STRATEGI PROMOSI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014
|
|
- Devi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMERINTAH ACEH STRATEGI PROMOSI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 Speech by: Ir. Netty Muharni, MURP The Pade, 29 Agustus 2013
2 OUTLINE PAPARAN I II III VISI DAN MISI ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL STRATEGI PROMOSI INVESTASI IV PROGRAM PRIORITAS
3 I. VISI DAN MISI VISI ACEH MENJADI SALAH SATU DAERAH TUJUAN INVESTASI UTAMA TAHUN 2017 MISI 1. Membentuk Citra Aceh Sebagai Daerah Tujuan Utama Investasi 2. Melaksanakan Integrasi Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta, Perbankan dan Masyarakat 3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penanaman Modal 3
4 II. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 1. Perbaikan Iklim Penanaman Modal 2. Persebaran Penanaman Modal di Seluruh Aceh 3. Fokus Pengembangan Agroindustri, Industri Manufaktur dan Pariwisata, dan Ekonomi Berbasis Ilmu Pengetahuan 4. Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan 5. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Lokal 6. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 7. Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan Insentif Penanaman Modal 8. Promosi Penanaman Modal 4
5 III. STRATEGI PROMOSI INVESTASI Strategi merupakan eksplorasi untuk memahami segmen pasar, memilih sasaran pasar (target market), dan menetapkan positioning pemerintah daerah yang akan dibentuk di benak Investor. 5
6 Dalam menciptakan Strategi Promosi tidak hanya berfokus pada sektor industri yang menjadi target jangka pendek, tetapi juga harus mencerminkan apa yang menjadi target jangka Menengah dan idealnya dalam jangka panjang, dengan asumsi adanya perbaikan dalam lingkungan investasi dengan : 1. Membangun kemitraan yang efektif 2. Memperkuat citra daerah dan lokasi 3. Memberikan pelayanan bagi investor yang nantinya kunjungan dari investor akan menjadi sebuah investasi yang sesungguhnya 4. Memanfaatkan tekhnologi informasi 6
7 Dalam menjalankan Promosi khusunya Promosi Penanaman Modal hal yang harus dilakukan Pemerintah Daerah yakni : 1. Fokus a) Arah Pengembangan Potensi b) Potensi yang di fokuskan untuk ditawarkan pada calon Investor c) Insentif yang bisa di berikan? 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 2. Terintegrasi (Integrated Marketing Communication) Semua tahapan harus terintegrasi termasuk Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian Terintegrasi dengan lembaga terkait Terintegrasi dengan media komunikasi Terintergrasi antara pemerintah pusat dan daerah 13
14 3. Detail Dukungan Database yang lengkap dan informasi yang biasa di butuhkan serta informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan minat investasi untuk keseriusan pemerintah dalam menyambut para investor. Lokasi Ketersediaan lahan, terutama untuk sektor pertanian Kesediaan Infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, komunikasi, ketersediaan tenaga listrik dan air Izin-izin yang dibutuhkan, prosedur mendapatkan izin dari lembaga pemberi izin, persyaratan perizinan dan kepastian izin. Undang-undang dan peraturan terkait termasuk peraturan pemerintah pusat dan daerah 14
15 Kondisi ekonomi makro dan keadaan sosial politik disekitar lokasi. Info tersebut memberi gambaran situasi di sekitar lokasi investasi untuk investor akan ada jaminan keamanan serta kenyamanan berinvestasi pada wilayah tersebut. Ketersediaan Tenaga Kerja Lokal/upah minum regional Kemudahan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah kepada calon investor tertentu yang akan dipacu intensitasnya (tax holiday) Menarik perhatian dan infonya jujur sesuai dengan kondisi yang nyata 15
16 4. Dikemas Dengan Menarik I. Media publikasi Leaflet dan booklet Pertemuan tatap muka (seminar, forum) Compact desk Media cetak Media elektronik Promosi langsung Media internet II. Succes Story dari Investasi besar/strategis 16
17 IV. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS 2014 NO KEGIATAN PRIORITAS KETERLIBATAN DAERAH 1 Aceh Investment Promotion dengan Atase Negara Sahabat, Kadin Pusat, Kadin Aceh dan Dunia Usaha ( Banda Aceh, Jakarta) 2 Forum IMT-GT, Joint Business concil (JBC), Senior Official Meeting (SOM), Ministrial Meeting (MM) Mengalokasikan dana untuk ikut serta dalam Gelar Potensi Daerah dalam rangka forum Aceh Investment Promotion (Menyiapkan Bahan Potensi Investasi) Membentuk Sekretariat IMT-GT di Daerah 3 Gelar Potensi Investasi Daerah Keikutsertaan 23 Kab/Kota 4 Membangun Baliho di beberapa Kabupaten/Kota Dukungan Untuk Peninjauan Lokasi Strategis dan hal tekhnis lainnya 17
18 NO KEGIATAN PRIORITAS KETERLIBATAN DAERAH 5 Marketing Investment Indonesia (Dalam dan Luar Negeri) Daerah Mengalokasikan Dana untuk Keikutsertaan dalam event tersebut 6 Pekan Raya Jakarta Mengalokasikan dana untuk ikut serta dan keikutsertaan Pengrajin unggulan Kab.Kota 7 Penang Fair Mengalokasikan dana untuk ikut serta dan keikutsertaan Pengrajin unggulan Kab.Kota 8 Pembuatan Iklan/Multimedia untuk Display Elektronik 23 Kabupaten/Kota Daerah menyiapkan Profil Potensi Masing-masing yang fokus, Detail dan Feasible. 9 Rencana Detail Profil Investasi aceh Memberikan data-data yang akurat,jujur dan bisa dipertanggungjawabkan. 18
19 Contoh : Detailed Plan yang telah disusun oleh Tim dari Badan Investasi dan Promosi Aceh 19
20 Terima Kasih
STRATEGI PROMOSI INVESTASI DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
PEMERINTAH ACEH STRATEGI PROMOSI INVESTASI DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS Presented by : Ir. Netty Muharni, MURP BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH VISI DAN MISI Visi Aceh Menjadi Salah-Satu Daerah Tujuan
Lebih terperinciARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014
ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2014 Oleh : Ir. Iskandar, M.Sc Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal Aceh dalam rangka Sinkronisasi
Lebih terperinciKEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA
KEBIJAKAN ACEH UNTUK INVESTASI BERBASIS SDA Oleh: Fuadi, SE FORUM MULTI PIHAK DAN KELOMPOK KERJA PERUBAHAN IKLIM ACEH Badan Investasi & Promosi Aceh DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Peraturan Pemerintah Nomor 83
1 1. 2. 3. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciRencana Umum Penanaman Modal Aceh
Rencana Umum Penanaman Modal Aceh Dr. Nazamuddin, SE, MA Universitas Syiah Kuala Salah Satu MISI PEMBANGUNAN ACEH RPJM 2012-2017 Mewujudkan Peningkatan Nilai Tambah Produksi Masyarakat dan Optimalisasi
Lebih terperinciPERCEPATAN PENYUSUNAN RUPMK DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS Oleh : Fuadi, SE
PEMERINTAH ACEH BADAN INVESTASI DAN PROMOSI PERCEPATAN PENYUSUNAN RUPMK DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS Oleh : Fuadi, SE Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Se-Aceh, 11 Maret 2014 1 2 I. RUPM Aceh
Lebih terperinciRAPAT MITRA KERJA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH (DPRA) RENCANA KERJA ANGGARAN DAN PROGRAM PRIORITAS TAHUN Badan Investasi & Promosi Aceh
PEMERINTAH ACEH RAPAT MITRA KERJA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH (DPRA) RENCANA KERJA ANGGARAN DAN PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2014 Presented by : Ir. Iskandar, M.Sc Badan Investasi & Promosi Aceh Sesuai
Lebih terperinciLAPORAN PERCEPATAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 (SEMESTER II)
LAPORAN PERCEPATAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 (SEMESTER II) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH PROVINSI ACEH TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN Standar Pelayanan
Lebih terperinciARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM PRIORITAS 2015
ARAH DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAN PROGRAM PRIORITAS 2015 Oleh: KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH Ir. Iskandar, M.Sc Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Se-Aceh, 11 Maret 2014 OUTLINE
Lebih terperinciPEMERINTAH ACEH RAPAT KONSOLIDASI PERKEMBANGAN REALISASI PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN BALI, 30 Januari-1 Februari 2013
PEMERINTAH ACEH RAPAT KONSOLIDASI PERKEMBANGAN REALISASI PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2013 OLEH KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH Ir. Iskandar, M.Sc BALI, 30 Januari-1 Februari 2013 OUTLINE
Lebih terperinciBAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI 6.1. Kebijakan Pengembangan Investasi di Kabupaten Banyuaesin Konsep dan design arah pengembangan investasi di Kabupaten Banyuasin dibuat dengan mempertimbangkan potensi wilayah
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan
Lebih terperinciAssalamua alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sambutan Kepala Badan Investasi dan Promosi Pada Acara Pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Kawasan Perhatian Investasi MP3EI Rabu, 30 April 2014 Bismillahirrahmanirrahim Assalamua alaikum Warahmatullahi
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2017 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciLOGO. Pokok-Pokok Pikiran Kadin Sumatera Utara
LOGO Pokok-Pokok Pikiran Kadin Sumatera Utara Proses lahirnya UU No.1 Tahun 1987 Tentang Kadin, diawali dengan terbitnya Surat Keputusan Presiden No. 48 Tahun 1973 sebagai bentuk pengakuan Pemerintah terhadap
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci9. URUSAN PENANAMAN MODAL
9. URUSAN PENANAMAN MODAL Peningkatan penanaman modal di daerah dapat menjadi tolok ukur adanya perkembangan perekonomian daerah, yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal langsung baik melalui penanaman modal asing maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanaman modal langsung baik melalui penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Lampiran : I 1. Nama Organisasi : Badan Koordinasi Penanaman Modal 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman berdasarkan peraturan
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN DUNIA USAHA
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLangkah Strategis. Kawi Boedisetio
Langkah Strategis Salah satu agenda pembangunan daerah kabupaten/ kota adalah peningkatan investasi atau penanaman modal. Strategi memikat investor perlu dilandasi oleh tema tertentu disesuaikan dengan
Lebih terperincipengendalian penanaman modal; dengan tugas pokok fungsinya.
PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal Investor relations merupakan salah satu kegiatan bagian hubungan masyarakat. Dalam praktek yang dijalankan oleh
Lebih terperinciPOKOK-POKOK METERI FORUM (MIF) 2016 GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA :
POKOK-POKOK METERI GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA : MANDIRI INVESTMENT FORUM (MIF) 2016 2 3 3 4 4 5 5 6 105.54 110 100.67 100 100.45 90 80 70 60 2013 2014 2015 77 15.801 15.776 10.744 5.329 2013 5.633
Lebih terperinciLD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM
I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL 1. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Insentif Pajak untuk Investasi Insentif pajak untuk investasi merupakan sebuah keringanan pajak yang diberikan oleh negara untuk meningkatkan investasi di
Lebih terperinci(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Lebih terperinciPROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-065.01-0/2013 DS 8062-0178-0959-3942 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM
111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal
Lebih terperinci2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K
BAB XXVI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 516 Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris membawahkan
Lebih terperinciPENGELOLAAN KAWASAN ANDALAN YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN INVESTASI DUNIA USAHA DI KTI
PENGELOLAAN KAWASAN ANDALAN YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN INVESTASI DUNIA USAHA DI KTI OLEH: DRS.H.M. ILHAM ALIM BACHRIE, MM WAKIL KETUA UMUM KADIN SULAWESI SELATAN PENTINGNYA KAWASAN ANDALAN DI KTI Kawasan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/VI/2016 TENTANG PENDATAAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dampak penerapan Tax Holiday (pembebasan pajak) pada penanaman modal asing di
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Dari pembahasan dan analisis yang dilakukan oleh penulis berkenan dengan dampak penerapan Tax Holiday (pembebasan pajak) pada penanaman modal asing di Indonesia pada
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-065.01-0/AG/2014 DS 6820-2770-2962-6085 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja berdasarkan dokumen penetapan kinerja Badan Pembangunan Daerah Kota Bandung
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018
RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018 Organisasi/SUB SKPD : 2.12.01.01 - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KODE Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam
Lebih terperinciBambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD
DAYA SAING DAERAH Bambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD Desentralisasi Sebagian besar kewenangan pemerintahan sudah beralih ke daerah Daerah menjadi unit ekonomi yang mandiri dan bertanggung g jawab terhadap
Lebih terperinciVISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hirarki adalah suatu kondisi yang akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan
Lebih terperinci3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN
3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
Lebih terperinciIV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal
9. URUSAN PENANAMAN MODAL Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang
Lebih terperinciBAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN
BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GRESIK : bahwa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI PENGENALAN AKUNTANSI DI KABUPATEN KEDIRI
PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI PENGENALAN AKUNTANSI DI KABUPATEN KEDIRI Suhardi Email : suhardi19@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi di
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA
SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015
RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015 2014 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2015 yang
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI
1 BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa penanaman
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2010 BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang
Lebih terperinci1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN 2009-2014 A. Rencana Strategis BKPM Tahun 2009-2014 Rencana Strategis (Renstra) BKPM yang disusun merupakan fungsi manajemen untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2017
2016 RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : konsumsi, pengeluaran pemerintah,
Lebih terperinciPEMBIAYAAN DALAM PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2012 BAPPEDA KOTA BANDUNG
LAMPIRAN IV PEMBIAYAAN DALAM PENCAPAIAN SASARAN BAPPEDA KOTA BANDUNG SASARAN MISI-1: Misi 1: Mewujudkan perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien Meningkatnya Perencanaan Pembangunan yang Efektif
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN
RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan upaya perubahan yang lebih baik
Lebih terperinciVISI DAN MISI CALON WALIK0TA DAN WAKIL WALIKOTA SOLOK PERIODE
VISI DAN MISI CALON WALIK0TA DAN WAKIL WALIKOTA SOLOK PERIODE 2015-2020 OLEH : H. ZUL ELFIAN DT. TIANSO, SH, M.Si & REINIER, ST, MM DT. INTAN BATUAH DAFTAR ISI JUDUL/COVER DAFTAR ISI LATAR BELAKANG ISU-ISU
Lebih terperincioleh: Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
oleh: Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Seminar Transmigrasi Dalam Perspektif Pengembangan Wilayah, Kependudukan dan Ekonomi Pedesaan Jakarta, 4 Desember 2013 OUTLINE PAPARAN
Lebih terperinciBab V PENUTUP A. Kesimpulan
Bab V PENUTUP A. Kesimpulan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Surakarta terbentuk atas inisiasi dari Wali Kota Surakarta Joko Widodo pada tahun 2005 untuk memperpendek waktu pelayanan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016
RENCANA KERJA (RENJA) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016 yang
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Maluku Utara BOX 1
BOX 1 LAPORAN HASIL PENELITIAN DASAR POTENSI EKONOMI DAERAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2007 (BASELINE ECONOMIC SURVEY
Lebih terperinciBAB 5 INDIKASI KEKUATAN, KELEMANAHAN, ANCAMAN, DAN PELUANG
BAB 5 INDIKASI KEKUATAN, KELEMANAHAN, ANCAMAN, DAN PELUANG Secara umum, Kabupaten Pandeglang memiliki ke empat faktor eksternal dan internal yang dimaksud diatas, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-65.1-/215 DS8322-73-128-9369 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN/ATAU KEMUDAHAN KEPADA MASYARAKAT DAN/ATAU PENANAM MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPelayanan Penanaman Daerah Secara Terpadu. Teuku Ahmad Yani Lektor Kepala Pada Fakultas Hukum UNSYIAH, 2014
Pelayanan Penanaman Daerah Secara Terpadu Teuku Ahmad Yani Lektor Kepala Pada Fakultas Hukum UNSYIAH, 2014 1 Pengertian Penanaman Modal Segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalamnegeri
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 17 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur 1. Visi dan Misi Provinsi Jawa Timur Visi Provinsi Jawa Timur : Terwujudnya Jawa Timur Makmur dan Berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi Provinsi
Lebih terperinci2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH
2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Banda Aceh dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
Lebih terperinciEE. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
- 847 - EE. PEMBAGIAN URUSAN AN PERINDUSTRIAN 1. Perizinan 1. Penetapan kebijakan Izin Usaha (IUI) dan kawasan 2. Penerbitan IUI bagi industri yang mengolah dan menghasilkan Bahan Beracun Berbahaya (B3),
Lebih terperinciRPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
LEVEL : VISI MISI LEVEL : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJM PROVINSI JAWA TIMUR Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi 1) Meningkatkan
Lebih terperinciTARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim
Lebih terperinci3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,
Lebih terperinci6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM
48 6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1. Kebijakan di dalam pengembangan UKM Hasil analisis SWOT dan AHP di dalam penelitian ini menunjukan bahwa Pemerintah Daerah mempunyai peranan yang paling utama
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
142 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa peranan BKPM DIY dalam upaya mendorong penanaman
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016-2035 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRENCANA KERJA (BPPMD) TAHUN 2010
RENCANA KERJA (BPPMD) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jika kita lihat hasil pelaksanaan pembangunan yang telah kita lakukan berdasarkan tingkat pertumbuhan ekenomi (berdasarkan indikator
Lebih terperinci