BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menentukan keputusan mereka untuk membeli atau tidak membeli sebuah produk.konsumen mendapat rangsangan-rangsangan dari luar, kemudian memprosesnya menjadi sebuah keputusan atas pemilihan produk tertentu. Hal-hal yang mempengaruhinya: a. Faktor Kebudayaan b. Faktor Sosial c. Faktor Pribadi d. Faktor Psikologis 2.2 Klasifikasi Studi Kuesioner Studi Kuesioner dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersusun rapi dan akan ditanyakan pada responden. Kuesioner dapat dibagi menjadi: a. Structured Non Disguised b. Non Structured Non Disguised c. Non Structured Disguised d. Structured Disguised 7

2 8 2.3 Peran Riset Pemasaran dalam Pengambilan Keputusan Manajerial Keputusan yang dapat diperoleh dari riset pemasaran sangat beragam, mulai dari Brand Positioning sampai cara menyusun produk di rak toko. Peran riset pemasaran dapat dilihat dari tiap tahapan proses perencanaan pasar yang terjadi secara sekuensial, yaitu: a. Situation Analysis Dalam tahap ini, peran riset sebagian besar adalah menentukan pasar dengan segala karakteristiknya, serta tren pasar dilihat dari beberapa segi seperti hukum, politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Kata kunci dalam tahap ini adalah masalah, kesempatan, dan karakteristik pasar. b. Strategy Development Seluruh aspek usaha memiliki strategi, baik dalam beroperasi maupun menjual produk. Penentuan strategi ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman perusahaan di masa lalu, keadaan sekarang, dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut di masa datang. Riset pemasaran yang menyangkut posisi perusahaan sekarang di pasar menyediakan hampir seluruh informasi diatas. Selain itu, riset juga menyediakan informasi untuk menjawab 3 pertanyaan manajerial yang akan merumuskan strategi perusahaan kedepan: Produk apa yang akan kita sediakan? Bagaimana kita menghadapi persaingan? Apa tolak ukur kita untuk kesuksesan? Kata kunci dalam tahap ini adalah produk, pesaing, positioning, tolak ukur. c. Marketing Program Development Dalam pemasaran rencana atau program yang sesuai dan tersusun baik memberikan start awal yang lebih baik dan kesempatan yang lebih besar untuk

3 9 merebut pasar dibanding pesaing yang tidak menggunakannya. Beberapa informasi yang diharapkan manajerial untuk didapat dari riset pemasaran untuk menyusun suatu rencana pemasaran sebagai berikut: Segmentasi pasar : target segmen, geografis. Produk : fasilitas/fitur, tampilan luar, product positioning. Distribusi : tipe penjual/reseller, insentif. Periklanan dan promosi : alokasi dana, pendekatan yang digunakan. Harga : tingkat harga, fluktuasi, harga promosi/program tertentu. Merek : asosiasi merek dengan pelanggan, kesetiaan terhadap merek. Kepuasan Pelanggan : tolak ukur, respon terhadap komplain. d. Implementation Dalam tahap ini riset pemasaran ditujukan untuk melakukan pengukuran parameter-parameter keberhasilan suatu produk sesuai tolak ukur yang telah dibuat, kemudian memberi informasi kepada manajerial apakah rencana yang ada telah cukup, kurang atau perlu perubahan. Kata kunci dalam tahap ini adalah pengukuran, pembandingan. 2.4 Proses Riset Pemasaran Seluruh riset pemasaran diawali dengan penelitian awal yang yang pada intinya akan dilakukan cost benefit analysis yang akan menentukan patut tidaknya dilakukan riset itu sendiri. Setelah informasi awal ini lolos, barulah desain riset dan cara analisa dibuat, kemudian riset dilakukan. Tahap-tahapannya secara lengkap dijelaskan berikut :

4 10 a. Menentukan tujuan riset Tujuan riset meliputi perumusan sebuah masalah atau kesempatan yang ada, yang diikuti dengan analisa awal mengenai masalah atau kesempatan tersebut, sehingga rumusan tujuan sebuah riset adalah bagaimana mengatasi masalah ini atau bagaimana mengambil kesempatan ini. Ditahap ini ditentukan pula siapa saja yang akan membutuhkan informasi yang didapat melalui riset. b. Menentukan hasil yang diharapkan dari riset Perbedaan utama hasil dari tujuan diatas adalah bahwa hasil adalah rumusan spesifik informasi apa saja yang ingin diperoleh dari riset. Tahap ini melingkupi penentuan hipotesa awal kemudian membuat ruang lingkup riset. c. Memperkirakan nilai informasi yang ingin dicari Dengan tujuan dan hasil yang ingin diperoleh dari tahapan diatas, selanjutnya adalah memperkirakan apakah hasil yang diperoleh akan lebih besar manfaatnya daripada biayanya (Cost Benefit Analysis). Riset tidak akan dilanjutkan bila biayanya lebih besar daripada manfaatnya. Berikut Diagram Proses Riset Pemasaran:

5 11 Gambar 2.1 Diagram Proses Riset Pemasaran. 2.5 Desain Riset Pemasaran Desain riset adalah pembuatan kerangka kerja yang digunakan untuk mengatur sebuah riset untuk mencapai tujuannya. Membuat desain riset membutuhkan banyak keputusan yang saling berhubungan sehingga cukup rumit,

6 12 sehingga umumnya yang dilakukan adalah menggunakan format pendekatan riset yang ada, yaitu: a. Exploratory research Digunakan ketika produk tidak ada atau belum ada, yang ada hanya masalah atau kesempatan. Sehingga tujuan utama yang didukung dalam exploratory research adalah karakteristik masalah atau kesempatan yang ada, serta macam-macam solusi yang ada dan mungkin untuknya. b. Descriptive research Digunakan dalam riset yang mengutamakan mencari informasi tentang karakteristik pasar yang ada. Descriptive research dapat memiliki hipotesis dan dapat juga tidak. c. Causal research Digunakan ketika tujuan sebuah riset adalah membuktikan bahwa satu atau lebih hipotesis adalah penyebab dari suatu masalah atau membangkitkan kesempatan tertentu, sehingga dalam desainnya riset jenis ini mengutamakan hubungan sebab-akibat. Dapat digunakan lebih dari satu pendekatan dalam riset pemasaran tergantung dari jenis masalah yang ingin diatasi/kesempatan yang ingin diraih. Misal, meneliti bagaimana menjawab kebutuhan pasar akan produk kesehatan tertentu akan membutuhkan pendekatan exploratory yang lalu diikuti dengan riset dengan pendekatan descriptive.

7 Strategi Riset dan Implementasi Strategi riset dan implementasi mengikuti pemilihan pendekatan riset yang diperoleh. Terdiri dari : a. Pengukuran Proses menerjemahkan (dan mungkin memecah-mecahkan) tujuan-tujuan riset menjadi pertanyaan-pertanyaan yang terukur jawabannya. b. Rencana Sampling Rencana sampling meliputi bagaimana sampel diperoleh dari total populasi yang akan diteliti. Salah satu pendekatannya adalah dengan probabilitas sampling, sehingga setiap anggota populasi punya kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Selain itu juga meliputi besar sampel. c. Antisipasi hasil Analisis Menyelidiki terlebih dahulu hasil apa saja yang diinginkan saat analisis akan membantu dalam mendaftar variabel apa saja yang akan kita butuhkan. Dengan ini, data yang lengkap dan penghematan waktu dapat diperoleh. d. Analisa Nilai terhadap Biaya dan Waktu Analisa bahwa riset yang dilakukan layak, dengan kata lain lebih besar manfaat daripada biaya atau waktu yang dibutuhkan. 2.7 Mengevaluasi dan Memilih Pasar Sasaran Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan dua faktor: daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Apakah calon segmen memiliki karakteristik yang secara umum membuatnya menarik, sepertiukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala

8 14 ekonomis, risiko yang rendah? Apakah investasi disegmen tersebut masuk akal dengan memperhatikan tujuan dan sumber daya perusahaan? Beberapa segmen yang menarik mungkin dilepas karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka panjang perusahaan, atau segmen tersebut harus dilepas jika perusahaan kekurangan satu atau lebih kompetisi yang dibutuhkan untuk menawarkan nilai yang unggul. Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran: a. Konsentrasi segmen tunggal Perusahaan memilih untuk berkosentrasi pada segmen tunggal. b. Spesialisasi selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen yang dianggap menarik dan memadai, serta berpotensi untuk menghasilkan uang. c. Spesialisasi produk Perusahaan lebih fokus untuk menghasilkan produk tertentu yang dapat dijual ke beberapa segmen, contoh perusahaan manufaktur,menjual mikroskop ke lab. Universitas dan lab. Pemerintah. d. Spesialisasi pasar Perusahaan melayani berbagai kebutuhan dari suatu pelanggan tertentu contoh: suatu perusahaan menjual berbagai macam produk kepada lab. Universitas yang terdiri dari mikroskop, labu kimia dan osiloskop. e. Cakupan seluruh pasar Perusahaan melayani semua kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.

9 Pengertian Data Menurut McLeod yang dikutip dari buku Umar (2003, p83), data dari sudut ilmu sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif belum dapat dimanfaatkan bagi pemakai. Oleh karena itu, data harus diolah terlebih dahulu. Menurut Supranto (2003, p2), data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan. Adapun persyaratan data yang baik, antara lain : a. Objektif Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (as it is). b. Representatif Data harus mewakili objek yang akan diamati. c. Kesalahan baku kecil Suatu perkiraan (estimate) dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila kesalahan bakunya kecil. d. Tepat waktu Apabila data yang akan digunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi, maka syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di dalam implementasi atau perencanaan.

10 16 e. Relevan Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan Jenis-jenis Data Menurut Supranto (2003, p20-21), data dapat dibagi-bagi antara lain sebagai berikut : a. Berdasarkan sifatnya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : Data kualitatif Merupakan data yang tidak berbentuk angka. Data kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka. b. Berdasarkan sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : Data internal Merupakan data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Data eksternal Merupakan data dari luar suatu organisai yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. c. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : Data primer Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung melalui objeknya.

11 17 Data sekunder Adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. d. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : Data cross section Adalah data yang dikumpulkan suatu waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tertentu. Data berkala (time series) Adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kegiatan atau kejadian selama periode tersebut Metode Metode Dalam Pengumpulan Data Pada dasarnya ada tiga jenis pengumpulan data dalam riset yaitu: Metode pengumpulan data dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Kumpulan dari seluruh elemen tersebut dinamakan polulasi atau universe. Metode pengumpulan data dengan jalan mencatat sebagian kecil dari populasi atau dengan perkataan lain mencatat sample saja, metode ini biasanya disebut dengan sampling. Metode pengumpulan data dengan jalan mengambil beberapa elemen saja atau hanya satu elemen, dan sering tidak jelas populasinya, kemudian masing

12 masing elemen diselidiki secara mendalam. Metode ini disebut dengan studi kasus atau case study SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Menurut Alhasin (2003, p1), SPSS adalah salah satu program olah data statistik yang paling banyak diminati oleh para peneliti. Menurut Triton (2005, p15), SPSS adalah salah satu piranti lunak (software) yang dikhususkan untuk analisis statistik. Sejarah SPSS seperti yang dikutip dari buku Triton (2005, p1), dimulai pada tahun Ketika itu tiga orang mahasiswa Stanford University membuat dan mengoperasikan SPSS pada komputer mainframe. Selanjutnya, secara konsisten SPSS mengalami perkembangan hingga pada tahun 1984 muncul pertama kali SPSS dengan versi Personal Computer (PC) dengan nama SPSS / PC+, versi ini masih menggunakan sistem operasi berbasis under DOS. Popularitas sistem operasi Windows pada era awal 1990-an ikut berpengaruh terhadap perkembangan versi terbaru SPSS, hingga lahirlah SPSS versi Windows pertama kali pada tahun Pengujian Validitas Menurut Umar (2003, p101, p ), validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada kuesioner dapat mengukur apa yang dapat diukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, kuesioner yang disusun hanya mengukur apa yang ingin diukur.

13 19 Jenis-jenis validitas : a. Validitas konstruksi Untuk menguji validitas konstruksi, peneliti harus menguraikan hingga jelas konstruksi atau kerangkanya. Untuk mencari kerangka konsep dapat ditempuh dengan berbagai cara. Berikut ini ada tiga cara yang lazim dipakai : Mencari definisi-definisi konsep yang jelas dan cukup operasional yang dikemukakan oleh para ahli tertulis dalam literatur. Apabila definisi konsep yang diukur tidak diperbolehkan dari literatur, peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Jika ternyata pendapat para ahli pun tidak ditemukan, maka peneliti dapat menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden. b. Validitas isi Validitas isi adalah suatu pengukuran untuk mengetahui sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. c. Validitas eksternal Validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal, berupa alat ukur yang sudah valid. d. Validitas prediktif Validitas prediktif adalah validitas yang digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

14 20 Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah : a. Jika r hitung > r tabel, maka butir atau instrumen tersebut valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka butir atau instrumen tersebut tidak valid Pengujian Reliabilitas Menurut Umar (2003, p101, p ), reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Ada cukup banyak teknik untuk mengukur reliabilitas, tetapi hanya enam macam pengukuran yang cukup penting dalam rangka bisnis. Teknik-teknik pengukuran reliabilitas tersebut sebagai berikut : a. Teknik test-retest (pengukuran ulang) Dilakukan dengan cara meminta responden yang sama untuk menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. b. Teknik Spearman-Brown Syarat penggunaan teknik ini adalah : Bentuk pertanyaan hanya terdiri dari atas dua pilihan jawaban, misalnya Ya diisi dengan 1 dan Tidak diisi dengan 0. Jumlah butir pertanyaan harus genap, agar dapat dibelah. Antara belahan pertama dengan belahan kedua harus seimbang. c. Teknik K-R 20 dari Kuder dan Richardson Untuk memakai teknik ini, syaratnya adalah : Bentuk pertanyaan hanya terdiri dari atas dua pilihan jawaban, misalnya Ya diisi dengan 1 dan Tidak diisi dengan 0.

15 21 Jumlah butir pertanyaan ganjil, oleh karena itu tidak dapat dibelah. d. Teknik K-R 21 dari Kuder dan Richardson Teknik ini hampir sama dengan teknik K-R 20, hanya yang dibutuhkan variabel varian, bukan variabel p dan q. e. Teknik dari Cronbach Teknik ini adalah teknik untuk mencari reliabilitas yang rentangannya antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau atau bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya. f. Teknik Femandes untuk pengamatan (observasi) Metode pengamatan atau observasi dilakukan oleh pengamatan terhadap suatu benda. Untuk benda diam, sasaran dapat diambil lagi sewaktu-waktu jika diperlukan, sedangkan benda bergerak membutuhkan alat bantu seperti rekaman video yang dapat menunjukkan proses yang diamati Statistik Menurut Sugiyono (2004, p142), statistik digunakan untuk teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu : 1. Statistik deskriptif Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.

16 22 2. Statistik inferensial (sering disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Statistik parametrik Penggunaan statistik parametrik jika data penelitian diukur dengan skala interval dan skala ratio dan asumsi bahwa distribusi data populasi yang digunakan untuk memilih sampel penelitian adalah normal. 2. Statistik non-parametrik Digunakan jika data penelitian diukur dengan skala nominal dan skala ordinal, sehingga tidak memerlukan asumsi data populasi yang didistribusikan normal Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (2004, p84), skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Menurut Umar (2003, p95-97), skala pengukuran dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu : a. Skala nominal Skala nominal adalah skala yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori

17 23 tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi angka tersebut hanya sekedar kode maupun label. b. Skala ordinal Skala ordinal adalah skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya, dengan tidak memperhatikan interval data tersebut. Angka-angka hasil pengurutan ini bersifat ordinal. c. Skala interval Skala interval adalah skala yang sama dengan skala ordinal, tetapi jarak antar data harus memiliki interval yang relatif sama. d. Skala ratio Skala ratio adalah skala yang mencakup tiga skala sebelumnya (skala nominal, skala ordinal, dan skala interval), ditambah dengan sifat lain yaitu bahwa ukuran ini mempunyai nilai nol mutlak sehingga nilai-nilai pada skala dapat diperbandingkan, misalnya dalam bentuk perkalian dan pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari data kuantitatif Populasi dan Sampel Menurut Arikunto (1996, p115), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Umar (2003, p136), populasi adalah kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

18 24 Menurut Sugiyono (2004, p72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (1996, p117), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2004, p73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Umar (2004, p ), teknik sampling yang umum dipakai dalam penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Pengambilan sampel probabilitas atau acak Metode pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada beberapa cara pengambilan sampel dari metode ini, antara lain : a. Cara acak sederhana (simple random sampling) Ada dua cara dari teknik pengambilan sampel ini, antara lain : Cara undian Cara ini digunakan dengan memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. Pengambilan sampel dengan cara ini ada dua macam. Pertama, pengambilan sampel tanpa pengembalian, berarti nilai probabilitas tidak konstan. Kedua, mengembalikan sampel yang terpilih sehingga nilai probabilitas menjadi konstan. Cara sistematis atau ordinal

19 25 Teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan teknik dimana pemilihan anggota sampel dilakukan secara terlebih dahulu dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertama. Sedangkan data berikutnya menggunakan interval tertentu. b. Cara stratifikasi (stratified random sampling) Suatu populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu dikelompokkan dalam beberapa sub-populasi, sehingga tiap kelompok akan memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini secara acak diambil anggota sampelnya. Dasar penentuan strata bisa secara geografis atau dengan cara lainnya. c. Cara kluster (cluster sampling) Cara ini mirip dengan cara stratifikasi. Bedanya, jika stratifikasi menghasilkan sub-populasi yang unsur-unsurnya homogen, maka dengan cara kluster unsur-unsurnya menjadi heterogen. Selanjutnya dari masing-masing kluster dipilih sampel secara acak sebanyak yang dibutuhkan. 2. Pengambilan sampel non-probabilitas atau non-acak Dengan cara ini, semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berikut ini adalah lima macam teknik sampling yang non-probabilitas : a. Cara keputusan (judgement / purposive sampling) Teknik ini dipakai pada saat kita ingin mengetahui pendapat karyawan tentang produk yang akan dibuat dan lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif. b. Cara dipermudah (convenience sampling)

20 26 Sampel yang nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi biasanya paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui. c. Cara kuota (quota sampling) Pada dasarnya, quota sampling sama dengan judgement sampling ada dua tahap. Tahap pertama adalah tahap dimana peneliti merumuskan kategori control atau kuota dari populasi yang akan ditelitinya. Tahap kedua adalah penentukan bagaimana sampel akan diambil. d. Cara bola salju (snowball sampling) Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi semakin banyak. e. Area sampling Pada prinsipnya, cara ini menggunakan perwakilan bertingkat. Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi, dimana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi. Rumus Slovin Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui maupun tidak diketahui jumlahnya. Rumus : N n = 1+ N. e 2 Keterangan : n - ukuran sampel

21 27 N - ukuran populasi e - kelonggaran ketidaktelitian, karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (misalnya 2%) Tabel 2.1 Ukuran Sampel untuk Batas-batas Kesalahan Dan Jumlah Populasi Yang Ditetapkan N Populasi Batas Kesalahan 1% 5% 10% (Sumber : Sugiyono p81)

22 Program Pemasaran Secara Luas Tugas pemasaran adalah menysun program atau rencara pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan. Menurut Philip Kotler (2005,p17), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran. McCharty mengklasifikasi alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas disebut empat P pemasaran: Produk artinya kombinasi sejumlah barang dan jasa yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Distribusi meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. Promosi artinya aktivitas menyebarkan keunggulan produk serta membujuk pelanggan untuk membeli. Strategi bauran pemasaran disusun untuk mencapai tujuan pemasaran, yang dalamnya mencakup hal-hal berikut: a. Produk dan jasa yang dihasilkan b. Berapa harga produk/jasa yang akan dijual kepada konsumen c. Bagaimana strategi promosi yang dapat meningkatkan penghargaan atas produk atau jasa yang dihasilkan ditengah-tengah persaingan. d. Bagaimana perindustrian produk atau jasa tersebut.

23 29 Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pebeli masing-masing alat pemasaran harus dirancang supaya dapat memberikan manfaat bagi pelanggan. Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjual berpasangan dengan empat C pelanggan: a. Customer Solution b. Customer Cost c. Convenience d. Communication Yang menjadi pemenang adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan hemat dan nyaman serta komunikasi yang efektif Tahapan-tahapan dalam Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, tahapan- tahapan yang digunakan sebagai berikut: Kuisioner Tujuan dari menggunakan kuisioner adalah: a. Untuk memperoleh informasi yang akurat dari responden. Informasi yang akurat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. b. Untuk memberikan struktur yang teratur dalam wawancara sehingga wawancara berjalan lancar dan teratur. Struktur yang penting dalam melakukan survei adalah semua responden diberikan pertanyaan yang sama. c. Memberikan format standar dalam pencatatan fakta, komentar, dan sikap. d. Untuk memudahkan pengolahan data dalam membuat analisis jawaban.

24 30 Untuk pengadaan kuisioner, data langsung dikumpulkan melalui survey kepada masyarakat yang menjadi sasaran dengan sistem keamanan kendaraan, dengan cara menyebarkan daftar kuisioner, berikutnya hasil dari data-data yang telah dikumpulkan dijadikan sebagai bahan analisis dalam mengukur tingkat ketertarikan didalam masyarakat dengan produk system keamanan kendaraan. Kuisioner merupakan salah satu fondasi pasar, akan tetapi kuesioner bukan sekedar pertanyaan saja, kuisioner dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan wawancara dengan orang-orang, tujuan dari satu kuisioner adalah untuk memberikan kerangka dimana pewawancara dapat mencatat hasil pertanyaan dengan teratur, tanpa kuisioner wawancara tidak akan tertata rapi. Berikutnya pada bagian analisis data menggunakan kuisioner yang telah diisi sebagai sarana untuk membuat analisis jawabannya. Jadi kuisioner tidak dapat berdiri sendiri, kuisioner merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data wawancara, namun pada saat merancang kuisioner periset harus memberikan batasan-batasan agar data yang diterima menjadi akurat. Contoh pertanyaan: berapa banyak yang diwawancarai? Siapa saja yang akan diwawancarai? Bagaimana wawancara dilakukan? Dan sebagainya. Ada delapan pedoman dalam menyusun wawancara: Pikirkan sasaran survei Pikirkan bagaimana wawancara dilakukan Pikirkan pengetahuan dan kepentingan responden Pikirkan kata pengantar Pikirkan urutan pertanyaan yang tepat

25 31 Pikirkan tipe pertanyaannya Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan pertanyaan Pikirkan bagaimana data akan diolah Wawancara Wawancara pribadi dapat dikelompokkan menjadi: Wawancara individu dan wawancara group. Wawancara individu dilakukan dengan berbincang-bincang dengan orang-orang dirumah atau dikantor mereka, dijalan, dipusat perbelanjaan, oleh karena itu wawancara dapat digunakan secara fleksibel. Pewawancara yang terlatih dapat menarik perhatian peserta untuk jangka waktu yang cukup panjang dan dapat menjelaskan pertanyaan-pertanyaan sulit. Mereka dapat menjalankan wawancara, membahas, dan menggali isu-isu sejalan dengan perkembangan situasi. Mereka dapat menunjukkan langsung produk yang aktual, periklanan, atau kemasan serta mengamati reaksi dan perilaku. Hampir semua kasus wawancara personal dapat dilakukan dengan cukup cepat Pengertian dari GSM GSM atau Global System of Mobile Communication merupakan standar jaringan telekomunikasi seluler yang paling luas digunakan di dunia (Wikipedia, Global System of Mobile Communications). Jaringan seluler berarti telepon genggam melakukan pengecekan terhadap keberadaan sel di area jangkauan handphone tersebut, yang terkoneksi dengan sel sel lain dan jaringan utamanya untuk melakukan telekomunikasi satu sama lain. Jaringan GSM bergerak pada 4 jangkauan frekuensi yang berbeda. Namun kebanyakan jaringan yang digunakan

26 32 GSM beroperasi pada frekuensi 900 MHz atau 1800 MHz. Pada beberapa daerah di Amerika termasuk United State dan Canada menggunakan frekuensi 850 MHz dan 1900 MHz dikarenakan frekuensi 900 dan 1800 MHz telah digunakan Lokalisasi Dengan GSM Lokalisasi adalah proses penentuan lokasi sebuah telepon seluler berdasarkan lokasi sel GSM terdekatnya (Wikipedia, GSM localization). Beberapa metode lokalisasi menggunakan jaringan GSM: a. Cell Identification Hanya menggunakan penentuan lokasi ponsel dengan menentukan lokasi BTS yang menerimanya. Keakuratan metode ini mencapai 100 meter di daerah padat seperti kota dan hingga radius 32 Km di daerah jarang seperti pedesaan. b. Enhanced Cell Identification Metode Cell Identification untuk mendapatkan akurasi hingga radius 550 meter di daerah jarang seperti pedesaan. c. TOA (Time of Arrival) Melakukan kalkulasi perbedaan waktu sinyal dikirim dengan sinyal diterima oleh BTS, menghasilkan jarak ponsel dari BTS. d. AOA (Angle of Arrival) Melakukan kalkulasi derajat datang sinyal untuk menghasilkan arah ponsel dari BTS. e. E-OTD Sama dengan TOA hanya saja kalkulasi dilakukan oleh ponsel.

27 33 f. Cell Broadcast Memberitahukan pada semua ponsel dalam jangkauan BTS lokasi mereka. g. Assisted GPS Metode penentuan lokasi berbasis GPS yang dibantu dengan GSM untuk mempercepat penentuan lokasi yang akurat karena kesalahan GPS yang dapat terjadi karena atmosfer dan lokasi geografis yang tidak mendukung lokalisasi GPS Sistem Keamanan Mobil Berbasis GSM Sistem keamanan mobil berbasis GSM adalah sistem keamanan yang menggunakan jaringan GSM untuk melakukan pelaporan status mobil, kontrol mobil dan sistem secara jarak jauh, dan / atau melakukan pelacakan lokasi mobil dengan jaringan GSM.

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN POPULASI DAN SAMPEL PENGERTIAN Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang

Lebih terperinci

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Jika Cukup Sesendok Tak Perlu Semangkok Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke:

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke: 09Fakultas FIKOM Research & Business Development Marcom Industries 1 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Riset

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lingkup Pemasaran Secara Umum Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

Mengelola Informasi Pemasaran

Mengelola Informasi Pemasaran Mengelola Informasi Pemasaran Topik Pembahasan Bagaimana cara perusahaan mengembangkan dan mengelola informasi tentang elemenelemen pasar yang penting tentang pelanggan, pesaing, produk dan program pemasaran

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Syari ah Hasanah Pekanbaru, dengan tujuan untuk menganalisa hubungan proses bisnis pembiayaan dan penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Disain Penelitian Menurut Sugiyono (2004,p5) jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut, tujuan, pendekatan, dan tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling? Pengertian Dasar yang Terkait Populasi: sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti. Elemen: anggota dari populasi Rerangka populasi: daftar yang memuat semua elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 5.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu alat komunikasi yang mempunyai peran vital dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metodologi digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dimaksudkan sebagai seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Peranan Statistika Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. 1. Pengertian Statistika Statistika banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP ANALISIS PENGGUNAAN FITUR MOBILE BANKING TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN PADA NASABAH BANK BCA DI PALEMBANG

STMIK GI MDP ANALISIS PENGGUNAAN FITUR MOBILE BANKING TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN PADA NASABAH BANK BCA DI PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS PENGGUNAAN FITUR MOBILE BANKING TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen saat ini semakin pintar dalam memilih suatu produk yang akan digunakan, dari hal tersebut timbulah suatu persaingan yang ketat antar perusahaan untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN PEMASARAN. Presented by : M Anang Firmansyah

METODOLOGI PENELITIAN PEMASARAN. Presented by : M Anang Firmansyah 1 METODOLOGI PENELITIAN PEMASARAN Presented by : M Anang Firmansyah Pengembangan Desain Penelitian 2 Bagian pokok dalam aktivitas penelitian adalah mengembangkan atau desain penelitian. Kegiatan ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan tujuan pertama, untuk mengetahui kondisi pemasaran CV Anugrah Putra Marco Abunawas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan diharapkan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar negeri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya kegiatan perusahaan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dengan keuntungan yang memadai. Untuk mewujudkan tujuan tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlunya diadakan desain penelitian. Desain yang akan dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian Pemilihan Data (Sampel) Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tunas Mekar Indonesia yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim No.36, Sukabumi. Bandar Lampung. Data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup & Objek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan bisnis di era globalisasi, menuntut perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak, hal ini disebabkan karena lingkungan bisnis bergerak sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono dalam bukunya Metodologi Penelitian Bisnis (2001, p11)

Lebih terperinci

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN PENGERTIAN ALASAN MELAKUKAN SAMPLING PENENTUAN JUMLAH SAMPEL PENGAMBILAN DATA SAMPEL POPULASI Suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017. Penelitian ini dilakukan di Carrefour Serang yang merupakan salah satu tempat penjualan kosmetik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI RISET AKUNTANSI Materi RISET AKUNTANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 5-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Riset Ilmiah 2. Metode dan Desain Riset 3. Topologi Data 4. Teknik Sampling 5. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung Adapun Variabel-variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengungkapkan hasil penelitian secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

Tahap Pemilihan Sampel

Tahap Pemilihan Sampel SAMPLING Tahap Pemilihan Sampel 1. Penentuan Populasi : menentukan apa yang menjadi elemen populasi (individu, organisasi, produk) 2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel : menentukan kelompok-kelompok elemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

E. Skala Pengukuran SKALA PENGUKURAN

E. Skala Pengukuran SKALA PENGUKURAN SKALA PENGUKURAN E. Skala Pengukuran Riset-riset dibidang bisnis erring rumit konsepnya. Sementara itu alat-alat ukur yang tersedia relative kurang dapat memenuhi kebutuhan. Mengukur kepuasaan, perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci