STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM"

Transkripsi

1 STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STRUKTUR KURIKULUM Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Struktur kurikulum terdiri dari 3 komponen yakni : komponen mata pelajaran, komponen muatan lokal, komponen pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3. Kelompok mata pelajaran estetika. 4. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. 5. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi Masing masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan mata pelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok mata pelajaran itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut : 1 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

2 Tabel 3.1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk 2 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

3 No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. 3 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

4 Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya, antara lain sebagai berikut :Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. 1. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kpribadian meliputi Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3. Kelompok mata pelajran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Bali. 4. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Struktur kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan program pendidikan yang ada di SMP Negeri 1 Semarapura yaitu : 1. Program Pendidikan Reguler, yaitu program layanan pendidikan dimana siswa diberikan kesempatan dan wajiib untuk mengikuti dan menyelesaikan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum selama 3 (tiga) tahun. 2. Program Pendidikan Inklusi, yaitu program layanan pendidikan dimana kepada siswa yang mengalami ketunaan (disabilitas) diberikan kesempatan dan wajib untuk mengikuti dan menyelesaikan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum selama 3 (tiga) tahun. Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Semarapura terdiri dari 10 mata pelajaran, 2 muatan lokal dengan jumlah 36 jam pelajaran/minggu. Berpedoman kepada hal tersebut, struktur kurikulum SMP Negeri 1 Semarapura untuk Kelas Reguler dan Kelas Inklusif (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ( Tuna Grahita) disusun sebagai berikut : A. Kelas Reguler Kelas dan Alokasi No. Komponen Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

5 3. Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal 1. Bahasa Daerah Bali Budi Pekerti C. Pengembangan Diri 1. Kegiatan Terprogram : Layanan bimbingan dan Konseling dan ekstra kurikuler. 2. Kegiatan Tidak Terprogram : Rutin, spontan dan keteladanan Jumlah *) Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran B. Kelas Inklusif ( Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ) : Tuna Grahita Kelas dan Alokasi No. Komponen Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

6 7. Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal 1. Bahasa Daerah Bali Budi Pekerti C. Pengembangan Diri 1. Kegiatan Terprogram : Layanan bimbingan dan Konseling dan ekstra kurikuler./ Bina Gerak bagi Kelas Inklusif. 2. Kegiatan Tidak Terprogram : Rutin, spontan dan keteladanan Jumlah *) Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Tuna Daksa/ Tuna Grahita Pengembangan Diri yang dilaksanakan : Bina Gerak oleh Guru Mata Pelajaran Penjasorkes. Bagi peserta didik Tuna Grahita ringan diperlukan perlakuan khusus dan atau penanganan khusus pada saat proses pembelajaran berlangsung. B. MUATAN KURIKULUM 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran beserta alokasi waktu pembelajaran berpedoman pada struktur kurikulum di atas. a. Pendidikan Agama Meliputi : Agama Hindu, Islam, Kristen, Katolik, dan Budha, menyesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah. 6 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

7 1. Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia 2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing. 3. Meningkatkan toleransi umat beragama b. Kewarganegaraan dan Kepribadian Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan. c. Bahasa Indonesia Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap iptek. Dasar pertimbangan kami SMPN 1 Semarapura menambahkan 2 jam pelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah karena bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu yang dapat mempererat tali persaudaraan kita dan mewujudkan persatuan bangsa. Untuk hal tersebut para siswa diharapkan dapat mengembangkan bahasa Indonesia melalui program literasi yaitu siswa wajib membaca buku pelajaran di sekolah sebelum pembelajaran dimulai. Dalam program literasi siswa diharapkan dapat mengembangkan bahasa Indonesia serta dapat mengaplikasikannya, terampil dalam mencipta puisi, terampil mencipta karya sastera bahasa Indonesia, berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia secara luas. d. Bahasa Inggris Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi. 7 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

8 e. Matematika Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan iptek. f. Ilmu Pengetahuan Alam Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan iptek. g. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk 2. Mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat 3. Memiliki keterampilan hidup secara mandiri. 4. Memiliki keterampilan dalam bidang kewirausahaan. Pada mata pelajaran IPS juga ditambahkan 1 jam pelajaran atas dasar pertimbangan bahwa ilmu sosial dan ekonomi tentu dalam era globalisasi ini perlu dikembangkan agar masyarakat atau peserta didik kita paham dan mampu mengaplikasikan ilmunya di masyarakat terutama di bidang kewirausahaan untuk menumbuhkembangkan dunia perekonomian, perdagangan baik nasional maupun dunia internasional. h. Seni Budaya Meliputi : Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional. Ditambahkan 1 jam pelajaran bagi mata pelajaran seni budaya oleh karena dipandang perlu agar seni budaya tetap lestari dan selaras dengan kemajuan jaman perlu pemantapan dan penguatan. i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1. Menanamkan kebiasaan hidup sehat 8 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

9 2. Meningkatkan kebugaran, dan keterampilan dalam bidang olahraga 3. Menanamkan rasa sportivitas, tanggung jawab, displin, dan percaya diri pada siswa. j. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi. Meliputi : Elektronika, Teknologi, Informasi, dan komunikasi 1. Memberikan keterampilan di bidang teknologi informatika dan keterampilan elektronika dan dapat mengaplikasikannya dalam rangka penyesuaian diri dengan era globalisai. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Materi muatan local tidak sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Peraturan daerah no. 3 th 1992 mengamanatkan bahwa bahasa Daerah Bali dan Aksara Bali dijadikan mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sedangkan surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali no. 715/1/19/ tentang pendidikan budi pekerti sebagai muatan lokal. Sehubungan dengan hal tersebut SMP Negeri 1 Semarapura menetapkan Bahasa Daerah dan Aksara Bali juga Budi Pekerti sebagai mata pelajaran muatan lokal yang wajib diikuti oleh peserta didik pada semua tingkatan kelas. a. Bahasa Bali Tujuan: 1. Mengembangkan kompetensi berbahasa Bali untuk melestarikan bahasa Bali. 2. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Bali sebagai bahasa ibu, bahasa pergaulan dan bahasa pengantar kebudayaan daerah Bali. 3. Siswa memahami Bahasa dan Sastra Bali dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacammacam tujuan, keperluan dan keadaan. b. Budi Pekerti 9 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

10 1. Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang etika, moral dan tata krama serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Disamping itu, dalam mata pelajaran Budi Pekerti ditanamkan juga etika berlalu lintas (ELL) 2. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai penerus bangsa 3. Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang, baik secara individual maupun sosial 4. Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan. 5. Memupuk sikap dan tanggungjawab dalam etika berlalu lintas (ELL). 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengebangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan khususnya pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi oleh konselor sedangkan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Pengembangan diri dilakukan dalam bentuk pengembangan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dilakukan didalam dan diluar sekolah. Pengembangan diri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, 10 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

11 bakat, minat, kondisi dan pengembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan SMP Negeri 1 Semarapura, antara lain sebagai berikut : 1. Kegiatan Terprogram 1.1 Pengembangan Diri Wajib Kegiatan Layanan Konseling meliputi kegiatan pengembangan / layanan BK yang berkenaan dengan pelaksanaan kehidupan pribadi, kemampuan sosial, kemampuan belajar serta wawasan perencanaan karir yang bertujuan untuk : 1. Membantu memecahkan masalah/ kesulitan belajar siswa 2. Membantu menangani masalah kehidupan sosial siswa / interaksi siswa di lingkungan sekolah 3. Pengembangan bimbingan karir siswa 4. Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi Kepramukaan 1 Melatih siswa untuk terampil dan mandiri 2. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri 3. Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan 4. Memiliki sikap kerja sama kelompok 5. Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain orang lain yang mengalami musibah dan bencana alam 6. Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat Kegiatan Palang Merah Remaja 1. Memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada orang lain 2. Memiliki sikap kerja sama kelompok 11 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

12 3. Melatih sikap saling menolong antar sesama 4. Memiliki pengetahuan dan praktik PPPK 5. Melatih siswa secara cepat memberikan pertolongan pertama 1.2 Pengembangan Diri Pilihan Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja 1. Melatih siswa terampil dalam menulis karya ilmiah 2. Melatih siswa berpikir kritis 3. Mampu berkompetisi dalam berbagai lomba ipteks Kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya 1. Mengembangkan prestasi olahraga : a. Basket b. Sepak Bola c. Tenis Meja d. Bulu Tangkis e. Volley ball f. Renang g. Bridge h. Karate i. Menembak j. Futsal k. Catur l. Pencak Silat m. Atlet n. Panjat Tebing 2. Mengembangkan seni bela diri: ( Karate, Yudo, Pencak Silat ) 3. Mengembangkan seni rupa, musik, sastra, tari, drum band, foto grafer dan tabuh; 4. Mengambangkan Dharma Gita/ Nyastra Bali 5. Mengembangkan mejejahitan 12 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

13 6. Melestarikan budaya Bali 7. Mengembangkan bakat siswa untuk mewujudkan kecakapan hidup Pembinaan Kelompok Mata Pelajaran (Matematika, Biologi, Fisika, dan Bahasa Inggris) 1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti olimpiade Matematika, Fisika, dan Biologi 2. Mengembangkan kompetensi berbahasa Inggris sebagai sarana berkomunikasi di tingkat global Pembinaan Bidang Komputer Tujuan: 1. Melatih siswa terampil dalam TIK; 2. Mampu berkompetisi dalam berbagai lomba bidang informatika Pembinaan Bidang Jurnalistik Tujuan: 1. Melatih siswa terampil menulis karya jurnalistik; 2. Membentuk sikap mental percaya diri dan disiplin; 3. Melatih siswa berpikir kritis, kreatif, dan tanggap terhadap permasalahan di lingkungannya Pembinaan Bidang Debat Tujuan: 1. Melatih keterampilan siswa dalam mengungkapkan ide/gagasan dengan bahasa logis dan kritis Pembinaan Bidang Kesehatan (UKS) Tujuan: 1. Melatih kepedulian siswa terhadap kesehatan lingkungan sekolah(uks) 2. Pembinaan siswa terhadap masalah KSPAN 1.2 Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram Pengembangan diri dilaksanakan setiap hari sabtu dalam tiga tahap dan hari minggu 13 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

14 No. Nama Kegiatan 1. Pengembang an Diri Wajib/Pilihan 2. Kegiatan Pelayanan Konseling Pelaksanaan Sabtu Tahap I Tahap II Tahap III - Matematika - Pramuka - Fisika - PMR - Biologi - Bahasa Inggris - Jurnalistik - Seni rupa - Komputer kelas VIII/IX - Dharma Gita - KSPAN/ PIK-KRR - Bridge - Tabuh Pemula - Seni Musik/ Vokal - Seni Sastra - Basket - Sepak Bola - Bulu Tangkis - Renang - Catur - Tenis Meja - Tabuh Lajutan - Tari - Brigde - Komputer Kelas VII - Debat - Mejejahitan - UKS - KIR - Nyastra Bali 1. Kegiatan Tidak Terprogram Hari Senin - Sabtu Minggu - Pencak Silat - Karate - Menembak - Atletik - Yudo - Panjat tebing - Tae Kwon Do Ket Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik yang meliputi : a. Kegiatan Rutin yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal meliputi upacara bendera, sembahyang/meditasi, menyanyikan lagu-lagu wajib dan Mars serta Hymne sekolah, senam, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. b. Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan tidak terjadwal yang meliputi pemberian salam, membuang sampah pada tempatnya, antri dan mengatasi silang pendapat. c. Kegiatan keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk prilaku sehari-hari yang meliputi berpakaian rapi sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang berlaku, berbahasa yang baik, datang tepat waktu, tidak merokok, rajin membaca, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain, perilaku jujur, dan selalu berpikir positif. 14 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

15 4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan mempelajarai materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut. Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 36 jam, ditambah kegiatan tugas tambahan, dan pengembangan diri yang lamanya masingmasing ekuivalen 2 jam pembelajaran. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0 persen 50 persen dari waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Pengembangan beban belajar di SMP Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran dapat dinyatakan sebagai berikut : Kelas Satu jam Pembelajaran Tatap Muka (menit) Jumlah Jam Pemb. Per Minggu Minggu Efektif Per Tahun Pelajaran Jumlah Jam Pembelajaran Per Tahun Jumlah Jam Per menit VII VIII IX Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. 15 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

16 Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) tiap mata pelajaran ditentukan melalui analisis terhadap tiga hal yaitu: 1. Tingkat kerumitan (kompleksitas) setiap indikator/kd yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat kompleksitas dikatakan tinggi apabila menuntut: b. SDM, dapat memahami kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan kreatif serta inovatif dalam melaksanakan pembelajran. c. Waktu, cukup lama karena perlu pengulangan d. Penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi 2. Tingkat kemampuan rata-rata siswa (intake) Input yang masuk ke SMP Negeri 1 Semarapura dijaring melalui jalur prestasi non akademik, jalur nilai ujian nasional, dan jalur keluarga miskin.tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah (sarana prasarana), yaitu ketersediaan tenaga, sarana prasarana pendidikan, BOP, management sekolah, kepedulian stakeholders sekolah. Analisis penetuan KKM mata pelajaran dilakukan secara bertahap mulai dari analisis indikator, kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) sehingga menjadi KKM mata pelajaran. Berikut ini adalah tabel Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Per Mata Pelajaran yang menjadi Target Pencapaian Kompetensi (TPK) tahun 2016/2017. KKM Komponen VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Muatan Lokal : a. Bahasa Bali Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

17 b. Budi Pekerti B. Pengembangan Diri Minimal Baik (B) 6 Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria, antara lain sebagai berikut : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas bersangkutan. b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian kedua semester di kelas bersangkutan, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester 1 (ganjil) harus dituntasan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum semester 2 (genap). c. Memperoleh nilai minimal sesuai dengan KKM pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, yakni pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. d. Tingkat kehadiran siswa minimal dalam kategori baik, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh sekolah. e. Mengikuti kegiatan pengembangan diri sesuai dengan yang diprogramkan oleh sekolah dan memperoleh nilai minimal baik. f. Memperoleh penilaian minimal baik pada aspek kepribadian (kelakuan, kerajinan, dan kerapian) g. Penetapan kenaikan kelas didasarkan atas hasil musyawarah dewan guru dalam rapat dinas. 2. Kelulusan Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, yaitu memiliki nilai rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 6 (enam). b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas: 1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 17 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

18 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3) kelompok mata pelajaran estetika, dan 4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; Kategori penilaian secara kuantitas dan kualitas yang ditetapkan oleh SMP Negeri 1 Semarapura sebagai berikut. No. Rentang Nilai Penilaian Kualitatif Kategori E Sangat kurang D Kurang C Cukup B Baik A Sangat Baik c. Lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi apabila rata-rata nilai sekolah (NS) dari semua mata pelajaran mencapai paling rendah 78 dan nilai sekolah (NS) setiap mata pelajaran paling rendah Kegiatan Remidi Kegiatan remidi diberikan kepada siswa yang belum memenuhi criteria ketuntasan minimal (KKM). Oleh karena itu kepada siswa besangkutan wajib diberikan remidi maksimal dua kali. Pelaksanakan remidi dapat dilakukan melalui cara-cara berikut. a. Berdasarkan hasil ulangan harian, siswa yang belum tuntas dianalisa indicator yang belum tuntas dari KD bersangkutan. Kepadanya diberikan pembelajaran kembali sesuai dengan materi yang belum tuntas, kemudian dinilai/dites lagi. b. Jika nilai siswa belum juga bisa mencapai KKM, maka siswa tersebut sekali lagi diberikan pembelajaran/tugas-tugas sesuai dengan materi yang belum tuntas, kemidian dites kembali. c. Remidial diberikan semaksimal mungkin sampai siswa mencapai nilai sesuai KKM. 18 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

19 d. Nilai maksimal yang diberikan guru kepada siswa yang mengikuti remidi adalah sesuai dengan batas KKM sesuai dengan mata pelajaran bersangkutan. 7. Pengolahan Nilai Rapor N = (R1+R2)/2 R1= (2 RH + RT)/3 R2 = Ulangan Akhir Semester RH = Rata-rata nilai ulangan harian RT = Rata-rata nilai tugas 8. Pendidikan Kecakapan Hidup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 1 Semarapura juga memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik, dan vokasional melalui kegiatan pengembangan diri dan ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan berikut : 1. Membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan Benar. 2. Membiasakan saling sapa antara sesama warga sekolah. 3. Mengadakan pengabdian masyarakat dan keagamaan minimal 2 kali dalam satu semester. 4. Menghasilkan berbagai produk hasil pembelajaran dan pengembanagan diri sebagai wahana pendidikan kecakapan hidup. 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Kurikulum SMP Negeri 1 Semarapura telah memprogramkan pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global, yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Program tersebut dapat ditempuh dalam beberapa alternatif, yaitu sebagai berikut: a. Penerapan Komunikasi 3 Bahasa - Setiap hari Senin dan Selasa semua warga sekolah diharapkan berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. - Setiap hari Rabu dan Kamis semua warga sekolah diharapkan berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. 19 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

20 - Setiap hari Jumat dan Sabtu semua warga sekolah diharapkan berkomunikasi dengan Bahasa Bali. b. Pembelajaran Berbasis IT c. Pembelajaran Berbasis Lingkungan/Budaya dan Karakter terintegrasi dalam pembelajaran d. Managemen O2E (Officing Officer Efectively) dalam penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi kepemimpinan damai, efisien efektif dan kebersamaan 20 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

21 KALENDER PENDIDIKAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. A. Alokasi Waktu Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu untuk seluruh mata pelajaran, termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum seperti hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Minggu efektif belajar 34 minggu (Kelas VII Digunakan untuk dan VIII), 33 minggu (Kelas IX) kegiatan pembelajaran efektif 2. Jeda tengah semester 8 hari 4 hari setiap semester 3. Jeda antarsemester 2 minggu Antarsemester 1 dan 2 4. Libur akhir tahun 2 minggu Digunakan untuk pelajaran penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2-4 minggu 6. Hari libur 7 hari Disesuiakan dengan umum/nasional peraturan pemerintah 7. Hari libur khusus 11 hari Untuk satuan pendidikan sesuai 21 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

22 dengan ciri kekhususan masing-masing 8. Kegiatan khusus sekolah 8 hari Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. B. Penetapan Kalender Pendidikan 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masingmasing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. 6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 225 (dua ratus dua puluh lima) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 7. Jam pembelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 36 jam pembelajaran dengan alokasi waktu 40 menit per jam pembelajaran. Jumlah jam pembelajaran efektif selama satu tahun 22 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

23 untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing adalah dan jam pembelajaran. Sesuai dengan acuan penetapan Kalender Pendidikan maka SMP Negeri 1 Semarapura ditetapkan berdasarkan : a. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali b. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung c. Program Kegiatan SMP Negeri 1 Semarapura. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kelender Pendidikan SMP Negeri 1 Semarapura diatur sebagai berikut : Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, hari nonkurikuler, Hari LIbur Sekolah (Minggu, Umum, Khusus, semester, Akhir Tahun Pelajaran) 23 Kurikulum SMPN 1 SEMARAPURA 2016/2017

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 006 TANGGAL 3 MEI 006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. MATA PELAJARAN Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 1 Bogor program IPA dan IPS, baik untuk kelas

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Di susun oleh : Dra. Ummul Murtafiah Hasan MTs NUSANTARA Jl. Sunan Giri no 52 telp. ( 0335 ) 429048 Sumber Taman Kota Probolinggo I. Pendahuluan A. Rasional Kurikulum

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21 DAFTAR ISI DAFTAR ISI PERMENDIKNAS NO TAHUN 006 TENTANG SI i 1 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 4 A. Kerangka dasar Kurikulum 4 B. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum 6 C.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI VI JENGGLUNGHARJO

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI VI JENGGLUNGHARJO KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI VI JENGGLUNGHARJO Ds. Jengglungharjo, Kec. Tanggunggunung KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMPN 1 TIRTAYASA

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMPN 1 TIRTAYASA BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMPN 1 TIRTAYASA A. Sejarah Sekolah SMP Negeri 1 Tirtayasa SMP Negeri 1 Tirtayasa pertama kali berdiri pada tahun 1982 dan merupakan filial dari SMP Negeri 1 Serang (SMP Negeri

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis 67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar

Lebih terperinci

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs MODEL Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Rasional. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Rasional. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Rasional 1. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) KOMPONEN DURASI WAKTU (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 5. Matematika

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP )

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) LOGO SEKOLAH / DAERAH KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) SEKOLAH DASAR... Jl.... Kab/Kota... Provinsi... i LEMBAR PENGESAHAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR......,... Ketua

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 1. Struktur Kurikulum Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan cuoi trong cuontentang phim buon. Nguoi da den nhu la giac mo roi ra di cho anh bat ngo... http://nhattruongquang.0catch.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini disebabkan karena masalah pendidikan memuat hal mendasar menyangkut semua aspek

Lebih terperinci

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam 1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler BAHAN AJAR Mata Kuliah : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309 Materi : Hakikat Ekstrakurikuler A. Pengertian. 1. Depdikbud (1994): kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP) LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP) Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRSALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang

Lebih terperinci

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER I. PENDAHULUAN Pasal 3 Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Landasan Pengembangan Diri UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas: Pasal 1 butir 6 tentang pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan,

Lebih terperinci

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah. TELAAH KURIKULUM DOC. 1 BAGIAN AWAL A. Cover Deskripsi 1. Ada logo sekolah. 2. Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah dan Tahun Pelajaran) 3. Menulis alamat sekolah dengan lengkap B. Lembar Pemberlakuan

Lebih terperinci

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs DIKLAT GURU PEMANDU/GURU INTI/PENGEMBANG MATEMATIKA SMP JENJANG DASAR TAHUN 2010 IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs Disusun oleh: Sri Wardhani DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRSALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. - A. Program Seksi / Bidang Pokok-pokok kegiatan seksi: 1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA. Jl. AM. Sangaji 24 Surakarta

KURIKULUM SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA. Jl. AM. Sangaji 24 Surakarta KURIKULUM SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA Jl. AM. Sangaji 24 Surakarta LEMBAR PENGESAHAN Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum SMP Kristen Kalam Kudus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemenuhan Standar Nasional Pendidikan pada SMP Negeri terpencil 15 Seluma,

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pendidikan, seni dan teknologi yang sangat pesat, hal ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan intrakulikuler

Lebih terperinci

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1 IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*)

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*) SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006 ============================= *) Makalah disampaikan dalam Seminar Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ii KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL I. UMUM Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Hand out Seminar Pengembangan KTSP bagi Pengawas, Kepala Sekolah, Guru Kabupaten Donggala, Sulawesi Selatan 1 Desember 2007 Oleh

Lebih terperinci

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) / BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) sgifis48@gmail.com 08128533491/0817804183 Tujuan Umum : Mewujudkan Visi dan Misi SMAN 48 Tujuan Khusus : Meningkatkan Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro-

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro- 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum

Lebih terperinci

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) *Kaji kebutuhan dan kemampuan siswa *Kaji kemampuan guru (potensi SDM sekolah, visi, dan misi sekolah) *Kaji daya dukung sekolah (sarana, prasarana)

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KTSP? 2. MENGAPA MUNCUL KTSP? Dra. Masitoh, M.Pd. 3. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KTSP? PENGERTIAN KTSP KTSP adalah kurikulum operasional

Lebih terperinci

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN 3 BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN 2014 Bukti fisik nomor 32 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG Jumat, 04 Januari 008 PERSAHABATAN, YANG MERUPAKAN IKATAN SUCI, AKAN LEBIH SAKRAL DENGAN

Lebih terperinci

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA dan MA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA dan MA MODEL Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA dan MA Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan PT TIGA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI

EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI EVALUASI PELAKSANAAN KTSP OLEH TIM PENGEMBANG KURIKULUM PROPINSI PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2008 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam

Lebih terperinci

PENYUSU S NA N N KTSP

PENYUSU S NA N N KTSP PENYUSUNAN KTSP 2006 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/20062006 tentang Standar Isi Permendiknas

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

BAB II STRUKTUR KURIKULUM BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017 BADAN PENDIDIKAN KRISTEN PENABUR SMA KRISTEN PENABUR Jalan Ciptomangunkusumo No. 24 Cirebon Telp. (0231) 206024 Fax. (0231) 245119 E-mail : smak1@penaburcirebon.sch.id www.smak1.penaburcirebon.sch.id Syarat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik INSTRUMEN KOMPONEN/BIDANG MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik 1. Muatan KTSP terdiri atas: (1) M (2) M (3) M (4) M (5) M (6) M (7) M (8) M Sekolah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2 A. Gambaran Umum SDN Samparwadi 2 SDN Samparwadi 2 merupakan sekolah dasar berstatus negeri, terlatak di Kp. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten.

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci