OBLIGASI DAERAH SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PEMBIAYAAN DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OBLIGASI DAERAH SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PEMBIAYAAN DAERAH"

Transkripsi

1 OBLIGASI DAERAH.,... OBLIGASI DAERAH SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PEMBIAYAAN DAERAH Eka Desy dan M.S Tumanggor' Ahstract: In the midst of the gtobal crisis this country experience, new phenomenons emerge such as regional's petition to have extended autonomy and a fair,rights on its sources of economy. Dealing with these issues, the government works hard and prepare atl the provision that it needs, such as, Law No.22 of 1999 concerning regional autonomy and Law No. 25 of 1999 concerning Central and Regional Financial Balancing. This paper is expected to unravel the potency of regional SourCeS, Iike, regional earnings or fund-lending institution either foreign or local institution used to develop regional itself. Another source of funding which proved to be very potential to absorb a large amount of capital is Capital Market. The Capital Market is expected to be the key of regional development. This paper will also try to describe how the regional could raise fund through Capitat Market instrument which is, Municiple Bond and its derivatives. Consequently, in the future the Regional could minimize its depended on the Central government furthermore could support the central to develop national economy. Pendahuluan Dengan diterbitkannya Undang-turdang Nomor 22 Tahwr 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangzur Keu,angan antara Pusat dan Daerah ; Penyelenggaraan Otonomi Daerah ; Pengafirar1 Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan, telah mengalami perubahan mendasar jika dibandingkan dengan aturan yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahtur 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan tlndarg-udang Nomor 32 Tahun 1956 tentang Pembagian Keuangan Ptrsat dan Daerah. Mengantisipasi perubahan tersebut Dosen Fakultas Ekononri ljkida Meditek Vol. 8, No.21, Januari - April

2 diperlukan persiapan yang sesuai dengan pelu,ang, kendala dan potensi yang ada dan berkembang di masyarakat. Salah satu strnber keuangan atau pendapatan daerah wrtuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pemban$man daerah adalah berupa pr4iaman, di samping sumber dana prembagian alokasi dari pusat, pajak, retribtusi dan bagian BUMD. Mengenai ketentuan tentang hal ini ada pada Undang-undang Nomor 22 Tahtur 1999, yang menyebutkan bahwa : "Pinjaman dalam negeri bersumher dsri Pemerintah, Lemhaga Komersial dan atau penerhitan Obligasi Daerah dengan diberitahuknn kepadn pemerinlaft sebelum pemini aman tersebut dilaksanalwn". Dewasa ini pendapatan daerah merupakan salah satu kata kunci dalam pelaksanaan otonomi daerah. Sedangkan Obligasi Daerah sebagai altematif sumber pembiayaan pembangruran daerah merupakan suatu langkah inovatif. Di samping itu obligasi salah satu sumber pembiayaan yang relatif aman dan murah. Obligasi Daeratr (Municipal Bond) adalah instumen efek yang relatif baru dalam Pasar Modal Indonesi4 sehingga seluk beluknya belum banyak diketahui oleh masyarakat dan kalangan bisnis. Dalam kaitan ini meliputi aspek-aspek yuridis yang belum tertata dan belum jelas benar kualifikasinya. Karena alasan tersebul maka pelaksanaan mobilisasi dana pembangruran lewat Obligasi Daerah harus dipersiupkatt secara serius dan hati-hati, terutama dari asprekepastian 1996). Instrumen Efek Obligasi Daerah Terdapat pepatah yang menyebutkan " tak kenal maka tak syffib", unhrk lebih memahami keberadaan Obligasi Daerah tentunya diperlukan suatu tahap jadi pengenalan terlebih dahulu. Pengertian Obligasi Daerah terpilah atas dua suku kata yaitu Obligasi dan Daerah. Obligasi adalah pengakuan hutang atau kesanggupan resmi urtuk membayar sejumlah nilai nominal tertentu pada waktu tertentu biasanya sejumlah nilai nominul yung tercantum disertai dengan syarat-syarat Penilaian obligasi relatif mudah, karena pendapatan atas obligasi berupa bunga secara pasti setiap periode akan diterima. Pemegang obligasi biasanya akan meminta tingkat keurhmgan yang lebih besar daripada tingkat keunhurgan bebas risiko (riskfree rate).tins<at keuntmgan yang diminta tersebut sangat bervariasi unttrk setiap penxahaan, hal ini tergantung pada risiko yang dihadapi penr-sahaan (R. Agus Sarlono, 1996). Sebagai tanda dokumen kontak 24 Meditek, Vol. 8, No.2l,,Ianuari - April 2000

3 hutang maka diterbitkanlah surat tanda bukti yang disebut dengan sertifikat obligasi. Daerah yang dimakzud di sini adalah meliputi daerah tingkat I yaitu propinsi, dan daerah tingkat li yaitu kabupaten dan kotamadya. Obligasi Daerah adalah sertifikat obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah, turit pemerintah daerah, badan otorita daerah, badan usaha daerah dan kegiatan-kegiatan swastia masyarakat (private activity bond) yang didukung atau disponsori dan atau dijamin pemerintah daerah. (Gilbert E, 1991) Penerbitan obligasi oleh pemerintah daerah berupa emisi yang bertujuan untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui penawaran urnum {public ffiring). Untuk dapat melakukan penawman utnurn, pemerintah daemh terlebih datrulu mengajukan pemyataan pendaftaran sesu,ai dengan peraturan yang berlaku di antaranya adalah dengan memperoleh pemyataan efektif dari Bapepam. Pemerintah daerah bertindak sebagai emiten dan berstatu sebagai peminjam dana. Sedangkan masyarakat berkedudukan sebagai pemodal (im'estor) dan bertindak sebagai pemberi pinjaman, yang meliputi pemodal peroftngan dan lembaga (individual and instihttional iwestor). Hasil emisi Obligasi Daerah digunakan untuk kebuhrhan keuangan urnurn daerah maupun membiayai pengadaan saftura urnurn, baik yang tidak menghasilkan maupun yang menghasilkan pendapatan. Untuk menerbitkan Obligasi Daerah diperlukan terlebih dahulu penehrjuan atau izin dari lembaga eksekutif dan legislatif daerah dan pemerintah, sebelum dapat menyampaikan pemyataan pendaftaran emisi obligasi dan dinyatakan efektif oleh otoritas Pasar Modal (Bapepam). Prakarsa penerbitan obligasi dapat diawali proposal bidang Perencanaan Pembangunan, Dinas Pekerjaan Umum Daerah atau urit lain, serta dari petisi kelompok masyarakat yang dilampiri dengan kaji kelayakan secara objektif dan independen. Mekanisme otorisasi penerbitan obligasi daerah meliputi tahapan sebagai l99s).. Obligasi Daerah Tk II Pengusulan obligasi dilakukan oleh Bupati atau Walikota, kemudian atas persetujuan DPRD Tk II mekanisme diteruskan ke Gubernur dan pada tingkat akhir mendapat persetujuan dari Departemen Dalam Negeri. Selanjutnya nilai dari obligasi daerah tersebut diserahkan melalui mekanisme yang berlaku di pasar modal. 'Obligasi Daerah Tk I Pengusulan obligasi dilakukan oleh Gubernur, kemudian atas persetujuan DPRD Tk I mekanisme diteruskan ke Departemen Dalam Negeri dan pada tingkat akhir mendapat persetujuan Presiden. Selanjutnya nilai dari Obligasi Daerah tersebut diserahkan melalui mekanisme yang berlaku di pasar modal. Meditek, Vol. 8, No.2l, Januari - April

4 Mekanisnre selengkapnyaterdapat pada aliran gambar di bawah ini : ( Daerah ' Tku / ror,,,r"\ r Bappeda Tk II rdpu Tk II Y"K'o% ' Disiapkan/ -\ diaiukan \ Bupati/Walikota Pertanyaan Efektif Bapepam /, Laporan Kepada omendagri omenkeu 1 e Mensesneg \ rbapepam / z/tumrusai-\ ohesiden rdprd Tk I VPRDrku \ gambar l. Mekanisme Alur Obligasi Daerah Tk II ke Pasar Modal Daerah TKI Disiapkan/ diajukan Gubemu Kepala Daerah Tingkat I Laporan Kepada r Presiden emendagri omenkeu omensesneg o Presiden odprd Tk I odprd Tk II gambar 2. Mekanisme Alur Obligasi Daerah Tk I ke Pasar Modal 26 Mediteb Vol. 8, No.2l, Januori - April 2000

5 Mekanisme otorisasi dan tata cara pendaftaran obligasi daerdh perludituangkan dalam perahran perundangan yang ditetapkan oleh otoritas Pasar Modal. Manfaat dan Daya Tarik Obligasi Daerah Penerapan Municiple Bond diyaktni mampu memberikan solusi multidimensi dengan membawa filosofi win+vin solution antara pemerintah, warga masyarakat, investor, dan para pelaku Pasar Modal, di mana banyak pihak akan memetik manfaat, peluang usaha dan keuntturgan, antara lain sebagai berikut: l. Emiten (Pemda) dapat menghimpun dana guna memberdayakan diri untuk memicu dan memacu pembangunan di daerahnya. 2. Perbaikan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang timbul dari penggandaan jaringan ekonomi atau multiplier e.ffects. 3. Instrumen baru memberikan pilihan investasi bagi masyarakat investor, selain memperoleh manfaat langsung dari berbagai infrastruktur yang dibangun dengan dana obligasi, juga masih rnendapatkan imbal hasil (yield) dan mungkin juga insentif lain. 4. Bagi lembaga dan profesi penunjang dan pelaku Pasar Modal dapat melihat lahan baru yang memberikan kesempatan untuk menjual jasa profesinya. dan memperoleh.fee sesuai dengan kontribusi masing-masing profesi (Gary, I 995 ). Pemerintah Daerah dengan potensi yang dimiliki dapat memilih proyek atau infrasnuktur yang paling n-rendesak dan sangat dibutulrkan oleh masyarakal urtuk selanjutrya mengkaji dan mempertimbangkan jenis atau tipe obligasi mana yang paling sesuai unhrk diterbitkan dalam rangka penghimpunan dana pembiayaan sebagaimana diuraikan di bawah ini. Keunturgan lainnya adalah menciptakan efek pengganda (multiplier e.ffects) baupa timbulnya jatitrgm kegratan ekonomi yang menunjang proyek pokok, yang kesemuianya itu menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan demikian dicapai kondisi win-win,;olution bagtr banyak pihak. Obligasi Daemh, Municipal Bond atau populer disebut Munies di negara maju dianggap sebagai sekuritas yang sangat arnan. sehingga disebut "the safest of all senior securities". Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa pemerintah daerah sebagai emiten maupun prenjamin, merupakan institrsi perrnanen yang tidak pernah mengalami kebangkrutan. Menurut informasi sngat jarang obligasi daerah Meditek, Vol. 8, No.2l, Januari - April

6 mengalami drfot lt dalam memenuhi kewajibannya (Joe, 1998 & Poterba dkh 1997). Daya tarik lain dari Obligasi Daerah adalah pemberian fasilitas bebas pajak (tac-exempted) yang sesuai dengan sifat penghimpunan dan4 yang menrpakan bentuk gotong royong masyarakat urtrk mengadakan infrastuktur dan utilitas publik yang mernbrikan manfaat ralcyat banyak sehingga dibebaskan dari pajak pendapatan atas bunga obligasi. Dalam rangka pemasaftm, daya tarik lain Obligasi Daerah dapat diboikan benrpa insentifl bonus, partisipasi laba atau pendapatan operasional utilitas dan boleh jadi hadiah-hadiah. Berbagai daya tarik tersebut merupakan aksesoris atau pemanis (sweetenner) agu menciptakan demand pasrrr obligasi yang lebih kuat, misalnya obligasi berhadiah rumah atau bebas jalan tol seurnur hidup atau selama masa obligasi berlaku. Di mata investor jenis efek ini merupakan instrumen investasi yang sangat disukai dan menjadi sekuritas favorit masyarakat, sehingga timbul ungkapan bahwa munies adalah "the richmen's dcnlingl'. Dalam portftlio reksadana dana pensiul yayasan-yayasan, serta orang-oftng kaya yang mendambakan keamanan dan ketenangan dalam hidupny4 maka si Munies biasanya tidak pemah absen dan selalu ada dalam basket investasi mer ka. Obligasi Daerah dengan tinglmt bunga lebih rendah dari tingkat bunga umum masih dapat lebih menarik apabila dilekati dengan pemanis (sweetener\, misalnya berupa : - lv'aran - Option - Right for subscribtion - Hadiah - Lain-lain Risiko Memilih lnvestasi Obligasi Daerah Sebagaimana ditxrgkapkan di atas bahwa obligasi daerah hampir tidak mengandurg risiko sehingga dikategorikan sebagai "The strfest of all senior securities". Namtrn perlu disadari bahwa hal tenebut tidak berarti sama sekali bebas risiko. Bagaimanapun Pemda tidak tertutrry kemurgkinan gagal memenuhi kewajibannya (default) dalam menjamin pembayaran pokok pinjaman dan bunga obligasi. Di Amerika Serikat pernah terjadi Pemda gagal dan dituntut para pemegang obligasi, narnun kasus ini sangat jarang terjadi. 28 Meditek, Vol. 8, No.2l,,laruari - April 2000

7 Unnrk mengantisipasi adanya risiko tersebut bagi para pemodal (investor) baik yang berpengalaman ataupur belum berpengalaman di Pasar Modal, perlu memperhatikan beberapa hal dalam berinvestasi di antaranyadalah : ' Jangan menggunakan dana yang disediakan bagi kebutuhan sehari-hari untuk beinvestasi di Pasar Modal.. Jangan mengandalkan informasi dari satu pialang saja, hubungi beberapa pialang untuk memperoleh informasi dan rekomendasi.. Kenali dan dapatkan informasi lengkap tentang kondisi perusahaan. ' Jangan mudah panik apabila terjadi rumor yang belum pasti kebenarannya walaupun perlu diwaspadai (Poterba, dkk, 1997 & Slemrod, dkk, 1998). I Jenis Obligasi Daerah Obligasi Daerah dapat dibedakan dalam beberapa jenis atau tipe, berdasarkan sifat dan ciri yang melekat pada masing-masing jenis serta tujuan penggunaan obligasi, sifat penjaminan serta manfaat yang ditimbulkan dari sarana yang dibangun. Pemerintah Daerah, dengan mempertimbangkan tujuan dan penggunaan dana obligasi, sifat jaminan, manfaat dan identifikasi pihak penerima manfaat proyek yang didanai, sifat operasional sarana yang dibangwr (tidak atau menghasilkan pendapatan) dan aspek lainnya. Berdasarkan sifat atau perilaku obligasi (Feenberg, dkk, 1991 & Gordon, dkk, l99l). l. General Obligation Bond Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dijamin dengan potensi keuangan umum daerah sebagaimana lazimnya tercakup dalam APBD. 2. Special Revenue Bond Jenis obligasi daerah yang dananya digunakan untuk membangun sarana umum yang sifatnya menghasilkan pendapatan, seperti misalnya jalan atau jembatan tol. 3. Limited Tax Bond Obligasi Daerah jenis ini dijamin dengan pendapatan pajak tertentu secara terbatas. Misalnya pembangunan pusat perbelanjaan atau daerah komersial. Dana dari hasil obligasi ini digunakan untuk membiayai pembangunan sarana pendidikan berupa gedung sekolah atau kampus, di mana penerbitan obligasi tersebut di-hack rrp dengan pajak pendidikan Meditelq VoL 8, No.2l, Janu(ri - April

8 yang ditarik dari masyarakat di wilayah yang tercakup sebagai "school district". 4. Double Baruel Bond Obligasi yang diterbitkan dalam jumlah besar untuk membiayai proyek pembangunan sarana besar perlu didukung dengan hack up yang cukup untuk meng-cover kewajiban hutang obligasi beserta bunganya. 5. Incremental Tax Bond Obligasi daerah yang dananya berguna bagi peningkatan kondisi dan kualitas kawasan dalam suatu cakupan daerah di mana sarana tersebut berlokasi. Peningkatan kondisi atau kelas kawasan tersebut mengakibatkan kenaikan kelas dan nilai jual atau harga pasar tanah dan property di daerah yang bersangkutan, dalam hal ini dapat ditandai dengan peningkatan kelas tanah sehingga berpengaruh pada naiknya Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) untuk setiap bidang tanah, real estate, atau unitproperty. 6. Special Assessment Bond Obligasi ini dananya berguna untuk membangun sarana umum yang memberikan jasa dan manfaat yang dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat. Jenis obligasi ini dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu: a. General Special Assessment Bond b. Special Special Assessment Bond Dalam hal sarana yang dibiayai dengan dana obligasi, sifatnya memberikan manfaat kepada masyarakat umum dan kelompok tertentu (misalnya, pasar, shopping mall, dll) maka obligasi yang diterbitkan dijamin dari pendapatan yang ditarik dari kelompok tertentu dan pendapatan operasional umum, obligasi tersebut dinamakan General Special Assessment Bond. Apabila sarana yang dibangun dengan dana obligasi semata-mata hanya memberikan manfaat bagi kelompok tertentu yang ditunjuk, sehingga pendapatan penarikan kontribusi dari penerima manfaat yang ditunjuk selama periode mendatang digunakan sebagai back up utama pemenuhan kewajiban obligasi, maka obligasi tersebut dinamakan Special Special Assessment Bond. 7. Private Activity Bond Obligasi ini diterbitkan untuk membiayai kegiatan swasta yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan bersifat nirlaba. 30 Meditek. Vol. 8, No.2l,.krrunri - April 2000

9 Sistem Penjaminan Emisi Obligasi Daerah a. Penjaminan Emisi (Underwriter) Underwriter adalah lembaga penunjang emisi efek yang berfungsi membantu emiten menyiapkan dokumen emisi, memberi jasa konsultasi kepada emiten, melaksanakan penawaran umum, serta meyakinkan emiten bahwa seluruh obligasi yang ditawarkan dapat terjual dan jika tersisa (tak terjual) wajib memborongnya. Bentuk penjaminan penuh (full commitment) adalah tipe yang paling tepat untuk terjualnya Obligasi Daerah, sedangkan tipe lainnya adalah upaya terbaik (hest effort) yaitu jika tidak habis terjual, sisanya dikembalikan kepada emiten. Dalam hal dana yang dibutuhkan cukup besar, maka diperlukan keterlibatan banyak Peniamin emisi atau dikenal sebagai Cyndicate. b. Mekanisme dan Sistem Penjaminan Mekanisme penjaminan dan penawaran umum Obligasi Daerah tidak banyak berbeda dengan emisi efek lainnya. Perbedaan yang penting terletak dalam hal dokumen yang dipersiapkan dalam pernyataan pendaftaran, Captive Market dalam pemasaran Obligasi Daerah yang dapat diharapkan keikutsertaan warga daerah secara massal. Dalam hal proyek besar dan emisi obligasi yang besar diperlukan sindikasi penjamin emisi yang dapat terdiri berpuluh-pttluh underwriter untuk memastikan pemasaran dan penjaminan penuh obligasi yang ditar.varkan. Dalam kasus pembangunan proyek sarana bernuansa lintas daerah atau lintas sektoral dan lintas regional di mana benefit dari infrastruktur memiliki cakupan yang luas, maka diperlukan koordinasi yang seksama menyangkut multidana untuk single pro.ject, dan kemungkinan adanya dana pendamping baik dari pemerintah pusat maupun dana luar negeri sehingga melibatkan berbagai daerah dan institusi (Gary, 1995 & Joe. l ee8). Kesimpulan Rencana pemerintah daerah menerbitkan obligasi turtr:k kepentingan pemberdayaan daerah disadari belum mampu menarik investor, hal ini disebabkan peringkat (rating) obligasi dan sejenisnya yang dikeluarkan Indonesia saat ini sangat rendah meskipur penerbit dari obligasi itu adalah pemerir-rtah daerah. tjnflrk mengantisipasi keadaan ini perlu diambil beberapa langkah, di antaranya adalah memperbanyak jaminan tambahan (dana) dari lembaga intemasional seperti IMF, Meditek, Vol. 8, No.2l, Januari - April l

10 mengembangkan pasar sekunder dengan harapan para investor yang aktif akan n-rendapat capital gain dan mendapatkan bunga dari investasi obligasi yang maeka tanam. Dibanding dengan obligasi non pemerintah, obligasi Pemerintah Daerah memiliki beberapa nilai lebilr, di antarany adalah: L Obligasi Pemerintah Daerah dapat berfungsi sebagai hedge sekuritas/surat berharga lain, terutama yang tidak memiliki pasar yang likuid. Instrumen hedging suku bunga seperti futures dan options bisa dikembangkan, dan itu akan memperkaya pilihan para investor. 2. Obligasi Pemerintah Daerah di satu sisi jika diperhitungkan dalam komposisi portfolio dapat menjadi saingan obligasi swasta, natnun di sisi lain berpotensi menaikkan posisi obligasi swasta yang pada akhimya dapat menyelesaikan permasalahan sektor swasta. 3. Obligasi Pemerintah Daerah memungkinkan adanya transparansi dari kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah. Dengan demikian tidak ada lagi keputusan-keputusan Pemerintah Daerah yang bersifat mendadak akibat berbagai tekanan. Pada akhirnya kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dapat menjadi barometer kepercayaan rakyat terhadap pemerintahnya. Namun perlu disadari bahwa pengawasan pasar obligasi masih kurang keta! sehingga pemerintalr, dalam hal ini Bapepam, wajib membenahi kinerja dari pasar obligasi yaitu dengan memantau pasar. Sehingga baik harga maupun volume perrdagangan dapat terpantau dengan baik. Karena bagaimanapwr dengan adanya obligasi Pernerintah Daerah diharapkan dapat memperbesar pasar obligasi yang selama ini relatif kecil, hal ini terlihat dari kumulatif emisi obligasi sampai Desember 1999 yaitu sekitar Rp23,l7 Triliun, dibanding instrumen lainnya seperti emisi sah,am, yaitu sekitar Rp 206,4 Triliun. Kepustakaan 1. Bapepam (1995), a. Peraturan Pasar Modal, Jakarta, DEPKEU RI. (1996), b. Cetak Biru Pasar Modal Indonesia, DEPKEU RI (1998), c. Informasi Pasar Modal Indonesia, DEPKEU RI 2. Feenberg, Daniel R.: Poterba, James M, Which Households Own Municipal Bonds?: Evidence from Tax Returns, NBER Working Paper 3900, National Bureau of Economic Research, l99l. 3. Gordon, Roger H.: Metcalf, Gilbert E, Do Tax-Exempt Bonds Really Subsidize Municipal Capital?, NBER Working Paper 3835, National Bureau of Economic Research. I 991. JZ Meditek, Vol. 8, No.2l, Januari - April 2000

11 4. Gray, Gury, Municipal derivative securities : uses and valuation, Bun Ridge, Ill, Irwin, Mankiw. N. Gregory: Poterba, James M, Stock Market Yields and the Pricing of Municipal Bonds, NBER Working Paper 5607, National Bureau of Economic Research, Metcalf, Glbert E, The Role of Federal Taxation in the Supply of Municipal Bonds: Evidence from Muricipal Govemments, NBER Working Paper 3891, National Bureau of Economic Research, Mysah Joe,I{andbook for muni-bond issuers, Princeton, NJ, Bloomberg Prrss, Poterba, James M.: Rueben, Kim S, State Fiscal lnstitutions and the U. S. Mtnricipal Bond Market, NBER Working Paper 6237, National Bureau of Economic Research Slemrod, Joel: Greimel, Timothy, Did Steve Forbes Scare the Municipal Bond Market, NBER Working Paper 6583, National Bureau of Economic Research. I 998. I 0. UU No. 22 & No.25 Th UU No. 5 Th I 9l4. UU No. 32 Th I 956. Meditek, Vol. 8, No.2l, Januari - April 2000 aa JJ

ANALISIS OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH

ANALISIS OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH ANALISIS OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH Dr. Perdana Wahyu Santosa Email: perdana.ws@gmail.com PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI-TAHAP 3/LANJUTAN BAGI KARYAWAN BPKD PEMPROV

Lebih terperinci

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel. Pasar Modal Pengertian dan Definisi Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar & Pasar Modal Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar untuk menunjuk pada sejumlah

Lebih terperinci

OBLIGASI DAERAH MEMBERI PELUANG MEMBANGUN PRASARANA TRANSPORTASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

OBLIGASI DAERAH MEMBERI PELUANG MEMBANGUN PRASARANA TRANSPORTASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA OBLIGASI DAERAH MEMBERI PELUANG MEMBANGUN PRASARANA TRANSPORTASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Ramli Abstrak Implementasi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

PASAR MODAL PERTEMUAN

PASAR MODAL PERTEMUAN PASAR MODAL PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LOGO FINANCIAL MARKET FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET Mengenal Pasar Modal Mempertemukan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Untuk membuka Usaha membutuhkan Investasi. Definisi Investasi secara Makro adalah terkait dengan barang modal, diantaranya: a. Pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal. berkaitan dengan efek. (Indonesia Stock Exchange).

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal. berkaitan dengan efek. (Indonesia Stock Exchange). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak pilihan orang untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan hartanya di pasar modal. Pasar modal pada dasarnya

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

STRATEGI MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH

STRATEGI MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH STRATEGI MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH Oleh : Marsuki Disampaikan dalam acara Workshop Inn Red International dengan Tema : Manajemen Pembiayaan Infrasturktur Regional Pemerintah Daerah. Hotel

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Perkembangan pasar modal di Indonesia membawa dampak yang positif terhadap perekonomian Indonesia. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

Kenapa Obligasi Daerah Menarik Untuk Diterbitkan?

Kenapa Obligasi Daerah Menarik Untuk Diterbitkan? Kenapa Obligasi Daerah Menarik Untuk Diterbitkan? Agni Indriani Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK O Obligasi Daerah Abstraksi : Untuk melaksanakan percepatan pembangunan suatu daerah tentu memerlukan pendanaan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

Obligasi Daerah Dinilai Dapat Mempercepat Pembangunan Daerah

Obligasi Daerah Dinilai Dapat Mempercepat Pembangunan Daerah Obligasi Daerah Dinilai Dapat Mempercepat Pembangunan Daerah http://news.liputan6.com/read/2522548/ Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menilai penerbitan obligasi daerah merupakan salah satu upaya yang dapat

Lebih terperinci

PERAN BPK DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN ATAS PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAH BAB I PENDAHULUAN

PERAN BPK DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN ATAS PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAH BAB I PENDAHULUAN PERAN BPK DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN ATAS PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAH (market.bisnis.com) BAB I PENDAHULUAN Saat ini, pemerintah daerah masih mengandalkan sumber penerimaan daerahnya pada pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia investasi semakin marak. Banyaknya masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi menambah semakin berkembangnya

Lebih terperinci

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta III. Pasar Modal 1. Pendahuluan Pasar Modal (dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 60 tahun 1988 tertanggal 20 Desember 1988) adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 BAGI STAF BPKD PEMPROF DKI JAKARTA DI GEDUNG DIKLAT 23 27 MEI 2011 PERATURAN DAERAH MENGENAI OBLIGASI DAERAH DR. TETTET FITRIJANTI, MSi., Ak 1 DASAR HUKUM

Lebih terperinci

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH T. GUNTUR PASARIBU DIREKTUR PERDAGANGAN PT BURSA EFEK SURABAYA SOSIALISASI KEBIJAKAN PENERBITAN OBLIGASI DAERAH Hotel Aryaduta Jakarta, 7 Juni 2007 1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal. KONSEP PASAR MODAL Pengertian Pasar Modal. Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh: PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A Disusun Oleh: 1. Ayu Mutiarani (C1C012013) 2. Septiana Rahayu (C1C012023) 3. Widiantika Ade

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini bangsa Indonesia sedang memasuki tahun kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan dasar Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin modern dewasa ini isu globalisasi memang tidak dapat dihindarkan lagi, isu ini terus berkembang dan dampaknya pada perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA 1.1. PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang,

Lebih terperinci

Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta

Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta PASAR MODAL : FUNGSI EKONOMI DAN KEUANGAN PENDAHULUAN Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan (sekuritas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) 1. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit a. Jangka pendek d. jangka sedang b. Jangka menengah e. jangka tidak pasti c. Jangka panjang Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),

Lebih terperinci

VALUATION O L E H D U D I H E R P E N D I E D I S O N L E O N I S A I N T A N P R A T I W I R A H M A T D I A N A Z I R I

VALUATION O L E H D U D I H E R P E N D I E D I S O N L E O N I S A I N T A N P R A T I W I R A H M A T D I A N A Z I R I VALUATION MANAJEMEN KEUANGAN O L E H D U D I H E R P E N D I E D I S O N L E O N I S A I N T A N P R A T I W I R A H M A T D I A N A Z I R I Pengertian Valuation Valuation = appraisal = penilaian = penaksiran

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

ANALISA OBLIGASI UNTUK MEMBIAYAI PEMBANGUNAN DAERAH (MUNICIPAL BOND) KASUS PEMDA PROPINSI JAWA BARAT.

ANALISA OBLIGASI UNTUK MEMBIAYAI PEMBANGUNAN DAERAH (MUNICIPAL BOND) KASUS PEMDA PROPINSI JAWA BARAT. ANALISA OBLIGASI UNTUK MEMBIAYAI PEMBANGUNAN DAERAH (MUNICIPAL BOND) KASUS PEMDA PROPINSI JAWA BARAT. Oleh: 1 Abstraksi Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan sejalan

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN DALAM RANGKA KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN

Lebih terperinci

Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9

Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9 Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9 Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat 23 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pengertian pasar modal adalah kegiatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENJAMIN PELAKSANA EMISI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENJAMIN PELAKSANA EMISI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENJAMIN PELAKSANA EMISI DALAM RANGKA PELAKSANAAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) / RIGHTS ISSUE PT JASAMARGA (PERSERO) Tbk TIM RIGHTS ISSUE PT JASAMARGA (PERSERO) Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu di dunia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kekayaan taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA Oleh: Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA Oleh: Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi. OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA Oleh: Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Jawa Barat Infrastructure Summit (JIS) yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi selain menerbitkan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan. Saham adalah tanda pernyetaan modal pada perseroan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi

1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu sarana bagi pelaku bisnis untuk mendapatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara memperjualbelikan instrumen keuangan. Salah satu instrumen

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET) I. Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana

Lebih terperinci

imbal hasil yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan return pada pasar modal. Di dalam pasar modal diperdagangkan berberapa jenis surat

imbal hasil yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan return pada pasar modal. Di dalam pasar modal diperdagangkan berberapa jenis surat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bertemunya permintaan dan penawaran instrumen keuangan jangka panjang baik dari sisi investor maupun sisi perusahaan. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan termasuk perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB II DESKRIPSI IHSG BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH Oleh : I Putu Eka Sanjaya Pembimbing : I Nyoman Gatrawan Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract This paper

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.07/2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.07/2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH 1 of 11 1/22/2013 2:37 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.07/2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhnya perekonomian di dari tahun ke tahun membuat para investor dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk melakukan investasi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Chapter 3 INVESTING IN MUTUAL FUNDs and ETFs Oleh :

Chapter 3 INVESTING IN MUTUAL FUNDs and ETFs Oleh : Chapter 3 INVESTING IN MUTUAL FUNDs and ETFs Oleh : Alyssa Noviera Dwi Bagus Kurniawan Elfira Mohamad Nurreza Rachman Investing indirectly Pricelia Puteri Ramadhani investasi langsung adalah alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kebutuhan serta kompleksitas permasalahan yang ada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kebutuhan serta kompleksitas permasalahan yang ada saat ini. BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pemerintah daerah merupakan bagian yang integral dari sistem pemerintahan nasional di suatu negara kesatuan, khususnya di

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

Tulisan Hukum/Nonih Rimadewi/Umum 1

Tulisan Hukum/Nonih Rimadewi/Umum 1 OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN DAERAH Sumber gambar erixonsihite.blogspot.com I. PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur

Lebih terperinci

PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA

PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA 1. Proses Transfer Modal 2. Jenis Pasar Keuangan dan Institusi Keuangan 3. Bursa Saham 4. Efisiensi Pasar Modal 5. Konsep Tingkat Bunga Muniya Alteza Transfer

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Kebutuhan pembiayaan pembangunan di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang, BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang, setidaknya sejak tahun 1983 saat pemerintah mengeluarkan deregulasi perbankan (Pakjun 1983).

Lebih terperinci

tunggal (biasanya investor institusi), secara privat (private placement), dan

tunggal (biasanya investor institusi), secara privat (private placement), dan BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan memerlukan kebutuhan dana yang besar untuk pembiayaan perusahaannya. Kebutuhan akan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -100- BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. Arah Kebijakan Pendanaan Pembangunan Daerah Arah kebijakan pembangunan daerah diarahkan dengan memanfaatkan kemampuan keuangan daerah secara efektif, efesien,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tingkat imbal hasil nyata dan risiko (standard deviasi) dalam periode Januari 2002 Agustus 2003 dapat dilihat pada tabel 1. Pada tahap ini, sepertinya investasi

Lebih terperinci

1 of 6 21/12/ :39

1 of 6 21/12/ :39 1 of 6 21/12/2015 14:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.07/2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam) dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Pasar Modal Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk

Lebih terperinci

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

INVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA

INVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA INVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT Invesment basically aim to get the advantage, but in itself invesment do not be quit of the happening

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 2014 mengalami peningkatan sekitar 6-7 persen. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar dalam perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi sekaligus: fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

Lebih terperinci