ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KERUGIAN NEGARA/DAERAH (SIKAD) DI BPK RI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KERUGIAN NEGARA/DAERAH (SIKAD) DI BPK RI"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KERUGIAN NEGARA/DAERAH (SIKAD) DI BPK RI Liza Haryani 1, Eko Nugroho 2, Indriana Hidayah 3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Yogyakarta liza.haryani@yahoo.com, nugroho@ugm.ac.id, indriana.hidayah@gmail.com ABSTRAK Penerapan sistem informasi dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). BPK membangun sebuah sistem informasi, yaitu Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah (SIKAD). SIKAD berguna untuk mendapatkan informasi mengenai hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah dan laporan perkembangan kasus-kasus kerugian negara dan daerah secara cepat dan efisien. Pada pelaksanaannya, baru 33% dari total unit kerja yang memanfaatkan SIKAD secara optimal, dan hanya 54% data yang dapat dimasukkan ke dalam SIKAD dari keseluruhan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana penerimaan inputer SIKAD di BPK RI. Model yang digunakan mengacu pada penelitian Wixom dan Todd dengan menghilangkan niat serta menambahkan pengaruh sosial dan penerimaan TI. SIKAD merupakan sistem yang bersifat mandatory sehingga penghilangan intention dan penambahan pengaruh sosial relevan untuk dilakukan. Penambahan penerimaan TI karena beberapa penelitian mendukung adanya pengaruh sikap untuk menggunakan dengan penerimaan TI. Dari hasil pengujian diketahui 8 (delapan) hipotesis menunjukkan pengaruh yang positif antar variabel, dan 2 (dua) hipotesis tidak menunjukkan pengaruh yang positif antar variabel yang diujikan. Kata Kunci: Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah (SIKAD), Penerimaan Pengguna, Sikap Untuk Menggunakan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kebermanfaatan ABSTRACT Implementation of Information System in Audit Board of The Republic of Indonesia (BPK RI). BPK developed a system information, called Sistem Informasi Kerugian Negara/ Daerah (SIKAD). SIKAD useful to get information about monitoring the settlement of state/region financial loss, and report about those cases fastly and efficiently. During the implementation, only 33% from the total of departement used SIKAD optimally, and only 54% data could be inputed to SIKAD from the total. This study aims to evaluate user acceptance of SIKAD in BPK RI. This study used Wixom and Todd model in adding social influence dan IT acceptance variabel. SIKAD in a mandatory system so that modified by excluding intention and adding social influence were relevant. IT Acceptance was added because in several researches showed influence between attitude and IT Acceptance. The result showed that 8 (eight) hypothesis were accepted and showed there were positive affect between variables, and 2 (two) hypothesis showed there were not positive affect between variables. Keyword: Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah (SIKAD), User Acceptance, Attitude Toward Using, Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi telah menjadi kebutuhan sekaligus persyaratan bagi organisasi dalam menjalankan bisnisnya (Jogiyanto, 2011). Perkem-bangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Penggunaan teknologi informasi bagi suatu perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah karakteristik pengguna TI (DeLone,1981). Penerapan sistem informasi juga dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), baik untuk mendukung kegiatan bisnis utama (core business) maupun kegiatan fungsi penunjang. BPK RI sebagai instansi yang memiliki core business di bidang pemeriksaan keuangan negara menghasilkan keluaran hasil pemeriksaan berupa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI berisi temuan-temuan pemeriksaan, baik yang bersifat administrasi maupun yang bersifat kerugian negara. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPK tersebut, BPK membangun sebuah sistem informasi dengan tujuan menyediakan suatu basis data berbasis web yang lengkap, mutakhir, aman dan mudah diakses, yang berguna sebagai sarana untuk mendapatkan informasi mengenai hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah dan laporan perkembangan kasus-kasus kerugian negara dan daerah secara cepat dan efisien yang nantinya dapat digunakan oleh unit-unit pelaksana di BPK baik di Ditama Binbangkum maupun di AKN/ Perwakilan yang memiliki kewenangan dalam pelaksanaan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah. Sistem tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah (SIKAD). 293

2 Sosialisasi, uji coba, serta pilot project SIKAD telah dilakukan secara bertahap sejak 2010 kepada AKN dan perwakilan BPK RI di 33 Provinsi di Indonesia. Pada pelaksanaannya, baru 33% dari total unit kerja yang memanfaatkan SIKAD secara optimal, dan hanya 54% data yang dapat dimasukkan ke dalam SIKAD dari keseluruhan data penyelesaian kerugian negara/daerah. Hal ini melatarbelakangi dan memberikan alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap user acceptance pada implementasi SIKAD di BPK RI, sehingga mampu menganalisis dan mengevaluasi serta menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan dalam implementasi SIKAD di BPK RI. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tingkat pemanfaatan SIKAD belum optimal sehingga perlu dilakukan evaluasi sejauh mana tingkat penerimaan SIKAD oleh para inputer SIKAD di lingkungan BPK RI. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat penerimaan inputer SIKAD terhadap SIKAD tersebut di lingkungan BPK RI. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penerimaan terhadap sistem informasi dapat diukur dengan beberapa model evaluasi yang sudah dikembangkan saat ini. Ada banyak model evaluasi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi yang digunakan oleh setiap organisasi atau institusi, salah satunya yang banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi adalah TAM. Dalam banyak penelitian yang berkembang kemudian, TAM digunakan sebagai model pengukuran tingkat penerimaan dengan berbagai penyesuaian dan modifikasi. Pengujian dengan model TAM yang diintegrasikan dengan model lain dilakukan oleh Wixom dan Todd (2005). Wixom dan Todd (2005) melakukan penelitian dengan mengintegrasikan kepuasaan pengguna dan penerimaan teknologi. Model tersebut kemudian diuji dengan menggunakan sampel 465 pengguna dari tujuh organisasi yang berbeda yang menyelesaikan sebuah survei mengenai penggunaan data pergudangan perangkat lunak. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan kegunaan (usefulness) dan sikap (attitude) ber-pengaruh signifikan terhadap niat (intention). Kepuasan informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegunaan. Kepuasan sistem memiliki pengaruh signifikan terhadap kemudahan pengguna. Kualitas informasi dan kepuasan sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan informasi. Kualitas sistem juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan sistem. Kemudahan penggunaan dan kegunaan berpengaruh signifikan terhadap sikap. Kemudahan pengguna berpengaruh terhadap kegunaan. Aditya (2013) dan Rizkillah (2008) menggunakan TAM dalam penelitiannya dengan menambahkan variabel kondisi pendukung (facilitating condition) dan pengaruh sosial (social influence) sebagai variabel bebas. Model tersebut mengacu pada model yang dikembangkan Kripanont. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara seluruh variabel TAM termasuk variabel tambahan. Modifikasi TAM selanjutnya dilakukan oleh Oktavianti (2007), yang mengganti variabel actual usage dengan IT Acceptance dan menambahkan variabel enjoyment. Model tersebut mengacu pada model yang dikembangkan oleh Gahtani et al. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara attitude dan IT Acceptance. Modifikasi TAM tidak hanya dilakukan dengan menambah variabel bebas pada model. Modifikasi juga dilakukan dengan menghilangkan salah satu variabel dalam model Davis tersebut. Eka Altiarika (2010) menggunakan TAM dalam penelitian dengan mengacu pada model Nah et al (2004). Nah et al (2004) menggunakan TAM sebagai model acuan, dengan menghilangkan variabel behavior intention. Penghilangan ini disebabkan untuk lingkungan mandatory (dipaksakan) seperti ERP, behavior intention tidak sesuai digunakan untuk memahami dan memperkirakan user acceptance. Hubungan behavior intention hanya bisa diaplikasikan ketika behavior dikontrol atas kemauan sendiri (voluntary). Penelitian ini mengukur tingkat penerimaan dengan metode Technology Acceptance Model yang telah dimodifikasi pada penelitian Wixom dan Todd (2005). Beberapa perbedaan model penelitian yang diajukan penulis dengan model Wixom dan Todd adalah sebagai berikut. (a) Menambahkan variabel bebas baru, yaitu Social Influence dan IT Acceptance. Social influence dalam beberapa penelitian terbukti mempengaruhi attitude (Aditya, 2013; Rizkillah, 2008). Penambahan IT Acceptance mengacu pada penelitian Gahtani (1999) dan Aidtya (2013) yang mendukung adanya pengaruh attitude dan IT Acceptance. (b) Menghilangkan variabel intention. Hal ini mengacu pada penelitian Nah et al (2004). SIKAD adalah suatu sistem yang juga wajib (mandatory) dijalankan oleh tiap-tiap penggunanya, sehingga penghilangan variabel intention relevan untuk dilakukan. 2.2 Evaluasi Sistem Informasi Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem teknologi informasi. Penelitian-penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam dua aliran penelitian sebagai berikut (Jogiyanto, 2008). 294

3 (a) Aliran penelitian yang pertama adalah yang memfokuskan pada penerimaan, adopsi, dan penggunaan dari sistem teknologi informasi. Aliran pertama ini sebenarnya lebih memfokuskan pada penyebab-penyebab dari perilaku (b) Aliran yang kedua adalah yang menfokuskan pada kesuksesan implementasi di tingkat organisasi. Aliran kedua ini sebenarnya lebih memfokuskan kepada pengaruh perilaku menggunakan sistem teknologi informasi ke dampak individual dan dampak organisasi. Beberapa teori dan model penerimaan pengguna sistem informasi adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2008). (a) Teori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA) oleh Fishbein dan Ajzen (1975). (b) Model penerimaan teknologi (Technology acceptance model atau TAM) oleh Davis et al (1989). (c) Teori perilaku rencanaan (theory of planed behavior atau TPB) oleh Ajzen (1991). (d) Teori perencanaan perilaku didekomposisi (decomposed theory of planned behavior) oleh Taylor dan Todd (1995). (e) Teori gabungan TAM dan TPB oleh Taylor dan Todd (1995). (f) Model pemanfaatan komputer personal (model of PC utilization atau MPCU) oleh Thompson et al (1991). (g) Teori kognitif sosial (social cognitive theory atau SCT) oleh Compeau dan Hinggins (1995). (h) Teori gabungan penerimaan dan penggunaan teknologi (unified theory of acceptance and use of technology) oleh Venkatesh et al (2003). 2.3 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1989 (Davis, 1989). Teori ini dikembangkan berdasarkan model Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen, dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Model TAM menempatkan sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy to use) sebagai instrumen untuk menjelaskan varian pada minat pengguna (user s intention). Kedua variabel model TAM tersebut dapat menjelaskan aspek keprilakuan pengguna (Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebut memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang sudah teruji secara empiris (Davis, 1989). Model TAM telah banyak diuji di dalam banyak penelitian (Davis, 1989; Davis et al, 1989; Mathieson, 1991) hasilnya model TAM secara konsisten mampu menjelaskan jumlah yang signifikan dari minat dan perilaku penggunaan. Variabel dalam TAM dan modifikasian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Persepsi Kebermanfaatan Menurut Davis (1989), persepsi kemanfaatan adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Thompson et al. (1991) mendefinisikan kemanfaatan TI sebagai manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson et al. (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya Persepsi kemudahan penggunaan Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987), Silver (1988) dalam Adam et al (1992) intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya Sikap Untuk Menggunakan Sikap terhadap perilaku (attitude towards using) menurut Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Jogiyanto (2008) didefinisikan sebagai jumlah dari afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individu pada skala evaluasi dua kutub, yaitu baik atau jelek, setuju atau menolak, dan lainnya. Sedangkan menurut Davis et al (1989), sikap terhadap perilaku (attitude towards behaviour) merupakan perasaan perasaan positif atau negatif seseorang jika harus melakukan sesuatu yang ditentukan. Mathieson (1991) mendefinisikan sikap terhadap perilaku sebagai evaluasi pemakai terhadap ketertarikannya menggunakan sistem (the user s evaluation of the desirability of his or her using the system) Kualitas Sistem Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem tersebut, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan informasi bagi kebutuhan pengguna (McLean, 19992). Beberapa peneliti menggunakan beberapa pengukuran untuk mewakili kualitas sistem yang berbeda-beda. Untuk mengukur kualitas sistem, Srinivisan (1985) dalam Jogiyanto (2008) peng- 295

4 ukuran-pengukuran yang digunakan adalah waktu respon, keluwesan sistem dan keaksesan sistem. Sedangkan Hamilton dan Chervany (1981) menggunakan pengukuran-pengukuran antara lain: (a) kekinian data diusulkan (proposed data currency), (b) waktu respon (respon time), (c) waktu penggantian (turnaround time), (d) akurasi data (data accuracy), (e) keandalan(reliability),kelengkapan(completeness ), (f) keluwesan sisten (system flexibility), (g) kemudahan penggunaan (easy of use), Kualitas Informasi Kualitas informasi merujuk pada keluaran dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi dan urgensi dari informasi yang dihasilkan. Kualitas informasi (Information Quality) diadaptasi dari Bailey dan Pearson dalm Andriyani (2011) yaitu keakuratan informasi (accuracy), ketepatan (precision), kelengkapan informasi (completeness), keandalan (reliability), kekinian (currency), bentuk dari keluaran (format of output), dan volume laporan (queri). Iivari dan Koskela (1987) menggunakan tiga buah konstruk untuk mengukur kualitas informasi yaitu keinformatifan konstruk (construct informativeness), keaksesan (acceccibility), dan keadaptasian (adaptability). King dan Estein (1983) dalam Jogiyanto (2007) menggunakan beberapa atribut untuk mengukur nilai informasi, termasuk kecukupan (sufficiency), kepahaman (understandability), bebas dari bias (freedom from bias), relevansi keputusan (decision relevance), dan besaran (quantitativeness) Kepuasan Sistem dan Kepuasan Informasi Definisi kepuasan menurut Kotler (1997) dalam Andriyani (2011) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu. Seseorang akan merasa sangat puas jika kinerja yang nyata didapatkan melebihi kinerja yang diharapkan, merasa puas jika kinerja yang nyata didapatkan sesuai dengan kinerja yang diharapkan, dan merasa tidak puas jika kinerja yang nyata didapatkan jauh di bawah kinerja yang diharapkan Pengaruh Sosial Pengaruh sosial (social influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercayakan oleh orang-orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru (Jogiyanto, 2008) Peran pengaruh sosial di keputusan penerimaan teknologi merupakan hal yang kompleks dan banyak dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh kontigensi. Pengaruh sosial mempunyai dampak pada perilaku individual melalui tiga mekanisme menurut Venkatesh dan Davis (2000) yaitu ketaatan (compliance), internalisasi (internalization), dan identifikasi (identification). Venkatesh (2003) dalam Aditya (2013) menyatakan bahwa variabel social influence diperlukan untuk mengetahui sejauh mana seorang individu memandang bahwa orang-orang berpengaruh (important persons) disekitarnya percaya bahwa ia seharusnya menggunakan sistem tersebut Penerimaan TI Para peneliti menemukan beberapa indikator untuk menjelaskan penerimaan suatu sistem (IT Acceptance). Dua indikator yang paling dapat diterima adalah kepuasan pengguna (user satisfaction) dan kegunaan sistem (system usage). Berdasarkan beberapa penelitian menyatakan bahwa system usage merupakan indikator utama dalam penerimaan teknologi. 2.4 Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah Sistem informasi kerugian negara/daerah (SIKAD) merupakan sistem basis data kerugian negara/daerah berbasis web yang menjadi sarana pemberian informasi kepada pelaksana BPK dan pengguna lain selain pelaksana BPK mengenai perkembangan penyelesaian ganti kerugian negara/ daerah, metodologi perhitungan kerugian negara/ daerah, peraturan perundang-undangan tentang kerugian negara/daerah, artikel kerugian negara/ daerah, dan sebagai sarana tanya jawab berkenaan dengan kerugian negara/daerah. SIKAD diintegrasikan ke dalam program aplikasi berbasis web agar mudah diakses oleh penguna. Secara umum, feature yang ada di dalam SIKAD dibagi menjadi 2 (dua), yaitu feature yang dapat diakses oleh pengguna secara umum, dan pengguna yang memiliki otorisasi dan kendali akses. Pelaksana manajemen SIKAD, terdiri dari: (a) Super User, yaitu pelaksana manajemen SIKAD yang memiliki hak akses istimewa untuk melihat keseluruhan data hasil pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah yang telah dimasukkan pada SIKAD pada semua entitas yang diperiksa Auditama/Perwakilan. (b) Supervisor, adalah pelaksana manajemen SIKAD yang mempunyai kewenangan untuk melakukan validitas atas data SIKAD, serta me-review dan menilai kebenaran data hasil pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah yang telah dimasukkan ke dalam SIKAD pada entitas sesuai dengan kewenangannya. (c) Manajer, adalah pelaksana manajemen SIKAD yang bertugas mengkoordinir dan secara teknis bertanggungjawab atas pelaksanaaan, pengumpulan, penyiapan data/dokumen pendukung dalam rangka masukan data hasil pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah serta pelaksanaan masukan dan update data SIKAD. (d) Inputer, merupakan staf yang ditunjuk oleh super user berdasarkan usulan dari supervisor dan 296

5 manajer untuk diberikan akses terotorisasi pada SIKAD dan diberikan tugas melaksanakan masukan data hasil pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah atau data lain ke dalam aplikasi SIKAD sesuai perintah super user/supervisor/manajer. 2.5 Hipotesis Penelitian Wixom dan Todd mengintegrasikan kepuasaan pengguna dan penerimaan teknologi. Penelitian ini menunjukkan pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel yang diujikan. Model tersebut memberikan bukti bahwa perspektif kepuasan pengguna dan perspektif penerimaan teknologi dapat terintegrasi dengan baik. Penelitian ini berpendapat perspektif kepuasan pengguna diinterpretasikan oleh berbasis objek kepercayaan dan sikap. System quality dan information quality adalah berbasis objek kepercayaan. Masing-masing dari hal tersebut terkait dengan system satisfaction dan information satisfaction yang berbasis objek sikap dan kepercayaan perilaku dalam TAM. Seperti yang diasusmsikan oleh TAM, usefulness dan ease of use mempengaruhi attitude, dan akhirnya niat menggunakan sistem. Penelitian yang penulis ajukan diadaptasi dari model penelitian Wixom dan Todd (2005), dengan beberapa modifikasi untuk menilai tingkat penerimaan Sistem Informasi Kerugian Daerah/ Negara, yaitu penambahan variabel pengaruh sosial (social influence) dan penerimaan TI (IT Acceptance). Diagram konsep hipotesis seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Hipotesis yang dirumuskan antara lain: H1 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan informasi H2 H3 : Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan sistem Kepuasan sistem berpengaruh terhadap kepuasan informasi H4 : Kepuasan informasi berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan H5 : Kepuasan sistem berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan H6 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi Kualitas Informasi H1 H3 Kepuasan Informasi H4 Persepsi Kebermanfaatan H6 kebermanfaatan H7 : Persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap H8 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap sikap H9 : Pengaruh sosial berpengaruh terhadap sikap H10 : Sikap berpengaruh terhadap penerimaan teknologi informasi 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Berikut penjelasan masing-masing variabel: (a) Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Indikator Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) diukur dengan menggunakan pertanyaan yang diadaptasi dari Wixom dan Todd (2005). (b) Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak memerlukan usaha apapun (free of effort). Indikator kemudahan penggunaan diukur dengan menggunakan pertanyaan yang diadaptasi dari Wixom dan Todd (2005). (c) Sikap untuk menggunakan (attitude toward the system) didefinisikan sebagai suatu tingkat penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya. Indikator yang akan digunakan untuk mengukur sikap diadopsi dari penelitian Nah et al (2004). (d) Kepuasan informasi dan kepuasan sistem sebagai perasaan senang atau kecewa inputer yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya. Indikator untuk mengukur kepuasan informasi diadopsi dari pertanyaan penelitian Wixom dan Todd (2005). H7 Sikap Untuk Menggunaka n H10 Penerimaan TI Kualitas Sistem H2 Kepuasan Sistem H5 Gambar 1. Diagram Konsep Hipotesis Persepsi Kemudaha n Penggunaa H8 Pengaruh Sosial H9 297

6 (e) Kualitas informasi merujuk pada keluaran dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi dan urgensi dari informasi yang dihasilkan. Indikator yang mengukur kepuasan sistem diadopsi dari pertanyaan penelitian Wixom dan Todd (2005). (f) Pengaruh sosial (social influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercayakan oleh orang-orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru. Indikator yang akan digunakan untuk mengukur kualitas sistem diadopsi dari Aditya (2013) dan Venkatest (2000). (g) Penerimaan TI (dhi. Penerimaan SIKAD) adalah kondisi nyata penggunaan SIKAD. Indikator untuk mengukur penerimaan SIKAD diukur dengan pertanyaan yang diadopsi dari Aditya (2013). 3.2 Alat dan Bahan Alat penelitian yang digunakan berupa instrumen kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertutup dan dikirimkan secara online dan yang diberikan kepada para responden yang posisinya tersebar diseluruh unit kerja/perwakilan BPK RI di seluruh Indonesia. Kuesioner ini menggunakan teknik skala likert dengan skala 1-5. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa jawaban yang diperoleh dari kuesioner yang diisi langsung oleh responden yang menjadi anggota sampel yang diisi oleh responden. Data sekunder berupa data pendukung, seperti jumlah pegawai yang terlibat langsung dalam penggunaan SIKAD. Populasi dalam penelitian ini adalah inputer SIKAD di BPK RI (terdiri dari 7 Auditorat Utama Keuangan Negara dan 33 Kantor Perwakilan. Sampel penelitian diusahakan mencakup keseluruhan populasi 3.3 Jalannya Penelitian Tahap pertama pada penelitian ini adalah memilih topik dan mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian. Identifikasi kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan data pendukung awal terkait permasalahan, sehingga dapat dirumuskan permasalahan penelitian. Tahap selanjutnya adalah menentukan sampel dan alat penelitian. Setelah data diperoleh, kemudian dianalisis kuantitatif menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis varian dengan bantuan sofware SmartPLS. Ghozali (2012) menyatakan PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena tidak didasarkan banyak asumsi, data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama), sampel tidak harus besar, dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif, dapat digunakan pada model dengan kompleksitas besar (100 konstruk dan 1000 indikator), dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, dan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Model jalan penelitian ditunjukkan pada Gambar Perancangan Penelitian Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat 1.1 Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2 Kajian Pustaka 1.3 Identifikasi Variabel Penelitian 2. Pengumpulan Data Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat 2. Penyebaran kuesioner penelitian 3. Analisis Data Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat 3. Uji validitas dan uji reliabilitas 4. Perumusan Hasil Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat 4. Analisis Model Persamaan Struktural 5. Penyusunan Laporan Penelitian Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat 5. Menarik Kesimpulan Gambar 2. Model Jalan Peneltian 4. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian dan analisis data dilakukan berdasarkan data kuesioner yang telah diterima dari responden. Kuesioner yang dibagikan adalah 110 kuesioner, sebanyak 79 kuesioner dikembalikan, dan semua kuesioner telah memenuhi kelengkapan pengisian dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Gambaran umum responden menunjukkan mayoritas responden adalah laki-laki dengan 54% dan mayoritas kisaran umur tahun sebanyak 89%. Mayoritas pendidikan yaitu S1 sebanyak 66%. Sebanyak 95,2% responden menjabat sebagai staf. Mayoritas responden berasal dari unit kerja perwakilan dengan 81% dan masa kerja 1-5 tahun sebesar 67%. 4.1 Analisis Model Persamaan Struktural Outer Model atau Model Pengukuran Pengujian model pengukuran digunakan untuk menvalidasi model penelitian yang dibangun. Dua parameter utama yang dibangun adalah pengujian validitas konstruk (validitas konvergen dan validitas diskriminan) dan pengujian konsistensi internal (reliabilitas) konstruk. Uji validitas konstruk secara umum dapat diukur dengan parameter loading faktor di model penelitian (rule of thumbs 0,7) dan menggunakan parameter AVE, Communality, R2, dan Redundancy. Jika 298

7 loading factor < 0,5, indikator ini dapat dihapus dari konstruknya karena indikator ini tidak termuat (load) ke konstruk yang mewakilinya. Jika loading faktor antara 0,5-0,7, sebaiknya peneliti tidak menghapus indikator yang memiliki skor loading tersebut sepanjang skor AVE dan communality indikator tersebut > 0,5. Penelitian ini menggunakan loading faktor >0,6. Parameter uji validitas konvergen dilihat dari skor AVE dan communality, masing-masing harus bernilai di atas 0,5. Hasil pengujian, terdapat 6 (enam) indikator yang bernilai dibawah 0,6 yaitu SQ1, SQ2, SQ3, SQ4, SQ8, dan SI1 sehingga didrop dari model. Uji lainnya untuk menilai validitas dari variabel dengan melihat nilai AVE dan communality seperti tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai AVE dan communality No Variabel AVE Communality 1 Kualitas Informasi (IQ) Kualitas Sistem (SQ) Kepuasan Informasi (IS) Kepuasan Sistem (SS) Persepsi Kebermanfaatan (U) Persepsi Kemudahan Penggunaan (EOU) Pengaruh Sosial (SI) Sikap Untuk Menggunakan (ATT) Penerimaan TI (IT Acceptance) Pengukuran validitas diskriminan dari model pengukuran dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya atau dengan membandingkan akar AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Hasil menunjukkan indikator memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator tersebut terhadap variabel lainnya, maka dikatakan variabel tersebut memiliki discriminant validity yang tinggi. Reabilitas dapat diukur dengan melihat nilai Cronbach s Alpha dan Composite Reliability. Dalam penelitian ini metode uji reliabilitas yang digunakan adalah composite reliability karena lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk (Jogiyanto, 2008). Rules of thumb nilai alpha atau composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima pada studi yang bersifat eksplorasi. Adapun nilai hasil uji reliabilitas dapat dilihat seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Composite Reliability dan Cronbachs Alpha Cronba Composite No Variabel chs Reliability Alpha 1 Kualitas Informasi (IQ) Kualitas Sistem (SQ) Kepuasan Informasi (IS) Kepuasan Sistem (SS) Persepsi Kebermanfaatan (U) Persepsi Kemudahan Penggunaan (EOU) Pengaruh Sosial (SI) Sikap Untuk Menggunakan (ATT) Penerimaan TI (IT Acceptance) Inner Model atau Model Struktural Menilai inner model adalah mengevaluasi hubungan antar variabel laten seperti yang dihipotesiskan dalam penelitian ini. Inner model (model struktural) dievaluasi dengan menggunakan nilai R-Square untuk konstruk dependen, yang menunjukkan koefisien determinansi yang menjelaskan variasi pada konstruk dependen (Ghozali, 2011). R-Square menunjukkan seberapa besar variansi pada variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Inner model ingin melihat hubungan antar konstruk dan nilai signifikansi serta nilai R-Square. Nilai R-Square ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai R-Square No Variabel R Square 1 Kualitas Informasi (IQ) - 2 Kualitas Sistem (SQ) - 3 Kepuasan Informasi (IS) Kepuasan Sistem (SS) Persepsi Kebermanfaatan (U) Persepsi Kemudahan Penggunaan (EOU) Pengaruh Sosial (SI) - 8 Sikap Untuk Menggunakan (ATT) Penerimaan TI (IT Acceptance) Pada model PLS, penilaian goodness of fit diketahui dari nilai Q 2. Nilai Q 2 memiliki arti yang sama dengan koefisien determinan (R Square) pada analisis regresi, dimana semakin tinggi R Square, maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Dari hasil perhitungan diketahui nilai Q 2 sebesar 0,94565 artinya besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural adalah sebesar 94,565%, sedangkan 5,435% sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Nilai Q 2 di atas 0 menandakan model memiliki predictive relevance yang baik. PLS juga dapat dipergunakan untuk menvalidasi model secara keseluruhan. Kriteria yang dipakai 299

8 adalah Goodness Of Fit (GoF) model. GoF dikategorikan small ditunjukkan dengan nilai = 0,10, medium ditunjukkan dengan nilai = 0,25, sedangkan large dengan nilai = 0,36. Nilai GoF yang dihasilkan model sebesar 0,500297>0,36, maka dapat disimpulkan bahwa GoF model termasuk kategori large. Untuk menguji hubungan antar variabel, maka dilakukan prosedur bootstrapping pada SmartPLS. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan t statistik hasil output smartpls 2.0. T- statistik dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat signifikansi 95%. Apabila nilai t statistik lebih besar dari nilai t tabel, maka pengaruh antara satu konstruk dengan konstruk yang lain adalah signifikan, dan sebaliknya apabila t statistik lebih kecil dari t tabel maka pengaruhnya tidak signifikan. Pengujian hipotesis dan hubungan antar variabel dilihat dari hasil inner weight pada model seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai inner weight N o Hipotesis Path/Jalur Dar i Ke Path Cofficients (β) T- Value (t) Hasil Pengujian 1 H1 IQ IS 0,3849 4,0731 Diterima* 2 H2 SQ SS 0,5124 7,0062 Diterima* 3 H3 SS IS 0,4947 5,044 Diterima* 4 H4 IS U 0,5326 5,5463 Diterima* 5 H5 SS EOU Diterima* 6 H6 EO U U 0,2014 2,2273 Diterima* 7 H7 U ATT 0,1537 0,9951 Ditolak* 8 H8 EO U ATT 0,2876 2,1887 Diterima* 9 H9 SI ATT 0,2109 1,6599 Diterima** 1 AT IT H10 0 T Accept -0,1765 1,1887 Ditolak* Keterangan: *tingkat signifikan 95%, **tingkat signifikan 90% 4.2 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Informasi Hipotesis 1 menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan informasi diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (4,0731) lebih besar dari batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008; Padmanagara, 2011; Venkatesh, 1996). Wixom dan Todd (2005) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap suatu objek (dhi. kualitas sistem atau kualitas informasi) berhubungan dengan sikap terhadap objek tersebut (dhi. kepuasan sistem dan kepuasan informasi). Menurut responden, SIKAD menghasilkan informasi tentang jumlah kerugian negara/daerah yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan, serta disajikan dalam bentuk yang tepat sehingga memudahkan pemahaman. Namun, informasi yang dihasilkan oleh SIKAD bagi responden belum begitu akurat dan bebas dari kesalahan, serta up to date. Korelasi positif di antara kedua variabel ditunjukkan dengan tingkat kepuasan terhadap informasi yang sebagian besar masih bersikap netral Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Sistem Hipotesis 2 menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan sistem diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (7,0062) lebih besar dari batas nilai batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008; Padmanagara, 2011; Venkatesh, 1996). Korelasi yang positif dari kedua variabel ini menunjukkan bahwa kualitas menjadi variabel yang signifikan dalam menilai kepuasan terhadap sistem, semakin tinggi kualitas sistem maka akan semakin tinggi kepuasan yang dirasakan dalam menggunakan sistem tersebut. Responden setuju bahwa SIKAD memiliki kualitas yang baik antara lain berupa hak akses yang hanya memperbolehkan pengguna yang memiliki password untuk mengakses dan memasukkan data, dapat diakses dengan mudah dengan menggunakan jaringan intranet maupun internet, memiliki fasilitas pentunjuk penggunaan (petunjuk menu, petunjuk penggunaan petunjuk pengoperasian), dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Namun, beberapa indikator kualitas sistem sebagian besar direspon secara netral dan tidak setuju oleh responden karena responden merasa SIKAD masih memerlukan perbaikan dalam hal keandalan, yang masih sering error, respon pemasukan data dan penampilan keluaran yang masih lambat, dan feature-feature/ fungsi-fungsi tersedia di SIKAD yang belum memenuhi kebutuhan responden Pengaruh Kepuasan Sistem terhadap Kepuasan Informasi Hipotesis 3 menyatakan bahwa kepuasan sistem berpengaruh terhadap kepuasan informasi diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (5,044) lebih besar dari batas nilai 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008; Padmanagara, 2011; Venkatesh, 1996). Wixom dan Todd (2005) menyatakan kepuasan sistem terhadap kepuasan informasi dikaitkan dengan persepsi kemudahan penggunaan yang mempengaruhi persepsi kebermanfaatan dalam model TAM. Mampu secara efektif berinteraksi dengan sistem adalah kondisi yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang berguna. Dengan demikian, tingkat kepuasan individu dengan sistem ini akan cenderung mempengaruhi sikap rasa puas dengan informasi yang menghasilkan Pengaruh Kepuasan Informasi terhadap Persepsi Kebermanfaatan Hipotesis 4 menyatakan bahwa kepuasan informasi berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (5,5463) lebih besar dari batas nilai batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti signifikan. 300

9 Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008). Wixom dan Todd (2005) menyatakan kepuasan informasi yang dihasilkan oleh sistem akan mempengaruhi persepsi keberman-faatan. Semakin tinggi kepuasaan terhadap informasi tersebut, maka semakin tinggi seseorang akan menemukan bahwa informasi tersebut bermanfaat dalam meningkatkan performa/kinerja Pengaruh Kepuasan Sistem terhadap Persepsi Kemudahan Penggunaan Hipotesis 5 menyatakan bahwa kepuasan sistem berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (11,1836) lebih besar dari batas nilai batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008; Padmanagara, 2011). Wixom dan Todd (2005) menyatakan kepuasan sistem menggambarkan hubungan yang berpengaruh antara sistem dan mekanisme interaksi yang ada. Semakin puas seseorang terhadap cara kerja suatu sistem, maka seseorang tersebut akan menemukan bahwa sistem tersebut mudah untuk digunakan. Korelasi positif antara kepuasan sistem dan persepsi kemudahan penggunaan dapat terlihat dari jawaban para responden yang menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Persepsi Kebermanfaatan Hipotesis 6 menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan diterima secara statistik. Nilai T-value adalah (2,2373) lebih besar dari batas nilai batas nilai signifikan 95% yaitu batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Aditya, 2013; Rizkillah, 2008). Berdasarkan teori, sesuai dengan TAM, persepsi kebermanfaatan juga dipengaruhi oleh persepsi kemudahan penggunaan karena semakin mudah suatu sistem digunakan maka sistem tersebut semakin bermanfaat. Rasa mudah menggunakan teknologi akan menimbulkan perasaan dalam dirinya bahwa sistem tersebut mempunyai kegunaan, dan karenanya menimbulkan rasa nyaman bila bekerja dengan teknologi/sistem informasi (Wibowo,2011) Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Pengaruh Sosial terhadap Sikap Untuk Menggunakan Hipotesis 7 menyatakan bahwa persepsi kebermanfaatan berpengaruh terhadap sikap untuk menggunakan ditolak secara statistik. Nilai T-value masing-masing adalah (0,9951) lebih kecil dari batas nilai batas nilai signifikan 95% yaitu 1,96 dan berarti tidak berpengaruh. Sementara hipotesis 8 dan hipotesis 9 menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan pengaruh sosial berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan diterima secara statistik. Nilai T-value persepsi kemudahan penggunaan adalah (2,1887) lebih besar dari batas nilai nilai signifikan 95% yaitu 1,96, sementara nilai T- value pengaruh sosial adalah (1,6599) lebih besar dari batas nilai nilai signifikan 90% yaitu 1,645. Hal ini menunjukkan bahwa dari ketiga variabel, persepsi kemudahan penggunaan dan pengaruh sosial berdampak kepada sikap responden untuk menggunakan SIKAD. Hasil penelitian yang menunjukkan persepsi kebermanfaatan tidak berpengaruh terhadap sikap untuk menggunakan tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya (Wixom dan Todd, 2005; Velasquez, 2008).Dalam penelitian ini, persepsi kebermanfaatan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap sikap untuk mengunakan dapat dikarenakan responden merupakan pengguna belum dapat merasakan bahwa sistem tersebut secara efektif dapat membantu pekerjaan mereka dalam menghitung jumlah kerugian negara/daerah. Sebagian besar dari unit kerja masih menggunakan LHPt (hardcopy) saat melakukan rekonsiliasi nilai kerugian negara/daerah Pengaruh Sikap untuk Menggunakan terhadap Penerimaan TI Hipotesis 10 menyatakan bahwa sikap untuk mengunakan berpengaruh terhadap penerimaan TI ditolah secara statistik. Nilai T-value adalah (1,1962) lebih kecil dari batas nilai 1,96 dan berarti signifikan. Temuan ini tidak mendukung penelitian sebelumnya (Aditya, 2013). Dalam penelitian ini, sebagian responden setuju bahwa penggunaan SIKAD menjadi suatu ide yang baik dan menyukai penggunaan SIKAD untuk mendukung proses pelaksanaan pemantauan penyelesaian kerugian negara/daerah. Namun, sebagian besar responden bersikap netral bahwa menggunakan SIKAD merupakan suatu hal yang menyenangkan. Hal ini dapat terlihat dari jawaban terbuka dari para responden yang menyatakan bahwa permasalahan utama dari aplikasi SIKAD adalah tidak adanya sinkronisasi antara sumber data yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam SIKAD, dengan bentuk dan format aplikasi yang ada. Jumlah data yang terlalu banyak dengan model pemasukan satu persatu dan juga personel yang masih minim perlu juga menjadi pertimbangan dalam upaya perbaikan SIKAD ke depannya. 5. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis tingkat penerimaan Sistem Informasi Kerugian Negara/Daerah di BPK RI, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut. (a) Pengujian hipotesis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan pengaruh antar variabel antara lain 301

10 kualitas sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan sistem dan kepuasan informasi. Kepuasan sistem berpengaruh terhadap kepuasan informasi dan persepsi kemudahan penggunaan. Kepuasan informasi berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan. Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan dan sikap untuk menggunakan. Persepsi kebermanfaatan dan pengaruh sosial tidak berpengaruh terhadap sikap untuk menggunakan. Sikap untuk menggunakan tidak berpengaruh terhadap penerimaan TI. (b) Kepuasan dan sikap responden terhadap sistem dan informasi yang dihasilkan SIKAD masih belum maksimal, sehingga diperlukan upayaupaya perbaikan lebih lanjut dalam rangka peningkatan kualitas, antara lain penambahan feature-feature sehingga SIKAD lebih user friendly, mengakomodir kesulitan-kesulitan penginputan dengan membuat petunjuk teknis, dan mengatasi ketidaksinkronan kelengkapan data yang dibutuhkan. PUSTAKA Adam, D.A., Nelson, R.R., & Todd, P.A Perceived Usefulness, Ease of Use, and Usage of Information Technology A Replication. MIS Quartely (16-12). pp Aditya, B Evaluasi Penerimaan Auditor Terhadap Sistem Informasi Manajemen Kinerja Individu (MAKIN). Thesis Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Andriyani, D Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan di BPK RI dengan Model Kesuksesan DeLone dan McLean. Thesis Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Altiarika, E Model Penerimaan ERP pada Fase Post Project. Thesis Tidak Dipublikasikan Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Chin. Wyne,W & Todd, P.A On the Use, Usefulness and Ease of Use, A Structural Equating Modeling in MIS Research: A Note of Caution. MIS Quarterly. Davis, F.D Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use,and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, vol.13, No.3. Davis, F.D., Bagozzu, R.P., dan Warshaw, P.R User Acceptance of Information Technology: A Comparison of Two Theoritical Models. Management Science, pp DeLone Small size and Characterictic Computer Use. Management Information System Quartely 5. pp DeLone, W.H. & McLean, E.R Information System Success The Quest for the Dependent Variabel. Information System Research, vol III, No.1, pp Gahtani, S.S. dan King Malcom Attitudes, Satisfaction, dan Usage: Factors Contributing to Each in Acceptance of Information Technology. Behaviour & Information Technology Volume 18, No.4. pp Ghozali, I. & Latan, H Partial Least Squares. Konsep, Teknik, dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3. Untuk Penelitian Empiris. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. Hall,A.J Accounting Information System. Jakarta: Thomson Learning South Western College Pusblish,ed Indonesia.Penerbit Salemba. Hamilton,S&Chervany.1981.Evaluating Information System Effectiveness Part I. Comparing Evaluation Approach. MIS Quartely, pp Iivari, J. & Koskela, E The PIOCO Model for Information System Design. MIS Quartely, pp Jogiyanto, & Willy A Sistem Tata Kelola Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jogiyanto, HM Sistem Informasi Keprilakuan, Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Jogiyanto,HM Model Kesuksesan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Kadir, A Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Mathieson, K. Predicting User Intentions Comparing The Technology Acceptance Model With The Theory of Planned Behaviour. Information System Research, pp Nah, F.H., Xin, T., & Soon, H.T An Empirical Investigation on End User s Acceptance of Enterprise System. Information System Management Journal, Vol XVII. Lincoln : Idea Group Publishing. Oktavianti, B Evaluasi Pengaruh Penerimaan Sistem Teknologi Informasi dengan Menggunakan Variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Enjoyment: Studi kasus di PT Sanggar Sarana Baja pada Departemen Accounting dan Marketing. Thesis Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Padmanagara, P Kesuksesan Sistem Informasi dan Penerimaan Teknologi Aplikasi People Review pada Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero). Thesis Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Rizkillah, M Analisis Perilaku Penerimaan Jejaring Pendidikan Nasional oleh Siswa SMA di Kota Mataram. Thesis Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Thompson,R.L., Higgins,C.A., & Howell,J.M Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quartely pp Velasquez, N.F.S., Weisband, & Durcikova, A. Desingning Tools for System Administrator: An Empirical Test of The Integrated User Satisfaction Model. In Procedding of the 22nd Large Installation System Administation 302

11 Conference. San Diego, C.A : Usenix Association, pp1-8 Venkatesh, V. & Davis, F.D A Model of the Antecedent of Perceived Ease of Use Development Test. Decision Science. Venkatesh, V. & Davis, F.D A Theoritical Extension of The Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science, vol 46, pp Wixom, B.H., & Todd, P.A. A Theoritical Integration of User Satisfaction and Technologi Acceptance. Texas : Information System Research, Vol 16, No.1. pp

[17] F.H. Nah, Tan Xin, and Hing The Soon, "An Empirical Investigation on End User's Acceptance of Enterprise System," Information Resources

[17] F.H. Nah, Tan Xin, and Hing The Soon, An Empirical Investigation on End User's Acceptance of Enterprise System, Information Resources DAFTAR PUSTAKA [1] H.M. Jogiyanto and Abdullah Willy, Sistem Tatakelola Teknologi Informasi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi, 2011. [2] A.J Hall, Accounting Information System. Jakarta: Thomson Learning

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan pada penelitian yang dilakukan. Adapun teori yang digunakan meliputi teknologi komputer secara umum, penelitian kuantitatif, snowball

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah)

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah) DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI Bismark Noor Kuddusˡ, Achmad Djunaedi², Warsun Najib³ 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

Model-Model User Acceptance

Model-Model User Acceptance Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan

Lebih terperinci

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas 367 E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Edi Nur Cahyaningtyas *), Hanung Adi Nugroho **), Eko Nugroho ***) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut: 2 BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang saat ini menggunakan atau pernah menggunakan SIMKARI 2 atau telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-216 Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data, analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi awal terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut. 2.1 Unified Theory of Acceptance

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN SISWA PADA MADRASAH TSANAWIYAH DENGAN PENDEKATAN POST-ACCEPTANCE MODEL YANG DIPERLUAS Nadhila Vidiani, Badrus Zaman, Eto Wuryanto Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107 PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107 Jurica Lucyanda* dan Sidiq Muryanto** Abstrak The purpose of this study is to examine the factors

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Rio Jumardi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi memiliki peran sebagai pendukung proses

Lebih terperinci

Nurul Laksmiyati, Wahyu Meiranto 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Nurul Laksmiyati, Wahyu Meiranto 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-14 ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

Lebih terperinci

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya 48 3.9.4. Uji goodnes of fit (GoF) Digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya terbentang antara 0-1 dengan interpretasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI SIFOSTER XL AXIATA DI SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG. Abstrak

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI SIFOSTER XL AXIATA DI SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG. Abstrak ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI SIFOSTER XL AXIATA DI SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG Kapti 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3. 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2 STIE YKPN Yogyakarta 3 Magister Teknik Infortika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi DeLone & McLean (Studi Kasus : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada di Stikom Surabaya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN PELANGGAN TERHADAP SISTEM INFORMASI WEBSITE PLN DENGAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN PELANGGAN TERHADAP SISTEM INFORMASI WEBSITE PLN DENGAN MODEL TAM Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 1 November 2016 ANALISIS PENERIMAAN PELANGGAN TERHADAP SISTEM INFORMASI WEBSITE PLN DENGAN MODEL TAM Nurmaini Dalimunthe 1), Ger Mustofa 2) 1,2 Jurusan Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 98-103 ISSN: 2303-1751 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) Made Sanjiwani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci