PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan
|
|
- Fanny Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ratya.fp@ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Tujuan 2. APLIKASI PENAWARAN DAN PERMINTAAN DALAM PEMASARAN PERTANIAN 2.1 Rasionalisasi Intervensi Pasar Oleh Pemerintah 2.2 Harga Hasil Pertanian yang Berfluktuasi 2.3 Dorongan Untuk Membatasi Produksi Hasil Pertanian 2.4 Mendapatkan Manfaat Dengan Turunnya Biaya Teknologi 2.5 Pengaruh Ekspor Terhadap Harga Pangan 2.6 Pengaruh Adanya Harga Maksimum dan Harga Dasar MODUL 5 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Setelah memahami topik permintaan dan penawaran secara teoritis, persoalan selanjutnya adalah apa makna fungsi penawaran dan permintaan, serta bagaimana aplikasinya di sektor pertanian, khususnya bagi pembuat kebijakan pembangunan pertanian dan umumnya bagi produsen atau petani. Sebagai konsekuensi bahwa permintaan dan penawaran dapat mempengaruhi harga di pasar, maka pergeseran permintaan dan penawaran juga dapat digunakan untuk menganalisis dan meramalkan perubahan harga produk pertanian. Oleh karena itu, dalam Modul 5 ini akan diberikan beberapa contoh aplikasi penawaran dan permintaan, seperti mengapa perlu intervensi pasar oleh pemerintah, mengapa harga hasil pertanian berfluktuasi, mengapa produksi hasil pertanian perlu dibatasi, apa manfaat dari adanya teknologi atau inovasi baru, bagaimana dampak ekspor terhadap harga pangan, serta bagaimana dampak dari kebijakan harga maksimum dan harga dasar? Melalui contoh-contoh kasus tersebut, diharapkan akan dapat memberikan gambaran yang sangat membantu dalam mempelajari aplikasi dari konsep penawaran dan permintaan di sektor pertanian.
2 1.2. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan akan dapat: Menjelaskan rasionalisasi yang mendasari mengapa perlu adanya intervensi pasar oleh pemerintah dalam sektor pertanian. Menjelaskan mengapa harga hasil pertanian berfluktuasi. Menjelaskan mengapa produksi hasil pertanian perlu dibatasi. Menjelaskan siapa yang memperoleh manfaat dari adanya teknologi atau inovasi baru. Menjelaskan bagaimana dampak ekspor terhadap harga pangan. Menjelaskan bagaimana dampak dari adanya kebijakan harga maksimum dan harga dasar. 2. APLIKASI PENAWARAN DAN PERMINTAAN DI SEKTOR PERTANIAN 2.1. Rasionalisasi Perlunya Intervensi Pasar oleh Pemerintah Masalah pendapatan dan harga petani, biasanya berasal dari keadaan pasar pertanian yang hampir bersaing sempurna, tetapi mempunyai elastisitas harga terhadap permintaan produk pertanian yang tidak elastis dan elastisitas pendapatan terhadap produk pertanian terutama komoditi pangan yang rendah. Sehingga sebagai price takers, petani hanya dapat berusaha memperbaiki keuntungan dengan meningkatkan produksi atau mengurangi biaya sehingga kurva penawaran akan bergeser ke kanan di sepanjang kurva permintaan yang inelastis. Namun petani tidaklah mudah untuk menyesuaikan output jika harga produknya turun akibat kurva permintaan yang inelastis. Sementara itu, petani juga dihadapkan tekanan harga dan biaya dari biaya produksi karena harga input yang dibeli tidak ikut turun jika harga output turun. Walaupun permintaan yang inelastis memberikan insentif petani untuk membatasi produksinya dan menaikkan harga, akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa keadaan petani seperti penyebaran berdasarkan geografis, jumlah petani yang banyak dan beragam kendala ekonomi lain menyebabkan situasi pemasaran produk menjadi sulit bagi petani. Petani juga sulit untuk mempengaruhi permintaan seperti yang dilakukan bisnis lain seperti promosi, pemasangan iklan, dan pengembangan pasar lain. Oleh sebab itu, jika pendapatan petani turun akibat adanya penurunan harga, petani tidak dapat mengantisipasi. Sebaliknya, jika petani menjual produksinya pada pasar persaingan tidak sempurna (monopsoni atau oligopsoni) mengakibatkan harga yang diterima tidak sesuai dengan harapan mereka. Sementara itu kebijaksanaan pertanian seringkali juga memicu konflik. Sebagai contoh, ketika kebijaksanaan harga mendorong petani untuk meningkatkan produksi, pada saat bersamaan kontrol produksi tidaklah mudah untuk mengurangi penawaran produk pertanian dengan berlimpahnya produksi pertanian. Hal ini menyebabkan kebijaksanaan peningkatan produksi tidak Page 2 of 6
3 konsisten dan diperlukan kebijaksanaan yang bertujuan ganda untuk dapat mengantisipasi hasil dari suatu kebijaksanaan. Oleh sebab itu, kebijaksanaan pertanian tidaklah sederhana dan tidak dapat langsung sesuai dengan rencana. Di Indonesia situasi ini nampak nyata ketika produksi beras berlimpah, pemerintah kurang dapat mengantisipasi sehingga harga turun di bawah harga dasar yang ditentukan pemerintah. Kebijaksanaan pemerintah di bidang pertanian pada umumnya berkenaan dengan pasar dan harga yang berusaha mengalokasi sumberdaya pertanian dengan syarat harus memenuhi preferensi individu dan masyarakat. Sehingga sangatlah sulit untuk mendapatkan tempat pasar dan tempat proses penjualan produk pertanian yang bebas dari peraturan pemerintah. Padahal pasar seringkali gagal mengalokasikan sumberdaya secara tepat dan memenuhi preferensi setiap individu (Kohls dan Uhl, 2002) Harga Produksi Hasil Pertanian Berfluktuasi Hal yang umum terjadi adalah harga produk pertanian selalu brfluktuasi (tidak stabil) bila dibandingkan dengan harga-harga bahan-bahan non pertanian (sektor industri). Hal ini disebabkan kurva penawaran dan permintaan untuk hasil pertanian adalah inelastis dan adanya perubahan yang sulit diramalkan pada pasokan pertanian akibat produksi pertanian yang sangat tergantung pada kondisi alam (iklim, cuaca), hama penyakit dan faktor lainnya. Karena kurva penawaran atau permintaan inelastis, maka mengakibatkan proporsi perubahan harga yang relatif besar sehingga pendapatan petani relatif tidak stabil. Akibat permintaan untuk kebanyakan produksi hasil pertanian adalah inelastis, maka turunnya harga akan mengurangi jumlah pendapatan dan kenaikan harga menambah pendapatan. Dampaknya pendapatan petani sebagai produsen di sektor pertanian akan relatif tidak stabil sehingga akan mempengaruhi proses perencanaan bagi petani Dorongan untuk Membatasi Produksi Hasil Pertanian Permintaan hasil pertanian yang bersifat inelastis akhirnya mendorong para petani untuk membatasi hasil produksi pertanian (menaikkan/menggeser kurva penawaran ke kanan atas) agar pendapatan kotor dari hasil pertanian dapat meningkat. Namun umumnya hal ini akan sulit dicapai oleh para petani secara individual dalam pencapaian target yang direncanakan. Karena para petani yang berusaha meningkatkan hasil pertanian (untuk menaikkan penawaran) dalam usahanya untuk mendapatkan harga yang tinggi, akan perlu suatu program yang dapat mengatur penawaran. Oleh sebab itu, program untuk meningkatkan pendapatan petani perlu didukung kebijakan Pemerintah demi mencegah peningkatan penawaran dalam jumlah besar yang dapat menurunkan harga pasar bagi petani. Di Indonesia telah diterapkan harga dasar gabah di mana Bulog membeli beras petani dengan harga yang telah ditentukan untuk mendorong peningkatan produksi, namun sangat sulit untuk menjaga harga petani sesuai dengan harga dasar apabila panen melimpah. Page 3 of 6
4 2.4. Manfaat dari Adanya Teknologi atau Inovasi Baru Kurva penawaran produk pertanian diturunkan dari panen yang normal dari produksi yang diharapkan petani. Pengurangan yang tak terduga dari produksi pertanian, misalnya beras, akan menurunkan grafik penawaran ke sebelah kiri dan sebaliknya, peningkatan yang tak terduga dari produksi beras, akan menaikkan kurva penawaran ke sebelah kanan. Kenaikan ke sebelah kiri pada kurva penawaran menyebabkan pendapatan petani ber-tambah sesuai dengan kurva permintaan yang inelastis. Pada kenaikan penawaran ke sebelah kanan akan menurunkan harga produksi pertanian dan selama pergerakan kurva permintaan yang inelastis akan mengurangi pendapatan kotor dari produksi pertanian yang diterima petani. Oleh sebab itu, apabila kurva permintaan yang inelastis, maka kenaikan produksi pertanian yang berlimpah akan cenderung menurunkan pendapatan petani daripada menambah pendapatannya. Dan akhirnya para petanilah yang menanggung semua kerugian apabila panen dalam jumlah besar. Dengan keadaan tersebut di atas, haruskah para petani hanya berharap untuk senantiasa meningkat produksinya sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan guna menambah pendapatannya? Tentu tidak. Solusi terbaik adalah dengan menyediakan para petani informasi yang selengkapnya mengenai harga pasar guna merencanakan keputusan dalam bercocok tanam sehingga mereka tidak terkejut lagi akan ada perubahan Dampak Ekspor Terhadap Harga Pangan Adanya teknologi pertanian dapat menaikkan kurva penawaran ke kanan. Seperti halnya turunnya harga pada kurva permintaan yang tidak elastis, hasil penjualan dari produksi pertanian turun. Ini berarti bahwa keuntungan dari pengurangan biaya akibat adanya teknologi pertanian hanya berdampak kepada konsumen dengan pemberian harga yang murah selama pengurangan biaya teknologi ini berlangsung. Apakah hal ini berarti dunia pertanian harus menolak segala pengembangan dan pengambilan teknologi (mesin) dan sistem pemanenan pertanian yang baru jika petani tidak diuntungkan? Dalam beberapa hal, ada beberapa alasan mengapa para petani perlu mengadopsi teknologi pertanian yang baru dan terus mengurangi biaya produksi selama bercocok tanam, karena orang/ petani yang pertama yang memakai teknologi baru itu akan mendapatkan untung daripada mereka yang mengadopsi teknologi kemudian. Peningkatan produksi pertanian akan berpengaruh terhadap liarga hasil pertanian. Pada beberapa hal penawaran tidak dapat dilakukan dan kenaikan permintaan akan menekan harga pada kurva penawaran yang selalu berubah seperti yang terlihaf pada gambar. 4.2 Pada gambar. 4.2 harga produksi pertanian yang tinggi dalam beberapa tahun akan mendorong meningkatnya penawaran produksi pertanian sehingga kurva penawaran akan bergeser dari ร1 ke ร^di mana kurva penawaran akan lebih elastis. Semakin elastisnya kurva penawaran menyebabkan harga-harga di kurva penawaran akan turun sebagaimana turunnya kurva Page 4 of 6
5 penawaran. Harga ekspor yang tinggi akan mendorong peningkatan produksi tetapi sebaliknya pada jangka panjang akan menurunkan harga produk pertanian Dampak Adanya Harga Maksimum dan Harga Dasar Harga maksimum atau ceiling price (harga atap) adalah merupakan harga yang umumnya ditetapkan di bawah harga keseimbangan, sedangkan Harga Dasar adalah harga yang ditentukan di atas harga titik keseimbangan. Harga dasar biasanya digunakan untuk menunjang harga hasil pertanian dan pendapatan petani produsen. Sedangkan harga maksimum biasanya digunakan untuk melindungi konsumen dari melambungnya harga barang dan mencegah terjadinya inflasi meskipun kadang-kadang masih diragukan. Harga dasar dan harga maksimum dapat mencegah para penjual dan para pembeli dari permainan harga. Seperti yang ditunjukkan pada gambar. 5.3 harga dasar mengakibatkan surplus penawaran melebihi permintaan (Qp-Qi). Hal ini mungkin, hasil pertanian yang ada disimpan, atau hasil tersebut dikeluarkan secara besar-besaran dan mungkin juga dijual di pasar-pasar yang tidak kompetitif. Harga maksimal di lain pihak, berakibat pada adanya pasar gelap, pendistribusiannya dan beberapa masalah penimbunan barang. Di Filipina, pola harga dasar (supporting price) dijalankan oleh pemerintah. Pemerintah Filipina melalui National Food Authority (NFA) seperti Bulog di Indonesia membeli hasil panen petani dengan harga yang telah ditentukan. Hal ini bukan berarti Pemerintah membeli semua hasil pertanian yang selama ini dihasilkan oleh para petani, tetapi membeli produksi pertanian berada pada kisaran 10-15%, sedangkan di Indonesia Bulog hanya membeli sekitar 7% dari produksi nasional. Page 5 of 6
6 REFERENSI Anindita, Ratya Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya. Anindita, Ratya dkk Ekonomi Pertanian. Universitas Terbuka. Jakarta Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition. John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York. PROPAGASI Latihan dan Diskusi (Evaluasi Mandiri) 1. Jelaskan dengan singkat dan jelas rasionalisasi mengapa pemerintah perlu melakukan intervensi pada pasar komoditi pertanian? 2. Jelaskan dengan singkat dan jelas mengapa harga hasil pertanian berfluktuasi? 3. Jelaskan dengan singkat dan jelas mengapa produksi hasil pertanian perlu dibatasi? 4. Jelaskan dengan singkat dan jelas apa saja manfaat dari adanya teknologi atau inovasi baru, serta siapa yang menikmatinya? 5. Jelaskan dengan singkat dan jelas bagaimana ekspor dapat berpengaruh terhadap harga pangan? 6. Jelaskan dengan singkat dan jelas bagaimana dampak dari kebijakan harga maksimum dan harga minimum pada pasar komoditi pertanian? Page 6 of 6
PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Perilaku Harga Produk Pertanian
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Perilaku Harga Produk Pertanian Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN: Proses Penentuan Harga
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Proses Penentuan Harga Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN:
SELF-PROPGTIG ETREPREEURIL EDUCTIO DEVELOPMET PEMSR HSIL PERTI: simetri Informasi Prof. Ir. Ratya nindita, MSc., Ph.D Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Email : ratya.fp@ub.ac.id
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciTeori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva
Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PANGAN
ANALISIS TERHAAP KEBIJAKAN PEMERINTAH I BIANG PANGAN (AplikasiTeori Permintaan dan Penawaran Pangan) By : Suyatno, Ir. MKes Office : ept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health iponegoro
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1 Mata Kuliah Kode/SKS Fakultas/Program Studi Dosen Pengasuh : PEMASARAN HASIL PERTANIAN : PTE101006 / 3 sks : PERTANIAN / S1-AGRIBISNIS : 1. Prof. Ir. Ratya,
Lebih terperinciPenetapan Harga ( Ceiling Price dan Floor Price )
Penetapan Harga ( Ceiling Price dan Floor Price ) Bentuk intervensi pemerintah dalam ekonomi mikro adalah kontrol harga. Tujuan kontrol harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen. Bentuk kontrol
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pangan yang sampai saat ini dianggap sebagai komoditi terpenting dan strategis bagi perekonomian adalah padi, karena selain merupakan tanaman pokok bagi sebagian
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diukur oleh pembuat keputusan. Pada umumnya peluang terhadap suatu
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. transformasi input (resources) ke dalam output atau yang melukiskan antara
III. KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas, menganalisis harga dan integrasi pasar spasial tidak terlepas dari kondisi permintaan, penawaran, dan berbagai kebijakan
Lebih terperinciKarakteristik Produk Hasil Pertanian
Karakteristik Produk Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Klasifikasi Produk Hasil Pertanian Tanaman Tanaman Pangan : Padi dan palawija Tanaman hortikultura
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.
Lebih terperinciKEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.
KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai
Lebih terperinciKESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)
KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBoks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI
Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI Pangan merupakan kebutuhan pokok (basic need) yang paling azasi menyangkut kelangsungan kehidupan setiap
Lebih terperinciMEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi
MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Penawaran Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi
Lebih terperinciTeori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan
Lebih terperinciMETODE ANALISIS HARGA PANGAN 1
METODE ANALISIS HARGA PANGAN 1 Handewi P.S. Rachman Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jl. A. Yani No. 70 Bogor 16161 Abstrak Harga dan kaitannya dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciKebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian
Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_1 Julian Adam Ridjal, SP., MP. PS Agribisnis UNEJ website : adamjulian.net Kebijakan Yang Mempengaruhi
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi, disintesakan (dirangkum), dibatasi, dan ditetapkan menjadi tiga pokok permasalahan (faktor),
Lebih terperinciModul 6 : membahas tentang bentuk pasar dan penentuan harga. Modul 7 : membahas tentang konsep dasar perdagangan inter-nasional dan peran perdagangan
ix Tinjauan Mata Kuliah E konomi Pertanian membahas materi yang berkaitan dengan landasan dasar dari prinsip-prinsip dan metode analitis teori ekonomi yang dipakai untuk memecahkan masalah ekonomi di bidang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Dayasaing Dayasaing merupakan kemampuan usaha suatu industri untuk menghadapi berbagai lingkungan kompetitif. Dayasaing dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program kebijakan revitalisasi pertanian menitikberatkan pada program
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program kebijakan revitalisasi pertanian menitikberatkan pada program pengembangan agribisnis. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan
Lebih terperinciekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 st Lecture Notes By Tatiek Koerniawati
PENDAHULUAN 1 st Lecture Notes By Tatiek Koerniawati Organisasi Materi TM 1 1. PENDAHULUAN Definisi dan ruang lingkup: pemasaran vs tata niaga 2. Tata niaga sebagai kegiatan produktif yang kompleks 3.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Beras merupakan bahan pangan pokok yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh sekitar 90% penduduk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Tambah Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya diberbagai bidang dalam kehidupan seperti halnya perekonomian, sosial, maupun politik, dimana hal ini mendorong
Lebih terperinciModul ke: Teori Penawaran. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: Teori enawaran Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. rogram Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Teori enawaran enawaran adalah jumlah barang atau jasa yang produsen ingin jual (tawarkan) pada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembangunan pertanian periode dilaksanakan melalui tiga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Musyawarah perencanaan pembangunan pertanian merumuskan bahwa kegiatan pembangunan pertanian periode 2005 2009 dilaksanakan melalui tiga program yaitu :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis Indonesia baik
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis Indonesia baik dari dimensi ekonomi, sosial, maupun politik. Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Kontribusi Pangan Terhadap Laju Inflasi Di Indonesia
47 IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Kontribusi Pangan Terhadap Laju Inflasi Di Indonesia Inflasi volatile food merupakan inflasi yang berasal dari sekelompok komoditas bahan pangan. Inflasi volatile food
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dilandasi oleh teori-teori mengenai konsep marketable dan marketed surplus, serta faktor-faktor yang memepengaruhinya.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan rangkaian teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang digunakan
Lebih terperinciOPERASIONALISASI KEBIJAKAN HARGA DASAR GABAH DAN HARGA ATAP BERAS
OPERASIONALISASI KEBIJAKAN HARGA DASAR GABAH DAN HARGA ATAP BERAS A. Landasan Konseptual 1. Struktur pasar gabah domestik jauh dari sempurna. Perpaduan antara produksi padi yang fluktuatif, dan penawaran
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini didasari oleh teori-teori mengenai konsep sistem tataniaga; konsep fungsi tataniaga; konsep saluran dan
Lebih terperinciTEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi
TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Subsidi Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalah cadangan keuangan dan sumber-sumber daya lainnya untuk mendukung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Teori Penawaran dan Kurva Penawaran. (ceteris paribus) (Lipsey et al, 1995). Adapun bentuk kurva penawaran dapat
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Penawaran dan Kurva Penawaran Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. masing-masing individu, misalnya kepentingan pengusaha sering tidak sesuai
16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pemerintah Prinsip kebebasan ekonomi dalam praktek menghadapi perbenturan kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang menimbulkan harmonis dalam kepentingan masing-masing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di wilayah tropis. Sehingga berbagai jenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perekonomian negara. Kopi berkontribusi cukup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Paling tidak ada lima peran penting yaitu: berperan secara langsung dalam menyediakan kebutuhan pangan
Lebih terperinciANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang setiap tahun bertambah sehingga permintaan beras mengalami peningkatan juga dan mengakibatkan konsumsi beras seringkali melebihi produksi. Saat
Lebih terperinciELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN Jika terjadi kegagalan panen maka dapat digambarkan sebagai pergeseran kurva penawaran kekiri, yaitu dari S ke S Gambar 4.1(i) menggambarkan suatu kasus
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Harga 2.1.1 Pengertian Harga Salah satu gejala ekonomi yang sangat penting yang berhubungan dengan perilaku petani baik sebagai produsen maupun sebagai konsumen adalah harga.
Lebih terperinciAnalisis dampak subsidi beras terhadap kesejahteraan
Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership) Analisis dampak subsidi beras terhadap kesejahteraan Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/bo/uibo/detail.jsp?id=108852&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinci5 A. Uraian Materi MODUL
PraktikumPengantar Ekonomi Pertanian PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESIMBANGAN PASAR Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, BrawijayaUniversity Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia dan salah satu sumber pendapatan bagi para petani. Gula juga merupakan salah satu kebutuhan
Lebih terperinciBab. I. PENDAHULUAN 1.1. Konsep dasar ekonomi:
Bab. I. PENDAHULUAN Dalam kegiatan rekayasa pembangunan secara keseluruhan yaitu mulai dari terbentuknya ide (sasaran) yang akan dicapai sampai tahapan operasional dan pemeliharaannya diperlukan biaya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Harga merupakan salah satu faktor yang sulit dikendalikan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangkan pemikiran konseptual dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu konsep kemitraan, pola kemitraan agribisnis, pengaruh penerapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara kita Indonesia, persoalan kelancaran urusan pangan ditangani oleh sebuah lembaga non-departemen yaitu Badan Urusan Logistik (Bulog). Bulog ini bertugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil komoditas pertanian berupa padi. Komoditas padi dikonsumsi dalam bentuk beras menjadi nasi.
Lebih terperinciPENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN. Lecture note : Tatiek Koerniawati
PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERTANIAN Lecture note : Tatiek Koerniawati Karakteristik Harga Sangat dipengaruhi karakteristik alamiahnya Ada time lag dalam produksi on farm Gap antara pengambilan keputusan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 GARIS-GARIS BESAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Selama beberapa dekade terakhir sektor pertanian masih menjadi tumpuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama beberapa dekade terakhir sektor pertanian masih menjadi tumpuan dalam pembangunan Indonesia, namun tidak selamanya sektor pertanian akan mampu menjadi
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
12 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Keseimbangan Pasar Menurut Baye (2010), pembentukan harga keseimbangan pasar ditentukan oleh interaksi antara pemintaan dan penawaran pasar. Harga keseimbangan
Lebih terperinciTabel Tringulasi Kontroversi Kebijakan Impor Beras Di Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Tabel Tringulasi Kontroversi Kebijakan Impor Beras Di Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono No. Daftar Pertanyaan Informan Deskripsi Wawancara Kategori Inti 1. Bagaimana implementasi Dr. Ir. Irfan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian
Lebih terperinciElastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB
Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang
Lebih terperinciTabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel
54 ANALISIS SISTEM Sistem pengembangan agroindustri biodiesel berbasis kelapa seperti halnya agroindustri lainnya memiliki hubungan antar elemen yang relatif kompleks dan saling ketergantungan dalam pengelolaannya.
Lebih terperinciANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING
VII ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING 7.1. Penentuan Model Linear Programming Produksi Tempe Dampak kenaikan harga kedelai pada pengrajin tempe skala kecil, menengah, dan besar dianalisis dengan menggunakan
Lebih terperincimonopolistik - Pasar oligopoli
STRUKTUR PASAR Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. STRUKTUR PASAR - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistik - Pasar oligopoli
Lebih terperinciHubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.
PERMINTAAN (DEMAND) Fungsi Permintaan Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. Effective Demand Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok dari 98 persen penduduk Indonesia (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia beras mempunyai bobot yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian antara lain: menyediakan pangan bagi seluruh penduduk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian memegang peranan penting dalam tatanan pembangunan nasional. Peran yang diberikan sektor pertanian antara
Lebih terperinciMICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.
MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 Permintaan dan penawaran Konsep dasar dari permintaan dan penawaran
Lebih terperinciPeranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi Perekonomian Indonesia Peran Pertanian pada pembangunan: Kontribusi Sektor Pertanian: Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Pemasok bahan pangan Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keberadaannya sebagai unit organisasi, pada umumnya didirikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sukses bisa dicapai bilamana seseorang memiliki tujuan atau citacita, demikian pula halnya dengan perusahaan atau pengusaha. Perusahaan dalam keberadaannya sebagai
Lebih terperinciKuliah I-Dasar-dasar Permintaan & Penawaran
DIE-FEUI February 12, 2013 1 2 3 4 5 6 7 Bacaan Outline Pindyck Ch.1 & Ch.2 Nicholson Ch.1 Intro Outline What is economics? Microeconomics vs. Macroeconomics Real vs. nominal price vs.relative price Positive
Lebih terperinciPerusahaan, Produksi, dan Biaya
Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba
Lebih terperinciHarga (Pq) Supply (S)
I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan
Lebih terperinciAdd your company slogan. Keseimbangan Pasar LOGO
Add your company slogan Keseimbangan Pasar LOGO Keseimbangan Analisa keseimbangan adalah analisa penyesuaian menuju kesepakatan antara keputusan penjual dalam penawaran dan pembeli dalam permintaan. (
Lebih terperinciPEMASARAN HASIL PERTANIAN: Liberalisasi Perdagangan
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Liberalisasi Perdagangan Nur Baladina, SP. MP. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Email
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Lebih terperinciekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran
K TSP & K-13 Kelas X ekonomi STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk- bentuk pasar dalam struktur pasar yang ada di masyarakat.
Lebih terperinciBahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3
Bahan Ajar Ekonomi Teknik PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 4/2/2015 Universitas Gunadarma Nur RACHMAD Pertemuan 2 dan 3 2.Mekanisme penentuan harga permintaan dan penawaran Sub Pokok Bahasan : Konsep permintaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara benua Asia dan Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudera
Lebih terperinciPERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor
Lebih terperinciberbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1
Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan melonjaknya harga bahan pangan pokok, banyak pihak yang mulai meninjau kembali peran dan fungsi BULOG. Sebagian pihak menginginkan agar status BULOG dikembalikan
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan
Lebih terperinciVI. PERILAKU PRODUSEN DAN KESEIMBANGAN PASAR
2 VI. PERILAKU PROUEN AN KEEIMBANGAN PAAR 6.1. Penawaran, ebagai Perilaku Produsen Penawaran didefinisikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciMateri 8 Ekonomi Mikro
Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,
Lebih terperinciVIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI
VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Bagian ini akan menganalisis hasil melakukan simulasi, yaitu melakukan perubahan-perubahan pada satu atau beberapa
Lebih terperinciVI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA
66 VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI, PERMINTAAN, IMPOR, DAN HARGA BAWANG MERAH DI INDONESIA 6.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Model ekonometrika perdagangan bawang merah dalam penelitian
Lebih terperinciTEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.
TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Lebih terperinciEkonomi Manajerial. Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran
Ekonomi Manajerial Bab 2 Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Pendahuluan I. Kurva Permintaan Pasar Fungsi Permintaan Faktor Penentu Permintaan Surplus Konsumen II. Kurva Penawaran Pasar Fungsi Penawaran
Lebih terperinci