III. KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS"

Transkripsi

1 III. KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS A Pameran dan Promosi Pameran dan Promosi meliputi beberapa kegiatan antara lain : 1. Expo Aquaculture a. Pengertian Expo Aquaculture adalah kegiatan peragaan bidang perikanan yang dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi perikanan. b. Tujuan 1) Ajang tukar menukar informasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga lebih memotivasi dalam menerapkan teknologi perikanan yang dikembangkan. 2) Memperagakan metode dan cara pembangunan bidang perikanan; 3) Memvisualisasikan keberadaan dan potensi kemitraan perikanan di Indonesia. c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Stadion Harapan Bangsa Banda Raya Kota Banda Aceh d. Sasaran Sasaran Expo Aquaculture adalah semua peserta PENAS XV Petani Nelayan e. Peserta Peserta adalah berasal dari institusi yang menangani bidang perikanan yang berminat mengisi wahana Expo Aquaculture. f. Materi Tema dari Expo Aquaculture adalah Meningkatkan Pendapatan Petani Nelayan Melalui Penguasaan Teknologi Tepat Guna Perikanan dan Kelautan. Secara umum materi dalam Expo Aquaculture mencakup teknologi dan informasi tentang : 1) Sarana dan prasarana produksi perikanan (benih, obat-obatan dan bahan dan peralatan, dan lain-lain) 2) Teknologi Budidaya Perikanan Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

2 3) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 4) Pelestarian Lingkungan Hidup Perikanan g. Pelaporan 1) Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana bertanggungjawab dalam mencatat/merekam/mendokumentasikan semua kegiatan Expo Aquaculture. 2) Seksi Expo Aquaculture bekerjasama dengan panitia pelaksana merumuskan laporan untuk selanjutnya diserahkan kepada Panitia Penyelenggara. h. Bentuk Visualisasi 1) Gambar grafik, 2) Foto-foto, 3) Film, 4) Slide, 5) Video, 6) Multimedia, 7) Diorama, 8) Bahan cetakan, 9) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Aquaculture ditangani oleh Panitia Penyelenggara; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Aquaculture; h. Sarana Utama 1) Lahan sesuai kebutuhan 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) 2. Expo Agroforestry a. Pengertian Expo Agroforestry adalah kegiatan peragaan bidang agroforestry dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi kehutanan. b. Tujuan 1) Memberikan informasi tentang program dan keberhasilan pembangunan kehutanan khususnya di bidang agroforestry 2) Memotivasi dan mengevaluasi bidang agroforestry sebagai bagian dari pembangunan kehutanan c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Satadion Kanjuruan Banda Raya Kota Banda Aceh d. Peserta Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

3 Peserta Expo Agroforestry adalah berasal dari institusi baik pemerintah maupun swasta yang menangani bidang agroforestry yang berminat mengisi wahana Expo Agroforestry. e. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa gambaran mengenai kegiatan dan visualisasi keberadaan serta potensi agroforestry. f. Bentuk Visualisasi 1) Benda sesungguhnya 2) Gambar grafik, 3) Foto-foto, 4) Film, 5) Slide, 6) Video, 7) Multimedia, 8) Diorama, 9) Bahan cetakan, 10) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Agroforestry ditangani oleh Panitia Penyelenggara (seksi Expo Agroforestry; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Agroforestry; h. Sarana Utama 1) Lahan seperlunya 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) i. Jadwal 1) Persiapan 2) Pembukaan 3) Waktu Expo (setiap hari, jadwal lebih rinci akan ditentukan kemudian) 3. Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian a. Pengertian Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian merupakan sarana bagi petani/kelompok tani untuk memasarkan produk hasil pertaniannya secara transparan. Pada pasar lelang ini diharapkan petani mendapatkan penawaran harga yang tinggi dan bersaing terhadap hasil produk pertaniannya. Penaksiran harga akan dilakukan oleh panitia lelang di hadapan peserta lelang. Penaksiran harga akan disesuaikan dengan kualitas hasil produk pertanian yang dimiliki oleh petani. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

4 b. Tujuan 1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani-nelayan dan pelaku agribisnis dalam melakukan pemasaran hasil produksi pertanian melalui mekanisme pasar lelang. 2) Mendapatkan penawaran harga produk hasil pertanian dengan harga dan cara yang transparan. 3) Membangun jaringan pemasaran hasil produksi pertanian antara petaninelayan dan pelaku agribisnis. c. Waktu dan Tempat 1) Waktu : Hari Sabtu - Selasa, tanggal 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman belakang Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh d. Peserta Berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pasar lelang adalah sebagai berikut: 1) Penjual/produsen/petani-nelayan 2) Pembeli/konsumen/pabrikan/pasar swalayan 3) Petugas Pasar Lelang 4) Bank/Lembaga Keuangan/Koperasi yang berfungsi sebagai instansi yang berhubungan dengan proses pembayaran antara penjual dan pembeli, baik yang bersifat spot maupun berjangka 5) Dinas pemerintah daerah seperti Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Dispenda 6) Dinas terkait lainnya yang membantu pelaksanaan maupun sebagai fasilitator dalam pasar lelang. e. Prosedur Pelaksanaan Pasar Lelang 1) Persyaratan peserta lelang sebagai penjual a) Peserta adalah petani-nelayan dan pelaku agribisnis yang berasal dari daerah masing-masing kontingen. b) Mengisi formulir pendaftaran sebagai penjual yang telah disediakan Panitia Pasar Lelang. c) Membawa contoh hasil produk pertanian, perikanan dan kehutanan dalam bentuk kemasan, baik segar maupun olahan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan). d) Mencantumkan taksiran harga indikasi yang diinginkan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

5 e) Menyebutkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan yang dimiliki. 2) Persyaratan Peserta Lelang sebagai Pembeli 1) Pembeli adalah petani-nelayan, pedagang, pasar swalayan dan pelaku agribisnis (dalam dan luar negeri). 2) Mengisi formulir pendaftaran sebagai pembeli yang telah disediakan panitia lelang sebelum lelang dilaksanakan. 3) Pelaksanaan pasar lelang pada PENAS XV Petani Nelayan 2017 menggunakan system terbuka dan penyerahan langsung (spot). Namun tidak tertutup untuk dilakukan dengan system penyerahan kemudian (forward) untuk komoditi tertentu sesuai permintaan peserta lelang. Pada pasar lelang sistem terbuka, juru lelang harus menggunakan alat pengeras suara untuk menawarkan komoditi pada tempat yang telah ditentukan. f. Persiapan dan Pelaksanaan Pelelangan 1) Persiapan, Pukul WIB a) Pendaftaran peserta lelang sebagai penjual hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan kepada panitia lelang untuk mendapatkan nomor urut komoditi peserta lelang. b) Petugas/panitia lelang mencatat hasil produksi yang didaftarkan oleh peserta lelang meliputi : nama produk, kualitas produk, volume produk yang dimiliki oleh peserta lelang dan taksiran harga yang diinginkan. c) Pendaftaran peserta lelang sebagai pembeli hasil produksi kepada panitia lelang untuk mendapatkan perlengkapan seperti : nomor peserta penawar, papan penawaran dan alat tulis. 2) Pelaksanaan, Pukul WIB a) Petugas lelang membuka lelang dan melakukan penawaran produksi dengan harga indikasi untuk setiap komoditi secara berurutan dengan berdasarkan nomor urut komoditi. b) Pembeli melakukan penawaran sampai terjadi harga keseimbangan. c) Petugas lelang akan menetapkan pemenang lelang produk hasil pertanian kepada penawar dengan harga keseimbangan yang tertinggi. d) Penawar yang dinyatakan menang, menyelesaikan administrasi pembayaran dan penyerahan barang melalui petugas pelelangan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

6 g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan pengembangan pasar lelang hasil pertanian, perikanan dan kehutanan pada PENAS XV Petani Nelayan 2017 adalah : 1) Formulir Pendaftaran Peserta Lelang sebagai pembeli dan penjual. 2) Papan (white board) ukuran 1.2 x 2.7 meter, 1 buah 3) Spidol white board (3 warna), 6 dos 4) Spidol permanen (3 warna), 1 dos. 5) Papan penawaran harga ukuran 20 x 30 cm, 50 buah. 6) Meja untuk contoh produk yang akan dilelang, 30 buah. 7) Kursi petugas pelelangan dan peserta 150 buah. 8) Sound system, 1 unit 9) Alat tulis kantor untuk panitia dan petuga pelelangan, 1 set. h. Talkshow : pengembangan pasar lelang melalui internet a. Waktu : Hari Minggu, 8 Juni 2017 b. Tempat : Halaman belakang Stadion Harapan Bangsa Aceh c. Peserta : kelompoktani/pembina peserta PENAS 4. Expo dan Kontes Peternakan Nasional a. Pengertian Expo Peternakan Nasional adalah kegiatan peragaan peternakan dengan berbagai cara dan metode visualisasi keberadaan dan potensi peternakan. Kontes Peternakan Nasional adalah kegiatan peragaan ternak atau visualisasinya dan pemilihan ternak favorit. Ternak yang diikutsertakan dalam kontes merupakan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan spesifik lokal yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. b. Tujuan 1) Memberikan informasi dan program keberhasilan pembangunan bidang peternakan; 2) Memperkenalkan sumberdaya genetik ternak (SDG ternak) lokal untuk dikembangkan lebih lanjut. c. Waktu dan Tempat Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

7 1) Waktu : Hari Sabtu-Kamis, 18 s.d. 23 Juni 2011(7s/d12 Juni) d. Tempat : Areal sebelah timur Stadion Harapan Bangsa Aceh e. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa: 1. Pameran pembangunan peternakan dan visualisasinya 2. Peragaan ternak SDG-Hewan spesifik local yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. e. Bentuk Visualisasi 1. Gambar grafik 2. Foto-foto 3. Film 4. Slide 5. Video 6. Multimedia 7. Diorama 8. Bahan cetakan f. Peserta expo dan kontes Peternakan adalah instansi pemerintah, swasta dan masyarakat peternakan g. Sarana Utama 1) Lahan untuk lokasi pameran dan peragaan ternak SDG Hewan lokal spesifik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia atau visualisasinya. 2) Meja dan kursi untuk peserta expo 3) Kandang dan peralatan untuk memperagakan ternak hidup atau SDG -Hewan spesifik lokal 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) 5. Pameran Pembangunan Pertanian Nasional a. Pengertian Pameran pembangunan Pertanian Nasional adalah kegiatan yang menginformasikan, memamerkan dan mempromosikan berbagai perkembangan hasil-hasil produksi dan jasa dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang diikuti oleh unsur petani-nelayan, koperasi tani, pengusaha, perusahaan swasta, BUMN dan instansi pemerintah pusat maupun daerah. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

8 b. Tujuan 1) Memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk pertanian baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan produksi petani nelayan, koperasi, BUMN/BUMD dan swasta. 2) Menumbuhkan image yang baik pada masyarakat terhadap produk-produk unggulan pertanian lokal baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan 3) Memperagakan perkembangan hasil-hasil teknologi yang telah dicapai. 4) Meningkatkan pemasaran produk hasil pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Sasaran Sasaran dari promosi atau pameran ini yaitu meningkatkan image masyarakat terhadap produk-produk unggulan pertanian lokal, perikanan dan kehutanan serta meningkatnya peluang pemasaran. d. Waktu dan Tempat 1) Waktu, tanggal : Hari Sabtu - Kamis, 7-12 Juni 2) Tempat : Halaman Parkir Barat Stadion Harapan Bangsa Banda Raya Kota Banda Aceh 3) Pukul : WIB WIB e. Peserta 1) Petani Nelayan, Koperasi Nelayan, Asosiasi Petani 2) Koperasi/UKM, BUMN/BUMD, swasta serta instansi pemerintah pusat dan daerah f. Pelaksana 1) Pameran pembangunan nasional dilaksanakan oleh tim penyelenggara yang dibentuk berdasarkan SK Mentan (Sk menyusul) 2) Untuk kelancaran tugasnya tim penyelenggara dibantu oleh PT. Fery Agung Corindotama (FERACO) g. Tahapan Pelaksanaan Pameran 1) Persiapan a) Koordinasi awal antara tim penyelenggara pusat dengan tim penyelenggara daerah dan even organizer (EO) mengenai kesiapan lokasi stand, jumlah stand, dll. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

9 b) Pembuatan/pengiriman undangan untuk ikut serta sebagai peserta pada pameran. c) Pendaftaran peserta melalui pengisian formulir dan mengembalikan ke EO kontak person (menyusul) atau penyelenggara kontak person (menyusul) d) Rekapitulasi jumlah peserta dan jalur yang akan di lalui Bp. Presiden RI, Bapak Menteri dan para undangan. e) Finalisasi koordinasi akhir f) Technical meeting bagi peserta pameran g) Pendistribusian undangan pembukaan pameran 2) Pelaksanaan 3) Pelaporan B Temu Usaha Agribisnis 1. Pengertian Temu Usaha Agribisnis merupakan kegiatan mempertemukan petani-nelayan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petaninelayan dengan pengusaha atau perusahaan. 1. Tujuan a. Terbukanya kesempatan bagi petani nelayan selaku produsen komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk mempromosikan secara langsung komoditas dan atau hasil olahan kepada para pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan b. Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan. c. Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 2. Sasaran a. Terbukanya kesempatan bagi petani-nelayan selaku produsen komoditas pertanian, baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

10 mempromosikan secara langsung komoditas pertanian dan atau hasil olahan komoditas pertanian kepada para pengusaha di bidang pertanian. b. Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian. c. Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 3. OUTPUT Terlaksananya kegiatan Temu Usaha Agribisnis pada penyelanggaraan PENAS XV Petani Nelayan Dan diharapkan terjadinya kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan dibidang agribisnis yang meliputi : a. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk tanaman pangan milik kelompok tani; b. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk hortikultura milik kelompok tani; c. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perkebunan milik kelompok tani; d. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk peternakan milik kelompok peternak; e. Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perikanan dan kelautan milik kelompok tani-nelayan. 4. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu-Rabu, 7-11 Juni b. Tempat : Halaman Block Office 5. Peserta a. Temu Bisnis Bidang Perkebunan Karet, Kelapa Sawit, Kopi, Kelapa, Tebu, Kakao Jumlah peserta orang, terdiri dari : Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

11 Petani Pekebun Pengusaha Asosiasi dll b. Temu Bisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura a) Temu Bisnis Jagung Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Pengawas benih Pengawas hama Penyuluh Peneliti Dll b) Temu Bisnis Hortikultura Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Pengawas Benih Pengawas Hama dll c) Temu Bisnis Perberasan Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

12 Badan Urusan Logistik (BULOG) PERPADI dll c. Temu Bisnis Bidang Peternakan a) Temu Bisnis Ayam Broiler, Layer dan Buras Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen Pengusaha (Poultryshop, Kios Sapronak) Penyuluh Peneliti Dinas/Instansi dll b) Temu Bisnis Sapi Potong Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak / produsen Pengusaha Sapi Potong Pedagang Sapi Potong Penyuluh Peneliti Dll. c) Temu Bisnis Kambing dan Domba Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen Pengusaha kambing dan domba Penyuluh dan Peneliti Dinas/Instansi Dll d. Temu Bisnis Bidang Kelautan dan Perikanan a) Temu Bisnis Udang dan Bandeng Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

13 Pembudidayaan udang dan bandeng Pengusaha cold storage Pengusaha pakan udang dan bandeng Penyuluh perikanan Perekayasaan perikanan Peneliti Perikanan Dll b) Temu Bisnis Patin, Nila, Gurame, Mas, Lele Jumlah peserta 1000 orang, terdiri dari : Pembudidayaan ikan Pengusaha cold storage Pengusaha pakan ikan Penyuluh perikanan Perekayasaan perikanan Peneliti Perikanan dll. e. Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan Peserta dengan jumlah ± 300 orang, terdiri dari : 1) Petani kehutanan / LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah hutan) ; 2) Pengusaha Hutan; 3) Penyuluh Kehutanan; 4) Perekayasa Kehutanan; 5) Peneliti Kehutanan 7. Materi dan Narasumber Materi dan narasumber pada acara temu usaha agribisnis adalah sebagai berikut: 1) Temu Usaha Agribisnis Bidang Tanaman Pangan Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan temu usaha agribisnis perberasan, temu usaha agribisnis jagung, dan temu usaha agribisnis kedelai.» Narasumber pada acara temu bisnis Jagung adalah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan; Asosiasi Jagung Nasional dan Daerah; Ditjen P2HP; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

14 Pengusaha Pabrik Pakan Ternak; Eksportir Jagung; Pengusaha Agroinput dan Alsintan; serta praktisi lainnya.» Narasumber pada acara temu bisnis perberasan adalah Ditjen P2HP; Ditjen Tanaman Pangan; Eksportir dan Pedagang Nasional Beras; Pengusaha Agroinput dan Alsitan; BULOG; Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan praktisi lainnya.» Narasumber pada acara temu bisnis kedelai adalah Ditjen P2HP, Ditjen Tanaman Pangan, Asosiasi kedelai nasional dan daerah, Pengusaha tahu dan tempe, Pengusaha agroinput dan Alsintan. 2). Temu Usaha Agribisnis Bidang Hortikultura Materi temu usaha agribisnis hortikultura adalah buah, sayur dan tanaman hias. Narasumber acara temu usaha agribisnis hortikultura adalah Direktorat Jenderal Hortikultura; Ditjen P2HP; Eksportir dan Pedagang nasional hortikultura, Asosiasi Hortikultura (buah, sayur dan bunga); Masyarakat Jeruk Indonesia (MJI), Pengusaha Agroinput dan Alsintan atau praktisi lainnya. 3). Temu Usaha Agribisnis Bidang Perkebunan Materi temu usaha agribisnis perkebunan adalah berkaitan dengan kelapa sawit, karet, kelapa, tebu dan kakao. Narasumber acara temu usaha agribisnis perkebunan adalah Direktorat Jenderal Perkebunan; Ditjen P2HP; Direktorat Jenderal PLA; Dinas Perkebunan dan Balitbun. 4). Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang peternakan adalah bisnis ayam broiler, layer dan buras; temu bisnis sapi potong serta temu bisnis kambing dan domba. Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Temu Usaha Agribisnis ayam broiler, layer dan buras narasumbernya BPTU (dwiguna); Direktorat Jenderal Peternakan; Pengusaha Pakan/Alsinnak; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

15 Gabungan Pengusaha Pakan Nasional; Assosiasi Peternak Unggas Nasional; Breeding Farm; PINSAR (Pusat Informasi Pasar) Nasional; Perbankan/Perkreditan dan Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis sapi potong sebagai narasumber adalah : BPTU (Sapi potong); BIB Daerah dan Balai Besar IB; Ditjen P2HP; Importir sapi potong; Ditjennak; Assosiasi Pengusaha Sapi Potong; Perbankan/Perkreditan; Ditjen PLA; BPTU (dwiguna) serta Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis kambing dan domba sebagai narasumber adalah : BPTU (kambing/domba); BIB/BIB Daerah; Ditjennak; Ditjen P2HP; Eksportir/Importir; Assosiasi Peternak Kambing dan Domba; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. 5). Temu Usaha Agribisnis Bidang Perikanan-Kelautan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang perikanankalautan meliputi bisnis udang dan, bisnis patin dan jambal serta bisnis ikan nila. Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Perikanan dan Kelautan adalah :» Temu Usaha Agribisnis udang sebagai narasumber : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis patin dan jambal sebagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya.» Temu Usaha Agribisnis ikan nila sbagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

16 6). Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang kehutanan adalah berkaitan dengan hasil-hasil hutan yang diusahakan oleh petani kehutanan atau LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan). Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan adalah :» Temu Usaha Agribisnis Kehutanan sebagai narasumber : Ditjen, Badan Sumberdaya Manusia Kehutanan; Badan Litbang Kehutanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya. 8. Metode Pertemuan a. Pengumpulan Data Peserta Kelompok Tani dan Pengusaha Agribisnis Dilakukan pengiriman surat ke Provinsi untuk mendaftarkan kelompok tani peserta Temu Usaha Agribisnis sesuai komoditasnya dengan persyaratan yang telah ditentukan. Demikian pula dilakukan pengiriman surat dengan folder semua pengusaha agribisnis untuk ikut mendaftar sebagai peserta. Data-data petaninelayan yang mendaftar berikut produknya yang akan ditransaksikan dibukukan berupa Leaflet/brosur/fólder/dll dan disampaikan pada para pengusaha agribisnis pada saat temu usaha agribisnis dilakukan. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontaktani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili diluar Aceh mendaftarkan diri kepada panitia pusat. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontaktani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Aceh mendaftarkan diri kepada panitia daerah. Panitia pusat menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. b. Pemaparan Produk Pertanian, Kelompok Tani serta Kontak Bisnis dan atau Transaksi Bisnis Pemaparan produk petani-nelayan dilakukan secara rinci saat temu usaha dan dilanjutkan dengan acara transaksi langsung dengan para pengusaha yang berminat. Dalam acara temu usaha dipimpin oleh narasumber dan dilakukan Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

17 pencatatan hasil kontak bisnis dan atau transaksi bisnis. Karena itu disiapkan blangko-blangko untuk kontak bisnis dan atau transaksi bisnis serta blanko/contoh MOU (nota kesepahaman kontak bisnis dan transaksi bisnis). Pertukaran informasi dalam bentuk peragaan sampel produk dan atau diskusi/diskusi panel mengenai kebutuhan dan penyediaan produk pertanian/industri berdasarkan jumlah, mutu, waktu dan harga sesuai permintaan pasar, permodalan, teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan instrumentasi sesuai peraturan perdagangan. Pertemuan untuk penandatangan kontrak jual beli, penyerahan produk dan pembayaran perdana. Transaksi kerjasama perlu ada terjadi kontrak bisnis. c. Narasumber Temu Usaha Narasumber yang melakukan pemanduan dalam temu usaha sangat menentukan dari keberhasilan kontak bisnis dan transaksi bisnis. Narasumber setiap bidang produk pertanian umumnya tidak sama karena itu diperlukan beberapa narasumber antara lain bidang produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Narasumber perlu dipastikan sejak awal dan harus hadir tepat waktu agar tidak meresahkan petani dan peserta lainnya. d. Pelaku 1) Kontaktani-nelayan sebagai produsen hasil pertanian; 2) Pengusaha dan atau Buyer/BUMN/Perusahaan Pembimbing/Mitra kerja yang bergerak dibidang agribisnis; 3) Instansi/Lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian. e. Kontak Bisnis Pelaksana kontrak bisnis adalah pihak yang menandatangani kontrak atau melaksanakan hasil kontrak dengan disaksikan oleh satu atau beberapa orang pejabat pemerintah yang terkait. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

18 f. Sarana Sarana utama yang ada adalah : a. Gedung berkapasitas orang b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis. c. Sound system dan perlengkapannya d. Alat bantu visualisasi (LCD proyector, overhead, papan tulis, laptop dll). g. Pelaporan Panitia pelaksana Temu Usaha Agribisnis membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis setelah selesai pelaksanaan kegiatan dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 9. Penyaji a. Petani-nelayan dan pembudidaya ikan. b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/Perusahaan pembimbing/mitra kerja yang bergerak di bidang agribisnis. c. Instansi/lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 10. Sarana Utama a. Gedung berkapasitas 200 orang. b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis. c. Sound system dan perlengkapannya. d. Alat bantu visualisasi (LCD proyektor, overhead, papan tulis, laptop dll). 11. Pelaksanaan a. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di luar Kalimantan Timur mendaftarkan diri kepada Panitia Penyelenggara. b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Aceh mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

19 c. Panitia Penyelenggara menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. d. Panitia Pelaksana Temu Usaha Agribisnis diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 12. Tata Tertib Dalam pelaksanaan Temu Usaha Agribisnis tersebut peserta harus mematuhi tata tertib sebagai berikut : 1. Peserta hadir 30 menit sebelum acara dimulai 2. Peserta mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia perorangan atau kelompok 3. Bagi peserta dari instansi Penelitian, Penyuluh, Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengamat Hama (POPT), untuk keperluan angka kredit dapat membawa formulir untuk ditandatangani dan dicap dari panitia 4. Peserta yang belum mendaftar sebelumnya diharapkan mendaftar kepada panitia melalui ketua kelompok atau perorangan 5. Mengikuti acara dengan tertib sampai selesai 6. Apabila terjadi transaksi maka telah disediakan tempat khusus untuk transaksi bisnis. 7. Peserta yang membawa contoh produk dan leaflet/brosur diharapkan untuk diserahkan ke Panitia untuk disampaikan ke pengusaha sesuai dengan komoditasnya. 13. Panitia Pelaksana Susunan panitia seksi Temu Usaha Agribisnis adalah sebagai berikut : Ketua I Ketua II : Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan : Ir. Sudarsi (Kelompok KTNA Nasional) Sekretaris I : Ir. Heni Rayhani Yusuf, MM (Ditjen Tanaman Pangan) Sekretaris II : Drs. Noeryantho (Kelompok KTNA) Anggota : 1. Tawa (IKAMAJA) 2. Ir. Munandar, MM. (Ditjen Tanaman Pangan) Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

20 3. Ir. Surahman Suwardi, MP. (BBPP Lembang, BPPSDM-Pertanian) 4. Ir. Lamhi Hutahuruk, MS. (BPPSDM-Kementerian Pertanian) 5. Ir. Wignyo Sadwoko, MM. (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan) 6. Ir. Triastuti Andajani, Msi. (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan) 7. Ir. Murdwi Astuti, MM (Ditjen Perkebunan) 8. Ir. Siti Marfoeah Batoebara, MM. (Ditjen Perkebunan) 9. Ir. Yanuardi, MM. (Ditjen Hortikultura) C Lomba Stand 1. Pengertian Lomba Stand adalah kegiatan penilaian stand pameran yang meliputi pelayanan informasi, keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan kebersihan. Lomba stand diselenggarakan untuk menetapkan stand terbaik dari seluruh stand peserta yang mengikuti kegiatan pameran dan promosi pada PENAS XV Petani-Nelayan Tujuan Meningkatkan daya inovasi dan kreativitas peserta pameran pembangunan dalam menyampaikan pesan informasi melalui peragaan dalam bentuk visualisasi/peragaan produk dan jasa. 3. Sasaran Sasaran kegiatan lomba stand PENAS XV Petani-Nelayan 2017 adalah Terselenggaranya penilaian stand peserta pameran dan promosi pada PENAS XV Petani-Nelayan Out Put Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

21 Terpilihnya peserta terbaik (Juara I, II, dan III) dari lomba stand untuk 4 kategori, yaitu kategori: Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. 5. Waktu dan Tempat a. Pendaftaran Pendaftaran peserta lomba stand dilakukan sejak tanggal 20 April s.d 31 Mei 2017, pada: 1) Bidang III PENAS XV Petani-Nelayan 2017, yaitu Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, Seksi Lomba Stand (Contact Person menyusul 2) Sekretariat PENAS XV Petani-Nelayan 2017, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 5, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta-Selatan, (No Telp/Fax (021) / , Contact Person Nunung Nuryanti,S.Sos.,HP ). b. Penyelenggaraan Penilaian lomba stand dilakukan pada: Waktu : Minggu Selasa, 8 10 Juni 2017 Tempat : Arena Pameran. c. Pengumuman Pemenang Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilakukan pada Tanggal 11 Juni 2017, bertempat di arena pameran. 4. Peserta Peserta lomba stand adalah : a. Pemerintah provinsi, kabupaten/kota b. BUMN, Swasta. c. Koperasi, UKM Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

22 d. Umum (Kelompok Tani) 5. Katagori Lomba Stand a. Agribisnis b. Agromina c. Agroforestry d. Umum 6. Materi Penilaian Materi penilaian meliputi aspek antara lain : 1) Penyajian Materi. Perkebunan a. Hulu : Benih Bibit Pohon/tanaman Hasil Panen (Buah, dll) b. Hilir : - TBS - Crumb rubber - Kopi Bubuk - Cokelat - CPO - Minyak kelapa - Gula Pasir - Teh - Gambir bubuk - Sheet - Minyak Nilam - Nata de Coco - Minyak & derivat derivatnya - Mitra Usaha Pertanian a. Hulu : - Benih - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen - Hasil Panen (Gabah, dll) b. Hilir : - Mesin Pengolah Gabah - RMU (Rice Milling Unit) Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

23 - Beras kualitas - Pengemasan beras - Dolog, perusahaan besar (Mitra) Peternakan a. Hulu b. Hilir Hortikultura a. Hulu b. Hilir : : : : - Benih ternak - Pakan ternak - Obat-obatan - Peternakan - Telur - Daging - Kemasan daging - Mitra Usaha - Benih Hortikultura - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan - Mitra Perikanan a. Hulu b. Hilir Kehutanan a. Hulu b. Hilir : : : : - Benih - Pakan - Keramba ikan - Kolam - Obat-obatan - Perikanan darat (air tawar) - Perikanan darat - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan - Mitra - Benih - Pembibitan/persemaian - Tanaman - Obat-obatan - Panen kayu - Madu, tanaman semusim - Pabrik pengolahan kayu - Kayu olahan - Veneer - Triplek - Pulp Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

24 - Hard Board - Fiber board Keseluruhan aktivitas produksi, menampilkan: - Kegiatan hulu, hilir, 4 (empat) sub sektor pertanian - Angka, grafik, gambar, skema, brosur-brosur, leaflet, dll 2) Penataan Ruang 1. Nilai Artistik - Keindahan, perpaduan warna serasi - Kandungan nilai seni modern atau tradisional - Kerapian - Ada denah/maket ruangan 2. Urutan Penyusunan Materi - Teratur dan berurutan sesuai tahapan proses produksi serta mudah dipahami oleh masyarakat awam 3. Keserasian antara Tema, Materi, Alur Pengunjung dan dilengkapi dengan: - Jalan yang memadai dan nyaman (rata, tidak becek, tidak berdebu - Pintu masuk dan pintu keluar diatur sedemikian rupa agar tidak semrawut, dilengkapi gapura - Ada penunjuk arah pintu masuk, alur pengunjung dan pintu keluar 4. Keunikan - Bangunan stand unik (mempunyai ciri khas yang berbeda dengan stand lainnya tetapi tetap mempertahankan nilai artistik dan banyak menarik perhatian pengunjung) ditambah atraksiatraksi dengan door price, pemutaran film, demo, peragaan/ praktek, konsultasi, dll. 3) Kebersihan Stand 1. Sarana Kebersihan - Tersedia bak/kantong sampah secara memadai di lokasi stand 2. Keadaan Materi dan Lingkungan - Materi baru dan selalu dijaga kebersihannya - Halaman dan lantai stand selalu dalam keadaan bersih dan teratur - Kondisi ruangan segar, nyaman dan tidak berbau yang tidak Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

25 sedap 4) Pelayanan Pemandu 1. Penampilan - Tata busana/seragam rapi, serasi - Tutur kata dan wajah yang ramah - Kesopanan 2. Penguasaan materi - Menguasai materi/data/informasi/laporan perkembangan/harga di pasar dalam dan luar negeri - Mampu menjelaskan kepada pengunjung secara runtut/sistema- Tis dan mudah dipahami 3. Keramahan - Memberi salam kepada setiap pengunjung, menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan dengan ramah dan memberikan ucapan terima kasih atas kunjungan para pengunjung 5) Animo Pengunjung - Ada buku tamu untuk mencatat pengunjung yang datang ke stand - Jumlah pengunjung yang datang ke stand 6. Pelaksanaan Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Tim Penilai pada hari pelaksanaan lomba stand. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan dan disetujui sebelumnya. Beberapa kriteria yang digunakan dalam penilaian suatu stand adalah sebagai berikut : a. Teamwork (Kerjasama Tim) Teamwork (kerjasama tim) adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Beberapa aspek yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kerjasama antara lain Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

26 pembagian kerja yang baik diantara penjaga stand dan penjaga stand menunjukkan keaktifan yang sama. b. Konsep Stand Konsep stand berkaitan dengan bagaimana suatu stand menampilkan dirinya. Hal-hal yang dapat dinilai dari konsep stand adalah: (1) dekorasi, yaitu keindahan penataan stand serta kesesuaian dekorasi stand dengan tema acara serta produk yang ditampilkan; (2) cara penyajian, yaitu keramahan penjaga stand dalam melayani permintaan pengunjung dan menjawab seluruh pertanyaan pengunjung, kesamaan pakaian yang digunakan, apa yang dilakukan penjaga stand ketika tidak ada pengunjung dan hal-hal lain yang terlihat ketika penilaian yang dapat mempengaruhi penilaian dari Tim Penilai. c. Manajemen Waktu Manajemen waktu dinilai dari sejauh mana pemilik stand mampu mempersiapkan stand miliknya dalam jangka waktu yang diberikan. Manajemen waktu juga melihat kaitan antara kerumitan dekorasi stand dengan waktu yang diberikan. Semakin rumit dekorasi suatu stand semakin bagus penilaian stand tersebut dari aspek manajemen waktu. d. Animo Pengunjung/Peserta Lain Animo pengunjung/peserta lain dapat diartikan sebagai antusiasme pengunjung/peserta lain untuk datang ke stand yang dinilai. Hal-hal yang dapat dinilai antara lain: (1) perbandingan antara jumlah pengunjung yang hadir dengan jumlah pengunjung yang datang ke stand; (2) waktu yang dihabiskan pengunjung di stand, dan (3) keaktifan pengunjung ketika berkunjung ke stand. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

27 7. Evaluasi / pelaporan Tahap evaluasi/pelaporan merupakan tahap terakhir dari suatu penilaian suatu stand. Evaluasi dilakukan terhadap tahap hasil penilaian yang diperoleh oleh Tim Penilai. Hasil evaluasi akan berupa laporan kepada pihak penyelenggara lomba stand mengenai jalannya proses penilaian beserta peringkat dari stand yang dinilai. Peringkat yang dihasilkan akan digunakan untuk menentukan pemenang dari lomba stand yang diadakan. Biasanya laporan evaluasi sudah diterima oleh penyelenggara, beberapa jam sebelum acara selesai karena laporan ini akan digunakan sebagai dasar untuk pengumuman pemenang yang biasanya dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pameran. 8. Pembiayaan Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan lomba stand dibebankan kepada masingmasing kementerian (Pertanian, Kelautan-Perikanan, Kehutanan), APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. D Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis 1. Pengertian Pengembangan jaringan informasi agribisnis adalah kegiatan pelayanan informasi agribisnis dalam bentuk pembelajaran singkat dengan memanfaatkan jaringan komunikasi melalui Teknologi Informasi (IT). 2. Tujuan a. Membangun Sistem Informasi Agribisnis melalui Jaringan Komputerisasi/ Website/Internet; b. Membangun jaringan informasi agribisnis antara pelaku utama, pelaku usaha dan lembaga-lembaga informasi teknologi; c. Membangun Pusat-pusat informasi agribisnis di sentra-sentra produksi pertanian, perikanan dan kehutanan; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

28 d. Menyediakan pelayanan informasi teknologi agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan secara cepat dan tepat (online); e. Mendorong peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 untuk mengenal penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis berbasis komputer melalui jaringan internet; f. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS XV Petani Nelayan 2017 tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer. 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu-Rabu, 7 s.d. 11 Juni 2017 (Dua sesi / shift dalam sehari: dan setiap sesi 40 peserta) b. Tempat : Kantor Badan Diklat Kab. Aceh 4. Peserta Peserta PENAS XV Petani-Nelayan 2017 dari setiap kabupaten/kota masing-masing 1 (satu) orang. 5. Materi a. Materi untuk mendukung usaha agribisnis antara lain: 1) Pemanfaatan Internet, 2) Layanan surat elektronik/ , 3) Layanan Informasi situs web e-petani 4) Layanan informasi situs web forum konsultasi 5) Layanan SMS Center, 6) Layanan informasi situs web Kementerian Pertanian dan KTNA. b. Waktu pemberian materi ada 3 (tiga ) jam pelajaran untuk setiap kelas. 6. Sarana Utama a. Komputer komputer termasuk jaringan LAN/Internet yang disiapkan sebanyak 40 unit yang akan disewa dari perusahaan sewa komputer per hari untuk 5 (lima) hari. b. Ruangan belajar berkapasitas 40 orang dengan dilengkapi penyejuk ruangan AC, LCD projector dan layar, papan tulis/whiteboard, printer meja dan kursi, ATK dan BOK. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

29 c. Sertifikat dengan format logo PENAS dan Kementan sebanyak 360 buah d. Honorarium untuk 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten e. 3 (tiga) buah spanduk f. Standing banner g. Leaflet -leaflet h. Pembelajaran akan disampaikan oleh 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten 7. Fasilitator a. Pembelajaran akan difasilitasi oleh 1 (satu) orang instruktur b. Instruktur akan dibantu oleh 3 (tiga) orang asisten. 8. Pelaksanaan a. Koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan PENAS yang akan melibatkan panitia penyelenggara dan panitia pelaksana. Koordinasi meliputi tahapan survey lokasi penyelenggaraan PENAS, Pelaksanaan PENAS, Penyusunan laporan dan penggandaan dan lain-lain. Koordinasi akan dilaksanakan dalam bentuk konsinyasi untuk pelaksanaan rapat koordinasi awal dan akhir dengan peserta diperkirakan mencapai 12 orang selama 2-3 hari kerja. b. Survei lokasi penyelenggaraan PENAS dalam rangka untuk mendapatkan data dan informasi langsung di lokasi yang menjadi tempat pembelajaran peserta PENAS. Pelaksana survey lokasi penyelenggara PENAS akan dilakukan oleh 2-3 orang melalui anggaran perjalanan dinas selama 2-3 hari kerja. c. Pelaksanaan PENAS yang merupakan pelaksanaan pembelajaran bagi peserta PENAS 5 (lima) hari kerja, yang dibagi dalam 2 (dua) kelas, dengan fasilitator 1 (satu) orang instruktur dan 3 (tiga) orang asisten. Ruang kelas berkapasitas orang dilengkapi dengan komputer yang terhubung ke jaringan LAN/internet termasuk perlengkapan lain seperti printer, projector, layar, papan tulis, meja dan kursi, materi pembelajaran, serta ATK dan BOK. Kelas akan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kelas pagi dan sore. Pembelajaran pada setiap kelas akan memakan waktu 3 jam pembelajaran. Perkiraan peserta yang akan mendapat pembelajaran adalah total 360 orang dan waktu total adalah 27 jam pelajaran d. Penyusunan laporan dan penggandaan dalam rangka penyusunan laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas berakhirnya pelaksanaan kegiatan pemyelenggaraan PENAS seksi Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis oleh panitia penyelenggaraan dan panitia pelaksana. Laporan tersebut di dokumentasikan dan diperbanyak apabila dibutuhkan untuk kebutuhan selanjutnya. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel) KEGIATAN PENAS KTNA XV ACEH 06 S/D 11 MEI, DI ACEH 1 50.000 org. Pembukaan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I 6 Mei 8 Mei Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI

Lebih terperinci

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI Lampiran 6 : REKAPITULASI JADWAL HARIAN PER BIDANG KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA

Lebih terperinci

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA Lampiran 5 : REKAPITULASI JADWAL PENGGUNAAN GEDUNG DAN TEMPAT URUD ABJAD KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN

Lebih terperinci

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG Lampiran 4 : REKAPTULAS JADWAL HARAN PER TANGGAL KEGATAN PENAS PETAN NELAYAN X TAHUN 07 S/D 12 JUN, D KABUPATEN MALANG, PRONS JAWA TMUR NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGATAN TEMPAT BDANG 1 2 3 4 5 6 4

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN A. Karya Wirausaha Petani-Nelayan 1. Pengertian Karya Wirausaha petani-nelayan adalah kegiatan yang mengekspose keberhasilan petani-nelayan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bersama tujuan setiap penyelenggaraan PENAS Petani Nelayan adalah terjalinannya komunikasi antar petani nelayan, petani nelayan dengan pengusaha, pemerintah dan pengambil

Lebih terperinci

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan PENGERTIAN Penas XII 2007 merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak

Lebih terperinci

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016 AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN 2016 22 S/D 27 JULI 2016 NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN VOLUME PELAKSANA TEMPAT KET I 22 Juli 2016 08.00-18.00 WIB Registrasi Peserta Bidang Kesekretariatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN P A N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL 2-8 - 2011 PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT I. LATAR BELAKANG Mayoritas masyarakat Kabupaten Garut bermata

Lebih terperinci

Deskripsi Kegiatan. Tujuan Kegiatan

Deskripsi Kegiatan. Tujuan Kegiatan EXPO, FESTIVAL DAN BURSA FESTIVAL BUNGA DAN BUAH NUSANTARA 2013 Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah. Berbagai jenis tanaman hortikultura seperti

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Satuan Kerja : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran : 2017 No Kegiatan Nama Paket Volume Pagu 1. Promosi pemasaran dan peningkatan

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN P erencanaan Strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Satuan Kerja : Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran : 2017 No Kegiatan Nama Paket Volume Pagu 1. Pengelolaan Balai Benih

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir: data per 07/0/205 RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN KENDAL : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN & BNHT TAHN ANGGARAN : 205 Penyediaan Sarana Prasarana PTD/ Balai Benih (DAK

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir: Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir: Jasa Lainnya 1 Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN BANJAR TAHUN ANGGARAN : 2014 1 DINAS Jasa Lainnya 1 Rp. 17.140.000,00 APBD awal: Belanja cetak blanko keragaan bulanan Kabupaten dan Mantri

Lebih terperinci

MEI 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

MEI 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 MEI 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan kinerja perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian bulan ini melaporkan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I Tahun Anggaran : 2014 : Provinsi Banten 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Fasilitasi Obatobatan Hewan Pengadaan

Lebih terperinci

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Powerpoint Templates RANCANGAN KOMODITAS DUKUNGAN PSP 1. Sub Sektor Tanaman Pangan: Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Lainnya Diutamakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan kinerja perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian bulan

Lebih terperinci

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu produksi dan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 02.1/Kpts/OT.160/I/2004 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REDAKSI SITUS WEB DEPARTEMEN PERTANIAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 02.1/Kpts/OT.160/I/2004 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REDAKSI SITUS WEB DEPARTEMEN PERTANIAN MENTERI PERTANIAN, KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 02.1/Kpts/OT.160/I/2004 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REDAKSI SITUS WEB DEPARTEMEN PERTANIAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyebarluasan informasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 No. Urut: 9 Seri: D KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BIMAS INTENSIFIKASI PADI, JAGUNG, KEDELAI, HORTIKULTURA,

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA

INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA Contact Person : Matari 085230063681 Agung 085259128331 Santi 082132313221 PELAKSANA KEGIATAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VII

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN Pusat Pembiayaan Pertanian Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian Tahun 2006 I. PENDAHULUAN Salah satu faktor

Lebih terperinci

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) 231590 Garut PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Tahun Anggaran 20 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Organisasi : 2. 0. 0 Dinas dan Peternakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 0/Permentan/PP.4//0 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 P e n y e l e n g g a r a Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day adalah satu momen di mana masyarakat dunia diajak untuk merefleksikan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 44 TAHUN : 2000 SERI : D NO.38 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 87 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 44 TAHUN : 2000 SERI : D NO.38 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 87 TAHUN 2000 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 44 TAHUN : 2000 SERI : D NO.38 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 87 TAHUN 2000 TENTANG PROGRAM BIMAS INTENSIFIKASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2000 GUBERNUR

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kemitraan merupakan kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan usaha dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan Kinerja Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian bulan ini

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH TAHUN : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH TAHUN : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH TAHUN 2012 SKPD Nama PA/KPA Alamat : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten : Drh. SUJOKO, MM : Jln. Soekarno Hatta No. 16-172 No PAKET PEKERJAAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM KOMUNIKASI DAN DISEMINASI HASIL LITKAJI (PENAS, PAMERAN, VISITOR PLOT, PEKAN AGROINOVASI, PENYUSUNAN DATABASE BAHAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 06 NOMOR DPA SKPA.0..0.0.3.7.5. Halaman : DPPA - SKPA.. REVISI Urusan Pemerintahan :.0. - PERTANIAN Organisasi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Peternak. Pemberdayaan. Hewan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 6) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN A Rembug Pengertian Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah AGRIBISNIS Sessi 3 MK PIP Prof. Rudi Febriamansyah AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING LOMBA & PAMERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA TINGKAT NASIONAL 2017 PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM SEKTOR PERIKANAN & KELAUTAN DI 1. Latar Belakang INDONESIA Dalam upaya mengantisipasi tantangan di era globalisasi,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

NOMOR INDEKS SURAT DINAS,Kode klasifikasi Arsip Disusun Oleh : Ahmad Satibi (Sekretaris Desa Malangsari)

NOMOR INDEKS SURAT DINAS,Kode klasifikasi Arsip Disusun Oleh : Ahmad Satibi (Sekretaris Desa Malangsari) NOMOR INDEKS SURAT DINAS,Kode klasifikasi Arsip Disusun Oleh : Ahmad Satibi (Sekretaris Desa Malangsari) 500-530 Lampiran Peraturan Bupati Karawang Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Tata Kearsipan Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015 Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Kementerian Perindustrian 2015 I. LATAR BELAKANG 2 INDUSTRI AGRO Industri Agro dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2015 1 BA 2 BA 3 BA 4 BA 5 BA 6 BA Penyusunan Laporan capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Monitoring Evaluasi Pengendalian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN)

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN) -1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN) Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat Ke- : 04 Jenis Rapat : Rapat Kerja dengan Menteri

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA SOROPADAN AGRO EXPO

TATA TERTIB PESERTA SOROPADAN AGRO EXPO TATA TERTIB PESERTA SOROPADAN 8 INFORMASI UMUM Nama Pameran : SOROPADAN 7 TAHUN 2015 Tanggal Pelaksanaan : 05 09 Juni 2015 Waktu : Pukul 08.30-21.00 WIB Tempat : Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN JANUARI 2014

LAPORAN BULANAN JANUARI 2014 LAPORAN BULANAN JANUARI 2014 PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Dalam laporan ini, disampaikan

Lebih terperinci

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM 1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 No Program/ Kegiatan Rincian Pekerjaan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1.1 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), bahwa Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014 Nama SKPD : Dinas Pertanian Lembar... Dari... Kode Urusan/Bidang urusan pemerintahan daerah dan program/kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcame)/Kegiatan

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 28 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 29 KABUPATEN BLORA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Kode urusan bidang Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan APBN 28 APBD Kab 28 Tolok Ukur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN No. 38/08/14/Th.XVI, 3 Agustus 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN Pada bulan Juli 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 94,74

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian dan Pola Kemitraan Usaha Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Barang 1 tahun Rp ,00 APBD awal: akhir: Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Dana. Barang 1 tahun Rp ,00 APBD awal: akhir: Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN BANJAR TAHUN ANGGARAN : 2014 1 DINAS Pengawasan Perbenihan, Pembudidayaan Ikan dan Sistem Pengendalian Hama dan Penyakit (pemeriksaan pakan

Lebih terperinci