JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN STUDI AMDAL PUSAT PERTOKOAN Raden Muhammad Hadi Kusuma dan Ir. M. Razif, MM. Jurusan Teknik, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh pember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Indonesia Abstrak Pusat pertokoan merupakan pertokoan modern umumnya sudah memiliki suatu manajemen yang baik. Adanya pusat pertokoan memberikan dampak lingkungan yang cukup signifikan bagi kemajuan ekonomi suatu kota karena di pusat pertokoan terjadi banyak transaksi ekonomi yang menghasilkan peningkatan taraf hidup masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan kajian valuasi ekonomi dampak lingkungan dari suatu studi AMDAL kegiatan pusat pertokoan serta meneniliti dan memperhitungkan biaya RKL dan RPL dari kegiatan AMDAL tersebut. Dalam penelitian ini masalah yang diharapkan dapat diatasi adalah adanya gap antara teori yang telah berlaku dengan praktek kegiatan di lapangan yaitu pada teori kelayakan lingkungan salah satunya adalah biaya RKL-RPL harus lebih kecil daripada manfaat yang didapat, tetapi pada prakteknya biaya RKL dan RPL belum pernah diperhitungkan. Pengertian valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup, metode dan pendekatan valuasi ekonomi dampak lingkungan, RKL dan RPL, dan penelitian terdahulu. Metode penelitian yang mencakup metode umum yang digunakan, kerangka penelitian, tahapan penelitian yang mencakup ide penelitian, perumusan masalah, studi literatur, pencarian dan pengambilan data, pelaksanaan penelitian, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan sebesar Rp , sedangkan untuk nilai biaya mengelola dan memantau dampak sebesar Rp Nilai biaya rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup sebesar 76,0% dari nilai biaya valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mengelola dan memantau dampak lebih efektif daripada menilai ekonomi dampak lingkungan. Kata Kunci : Biaya RKL-RPL, Pusat pertokoan, Valuasi Ekonomi dampak lingkungan. P I. PENDAHULUAN USAT pertokoan dapat menimbulkan dampak lingkungan negatif bagi lingkungan. negatif yang ada harus dikelola dan dipantau dengan baik agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang tidak terkendali. negatif yang mungkin timbul dari kegiatan operasi pusat pertokoan adalah meningkatnya jumlah air limbah domestik yang dihasilkan dari pertokoan di dalam pusat pertokoan maupun kegiatan pembersihan pusat pertokoan. ini harus dikelola untuk meminimisasi dampak lingkungan negatif dan memaksimalkan dampak lingkungan positif. Pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan hidup membutuhkan biaya karena kegiatan mengelola dampak lingkungan dan memantau dampak lingkungan butuh suatu analisis. Biaya pengelolaan dampak lingkungan hidup meliputi biaya konstruksi dan peralatan, lalu biaya kompensasi bila menggunakan pendekatan sosial ekonomi dan lain sebagainya. Sedangkan biaya untuk memantau dampak lingkungan hidup lebih banyak lagi karena untuk memantau dampak lingkungan hidup harus dengan periode dan jangka waktu tertentu. Valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup juga dapat digunakan untuk menilai secara kuantitatif dampak lingkungan yang timbul dari suatu kegiatan pusat pertokoan. yang timbul dihitung dengan metode pendekatan valuasi ekonomi dampak lingkungan yang digunakan. Nilai valuasi dampak lingkungan dapat dijadikan acuan dalam memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak lingkungan. Valuasi ekonomi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghasilkan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa dari suatu sumber daya dan lingkungan, baik itu dampak lingkungan atau komponen lingkungan dengan mengesampingkan apakah nilai pasar tersedia atau tidak. Penilaian ini berdasarkan pada penilaian individu terhadap barang dan jasa yang akan divaluasi ekonomi dampaknya []. Saat ini valuasi ekonomi dampak lingkungan sudah ada metoda yang dipublikasikan oleh Kementerian Hidup (KLH) []. Tetapi ada gap antara teori metode valuasi dampak lingkungan dengan praktek perhitungan valuasi dampak lingkungan. Gap itu adalah bahwa metoda valuasi dampak secara teori sudah ada metoda valuasi ekonomi dampak lingkungan sesuai dengan yang sudah dipublikasikan oleh KLH tetapi pada prakteknya belum pernah dihitung valuasi ekonomi dampak sesuai metoda yang dipublikasi oleh KLH. Oleh karena itu, Jurnal ini dibuat untuk menghilangkan atau meminimalisasi gap tersebut. Biaya Rencana Pengelolaan Hidup dan Rencana Pemantauan Hidup (RKL-RPL) dan nilai valuasi dampak lingkungan hidup belum pernah dihitung perbandingan nilai biaya. Oleh sebab itu, pada jurnal kali ini penulis melakukan penelitian biaya yang dapat digunakan dalam mengelola dampak lingkungan. Apakah melakukan RKL-RPL memang lebih baik daripada membayar kompensasi kepada masyarakat terkena dampak lingkungan yang ditentukan dengan valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup.

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) II. URAIAN PENELITIAN Perencanaan ini dikerjakan dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari dokumen AMDAL Pusat Pertokoan X yang berada di Jalan A. Yani Surabaya. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti data dampak yang timbul pada kegiatan pusat pertokan x, pengelolaan dan pemantauan dampak yang dilakukan, jumlah manusia terkena dampak yang didapatkan dari dokumen ANDAL, harga analisis laboratorium yang didapatkan dari BBTKL Kota Surabaya, dan harga satuan serta harga pasaran Kota Surabaya yang didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya. III. PEMBAHASAN A. Dampak Hasil Studi AMDAL Studi AMDAL telah dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan dari kegiatan proyek pembangunan pusat pertokoan X di Surabaya. Pada jurnal ini hasil dari studi amdal tersebut akan dikaji dengan batasan tahap prakonstruksi, konstruksi, dan juga tahap operasi selama lima tahun. Dampak dari kegiatan pusat pertokoan tersebut pada tahap prakonstruksi meliputi komponen fisik kimia berupa penurunan kualitas udara, dan komponen kesehatan masyarakat berupa peningkatan volume sampah. Pada tahap konstruksi komponen fisik kimia yang meliputi peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara, keratakan bangunan sekitar, gangguan air sumur, dan genangan air sekitar lokasi. Sedangkan pada komponen biologi berupa peningkatan jumlah flora. Pada komponen sosial ekonomi dan budaya meliputi penambahan kesempatan kerja, penurunan kesempatan kerja, peluang warung makan/pkl, peningkatan pendapatan, gangguan belajar mengajar, tuntutan ganti rugi, kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan, dan keresahan masyarakat. Pada komponen kesehatan masyarakat meliputi limbah MCK, penurunan sanitasi lingkungan, peningkatan volume sampah, peningkatan volume sampah, dan peningkatan buangan material. Pada tahap operasi komponen fisik kimia meliputi genangan air sekitar lokasi, banjir sekitar lokasi, dan gangguan distribusi air bersih sekitar. Pada komponen sosial, ekonomi dan budaya meliputi peningkatan kegiatan, penambahan kesempatan kerja, peluang warung makan/pkl, peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan kemacetan lalu lintas. Sedangkan pada komponen kesehatan masyarakat meliputi potensi kebakaran, peningkatan limbah padat/volume sampah, dan effluent dari pengoperasian Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). [3] B. Perhitungan Valuasi Ekonomi Dampak Hidup Perhitungan valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup pada RKL dan RPL pada kegiatan AMDAL pusat pertokoan X dilakukan dengan cara yang berbeda. Pendekatan dilakukan menggunakan teknik pemilihan pendekatan yang ada pada permen LH nomor tahun 0 []. Tabel Rekapitulasi Ekonomi Dampak Ekonomi (prakonstruksi) Total Kesehatan Masyarakat volume sampah Total Total Tahap Prakonstruksi kebisingan Keretakan bangunan sekitar Gangguan air sumur Total jumlah flora 0 Total 0 7 kesempatan kerja 0 8 Penurunan kesampatan kerja Peluang PKL/warung makan pendapatan 0 Gangguan belajar mengajar Tuntutan ganti rugi 0 3 Kemacetan lalu lintas Kerusakan jalan Keresahan masyakarat Total Limbah MCK Penurunan Sanitasi 0 8 volume sampah 0 9 buangan material Total Total Tahap Konstruksi

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) 3 Ekonomi Biaya RKL (operasi) Banjir sekitar lokasi Gangguan distribusi air bersih Total kegiatan 0 Penambahan kesempatan kerja 0 6 Peluang PKL/warung makan PAD 0 8 Kemacetan lalu lintas Total Potensi kebakaran 0 0 Effluen dari pengoperasian IPAL Total Total Tahap Operasi Total C. Perhitungan Biaya Rencana Pengelolaan (RKL) Biaya RKL dihitung dengan memperhatikan dampak besar dan penting yang dikelola pada kegiatan AMDAL pusat pertokoan X. Perhitungan biaya pengelolaan lingkungan ini berdasarkan pada rencana anggaran biaya yang dibutuhkan oleh setiap komponen dampak lingkungan yang dikelola. Masing-masing pendekatan perhitungan biaya pengelolaan lingkungan akan dirinci beserta dengan harga kebutuhan masing-masing komponen pengelolaan. Total Total Tahap Prakonstruksi kebisingan Keretakan bangunan sekitar Gangguan air sumur Total jumlah flora Total kesempatan kerja Penurunan kesampatan kerja Peluang PKL/warung makan pendapatan 0 Gangguan belajar mengajar Tuntutan ganti rugi Kemacetan lalu lintas Kerusakan jalan Keresahan masyakarat Total Limbah MCK Penurunan Sanitasi 0 8 volume sampah buangan material Total Total Tahap Konstruksi Tabel Rekapitulasi Biaya Pengelolaan Dampak Biaya RKL (prakonstruksi).7.0 Total.7.0 volume sampah (operasi) Banjir sekitar lokasi Gangguan distribusi air bersih Total kegiatan

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) Biaya RKL Penambahan kesempatan kerja Peluang PKL/warung makan PAD Kemacetan lalu lintas Total Potensi kebakaran Effluen dari pengoperasian IPAL Total Total Tahap Operasi Total D. Perhitungan Biaya Rencana Pemantauan (RPL) Biaya RPL dihitung dengan memperhatikan dampak besar dan penting yang dikelola pada kegiatan Amdal pusat pertokoan X. Perhitungan tersebut dilakukan secara runtut dari satu dampak ke dampak lainnya agar diperoleh biaya pemantauan lingkungan setiap dampak yang dikelola. Perhitungan biaya pemantauan lingkungan ini berdasarkan pada rencana anggaran biaya yang dibutuhkan oleh setiap komponen dampak lingkungan yang dikelola. Masingmasing pendekatan perhitungan biaya pemantauan lingkungan akan dirinci beserta dengan harga kebutuhan masing-masing komponen pemantauan. Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Pemantauan Dampak Hidup Biaya RPL (prakonstruksi) Total volume sampah Total Total Tahap Prakonstruksi kebisingan Keretakan bangunan sekitar Gangguan air sumur Biaya RPL Total jumlah flora Total kesempatan kerja Penurunan kesampatan kerja Peluang PKL/warung makan pendapatan Gangguan belajar mengajar Tuntutan ganti rugi Kemacetan lalu lintas Kerusakan jalan Keresahan masyakarat Total Limbah MCK Penurunan Sanitasi volume sampah buangan material Total Total Tahap Konstruksi (operasi) 8.7 Banjir sekitar lokasi Gangguan distribusi air bersih 8.7 Total.7.6 kegiatan Penambahan kesempatan kerja Peluang PKL/warung makan PAD Kemacetan lalu lintas Total Potensi kebakaran Effluen dari pengoperasian IPAL 0.3. Total 0.3. Total Tahap Operasi Total

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) E. Perbandingan Valuasi Ekonomi Dampak dengan Biaya RKL+RPL Dari perhitungan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan, biaya rencana pengelolaan lingkungan dan biaya pemantauan lingkungan dapat dibandingkan antara nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup dengan biaya RKL+RPL untuk melihat korelasi antara nilai keduanya. Perbandingan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan dengan nilai biaya RKL+RPL dapat dilihat pada Tabel.. Tabel Perbandingan nilai valuasi ekonomi dampak lingkungan dengan biaya RKL+RPL Dampak lingkungan Ekonomi Penurunan kualitas udara (prakonstruksi) Biaya RKL+RPL (Rp) 3..0 Total Kesehatan Masyarakat volume sampah Total Total Tahap Prakonstruksi 3 kebisingan Penurunan kualitas udara Keretakan bangunan sekitar Gangguan air sumur Genangan air sekitar lokasi Total jumlah flora Total kesempatan kerja Penurunan kesampatan kerja Peluang PKL/warung makan pendapatan Gangguan belajar mengajar Tuntutan ganti rugi Kemacetan lalu lintas Dampak lingkungan Ekonomi Biaya RKL+RPL (Rp) Kerusakan jalan Keresahan masyakarat Total Limbah MCK Penurunan Sanitasi volume sampah buangan material Total Total Tahap Konstruksi Genangan air sekitar lokasi (operasi) Banjir sekitar lokasi Gangguan distribusi air bersih Total kegiatan Penambahan kesempatan kerja Peluang PKL/warung makan PAD Kemacetan lalu lintas Total Potensi kebakaran Effluen dari pengoperasian IPAL Total Total Tahap Operasi Total IV. KESIMPULAN/RINGKASAN hidup apabila tidak dikelola dan dipantau atau tidak melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dapat menimbulkan kerugian biaya yang lebih besar (Rp ) daripada melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan hidup (Rp ), sehingga harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup agar biaya yang dikeluarkan lebih kecil untuk kegiatan sejenis dimasa yang akan datang.

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol.,., (03) (30-98X Print) 6 DAFTAR PUSTAKA [] Harini, R. 0. Kajian Spasial Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian Terkonversi dan Dampaknya terhadap Produksi Pangan di Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Fakultas Geografi Prodi Pascasarjana UGM. [] Askary. 00. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak lingkungan Untuk Penyusunan Analisis Mengenai Dampak lingkungan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL, BAPEDAL. [3] Anonim, 00. Analisis Mengenai Dampak Pusat Pertokoan X di Jalan A. Yani Surabaya. [] Anonim, 0. Peraturan Menteri LH mor Tahun 0 tentang Valuasi Ekonomi Dampak Hidup Ekosistem Hutan. Jakarta: Kemen LH.

VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN STUDI AMDAL RUMAH SAKIT

VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN STUDI AMDAL RUMAH SAKIT Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember TUGAS AKHIR RE 091324 VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SUMBER DAYA AIR

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SUMBER DAYA AIR PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SUMBER DAYA AIR KEGIATAN SUMBER DAYA AIR BIDANG JARINGAN SUMBER AIR. Perbaikan dan pengamanan sungai (termasuk muaranya). Pengamanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan KATA PENGANTAR Penekanan tentang pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan tercantum dalam Undang-Undang No. 23 tahun1997 mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan pelaksanaannya dituangkan

Lebih terperinci

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476 0 Proposal Pelaporan Pemantauan Lingkungan Hidup 1.

Lebih terperinci

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G

ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G 10 401 110 UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya, saya dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) PENGEMBANGAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) MOJOSARI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN, PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG

LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG Contoh Laporan Amdal LAPORAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal JURNAL TEKNIK POMITS Vol.,, () ISSN: 7-59 (-97 Print) Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal Yennita Hana Ridwan dan Rulli Pratiwi Setiawan Jurusan

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-173 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan Fahad dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN : PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL KAWASAN JATIDIRI DI KOTA SEMARANG hal1/9 KETENTUAN UMUM DAN LINGKUP KERJA A. KETENTUAN UMUM 1. Rencana kerja dan cara cara pelaksanaan Dalam waktu

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print C-45 Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya Shahara Nur Laila dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Ir. Nini Medan, 29 Maret 2007

Ir. Nini Medan, 29 Maret 2007 Ir. Nini Medan,, 29 Maret 2007 LATAR BELAKANG 1. SETIAP PEMBANGUNAN KETENAGALISTRIKAN DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN 2. TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TERDIRI DARI PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI,

Lebih terperinci

PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 2 TAHUN 2000 TANGGAL : 21 PEBRUARI 2000 PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL BAB I. PENDAHULUAN A. TUJUAN DAN FUNGSI PANDUAN Panduan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara besar besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar

BAB I PENDAHULUAN. secara besar besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan secara besar besaran,

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan 2 PP No. 27 Tahun 202 tentang Izin Lingkungan http://www.menlh.go.id/sosialisasi-pp-nomor-27-tahun-202-tentang-izinlingkungan/ http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_perundangan&id=3583&task=detai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA No.1855, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. SIMPEL. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 87/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK

Lebih terperinci

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW) DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW) DOKUMEN AMDAL Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Rencana

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia yang melayani jasa transportasi udara. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.86, 2014 BAPETEN. Dokumen Analisis. Dampak Lingkungan. Ketenaganukliran. Penyusunan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-65 Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan Yani Wulandari dan Rulli Pratiwi

Lebih terperinci

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA Afry Rakhmadany dan Mohammad Razif Jurusan Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: (diisi sesuai KTP) Nama :... Jabatan :... Alamat :... Nomor Telp. :... Selaku penanggung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 Email blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 45 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) PENGERTIAN, MANFAAT DAN PROSES Dr. Elida Novita, S.TP, M.T Lab. Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (014) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-87 Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Lebih terperinci

ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) merupakan

ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) merupakan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah : Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan nagi proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira dan

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-57 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan Muchamad Faridz Hidayat dan Christiono

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TKNIK POMITS Vol.,., (0) - valuasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta Mutiara Firdausi, Ir. Wahju Herijanto, M.T Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2017 KEMEN-LHK. Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran. Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok 1 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok Fachrul Irawan Ali dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan sektor industri terus dipacu pertumbuhan dan pengembangannya dalam upaya memberikan kontribusi positif pada pengembangan ekonomi skala nasional dan daerah.

Lebih terperinci

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan

1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan 1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan Lingkungan d. Analisis Masalah Dampak Lingkungan e. Analisa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-36 Analisa Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang Rachma Damayanti dan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR hasil pemantauan kualitas air sungai yang memenuhi baku mutu. hasil pemantauan air sungai yang memenuhi baku mutu

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-17 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan 25 METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Situ Sawangan-Bojongsari, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Waktu penelitian adalah 5

Lebih terperinci

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-255 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira

Lebih terperinci

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Apa yang dimaksud dengan AMDAL? AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disempurnakan dan diganti dengan Undang Undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP No.933, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 87/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 TENTANG SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK PERIZINAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Lebih terperinci

TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Rosiana Indrawati * ABSTRAK Telaah studi AMDAL yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN MATERI MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH

Lebih terperinci

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-76 Penetapan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang Triogo Utomo dan Christiono

Lebih terperinci

URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN SEMINAR LINGKUNGAN HIDUP LEMBAGA MAPALHI Hotel NARITA Surabaya, 17 November 2016 URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN Dr. Ir. Mohammad Razif, MM Jurusan Teknik Lingkungan ITS

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENYUSUNAN AMDAL DAN STUDI KASUSNYA

DASAR-DASAR PENYUSUNAN AMDAL DAN STUDI KASUSNYA DASAR-DASAR PENYUSUNAN AMDAL DAN STUDI KASUSNYA 4 4.1. Proses Penyusunan AMDAL AMDAL wajib disusun oleh pemrakarsa dan biasanya dalam penyusunan AMDAL, pemrakarsa dibantu oleh konsultan penyusun AMDAL.

Lebih terperinci

DAFTAR PERATURAN PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR PERATURAN PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAFTAR PERATURAN PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP #5 tgl. 21 Aug 2003 Arie Pujiwati PT. BENEFITA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Serpong, Januari Penyusun

KATA PENGANTAR. Serpong, Januari Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan karunianya sehingga penyusunan Laporan Pemantauan Kualitas Air Sungai dengan dana dekonsentrasi tahun anggaran

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-1 1 ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Pada tahap Pra Kontruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak primer dan dampak sekunder terhadap lingkungan, meliputi:

Pada tahap Pra Kontruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak primer dan dampak sekunder terhadap lingkungan, meliputi: 2.3 ISU-ISU POKOK 2.3.1 Dampak Primer dan Sekunder 1. Tahap Pra Kontruksi Pada tahap Pra Kontruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak primer dan dampak sekunder terhadap lingkungan,

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan

Lebih terperinci

Dosen: Salmani Saleh Myasien, ST., MS., MT.

Dosen: Salmani Saleh Myasien, ST., MS., MT. Dosen: Salmani Saleh Myasien, ST., MS., MT. KERANGKA ACUAN ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) Page 3 Dalam suatu pembangunan sebuah proyek diperlukan kajian yang akan menentukan layak atau tidaknya

Lebih terperinci

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya D25 Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya Zella Nissa Andriani dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 45 Tahun 2005 Tanggal : 05 April 2005 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya D31 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Haristia Damayanti dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

PROSES AMDAL. Informasi. Proses ilmiah, semi ilmiah, profesional dan rasional. Keputusan. Proses birokrasi dan politik

PROSES AMDAL. Informasi. Proses ilmiah, semi ilmiah, profesional dan rasional. Keputusan. Proses birokrasi dan politik PROSES AMDAL Proses penyiapan informasi mengenai dampak lingkungan untuk pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan rencana kegiatan pembangunan Informasi Proses ilmiah, semi ilmiah, profesional

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Pipa Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk

Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Pipa Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1,. 1, (2013) 1-6 1 Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk Angga Putra Pratama, Drs. Sumarno, DEA, dan Dr. Darmaji,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Di samping disebabkan oleh faktor alam, seringkali disebabkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL) Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 08 Tahun 2006 Tanggal : 30 Agustus 2006 PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL) A. PENJELASAN UMUM 1. Pengertian Yang dimaksud

Lebih terperinci

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan C12 Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan Ellen Deviana Arisadi dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dengan jalan memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang dimiliki, namun disisi

Lebih terperinci

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang Prana Dutanegara dan Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.

Lebih terperinci

Konsep Panopticon dan Persepsi Ruang pada Rumah Bina Nusa Barong

Konsep Panopticon dan Persepsi Ruang pada Rumah Bina Nusa Barong JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-288 Konsep Panopticon dan Persepsi Ruang pada Rumah Bina Nusa Barong Yulia Rosaena dan Angger Sukma Mahendra Jurusan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh Badan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 Tentang : Panduan Penilaian Dokumen AMDAL

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 Tentang : Panduan Penilaian Dokumen AMDAL Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 Tentang : Panduan Penilaian Dokumen AMDAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 27

Lebih terperinci

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami dan Retno Indryani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Gianyar. Sektor pariwisata memberikan dampak

Lebih terperinci

Seminar Nasional. Basri. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau ABSTRAK

Seminar Nasional. Basri. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau ABSTRAK TINGKAT KEPATUHAN PEMILIK USAHA DAN ATAU KEGIATAN DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU. JURUSAN SOSIOLOGI, UNIVERSITAS RIAU. Basri Jurusan Sosiologi Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG A. Pengertian Pelaporan Kinerja Pelaporan Kinerja merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia mengakibatkan tumbuhnya berbagai macam industri, baik industri yang langsung

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih Kerangka Acuan Kerja Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada dasarnya setiap pembangunan menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Dampak pembangunan ini ada yang bersifat positif maupun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengelolaan Lingkungan Berdasarkan ketentuan umum dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pengelolaan hidup adalah upaya

Lebih terperinci

Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara

Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 88 Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara Adelia Hanindya Nastiti dan Ima Defiana Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP A. Jenis Pelayanan Dasar 1. Pelayanan pencegahan pencemaran air; 2. Pelayananpencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak; 3. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Pengertian proyek konstruksi menurut Ervianto (2005), adalah suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan

Lebih terperinci

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT.

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT. AMDAL vs UKL/UPL Pengajar : Salmani, ST., MS., MT. Apa yang dimaksud dengan AMDAL? AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-12 Evaluasi Kebutuhan Luasan Apron Pada Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Muhammad Nursalim,

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Tupoksi Badan Lingkungan Hidup Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor: 11 tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAB GVBEUUR LAIIPl1BG NOMOR: G/:J.{;() /11.05/HK/2015 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SHORTCUT JALUR KERETA API REJOSARI-TARAHAN KABUPATEN LAMPUNG

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya D199 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya Daneswari Mahayu Wisesa dan Agus Slamet Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

PRAKIRAAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

PRAKIRAAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT PRAKIRAAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2011 ASPEK YANG DILIHAT DALAM AMDAL Aspek Fisik, Aspek

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat

Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat Brian Biondy, Heru Purwadio Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatkan kualitas dan fungsi LH melalui upaya pencegahan dan pengendalian terhadap pencemaran air dan udara Meningkatkan

Lebih terperinci

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan

Lebih terperinci