BAB 4 PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB 4 PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah dari penelitian ini terangkum dalam gambar flowchart dibawah ini. Gambar 4.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 19

2 Tahap pertama adalah melihat distribusi data yang ada, normal atau tidak. Pengujian normalitas data menggunakan Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk pada program SPSS. Normal atau tidaknya distribusi data dilihat dari tingkat signifikansi data sebagai penjabaran dari kemiringan (skewness) dan kelancipan (kurtosis) data. Tingkat signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk > 0,05 berarti distribusi data normal atau mendekati normal. Tahap kedua adalah mengolah data dengan menggunakan six-group of Stepwise Discriminant Analysis. Proses analisis diskriminan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Memisahkan variabel-variabel yang menjadi variabel dependen dan variabel independen. 2. Membuat kategori untuk data yang akan digunakan pada variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen terdiri dari 6 (enam) grup yaitu kinerja keuangan pada industri Makanan dan Minuman (group 1), Tekstil dan Garmen (group 2), Plastik dan Kemasan (group 3), Logam dan Sejenisnya (group 4), Otomotif dan Komponennya (group 5), dan Properti dan Real Estat(group 6). 3. Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan. Pada prinsipnya ada dua metode dasar yang digunakan, yaitu: a. Simultaneous Estimation, dimana semua variabel dimasukkan secara bersamasama kemudian dilakukan proses diskriminasi. b. Stepwise Estimation, dimana variabel dimasukkan satu per satu kedalam model diskriminan. Pada proses ini ada kemungkinan satu atau lebih variabel independen yang dibuang dari model. 4. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk, dengan menggunakan Wilk's Lamda, dan F test. 5. Melakukan pengklasifikasian data dari fungsi diskriminan dan group centroids yang terbentuk. 6. Menguji ketepatan klasifikasi secara individual dan keseluruhan berdasarkan fungsi diskriminan dan group centroids. 20

3 Penelitian ini menggunakan paket program komputer SPSS versi 13.0 dan Microsoft Excel for Windows untuk mempercepat dan menjamin ketelitian dalam pengolahan data serta pengujian Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan Klasifikasi Industri dan Anggotanya Sampel dipilih dari enam industri yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kemudian dari masing-masing industri dipilih perusahaan-perusahaan yang akan diambil sebagai sampel, yaitu perusahaan yang telah terdaftar di lantai bursa sejak tahun 1991 dan masih terdaftar hingga Tabel 4.1 Klasifikasi Sampel pada Industri Makanan dan Minuman 21

4 Tabel 4.2 Klasifikasi Sampel pada Industri Tekstil dan Garmen Tabel 4.3 Klasifikasi Sampel pada Industri Plastik dan Kemasan Tabel 4.4 Klasifikasi Sampel pada Industri Logam dan Sejenisnya 22

5 Tabel 4.5 Klasifikasi Sampel pada Industri Otomotif dan Komponennya Tabel 4.6 Klasifikasi Sampel pada Industri Properti dan Real Estat Pengumpulan Data Keuangan dari Sampel Pada tahap ini, dikumpulkan data rasio keuangan yang diambil dari sumber data Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari tahun 1991 sampai dengan ICMD tahun 2006 dengan beberapa perhitungan rasio keuangan lainnya yang tidak terdapat pada ICMD tersebut. 23

6 Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan Periode Proses Normalisasi dan Seleksi Data Hasil pengujian data-data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 4.7. Jenis Tabel 4.7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Industri Statistic df Sig. Statistic df Sig. CR Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate CASH Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate ITO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate TATO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate FATO Makanan dan minuman

7 Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate DSO Makanan dan minuman (*) Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate DR Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate DER Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate MARGIN Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate BEP Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya

8 Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate ROA Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate ROE Makanan dan minuman Tekstil dan garmen (*) Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate EPS Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate PER Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate BVPS Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate

9 PBV Makanan dan minuman (*) Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya (*) Otomotif dan komponennya (*) Properti dan Real Estate Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data-data mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi data yang lebih besar dari 0,05. Jika tingkat signifikansi semakin mendekati 0,200 pada uji Kolmogorov-Smirnov dan mendekati 0,990 pada uji Shapiro-Wilk berarti distribusi data sangat normal Metoda Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis Analisis diskriminan secara luas dipergunakan untuk mencapai dua tujuan: diskriminan dan klasifikasi. Pembedaan grup dicapai dengan fungsi diskriminan, sementara prediksi individu dilakukan dengan pedoman klasifikasi. Dengan kata lain, analisis diskriminan merupakan teknik statistik untuk mengklasifikasikan obyek ke dalam grup terpisah berdasarkan sejumlah variabel bebas. Tujuan utamanya adalah menemukan kombinasi linier dari sejumlah variabel bebas yang meminimalkan probabilitas kesalahan klasifikasi obyek ke dalam masing-masing grup. Analisis diskriminan dilakukan dalam penelitian ini, untuk memprediksi kinerja keuangan antar industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Selanjutnya akan dibahas mengenai hasil Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis pada penelitian ini. Dari data-data yang dimasukkan kedalam perhitungan analisis diskriminan empat grup, dihasilkan output seperti pada tabel berikut ini. 27

10 Tabel 4.8 Analysis Case Processing Summary Unweighted Cases N Percent Valid Excluded Missing or out-of-range group codes 0.0 At least one missing discriminating variable 0.0 Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable 0.0 Total 0.0 Total Tabel diatas menjelaskan bahwa, dari 35 perusahaan semua data tidak terdapat data yang hilang atau tidak lengkap maka dapat dianalisis secara keseluruhan Penentuan variabel-variabel independen yang signifikan Tabel 4.9 Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. CR CASH ITO TATO FATO DSO DR DER MARGIN BEP ROA ROE EPS PER BVPS PBV

11 Tabel diatas merupakan hasil pengujian untuk setiap variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini, keputusan untuk menentukan apakah sebuah variabel independen dapat atau tidak dapat digunakan sebagai model dalam memprediksi kinerja keuangan industri adalah dengan menggunakan F test atau uji F. Dalam uji F, angka hasil perhitungan yang diperhatikan adalah tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi > 0,05, berarti variabel tersebut tidak mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri dan jika tingkat signifikansi < 0,05, berarti variabel tersebut mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri. Hasil yang didapat pada tabel 3 adalah uji F dari CR,ITO,ROA,EPS memiliki tingkat signifikansi < 0,05 berarti empat variabel independen tersebut dapat membedakan kinerja keuangan antar industri. Variabel-variabel yang tidak lolos tahap ini berjumlah 12 variabel yaitu CASH, TATO, DSO,DR, DER, BEP, MARGIN, ROE, PER, BVPS dan PBV. Pada bagian selanjutnya akan disajikan, variabel-variabel mana saja dari enam belas variabel yang dihasilkan dari perhitungan sebelumnya, yang bisa dimasukkan (entered) kedalam fungsi diskriminan. Tabel 4.10 Variables Entered/Removed a,b,c,d Wilks' Lambda Step Entered df1 df2 df3 Exact F Approximate F Statistic Statistic df1 df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. 1 ITO CR MARGIN EPS At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered. a Maximum number of steps is 32. b Minimum partial F to enter is.01 c Maximum partial F to remove is.05. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation. 29

12 Tahap-tahap pemasukan variabel bebas adalah sebagai berikut: 1. Pada tahap pertama, angka lamda variabel ITO adalah yang terbesar, mencapai 0.525, maka pada tahap pertama ini, variabel ITO terpilih. 2. Pada tahap kedua, angka lamda variabel CR adalah kedua terbesar, mencapai 0.340, maka pada tahap kedua ini, variabel CR terpilih. 3. Pada tahap ketiga, angka lamda variabel MARGIN adalah ketiga terbesar, mencapai 0.172, maka pada tahap ketiga ini, variabel MARGIN terpilih. 4. Pada tahap keempat, angka lamda variabel EPS adalah keempat terbesar, mencapai 0.086, maka pada tahap keempat ini, variabel EPS terpilih. Jika kita perhatikan dari empat variabel di atas, keempatnya mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Dengan demikian, hanya ada empat variabel yang signifikan. Dengan kata lain, bahwa ITO, CR, Margin dan EPS dapat mempengaruhi kinerja keuangan keenam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate secara signifikan Penentuan fungsi diskriminan Canonical Correlation merupakan alat ukur untuk mengukur keeratan hubungan antara discriminant score dengan grup yang diteliti. Tabel 4.11 Eigenvalues Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation (a) (a) (a) (a) a) First 4 canonical discriminant functions were used in the analysis. Berdasarkan Tabel 4.11 ini menjelaskan ke 16 variabel bebas terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam 4 faktor yang diinterpretasikan pada tabel 4.11 di atas. Korelasi 30

13 89.6% pada fungsi 1 menunjukkan keeratan hubungan yang cukup tinggi antara variabel-variabel independen yang dihasilkan fungsi/ faktor tersebut dengan kinerja keuangan keenam industri yang diteliti. Korelasi tersebut semakin mengecil pada fungsi 2,3 dan 4 yaitu sebesar 68.5%,40.1% dan 12.1%. Namun, secara kumulatif, jika keempat fungsi/ faktor tersebut dimasukkan, maka kesemuanya akan mewakili varians yang terjadi hingga mencapai level 100%. Jika satu faktor yag digunakan, maka 78.8% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika dua faktor yang digunakan, maka 96% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika tiga faktor yang digunakan, maka 99.7% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk, dan jika semua faktor yang digunakan, maka 100% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Dengan demikian, maka akan digunakan 4 faktor untuk analisis selanjutnya. Tingkat signifikansi yang menunjukkan perbedaan yang jelas dan nyata kinerja keuangan antar empat industri yang diteliti, dapat dilihat berikut ini: Tabel Wilks' Lambda Test of Function(s) Wilks' Lambda Chisquare df Sig. 1 through through through Tabel di atas menyatakan nilai Chi-Square untuk baris 1 (fungsi 1 sampai 4) yaitu sebesar , baris 2 (fugsi 2 sampai 4) sebesar , baris 3 (fungsi 3 dan 40 sebesar 5.10 dan baris 4 (hanya fungsi 4) sebesar Hipotesis penelitian yaitu: H 0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. 31

14 H 1 : Ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Dimana H 0 diterima jika tingkat signifikansi > 0,05 atau H 1 diterima jika tingkat signifikansi < 0,05. Ternyata dari tabel 4.8, hanya fungsi 1 dan 2 memiliki tingkat signifikansi < 0,05, hal ini berarti hanya baris 1 dan 2 yang mampu membedakan kinerja keuangan keempat industri sedangkan 3 dan 4 memiliki nilai signifikansi > Untuk memberikan arti yang lebih mendalam tentang korelasi, digunakan structure matrix. Tabel 4.13 Structure Matrix Function TATO(a).474(*) PBV(a).183(*) CR (*) FATO(a) (*) MARGIN (*) CASH(a) (*).167 DR(a) (*) DER(a) (*).003 DSO(a) (*) PER(a) (*).136 EPS (*) ITO (*) BEP(a) (*) ROA(a) (*) ROE(a) (*) BVPS(a) (*) Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions Variables ordered by absolute size of correlation within function. * Largest absolute correlation between each variable and any discriminant function a This variable not used in the analysis. 32

15 Dari analisis sebelumnya, diperoleh hanya 4 variabel yang membedakan perilaku yaitu ITO, CR, Margin dan EPS. Sedangkan dari analisis Wilks Lambda, diperoleh perlunya 4 faktor untuk merigkas ke enam variabel tak bebas (jenis industri). Dari kedua hal tersebut, analisis selanjutnya akan menentuka variabel mana yang akan masuk ke faktor mana. Dasar pemasukan variabel dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan. Variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi/faktor 1 dan termasuk dalam model adalah ITO sebesar 47.4%, dan variabel yang memiliki korelasi cukup penting pada fungsi/ faktor 2 dan termasuk dalam model adalah CR sebesar 70.8%.Sedangkan variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi/ faktor 3 dan termasuk dalam model adalah MARGIN sebesar 75.2% dan yang termasuk dalam model memiliki nilai korelasi terbesar pada fungsi/ faktor 4 adalah EPS sebesar 89.2%. Dengan demikian, faktor 1 berisi ITO, faktor 2 berisi CR, faktor 3 berisi MARGIN, sedangkan faktor 4 berisi EPS. Variabel-variabel lain tidak termasuk dalam model diskriminan (tanda a). Tabel 4.14 Canonical Discriminant Function Coefficients Function CR ITO MARGIN EPS (Constant) Unstandardized coefficients Tabel 4.14 di atas meghasilkan kesimpulan yang sama dengan analisis pada tabel 4.14, terdapat 4 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, ITO, MARGIN, dan EPS 33

16 dengan variabel ito dimasukkan pada fungsi 1, variabel CR dimasukkan pada fungsi 2, variabel MARGIN pada fungsi 3 dan variabel EPS pada fungsi 4. Tabel di atas mempunyai fungsi yang sama persis dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan. Fungsi diskriminan atau persamaan Z Score yang diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah: Z Score 1 = 3, CR ITO + 2,121 MARGIN + 0,003 EPS...(1) Z Score 2 = 1, ,357 CR 0,085 ITO 17,012 MARGIN + 0,002 EPS...(2) Z Score 3 = 2, ,391 CR + 0,035 ITO - 17,733 MARGIN - 0,002 EPS...(3) Z Score 4 = 0, ,110 CR + 0,224 ITO + 0,814 MARGIN - 0,002 EPS...(4) Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengetahui atau menggolongkan apakah sejumlah data (4 variabel independen) yang akan diteliti mampu memprediksi kinerja keuangan industri Makanan dan Minuman (grup 1), Tekstil dan Garmen (grup 2), Plastik dan Kemasan (grup 3), Logam dan sejenisnya (grup 4), Otomotif dan Komponennya (grup 5) dan Properti dan Real Estate(group 6) Klasifikasi data berdasarkan hasil model diskriminan Data atau perusahaan yang diobservasi termasuk kedalam salah satu industri jika jarak Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ) industri tersebut paling kecil dibandingkan jarak D 2 kelima industri lainnya. Kemudian data hasil model diskriminan tersebut akan dibandingkan dengan data aktualnya. Untuk dapat menentukan Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ), dibutuhkan data dari Functions at Group Centroids (tabel 4.11) dan Z Score dari ketiga fungsi. 34

17 Berikut adalah Tabel 4.15 Functions at Group Centroids. Tabel 4.15 Functions at Group Centroids Function Industri Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means Formula Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ) untuk tiga fungsi diskriminan adalah: D 2 = (Z 1 C 1 ) 2 + (Z 2 C 2 ) 2 + (Z 3 C 3 ) 2 + (Z 4 C 4 ) 2 Dimana: Z i = nilai Z score pada fungsi i; i = 1, 2, 3,4 C i = nilai group centroids pada fungsi i; i = 1, 2, 3,4 Contoh perhitungan D 2 sebagai berikut: 4 rasio dari data aktual 1 Makanana & minuman (data 1 dari 35 data) adalah: Rasio CR ITO MARGIN EPS Data Maka; Z 1 = 3, CR ITO + 2,121 MARGIN + 0,003 EPS = Z 2 = 1, ,357 CR 0,085 ITO 17,012 MARGIN + 0,002 EPS = -261,431 35

18 Z 3 = 2, ,391 CR + 0,035 ITO - 17,733 MARGIN - 0,002 EPS = -275,112 Z 4 = 0, ,110 CR + 0,224 ITO + 0,814 MARGIN - 0,002 EPS = 12,287 dan, Nilai Group Centroids untuk industri Makanan dan minuman adalah: Function INDUSTRI Makanan dan minuman Maka; C 1 = C 2 = C 3 = C4 = Sehingga nilai: D 2 = (Z 1 C 1 ) 2 + (Z 2 C 2 ) 2 + (Z 3 C 3 ) 2 + (Z 4 C 5 ) 2 D 2 = Makanan dan minuman Dengan cara yang sama, diperoleh: D 2 D 2 D 2 D 2 D 2 = pada industri tekstile dan garmen = pada industri Plastik dan kemasan = pada industri logam dan sejenisnya = pada industri Otomotif dan komponennya = pada industri Properti dan real estate Karena nilai D 2 terkecil (jarak terpendek antara Z score dan group centroids) adalah pada industri plastik dan kemasan, maka grup prediksi berdasarkan model diskriminan adalah grup 3 (industri Plastik dan kemasan). 36

19 Tabel 4.15 Functions at Group Centroids di atas juga menjelaskan mengeai pengelompokkan ke enam grup industri dalam fungsi 1, 2, 3 atau 4. Dasar pengelompokkan berdasarkan angak pada tabel ( tanda (-) dan (+) diabaikan. 1. Untuk kelompok jenis industri Makanan dan Minuman, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (3.639), maka jenis industri makanan dan minuman dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Tekstil dan Garment, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-1.012), maka jenis industri tekstil dan garment dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Plastik dan Kemasan, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (-1.270), maka jenis industri Plastik dan Kemasan dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Logam dan sejenisnya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-1.076), maka jenis industri Logam dan sejenisnya dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Otomotif dan komponennya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (-0.720), maka jenis industri Otomotif dan komponennya dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Properti dan Real Estate, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (2.221), maka jenis industri Properti dan Real Estate dimasukkan ke faktor 2. Dengan demikian, jenis industri makanan minuman, tekstil dan garment, logam dan sejenisnya, terdapat pada faktor 1 (ITO). Jenis industri plastik dan kemasan serta properti dan real estate, terdapat pada faktor 2 (CR). Jenis industri otomotif dan komponennya terdapat pada faktor 3 (MARGIN) dan tidak ada satu jenis industri pun yang terdapat pada faktor 4 (EPS). 37

20 Interpretasi selengkapnya mengenai tanda negatif dan positif adalah sebagai berikut: 1. Jenis usaha makanan dan minuman mempunyai tanda + pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri makanan dan minuman, perlu memperhatikan faktor ITO yang positif 2. Jenis usaha tekstil dan garment mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri tekstil dan garment, perlu memperhatikan faktor ITO yang negatif. 3. Jenis usaha logam dan sejenisnya mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri logam dan sejenisnya, perlu memperhatikan faktor ITO yang negatif 4. Jenis usaha plastik dan kemasan mempunyai tanda - pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri plastik dan kemasan, perlu memperhatikan faktor CR yang negatif 5. Jenis usaha properti dan real estate mempunyai tanda + pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif properti dan real estate, perlu memperhatikan faktor CR yang positif 6. Jenis usaha otomotif dan komponennya mempunyai tanda - pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif dan komponennya, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang negatif Ketepatan Klasifikasi Hasil Model Diskriminan dengan Data Aktual Setelah model diskriminan (fungsi diskriminan dan group centroids) diperoleh, dan proses klasifikasi dilakukan, maka selanjutnya menentukan seberapa jauh ketepatan klasifikasi model diskriminan terhadap data aktual industri. Atau dengan kata lain, berapa persenkah tingkat kemungkinan terjadi misklasifikasi pada proses pengklasifikasian antara data aktual dengan hasil model diskriminan di atas. Berdasarkan Tabel 4.16, hasil ketepatan klasifikasi yang diperoleh akan dijelaskan di bawah ini. 38

21 Tabel 4.16 Classification Results a Original Predicted Group Membership Makanan Properti Tekstil dan Plastik dan Logam dan Otomotif dan dan dan Real garmen Kemasan sejenisnya komponennya Industri minuman Estate Total Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Count Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate % Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate a 60.0% of original grouped cases correctly classified. Pada bagian Count, terlihat bahwa jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Makanan dan Minuman (grup 1) adalah 7 data, kemudian setelah dilakukan perhitungan menjadi 6 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri Makanan dan minuman adalah 85.71% (bagian %). Data yang pada awalnya tergolong kedalam industri Tekstil dan Garmen (grup 2) sebanyak 11 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 5 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri tekstil dan garmen adalah 45.45%. Sedangkan jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Pelastik dan kemasan (grup 3) adalah 4 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri pelastik dan kemasan adalah 50%. Kemudian untuk industri logam dan sejenisnya(grup 4), data awalnya sebanyak 5 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri logam dan sejenisnya adalah 40%. 39

22 Sedangkan jumlah data awal untuk industri otomotif dan komponennya (grup 5) sebanyak 5 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 4 data,dengan kata lain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri otomotif dan komponennya adalah 80%. Dan untuk data awal industri properti dan real estate (grup 6) adalah 3 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data, dengan katalain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan untuk industri real estate adalah 66.66%. Dari data tersebut diatas dapat diperoleh informasi bahwa prosentase ketepatan klasifikasi secara keseluruhan dari model yang dihasilkan adalah: % = 60% 35 Prosentase ketepatan klasifikasi kinerja keuangan sebesar 60.0% adalah cukup tinggi karena diatas 50%, maka model diskriminasi tersebut cukup valid untuk digunakan dalam penelitian ini Penggunaan model diskriminan untuk kasus lain Setelah terbukti bahwa model diskriminan yang telah dibuat dalam penelitian ini mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, maka model diskriminan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi sebuah kasus, cukup dari empat (4) rasio saja yaitu CR, ITO, MARGIN dan EPS. Kemudian dari empat rasio tersebut dilakukan klasifikasi grup, apakah tergolong kedalam klasifikasi kinerja keuangan grup tertentu, yaitu industri Makanan dan minuman, tekstil dan garmen, pelastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, automotiv dan komponennya atau properti dan real estate Analisis Deskriptif dari empat Variabel Independen Signifikan Pada bagian ini ditampilkan empat (4) rasio keuangan yang signifikan yaitu CR, ITO, MARGIN dan EPS. Keempat rasio di atas mampu membedakan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan garmen, plastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, automotiv dan komponennya dan properti dan real estate. 40

23 Tabel 4.17 Group Statistics Group Statistics Industri Std. Valid N (listwise) Mean Deviation Unweighted Weighted Makanan dan minuman CR ITO MARGIN EPS Tekstil dan garmen CR ITO MARGIN EPS Plastik dan Kemasan CR ITO MARGIN EPS Logam dan sejenisnya CR ITO MARGIN EPS Otomotif dan CR komponennya ITO MARGIN EPS Properti dan Real Estate CR ITO MARGIN EPS Total CR ITO MARGIN EPS

24 Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan Periode Proses Normalisasi dan Seleksi Data Hasil pengujian data-data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel Industri Tabel 4.18 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. CR Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate CASH Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate ITO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate TATO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate

25 FATO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate DSO Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate DR Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate DER Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate MARGI Makanan dan minuman N Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya

26 Properti dan Real Estate BEP Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate ROA Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate ROE Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate EPS Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate PER Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya

27 Properti dan Real Estate BVPS Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate PBV Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa data-data mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi data yang lebih besar dari 0,05. Jika tingkat signifikansi semakin mendekati 0,200 pada uji Kolmogorov-Smirnov dan mendekati 0,990 pada uji Shapiro-Wilk berarti distribusi data sangat normal Metoda Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis Analisis diskriminan secara luas dipergunakan untuk mencapai dua tujuan: diskriminan dan klasifikasi. Pembedaan grup dicapai dengan fungsi diskriminan, sementara prediksi individu dilakukan dengan pedoman klasifikasi. Dengan kata lain, analisis diskriminan merupakan teknik statistik untuk mengklasifikasikan obyek ke dalam grup terpisah berdasarkan sejumlah variabel bebas. Tujuan utamanya adalah menemukan kombinasi linier dari sejumlah variabel bebas yang meminimalkan probabilitas kesalahan klasifikasi obyek ke dalam masing-masing grup. Analisis diskriminan dilakukan dalam penelitian ini, untuk memprediksi kinerja keuangan antar industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil 45

28 dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Selanjutnya akan dibahas mengenai hasil Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis pada penelitian ini. Dari data-data yang dimasukkan kedalam perhitungan analisis diskriminan empat grup, dihasilkan output seperti pada tabel berikut ini. Tabel 4.19 Analysis Case Processing Summary Unweighted Cases N Percent Valid Excluded Missing or out-of-range group codes 0.0 At least one missing discriminating variable 0.0 Both missing or out-of-range group codes and at least one 0 missing discriminating variable.0 Total 0.0 Total Tabel diatas menjelaskan bahwa, dari 35 perusahaan semua data tidak terdapat data yang hilang atau tidak lengkap maka dapat dianalisis secara keseluruhan Penentuan variabel-variabel independen yang signifikan Tabel 4.20 Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. CR CASH ITO TATO FATO DSO

29 DR DER MARGIN BEP ROA ROE EPS PER BVPS PBV Tabel diatas merupakan hasil pengujian untuk setiap variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini, keputusan untuk menentukan apakah sebuah variabel independen dapat atau tidak dapat digunakan sebagai model dalam memprediksi kinerja keuangan industri adalah dengan menggunakan F test atau uji F. Dalam uji F, angka hasil perhitungan yang diperhatikan adalah tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi > 0,05, berarti variabel tersebut tidak mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri dan jika tingkat signifikansi < 0,05, berarti variabel tersebut mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri. Hasil yang didapat pada tabel 3 adalah uji F dari CR, TATO, MARGIN, BEP, ROA, EPS memiliki tingkat signifikansi < 0,05 berarti enam variabel independen tersebut dapat membedakan kinerja keuangan antar industri. Variabel-variabel yang tidak lolos tahap ini berjumlah 10 variabel yaitu CASH, ITO, FATO, DSO, DR, DER, ROE, PER, BVPS dan PBV. Pada bagian selanjutnya akan disajikan, variabel-variabel mana saja dari enam belas variabel yang dihasilkan dari perhitungan sebelumnya, yang bisa dimasukkan (entered) kedalam fungsi diskriminan. 47

30 Tabel 4.21 Variables Entered/Removed a,b,c,d Wilks' Lambda Step Entered df1 df2 df3 Exact F Approximate F Statistic Statistic df1 df2 Sig. Statistic df1 df2 Sig. 1 CR MARGIN ROA MARGIN ROA At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered. a Maximum number of steps is 32. b Minimum partial F to enter is.01 c Maximum partial F to remove is.05. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation. Tahap-tahap pemasukan variabel bebas adalah sebagai berikut: 1. Pada tahap pertama, angka lamda variabel CR adalah yang terbesar, mencapai 0.606, maka pada tahap pertama ini, variabel CR terpilih. 2. Pada tahap kedua, angka lamda variabel MARGIN adalah kedua terbesar, mencapai 0.396, maka pada tahap kedua ini, variabel MARGIN terpilih. 3. Pada tahap ketiga, angka lamda variabel ROA adalah ketiga terbesar, mencapai 0.251, maka pada tahap ketiga ini, variabel ROA terpilih. 4. Pada tahap keempat, angka lamda variabel MARGIN adalah terbesar, mencapai 0.346, maka pada tahap keempat ini, variabel MARGIN terpilih kembali. 5. Pada tahap lima, angka lamda variabel ROA adalah terbesar, mencapai 0.185, maka pada tahap lima ini, variabel ROA terpilih kembali. Jika kita perhatikan dari tiga variabel di atas, ketiganya mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Dengan demikian, hanya ada tiga variabel yang signifikan. Dengan kata lain, bahwa CR, MARGIN dan ROA dapat mempengaruhi kinerja keuangan keenam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate secara signifikan. 48

31 Penentuan fungsi diskriminan Canonical Correlation merupakan alat ukur untuk mengukur keeratan hubungan antara discriminant score dengan grup yang diteliti. Tabel 4.22 Eigenvalues Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation (a) (a) (a) a First 3 canonical discriminant functions were used in the analysis. Berdasarkan Tabel 4.11 ini menjelaskan ke 16 variabel bebas terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam 3 faktor yang diinterpretasikan pada tabel 4.22 di atas. Korelasi 76.5% pada fungsi 1 menunjukkan keeratan hubungan yang cukup tinggi antara variabel-variabel independen yang dihasilkan fungsi tersebut dengan kinerja keuangan keenam industri yang diteliti. Korelasi tersebut semakin mengecil pada fungsi 2 dan3 yaitu sebesar 61.7% dan 52.9%. Namun, secara kumulatif, jika keempat fungsi/ faktor tersebut dimasukkan, maka kesemuanya akan mewakili varians yang terjadi hingga mencapai level 100%. Jika satu faktor yag digunakan, maka 58.4% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika dua faktor yang digunakan, maka 83.9% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika tiga faktor yang digunakan, maka 100% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Dengan demikian, maka akan digunakan 3 faktor untuk analisis selanjutnya. Tingkat signifikansi yang menunjukkan perbedaan yang jelas dan nyata kinerja keuangan antar enam industri yang diteliti, dapat dilihat berikut ini: 49

32 Tabel 4.23 Wilks' Lambda Test of Function(s) Wilks' Lambda Chisquare df Sig. 1 through through Tabel di atas menyatakan nilai Chi-Square untuk baris 1 (fungsi 1 sampai 3) yaitu sebesar , baris 2 (fugsi 2 sampai 3) sebesar , dan baris 3 (hanya fungsi 3) sebesar Hipotesis penelitian yaitu: H 0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. H 1 : Ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Dimana H 0 diterima jika tingkat signifikansi > 0,05 atau H 1 diterima jika tingkat signifikansi < 0,05. Ternyata dari tabel 4.8, fungsi 1,2 dan 3 memiliki tingkat signifikansi < 0,05, hal ini berarti fungsi 1,2 dan 3 yang mampu membedakan kinerja keuangan keenam industri. Untuk memberikan arti yang lebih mendalam tentang korelasi, digunakan structure matrix. Tabel 4.24 Structure Matrix Function MARGIN.703(*) TATO(a) -.488(*) ITO(a).488(*) CR (*)

33 DR(a) (*).234 CASH(a) (*) DER(a) (*).028 DSO(a) (*) BVPS(a) (*) EPS(a) (*) ROA (*) BEP(a) (*) ROE(a) (*) FATO(a) (*) PER(a) (*) PBV(a) (*) Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions. Variables ordered by absolute size of correlation within function. * Largest absolute correlation between each variable and any discriminant function a This variable not used in the analysis. Dari analisis sebelumnya, diperoleh hanya 3 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, ROA, dan MARGIN. Sedangkan dari analisis Wilks Lambda, diperoleh perlunya 3 faktor untuk merigkas ke enam variabel tak bebas (jenis industri). Dari kedua hal tersebut, analisis selanjutnya akan menentuka variabel mana yang akan masuk ke faktor mana. Dasar pemasukan variabel dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan. 51

34 Variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi 1 dan termasuk dalam model adalah MARGIN sebesar 70.3%, dan variabel yang memiliki korelasi cukup penting pada fungsi 2 dan termasuk dalam model adalah CR sebesar 79.1%.Sedangkan variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi 3 dan termasuk dalam model adalah ROA sebesar 72.3%. Variabel-variabel lain tidak termasuk dalam model diskriminan (tanda a). Tabel 4.25 Canonical Discriminant Function Coefficients Function CR MARGIN ROA (Constant) Unstandardized coefficients Tabel 4.25 di atas meghasilkan kesimpulan yang sama dengan analisis pada tabel 4.25, terdapat 3 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, MARGIN, dan ROA dengan variabel MARGIN dimasukkan pada fungsi 1, variabel CR dimasukkan pada fungsi 2 dan variabel ROA pada fungsi 3. Tabel di atas mempunyai fungsi yang sama persis dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan. Fungsi diskriminan atau persamaan Z Score yang diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah: Z Score 1 = CR MARGIN ROA...(1) Z Score 2 = CR MARGIN ROA...(2) Z Score 3 = CR MARGIN ROA...(3) Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengetahui atau menggolongkan apakah sejumlah data (3 variabel independen) yang akan diteliti mampu memprediksi kinerja keuangan industri makanan & minuman (grup 1), Tekstil dan garmen (grup 2), Plastik dan Kemasan 52

35 (grup 3), Logam dan sejenisnya (grup 4), Otomotif dan komponennya (grup 5) dan Properti dan Real Estate (group 6) Klasifikasi data berdasarkan hasil model diskriminan Data atau perusahaan yang diobservasi termasuk kedalam salah satu industri jika jarak Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ) industri tersebut paling kecil dibandingkan jarak D 2 kelima industri lainnya. Kemudian data hasil model diskriminan tersebut akan dibandingkan dengan data aktualnya. Untuk dapat menentukan Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ), dibutuhkan data dari Functions at Group Centroids (tabel 4.26) dan Z Score dari ketiga fungsi. Tabel 4.26 Functions at Group Centroids Function Industri Makanan dan minuman Tekstil dan garmen Plastik dan Kemasan Logam dan sejenisnya Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means Formula Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D 2 ) untuk tiga fungsi diskriminan adalah: D 2 = (Z 1 C 1 ) 2 + (Z 2 C 2 ) 2 + (Z 3 C 3 ) 2 53

36 Dimana: Z i = nilai Z score pada fungsi i; i = 1, 2, 3 C i = nilai group centroids pada fungsi i; i = 1, 2, 3 Contoh perhitungan D 2 sebagai berikut: 3 rasio dari data aktual 1 Makanana & minuman (data 1 dari 35 data) adalah: Rasio CR MARGIN ROA Data Maka; Z 1 = CR MARGIN ROA = Z 2 = CR MARGIN ROA = 2.30 Z 3 = CR MARGIN ROA = dan, Nilai Group Centroids untuk industri Makanan dan minuman adalah: Function INDUSTRI Makanan dan minuman Maka; C 1 = C 2 = C 3 = Sehingga nilai: D 2 = (Z 1 C 1 ) 2 + (Z 2 C 2 ) 2 + (Z 3 C 3 ) 2 D 2 = 7.21 Makanan dan minuman Dengan cara yang sama, diperoleh: D 2 D 2 = pada industri tekstile dan garmen = pada industri Plastik dan kemasan 54

37 D 2 D 2 D 2 = pada industri logam dan sejenisnya = 6.18 pada industri Otomotif dan komponennya = pada industri Properti dan real estate Karena nilai D 2 terkecil (jarak terpendek antara Z score dan group centroids) adalah 6.18 pada pada industri Otomotif dan komponennya, maka grup prediksi berdasarkan model diskriminan adalah grup 5 (otomotif dan komponennya). Tabel 4.26 Functions at Group Centroids di atas juga menjelaskan mengeai pengelompokkan ke enam grup industri dalam fungsi 1, 2, atau 3. Dasar pengelompokkan berdasarkan angak pada tabel ( tanda (-) dan (+) diabaikan. 1. Untuk kelompok jenis industri makanan dan minuman, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (0.894), maka jenis industri makanan dan minuman dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri tekstil dan garment, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (-0.878), maka jenis industri tekstil dan garment dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Plastik dan Kemasan, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (0.359), maka jenis industri Plastik dan Kemasan dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Logam dan sejenisnya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-0.700), maka jenis industri Logam dan sejenisnya dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Otomotif dan komponennya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (-1.129), maka jenis industri Otomotif dan komponennya dimasukkan ke faktor Untuk kelompok jenis industri Properti dan Real Estate, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (3.365), maka jenis industri Properti dan Real Estate dimasukkan ke faktor 1. 55

38 Dengan demikian, jenis industri logam dan sejenisnya serta properti dan real estate terdapat pada faktor 1 (MARGIN). Jenis industri makanan dan minuman serta tekstil dan garment terdapat pada faktor 2 (CR). Jenis industri plastik dan kemasan serta otomotif dan komponennya terdapat pada faktor 3 (ROA). Interpretasi selengkapnya mengenai tanda negatif dan positif adalah sebagai berikut: 1. Jenis usaha makanan dan minuman mempunyai tanda + pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri makanan dan minuman, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang positif 2. Jenis usaha tekstil dan garment mempunyai tanda - pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri tekstil dan garment, perlu memperhatikan faktor CR yang negatif. 3. Jenis usaha logam dan sejenisnya mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri logam dan sejenisnya, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang negatif. 4. Jenis usaha plastik dan kemasan mempunyai tanda + pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri plastik dan kemasan, perlu memperhatikan faktor ROA yang positif. 5. Jenis usaha properti dan real estate mempunyai tanda + pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif properti dan real estate, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang positif 6. Jenis usaha otomotif dan komponennya mempunyai tanda - pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif dan komponennya, perlu memperhatikan faktor ROA yang negatif Ketepatan klasifikasi hasil model diskriminan dengan data aktual Setelah model diskriminan (fungsi diskriminan dan group centroids) diperoleh, dan proses klasifikasi dilakukan, maka selanjutnya menentukan seberapa jauh ketepatan klasifikasi model diskriminan terhadap data aktual industri. Atau dengan kata lain, berapa persenkah tingkat 56

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Print Output dan Analisa Output A. Diskriminan Parameter : 1. Grup 1 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung ke... Grup 2 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung

Lebih terperinci

DISCRIMINANT ANALYSIS

DISCRIMINANT ANALYSIS DISCRIMINANT ANALYSIS STATISTIK LANJUT MAGISTER PROFESI F.PSI.UI Liche Seniati 1 Discriminant Analysis Merupakan teknik parametrik yang digunakan untuk menentukan bobot dari prediktor yg paling baik untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE 36 LAMPIRAN 37 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE Tabel 1: Kategori Demografi Profil Demografi (%) Silakan Pilih (

Lebih terperinci

Kuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek

Kuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek Kuisioner Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Saudara sekalian untuk mengisi beberapa pertanyaan dibawah ini. Kuisioner yang saya bagikan digunakan sebagai bahan untuk melakukan penelitian. Saya mohon bantuannya

Lebih terperinci

Statistika Industri II TIP - FTP UB

Statistika Industri II TIP - FTP UB Statistika Industri II TIP - FTP UB Mirip regresi linier berganda Metode dependen Dimana : Variabel Independen (X1 dan seterusnya) adalah data metrik, yaitu data berskala interval atau rasio. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan dari inti karya akhir ini, dimana analisis dan pembahasan akan dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan teori-teori dan metodologi yang telah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009

Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009 LAMPIRAN 143 Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009 1 ADRO 12,67 12,45 0,98 24,94 0,16 2 BBCA 17,57 0,25 0,01 24,44 0,25 3 BBNI 12,17 28,9 0,02 12,92 0,1 4 BBRI 12,91 22,27 0,02 26,81

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan

Lebih terperinci

ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA

ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Oleh Poso Nugroho, SE., MM 030343 UNIVERSITAS GUNADARMA Januari 2009 1 ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Poso Nugroho

Lebih terperinci

Cara Interpretasi dari Analisis Diskriminan dengan 3 Kelompok

Cara Interpretasi dari Analisis Diskriminan dengan 3 Kelompok Pertanyaan Pertama Cara Interpretasi dari Analisis Diskriminan dengan 3 Kelompok Di bawah ini adalah contoh kasus penelitian. Duduk perkaranya adalah sbb : Sebuah resort meneliti konsumennya. Para konsumen

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER. No.Responden :. (diisi peneliti)

Lampiran 1 KUESIONER. No.Responden :. (diisi peneliti) Lampiran 1 KUESIONER No.Responden :. (diisi peneliti) Kepada Responden Yth, Saya Vebi Dwi Yanti selaku mahasiswa Fakultas Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang sedang

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN DENGAN METODE DISKRIMINAN

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN DENGAN METODE DISKRIMINAN PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN DENGAN METODE DISKRIMINAN Suranto Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta Anand

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN Dengan METODE DISKRIMINAN (kasus di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo)

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN Dengan METODE DISKRIMINAN (kasus di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo) PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN Dengan METODE DISKRIMINAN (kasus di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo) Suranto dan Anand Miftachur Riza Lab. Statistika dan Penelitian Operasional

Lebih terperinci

keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal inilah yang menyebabkan kepuasan konsumen memiliki nilai strategik yang tinggi bagi perusahaan. PT. Tunas

keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal inilah yang menyebabkan kepuasan konsumen memiliki nilai strategik yang tinggi bagi perusahaan. PT. Tunas AALISIS KEPUASA PADA PEGGUA JASA LAYAA BEGKEL PT. TUAS RIDEA, TBK Indah Purwanti Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma indah_shichi@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN

MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan praktikum ini, antara lain : Mahasiswa memahami karakteristik dan kegunaan Metode Analisis Diskriminan. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Diskriminan adalah salah satu teknik statistika yang bisa digunakan pada hubungan dependensi (hubungan antarvariabel dimana sudah bisa dibedakan mana variabel

Lebih terperinci

B A B I V A N A L I S I S D I S K R IM I N A N ( D I S C R IM I N A N T A N A L Y S I S ) Analisis Diskriminan adalah suatu metode statistika

B A B I V A N A L I S I S D I S K R IM I N A N ( D I S C R IM I N A N T A N A L Y S I S ) Analisis Diskriminan adalah suatu metode statistika B A B I V A N A L I S I S D I S K R IM I N A N ( D I S C R IM I N A N T A N A L Y S I S ) 5. K o n s e p d a n P e n g e r t i a n D a s a r Analisis Diskriminan adalah suatu metode statistika untuk mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai proses dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini berupa perhitungan statistik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan

Lebih terperinci

Keywords : Discriminant Analysis. Pendahuluan.

Keywords : Discriminant Analysis. Pendahuluan. Keputusan Pembelian Berdasarkan Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis pada Produk Pizza Hut Jember Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember diah.yulisetiarini2@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol 1 : 22-28

DAFTAR PUSTAKA. Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol 1 : 22-28 DAFTAR PUSTAKA Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro.2006. Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol : 22-28 Arsyad, Lincolin.997. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pemilihan Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan perusahaan yang bergerak di sektor industri dasar yang berbeda, yaitu perusahaan di bidang industri

Lebih terperinci

Analisis Diskriminan

Analisis Diskriminan Analisis Diskriminan Analisis Diskriminan adalah teknik Multivariat yang termasuk pada Dependence Method, dengan ciri adanya variabel dependen dan independen. Dengan demikian, ada variabel yang hasilnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kegiatan penjualan dan piutang usaha memegang peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan penjualan dan piutang usaha harus dilaksanakan sebaik mungkin

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PELANGGAN, RESPON PLN, STABILASI DAYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT PLN WILAYAH BEKASI TIMUR ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN PELANGGAN, RESPON PLN, STABILASI DAYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT PLN WILAYAH BEKASI TIMUR ABSTRAK PENGARUH LAYANAN PELANGGAN, RESPON PLN, STABILASI DAYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT PLN WILAYAH BEKASI TIMUR Bambang Daryoso Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Revita Imaniyar Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi sasaran adalah perusahaan sektor tekstil dan garmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Data yang dianalisis adalah variabel keamanan parkir, kebersihan pasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Data yang dianalisis adalah variabel keamanan parkir, kebersihan pasar, PEGANGAN ASSLAB: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ( Minimal 4 Paragraf) Times New Roman F. 12 Space 2.0 Before After 0pt 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Praktikum ( Minimal 3 Seperti di buku ) 1.4 Batasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARI AH)

ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARI AH) ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK Desi Rahmatina, S.Pd, M.Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Penelitian ini mengambil topik mengenai analisis tingkat kesehatan

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini menyajikan dan menjelaskan hasil analisis data dari sejumlah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini menyajikan dan menjelaskan hasil analisis data dari sejumlah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Pada bab ini menyajikan dan menjelaskan hasil analisis data dari sejumlah variabel yang diuji berdasarkan tahun pengamatan. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ENAM INDUSTRI DI BURSA EFEK JAKARTA PROYEK AKHIR. Oleh: ANDRE OKTRIAN YOGINATA NIM:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ENAM INDUSTRI DI BURSA EFEK JAKARTA PROYEK AKHIR. Oleh: ANDRE OKTRIAN YOGINATA NIM: ANALISIS KINERJA KEUANGAN ENAM INDUSTRI DI BURSA EFEK JAKARTA PROYEK AKHIR Oleh: ANDRE OKTRIAN YOGINATA NIM: 29105080 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH BAB 3 PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Iklim perekonomian Indonesia menunjukkan perbaikan setelah dilanda krisis ekonomi pada medio 1997 yang ditandai dengan menurunnya suku bunga Bank Indonesia

Lebih terperinci

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal) KORELASI Pada SPSS korelasi ada pada menu Correlate dengan submenu: 1. BIVARIATE Besar hubungan antara dua (bi) variabel. a. Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson Mengukur keeratan hubungan

Lebih terperinci

LECTURE 9 REGRESI LOGISTIK & DISKRIMINAN

LECTURE 9 REGRESI LOGISTIK & DISKRIMINAN LECTURE 9 REGRESI LOGISTIK & DISKRIMINAN DR. MUDRAJAD KUNCORO, M.Soc.Sc Fakultas Ekonomi & Pascasarjana UGM Outline: Multinomial Regresi Binary Logistik Analisis Diskriminan Perbandingan multinomial, binary,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I 2009

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I 2009 SUPLEMEN 3 ANALISIS KETERKAITAN KENAIKAN NON PERFORMING LOAN DENGAN KARAKTERISTIK BANK UMUM SEBAGAI DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL STUDI KASUS PERBANKAN SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG Krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5. Gambaran Umum Responden

LAMPIRAN 5. Gambaran Umum Responden 148 LAMPIRAN 5 Gambaran Umum Responden 149 Frequencies N Valid Missing Statistics Pendidikan JenisKelamin Usia Terakhir MasaKerja 45 45 45 45 0 0 0 0 Frequency Table Valid Laki-laki Perempuan Total JenisKelamin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Keterangan Pengisian Kami meminta kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sejujurnya. Masing-masing daftar pertanyaan di sediakan 5 alternatif

Lebih terperinci

Notes. Output Created 13-May :13:44 Comments Input Data E:\olahdata 2011\andreas\data2.sav. N of Rows in Working Data

Notes. Output Created 13-May :13:44 Comments Input Data E:\olahdata 2011\andreas\data2.sav. N of Rows in Working Data REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Emotional /METHOD=ENTER Sense Feel Act /RESIDUALS

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN

ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN Dwi Puji Yuliastuti 20205376 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Properti di BEI)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Properti di BEI) ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Properti di BEI) Yulinartati Universitas Muhammadiyah jember Abstract The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka pada bab lima ini

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka pada bab lima ini BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut:. Terdapat cluster yang terbentuk

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta L1 Lampiran 1 Kuesioner ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI Fika Aditya Pradipta 1200980122 L2 SURAT PENGANTAR Responden

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES WENDRA AFRIANA ADI KUSWANTO Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma weiyacb@yahoo.com adikuswanto@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 Lampiran 3 KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 A. Karakteristik Responden No. Responden :.. - Umur

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi PT Indocement Tunggal Prakarsa. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) adalah salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi PT Indocement Tunggal Prakarsa. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) adalah salah satu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi PT Indocement Tunggal Prakarsa 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) adalah salah satu produsen semen di Indonesia. Indocement

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini nilai standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di Indonesia terkhususnya pendidikan di tingkat SMA semakin tinggi. Oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan telah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan telah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini yaitu perusahaan yang masuk ke dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

Jurnal, Fakultas Ekonomi,Jurusan Manajemen, Universitas Andalas

Jurnal, Fakultas Ekonomi,Jurusan Manajemen, Universitas Andalas Jurnal, Fakultas Ekonomi,Jurusan Manajemen, Universitas Andalas ANALISIS KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI BOND RATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan. Alternatif Jawaban

LAMPIRAN. Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan. Alternatif Jawaban LAMPIRAN Proses Transformasi Data Ordinal ke Interval Variabel Pengembangan Karyawan Item Alternatif Jawaban total Pernyataan 1 2 3 4 5 P1 13 14 53 13 29 122 P2 8 7 27 53 27 122 P3 16 20 43 12 31 122 P4

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA 1. Analisis Deskripsi Return On Asset, Return On Equity dan Harga Saham Syariah Return On Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000) LAMPIRAN Lampiran i Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun 2005-2008 (dalam Rp 000) 2005 2006 2007 2008 Tabungan 3,505,782,603 3,580,721,966 4,266,928,564 5,191,304,160 Deposito 303,031,000 408,810,750

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN. PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN JLN. MONGONSIDI No.

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN. PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN JLN. MONGONSIDI No. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN JLN. MONGONSIDI No.14, MEDAN I. Cara Pengisian Berilah tanda checklist ( ) pada jawaban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN 83 LAMPIRAN 1 UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN 83 84 Nama : Kelas/No. Absen : Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda check ( ) pada kolom S (Selalu), SR (Sering), J (Jarang), TP (Tidak Pernah) sesuai dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden LAMPIRAN 1 KUESIONER Kepada : Yth. Responden Dengan Hormat, Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya jurusan manajemen, memohon kepada anda

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100,0 Excluded a 0,0 Total 100 100,0 a. Listwise deletion based on all variables

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN KOMITMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG

KOMPETENSI DAN KOMITMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG KOMPETENSI DAN KOMITMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG Yoga Soegama Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai BAB IV ANALISIS DATA Analisis statistik dilakukan dengan regresi linier berganda. Untuk itu perlu dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai normalitas data. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

Hampir Tidak Pernah (2) (1)

Hampir Tidak Pernah (2) (1) Lampiran 1. Kuesioner I. FASE ORIENTASI A. Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Berilah tanda centang (v) pada skor penilaian yang anda anggap paling sesuai dari pernyataan dibawah ini: 83 NO Pernyataan

Lebih terperinci

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci