BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori riset penjelasan dengan tujuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori riset penjelasan dengan tujuan"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 4.. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori riset penjelasan dengan tujuan utamanya adalah memperoleh penjelasan mengenai hubungan manfaat relasional (manfaat kepercayaan, manfaat sosial, dan manfaat perlakuan istimewa) dengan kepuasan dan loyalitas nasabah Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar. Untuk menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel tersebut terlebih dahulu diidentifikasi variabel-variabel bebas/independen yang menentukan variasi terjadinya variabel terikat/dependen Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar yang meliputi (satu) Kantor Cabang dan 0 Kantor Cabang Pembantu yang ada di bawahnya yaitu Capem Mengwi, Capem Gatsu Barat, Capem Teuku Umar, Capem Sanur, Capem Fakultas Ekonomi UNUD, Capem Gatsu Timur, Capem Kamboja, Capem Monang-maning, Capem Abiansemal, dan Capem Tohpati. Waktu penelitian dari awal Oktober akhir Maret 20. Objek dalam penelitian ini adalah perilaku nasabah Bank BPD Bali dalam menilai manfaat-manfaat relasional yang dirasakannya selama menggunakan produk dan layanan Bank BPD Bali untuk selanjutnya bisa diukur kepuasan dan loyalitasnya. Manfaat-manfaat relasional tersebut dibatasi pada manfaat 4

2 42 kepercayaan (confidence benefits), manfaat sosial (social benefits), dan manfaat perlakuan istimewa (special treatment benefits). 4.2 Variabel Penelitian Dalam riset pemasaran khususnya riset tentang perilaku konsumen, umumnya variabel yang diteliti diukur secara tidak langsung yang disebut dengan konstruk. Dalam penelitian ini, konstruk-konstruk yang dibahas diidentifikasikan dan didefinisikan pada bagian berikut Identifikasi Konstruk Konstruk-konstruk yang diteliti dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi konstruk eksogen dan konstruk endogen.. Konstruk eksogen Sesuai dengan kerangka konseptual penelitian dan pemetaan teori yang digambarkan sebelumnya, manfaat relasional (relational benefits) dibagi ke dalam tiga konstruk yaitu manfaat kepercayaan (confidence benefits), manfaat sosial (social benefits), dan manfaat perlakuan khusus (special treatment benefits). 2. Konstruk endogen Mengacu pada kerangka konseptual penelitian dan pemetaan teori maka terdapat dua konstruk endogen dalam penelitian ini, yaitu kepuasan dan loyalitas. Seluruh indikator yang mengidentifikasi konstruk eksogen dan endogen disusun berdasarkan hasil riset-riset sebelumnya yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan konteks penelitian. Identifikasi terhadap keseluruhan kontruk dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4..

3 43

4 Definisi Operasional Konstruk Konstruk-konstruk yang telah diidentifikasikan dengan berbagai indikator yang menyertainya haruslah didefinisikan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan pengertian yang salah bagi responden saat pengumpulan data. Definisi operasional konstruk penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : I. Konstruk eksogen, terdiri atas manfaat kepercayaan (confidence benefits), manfaat sosial (social benefits) dan manfaat perlakuan istimewa (special treatment benefits).. Manfaat kepercayaan/confidence benefits (X), adalah kepercayaan nasabah terhadap Bank BPD Bali. Reputasi bank (X.), adalah kepercayaan nasabah bahwa Bank BPD Bali memiliki reputasi baik di mata masyarakat. Penyampaian informasi produk bank (X.2), adalah kepercayaan nasabah bahwa segala informasi tentang produk dan layanan Bank BPD Bali dapat diterima dengan jelas dan akurat. Kehandalan dalam mengatasi permasalahan (X.3), adalah kepercayaan nasabah akan kemampuan Bank BPD Bali dalam menjawab dan mengatasi berbagai permasalahan perbankan yang dialaminya. Kesesuaian jasa dengan yang dijanjikan (X.4), adalah kepercayaan nasabah bahwa jasa yang diberikan oleh Bank BPD Bali selama ini sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal. 2. Manfaat sosial/social benefits(x2), adalah berbagai manfaat sosial yang diperoleh nasabah selama menjalin hubungan dengan Bank BPD Bali.

5 45 Rasa dihargai (X2.), adalah manfaat yang diperoleh nasabah bahwa ia merasa dihargai oleh karyawan Bank BPD Bali. Hubungan pertemanan (X2.2), adalah manfaat yang diperoleh nasabah yaitu adanya hubungan pertemanan dengan karyawan Bank BPD Bali sehingga tidak ada lagi perasaan canggung ketika datang untuk bertransaksi. Keakraban dengan karyawan bank (X2.3), adalah manfaat yang diperoleh nasabah yaitu suasana keakraban yang ditunjukkan oleh karyawan Bank BPD Bali yang membuatnya tidak ragu-ragu lagi untuk bertanya jika menemui kesulitan dalam hal perbankan. Identitas nasabah dikenali (X2.4), adalah manfaat yang diperoleh nasabah yaitu identitasnya dikenali oleh karyawan front office atau marketing Bank BPD Bali tempatnya bertransaksi. 3. Manfaat perlakuan istimewa/special treatment benefits (X3), adalah berbagai perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah selama menjalin hubungan dengan Bank BPD Bali. Pelayanan yang lebih cepat (X3.), adalah perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah Bank BPD Bali karena menerima pelayanan yang lebih cepat dibandingkan kebanyakan nasabah lainnya. Kesediaan karyawan membantu pengisian formulir transaksi (X3.2), adalah perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah karena karyawan Bank BPD Bali sering membantunya untuk mengisi formulir transaksi.

6 46 Diperkenankan untuk tidak selalu mengikuti antrian (X3.3), adalah perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah Bank BPD Bali karena sesekali waktu diperkenankan untuk tidak harus mengikuti antrian untuk mendapatkan pelayanan saat bertransaksi. Dilayani saat jam operasional layanan sudah berakhir (X3.4), adalah perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah karena tetap dilayani dengan baik oleh karyawan Bank BPD Bali meskipun jam operasional layanan sudah berakhir. Mendapatkan layanan tambahan (X3.5), adalah perlakuan istimewa yang dirasakan oleh nasabah karena mendapatkan layanan tambahan dari Bank BPD Bali yang bertujuan untuk lebih memperlancar aktivitas perbankannya. Seperti pick-up services, konfirmasi penarikan via telepon sebelum datang ke bank, penukaran uang secara rutin, pemrosesan bank garansi lebih cepat/real time. II. Konstruk Endogen, terdiri atas kepuasan dan loyalitas.. Kepuasan/satisfaction (Y), adalah perasaan senang nasabah terhadap kinerja Bank BPD Bali setelah membandingkan dengan harapannya. Indikator-indikator kepuasan yang digunakan dalam hal ini mengacu pada konsep kepuasan pada complete customer experience menurut Oliver (997:7) yakni penerimaan sampai tahap adequate/puas. Indikatorindikator tersebut dijabarkan sebagai berikut.

7 47 Pilihan bijak (Y.), adalah perasaan senang nasabah Bank BPD Bali karena menganggap bahwa pilihannya menggunakan bank ini sebagai tempatnya bertransaksi adalah pilihan yang paling tepat/bijaksana. Puas dengan produk yang ditawarkan (Y.2), adalah perasaan senang nasabah terhadap produk yang ditawarkan oleh Bank BPD Bali. Puas terhadap layanan yang diberikan (Y.3), adalah perasaan senang nasabah terhadap layanan yang diberikan oleh Bank BPD Bali. Puas terhadap keseluruhan pelayanan (Y.4), adalah perasaan senang nasabah terhadap keseluruhan pelayanan yang diterimanya di Bank BPD Bali karena sesuai dengan harapannya. 2. Loyalitas/loyalt) (Y2), adalah kesetiaan atau kesediaan nasabah untuk tetap menggunakan layanan Bank BPD Bali sebagai tempatnya bertransaksi secara konsisten untuk masa yang akan datang. Menceritakan sesuatu yang positif (Y2.), adalah kesediaan nasabah untuk menceritakan hal-hal positif selama menjadi nasabah Bank BPD Bali kepada orang lain (teman, kerabat, dan kolega). Merekomendasikan (Y2.2), adalah kesediaan nasabah untuk merekomendasikan kepada orang lain (teman/kerabat/kolega) untuk menggunakan Bank BPD Bali sebagai pilihan dalam melakukan transaksi keuangan. Tetap menjadikan sebagai pilihan utama (Y2.3), adalah kesediaan nasabah untuk tetap menggunakan jasa Bank BPD Bali sebagai pilihan

8 48 utama atau mainbank-nya, termasuk jika suatu saat terjadi kenaikan biaya transaksi dibandingkan ketentuan sebelumnya. Mempertimbangkan terlebih dahulu untuk pindah (Y2.4), adalah kesediaan nasabah mempertimbangkan terlebih dahulu untuk berpindah ke bank lain di masa yang akan datang Pengukuran Variabel Untuk mengetahui evaluasi nasabah Bank BPD Bali terhadap manfaat relasional, kepuasan, dan loyalitas, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert. Dalam hal ini menggunakan asumsi bahwa skala Likert menghasilkan pengukuran variabel dalam skala interval. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang skala sosial dimana jawaban setiap pertanyaan memiliki sejumlah kategori yang berturut-turut dari yang paling positif sampai yang paling negatif. Pada skala Likert kemungkinan jawaban tidak hanya sekadar setuju dan tidak setuju atau jenis jawaban lain yang hanya memiliki dua alternatif melainkan dibuat dengan lebih banyak jawaban. Umumnya masingmasing item scale mempunyai lima kategori yang berkisar antara sangat tidak setuju hingga sangat setuju (Blumberg, dkk., 2005:398). Dalam penelitian ini skala Likert yang digunakan adalah skala dengan lima tingkatan. Alasan pemilihan skala Likert dengan lima tingkatan ini antara lain: kesesuaian dengan berbagai penelitian sebelumnya, memperbesar variasi jawaban bila dibandingkan empat skala, dan agar terlihat kecenderungan

9 49 pemilihan responden terhadap variabel. Masing-masing alternatif jawaban akan diberi skor numerik sebagai berikut: () sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral/ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. 4.3 Prosedur Pengumpulan Data 4.3. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi berdasarkan beberapa kategori yaitu sifatnya dan sumbernya Data Berdasarkan Sifatnya Berdasarkan sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam data kuantitatif dan data kualitatif yang dapat dijelaskan sebagai berikut: ) Data Kuantitatif Yaitu data yang dapat diukur dan berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini antara lain data jumlah bank umum di Bali, data jumlah kantor bank umum di Bali, dan data karakteristik responden (usia dan pendapatan nasabah). 2) Data Kualitatif Yaitu data yang bukan berupa angka-angka atau data yang tidak dapat dihitung. Adapun data kualitatif dalam penelitian ini antara lain karakteristik responden yang meliputi nama, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Data hasil kuesioner yang telah diberi angka pada masing-masing jawaban yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan item-item

10 50 pertanyaan yang sudah mencerminkan indikator-indikator dari tiap konstruk meliputi : indikator-indikator manfaat kepercayaan, manfaat sosial, manfaat perlakuan istimewa, kepuasan, dan loyalitas juga termasuk dalam jenis data kualitatif Data Berdasarkan Sumbernya Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam data primer dan data sekunder yang dapat dijelaskan sebagai berikut: ) Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya di mana dicatat untuk pertama kalinya dan masih perlu diolah lebih lanjut agar bisa memberi hasil bagi penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 2) Data Sekunder. Yaitu data yang diperoleh dan dihimpun oleh pihak lain dan perlu diolah kembali. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain data jumlah bank umum di Bali, data jumlah kantor bank umum di Bali, dan data jumlah nasabah Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar. Data sekunder ini diperoleh dengan cara melakukan dokumentasi terhadap publikasi dan sumber lainnya.

11 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi merupakan kumpulan dari individu-individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah nasabah Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar yang tersebar di satu kantor cabang maupun di 0 kantor cabang pembantu yang ada di bawahnya seperti yang telah disebutkan pada Subbab Ruang Lingkup Penelitian. Sebenarnya masih ada dua kantor cabang pembantu yang masuk dalam area Cabang Utama Denpasar, yaitu Capem Sesetan dan Capem Ubung. Namun dengan pertimbangan karena kedua kantor cabang pembantu tersebut baru dibuka yaitu masing-masing di bulan April dan Agustus 200, maka nasabah di kedua kantor cabang pembantu tersebut tidak dimasukkan ke dalam populasi penelitian. Hal ini menyesuaikan dengan salah satu kriteria responden dalam penelitian ini yaitu mereka (nasabah perorangan dan Usaha Dagang) yang sudah menjadi nasabah Bank BPD Bali dalam jangka waktu minimal (satu) tahun. Rincian jumlah populasi untuk masing-masing kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang akan diteliti disajikan pada Tabel 4.2.

12 52 Tabel 4.2 Jumlah Populasi Kantor Cabang dan Kantor Capem di Area Cabang Utama Denpasar Tahun 200. Jumlah Nasabah Proporsi No. Nama Kantor Cabang / Kantor Capem (orang) (%) Kantor Cabang Utama Denpasar ,79 2 Kantor Capem Mengwi ,75 3 Kantor Capem Gatsu Barat ,98 4 Kantor Capem Teuku Umar , 5 Kantor Capem Sanur ,0 6 Kantor Capem Fakultas Ekonomi UNUD ,30 7 Kantor Capem Gatsu Timur ,94 8 Kantor Capem Kamboja ,34 9 Kantor Capem Monang-maning ,69 0 Kantor Capem Abiansemal ,00 Kantor Capem Tohpati ,00 T o t a l Sumber : Divisi Teknologi Informasi dan Laporan Bank BPD Bali, Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian yang menggunakan metode survey, tidaklah selalu perlu meneliti seluruh individu populasi. Sugiyono (2009:3) menyarankan bahwa ukuran sampel terbaik untuk penelitian multivariate adalah 5 0 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi. Dalam penelitian ini terdapat 2 indikator, sehingga ukuran sampelnya berkisar antara orang. Jika dikaitkan dengan permodelan SEM (Structural Equation Model) maka ukuran sampel yang cukup adalah Berdasarkan kedua persyaratan tersebut, dalam

13 53 penelitian ini ditetapkan sebanyak 8 x jumlah indikator sehingga menjadi 68 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel tidak acak (non probability sampling) yaitu setiap elemen populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk dijadikan anggota sampel atau responden. Prosesnya dilakukan dengan teknik purposive sampling yang kemudian dilanjutkan dengan convenience sampling. Teknik purposive sampling bertujuan untuk memilih responden sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan, yakni perorangan dan Usaha Dagang (UD) yang sudah menjadi nasabah Bank BPD Bali selama minimal satu tahun dan dengan tingkat pendidikan minimal SMU/sederajat. Pertimbangan memilih responden yang sudah menjadi nasabah Bank BPD Bali selama minimal satu tahun dengan alasan bahwa dalam kurun waktu tersebut nasabah dianggap sudah bisa merasakan ada tidaknya manfaat relasional serta mampu menjelaskan sejauh mana tingkat kepuasan dan loyalitasnya terhadap Bank BPD Bali, sedangkan untuk kriteria tingkat pendidikan minimal SMU/sederajat ditetapkan dengan pertimbangan bahwa dengan tingkat pendidikan tersebut responden mampu memahami item-item pertanyaan yang diajukan oleh peneliti saat penelitian dilakukan. Untuk mengambil sampel sejumlah 68 orang responden dari banyaknya populasi yang memenuhi kedua kriteria di atas maka diterapkan teknik convenience sampling. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam memilih sampel didasarkan atas kemudahan dalam menemukan sampel yang memenuhi kriteria yakni mudah dijangkau dan bersedia untuk dijadikan responden dalam penelitian

14 54 ini. Secara rinci distribusi sampel di kantor cabang utama dan cabang pembantu disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Ukuran Sampel Kantor Cabang Utama dan Kantor Capem di Area Cabang Utama Denpasar No. Nama Kantor Cabang / Kantor Capem Ukuran Sampel (orang) Kantor Cabang Utama Denpasar 53 2 Kantor Capem Mengwi 5 3 Kantor Capem Gatsu Barat 4 4 Kantor Capem Teuku Umar 2 5 Kantor Capem Sanur 2 6 Kantor Capem Fakultas Ekonomi UNUD 7 7 Kantor Capem Gatsu Timur 8 Kantor Capem Kamboja 2 9 Kantor Capem Monang-maning 8 0 Kantor Capem Abiansemal 9 Kantor Capem Tohpati 5 T o t a l Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan berdasarkan metode angket yakni dengan cara membagikan kuesioner yang terdiri atas pertanyaan mengenai manfaat relasional (manfaat kepercayaan, manfaat sosial, dan manfaat perlakuan istimewa), kepuasan, dan loyalitas nasabah Bank BPD Bali. Kuisioner disebarkan di area Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar yang meliputi Kantor Cabang Utama Denpasar serta 0 Kantor Cabang Pembantu yang berada di bawahnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

15 55. Mendistribusikan kuisioner ke kantor Cabang dan Capem Bank BPD Bali area Cabang Utama Denpasar yang sudah ditetapkan. 2. Kuisioner disebarkan kepada nasabah melalui bantuan petugas yang memang terlibat secara langsung dengan nasabah seperti Customer Service, Analis Kredit, maupun Administrasi Kredit. 3. Sebagian nasabah yang menerima kuisioner ada yang mengisi dan menyerahkannya saat itu juga, dan sebagian lainnya ada yang membawanya pulang untuk diserahkan kembali saat bertransaksi berikutnya ke kantor Bank BPD Bali. 4. Bagi nasabah yang belum mengembalikan kuisioner lebih dari jangka waktu satu bulan, oleh petugas maupun peneliti dihubungi via telepon atau diwawancarai langsung via telepon saat itu juga. 5. Kuisioner kemudian dikumpulkan dan disaring oleh peneliti untuk diolah lebih lanjut sesuai teknik analisis data yang ditetapkan. 4.4 Instrumen Penelitian 4.4. Penyusunan Instrumen Penelitian Kuisioner yang merupakan instrumen dalam penelitian ini disusun dengan mengacu pada indikator masing-masing konstruk yang telah diidentifikasi dan didefinisikan sebelumnya. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas pertanyaan yang sifatnya terbuka maupun tertutup mengenai data responden. Sementara untuk menggali pendapat responden tentang manfaat relasional (manfaat

16 56 kepercayaan, manfaat sosial, dan manfaat perlakuan istimewa), kepuasan, dan loyalitas disajikan pernyataan dengan mengacu pada total 2 indikator yang berasal dari semua konstruk yang ada Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian yang meliputi uji validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir -butir pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam sebuah angket dan memastikan isi dari butir-butir pertanyaan dan pernyataan tersebut sudah valid dan reliable. Jika butir-butir sudah valid dan reliable, berarti butir-butir tersebut sudah bisa mengukur faktornya. Namun jika dalam pengujian tersebut ada butir yang tidak valid dan reliable maka butir itu harus dibuang atau diganti dengan butir pertanyaan atau pernyataan yang lain. Karena digunakannya model SEM dalam penelitian ini, maka untuk tahap awal dilakukan uji reliabilitas saja. Validitas butir-butir pertanyaan sudah langsung diuji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) yang merupakan bagian dari teknik pengolahan data menggunakan SEM yang bertujuan untuk mengukur validitas konstruk. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan pada masalah ketepatan. Dengan demikian reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran (Kuncoro, 2003 : 5). Sementara itu Ghozali (2008 : 40) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari konstruk.

17 57 Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2008 : 40) juga menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama untuk waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia akan tetap konsisten atau tidak. b. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach Alpha > 0, Metode Analisis Data Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan program komputer Analysis of Moment Structure (AMOS). Ada beberapa asumsi yang perlu dipenuhi agar metode analisis ini dapat digunakan Asumsi-asumsi Penggunaan SEM Ghozali (2008:6) mengemukakan bahwa sebelum melakukan pengujian terhadap konstruk-konstruk yang ada, beberapa persyaratan atau asumsi yang harus dipenuhi oleh data penelitian sebelum diolah dengan SEM, antara lain:

18 58 a. Uji ukuran sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini adalah minimum berjumlah 00, selanjutnya menggunakan perbandingan 5-0 observasi untuk tiap parameter (Ferdinand:2002:5) b. Uji Normalitas Data Asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate adalah normalitas yang mencerminkan bentuk suatu distribusi data adalah normal. Jika suatu distribusi data tidak membentuk distribusi normal maka hasil analisis dikhawatirkan menjadi bias. Distribusi data dikatakan normal pada tingkat signifikansi 0,0 jika Critical Ratio (CR), skewenes (kemiringan), atau CR curtosis (keruncingan) tidak lebih dari ± 2,58 (Santoso, 2007:74). c. Uji Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya yang terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya (Ferdinand, 2002:52). Salah satu cara untuk mendeteksi multivariate outliers adalah dengan menggunakan uji Mahalanobis Distance yang menunjukkan seberapa jauh sebuah data dari pusat titik tertentu (Santoso, 2007: 75). Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan memperhatikan hasil uji Observations Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance). Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi-square pada derajat kebebasan (degree of freedom), yaitu jumlah indikator pada tingkat signifikansi dengan p<0,00. Apabila nilai mahalanobis

19 59 d-squared lebih besar dari nilai mahalanobis pada tabel, maka data tersebut adalah multivariate outliers yang harus dikeluarkan (Ghozali, 2008:228). d. Uji Multikolinearitas Asumsi multikolinearitas mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara variabel-variabel independen. Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarian Apabila korelasi antar konstruk eksogen < 0,85 berarti tidak terjadi multikolinieritas (Ferdinand:2002:54) Langkah-langkah SEM Pada dasarnya SEM merupakan kombinasi antara analsis faktor, analisis regresi berganda, dan korelasi. Ferdinand (2002: 30) mengemukakan terdapat 7 (tujuh) langkah dalam teknik análisis SEM yang dapat dikembangkan dan dijelaskan sebagai berikut : ) Pengembangan Model Teoritis Pengembangan model dalam SEM, adalah pencarían atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Dengan perkataan lain, tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkan sebuah model, melainkan digunakan untuk mengkomfirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik. SEM bukan untuk menghasilkan kausalitas, melainkan membenarkan adanya kausalitas teoritis melalui uji data empirik. Itulah sebabnya uji hipótesis mengenai perbedaan dengan menggunakan uji chisquare.

20 60 2) Penyusunan Diagram Alur (Path Diagram) Model teoritis yang telah dibangun selanjutnya digambarkan dalam sebuah path diagram, untuk mempermudah peneliti melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Di dalam pemodelan SEM, ditetapkan konstruk (construct) atau faktor (factor) yaitu konsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Untuk itu perlu ditentukan diagram alur dalam artian berbagai konstruk yang akan digunakan dalam penelitian. Konstruk-konstruk dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok konstruk yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk eksogen dikenal pula sebagai variabel independen yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Konstruk endogen adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Path diagram manfaat relasional terhadap kepuasan dan loyalitas disajikan pada Gambar 4.. 3) Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan Setelah model teoritis dikembangkan dan digambar dalam sebuah diagram alur, kemudian mengkonversi spesifikasi model tersebut ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri dari persamaan struktural (structural equations) dan persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Persamaan struktural dirumuskan untuk menyatakan

21 6 hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Sedangkan dalam persamaan spesifikasi model pengukuran ditentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan matrik yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk. X. X.2 X.3 X.4 X2. X2.2 X2.3 X2.4 Social benefits (X2) Confidence Benefits (X) Kepuasan (Y) Y2. Y2.2 Loyalitas (Y2) Y2.3 Y2.4 Y. Y.2 Y.3 Y.4 Special Treatment Benefits (X3) X3. X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Gambar 4. Path Diagram Manfaat Relasional Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank

22 62 hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Sedangkan dalam persamaan spesifikasi model pengukuran ditentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan matrik yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk. 4) Memilih Matrik Input dan Estimasi Model SEM hanya menggunakan matrik varian/kovarian atau matrik korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan. Matrik korelasi mempunyai rentang yang sudah umum dan tertentu yaitu 0 sampai dengan ± dan karena itu memungkinkan untuk melakukan perbandingan yang langsung antara koefisien dalam model. Matrik kovarian umumnya lebih banyak digunakan dalam penelitian mengenai hubungan, sebab stándard error yang dilaporkan dari berbagai penelitian umumnya menunjukkan angka yang kurang akurat bila matrik korelasi digunakan sebagai input. Pada penilitian ini pengolahan dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu AMOS, merupakan salah satu program yang handal untuk análisis model kausalitas. Karena jumlah sampel dalam penelitian ini berada antara 00 sampai dengan 200 maka teknik analisis yang dipilih adalah Maximum Likelihood Estimation (ML) dan Generalized Least Square Estimation (GLS). 5) Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi Masalah identifikasi pada prinsipnya adalah masalah mengenai ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan

23 63 estimasi yang unik. Masalah identifikasi dapat muncul melalui gejala-gejala sebagai berikut : a) Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar. b) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan. c) Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. d) Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat misalnya lebih dari 0,9. 6) Evaluasi Kriteria Goodness-of-Fit Tindakan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Setelah asumsi-asumsi SEM terpenuhi, langkah berikutnya adalah menentukan kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi model dan pengaruh-pengaruh yang ditampilkan dalam model. Evaluasi model dilakukan melalui uji kesesuaian dan statistik, serta uji reliabilitas. Dalam uji kesesuaian dan statistik dilakukan dengan menggunakan beberapa fit index untuk mengukur kebenaran model yang diajukan. Beberapa indeksindeks kesesuaian (Goodness-of-Fit Indexes) dan cut-off value yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model antara lain: a) χ 2 Uji Chi Square Statistic Alat uji paling fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio Chi Square Statistic. Chi Square ini bersifat sangat

24 64 sensitif terhadap besarnya sampel yang digunakan. Model yang diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila Chi-Square rendah. Semakin kecil nilai χ 2 semakin baik model itu. b) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degrees of freedom. c) GFI (Goodness of FIT Index) Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varian dalam matrik kovarian sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarian populasi yang terestimasi. GFI adalah sebuah ukuran nonstatistical yang mempunyai rentang 0 (poor fit) sampai dengan,0 (prefect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit, sedang besaran nilai antara 0,80 0,90 adalah marginal fit. d) AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) AGFI adalah analog dari R 2 dalam regresi berganda. Fit index ini dapat di-adjust terhadap degrees of freedom yang tersedia dalam menguji diterima tidaknya model. GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik

25 65 kovarian sampel. Nilai sebesar 0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang baik (good overall model fit), sedangkan besaran nilai antara 0,90 0,95 menunjukkan tingkatan yang cukup (adequate fit), sedang besaran nilai antara 0,80 0,90 adalah marginal fit. e) CMIN/DF The minimum sample discrepancy function (CMIN) dibagi dengan degrees of freedom akan menghasilkan indeks CMIN/DF, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fit-nya sebuah model. Dalam hal ini CMIN/DF tidak lain adalah statistik chi-square, χ 2 dibagi DF-nya sehingga disebut χ 2 relatif. Nilai χ 2 relatif kurang dari 2,0 atau bahkan kurang dari 0,3 adalah indikasi dari aceptable fit antara model dan data. f) TLI (Tucker Lewis Index) TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan 0,95, dan nilai yang sangat mendekati menunjukkan a very good fit. g) CFI (Comparative Fit Index) Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0, dimana semakin mendekati mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95.

26 66 Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarnya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Dengan demikian indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model seperti yang disajikan dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Goodness-of-Fit Index Goodness of fit index Cut-off Value χ 2 Chi-square Diharapkan kecil Significance Probability 0,05 RMSEA 0,08 GFI 0,90 AGFI 0,90 CMIN/DF 2,00 TLI 0,95 CFI 0,95 Sumber: Ferdinand (2002: 59) 7) Interpretasi dan Modifikasi Model Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model dan memodifikasikan model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Namun harus diperhatikan, bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit) harus berdasarkan teori yang mendukung.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Km 6, Yogyakarta 55281. sedangkan subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Waroeng Spesial Sambal (SS) kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 1. Waroeng SS Kusumanegara. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada warga Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan variabel yang akan diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate, dengan alamat di desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural equation modeling, yang dalam buku ini untuk selanjutnya akan disebut SEM, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembedanya tersebut. Dimana variabel penilitian terdiri dari variabel retikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN. pembedanya tersebut. Dimana variabel penilitian terdiri dari variabel retikat (dependent BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dapat dipengaruhi maupun variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci