsung atau tidak langsung pada kelenjar tiroid (Candra et al,2008). Sumber zat goitrogenik dalam penelitian ini adalah singkong, ubi, kol/kubis, sawi, emping, brokoli, emping mlinjo. Zat goitrogenik yang diukur yaitu kadar tiosianat dalam urine karena ekskresi tiosianat terbesar melalui urine (Banundari, Tjahjati, 2006). Pemeriksaan Ekskresi Tiosianat Urin (ETU) diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri yang dilakukan di laboratorium BP2GAKI Magelang. Dengan nilai batas normal : 2 ppm dan tinggi : > 2 ppm yang digunakan oleh Laboratorium BP2GAKI Magelang. Skala ukur : ppm Skala data : Rasio
6 43 3. Asupan iodium adalah jumlah rata-rata iodium yang masuk dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi menurut tingkat usia dan kondisi fisiologis. Asupan iodium ditentukan dengan metode food recall konsumsi makanan 3 x 24 jam. Hasil pengukurannya dinyatakan dalam mikrogram (ųg). Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG, 2013) kebutuhan iodium perhari anak usia sekolah 9-12 tahun yaitu 120 ųg /hari. Skala ukur : ųg/hr/or Skala data : Rasio 4. Garam beriodium adalah jumlah kandungan iodium dalam garam makanan yang dikonsumsi sehari-hari dalam satuan ppm. Di Indonesia, penilaian kualitas garam beriodium didasarkan pada dua kategori yaitu memenuhi syarat jika kadar iodium dalam bentuk KIO3 dalam garam 30 ppm dan tidak memenuhi syarat jika kadar iodium dalam bentuk KIO3 dalam garam < 30 ppm (Badan Standarisasi Nasional, 2010 ). Penilaian kualitas garam iodium secara kuantitatif dengan cara titrasi iodometri di laboratorium BP2GAKI Magelang. Skala ukur : ppm Skala data : Rasio 5. Kadar ekskresi iodium dalam urin merupakan indikator yang baik untuk mengukur jumlah asupan iodium, karena 90 % iodium dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin (Zimmermann, 2008). Kadar iodium dalam urin dianggap sebagai penanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui asupan iodium dan status iodium populasi serta adanya defisiensi iodium dalam suatu wilayah atau populasi. Kriteria epidemiologi pengukuran gizi iodium dalam populasi berdasarkan median dan/atau rentang nilai UIE (WHO, 2013). Penentuan kadar UIE menggunakan metode Spektrofotometri yang dilakukan di Laboratorium BP2GAKI Magelang. Skala ukur : ųg/l Skala data : Rasio 6. Anak sekolah dasar adalah anak sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 yang berumur 9-12 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan tinggal di daerah tersebut.
7 44 I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Inform Consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian mengetahui dampaknya, jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan (Hidayat, 2007). 2. Anonimity Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitiam yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007) J. Prosedur Pengumpulan Data 1. Sumber data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (Sastroasmoro dan Ismael, 2014). Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari anak sekolah dasar kelas 4,5 dan 6 yang menjadi responden penelitian. Data primer berupa karakteristik responden, zat goitrogenik, asupan iodium, garam beriodium, urin dan data antropometri yaitu berupa berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh (IMT) responden.
8 45 Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada (Sastroasmoro dan Ismael, 2014). Data sekunder dalam penelitian ini berupa informasi tentang jumlah anak berusia 9 hingga 12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar yang diperoleh dari UPTD TK/SD Kecamatan Randublatung. Proses pengumpulan data akan dibantu oleh 3 enumerator penelitian. Enumerator penelitian terdiri dari mahasisiwa D4 gizi, petugas gizi puskesmas dengan latar belakang pendidikan D3 gizi yang bertugas untuk melakukan wawancara food recall 3 x 24 jam, pengumpulan data antropometri dan dibantu oleh 2 orang petugas kesehatan puskesmas dalam pengumpulan urin anak SD. 2. Instrumen Penelitian a. Instrumen untuk mengukur status gizi anak SD Pengukuran status gizi berguna untuk mengukur status gizi dan pertumbuhan anak, dengan mengukur tinggi badan, berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Mengukur indeks massa tubuh yaitu dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. Alat untuk pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Sedangkan untuk penimbangan berat badan menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg. Setelah didapatkan data berat badan dan tinggi badan kemudian IMT dapat dihitung dengan rumus berikut : Berat Badan (Kg) IMT = Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m). Setelah di hitung, angka tersebut kemudian akan dibandingkan dengan tabel Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) menurut Kepmenkes RI No.1995/MENKES/SK/XII/2010 tahun b. Instrumen untuk mengukur zat goitrogenik Zat goitrogenik yang diukur yaitu kadar tiosianat dalam urine karena ekskresi tiosianat terbesar melalui urine (Banundari, Tjahjati, 2006). Pemeriksaan Ekskresi Tiosianat Urin (ETU) diukur dengan menggunakan
9 46 metode spektrofotometri yang dilakukan di Laboratorium BP2GAKI Magelang. Untuk pemeriksaan kadar ETU dengan cara pengumpulan urin 24 jam yang dilakukan sebagai berikut: 1) responden diberi penjelasan sebelum melakukan pengumpulan urin, 2) responden diberi pot urin dan diberi label dan identitas, 3) pengumpulan urin dimulai pada keesokan hari setelah penjelasan dan selesai pada pagi hari berikutnya. c. Instrumen untuk mengukur asupan iodium Untuk mengukur asupan iodium ditentukan dengan metode food recall konsumsi makanan 3 x 24 jam. Hasil pengukurannya dinyatakan dalam mikrogram (ųg). Setelah data diperoleh, kemudian diolah menggunakan aplikasi Nutriclin versi 4 tahun 2014 untuk memperoleh rata-rata asupan iodium per hari. d. Instrumen untuk mengukur kadar iodium dalam garam Pemeriksaan kadar iodium dalam garam dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode volumetri/titrasi yang dilakukan di Laboratorium BP2GAKI Magelang. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengumpulan sampel garam yang digunakan/dikonsumsi responden sebanyak 30 gram, sampel garam dimasukkan ke dalam plastik bersegel dan diberi identitas untuk diperiksa. e. Instrumen untuk mengukur kadar Ekskresi Iodium Urin (EIU) pada anak SD. Penentuan kadar iodium urin (EIU) adalah dengan menggunakan urin 24 jam. Penentuan kadar UIE menggunakan metode Spektrofotometri dan yang dilakukan di Laboratorium BP2GAKI Magelang. Untuk pemeriksaan kadar EIU dengan pengumpulan urin 24 jam yang dilakukan sebagai berikut: 1) responden diberi penjelasan sebelum melakukan pengumpulan urin, 2) responden diberi pot urin dan diberi label dan identitas, 3) pengumpulan urin dimulai pada keesokan hari setelah penjelasan dan selesai pada pagi hari berikutnya.
10 47 K. Pengolahan Data 1 Editing Data yang dilakukan editing meliputi karakteristik sampel (nama, usia, kelas, jenis kelamin), status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar ekskresi iodium urin pada anak SD. 2 Coding Pemberian kode bertujuan untuk mempermudahkan dalam pengolahan data dan proses selanjutnya. 3 Entri Data Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam komputer. Data yang dientri yaitu meliputi karakteristik sampel (nama, umur, kelas, jenis kelamin), status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar ekskresi iodium urin pada anak SD. 4 Cleaning Proses mengoreksi data yang telah dientri atau proses mengoreksi di tingkat komputer. 5 Tabulating Menyusun data dengan cara mengorganisir data sedemikian rupa sehingga mudah untuk dijumlah, disusun, disajikan dalam bentuk tabel seperti data karakteristik subjek, data status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar ekskresi iodium urin pada anak SD yang telah diteliti kebenarannya dan siap dianalisis. L. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Packagefor the Sosial Science (SPSS) 22 dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Data yang sudah diolah kemudian dianalisa secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu : 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi dari masing-masing variabel yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil yang dianalisis yaitu data kelas, umur, jenis kelamin, status
11 48 gizi, zat goitrogenik, asupan iodium, garam beriodium dan kadar ekskresi iodium urin pada anak SD. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar ekskresi iodium urin pada anak SD. Sebelum melakukan analisis bivariat data diuji kenormalan distribusinya dengan menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov. Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar ekskresi iodium urin berdistribusi normal. Analisis yang digunakan untuk masing-masing variabel menggunakan uji Pearson Correlation dengan p <0,050.
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi (correlational study) artinya suatu penelitian hubungan antara variabel bebas dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan ibu balita
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu menghubungkan antara dua variabel yang saling berhubungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif, karena menjelaskan hubungan antara dua
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Berdasarkan hipotesa yang ditetapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif, karena menjelaskan hubungan antara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan imunonutrisi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak hanya berhenti pada taraf
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Pada Data Primer Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat dengan melakukan penelitian / survei yang berjudul Gambaran Umum Status Gizi dan Kesehatan Baduta,
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat
BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI, ZAT GOITROGENIK ASUPAN DAN GARAM BERIODIUM DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR TESIS
HUBUNGAN STATUS GIZI, ZAT GOITROGENIK ASUPAN DAN GARAM BERIODIUM DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi tertentu
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kategori explanatory research karena penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel, penelitian ini bersifat diskriptif
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan kuesioner dan metode food recall yang dianalisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat Konsumsi, Status gizi dan Anemia dengan Prestasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana
33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross-
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross- Sectional Study. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran variabel terikat
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, asupan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tombulilato Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Bidang penelitian di bidang gizi masyarakat yang dilakukan pada ibu-ibu rumah tangga desa Meteseh kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Jenis Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menjelaskan masalah penelitian gambaran perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Dimana pengukuran dan pengamatan dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan mengambil tempat ini karena selama 3 tahun terakhir
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi Klinik, dan Ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik bidang gizi klinik yang menggunakan pendekatan crossectional. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN a. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang
BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif korelasi, merupakan suatu penelitian yang menguji hubungan dua variabel kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,
43 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, asupan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)
24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain cross sectional, penelitian ini mengamati subjek di observasi satu kali saja pada saat pengambilan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperincisedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan dependen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari
Lebih terperinci