Analisa Mangan (Mn) secara Spektrofotometri dengan metode Persulfat
|
|
- Yuliana Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul Analisa Mangan (Mn) secara Spektrofotometri dengan metode Persulfat Prinsip Percobaan Senyawa mangan terlarut dioksidasi oleh persulfat dan dengan adanya perak nitrat membentuk permanganat. Apabila ada persulfat berlebih dan tidak ada zat organic, maka warna yang dihasilkan akan atabil dalam waktu tidak lebih dari 24 jam. Maksud dan Tujuan - Praktikan memahami dan mengoperasikan spektrofotometer, - Menghitung kadar mangan (Mn). Reaksi 2 Mn S 2 O H 2 O 2 MnO SO H + Teori 1. Mangan (Mn) a. Sejarah Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon. b. Sumber
2 Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit. Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis. c. Sifat-sifat Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahanlahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa. d. Kegunaan Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1. e. Penanganan Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi angka 5 ppm bahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.
3 2. Spektrofotometri Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. a. Pemilihan panjang gelombang Pelbagai satuan digunakan untuk panjang gelombang, bergantung pada daerah spektrum, untuk radiasi UV dan tampak digunakan satuan 0 a ngstrom dan nanometer dengan meluas. Sedangkan mikrometer merupakan satuan yang lazim untuk daerah inframerah. Satu mikrometer, µm, didefinisikan sebagai dan satu nanometer, nm, 9 10 m atau atau 10 cm. Jadi 1 nm = 10 A cm. Satu satuan a 0 ngstrom 6 10 m 0 A adalah
4 Gambar 4. Spektrum elektromagnetik Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Namun, banyak radiasi yang dipancarkan oleh benda panas terletak di luar daerah di mana mata itu peka, mengenai daerah UV dan inframerah dari spektrum yang terletak di kiri dan kanan daerah tampak. Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu: - Daerah UV ; λ = nm - Daerah visible (tampak); λ = nm - Daerah inframerah (IR); λ = 700 0,3 µ Manusia dengan ketampakan warna yang normal, dapat mengkorelasikan panjang gelombang cahaya yang mengenai mata dengan indera subjektif mengenai warna, dan memang warna kadang-kadang digunakan agar tidak repot untuk menandai porsi-porsi spektrum tertentu, seperti dipaparkan dalam klasifikasi kasar dalam tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Spektrum Tampak dan Warna-warna Komplementer Panjang gelombang (nm) Warna Warna Komplementer Lembayung (violet) Kuning-hijau
5 Biru Kuning Hijau-biru Jingga Biru-hijau Merah Hijau Ungu (purple) Kuning-hijau Lembayung (violet) Kuning Biru Jingga Hijau-biru Merah Biru-hijau Tabel 5. Spektrum cahaya tampak (visible) Warna Interval λ Interval ν Red 625 to 740 nm 480 to 405 THz Orange 590 to 625 nm 510 to 480 THz Yellow 565 to 590 nm 530 to 510 THz Green 520 to 565 nm 580 to 530 THz Cyan 500 to 520 nm 600 to 580 THz Blue 430 to 500 nm 700 to 600 THz Violet 380 to 430 nm 790 to 700 THz b. Aspek Kuantitatif Absorbsi Spektra serapan dapat diperoleh dengan menggunakan sampel dalam pelbagai bentuk gas, lapisan tipis cairan, larutan dalam pelbagai pelarut, dan bahkan zat padat. Kebanyakan analitis melibatkan larutan, dengan cara mengembangkan pemerian kuantitatif dari hubungan antara konsentrasi suatu larutan dan kemampuannya menyerap radiasi.
6 Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (I o ) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (I a ), sebagian dipantulkan (I r ), dan sebagian lagi dipancarkan (I t ). Ilustrasi jalannya sinar pada spektrofotometer dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Ir I o Media I a I t Gambar 5. Ilustrasi jalannya sinar spektrofotometri Keterangan gambar: I o = cahaya monokromatik I r = cahaya yang dipantulkan I a = cahaya yang diserap I t = cahaya yang dipancarkan Io = Ia + Ir + It Besarnya I a oleh media tergantung pada kepekatan dan jenis media serta panjang media yang dilalui. Biasanya panjang media sudah tetap dalam suatu alat. Persamaan hukum Lambert Beer adalah: T I = I t o It log = ε. b. c I o
7 log T = ε. b. c log T = ε. b. c log T = A = ε. b. c A = absorbansi Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel (I t ) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (I o ). ε adalah absorpsifitas molar atau koefisien molar extinction, nilainya dipengaruhi oleh sifat-sifat khas dari materi yang diradiasi. Jika konsentrasi dalam satuan gram/liter maka ε dapat diganti dengan a disebut sebagai absorpsivitas spesifik. Jadi, A = a. b. c. Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain: 1) Radiasi yang digunakan harus monokromatik, 2) Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, jadi proses yang terjadi benar-benar absorpsi, 3) Sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogen, 4) Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan 5) Indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer). 3. Spektrofotometer UV - Vis Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (I t ) dan secara tidak lansung cahaya yang diabsorbsi (I a ), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap
8 cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu : a. Sumber Cahaya Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (λ ) adalah nanometer (nm). Gambar 1. Lampu wolfram Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau 400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah ultraviolet (UV).
9 Gambar 2. Lampu deuterium Kebaikan lampu wolfarm adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Sumber cahaya untuk spektrofotometer inframerah, sekitar 2 ke 15 µ m menggunakan pemijar Nernst (Nernst glower). b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi). Ada 2 macam monokromator yaitu : 1) Prisma 2) Grating (kisi difraksi)
10 Keuntungan menggunakan kisi difraksi : - Dispersi sinar merata - Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama - Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai. c. Cuvet Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : 1) Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya. 2) Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar. 3) Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia. 4) Tidak boleh rapuh. 5) Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
11 Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible). d. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Syarat-syarat ideal sebuah detektor :
12 1) Kepekan yang tinggi 2) Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi 3) Respon konstan pada berbagai panjang gelombang. 4) Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi. 5) Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi. Sebagai detektor untuk Spektrofotometer UV - Vis biasanya digunakan : 1) Photo tube 2) Barrier Layer Cell
13 3) Photo Multiplier Tube Arus listrik yang dihasilkan oleh detektor kemudian diperkuat dengan amplifier dan akhirnya diukur oleh indikator biasanya berupa recorder analog atau komputer. 4. Jenis Spektrofotometer
14 Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer. a. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal) Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui cuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian. b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda) Pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang berputar (chopper). - Berkas pertama melalui cuvet berisi blanko - Berkas kedua melalui cuvet berisi satndar atau contoh Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada gambar. Blanko berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau I o dari sumber cahaya. Dengan adanya blanko dalam alat kita tidak lagi mengontrol titik nolnya pada waktu-waktu tertentu, hal ini berbeda jika pada single beam.
15 Alat dan Bahan 1. Alat - Spektrofotometer UV Visible - Neraca analitik dan teknik - Pemanas - Tabung Nessler 100 ml - Labu ukur 1000, 100, 50 ml - Labu erlemeyer 150 atau 250 ml - Beaker glass 500 dan 100 ml - Saringan porselen atau asbes
16 - Spatula 2. Bahan - KMnO 4 - Asam oksalat atau Na oksalat - Natrium bisulfit, NaHSO 3 - Asam nitrat, HNO 3 pekat - Asam fosfat, H 3 PO 4 - Perak Nitrat, AgNO 3 - Ammonium persulfat, (NH 4 ) 2 S 2 O 8 - Hidrogen peroksida, H 2 O 2 - Glasswool - Aquadest Prosedur 1. Pembuatan kurva kalibrasi a. Buat seri standar mangan yang mengandung 0,2 0,4 0,6 0,8 dan 1,0 mg/l dengan menyediakan 6 buah labu ukur 100 ml. b. Isi masing-masing labu ukur dengan 50 ml aquadest. c. Tambahkan berturut-turut larutan standar Mn (1 ml = 50 µg) d. Tambahkan 5 ml reagent khusus (75 g HgSO 4 dalam 200 ml aquadest dan 400 ml HNO 3 pekat ml asam pospat 85% + 0,35 g perak diencerkan 100 ml dengan aquadest).
17 e. Encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. f. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur. g. Didihkan sampai volume larutan menjadi kira-kira 90 ml. h. Tambahkan lebih kurang 1 g ammonium persulfat. i. Didihkan sekitar 1 menit atau sampai ammonium persulfat larut sempurna. j. Angkat labu dari pemanas, biarkan kira-kira 1 menit. k. Dinginkan dengan cara merndam didalam air dingin atau dengan air kran yang mengalir. l. Pindahkan ke dalam labu ukur atau tabung nessler 100 ml. m. Tepatkan volumenya menjadi 100 ml dengan aquadest. n. Ukur intensitas warna yang terjadi dengan spektofotometer pada panjang gelombang 525 nm. o. Buat kurva kalibrasi antara absorbansi dengan konsentrasi Mn dalam mg/l. 2. Pemeriksan Mn dalam contoh a. Ukur 100 ml contoh masukan ke dalam labu Erlenmeyer. b. Tambahkan 5 ml reagent khusus dan 1 tetes H 2 O 2 jika perlu. c. Didihkan sampai volume larutan menjadi kira-kira 90 ml. d. Tambahkan lebih kurang 1 g ammonium persulfat. e. Didihkan sekitar 1 menit atau sampai ammonium persulfat larut sempurna. f. Angkat labu dari pemanas, biarkan kira-kira 1 menit.
18 g. Dinginkan dengan cara merndam didalam air dingin atau dengan air kran yang mengalir. h. Pindahkan ke dalam labu ukur atau tabung nessler 100 ml, Tepatkan volumenya menjadi 100 ml dengan aquadest. i. Ukur intensitas warna yang terbentuk dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm. j. Bandingkan hasil pengukuran (absorban) contoh dengan kurva kaliibrasi untuk menentukan konsentrasi Mn dalan contoh. Data Pengamatan dan Perhitungan Kelompok 3 : Konsentrasi Mn Absorbansi % T 2,2 0,227 59,3 2,4 0,230 58,9 2,6 0,248 56,5 2,8 0,250 56,3 3,0 0,258 55,2
19 Berdasarkan persamaan garis lurus : y = A x+ B dimana A adalah slope atau kemiringan garis dan B adalah intercept. Maka dari grafik linear hubungan antara Absorbansi dan Konsentrasi dapat dirumuskan sebagai berikut : Absorbansi = (Slope x Konsentrasi) + Intercept A = 0,041 C + 0,136 C = A 0,136 0,041 Pembahasan
20 Ada 4 cara analisis zat tunggal dengan menggunakan spektrofotometri. 1. Membuat deret standar (kurva kalibrasi) Kita membuat deret standar mulai dari larutan blanko sampai larutan yang kepekatannya tertentu dimana kurva masih linear. Pembuatan deret standard an contoh harus berurutan, kemudian ditetapkan harga A pada λ maks. Buat kurva kalibrasinya, hitung kepekatan contoh dengan memakai slope atau langsung dari grafik. Kurva kalibrasi spektrofotometer 2. Membandingkan harga Absorbansi (A) Contoh dan standar dibuat berurutan kemudian ditetapkan A nya pada λ maks. Kepekatan contoh dihitung dengan rumus : C c = A c x C s A s 3. Menggunakan harga Ekstingsi specific ( E 1% 1cm ) Cara ini digunakan bila kita tidak mempunyai zat standar (baku), biasanya dikerjakan pada farmasi. Harga E 1% 1cm dapat dicari pada Pharmacopeae.
21 E 1% 1cm = harga Abila kadar contoh 1%, tebal media (cuvet) 1cm Harus diperhatikan λ yang dipakainya, C c = A % E 1% 1cm 4. Menggunakan Ekstingsi Molekuler (ε ) Cara ini dilakukan sama seperti cara c. ε = harga A bila kepekatan 1 mol/l dan tebal media 1 cm C c = A mol/l ε Dalam melakukan analisis cara spektrofotometri ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1. Carilah reaksi yang spesifik Misalkan bila kita menetapkan besi yang tercampur dengan kobalt sebaiknya jangan memakai KCNS, tetapi pakailah cara Ortophenantrolin. Reaksi yang sifatnya spesifik biasanya biasanya sedikit sekali, akan tetapi dapat diatasi dengan mengatur ph, pemakaian masking agent, ekstraksi dengan pelarut atau dengan cara lain. Bila kita melakukan reaksi, usahakan zat lain tidak ikut bereaksi, apalagi kita menghasilkan senyawa yang mempunyai λ maks berdekatan. 2. Tetapkan pada λ maks λ maks adalah λ dimana contoh memberikan serapan (absorbsi) maksimum. λ maks dapat ditetapkan dengan dengan mengalurkan A terhadap λ dari suatu larutan dalam deret standar.
22 Kurva absorbsi Penetapan pada λ maks akan memberikan keuntungan antara lain : a. Kepekaan maksimum, karena pada perubahan konsentrasi larutan akan memberikan perubahan A yang paling besar (memperkecil kesalahan) b. Pada λ maks akan didapatkan bentuk kurva kalibrasi yang linier sesuai dengan Lambert Beer.
23 3. Waktu kestabilan reaksi Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat ada pula yang lambat bahkan setelah waktu tertentu akan terbentuk reaksi atau senyawa lain. Pada penetapan cara spektrofotometri kestabilan reaksi sangat penting. Pada gambar terlihat reaksi 1 setelah waktu tertentu harga A naik, reaksi 2 reaksi stabil, reaksi 3 setelah waktu tertentu harga A turun.
24 Oleh karrena itu dalam mengukur Absorbansi contoh hendaknya diperhatikan masalah waktu. Pengukuran jangan dibiarkan terlalu lama atau terlalu cepat, misalnya : - Penetapan al dengan Eriokrom sianida R harga A ditetapkan setelah 30 menit. - Penetapan Fe cara ortophenantrolin harga A ditetepkan setelah 5 10 menit. 4. Penyesuaian dengan Lambert Beer Kurva kalibrasi menurut Lambert Beer seharusnya linier. Pada kenyataannya bila makin pekat kurva akan melengkung. Pada gambar sebaiknya kita membuat deret standar sampai kepekatan C 1 saja. Harga A contoh sebaiknya jangan lebih dari A Pemilihan pelarut Pelarut yang dipakai hendaknya mempunyai kemurnian yang tinggi, tidak mengabsorbsi λ pada daerah pengukuran, tidak berinteraksi dengan contoh. 6. Kesalahan relatif Untuk mendapatkan kesalahan relative yang kecil pengukuran sebaiknya pada absorbsansi 0,2 0,7.
25 Kesimpulan Harga slope dari kurva deret standar adalah 0,041 Harga intercept dari kurva deret standar adalah 0,136 Harga R 2 dari kurva deret standar adalah 0,9298 Daftar Pustaka Day. J.Y dan Underwood A.L Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Airlangga Khophar S.M Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI-Press Krisnandi Ismail H.E. Drs. Bsc, 2002 Pengantar Analisis Instrumental. Bogor : Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
JURNAL SPEKTROFOTOMETRI. A. Judul Analisa Mangan (Mn) secara Spektrofotometri dengan metode Persulfat
JURNAL SPEKTROFOTOMETRI A. Judul Analisa Mangan (Mn) secara Spektrofotometri dengan metode Persulfat B. Prinsip Percobaan Senyawa mangan terlarut dioksidasi oleh persulfat dan dengan adanya perak nitrat
Lebih terperinciSpektrofotometer UV /VIS
Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
Lebih terperinciHukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) UV (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinciMAKALAH Spektrofotometer
MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA
PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA A. TUJUAN 1. Mempersiapkan larutan blanko dan sampel untuk digunakan pengukuran panjang gelombang maksimum larutan sampel. 2. Menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN
BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Absorbansi Panjang Gelombang Maksimal No λ (nm) Absorbansi 1 500 0.634 2 510 0.555 3 520 0.482 4 530 0.457 5 540 0.419 6 550 0.338 7 560 0.293 8 570 0.282 9 580 0.181 10 590
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya pengabsorbansian energi cahaya
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS OLEH NAMA : RAHMAD SUTRISNA STAMBUK : F1F1 11 048 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinci1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER
BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi 2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan menggunakan alat spektrofotometer 3. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciPENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH.
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH Oleh ELLIWATI HASIBUAN, S.Si, M.Si NIP. 196210172000032001 Pranata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, mengidentifikasi, menentukan suatu zat dalam suatu cuplikan. Dalam menganalisa terdapat 3 aspek komprehensif
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Besi (Fe) dalam Air Tanah Aliran air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya
Lebih terperinciTUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Mata Kuliah Topik Smt / Kelas Beban Kredit Dosen Pengampu Batas Pengumpulan : Kimia Analitik II : Spektrofotometri
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS
JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS Disusun Oleh : RENI ALFIYANI (14030194086 ) PENDIDIKAN KIMIA A 2014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Lebih terperinciINTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN
SPEKTROSKOPI DEFINISI Merupakan teknik analisis dengan menggunakan spektrum elektrtomagnetik Spektrum elektromagnetik meliputi kisaran panjang gelombang yang sangat besar Misal: sinar tampak: 380-780 nm
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI 1 Pengantar Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan
Lebih terperinciSpektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm)
Lebih terperinciLaporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)
Nama : Kirana Patrolina Sihombing : Zakirullah Syafei Tanggal praktikum : 10 Maret 2015 Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer) Tujuan Praktikum
Lebih terperinciUJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama
UJI KUANTITATIF DNA Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama A. PENDAHULUAN Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA (deoxyribonucleid acid) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
Lebih terperinciSpektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis Prinsip Spektrometri Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik, sehingga menyerap energi / radiasi terjadi interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi (atom/molekul)
Lebih terperinciSOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI
SOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI Quiz 1. Jelaskan yang anda ketahui tentang : a. Kolorimetri b. Spektrofotometri 2. Skala pengukuran pada alat spektronic-20, menunjukan nilai transmitan 0-100%. Berapa nilai
Lebih terperinciANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhover, ketika menelaah garis garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom
Lebih terperinciLaporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri)
Nama : Kirana Patrolina Sihombing : Zakirullah Syafei Tanggal praktikum : 10 Maret 2015 Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri) Tujuan Praktikum
Lebih terperinciAnalisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT
Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umbi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daun singkong (Manihot utilísima L) Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima L) adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinci1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar
1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar 2. Dasar Teori 5.1. Kafein Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) merupakan alkaloid yang terdapat dalam teh, kopi,
Lebih terperinciKOLORIMETRI dan SPEKTOFOTOMETRI. Imam Santosa, MT
KOLORIMETRI dan SPEKTOFOTOMETRI Imam Santosa, MT KOLORIMETRI Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu zat dengan mengukur absorbsi relatif cahaya sehubungan dengan konsentrasi tertentu
Lebih terperinciLAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR
LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR Nama : Imana Mamizar NIM : 10511066 Kelompok : 5 Nama Asisten : Rizki Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2013 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Stabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Stabilitas sediaan farmasi merupakan salah satu persyaratan mutu yang harus dipenuhi oleh suatu sediaan farmasi untuk menjamin penggunaan obat oleh pasien. Stabilitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode
Lebih terperinciProf.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL
Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Abstrak Spektrofotometri: pengukuran dengan menggunakan prinsip spektroskopi / cahaya Cahaya terdiri dari banyak
Lebih terperinciSPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SPEKTROFOTOMETRI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PENGERTIAN SPEKTROFOTOMETRI SPEKTROFOTOMETER JENIS SPEKTROFOTOMETER PRINSIP KERJA UV-Vis MENENTUPAN λ MAKSIMUM MEMBUAT KURVA STANDAR ANALISA SAMPEL
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : SERI RAYANI (78) T BARLIAN Tgl Praktikum : Oktober Tujuan Praktikum :. Memahami pengertian dan fungsi spektrofotometri.
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )
ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 ) Kusnanto Mukti W, M 0209031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta kusnantomukti@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisis Sediaan Farmasi Penentuan kadar Asam salisilat dalam sediaan Bedak salicyl
Laporan Praktikum Analisis Sediaan Farmasi Penentuan kadar Asam salisilat dalam sediaan Bedak salicyl Gol / kelompok : S/ A Nama / nrp : Grace Suryaputra ( 2443011013) Yuvita R Deva ( 2443011086) Felisia
Lebih terperinciANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS
ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS Oleh: SUSILA KRISTIANINGRUM & Siti Marwati siti_marwati@uny.ac.id Transmitansi T = P P 0 dan TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI %T = T 100 P = kekuatan (intensitas) sinar
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT (ASAM BENZOAT) Oleh : Farmasi 3B Damas Anjar Purnama (31111064) Ihsan Nurihsan (31111079) PRODI S1 FARMASI Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciSpektrofotometri uv & vis
LOGO Spektrofotometri uv & vis Fauzan Zein M., M.Si., Apt. Spektrum cahaya tampak Spektrum cahaya tampak INSTRUMEN Diagram instrumen Spektrofotometer uv-vis 1. Prisma MONOKROMATOR 2. Kisi MONOKROMATOR
Lebih terperinciBeberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan
Dr.Krishna P Candra Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Bahan 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Omeprazole Rumus struktur : Nama Kimia : 5-metoksi-{[(4-metoksi-3,5-dimetil-2- piridinil)metil]sulfinil]}1h-benzimidazol Rumus Molekul
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metformin Hidroklorida Tablet Metformin Hidroklorida sistem lepas lambat mengandung NLT 90% dan NMT 110% dari jumlah Metformin Hidroklorida berlabel (The United States Pharmacopeial
Lebih terperinciPENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM
PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas
Lebih terperinciALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia
Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT
PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB VI PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Nama Taufiq Qurohman NIM 155100200111055 Kelas B Kelompo B3 k BAB VI PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS TUJUAN: 1. Membuat kurva standar kalium permanganat 2. Menentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spektrofotometer 2.1.1 Pengertian Spektrofotometri Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang menggunakan dasar interaksi energi dan materi. Spektrofotometri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domperidone Dalam buku British pharmacopoeia (The Departemen of Health, 2006) dan buku Martindale (Sweetman, 2009) sediaan tablet domperidone merupakan sediaan yang mengandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciXpedia Fisika. Optika Fisis - Soal
Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Wortel Wortel merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi beriklim dingin. Wortel menghasilkan umbi berwarna orange dan terasa agak manis.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Parasetamol Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai parasetamol adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 2.1 Rumus Struktur Parasetamol Nama Kimia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spektrofotometer Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang menggunakan dasar interaksi energi dan materi. Spektrofotometri dapat dipakai untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperincilaporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret
laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret V.1 HASIL PENGAMATAN 1. TELUR PUYUH BJ = 0,991 mg/ml r 2 = 0,98 VOLUME BSA ( ml) y = 0,0782x + 0,0023 KONSENTRASI ( X ) 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25
Lebih terperinciVALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI
VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI Oleh : WAHYU PURWANITA K100050239 Oleh SETIYOWATI K100050236 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian penetapan konsentrasi ammonium dengan metode spektrofotometri
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Teofilin Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai berikut: Rumus Struktur : Gambar 2.1 Struktur Teofilin Nama Kimia : 1,3-dimethyl-7H-purine-2,6-dione
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Lebih terperinciAnalisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital
Analisis Kolorimetri Kadar Besi(III) dalam Sampel Air Sumur dengan Metoda Pencitraan Digital Chevi Ardiana Rusmawan*, Djulia Onggo, dan Irma Mulyani Diterima 2 Juni 2011, direvisi 12 September 2011, diterbitkan
Lebih terperinciAAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS
AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian penetapan kadar krom dengan metode spektrofotometri
Lebih terperinciPRAKTIKUM 1 Spektrofotometri. Spectrophotometer Mapada V-1100D
PRAKTIKUM 1 Spektrofotometri. Spectrophotometer Mapada V-1100D TUJUAN Pada akhir praktikum ini mahasiswa seharusnya sudah: mengenal konsep-konsep spektrofotometri, termasuk Hukum Beer, spektra absorbsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kunyit Kunyit dikenal dengan beberapa nama daerah antara lain Kunyit (Jawa), Kunyet (Sumatera), Kunyik (Nusa Tenggara), Kuni (Sulawesi) dan Kulin (Maluku). Kunyit merupakan
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Terpadu FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya pengabsorbsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungs dari panjang gelombang radiasi, demikian
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
No. 17/Tahun IX. Oktober 2016 ISSN 1979-2409 PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yanlinastuti 1), Syamsul Fatimah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinci