TUGAS MISI RISET Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS MISI RISET Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si."

Transkripsi

1 TUGAS MISI RISET Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA DI INDONESIA ( ) Ega Wiguna 1 Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp/Fax psw 184, E mail: wiguna_ega@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia baik secara simultan maupun parsial pada periode Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 data yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar negeri. Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, peneliti melakukan pengujian analisis regresi linier berganda juga melakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui bahwa secara simultan Ekspor dan Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan terhadap Cadangan Devisa di Indonesia. Selanjutnya secara parsial, Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia, Utang Luar Negeri juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Kata Kunci : ekspor, utang luar negeri, cadangan devisa 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana negara Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional yang penuh dengan dinamika. Selain itu, Indonesia terus melakukan pembangunan di segala bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber pendanaan penting yang digunakan Indonesia untuk ikut andil dalam putaran roda kegiatan ekononi internasional, dan melaksanakan pembangunan adalah devisa. Cadangan devisa mempunyai peranan penting dan merupakan indikator untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara, selain itu dapat menghindari krisis suatu negara dalam ekonomi dan keuangan (Priadi dan Sekar, 2008). Indonesia sendiri termasuk negara yang memiliki cadangan devisa relatif 1 Mahasiswa Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *Sudah Presentasi pada tangggal 6 Mei

2 sedikit, sehingga menyebabkan Indonesia tidak mampu melakukan pembayaran internasional dan stabilisasi nilai tukar yang mengakibatkan terjadinya defisit neraca pembayaran, dan anjloknya nilai tukar rupiah. Beberapa faktor yang mempengaruhi cadangan devisa diantaranya adalah ekspor, impor, nilai tukar rupiah/kurs, tingkat inflasi, dan utang luar negeri. Hubungan ekspor terhadap cadangan devisa adalah ketika melakukan kegiatan ekspor maka suatu negara akan memperoleh berupa nilai sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah devisa, yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara. Sehingga apabila tingkat ekspor mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan ikut menurunnya cadangan devisa yang dimiliki. Begitupun sebaliknya apabila tingkat ekspor mengalami kenaikan, maka akan diikuti dengan meningkatnya cadangan devisa yang dimiliki. Hubungan utang luar negeri terhadap cadangan devisa adalah dengan adanya pinjaman luar negeri, neraca pinjaman luar negeri, neraca pembayaran secara keseluruhan (overall balance) menjadi surplus, hal tersebut berarti devisa yang masuk lebih besar daripada devisa yang keluar. Selain itu, apabila utang luar negeri diinvestasikan secara produktif, maka akan menghasilkan tingkat pengembalian devisa yang tinggi. Namun utang luar negeri akan menimbulkan masalah jika dana tersebut tidak diinvestasikan secara produktif untuk kegiatan-kegiatan yang menghasilkan tingkat pengembalian devisa yang tinggi untuk menutupi pembayaran bunga. Krisis utang dunia yang terjadi pada dekade 80-an menjadi bukti bahayanya pembiayaan melalui utang luar negeri dimana banyak negara terpaksa menunda kewajiban membayar utang (Weiss, 1995) Maka, berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin mencoba meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa Indonesia. Karena peneliti berasumsi dengan ketergantungan negara Indonesia terhadap negara lain, maka cadangan devisa sebagai salah satu indikator moneter berperan penting dalam peningkatan dan percepatan pembangunan ekonomi. Sehingga perubahan yang terjadi pada cadangan devisa Indonesia perlu mendapat perhatian dari pemerintah/otoritas moneter agar kestabilan ekonomi tetap terjaga. Oleh karena itu, peneliti membatasi variabel-variabel yang ditelitinya, dengan variabel terikat cadangan devisa serta 2

3 variabel bebasnya adalah ekspor dan utang luar negeri, dengan judul penelitian : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia (Peroiode ) Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan pokok yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia periode ? 2. Seberapa besar pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia periode ? 1.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti membatasi variabel-variabel yang ditelitinya sebagai berikut : 1. Untuk variabel dependen (Y) adalah cadangan devisa 2. Untuk variabel independennya adalah ekspor (X1) dan utang luar negeri (X2) 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia periode Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia periode

4 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia periode Dapat menambah kekhasan ilmu pengetahuan dan sumbangsih pemikiran dalam ilmu ekonomi makro dan moneter. 3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang sama. 4. Dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori (1) Cadangan Devisa Cadangan devisa atau foreign exchange reserves adalah simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Menurut Rachbini (2000), cadangan devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang antara lain berupa emas, uang kertas asing dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri. Secara teoritis, cadangan devisa adalah aset eksternal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: yaitu likuid, dalam denominasi mata uang asing utama, di bawah kontrol otoritas moneter, dan dapat dengan segera digunakan untuk penyelesaian transaksi internasional. Cadangan devisa merupakan bagian dari tabungan nasional sehingga pertumbuhan dan besar kecilnya cadangan devisa merupakan sinyal bagi global financial markets mengenai kredibilitas kebijakan moneter dan creditworthiness suatu negara. Besar kecilnya akumulasi cadangan devisa suatu negara biasanya ditentukan oleh kegiatan perdagangan (ekspor dan impor) serta arus modal negara tersebut. Secara teoritis, cadangan devisa adalah aset eksternal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) likuid, (2) dalam denominasi mata uang asing utama, (3) di bawah kontrol 4

5 otoritas moneter, dan (4) dapat dengan segera digunakan untuk penyelesaian transaksi internasional. Cadangan devisa meliputi emas moneter (monetary gold), hak tarik khusus (special drawing rights), posisi cadangan di IMF (reserve position in the fund), cadangan dalam nvaluta asing (foreign exchange), dan tagihan lainnya (other claims). a. Sumber-sumber Devisa Sumber-sumber devisa antara lain : (1) pinjaman/hutang luar negeri, (2) hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri, (3) penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri, (4) hasil ekspor barang dan jasa, (5) kiriman valuta asing dari luar negeri, (6) wisatawan yang belanja di dalam negeri, (7) pungutan bea masuk. b. Peranan Cadangan Devisa Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri, dimana pengelolaannya dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan UU No.23 Tahun 1999 pasal 13. Sedangkan Menurut Bank Dunia, peranan cadangan devisa adalah : 1. Untuk melindungi negara dari gangguan eksternal. Krisis keuangan pada akhir 1990-an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki pandangannya atas nilai dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam melindungi dari krisis mata uang. 2. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor penting dalam penilaian kelayakan kredit dan kredibilitas kebijakan secara umum,sehingga negara dengan tingkat cadangan devisa yang cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih nyaman. 3. Kebutuhan likuiditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar. Posisi cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya persedian valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya dari luar negeri, tetapi juga bisa menurunkan kredibilitas, sehingga posisi cadangan devisa terus menipis dan semakin tipis. Menghadapi keadaan demikian, 5

6 akhirnya pemerintah negara yang bersangkutan terpaksa melakukan kebijakan devaluasi. Cadangan devisa suatu negara dipengaruhi oleh transaksi berjalan dan impor. Perkembangan transaksi berjalan suatu negara perlu diwaspadai dengan cermat, karena defisit transaksi berjalan yang berjalan yang berlangsung dalam jangka panjang dapat menekan cadangan devisa. Oleh karena itu defisit transaksi berjalan sering kali dipandang sebagai signal ketidakseimbangan makro ekonomi yang memerlukan penyesuaian nilai tukar atau kebijakan makro ekonomi yang lebih ketat (Tambunan, 2004). Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut : Cdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt ) Keterangan : Cdvt : Cadangan devisa Tahun tertentu Cdvt 1 : Cadangan devisa sebelumnya Tbt : Transaksi berjalan Tmt : Transaksi modal (2) Ekspor Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara lainnya, terdiri dari barang berwujud dan jasa-jasa (transport, pinjaman dan investasi). Menurut Michael Todaro (2000) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberi ransangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur positif yang stabil dan lembaga sosial yang efesien. Menurut Mankiw (2006) ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar negeri. Sedangkan menurut Statistik Perdagangan Indonesia, ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Daerah pabean yang dimaksud adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara dialasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Eksklusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang kepabean. 6

7 Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting dan melalui perluasan pasar sektor industri akan mendorong sektor industri lainnya dan perekonomian (Meier,1996: 313). Kesimpulannya ekspor merupakan sumber devisa ditambah perluasan pasar bagi produksi barang domestik dan perluasan tenaga kerja. Peranan sektor ekspor antara lain : 1. Memperluas pasar diseberang lautan bagi barang-barang tertentu, seperti yang ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat tumbuh dengan cepat jika industri itu dapat menjual hasilnya diseberang lautan daripada hanya dalam pasar negeri yang sempit. 2. Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru. Akibatnya barang-barang dipasar dalam negeri mencari inovasi yang ditujukan untuk menaikan produktivitas. 3. Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena industri tertentu tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital sosial sebanyak yang dibutuhkan seandainya barang-barang tersebut akan dijual didalam negeri, misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat pendapatan rill yang rendah atau hubungan transportasi yang memadai. Dengan demikian, selain menambah peningkatan produksi barang untuk dikirim keluar negeri, ekspor juga menambah permintaan dalam negeri. Permintan efektif yang merupakan harapan pemerintah dapat terpenuhi guna menunjukan kesejahteraan bangsa. Sehingga secara tidak langsung permintaan luar negeri mempengaruhi industri dalam negeri untuk menggunakan faktor produksinya. Misalnya modal dan juga menggunakan metode produksi yang lebih murah dan efisien sehingga harga dan mutu dapat bersaing di pasar Internasional. (3) Utang Luar Negeri Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. 7

8 Utang pada dasarnya adalah suatu alternatif yang dilakukan karena berbagai alasan yang rasional. Dalam alasan-alasan yang rasional itu ada muatan urgensi dan ada pula muatan ekspansi. Muatan urgensi tersebut maksudnya ialah utang dipilih mungkin sebagai sumber pembiayaan karena derajat urgensi kebutuhan yang membutuhkan penyelesaian segera. Sedangkan muatan ekspansi berarti utang dianggap sebagai alternatif pembiayaan yang melalui berbagai hitungan teknis dan ekonomis dianggap dapat memberikan keuntungan. Utang luar negeri ini tergantung pada syarat-syarat pinjaman dari bantuan yang bersangkutan, yakni menyangkut tingkat suku bunga (interest rate), dan masa tenggang waktu baik (grace period) jangka waktu yang tidak perlu dilakukan pencicilan utang serta jangka waktu pelunasan utang (amortization period) jangka waktu dimana pokok utang harus dibayar lunas kembali secara cicilan. Utang Luar Negeri merupakan konsekuensi biaya yang harus dibayar sebagai akibat pengelolaan perekonomian yang tidak seimbang, ditambah lagi proses pemulihan ekonomi yang tidak komprehensif dan konsisten. Pada masa krisis ekonomi, utang luar negeri Indonesia, termasuk utang luar negeri pemerintah telah meningkat drastis. Sehingga, pemerintah Indonesia harus menambah utang luar negeri yang baru untuk membayar utang luar negeri yang lama yang telah jatuh tempo. Akumulasi utang luar negeri dan bunganya tersebutakan dibayar melalui APBN RI dengan cara mencicilnya pada tiap tahun anggaran. Hal ini menyebabkan berkurangnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat pada masa mendatang, sehingga jelas akan membebani masyarakat, khususnya para wajib pajak di Indonesia Tinjauan Empiris Studi empiris yang meneliti tentang cadangan devisa telah banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penelitian-penelitian tersebut menggunakan variabel-variabel yang bervariatif. Variabel tersebut diantaranya : kredit domestik, investasi asing langsung, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, inflasi, impor, ekspor, dan utang luar negeri. 8

9 Walaupun dasar teori yang digunakan relatif sama, namun sebagian besar kesimpulan tidak menunjukkan hasil yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Review Penelitian terdahulu (Theoritical Mapping) Nama Peneliti Tahun Judul Variabel yang digunakan Hasil yang diperoleh Roro Tri Ellies Yulianti Suryaningsih Jumiartha R Pinem 2007 Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Cadangan Devisa 2009 Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Variabel Dependen : Cadangan devisa Variabel Independen : Ekspor, Impor, Investasi asing langsung, Utang luar negeri. Variabel Dependen : Cadangan devisa Variabel Independen : Ekspor, Impor, kurs Secara Simultan : Ekspor, impor, investasi asing langsung, dan utang luar negeri berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Secara Parsial : Ekspor, impor, dan utang laur negeri berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan investasi asing langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Secara Simultan : Ekspor, impor, dan kurs berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Secara Parsial : Ekspor dan kurs berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan impor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. I Putu Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi 2012 Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Variabel dependen : Cadangan devisa Variabel independen : Ekspor, Impor, Kurs Secara Simultan : Ekspor, impor, dan kurs berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Secara Parsial : Ekspor dan kurs berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan impor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. 9

10 Nama Peneliti Tahun Judul Variabel yang digunakan Hasil yang diperoleh Ida Bagus Putu Purnama Putra 2013 Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri, dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun Variabel dependen : Cadangan devisa Variabel independen : Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri, Suku Bunga Kredit. Secara Simultan : Tingkat inflasi, utang luar negeri, dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Secara Parsial : Utang luar negeri dan suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa. Agustina dan Reni 2014 Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Variabel dependen: Cadangan devisa Variabel independen : Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupaih, Tingkat Inflasi Secara Simultan : Ekspor, impor, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Secara Parsial : Ekspor dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa, sedangkan impor dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa. Viki Lianda Ramadhan, Evi Susanti Tasri, dan Kasman Karimi 2014 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia Tahun Variabel dependen: Cadangan devisa Variabel independen : Nilai Tukar Rupaih, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga Secara Simultan : Nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Secara Parsial : Kurs dan tingakat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa sedangakan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa 10

11 2.3. Kerangka Berfikir Kerangka Konsep yang dapat dibentuk dari penelitian ini adalah : Variabel Independen Variabel Dependen Ekspor (X1) Cadangan Devisa (Y) Utang Luar Negeri (X2) Gambar 1. Kerangka Berfikir 2.4. Hipotesis Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan diatas, maka hipotesis yang dapat dibuat untuk penelitian ini adalah : 1) Diduga variabel ekspor mempunyai pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia 2) Diduga variabel utang luar negeri mempunyai pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah data cadangan devisa, ekspor, dan utang luar negeri yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik periode 1986 sampai dengan Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan sampel yang mewakili populasi, di mana biasanya hanya digunakan jika populasi kurang dari 100. Sehingga pada akhirnya diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 data Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan oleh penulis unttuk menerangkan kerangka dasar perhitungan hubungan antara variabel dependent dan variabel independent 11

12 didasarkan pada analisa regresi berganda dengan pengolahan data menggunakan program E-views 7.0 Untuk menyederhanakan perhitungan dengan metode ekonometrika, variabel dependent merupakan cadangan devisa dengan variabel (Y) dan variabel independent adalah ekspor (X1), dan utang luar negeri (X2). Selanjutnya akan dianalisa dengan cara sebagai berikut : Metode Analisis Regresi Linier Berganda Analisa ini digunakan untuk membahas hubungan lebih dari dua variabel. Fungsi persamaannya adalah : Y = f ( X1, X2)...(1) Dengan model persamaan sebagai berikut : Y = β 0 + β 1.X 1 + β 2.X 2 + e...(2) Dimana : β 0 β 1 β 2 Y X 1 X 2 e = Konstanta = Koefisien Ekspor = Koefisien utang Luar Negeri = Cadangan Devisa = Ekspor = Utang Luar Negeri = Error (Variabel Pengganggu) Metode selanjutnya dilakukan pengujian Asumsi Klasik dan pengujian Statistik. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mendapatkan hasil regresi antara variabel dependen cadangan devisa (Y) dengan variabel independen ekspor (X1) dan utang luar negeri (X2) diolah dengan menggunakan bantuan program computer Eviews 7.0, dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), yang ditampilkan pada tabel berikut : 12

13 Dependent Variable: CADDEV Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:40 Sample: Included observations: 30 Tabel 2. Hasil Regresi Linier Berganda Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Berdasarkan Tabel 2 diatas, maka persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Cadangan Devisa = -14, ,400960*Ekspor + 0,175824*Utang Luar Negeri + e β0 = -14,12948, artinya bahwa jika variabel ekspor dan utang luar negeri diasumsikan cateris paribus (variabel independen dianggap konstan atau nol), maka nilai dari cadangan devisa adalah sebesar β1 = 0,400960, artinya bahwa setiap kenaikan ekspor sebesar 1 milyar USD, maka cadangan devisa akan naik sebesar 0, milyar USD dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. β2 = 0,175824, artinya bahwa setiap kenaikan utang luar negeri sebesar 1 milyar USD, maka cadangan devisa akan naik sebesar 0, milyar USD dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. 13

14 4.2. Uji Statistik (a) Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar , sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang baik (goodness of fit). Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa 97,17% variasi dari cadangan devisa dapat dijelaskan oleh variabel ekspor dan utang luar negeri. Sedangkan sisanya 2,83% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. (Lihat tabel 2) (b) Uji- F Uji-f digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara keseluruhan. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai probabilitas signifikansi dari f-statistik yaitu 0, (lihat tabel 2). Karena probabilitas signifikansi f-statistik < 0,05 (0, < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ekspor dan utang luar negeri secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. (c) Uji- t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadapvariabel terikat secara individual/parsial. Untuk mengetahui perngaruh masing-masing variabel terhadap variabel dependen dapat dijelaskan dibawah ini : 1. Pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh nilai probabilitas variabel ekspor sebesar 0,0000 (lihat tabel 2). Karena nilai probabilitas variabel ekspor < 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga variabel ekspor berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. 2. Pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh nilai probabilitas variabel utang luar negeri sebesar 0,0001 (lihat tabel 2). Karena nilai probabilitas utang luar negeri < 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga variabel utang luar negeri berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. 14

15 4.3. Uji Asumsi Klasik (a) Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Jarque Bera dengan melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari derajat kesalahan α =5% (0,05), maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain data tersebut adalah normal. Dan sebaliknya, bila probabilitas < 0,05 maka dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara normal. Setelah data di olah dengan menggunakan Eviews 7.0 maka terlihat hasilnya sebagai berikut : Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Series: Residuals Sample Observations 30 Mean -7.11e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Berdasarkan gambar tersebut dapat terlihat bahwasanya data tersebut terdistribusi secara normal. Kita dapat melihatnya pada nilai probabilitas Jarque Bera sebesar 0, yang lebih besar dari derajat kesalahan yaitu sebesar 0,05 (0, > 0,05). (b) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2007:82). Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 15

16 Heteroskedasticity Test: White Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas F-statistic Prob. F(5,24) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(5) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(5) Dari data tabel 3 diatas diketahui bahwa nilai prob. Obs*R Squared adalah 0,0540 lebih dari α = 0,05. Maka dapat disimpulkan model ini tidak mengandung Heteroskedastisitas. (c) Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu model, dapat dilihat dari nilai statistik durbinwatson. Selain dengan menggunakan uji durbin-watson, untuk melihat ada tidaknya masalah penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji lagrange multiplier (LM Test) atau yang disebut uji breusch-godfrey dengan membandingkan nilai probabilitas Obs*R Squared dengan α = 5% (0,05). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Tabel 4. Hasil Uji Lagrange Multiplier Test F-statistic Prob. F(2,25) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui bahwa nilai Obs*R-squared adalah 2, dan nilai probabilitas adalah yang lebih besar dari α = 5 % (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat masalah autokorelasi. 16

17 (d) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen, kemudian dapat diputuskan apakah data terkena multikolinieritas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dengan variabel dependen (Gujarati, 2007:67). Setelah diolah menggunakan aplikasi Eviews 7.0, maka terlihat hasil sebagai berikut : Dependent Variable: CADDEV Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:44 Sample: Included observations: 30 Tabel 5. Uji Multikolinearitas (Persamaan 1) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

18 Dependent Variable: EKSPOR Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:45 Sample: Included observations: 30 Tabel 6. Uji Multikolinearitas (Persamaan 2) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Tabel 7. Uji Multikolinearitas (Persamaan 3) Dependent Variable: ULN Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:45 Sample: Included observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

19 Untuk persamaan (1) nilai R² adalah sebesar selanjutnya disebut R² 1 Untuk persamaan (2) nilai R² adalah sebesar selanjutnya disebut R² 2 Untuk persamaan (3) nilai R² adalah sebesar selanjutnya disebut R² 3 Hasil analisis output : menunjukkan bahwa R² 1 > R² 2, R² 3 maka dalam model tidak ditemukan adanya multikolinearitas Pembahasan a) Pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa ekspor berpengaruh positif signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. Hal ini berarti apabila ekspor di Indonesia naik, maka akan meningkatkan cadangan devisa di Indonesia. Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Roro Tri Ellies Yulianti Suryaningsih (2007), Jumiartha R Pinem (2009), I Putu Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi (2012), Agustina dan Reni (2014) dengan hasil ekspor berpengaruh positif terhadap cadangan devisa. Sebagaimana dalam teori perdagangan internasional disebutkan bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antar bangsa yang dapat memberikan dorongan dan dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan ekonomi setaraf dengan negara-negara maju yang salah satunya dapat dilihat dari cadangan devisa yang besar dan terus meningkat. Peningkatan ekspor dapat meningkatkan cadangan devisa di Indonesia, hal ini terjadi karena ketika melakukan kegiatan ekspor maka suatu negara akan memperoleh berupa nilai sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah devisa, yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara. b) Pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa utang luar negeri berpengaruh positif signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. Hal ini berarti apabila utang luar negeri di Indonesia naik, maka akan meningkatkan cadangan devisa di Indonesia. Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Roro Tri Ellies Yulianti 19

20 Suryaningsih (2007), Ida Bagus Putu Purnama Putra (2013), dengan hasil utang luar negeri berpengaruh positif terhadap cadangan devisa. Hubungan positif tersebut maksudnya adalah dengan adanya pinjaman luar negeri, neraca pinjaman luar negeri, neraca pembayaran secara keseluruhan (overall balance) menjadi surplus, hal tersebut berarti devisa yang masuk lebih besar daripada devisa yang keluar. Selain itu, apabila utang luar negeri diinvestasikan secara produktif, maka akan menghasilkan tingkat pengembalian devisa yang tinggi. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara parsial atau uji-t variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa dengan nilai probabilitas t-statistik sebesar Secara parsial atau uji-t variabel utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa dengan nilai probabilitas t-statistik sebesar Saran Dengan ditemukannya hubungan positif antara variabel ekspor dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan promosi ekspor agar dapat menambah cadangan devisa Indonesia. Akan tetapi terkait dengan utang luar negeri harus benar-benar dialokasikan atau digunakan untuk kegiatan investasi produktif bukan malah digunakan tidak semestinya oleh pemerintah. Karena jika dilihat dari koefisien utang luar negeri, itu menunjukkan bahwa utang luar negeri belum memberikan kontribusi yang besar terhadap penambahan cadangan devisa Indonesia. Maka diharapkan setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan otoritas moneter, semuanya harus berpihak pada kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan yang memadai dalam menambah referensi atau bahan untuk penelitian selanjutnya, dan kalau bisa menambahkan variabel lain diluar model ini serta menambahkan jumlah data atau sample yang digunakan. 20

21 DAFTAR PUSTAKA Agustina dan Reny., 2014, Pengaruh Ekspor, impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol 4, No. 02, Penerbit STIE Mikroskil, Medan. Badan Pusat Statistik, Perkembangan Ekspor dan Impor ( ), Badan Pusat Statistik, Jakarta. Badan Pusat Statistik, Perkembangan Utang Luar Negeri ( ), Badan Pusat Statistik, Jakarta. Bank Indonesia, Perkembangan Besaran Moneter (Cadangan Devisa Tahun ), Bank Indonesia, Jakarta. Gujarati, Damodar N., 2006, Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Juniantara, I. P. K. dan Sri Budhi, M. K., 2012, Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode , Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol 1, No. 1, Penerbit Universitas Udayana, Bali. Mankiw, N.Gregory., 2006, Pengantar Ekonomi Makro Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Meier, G.M., 1996, Dalam Juniartha R. Pinem (2009): Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, USU Reposirtory Pinem, J. R., 2009, Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Putra, I. B. P. P. dan Indrajaya, I. G. B., 2013, Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri, dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun , Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol 2, No. 11, Penerbit Universitas Udayana, Bali. Rachbini, D.J., 2000, Pengembangan Ekonomi Dan Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta 21

22 Ramadhan, V.L, Evi, Susanti, dan Kasman, K., 2014, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia ( ), Skripsi, Universitas Bung Hatta, Sumatera Barat. Salvatore, Dominick., 1997, Ekonomi Internasional Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Suryaningsih, R. T. E. Y., 2008, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Tambunan, Tulus TH., 2004, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Ghalia Indonesia, Bogor. Tandjung, M., 2011, Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Todaro, Michael,P., 2000, Pembangunan Ekonom, Bumi Aksara, Jakarta. Weiss, J., 1995, Economic Policy in Developing Countries: The Reform Agenda, Prentice Hall Harvester Wheatsheaf, London. 22

23 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penelitian Tahun Cadangan Devisa (Miyar USD) Ekspor (Milyar USD) ULN (Miyar USD) ,3 14,81 17, ,51 17,14 33, ,19 19,22 32, ,56 22,16 56, ,66 25,68 58, ,87 29,14 65, ,61 33,97 69, ,35 36,82 71, ,16 40,05 88, ,67 45,42 98, ,13 49,81 96, ,42 53,44 100, ,76 48,85 122, ,05 48,67 120, ,39 62,12 110, ,32 133, ,04 57,16 131, ,3 61,06 135, ,32 71,58 137, ,72 85,66 130, ,59 100,8 128, ,92 114,1 136, ,64 137,02 155, ,1 116,51 172, ,21 157,78 202, ,12 203,5 225, ,78 190,02 252, ,39 182,55 266, ,86 176,29 293, ,93 150,28 310,72 Sumber Bank Indonesia (bi.go.id) BPS (bps.go.id) BPS (bps.go.id) 23

24 Lampiran 2. Hasil Regresi Linier Berganda Dependent Variable: CADDEV Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:40 Sample: Included observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas Series: Residuals Sample Observations 30 Mean -7.11e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability

25 Lampiran 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Prob. F(5,24) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(5) Scaled explained SS Prob. Chi-Square(5) Lampiran 5. Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Prob. F(2,25) Obs*R-squared Prob. Chi-Square(2) Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:43 Sample: Included observations: 30 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR ULN RESID(-1) RESID(-2) R-squared Mean dependent var -7.11E-15 Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

26 Lampiran 6. Hasil Uji Multikolinearitas Dependent Variable: CADDEV Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:44 Sample: Included observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Dependent Variable: EKSPOR Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:45 Sample: Included observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C ULN R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

27 Dependent Variable: ULN Method: Least Squares Date: 05/11/16 Time: 23:45 Sample: Included observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C EKSPOR R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic)

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan? Lampiran 1 : Kuisioner KUISIONER A. PROFIL USAHA 1. Nama Usaha :. Alamat Usaha : 3. Pemilik Usaha :. Alamat Pemilik : 5. Jenis Usaha : 6. Usia : 7. Jenis Kelamin : 8. Jumlah Tanggungan : B. DAFTAR PERTANYAAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Asumsi Pengujian asumsi dilalukan untuk memastikan bahwa model yang dipilih telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian asumsi yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL

BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL BAB IV ESTIMASI DAN ANALISIS MODEL 4.1 Estimasi Regresi Model Akibat dari penggunaan Logaritma Natural (ln) pada sebagian variabel model, maka nilai koefisien dari model dengan (ln) menunjukkan besaran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( ) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA (1984-2013) Viki Lianda Ramadhan 1 Evi Susanti Tasri 1 dan Kasman Karimi 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2002-2012 Ayunia Pridayanti Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT. (Factors Identification That Affecting Unemployment. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT (Factors Identification That Affecting Unemployment In West Sumatra) Wegi Purwanti, Kasman Karimi 1. Evi Susanti Tasri 2 Ekonomi

Lebih terperinci

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pundy Sayoga 1 ; Syamsurijal Tan 2 1 Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univ. Jambi 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER

MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER MASALAH-MASALAH DALAM MODEL REGRESI LINIER Pendahuluan Analisis model regresi linier memerlukan dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Namun tidak jarang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB 2 MODEL REGRESI LINIER

BAB 2 MODEL REGRESI LINIER BAB 2 MODEL REGRESI LINIER Model regresi liner merupakan suatu model yang parameternya linier (bisa saja fungsinya tidak berbentuk garus lurus), dan secara kuantitatif dapat digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

Oleh: Anggita Kusmadewi

Oleh: Anggita Kusmadewi PENGARUH NET EKSPOR, NILAI TUKAR, INVESTASI ASING LANGSUNG, DAN INFLASI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2015 (THE EFFECT OF NET EXPORT, EXCHANGE RATES, FOREIGN DIRECT INVESTMENT,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang diperoleh dari beberapa lembaga dan instansi pemerintah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bruto (PDRB) per kapita, kurs (nilai tukar) rupiah terhadap dolar terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Bruto (PDRB) per kapita, kurs (nilai tukar) rupiah terhadap dolar terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh variabel-variabel tingkat suku bunga kredit konsumsi, Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series triwulanan dengan periode data 2000 2010. Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh DAU dan PAD tahun lalu terhadap Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara tahun 2006 2008. Alat analisis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

PENGARUH POTENSI PERTUMBUHAN PAJAK PENERAN GAN JALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA KABUPATEN GORONTALO DAN KOTA GORONTALO

PENGARUH POTENSI PERTUMBUHAN PAJAK PENERAN GAN JALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA KABUPATEN GORONTALO DAN KOTA GORONTALO 1 2 PENGARUH POTENSI PERTUMBUHAN PAJAK PENERAN GAN JALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA KABUPATEN GORONTALO DAN KOTA GORONTALO YELIYANA BUMULO 1, HARTATI TULI 2, MAHDALENA 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

Ade Purnomo Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Ade Purnomo Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN, JUMLAH NASABAH, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG DEWI SARTIKA PERIODE 2004-2008. Ade Purnomo Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Menurut Ghozali (2011: 19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima ini penulis mengambil suatu kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Modal

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Paparan Statistika Deskriptif

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Paparan Statistika Deskriptif BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Paparan Statistika Deskriptif Data yang digunakan dalam penelitian perlu diolah lebih lanjut untuk diketahui apakah data yang ada layak digunakan dalam analisis atau tidak. Uji statistika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH Bayu Mulya Nugraha STIE Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA (Studi pada Bank Umum di Daerah Istimewa Yogyakarta) Oleh : Rafin Siddiq Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai

BAB IV METODE PENELITIAN. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai tukar riil dan tingkat suku bunga riil terhadap Indeks Harga Saham

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka, Suku Bunga Deposito dan Inflasi 4.1.1 Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka Pada periode pengamatan, yaitu Januari 2004

Lebih terperinci

Lampiran I. INDENTITAS RESPONDEN PETANI NILAM DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT No Nama

Lampiran I. INDENTITAS RESPONDEN PETANI NILAM DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT No Nama Lampiran I. INDENTITAS RESPONDEN PETANI NILAM DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT No Nama Alamat Responden Umur Pendidikan Responden 1. Ringgas Berutu Desa Namuseng. Kec: 67 SLTP Sitellu Tali Urang Julu 2. Disol

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak 2 PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sri Rahmawati 1, Heldy

Lebih terperinci