DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL SWITCHING ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL (EWSD) PT.TELKOM TBK REGIONAL PANGKALPINANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL SWITCHING ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL (EWSD) PT.TELKOM TBK REGIONAL PANGKALPINANG"

Transkripsi

1 1 DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL SWITCHING ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL (EWSD) PT.TELKOM TBK REGIONAL PANGKALPINANG *Zulkurniawan**Wahri Sunandar S.T.,M.Eng***Ishar *Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro FT-UBB**Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Elektro FT- UBB***Pembimbing Lapangan PT.TELKOM.Tbk Pangkal Pinang. Abstrak - DLU (Digital Line Unit) adalah bagian dari sentral telepon digital EWSD yang dimiliki PT. TELKOM, yang fungsi utamanya adalah sebagai interface atau antarmuka antara pelanggan dengan sentral telepon digital, yaitu dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Selain itu DLU (Digital Line Unit) dapat berfungsi untuk emergency calling, yaitu suatu kemampuan untuk melakukan hubungan antar pelanggan yang masih dalam satu unit DLU(Digital Line Unit) jika hubungan antara DLU dengan sentral pusat terputus. Sehingga proses di dalam DLU hanyalah bagian dari proses yang kompleks dalam suatu sentral telepon digital EWSD, Untuk perhitungan jumlah pelanggan bisa dilakukan secara manual dengan menghitung satu persatu pada modul dan juga melalui software yang sudah diinstal pada komputer server. Kata Kunci : EWSD, DLU, Modul DLU, Perhitungan Modul DLU. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi telah menjadi kebutuhan pokok manusia untuk saling berhubungan satu sama lain yang terpisahkan oleh jarak. Semakin meningkatnya jumlah pelanggan yang memanfaatkan jasa telekomunikasi maka pihak penyedia jasa dituntut untuk dapat menyediakan layanan yang berkualitas. PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyedia layanan telekomunikasi. PT.Telkom telah membuka kantorkantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional untuk meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia. Telkom juga menerapkan teknologi telekomunikasi digital pada perangkat sistem telekomunikasi yang dimilikinya. Salah satu media penyalur komunikasi digital yang digunakan oleh PT. Telkom adalah perangkat Electronic Wahler System Digital (EWSD) pada pelayanan telepon. Secara garis besar, perangkat EWSD dibagi menjadi 4 subsistem, yang salah satunya adalah Digital Line Unit (DLU). Penggunaan DLU difungsikan sebagai perangkat terminal bagi pelanggan digital yang dioperasikan dari sentral induknya. DLU lebih efisien digunakan karena memiliki Digital Interface Unit sehingga dapat diinstalasi sebagai sentral jarak jauh dan jumlah pelanggan telepon pun bisa dihitung secara manual atau langsung melalui perangkat lunak. 1.2 Batasan Masalah Dalam laporan kerja praktek ini penulis membatasi pembahasan mengenai perangkat unit DLU termasuk modul modul yang biasanya ada pada perangkat DLU tersebut. Adapun

2 2 masalah-masalah yang ada di luar, seperti penanggulangan kerusakan secara hardware pada modul DLU, cara pengoperasian DLU secara remote, panggilan emergensy maupun hubungan DLU dengan perangkat lain tidak dibahas dalam makalah ini, melainkan hanya sebagai informasi dan pengetahuan. 1.3 Tujuan Kerja Praktek Tujuan Penulis melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek ini adalah untuk lebih mengetahui dan memahami macam macam modul pelanggan pada DLU dan cara perhitungan jumlah pelanggan telepon. II. DASAR TEORI 2.1 Pengenalan EWSD EWSD (Electronic Wahler System Digital) atau Digital Electronic Switching System merupakan produksi dari Siemens AG Jerman, Sentral EWSD didesain secara modular baik hardware maupun software yang memungkinkan Sentral EWSD dapat disesuaikan dengan perangkat telekomunikasi yang telah ada sebelumnya. Sentral EWSD menggunakan Processor Control yang tersebar atau tidak terpusat akan tetapi proses pekerjaan didistribusikan ke beberapa processor di bawah koordinasi Central Processor. Perangkat sentral EWSD secara garis besar dapat dibagi dalam empat subsistem, yaitu Digital Line Unit (DLU) dan Line Trunk Group (LTG), Switching Network (SN), Coordination Processor (CP), serta Common Channel Signalling Network Control (CCNC) (Gambar 3.1). Gambar 3.1. Diagram blok sentral EWSD (Divisi Pelatihan PT. TELKOM 1996) Keterangan: a. Access Unit (DLU/LTG) berfungsi sebagai interface antara pelanggan atau trunk dengan sentral (Switching Network). b. CCNC berfungsi sebagai signaling point, khusus untuk memproses signaling CCIT no. 7 atau disebut dengan Common Channel Signalling no. 7 (CCS#7). c. SN berfungsi menghubungkan jalur bicara sebagai jalur komunikasi antar peripheral processor dengan CP. d. CP berfungsi sebagai pusat pengendali untuk mengkoordinasi semua peripheral processor, menganalisis route, memproses database. 2.2 DIGITAL LINE UNIT (DLU) Digital Line Unit (DLU) adalah bagian dari sentral telepon digital EWSD yang dimiliki PT. TELKOM. Fungsi utamanya adalah sebagai interface atau antarmuka antara pelanggan dengan sentral telepon digital, yaitu dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Satu unit DLU terdiri dari beberapa komponen yang saling terintegrasi dan

3 3 mendukung satu sama lain sehingga bisa terbentunya sebuah sistem yang berguna untuk terbentunya sistem pelayanan telekomunikasi dengan baik. Adapun komponen komponen pada DLU tersebut adalah sebagai berikut: a. Subscriber Line Module Analog (SLMA) yang berisi 8 sirkit pelanggan biasa atau 4 sampai 6 sirkit pelanggan dengan fasilitas home metering tergantung dari tipe modul yang digunakan. Modul SLMA (Subscriber Line Modul Analog) yang dikontrol oleh SLMCP (Subscriber Line Modul Control Processor). Dalam satu modul SLMA berisi satu SLMCP dan 8 sirkuit SLCA (subscriber line circuit analog). Fungsi dari modul SLMA ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadi interface dengan pelanggan maksimal 8 pelanggan. 2. Menyalurkan ring current (nada dering) dan pulsa biaya. 3. Mengisolasi subscriber loop dengan tujuan pengetesan. 4. Mengontrol port-port dengan bantuan SLMCP. 5. Mengubah sinyal-sinyal control dari pelanggan. b. Subscriber Line Module Digital (SLMD) yang digunakan untuk melayani pelanggan ISDN basic access dengan dua kanal B (2 X 64 kbps) dan 1 kanal D (16 kbps). c. Subscriber Line Module Multiplexer (SLMX) yang digunakan untuk melayani standarisasi interface V5.1 (2 Mbps) terhubung ke Access Network (AN). Baik pelanggan analog maupun digital dapat tersambung pada EWSD melalui AN (tergantung dari kemampuan AN itu sendiri). d. Modul Ring generator and metering generator (RGMG) berfungsi untuk membangkitkan ring current (nada dering) dan metering voltage (pulsa biaya). Gambar 3.2. Blok diagram DLU (Divisi Pelatihan PT. TELKOM 1996) Dari blok diagram di atas terdapat unit-unit yang terkonfigurasi antara satu unit dengan unit yang lainnya dan memiliki fungsi yang berbedabeda. Adapun fungsi dari masing-masing unit tersebut adalah: a. Modul SLMA yang dikontrol oleh SLMCP, dalam salah satu modul SLMA berisi satu modul SLMCP dan 8 sirkit SLCA. Untuk modul SLMA berfungsi sebagai interface antara saluran pelanggan (analog) dengan bagian digital. b. Modul DLUD 0 dan Digital Interface Unit for DLU (DIUD) 1 berfungsi sebagai interface saluran highway Primary Digital

4 4 Carrier (PDC) dari LTGB dengan semua modul SLMA yang terpasang. Melalui highway 4096 kbit/s yang berisi 64 time slot, hanya 60 time slot yang digunakan untuk kanal pembicaraan, 4 time slot lainnya hanya digunakan dalam status emergency service. Highway dengan bitrate 136 kbit/s khusus digunakan oleh DLUC untuk mengontrol operasi DIUD, SLMC, TU, dan EMSP. Tugas DIUD antara lain: 1. Menyalurkan sinyal-sinyal suara, melalui 2 saluran PCM-30 atau 2 Mbit/s. 2. Menyuntikkan sinyal kontrol ke dalam saluran PCM- 30 kanal ke Membangkitkan nada-nada dan melaksanakan sambungan internal (antara pelanggan-pelanggan satu DLU) pada waktu DLU dalam keadaan emergency. c. Modul DLUC 0 berfungsi memindai secara terus-menerus status dari semua SLCA dari nomor terkecil (port 0) sampai dengan port terbesar (port 951), sedang DLUC 1 melakukan hal sebaliknya yaitu menscaning dari port terbesar ke kecil. Prioritas tertinggi ada pada DLUC 0. d. Modul Test Unit (TU) terdiri dari 3 modul yaitu FTEM, LVMM, dan LMEM, dengan masing-masing fungsinya adalah: 1. Function Test Module (FTEM) berfungsi untuk mengetes semua modul SLMA. 2. Line Measuring Module (LVMM) berfungsi mengukur level modul SLMA. 3. Level Measuring Module (LMEM) berfungsi untuk memproses pengukuran saluran pelanggan dari sentral induknya. e. Modul Emergency service equipment for pushbutton subscriber (EMSP) terdiri dari 2 modul yang berfungsi untuk pelayanan emergency service yaitu jika komunikasi antara DLU dengan sentral iniduknya terputus, akan tetapi kondisi DLU itu sendiri tidak rusak. Fungsi EMSP adalah mengolah signal frekuwensi pustbutton dari pelanggan dengan pesawat tombol tekan, sedangkan pelanggan dengan pesawat rotary dial, informasi digit yang dikirim oleh pesawat pelanggan langsung diolah SLMCP. f. Pemasangan modul EMSP atau External Alarm Set (ALEX) adalah optional, jika dipasang akan mengurangi satu posisi modul SLMA atau mengurangi jumlah 8 sirkit pelanggan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pemantauan DLU Secara Langsung Sentral PT. TELKOM Pangkalpinang mempunyai 28 box unit dengan fungsi yang berbeda-beda. Box ini membentuk sebuah sistem yang membantu melancarkan sistem telekomunikasi dengan baik dan sesuai keinginan, yang terdiri dari 7 unit Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) berlabel PT. INTI, meliputi DLU, TGS, LTG, MB/CCG, DEV B, CE, dan SE. Selain dari 7 unit tersebut sisanya adalah SSG, TGS, STMI/LTG, CCGS/MBO dan CCNC yang menggunakan EWSD berlabel Siemens. Setiap cabang di wilayah Bangka Belitung mempunyai DLU masing-masing dan tidak bertumpu pada DLU yang ada di Pangkalpinang. DLU yang berada di Pangkalpinang dikhususkan

5 5 untuk pelanggan di wilayah Pangkalpinang saja. Akan tetapi, DLU diseluruh wilayah Bangka Belitung bisa dimonitoring melalui sentral EWSD Pangkalpinang. 8 port pelanggan sedangkan modul SLMA CMRL mempunyai 6 port pelanggan. DLU di sentral EWSD untuk wilayah Pangkalpinang terdiri atas 13 buah DLU yang diberi nama DLU 10, DLU 20, DLU 30, DLU 40, DLU 50, DLU 60, DLU 70, DLU 80, DLU 90, DLU 100, DLU 110, DLU 120 dan DLU 130. Satu unit DLU terdiri dari 8 shelf (rak) yaitu shelf 0, shelf 1, shelf 2, shelf 3, shelf 4, shelf 5, shelf 6 dan shelf 7. Shelf merupakan rak untuk menempatkan modul pelanggan telepon. Setiap satu shelf tersebut dapat memuat 16 modul pelanggan telepon (Gambar 4.1). Gambar 4.2 Susunan Frame DLU (A) modul pada shelf 0 dan 1 (Telkom 2012) Gambar4.1. Susunan shelf pada DLU (Telkom 2012) Modul dalam DLU terbagi dua yaitu modul pelanggan dan modul kontrol. Modul pelanggan adalah SLMA sedangkan modul kontrol merupakan modul selain dari SLMA. Modul SLMA terbagi dua jenis yaitu SLMA COS dan SLMA CMRL. Modul SLMA COS mempunyai Gambar 4.3 Susunan Frame DLU (B) modul pada shelf 2-7 (Telkom 2012) 3.2 Perhitungan Jumlah Pelanggan Modul yang ada di dalam setiap unit DLU bisa dilihat melalui software khusus dan sudah diinstal pada komputer yang terdapat di sentral EWSD, yaitu software MIDA 113 FOR WIN 9X. Melalui software ini juga bisa dilihat apakah modulnya masih bisa digunakan atau tidak.

6 6 Tabel 4.1. Status DLU 10 DLU Modul Tipe Ost SIDE 0 SIDE 1 SIDE 0 SIDE SLMA COS ACT NO NO NO NO SLMA CMRL ACT NO NO NO NO to 0 7 SLMA COS ACT NO NO NO NO BDCG/GCG ACT NO NO NO NO FTEM ACT NO NO NO NO LMEM ACT NO NO NO NO LVMM ACT NO NO NO NO to 0-15 SLMA COS ACT NO NO NO NO to 1-1 SLMA CMRL ACT NO NO NO NO to 1-7 SLMA COS ACT NO NO NO NO BDCG/GCG ACT NO NO NO NO to 1-13 SLMA COS ACT NO NO NO NO to 2-0 SLMA CMRL ACT NO NO NO NO to 7-15 SLMA COS ACT NO NO NO NO Dari Tabel 4.1 di atas untuk baris ke-2 bisa diterjemahkan menjadi identitas DLU adalah DLU 10 dengan modul 0 di shelf 0 memiliki tipe modul SLMA COS yang artinya dapat menampung 8 pelanggan karena jumlah port untuk modul SLMA COS ada 8 buah. Baris yang berisi ACT dari kolom Ost menandakan bahwa modul tersebut aktif sedangkan NO pada SIDE 0 dan SIDE 1 menandakan bahwa modul tidak mengalami kerusakan. Shelf 0 untuk modul 8, 11, 12, 13 dan shelf 1 modul 8 bukan termasuk dalam modul pelanggan tetapi termasuk modul kontrol, inilah yang menyebabkan jumlah port dari frame (A) hanya maksimal berkapasitas 184 port, berbeda dengan frame (B) yang hanya berisi modul pelanggan dan beberapa modul kontrol sehingga jumlah maksimal untuk port pelanggan dari frame tersebut adalah 256 port. Dari Tabel 4.1 di atas bisa dihitung jumlah pelanggan dengan menghitung berapa banyak modul SLMA COS dan SLMA CMRL. Modul SLMA COS terdapat pada shelf 0 modul 0, 2-7, 14 dan 15 jadi banyak modul SLMA COS pada shelf 0 ada 9 modul. Shelf 1 dimulai dari modul 2-7 dan berjumlah 9, shelf 2 dari 1 sampai 15 jadi 15 modul, dan shelf 3 sampai shelf 7 modul terisi penuh sehingga masing-masing shelf memiliki 16 modul. Sedangkan untuk modul SLMA CMRL shelf 0 hanya ada 1 modul, shelf 1 ada 3 modul dan shelf 2 ada 1 modul, selain itu menggunakan modul SLMA COS, jadi total modul SMLA CMRL pada DLU 10 hanya ada 5 buah (Tabel 4.2). Tabel 4.2. Perhitungan jumlah pelanggan DLU 10 Dari Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa DLU 10 mampu menampung 934 pelanggan telepon. Tabel 4.3 Jumlah pelanggan DLU No. DLU Jumlah Pelanggan 1. DLU DLU DLU DLU DLU DLU

7 7 7. DLU DLU DLU DLU DLU DLU DLU Total Pelanggan IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan a. Setiap cabang di wilayah Bangka Belitung mempunyai DLU masing-masing dan tidak bertumpu pada DLU yang ada di Pangkalpinang, namun bisa dimonitoring melalui sentral EWSD Pangkalpinang. DLU di sentral EWSD untuk wilayah Pangkalpinang terdiri atas 13 buah DLU dengan masing-masing unit DLU terdiri dari 8 shelf (rak). Modul dalam DLU terdiri atas dua macam modul yaitu modul pelanggan (SLMA) dan modul kontrol (selain SLMA). Modul SLMA ada dua jenis yaitu SLMA COS dan SLMA CMRL. Modul SLMA COS mempunyai 8 port pelanggan sedangkan modul SLMA CMRL mempunyai 6 port pelanggan. b. Banyaknya jumlah pelanggan telkom dalam suatu DLU tergantung dari banyaknya modul dan jenis modul yang terpasang pada DLU tersebut. c. Status modul yang ada di dalam setiap unit DLU bisa dilihat melalui software MIDA 113 FOR WIN 9X Saran a. Diperlukan pembelajaran lebih lanjut mengenai penanggulangan kerusakan hardware DLU secara jelas dan pembahasan lebih dalam mengenai perangkat DLU di PT. Telkom Pangkalpinang. b. Perlu adanya upgrade peralatan untuk pelanggan sehingga bisa menampung banyak pelanggan dengan kapasitas tempat atau ruangan seminimal mungkin. DAFTAR PUSTAKA Anonim Diktat Kuliah Komunikasi Data. Anonim Fungsi dan Konfigurasi. Bandung: Divisi Pelatihan PT. TELKOM. Ardiansyah Analisa Layanan Suara Melalui Jaringan Frame Relay. Jurusan Elektronika Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Prasetyo E Digital Line Unit (DLU) Pada Sentral Telepon Digital Pada Area Work Group Temanggung. Jurusan Elektronika Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

I.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Makalah Seminar Kerja Praktek Implementasi Sistem EWSD Sebagai Akses Jaringan Telepon dan Data Pada PT. Telkom Indonesia Tito Tri Pamungkas (L2F009062) Email: titopamungkas91@gmail.com Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD 3.1 Pengenalan sentral EWSD Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching System telah di produksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS

Lebih terperinci

STORED PROGRAM CONTROL (SPC) EXCHANGE

STORED PROGRAM CONTROL (SPC) EXCHANGE STORED PROGRAM CONTROL (SPC) EXCHANGE HISTORY Tahun 1965, Graham Bell menginstal sebuah computer controlled switching system yang menggunakan stored program digital computer sebagai fungsi kontrolnya.

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Teknologi Switching Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan fungsi switching Menjelaskan fungsi dari sentral Telepon Membahas sejarah sentral Digital di Indonesia Menjelaskan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses

Lebih terperinci

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST. BAB V SIGNALING (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST. Signaling Telepon Analog Signaling pada telepon analog adalah sinyal-sinyal yang terdengar pada saat melakukan panggilan telepon selain

Lebih terperinci

DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL TELEPON DIGITAL PADA AREA WORK GROUP TEMANGGUNG Eko Prasetyo (L2F709002)

DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL TELEPON DIGITAL PADA AREA WORK GROUP TEMANGGUNG Eko Prasetyo (L2F709002) IITA IN NIT () PAA SNTRA TPON IITA PAA ARA WORK ROP TANN ko Prasetyo (2F792) Abstrak - (igital ine nit) adalah bagian dari sentral telepon digital WS yang dimiliki PT. TKO, yang fungsi utamanya adalah

Lebih terperinci

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon Menjelaskan terjadinya sambungan secara mekanik pada

Lebih terperinci

TEKNIK SWITCHING SENTRAL SPC DAN KONFIGURASI ELEMEN KONTROL

TEKNIK SWITCHING SENTRAL SPC DAN KONFIGURASI ELEMEN KONTROL TEKNIK SWITCHING SENTRAL SPC DAN KONFIGURASI ELEMEN KONTROL Jenis-jenis Exchange Control Pendahuluan Exchange control berfungsi untuk mengontrol semua kegiatan di sentral termasuk pencatatan pembebanan

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

Komputer, terminal, telephone, dsb

Komputer, terminal, telephone, dsb Circuit Switching Jaringan Switching Transmisi jarak jauh melalui simpul-simpul jaringan switching perantara Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data Perangkat yang melakukan komunikasi disebut

Lebih terperinci

TEKNIK SWITCHING APLIKASI SISTEM SWITCHING

TEKNIK SWITCHING APLIKASI SISTEM SWITCHING TEKNIK SWITCHING APLIKASI SISTEM SWITCHING Sentral Telepon Digital EWSD Struktur Hardware dibagi menjadi 4 bagian fungsional : Bagian Akses (Akses Unit) Bagian Switching (Switching Network) Bagian Pensinyalan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami struktur sentral analog dengan banyak user Mengenal istilah off hook, congestion, alerting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perangkat yang digunakan baik itu perangkat keras (hardware) maupun

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perangkat yang digunakan baik itu perangkat keras (hardware) maupun BAB I PENDAHULUAN Nama : Mirza Rosyadi NIM : 20040120013 Email : mirza_rosyadi@yahoo.com Judul : Aplikasi PT 80 Server untuk Menampilkan Report Sentral Telepon EWSD Menggunakan Java. Status revisi : 0

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL 6.1. TUJUAN Memahami seluruh proses yang terjadi pada sentral digital saat melayani sambungan pelanggan. Menggunakan Continuous Step untuk pengamatan 6.2.

Lebih terperinci

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan konsep swicting dalam sistem telepon Proses switching

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pertelekomunikasian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pertelekomunikasian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, berkembang pula teknologi pertelekomunikasian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta

Lebih terperinci

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data.

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan ditekankan pada penggunaan telepon sebagai

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN 1. Dasar-dasar Pensinyalan 2. Set Up Call 3. Basic Call Progress 4. Klasifikasi Pensinyalan 5. Pensinyalan Analog 6. Bandwidth Kanal Suara 7. Pulse Dialing 8. Tone Dialing

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital Oleh : Sheila Nauvaliana (L2F008090) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Pengelolaan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Trafik Parameter PerformansiSentral Electronic World Switch Digital (EWSD) (Studi Kasus: PT. Telkom Riau Daratan)

Pemodelan Data Trafik Parameter PerformansiSentral Electronic World Switch Digital (EWSD) (Studi Kasus: PT. Telkom Riau Daratan) Pemodelan Data Trafik Parameter PerformansiSentral Electronic World Switch Digital (EWSD) (Studi Kasus: PT. Telkom Riau Daratan) Sutoyo 1, Nurul Hawa 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Bab 9. Circuit Switching

Bab 9. Circuit Switching 1/total Outline Konsep Circuit Switching Model Circuit Switching Elemen-Elemen Circuit Switching Routing dan Alternate Routing Signaling Control Signaling Modes Signaling System 2/total Jaringan Switching

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PSM (PERIPHERAL SWITCHING MODULE) PADA SGD (SENTRAL GERBANG DOMESTIK) ZTE ZXJ10 PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PSM (PERIPHERAL SWITCHING MODULE) PADA SGD (SENTRAL GERBANG DOMESTIK) ZTE ZXJ10 PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PSM (PERIPHERAL SWITCHING MODULE) PADA SGD (SENTRAL GERBANG DOMESTIK) ZTE ZXJ10 PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Dictosendo N P R¹, Achmad Hidayatno, ST, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen

Lebih terperinci

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com 1 KATA PENGANTAR Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-nya hingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iv viii xii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 3 I.3 Batasan Masalah... 3 I.4 Tujuan...

Lebih terperinci

Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran

Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : JARINGAN DIGITAL PELAYANAN TERPADU / 8 KODE MK / SKS / SIFAT : AK041211 / 2 SKS / LOKAL Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

Pengertian Jaringan Komunikasi Data. Komponen Jaringan Komunikasi Data

Pengertian Jaringan Komunikasi Data. Komponen Jaringan Komunikasi Data DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VII JARINGAN KOMUNIKASI DATA IF Pengertian Jaringan Komunikasi Data Proses komunikasi data tidak dapat terjadi apabila tidak adanya hubungan antar peralatan komunikasi

Lebih terperinci

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Prima Kristalina PENS (November 2014) Peralatan telepon: pesawat telepon jaringan telepon sentral telepon Urutan call-setup

Lebih terperinci

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Latar Belakang ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1 BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1 3.4 Jaringan Akses STO Jatinegara PT TELKOM Indonesia sebagai salah satu penyelenggara telekomunikasi terbesar

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi

Lebih terperinci

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 03 Sinyal Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 PengTekTel-Modul:03 Telecommunication deals with conveying information with Electrical Signals.

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Pesawat Telepon Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS POKOK BAHASAN Komponen-komponen Pesawat Telepon Jenis Perangkat Telepon DTMF (Dual Tone Multi Frequency) Fungsi Pesawat Telepon Jaringan Telepon Private phones

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan

Lebih terperinci

Powered by Upload By - Vj Afive -

Powered by  Upload By - Vj Afive - Powered by http://teuinsuska2009.wordpress.com Upload By - Vj Afive - Powered by http://teuinsuska2009.wordpress.com Upload By - Vj Afive - Hubungan Langsung tanpa Switching Hubungan antar 2 pelanggan

Lebih terperinci

SISTEM PABX ERICSSON MD110 BC9 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

SISTEM PABX ERICSSON MD110 BC9 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PABX ERICSSON MD110 BC9 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Theodorus Yudho D N (L2F006088) Jurusaan Teknik Elektro Universitas Diponegoro ABSTRAK Sentral

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER

PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER PERCOBAAN 1 INSTALASI IVR SERVER 1.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti cara kerja Voice Processing Board Melakukan instalasi Dialogic board D/4-PCI U di

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL

PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.1. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian sinyal multiplex

Lebih terperinci

PABX DAN CENTREX. Mike Yuliana PENS-ITS

PABX DAN CENTREX. Mike Yuliana PENS-ITS PABX DAN CENTREX Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan bagian-bagian, cara kerja dan prinsip dari PABX Menjelaskan beberapa cara pemasangan PABX Menjelaskan prinsip dari centrex

Lebih terperinci

P A B X (Private Automatic Branch Exchange)

P A B X (Private Automatic Branch Exchange) P A B X (Private Automatic Branch Exchange) POKOK BAHASAN Definisi dari PABX Bagian-bagian dari PABX Cara Kerja dari PABX Studi Kasus: PABX di PENS ITS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan bagian-bagian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Telepon Gambar 2.1 Telepon Analog Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan

Lebih terperinci

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup PESAWAT TELEPON Komponen-komponen Pesawat Telepon Fungsi Pesawat Telepon ( Frequency DTMF (Dual Tone Multi Basic Call Setup TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mengerti tentang komponenkomponen Pesawat

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

Jaringan Switching. Untuk transmisi data yang melampaui area lokal. Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data.

Jaringan Switching. Untuk transmisi data yang melampaui area lokal. Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data. Circuit Switching Jaringan Switching Untuk transmisi data yang melampaui area lokal. Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data. Jaringan switching sederhana Jaringan circuit switching 3 tahap komunikasi

Lebih terperinci

Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi

Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Berbagai cara dalam melakukan komunikasi Suara Gerak gerik Lambang / gambar Bentuk-bentuk Komunikasi a. Komunikasi suara Komunikasi radio siaran Informasi dipancarkan

Lebih terperinci

TELEPHONE. Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

TELEPHONE. Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng. TELEPHONE Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng. Definisi Tele : Jauh Phone : Suara Telephone : Hubungan suara jarak jauh Penemu : Alexander Graham Bell Prinsip : Gelombang suara diubah menjadi gelombang

Lebih terperinci

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH DISUSUN OLEH : IFRAYOGA PRATA B 16101233 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM D.I PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2017 PSTN I.Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain mengatasi masalah jarak, biaya, waktu, dan tenaga pada pengiriman informasi, telekomunikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT

PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT PERCOBAAN MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT.. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA PENGENALAN KOMUNIKASI DATA Konsep Komunikasi Data Terminologi Komunikasi Data Bentuk Komunikasi Komponen Dasar Komunikasi Data Aplikasi Riil Sistem Komunikasi Data Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi,

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) Muhammad Syukur Hrp, Ir. M.Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

II. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local

II. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN PENANGANAN GANGGUAN DI MDF NUR RIZKY R P (L2F607040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Persaingan pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa parameter-parameter yang menjadi tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan DSLAM (Digital Subscriber

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM (Global Service for Mobile Communication) Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Voice Privacy telah menjadi salah satu fasilitas penting dalam keamanan komunikasi. Voice Privacy diharapkan dapat digunakan mulai tingkat masyarakat terkecil, yaitu keluarga,

Lebih terperinci

MODUL-8 SIGNALING 1 Pendahuluan 2 Signaling Telepon Analog

MODUL-8 SIGNALING 1 Pendahuluan 2 Signaling Telepon Analog MODUL-8 SIGNALING 1 Pendahuluan Setelah memahami jaringan telekomunikasi yang terdiri dari pesawat pelanggan, jaringan akses, sentral dan jaringan transmisi, berikutnya kita harus memahami bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC 2.1 Sentral Telepon Digital Sentral telepon mempunyai tugas utama sebagai tempat menyambungkan peralatan komunikasi dari dua pelanggan untuk dapat saling tukar dua informasi

Lebih terperinci

PROSES PENSINYALAN PADA SENTRAL DIGITAL SPC

PROSES PENSINYALAN PADA SENTRAL DIGITAL SPC UNIT INTERFACE Fungsi pensinyalan dalam sentral telepon bukan hanya pensinyalan antar sentral dan pensinyalan antar sentral dan pelanggan Pensinyalan juga meliputi seluruh informasi tentang status panggilan

Lebih terperinci

Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS. PENS-Akatel. Modul 2-2 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (November 2014)

Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS. PENS-Akatel. Modul 2-2 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (November 2014) Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS Modul 2-2 Jaringan Teleponi Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Switching a. Circuit-Switching dan Packet-Switching b. Jenis sambungan pada Circuit-Switching

Lebih terperinci

Analisis Data Statistik Parameter Trafik Performansi Sentral AT&T 5ESS (Studi Kasus : PT Telkom Riau Daratan)

Analisis Data Statistik Parameter Trafik Performansi Sentral AT&T 5ESS (Studi Kasus : PT Telkom Riau Daratan) Analisis Data Statistik Parameter Trafik Performansi Sentral AT&T 5ESS (Studi Kasus : PT Telkom Riau Daratan) Sutoyo 1, Zulka i 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU 1 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Video Conference Video Conference adalah teknologi perangkat jaringan yang dapat menghubungkan secara langsung antara 2 user atau lebih yang terpisah, dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX Farrih Mustafid 10405286 ABSTRAKSI PABX atau private automatic branch exchange adalah suatu sistem

Lebih terperinci

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 Jaringan dan Layanan Jaringan komunikasi sekumpulan perangkat dan fasilitas

Lebih terperinci

Muhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( )

Muhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( ) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ALUR MIGRASI TRAFIK OLO (OTHER LICENSED OPERATOR) TRUNK SOLO DARI TEKNOLOGI TIME DIVISION MULTIPLEXING KE SOFTSWITCH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV

Lebih terperinci

SISTEM INSTALASI WIRELESS LOCAL LOOP DRA 1900 DI PT. TELKOM TEMANGGUNG

SISTEM INSTALASI WIRELESS LOCAL LOOP DRA 1900 DI PT. TELKOM TEMANGGUNG Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM INSTALASI WIRELESS LOCAL LOOP DRA 1900 DI PT. TELKOM TEMANGGUNG Laksono Tri Wibowo (L2F709003) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:

BAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Aktifitas Pegawai PT. Telkom Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) Technical Support: a) Bertugas mengurus, mengelola, dan memaintain

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Multiplexing

Jaringan Komputer Multiplexing Jaringan Komputer Multiplexing Multiplexing Frequency Division Multiplexing FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

ISDN. (Integrated Services Digital Network) TUGAS 2 KOMUNIKASI DATA DINY SYARIFAH SANY 5520110093 IF-C/2010 ISDN (Integrated Services Digital Network) 1. PENGERTIAN ISDN ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network)

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC

PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC 5.. TUJUAN Memahami proses penyambungan pada sentral digital berdasarkan waktu dan ruang (Time-Space-Time). Memahami prinsip penyeleksian jalur percakapan

Lebih terperinci

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

Integrated Sevices Digital Network (ISDN)

Integrated Sevices Digital Network (ISDN) Tujuan Mengetahui Jaringan Digital layanan Terpadu sistem telekomunikasi. Mengetahui bagian-bagian penting pada Jaringan Digital layanan terpadu Memahami Jaringan Digital layanan Terpadu beserta sifat-sifatya.

Lebih terperinci

Frequency Division Multiplexing

Frequency Division Multiplexing Multiplexing 1 Multiplexing 2 Frequency Division Multiplexing FDM Sinyal yang dimodulasi memerlukan bandwidth tertentu yang dipusatkan di sekitar frekuensi pembawa disebut channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) Oleh MAISARAH HARAHAP

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) Oleh MAISARAH HARAHAP TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik

Lebih terperinci

2.2 Arsitektur Jarlokaf Berikut adalah macam macam arsitektur jarlokaf yang telah diaplikasikan di lapangan:

2.2 Arsitektur Jarlokaf Berikut adalah macam macam arsitektur jarlokaf yang telah diaplikasikan di lapangan: Makalah Seminar Kerja Praktek PENERAPAN TEKNOLOGI DLC (DIGITAL LOOP CARRIER) PADA JARINGAN LOKAL AKSES FIBER Oleh : Tri Legawa (L2F006090) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Pesawat Telepon Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS POKOK BAHASAN Komponen-komponen Pesawat Telepon Jenis Perangkat Telepon DTMF (Dual Tone Multi Frequency) Fungsi Pesawat Telepon Jaringan Telepon Private phones

Lebih terperinci

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA Sentral Telepon Syah Alam, M.T STTI JAKARTA Brief History Sentral manual Sentral Otomatis Step-by-step Exchange (Strowger Exchange) Crossbar Exchange Stored Program Controlled (SPC) Exchange Digital Exchange

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The 54 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The Home baru di suatu lokasi yang ditentukan dengan menggunakkan teknologi GPON yang ada di PT. Telkom,

Lebih terperinci

BAB IV PENANGANAN GANGGUAN DAN. PERFORMANCE MONITORING PADA LINK EoS

BAB IV PENANGANAN GANGGUAN DAN. PERFORMANCE MONITORING PADA LINK EoS BAB IV PENANGANAN GANGGUAN DAN PERFORMANCE MONITORING PADA LINK EoS Pada jaringan SDH, penanganan gangguan dilakukan berdasarkan complaint dari pelanggan atau user yang menggunakan jaringan tersebut. Saat

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Oleh: Chairunnisa Adhisti Prasetiorini (L2F008021) Jurusan

Lebih terperinci

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit)

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) KODE MODUL TS.011 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SUITSING Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit) Key Telephone Cabang Ke sambungan

Lebih terperinci

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 03 Sinyal Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 PengTekTel-Modul:03 Telecommunication

Lebih terperinci

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Switching a. Circuit-Switching dan Packet-Switching b.jenis sambungan pada

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN VISUALISASI CALL SETUP UNTUK MODUL PEMBELAJARAN SISTEM TELEPON

RANCANG BANGUN VISUALISASI CALL SETUP UNTUK MODUL PEMBELAJARAN SISTEM TELEPON RANCANG BANGUN VISUALISASI CALL SETUP UNTUK MODUL PEMBELAJARAN SISTEM TELEPON Reza Akko Firmansyah, Mike Yuliana, M. Zen Samsono Hadi Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut

Lebih terperinci

Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer.

Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer. B A B X JARINGAN KOMUNIKASI DATA Implementasi praktis yang berkaitan dengan komunikasi antar perangkat komputer adalah berupa suatu sistem jaringan komputer. 10.1. Komponen Jaringan : 1. Host (Simpul)

Lebih terperinci

Adapun kelengkapan-kelengkapan yang terdapat dalam PABX antara lain:

Adapun kelengkapan-kelengkapan yang terdapat dalam PABX antara lain: KELENGKAPAN PABX Agar PABX mampu melayani berbagai jenis panggilan baik panggilan internal, panggilan keluar, maupun panggilan masuk, maka PABX tersebut dilengkapi dengan berbagai perangkat/card yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

Common Channel Signalling

Common Channel Signalling Common Channel Signalling STRUKTUR NETWORK SS7 SIGNALLING POINT (SP). Adalah semua titik dalam network yang mampu menangani control SS7 (Signalling System No.7). SP dibedakan menjadi : SEP (Signalling

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL. 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital

BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL. 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital Telepon pertama kali diperkenalkan lebih dari satu abad yang lalu yaitu pada tahun 1876. Pada awalnya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) DENGAN BERBAGAI LAJU KANAL

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) DENGAN BERBAGAI LAJU KANAL TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) DENGAN BERBAGAI LAJU KANAL diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci