Sholawatun et al., Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Jenis Kelamin Auditor Terhadap...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sholawatun et al., Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Jenis Kelamin Auditor Terhadap..."

Transkripsi

1 1 Pengaruh Kompeensi, Independensi dan Jenis Kelamin Audior Terhadap Kualias Audi dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi: Sudi Empiris pada Kanor Akunan Publik di Malang (The Effec Of Compeence, Independence and Audior's Sex To The Audi Qualiy Wih Emoional Inelligence As Moderaing Variable : Empirical Sudy on Public Accouning Firms in Malang) Sholawaun Ningsih, Separina Pria Dania Sofiani Jurusan Akunansi, Fakulas Ekonomi, Universias Jember (UNEJ) Jln. Kalimanan 37, Jember ningsihsholawaun@gmail.com Absrak Peneliian ini berujuan unuk mengeahui pengaruh kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi secara parsial dan pengaruh kecerdasan emosional erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi pada Kanor Akunan Publik di Malang. Meode peneliian yang digunakan adalah peneliian kuaniaif. Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh audior independen yang bekerja pada Kanor Akunan Publik (KAP) di Malang yaiu 82 audior dengan jumlah sampel 64 responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah meode purposive sampling. Sumber daa yang digunakan adalah daa primer. Meode pengumpulan daa menggunakan meode survei dengan kuisioner. Hasil dalam peneliian ini menunjukkan bahwa variabel kompeensi audior secara parsial idak berpengaruh signifikan erhadap kualias audi, variabel independensi audior secara parsial berpengaruh signifikan erhadap kualias audi, dan variabel jenis kelamin audior secara parsial idak berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Selain iu, kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi Kaa Kunci: Independensi, Jenis Kelamin, Kecerdasan emosional, Kompeensi, Kualias Audi. Absrac The purpose of his sudy was o deermine he effec of compeence, independence and audior s sex o he audi qualiy in parial and emoional inelligence in influencing he relaionship beween compeence, independence and audior s sex o he audi qualiy in he Public Accouning Firms in Malang. The mehod is used quaniaive research. The populaion in his sudy are all independen audiors who work in Public Accouning Firms in Malang, consis of 82 audiors wih a sample of 64 respondens. The sampling echnique was used purposive sampling mehod. The source of daa is used primary daa. The mehod of daa collecion is using he quesionnaire survey mehod. The resul of his sudy indicaes ha he audior compeence variable parially no significan effecs o he audi qualiy, audior independence variable parially significan effecs o he audi qualiy and audior s sex variable parially no significan effecs o he audi qualiy. In addiion, emoional inelligence significanly affecs he relaionship beween compeence, independence and audior s sex o he audi qualiy. Keywords: Audi Qualiy, Compeence, Emoional Inelligence, Independence. Pendahuluan Globalisasi merupakan suau fenomena erjadinya inegrasi anar negara di seluruh dunia anpa baas ruang dan waku yang berujung pada erbenuknya pasar global. Perumbuhan dalam bidang ekonomi, komunikasi dan eknologi menyebabkan dunia bisnis semakin berkembang pesa baik dalam ruang lingkup regional maupun inernasional. Siuasi ini memungkinkan perusahaan melakukan kerja sama konrak dengan berbagai pihak dalam benuk invesasi. Kerja sama ini dilakukan selain unuk mendukung kegiaan operasional perusahaan, juga membanu perusahaan dalam memperoleh sunikan dana segar unuk melakukan ekspansi bisnisnya. Maka dari iu, kemajuan dalam bidang bisnis menyebabkan kebuuhan laporan keuangan sebagai benuk peranggungjawaban manajemen kepada invesor semakin meningka karena laporan keuangan selain mencerminkan hasil kinerja operasional perusahaan per periode, juga sebagai dasar dalam pengambilan kepuusan erkai invesasi maupun unuk memprediksi perolehan laba. Pada beberapa kasus, pihak manajemen seringkali di dalam prakiknya melakukan manipulasi pada laporan keuangan agar kinerjanya selalu erliha baik di maa sakeholders dan invesor lainnya erarik unuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini enunya dapa mengakibakan laporan keuangan yang dihasilkan akan bias dan menyesakan bagi

2 2 penggunanya. Sehingga unuk meningkakan kredibilias perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan (relevance) dan dapa diandalkan (reliable), salah sau kebijakan yang sering diempuh adalah dengan melakukan audi erhadap laporan keuangan perusahaan oleh pihak yang kompeen dan independen yaiu akunan publik. Terungkapnya skandal akunansi pada perusahaan besar yang melibakan profesi akunan publik di dalamnya seperi KAP Arhur Andersen pada kasus Enron elah menciderai kepercayaan publik (public rus) erhadap laporan keuangan audian dan profesi akunan publik. Unuk mengembalikan kepercayaan publik, akunan publik harus mampu memperbaiki dan meningkakan kualias jasa audi yang diberikan. Menuru Ai (2010) kualias audi yang baik akan menghasilkan laporan audian yang mampu menyajikan emuan dan melaporkan dengan sesungguhnya enang kondisi keuangan kliennya, ermasuk apabila didalamnya erjadi pelanggaran pada sisem akunansi klien. Fakor-fakor lain yang juga mempengaruhi kualias audi yaiu kompeensi dan independensi audior. Menuru Deis dan Groux dalam Dwiyani (2010) probabilias unuk menemukan pelanggaran erganung pada kemampuan eknis aau kompeensi yang dimiliki audior, sedangkan probabilias unuk melaporkan pelanggaran yang elah diemukan erganung pada independensi yang dimiliki audior. Sandar umum perama PSA Nomor 04 dalam IAI (2011) menegaskan seorang audior dalam melakukan audi harus senaniasa berindak sebagai seorang ahli dalam bidang akunansi dan audiing. Pencapaian keahlian yang dimiliki oleh audior idak hanya berasal dari pendidikan formalnya, eapi juga pengalaman-pengalaman dalam prakik audi. Seorang audior juga harus memiliki kesadaran secara erus-menerus unuk mengikui perkembangan yang erjadi dalam bisnis dan profesinya. Hasil peneliian uarbuar (2012), Ayuningyas dan Pamudji (2012) dan Yusdy (2012) menyaakan bahwa kompeensi yang dimiliki audior berpengaruh erhadap kualias audi. Hasil ini idak sejalan dengan peneliian Wardoyo dkk., (2011) bahwa kompeensi idak berpengaruh secara signifikan erhadap kualias audi. Hal ini erjadi karena variabel kompeensi diproksikan dalam dua hal yaiu pengeahuan dan pengalaman yang idak selamanya berpengaruh erhadap kualias audi. Sandar umum kedua PSA No. 04 dalam IAI (2011) menegaskan bahwa audior harus bersikap independen, arinya idak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya unuk kepeningan umum. Audior idak dibenarkan memihak kepada kepeningan siapa pun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian eknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap idak memihak, yang jusru sanga pening unuk memperahankan kebebasan pendapanya. Audior harus bebas dari seiap kewajiban erhadap kliennya dan idak memiliki suau kepeningan dengan kliennya. Sedangkan faka di lapangan, menuru Mulyadi (2008) erdapa beberapa keadaan yang sering sekali mengganggu sikap menal independen audior, anara lain: (a) sebagai seorang yang melaksanakan audi secara independen, audior dibayar oleh kliennya aas jasanya ersebu, (b) sebagai penjual jasa seringkali audior mempunyai kecenderungan unuk memuaskan kliennya, (c) memperahankan sikap independen seringkali dapa menyebabkan lepasnya klien. Pada peneliian erdahulu diemukan beberapa hasil yang berbeda dalam menelii pengaruh independensi erhadap kualias audi. Peneliian yang dilakukan oleh Furi dan Juliarsa (2014) menunjukkan bahwa independensi audior idak mempengaruhi kualias audi dikarenakan persaingan anar Kanor Akunan Publik bisa jadi pemicu kurangnya independensi audior, sehingga audior renan mengikui kemauan dari klien agar idak kehilangan pendapaannya. Sejalan dengan peneliian yang dilakukan oleh Ayuningyas dan Pamudji (2012), Yusdy (2012), dan uarbuar (2012) yang menemukan bahwa independensi idak berpengaruh erhadap kualias audi. Menuru Salsabila dan Prayudiawan (2011) kualias hasil kerja audior sanga dipengaruhi oleh karakerisik individu masing-masing akunan. Karakerisik individu ersebu salah saunya adalah jenis kelamin yang elah membedakan individu sebagai sifa dasar pada kodra manusia. Adanya keidaksearaan gender disebabkan oleh diskriminasi srukural dan kelembagaan. Keadaan ini sesuai dengan peneliian Walkup dan Fenzau (1980) dalam Tahar (2012) diemukan bahwa 41% responden yang mereka elii, yaiu para akunan publik wania meninggalkan karir mereka karena adanya benuk-benuk diskriminasi yang mereka rasakan. Salsabila dan Prayudiawan (2011) juga menyaakan bahwa komposisi anara audior laki-laki dan perempuan sanga jauh berbeda. Walaupun kompeensi yang dibuuhkan unuk profesi ini idak ada kaiannya dengan gender, eapi menuru faka dan daa yang ada, keberadaan perempuan dalam profesi ini sanga minim sekali. erbeda dengan hasil peneliian Kris e al., (2011) bahwa dalam menghasilkan pelaporan audi, perbedaan (perempuan dan laki-laki) dapa mempengaruhi kualias audi. Salah sau penyebabnya adalah audior perempuan lebih baik dan berpengalaman dalam menangani konflik dibandingkan audior laki-laki. Lingkungan memiliki konsribusi besar dalam pembenukan karaker, eika, dan moral seseorang. Unuk menunjang ugas yang diemban oleh seorang audior, maka yang dibuuhkan seorang audior idak hanya kecerdasan inelekual saja, eapi juga kecerdasan emosional. Wijayani (2012) menyaakan bahwa kecerdasan emosional akan mempermudah seorang audior unuk melakukan pemeriksaan, memiliki moivasi yang kua, mengonrol diri/ emosi, rasa empai sera keerampilan dalam bersosialisasi akan membanu audior dalam menelusuri buki-buki audi sera informasi erkai. Peneliian yang dilakukan oleh Dwiyani (2010) menyaakan bahwa kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi bersifa memperkua pengaruh kompeensi dan independensi erhadap kualias audi. Adanya keidakkonsisenan hasil-hasil peneliian erdahulu, penelii ermoivasi unuk melakukan replikasi erhadap peneliian sebelumnya oleh Dwiyani (2010) yang berjudul Pengaruh Kompeensi dan Independensi Terhadap Kualias Audi Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi. Perbedaan peneliian ini dengan peneliian sebelumnya adalah sebagai beriku: a. Perbedaan perama erleak pada responden peneliian. Responden peneliian sebelumnya adalah Kanor Akunan Publik (KAP) di Surabaya. Sedangkan pada peneliian ini menggunakan Kanor Akunan Publik

3 3 (KAP) di Malang. Alasan penelii menggunakan KAP di Malang anara lain (a) KAP yang erdafar IAPI (Insiu Akunan Publik Indonesia) di Jawa Timur hanya erdapa di koa Malang dan Surabaya, (b) memperimbangkan jarak, waku dan biaya, (c) Sudah banyak peneliian erdahulu yang menggunakan KAP di Surabaya sebagai obyek peneliiannya. b. Jumlah variabel independen. Variabel independen yang digunakan oleh peneliian sebelumnya erdiri dari kompeensi dan independensi saja, sedangkan peneliian ini erdiri 3 variabel independen yaiu kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior. Alasan penelii menggunakan jenis kelamin dikarenakan pria dan wania memiliki perbedaan dari perspekif nilai dan ingkah laku. Peneliian ini memiliki empa hipoesis anara lain: H 1 : H 2 : H 3 : H 4 : Kompeensi audior berpengaruh erhadap kualias audi. Independensi audior berpengaruh erhadap kualias audi. Jenis kelamin audior berpengaruh erhadap kualias audi. Kecerdasan emosional berpengaruh erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi. Peneliian ini dilakukan unuk mengeahui pengaruh kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi dan apakah kecerdasan emosional bepengaruh erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi. Meode Peneliian Rancangan aau Desain Peneliian Peneliian ini merupakan jenis peneliian kuaniaif. Menuru Sugiyono (2010) meode peneliian kuaniaif digunakan unuk menelii populasi aau sampel erenu, pengumpulan daa menggunakan insrumen peneliian, analisis daa bersifa kuaniaif aau saisik dengan ujuan unuk menguji hipoesis yang elah dieapkan. Jenis dan Sumber Daa Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah jenis daa subyek. Menuru Indrianoro dan Supomo (2012) daa subyek adalah jenis daa peneliian yang berupa opini, sikap, pengalaman aau karakerisik dari seseorang aau sekelompok orang yang menjadi subyek peneliian aau responden.sumber daa yang digunakan yaiu daa primer. Daa primer adalah sumber daa peneliian yang diperoleh langsung dari sumber asli (idak melalui media peranara) unuk menjawab peranyaan peneliian. Daa primer dikumpulkan dengan menggunakan meode survei melalui penyebaran kuisioner kepada responden (Indrianoro dan Supomo, 2012). Populasi dan Sampel Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh audior independen yang bekerja pada Kanor Akunan Publik (KAP) di Malang. Dalam peneliian ini, eknik pemilihan sampel yang digunakan adalah meode purposive sampling. Purposive sampling mehod yaiu pemilihan anggoa sampel dengan berdasarkan krieria-krieria erenu. Adapun krieria-krieria yang harus dipenuhi oleh calon responden adalah sebagai beriku : a. Audior memiliki pengalaman kerja minimal 1 ahun. Krieria ini dimaksudkan bahwa responden elah memiliki pengalaman dalam memberikan jasa audi. b. Posisi pekerjaan dalam Kanor Akunan Publik sebagai audior senior aau audior junior. Hal ini dikarenakan audior senior dan audior junior yang melakukan audi secara langsung di lapangan. Sedangkan manajer dan parner hanya sebaas mengawasi, mereview pekerjaan audi dan mengambil kepuusan audi. c. Daa responden yang dielii ersedia Meode Analisis Daa Meode analisis yang digunakan adalah uji oulier, uji insrumen, analisis deskripif saisik, uji asumsi klasik dan uji hipoesis. Uji insrumen melipui uji validias dan uji reliabilias. Uji asumsi klasik melipui uji normalias, uji mulikolinierias, dan uji heeroskedasisias. Uji hipoesis yang digunakan melipui analisis regresi berganda, uji residual dan uji. Deskripif Objek Peneliian Hasil Peneliian Variabel-variabel yang digunakan dalam peneliian ini yaiu kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior sebagai variabel independen, kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi, dan kualias audi sebagai variabel independen. Pada peneliian ini menggunakan kuisioner dan audior independen yang bekerja pada Kanor Akunan Publik di Malang sebagai respondennya. Sampel pada peneliian ini adalah 64 audior dari 8 KAP. Tabel 1. Sampel dan Tingka Pengembalian Kuisioner Keerangan Jumlah Kuisioner yang dikirim 64 Kuisioner yang idak kembali 5 Kuisioner yang kembali 59 Kuisioner yang daanya idak ersedia 14 Kuisioner yang diolah lebih lanju 45 Tingka pengembalian kuisioner (59/64*100%) Tingka pengembalian kuisioner yang diolah (45/64*100%) Uji Oulier 92% 70% Uji oulier dilakukan unuk mendeeksi adanya daa oulier. Oulier adalah kasus aau daa yang memiliki karakerisik

4 4 unik yang erliha sanga berbeda jauh dari observasiobservasi lainnya dan muncul dalam benuk nilai eksrim baik unuk sebuah variabel unggal aau variabel kombinasi. Sampel dalam peneliian ini kurang dari 80 yaiu 64 responden yang ergolong sebagai sampel kecil. Sehingga peneliian ini menggunakan sandar skor oulier anara -2,5 hingga +2,5. Daa akan dikaakan oulier jika nilainya lebih dari 2,5. erdasarkan perhiungan uji oulier dengan sandar skor oulier anara - 2,5 hingga +2,5, diperoleh hasil bahwa dari seluruh daa sampel yang digunakan dalam peneliian ini idak diemukan adanya daa oulier. Hal ini menandakan bahwa daa sampel yang digunakan idak bias. Uji Insrumen Hasil uji validias menunjukkan bahwa masing-masing indikaor (iem) dalam variabel yang digunakan mempunyai hasil nilai produc momen pearson s dengan signifikasi 0,000 < 0,05, sehingga indikaor (iem) yang digunakan dalam variabel peneliian ini dapa dikaakan valid dan dapa digunakan sebagai iem dalam pengumpulan daa. Sedangkan hasil uji reliabilias menunjukkan bahwa daa yang diperoleh bersifa reliabel karena nilai Cronbach s Alpha yakni 0,816, 0,792, 0,909 dan 0,847 > 0,60, sehingga indikaor (iem) yang digunakan dalam variabel peneliian ini dapa dikaakan reliabel layak sebagai ala dalam pengumpulan daa. Analisis Deskripif Saisik Analisis saisik digunakan unuk memberikan gambaran dari suau daa yang diliha dari nilai minimum, maksimum, mean, dan sandar deviasi. eriku ini abel saisik deskripif dengan menggunakan SPSS 18 : Tabel 2. Hasil Perhiungan Saisik Deskripif N Min Max Mean Deviaion Kompeensi (X1) ,89 2,917 Independensi (X2) ,04 3,119 Jenis Kelamin Audior (X3) Kecerdasan Emosional (X4) ,53 0, ,18 3,973 Kualias Audi (Y) ,93 2,658 Valid N (liswise) 45 Tabel 3. Perbandingan Nilai Teoriis dan Nilai Empiris Variabel Ukuran Teoriis Empiris Kompeensi Minimum 7 26 Maksimum Mean 20 31,89 Independensi Minimum 6 20 Maksimum Mean 18 27,04 Jenis Kelamin Audior Minimum - 0 Maksimum - 1 Mean - 0,53 Kecerdasan Emosional Minimum 9 34 Maksimum Mean 25 41,18 Kualias Audi Minimum 5 16 Maksimum Mean 15 21,93 Tabel 2 menunjukkan hasil saisik deskripif unuk variabel kompeensi, independensi, jenis kelamin, kecerdasan emosional dan kualias audi dari 45 responden. Variabel kompeensi erdiri aas 7 pernyaaan yang diukur dengan skala Liker 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran akual) sebesar 26 sampai 35 dengan kisaran eoriisnya 7 sampai 35. Variabel kompeensi memiliki nilai raa-raa empiris sebesar 31,89 yang berada diaas raa-raa eoriisnya yaiu 20. Hal ini menunjukkan subyek peneliian secara umum elah memiliki ingka kompeensi yang baik dalam melakukan audi. Sandar deviasi unuk variabel kompeensi adalah sebesar 2,917. Variabel independensi erdiri aas 6 pernyaaan yang diukur dengan skala Liker 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran akual) sebesar 20 sampai 30 dengan kisaran eoriisnya 6 sampai 30. Variabel independensi memiliki nilai raa-raa empiris sebesar 27,04 yang berada diaas raa-raa eoriisnya yaiu 18. Hal ini menunjukkan subyek peneliian secara umum elah memiliki independensi yang baik sebagai audior dalam memberikan jasa audi. Sandar deviasi unuk variabel independensi adalah sebesar 3,119. Variabel jenis kelamin audior memiliki nilai raa-raa sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa raa-raa audior yang berjenis kelamin wania lebih banyak daripada audior berjenis kelamin laki-laki. Sandar deviasi unuk variabel jenis kelamin adalah sebesar 0,505. Variabel kecerdasan emosional erdiri aas 9 pernyaaan yang diukur dengan skala Liker 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran akual) sebesar 34 sampai 45 dengan kisaran eoriisnya 9 sampai 45. Variabel kecerdasan emosional memiliki nilai raa-raa empiris sebesar 41,18 yang berada diaas raa-raa eoriisnya yaiu 25. Hal ini menunjukkan bahwa subyek peneliian secara raa-raa memiliki ingka kecerdasan emosional yang baik sebagai audior. Sandar deviasi unuk variabel kecerdasan emosional adalah sebesar 3,973. Variabel kualias audi erdiri aas 5 pernyaaan yang diukur dengan skala Liker 5 poin. Adapun kisaran jawaban responden (kisaran akual) sebesar 16 sampai 25 dengan kisaran eoriisnya 5 sampai 25. Variabel kualias audi memiliki nilai raa-raa empiris sebesar 21,93 yang berada diaas raa-raa eoriisnya yaiu 15. Hal ini menunjukkan bahwa erdapa kualias audi dari responden yang cukup

5 5 inggi di dalam KAP. Sandar deviasi unuk variabel kualias audi adalah sebesar 2,658. Perhiungan sandar deviasi menunjukkan bahwa semakin inggi sandar deviasinya maka akan semakin heerogenias, yang berari pernyaaan dalam variabel ersebu semakin inggi. Semakin rendah ingka sandar deviasinya maka semakin homogen variabel ersebu yang arinya variansinya semakin sediki. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalias Uji normalias berujuan unuk menguji apakah dalam model regresi, variabel erika dan variabel bebas memiliki disribusi normal. Tabel 4. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Residual N 45 Normal Parameers Mean 0, Deviaion 1, erdasarkan Tabel 5 diaas menunjukkan bahwa variabel kompeensi memiliki nilai olerance sebesar 0,606 dan nilai VIF sebesar 1,650. Variabel independensi memiliki nilai olerance sebesar 0,601 dan nilai VIF sebesar 1,663. Variabel jenis kelamin audior memiliki nilai olerance sebesar 0,987 dan nilai VIF sebesar 1,013. Jadi dapa disimpulkan bahwa idak ada mulikoliniearias anar variabel bebas dalam model regresi 3. Uji Heeroskedasisias Uji heeroskedasisias berujuan unuk menguji apakah dalam model regresi erjadi keidaksamaan variance dari residual sau pengamaan ke pengamaan yang lain. Pendeeksi ada aau idaknya heeroskedasisias dapa dilakukan dengan meliha ada idaknya pola erenu pada grafik scaerplo anara nilai prediksi variabel erika (ZPRED) dengan nilai residualnya (SRESID). Jika ada pola erenu yang eraur, maka mengindikasikan elah erjadi heeroskedasisias. Namun jika idak ada pola yang jelas sera iik-iik menyebar di aas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka idak erjadi heeroskedasisias. Mos Exreme Differences Kolmogorov Smirnov Z Absolue,179 Posiive,179 Negaive -,101 1,202 Asymp. (2 ailed),111 erdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 1,202 dengan ingka signifikansi jauh diaas 0,05 yaiu sebesar 0,111 yang berari nilai residual dari persamaan regresi yang digunakan dalam peneliian ini berdisribusi normal. Sehingga model regresi yang digunakan elah memenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam peneliian ini layak digunakan karena elah memenuhi asumsi klasik normalias residual 2. Uji Mulikolinearias Uji mulikoliniearias berujuan unuk menguji apakah dalam model regresi diemukan adanya korelasi anar variabel bebas (independen) aau idak. Variabel ebas Kompeensi (X1) Independesi (X2) Jenis kelamin audior (X3) Tabel 5. Hasil Uji Mulikolinearias Toleransi VIF Keerangan 0,606 1,650 Tidak erjadi mulikoliniearias 0,601 1,663 Tidak erjadi mulikoliniearias 0,987 1,013 Tidak erjadi mulikoliniearias Gambar 1. Uji Heeroskedasisias erdasarkan gambar diaas menunjukkan bahwa iik-iik menyebar secara acak sera ersebar di aas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapa disimpulkan bahwa idak erjadi heeroskedasisias sehingga model regresi layak unuk digunakan. Uji Hipoesis 1. Analisis Regresi Linier erganda Analisis regresi digunakan unuk mengukur pengaruh variabel bebas (independen) erhadap variabel erika (depeden). yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai beriku : Tabel 6. Hasil Analisis Regresi erganda Coeffisiens Coeffisiens ea (Consan) 2,188 2,852,767,447 TOTAL X1,107,112,117,955,345 TOTAL,596,105,700 5,674,000

6 6 X2 X3,390 0,507,074,769,446 Persamaan garis regresi yang diperoleh sebagai beriku : Y = ,107 X1 + 0,596 X2 + 0,390 X3 + e a) Nilai konsana sebesar 2,188 mengindikasikan bahwa jika variabel independen yaiu kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior idak ada, maka nilai kualias audi adalah sebesar konsana 2,188. b) Koefisien kompeensi sebesar 0,107 mengindikasikan bahwa seiap peningkaan kompeensi sau sauan akan mengakibakan kenaikan kualias audi sebesar 0,107 sauan. Nilai koefisien β dari variabel kompeensi bernilai posiif yaiu 0,107. c) Koefisien independensi sebesar 0,596 mengindikasikan bahwa seiap peningkaan independensi sau sauan akan mengakibakan kenaikan kualias audi sebesar 0,596 sauan. Nilai koefisien β dari variabel kompeensi bernilai posiif yaiu 0,596. d) Koefisien jenis kelamin audior sebesar 0,390 mengindikasikan bahwa jenis kelamin audior akan mempengaruhi kualias hasil audi yang diberikan 2. Uji Residual Uji residual merupakan salah sau benuk regresi yang digunakan unuk menguji variabel moderasi dalam mempegaruhi hubungan anara variabel independen erhadap variabel dependen. Pengujian variabel moderaing dengan uji ineraksi maupun uji selisih nilai absolu mempunyai kecenderungan akan erjadi mulikoliniearias yang inggi anar variabel independen dan hal ini akan menyalahkan asumsi klasik dalam regresi ordinary leas square (OLS). Unuk mengaasi mulikoliniearias, maka dikembangkan meode lain yang disebu uji residual (Ghozali, 2011). Tabel 7. Ineraksi kompeensi dan kecerdasan emosional erhadap kualias audi a ea (Consan) 8,181 2,306 3,548,001 TOTAL Y -,272,104 -,369-2,605,013 Variabel kecerdasan emosional memoderasi hubungan anara variabel kompeensi erhadap kualias audi secara signifikan. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,272 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,013. Jadi, ineraksi anara kompeensi dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Tabel 8. Ineraksi anara independensi dan kecerdasan emosional erhadap kualias audi a ea (Consan) 6,051 1,468 4,121,000 TOTAL Y -,216,066 -,445-3,256,002 Variabel kecerdasan emosional berfungsi sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan anara independensi erhadap kualias audi. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,216 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,002. Jadi, ineraksi anara independensi dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Tabel 9. Ineraksi jenis kelamin audior dan kecerdasan emosional erhadap kualias audi a ea (Consan) 9,830 2,076 4,736,000 TOTAL Y -,291,094 -,427-3,099,003 Di sisi lain, variabel kecerdasan emosional juga memoderasi hubungan anara variabel jenis kelamin audior erhadap kualias audi secara signifikan. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,291 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,003. Jadi, ineraksi anara jenis kelamin audior dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. erdasarkan keiga hasil perhiungan uji residual maka dapa disimpulkan bahwa ineraksi anara variabel kecerdasan emosional erhadap variabel kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Sehingga hipoesis yang menyaakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi erbuki kebenarannya (Ha dierima). 3. Uji Pengujian ini dilakukan unuk mengeahui apakah variabel independen berpengaruh erhadap variabel dependen secara signifikan secara parsial. erdasarkan hasil uji diperoleh hasil yang dapa dinyaakan beriku : Tabel 10. Uji a ea

7 7 (Consan) 2,188 2,852,767,447 TOTAL X1,107,112,117,955,345 TOTAL X2,596,105,700 5,674,000 X3,390,507,074,769, Variabel kompeensi (X 1 ) memiliki nilai hiung sebesar 0,955 dengan dengan nilai probabilias sebesar 0,345. Sedangkan nilai abel adalah sebesar 2,020, sehingga hiung < abel (0,955 < 2,020). Hal ini menunjukkan bahwa kompeensi (X 1 ) secara parsial idak memiliki pengaruh erhadap kualias audi (Y). 2. Variabel independensi (X 2 ) memiliki nilai hiung sebesar 5,674 dengan dengan nilai probabilias sebesar 0,000. Sedangkan nilai abel adalah sebesar 2,020, sehingga hiung > abel (5,674 > 2,020). Hal ini menunjukkan bahwa independensi (X 2 ) secara parsial pengaruh yang signifikan erhadap kualias audi (Y). memiliki 3. Variabel jenis kelamin audior (X 3 ) memiliki nilai hiung sebesar 0,769 dengan dengan nilai probabilias sebesar 0,446. Sedangkan nilai abel adalah sebesar 2,020, sehingga hiung < abel ( 0,769 < 2,020). Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin audior (X 3 ) secara parsial idak memiliki pengaruh erhadap kualias audi (Y). Pembahasan erdasarkan hasil uji parsial (-es) yang dilakukan pada peneliian ini menunjukkan bahwa variabel kompeensi dan jenis kelamin audior idak berpengaruh signifikan erhadap kualias audi, sedangkan variabel independen berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Sedangkan berdasarkan hasil uji variabel moderasi menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi. Pengaruh Kompeensi Terhadap Kualias Audi erdasarkan hasil persamaan regresi yang digunakan dalam peneliian ini diperoleh hasil bahwa kompeensi sebagai variabel bebas mempengaruhi kualias audi sebagai variabel erika. Hal ini dapa dibukikan dengan nilai koefisien posiif sebesar 0,107 yang berari seiap peningkaan kompeensi sau sauan akan mengakibakan kenaikan kualias audi sebesar 0,107 sauan. Sedangkan dari hasil peneliian secara parsial melalui Uji dikeahui bahwa kompeensi audior secara parsial berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Hal ini dapa diunjukkan kompeensi memiliki hiung < abel (0,955 > 2,020) dengan ingka signifikan sebesar 0,345 lebih besar dari (α=0,05). Jadi, pengaruh kompeensi erhadap kualias audi idak erbuki kebenarannya (Ha diolak). Peneliian ini didukung oleh hasil peneliian yang dilakukan Carolia dan Rahardjo (2012) dan Wardoyo dkk., (2011) yang menemukan bahwa kompeensi idak mempunyai pengaruh yang signifikan erhadap kualias hasil audi. Peneliian yang dilakukan Carolia dan Rahardjo (2012) dan Wardoyo dkk., (2011) memproksikan variabel kompeensi dalam dua hal yaiu pengeahuan dan pengalaman yang idak selamanya berpengaruh erhadap kualias audi. erdasarkan hasil peneliian Ariesani (dalam Carolia dan Rahardjo, 2012) yang menyaakan bahwa pengalaman audior idak banyak memberikan konribusi unuk meningkakan kompeensi audior dan idak juga berpengaruh erhadap kualias audi. Hasil peneliian ini juga menunjukkan bahwa audior yang berpengalaman idak berperilaku berbeda dengan akunan yang idak berpengalaman. Chrisiawan (dalam Carolia dan Rahardjo, 2012) juga menyaakan bahwa seringkali pengeahuan akunan yang dianggap dapa meningkakan kompeensi akunan ini juga diliha dari laar belakang pendidikan formal akunansi. Namun ampaknya kurikulum pendidikan formal akunansi dirasakan idak lagi dapa mengejar perkembangan isu-isu erbaru yang ada di dunia prakek sehingga para lulusannya bisa saja dianggap memiliki kompeensi yang baik dari segi pendidikan dan pengeahuannya namun belum enu mencerminkan kemampuan sesungguhnya saa berhadap-an dengan kasuskasus yang lebih kompleks di dunia prakek. Jika kurikulum ersebu dikembangkan dan diadakan pelaihan yang berkesinambungan maka dampak akunan yang berpengeahuan ini akan erasa lebih signifikan erhadap kualias pekerjaannya ermasuk salah saunya adalah hasil audinya Namun hasil peneliian ini berolak belakang dengan hasil penelian erdahulu yang dilakukan oleh Dwiyani (2010) bahwa kompeensi berpengaruh erhadap kualias audi. Hal ini dikarenakan kualias hasil audi sanga dienukan dari kualias prosesnya. Audior yang berkompeensi akan memiliki pengeahuan dan keerampilan procedural yang luas saa mengaudi. Selain iu, audior yang berkompeensi juga akan dapa memahami kondisi perusahaan klien dengan baik sehingga dapa lebih akura dalam menenukan kesalahan-kesalahan yang erjadi dalam keuangan klien. Pengaruh Independensi Terhadap Kualias Audi erdasarkan hasil persamaan regresi yang digunakan dalam peneliian ini diperoleh hasil bahwa independensi sebagai variabel bebas mempengaruhi kualias audi sebagai variabel erika. Hal ini dapa dibukikan dengan nilai koefisien posiif sebesar 0,596 yang berari seiap peningkaan independensi sau sauan akan mengakibakan kenaikan kualias audi sebesar 0,596 sauan. Sedangkan dari hasil peneliian secara parsial melalui Uji dikeahui bahwa independensi audior secara parsial berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Hal ini dapa diunjukkan kompeensi memiliki hiung > abel (5,674 > 2,020) dengan ingka signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari (α=0,05). Jadi, pengaruh independensi erhadap kualias audi erbuki kebenarannya (Ha dierima). Peneliian ini didukung oleh hasil penelian erdahulu oleh Dwiyani (2010) bahwa independensi berpengaruh erhadap kualias audi. Hal ini dikarenakan kualias audi juga

8 8 dienukan kualias hasil. Audi dikaakan berkualias jika hasilnya mampu membua penggunanya mengambil kepuusan dengan epa. Sikap independensi audior dibuuhkan agar audior idak mudah erpengaruh dengan pihak-pihak erenu yang ingin mengambil keunungan sendiri. Audior yang independen juga akan melaporkan semua deeksi kesalahan yang diemukan selama audi, melakukan perimbangan-perimbangan dengan epa karena anpa dipengaruhi oleh pihak siapapun, sehingga audior dapa membukikan kesahihan angka-angka yang disajikan dan melaporkan sesuai dengan kenyaaan. Sejalan dengan hasil peneliian Rahman (2009) menunjukkan bahwa independensi berpengaruh erhadap kualias audi. Audior yang bersikap independen akan memberikan penilaian yang nyaa erhadap laporan keuangan, anpa memiliki beban erhadap pihak manapun, sehingga penilaian yang dihasilkan akan mencerminkan kondisi sebenarnya dari klien yang diperiksa. Namun peneliian ini berolak belakang dengan peneliian yang dilakukan Furi dan Juliarsa (2014) bahwa independensi audior idak mempengaruhi kualias audi dikarenakan persaingan anar Kanor Akunan Publik bisa jadi pemicu kurangnya independensi audior, sehingga audior renan mengikui kemauan dari klien agar idak kehilangan pendapaannya. Pengaruh Jenis Kelamin Audior Terhadap Kualias Audi erdasarkan hasil persamaan regresi yang digunakan dalam peneliian ini diperoleh hasil bahwa jenis kelamin audior sebagai variabel bebas mempengaruhi kualias audi sebagai variabel erika. Hal ini dapa dibukikan dengan nilai koefisien posiif sebesar 0,390. Sedangkan dari hasil peneliian secara parsial melalui Uji dikeahui bahwa jenis kelamin audior secara parsial idak berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Hal ini dapa diunjukkan kompeensi memiliki hiung < abel (0,769 > 2,020) dengan ingka signifikan sebesar 0,466 lebih besar dari (α=0,05). Jadi, pengaruh jenis kelamin audior erhadap kualias audi idak erbuki kebenarannya (Ha diolak). Peneliian ini didukung oleh hasil penelian uarbuar (2010) bahwa gender idak berpengaruh erhadap kualias audi. Perbedaan jenis kelamin anara pria dan wania dengan perbedaan berbagai sifa dan karaker individu masing-masing idak berpengaruh erhadap audi judgemen yang berhubungan dengan kualias audi yang diambil oleh audior pria dan wania. Namun peneliian ini berolak belakang dengan peneliian yang dilakukan Kris e al., (2011) yang menyaakan bahwa gender berpengaruh erhadap kualias audi. Terdapa 4 fakor yang saling mempengaruhi anara kualias audi dengan jenis kelamin audior yaiu (a) sisi komersil dari audi, (b) game playing, (c) kekecewaan erhadap audi firm, dan (d) relasi profesional. Selain iu, dari sisi Equiy heory juga dijelaskan bahwa seseorang akan semakin ermoivasi jika memperoleh perlakuan adil, sedangkan penurunan kinerja akan erjadi bila erjadi diskriminasi dalam lingkungan kerja seperi pembedaan, pengecualian aau penguamaan aas dasar gender yang berakiba meniadakan aau mengurangi persamaan kesempaan dalam pekerjaan aau jabaan yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kualias oupu yang dihasilkannya Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hubungan Anara kompeensi, Independensi dan Jenis Kelamin Audior Terhadap Kualias Audi Hasil analisis residual menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional memoderasi hubungan anara variabel kompeensi erhadap kualias audi secara signifikan. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,272 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,013. Jadi, ineraksi anara kompeensi dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Kecerdasan emosional berfungsi sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan anara independensi erhadap kualias audi. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,216 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,002. Jadi, ineraksi anara independensi dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Di sisi lain, kecerdasan emosional juga memoderasi hubungan anara variabel jenis kelamin audior erhadap kualias audi secara signifikan. Hal ini dapa dibukikan dengan diperolehnya nilai koefisien regresi (β) sebesar - 0,291 dan ingka signifikansi kurang dari < 0,05 yaiu 0,003. Jadi, ineraksi anara jenis kelamin audior dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. erdasarkan keiga hasil perhiungan uji residual maka dapa disimpulkan bahwa ineraksi anara variabel kecerdasan emosional erhadap variabel kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Sehingga hipoesis yang menyaakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi erbuki kebenarannya (Ha dierima). Peneliian ini didukung oleh hasil penelian Dwiyani (2010) bahwa kecerdasan emosional memperkua hubungan anara kompeensi dan independensi erhadap kualias audi. Seorang audior yang memiliki kecerdasan emosional akan memiliki sikap empai sehingga dapa lebih responsif erhadap kebuuhan kliennya dan juga akan selalu dapa memoivasi dirinya unuk senaniasa berkomimen erhadap kualias audi. Kecerdasan emosional membua audior erampil dalam berkomunikasi sehingga dapa memperoleh informasi yang membuanya semakin memahami kondisi perusahaan kliennya. Pemahaman yang lebih baik akan membua audior mengambil kepuusan-kepuusan audi yang lebih baik. Selain iu juga, kecerdasan ini akan mendukung audior unuk eap bekerja dengan baik dibawah ekanan, idak mudah frusasi, mampu memanajemen konflik yang erjadi, dan mengendalikan dorongan unuk dapa menunda kesenangan sesaa. Kecerdasan emosional idak hanya berari bersikap ramah, eapi juga keegasan pada saa erenu yang bisa jadi idak menyenangkan akan eapi mengungkapkan kebenaran.

9 9 Kesimpulan Kesimpulan dan Keerbaasan Peneliian ini menguji pengaruh kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi dengan kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi. Kesimpulan dari hasil peneliian ini adalah (a) Kompeensi idak berpengaruh erhadap kualias audi. Kompeensi audior idak selamanya menjamin bahwa jasa audi yang dihasilkan akan berkualias. Seinggi apapun kompeensi audior idak akan bernilai jika idak diserai dengan sikap independennya karena akan mempengaruhi kemampuan dan kebebasannya dalam memberikan opini, (b) Independensi berpengaruh signifikan erhadap kualias audi. Semakin inggi ingka independensi yang dimiliki audior maka akan semakin inggi pula kualias audi yang dihasilkannya, (c) Jenis kelamin audior idak berpengaruh erhadap kualias audi. Hal ini mengindikasikan bahwa pria dan wania memiliki kemampuan, independensi, komimen dan anggung jawab yang sama dalam memberikan jasa audi yang bekualias. (d) Kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan erhadap hubungan anara kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi. Hal ini dikarenakan kecerdasan emosional selain melengkapi kecerdasan inelekual yang dimiliki audior, juga akan membanu audior dalam mengendalikan dan menempakan emosinya pada porsi yang epa, responsif erhadap kebuuhan dan kondisi klien, dan memiliki komimen erhadap kode eik profesi dan kualias audi. Keerbaasan Walaupun peneliian ini elah dilakukan dengan baik, namun erdapa beberapa keerbaasan yang idak dapa dihindari. eriku keerbaasan yang memungkinkan mengganggu hasil peneliian anara lain : a) Penulis hanya menggunakan sau variabel moderasi yaiu kecerdasan emosional dalam hubungan kompeensi, independensi dan jenis kelamin audior erhadap kualias audi. Penelii selanjunya diharapkan memperluas variabel moderasi yang akan digunakannya misalnya eika audior dan kecerdasan spiriual. Hal ini dikarenakan audior yang berpegang eguh pada kode eik profesinya akan mempengaruhi kualias hasil audi yang dihasilkannya. Sedangkan unuk menunjang ugas Audior, kecerdasan spiriual dapa membanu audior dalam mensinergikan secara efekif kecerdasan inelekual dan kecerdasan emosionalnya. b) Pengumpulan daa primer dalam peneliian ini dengan cara menyebarkan kuisioner dimana responden hanya erbaas pada ingkaan audior senior aau audior junior sehingga ada kemungkinan perbedaan persepsi dan penilaian menuru parner, manajer maupun supervisor. Penelii selanjunya diharapkan juga menggunakan meode inerview dalam pengumpulan daa primer sehingga akan memperoleh daa yang lebih akura. c) Sampel peneliian ini erbaas pada audior yang berasal dari Kanor Akunan Publik di wilayah Malang, sehingga hasil peneliian idak dapa digeneralisir unuk mewakili seluruh audior di Indonesia. Penelii selanjunya hendaknya memperhaikan keepaan pemilihan sampel dan cakupan geografis sampel yang digunakan, sehingga hasil peneliian memiliki daya generalisir yang lebih kua. Dafar Pusaka Ai, Reno Dewi Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kualias Audi (Sudi Empiris Pada Mahasiswa PPAk Universias Airlangga Surabaya). Skripsi. Jember: Fakulas Ekonomi Universias Jember Ayuningyas, Harvia Yulian. & Pamudji, Sugeng Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyekifias, Inegrias Dan Kompeensi Terhadap Kualias Hasil Audi (Sudi Kasus Pada Audior Inspekora Koa/ Kabupaen Di Jawa Tengah). Diponegoro Journal Of Accouning. Vol. 1 (2): uarbuar, Donda Margarea Pengaruh Kompeensi, Independensi, Moivasi, dan Gender Terhadap Kualias Audi. Skripsi. Surabaya: Fakulas Ekonomi dan isnis Universias Airlangga. Carolia, Meha Karika. & Rahardjo, Shiddiq Nur Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objekifias, Inegrias, Kompeensi, Dan Komimen Organisasi Terhadap Kualias Hasil Audi (Sudi Pada Kanor Akunan Publik Di Semarang). Diponegoro Journal Of Accouning.Vol. 1 (2): Dwiyani, Alfiyah Ariani Pengaruh Kompeensi dan Independensi Terhadap Kualias Audi Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi. Surabaya: Fakulas Ekonomi dan isnis Universias Airlangga. Furi, Puu Sepiani. & Juliarsa, Gede Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingka Pendidikan, Eika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Audior Pada Kualias Audi Kanor Akunan Publik Di ali. E-Jurnal Akunansi Universias Udayana Vol. 7 (2) : Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Mulivariae dengan program SPSS. Semarang: adan Penerbi Universias Diponegoro. Ikaan Akunan Indonesia Sandar Profesional Akunan Publik. Jakara: Salemba Empa. Indrianoro, Nur dan Supomo, ambang Meodologi Peneliian dan isnis unuk Akunansi dan Manajemen. Yogyakara: Andi Offse. Kris, Hardies., Diane, reesch., & Joel, ranson The Gendered Producion of Audi Qualiy. (AAA Annual Conference, 2011). Mulyadi Audiing. Edisi Keenam. uku 1. Jakara: Salemba Empa. Rahman, A. T Persepsi Audior Mengenai Pengaruh Kompeensi, Independensi, dan Due Professional Care erhadap Kualias Audi. Skripsi. Purwokero: Fakulas Ekonomi Universias Jendral Soedirman. Salsabila, Ainia & Prayudiawan, Hepi Pengaruh Akunabilias, Pengeahuan Audi Dan Gender Terhadap Kualias Hasil Kerja Audior Inernal: Sudi Empiris Pada Inspekora Wilayah Provinsi DKI Jakara. Jurnal Telaah & Rise Akunansi. Vol.4 (1): Sugiyono Meode Peneliian Pendidikan:Pendekaan Kuaniaif, Kualiaif dan R&D. Alfabea: andung. Tahar, Fahrian Pengaruh Diskriminasi Gender Dan Pengalaman Terhadap Profesionalias Audior. Skripsi. Makassar: Universias Hasanuddin. Wardoyo, Trimano., Anhonius., & Silaban, arnabas T Pengaruh Kompeensi Dan Independensi Audior Terhadap Kualias Audi: Survei Terhadap Kanor Akunan Publik di Jakara Selaan. Skripsi. andung: Universias Krisen Maranaha. Wijayani, Gersonan Lewi Peran Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiriual Dalam Meningkakan Kinerja Audior. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akunansi. Vol. 1 (2): Yusdy, Muhammad Issac Pengaruh Kompeensi, Independensi, Dan Profesionalisme Audior Terhadap Kualias Audi. Skripsi. Surabaya: Fakulas Ekonomi dan isnis Universias Airlangga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) Anon Wijaya Jl. Indusri Sandang 1 Blok D No. 7A Kemanggisan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Hubungan Masyaraka ISSN: 2460-6510 Hubungan anara Komunikasi Insruksional Pembimbing dengan Moivasi Kerja Pesera Prakek Kerja Lapangan Relaion beween Insrucor Insrucional Communicaion wih Work

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

Muhammad Firdaus, Ph.D

Muhammad Firdaus, Ph.D Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DENGAN KONFLIK KOGNITIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KABUPATEN MERAUKE Caecilia Henny Seya Wai Universias Musamus Merauke

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

Keywords; job performance; job satisfaction; career development; work environment

Keywords; job performance; job satisfaction; career development; work environment Media Sudi Ekonomi ISSN 2502-6690 (Online) ISSN 14104814 (Paper) Vol.20 No.1, Januari Juni 2017 www.journal.ua45jakara.ac.id Jurnal Online Inernasional & Nasional Universias 17 Agusus 1945 Jakara ===================================================================

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan*** PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V Ni Nyoman Niha Samadhi, Puu Nanci Riasini. (17). Pengaruh Pembelajaran Quanum Berbanuan Permainan Dalam Pembelajaran Terhadap Keakifan Dan Hasil Belajar Kogniif IPA Siswa Kelas V. Inernaional Journal of

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN perpusakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Indonesia dengan periode ahun 984 sampai dengan ahun 0. Peneliian ini memfokuskan pada fakor-fakor

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA Rika Mulyai Musika Sari Program Sudi Pendidikan

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci