Jurnal Mutiara Ilmu, Nomor 1 Tahun 6, Maret 2011: hal Ernawati Br Surbakti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Mutiara Ilmu, Nomor 1 Tahun 6, Maret 2011: hal Ernawati Br Surbakti"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGUASAAN KONJUNGSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BERITA SISWA BT-BS BIMA CABANG LHOKSEUMAWE TAHUN 010 Ernawati Br Surbakti Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Tujuan penelitian ini menggambarkan hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita siswa BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe tahun 010. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan teknik korelasional, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dan dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita siswa BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe tahun 010. Jumlah populasi adalah seluruh siswa kelas IX BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe sebanyak 00 orang. Karena jumlah populasi lebih besar dari 100 orang, maka penelitian menentukan sampel 0% x 00 orang = 40 orang. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah teknik random atau acak. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif dengan teknik korelasional (product momen pearson). Dari hasil analisis korelasi ditemukan harga koefisien sebesar 0,74 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,31. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan sebesar 0,74 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden = 40 orang diperoleh r tabel = 0,31 dan pada taraf signifikansi1% adalah 0,403 dengan demikian r hitung > r tabel (0,74> 0,31) dan 0,74>0,31) dan 0,74>0,403). Sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita teruji kebenarannya dan hipotesis kerja diterima. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik penguasaan konjungsi maka semakin baik pula kemampuan menulis kalimat berita. Kata Kunci: metode deskriptif, teknik korelasional, kalimat berita. I. PENDAHULUAN Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan memakai konjungsi hubungan antar klausa yang satu dengan yang lain akan tampak jelas. Banyak jenis konjungsi yang kita jumpai dalam bahasa Indonesia misalnya: dan, atau, tetapi, sebelum, ketika, dll. Konjungsi (kata sambung) adalah kata yang bertugas menghubungkan atau merangkaikan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat. Kata konjungsi berpadanan dengan conjunction dalam bahasa Inggris yang artinya kata penghubung, kata sambung atau kata perangkai. Kalimat adalah gagasan perasaan atau pikiran yang relatif lengkap serta kesatuan bahasa yang utuh yang memiliki arti penuh bisa dalam bentuk berkelompok kata atau kata yang dibatasi oleh adanya intonasi /jeda panjang yang disertai oleh nada akhir turun atau naik dan mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan sedangkan kalimat berita menurut Alwi (000:353) Kalimat berita disebut juga kalimat deklaratif.

2 Dalam pemakaian bahasa umumnya digunakan oleh pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar, atau pembacanya. Dari uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita pada siswa kelas IX BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe semester genap tahun 010. Agar penelitian ini menjadi terarah maka penulis merumuskan masalah bagaimanakah hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita siswa BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe tahun 010? Adapun tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita siswa BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe tahun 010. II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam kegiatan penelitian, kerangka teoretis memuat sejumlah teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran dan acuan dalam penguatan fakta. Kerangka teoretis merupakan suatu cara untuk menjelaskan variabel atau pokok masalah yang terkandung dalam penelitian. Mengingat pentingnya hal itu maka dalam penelitian akan dimanfaatkan seperangkat teori yang relevan dengan masalah dan ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini, hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita diangkat menjadi pokok permasalahan. Untuk memahami konsep tentang penguasaan konjungsi dikemukakan pengertian penguasaan dan konjungsi serta jenis-jenis konjungsi sehingga diperoleh simpulan pengertian penguasaan konjungsi pada kerangka konseptual. Sedangkan untuk memahami konsep tentang kemampuan menulis kalimat berita, dikemukakan pengertian kemampuan menulis kalimat berita serta jenis-jenis kalimat berita sehingga diperoleh simpulan pengertian kemampuan menulis kalimat berita pada kerangka konseptual..1 Pengertian Penguasaan Konjungsi Penguasaan merupakan sebuah kata yang telah mengalami afiksasi (imbuhan) dari kata dasar kuasa. Penguasaan adalah suatu perbuatan untuk memahami suatu hal dan sanggup menggunakannya untuk hal lain. Penguasaan berarti kemampuan dalam melakukan sesuatu baik yang bersifat abstrak maupun konkret. Menurut Moeliono (000: 305) Kuasa adalah kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu, kekuatan. Penguasaan adalah: (1) proses, cara, perbuatan, menguasai atau menguasakan; () Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dsb). Menurut Poerwadarminta, (003: 5) Penguasaan adalah perbuatan (sesuatu hal) menguasai atau menguasakan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan atau pemahaman untuk melakukan suatu perbuatan dan untuk sesuatu hal lain baik yang bersifat abstrak ataupun konkret. Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan memakai konjungsi hubungan antarklausa yang satu dengan yang lain akan tampak jelas. Banyak jenis konjungsi yang kita jumpai dalam bahasa Indonesia misalnya: dan, atau, tetapi, sebelum, ketika, dll.

3 Konjungsi (kata sambung) adalah kata yang bertugas menghubungkan atau merangkaikan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat. Kata konjungsi berpadanan dengan conjunction dalam bahasa Inggris yang artinya kata penghubung, kata sambung atau kata perangkai. Menurut Moeliono (000: 456) Konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat atau paragraf dengan paragraf. Menurut Alwi, (000: 39) mengatakan Konjungsi yang juga dikatakan kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa. Pada kenyataannya dapat diamati bahwa konjungsi dalam bahasa Indonesia tidak hanya berbentuk satu kata. Disamping ada yang terdiri dari satu kata, konjungsi bahasa Indonesia ada juga yang berbentuk gabungan kata. Konjungsi yang terdiri dari satu kata misalnya: sebab, karena, supaya, agar, dan, atau, tetapi, hingga, dan sebagainya. Sedangkan konjungsi yang merupakan gabungan kata, misalnya: oleh karena, walaupun demikian, akan tetapi, bila mana, dsb. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan konjungsi adalah pemahaman, kesanggupan, kemampuan menguasai kata-kata tugas (kata sambung).. Jenis-Jenis Konjungsi Konjungsi Koordinatif Menurut Alwi (000: 68) Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki kedudukan yang sama. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi koordinatif adalah: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan. Konjungsi Subordinatif Menurut Alwi (000: 69) Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki kedudukan yang sama atau konjungsi yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat. Berikut ini adalah beberapa konjungsi subordinatif: a. Konjungsi Subordinatif Waktu Konjungsi subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai. Penggunaan konjungsi subordinatif waktu dengan fungsi menggabungkan menyatakan waktu digunakan di depan unsur kalimat yang berfungsi sebagai keterangan. Saya berkenalan dengannya ketika saya menghadiri acara ulang tahun di Hotel Asean. b.konjungsi Subordinatif Syarat Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala. Kata penghubung jika, jikalau, kalau, asalkan, bila, manakala, dengan fungsi untuk menggabungkan-menyatakan syarat digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada suatu kalimat majemuk bertingkat. Kalau (jika/jikalau) saya punya uang, pasti kamu akan saya bantu. Kami akan datang jika kami diundang.

4 c. Konjungsi Subordinatif Pengandaian Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya. Konjungsi subordinatif pengandaian adalah subordinatif yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang menyatakan pengandaian. Seandainya aku jadi orang kaya, maka aku akan membantu semua orang terlantar yang seperti diriku ini. d. Konjungsi Subordinatif Tujuan Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar, digunakan dalam kalimat yang menyatakan hubungan tujuan. Warga secara bersama-sama membersihkan lingkungan agar bersih dan indah. Mereka belajar sungguh-sungguh supaya lulus dalam ujian nasional. e. Konjungsi Subordinatif Konsesif Konjungsi subordinatif konsesif adalah: biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendatipun. Konjungsi subordinatif konsesif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang menyatakan hubungan perlawanan. Meskipun hujan turun dengan derasnya, ia tetap berlari menuju rumahnya. f. Konjungsi Subordinatif Pembandingan Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolaholah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih. Konjungsi subordinatif pembandingan menghubungkan dua klausa atau lebih yang menyatakan perbandingan. Ketika ditanya apakah dia yang mencuri uang itu, wajahnya pucat seperti bulan kesiangan. g. Konjungsi Subordinatif Sebab Akibat Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena itu, oleh sebab itu dengan fungsi menggabungkan menyatakan alasan digunakan di depan kata, frase, atau klausa yang berfungsi sebagai keterangan di dalam sebuah kalimat majemuk setara. Kata penghubung sebab merupakan varian dari kata penghubung karena. Namun perlu diperhatikan sebab yang merupakan kata benda tidak dapat diganti dengan karena. Tanpa sebab yang jelas beliau marah kepada kami. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.(ia tidak masuk sekolah sebab ia sakit) h. Konjungsi Subordinatif Hasil Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai, maka. Kata penghuung sampai, sehingga, maka dengan fungsi menggabungkan menyatakan akibat digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat. Secara umum kata penghubung sampai dapat diganti dengan kata penghubung hingga atau sehingga.

5 i.konjungsi Subordinatif Alat Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa. Kata penghubung dengan, tanpa berfungsi untuk menyatakan gabungan biasa. Dapat digunakan diantara dua buah kata benda. j. Konjungsi Subordinatif Cara Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang menyatakan cara. Dengan memohon dan bersujut, dia berlutut meminta maaf di hadapan ibunya. k. Konjungsi Subordinatif Komplementasi Konjungsi Subordinatif komplementasi: bahwa. Kata penghubung bahwa digunakan dengan aturan: a. Untuk menggabungkan mengantarkan objek digunakan pada klausa yang menjadi anak kalimat objek pada sebuah kalimat. b. Untuk menggabungkan mengantarkan subjek digunakan di dalam kalimat pasif. l. Konjungsi Subordinatif Atributif Konjungsi Subordinatif Atributif: yang. Kata penghubung yang dengan fungsi menggabungkan menyatakan ketentuan atau penjelasan digunakan diantara kata benda atau frase benda dengan: a. Kata sifat atau frase sifat b. Kata kerja atau frase kerja m.konjungsi Subordinatif Perbandingan Konjungsi subordinatif perbandingan: sama...dengan, lebih...daripada. Konjungsi subordinatif perbandingan adalah konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang menyatakan perbandingan. Konjungsi Korelatif Menurut Alwi, (000:7) Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa; dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif adalah konjungsi terbelah yaitu sebagian terletak di awal kalimat dan sebagian lagi terletak ditengahnya. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi korelatif adalah: (1) baik... maupun... () tidak hanya...,tetapi...juga (3) demikian...(rupa), sehingga (4) apakah...atau... (5) entah...entah... (6) jangankan...pun... Konjungsi Antar Kalimat Alwi, (000:73) mengatakan bahwa, Konjungsi antarkalimat menghubungkan sebuah kalimat dengan kalimat yang lain. Karena itu, konjungsi jenis ini selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. namun bisa juga terdapat dalam satu kalimat dengan memakai tanda koma. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi antarkalimat adalah: (1) Biarpun demikian/begitu, sekalipun, demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu. () Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya. (3) Tambahkan pula, lagipula, selain itu (4) Sebaliknya (5) Sesungguhnya, bahwasanya, oleh karena itu, oleh sebab itu.

6 .3 Pengertian kemampuan Menulis Kalimat Berita Pengertian Kemampuan Menurut Moeliono (000:63) Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan. Menurut KBBI (005:707) Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan: kekayaan. Pengertian Menulis Tarigan (1988: ) mengemukakan, Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu. Selanjutnya Akhadiah, dkk (1991:1) menyatakan, Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan persasaan dalam tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Pengertian Kalimat Kalimat adalah kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan, perkataan suatu bahasa yang secara relatif berdiri sendiri dan mempunyai pola intonasi. Oleh karena menulis kalimat ini sangat penting, maka dalam pelajaran bahasa Indonesia sebagian besar diwajibkan mempelajari kalimat. Fokker (1983: 11) mengatakan, Kalimat adalah ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan oleh turunan suara. Sedangkan Ramlan, (198: 86) mengatakan, Kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah gagasan perasaan atau pikiran yang relatif lengkap serta kesatuan bahasa yang utuh yang memiliki arti penuh bisa dalam bentuk berkelompok kata atau kata yang dibatasi oleh adanya intonasi /jeda panjang yang disertai oleh nada akhir turun atau naik dan mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Kalimat Berita Menurut Chaer, (1998: 349) Kalimat berita adalah yang isinya menyatakan berita atau pernyataan untuk diketahui oleh orang lain (pendengar atau pembaca). Menurut Alwi(000:353) Kalimat berita disebut juga kalimat deklaratif. Dalam pemakaian bahasa umumnya digunakan oleh pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar, atau pembacanya. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat berita adalah kalimat yang isinya berupa penyampaian berita atau pernyataan kepada orang lain (pendengar atau pembaca) yang fungsinya untuk menyatakan pendapat, tanggapan atau informasi..4 Jenis-Jenis Kalimat Berita Menurut Pardjimin, (005:73) Kalimat berita terdiri dari dua macam yaitu kalimat berita positif dan kalimat berita negatif (kalimat pengingkaran).

7 1.Kalimat Berita Positif Kalimat berita positif adalah kalimat yang disampaikan dalam bentuk berita yang faktual. Kalimat berita positif berisi pembicaraan atau informasi yang sebenarnya. Kruni satu-satunya siswa yang pintar melukis di sekolah kami. Kota Cimahi seramai Kota Tasikmalaya.. Kalimat Berita Negatif Kalimat berita negatif adalah pengingkaran disampaikan dalam bentuk kalimat berita negatif. Kalimat berita negatif adalah kalimat berita yang menggunakan kata tidak, belum, atau bukan. Hani tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya. Hani tidak hadir di sekolah karena sakit..5 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah sebuah jawaban sementara pada suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya.menurut Suryabrata, (1990: 75) Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji coba secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap penelitian teoretis dianggap paling tinggi kebenarannya. Berdasarkan kerangka teoretis dan kerangka konseptual yang telah diajukan di atas, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ha: terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita siswa BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe tahun 010. III. METODE PENELITIAN Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili penelitian. Suharsimi Arikunto, (199:107) Untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jumlah populasi adalah seluruh siswa kelas IX BT-BS BIMA Cabang Lhokseumawe sebanyak 00 orang. Berdasarkan pendapat di atas, karena jumlah populasi lebih besar dari 100 orang, maka penelitian menentukan sampel 0% x 00 orang = 40 orang. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah teknik random atau acak. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif dengan teknik korelasional (product momen pearson). Metode deskriftif adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mendapatkan gambaran suatu hubungan antara dua variabel, Nazir (003:54) menyatakan bahwa Metode deskriftif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriftif ini adalah untuk membuat deskrifsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki Berdasarkan pendapat di atas, maka metode deskriftif dengan teknik korelasional adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dan dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita.

8 Instrumen Penelitian Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes, tes yang digunakan adalah tes objektif pilihan berganda yang dibagi menjadi: Untuk memperoleh data penguasaan konjungsi (variabel X) dan (variabel Y) digunakan tes objektif pilihan berganda sebanyak 30 soal. Setiap soal memiliki alternatif (a,b,c, dan d) dan untuk setiap jawaban yang benar diberi skor satu (1) dan jika salah diberi skor nol (0) untuk setiap soal. Dengan demikian, kumpulan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 30 dan terendah adalah nol. Teknik Analisi Data Teknik analisis data yang diguanakan: (1) Memeriksa lembar jawaban siswa dalam rangka untuk mengetahui skor yang diperoleh setiap siswa baik untuk penguasaan konjungsi (variabel x) maupun menulis kalimat berita (variabel Y); () Mengubah skor menjadi nilai akhir setiap siswa dengan cara membagi jumlah skor yang diperoleh dengan total skor yang diperoleh dengan total skor di kali 100; (3) Mencari nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan seluruh nilai siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa untuk kedua variabel yakni, penguasaan konjungsi (variabel X) dan kemampuan menulis kalimat berita (variabel Y); (4) Melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji linieritas; (5) Mencari hubungan penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita, digunakan rumus korelasi product moment pearson sesuai dengan pendapat Arikunto,(199:100)yaitu: rxy } N XY } ( X )( Y ) }( N X } ( X ) )( N Y } ( Y ) } Keterangan: Rxy : koefisien perkalian antara variabel X : jumlah skor X Y : jumlah skor Y X :jumlah skor X yang dikuadratkan Y :jumlah skor Y yang dikuadratkan XY :jumlah dari hasil kali skor X dan Y N : jumlah sampel (6) Menguji hipotesis dengan cara membandingkan harga kritik r hasil (r.h) denhan harga kritik r tabel (r.t) jika rh>rt pada taraf signifikansi 5% dengan N=40 maka Ha diterima. Sebaliknya jika rh < rt pada taraf signifikansi 5% dengan N=40 maka Ha ditolak. IV. HASIL DAN ANALISA 4.1 Analisis Data Tabel 1. Persentase pada Setiap Peringkat Penguasaan Konjungsi (X) N Interval F. F. Kategori o. Nilai Absolut relatif ,5% 5,5% 40% 5% - Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah 40 (N) 100% -

9 Tabel. Persentase pada Setiap Peringkat Kemampuan Menulis Kalimat Berita (Y) N Interval F. F. Kategori o. Nilai Absolut Relatif ,5% 50%,5% 5% - Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah 40 (N) 100% - Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui siswa yang berkemampuan sangat baik ada 9 orang (,5%), kemampuan baik ada 0 orang (50%), berkemampuan cukup ada 9 orang (,5%), berkemampuan kurang ada orang (5%), dan tidak ada siswa yang memperoleh kemampuan sangat kurang. Hubungan Penguasaan Konjungsi dengan Kemampuan Menulis Kalimat Berita Sebelum koefisien korelasi antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita dihitung, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, dalam rangka untuk mengetahui data berdistribusi normal dan linier hal itu disebabkan perhitungan koefisien korelasi harus memenuhi syarat pengujian yakni data harus berdistribusi normal dan linear, maka di bawah ini akan disajikan uji persyaratan analisis sebaran data yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji Normalitas Sebaran Data Pengujian normal tidaknya sebaran data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat (X ) syarat normal dipenuhi apabila X h < X t pada taraf signifikansi a = 0,05 dengan derajat kebebasan jumlah interval kelas dikurang 1, dalam hal ini jumlah kelas adalah 6 kelas berdasarkan jumlah kelas dikurang 1, dalam hal ini jumlah kelas adalah 6 kelas berdasarkan kelas interval kurva normal sehingga derajat kebebasan(dk)= 5. Tabel 3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Perhitungan No Variabel dk X X Penelitian (hitung (tabel) ) 1. Penguasaan 5 5,06 11,07 Konjungsi. Kemampuan menulis kalimat berita 5 4,1 11,07 4. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yang diduga dapat mempengaruhi variabel terikat.oleh karena itu, ada persamaan regresi yang perlu diuji kelinieran masing-masing Y atas X. Tabel 4 Ringkasa Anava Untuk Persyaratan Y atas X Sumber Varians Totak Regresi(a) ,1 Regresi ,54 (b/a) ,34 Residu (s) dk JK RJK Fh Ft (5%) 431, ,54 117,34 0,735,65 Tuna ,59 0,749 4,10 Cocok Galat ,98 7,8

10 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Ft dengan dk (4:34) padaa = 0,05 adalah,65 dan Fh yang diperoleh adalah 0,735. ternyatabfh < Ft (0,735<,65) sehingga persamaan Y= 1,58 + 6,85X adalah linear sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap pertambahan satu poin penguasaan konjungsi maka akan bertambah pula kemampuan menulis kalimat berita sebesar 6, 85. Uji keberartian regresi dengan dk (1:38) pada a =0,05 diperoleh Ft=4,10 sedangkan Fh=0,749<4,10) sehingga persamaan regresi Y atas Xadalah berarti. Ini berarti setiap penguasaan konjungsi bertambah maka kemampuan menulis kalimat berita juga akan bertambah maka akan bertambah pula penguasaan konjungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y=1,58+ 6,85X membuktikan bahwa data berdistribusi normal dan linier. Setelah diketahui data berdistribusi normal dan linear maka dilanjutkan dengan perhitungan koefisien korelasi antara penguasaan konjungsi (X) dengan kemampuan menulis kalimat berita (Y) digunakan rumus product moment angka kasar sebagai berikut: N NY } ( X )( Y ) rxy } N X } ( X ) N Y } ( Y ) } } Dimana: N=40 X } 690 Y } 931 X }18300 Y } 1745 } } XY } Dengan memasukkan harga-harga tersebut ke dalam rumus maka diperoleh: xy = 0, Pengujian Hipotesis Dari uji persyaratan analisis yakni uji normalitas dan uji linieritas ditunjukkan bahwa Uji normalitas ke dua variabel penelitian adalah berdistribusi normal. Hal ini dapat dibuktikan dari syarat uji normalitas yaitu X h } X t. Dari hasil perhitungan uji normalitas variabel penelitian X h (variabel X) =4,55 dan X h (variabel Y)= 4,3 dan setelah dikonsultasikan dengan X t dengan dk=5 pada taraf signifikansi a } 0,05 diperoleh X t =11,7. Sehingga uji normalitas dari setiap variabel diperoleh X h } X t, yaitu (4,55<11,07)dan (4,3<11,07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data kedua variabel berdistribusi normal. Demikian juga dengan uji linieritas ditemukan bahwa uji linieritas Y atas X adalah linier. Hal ini dapat dibuktikan dari tabel ringkasan ANAVA untuk persyaratan Y atas X bahwa Ft dengan dk (4:34) padaa } 0, 05 adalah,65 dan Fh yang diperoleh adalah 1,8 ternyata Fh<Ft 1,8<,65) sehingga persamaan Y=1,48+,99X adalah linier. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap pertambahan satu poin penguasaan konjungsi maka akan bertambah pula kemampuan menulis kalimat berita sebesar,99. V. SIMPULAN Dari hasil analisis korelasi ditemukan harga koefisien sebesar 0,74

11 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,31. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan sebesar 0,74 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden = 40 orang diperoleh r tabel = 0,31 dan pada taraf signifikansi1% adalah 0,403 dengan demikian r hitung > r tabel (0,74> 0,31) dan 0,74>0,403). Sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat berita teruji kebenarannya dan hipotesis kerja diterima. Berdasarkan pendapat di atas dengan harga koefisien korelasi sebesar 0,74 dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini berarti hipotesis kerja (Ha) diterima dan dapat disimpulkan bahwa semakin baik penguasaan konjungsi maka semakin baik pula kemampuan menulis kalimat berita. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud R.I. Akhadiah, Sabarti, dkk Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional Silabus Bahasa Indonesia. Jakarta. Foker, A.A Pengantar Sintaksis Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita. Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Poerdarminta,W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Pardjimin Bahasa Indonesia Kelas SMP. Bogor: Yudistira Ramlan Sintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo. Tarigan, H.G Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh : EKA YANNE NORISKA SINAGA NIM 071222120010 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK 1 2 Hubungan Penguasaan Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks dengan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis 1 1 keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu kompetensi yang dikaji dan harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengukur besar pengaruh tingkat modalitas belajar terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi.di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 1 HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Rosinta Mauli Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Laura Mayasari Br. Gurusinga Abstrak. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel, III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrumen, uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Intensitas Latihan Membaca Al-Qur an Siswa MTs Al-Khoiriyyah Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 Data tentang intensitas

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian akan disajikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang meliputi (1) deskripsi data, (2) pengujian persyaratan analisis dan (3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional ini dilakukan diseluruh kelas 2 dengan jumlah siswa 448 orang.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional ini dilakukan diseluruh kelas 2 dengan jumlah siswa 448 orang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo. Penelitian korelasional ini dilakukan diseluruh kelas 2 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Otomasi Industri A dan B di SMK Negeri 1 Cimahi yang sedang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan Rata-rata 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari kualitas catatan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan korelasional. Berdasarkan jenis data yang diperoleh penelitian termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan

Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan 1 Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuannya. Pembelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Kartini Simorangkir Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh antar variabel dimana hasil analisisnya disajikan dalam bentuk deskripsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman III. METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pemahaman kosakata dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan data yang valid, benar serta dapat dipercaya tentang hubungan antara dividen per saham dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Roikestina Silaban STKIP Riama Medan, Jl. Tritura No.6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa, HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 AMANDA REYNA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Serang 3, kecamatan Serang, kabupaten Serang Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian a. Lokasi dan subjek Penelitian Penulis melakukan penelitian di FPTK UPI. Alasan penulis melakukan penelitian di fakultas pendidikan

Lebih terperinci

Konjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Konjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Konjungsi yang Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro moejid70@gmail.com Abstract Conjunctions are derived from the basic + affixes, broadly grouped into two, namely the coordinative

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, karena metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskriptif gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Variabel X 1 Yang menjadi Variabel X 1 dalam penelitian ini yakni kekuatan otot lengan bahu. Dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks. 0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras Tuti Ariani Nasution Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi regresi. Penilitian ini dimulai dari berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Karenanya dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

Rama Wadi. NIM

Rama Wadi. NIM Hubungan Kemampuan Menyimak Lagu, Kemampuan Menulis Cerpen, hubungan antara kemampuan menyimak lagu dengan kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas X MAS As-Syarif Desa Kuala Beringin Tahun Pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci