Prosedur Pengujian Mikrobiologi untuk Identifikasi Agen Penyebab Mastitis Subklinis pada Sapi Perah. Alpha-Beta hemolytic Staphylococcus aureus
|
|
- Verawati Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosedur Pengujian Mikrobiologi untuk Identifikasi gen Penyebab Mastitis Subklinis pada Sapi Perah lpha-eta hemolytic Staphylococcus aureus
2 aftar Isi Pendahuluan 1 ab 1 ara Penanganan dan Pengambilan contoh 2 1. ahan pengambilan contoh 2 2. Teknik pengambilan contoh 3 3. Penanganan dan penyimpanan contoh 4 ab 2 ahan dan lat iagnostik 5 1. Pendahuluan dan informasi umum 5 2. Peralatan yang dibutuhkan 5 3. Lembar kerja (format isian) 6 ab 3 Prosedur Pengujian Pewarnaan Gram Uji Katalase Uji KOH Uji MP-Esculin Uji oagulase 15 ab 4 Prosedur iagnostik Inokulasi contoh susu Prinsip kerja ontoh yang terkontaminasi 18 ab 5 Identifikasi Penyebab Mastitis Subklinis Proses identifikasi Prosedur Identifikasi Penyebab mastitis Subklinis 20 ab 6 Streptococci Pola Hemolysis Identifikasi Streptococcus Streptococcus canis (S) 22 ab 7 Staphylococci Pola Hemolysis 23 ab 8 oliforms (O) 24 ab 9 orynebacterium bovis () 25
3 ab 10 Uji Sensitivitas ntibiotik (dimodifikasi) Tujuan Uji isk diffusion susceptibility atatan 26 ab 11 Kultur biakan dari ulk Tank (TPS) Prosedur kultur biakan ulk Tank Hasil kultur biakan ulk Tank Hal yang perlu diperhatikan 28 ab 12 Klasifikasi dan Karakter Mikroba Penyebab 29 Mastitis Subklinis 1. Klasifikasi Karaktaeristik dan pengendalian Mikroba Penyebab Mastitis yang infeksius Penyebab Mastitis dari Lingkungan 35 aftar Singkatan Staphylococcus aureus Staphylococci oagulase Negative Staphylococci Streptococcus agalactiae Streptococci Streptococcus canis Other Streptococci (Environmental Streptococci) oliforms orynebacterium bovis Others (mikroba lainnya) S NS SG S OS O OTH Sumber Tulisan; LORTORY HNOOK ON OVINE MSTITIS (NM) Microbiological Procedures for Use in the iagnosis of ovine Mastitis (NM)
4 Pendahuluan Mastitis merupakan masalah yang sering ditemui diseluruh dunia. Kondisi mastitis berbeda-beda tergantung pada daerah/ Negara, tapi metode yang digunakan untuk pengendalian mastitis pada dasarnya sama. Penyebab utama mastitis adalah mikroorganisme, oleh karena itu sangat penting untuk melakukan proses identifikasi mikroba dari susu dan sapi yang terkena mastitis sehingga pada akhirnya bisa dibuat satu program untuk pengendalian mastitis tersebut. Jika anda ingin melaksanakan program pengendalian mastitis, pengujian bakteriologis susu santa penting dilakukan karena mastitis merupakan penyakit yang infeksius (menular). ontoh susu dari seluruh sapi dari satu kelompok ternak yang bermasalah harus diambil dan kemudian dibiakan di laboratorium. an perlu juga ditambahkan dalam mengidentifikasi mikroba penyebab mastitis di suatu kelompok ternak maka perlu juga dilakukan pengujian sensitivitas antibiotika untuk menentukan jenis antibiotika mana yang ampuh dan efektif dalam pengobatan mastitis nanti. Selain itu tujuan lain dari pengujian bakteriologis ini adalah untuk mengetahui ternak mana saja yang menghasilkan prognosis mastitis yang jelek, sehingga bisa diambil langkah selanjutnya pada ternak sakit tersebut. Pengujian untuk identifikasi mikroba penyebab mastitis yang cepat dan murah sangat penting sekali dilakukan. alam buku petunjuk ini terdapat metode identifikasi dan pengujian mikroba penyebab mastitis yang murah, mudah dan cepat yang bisa dilakukan oleh para praktisi. Juli 2009 JI Short-term Expert NRI kira, VM, Ph JI ounterpart rh. Yoni armawan Sugiri 1
5 2
6 ab 1 Penanganan dan Pengambilan ontoh Susu Pengambilan contoh harus dilakukan se-aseptik mungkin. Kualitas contoh sangat penting dalam prsedur diagnostic. 1. ahan dan lat Pengambilan ontoh Sterile tubes Kapasitas 5-15ml Glove Mencegah kontaminasi dari tangan Kapas steril irendam dalam alcohol 70% Ice Pendinginan contoh Rak Menyimpan contoh Teat dip esinfeksi putting setelah pemerahan Lap bersih Mengeringkan putting sebelum pemerahan Spidol marker Identifikasi sampel Syringe 5-10 ml Pengambilan sampel air atau lainnya MT paddle MT reagent 3
7 2. Teknik Pengambilan contoh Sangat direkomendasikan untuk mengikuti prosedur di bawah ini ketika mengambil contoh susu untuk dibiakkan di laboratorium. (1) mbil sampel susu pada pemerahan terakhir. (2) lap/ bersihkan seluruh putting menggunakan kertas tisu, dimulai dari putting yang terjauh dari pengambil sampel. (3) Gosok lubang putting menggunakan kapas beralkohol dimulai dari putting terjauh dari pengambil sampel. (4) jika sampel yang diambil adalah sampel quarter (jumlah ternak sedikit), ambil sekitar 2,5 ml setiap putting, jika mengambil sampel komposit (jumlah ternak banyak) ambil jumlah yang sama dari setiap putting dimulai dari putting yang terdekat dengan pengambil sampel. Usahakan tabung sampel dengan posisi miring derajat dan tidak menyentuh permukaan putting atau tangan pengambil sampel. (5) celup putting dengan desinfektan setelah pengambilan sampel selesai. Sangat penting untuk menyiapkan putting yang kering dan bersih sebelum pengambilan sampel serta cara pengambilan sampel yang benar untuk mencegah terjadinya kontaminasi sampel, karena jika terjadi kontaminasi akan menyebabkan hasil yang diharapkan menjadi bias. Ikuti cara pengambilan sampel seperti yang tercantum di atas. 4
8 3. Penanganan dan Penyimpanan ontoh Setelah pengambilan sampel, tempatkan tabung sampel pada rak didalam coolbox yang diisi dengan es. Secepat mungkin kirim sampel ke lab dalam suhu 5. 5
9 ab 2 ahan dan lat iagnostik 1. Pendahuluan dan Informasi Umum Peralatan yang dibutuhkan untuk identifikasi dan diferensiasi kuman penyebab mastitis tergantung pada kebutuhan dan tingkatan/ kemampuan pengujian yang akan dilakukan. Peralatan yang canggih/ kompleks tidak diperlukan untuk pengujian rutin mastitis pada sapi perah. Namun sekarang sudah banyak media-media diagnostic yang khusus untuk identifikasi kuman penyebab mastitis. Staphylococci, Streptococci, O dan dapat tubuh pada 5% sheep blood agar. 2. Peralatan yang diperlukan: (1) incubator (37 ), Refrigerator, Microscope, utoclave (2) Peralatan lain yang dibutuhkan (optional): Ose (10 dan 1 micro litter), otton swab, tabung untuk coagulase test, Microscope slides, Spreader (batang penyebar), pinset, unsen burner (lcohol bunsen), MT paddle, gelas eaker, Pipette, sterilized tips, Syringe dengan jarum 18G, kaca pembesar (3) Media agar: 5% sheep blood agar, Muller-Hinton agar (4) Reagent: MT reagent, Rabbit plasma, Esculin discs#, ntibiotic sensitivity discs, quadest sterile, ethanol murni/ alcohol 96%, alcohol 70% (5) Others: iakan S. aureus dengan beta hemolysin dan Strep. galactiae (untuk MP test) # Prosedur pembuatan esculin discs 1. Sterilisasi cakram kertas (diameter 6mm) yang dibungkus dengan alumunium foil (1 bungkus 50 cakram) menggunakan autoclave (121, 15 menit) (1) 2. Menyiapkan larutan Pepton (100 ml) : aquadest 100 ml+ Pepton 1 gr + Garam 0,5 gr.. (2) 3. (2) + esculine 0,1 gr + Ferric itrate 0,05 gr kemudian larutkan dengan cara dididihkan.. (3) 4. Sterilsasi (3) dengan autoclave (121, 15 menit) (4) 5. Simpan (1) dalam petri dish steril 6
10 6. Tuangkan (4) ke (5) dan sisa laturan dibuang. 7. Keringkan menggunakan sterilisasi panas (55 selama 2 hari) (6) 8. Setelah kering kemudian disimpan dalam lemari pendingin. 3. Lembar Kerja / Format isian da tiga jenis lembar kerja (contoh kuartir, contoh komposist, dan contoh bulk tank). 7
11 8 :LF :LR :RF :RR No. No. MP Esc. No. oag. S NS SG OS O OTH P X E K T Z ulture: / / Work Sheet for the Identification of Mastitis ausative Pathogens (Quarter milk samples) ow I ntibiotic Sensitivity Remark Owner: Strep. Staph. Mastitis ausative Pathogen Q
12 Work Sheet for the Identification of Mastitis ausative Pathogens (omposite milk samples) Owner: ulture: / / / No. No. Farm Strep. Staph. Mastitis ausative Pathogen ntibiotic Sensitivity Remark No. MP Esc. No. oag. S NS SG OS O OTH P X E K T Z 9
13 Work Sheet for the Identification of Mastitis ausative Pathogens (ulk milk samples) ulture: / / / No. No. Farm Rank Strep. Staph. Mastitis ausative Pathogen ntibiotic Sensitivity No. MP Esc. No. oag. S NS SG OS O OTH P X E K T Z 10
14 ab 3 Prosedur Pengujian 1. Pewarnaan Gram uat/ siapkan preparat ulas yang sudah dikeringkan: (1) uat preparat ulas dari biakan murni dengan cara mencampur biakan dengan 2-3 mata ose aquades steril. (2) Tandai preparat ulas dengan pensil. (3) Kering udarakan dan kemudian difiksasi dengan cara melewatkan pada api. Prosedur: (1) Teteskan crystal violet pada preparat ulas selama 60 detik. (2) uci dengan air mengalir (3) Teteskan Gram s iodine dua kali selama 60 detik. Keringkan jangan dicuci. (4) Lakukan proses pemucatan 95% alcohol sampai warna menjadi pucat. (5) bilas dengan air mengalir. (6) Teteskan larutan safranin (fuchsin) dan diamkan selama 30 detik. (7) ilas dengan air mengalir. (8) Keringkan dengan kertas saring kemudian amati di bawah mikroskop. 11
15 ONTOH TEMUN MIKROSKOPIK KTERI SUSU Gram positive cocci (Staphylococci) Sama seperti gambaran histologis paru-paru atau kelenjar ambing Gram positive cocci (Streptococci) occi atau ovoid Gram negative batang (Escherichia coli) atang pendek Gram positive batang (orynebacterium bovis) erbentuk club 12
16 2. atalase test Prosedur: (1) Satu tetes larutan 3% hydrogen peroxide (Oxydol) pada microscope slide. (2) ambil satu koloni kuman dengan larutan hydrogen peroxide tersebut. Positive Negative Interpretasi: + Staphylococci, - Streptococci +: terbentuk gelembung gas - : tidak ada reaksi Perhatian: Sel darah merah menghasilkan katalase. Hindari mengambil agar darah dengan koloni kuman, karena akan memberikan reaksi positif palsu. 13
17 3. KOH test Metode yang sederhana dan efektif untuk melanjutkan proses pewarnaan Gram adalah Uji KOH. ahan yang digunakan hanya KOH 3% dan biasanya hasilnya sangat berhubungan erat sekali dengan hasil pewarnaan Gram. KOH 3% dalam jumlah yang sedikit diteteskan pada slide glass. Satu mata ose koloni kuman dicampurkan dengan larutan KOH tersebut. Jika menghasilkan larutan yang kental dalam waktu 5 30 detik, dan jika ose diangkat menghasilkan seperti benang maka bakteri yang diperiksa adalah oliform. Jika tidak maka adalah bakteri gram positif. Positive Negative + Gram Negative (O) - Gram Positive (Staphylococci) +: campuran menjadi kental dan seperti gel - : campuran tetap cair 14
18 4. MP-Esculin test Untuk identifikasi Streptococus, lakukan uji MP pada seluruh koloni yang diduga koloni Strep. S. ureus yang beta hemolysis di goreskan pada bagian tengah plate agar darah domba 5%. Satu atau dua koloni dari suspek strep di goreskan tegak lurus terhadap gorean S tadi dengan jarak 5 mm dari tengah ke pinggir., sebagai control positif maka lakukan goresan SG murni pada agar tersebut dengan cara yang sama dengan suspek. Jika hasil uji MP positif, lanjutkan uji eskulin pada koloni yang positif dengan cara menempelkan cakram eskulin pada koloni tadi (tengah-tengah goresan). 30 menit kemudian diamati hasilnya. Jika warna cakram berubah dari putih menjadi coklat atau hitam berarti ujinya positif. Jika MP positif dan eskulin negative maka koloni suspek adalah koloni Strep. galactiae. MP positive Esculin positive MP Esculin hydrolysis Species + + OS + - SG - + OS - - OS MP+: bentuk mata panah dengan hemolisis komplit pada daerah hemolisis beta S MP- : tidak ada reaksi Esculin hydrolysis+: berubah warna dari putih jadi coklat/hitam Esculin hydrolysis-: tidak ada reaksi (putih) 15
19 5. oagulase test Uji Koagulase untuk membedakan antara S dengan NS (koagulase negative Staph) prosedur: Inokulasi 0.5 ml coagulase rabbit plasma dengan inokulum Staphylococci dari plate biakan kuman. Inkubasikan 37 selama 1-2 hari. Hasil: Hasil positif (terjadi koagulase) dapat terlihat dalam 2-4 jam atau sampai dengan 24 jam. Negative Positive + S - NS oagulase+: terjadi koagulasi oagulase-: tetap cair setelah 24 jam 16
20 hapter 4 Prosedur iagnosa 1. Inokulasi ontoh Susu (1) Penyebaran Inokulum Sampel susu kuartir : satu plate agar darah 5% untuk satu sapi Teteskan 0,01 ml susu dengan menggunakan ose, kemudian susu digoreskan di tiap kuadran plate agar darah 5% Sampel susu komposit : satu plate agar darah 5% untuk dua sapi. Teteskan 0,05 ml dengan pipet steril dan kemudian disebarkan menggunakan batang penyebar ke setengah permukaan agar dengan perbandingan yang sama. Quarter Milk Sample ow I omposite Milk Sample ow I ow I :LF, :LR, :RF, :RR ontoh susu Kuartir ontoh susu komposit 17
21 (2) Inkubasi iakan Suhu yang digunakan untuk inkubasi biakan adalah 37. iakan diamati setelah 20 jam untuk koloni Streptokokki, Staphylokokki, Koliform dan kemudian diinkubasikan lagi selama 24 jam untuk mendeteksi adanya orynebacterium bovis. Mikroorganisme Staphylococci Streptococci oliforms orynebacterium bovis Masa Inkubasi 20 jam 1.5 hari 18
22 2. Prinsip-Prinsip anyak bakteri penyebab mastitis bisa diisolasi dari lingkungan sekitar sapi. akteri bakteri tersebut jika jumlah koloniyang tumbuh di atas 5 koloni dengan ukuran dan warna yang sama, hasil diagnosanya signifikan. Pada kasus Staphylococcus aureus, jika hanya satu koloni yang tumbuh ini merupakan hasil yang signifikan. Infeksi campuran biasanya jarang terjadi (di bawah 5%). Jika hasil dari pembiakan sering ditemukan dua atau lebih jenis bakteri dari sampel susu kuartir, mungkin hal ini disebabkan adanya kontaminasi atau cara pengambilan sampel yang salah (tidak hygiene). Setelah 20 jam amati hasil dari pembiakan. Pada waktu itu, hampir semua bakteri yang terdeteksi adalam gram positif kokus. Jadi sangat penting untuk dilakukan klasifikasi antara Staphylokoki dengan Streptokoki berdasarkan ukuran dan bentuk koloni. Kolofirm (O) jarang terdeteksi pada saat ini. Jika O menginvasi alveoli, akan berkembang dengan cepat dan menghasilkan gejala klinis. tidak biai terdeteksi dalam 20 jam pembiakan. Untuk mendeteksi diperlukan waktu inkubasi di atas 36 jam. 3. Sampel Yang Terkontaminasi ontoh susu yang tidak terkontaminasi dari sapi yang sehat, ambing yang sehat biasanya tidak mengandung bakteri. Pada saat ditemukan jenis bakteri lebih dari tiga yang berasal dari susu kuartir, hal ini kemungkinan disebabkan adanya kontaminasi dan contoh tidak bisa diuji karena terkontaminasi. 19
23 5 Proses Identifikasi agen Penyebab Mastitis Sub Klinis 1. Proses Identifikasi Gambar di bawah ini sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi agen penyebab mastitis subklinis, dengan menggunakan bahan sederhana, cepat dan murah. Hal yang paling dasar dalam identifikasi agen penyebab mastitis subklinis adalah karakteristik koloni (ukuran, warna, pola hemolisis). Karakteristik Koloni Species Warna Warna Staphylococci Kecil- sedang Putih atau kuning Streptococci kecil Tidak berwarna (basah, cembung, tembus pandang) atalase Test + Staphylococci ー Streptococci KOH Test + O ー NS Jika tidak bisa membedakan antara Staphylokokus dengan Streptokokus berdasarkan koloni, maka dilanjutkan pengujian Katalase (pengujiannya sangat mudah) dan selanjutnya untuk membedakan antara Koliform dengan Staphylokoki dengan menggunakan uji KOH. 20
Hijau (alpha) Sempurna (beta) Tidak ada hemolisis (gamma)
BAB 6 Streptococci Streptokoki merupakan salah satu agen penyebab utama infeksi intramamari pada sapi dan biasanya menyebabkan infeksi yang bersifat kronis (mastitis subklinis) dan kadang-kadang kasusnya
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciYoni Darmawan SUGIRI 1) dan Akira ANRI 2)
Prevalensi Patogen Penyebab Mastitis Subklinis (Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae) dan Patogen Penyebab Mastitis Subklinis lainnya pada Peternak Skala Kecil dan Menengah di Beberapa Sentra
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum,
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.
2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pengganti Air Susu Ibu di Unit Perinatologi Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 o C
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan Kunak, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Sampel diuji di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel air diambil dari air sumur gali yang berada di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang yang selanjutnya sampel air dianalisa di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode difusi Kirby bauer. Penelitian di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Lebih terperinciPetunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI Praktikum Mikrobiologi Page 1 Tata Tertib
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi mastitis subklinis dengan rebusan daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap jumlah koloni Staphylococcus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah garam buffer
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2012 di Bagian Mikrobiologi Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera utara.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan metode difusi dengan memakai media Agar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.
Lebih terperinci2. Prosedur Isolasi ke Media Padat
1. Prosedur Isolasi ke Media Cair 1. Seluruh proses dilakukan didekat api 2. Pegang jarum inokulasi di tangan kanan dan tabung berisi biakan bakteri di tangan kiri 3. Buka kapas penutup tabung dengan jari
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi
11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk sekitar Kecamatan Semampir Surabaya dari 5 kelurahan diantaranya Ujung, Ampel,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis Test (CMT) Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) akibat Dipping Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium
11 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Klasifikasi Alat : 1. Alat untuk Pengamatan (Koloni dan Morfologi) 2. Alat untuk Sterilisasi 3. Alat untuk Kultivasi 4. Alat untuk Kuantifikasi Mikroorganisme
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Pengambilan Data 2.1.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014. Isolasi dan karakterisasi penyebab penyakit dilakukan di Laboratorium Penyakit
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi pada udara di inkubator
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada penghambatan pertumbuhan jamur (Candida albicans) dan tingkat kerusakan dinding
Lebih terperinciPENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI
PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI Penularan Penyakit Melalui Makanan Sumber Kontaminasi:penjamah makanan Bakteri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dan eksperimen yaitu dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri endofit dari akar tanaman kentang
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan (mendeskripsikan)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian tentang uji efektivitas jamu keputihan dengan parameter zona hambat dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten
3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bone Bolango. sedangkan untuk melihat ada tidaknya
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan
11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Bidang Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian diadakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Pengambilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggunakan media Mannitol Salt Agar (MSA). pada tenaga medis di ruang Perinatologi dan Obsgyn Rumah Sakit Umum
38 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan metode difusi dengan memakai media
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015. Sempel tanah diambil pada dua tempat yaitu pengambilan sempel tanah hutan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini tertuju pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi probiotik dari Lactobacillus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober Desember 2014 bertempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, diperoleh hasil pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Tabel 2 : Hasil pengukuran
Lebih terperinciIV. KULTIVASI MIKROBA
IV. KULTIVASI MIKROBA PENDAHULUAN Untuk memperoleh kultur murni hasil isolasi dari berbagai tempat maka dibutuhkan alat, bahan dan metode seperti ilistrasi di bawah ini : Media Umum Diferensial Selektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimental dengan menguji isolat bakteri endofit dari akar tanaman kentang (Solanum tuberosum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012 di kawasan konservasi lumba-lumba Pantai Cahaya, Weleri, Kendal, Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain cross-sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder, yaitu data hasil uji kepekaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan survei serta rancangan deskriptif dan eksploratif. B. Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu kambing segar ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Disiplin ilmu yang terkait dalam penelitian ini adalah Ilmu Mikrobiologi, Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium Kesehatan Medan. 3.2 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kaca Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Januari 2012
Lebih terperinciLAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS
LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerusakan material akibat jamur pada ruang penyimpanan arsip merupakan masalah serius yang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari September
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Hari, Tanggal :Selasa, 4 Oktober 2011 Materi Praktikum Tujuan :Teknik Isolasi dan Inokulasi Mikroba : Mengetahui cara teknik isolasi dan inokulasi Mikroba A. DASAR TEORI
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung Timur dan PT. Nusantara Tropical Farm, Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimen. Penelitian eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Desain perlakuan pada penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika IPB (PKBT-IPB) Pasir Kuda, Desa Ciomas, Bogor, dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 yang bertempat di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul pengaruh variasi periode pemanasan pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah dilaksanakan sejak tanggal 11 April
Lebih terperinciPENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS
PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS I. PENDAHULUAN A. L a t a r b e l a k a n g Arsip kertas yang berbahan dasar selulosa tidak luput dari serangan mikrobiologi yang dapat merusak arsip
Lebih terperinciPseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian
6 mudah pada medium nutrien sederhana (Pelczar dan Chan 1988). Escherichia coli bersifat motil atau non-motil dengan kisaran suhu pertumbuhannya adalah 10-40 o C, dengan suhu pertumbuhan optimum adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian eksperimental labolatorik untuk mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan paramedis di Instalasi
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2010 di Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2 perlakuan, yaitu pemberian zat pengatur tumbuh BAP yang merupakan perlakuan pertama dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu :.. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala Kecamatan
Lebih terperinci