PENGARUH LATIHAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PADA PERMAINAN POLO AIR PADA ATLET POLO AIR SULAWESI SELATAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LATIHAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PADA PERMAINAN POLO AIR PADA ATLET POLO AIR SULAWESI SELATAN."

Transkripsi

1 Nadwi, Pengaruh Latihan Kekuatan Lengan Terhadap Kemampuan Shooting pada Permainan Polo Air 65 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PADA PERMAINAN POLO AIR PADA ATLET POLO AIR SULAWESI SELATAN Nadwi Syam Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) Abstract: Pengaruh Latihan Kekuatan Lengan Terhadap Kemampuan Shooting pada Permainan Polo Air pada Atlet Polo Air Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk mengetahui pengaruh latihan bola medicine terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. (2). Untuk mengetahui pengaruh latihan beban katrol terhadap air. (3). Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan bola medicine dan latihan beban katrol terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan, sampel dalam penelitian ini mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah lulus pada mata kuliah renang lanjutan yang berjumlah sebanyak 20 orang.. Pengolaan data hasil penelitian digunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%.. Hasil penelitian ini menunjukkan Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi 11, 457 lebih besar dari t table pada taraf signifikan 95%, berarti ada pengaruh latihan beban katrol yang signifikan terhadap air dan hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi 12,649 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95%. Berarti ada pengaruh signifikan latihan medicine ball terhadap air. Sedangkan hasil analisis data pada lampian diperoleh nilai t observasi 0,939 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95%. Berarti ada perbedaan antara tes akhir kelompok A dan latihan kelompok B, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan beban katrol dan latihan medicine ball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air Kata kunci: kekuatan lengan, kemampuan shooting, permainan polo air. Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna yang sangat penting. Karena olahraga dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya dalam kehidupan. Olahraga pada hakekatnya adalah setiap aktifitas fisik dimana semangat perjuangan melawan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Dewasa ini olahraga merupakan hal yang sangat penting sebagai program kehidupan yang sehat. Kegiatan olahraga telah mendapat perhatian dari pemerintah dan seluruh rakyat baik yang tinggal di kota maupun di desa. Olahraga telah mendapat tempat yang penting dan tidak lagi dianggap sebagai kelompok orang tertentu akan tetapi semua usia dapat melakukannya. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang teknologinya telah maju dengan pesat. Peranan olahraga dalam rangka meningkatkan prestasi, kesehatan jasmani dan rohani, sekarang dan dimasa yang akan datang memegang peranan penting. Dengan demikian kegiatan olahraga, nama bangsa dapat dikenal dimata dunia. Semua negara telah berusaha untuk meningkatkan prestasi olahraganya demi untuk mengangkat nama bangsa dan negara melalui olahraga. Kebutuhan olahraga telah dirasakan karena banyak aktifitas-aktifitas manusia yang memerlukan gerak, agar supaya badan tetap sehat serta tingkat kesegaran jasmani tetap dalam kondisi prima. Untuk memperoleh suatu prestasi diperlukan pembinaan yang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh soekarman (1988:11) bahwa: Salah satu pendapat yang salah dalam olahraga ialah kata-kata yang mengatakan bahwa atlet itu dilahirkan, itu merupakan suatu kesalahan. Sebab atlet ini harus dibina dan ditempuh sedini mungkin dalam mempersiapkan 65

2 66 Jurnal ILARA, Nadwi, Pengaruh Volume I Latihan I, Nomor Kekuatan 2, Juli Lengan 2011, Terhadap hlm. 65 Kemampuan 72 Shooting pada Permainan Polo Air 66 serta melatih para atlet diperlukan kerja sama dari berbagai pihak sertaa perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang intensive berdasarkan kemajuan iptek. Cabang olahraga polo air adalah merupakan salah satu cabang olahraga permainan bola tangan di atas permukaan air yang mulai berkembang di Sulawesi selatan yang perlu pembinaan serius karena mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dibutuhkan suatu kemampuan teknik yang baik maka seorang pemain harus memiliki keterampilan menguasai teknik dasar yang ditunjang oleh kemampuan fisik yang optimal melalui latihan yang teratur, terencana dan berkesinambungan sesuai masing-masing kebutuhan. Untuk meningkatkan prestasi polo air diperlukan suatu bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar bermain seperti melempar bola, yang merupaka teknik yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan shooting permainan polo air adalah melalui proses latihan atau belajar secara terus menerus yang didukung oleh faktor-faktor yang baik. Menurut soekarman (1989:67) mengemukakan bahwa: Kondisi fisik yang tinggi hanya dapat dicapai melalui latihan yang keras dan cara latihan tidak cukup dengan berlatih olahraga itu saja tetapi harus dipersiapkan secara khusus yang sesuai dengan masing-masing cabang olahraga yang ditekuni. Berdasarkan uraian yang telah dikemukankan, maka faktor kondisi fisik sangat dibutuhkan dalam pencapaian prestasi, seperti komponen fisik daya ledak lengan yang sangat bermamfaat dalam teknik melempar bola, dimana daya ledak lengan diperlukan utamanya gerakan mengangkat lengan untuk melempar yang merupakan kemampuan mengintegrasikan kekuatan dan kecepatan dalam pola gerakan secara terpadu. Salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan lengan adalah bentuk latihan yang memacu peningkatan kapasitas kerja otot lengan yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan air adalah latihan bola medicine dan latihan beban katrol. Latihan bola medicine merupakan suatu bentuk latihan pliometrik yang mampu menghasilkan tenaga ekplosif atau daya ledak otot lengan dimana bentuk latihan ini dilakukan dengan menggunakan media bola medicine yang mempunyai berat tertentu untuk meningkatkan daya ledak otot lengan dan bahu yang dapat dipergunakan dalam melakukan shooting pada permainan polo air. Sedangkan latihan beban katrol merupakan bentuk latihan fisik weigh training yang dapat meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu yang dapat dipergunakan dalam teknik shooting pada permainan polo air. Dari kedua bentuk latihan yang telah dipilih sebagai indikator dalam penelitian, maka bentuk latihan ini merupakan bentuk latihan ini merupakan bentuk latihan yang mengarah pada peningkatan kerja otot-otot lengan yang dapat dipergunakan dalam melakukan teknik shooting pada permainan polo air. Maka dapat ditekankan suatu penelitian dengan judul: pengaruh latihan kekuatan lengan terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air pada atlet polo air Sulawesi selatan. Permainan polo air merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh tujuh orang dan salah satu orang dari tiap regu haruslah menjaga gawang, serta tidak lebih dari enam orang pemain cadangan. Para pemain dari dua regu yang bertanding dapat dibedakan dengan topi bernomor yang berawarna diikatkan di bawah dagu. Adapun waktu pertandingan yang digunakan adalah terdiri dari empat babak, dengan masing-masing babak, tujuh menit waktu bermain. Waktu istirahat tiap babak lamanya dua menit dan regu harus bertukar tempat sebelum dimulai babak baru. Bola yang digunakan dalam pertandingan harus di pompa keras dengan mempunyai udara dengan pentil yang tertutup terbuat dari kulit serta dalamnya terbuat dari bahan karet. Garis keliling bola tidak kurang dari 0,68 meter serta tidak lebih dari 0,71 meter, beratnya tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 450 gram. Perbedaan luas dan berat ada hubungannya dengan air sebab dalam keadaan lembab bola menjadi lebih berat dan lebih besar. Untuk itu maka bola harus tahan air tanpa sambungan yang menonjol dan tidak boleh dilapisi dengan bahanbahan yang lain.

3 Nadwi, Pengaruh Latihan Kekuatan Lengan Terhadap Kemampuan Shooting pada Permainan Polo Air 67 Lapangan pertandingan berbentuk segi empat dengan panjang lapangan 30 meter dan lebarnya 20 meter. Panjang lapangan pertandingan tidak boleh kurang dari 25 meter dan lebarnya tidak kurang dari 14 meter serta dalamnya air tidak boleh kurang dari 1,80 meter. Dalam pertandingan dan kejuaraan nasional internasional lapangan permainan harus pempunyai ukuran penuh yaitu panjang 30 meter dan serta lebarnya 20 meter. Lapangan permainan dibatasi oleh garis dari gabus pada sisi yang pendek, dan lapangan dibagi oleh garis-garis bayangan yang sejajar dengan gawang, inilah yang disebut garis gawang yang melewati smping depan gawang yakni 2 meter dan 4 meter pada jarak yang sama dari garis gawang. Garis tengah membangi lapangan menjadi dua bagian yang sama dan garisgaris tersebut ditandai pada pinggiran kolam renang atau warna lain yang diberi pada gabus untuk garis samping. Teknik-teknik dasar dalam permainan polo air meliputi teknik tanpa bola, teknik dengan bola, dan teknik shoot ke gawang untuk dapat menciptakan gol. Adapun teknik-teknik dasar permainan sebagai berikut: (1). Teknik tanpa bola terdiri dari: Gaya bebas pada polo air, Gaya punggung pada polo air, Gaya dada, Berpindah ke samping, Star, Stoppen, Berbalik, Pukulan air. (2). Teknik dengan bola terdiri dari: Teknik di tempat, Teknik berpindah tempat. (3). Teknik shoot ke gawang terdiri dari: Teknik shoot ke gawang di tempat, Teknik shoot ke gawang dengan posisi bergerak. Berdasarkan uraian tekhnik dasar berarti memiliki keterampilan yang merupan tuntunan bagi seorang untuk menguasai sehingga mampu melaksanakan hasil yang baik maka pelaksanaan serta penyelesaian gerakan-gerakan harus secara cepat, tepat, dan harmonis. Penguasaan teknik dasar berarti memiliki suatu derajat atau tingkat kemampuan yang ditunjang oleh unsur fisik, kedua unsur ini saling berpengaruh bagi seorang pemain dalam mempelajari gerakan untuk meningkatkan keterampilan gerak dalam bermain. Hal ini sejalan dengan pendapat Kasmad Yahya (1984:44) mengemukakan bahwa: Keterampilan gerak dan kondisi fisik keduanyan dapat dibedakan dalam pengertian, tetapi dalam fungsinya dapat memberikan adil dalam maupun hasil belajar pada umumnya. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, maka keterampilan gerak ditunjang oleh kondisi fisik yang dapat memberikan andil dalam pencapaian hasil belajar dalam hal ini adanya peningkatan prestasi penguasaan tehnik dasar permainan polo air dapat ditampilkan secara beregu atau tim. Penampilan suatu tim mempunyai taktik dan strategi untuk dapat memenangkan pertandingan karena tehnik dalam pertandingan adalah suatu siasat yang diperlukan untuk memperoleh kemenangan secara sportif. Teknik dasar dalam permainan polo air yang diantaranya teknik tanpa bola, teknik dengan bola, dan teknik shoot ke gawang. Salah satu teknik dasar yang memberi kesempatan untuk dapat menyerang adalah teknik shoot ke gawang. Teknik Shoot Pada Permainan Polo Air: Shoot bola pada permainan polo air merupakan salah satu teknik dasar yang terpenting dan dilakukan oleh salah satu tangan di dalam daerah permainan. Teknik shoot pada permainan polo air mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain. Kemenangan dititik beratkan pada teknik shoot guna memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk mencetak gol yang ada. Dalam tekniik pelaksanaan shoot pada permainan polo air dapat dilakukan dengan teknik shoot ke gawang dan shoot pinalti. Adapun teknik shoot pada permainan polo air yaitu pada saat melakukan shoot posisi badan menyamping dan tangan berada disamping belakang sambil memegang bola dan siap melakukan shooting ke arah gawang. Untuk lebih terarahnya pergelangan tangan bergerak ke depan sehingga pada saat melakukan shooting bola terarah dan cepat, serta tidak terlalu tinggi dari gawang. Weigth training adalah salah satu metode latihan isotonic yang popular dalam olahraga. Harsono (1988: 186) mengemukakan tentang pengertian weigth training sebagai berikut: Weight training adalah latihan-latihan yang alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai tujuan tertentu, seperti memperbaiki kondisi fisik, kesehatan, kekuatan, prestasi dalam cabang olahraga dan sebagainya. Menyimak pendapat tersebut maka weight

4 68 Jurnal ILARA, Nadwi, Pengaruh Volume Latihan I I, Nomor Kekuatan 2, Juli Lengan 2011, Terhadap hlm. 65 Kemampuan 72 Shooting pada Permainan Polo Air 68 training jika dilakukan dengan benar, kecuali dapat memperbaiki kesehatan fisik secara keseluruhan, juga akan mengembangkan kecepatan, power, kelentukan, kekuatan dan daya tahan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan fisik bagi atlit dalam weight training adalah dengan menambah beban latihan. Beban latihan dapat diperoleh dengan menggunakan berat badan dan juga dapat digunakan dari luar berupa benda seperti barbell, rompi dan sebagainya. Oleh karena setiap bentuk latihan dalam weight training mempunyai maksud dan tujuan sendirisendiri, maka dalam pemberian beban sebaiknya memperhatikan kadar latihan yang diberikan. Dalam cabang olahraga renang, terdapat berbagai macam bentuk latihan fisik beban yang bisa digunakan. Namun dalam penelitian ini penulis hanya berfokus pada penerapan bentuk latihan bola medicine dan latihan katrol, yang bertujuan untuk mengembangkan kekuatan dalam melakukan lemparan dalam permainan polo air. Oleh karena latihan fisik beban ini sangat penting dan bermamfaat, maka dalam pelaksanaanya harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan. Harsono (1988:187) mengemukakan beberapa prinsip-prinsip latihan fisik beban sebagai berikut: (1). Weight training harus didahului oleh warming up yang menyeluruh. (2). Prinsip overload harus diterapkan, oleh karena perkembangan otot hanyalah mungkin apabila otot-otot tersebut dibebani dengan tahanan yang kian bertambah berat. (3). Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 dan tidak kurang dari 8 RM (Repetisi Maksimun) untuk setiap bentuk latihan. Artinya pada permulaan latihan tentukanlah suatu beban yang cukup berat sehingga 8 repetisi merupakan jumlah yang maksimal dapat kita lakukan untuk mengangkat beban tersebut. (4). Agar hasil perkembangan otot efektif, setiap bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan istrahat diantara setiap set 3-5 menit. (5). Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban, haruslah dilaksanakan dengan teknik yang benar. Bila dengan suatu bentuk latihan kita bermaksud untuk melatih suatu gumpalan otot tertentu, maka otot-otot lain sejauh mungkin dihindari. Sehingga otot-otot itu benar-benar mengeluarkan usahan maksimal. (6). Repitisi sedikit dengan beban berat akan menghasilkan adaptasi terhadap streng, artinya akan membentuk kekuatan sedang repetisi banyak dengan beban ringan akan menghasilkan perkembangan daya tahan otot. (7). Setiap latihan haruslah dilakukan dengan ruang gerak yang seluas-luasnya yaitu dari eksistensi penuh sampai kontraksi penuh. Kalau ruang geraknya tidak maksimal, maka otot-otot pun tidak terlatih secara maksimal. (8). Setelah selesai melakukan suatu bentuk latihan, atlit harus berada dalam keadaan lelah otot local yang berlangsung hanya untuk sementara saja. Sedangkan pada akhir penyelesaian keseluruhan latihan isotonic (suatu rangkaian bentuk) dia harus merasa agak lelah dalam otot keseluruhan (general masche fatique). (9). Weight training sebaiknya dilakukan dalam tiga kali dalam seminggu, misalnya senin, rabu, jumat dan diselingi dengan satu hari istrahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut. (10). Pada permulaan berlatih, latihan sebaiknya ditujukan kepada pembentukan kekuatan otot tubuh secara keseluruhan, oleh karena itu bentuk latihannya harus memilih sedemikian rupa sehingga boleh dikatakan setiap otot di dalam tubuh kita mendapat giliran dilatih yang sama. (11). Weight training harus diwarnai oleh seorang pelatih yang mengerti betul masalah training. Hal ini penting agar petunjuk-petunjuk dan pengawasan yang diteliti dan benar. Pentingnya mengetahui prinsipprinsip latihan tersebut guna menghindari kekeliruan dalam menerapkan bentuk latihan. Sebab pelaksanaan yang keliru tidak mungkin akan memberikan mamfaat yang baik. Olehkarenan itu untuk memperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, perlu memperhatikan jenis-jenis gerakan yang akan dilatih, agar sesuai dengan bentuk latihan yang akan diterapkan,serta berpedoman pada prinsip-prinsip latihan, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Bola medicine adalah suatu alat semacam bola yang dipergunakan dalam

5 Nadwi, Pengaruh Latihan Kekuatan Lengan Terhadap Kemampuan Shooting pada Permainan Polo Air 69 latihan. Menurut Agus Budiarto (1989:14) mengemukakan bahwa bola medicine (medicine ball) sebagai suatu alat semacam bola yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kecepatan otot lengan. Latihan beban katrol adalah bentuk latihan dengan menggunakan katrol. Katrol tersebut digantung sebuah pengait. Pada dasarnya latihan beban katrol bertujuan untuk mengembangkan unsure fisik terutama pada kekuatan lengan yang merupakan unsur penggerak utama dalam melakukan gerakan pada gerakan melempar pada permainan polo air. METODE Winarno surahman (1999) menjelaskan bahwa: Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat bantu. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah latihan bola medicine dan latihan beban katrol terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Dari permasalahan ini dapat diketahui variabel-variabel yang terlibat terdiri dari variabel bebas yaitu latihan bola medicine dan latihan beban katrol, dan variabel terikat adalah air. Agar lebih terarah pelaksanaan latihan maupun pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan-batasan atau definisi operasional tiap variabel yang terlibat. (1). Latihan bola medicine yang dimaksud adalah bentuk latihan dengan menggunakan media bola medicine yang dilakukan dalam posisi berdiri dan salah satu tangan memegang bola, kemudian menolak bola kedepan selayaknya melakukan shooting pada permainan polo air. (2). Latihan beban katrol yang dimaksud adalah bentuk latihan fisik yang menggunakan beban berupa katrol. Proses pelaksanaan latihan beban katrol yaitu dilakukan dalam posisi berdiri sambil membelakangi beban katrol, salah satu tangan menarik beban katrol berulangulang seperti halnya dalam melakukan shooting. Kemampuan shooting pada permainan polo air dalam penelitian ini adalah kesanggupan seorang pemain polo air untuk melakukan shooting dengan satu tangan di atas permukaan air yang dimulai dengan mengangkat bola dan melemparkannya ke arah gawang sekuat mungkin. M. Iqbal Hasan (2002) mendefinisikan bahwa: populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Bertolak dari premis tersebut di atas, kiranya dapat ditarik suatu makna seluruh subyek yang memiliki karakteristik tertentu diistilahkan sebagai populasi. Berdasarkan pandangan ini, maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah melakukan mata kuliah renang lanjutan pada materi polo air. Muhammad Arif Tiro (2001) bahwa: sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih/diambil dari suatu populasi. Sedangkan M. Iqbal Hasan (2002) mendefinisikan bahwa: sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bias mewakili populasi. Berdasarkan penjelasan diatas maka sampel adalah penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah lulus pada mata kuliah renang lanjutan yang berjumlah sebanyak 20 orang. Teknik atau alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang sudah disiapkan adalah yang sudah baku, agar hasil pengukuran yang diperoleh mendekati normal. Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam instrument penelitian ini yaitu mengukur kekuatan dan kemampuan shooting pada permainan polo air. Oleh karena itu instrument yang digunakan untuk mengambil data adalah kemampuan shooting pada permainan polo air. Tujuan: untuk mengukur kemampuan shooting dalam permainan polo air. Alat: Bola polo air, sempritan, gawang polo air dan formulir tes. Pelaksanaan: Teste berada didalam kolam ditempat yang telah

6 70 Jurnal ILARA, Nadwi, Pengaruh Volume Latihan I I, Nomor Kekuatan 2, Juli Lengan 2011, Terhadap hlm. 65 Kemampuan 72 Shooting pada Permainan Polo Air 70 ditentukan dan tersedia sepuluh bola yang akan dilemparkan. Pada aba-aba YA testee melakukan shooting kea rah gawang dengan posisi mengapung atau water trap dipermukaan air. Testee diberi kesempatan melakukan shooting sebanyak 10 kesempatan di area 4 meter. Penilaian: Hasil yang catat adalah seberapa banyak bola yang masuk ke dalam gawang. Setiap melakukan shooting dengan bola yang masuk dihitung dengan jumlah poin dimana bola tersebutmengenai sasaran dengan jarak 4 meter. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar gawang permainan polo air denga angka yang telah ditentukan. Latihan beban katrol ( kelompok A ) Pengolaan data hasil penelitian digunakan dua macam statistik, yaitu: Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data. Statistik inferensial dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%, dimaksudkan untuk munguji hipotesis penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis data deskriftip yang perhitungannya tertera pada lampiran dapat digambarkan sebagai berikut: Latihan Deskriptif Tes awal Tes akhir N X X 20,20 20,27 Sd 1,781 2,024 Min Max Latihan medicine Ball ( Kelompok B ) N X X Sd Min Max Berdasarkan rangkuman hasil analisis deskriptif data pada table di atas.maka dapat di uraikan sebagai berikut: Untuk data kelompok latihan beban katrol di peroleh jumlah 303, nilai rata-rata 20,20 standar deviasi 1,781, nilai minimum 17, nilai maksimum 23. Untuk tes akhir kelompok latihan beban katrol jumlah 340, nilai rata-rata 22,67, standar deviasi 2,024, nilai minimum 19, nilai maksimum23. Untuk awal kelompok latihan medicine ball diuperoleh jumlah 304, nilai rata-rata 20,27 standar deviasi 1,981, nilai minimum 16, nilai maksimum 23. Untuk tes akhir kelompok latihan medicine ball di peroleh jumlah 344, nilai rata-rata 22,93 standar deviasi 2,120, nilai minimum 19, nilai maksimum 26. Ada pengaruh latihan beban katrol terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Hipotesis statistik: Ho : µ A1 - µ A2 = 0, H1 : µ A1 - µ A2 0, Hasil analisis: Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi 11, 457 lebih besar dari t table pada taraf signifikan 95%, berarti ada pengaruh latihan beban katrol yang signifikan terhadap ,67 1, ,93 2, air. Ada pengaruh latihan medicine ball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Hipotesis statistik: Ho : µ B1 - µ B2 = 0, H1 : µ B1 - µ B2 0, Hasil analisis: Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi 12,649 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95%. Berarti ada pengaruh signifikan latihan medicine ball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan beban katrol dan latihan medicine ball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Hipotesis statistik: Ho : µ A2 - µ B2 = 0, H1 : µ A2 - µ B2 0, Hasil analisis: Hasil analisis data pada lampian diperoleh nilai t observasi 0,939 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95%. Berarti ada perbedaan antara tes akhir kelompok A dan latihan kelompok B. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan beban katrol dan latihan medicine ball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air.

7 Nadwi, Pengaruh Latihan Kekuatan Lengan Terhadap Kemampuan Shooting pada Permainan Polo Air 71 Pembahasan Hasil-hasi analisis pengaruh latihan antara tas awal dan tes akhir dan hasil pengaruh latihan tes akhir dengan tes akhir terhadap variable terkait. Upengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interprensi keterkaitan antara hasil analisis yang di capai dengan tioritiori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang ditemukan dengan hasil yang diperoleh: Ada pun pengaruh latihan beban katrol terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung tiori yang ada. Dari hasil latihan beban katrol yang dilakukan secara sistematis dan terprogram dapat menghasilkan kemampuan shooting dalam permainan polo air. Latihan yang dilakukan dengan menggunakan beban katrol dilakukan untuk meningkatkan kemampuan melempar bola polo air dengan cepat dan kuat. Melakukan shooting dalam polo air harus dilakukan dengan cepat sebab posisi badan di air berpengaruh terhadap keseimbangan badan untuk melakukan shooting sehingga jika tidak cepat dilakukan maka bola yang akan dilempar akan meluncur denagn lemah selain itu posisi penjaga gawang lawan juga harus diperhtikan agar ketika bola dilempar harus dilakukan dengan cepat disertai kekuatan penuh dan membuat penjaga gawang tidak dalam posisi yang stabil. Salah satu latihan untuk meningkatkan kemampuan shooting adalah dengan melakukan latihan beban katrol, latihan beban katrol dilakukan dengan menarik beban melalui system kerja katrol yang telah diataur pembebanannya, latihan ini selain meningkatkan kekuatan juga menambah kecepatan sebagai mana tuntan gerakan yang dilakukan pada saat melakukan shooting pada permainan polo air. Ada pengaruh latihan medicineball terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Dari hasil yang diperoleh dalam bentuk latihan secara sistematis dan terprogram juga memberikan nilai yang positif. Artinya bahwa latihan yang diberikan memberikan pengaruh pada air. Latihan medicine ball merupakan suatu bentuk latihan yang menggunakan beban eksternal yang merangsang otot-otot lengan untuk bergerak. Gerakan yang dilakukan pada latihan medicine ball mempengaruhi arah dari shooting pada permainan polo air, disebabkan pada kefektifan dalan latihan yang tersusun secara terprogram dan sistematis. Latihan medicine ball merupakan bentuk latihan daya ledak yang sesuai dengan cirri dari pelaksanaan gerakan shooting polo air. Shooting dalam permainan polo air harus dilakukan dengan cepat dan kuat sebab jarak dan waktu melempar dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya agar tercipta lempiran yang keras dan terarah. Ada perbedaan pengaruh latihan beban katrol dan latihan medicine ball terhadap kemampuan shiooting pada permnainan polo air. Dari hasil pengujian analisis pengolahan data yang dilakukan, latihan beban katrol lebih efisien dibandingkan latihan medicine ball. Latihan beban katrol yang dilaksanakan pada penelitian ini jika melihat pergerakan pada lemparan pada permainan polo air maka mempunyai hasil yang lebih baik. Sebab pada saat melakukan latihan beban katrol kontraksi otot yang dimiliki lebih cepat, sedangkan pada latihan medicine ball mengakibatkan adanya gerakan yang dilakukan untuk mengadaptasi dengan bola medicine. Kedua bentuk latihan ini dilakukan untuk meningkatkan daya ledak lengan sehingga dapat melakukan shooting polo air dengan cepat dan kuat. Latihan ini dilakukan mengingat posisi badan di air haruslah stabil atau seimbang seingga pada saat posisi badan diangkat maka saat itu bola harus dilempar dengan cepat sebab jika terlambat maka bola yang dilempar akan jatuh dengan lemah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil,yaitu: (1). Ada pengaruh yang signifikan latihan beban

8 72 Jurnal ILARA, Nadwi, Pengaruh Volume Latihan I I, Nomor Kekuatan 2, Juli Lengan 2011, Terhadap hlm. 65 Kemampuan 72 Shooting pada Permainan Polo Air 72 kontrol terhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Dalam hal ini apabila perenang melakukan latihan beban kontrol secxara teratur dan berkesinambungan maka dapat meningkatkan kemampuan shooting pada permainan polo air. (2). Ada pengaruh yang signifikan latihan medicine ballterhadap kemampuan shooting pada permainan polo air. Dalam hal ini apbila perenang melakukan latihan medicine ball secara teratur dan berkesinambungan maka dapat meningkatkan kemampuan shooting pada permainan polo air. (3). Ada pengaruh yang signifikan latihan beban kotrol dan latihan medicine ball terhadap air. Dalam hal ini apabila perenang melakukan latihan beban kontol dan latihan medicine ball secara teratur dan berkesinambungan maka dapat meningkatkan kemampuan shoting pada permainan polo air. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, bebeapa saran yang diajukan: (1). Bagi para Pembina maupun pelatih polo air disaankan bahwa kiranya dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan shooting pada permainan polo air bagi atlet yang dibinanya, hendaknya perlu diperhatikan factor-faktor fisik dan kemampuan fisik yakni kekuatan tungkai. (2). Bagi para pemain polo air, direkomendasikan bahwa perenang perlu membekali diri mengenai mengenai pengetahuan tentang pengting mempertimbangkan kemampuan fisik kekuatan tungkai agar dapat memperoleh air dengan baik. (3). Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variablevariabel lain yang relavan dengan penelitian ini serta dengan populasi yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Ateng, Abd. Kadir Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Dwijowinoto, Kasiyo Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang Press. Halim Nur Ichsan, Tes dan Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi Dalam Bidang Olahraga. Ujung Pandang : FPOK IKIP Ujung Pandang. Harsono, Choaching dan Aspek- Aspek Psikologis Dalam Choaching. Jakarta : DepertemenPendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikti. Hasan, M. Iqbal Pokok-Pokok Materi Statistika. Statistika Inferensif. Jakarta : Bumi Aksara Sajoto. Moch, Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP. Soekarman, 1989, Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta: CV. Haji Masagung. Sudjana Teknik analisis regresi dan korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiono Statistik Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Sutrisno, Hadi Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset Tim Pengajar Polo Air UNM Peraturan Permainan Polo Air. Makassar FIK UNM. Tiro, Muhammad arif Dasar-Dasar Statistika. Makassar: Makassar State University Press. Yahya, Kasmad Laporan Pendidikan Studi Tentang Pengaruh Program Pengajaran Olahraga dan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Ujung Pandang: IKIP.

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum PENDAHULUAN Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum memasyarakat bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, bola basket, bola voli dan lain-lain. Salah

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA SMA NEGERI 14 MAKASSAR DITINJAU DARI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN OLEH : NASRIADI )* Guru SMA Negeri 14 Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR Indrawansyah, Hubungan Power Lengan dan Koordinasi Mata-Tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Kasti 11 HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA

Lebih terperinci

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis. Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR. Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PUNGGUNG DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII MTS AL AZHAR GEMBONGAN PONGGOK BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO Adil, Hubungan Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai, Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lompat Jauh 20 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD

Lebih terperinci

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 1 KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah bagian krusial dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA SSB BINTANG TIMUR MEDAN TAHUN 2009 MAHMUDIN MATONDANG Jurusan Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PUNGGUNG DENGAN KETETAPAN SERVIS ATAS DALAM PERMAIANAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA PEMUDA PAPAR TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Oleh : M. Sahib Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 88 KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar   ABSTRAK KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMP NEGERI 1 TANASITOLO KABUPATEN WAJO Andi Rizal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan 1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

Lebih terperinci

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang olahraga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga mempunyai tujuan yang berbeda,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa: 48 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode perlu dilakukan agar penelitian dapat terarah sehingga dapat menjawab hipotesis yang diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tujuh orang. Permainan beregu ini dimainkan disebuah lapangan dengan ukran panjang 40

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PUNGGUNG DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tinggi selalu jadi impian oleh setiap atlet. Kemampuan prestasi ini tidak terlepas dari perkembangan yang dicapai dalam bidang ilmu kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA Muhammad Nur Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN (OBJEK STUDI PADA PEMAIN USIA 12 TAHUN DI MITRA TULUNGAGUNG TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli dimainkan hampir di seluruh daerah di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara. Bola voli menjadi permainan yang menyenangkan karena olahraga ini

Lebih terperinci

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai. Fahrizal, Kontribusi Kekuatan Lengan, Kelentukan Togok Ke Depan, dan Kekuatan Tungkai 87 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KELENTUKAN TOGOK KE DEPAN, DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KE DEPAN PADA

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016 PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI I Putu Eri Kresnayadi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga permainan tenismeja di Indonesia boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan.ini dapat dilihat pada setiap event atau pertandingan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR. Saharullah, Pengaruh Latihan Cross Jump Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola 39 PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA

EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA 73 EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA Deni Afrizal 1, Bambang Kridasuwarso 2, Ika Novitaria Marani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini diakui bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan hal terpenting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa. Olahraga merupakan

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012 PENGARUH LATIHAN PULL OVER DAN LATIHAN MELEMPAR BOLA MEDICINE TERHADAP KEMAMPUAN THREE POINT SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA SMA NEGERI 1 SINJAI OLEH: WAHYU JAYADI )* ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N Dasar-Dasar Melatih dalam Olahraga Latihan adalah proses yang sistematis dari

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda 1 KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM. Adil, Kontribusi Kecepatan, Kelincahan, dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola 1 KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU Zulbahri 1) Lusy Susanti 2) 1,2 (Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH: HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR 1 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR Muhammad Sahib Saleh Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran jasmani seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian turut menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan pertandingan yang dalam hal ini berarti mengusahakan agar bola jatuh ke daerah lawan. Tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat telah menyadari akan perlunya melakukan olahraga. Hal ini terbukti dari banyaknya anggota masyarakat yang melakukan olahraga pada harihari libur

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. *) ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI NURDI RUSKIN UCOK HASIAN REFIATER JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PUNGGUNG, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IX MTS MAMBAUL HISAN SIDAYU GRESIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkelanjutan dapat meningkatkan kebugaran jasmani.

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MAHASISWA TINGKAT II UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : FERY SENJA PRASETYO NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : FERY SENJA PRASETYO NPM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETEPATAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MTsN MODEL PARE TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari PENDAHULUAN Atletik merupakan induk dari semua cabang olaharaga, hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat semua unsur gerak yang ada pada semua cabang olahraga. Selain itu pula cabang olahraga ateltik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia. Saat ini permainan sepak bola tidak hanya sebagai olahraga semata namun sudah menjadi

Lebih terperinci

METODE LATIHAN. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari FIK UNY 2013

METODE LATIHAN. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari FIK UNY 2013 METODE LATIHAN Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari indah_prasty@uny.ac.id FIK UNY 2013 METODE LATIHAN continuous training Continuous training (Pelatihan yang berkesinambungan) adalah bentuk sederhana dari

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MUHAMMAD SYAHRUL SALEH, SYAHRUDDIN Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar 1 FIK UNM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat

Lebih terperinci

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI OLEH RUDI SAPUTRA A1D408056 PROGRAM

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK MULTIPLE BOX TO BOX JUMPS WITH SINGLE LEG LANDING DAN SINGLE LEG BOUNDING TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia Perbedaan pengaruh metode latihan dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari (Studi eksperimen metode latihan lari cepat Akselerasi dan Repetisi pada siswa putra kelas 2 SMP Negeri 4 Pringsewu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai sasaran yang diinginkan, penulis memerlukan penganalisaan dan metode penelitian yang tepat. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang 1 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Takraw Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADASISWA PUTRA MTs NEGERI MODEL PARE TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh: HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SSB (SEKOLAH SEPAKBOLA) METEOR KELOMPOK REMAJA UMUR 15 TAHUN KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 Dani Hamdika 1*, Zulfikar 1, Yeni Marlina 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu bentuk kegiatan jasmani yang didalamnya terdapat suatu permainan, perlombaan, dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KETAHANAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA PGRI MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011 PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT DAN GOOD MOVING EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN HEADING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMA NEGERI 1 SOPPENG OLEH: BAKKARENG )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Taryono, S.Pd. *) ABSTRAK Dalam proses pelatihan khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan data mentah, supaya data tersebut memiliki makna. Maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tidak hanya kondisi fisik yang mesti dilatih, tetapi aspek lain pun perlu dilatih

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna. Tidak hanya kondisi fisik yang mesti dilatih, tetapi aspek lain pun perlu dilatih 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam olahraga yang bersifat prestatif dan kompetitif diperlukan kondisi fisik yang sempurna. Tidak hanya kondisi fisik yang mesti dilatih, tetapi aspek lain pun perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan pendidikan. Hal ini secara tidak langsung menuntut para pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010 Agustus 05 KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 00 Hisbullah, Saifuddin, Abdurrahman Program Studi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : DWI SATRIO BAGUS TUMEKO NPM :

SKRIPSI. Oleh : DWI SATRIO BAGUS TUMEKO NPM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWI PUTRI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda. 1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA SMA NEGERI 2 SEBULU KHUTAI KARTANEGARA Nurjamal Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat dan memperlihatkan gejala yang sangat komplek karena aktivitas ini tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri. 3 III. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lempar lembing merupakan salah satu nomor lempar dan nomor yang diperlombakan dalam cabang atletik. Peraturan-peraturan umum perlombaan lempar lembing 1) lembing

Lebih terperinci

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI Hendra Saputra,Program Studi Pendidikan Jasmani,Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Jabal Ghafur Sigli Aceh Email:hendrasaputra882@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci