STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN"

Transkripsi

1 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN Intan Puspitaningrum 1, Ussy Andawayanti 2, Evi Nur Cahya 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang Indonesia intannpusspita94@gmail.com ABSTRAK Wilayah Kabupaten Pacitan 88% merupakan daerah pegunungan kapur. Hampir 90% air baku PDAM Kabupaten Pacitan menggunakan air permukaan (sungai). Pembangunan embung ini termasuk usaha atau kegiatan yang diharapkan dapat memperkecil dampak negatif pada musim kemarau yaitu sulitnya mendapatkan air bersih. Studi ini bertujuan untuk mengetahui analisa stabilitas pelimpah embung dan mengkaji penetapan harga air baku minimum. Sehingga diharapkan pengembalian modal proyek Embung Penggung ini dapat dibebankan pada hasil penjualan air baku. Kelayakan ekonomi dihitung dengan membandingkan nilai manfaat dan biaya ditinjau terhadap nilai rasio manfaat dan biaya (B/C), selisih manfaat dan biaya (B-C), tingkat pengembalian internal (IRR), periode pengembalian (PBP), dan analisa sensitivitas. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan angka keamanan terhadap guling sebesar 3,058 dan terhadap geser 1,515 dan dapat dikatakan pelimpah aman teradap guling dan geser. Besarnya biaya modal adalah Rp dan biaya operasional pemeliharaan Rp Dasar perhitungan yang digunakan dalam perhitungan harga air ini adalah B/C > 1, diperoleh harga air Rp /m 3. Besarnya B/C adalah 1,11, IRR 9,34 % dan Analisa Sensitivitas biaya naik 10% dan manfaat turun 10% yang dianggap paling sensitif terhadap nilai biaya dan manfaat. Untuk periode pengembalian (PBP) modal pada tahun ke 8.Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek Pembangunan Embung Penggung ini layak secara ekonomi. Kata kunci : Harga Air, Analisa Sensitivitas, B/C, B-C, IRR, ABSTRACT Pacitan district region 88 % is an area of limestone mountains. Almost 90 % of PDAM clean water Pacitan district use the surface water. The development of the dam isan activity which expected to decrease negative imoact in dry season to reach clean water. This study explains about dam spillway stability and te lowest clean water fixing. Which is expected to Payback the Penggung dam project by the sale of clean water. The determination of economic feasibility is calculated by comparing the value of benefit and cost (B/C), deviation of benefit and cost (B-C), internal rate of return (IRR), payback period (PBP) and sensitivity analysis. Based on calculations, is the safety factor to roll as much as 3,058 and the safety factor to displacement as much as 1,515 and it is stated that spillway is safe to the roll and displacement. Based on calculations, which consist the capital cost Rp and operating and maintenance cost Rp Basic calculations used in the pricing of water is B/C >1 results the water price Rp / m 3. The amount of B/C 1,11, IRR 9,34 % and cost of sensitivity analysis 10 % increase and benefits 10 % decrease which considered the most sensitive to the value of costs and benefit. For the payback period capital in the eight years. So, it can be concluded that The Dam Penggung Project proper in economically. Keywords: Water price, Sensitivity Analysis, B/C, B-C, IRR

2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik semakin menurun. Mengingat pemyediaan air bersih merupakan salah satu program Pemerintah yang penanganannya diserahkan kepada PDAM, maka PDAM Kecamatan Nawangan berupaya menyediakan air bersih yang mampu memenuhi syarat dan dapat terdistribusi dengan baik kepada konsumen. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air tersebut dilakukan upaya fisik yaitu pembangunan embung yang diharapkan dapat menampung laju air sungai sehingga dapat meresap kedalam tanah serta berfungsi sebagai pengendali banjir di daerah hilir. Embung merupakan cekungan yang dalam di suatu daerah perbukitan. Air embung berasal dari limpasan air hujan yang jatuh di daerah tangkapan (Aditya,2012:1). Embung Penggung merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah yang yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air. 1.2 Identifikasi Masalah Pembangunan Embung Penggung merupakan salah satu wujud dari usaha untuk menanggulangi masalah suplay air bersih. PDAM Kabupaten Pacitan diharapkan dapat meningkatkan Pelayanan Air Bersih pada masyarakat sesuai Program Pemerintah yaitu Program MDG.s (Millenium Development Goals). Pada studi ini akan dibahas kelayakan pembangunan embung guna memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan dengan memperhatikan analisa stabilitas pelimpah, penambahan pelayanan penduduk berdasarkan data debit andalan embung yang ada dan menggunakan analisa harga air yang paling layak secara ekonomi maupun teknis. Diperlukan suatu analisis harga air yang dilihat dari sisi konsumen maupun produsen. Pada proyek Embung Penggung ini analisa pengembalian modal dibebankan pada hasil penjualan air bersih. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui analisa stabilitas pelimpah Embung Penggung terhadap geser dan guling, menganalisa kemampuan Embung untuk memenuhi kebutuhan air bersih masayarakat maupun jumlah pelayanan penduduk yang bisa dikembangkan, mengetahui analisa manfaat dan biaya, mengetahui nilai analisa BCR, NPV, IRR, Payback Period, Analisa Sensitivitas dan untuk mengetahui harga air yang menguntungkan dalam hal ini B/C >1 saat awal pengoperasian Embung Penggung. Manfaat dari studi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kelayakan pembangunan embung. Sehingga embung tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Nawangan. Hasil dari studi ini dapat dijadikan refrensi instansi terkait dalam hal ini PDAM Kecamatan Nawangan dalam penentuan dan penetapan harga air setelah berdirinya Embung Penggung ini. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) Metode Benefit Cost Ratio (BCR) memberikan nilai penekanan terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek biaya atau kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut. Oleh sebab itu, perbandingan manfaat dan biaya merupakan parameter untuk mengetahui apakah suatu proyek menguntungkan atau tidak. Berikut ini adalah rumus perbandingan manfaat dan biaya:

3 PV dari manfaat BCR PV daribiaya Apabila harga B/C lebih dari 1 maka dapat dikatakan suatu proyek layak untuk dikerjakan. Sebaliknya apabila hasil B/C kurang dari 1 maka proyek tersebut tidak layak untuk dikerjakan. 2.2 Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) adalah selisih antara benefit dengan cost yang telah di present value kan. Kriteria ini mengatakan bahwa proyek akan dipilih jika NPV > 0. Dengan demikian, jika suatu proyek mempunyai nilai NPV < 0, maka tidak akan dipilih atau tidak layak untuk dijalankan (Kadariah, 1988:40). Nilai NPV dapat dicari dengan: Selisih Biaya dan Manfaat Nilai Sekarang dari Manfaat Nilai Sekarang dari Biaya. Keunggulan dari metode NPV diantaranya adalah: - Memperhitungkan nilai waktu dari uang - Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek. - Memperhitungkan nilai sisa proyek. 2.3 Internal Rate of Return (IRR) Tingkat pengembalian bunga (Internal Rate of Return) merupakan tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai sama B-C0 atau tingkat suku bunga yang membuat B/C 1. Dasar perhitungan IRR ini dapat dilakukan dengan mencari nilai discount rate sehingga diperoleh nilai present value benefit sama dengan nilai present value cost, atau didapat nilai NPV 0. Apabila nilai discount rate yang saat itu berlaku lebih besar dari nilai IRR maka proyek tersebut bisa dikatakan menguntungkan, namun apabila discount rate yang berlaku sama dengan nilai IRR maka proyek tersebut dikatakan impas. 2.4 Analisa Sensitivitas Dengan melakukan analisa sensitivitas, kita dapat memperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan sebenarnya yang terjadi sesudah proyek tidak sama dengan estimasi awal. Analisa sensitivitas juga dapat dikatakan sebagai batas atas dan batas bawah suatu proyek dapat dikatakan tidak layak. Berikut beberapa keadaan yang biasanya dilakukan dalam analisa sensitivitas proyek pengairan adalah sebagai berikut: - Terjadi 10 % penurunan pada nilai manfaat yang diperkirakan. - Terjadi 10 % kenaikan pada biaya proyek yang diperkirakan. - Tertundanya penyelesaian proyek selama dua tahun. Dari hasil analisa sensitivitas terhadap beberapa keadaan diatas dapat diketahui elemen proyek yang merupakan elemen sensitif terhadap keberhasilan proyek. Misalnya dari analisa sensitivitas disimpulkan bahwa proyek sangat sensitif terhadap penundaan penyelesaian proyek, perlu ditelaah kembali komponen pelaksanaan proyek agar kemungkinan tertundanya penyelesaian dapat dikurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyederhanakan komponen proyek agar tidak mempersulit pelaksanaannya (Suyanto, 2001:41). 2.5 Payback Period (PBP) Payback Period adalah jangka waktu periode yang diperlukan untuk membayar kembali (mengembalikan) semua biayabiaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Payback period ini akan dipilih yang paling cepat dapat mengembalikan biaya investasi, makin cepat pengembaliannya makin baik dan kemungkinan besar akan terpilih. Jika komponen cash flowbenefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulanya menjadi: k(pbp) x periode waktu Dimana: k periode pengembalian Investasi modal yang diperlukan Annual benefit keuntungan pengeluaran pertahun periode waktu tahun.

4 Dalam metode payback period ini rencana investasi dikatakan layak jika periode pengembalian kurang dari sama dengan umur investasi (Giatman, 2007:85). Gambar 1. Pelimpah Embung per meter panjang Tabel 1. Penghitungan Momen 3. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan pengerjaan studi ini dapat dilihat pada diagram berikut: Mulai Data Debit Andalan Data Jumlah Penduduk dan Data Jumlah Layanan Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Data Teknis Embung Perhitungan Stabilitas Pelimpah Stabilitas Terhadap Guling X 1,290 m Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Air Baku Perhitungan Biaya Konstruksi Tidak Layak Perhitungan Biaya Modal Kebutuhan Air Baku < Q Andalan Layak Perhitungan Biaya Tahunan Penambahan Pelayanan Penduduk Total Biaya Pembangunan Embung Tidak Layak Analisa NPV Analisa Manfaat Air Baku Analisa Kelayakan Proyek (B-C, B/C, IRR) Analisa Payback Period Penetapan Harga Air Kesimpulan dan Saran Selesai Layak Analisa Sensitivitas 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Stabilitas Pelimpah Embung SF 3,058 aman Stabilitas Terhadap Geser SF (f. PV + σo. I) / PH f 0,6 karena macam material pada lokasi embung terdiri atas kerikil dan pasir σo 0 SF (0,6. 32, I) / 12,8 1,515 > 1,2 aman Jadi pelimpah embung dapat dikatakan aman setelah dianalisa stabilitas terhadap geser dan stabilitas terhadap guling. 4.2 Analisa Biaya Analisa Modal Biaya modal terdiri dari 2 macam biaya yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan volume pekerjaan yang menjadi komponen permanen hasil

5 proyek. Biaya konstruksi meliputi seluruh biaya yang digunakan untuk pembangunan dalam proyek ini terdiri dari pekerjaan persiapan dan pekerjaan konstruksi. Biaya tak langsung merupakan biaya yang tidak terkait langsung dengan besaran volume komponen fisik hasil akhir proyek, tetapi mempunyai kontribusi terhadap penyelesaian kegiatan atau proyek. Menghitung biaya modal untuk seluruh perencanaan Embung Penggung adalah sebagai berikut: a) Biaya konstruksi : Rp b) Biaya administrasi : 2,5% x Rp Rp c) Biaya konsultan pengawas : 5% x Rp Rp d) Biaya tak terduga : 5% x Rp Rp Tabel 2. Biaya Tidak Langsung Perencanaan Embung Penggung yang sesuai. Dalam perhitungan analisa biaya ini dijadikan nilai yang akan datang kemudian dikonversikan menjadi nilai tahunan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Pada studi perencanaan ini pekerjaan konstruksi selesai sampai tahun 2015 dan bunga sebesar 7,5%. Tabel 3. Analisa Biaya Modal Tahunan Biaya Tahunan Biaya tahunan dikeluarkan selama usia guna rencana proyek yang dibuat pada waktu perencanaan. Tabel 4. Biaya Total Rencana dengan Pelayanan 35 % Perhitungan dan analisa biaya modal dapat dilihat pada tabel 2. Dengan langkah perhitungan sebagai berikut: 1. Menghitung biaya modal proyek perencanaan Embung Penggung yang telah dialokasikan untuk air baku dalam hal ini sebesar total biaya konstruksi karena proyek tersebut bukan merupakan proyek multiguna yaitu sebesar Rp Menentukan besarnya biaya modal total berdasarkan analisa 2014 yaitu mengalikan dengan faktor konversi 4.3 Analisa Manfaat (Benefit) Manfaat langsung dari proyek ini dapat diperoleh dari perhitungan total kebutuhan air baku dikali dengan harga air Indirect Benefit Manfaat tak langsung dari proyek ini yaitu dapat mendorong pengembangan pada wilayah Kecamatan Nawangan dan terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat Tangible Benefit

6 Manfaat nyata dari proyek ini didapat dari penjualan air baku dari pihak pengelola embung kepada PDAM Nawangan Intangible Benefit Manfaat tak nyata adalah keuntungan proyek yang tidak dapat selalu dinilai dengan uang, seperti: - Meningkatkan kualitas hidup warga Kecamatan Nawangan - Muncul rasa puas jika kebutuhan air baku dapat terpenuhi dengan baik. 4.4 Analisa Ekonomi Metode Benefit Cost Ratio (BCR) Metode Benefit Cost Ratio (BCR) pada studi ini menggunakan perbandingan terhadap nilai tahunan pada aspek manfaat yang akan diperoleh dengan nilai tahunan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung dengan adanya investasi tersebut. Berikut contoh perhitungan B/C ratio dengan tingkat suku bunga yang dipakai pada studi ini sebesar 7,5% dengan usia guna proyek 20 tahun. Total biaya konstruksi Rp ,00 Total biaya O&P tahunan Rp ,00 Total kebutuhan air ,66 m 3 /tahun Total kehilangan air ,97 m 3 /tahun Harga air Rp ,-/m 3 Total manfaat ( , ,97) x Rp Rp / tahun Contoh perhitungan BCR adalah sebagai berikut: Komponen biaya (cost) - Total biaya konstruksi (tahun 1): Rp ,00 Faktor konversi (F/P, 7,5%, 1): 1,075 Faktor konversi (A/P, 7,5%, 20): 0,09815 Nilai tahunan biaya konstruksi: Rp Total biaya O&P (tahun 2 s/d 20) : Rp ,00 Total biaya tahunan: Rp Rp ,00 Rp ,00 Komponen manfaat (benefit) - Total manfaat air baku: Rp Sehingga: B/C 1,11 Karena nilai perbandingan BCR pada proyek Embung Penggung ini > 1 maka dapat dikatakan bahwa proyek ini layak secara ekonomi Net Benefit (B-C) Dalam studi ini nilai B-C pada tingkat suku bunga yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Contoh perhitungan B-C sesuai dengan proyek rencana untuk tingkat suku bunga sebesar 7,5% adalah sebagai berikut: Annual Benefit Rp Annual Cost Rp B-C Rp Karena nilai perbandingan B-C pada proyek Embung Penggung ini > 0 maka dapat dikatakan bahwa proyek ini layak secara ekonomi. Tabel 5. Nilai B-C Pada Berbagai Tingkat Suku Bunga Internal Rate of Return (IRR) Contoh perhitungan IRR pada proyek Embung Penggung ini adalah sebagai berikut: IRR I + (I - I ) Dimana: I suku bunga yang memberikan nilai NPV positif 9 %

7 I suku bunga yang memberikan nilai NPV negatif 10 % (B-C) (B-C) positif (B-C) (B-C) negatif Sehingga, IRR9%+ (10%-9%) 9.34 % Dikarenakan hasil perhitungan IRR proyek Embung Penggung ini lebih besar dari suku bunga yang dipakai dalam studi ini yaitu sebesar 7,5% sehingga proyek ini dianggap menguntungkan. Tabel 6. Rekapitulasi Analisa Ekonomi Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas biasanya dilakukan dengan mengubah salah satu elemen proyek (misalnya harga, biaya) dan menghitung nilai IRR nya dengan harga tersebut. Analisa sensitivitas yang dihitung pada studi ini adalah sebagai berikut: 1. Terjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan nilai manfaat tetap. 2. Terjadi 10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan nilai manfaat tetap. 3. Terjadi 10% kenaikan pada nilai manfaat yang diperkirakan dan nilai biaya tetap. 4. Terjadi 10% penurunan pada nilai manfaat yang diperkirakan dan nilai biaya tetap. 5. Terjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan 10% penurunan pada nilai manfaat. 6. Terjadi 10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan 10% kenaikan pada nilai manfaat. 7. Tertundanya penyelesaian proyek selama dua tahun. Tabel 7.Rekapitulasi Analisa Sensitivitas Pada Suku Bunga 7,5% Payback Period Analisa pengembalian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (Giatman, 2007). Berikut contoh perhitungan analisa pengembalian pada saat B/C>1 dengan pelayanan sebesar 35%. Berikut contoh perhitungan analisa pengembalian menggunakan harga air B/C > 1 (sesuai harga air eksisting) yaitu Rp.1.835/ m 3. Diketahui: Biaya Konstruksi Rp Biaya OP Rp Total Manfaat Rp Pada proyek Embung Penggung ini komponen cash flow benefit dan cost nya bersifat annual, maka rumus yang digunakan adalah: K(PBP) Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode ini rencana investasi dikatakan layak jika K usia guna proyek. K(PBP) 8 Tahun Penetapan Harga Air

8 Penetapan harga air pada studi ini ditinjau dari berbagai kondisi sensitivitas pada analisa ekonomi ketika BC. Berikut contoh perhitungan analisa harga air pada bunga 7,5% dengan jumlah penduduk terlayani sebesar 35%. Diketahui: - Biaya Rp ,89 - Kebutuhan air ,66 m 3 /tahun - Kehilangan air ,97m 3 /tahun - Manfaat Rp ,991 Harga air pada saat: Biaya naik 10% manfaat tetap Rp ,99+ (10% x Rp ,99) Rp ,89 Harga Air Rp /m 3 Biaya turun 10% manfaat tetap Rp ,99- (10% x Rp ,99) Rp ,09 Harga Air Rp /m 3 Biaya naik 10% manfaat turun Rp ,99+ (10% x Rp ,99) Rp ,89 Harga Air Rp /m 3 Biaya tetap manfaat turun Rp ,99 Harga Air Rp /m 3 Proyek mundur 2 tahun Rp ,39 Harga Air Rp /m 3 Manfaat (Kebutuhan air Kehilangan air) x Harga air ( , ,97x Rp Rp ,39 /tahun. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perhitungan stabilitas pelimpah embung per meter panjang di dapatkan Safety Factor (SF) terhadap guling sebesar 3,058 dan SF terhadap geser sebesar 1,515 oleh karena itu dapat dikatakan pelimpah aman terhadap guling dan geser. 2. Jumlah peningkatan pelayanan penduduk bisa sampai 100 %, sedangkan saat ini pelayanan penduduk masih 35 %. 3. Analisa manfaat air baku yang diperoleh dari proyek Embung Penggung ini terdiri dari manfaat nyata dan manfaat tidak nyata. Manfaat nyata yang diperoleh dari proyek perencanaan Embung Penggung di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan pada bunga 7,5% adalah: - Manfaat dengan harga air BC Rp ,99 /tahun - Manfaat dengan harga air B/C > 1,11 Rp /tahun Manfaat tersebut diperoleh dari hasil penjualan air. Sedangkan manfaat tidak nyata yang diperoleh dapat terpenuhinya kebutuhan air baku yang bersih dan layak, dan meningkatkan kualitas hidup warga Desa Penggung, Desa Pakisbaru dan Desa Ngromo. 4. Analisa ekonomi proyek Embung Penggung di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan ditinjau terhadap Nilai Rasio Biaya Manfaat (B/C) Selisih Biaya Manfaat (B-C), IRR, Analisa Sensitivitas, dan Payback Periode.

9 - Harga Air B/C 1 didapatkan harga air Rp /m 3, dengan IRR sebesar 7,52 % dan Payback Period selama 9 tahun. - Harga Air B/C > 1 dianalisa dengan harga air Rp /m 3, dengan IRR sebesar 9,34 % dan Payback Period selama 8 tahun. 5. Harga air yang menguntungkan yaitu B/C >1 pada saat awal pengoperasian embung adalah Rp / m Saran Saran yang dapat disampaikan diantaranya: 1. Untuk memenuhi kebutuhan air baku yang selalu meningkat sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, perlu adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan air baku dengan cara penambahan supply air baku untuk kebutuhan pokok serta perlu peninjauan kembali pola operasional distribusi air baku dari PDAM yang bertujuan penghematan penggunaan air. 2. Karena proyek Embung Penggung ini ditujukan untuk kesejahteraan penduduk yaitu Desa Penggung, Desa Pakisbaru dan Desa Ngromo, maka untuk penetapan harga air hendaknya tidak melihat dari sisi keuntungan saja namun juga harus dilihat dari segi kemampuan ekonomi konsumen. 3. Untuk pihak PDAM dalam hal ini agar meningkatkan transmisi distribusi maupun penambahan pelayanan karena debit yang tersedia masih cukup untuk penamabahan pelayanan. DAFTAR PUSTAKA A.Aditya. (2012). BAB II Kajian Teori. Yogyakarta: d/bab pdf (diakses 2 Juli 2015) Anonim Panduan Penulisan Skripsi. Malang: UPT. Penerbit Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Cipta Karya, Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Air Minum. Jakarta: Sanitasi.Net. n-studikelayakan-spam.html (diakses 10 Agustus 2015). Dinas Pekerjaan Umum, Harga Satuan Pokok Pekerjaan Kabupaten Pacitan Tahun Pacitan Giatman, M EkonomiTeknik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Joyowiyono, Marsudi Ekonomi Teknik (Engineering Economics). Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya (PT. Medisa). Kadariah Evaluasi Proyek Analisa Ekonomis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kasiro, Ibnu, Wanny Adidarma, Bhre Susantini Rusli, C.L. Nugroho, dan Sunarto Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil untuk Daerah Semi Kering di Indonesia. Bandung: Pusat Litbang Pengairan Badan Litbang Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum. Kementerian Pekerjaan Umum, Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum. Bandung: df (diakses 30 Agustus 2015). Kodoatie, Robert J Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Offset. Kuiper, Edward Water Resources Project Economics. Butterworths,London,England. Linsley,R.K, Joseph,B.F Teknik Sumber Daya Air. Terjemahan Djoko Sasongko. Bandung: Erlangga. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013, Pedoman

10 Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta: hp/sni/detail_sni_dl/ (diakses 15 September 2015) Perum Jasa Tirta Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Bidang Air Bersih. Malang: Cipta Karya Prafika,Yourinda Ira Studi Kelayakan Ekonomi Embung Sawahan Di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Rahma Pemeliharaan PDAM Bandarmasih. Bandung: Blogspot /05/pemeliharaan-pdambandarmasih.html (diakses 1 September 2015) Setyowati, Caesaria Asri Studi Kelayakan Ekonomi Rehabilitasi Embung Banjar Anyar di Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Soeharto, Ir. Iman Manajemen Proyek. Jakarta: Erlangga. Suyanto, Adhie, Trie M. Sunaryo, dan Roestam Sjarief Ekonomi Teknik Proyek Sumber Daya Air. Jakarta: MHI.

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR Intan Fardania Putri 1, Rispiningtati 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAUAN DASAR TEKNIK SUMBER

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Evy Anisa 1, Ussy Andawayanti 2, Harry M. Sungguh 3 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG Yayan Tri Ramadhani 1, Ussy Andawayanti 2, Evi Nur Cahya 2 1

Lebih terperinci

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI Achmad Nifan El Wafi 1), Moch. Sholichin 2), Ussy Andawayanti 2) 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT Enggar Dwi Hartantyo 1, Pitojo Tri Juwono 2, Widandi Soetopo 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO Zakiiya Salsabiila 1, Rispiningtati 2, Pitojo Tri Juwono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati 1, Ussy Andawayanti 2, Dian Chandrasasi 2

STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati 1, Ussy Andawayanti 2, Dian Chandrasasi 2 STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati 1, Ussy Andawayanti 2, Dian Chandrasasi 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DAN HARGA AIR PADA DAS TUKAD OOS DI KAWASAN GIANYAR PROVINSI BALI

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DAN HARGA AIR PADA DAS TUKAD OOS DI KAWASAN GIANYAR PROVINSI BALI STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DAN HARGA AIR PADA DAS TUKAD OOS DI KAWASAN GIANYAR PROVINSI BALI Sekar Handari 1, Ussy Andawayanti 2, Rispiningtati 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA HARGA AIR PADA PROYEK EMBUNG GADDING DI DESA GADDING KECAMATAN MANDING KABUPATEN SUMENEP

ANALISA HARGA AIR PADA PROYEK EMBUNG GADDING DI DESA GADDING KECAMATAN MANDING KABUPATEN SUMENEP ANALISA HARGA AIR PADA PROYEK EMBUNG GADDING DI DESA GADDING KECAMATAN MANDING KABUPATEN SUMENEP Rispiningtati 1, Pitojo Tri Juwono 1, Dio Aditya Aji 2 1 Dosen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG Abdullah Charif 1, Widandi Soetopo 2, Jadfan Sidqi Fidari 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016 Kelayakan Ekonomi Analisis Finansial Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatifalternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO Vika Arini 1), Siti Qomariyah 2), Agus Hari Wahyudi 3 ) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo Rizki Adhitya Nugraha¹, Runi Asmaranto², Riyanto Haribowo² ¹Mahasiswa Program Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI Ria Rahma Putri Rahayu, Rispiningtati, Rahmah Dara Lufira Teknik Pengairan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANGGUNGGUNUNG KECAMATAN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Evaluasi Proyek Bendungan Bendungan adalah bangunan penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM BALI

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM BALI ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM BALI Rizqa Liyanata Rachmawati 1, Mohammad Taufiq 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU (Agroindustri Tahu Bapak Iwan di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Sri Indrapura) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF TAHU AGROINDUSTRY

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP Febriyanto Andra 1, M. Hamzah Hasyim 2, Kartika Puspa Negara 2 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jalan

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO Mohammad Dimas Noor Syamsuddin¹, Evi Nur Cahya²,M Janu Ismoyo² ¹Mahasiswa Program

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN

STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI SEMATANG BORANG KOTA PALEMBANG

ANALISA KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI SEMATANG BORANG KOTA PALEMBANG ANALISA KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI SEMATANG BORANG KOTA PALEMBANG Yunan Hamdani 1) 1), Program Studi Teknik Sipil Universitas Taman Siswa Palembang Jl Tamansiswa No. 261 Palembang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR

KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR Tommy Sugiarto, Rispiningtati,Rahmah Dara Lufira Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG Shinta Retno Putri, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Disusun Oleh : KRISNA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci