PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk"

Transkripsi

1 Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 d1/february 24, 2015 paraf:

2 Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas Program Kemitraan 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan Atas Laporan Keuangan 4 Lampiran: Akumulasi Dana Program Kemitraan Lampiran 1 Akumulasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Menurut Wilayah Lampiran 2

3

4

5 PT JASA MARGA (Persero) Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 ASET Catatan Aset Lancar Kas dan Setara Kas 2.b, Piutang Pinjaman Mitra Binaan - Bersih (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar dan per 31 Desember 2014 dan 2013) 2.c, Piutang Jasa Administrasi - Bersih (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar dan per 31 Desember 2014 dan 2013) 2.c, Piutang Bermasalah - Bersih (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar dan per 31 Desember 2014 dan 2013) 2.c, JUMLAH ASET LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Kelebihan Pembayaran Angsuran Angsuran Belum Teridentifikasi Utang Jangka Pendek JUMLAH LIABILITAS ASET NETO 2.d, 10 Aset Neto Tidak Terikat Aset Neto Terikat JUMLAH ASET NETO JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan d1/february 26, paraf:

6 PT JASA MARGA (Persero) Tbk LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Catatan PENDAPATAN Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 2.e, Pendapatan Bunga 2.e, Pendapatan Lain-lain 2.e, Jumlah ALOKASI BUMN PEDULI DAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA ANTT - Berakhir Waktu Jumlah JUMLAH PENDAPATAN PENYALURAN, BEBAN DAN PENGELUARAN Dana Pembinaan Kemitraan Penyaluran - Bina Lingkungan Beban Pembinaan Beban Administrasi dan Umum Beban Sewa Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Beban dan Pengeluaran Lainnya JUMLAH BEBAN PENURUNAN ASET NETO TIDAK TERIKAT ( ) ( ) PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER ANTT - Penyisihan BUMN Peduli ANTT - Terbebaskan -- ( ) PENURUNAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER -- ( ) PENURUNAN ASET NETO ( ) ( ) ASET NETO PADA AWAL TAHUN ASET NETO PADA AKHIR TAHUN Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan d1/february 26, paraf:

7 PT JASA MARGA (Persero) Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 AKTIVITAS OPERASI Catatan Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Pengembalian Pinjaman Bermasalah Penerimaan (Pengembalian) Pembayaran Angsuran ( ) Angsuran Belum Teridentifikasi Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan Bunga Deposito/Jasa Giro Pendapatan Lain-lain Penyaluran Pinjaman Kemitraan 19.a ( ) -- Dana Pembinaan Kemitraan 14 ( ) ( ) Penyaluran Bina Lingkungan 13 ( ) ( ) Pembayaran Hutang -- ( ) Beban Pembinaan 16 ( ) ( ) Beban Administrasi dan Umum 16 ( ) ( ) Pembayaran Beban Sewa 16 ( ) ( ) Pembayaran Pajak -- ( ) KAS NETO DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI ( ) AKTIVITAS INVESTASI AKTIVITAS PENDANAAN Aktiva Bersih Terikat Berakhir Pembatasannya KAS NETO DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) NETO SETARA KAS ( ) SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan d1/february 26, paraf:

8 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. Umum 1.a. Latar Belakang Pendirian Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 010/KPTS/1997, tanggal 3 Februari Unit PKBL merupakan pelaksanaan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 316/KMK/1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui Pemanfaatan Bagian Laba BUMN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMN mempunyai kewajiban melakukan penyisihan dan penggunaan laba perusahaan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan menciptakan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat, perlu ditingkatkan partisipasi BUMN untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui Program Kemitraan BUMN dengan Program Bina Lingkungan. Sasaran dari kegiatan Unit PKBL yaitu usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai penjualan (omset) per tahun setinggi-tingginya ,- atau memiliki aktiva setinggi-tingginya ,- diluar tanah dan bangunan. Sumber pendanaan yang digunakan untuk kegiatan Unit PKBL berasal dari: a. Bagian Pemerintah atas laba PT Jasa Marga (Persero) Tbk maksimal sebesar 2% dari laba setelah pajak. b. Hasil jasa administrasi, bunga deposito dan/atau jasa giro dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan setelah dikurangi beban operasional. c. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. Aktivitas pembinaan kepada mitra binaan meliputi: a. Pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen serta keterampilan teknis produksi, dan b. Pemasaran dan promosi hasil produksi. Dengan demikian, dipandang perlu meningkatkan partisipasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 melalui Surat Menteri Negara BUMN Nomor: S-554/MBU/2013 tanggal 9 September 2013, tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/2013, tersebut, PT Jasa Marga (Persero) selaku BUMN Pembina diwajibkan melakukan pembinaan terhadap Usaha Kecil dan Koperasi serta memberdayakan kondisi sosial masyarakat, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan pemanfaatan dana dari anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarnya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih. d1/februari 26, paraf:

9 1.b. Informasi Umum PKBL Kegiatan Unit PKBL di lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dilakukan melalui jaringan kantor yang terdiri dari Kantor Pusat dan 9 (sembilan) kantor Cabang dengan pembagian wilayah binaan dan jumlah mitra binaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut: Cabang / Pusat Wilayah Binaan Kantor Pusat Diluar wilayah operasional kantor Cabang Semarang Jawa Tengah Surabaya-Gempol Jawa Timur Belmera Sumatra Utara Jakarta-Cikampek Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta Purbaleunyi Bandung, Sumedang, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Cimah Palikanci Cirebon, Majalengka, Kuningan, indramayu Cawang-Tomang-Cengkareng Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat Jakarta-Tangerang Jakarta Barat, Banten Jagorawi Jakarta Timur, Bogor, Sukabumi Jumlah Mitra Binaan Program Kemitraan Merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN untuk disalurkan kepada usaha kecil dengan syarat-syarat berikut: - Memiliki kekayaan bersih paling banyak tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak ; - Milik Warga Negara Indonesia; - Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; - Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi; - Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan; - Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun; dan - Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable). Dana Program Kemitraan bersumber dari : - Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarnya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih; - Saldo dana Program Kemitraan yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2012; - Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional; - Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. Dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk: - Pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aset untuk meningkatkan produksi dan penjualan; - Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan mitra binaan; - Beban Pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan program kemitraan. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Beban Pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan. d1/februari 26, paraf:

10 Program Bina Lingkungan Pada tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 ruang lingkup bantuan program BL BUMN untuk bantuan transportasi untuk buruh dihapus sehingga menjadi : a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; c. Bantuan peningkatan kesehatan; d. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum; e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam; dan g. Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan. Dana Program BL bersumber dari: - Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih; - Saldo dana Program BL yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, apabila ada. 1.c. Prinsip Dasar 1) Sasaran Pembinaan Sasaran pembinaan Program Kemitraan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial serta memberikan bantuan permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran, dan lain-lain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar. Sasaran pembinaan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan masyarakat berupa bantuan korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, serta sarana ibadah. 2) Mekanisme Penyaluran Dana a) Pemberian Pinjaman Dana Program Kemitraan Tata cara pemberian pinjaman dana Program Kemitraan : Calon mitra binaan memperoleh informasi tentang adanya dana program Kemitraan dari BUMN dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Calon mitra binaan menyampaikan proposal rencana penggunaan dana yang mencakup informasi mengenai data mitra binaan, perkembangan kinerja usaha/laporan keuangan, rencana usaha dan kebutuhan dana. Unit Progran Kemitraan PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan evaluasi dan seleksi calon mitra binaan. Penyelesaian Administrasi Pinjaman. Pemberian pinjaman dituangkan dalam kontrak. BUMN Pembina dilarang memberikan pinjaman kepada mitra binaan BUMN Pembina lain. b) Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina melakukan survey dan identifikasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di wilayah usaha pembina setempat. d1/februari 26, paraf:

11 Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilaksanakan langsung oleh BUMN Pembina yang bersangkutan. 3) Bentuk dan Jenis Penyaluran Dana a) Bentuk Penyaluran Dana Program Kemitraan Pinjaman modal kerja atau pembelian aktiva dalam rangka peningkatan produksi dan penjualan dengan jangka waktu 2 sampai dengan 3 tahun. Pinjaman khusus dengan jangka waktu 1 tahun untuk memenuhi pesanan rekanan mitra binaan dengan perjanjian pinjaman antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Mitra Binaan dan Rekanan Mitra Binaan dengan kondisi yang ditetapkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dana program kemitraan yang bisa disalurkan dalam bentuk hibah besarnya maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan, dan antara lain digunakan untuk pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta research and development. b) Bentuk Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Dana program bina lingkungan bertujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN dengan jalan memberdayakan kondisi sosialnya. Bantuan yang diberikan dalam bentuk korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam dan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. 4) Sistem Administrasi Administrasi kegiatan PKBL diselenggarakan oleh Tim Pembina di Kantor Pusat melalui Unit PKBL yang secara khusus ditugaskan untuk mengelola Program, yang terpisah dari pengelolaan kegiatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai BUMN, antara lain mencakup: (1) Administrasi keuangan, terutama berkaitan dengan pencatatan dan penatausahaan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan maupun penyaluran dana Program. (2) Administrasi pelaporan berupa Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diterbitkan, sekurang-kurangnya memuat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas, serta Catatan atas Laporan Keuangan; yang didukung dengan Laporan Akumulasi Dana, Laporan Penyaluran Dana, serta Laporan Kualitas Pinjaman. (3) Administrasi pinjaman, terutama yang berkaitan dengan penatausahaan dokumen proses pemberian pinjaman, perjanjian/kontrak pinjaman, monitoring angsuran pinjaman, dan pembuatan surat teguran kepada mitra binaan yang lalai menyelesaikan kewajibannya. 5) Pelaporan Laporan pelaksanaan pembinaan antara lain Laporan Triwulanan maupun Laporan Tahunan Pelaksanaan Program ditujukan kepada Menteri Negara BUMN, Koordinator BUMN Pembina, Dewan Komisaris, dan Direksi. Laporan keuangan disusun berdasarkan Surat Edaran BUMN Nomor: SE-02/MBU/Wk/2012 yang bentuk penyajiannya mengacu pada pernyataan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2011) No. 45, Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (PSAK 45R) dan Buletin Teknis 6, Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba (Bultek 6), yang seluruhnya ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia 1.d. Susunan Pengelola Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk diselenggarakan oleh Unit PKBL di bawah kewenangan Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor : 149/AA.P-6a/2011 tanggal 8 Desember Tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan mengangkat Sutirya Wirias Sastra, sebagai Kepala Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Berdasarkan Keputusan Direksi d1/februari 26, paraf:

12 PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 001/AA.P-6a/2007 tanggal 16 Februari 2007 tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan mengangkat Prihandayani, Sebagai Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Pengendalian Program. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 066/AA.P-6a/2010 tanggal 3 Agustus 2010, tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan mengangkat Adi Istiono, Sebagai Kepala Bagian Pembinaan Usaha. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 067/AA.P-6a/2013 tanggal 19 Juni 2013 tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan memutuskan terhitung mulai 19 Juni 2013 mengangkat Enkky Sasono AW, sebagai General Manager Community Development Program dan Nomor: 010/AA.P-6a/2013 tanggal 31 Januari 2013 tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan, memutuskan terhitung mulai 19 Pebruari 2013, mengangkat AT. Adi Istiono dan P.M. Agus Susyanto, sebagai Department Planning & Finance dan Department Community Development Program. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 073/AA.P-6a/2014 tanggal 16 Juli 2014 tentang Mutasi dan Penempatan Karyawan memutuskan terhitung mulai 16 Juli 2014 memberhentikan Enkky Sasono AW merangkap sebagai General Manager Community Development Program dan Nomor: 096/AA.P-6a/2014 tanggal 16 Juli 2014 tentang Penugasan Karyawan, memutuskan terhitung mulai 16 Juli 2013, menugaskan AT. Adi Istiono dan P.M. Agus Susyanto, sebagai Pgs. Unit Community Development Program, sehingga susunan Pengurus tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Susunan Pengurus tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: GM Unit Community Development Program 31 Desember Desember 2013 AT. Adi Istiono P.M. Agus Susyanto Enkky Sasono AW Senior Manager Planning & Finance AT. Adi Istiono AT. Adi Istiono Senior Manager Community Development Program P.M. Agus Susyanto P.M. Agus Susyanto 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2.a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan pengelolaan dana PKBL disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran BUMN Nomor: SE-02/MBU/Wk/2012 yang bentuk penyajiannya mengacu pada pernyataan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2011) No. 45, Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (PSAK 45R) dan Buletin Teknis 6, Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba (Bultek 6). Sebelum 1 Januari 2012, penyajian laporan keuangan PKBL disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-04/MBU-s/2007 tanggal 17 Juli 2007 tentang Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara ( SE-04/2007 ). Laporan keuangan pengelolaan dana PKBL disusun dalam mata uang rupiah, menggunakan konsep harga perolehan (historical cost) dan nilai wajar dengan menggunakan (basis akrual). laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan pelaksanaan pembinaan dilakukan secara bulanan, triwulanan dan tahunan yang memuat realisasi rencana kerja, jumlah dan jenis mitra binaan, sumber, dan penggunaan dana. d1/februari 26, paraf:

13 Laporan keuangan Unit PKBL Perusahaan meliputi: (i) Laporan Posisi Keuangan Menyajikan informasi aset, kewajiban, dan aset neto Unit PKBL pada periode tertentu. (ii) Laporan Aktivitas Menyajikan perubahan jumlah aset neto (Aset Neto Tidak dan Aset Neto Terkait) selama suatu periode yang mencakup organisasi secara keseluruhan. Kenaikan/penurunan Aset Neto Tidak Terikat pada tahun berjalan merupakan selisih antara dana yang diterima dengan penggunaan dana Unit PKBL selama periode berjalan. (iii) Laporan Arus Kas Menyajikan laporan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan Arus Kas Unit PKBL disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method). (iv) Catatan Atas Laporan Keuangan Setiap pos dalam Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam Catatan Laporan Keuangan. 2.b. 2.c. Kas dan Setara Kas Dana terdiri dari arus kas, saldo rekening giro di bank, serta deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang serta tidak digunakan sebagai jaminan. Piutang Terdiri dari: a. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Penyaluran pinjaman kepada mitra binaan dicatat sebagai piutang sebesar nilai pokok pinjaman yang diberikan dikurangi dengan penerimaan angsuran pokok pinjaman. Jasa administrasi dari pinjaman akan dicatat sebagai penghasilan pada periode diterimanya pendapatan tersebut. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, Pinjaman Kemitraan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segementasi nasabah (Mitra Binaan) dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok pinjaman tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur (Mitra Binaan) untuk membayar seluruh pinjaman yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif tersebut dengan menggunakan data historis minimal 2 (dua) tahun. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut didalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian hostoris tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan, dan macet dapat dilakukan usaha-usaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan (reconditioning) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Meneg BUMN. b. Piutang Bermasalah Piutang macet yang telah diusahakan pemulihannya (rescheduling atau penjadwalan kembali, dan reconditioning atau penyesuaian persyaratan) namun tidak terpulihkan, dikelompokan ke dalam aset lainlain dengan pos Pinjaman Bermasalah. d1/februari 26, paraf:

14 Alokasi penyisihan Piutang Bermasalah adalah besarnya penyisihan atas piutang pinjaman bermasalah yang mungkin tidak tertagih yang dihitung 100% dari saldo piutang bermasalah. Alokasi penyisihan Piutang Bermasalah diakui pada akhir periode akuntansi. c. Piutang Jasa Administrasi Piutang lain-lain adalah total piutang jasa administrasi pinjaman dihitung sesuai tarif penyisihan menggunakan rata-rata prosentase pergerakan piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan umur tunggakan. Jasa Administrasi pinjaman diakui secara akrual hanya pada piutang dengan status lancar dan kurang lancar. Perhitungan % tarif penyisihan akan berubah sesuai umur tunggakan. 2.d. 2.e. Aset Neto Aset Neto diklasifikasi menjadi Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. Pendapatan Jasa Adminitrasi Pinjaman Mengungkapkan pendapatan jasa yang dipungut atas pinjamin dana Program Kemitraan yang disalurkan Mitra Binaan, termasuk Pinjaman Khusus. Pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan dibebankan bunga pinjaman atau jasa administrasi berdasarkan kelompok jumlah penyaluran pokok pinjaman sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, ditetapkan pertahun sebesar 6% (enam persen) dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri. Pendapatan Bunga Mengungkapkan Pendapatan yang berasal dari bunga deposito, jasa giro, bunga tabungan atau bunga simpanan lainnya. Pendapatan Lainnya Merupakan perkiraan yang menampung pendapatan Unit Program Kemitraan dan Binaan Lingkungan yang tidak dapat dikategorikan pada pos lainnya. 2.f. Pengakuan Aset, Pendapatan, Liabilitas, dan Beban. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya walaupun penerimaan atau pengeluaran kas belum dilakukan oleh unit PKBL. Beban segera diakui dalam Laporan Aktivitas jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak lagi memenuhi syarat untuk diakui dalam Laporan Posisi Keuangan sebagai Aset. Dana Pembinaan Kemitraan Merupakan jumlah dana yang dibayarkan dalam rangka pelaksanaan pembinaan kemitraan antara lain bantuan pendidikan, pelatihan, promosi, pengkajian dan pemelitian serta kegiatan lain. Penyaluran Bina Lingkungan Merupakan penyaluran dana Unit PKBL sebagai bentuk pelaksanaan Program Bina Lingkungan BUMN Pembinaan. 2.g. Aset Bersih Aset Neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. d1/februari 26, paraf:

15 3. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002 meliputi: a. Efektivitas Penyaluran Dana Aspek kinerja ini diukur melalui rasio (dalam persentase) antara jumlah dana yang disalurkan dan jumlah dana yang tersedia. Indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah sebagai berikut: Penyerapan (%) > s.d s.d. 85 < 80 Skor b. Tingkat Kolektibilitas Piutang Aspek kinerja ini diukur melalui rasio (dalam persentase) antara jumlah Nilai Tertimbang (NT) dan jumlah piutang mitra binaan. Indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat Kolektibilitas (%) > s.d s.d. 40 < 10 Skor Nilai Tertimbang (NT) diperoleh dari penjumlahan hasil perkalian nilai piutang mitra binaan dengan nilai bobot kolektibilitas masing-masing piutang. Nilai bobot yang dipergunakan sebagai angka pengali adalah 100% untuk piutang dengan kategori Lancar, 75% untuk kategori Kurang Lancar, 25% untuk kategori Diragukan, dan 0% untuk kategori Macet. Kolektibilitas piutang mitra binaan sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007, dikategorikan menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut: (i). Lancar Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan belum melampaui 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran; (ii). Kurang Lancar Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran; (iii). Diragukan Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran; dan (iv). Macet Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Pinjaman mitra binaan yang dikelompokkan sebagai piutang bermasalah yang timbul karena keadaan memaksa (force majeure) sehingga tidak perlu dilakukan tindakan penyehatan pinjaman menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Bab VIII pasal 29 merupakan pengurang (tidak diperhitungkan) dalam perhitungan kinerja kolektibilitas piutang. d1/februari 26, paraf:

16 4. Kas dan Setara Kas Bank Program Kemitraan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pos Indonesia (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bina Lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Deposito Kemitraaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Sub Jumlah Jumlah Deposito Jumlah Bank dan Deposito d1/februari 26, paraf:

17 Jumlah saldo bank menurut kantor wilayah binaan Unit PKBL untuk Program Kemitraan adalah sebagai berikut: Kantor Pusat Jakarta - Tangerang Purbaleunyi Cawang - Tomang - Cengkareng Jakarta - Cikampek Jagorawi Belmera Semarang Palikanci Surabaya - Gempol Jumlah Jumlah saldo bank menurut kantor wilayah binaan Unit PKBL untuk Program Bina Lingkungan adalah sebagai berikut : Kantor Pusat Belmera Jagorawi Semarang Cawang - Tomang - Cengkareng Jakarta - Tangerang Purbaleunyi Surabaya - Gempol Palikanci Jakarta - Cikampek Jumlah Piutang Pinjaman Mitra Binaan - Bersih Akun ini merupakan pinjaman modal kerja yang diberikan kepada mitra binaan dengan rincian sebagai berikut: Sektor Perdaganan Sektor Pertanian Sektor Industri Sektor Jasa Sektor Peternakan Sektor Perikanan Sektor Perkebunan Sub Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ( ) ( ) Jumlah d1/februari 26, paraf:

18 Kualitas Umur Saldo Persentase 2014 Alokasi Penyisihan Beban Pinjaman Piutang Piutang Penyisihan Penyisihan 2014 Lancar < 30 hari ,35% ( ) Kurang Lancar hari ,97% ( ) Diragukan hari ,19% ( ) Macet > 270 hari % Sub Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ( ) Jumlah Kualitas Umur Saldo Persentase Alokasi Penyisihan Beban Pinjaman Piutang Piutang Penyisihan Penyisihan 2013 Lancar < 30 hari ,51% ( ) Kurang Lancar hari ,67% Diragukan hari ,57% Macet > 270 hari % Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ( ) Jumlah Piutang Jasa Administrasi - Bersih Akun ini merupakan piutang jasa administrasi pinjaman dikurangi alokasi penyisihan piutang jasa administrasi pinjaman dengan rincian sebagai berikut: Sektor Perdagangan Sektor Pertanian Sektor Industri Sektor Jasa Sektor Peternakan Sektor Perikanan Sektor Perkebunan Sub Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ( ) ( ) Jumlah d1/februari 26, paraf:

19 7. Piutang Bermasalah Piutang Bermasalah Akun ini merupakan pinjaman modal kerja yang diberikan kepada mitra binaan yang masuk kedalam piutang bermasalah dengan rincian sebagai berikut: Sektor Industri Sektor Perdagangan Sektor Jasa Sektor Perikanan Sektor Peternakan Sektor Pertanian Sektor Perkebunan Sub Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ( ) ( ) Jumlah Angsuran Belum Teridentifikasi Merupakan pembayaran angsuran pinjaman dari mitra binaan yang telah disetor ke Bank Unit Program Kemitraan (PK) namun belum bisa diketahui/teridentifikasi karena tidak mencantumkan nama pengirim/mitra binaan. Saldo Awal Jumlah Angsuran Belum Teridentifikasi Yang Diterima Saldo Akhir Angsuran Teridentifikasi : Angsuran Pokok Teridentifikasi Jasa Administrasi Teridentifikasi Jumlah Angsuran Teridentifikasi Jumlah Angsuran Belum Teridentifikasi Angsuran belum teridentifikasi menurut kantor wilayah binaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Jakarta - Cikampek Cawang - Tomang - Cengkareng Purbaleunyi Surabaya - Gempol Palikanci Semarang Belmera Kantor Pusat Jumlah d1/februari 26, paraf:

20 9. Hutang Jangka Pendek CV Tanjung Sarana CV Ronny Jaya CV Sokrasana CV MA Adyakarta CV Bersama Universitas Esa Unggul Koperasi Karyawan Jasa Pakarti CV MA Adyakarya CV Maha Karya Utama CV Sinar Mulya Koperasi Jasa Marga Bakti PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari Aset Neto Aset Neto Aset Neto Tidak Terikat Saldo Awal Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Tidak Terikat ( ) ( ) Saldo Akhir Aset Bersih Terikat Saldo Awal Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Terikat -- ( ) Saldo Akhir Jumlah Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Kantor Pusat Jakarta - Tangerang Semarang Purbaleunyi Belmera Surabaya - Gempol Palikanci Jagorawi Jakarta - Cikampek Cawang - Tomang - Cengkareng Jumlah d1/februari 26, paraf:

21 12. Pendapatan Bunga Program Kemitraan Bina Lingkungan Jumlah Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut: Program Kemitraan Kantor Pusat Purbaleunyi Jakarta - Cikampek Jakarta - Tangerang Belmera Palikanci Cawang - Tomang - Cengkareng Jagorawi Semarang Surabaya - Gempol Sub Jumlah Bina Lingkungan Kantor Pusat Cawang - Tomang - Cengkareng Jakarta - Tangerang Jagorawi Belmera Purbaleunyi Semarang Surabaya - Gempol Palikanci Jakarta - Cikampek Sub Jumlah Jumlah Pendapatan Lain-lain Saldo BUMN Peduli sektor daerah tertinggal dari PT Pertamina (Persero) Tbk Saldo Pasar murah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Saldo BUMN Peduli Bencana Alam Wasior dari PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Saldo Bencana Alam dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BUMN Peduli Sarana Prasarana Umum & Rumah Layak Huni dari PT Hutama Karya Hadiah Lomba Lari HUT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Saldo Peduli Pendidikan dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Pengembalian dana BUMN Peduli Bencana Alam 2012 Tahap III Lain-lain Jumlah d1/februari 26, paraf:

22 14. Dana Pembinaan Kemitraan Jumlah dana pembinaan kemitraan yang diberikan kepada mitra binaan dalam bentuk pameran, pelatihan/ manajemen kewirausahaan pada sektor Jasa, Industri dan sektor lainnya adalah sebagai berikut: Pelatihan Promosi dan Pameran Jumlah Penyaluran - Bina Lingkungan Jumlah penyaluran dana bantuan dalam Program Bina Lingkungan dan wilayah kegiatan penyaluran dana Bina Lingkungan untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Kantor Pusat Surabaya-Gempol Jagorawi Palikanci Jakarta-Tangerang Belmera Semarang Cawang-Tomang-Cengkareng Purbaleunyi Jakarta-Cikampek Jumlah Sosial Bencana Alam Pendidikan Peningkatan Sarana dan Pelestarian Sarana Ibadah Kemasyarakatand dan Pelatihan Kesehatan Prasarana Alam alam Pengentasan Jumlah Kemiskinan 2013 Bencana Alam Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kesehatan Sarana dan Prasarana Pelestarian Alam Sarana Ibadah Sosial Kemasyarakatand alam Pengentasan Kemiskinan Jumlah Kantor Pusat Jagorawi Jakarta-Tangerang Semarang Palikanci Purbaleunyi Surabaya-Gempol Belmera Jakarta-Cikampek Cawang-Tomang-Cengkareng Jumlah d1/februari 26, paraf:

23 Dana BUMN Peduli berasal dari 30% jumlah dana Program Bina Lingkungan yang tersedia, yang penggunannya ditetapkan oleh Menteri. Mulai tahun 2013 Program BUMN Peduli tersebut dihapuskan selanjutnya hanya terdiri dari Program Bina Lingkungan BUMN Pembina menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER- 20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 yang berlaku efektif 1 Januari Beban Pembinaan, Beban Administrasi dan Umum, dan Beban Sewa Program Kemitraan Beban Administrasi & Umum Beban Sewa Beban Pembinaan Jumlah Program Bina Lingkungan Beban Administrasi & Umum Beban Pembinaan Jumlah Jumlah Rincian Beban Operasional Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah sebagai berikut: 2014 Beban Beban Beban Pembinaan Umum Sewa Jumlah Kantor Pusat Jakarta - Tangerang Palikanci Cawang - Tomang - Cengkareng Semarang Purbaleunyi Surabaya - Gempol Jakarta - Cikampek Jagorawi Belmera Jumlah Beban Beban Beban Jumlah Pembinaan Umum Sewa Kantor Pusat Purbaleunyi Surabaya-Gempol Semarang Jakarta-Tangerang Cawang-Tomang-Cengkareng Jakarta-Cikampek Jagorawi Palikanci Belmera Jumlah d1/februari 26, paraf:

24 17. Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Alokasi Penyisihan Piutang Pinjaman Alokasi Penyisihan Piutang Jasa Administrasi Kategori Lancar ( ) ( ) Sub Jumlah Alokasi Penyisihan Piutang Bermasalah ( ) ( ) Jumlah Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman dihitung sesuai format laporan keuangan PKBL dari Kementerian BUMN. 18. Beban dan Pengeluaran Lainnya Beban Penghapusan Piutang Jasa Administrasi Beban Lainnya Jumlah Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Penilaian kinerja pelaksanaan Program Kemitraan meliputi kinerja efektivitas penyaluran dana dan kinerja kolektibilitas piutang sebagai berikut: a. Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Dana yang tersedia Saldo Dana Awal Tahun Pengembalian Angsuran Pokok Pinjaman Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Saldo Dana Yang Akhir Tahun Dana yang disalurkan adalah sebagai berikut : Penyaluran Pinjamaan Mitra Binaan (Lampiran 2) Dana Pembinaan Kemitraan Jumlah Dana Yang Disalurkan Jumlah Dana Yang Disalurkan X 100% Jumlah Dana Yang Tersedia Rasio Penyerapan Dana 23,10% 2,17% Skor Efektivitas Penyaluran Dana 0 3 d1/februari 26, paraf:

25 b. Tingkat Kolektibilitas Pinjaman 2014 Nominal Prosentase N.T.* % Kolektibilitas Piutang Lancar % Kurang Lancar % Diragukan % Macet % -- Jumlah Piutang Mitra Binaan Rata-rata Tertimbang Kolektibilitas Pinjaman Saldo Pinjaman Tingkat Kolektibilitas Pinjaman = ,19% 2013 Nominal Prosentase N.T.* % Kolektibilitas Piutang Lancar % Kurang Lancar % Diragukan % Macet % -- Jumlah Piutang Mitra Binaan Rata-rata Tertimbang Kolektibilitas Pinjaman Saldo Pinjaman Tingkat Kolektibilitas Pinjaman = ,09% * N.T (Nilai Tertimbang) = nominal x nilai bobot kolektibilitas masing-masing kategori piutang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002, Tingkat Kolektibilitas Pinjaman tahun 2014 adalah 68,18% mendapat skor 2 (dua) sedangkan tahun 2013 sebesar 69,09% mendapat skor 2 (dua). 20. Peraturan Menteri Negara BUMN yang Berlaku untuk Tahun Buku 2014 a. Pada bulan Desember 2012 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan. Peraturan PER-20/MBU/2012 ini mulai berlaku untuk tahun buku Beberapa ketentuan dalam PER-05/MBU/2007 telah diubah, antara lain adalah penghapusan program Bina Lingkungan (BL) BUMN Peduli, yang sebelumnya diatur pada Pasal 11.c. PER-05/MBU/2007. b. Pada bulan April 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-92/D5.MBU/2013 tanggal 3 April 2013 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai berikut: d1/februari 26, paraf:

26 - Program Kemitraan (PK) Mulai tahun 2013 alokasi laba untuk PK ditiadakan, sedangkan Program Kemitraan yang sudah berjalan agar tetap terus dijalankan, namun sudah tidak ada lagi aktivitas penyaluran pinjaman baru dan hanya dilakukan kegiatan penagihan serta monitoring terhadap mitra binaan. Program Kemitraan (PK) yang saat ini sudah berjalan sesuai dengan kebijakan kementerian BUMN akan diserahkan kepada salah satu BUMN yang akan ditentukan untuk menteri BUMN. - Program Bina Lingkungan (BL) Untuk BL akan dibebankan menjadi biaya perusahaan dan jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh Rapat Umum Pemegang Saham / Rapat Pembahasan Bersama sesuai dengan kemampuan perusahaan. c. Pada bulan April 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: S419/D5.MBU/2013 tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan PKBL: 1. Kebijakan PKBL harus memenuhi prinsip prinsip GCG. 2. Kementerian sedang melakukan kajian pelaksanaan PK agar sesuai dengan tujuan pendirian BUMN. 3. Tahun 2013 tidak dilakukan pengalokasian dana PK dari laba tahun buku 2012 kecuali yang disepakati melalui surat nomor S-92/D5.MBU/ Program BL BUMN dilakukan melalui pembebanan (dibiayakan) dalam RKAP seperti CSR. d. Pada bulan Mei 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang Koreksi terhadap sebagian dari peratusan sebelumnya PER-05/MBU/2007 dan PER-20/MBU/2012 yaitu penambahan pasal 11 ayat (2) huruf e. nomor 7 dan 8 yaitu: Penambahan ruang lingkup Program BL BUMN no.7 Bantuan Transportasi untuk Buruh dan no.8 Bantuan sosial kemasyarkatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Koreksi Peraturan PER-05/MBU/2013 dengan bunyi Pasal II tentang perubahan waktu peluncuran Program BL BUMN Peduli yang belum selesai diperpanjang sampai dengan Juni e. Pada bulan Juni 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang Koreksi Peraturan PER-05/MBU/2013 dan PER-05/MBU/2013 dengan mengganti bunyi pasal II tentang perubahan waktu peluncuran Program BL BUMN Peduli yang belum selesai diperpanjang sampai dengan Desember f. Berdasarkan Surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: S-554/MBU/2013 tanggal 9 September 2013, pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2013 adalah sebagai berikut:: - Untuk Program Kemitraan, pelaksanaanya dilakukan dengan menyalurkan saldo dana Program Kemitraan yang tersedia di masing-masing BUMN, termasuk hasil pengembalian pinjaman. - Untuk program Bina Lingkungan, masing-masing BUMN, termasuk BUMN yang tidak membukukan laba bersih pada tahun 2012, agar segera menyampaikan usulan anggaran Program Bina Lingkungan tahun 2013 yang diperhitungkan sebagai biaya kepada RUPS/Menteri/Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangnnya, untuk mendapatkan persetujuan. - Khusus untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang telah diprogramkan pada tahun 2012 dapat terus dilaksanakan sepanjang anggaran BL BUMN Peduli yang sudah direncanakan tersebut masih tersedia, dengan tetap mengacu kepada ketentuan mengenai Program BL BUMN Peduli sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27April Bagi anggaran program BL BUMN Peduli yang masih tersisa setelah seluruh program dilaksanakan, dikembalikan kepada masing-masing BUMN secara proporsional dan seluruh pelaksanaan program BL BUMN Peduli agar diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit atas BUMN Pelaksana program BL BUMN Peduli tersebut. g. Pada bulan September 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 atas perubahan keempat, PER-05/MBU/2007, dengan ketentuan BL BUMN Peduli yang telah diprogramkan sejak tahun 2012, dapat terus dilaksanakan d1/februari 26, paraf:

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015

Lebih terperinci

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15 UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Beserta Laporan

Lebih terperinci

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 d1/february 29, 2016 Paraf : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi

Lebih terperinci

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 d1/february 23, 2017 Paraf : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) 31 Desember 2014 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan...

Lebih terperinci

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Halaman Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan...

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-05/MBU/2007 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO) Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2016 dan 2015 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain. DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan... 1

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mendorong kegiatan

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Lampiran 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN USAHA KECIL DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA bitheula.blogspot.com I. PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu alat negara untuk mendukung perekonomian nasional

Lebih terperinci

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO)

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER - 02/MBU/7/ 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI BADAN

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1928, 2016 BUMN. Program Kemitraan. Program BL. Perubahan. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER - 03/MBU/12/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016: LATAR BELAKANG Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 Pada tanggal 3 Juli 2015, Pemerintah mengundangkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS ASDEP TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia Telp. 021-29935678

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 2015 2014 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 2b, 3.a 1.661.701.690 359.605.273 Piutang Pinjaman

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 55 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BAD-AN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER - 03/MBU/12/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI BADAN USAHA

Lebih terperinci

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

Lebih terperinci

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN TAHUN 2015 (SETELAH AUDIT) DAFTAR ISI Halaman I. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014... 1 II.

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen

Lebih terperinci

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang No.19, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Iuran Pensiun. PNS. Pejabat Negara. Pengelolaan. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk BAB 4 PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional terhadap pelaksanaan program kemitraan dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk mencakup pelaksanaan dari unit Program

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.03/2016 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Pengertian Kredit Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M No.73, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Modal Minimum. Modal Inti Minimum. Bank. Perkreditan Rakyat. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5686) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Definisi Akuntansi Definisi akuntansi Menurut Kieso,et all. (2008), pengertian akuntansi keuangan adalah : Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2017 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Akuntansi

BAB 2 BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Akuntansi BAB 2 BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Akuntansi Para ahli mendefinisikan pengertian akuntansi dengan berbagai pendapat berbeda antara lain: Menurut Fess, et al. (2005:8) bahwa akuntansi adalah: "Accounting

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen LAPORAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Bank Perkreditan Rakyat

Lebih terperinci

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUP PST) PT Bank Mandirii (Persero) Tbk. 14 Maret 2017 Disclaimer: * Apabila terdapat perubahan ataupun penambahan bahan mata Acara RUPS Tahunan, maka

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

LL -f L- LL.- LI -f L[ -r LI -' LL_I. L1_-, LI -r. Lt- r L. LL.I. Lt-r LL- N/tMillanWoods Professionalism at the torefronr.

LL -f L- LL.- LI -f L[ -r LI -' LL_I. L1_-, LI -r. Lt- r L. LL.I. Lt-r LL- N/tMillanWoods Professionalism at the torefronr. L L _J Lt- r L. 4 Lr LL -f I -f ll tu]l N/tMillanWoods Professionalism at the torefronr LL.- LI -f L[ -r L LL -f LI -' Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor lndependen LL.I LL_I Ll -f PROGRAM KEMITRAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 12 /PBI/2001 TENTANG PERSYARATAN DAN TATACARA PELAKSANAAN JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT OTORITAS JASA KEUANGAN 2013 -1- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT PROFIL PERUSAHAAN A. Data Perusahaan 1. Nama

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1354, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penghapusbukuan. Pembiayaan. Ekspor. Lembaga. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG 1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Infrastruktur. Perusahaan. Pembiayaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.010/2009 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemulihan perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam. No.34, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYETORAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS BATANG TUBUH PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.03/... TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1772, 2017 KEMENKEU. PNBP dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA Yth. Direksi Perusahaan Modal Ventura di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA Sesuai dengan amanat ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I. KETENTUAN UMUM BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci