BAB II TINJAUAN UMUM
|
|
- Verawati Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Pengertian Judul PUSAT Pusat, tempat yang letaknya ada di tengah tengah. 1 Pengertian pusat, dapat diartikan sebagai suatu titik temu atau pokok pangkal atau juga sebagai tempat dimana sesuatu yang dapat menjadi fokus aktifitas atau fungsi yang terkumpul atau terkonsentrasi. 2 SENI Seni dalam bahasa inggris adalah Art, dalam bahasa latin Ars, artinya keterampilan. 3 Istilah art umumnya hanya dikaitkan dengan bagian seni yang diembel embeli dengan kata kata plastic atau visual (seni rupa) saja; tetapi semestinya didalamnya termasuk pula seni sastra dan seni musik. Kata seni dari bahasa latin Ars, yang artinya keahlian, merupakan keahlian mengekspresikan ide ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah. Seni mempunyai arti dari penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam hati orang, yang dilahirkan dengan perantara alat alat komunikasi dalam bentuk yang ditangkap oleh indera pendengaran (seni suara), indera pengelihatan (seni lukis), atau yang dilahirkan oleh perantaraan gerak ( seni drama ). Menurut Read Herbert, dalam bukunya The Meaning Of Art adalah ekspresi hasrat manusia dalam berkomunikasi dengan alam dan lingkungannya yang bersifat deskriptif, terutama memperhatikan bentuk, gaya, material dan teknik pembuatan karya seni, atau suatu usaha untuk menciptakan bentuk yang menyenangkan dan tidak perlu selalu indah. Menurut Tolstoy, seni atau art merupakan bahasa dari emosi, sehingga seni dapat dikatakan suatu benda atau hasil karya manusia yang timbul atau dibuat dari ekspresi jiwa seseorang dalam usaha berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Dari uraian itu, maka seni dimilki oleh setiap manusia, 4 1 Yuwono, T., Pius Abdulah, Kamus Bahasa Indonesia, Arkkola Surabaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Fowk, H. W., The concise Oxford Dictionary, Oxford at Clarendon. 4 Ensiklopedia Umum, Jakarta, Yayasan Kanisius, 1997 I-11
2 tinggal bagaimana manusianya menginterpretasikan dan mengembangkan seni yang dimilikinya Kesenian Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang saling berkesinambungan, karena seni adalah bagian dari kebudayaan dalam arti luas. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang mulia, diciptakan untuk dapat menghargai, merasakan, dan menciptakan sesuatu yang ada di sekitarnya menjadi lebih baik, demikian pula seni itu tercipta karena adanya suatu yang terjadi antara interaksi manusia dengan lingkungannya, sehingga seni dapat menjadi sebagai ungkapan ungkapan yang tercipta dalam bentuk bentuk seni Klasifikasi Kesenian 1. Berdasarkan asal usul kesenian, terbagi menjadi : a. Kesenian Tradisional Suatu bentuk seni yang bersumber dan telah dirasakan menjadi milik sendiri yang wujudnya diterima sebagai tradisi dalam bentuk adat istiadat atau budaya tersendiri. b. Kesenian Modern Suatu bentuk seni yang proses pembentukannya didasarkan atas cita rasa yang baru dikalangan masyarakat pendukungnya. Cita rasa itu umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat pengaruh dari luar dan adanya suatu kemajuan dari suatu teknologi yang dapat mempengaruhi suatu bentuk seni tersebut. c. Kesenian Kontemporer Merupakan seni yang mencerminkan situasi masyarakat sekitar, biasanya sedang terjadi saat itu dan dituangkan dalam bentuk yang sangat pribadi. Pencarian bahasa dalam gerak, musik dan perilaku, pada dasarnya merupakan pencarian dari masyarakat akan perubahan Bentuk dan Unsur Seni Unsur unsur kesenian meliputi semua kesenian di dunia, baik yang hidup dalam masyarakat pedesaan yang kecil dan terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks. Bentuk dan unsur kesenian yang sudah biasa diketahui yaitu : I-22
3 1. Seni Rupa Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian yang keindahannya dapat dirasakan dengan indera mata ( visual ). Hasil karyanya merupakan hasil eksperimen manusia yang diwujudkan melalui beberapa unsur seperti : garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, ritme, komposisi, volume/ruang. Hasilnya dapat berupa karya dwimatra ( datar ) atau trimatra ( bervolume ). Yang termasuk dalam cabang seni rupa diantaranya: Seni Arsitektur Seni Patung Seni Ukir Seni Lukis 2. Seni Musik Seni yang mengungkapkan perasaan atau gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni yang yang dipadukan dengan bahasa gerak ataupun warna. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi sebuah perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi Seni Tari Tari adalah cakupan kegiatan olah fisik yang tujuan akhirnya adalah ekspresi keindahan. 6 Merupakan gerakan tubuh yang berkesinambungan melewati ruang yang telah ditentukan sesuai ritme tertentu dari keadaan keadaan perasaan yang dilambangkan dengan gerak tubuh secara sadar. 4. Seni Teater / Drama Seni yang menggambarkan kehidupan manusia dengan segala keberadaannya. Merupakan penampilan watak dan mimik serta perasaan dalam melakukan peranannya. Unsure dalam seni teater adalah : Suara, Artikulasi Karakter Improvisasi Aksentuasi 5 Ensiklopedi nasional Indonesia, PT. Cipta Adi Pustaka, Sedyawati, Edi, Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta, 1981 I-33
4 5. Seni Sastra Yaitu hasil atau karya manusia yang dituangkan dalam tata bahasa yang indah, unsur sastra yaitu prosa dan puisi. Seni sastra salah satu jenis kesenian yang keindahannya dapat dinikmati dengan tulisan, kata kata maupun dialog Jenis jenis kesenian Jenis kesenian secara umum dapat dibagi dua yaitu: Seni Rupa ( Visual Art ) Adalah jenis seni yang dinikmati dengan indra penglihatan (mata), melalui media ekspresi garis, warna, bahan, tekstur, dan obyek yang diperlihatkan tidak bergerak gerak. Jenisnya adalah : seni lukis, pahat, ukir, arsitektur Seni Pertunjukan ( Performance Art ) Adalah seni yang menggunakan perantara atau media ekspresi irama, gerak dan musik, dimana obyek yang dipertunjukan bergerak gerak (hidup). Jenisnya adalah : seni drama (teater), tari, musik, dsb Wadah Kesenian Wadah kesenian adalah tempat penyajian seni kepada sejumlah penonton yang berhasrat memenuhi kebutuhan jiwanya yang bersifat menghibur, mendidik, dan sebagainya. 8 Tujuan dari wadah kesenian ini adalah untuk menampilkan aktifitas seni yang merupakan hasil dari karya seni yang baik, terpilih kepada masyarkat secara langsung, dalam rangka memperkenalkan, memelihara, serta mengembangkan kesenian tersebut, dimana dalam pelaksanaannya dilakukan secara teratur, terencana, dan dikelola secara terus menerus. Wadah kesenian ini ada bermacam macam, karena bentuk kesenian itu sendiri bervarisi baik jenis maupun cara pengungkapannya. Secara umum dapat digolongkan sebagai berikut : Sarana Pertunjukan Kesenian Pertunjukan Pusat seni direncanakan sebagai wadah representativ bagi masyarakat dan lingkungannya, mempertunjukan kesenian lokal ( tradisional, kontemporer, modern ) dan kesenian asing, yang bersifat komersil dan semi komersil. Fasilitas yang disediakan pada Pusat Seni ini, yaitu : I-44
5 Auditorium. Suatu bangunan yang digunakan untuk mempertunjukan atau mementaskan hasil karya seni ( drama, tari, musik ) kepada penonton atau orang banyak / umum, untuk dapat dilihat dan dinikmati. Open Stage. Teater terbuka digunakan untuk acara acara, seperti konser musik, tari tarian maupun kegiatan seni lainnya yang dapat memanfaatkan setting alami ataupun yang membutuhkan ruang terbuka. Pameran Sarana ini merupakan wadah atau tempat yang berfungsi untuk memamerkan atau menampilkan benda / karya seni dari seniman seniman lokal atau seniman seniman asing, guna mengapresiasikan kemampuannya dalam bidang seni yang dapat menambah ilmu pengetahuan serta melibatkan masyarakat terhadap perkembangan kehidupannya,baik pameran yang sifatnya temporer maupun permanen. Maka pada Pusat Seni ini dibutuhkan : Galeri. Digunakan untuk memamerkan atau menampilakan benda atau hasil karya seni kepada masyarakat tertentu, yang bertujuan untuk memperkenalkan karya tersebut untuk dinikmati, biasanya hasil karya yang dipamerkan di dalam Galeri bersifat temporer. Museum. adalah tempat menyimpan benda benda sejarah, atau tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, merawat, melestarikan, mengkaji, dan memamerkan koleksi pada masyarakat. Sanggar Latihan Seni Sanggar Latihan Seni adalah tempat atau ruang yang digunakan untuk pelajaran yang berhubungan dengan seni ( kesenian ) yang sifatnya non formal. I-55
6 I-66
7 Sejarah kesenian mencakup dua segi yaitu pengertian sejarah dan kesenian. Pengertian sejarah dapat dirumuskan secara singkat yaitu : Kejadian kejadian dimasa lampau. Sejarah itu perlu dipelajari, bukan mengenal masa lampau, tetapi juga sebagai bahan banding dengan peri keadaandewasa ini. Sejarah itu menyangkut manusia sebagai pelaku. Dan juga mengenai hasil karya dari manusia sepanjang sejarahnya. Dalam hal sejarah kesenian, tentulah menyangkut manusia manusia seniman, hasil hasil karya berupa benda - benda seni, dan latar balakangnya. Kesenian itu merupakan suatu pengertian yang luas, mencakup segala sesuatu yang mengenal rasa indah yang menjadi salah satu kebutuhan dan pembawaan manusia. Walaupun pengertian kesenian itu luas, tetapi sebenarnya iasendiri hanyalah merupakan bagian dari kebudayaan. Tiap tiap ciptaan seni merupakan hasil suatu kebudayaan pada masanya dan untuk memahaminya haruslah kita mengetahui dan mempelajari kebudayaan itu sendiri secara lengkap. Karena setiap kesenian itu tumbuh, maka hubungan antara seni dan sejarahnya, merupakan syarat yang penting. Kesenian itu tumbuh dari suatu perasaan yang dalam dan kuat, yaitu emosi ; dan menjelma dalam jiwa seorang seniman yang kemudian didorong oleh hasratnya itu, lalu menciptakan atau mengkrieer ( mewujudkan ) sesuatu bentuk. Di dalam jiwanya perasaan terharu tadi, berubah menjadi suatu pikiran ( ide ) yang kemudian menjadi suatu wujud ciptaan. Ciptaan seni itu dapat berwujud : perkataan, gerakan, dan benda benda yang dapat diraba dan dilihat. Pada masa masa kesenian mencapai hasil, maka banyak orang yang ikut serta dan menghargai hasil kesenian itu. Terjadilah suatu keadaan dimana seni memperoleh suatu cara pengutaraan yang bersamaan. Cara itu mengandung ciri ciri atau corak ragam dari masa itu dan disebut style atau gaya. Karena kesenian itu juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka seni juga mempunyai sejarah. Tugas sejarah kesenian ialah memperkenalkan dan mengutarakan pertumbuhan dan perkembangan suatu seni. Sejarah kesenian merupakan cabang pengetahuan baru, yang mulai di kenal dalam abad ke 19. Dibandingkan dengan sejarah politik, maka sejarah kesenian memang menduduki tempat yang agak terbelakang. Dalam sepanjang sejarahnya, suatu cabang seni mengenal saat timbul dan tenggelam. Dan setiap bangsa mempunyai corak tersendiri. Timbulnya I-77
8 seni yang pertama ialah sama dengan kelahiran awal manusia di dunia. Rupanya seni itu sama tuanya dengan sejarah manusia. Seni tumbuh dan mekar, berkembang dan menjalar dari jaman ke jaman. Usianya sudah amat tua, seusia dengan manusia purbakala ; tetapi ia tetap muda kembali. Perkembangan kesenian ( dan kebudayaan pada umumnya ), selalu berhubungan dengan keadaan tempat ( lokasi ) iklim, dan kemakmuran. Negara Negara kuno yang benar benar mencapai tingkat peradaban yang tinggi, umumnya diketemukan di daerah daerah yang mempunyai iklim dan alam yang baik, dan kebanyakan di daerah daerah sub tropic. Juga terdapat di daerah daerah dimana tanahnya merupakan tempat yang cocok bagi perdagangan dan pelayaran atau lalu lintas di lautan, maupun di darat, yang menyebabkan adanya kemakmuran Tinjauan Kota Jakarta Kondisi dan Potensi Kota Jakarta Sebelum memulai perencanaan dan perancangan untuk gedung Art Centre/Pusat Seni, ada baiknya kita meninjau kota Jakarta sebagai lokasi berdirinya bangunan tersebut. 1. Kondisi Fisik Kota Jakarta a. Topografi Secara umum wilayah Jakarta mempunyai topografi datar. Dengan ketinggian tanah dari pantai hingga ke banjir kanal berkisar 0 10 meter di atas permukaan laut dan dari ketinggian banjir kanal sampai batas paling selatan wilayah Jakarta berkisar antara 5 15 meter diatas permukaan laut. Pembuktian rendah yang ada pada daerah sebelah selatan banjir kanal dibentuk mengikuti pola aliran sungai sungai yang ada. ( Jakarta 2005, Pemda DKI ) b. Luas Wilayah dan Batas Astronomi Luas wilayah DKI Jakarta ± 650 km 2 atau Ha termasuk wilayah daratan kepulauan seribu yang tersebar di teluk Jakarta. Wilayah Jakarta terletak pada : Bagian Utara : ' 42'' LS Bagian Selatan : ' 18'' LS Bagian Barat : ' 12'' BT Bagian Timur : ' 54'' BT I-88
9 Wilayah Jakarta dilewati oleh ± 10 sungai, baik alami maupun yang sangat penting sumbangannya bagi kehidupan dan penghidupan kota. Adapun batas wilayah DKI Jakarta adalah : Utara : Laut Jawa Selatan : Kabupaten Bogor dan Depok Barat : Kabupaten dan Kotamadya Tangerang Timur : Kabupaten dan Kotamadya Bekasi Kebijakan Umum 1. Arah Pengembangan Arah pengembangan kota Jakarta sampai dengan tahun 2005 ditempuh sebagai berikut : a. Pertumbuhan utama kota Jakarta adalah kearah barat dan timur, khususnya pada Wilayah Pengembangan Barat ( WP B dan WP T ) b. Menunda dan membatasi perkembangan pada wilayah Pengembangan Barat Laut ( WP BL ) dan Wilayah Pengembangan Timur Laut ( WP TL ) c. Membatasi dan mengawasi secara ketat pertumbuhan kota di Wilayah Pengembangan Selatan ( WP S ) 2. Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Lintas Sektor Kebijakan pokok pengembangan tata ruang menurut wilayah dan sector sector utama sebagai berikut : a. Prioritas pengembangan perkotaan ( Urban Grow Area ) diproyeksikan pada Wilayah Pengembangan Selatan ( WP S )dan Wilayah Pengembangan Utara ( WP U ) dengan lebih meningkatkan prasarana lingkungan yang ada dengan memberikan kemudahan kemudahan baru untuk merangsang pertumbuhan di Wilayah Pengembangan Selatan ( WP S ) dan Wilayah Pengembangan Utara ( WP U ) tersebut, serta membangun sentra primer baru. b. Langkah utama pengembangan kota, merupakan pedoman pokok secara menyeluruh bagi penentuan jenis jenis tindakan yang akan diambil dalam tahap tahap selanjutnya. 3. Sarana dan Prasarana Kota a. Fasilitas Umum Kebutuhan fasilitas umum di DKI Jakarta tahun 2005 diperkirakan tergambar pada table berikut : I-99
10 PERKIRAAN KEBUTUHAN FASILITAS UMUM DKI JAKARTA TAHUN 2005 No Jenis Fasilitas Jumlah Sekarang ( 1980 ) Kebutuhan ( 2005 ) Unit Kekurangan Luas (Ha) Pendidikan Kesehatan Olah raga/ Rekreasi, Seni Budaya Kesejahteraan Sosial Perkantoran / Adm. Pemerintahan Pasar Total Fasilitas Umum * Sumber : Jakarta 2005 b. Potensi dan Perkembangan Ekonomi Jakarta yang juga dikenal sebagai kota niaga, memperlihatkan pertumbuhan perekonomian kota yang semakin pesat. Pertumbuhan perdagangan berawal dari kawasan kota, yang dikenal sebagai pusat penjualan grosir. Perkembangan ini terus berlanjut dan mengakibatkan berkembangnya kawasan kawasan bisnis yang lain. Tentu saja kawasan kawasan bisnis ini memerlukan penanganan yang serius, agar sesuai peraturan Tata Kota setempat. Untuk menjaga suasana kota yang teratur dan fungsi kota dapat berjalan dengan baik, maka Pemda DKI Jakarta membuat kebijaksanaan kebijaksanaan yang mengatur arah perkembangan kota. Berdasarkan RUTRK DKI Jakarta tahun 2005, maka rencana pengembangan kota Jakarta adalah kearah Selatan dan Utara. Bangunan yang direncanakan harus sesuai dengan rencana peruntukan wilayah yang direncanakan oleh PEMDA DKI Jakarta Peraturan Pemerintah Daerah 1. Pola kebijaksanaan Pemerintah DKI Jakarta menyangkut bidang kebudayaan dan pendidikan adalah ( PEMDA DKI Jakarta 1982 ) I-1100
11 a. Meningkatkan dan memasyarakatkan seni dan meningkatkan pendidikan melalui kegiatan pergelaran seni budaya, pengembangan keterampilan yang berupa keterampilan berbahasa, keterampilan menggunakan computer dan meningkatkan pengetahuan. b. Menciptakan suasana yang baik bagi kehidupan dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk berkarya di bidang seni budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Sesuai dengan sasaran bidang pembangunan jangka panjang daerah a. Perencanaan kebutuhan lahan dan ruang bagi fasilitas social (organisasi), sekolah dari berbagai tingkatan dan jurusan, pelayanan kesehatan serta membantu berbagai pihak yang terkait dengan pembangunan fisik fasilitas tersebut dalam upaya pengadaan lahannya. b. Termasuk dalam pengertian ini adalah aspek rekreasi dan seni budaya yang mengarah pada perkembangan kota Jakarta sebagai kota budaya. I-1111
BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang mulai dari ujung barat sampai timur. Setiap wilayah mempunyai kebudayaan yang khas sebagai lambang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciGedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Melihat perkembangan seni akhir-akhir ini dapat kita ambil benang merah bahwa Yogyakarta merupakan barometer seni budaya di Indonesia. Berbagai ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang sedang mengalami perkembangan pada sektor perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana. Akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009
BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni
Lebih terperinciPropinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kebutuhan Fasilitas Pariwisata Kota Kota Depok adalah sebuah kota yang terletak di perbatasan antara wilayah Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan
1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu
Lebih terperinciSOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, sebab selalu hadir dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Seni berkembang dari perasaan manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu
Lebih terperinciGEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : ANANG MARWANTO NIM
Lebih terperincidan kepribadian bangsa. Terutama kesenian daerah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan Indonesia telah berkembang sepanjang sejarah bangsa, merupakan salah satu modal dasar bagi pembangunan Nasional. Hal ini mendorong akan dilanjutkannya
Lebih terperincipokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan
BAB III GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Ada beberapa pengertian Galeri Seni (Art Gallery) yang antara lain : a. Menurut Amri Yahya.10 Galeri Seni adalah suatu tempat pemajangan benda-benda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinci56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area) Perancangan : Proses penerapan berbagai teknik
Lebih terperinci79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
627 79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat Jawa memiliki dimensi dan fungsi ganda. Seni pertunjukan Jawa selain sebagai ekspresi estetik manusia, tidak jarang menjadi
Lebih terperinciGaleri Seni Lukis Yogyakarta
Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciBABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA
BABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA 2.1. Pengertian Seni Pengertian Seni sering dikaitkan dengan keindahan atau kesenangan tertentu. Batasan yang diketahui ataupun kesenangan tertentu. Batasan yang diketahui pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan, masyarakat yang dijadikan dengan proses belajar dan selalu dikembangkan.
Lebih terperinciPASAR SENI DI YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : LOKA SANGGANEGRA L 201
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media
Lebih terperinci59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)
487 59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)
80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis
Lebih terperincimenciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Sejak awal perkembangan seni, Yogyakarta adalah merupakan pusat seni budaya Indonesia, dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Pesatnya laju pembangunan di Indonesia menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Tari Seni tari merupakan seni menggerakkan tubuh secara berirama, biasanya sejalan dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu gagasan
Lebih terperincimelodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1. BATAM MUSIC CENTER Dengan penekanan pada: Pembentukan citra bangunan yang atraktif sebagai konsep dasar landmark kota Batam 1.1.1. PENGERTIAN JUDUL MUSIC Apabila diartikan, musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul 1.1.1. Pengertian Galeri Pengertian dari kata Galeri berdasarkan KBBI ga le ri /n ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dsb. Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek nilai budaya dan tingkat peradabannya. Warisan budaya Indonesia yang berupa adat istiadat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan
Lebih terperinciGEDUNG KONSER MUSIK DI JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG KONSER MUSIK DI JAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : FARID ADIYANTO L2B
Lebih terperinci56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)
61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)
495 60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN A. Landasan Teori 1. Kebudayaan Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti yang terbatas yaitu pikiran, karya, dan semua hasil karya manusia yang memenuhi
Lebih terperincipendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinci78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
619 78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase
Lebih terperinciBAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA
BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Gedung Konser Musik Klasik adalah sebuah tempat untuk menampung segala aktifitas dan pertunjukan musik klasik. Dalam Gedung Konser Musik
Lebih terperinciJudul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur
LAPORAN TUGAS AKHIR PA. 1380 PERIODE SEM. GANJIL 2006-2007 Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur Mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN Nrp. : 3201 100 078 Pembimbing : DR. Ing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Gambaran kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menjadikan kesenian sebagai salah satu perwujudan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas. Kesenian
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara historis, seni lukisan sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia
Lebih terperinciPUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI
Lebih terperinciENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI
TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( DP3A ) ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Lebih terperincibanyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah maupun sejarah
Lebih terperinciGambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ
2. Eksplorasi Eksplorasi merupakan kegiatan awal jika Anda akan merancang suatu karya tari. Eksplorasi adalah proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu obyek. Dalam melakukan kegiatan
Lebih terperinciGEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciGALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.
BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan Desa Wukirsari merupakan salah satu desa sentra kerajinan di Kecamatan Imogiri yang mampu menghasilkan berbagai
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang GALERI SENI RUPA SINGARAJA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni merupakan sesuatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan setiap manusia, karena seni tercipta dari budi daya manusia dan identik dengan keindahan serta kebebasan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah
Lebih terperincimisalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan
Pusat Seni Tradisional Jogjakarta BAB II KESENIAN TRADISIONAL JOGJAKARTA 2.1. DEFINISI SENI TRADISIONAL Seni dapat diartikan sebagai penjelmaan rasa indah yang terkandung di dalam hati setiap orang, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang dijadikan milik diri manusia dan diperoleh melalui proses belajar (Koentjaraningrat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat
Lebih terperinciBUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KESENIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMUSEUM BUDAYA DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan
1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan kebudayaan adalah hasil dari karya manusia. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciproduktifitas,efisiensi kebutuhan fisik bagi pengguna.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Palu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hal II-01.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sebagian besar memiliki lebih dari 13.000 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 kilometer. Karenanya,
Lebih terperinciGALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR PERIODE 111 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Lebih terperinciPENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Negara Indonesia memiliki potensi
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif, Kota Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Instruksi Presiden No. 1 tahun 2003 mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik, seni rupa, seni tari maupun seni teater. Seiring dengan kemajuan zaman, seni juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 Judul Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual 1.1.2 Pemahaman Esensi Judul Ruang komunal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masuknya budaya barat yang ikut mempengaruhi perubahan serta perkembangan
Lebih terperinci