PROFIL KABUPATEN / KOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Transkripsi

1 PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG LAMPUNG

2 KOTA BANDAR LAMPUNG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya Pulau Sumatera ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan. Letaknya di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. Kota ini menjadi pertemuan antara lintas tengah dan timur Sumatera. Kendaraan dari daerah lain di Pulau Sumatera harus melewati Bandar Lampung bila menuju ke Pulau Jawa. Pada umumnya kendaraan tersebut transit di terminal Rajabasa. Keluar dan masuknya kendaraan baik bus, angkutan kota maupun minibus ke terminal ini, ternyata mampu mendatangkan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) Kota Bandar Lampung yang pada tahun anggaran 200 mencapai Rp 11,9 milyar. Angkutan jalan raya mampu menyumbang Rp 273 milyar dari total kegiatan ekonomi tahun Sumbangan lapangan usaha ini paling besar dibanding angkutan lain misalnya air. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk melewati Bandar Lampung ini menambah padatnya jalan-jalan kota. Sejalan dengan perkembangan kota, kendaraan pribadi maupun umum pun semakin menjamur, ditambah lagi dengan kendaraan pengangkut hasil bumi dari pelosok daerah Propinsi Lampung yang akan dikirim ke Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan provinsi. Tabel IV. 1 LUAS WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG No. Kecamatan Luas (Km²) 1 Tanjungkarang Pusat 4,95 2 Tanjungkarang Timur 21,10 3 Tanjungkarang Barat 41,01 4 Telukbetung Utara 6,25 5 Telukbetung Selatan 5,39 6 Telukbetung Barat 24,12 7 Panjang 27,16 8 Sukarame 27,46 9 Kedaton 35,52 Total 192,96 Sumber: BPS Kota Bandar Lampung

3 Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan daerah perkotaan yang terus berkembang dari daerah tengah ke daerah pinggiran kota yang ditunjang fasilitas perhubungan dan penerangan. Pengembangan kota ditandai dengan tumbuhnya kawasan permukiman, namun demikian daerah pinggiran belum terlihat jelas ciri perkotaannya. Pada tahun 2001 Kota Bandar Lampung dimekarkan dari 9 Kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan. Orientasi Wilayah Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20-50º30 LS dan 105º28-105º37 BT dengan luas wilayah km 2 dengan batas-batas sebagai berikut : o Batas Utara : Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan o Batas Selatan : Kecamatan Padang Cermin, Ketibung dan Teluk Lampung, Kabupaten Lampung Selatan o Batas Timur : Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan o Batas Barat : Kecamatan Gedungtataan dan Padang Cermin Kabupaten Lampung Selatan Kota Bandar Lampung berada di bagian selatan Propinsi Lampung (Teluk Lampung) dan ujung selatan Pulau Sumatera. Menurut kondisi topografi, Propinsi Lampung dapat dibagi ke dalam 5 (lima) satuan ruang, yaitu: o Daerah berbukit sampai bergunung, dengan ciri khas lereng-lereng yang curam dengan kemiringan lebih dari 25% dan ketinggian rata-rata 300 meter dpl. Daerah ini meliputi Bukit Barisan, kawasan berbukit di sebelah Timur Bukit o Barisan, serta Gunung Rajabasa. Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, kemiringan antara 8% hingga 15%, dan ketinggian antara 300 meter sampai 500 meter dpl. Kawasan ini meliputi wilayah Gedong Tataan, Kedaton, Sukoharjo, dan Pulau Panggung di Daerah Kabupaten Lampung Selatan, serta Adirejo dan Bangunrejo di Daerah Kabupaten Lampung Tengah. o Dataran alluvial, mencakup kawasan yang sangat luas meliputi Lampung Tengah hingga mendekati pantai sebelah Timur. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 25 hingga 75 meter dpl., dengan kemiringan 0% hingga 3%. Dataran rawa pasang surut di sepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0,5 hingga 1 meter dpl. 5. Daerah aliran sungai, yaitu Tulang Bawang, Seputih, Sekampung, Semangka, dan Way Jepara. Tabel IV. 2 TATA GUNA LAHAN PROVINSI LAMPUNG Guna Lahan Luas (Km 2 ) Areal hutan Belukar Padang rumput Ladangan Lataran tinggi Sawah 601 Perkebunan Perairan darat 71 Permukiman 3.113

4 Dominasi penggunaan lahan berupa belukar dan area hutan seluas 17 ribu km 2. Area lahan sawah seluas 601 km 2, perkebunan seluas km 2, sedangkan area pemukiman seluas km 2. PENDUDUK Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Masyarakat Lampung terdiri atas berbagai suku antara lain Lampung, Rawas, Melayu, Pasemah dan Semendo. Masyarakat Lampung bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat yang tersendiri, bentuk masyarakat hukum adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya, kelompok-kelompok tersebut menyebar di berbagai tempat di daerah Lampung. Penduduk pendatang yang menetap di Propinsi Lampung diperkirakan mencapai 84 %. Kelompok etnis terbesar adalah Jawa (30%), Banten/Sunda (20%), Minangkabau (10%), Semendo (12 %). Kelompok etnis lain yang cukup banyak jumlahnnya adalah Bali, Batak, Bengkulu, Bugis, China, Ambon, Aceh, Riau, dan lain-lain. Banyaknya penduduk pendatang ini akibat adanya progam relokasi yang dilakukan sejak tahun 1905 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan memindahkan petani dari Bagelan Jawa Tengah dan membangun Kota Wonosobo dan Kota Agung. Kemudian tahun ada pembukaan lahan transmigrasi baru di Kota Metro, Pringsewu, dan berbagai kota lainnya. Program transmigrasi ini terus berlangsung hingga akhir dekade 80-an. Karakteristik mata pencaharian penduduk pendatang pada umumnya memiliki kekhasan dalam beradaptasi. Sebagai contoh pendatang asal Pati Jawa Tengah yang semula sebagai petambak lebih memilih usaha tambak di lokasi barunya. Semula mereka berbudidaya bandeng dan jenis ikan lainnya, tetapi seiring dengan perkembangan tren budidaya udang windu mereka beralih ke jenis yang lebih menguntungkan ini ditambah lagi dengan dukungan dari pihak pemberi modal. Demikian pula dengan pendatang dari etnis Bugis yang terkenal sebagai pelaut lebih memilih menjadi nelayan. Pendatang dari Jawa yang semula petani lebih memilih usaha di bidang pertanian dan perkebunan. Tabel IV. 3 DATA PENDUDUK TAHUN 2000/2001 Jumlah Penduduk pada Tahun jiwa Jumlah Penduduk Perkotaan pada Tahun jiwa Tingkat Pertumbuhan Penduduk Rata-rata per Tahun selama 1,55% periode Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Usia Kerja pada Tahun 2001 Jumlah Penduduk Bekerja pada Tahun 2000 Jumlah Penyerapan tenaga Kerja Pada Tahun ,7 jiwa/ha luas wilayah 87,2 jiwa/ha luas kawasan perkotaan jiwa jiwa 637 orang

5 Tabel IV. 4 JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2000 Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Kedaton Sukarame Tanjungkarang pusat Tanjungkarang Barat Tanjungkarang Timur Telukbetung Utara Telukbetung Barat Telukbetung Selatan Panjang Kemiling Rajabasa Sukabumi Tanjung Seneng Jumlah Sumber: Dinas Kependudukan Kota Bandar Lampung 2000 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut data tahun 2001, Kota Bandar Lampung dibagi atas 9 kecamatan (sekarang sudah dimekarkan menjadi 13 kecamatan), dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Kedaton dengan jiwa. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Telukbetung Selatan dengan jiwa/km 2. Tabel IV. 5 JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK No Kecamatan Penduduk Jumlah Kepadatan 1. Tanjungkarang Pusat Tanjungkarang Timur Tanjungkarang Barat Telukbetung Utara Telukbetung Selatan Telukbetung Barat Panjang Sukarame Kedaton Total Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2001 Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dimaksud adalah penduduk yang diatas 15 tahun. Pada tahun 1997 sebanyak jiwa, pada tahun 1998 sebanyak jiwa, dan pada tahun 1999 sebanyak jiwa

6 EKONOMI Kondisi Perekonomian Daerah Tabel IV. 6 DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI Th.2000 NO BIDANG JUMLAH (%) 1 Perdagangan, Hotel, dan Restoran Bangunan Listrik Gas, dan Air Bersih Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan Jasa jasa Pertanian Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian 0.44 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Dari data tahun 2000, DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI 2000 kontribusi yang cukup signifikan membangun Pertambangan dan Perdagangan, perekonomian Kota Penggalian; Bandar Lampung yaitu Hotel, dan 0,44% sektor industri Restoran; 22,78% Industri pengolahan dan Pengolahan; penggalian (29,82%), kemudian diikuti oleh 29,82% Bangunan; 7,88% sektor perdagangan, hotel dan restoran Listrik Gas, dan (22,78%), sektor jasajasa (14%), sektor Pertanian; 4,10% Air Bersih; 1,11% pengangkutan dan komunikasi (13,23%). Pengangkutan dan Jasa jasa; Keuangan; 6,64% Sedangkan sektor lainnya Komunikasi; (20,17%) meliputi sektor 14,00% 13,23% pertambangan, pertanian, bangunan listrik, dan gas rata-rata 3-4%. REALISASI TOTAL EKSPORT TAHUN 2000 ($ US) - Kopi 26,000, Lada hitam 5,800, Pisang segar 58, Komoditi ekspor non migas pada tahun 2000 sekitar 32 juta U$ dengan jenis komoditi seperti kopi, lada hitam dan pisang segar, industri pengolahan. Volume ekspor pada tahun 2000 sebanyak ton, sedangkan volume impor sebanyak ton. Industri Utama industri pengolahan perdagangan jasa

7 Produk Utama keripik pisang industri mpek-mpek industri marmer industri tahu tempe usaha rotan dan ukiran usaha kain tapis dan sulam usus Neraca Perdagangan (Export-Import) pada Tahun 2000 Volume ekspor : ton Volume impor : ton Selisih ekspor atas impor sebesar : ton PDRB per kapita tahun 1999 yang rendah (tahun 1999 Rp ,- atas dasar harga konstan tahun 1993), kemampuan PAD yang masih belum optimal digali untuk mendukung pembangunan daerah (dengan tingkat pertumbuhan sebesar rata-rata 25%), dan rendahnya jiwa kewiraswastaan untuk membangun ekonomi keluarga, merupakan isu dominan yang masih menonjol. Tabel IV. 7 PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN (TON) PROVINSI LAMPUNG TAHUN Uraian DENGAN MIGAS Ekspor Impor Surplus/defisit TANPA MIGAS Ekspor Impor Surplus/defisit Data tentang endapan mineral di Propinsi Lampung belum tersedia dengan lengkap, sehingga potensi dari endapan bahan tambang tersebut belum diketahui dengan pasti. Berdasarkan literatur pada peta geologi Provinsi Lampung dapat diidentifikasi terdapatnya bahan-bahan tambang, diantaranya: Minyak bumi, terdapat di sebelah timur laut Propinsi Lampung, Mesuji, Menggala, Kotabumi dan Sukadana. Uranium, terdapat di Bukit Arahan sebelah barat daya Way Semangka, Gedong Surian, Bukit Semoang dan Bukit Lematang di Timur Teluk Betung serta Pulau Tabuan. Batubara Muda, terdapat di Way Pidada di bagian hulu Way Tulang Bawang dan Kecamatan Abung Barat di Lampung Utara.

8 Mineral Besi, terdapat di sebelah timur Sukadana dan di sekitar Labuan Maringgai. - Emas dan Perak, terdapat di sebelah barat daya Way Semangka, di hulu Way Rilau dan Pemerihan, Blambangan Umpu, Kasui, Kedondong dan Padang Cermin. Marmer, terdapat di Hulu Way Rilau disebelah barat Way Semangka, Bukit Arahan, Way Perihan, Gedung Tataan dan Tegineneng. Sumber air panas dan gas bumi, di Natar, Way Ngarip, Kota Agung dan Way Muli Keuangan Daerah Tabel IV. 8 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2001 PENERIMAAN JUMLAH (Rp) - Bagian sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu 6,388,591, Bagian pendapatan asli daerah 19,412,922, Bagian dana perimbangan 181,166,400, Bagian pinjaman daerah - - Bagian lain-lain penerimaan yang sah - TOTAL 206,967,913, PENGELUARAN - Belanja rutin 163,607,923, Belanja pembangunan 43,359,990, TOTAL 206,967,913, Dari sisi penerimaan APBD Kota Bandar Lampung pada tahun 2001, penerimaan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu sekitar 87% atau sekitar 181,1 milyar dari sekitar 206,9 milyar, sedangkan penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 9% atau sekitar 19,4 milyar. Sedangkan penerimaan lain yaitu sebesar 6,3 milyar yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu. Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukkan bagi belanja rutin yaitu hampir sekitar 80% atau sekitar 163,6 milyar, sedangkan untuk belanja pembangunan, dialokasikan hanya sebesar 43,3 milyar atau sekitar 20%. Dengan alokasi dana pembangunan yang cukup kecil dibandingkan dengan alokasi untuk belanja rutin, salah satu pertimbangan yang dipakai dalam menentukan kebijakan pengelolaan anggaran belanja seperti sebagai berikut; Belanja pembangunan difokuskan pada sektor yang bersifat cost recovery. Penerimaan PAD kota Bandar Lampung perlu ditingkatkan seiring dengan berlakunya UU tentang Otonomi Daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendanaan yang selama ini ada, selain berusaha menciptakan sumber-sumber pendanaan baru, baik dari penerimaan sektor pajak maupun perusahaan daerah. FASILITAS UMUM dan SOSIAL Pendidikan Jumlah Sekolah Dasar di Kota Bandar Lampung pada tahun 2001 adalah 303 unit, sedangkan jumlah SLTP mengalami peningkatan dari 116 unit pada tahun 1997 menjadi 130 unit pada tahun Jumlah SLTA di Kota Bandar Lampung tidak

9 mengalami perubahan sejak tahun 1997 yaitu sebanyak 95 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel IV. 9 JUMLAH SEKOLAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG No. Sekolah 97/98 98/99 00/Mrt SD SLTP SLTA Sumber: Pendidikan dan Perpustakaan Kota Bandar Lampung 2001 Untuk pendidikan tingkat tinggi terdapat 3 pendidikan tinggi negeri dan 14 pendidikan tinggi swasta di kota Bandar Lampung. Pendidikan tinggi negeri tersebut adalah: 1. UNILA (Universitas Lampung) 2. IAIN ( Institut Agama Islam Negeri) 3. Akademi Perawat Sedangkan pendidikan swasta yang ada di Kota Bandar Lampung adalah; 1. UBL (Universitas Bandar Lampung) 2. UNISAB (Universitas Saburai) 3. UTB (Universitas Tulang Bawang) 4. Universitas Muhamadiyah 5. STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) 6. AAN (Akademi Administrasi Negara) 7. A2L (Akademi Akuntansi Lampung) 8. Akademi Pertanian Surya Dharma 9. ABA (Akademi Bahasa Asing) 10. Akademi Manajemen Keuangan 11. Akademi Pendidikan Kesehatan 12. STMIK Darmajaya 13. AMIK Mitra Lampung 14. AMIK Master Fasilitas Kesehatan Tabel IV. 10 SARANA KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG No. Jenis Sarana Jumlah 1. Puskesmas Non TT Puskesmas TT 2 3. Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Posyandu Balai Pengobatan Rumah Bersalin Rumah Sakit Bersalin 1 9. RSAM RS. ABRI RS. Swasta Apotik Toko Obat Berizin Klinik Spesialis Jumlah TT Rs.P/S 615/ Jumlah TT. RSB + RB Praktek Dr Swasta Laboratorium P/S 2/9 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2001

10 PRASARANA dan SARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih Sebagian besar masyarakat tidak terlayani oleh PDAM, kalaupun ada perumahan yang terlayani air bersih namun waktu mengalirnya tidak teratur dan di beberapa daerah ada yang hanya mengalir pada saat malam hari sampai dini hari sehingga mengganggu waktu istirahat. Jumlah sambungan air minum: 18,7% dari jumlah KK. Khusus di Perumahan Korpri (Kecamatan Sukarame) bangunan PDAM sudah ada, tapi tidak ada sambungan pipa ke rumah-rumah. Sumber-sumber PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung meliputi air permukaan dan air dalam tanah dengan kapasitas produksinya sebagai berikut: 1. Mata air di Tanjung Iman, Way Rilau, Way Pancuran I, Way Pancuran II, Batu Putih I, Batu Putih II, Way Gudang, Way Linti I dan II, Ega Harap, Way Kandis I, Way Kandis II dan Way Kandis III dengan kapasitas sebesar 120 l/det. Sumber mata air terletak di daerah yang relatif tinggi, yaitu pada elevasi 300 sampai 227 sehingga kecuali dari air Batu Putih, Way Pancuran dan Way Rilau yang menggunakan pompa untuk mengalirkan ke reservoir Kemiling, yang lainnya dapat mengalir secara gravitasi ke reservoir-reservoir distribusi. 2. Air Permukaan Way Kuripan, WTP I dan WTP II dengan total kapasitas 450 l/det. Total Kapasitas produksi air 570 l/det. Air baku dari Way Kuripan mengalir yang terletak pada elevasi 15 harus dipompa agar masuk ke dalam WTP 1 dan 2 di Sumur Putri. Selanjutnya diolah, dan secara gravitasi ditampung dalam reservoir Sumur Putri untuk kemudian di pompa ke reservoir Palapa dan Rasuna Said. Selanjutnya melalui 6 (enam) reservoir, yaitu reservoir Langkapura, Kemiling, Cimeng, Palapa, Rasuna Said dan Sumur Putri, air didistribusikan secara gravitasi ke enam daerah yaitu zone 300, 231, 185, 145, 108, dan 75. Nama atau nomor zone ini diambil berdasarkan elevasi operasi dari reservoir yang melayaninya. Peningkatan kapasitas produksi dapat ditambah dari air permukaan yang memungkinkan untuk dieksplorasi seperti Sungai Way Sekampung dengan Kapasitas rata-rata sebesar 2000 l/det dan sumber air baku dan sumber air baku dari sungai Way Rilau dan Sumber lainnya dengan kapasitas rata-rata l/dt Reservoir Tabel IV. 11 RESERVOIR, ZONE DISTRIBUSI DAN KECAMATAN YANG DILAYANI Kapasitas (m 3 ) elevasi Zone Kecamatan Terlayani /thdibangun Distribusi Kemiling/ / Tj. Karang Barat Langkapura/ / Tj. Karang Barat Cimeng/ / Tj. Karang Pusat Tj Karang Barat Sukarame Kedaton Sumur Putri /72 75 T. Betung Utara T. Betung Barat T. Betung Selatan Panjang Sumber : PDAM Way Rilau, 1996

11 Reservoir Kapasitas elevasi Zone KecamatanTerlayani /thdibangun (m 3 ) Distribusi Palapa/ / T. Betung Utara Tj. Karang Timur Tj. Karang pusat Kedaton Sukarame Rasuna Said / T. Betung Utara T. Betung Selatan Jumlah total pelanggan Way Rilau sebanyak pelanggan dengan jumlah air yang disalurkan sebanyak m 3 dengan nilai air terjual sebesar Rp. 7,8 milyar dengan tingkat pelayanan 30% dan kehilangan air 30%. Distribusi selengkapnya akan disajikan pada tabel berikut. Tabel IV. 12 DISTRIBUSI AIR BERSIH PER BULAN Bulan Distribusi Nilai (ribu Rp) Januari ,23 Februari ,70 Maret ,74 April ,31 Mei ,46 Juni ,21 Juli ,78 Agustus ,65 September ,59 Oktober ,93 November ,44 Desember ,96 Jumlah ,97 Sumber: Bandar Lampung Dalam Angka 2000 Tabel IV. 13 JUMLAH PELANGGAN AIR MINUM DI KOTA BANDAR LAMPUNG MENURUT GOLONGAN KONSUMEN No. Kategori Pelanggan Jumlah Pelanggan Air Minum yang Disalurkan Banyaknya (m3 ) Nilai (Rp. 000) 1. Rumah Tangga ( Tempat Tinggal) ,00 2. Instansi Pemerintah ,88 3. Industri ,65 4. Niaga ,60 5. Sosial ,33 6. Pelabuhan ,50 Jumlah ,95 Sumber: Bandar Lampung Dalam Angka 2000 Tabel IV. 14 KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA BANDAR LAMPUNG Kapasitas Produksi Kebutuhan Kebutuhan Selisih Jumlah Penduduk Eksisting ideal Total (Lt//hr) (Lt//hr) l/dt l/hari Kota Besar l/orang/hari Sumber : Analisa

12 Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Bandar Lampung dengan jumlah penduduk jiwa, membutuhkan air bersih sebesar liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 135 liter/orang/hari. Namun PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung baru dapat memproduksi sebanyak liter/hari atau sekitar 65%. Sehingga masih dibutuhkan kapasitas produksi sebanyak liter/hari, atau 412,3 liter/detik. Komponen Persampahan Jumlah volume sampah per hari di Kota Bandar Lampung sejumlah m 3, dilayani dengan menggunaan kendaraan operasional pengangkut sejumlah 23 kendaraan dengan rotasi per harinya 61 rotasi. Pengelolaan sampah dilakukan oleh dinas persampahan. Tabel IV. 15 JUMLAH KENDARAAN, ROTASI DAN VOLUME SAMPAH TERANGKUT TAHUN Kecamatan Jumlah Kendaraan Volume Rotasi (Unit) Sampah per Hari Tanjung Karang Pusat Tanjung Karang Timur Tanjung Karang Barat Kedaton Sukarame Teluk Betung Utara Teluk Betung Selatan Teluk Betung barat Panjang Jumlah Sumber : Dinas Kebersihan Kota Bandar Lampung tahun 2000 Tabel IV. 16 KEBUTUHAN PENANGANAN SAMPAH KOTA BANDAR LAMPUNG Jumlah Penduduk Timbulan Sampah Kota Metro Perkiraan timbulan sampah total Sampah yang terangkut saat ini Selisih ,25 liter/orang/hari 2.461,34 m 3 246,75 m ,59 m 3 Sumber : Analisa Sesuai dengan standar kota Besar, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,25 liter/orang/hari, Kota Bandar Lampung dengan jumlah penduduk jiwa, menghasilkan 2.461,34 m 3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 3,25/1000. Namun Kota Bandar Lampung baru dapat mengelola sebanyak 246,75 m 3. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 2.214,59 m 3 atau 89%. Jumlah ini cukup besar, sehingga Dinas Persampahan Kota Bandar Lampung perlu bekerja keras untuk dapat melayani kebutuhan penduduk akan penanganan masalah sampah. Masalah Utama Lingkungan Kota Bandar Lampung 1. Pengerukan Bukit 2. Sampah di pesisir laut 3. Sanitasi pemukiman wilayah pantai

13 Komponen Sanitasi/Limbah Cair Sampai saat ini, Kota Bandar Lampung belum memiliki sistem jaringan air limbah untuk menampung dan menyalurkan limbah perkotaan, 88% dari rumah tangga memiliki kakus sendiri, 5 % memanfaatkan kakus umum dan 7 % selebihnya memanfaatkan lahan di sekitarnya atau selokan/parit karena tidak memiliki kakus, dan bahkan di alur sungai, dan yang paling buruk kondisinya terdapat pada alur Way Galih dan Way Lunik. Pada umumnya air limbah dari kamar mandi dan dapur dialirkan secara terpisah dari buangan manusia. Secara keseluruhan 57% air limbah kamar mandi dan dapur (limbah rumah tangga) dialirkan ke saluran atau alur drainase dan 40% lainnya dialirkan ke lubang rembesan. Pemkot Bandar Lampung saat ini belum memiliki peraturan dan belum melaksanakan pengawasan terhadap dimensi atau standar ukuran septic tank dan sistem rembesan setempat. Maka saluran drainase kota yang pada umumnya berupa alur sungai alami menjadi tempat pembuangan effluen dari septictank serta air limbah rumah tangga. Dalam RIK dinyatakan bahwa jumlah air limbah rumah tangga diperkirakan sebesar 70% dari konsumsi air bersih. Penampungan air limbah diusulkan menggunakan suatu sistem jaringan air limbah. Selanjutnya air limbah yang terkumpul dialirkan ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang akan dibangun di Kelurahan Bumi Waras, dekat Muara Way Kunyit. Namun hingga saat ini rencana tersebut belum terealisasi. Apabila melihat kondisi topografi yang memungkinkan dibangun IPAL adalah di daerah Kali Balok, tepatnya di daerah pertemuan antara alur Way Halim dengan Way Awi yang membentuk suatu sungai yaitu Way Kuala. Way Kuala paling banyak menerima limbah, baik limbah rumah tangga maupun pabrik yang berlokasi pada sebelah hulu Way Kuala. Dan adanya areal yang memadai. Komponen Drainase Kualitas air yang mengaliri sungai-sungai di kota mengalami tingkat pencemaran baik dari limbah domestik maupun perusahaan sudah melebihi ambang batas. Hal ini disebabkan karena jaringan drainase selain berfungsi menerima dan mengalirkan limpahan air permukaan juga berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah domestik, industri maupun aktivitas perkotaan lainnya. Sebagian besar sistem jaringan memanfaatkan saluran alami dan sebagian kecil saluran dan pasangan batu kali yang didukung oleh topografi yang menguntungkan untuk pengaliran. Sungai-sungai yang ada di Bandar Lampung merupakan jenis sungai yang bercabang, ruas-ruas sungai / anak sungai yang menyusun alur aliran yang terbesar dan terpanjang diklasifikasikan sebagai saluran drainase primer. Sedangkan anak sungai / cabang sungai yang bermuara ke alur tersebut disebut saluran drainase sekunder dan seterusnya sebagai saluran kuarter. Beberapa daerah genangan hujan dapat diidentifikasikan pada 34 lokasi dengan luasan total 56,376 Ha. Areal terluas yang menderita akibat genangan air hujan ini Kecamatan Panjang Utara dengan luas areal 3 Ha.

14 Tabel IV. 17 LOKASI BANJIR DI KOTA BANDAR LAMPUNG No. Kecamatan Lokasi Banjir (Kelurahan) Lama Banjir 1. Kedaton Rajabasa, Kedaton, Labuhan ratu = waktu hujan 2. Tk. Pusat Pasir Gintung, Palapa, Durian Payung, Enggal = waktu hujan 3. Tk. Timur Campang Raya, Kedamaian 1 6 jam 4. Tb. Utara Pengajaran, Gulak Galik, Sumur Batu, Kupang Kota, Kupang Teba, 0,5 2 jam Kupang Raya, Gunung Mas. 5. Tb. Selatan Bumi Waras, Telukbetung, Kangkung, Pesawahan, Garuntang, 0,5 jam 2 hari Sukaraja, Pecoh Raya, Ketapang, Way Lunik. 6. Sukarame Sukarame, Gunung Sulah 0,5 7 jam 7. Panjang Pidada, Panjang Utara 2 jam 2 hari Sumber; Dinas Bina Marga dan Permukiman, 2000 Komponen Jalan Di bidang jalan dan jembatan, telah dibangun ruas jalan baru dan peningkatan jaringan jalan lama mencapai panjang km dengan tingkat kepadatan mencapai 233,7 km/1000 km 2. Selain itu telah dirintis pembangunan jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Bakauhuni dengan wilayah Sumatera Selatan sepanjang 550 km. Di samping itu jalur kereta api semakin berperan melayani angkutan penumpang dan barang melalui lintas Bandar Lampung Baturaja-Prabumulih ke Lahat-Lubuk Linggau atau ke Prabumulih Palembang. Tabel IV. 18 Data Pembangunan Jalan Panjang jalan total tahun 2001 : km Luas wilayah :192 km 2 Panjang jalan rusak : km Kepadatan Jalan :4,8 km per 1 km 2 luas wilayah Ratio Jalan Perkerasan :88,5 % terhadap total luas jalan Kondisi transportasi di pusat Kota Bandar Lampung (Kec.Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Teluk Betung Utara) sudah cukup memadai dengan banyaknya angkutan umum yang beroperasi sampai 24 jam serta ditunjang dengan kondisi jalan yang lebar dan tak berlubang. Kemacetan yang cukup parah sering terjadi di daerah pasar dan terminal. Hal tersebut disebabkan karena kondisi pasar yang tidak teratur dan memenuhi hampir setengah badan jalan. Sedangkan untuk kecamatan yang berada di pinggir kota, akses transportasi tidak terlalu baik. Tabel IV. 19 DATA PELABUHAN TERSEDIA Darat Terminal Rajabasa Termimal Sukaraja Terminal Kemiling Terminal Panjang Terminal Pasar bawah Laut Pelabuhan Panjang Pelabuhan Srengsem Tempat pelelangan ikan Lempasing Pelabuhan Batu Serampok Bentuk jaringan jalan dalam Kota Bandar Lampung terdiri dari jalan kolektor primer (jalan propinsi) dan jaringan jalan kolektor sekunder menghubungkan jalan-jalan dalam kota dan jalan ke batas kelurahan/ kecamatan. Selain itu terdapat jaringan jalan lokal sekitar kompleks perkantoran Pemda, jalan lingkar kota dan jalan-jalan yang menghubungkan permukiman-permukiman dalam Kota Bandar Lampung.

15 Tabel IV. 20 PERKEMBANGAN PANJANG JALAN KOTA BANDAR LAMPUNG MENURUT KELAS JALAN DALAM KM. Kelas Jalan Tahun 1998 Tahun 1999 Tahun 2000 I II III III.A III.B III.C Tidak dirinci Jumlah Sumber: Dinas Bina Marga dan Permukiman Kota Bandar Lampung Tabel IV. 21 KEADAAN DAN PANJANG JALAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG 2000 Uraian Panjang Jalan (Km) I. JENIS PERMUKAAN a. Diaspal b. Kerikil/Onderlag c. Tanah/Awcas d. Tidak dirinci - Jumlah II. KONDISI JALAN a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat e. Tidak Dirinci Jumlah III. KELAS JALAN a. Kelas I - b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III A - e. Kelas III B f. Kelas III C - g. Kelas Tidak dirinci - Jumlah Sumber : Dinas PU Kota Bandar Lampung

16 Laporan Final Updating Profil dan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Besar dan Metropolitan BANDAR LAMPUNG PT. Perencana Djaja Ciptalaras IV-15

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk 33 IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Letak Geografis Dan Iklim Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA AMBON MALUKU KOTA AMBON ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain 56 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan, 31 IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain merupakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaram Umum Objek Penelitian 1. Kota Bandar Lampung a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 Gambar 4.1. Peta Administrasi Bandar

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah IV. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung 1. Geografi Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAMBI JAMBI KOTA JAMBI ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA JAMBI No. Kecamatan Luas (Km²) 1. Kota Baru 77,78 2. Jambi Selatan 34,07 3. Jelutung 7,92 4. Pasar

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANGKA BELITUNG KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kondisi tanah dan keterbatasan lahan Kota Pangkal Pinang kurang memungkinkan daerah ini mengembangkan kegiatan pertanian. Dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TEBING TINGGI SUMATERA UTARA KOTA TEBING TINGGI ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN KOTA PRABUMULIH ADMINISTRASI Profil Wilayah Terdapat dua faktor yang menjadikan Kota Prabumulih strategis secara ekonomi yaitu : Persimpangan jalan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan 58 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kota Bandar Lampung Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 0 20 sampai dengan 5 0 30 lintang selatan dan 105 0 28 sampai dengan 105

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota sebagai pusat aktivitas manusia memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk datang ke kota. Hal

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung adalah Ibukota Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 197,22 km 2 atau 19.772 hektar. Secara

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA LANGSA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA LANGSA ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah Kota Langsa lepas dari Kabupaten Aceh Timur tahun 2001, struktur perekonomian dibnagun atas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA TANGERANG BANTEN KOTA TANGERANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tangerang memiliki keuntungan dan sekaligus kerugian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data sekunder yang ditunjang dengan studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Secara astronomis Kota Lumajang terletak pada posisi 112 5-113 22 Bujur Timur dan 7 52-8 23 Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi dan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Dinas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o o 37 BT. Letak tersebut

BAB IV GAMBARAN UMUM. terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o o 37 BT. Letak tersebut 49 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Bandar Lampung adalah ibu kota Propinsi Lampung dan secara geografis terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o 28-105o 37 BT. Letak tersebut berada di teluk lampung

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DUMAI RIAU KOTA DUMAI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Dumai adalah ibu kota Kota Dumai, dengan status adalah sebagai kota administratif dari Kota Dumai. Kota Dumai memiliki

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BEKASI JAWA BARAT KOTA BEKASI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi setiap hari. Juga padatnya lahan perumahan

Lebih terperinci

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia.

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. 5.3 Keragaan Relatif Tingkat Perkembangan Desa-desa Pesisir Dibanding Desa/kelurahan pada Umumnya di Kota Bandar Lampung Berdasarkan Hasil Analisis Tipologi Wilayah 5.3.1 Hasil Tipologi Desa Menurut Analisis

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang sangat vital bagi semua manusia dan setiap mahluk hidup. Tanpa air, maka tidak akan ada suatu kehidupan di muka bumi ini. Selama

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Lhokseumawe telah menjadi sebuah kota otonom, yang berarti Kota Lhokseumawe telah siap untuk berdiri sendiri

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDUNG JAWA BARAT KOTA BANDUNG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bandung yang terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kota Bandung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu) IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lapung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan Keresidenan (sebagai tindaklanjut

Lebih terperinci

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu www.jasacleaningservice.id Jasa Sewa Toilet Portable sebagaimana kita ketahui Toilet Portable adalah peralatan praktis yang dapat di gunakan oleh sebagian orang khususnya yang menyelenggarakan acara besar

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Lampung,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 - 56 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Administrasi Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20-50º30 LS dan 105º28-105º37 BT dengan luas wilayah 197,22 km

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA METRO LAMPUNG KOTA METRO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Metro berkembang menjadi kota transit bagi pendatang yang ingin menikamti keindahan alam dan kesejukan udara di sekitarnya.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Umum Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota ini juga sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan, dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SIDEMPUAN SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Padang Sidempuan merupakan salah satu kota sedang yang terletak di Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL 18 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur

Lebih terperinci

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Ibukota kabupaten Musi Rawas masih mengambil tempat di kota Lubuk Linggau sebab calon ibukota bagi kabupaten Musi, Rawas belum

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR KOTA MOJOKERTO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota yang terkenal dengan makanan khas ondeondenya ini menyandang predikat kawasan pemerintahan dengan luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi pembangunan sanitasi Kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan kondisi, isu permasalahan serta harapan yang diinginkan di masa mendatang.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUMATERA SELATAN KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota ini berada di dataran tinggi yang sejuk, aktivitas ekonomi / perdagangan sangat ditentukan oleh sektor Pertanian dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena 90 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kota Bandar Lampung 1. Letak Geografis Kota Bandar lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, selain merupakan pusat kegiatan Pemerintahan, Sosial Politik, Pendidikan dan

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total 19,722 Ha yang

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA RANTAU PRAPAT SUMATERA UTARA KOTA RANTAU PRAPAT ADMINISTRASI Profil Wilayah Luas wilayah Kota Rantau Prapat menurut Data Sarana dan Prasarana Kota adalah seluas 17.679 Ha.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITMN 4.1 Geografi Propinsi Lampung meliputi areal seluas 35.288,35 krn2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera. Propinsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan diterbitkan oleh lembaga yang berkaitan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan 45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari objek penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah termasuk permasalahan lingkungan seperti kebersihan lingkungan. Hal ini disebabkan meningkatnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota Propinsi Lampung terletak di bagian ujung selatan Pulau Sumatera. Secara geografis, Propinsi Lampung

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian 1. Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PEKANBARU RIAU KOTA PEKANBARU ADMINISTRASI Profil Wilayah Di masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil bernama Payung Sekaki yang terletak di pinggiran Sungai Siak. Dusun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Madya Bandar Lampung 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung Kota Madya Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat dikategorikan sebagai bencana yang paling banyak menimpa negara maju maupun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI UMUM. 3.1. Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB III KONDISI UMUM. 3.1. Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau dan Kabupaten Lingga BAB III KONDISI UMUM 3.1. Geografis Wilayah Kepulauan Riau telah dikenal beberapa abad silam tidak hanya di nusantara tetapi juga

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PURWAKARTA JAWA BARAT KOTA PURWAKARTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Purwakarta merupakan Ibukota Kabupaten Purwakarta yang merupakan wilayah administrasi Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait. 41 III. METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BENGKULU BENGKULU KOTA BENGKULU ADMINISTRASI Profil Wilayah Tabel 1. LUAS WILAYAH KOTA BENGKULU No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Gading Cempaka 2.885 2. Teluk Segara 1.668 3. Bengkahulu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, pemukiman semakin lama membutuhkan lahan yang semakin luas. Terjadi persaingan yang kuat di pusat kota,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 A. Gambaran Umum Provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung tanggal 18 Maret 1964. Secara

Lebih terperinci