STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
|
|
- Sugiarto Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA : MUKRI SETIAWAN BAGUNA NIM : Untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila : DOSEN : Drs. TAHAJUDIN SUBIDYO STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
2 ABSTRAK Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita peristiwa kerusuhan di Ambon pada tahun Awalnya muncul berbagai issu-issu yang beredar di masyarakat akan adanya kerusuhan melalui desas desus, dari mulut ke mulut, telepon dan alat komunikasi lainnya.berbagai segmen dalam mesyarakat Ambon terbagi-bagi berdasarkan kelompok agama. Sementara itu, dari media masa dan sekelompok masyarakat menjelaskan bahwa aksi kekerasan yang terjadi di Ambon semata-mata karena konflik dan pertikaian agama. Pancasila merupakan tuntunan bagi Bangsa Indoensia, oleh karena itu apabila kita mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka masalah yang tak seharusnya terjadi seperti yang diatas dapat di hindari. Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, jika melaksanakannya dengan baik, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud. Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya dengan agama, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.
3 KERUSUHAN AMBON 1999 BAB I PENDAHULUAN Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan. Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara Indonesia. Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang diatur di dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir tidak mempedulikan lagi semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila. Namun, di lain pihak muncul orang-orang yang tidak sepihak atau menolak akan adanya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. A. Latar Belakang Masalah Mungkin kita masih ingat dengan kasus kudeta Partai Komunis Indonesia yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga berbagai konflik dan kerusuhan yang terjadi di bumi Indonesia ini. Kerusuhan di Ambon misalnya, konflik dan pertikaian masyarakat Ambon pada Januari 1999 telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merengut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan kehidupan bermasyarakat. Upaya penyelesian yang telah dilakukan negara dan aparatnya bukannya meredakan konflik dan aksi kekerasan, tapi justru makin memperkeruh keadaaan. Aksi kekerasan terus menerus terjadi tanpa adanya penyelesaian. Masyarakat telah kehilangan rasa aman, rasa saling percaya antara sesama yang di bangun selama bertahun-tahun sebagai modal kehidupan demokrasi sejati telah di hancurkan. Sementara itu, media massa dan berbagai kelompok masyarakat telah menjelaskan bahwa aksi kekerasan di tanah Ambon semata-mata karena konflik dan pertikaian agama. Beredarnya issue-issue akan adanya kerusuhan mengindikasikan bahwa masyarakat sudah mengetahui, hanya tidak memperdulikan. Masyarakat umum tidak mengetahui siapa yang paling berkepentingan dengan issue semacam itu. Berbagai segmen dalam mesyarakat Ambon terbagi-bagi berdasarkan kelompok agama. Ini terekpliotasi menjadi sarana mempermudah meletusnya pertikaian.
4 Jika kita melihat kejadian tadi, kejadian tersebut bersumber pada adanya upaya mengkondisikan masyarakat untuk masuk dalam situasi konflik agama. Penyebaran issue akan adanya kerusuhan melalui selebaran-selebaran, desas-desus, dari mulut ke mulut, dan telepon. Dengan kata lain masyarakat di Ambon telah terprovokasi. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas rumusan masalah nya yaitu : 1. Apakah dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila kejadian tersebut bisa dihindarkan? 2. Apakah dengan terus menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dapat menuju negara yang aman dan stabil?
5 BAB II A. Pendekatan A.1 Historis & Yuridis Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara merupakan hasil kesepakatan bersama yang kemudian disebut sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, didalamnya terkandung semangat kekeluargaan untuk mencapai kesepakatan bersama perlu dipelajari sejarah perumusan masalah Pancasila, sejak masa pengusulan Pancasila, masa proklamasi kemerdekaan, sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan selanjutnya bangsa Indonesia akan tetap melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Dasar filsafat negara Indonesia yang diberi nama Pancasila ini secara resmi dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, walaupun istilah Pancasila tidak disebutkan secara eksplisit dalam Pembukaan tersebut, namun rumusannya sila demi sila secara jelas dicantumkan di dalamnya. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 disebut sebagai tempat tedapatnya rumusan Pancasila. Walaupun demikian dikalangan masyarakat luas pernah terdapat berbagai rumusan Pancasila yang susunannya juga agak berbeda. Tetapi adanya rumusan Pancasila yang berbeda-beda tentang lima unsur yang diberi nama Pancasila itu tidak berarti membawa bangsa Indonesia ke pertentanganpertentangan, karena tanpa adanya rumusan secara resmi pun di dalam diri bangsa Indonesia atau dalam adat istiadat bangsa Indonesia sudah ada benih-benih jiwa Pancasila, hanya yang perlu dicari adalah keseragaman perumusan dan tata-urutannya. Secara historis rumusan-rumusan masalah Pancasila itu dapat diuraikan dalam tiga kelompok: a. Rumusan Pancasila dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang merupakan tahap pengusulan sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia. b. Rumusan Pancasila yang di tetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Dasar Filsafat Negara Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan Proklamasi Kemerdekaan. c. Beberapa rumusan Pancasila dalam perubahan ketatanegaraan Indonesia selama belum berlaku kembali rumusan Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD Dalam tinjauan Historis Pancasila ini perlu dibicarakan juga hal-hal yang menyertainya yang erat sekali dengan rumusan Pancasila yang pernah ada, baik rumusan Pancasila pada masa pengulusan, pada masa penetepan, maupun pada masa perubahan. Dan setelah Pembukaan UUD 1945 berlaku kembali perlu dibicarakan penegasan kembali rumusan Pancasila sebagai masa penetapan yang digunakan untuk seterusnya.
6 Setelah urutan tiga kelompok di atas, kemudian ditambahkan satu masa lagi yaitu : d. Maka pemantapan Pancasila, atau juga dapat dinyatakan masa kesatuan rumusan Pancasila, yaitu sejak dikeluarkannya inpres No. 12 tangal 13 April Pemantapan atau kesatuan rumusan Pancasila ini merupakan titik tolak pengembangan Pancasila, baik dalam pedoman pengamalan maupun dalam pengambangan sistem Filsafat Pancasila. Sebagai usaha ilmiah, filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkkungan bahasannya masing-masing. Cabang-cabang itu menjadi dua kelompok bahasan pokok yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Kelompok pertama mempertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok kedua membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Jadi filsafat teoritis mempertanyakan dan berusaha mencari jawabannya tentang segala sesuatu. Misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai sesuatu keseluruhan, tentang pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui, dan lain sebagainya. Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan tidak susila, baik dan buruk. Sebagai bahasan khususetika membicarakan sifat-sifat yang menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan sesuatu sistem nilai, artinya setiap sila memang memiliki nilai akan tetapi masing-masing sila saling berhubungan, saling ketergantungan secara sistemik dan di antara nilai satu sila dengan lainnya memilki tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam sila-sila Pancasila juga berisi filsafat bertingkat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai religius, nilai adat-istiadat, kebudayaan dan disahkan menjadi dasar negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan. Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat negara, maka nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua macam norma dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan yaitu norma hukum dan norma moral atau etika. Etika dan moral bagi manusia dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berati bahwa etika serta moral yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tidak dimaksudkan untuk manusia secara pribadi. Namun, secara relasional senantiasa dalam hubungannya dengan yang lain. Oleh karena itu dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan di samping dasar hukum yang merupakan suatu landasan formal bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, juga harus dilandasi oleh norma-norma etika dan moral sebagaimana terkandung dalam Pancasila. Hal ini juga pernah dikemukakan oleh Moh. Hatta, tatkala mendirikan negara. Ia menyatakan bahwa...negara pada hakikatnya adalah berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan
7 beradab sebagai landasan moral, yang mewajibkan kepada pelaksana dan penyelenggara negara agar memegang teguh moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur, agar negara tidak terjerumus ke dalam kekuasaan diktator. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa tersusun atas sejumlah kata yang merupakan suatu frase. Unsur frase Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kata polimerfemik ketuhanan, yang terbentuk dari kata dasar tuhan + (ke--an) -> ketuhanan. Makna tersebut secara morfologis mengandung makna abstrak atau menurut (M.ramlan, 1983:245) yaitu kesesuaian dengan hakikat nilai-nilai berasal dari tuhan, dan realisasinya adalah berupa nilai-nilai agama (yang datang dari tuhan). Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kaitannya tertib Hukum Indonesia pada hakikatnya segala perundangundangan yang berlaku di Indonesia harus sesuai dengan hukum Tuhan sebagai sumber bahan dan sumber nilai, dan hal ini terkandung dalam nilai-nilai agama sebagai sumber bahan dan nilai. Dalam kaitannya dengan warga negara sebagai pemeluk agama maka dengan kaitannya dengan hak-hak asasi warga negara diatur dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dengan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah sederetan kata yang merupakan suatu frase, unsur inti sila tersebut adalah kemanusiaan. Terdiri atas kata dasar manusia + afiks ke-an - >kemanusiaan. Makna kata tersebut secara mofologis berarti abstrakí atau hal. Jadi kemanusiaan berarti kesesuaian dengan hakikat manusia. Arti kemanusiaan dalam sila kedua tersebut mengandung makna : kesesuaian sifat-sifat dan keadaan negara dengan hakikat (abstrak) manusia. Yang dimaksud sifat-sifat dan keadaan yaitu meliputi hal-hal pokok kenegaraan antara lain : hakikat negara, kekuasaan negara, pendukung kekuasaan negara,penguasa negara, bentuk negara, tujuan negara, sistem pemerintahan negara, hal-hal yang menyangkut segala aspek penyelenggaraan negara (Notonagoro, 1975:87). Oleh karena itu hakikat manusia, sangat menentukan hakikat negara, konsep-konsep dasar negara sangat ditentukan oleh konsepsi filosofis tentang manusia. Kosekuensianya hal-hal yang berkaitan dengan hakikat dan segala aspek penyelenggaraan negara harus bedasarakan atas nila-nilai yang bersumber pada hakikat tentang manusia.
8 B. PEMBAHASAN Sebagai usaha ilmiah, filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkungan bahasannya masing-masing. Cabang-cabang itu menjadi dua kelompok bahasan pokok yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Kelompok pertama mempertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok kedua membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Jadi filsafat teoritis mempertanyakan dan berusaha mencari jawabannya tentang segala sesuatu. Misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai sesuatu keseluruhan, tentang pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui, dan lain sebagainya. Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan tidak susila, baik dan buruk. Sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-sifat yang menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. (DRS.Kaelan, M.S, 2002:133,134) Makna Ketuhanan Yang Maha Esa secara morfologis mengandung makna abstrak atau menurut yaitu kesesuaian dengan hakikat nilai-nilai berasal dari tuhan, dan realisasinya adalah berupa nilai-nilai agama (yang datang dari tuhan). (M.ramlan, 1983:245) Arti kemanusiaan dalam sila kedua tersebut mengandung makna kesesuaian sifat-sifat dan keadaan negara dengan hakikat (abstrak) manusia. Yang dimaksud sifat-sifat dan keadaan yaitu meliputi hal-hal pokok kenegaraan antara lain : hakikat negara, kekuasaan negara, pendukung kekuasaan negara,penguasa negara, bentuk negara, tujuan negara, sistem pemerintahan negara, halhal yang menyangkut segala aspek penyelenggaraan negara (Notonagoro, 1974:87) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan sesuatu sistem nilai, artinya setiap sila memang memiliki nilai akan tetapi masing-masing sila saling berhubungan, saling ketergantungan secara sistemik dan di antara nilai satu sila dengan lainnya memilki tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam sila-sila Pancasila juga berisi filsafat bertingkat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai religius, nilai adat-istiadat, kebudayaan dan disahkan menjadi dasar negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan. Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat negara, maka nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua macam norma dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan yaitu norma hukum dan norma moral atau etika. Etika dan moral bagi manusia dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berati bahwa etika serta moral yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tidak dimaksudkan untuk manusia secara pribadi. Namun, secara relasional senantiasa dalam hubungannya dengan yang lain. (DRS.Kaelan, M.S, 2002:140,141)
9 Pernah dikemukakan oleh Moh. Hatta, tatkala mendirikan negara. Ia menyatakan bahwa...negara pada hakikatnya adalah berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai landasan moral, yang mewajibkan kepada pelaksana dan penyelenggara negara agar memegang teguh moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur, agar negara tidak terjerumus ke dalam kekuasaan diktator. (DRS.Kaelan, M.S, 2002:141) Pancasila sebagai pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa dan yang merupakan cerminan dari jiwa bangsa Indonesia, diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh bangsa dan rakyat Indonesia, Karena ia sebenarnya telah tertanam dalam kalbunya bangsa Indonesia. Oleh karena itu ia juga merupakan dasar negara yang mampu mempersatukan sekuruh rakyat Indonesia. Pancasila secara sistematik dan sekaligus dapat menunjukan bahwa pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia. Di mulai dai pemikiran tentang jiwa bangsa Indonesia sampai dapat dinyatakan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia yang merupakan fungsi dan kedudukan Pancasila, yakni : 1. Pancasila sebagai Jiwa bangsa Indonesia Setiap manusia lahir dibekali dengan jiwa sebagai sumber daya bagi manusia untuk memikirkan serta memutuskan apa yang sesuai dengan dirinya. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia ini merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. 2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Jiwa bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan mempunyai arti dinamis. Ciri-ciri khas yang merupakan perwujudan dengan kepribadian bangsa, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. 3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Dengan kepribadian bangsa Indonesia yang kuat maka secara langsung kepribadian itu menjelma menjadi pandangan hidup yakni Pancasila juga dapat langsung menetukan tujuan hidup bagi bangsa Indonesia. 4. Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan dunia dan kebahagiaan sempurna. Tujuan ini pengertiannya abstrak, disamping juga relatif. Oleh kerena itu perlu dijabarkan dan disesuaikan dengan pandangan hidup bangsa sendiri sehingga tujuan hidup yang ingin dicapai itu bukan hal-hal yang diluar jangkauannya. Kebahagiaan hidup yang ingin dicapai dengan Pancasila adalah kebahagiaan hidup yang selaras serasi dan seimbang, baik secara pribadi, manusia dengan masyarakat, dengan lingkungan, dengan tuhan, maupun mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Sekaligus juga menciptakan tata masyarakat adil dan makmur atas dasar pertimbangan dan hikmat Tuhan dan kebijaksanaan bangsa Indonesia.
10 5. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia Dengan berdasar pada pandangan hidup Pancasila dan tujuan hidup Pancasila, maka antara pandangan dan tujuanini ada satu cara yang ingin dilaksanakan. Untuk menyesuaikan pandangan hidup terhadap tujuan hidup yang sama dan identik yakni pancasila ini, maka cara pelaksanaannya juga pengalaman Pancasila itu sendiri yang merupakan suatu pedoman hidup.dengan berpedoman Pancasila ini berarti juga memelihara nilai-nilai luhur yang menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan meneruskan ke generasi berikutnya dengan menyesuaikan perkembangan masyarakat modern. Dengan lima tahap ini yang semuanya merupakan satu kesatuan tida dapat dipisah-pisahkan dan adanya secara bersamaaan. Pancasila tidak dapat terlepas dari bangsa Indonesia, demikian juga bangsa Indonesia tidak dapat meninggalkan Pancasila. (Bakry,MS Noor. 1994:156,157,158,159) Berdasarkan pendapat diatas disintesa bahwa : Pancasila merupakan tuntunan bagi Bangsa Indoensia, oleh karena itu apabila kita mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka masalah sebesar apapun itu akan bisa diselesaikan. Dalam penjabaran Pancasila sudah jelas sekali tujuan dari Pancasila, Yaitu mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan berpegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tujuan Bangsa Indonesia dapat tercapai.
11 BAB III A. Kesimpulan Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, jika melaksanakannya dengan baik, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud. B. Saran Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya dengan agama, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.
12 DAFTAR PUSTAKA DRS, Kaelan, M.S., 2002, Filsafat Pancasila, Paradigma:Yogyakarta DRS, Kaelan, M.S., 1996, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma:Yogyakarta Bakry, Noor, MS., 1994, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Liberty:Yogyakarta Ramlan, M., 1983, Morfologi, C.V Karyono:Yogyakarta Notonagoro, 1974, Pancasila Dasar Filsafah Negara, Cet. 4, Pantjuran Tudjuh:Jakarta
PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta
PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta Nama Lengkap : Tasyrifah Santi R NIM : 11.02.8030 Kelompok : A Program Studi : Diploma 3 Jurusan Dosen : Manajemen Informatika : M Khalis Purwanto,
Lebih terperinciPANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07
PANCASILA & AGAMA Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Reza Oktavianto Nim : 11.12.5818 Kelas : 11-S1SI-07 Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI KEL. : NUSANTARA DOSEN : Drs.
Lebih terperinciMakalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila PANCASILA MELAWAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Di susun oleh : Nama : Anggita Dwi Chrisyana No : 11.12.6279 Jurusan : S1-Sistem Informasi FAKULTAS S1 SISTEM INFORMASI STMIK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA
TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA DISUSUN OLEH : Nama : HERWIN PIONER NIM : 11.11.4954 Kelompok : D Program Studi : STRATA 1 Jurusan : Teknik Informatika DOSEN PEMBIMBING : TAHAJUDIN SUDIBYO Drs. UNTUK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA DI SUSUN : NAMA : NANDA GILANG YUDHA PRATAMA NIM : 11. 11. 4788 KELAS : 11 S1T1 03 KELOMPOK : C DOSEN : TAHAJUDIN S. Drs SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciPANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM
PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Disusun oleh : Nama : Oky Prasetya Aji P. NIM : 11.11.4984 Program Studi : Pancasila Jurusan : S1 Teknik Informatika Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinciMAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI NAMA : KHOLIS DWI AROHMAN NIM : 11.01.2991 Kelas Kelompok Program studi Dosen : D3-TI : B : Pend. Pancasila : Irton, SE, MSi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Nama : Virsanima Fernanado NIM : 11. 12. 5449 Kelompok : G Jurusan : Sistem Informatika Dosen : M. Ayub Pramana, SH JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH
Lebih terperinciPERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Nama : Rakhmat Subandi NIM : 11.11.5598 Kelompok : F Jurusan : S1-TI Dosen Pembimbing : DR. Abidarin Rosyidi, Mma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah ideologi bangsa Indonesia, tentu tidak terlepas dari Pancasila. Sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA
LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA Disusun Oleh: Nama : Heruadhi Cahyono Nim : 11.02.7917 Dosen : Drs. Khalis Purwanto, MM STIMIK AMIKOM
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Zaka nurhadi Nim : 11.11.5663 Kelompok : F Program studi : S1-Teknik informatika Dosen : Dr.
Lebih terperinciETIKA POLITIK PANCASILA
ETIKA POLITIK PANCASILA Oleh: Dwi Yanto Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma arif Buntok, Kalimantan Tengah Abstrak Pengertian secara sederhana tentang Politik adalah, Suatu kegiatan untuk mencapai
Lebih terperinci17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara
1. Suatu kumpulan gagasan,ide ide dasar serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu bangsa dan negara adalah pengertian... a. Ideologi c. Tujuan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciNILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Galang Swawinasis (11.02.8059) Dosen Pembimbing : Kalis Purwanto Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pancasila
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Disusun oleh: NAMA : HARI ANGGARA NIM : 11.12.5805 KELOMPOK STUDI JURUSAN DOSEN : H (HAK ASASI) : PANCASILA
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM TERTINGGI DISUSUN OLEH NAMA : ALFAN RASYIDI NIM : 11.12.5949 KELOMPOK : I DOSEN : Drs.Mohammad Idris.P,MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Pancasila ditinjau dari pendekatan
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Kewargaan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945
TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945 Di susun oleh : Nama : Garna Nur Rohiman NIM : 11.11.4975 Kelompok : D Jurusan Dosen : S1-TI : Tahajudin Sudibyo, Drs Untuk memenuhi Mata Kuliah Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.
Lebih terperinciAsas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.
PANCASILA LANJUT Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan
Lebih terperinciFAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN Dosen Nama : Dr. Abidarin Rosyidi, MMA :Ratna Suryaningsih Nomor Mahasiswa : 11.11.5435 Kelompok : E Program Studi dan Jurusan : S1 Sistem Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Lebih terperinci1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)
1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup) Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di
Lebih terperinciMengaplikasikan Nilai-nilai Pancasila Dengan Donor Darah
Mengaplikasikan Nilai-nilai Pancasila Dengan Donor Darah Disusun Oleh : Nama : Ihsan Hadi NIM : 11.11.5025 Kelas Kelompok Dosen : S1-TI-06 : D : Drs. Tahajudin.S Untuk memenuhi satu syarat mata kuliah
Lebih terperinciHAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar negara, sebab dasar negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
Lebih terperinciPancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara
Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELOMPOK F NAMA : AZIS AGUS PRADHIKA NIM : 11.11.5556 KELAS : 11-S1 TI-13 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI Dr,M,Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Pancasila
Lebih terperinciPancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)
Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN Pancasila Sebagai Dasar2
Lebih terperinciA. Latar Belakang. B. rumusan masalah
ABSTRAKSI Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang
Lebih terperinciBERPERILAKU PANCASILA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN
Lebih terperinciKEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA
KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA Dosen : Tahajudin S, Drs Disusun Oleh : Nama : Ilham Prasetyo Mulyadi NIM : 4780 Kelompok : C Program Studi : S1 Jurusan : Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinci3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag
3.2 Uraian Materi 3.2.1 Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar
Lebih terperinciBAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA A. PENGANTAR Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM EKSISTENSI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS
Lebih terperinciB. Tujuan C. Ruang Lingkup
27. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan di diharapkan
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM
PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM Oleh : MIRZA SIDHATA MZ 11.11.5500 KELOMPOK F Dosen: DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Pancasila Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Empat Syarat Sifat Ilmiah Pancasila Yuridis Kenegaraan
BAB I PENDAHULUAN A. Empat Syarat Sifat Ilmiah Pancasila Yuridis Kenegaraan Terdapat empat tiang penyangga dalam mempelajari ilmu Pancasila yuridis kenegaraan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Objeknya
Lebih terperinciPENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA DISUSUN OLEH: Nama : Desi Purwati NIM
Lebih terperinciMAKALAH PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BIDANG PROFESI MANUSIA
MAKALAH PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BIDANG PROFESI MANUSIA Disusun: Nama : Aries Paraditha NPM : 11.11.4900 Kelompok : D Program Studi : S1 TI Dosen: Tahajudin Sudibyo,Drs. MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciPENERAPAN PANCASILA SILA KE 1 DALAM KEHIDUPAN KEAGAMAAN DI KONTRAKAN DUSUN BAKUNGAN RT 02 RW 58
PENERAPAN PANCASILA SILA KE 1 DALAM KEHIDUPAN KEAGAMAAN DI KONTRAKAN DUSUN BAKUNGAN RT 02 RW 58 Disusun oleh : Nama : Patria Nusa Nanta S NIM : 11.11.5064 Untuk memenuhi syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila
Lebih terperinciAKU WARGA NEGARA YANG BAIK
AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI
TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI DI SUSUN NAMA : LEVYNA ISTA NIM : 11.01.2856 PROGRAM STUDY JURUSAN DOSEN : DIPLOMA TIGA : TEKNIK INFORMATIKA : IRTON SE, M.Si SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciBerilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciKONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Dosen : Drs.Tahajudin Sudibyo N a m a : Argha Kristianto N I M : 11.11.4801 Kelompok : C Program Studi dan Jurusan : S1 TI SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Gerakan Pembasisan Pancasila Pancasila
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA
PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Drs. Tahajudin Sudibyo Disusun oleh : Dwi Nuril Huda NIM : 11.11.4620
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciPENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA
MAKALAH PANCASILA PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA Untuk memenuhi syarat kelulusan pendidikan pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 DISUSUN OLEH : NAMA KELOMPOK : HASAN BASRI : D NIM : 11.11.4993 JURUSAN
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH Dosen Pembimbing : Kalis Purwanto, MM. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Nilai Program Study D3 Untuk Mata Kuliah
Lebih terperinciPENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN -ABSTRAKSI BERNEGARA Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki arti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1
Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PANCASILA DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Kurangnya pemahaman nilai luhur Pancasila saat ini menjadi salah satu hal
1 PENINGKATAN PEMAHAMAN PANCASILA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Julia Bea Kurniawaty julia_bea@yahoo.com Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Kurangnya
Lebih terperinciNilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat
Lebih terperinciPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara Di susun oleh Nama : Reza Anggiawan NIM : 11.11.4904 Kelompok D S1 Tekhnik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta Abstrak Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah
Lebih terperinci: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciPancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta
Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad
Lebih terperinciDIAZ RATNA DEWY EA32
DIAZ RATNA DEWY 12213413 2EA32 2014/2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Pendahuluan Pendidikan
Lebih terperinciPENGAMALAN PANCASILA DALAM MASYARAKAT
PENGAMALAN PANCASILA DALAM MASYARAKAT Disusun oleh : Nama : Alex Anggriawan Nugraha NIM : 11.11.5107 Kelompok : D Dosen : Drs. Tajahudin Sudibyo Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendidikan
Lebih terperinciMAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA
MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : TAUFIK BUDI SETIAWAN NPM : 11.11.5097 KELOMPOK
Lebih terperinciPENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Oleh: Dwi Yanto Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai
Lebih terperinciPANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM
PANCASILA DAN HAM Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM Oleh: Rony Irwan Syah 11.11.5287 Kelompok : E S1 Teknik Informatika Dosen : DR. Abidarin Rosyidi, MMa. STMIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR disusun oleh Rosyied Hamidy 11.11.5633 KELOMPOK PANCASILA F Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. STRATA 1 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Dosen: Muhammad Idris Disusun Oleh: Nama : Dimas Pandu W. NIM : 11.01.3005 Kelompok : B Kelas : 11-D3TI-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENETAPAN PANCASILA Dosen: Muhammad Idris
Lebih terperinciMODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA
MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan
Lebih terperinciSEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin
Lebih terperinciNILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK
BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK A. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma 1. Pengertian Nilai Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Nama : Ika Nur Lathifah NIM : 11.11.5445 Kelompok Jurusan Dosen : E : S1-TI : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jalan Ring Road Utara Condong Catur,
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI Pertemuan ke 6 suranto@uny.ac.id 1 Pengertian Nilai Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai
Lebih terperinciPENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI NAMA : Ragil Prasetia Legiwa NIM : 11.02.7942 TUGAS JURUSAN KELOMPOK NAMA DOSEN : Tugas Akhir Kuliah Pancasila : D3 - MI : A : M. Khalis Purwanto
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari hari Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : AHMAD LUTFI 29/11/1011 NIM : 11.01.2969 JURUSAN : D3 TI 03 Nama Dosen
Lebih terperinciInisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA
Inisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA Saudara mahasiswa yang saya hormati. Salam sejahtera dan selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online mata
Lebih terperinciPANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA
PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP dan DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP dan DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Oleh Aini Fadilatul Rochmah 11.11.5218 Kelompok E Dosen : Abidarin Rosidi M.Ma Jurusan Tekhnis Informatika Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciPAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :
PAPER PANCASILA Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : Nama : Eko Hernanto NIM : 11.11.4791 Kelompok Jurusan Program studi : C : S1-TI :Pancasila SEKOLAH TINGGI TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya (Hasan,
Lebih terperinciLANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Rowland Bismark Fernando Pasaribu 9/9/2013 Penyajian perkuliahan Pendidikan Pancasila dimimbar Perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinci