LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA T.A. 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA T.A. 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA T.A Jln. Raya Yogya-Wates Km.27, Wates Kode Pos Telp , Fax KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA 2016 LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II i

2 KATA PENGANTAR Pembangunan pertanian tahun 2015 merupakan awal dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) BBVet Wates sesuai dengan tugas dan fungsinya pada periode telah menetapkan 4 (empat) sasaran utama/target sukses yang mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan yang merupakan penjabaran dari salah satu dari 9 (sembilan) prioritas Kabinet Kerja Pemerintah saat ini atau yang disebut sebagai Nawacita. Keempat sasaran tersebut diupayakan pencapaiannya melalui program Kementerian Pertanian yakni Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat yang dilaksanakan dari 4 (empat) kegiatan yaitu: (1) Peningkatan Produksi Pakan Ternak, (2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis, (3) Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing dan (4) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance), bersih (clean government) dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) serta sebagai pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, terukur, transparan dan akuntabel agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan taat pada peraturan perundangan, maka diperlukan evaluasi guna menilai tingkat akuntabilitas kinerja atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran. Hasil evaluasi tersebut diharapkan menjadi umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Laporan Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 ini memuat capaian sasaran kinerja program/kegiatan tahun pertama dari implementasi Renstra yang merupakan bagian dari sistem SAKIP yang harus dilaporkan setiap tahun. Pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2015 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) tahun , Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015 sesuai dengan tugas dan fungsi BBVet Wates. Pada laporan ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan, tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh dalam pencapaian sasaran dan tujuan program/kegiatan tahun Pada laporan ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan, tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh dalam pencapaian sasaran dan tujuan program/kegiatan tahun LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II ii

3 Reviu, monitoring dan evaluasi kinerja tahun sebelumnya juga dipaparkan dalam laporan ini dengan berorientasi pada capaian kinerja yang telah disepakati pada Perjanjian Kinerja (PK) tahun Keberhasilan pada tahun 2015 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja BBVet Wates pada tahun berikutnya. Kami menyadari bahwa selain berbagai keberhasilan yang telah dicapai hingga tahun 2015 masih terdapat kendala, permasalahan dan hambatan yang perlu mendapat perhatian serius dan segera ditindaklanjuti untuk perbaikan dan penyempurnaan ke depan. Tentu saja kita semua berharap kinerja yang akan datang dapat lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia serta mengatasi semaksimal mungkin permasalahan yang terjadi dalam upaya mencapai kinerja BBVet Wates yang lebih baik, benar, transparan dan akuntabel. Yogyakarta, 13 Januari 2015 Kepala Balai Besar Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D NIP LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II iii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mengacu pada ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme, Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan akuntabilitas instansi pemerintah yang merupakan komponen dari sistem SAKIP yang kemudian disebut sebagai Laporan Kinerja (Lakin) disusun dalam rangka pertanggungjawaban kinerja intansi pemerintah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD). Lakin instansi pemerintah disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Permentan 135 Tahun 2013 Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian. Laporan Kinerja BBVet Wates tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis BBVet Wates tahun dan Rencana Kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun Dalam upaya merealisasikan good governance, BBVet Wates telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis BBVet Wates Tahun Dengan tugas yang diamanahkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan hewan melalui Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat, BBVet Wates memiliki 4 (empat) tujuan strategis yang dirumuskan sebagai berikut: (1) Meningkatkan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian serta pelaporan; (2) Meningkatkan pelayanan dibidang pengujian veteriner dan Produk Hewan; (3) Meningkatkan kompetensi teknis sumberdaya manusia yang tersedia untuk melayani pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi; dan (4) Meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS). Untuk mencapai 4 tujuan strategis tersebut, diupayakan melalui 4 (empat) sasaran kegiatan yaitu : LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II iv

5 (1) Peningkatan Produksi Pakan Ternak; (2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis; (3) Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing; dan (4) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan. Empat kegiatan tersebut merupakan sasaran strategis yang memiliki 10 (sepuluh) indikator kinerja yang kemudian secara rinci (dengan mempertimbangkan kondisi pagu anggaran tahun 2015) dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun Capaian kinerja sasaran (output) tahun 2015 diperoleh rata-rata sebesar 128,83%. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 10 indikator kinerja adalah penilaian kategori sangat berhasil sebanyak 7 indikator yaitu: 1) Surveilans keamanan pakan/bahan pakan (122,89); 2) Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan (153,33%); 3) Bimbingan teknis Unit Laboratorium Tipe B dan Tipe C (158,33%); 4) Bimbingan Teknis Puskeswan (168%); 5) Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau (101,90%); 6) Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba (148,83%); dan 7) Surveilans Zoonosis Produk Hewan (135%) dan penilaian kategori berhasil sebanyak 3 indikator yaitu: 1) Pengembangan Metode Uji; 2) Penyusunan Peta Penyakit; dan 3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya (100%). Capaian kinerja tertinggi terdapat pada indikator kinerja Bimbingan Teknis Puskeswan (168%) sedangkan nilai terendah (100%) diperoleh dari 3 indikator. Tahun 2015 BBVet Wates mengelola anggaran sebesar Rp ,- yang terdiri dari Anggaran APBN Rp ,- dan APBN-P Rp ,-. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp (91,71%). Adapun capaian kinerja sasaran (output) tercapai sebesar 108,60%. Pelaksanaan kinerja BBVet Wates tahun 2015 masih banyak mengalami kendala, namun secara umum pelaksanaannya dapat diatasi/ditanggulangi. Adanya penambahan anggaran APBN-P hingga 408,97% dan target kinerja hingga 672,24% pada tanggal 9 Maret 2015, menyebabkan rendahnya serapan anggaran pada tahun 2015 tidak dapat mencapai 100% meskipun capaian kinerja sasaran (output) dapat tercapai melebihi target yang telah ditentukan. Secara umum capaian sasaran kinerja (output) pada tahun 2015 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2014, namun demikian masih ditemui kendala/hambatan meliputi aspek administrasi dan manajemen serta teknis baik laboratoris maupun di lapangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ditempuh berbagai upaya antara lain: (1) Sosialisasi kegiatan lebih awal dan pembuatan jadwal terintegrasi serta penentuan skala prioritas kegiatan, (2) Mempersiapkan strategi cadangan sebagai tindakan antisipatif guna menghadapi perubahan yang sangat cepat dan dinamis, (3) Meningkatkan koordinasi baik LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II v

6 dengan pihak pusat antara lain Ditjen PKH maupun instansi dinas terkait dalam pelaksanaan kegiatan terkait program dan pelaporan serta (4) Memanfaatkan instrumen monitoring dan evaluasi yang ada untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan kegiatan serta mengetahui capaian indikator kinerja yang tercantum dalam perjanjian kinerja sehingga diperoleh hasil monitoring dan evaluasi yang valid dan obyektif, juga melaksanakan reviu terhadap capaian capaian baik anggaran maupun kinerja fisik. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II vi

7 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN.....Error! Bookmark not defined. BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Sumber Daya Manusia Anggaran... 8 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PERJANJIAN KINERJA (KONTRAK KINERJA) BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pencapaian Sasaran Strategis BBVet Wates Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Capaian Kinerja Lainnya Akuntabilitas Keuangan Hambatan dan Kendala (Aspek Administrasi, Manajemen, Teknis) Upaya dan Tindak Lanjut BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II vii

8 Halaman Gambar 1. Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun Gambar 2. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveillans Pembebasan Brucellosis di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Capaian Kinerja Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Tahun Pertemuan Diseminasi Pengembangan Metode Uji Laboratorium BBVet Wates Tahun 2015 Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Laboratorium pada Bimtek Laboratorium... Kegiatan Penanggulangan Gangrep pada Sapi BBVet Wates TA Penerimaan Piala Abdi Bakti Tani oleh Menteri Pertanian kepada Kepala BBVet Wates TA Gambar 8. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveilans Pembebasan Brucellosis di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur Gambar 9. Penghargaan atas Inisiatif dan Dukungan Terbaik BBVet Wates dalam Koordinasi Jaringan IVM online Gambar 10. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran BBVet Wates T.A Gambar 11. Perbandingan Serapan Anggaran, RPD Awal, RPD Akhir, dan Capaian Fisik BBVet Wates Tahun LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II viii

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rincian Alokasi Anggaran BBVet Wates T.A Tabel 2. Sumber Anggaran Kegiatan BBVet Wates Tahun Tabel 3. Indikator Kinerja Utama BBVet Wates. 16 Tabel 4. Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Kinerja BBVet Wates Tahun Tabel 6. Capaian Sasaran Peningkatan Produksi Pakan Ternak Tabel 7. Capaian Sasaran Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ Tabel 8. Capaian Kinerja Bimtek Laboratorium di Wilayah Kerja T.A Tabel 9. Capaian Kinerja Kegiatan Penanggulangan Gangrep Tahun Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan BBVet Wates Tahun Tabel 11. Capaian Sasaran Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing... Tabel 12. Capaian Sasaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tabel 13. Realisasi Anggaran BBVet Wates T. A LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II ix

10 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 629/Kpts/OT.140/12/ Lampiran 2. Distribusi Pegawai Menurut Golongan/ Ruang, Jenis Kelamin, dan Pendidikan 61 Lampiran 3. Realisasi Anggaran BBVet Wates Tahun Lampiran 4. Daftar Jenis Kegiatan Surveilans dan Monitoring BBVet Wates T.A Lampiran 5. Pedoman Teknis Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A Lampiran 6. Petunjuk Teknis Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A Lampiran 7. SK Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A Lampiran 8. Daftar Target dan Realisasi Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II x

11 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demi terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong maka pemerintah membuat sembilan prioritas kerja yang kemudian disebut sebagai Nawacita. Salah satu sasaran prioritas didalam Nawacita tersebut adalah Kedaulatan Pangan. Konsep Kedaulatan Pangan (food sovereignty) lebih mengutamakan bagaimana pangan ditentukan oleh komunitas secara mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. Kedaulatan Pangan merupakan hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber-sumber daya lokal. Keamanan Pangan merupakan bagian yang menjamin bahwa pangan aman untuk dikonsumsi tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan terhadap kesehatan dan lingkungan serta bergizi sehingga berguna bagi tubuh. Sejumlah pangan yang diproduksi bila tidak aman maka tidak dapat dikonsumsi sehingga mengurangi capaian jumlah produksi pangan secara keseluruhan oleh karena itu keamanan pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kedaulatan pangan. Sesuai dengan amanat Undang Undang No 18 Tahun 2012, dimana Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Keamanan pangan asal hewan sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan hewan ternak sejak dalam kandungan, lahir dan dipelihara untuk dibesarkan serta berproduksi sampai dengan dipanen dan diolah produknya menjadi bahan pangan. BBVet Wates sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mempunyai tugas mendukung produksi dan keamanan pangan tersebut melalui pelaksanaan tugas dan fungsi pengamatan dan pengidentifikasian diagnose, pengujian veteriner dan produk hewan serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. Mengacu kepada Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) BBVet Wates sebagai instansi LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 1 of 89

12 pemerintah dan unsur penyelenggara Negara diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai dan dilaporkan dalam Laporan Kinerja (LAKIN). Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BBVet Wates memiliki potensi antara lain adalah wilayah kerja yang tidak terlalu luas (3 Provinsi) namun merupakan daerah padat ternak seperti sapi potong, sapi perah, kambing, domba, unggas dan hewan lainnya yang secara keseluruhan rata-rata sekitar 50% dari total populasi ternak secara nasional. Demikian juga perdagangan, mobilitas dan peredaran ternak hewan, produk hewan dan obat hewan, yang memerlukan pengawasan dan penjaminan baik keamanan, kesehatan maupun kualitasnya, serta kesejahteraan hewan. Pelaksanaan dari penjabaran tugas dan fungsi BBVet Wates serta pencapaian sasaran kinerja yang telah ditentukan, memerlukan sebuah desain program yang matang, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, sampai pada tahap evaluasi dan pelaporan pelaksanaan serta capaian sasaran kegiatan. Tentunya hal tersebut merupakan proses yang kompleks karena melibatkan tidak hanya internal lingkup BBVet Wates, namun juga melibatkan seluruh pemangku kebijakan (stake holder) baik Dinas, Swasta, maupun perorangan/masyarakat. Salah satu tantangan yang dihadapi dan berdampak luas terhadap ketidaktercapaiannya sasaran kinerja adalah kesulitan dalam melaksanakan koordinasi dan menentukan prioritas kegiatan bersama-sama dengan instansi terkait diluar lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain dengan Dinas karena daerah telah mempunyai APBD dan target kinerja yang cukup intensif dan padat Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 54/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Veteriner, ditetapkan Struktur Organisasi BBVet Wates yang terdiri dari : A. Kepala Balai Besar B. Bagian Umum: 1. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 2 of 89

13 C. Bidang Program dan Evaluasi: 1. Seksi Program 2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan D. Bidang Pelayanan Veteriner: 1. Seksi Pelayanan Teknis 2. Seksi Informasi Veteriner E. Kelompok Jabatan Fungsional BBVet Wates mempunyai tugas melaksanakan pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, BBVet Wates Yogyakarta menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerja sama serta penyiapan evaluasi dan pelaporan; 2. Pelaksanaan penyidikan penyakit hewan; 3. Pelaksanaan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan; 4. Pelaksanaan surveillans penyakit hewan dan produk hewan; 5. Pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio dan pelaksanaan diagnosa penyakit hewan; 6. Pembuatan peta penyakit hewan regional; 7. Pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit hewan menular; 8. Pelaksanaan pengujian dan pemberian laporan dan/atau sertifikasi hasil uji; 9. Pelaksanaan pengujian forensik veteriner; 10. Pelaksanaan peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness); 11. Pelaksanaan kajian terbatas teknis veteriner; 12. Pelaksanaan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pangan; 13. Pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan; 14. Pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian veteiner serta bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan; 15. Pelaksanaan analisis risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di regional; 16. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; 17. Pengkajian batas maskimum residu obat hewan dan cemaran mikroba; LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 3 of 89

14 18. Pemberian pelayanan teknis penyidikan, pengujian veteriner dan produk hewan, serta pengembangan teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner; 19. Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner; 20. Pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner; 21. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan; 22. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBVet. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 55/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Besar Veteriner, masing-masing Unit Organisasi tersebut diatas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : A. Bagian Umum 1. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan ketatausahaan, diantaranya : - Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha - Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Pegawai - Melakukan urusan mutasi pegawai - Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai - Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian - Melakukan urusan kesejahteraan pegawai - Melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai - Melakukan penyiapan bahan pendayagunaan jabatan fungsional - Melakukan penyiapan bahan usulan penyusunan kelembagaan, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan budaya kerja - Melakukan urusan surat menyurat - Melakukan urusan kearsipan - Melakukan fasilitasi penerapan sistem Manajemen Mutu berstandar Internasional (ISO 9001:2008) - Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan Pimpinan, baik lisan maupun tertulis LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 4 of 89

15 - Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha - Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha 2. Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, diantaranya adalah : - Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Subbagian Keuangan - Melakukan urusan perbendaharaan, penatausahaan, dan verifikasi - Melakukan urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) - Melakukan penyiapan bahan evaluasi dan tindak lanjut hasil pengawasan - Melakukan urusan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) - Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan - Melakukan urusan gaji, tunjangan, lembur, dan uang makan - Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan Pimpinan, baik lisan maupun tertulis - Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan - Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Keuangan 3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan diantaranya : - Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencan kerja dan anggaran Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan - Melakukan urusan rumah tangga yang meliputi urusan pemeliharaan dan perbaikan barang inventaris milik/ kekayaan negara, pengaturan dan pemeliharaan gedung; ruangan kantor; peralatan kantor; sarana lainnya, penyiapan rapat-rapat; penerimaan tamu; dan penyelenggaraan upacara, dll - Melakukan penyiapan bahan pengaturan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan dinas, serta surat kelengkapannya - Melakukan urusan penetausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan laporan kekayaan negara LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 5 of 89

16 - Melakukan urusan penggunaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) - Melakukan usulan penghapusan Barang Milik Negara (BMN) - Melakukan rekonsiliasi dengan SAK dilanjutkan dengan rekonsiliasi dengan KPKNL - Melakukan penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) lingkup Balai Besar Veteriner - Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya - Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan - Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan - Melakukan penyediaan, pemeliharaan, dan penyerahan hewan percobaan. B. Bidang Program dan Evaluasi 1. Seksi Program Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerja sama pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan, serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. 2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. C. Bidang Pelayanan Veteriner 1. Seksi Pelayanan Teknis Mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan teknis pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 6 of 89

17 2. Seksi Informasi Veteriner Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner serta penyiapan pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner. D. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner diantaranya mempunyai tugas antara lain melaksanakan kegiatan : a. Melakukan penyidikan penyakit hewan; b. Melakukan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan; c. Melakukan surveilans penyakit hewan, dan produk hewan; d. Melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio, dan pelaksanaan diagnosa penyakit hewan; e. Melakukan pembuatan peta penyakit hewan regional; f. Melakukan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit hewan menular; g. Melakukan pengujian dan pemberian laporan dan atau sertifikasi hasil uji; h. Melakukan pengujian forensik veteriner; i. Melakukan peningkatan kesadaran masyarakat (public Awareness); j. Melakukan kajian terbatas teknis veteriner; k. Melakukan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pakan; l. Melakukan pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, puskeswan, dan kesejahteraan hewan; m. Melakukan pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian veteriner, serta bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan; n. Melakukan analisis risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di regional; o. Melakukan pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner; p. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan dan kesejahteraan masyarakat veteriner; q. Melakukan pengkajian batas maksimum residu obat hewan dan cemaran mikroba; r. Melakukan pengembangan dan deseminasi teknik dan metode penyidikan, diagnosa, dan pengujian veteriner; s. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 7 of 89

18 1.3. Sumber Daya Manusia Pada tahun 2015 jumlah PNS Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta yaitu 92 orang yang terdiri dari 10 orang Struktural, 26 orang Fungsional Medik Veteriner, 24 Paramedik Veteriner, 32 orang Fungsional Umum (Bidang Keuangan, Rumah Tangga dan Perlengkapan, Kepegawaian dan Tata Usaha, Perpustakaan dan Logistik/Barang). Selain PNS, Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta didukung oleh 5 orang Tenaga Harian Lepas Pusat dan 25 orang tenaga kontrak. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah pegawai BBVet Wates mangalami peningkatan sebanyak 2 orang disebabkan oleh adanya penambahan/penerimaan pegawai tenaga kontrak untuk diperbantukan di bagian administrasi keuangan, namun pada bulan November 2015, PNS BBVet Wates berkurang 1 orang karena meninggal dunia akibat sakit sehingga secara keseluruhan jumlah pegawai BBVet Wates T.A 2015 adalah 122 orang. Rincian jumlah pegawai BBVet Wates tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran Anggaran Selain dukungan sumber daya manusia dan fasilitas organisasi, ketersediaan dana juga mempengaruhi berhasil tidaknya usaha pencapaian tujuan suatu organisasi. Dalam menjalankan program/kegiatan tahun 2015 yang telah disusun, Balai Besar Veteriner Wates mendapatkan dukungan dana yang bersumber dari APBN serta APBN-P. Tabel 1. Rincian Alokasi Anggaran BBVet Wates T.A No Kode Kegiatan Anggaran Peningkatan Produksi Pakan Ternak Rp , Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan JUMLAH Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 8 of 89

19 Pagu awal APBN BBVet Wates T.A adalah Rp Pada tanggal 9 Maret 2015 terjadi penambahan anggaran APBN-P sebesar Rp ,- (hingga 408,97%) sehingga keseluruhan anggaran menjadi Rp ,-. Anggaran belanja BBVet Wates Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Sumber Anggaran Kegiatan BBVet Wates Yogyakarta Tahun Sumber Anggaran APBN T.A T.A T.A T.A T.A (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) * Keterangan *Anggaran APBN-P TAhun 2015 LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 9 of 89

20 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Renstra BBVet Wates merupakan bagian dari RPJM yang diperlukan untuk memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan rencana kinerja dan peranan BBVet Wates. Renstra BBVet Wates disusun dan diselaraskan dengan Renstra Direktorat Kesehatan Hewan, Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Renstra Kementerian Pertanian secara berjenjang. Untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh BBVet Wates maka perlu dirumuskan Visi BBVet Wates yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi juga diperlukan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan individu sebagai panduan serta acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Untuk mewujudkan visi tersebut perlu juga dirumuskan misi dari BBVet Wates yang perlu dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan. Visi dan Misi yang dirumuskan, diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan situasi kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja BBVet Wates Visi Visi BBVet Wates adalah terwujudnya pelayanan prima melalui pengembangan pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan serta sistem informasi veteriner berbasis laboratorium terakreditasi Misi Sejalan dengan visi BBVet Wates, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuranukuran pencapaiannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, misi yang harus dilaksanakan, yaitu: (1) Mempertahankan dan meningkatkan status akreditasi laboratorium agar mendapat pengakuan secara internasional. (2) Meningkatkan pemberdayaan sumberdaya manusia agar mampu mengantisipasi perubahan global. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 10 of 89

21 (3) Meningkatkan profesionalisme dibidang veteriner terutama pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan. (4) Membangun dan mengelola sistem informasi veteriner dalam penyediaan data dan informasi yang valid, akurat dan tepat waktu hasil pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan. (5) Membangun pemberdayaan dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penanganan kesehatan hewan dan kesehatan manusia serta kesehatan lingkungan secara terpadu Tujuan dan Sasaran Strategi Selaras dengan visi dan misinya, BBVet Wates menetapkan tujuan dan sasaran strategis yang merupakan kondisi yang ingin diwujudkan selama lima tahun kedepan. Adapun tujuan BBVet Wates terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus yaitu : Tujuan Umum: Peningkatan peran sebagai laboratorium penyidikan, pengujian dan diagnostik serta sebagai laboratorium rujukan melalui peningkatan pemanfaatan sumber daya dan teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pengendalian kegiatan Balai sesuai tugas dan fungsi. Tujuan Khusus: 1. Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana serta dana yang tersedia dalam meningkatkan daya saing. 2. Peningkatan kompetensi teknis sumberdaya manusia yang tersedia untuk melayani pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi. 3. Peningkatan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian serta pelaporan. 4. Peningkatan kemampuan manajemen aparatur melalui pengembangan sistem informasi veteriner terutama pengelolaan sistem informasi laboratorium dalam mengantisipasi era globalisasi. Sasaran : a) Peningkatan pengamatan (Surveillans) untuk memperoleh data status hewan atau status kesehatan hewan, meningkatkan kewaspadaan dini, meningkatkan teknik diagnosis dan pengembangan metoda pengujian di wilayah BBVet Wates dengan peningkatan pengelolaan (manajemen) yang mencakup penyusunan program, LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 11 of 89

22 monitoring dan evaluasi serta perbaikan yang berkesinambungan (continues improvement). b) Peningkatan kegiatan pengamanan yang mencakup dukungan laboratorium terhadap penetapan PHMS, kawasan pengamanan PHMS, penerapan biosafety dan biosecurity, pengebalan hewan (monitoring hasil vaksinasi), pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan dan kesiagaan darurat veteriner serta pengawasan kewaspadaan dini. c) Peningkatan kegiatan penyidikan atas kasus atau wabah, pelayanan laboratorium rujukan dan diseminasi teknik dan metoda. d) Peningkatan pengujian aktif maupun pasif dan pengembangan pengujian Arah Kebijakan Arah kebijakan yang ditetapkan merupakan upaya untuk pencapaian tujuan dan sasaran serta strategi BBVet Wates yang dapat dirumuskan sebagai berikut : a) Peningkatan SDM BBVet Wates Peningkatan kompetensi dan moral aparatur BBVet Wates melalui peningkatan kompetensi baik di bidang teknis dan pengelolaan laboratorium maupun di bidang administrasi dan ketatausahaan untuk menuju laboratorium yang kompeten serta menjadi laboratorium referensi di tingkat nasional dan regional. Peningkatan kompetensi dilakukan melalui Jalur Pendidikan S2, S3 dan Postdoctor serta Pelatihan Keahlian Fungsional dalam negeri maupun luar negeri. Untuk kepentingan tertentu Pendidikan dan Pelatihan dilakukan melalui program khusus dengan materi yang spesifik sesuai kebutuhan (tailor made). Secara operasional dan fungsional, kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan pendidikan tersebut berguna untuk : (a) peningkatan kualitas pengamatan, surveillan, survei dan monitoring penyakit hewan strategis, penyakit zoonosis dan penyakit hewan eksotik. (b) peningkatan kualitas pemeriksaan, pengujian penyakit hewan menular strategis, penyakit hewan zoonotik, dan penyakit hewan eksotik. (c) peningkatan kualitas informasi penyakit hewan menular strategis, penyakit hewan zoonotik dan penyakit hewan eksotik. (d) peningkatan jaminan mutu hasil pemeriksaan dan pengujian penyakit hewan menular strategis, penyakit hewan zoonotik dan penyakit hewan eksotik. (e) peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat untuk mengurangi keluhan dan ketidak puasan pelayanan masyarakat. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 12 of 89

23 b) Peningkatan dan Pengembangan Standar dan Sistem Mutu Laboratorium Peningkatan dan pengembangan status akreditasi Laboratorium dilakukan melalui peningkatan penerapan sistem mutu baik ISO maupun ISO 9001 sehingga menjadi Laboratorium yang dipercaya dan mendapatkan pengakuan serta mampu bersaing baik nasional maupun internasional. Pengembangan standar-standar yang terkait dengan fungsi laboratorium dilakukan dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional (ISO, CODEX, OIE, dsb) seperti standar mutu dan keamanan produk, standar pelayanan kesehatan hewan dan standar lainnya terkait Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. c) Peningkatan Peran dan Fungsi BBVet Wates Dalam Perumusan Kebijakan BBVet Wates berupaya untuk selalu berpartisipasi dalam perumusan kebijakan sesuai dengan bidang kompetensinya untuk memberikan masukan hal-hal yang berkaitan dengan tugas, fungsi dan output kinerja BBVet Wates agar kebijakan yang dirumuskan dapat lebih diterima dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. d) Peningkatan Sistim Informasi Untuk meningkatkan komunikasi informasi yang berubah cepat maka pemutahiran terhadap sistim informasi yang sudah ada terus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan meliputi sarana software, hardware, brainware, dan jaringannya. Peningkatan sistim informasi dan pemanfaatannya dengan melibatkan peran serta masyarakat termasuk pemanfaatan dalam kegiatan public awareness. Berdasarkan analisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat/SWOT), maka strategi yang menjadi acuan BBVet Wates untuk tahun adalah: a) Peningkatan ketersediaan SDM yang berkompetensi secara berkelanjutan melalui pengelolaan dalam perekrutan dan penempatan serta pendidikan dan pelatihan pegawai yang berkelanjutan serta dilakukan secara adil, transparan dan proporsional melalui fit and proper test. b) Peningkatan dan penerapan standar pengembangan melalui inovasi pengetahuan teknis bidang public awareness, pengkajian residu obat hewan dan cemaran mikroba, forensik veteriner dan aspek kesejahteraan hewan. c) Pendayagunaan peran fungsi BBVet Wates untuk berperan dalam jaringan lembaga serta pelibatan masyarakat melalui perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang memihak kepentingan masyarakat. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 13 of 89

24 d) Peningkatan pengembangan dan kajian terbatas teknis dan metode pengujian, diagnosa, penyidikan veteriner. e) Peningkatan sistim informasi yang mudah dapat diakses melalui penyesuaian dengan perkembangan teknologi informasi yang berjalan dan antisipasi teknologi informasi yang akan datang, termasuk I-SIKHNAS, INFOLAB, IVM Online dan Sistem Tracking Program Kerja dan Kegiatan Sesuai dengan tugas dan fungsi BBVet Wates serta mengacu kepada RENSTRA maka disusun program kerja dan kegiatan sebagai berikut : 5.a. Pengamatan dan Pengidentifikasian Diagnosa a) Pelaksanaan penyidikan penyakit hewan; b) Pelaksanaan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan; c) Pelaksanaan surveillans penyakit hewan, dan produk hewan; d) Pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio, dan pelaksanaan diagnosa penyakit hewan; e) Pembuatan peta penyakit hewan regional; f) Pelaksanaan analisa risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di regional; g) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. 5.b. Pengujian Veteriner dan Produk Hewan a) Pelaksanaan pengujian dan pemberian laporan dan/atau sertifikasi hasil uji; b) Pelaksanaan pengujian forensik veteriner; c) Pelaksanaan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pangan; d) Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan. 5.c. Pengembangan Teknik dan Metoda a) Pelaksanaan kajian terbatas teknis veteriner; b) Pengkajian batas maskimum residu obat hewan dan cemaran mikroba; c) Pemberian pelayanan teknis penyidikan, pengujian veteriner dan produk hewan, serta pengembangan teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner; d) Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 14 of 89

25 5.d. Peningkatan Partisipasi Masyarakat a) Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerja sama, serta penyiapan evaluasi dan pelaporan; b) Pelaksanaan peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness); c) Pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan, dan kesejahteraan hewan; d) Pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit hewan menular; e) Pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian veteriner, serta bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan; f) Pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner; g) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBVet. Perumusan tujuan akan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang diperoleh dari program dan kegiatan BBVet Wates. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis BBVet Wates dirumuskan sebagai berikut : Pertama Meningkatkan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian serta pelaporan Kedua Meningkatkan pelayanan dibidang pengujian veteriner dan produk hewan Ketiga Meningkatkan kompetensi teknis sumber daya manusia yang tersedia untuk melayani pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi. Keempat Meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS) Tujuan pertama dan kedua merupakan tujuan utama (ultimate goals) yang merupakan latar belakang dibentuknya BBVet Wates, sedangkan tujuan ketiga dan keempat merupakan tujuan pendukung untuk mencapai tujuan utama. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 15 of 89

26 Tabel 3. Indikator Kinerja Utama BBVet Wates SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 1. Peningkatan Produksi Pakan Ternak 1. Surveillans dan pengujian keamanan Pakan/bahan pakan 2. Pengendalian dan Penanggulangan 1. Pengendalian, Pencegahan dan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Pemberantasan Penyakit Hewan Penyakit Zoonosis Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ), Viral, Bakterial, Parasit dan Gangguan Reproduksi 2. Pengujian dan Diagnosa Penyakit Hewan, serta Sertifikasi Hasil Uji 3. Penguatan Kelembagaan Otoritas Veteriner 4. Penguatan Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS) 5. Pengembangan dan diseminasi teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner 3. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan berdaya saing 4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 6. Penyusunan Peta Penyakit Hewan 1. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH 2. Pencegahan Penularan Zoonosis 3. Penerapan Kesejahteraan Hewan 1. Penerapan SAKIP 2. Kegiatan Kesekretariatan 2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BBVet Wates mendukung Program Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yakni pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 yang memuat empat (4) kegiatan utama yaitu: (1) Peningkatan produksi pakan ternak; (2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis; (3) Penjaminan produk hewan yang ASUH dan berdaya saing; dan (4) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang kemudian menjadi sasaran kinerja (output) yang tertuang dalam IKU dan PK. Penjabaran dari 4 Kegiatan utama tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Besarnya anggaran yang disajikan dalam tabel tersebut merupakan anggaran ideal yang diajukan oleh Penanggung Jawab Kegiatan sebelum dilakukan finalisasi perhitungan anggaran. Sehingga pada pelaksanaannya masih memungkinkan dilakukan efisiensi sampai sebatas tertentu yang tidak akan mempengaruhi terhadap target output. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 16 of 89

27 Tabel 4. Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 Kode Uraian Kegiatan dan Sub Kegiatan 1783 Pengujian Keamanan Pakana/ Bahan Pakan Vol Harga Satuan (Rp) Anggaran (Rp) Menjamin keamanan pakan/ bahan pakan yang beredar 900 Sampel 250,000, ,000, Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan A Penguatan pengujian dan penyidikan veteriner di UPT 1 Laporan 11,543,655,000 11,543,655,000 b Peningkatan pelaksanaan kesehatan hewan di UPT 3,680 Sampel 1,753,841,000 1,753,841,000 Perbibitan C Pengadaan sarana dan prasarana pengujian 1 Paket 1,500,000,000 1,500,000,000 D Fasilitasi PNBP/BLU 1 Tahun 595,900, ,900,000 E Gedung, tanah dan bangunan 10 Unit F Peningkatan Kompetensi SDM 1 Laporan 100,000, ,000,000 G Surveillance. Monitoring penyakit hewan 1 Laporan 4,674,574,000 4,674,574,000 H Penyidikan penyakit hewan dan wabah penyakit I Rapat koordinasi Penanggulangan PHMS 1786 Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing Penerapan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH (unit usaha) a. Surveilans Zoonosis pada produk hewan b. Monitoring dan surveillans cemaran mikroba c. Fasilitasi Peralatan Laboratorium d. Parkir mobil 1 Laporan 433,450, ,450,000 1 Laporan 100,000, ,000,000 1 Laporan 200,000, ,000,000 1,800 Sampel 500, ,000,000 1 Paket 1,000,000,000 1,000,000, M2 416,000,000 50,000,000 e. Rapat koordinasi Kesmavet 1 Laporan 50,000,000 50,000,000 f. Operasional Lab. Kesmavet 1 Tahun 1,000,000,000 1,000,000,000 g. Penguatan pengujian produk hewan h. Peningkatan Kompetensi SDM 1 Paket 350,000, ,000,000 1 Laporan 9,500,000 9,500, Dukungan Manajemen dan dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan 011.A Penyusunan Program/Anggaran 1 Laporan 994,550, ,550,000 B Apresiasi Perencanaan Pembangunan (Pemantapan Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan) 1 Laporan 280,000, ,000, A Monitoring dan Evaluasi 192,000, ,000,000 Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Keswan 1 Laporan 021.A Penyusunan Laporan dan Tindak 60,000,000 60,000,000 1 Laporan Lanjut Hasil Pemeriksaan 012 Pelaporan SAK dan SIMAK BMN 1 Laporan 274,000, ,000, Koordinasi Kesekretariatan 1 Laporan 844,000, ,000,000 LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 17 of 89

28 011.A Pengadaan Sarana dan 1,864,752,000 1,864,752,000 1 Paket Prasarana B Kendaraan Bermotor (Bus) 1 Unit 900,000,000 C Perangkat Pengolah Data dan 15,000,000 15,000,000 1 Unit Komunikasi D Peralatan dan Fasilitas 4 Unit 25,000,000 25,000,000 Perkantoran E Perwatan Gedung/Bangunan 1 Laporan 263,500, ,500,000 F Gaji pegawai 1 Tahun 7,008,000,000 7,008,000,000 G Belanja Operasional 1 Laporan 10,643,850,000 10,643,850,000 H Koordinasi dan Bimbingan 1 Paket Teknis 343,000, ,000,000 I Pembinaan dan koordinasi 1 Laporan 665,000, ,000,000 J Penguatan kelembagaan 1 Laporan 603,000, ,000,000 K Pengelolaan Kegiatan PPID 1 Laporan 350,000, ,000,000 L M Pengelolaan Kearsipan 1 Laporan 100,000, ,000,000 USULAN PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA A Keg. Pembangunan kontruksi: a. Gedung pelayanan publik 100 M2 2,750, ,000,000 Renovasi gedung 50 1,500,000 75,000,000 b. lab.zoonosis M2 c. Pembangunan gedung arsip 100 M2 3,500, ,000,000 d. Sekat aula BBVet 34 M2 2,250,000 76,500,000 Doorlop lab. Biotek-Ruang 20 6,250, ,000,000 e. Pool M2 Renovasi ruang administrasi ,000, ,000,000 f. IKHP M2 Pengerasan jalan antar ,000 52,500,000 g. kandang di IKHP M2 Pelebaran ruang jatayu ,000 80,000,000 h. (Ruang minum dan makan di lab) M2 i. Pengecatan Genteng 3,000 M2 66, ,800,000 j. Lapangan olahraga 648 M2 19,000 12,312,000 B. Pengadaan Bus antar jemput pegawai 1 Unit 900,000, ,000,000 N PENUGASAN TAMBAHAN DIRJEN a. Pembinaan Kelompok VBC Pembinaan Laboratorium 65,000,000 65,000,000 b. Type B dan C 1 Laporan Pembinaan Medik dan 120,000, ,000,000 c. paramedik 1 Laporan d. Pembinaan / Desain 1 Laporan 50,000,000 50,000,000 Biosecurity di BB/BPTU Perbibitan Ternak e. Pembinaan Puskeswan 1 Laporan 158,000, ,000,000 JUMLAH 51,770,684,000 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Penerapan standar pelayanan 2. Pelatihan kompetensi tenaga teknis yang berkelanjutan 1. Terpenuhinya standar pelayanan prima 2. Adanya pelatihan tenaga teknis yang berkelanjutan 1. Dibuatnya petunjuk standar pelayanan teknis 2 paket 2. Adanya paket pelatihan untuk staf laboratorium dan staf administrasi LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 18 of 89

29 3. Pendayagunaan peran kelembagaan dan SDM 4. Ketersediaan sistem informasi data 5. Pelayanan kesehatan hewan BBVet Wates diarahkan ke wilayah padat ternak dan wilayah suber bibit ternak untuk mendukung program pemenuhan pangan asal ternak melalui industrialisasi dan agribisnis peternakan rakyat. 3. Berfungsinya peran kelembagaan dan SDM secara optimal 4. Tersedianya sistem data base laboratorium 5. Peningkatan pemenuhan pelayanan kesehatan di wilayah padat ternak dan wilayah sumber bibit 3. Sistem kelembagaan yang optimal dan didukung oleh peran SDM yang berkuwalitas 4. Tersedianya sistem informasi data yang akurat 5. Kesehatan ternak di wilayah sumber bibit dan wilayah padat ternek terpantau PERJANJIAN KINERJA (PK) Perjanjian Kinerja (PK) merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dalam hal ini merupakan pimpinan instansi yang lebih rendah dan pemberi amanah yaitu pimpinan instansi yang lebih tinggi untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur Negara dalam bentuk lembar/dokumen berisi penugasan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. PK menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan. Tujuan penyusunan perjanjian kinerja antara lain adalah untuk: (1) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; (2) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; (4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja pemberi amanah; dan (5) Sebagai dasar penetapan sasaran kinerja pegawai. BBVet Wates telah membuat PK tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun Perjanjian Kinerja BBVet Wates tahun 2015 disusun berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun Adapun PK yang telah disepakati antara Kepala Balai dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dilihat dalam Gb 1. LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 19 of 89

L A P O R A N K I N E R J A B B V E T W A T E S T. A

L A P O R A N K I N E R J A B B V E T W A T E S T. A i LAPORAN KINERJA BBVET WATES I.A. 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Veteriner Wates disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta Penetapan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN, 285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 07 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Jl.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR VETERINER DENPASAR Jalan Raya Sesetan No. 266 Denpasar 80223

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 31 Desember 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 31 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2013

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2013 Rencana Kinerja an Balai Besar Veteriner : 203 Sasaran Rencana Rencana Keterangan Tingkat Program Indikator Tingkat Uraian Indikator Uraian Satuan Capaian Kinerja Capaian (Target) (Target) () (2) (3) (4)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan tata kelola pemerintahan merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci