Fusi Informasi : Konsep dan Aplikasi dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fusi Informasi : Konsep dan Aplikasi dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi"

Transkripsi

1 Fusi Informasi : Konsep dan Aplikasi dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Arwin D.W. Sumari, Adang Suwandi Ahmad dan Aciek Ida Wuryandari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung daemon00idaf@yahoo.com asaisrg@yahoo.com aciekidaw@yahoo.com Abstraksi Fusi informasi adalah suatu teknik pengombinasian data atau informasi untuk memperkirakan (estimate) atau memprediksi berbagai keadaan entitas. Entitas-entitas tersebut dapat berbentuk fisik atau non fisik. Fusi informasi dikembangkan terinspirasi oleh kemampuan sistem penginderaan (multisensory system) manusia dalam menilai berbagai keadaan entitas di lingkungannya. Data atau informasi beragam dari fenomena lingkungan yang dideteksi oleh multisensor atau multi-sumber informasi tersebut difusikan untuk memperoleh informasi yang komprehensif dan akurat guna memberikan kewaspadaan situasi (situational awareness) mengenai keadaaan yang sedang dan mungkin akan terjadi. Kemampuan fusi informasi manusia yang luar biasa ini kemudian diemulasikan ke sistem komputer sebagai bagian dari satu sistem informasi guna membantu pengambil keputusan dalam menetapkan keputusan terhadap suatu situasi yang sedang dan akan berjalan. Keuntungan yang dapat diambil adalah informasi yang komprehensif, akurat dan andal sehingga menghindarkan keraguan dalam pengambilan keputusan. Dalam makalah ini disampaikan tinjauan mengenai konsep dan aplikasi fusi informasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, dan hasil riset di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengenai sistem fusi informasi untuk Command, Control, Communication, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (C4ISR). Kata Kunci : fusi informasi, multisensor, fusi multisensor, pengambilan keputusan. 1. PENDAHULUAN Salah satu kehebatan manusia adalah kemampuannya dalam membuat penyimpulan dari fenomena-fenomena yang dirasakan oleh kelima panca inderanya. Sebagai contoh, untuk menilai suatu fenomena alam yang terjadi, menggunakan satu panca indera saja belum mencukupi untuk dapat menyimpulkan makna dari fenomena tersebut. Kombinasi dari kelima panca indera akan memberikan informasi yang jauh lebih lengkap sehingga dapat memberikan penyimpulan yang komprehensif. Hasil penyimpulan tersebut dapat digunakan sebagai tindakan yang harus diambil untuk mengantisipasi kejadian saat ini dan yang mungkin terjadi pada masa mendatang. Aktifitas manusia di atas adalah gambaran suatu proses fusi informasi multi indera (multisensory information fusion). Kelima panca indera berfungsi sebagai sensor-sensor yang Gambar 1. Proses fusi informasi pada manusia. mendeteksi fenomena-fenomena alam. Proses kombinasi dari informasi yang diperoleh oleh sensor-sensor tersebut dinamakan dengan fusi informasi. Proses fusi informasi dilakukan di dalam otak manusia dan menghasilkan suatu penyimpulan mengenai keadaan yang sedang terjadi. Hasil 1

2 penyimpulan tersebut akan memicu munculnya alternatifalternatif tindakan atau solusi untuk mengatasi atau mengantisipasi situasi yang sedang dan mungkin akan terjadi beserta konsekuensi-konsekuensinya. Seiring dengan perkembangan teknologi, kemampuan makhluk hidup yang luar biasa ini kemudian diemulasikan ke dalam bentuk perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) komputer. Makalah ini diawali oleh Bagian I yang berisi latar belakang penulisan makalah. Pada Bagian II akan disampaikan konsep informasi. State-of-the-art fusi informasi di Indonesia dan hasil riset sistem fusi informasi untuk Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (C4ISR) yang telah dilakukan di ITB akan disampaikan pada Bagian III dan ditutup dengan kesimpulan pada Bagian IV. 2. FUSI INFORMASI Fusi informasi didefinisikan sebagai proses pengombinasian data atau informasi memperbaiki estimasi atau prediksi suatu keadaan [10]. Ia juga disebut dengan fusi sensor majemuk yang didefinisikan sebagai pengombinasian pembacaan-pembacaan dari beberapa sensor menuju satu struktur data seragam [4]. Fusi informasi sering digunakan untuk memperkirakan atau memrediksi keadaan fisik entitas seperti identitas, atribut atau ciri khas, aktifitas, lokasi dan gerakannya beberapa waktu lalu, saat ini dan mendatang. Masukan-masukan ke suatu sistem fusi informasi dapat berupa [6] 1. data hasil observasi sensor-sensor, 2. masukan-masukan perintah dan data dari operator atau pengguna, 3. data a priori dari suatu basis data yang telah ada TAKSONOMI FUSI INFORMASI Dalam implementasinya, fusi informasi masih dipilah-pilah lagi berdasarkan aplikasi yang diinginkan karena belum ada satupun golden method yang dapat mengatasi keragaman aplikasi fusi informasi. Fusi informasi terdiri dari : Fusi Posisional. Algoritma untuk mengombinasikan data parameter dari berbagai sensor untuk mendapatkan perkiraan paling akurat dari posisi dan kecepatan suatu entitas. Data masukan dapat berupa observasi jarak jangkau, elevasi, azimuth atau koordinat-koordinat pada layar monitor. Fusi Identitas. Algoritma untuk mengombinasikan data dari sensor-sensor untuk memperoleh identitas obyek seperti identitas dari pesawat-pesawat musuh, klasifikasi sasaran berdasarkan tipe atau kelas-kelas atau klasifikasi pemancar gelombang elektromagnetik. Algoritma Pendukung. Metoda-metoda yang diperlukan untuk mendukung aktifitas fusi informasi tingkat pertama seperti metoda-metoda numerik, pelurusan data, teknik-teknik pengolahan awal data, fungsi-fungsi pengelolaan basis data dan fungsi-fungsi interaksi manusia-komputer 2.2. MODEL-MODEL PROSES FUSI INFORMASI Model-model proses fusi informasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut [7]. Siklus Intelijen. Pengolahan data intelijen melibatkan pengolahan informasi dan fusi informasi. Terdapat empat fase yakni pengumpulan data, pembandingan, evaluasi dan penyebaran. Data intelijen yang telah difusikan didistribusikan kepada pengguna di lapangan untuk kepentingan pengambilan keputusan. Joint Director s Laboratory (JDL) [7, 10]. Model proses fusi data ini dibangun oleh US JDL pada tahun 1986 dan terdiri dari lima tataran yakni tataran 0 berkaitan dengan penilaian data subobyek. Tataran 1 berkaitan dengan penilaian obyek. Tataran 2 berkaitan dengan penilaian situasi. Tataran 3 berhubungan dengan penilaian dampak dan tataran 4 berkaitan dengan perbaikan proses. Boyd s Control Loop (OODA). Model proses ini mengadoposi proses komando atau siklus keputusan militer yang terdiri dari dan terdiri dari empat fase yakni Observe, Orient, Decide, and Act (OODA). Model Waterfall. Model proses ini terdiri dari enam tahap yakni penginderaan, pengolahan sinyal, ekstraksi fitur, pengenalan pola, penilaian situasi dan pengambilan keputusan. Model Dasarathy. Model ini membagi proses fusi ke dalam lima tataran berbasiskan pada pemahaman tiga tataran abstraksi yang terjadi selama proses fusi yakni data, informasi dan keputusan. Model Omnibus [2]. Model ini terdiri dari peta alir, resep perspektif ganda dan suatu penyimpanan terstruktur pengetahuan fusi ARSITEKTUR-ARSITEKTUR FUSI INFORMASI Dalam aplikasi fusi informasi terdapat tiga alternatif arsitektur yang digunakan untuk memfusikan informasi dari multisensor. Arsitektur terpusat dengan masukan data kasar atau vektor fitur. Arsitektur mandiri dengan masukan vektor fitur dengan keluaran deklarasi identitas atau estimasi dari vektor keadaan. Teknik-teknik yang umum digunakan adalah suara terbanyak (voting), penyimpulan klasik, teorema Bayes [5,8], metoda Dempster-Shafer (DS) [5,8] dan metoda Dezert-Smarandache Theory (DSmT) [9]. Arsitektur hibrida yang mengombinasikan kedua arsitektur di atas. 2

3 3. SISTEM FUSI INFORMASI UNTUK C4ISR [11,12] Penelitian mengenai fusi informasi telah diawali oleh Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung pada tahun 2006 lalu. Penelitian ini telah menghasilkan produk berupa sistem fusi informasi berbasis multiagen untuk kepentingan Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (C4ISR). Keluaran sistem adalah suatu informasi kewaspadaan situasi (situational awareness) mengenai keadaan medan tempur yang sedang berjalan sehingga komandan dapat mengambil keputusan yang paling tepat untuk melakukan komando dan kendali atas pasukannya yang berada di garis depan. Fitur Cuaca. Umumnya terdiri dari enam elemen yakni kondisi angin, kondisi perawanan, kondisi hujan, suhu udara, tekanan udara dan jarak pandang. Fitur Medan. Umumnya terdiri dari empat elemen yakni jalur perhubungan, kondisi hutan, kondisi pantai dan kondisi pegunungan. Fitur Musuh. Umumnya terdiri dari tiga elemen yakni satuan pasukan darat, satuan pasukan laut dan satuan pasukan udara. Ketiga elemen ini memberi karakteristik kekuatan musuh yang terdiri dari pasukan yang terlibat dan pasukan perkuatan, dan komposisi musuh yang terdiri dari kelompok penyerang, kelompok pertahanan dan kelompok dukungan. Gambar 2. Skema aliran informasi dalam sistem C4ISR. Pada suatu penggelaran Operasi Militer (OM) yang dinamis, kualitas informasi yang dikirimkan kepada komandan memberikan dampak signifikan pada perencanaan strategi perang yang diambil untuk komando dan kendali pasukan demi kemenangan dan meminimalkan kerugian dampak peperangan. Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat sangat tergantung kepada kecepatan pengolahan dan akurasi informasi yang diperoleh dari aktivitas sensor-sensor ISR yang didistribusikan di berbagai lokasi strategis. Data yang diperoleh dari hasil kegiatan intelijen baik pengamatan maupun pengintaian disimpan di dalam suatu basis data intelijen. Data ini kemudian diolah dan dianalisa dari perspektif intelijen, operasi, personil, logistik dan komunikasi dan elektronika untuk kemudian disimpulkan dan disajikan kepada komandan yang akan memilih alternatif terbaik untuk melaksanakan komando dan kendali atas pasukannya di lapangan. Aktifitas ini berjalan dalam satu siklus keputusan OODA [1]. Gambar 3. Diagram generalisasi model proses Dasarathy dan JDL ARSITEKTUR SISTEM FUSI INFORMASI C4ISR Dengan merujuk model proses pada Gambar 3, arsitektur sistem fusi informasi untuk C4ISR diperlihatkan pada Gambar MODEL PROSES SISTEM FUSI INFORMASI Guna implementasi sistem fusi informasi untuk C4ISR digunakan kombinasi generalisasi model proses JDL dan Dasarathy. Model proses ini diperlihatkan pada Gambar PEMODELAN OPERASI MILITER Untuk proses komputasi data intelijen dan fusi informasi, dilakukan pemodelan OM yang berbasiskan kepada tiga fitur utama yakni cuaca, medan dan musuh (cumemu). Gambar 4. Arsitektur sistem fusi informasi untuk C4ISR METODE FUSI INFORMASI Metode fusi informasi yang digunakan adalah Metoda Maximum Score of the Total Sum of Joint Probabilities (MSJP). Metode ini adalah generalisasi dari metoda Bayes sebagaimana ditunjukkan oleh (4.1). 3

4 (4.1) dengan dan adalah jumlah elemenelemen a priori PRODUK FUSI INFORMASI C4ISR Produk-produk sistem fusi informasi dapat ditampilkan dalam bentuk per fitur cuaca, medan dan musuh, maupun dalam bentuk fusi dari informasi ketiga fitur tersebut. Produk fusi informasi ketiga fitur OM diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik hasil fusi informasi keadaan cuaca-medan-musuh. Probabilitas gabungan cuaca-medan-musuh diperlihatkan oleh degradasi warna pada grafik sedangkan nilainya ditunjukkan oleh ketinggiannya (elevasinya) dari dasar grafik. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa OM akan optimal bila dilaksanakan pada Musim Kemarau, tidak ada hambatan pada Medan Laut-Udara dengan mengantisipasi Kekuatan Terlibat/Perkuatan gabungan Laut- Udara dengan Komposisi Penyerang, Pertahanan dan Dukungan Musuh. 4. KESIMPULAN Fusi informasi adalah suatu metode untuk mengombinasikan informasi dari multisensor untuk memrediksi keadaan suatu entitas dengan lebih lengkap dan akurat. Untuk mengimplementasikan suatu sistem informasi diperlukan pemilihan model proses, metode dan arsitektir fusi informasi yang tepat. komprehensif dan akurat. Informasi yang disajikan tersebut dapat memberikan kewaspadaan situasi (situational awareness) mengenai keadaan yang sedang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi sehingga dapat memberikan keyakinan kepada komandan untuk mengambil keputusan yang paling tepat dengan hasil optimal dan kerugian minimal. 5. Daftar Pustaka [1]. Joint Doctrine for Command and Control Warfare (C2W), Joint Publication , US Department of Defense, 7 February [2]. Bedworth, Mark, and O Brien, Jane, The Omnibus Model: A New Model of Data Fusion?, IEEE AES Systems Magazine, [3]. Bedworth, Mark, and Heading, Anthony J.R., The Importance of Models in Bayesian Data Fusion, 1 st IEEE Conference on Control Applications, September 13-16, [4]. Brooks, Richard R., and Iyengar, S.S., Multi-Sensor Data Fusion: Fundamentals and Applications with Software, Prentice-Hall, [5]. Carl, Joseph W, Contrasting Approaches to Combine Evidence, di dalam Handbook of Multisensor Data Fusion, CRC Press LLC, [6]. Hall, David L., Mathematical Techniques in Multisensor Data Fusion, Artech House, [7]. Hall, David L., and Llinas, James, Handbook of Multisensor Data Fusion, CRC Press LLC, [8]. Koks, Don, and Challa, Subhash, An Introduction to Bayesian and Dempster-Shafer Data Fusion, DSTO- TR-1436, Defence Science & Technology, /4316/1/DSTO-TR-1436.pdf, [9]. Smarandache, Florentin, and Dezert, Jean, Advances and Applications of DSmT for Information Fusion, American Research Press, [10]. Steinberg, A. N., Bowman, C.L., and White, Jr., F.E., Revisions to the JDL Data Fusion Model, Proceeding 3 rd NATO/IRIS Conference, Quebec City, Canada, [11]. Sumari, Arwin D.W., Pengembangan Metode Fusi Informasi Berbasis Multiagen untuk Command, Control, Communication, Computer, Intelligence, Surveillance And Reconnaissance (C4ISR), Laporan EL-8001 Teknik Elektro Lanjut, Institut Teknologi Bandung, [12]. Sumari, Arwin D.W., Sistem Fusi Informasi Multiagen untuk Mendukung Pengambilan Keputusan dalam Perencanaan Operasi Udara, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Riset sistem fusi informasi untuk C4ISR yang sedang dikembangkan di STEI, ITB menunjukkan bahwa hasil fusi informasi mampu memberikan informasi yang 4

5 5

Peranan Geographic Information System (GIS) pada Operasi Udara

Peranan Geographic Information System (GIS) pada Operasi Udara 1 Peranan Geographic Information System (GIS) pada Operasi Udara Oleh : Mayor Lek Arwin D.W. Sumari, S.T. Kasubdep Sislek Deplek AAU Bayangkan betapa mudahnya bila hanya dengan menekan tombol atau me-klik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia yang terbagi ke dalam 33 propinsi memiliki daerah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang besar. Jumlah total luas daratan adalah 1.919.440

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu. Menurut Sri Suhartini Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi LAPAN tentang Komunikasi Radio HF untuk Dinas Bergerak disampaikan bahwa: komunikasi

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1) dan Wirawan 2) Laboratorium Komunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap makhluk hidup di permukaan bumi. Seiring dengan pertambahan penduduk kebutuhan air pun meningkat. Namun, sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat dinamis dan mempunyai karakteristik yang beragam di setiap tempatnya. Hal tersebut disebabkan oleh interaksi antara litosfer,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive Bistatic Radar (PBR) berbasis Wi-Fi IEEE 802.11 dalam pendeteksian objek diam. Pembahasan diawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan yang begitu pesat khususnya di bidang teknologi informasi. Dibutuhkan suatu teknologi yang berfungsi untuk monitoring,controling,dan tracking. Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi

Lebih terperinci

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.

Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting

Lebih terperinci

Bab 7 Fusi Data Dan Deteksi Perubahan

Bab 7 Fusi Data Dan Deteksi Perubahan Fusi Data Dan Deteksi Perubahan 7.1 Fusi Data Fusi data dua sumber citra melalui klasifikasi bergantung pada pengklasifikasi dan keputusan fusi. Berdasarkan fusi data yang telah dilakukan para peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Global Positioning System (GPS) 2.1.1 Pengertian GPS Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Sistem Air Traffic Control (ATC)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Sistem Air Traffic Control (ATC) BAB I PENDAHULUAN I.1. Sistem Air Traffic Control (ATC) Sistem Air Traffic Control (ATC) merupakan sistem kompleks yang melibatkan sumber daya manusia, lembaga otoritas, manajemen, prosedur operasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM ANALISA RADAR ULTRASONIK MENDETEKSI PESAWAT TERBANG LANDING MENGGUNAKAN MATLAB DAN ARDUINO SEBAGAI SISTEM PENGENDALI Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / 28110177 Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina,

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Elektro. Lampiran II

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Elektro. Lampiran II Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Magister Teknik Elektro Lampiran II Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Bab 1 P e n d a h u l u a n

Bab 1 P e n d a h u l u a n P e n d a h u l u a n 1.1 Latar Belakang Indonesia salah satu negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Bebagai jenis hutan, ladang, sawah, dan sungai tersebar hampir diseluruh pulau. Maka sudah selayaknya

Lebih terperinci

1.1. Definisi dan Pengertian

1.1. Definisi dan Pengertian BAB I PENDAHULUAN Sistem kendali telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Peranan sistem kendali meliputi semua bidang kehidupan. Dalam peralatan, misalnya proses

Lebih terperinci

Penerapan Dynamic Programming pada sistem GPS (Global Positioning System)

Penerapan Dynamic Programming pada sistem GPS (Global Positioning System) Penerapan Dynamic Programming pada sistem GPS (Global Positioning System) Christy Gunawan Simarmata - 13515110 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UAS (unmanned aircraft systems) atau UAV (unmanned aerial vehicle) adalah sebuah sistem pesawat udara yang tidak memiliki awak yang berada di dalam pesawat (onboard).

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

KINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI

KINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI KINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI Abdi Wahab 1, Mudrik Alaydrus 2 Program Studi Magister Teknik Elektro, Fakultas Pascasarjana, Universitas Mercu

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Informatika

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Informatika Dokumen Kurikulum 03-08 Program Studi : Magister Fakultas : Sekolah Teknik Elektro & Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman Kur03-S-IF

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI Bab 1 ini berisi tentang konsep kendali dan terminologi yang dipakai dalam pembahasan tentang sistem kendali. Uraiannya meliputi pengertian kendali, sistem kendali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak.

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat baling-baling penggerak. 1.2. Latar Belakang Pesawat terbang tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum 2008 per Prodi. Fakultas. Struktur Kurikulum 2008 Program Studi Teknik Elektro. Mata Kuliah Wajib Non Jalur Pilihan

Struktur Kurikulum 2008 per Prodi. Fakultas. Struktur Kurikulum 2008 Program Studi Teknik Elektro. Mata Kuliah Wajib Non Jalur Pilihan Struktur Kurikulum 2008 per Prodi Fakultas Struktur Kurikulum 2008 Program Studi Teknik Elektro Mata Kuliah Wajib Non Jalur Pilihan 1 EL5099 Metoda Penelitian 3 2 EL6099 Tesis 6 Total SKS = 9 SKS Mata

Lebih terperinci

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI 1. Sistem Informasi Geografi merupakan Sistem informasi yang memberikan gambaran tentang berbagai gejala di atas muka bumi dari segi (1) Persebaran (2) Luas (3) Arah (4) Bentuk 2. Sarana yang paling baik

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Arna Fariza Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak 1 Tujuan Mengetahui bagaimana melakukan rekayasa terhadap sebuah perangkat lunak Mengetahui software

Lebih terperinci

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari) Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari) Amalfi Yusri Darusman Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, jalan Ganesha 10 Bandung, email : if17023@students.if.itb.a.c.id

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN PEMBANGUNAN DECISIONS SUPPORT SYSTEM UNTUK OPERASI UDARA

BAB III TAHAPAN PEMBANGUNAN DECISIONS SUPPORT SYSTEM UNTUK OPERASI UDARA BAB III TAHAPAN PEMBANGUNAN DECISIONS SUPPORT SYSTEM UNTUK OPERASI UDARA 3.1 Pengantar Dengan berlandaskan pada model proses Waterfall dan mengadopsi model proses standar industri US Department of Defense

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat dinamis dan mempunyai karakteristik yang beragam pada setiap wilayah di kabupaten/kota. Wilayah pesisir itu sendiri merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengamatan parameter-parameter cuaca secara realtime maupun dengan alat-alat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengamatan parameter-parameter cuaca secara realtime maupun dengan alat-alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui keadaan cuaca saat ini dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan parameter-parameter cuaca secara realtime maupun dengan alat-alat penginderaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk 42 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga tidak dapat dipungkiri lagi sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Data dalam Badan

Lebih terperinci

L A B O R A T O R I U M TEKNIK INFORMATIKA

L A B O R A T O R I U M TEKNIK INFORMATIKA L A B O R A T O R I U M TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Status Terakreditasi Nomor : 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kotak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta Sistem Informasi Manajemen Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: 08129648519. Email : jamilukum@yahoo.co.id jamil074@gmail.com 1 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini berisi materi : konsep dasar sistem, Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi

Lebih terperinci

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO PREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA NOAA AVHRR DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL DENGAN MENGGUNAKAN WEB (STUDI KASUS : PERAIRAN SELATAN JAWA TIMUR DAN BALI) OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO 3506100015

Lebih terperinci

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak kegiatan atau aktifitas manusia yang banyak bergantung pada faktor cuaca. Faktor cuaca ini terkadang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ENGLISH PROFICIENCY TEST (Studi Kasus : Universitas Potensi Utama) Alfa Saleh Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan pada skripsi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No.27 tahun 2007, tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMENT TELEMETRI UNTUK DIGUNAKAN PADA KEGIATAN TRACKING OBSERVASI PARAMETER ATMOSFER SECARA VERTIKAL

PERANCANGAN INSTRUMENT TELEMETRI UNTUK DIGUNAKAN PADA KEGIATAN TRACKING OBSERVASI PARAMETER ATMOSFER SECARA VERTIKAL PERANCANGAN INSTRUMENT TELEMETRI UNTUK DIGUNAKAN PADA KEGIATAN TRACKING OBSERVASI PARAMETER ATMOSFER SECARA VERTIKAL Eko Ribut Supriyanto 1, Toni Subiakto 2 1, 2 Peneliti LAPAN - Watukosek Email : toni_wako@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Hidrologi sebagai cabang ilmu yang basisnya adalah pengukuran Fenomena Alam, dihadapkan pada tantangan bagaimana memodelkan atau memprediksi proses hidrologi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan. mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan. mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara

Lebih terperinci

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG 1) Feny Arafah 1) Dosen Prodi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP Humasak Tommy Argo Simanjuntak 1) Manajemen Informatika, Politeknik Informatika Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA PUSKESMAS DTP SERANG KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA PUSKESMAS DTP SERANG KOTA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN OBAT PADA PUSKESMAS DTP SERANG KOTA Dani Anggoro Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260 Telp : (021) 5853753 ext 253,

Lebih terperinci

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS Oleh : Dwi Ayu Retnaning Anggreyni 3507.100.017 Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Bangun M S, DEA, DESS Lalu Muhammad Jaelani, ST, MSc

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan

I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan BAB. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan datanya secara elektronik dan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

PERSYARATAN TEKNIS DESAIN

PERSYARATAN TEKNIS DESAIN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1 1. Hasil penginderaan jauh yang berupa citra memiliki karakteristik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang menerapkan sistem komunikasi di dalamnya. Radar berfungsi untuk mendeteksi benda-benda yang jaraknya

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.423, 2016 KEMHAN. Telekomunikasi Khusus. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran sebagai hasil pengolahan data penelitian dan pembahasan terhadap hasil analisis yang telah disajikan dalam beberapa bab sebelumnya.

Lebih terperinci

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Analisa Model Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC) Ferry Wahyu Wibowo 1 Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road

Lebih terperinci

PEMODELAN LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

PEMODELAN LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL PEMODELAN LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Miftahur Rohman 1, Wirawan 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMATION GAIN ATTRIBUTE EVALUATION UNTUK KLASIFIKASI SERANGAN INTRUSI

ANALISIS INFORMATION GAIN ATTRIBUTE EVALUATION UNTUK KLASIFIKASI SERANGAN INTRUSI ANALISIS INFORMATION GAIN ATTRIBUTE EVALUATION UNTUK KLASIFIKASI SERANGAN INTRUSI Aulia Essra (1), Rahmadani (2), Safriadi (3) Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No.24A

Lebih terperinci

Penerapan Metode Rayleigh dalam Prediksi Keandalan pada Aplikasi Berbasis Web

Penerapan Metode Rayleigh dalam Prediksi Keandalan pada Aplikasi Berbasis Web ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5928 Penerapan Metode Rayleigh dalam Prediksi Keandalan pada Aplikasi Berbasis Web Putu Agus Suardana S1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu panca indra yang digunakan manusia untuk melihat. Namun mata manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya sistem komunikasi bergerak seluler, yang terwujud seiring dengan munculnya berbagai metode akses jamak (FDMA, TDMA, serta CDMA dan turunan-turunannya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1 BAB I PENDAHULUAN Pantai merupakan suatu sistem yang sangat dinamis dimana morfologi pantai berubah-ubah dalam skala ruang dan waktu baik secara lateral maupun vertikal yang dapat dilihat dari proses akresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah kelompok utama dari multiseluler, organisme eukariotik dari Animalia kingdom atau

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah kelompok utama dari multiseluler, organisme eukariotik dari Animalia kingdom atau BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah kelompok utama dari multiseluler, organisme eukariotik dari Animalia kingdom atau Metazoa. Binatang bisa juga disebut dengan fauna maupun satwa,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOPOLOGI JARINGAN SWITCHING MENGGUNAKAN TEORI GRAF

RANCANG BANGUN TOPOLOGI JARINGAN SWITCHING MENGGUNAKAN TEORI GRAF RANCANG BANGUN TOPOLOGI JARINGAN SWITCHING MENGGUNAKAN TEORI GRAF Willy Manurung (1), M. Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KECEPATAN KOMPUTASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN (KLASIFIKASI) MELALUI REDUKSI DIGIT NUMERIK TAK SIGNIFIKAN

MENINGKATKAN KECEPATAN KOMPUTASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN (KLASIFIKASI) MELALUI REDUKSI DIGIT NUMERIK TAK SIGNIFIKAN MENINGKATKAN KECEPATAN KOMPUTASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN (KLASIFIKASI) MELALUI REDUKSI DIGIT NUMERIK TAK SIGNIFIKAN Kuspriyanto, Samiran, Tri Aulat Junarwoto Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuaca merupakan faktor yang sangat penting untuk diamati karena parameternya berlangsung dinamis secara terus menerus.selain itu juga cuaca merupakan faktor lingkungan

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION Betrisandi betris.sin@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Pendapatan untuk perusahaan asuransi

Lebih terperinci

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang

Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang email: eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Teknologi elektronika dalam komponen/elemen dasar elektronika maupun pada sebuah

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA

PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA PENERAPAN DATA MINING DALAM MENENTUKAN JURUSAN SISWA Alfa Saleh Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan Email : alfasoleh1@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Pertahanan. Komunikasi dan Elektronika. Negara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Pertahanan. Komunikasi dan Elektronika. Negara. No.110, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Pertahanan. Komunikasi dan Elektronika. Negara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM KOMUNIKASI DAN ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di abad ke- 21 ini, khususnya dalam bidang penerbangan. Pada dekade terakhir dunia penerbangan mengalami

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

Research Model in Information Systems

Research Model in Information Systems Research Model in Information Systems Oleh: Prashant Palvia, Vishal Midha, Praveen Pinjani CAIS Vol 17 hal 1042-1063, 2006 Kelompok : 276 Nama : Imairi Eitiveni, Nur Asyiah NPM : 1205000452, 120500069x

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

JURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING

JURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING JURNAL PREDIKSI PRODUKSI SAMBAL PECEL MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES FORECASTING PREDICTION OF PRODUCTION PECEL SAUCE USING TIME SERIES FORECASTING Oleh: JOHAN TRIWAHYUDI 12.1.03.02.0039 Dibimbing oleh

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Bab 1. Pendahuluan... 5 Bab 2. Metode Prediksi Iklim, Pola Tanam dan... 6 2.1 Pemodelan Prediksi Iklim... 6 2.2 Pengembangan Peta Prediksi Curah Hujan... 8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

OODA (Observe, Orient, Decide, Action)

OODA (Observe, Orient, Decide, Action) TUGAS I RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI (ITSP) OODA (Observe, Orient, Decide, Action) Oleh: NUROCHMAN 23511070 MAGISTER INFORMATIKA OPTION CHIEF INFORMATION OFFICER SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah sebuah sistem pesawat udara yang tidak memiliki awak yang berada di dalam pesawat (onboard). Keberadaan awak pesawat digantikan

Lebih terperinci

Pengenalan Perangkat Keras

Pengenalan Perangkat Keras PTI Pertemuan 3 Pengenalan Perangkat Keras P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22 Rencana Kegiatan Perkuliahan Semester # Pokok Bahasan 1 Pengenalan TI 2 Konsep Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh iklim laut. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai macam permainan di seluruh dunia kian berkembang pesat seiring berkembangnya teknologi informasi. Permainan yang dahulu dimainkan dengan cara tradisional

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient

Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient Gurun Nevada Dharan/ 13509076 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR) UNTUK PEMODELAN 3D (DSM, DEM, DAN DTM)

PEMANFAATAN INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR) UNTUK PEMODELAN 3D (DSM, DEM, DAN DTM) Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 4 Desember 2009 : 154-159 PEMANFAATAN INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR) UNTUK PEMODELAN 3D (DSM, DEM, DAN DTM) Susanto *), Atriyon Julzarika

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER Jojo Sumarjo *), Aa Santosa, Riko Purbowo Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat memudahkan instansi-instansi tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi instansi tersebut.

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.1207339 JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA Siti Aisyah (1), Abdi Dharma (2), Mardi Turnip (3) Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut

Lebih terperinci

PEMROSESAN CITRA SATELIT DAN PEMODELAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYEBARAN BANJIR BENGAWAN SOLO MENGGUNAKAN METODE NAVIER STOKES

PEMROSESAN CITRA SATELIT DAN PEMODELAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYEBARAN BANJIR BENGAWAN SOLO MENGGUNAKAN METODE NAVIER STOKES PEMROSESAN CITRA SATELIT DAN PEMODELAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYEBARAN BANJIR BENGAWAN SOLO MENGGUNAKAN METODE NAVIER STOKES Ratih Febrianty 1), Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng, Ph.D 2, Ir. Wahjoe Tjatur Sesulihatien,

Lebih terperinci