UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
|
|
- Agus Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Endah Nurcahyani endah_tamtam@yahoo.co.id Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran berbicara bahasa jawa menggunakan media video orang berdialog menggunakan ragam krama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran, mendeskripsikan perubahan sikap dan perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran setelah mendapat pembelajaran berbicara menggunakan media video, dan mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa menggunakan media video orang berdialog menggunakan ragam krama pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas atau PTK, penelitian ini dilakukan tiga tahap yaitu, tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran dengan jumlah siswa 32. Instrumen penelitian melalui observasi, wawancara, dan jurnal. Teknik analisis data menggunakan dua teknik yaitu, teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif persentase. Adapun hasil penelitian adalah, aspek diksi pada prasiklus skor rata-rata 1,5, sedangkan pada siklus I menjadi 2,8 dan pada siklus II meningkat menjadi 4,0. Aspek intonasi pada prasiklus skor rata-rata 3,1, sedangkan pada siklus I menjadi 3,2 dan pada siklus II meningkat menjadi 4,5. Aspek pelafalan mengalami peningkatan, pada prasiklus skor rata-rata 3,0, sedangkan pada siklus I menjadi 3,2 dan pada siklus II meningkat menjadi 4,3. Aspek kelancaran berbicara mengalami peningkatan, pada prasiklus skor rata-rata 2,7, sedangkan pada siklus I menjadi 3,3 dan pada siklus II meningkat menjadi 3,5. Aspek ekspresipun meningkat, dari skor rata-rata pada prasiklus sebesar 2,0 meningkat menjadi 3,7 pada siklus I dan siklus I meningkat menjadi 3,5. Berdasarkan peningkatan dari setiap aspek berbicara dapat dikatakan bahwa siswa mengalami peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dari prasiklus ke siklus I sebesar 0,78%, siklus I ke siklus II sebesar 0,84%, dan dari prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,62%. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa kelas VIII Negeri 1 Kajoran juga diikuti perubahan perilaku siswa. Setelah dilaksanakan pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama dengan menggunakan media video terlihat adanya perubahan perilaku siswa kearah positif. Kata Kunci: Berbicara, Krama, Media Video Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 77
2 A. Pendahuluan Bahasa krama merupakan salah satu bahasa yang mempunyai peran penting bagi peningkatan kualitas kehidupan seseorang dalam berbahasa. Bahasa krama adalah tingkatan yang paling tinggi dalam bahasa Jawa yang umumnya dipakai di kalangan orang Jawa. Bahasa krama digunakan untuk menghormati orang lain, orang yang lebih dituakan karena strata keluarganya atau kedudukan jabatannya, dan orang yang lebih berilmu, dengan tujuan untuk lebih menghormati mitra tutur. Bahasa krama juga memiliki fungsi, seperti; (1) dalam pengembangan sastra dan budaya Jawa, (2) sebagai asset nasional, (3) sebagai cara komunikasi intra-etnik, (4) sebagai identitas atau jati diri penuturnya, (5) bahasa pengantar proses belajar mengajar ditingkat awal sekolah dasar di Jawa, (6) sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan seni pertunjukan tradisional (Padmaningsih, 2000: 1). Kesalahan menggunakan bahasa ngoko saat berbicara bahasa Jawa krama terjadi karena siswa tidak mengetahui kosakata krama. Hal itu terjadi akibat kurangnya siswa mendengar dan menggunakan bahasa Jawa krama dalam kesehariannya, sedangkan kesalahan mengunakan kosakata bahasa Jawa krama yang tidak tepat terjadi karena kesulitan membedakan dan menghafal makna kosakata untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Oleh karena itu, seharusnya seorang guru lebih kreatif dalam penguasaan kelas yakni dengan cara guru mengembangkan atau mengubah pola belajar yang semula biasa saja diubah supaya menjadi lebih baik dengan menggunakan media yang tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Media yang digunakan sebaiknya sesuai dengan materi yang dipelajari seperti bagaimana cara siswa dapat menggunakan dan mendengarkan pada saat berbicara menggunakan bahasa krama. Oleh karena itu, guru mencoba untuk menerapkan salah satu media yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, yakni dengan menggunakan media video. Media video digunakan agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk menggunakan bahasa jawa krama dengan baik dan benar, setelah mendengar dan menggunakan sesering mungkin. Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 78
3 Jawa Krama Menggunakan Media Video pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten Magelang. B. Kajian Teori Secara empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu visual dan audio.kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan pemahaman bahwa Video merupakan seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya hakekat video adalah mengubah suatu ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara. Media video sangat sesuai dengan tipe isi prosedural atau keterampilan, karena video dapat menampilkan gerakan dan peserta didik dapat menirukan gerakan dalam waktu hampir bersamaan. Video dalam sistem penggunaannya merupakan sekumpulan komponen yang satu sama lain saling bekerjasama yang pada fungsi akhirnya dapat mengirim suara serta gambar yang bergerak, video juga merupakan suatu peralatan pemain ulang (Play Back) dari suatu program rekaman baik berupa rekaman audio maupun gambar. J.E Kemp (1985: 221) mengatakan bahwa video dapat menyajikan informasi, mengambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap. Hal ini dipengaruhi oleh ketertarikan minat, dimana tayangan yang ditampilkan oleh media video dapat menarik gairah rangsang (stimulus) seseorang untuk menyimak lebih dalam. Pembelajaran berbicara menggunakan media video dapat dijadikan pilihan, khususnya untuk keterampilan berbicara ragam krama, dengan menggunakan media video tersebut, siswa dapat melihat contoh suatu proses atau kejadian yang sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Siswa dapat belajar, mempraktikkan apa yang mereka lihat sehingga mengetahui kesalahan yang dilakukan untuk kemudian memperbaikinya. Langkah awal dalam pembelajaran menggunakan media video adalah sebagai berikut: a) Langkah awal sebelum pembelajaran Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 79
4 dimulai adalah, melihat situasi dan kondisi didalam kelas, mengatur tempat duduk siswa sehingga siswa merasa nyaman dan dapat memperhatikan dengan jelas materi yang disampaikan, lalu menjelaskan tugas yang harus dikerjakan siswa. b) Langkah menggunakan media video adalah, membuat suasana nyaman, dan tidak menegangkan sehingga seluruh siswa memperhatikan dengan baik. c) Langkah terakhir setelah menggunakan media video adalah, (1) pembentukan kelompok, (2) siswa lainnya bersama guru menyimak tuturan siswa yang maju tersebut, (3) apabila siswa tersebut melakukan kesalahan dalam berbicara ragam krama maka guru atau siswa lainnya yang mengetahui kesalahan tersebut dapat langsung menyalahkan dan memperbaiki kesalahan tersebut secara bersama, (4) kesalahan tersebut dicatat guru di kartu koreksi, (5) setelah siswa yang (maju ke depan kelas selesai berbicara), guru memberikan kartu koreksi itu kepadanya, (6) siswa tersebut harus mengisi sendiri kolom pembetulan dengan menuliskan pembetulan atas kesalahan yang ia lakukan, dengan demikian siswa tersebut mengetahui kesalahan dan cara memperbaikinya, untuk kemudian kartu koreksi tersebut dikembalikan lagi ke guru, berikut seterusnya samapai semua siswa mendapat giliran maju. C. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kajoran yang beralamat di Sangen, Kajoran, Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama menggunakan media video yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan diharapkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Pada penelitian ini penulis menggunakan instrumen tes objektif dan praktek sebagai penilaian. Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan dalam bagan berikut: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 80
5 Satu siklus terdiri dari 4 langkah yaitu: 1) Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakanya. Adapun uraian yang perlu dan harus dikemukakan adalah menyusun sebuah rancangan kegiatan, siswanya akan diapakan. Supaya perencanaan ini lengkap dan difahami oleh semua siswa. Guru membuat semacam panduan yang menggambarkan (a) apa yang harus dilakukan oleh siswa, (b) kapan dan berapa lama dilakukan, (c) dimana dilakukan, (d) jika diperlukan peralatan atau sarana, wujudnya apa (e) jika sudah selesai, apa tindakan selanjutnya. 2) Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Untuk itu guru harus memperhatikan hal-hal (a) apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar, (c) bagaimanakah situasi proses tindakan, (d) apakah siswa-siswa melaksanakan dengan semangat, (e) bagaimanakah hasil dari keseluruhan dari tindakan itu. 3) Pengamatan adalah proses mencermati jalanya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan. 4) Refleksi atau perenungan merupakan langkah mengingat kembali kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 81
6 Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIIIG SMP Negeri 1 Kajoran yang terdiri atas 32 siswa. Objek penelitian ini adalah keterampilan berbicara krama, perilaku dan sikap siswa pada saat berdialog, serta pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan media video, yaitu video siswa berdialog menggunakan ragam krama. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu pengamatan (observasi), jurnal, dan wawancara. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto (2010: 203). Dengan kata lain, instrumen ini merupakan alat bantu dalam penggunaan metode penelitian. Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen berupa tes objektif dan penilaian praktek berbicara bahasa jawa krama. Tes objektif yang digunakan berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Sebelum digunakan, tes tersebut diujikan terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan melakukan uji instrumen yang meliputi taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Penilaian praktek berbicara bahasa jawa krama meliputi : Diksi, Intonasi, Artikulasi, Kelancaran Berbicara, Ekspresi. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif persentase. Teknik analisis deskriptif kualitatif merupakan teknik analisis data untuk menggambarkan suatu keadaan. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, atau hubungan antar fenomena yang diselidiki. Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis perilaku siswa.teknik analisis deskriptif persentase merupakan analisis data berdasarkan persentase dari data yang ada. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 82
7 D. Pembahasan 1. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Video Berbicara Bahasa Jawa Krama a. Kondisi Awal Untuk memperoleh data mengenai kondisi awal keterampilan berbicara siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran, maka dilakukan observasi pada saat guru mata pelajaran bahasa Jawa mengajar di dalam kelas, lalu mengkondisikan kelas dengan sebaik mungkin yaitu dengan mengatur tempat duduk siswa, menjelaskan pengertian dialog, tujuan dialog, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdialog, ragam bahasa yang harus digunakan dalam berdialog, membentuk kelompok diskusi untuk memberikan tugas kepada siswa untuk berdialog dengan bahasa Jawa Krama. Kemudian siswa melaksanakan tugas berdialog menggunakan ragam krama yang diberikan oleh guru. Dari hasil pengamatan, banyak sekali ditemukan kesalahan dalam berbahasa krama, yaitu masih menggunakan bahasa Indonesia, masih menggunakan kosakata ngoko, serta penggunaan kosakata Jawa krama yang tidak tepat. b. Siklus I 1) Perencanaan Dari Permasalahan yang ditemukan dalam kondisi awal banyak sekali ditemukan kesalahan dalam berbahasa krama, yaitu masih menggunakan bahasa Indonesia, masih menggunakan kosakata ngoko, serta penggunaan kosakata Jawa krama yang tidak tepat. Oleh karena itu, pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pembelajaran menggunakan media video yaitu meliputi: (1) menyusun rencana pembelajaran, (2) menyusun pedoman observasi, wawancara, dan jurnal, (3) menyiapkan kartu koreksi. Pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. 2) Tindakan Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang sudah ditetapkan. Tindakan yang dilakukan yaitu pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan media video. Pada tahap ini Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 83
8 dilakukan tiga tahap proses pembelajaran yaitu pendahuluan : mengkondisikan siswa di dalam kelas agar lebih nyaman, mengatur tempat duduk siswa, inti : menjelaskan tentang pengertian dialog, tujuan dialog, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdialog, ragam bahasa yang digunakan dalam berdialog dan penutup : membentuk kelompok diskusi dan penugasan. 3) Pengamatan Dalam tahap pengamatan peneliti kegiatannya mengamati tingkah laku siswa selama penelitian berlangsung dan keterampilan siswa berbicara bahasa Jawa krama, dari aspek diksi, intonasi, ekspresi, kelancaran berbicara dan artikulasi. Tahap pengamatan pada siklus I dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan media video. 4) Refleksi Pada akhir siklus I dicatat kemampuan dan perilaku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yaitu kemampuan siswa dalam berdialog menggunakan bahasa Jawa krama dari aspek diksi, intonasi, ekspresi, kelancaran berbicara dan artikulasi masih kurang, Masalah pada siklus I dicari pemecahannya sedangkan kelebihannya adalah menggunakan media video yang membuat siswa tertarik sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan. c. Siklus II Pada siklus II sifatnya adalah perbaikan dari siklus I, dengan demikian siklus I digunakan untuk refleksi pada siklus II. 1) Perencanaan Hasil Refleksi pada siklus I adalah masih kurangya kemampuan siswa dalam berdialog, sehingga penggunaan media video harus terus ditingkatkan dengan cara memberi motivasi siswa, memberikan contoh video yang menarik dengan tema yang berbeda agar semakin membantu siswa dalam belajar. Peneliti mengevaluasi perencanaan pada siklus I sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan siklus II. Kegiatan yang tercakup dalam tahap ini yaitu, (1) menyusun rencana pembelajaran, (2) Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 84
9 menyusun pedoman observasi, wawancara, dan jurnal, (3) menyiapkan kartu koreksi untuk mencatat kesalahan siswa. 2) Tindakan Pada tahap ini dilakukan tiga tahap proses pembelajaran yaitu pendahuluan : mengkondisikan siswa di dalam kelas agar lebih nyaman, mengatur tempat duduk siswa, inti : menjelaskan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdialog, ragam bahasa yang digunakan dalam berdialog sehingga siswa lebih memahami, dan penutup : membentuk kelompok diskusi dan penugasan. Kegiatan pada tindakan siklus II hampir sama dengan kegiatan siklus I, yang membedakan pada kolom pengisian kartu koreksi ditulis oleh siswa, sehingga siswa dikelompokan untuk saling mencatat kesalahan masing-masing. 3) Pengamatan Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat siswa mengikuti proses belajar mengajar. Yang diamati yaitu sikap siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar dan keterampilan siswa berbicara bahasa Jawa krama. Sikap dan perilaku siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat lebih baik, kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Jawa ragam krama juga meningkat lebih baik, kesalahan yang dilakukan hanya tinggal sedikit. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang tidak serius mengikuti pelajaran. 4) Refleksi Tahap ini peneliti mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan. Hal yang dicatat yaitu peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dan perubahan perilaku siswa yang semakin baik di dalam kelas setelah mendapat pembelajaran ini. Hal itu disebabkan media video yang tetap ditingkatkan dan dipertahankan sehingga minat dan ketertarikan siswa semakin tinggi, yang mendorong motivasi siswa untuk membuat sesuatu hal yang sama bahkan lebih. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 85
10 2. Pengaruh Perilaku dan Sikap Individu Setelah Mendapatkan Pembelajaran Menggunakan Media Video a. Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi perilaku siswa, dapat diketahui bahwa siswa tidak tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya jumlah siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran, yaitu siswa yang mengganggu teman sebanyak 3 siswa atau sebesar 9%, siswa yang bergurau sebanyak 5 siswa atau sebesar 16%, siswa yang mengantuk sebanyak 3 siswa atau sebesar 9%, siswa yang acuh tak acuh sebanyak 6 siswa atau sebesar 19%, dengan jumlah total siswa yang tidak serius sebanyak 17 siswa atau sebesar 54%. Tabel Hasil Observasi Perilaku Siswa NO Perilaku Siswa f % 1. Mengganggu teman Bergurau Mengantuk Acuh tak acuh Terganggu lingkungan Memperhatikan dengan seksama Bertanya Menjawab pertanyaan 1 3 Jumlah b. Siklus I Berdasarkan hasil observasi perilaku siswa pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa sangat tertarik dengan pembelajaran menggunakan media Video berbicara bahasa Jawa krama. Hal itu ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran, yaitu 6 siswa atau sebesar 19%. Ketidakseriusan 6 siswa tersebut ditunjukkan dengan sikap bergurau sebanyak 2 siswa atau 7% dan sikap acuh tak acuh 4 siswa atau 13% siswa tersebut tidak serius Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 86
11 dalam pembelajaran karena siswa kesulitan memahami bahasa Jawa krama, sehingga pada diri siswa timbul rasa jenuh dan bosan. c. Siklus II Pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa sangat tertarik dengan media video yang digunakan dalam pembelajaran berbicara. Hal itu ditunjukkan dengan tidak adanya siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran. Semua siswa serius dalam pembelajaran karena siswa merasa senang, santai, dan siswa telah memahami bahasa Jawa krama, sehingga pada diri siswa timbul rasa saling menghargai saat berbicara bahasa Jawa krama. Tabel Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II No Perilaku f % f % 1. Mengganggu teman Bergurau Mengantuk Acuh tak acuh Terganggu lingkungan Memperhatikan dengan seksama 7. Bertanya Menjawab pertanyaan Jumlah Perubahan perilaku siswa ke arah positif di atas menunjukkan bahwa menggunakan media video mampu mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Hasil observasi, jurnal siswa, dan wawancara menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perilaku-perilaku negatif yang ditunjukkan siswa pada kondisi awal dan siklus I berubah menjadi perilaku positif pada siklus II. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran menggunakan media video lebih baik daripada media teks, selebaran atau media lainnya. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 87
12 3. Peningkatan Keterampilan Berbicara Jawa Krama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran Setelah Mendapat Pembelajaran Menggunakan Media Video a. Kondisi Awal Pada kondisi awal menunjukkan skor rata-rata kelas sebesar 2,4. Skor itu diproleh dari skor tiap-tiap aspek keterampilan berbicara siswa, yaitu aspek diksi 1,5 aspek intonasi 3,1 aspek pelafalan 3,0 aspek kelancaran berbicara 2,7 dan aspek ekspresi 2,0. b. Siklus I Pada siklus I dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama menggunakan media video, skor rata-rata kelas sebesar 3,2. Hal ini menunjukan peningkatan rata-rata kelas sebesar 0,8. Skor rata-rata tersebut diperoleh dari skor tiap-tiap aspek keterampilan siswa berbicara bahasa Jawa krama, yaitu aspek diksi 2,8 aspek intonasi 3,2 aspek pelafalan 3,2 aspek kelancaran berbicara 3,3 dan aspek ekspresi 3,7. c. Siklus II Pada siklus II terjadi peningkatan juga yang semula rata-rata kelas pada siklus I 3,2 pada siklus II meningkat 0,7 dengan rata-rata kelas menjadi 3,9. Skor tersebut diperoleh dari skor tiap-tiap aspek keterampilan siswa berbicara bahasa Jawa krama, yaitu aspek diksi 4,0 aspek intonasi 4,5 aspek pelafalan 4,3 aspek kelancaran berbicara 3,5 dan aspek ekspresi 4,1. Hasil rekapitulasi peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dengan media video tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II kelas VIII SMP Negeri 1 Kajoran dapat dilihat pada tabel berikut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 88
13 No Aspek yang diamati Skor Rata-Rata Peningkatan Prasiklus Siklus I SiklusI PS-SI SI-SII PS-SII I 1. Diksi 1,5 2,8 4,0 1,3 1,2 2,5 2. Intonasi 3,1 3,2 4,5 0,1 1,3 1,4 3. Pelafalan 3,0 3,2 4,3 0,2 1,1 1,3 4. Kelancaran berbicara 2,7 3,3 3,5 0,6 0,2 0,8 5. Ekspresi 2,0 3,7 4,1 1,7 0,4 2,1 Jumlah 12,3 16,2 19,6 3,9 4,2 8,1 Rata-rata kelas 2,4 3,2 3,7 0,78 0,84 1,62 Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, aspek diksi siklus I mengalami peningkatan dari rata-rata sebesar 1,5 menjadi 2,8 atau mengalami peningkatan sebesar 1,3. Pada siklus II aspek diksi pun meningkat menjadi 4,0 atau meningkat 1,2 dari siklus I. Pada aspek intonasi siklus I mengalami peningkatan dari rata-rata3,1 menjadi 3,2 atau meningkat sebesar 0,1 pada siklus II nilai rata-rata aspek intonasi pun meningkat menjadi 4,5 atau sebesar 1,3. Aspek pelafalan siklus I meningkat dari rata 3,0 menjadi 3,2 atau meningkat sebesar 0,2, siklus II pun mengalami peningkatan skor rata-rata siswa dari siklus I sebesar 3,2 menjadi 4,3 atau meningkat sebesar 1,1. Aspek kelancaran berbicara pada siklus I meningkat dari skor rata-rata 2,7 menjadi 3,3 atau meningkat sebesar 0,6, siklus II pun meningkat dari siklus I yaitu dari skor rata-rata 3,3 menjadi 3,5 atau meningkat sebesar 0,2. Aspek ekspresi siklus I mengalami peningkatan dari skor rata-rata 2,0 menjadi 3,7 atau meningkat sebesar 1,7. Pada siklus II aspek ekspresi pun meningkat dibandingkan dengan siklus I yaitu dari skor rata-rata 3,7 menjadi 4,1 atau meningkat sebesar 0,4. Peningkatan aspek-aspek tersebut dikarenakan siswa sangat tertarik dengan media video yang digunakan, sehingga siswa tidak merasa jenuh saat pelajaran. Pemberian contoh video tersebut sangat membantu siswa dalam belajar bahasa Krama, sehingga siswa menjadi lebih mengerti bahasa krama yang benar dan salah. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 89
14 Dari keseluruhan semua aspek keterampilan berbicara bahasa Jawa krama dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa sebesar 2,4 menjadi 3,2 atau meningkat sebesar 0,8. Siklus II keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa meningkat dibanding siklus I dari 3,2 menjadi 3,9 atau meningkat sebesar 0,7. Secara keseluruhan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa sebesar 1,5. Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama siswa juga diikuti dengan perubahan tingkah laku setelah mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama dengan menggunakan media video. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan media ini, siswa mengaku kurang berminat mengikuti proses pembelajaran berbicara bahasa Jawa krama. Perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi perilaku siswa pada tabel berikut ini. E. Simpulan dan Saran Berdasarkan rumusan permasalahan yang mendasari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Peningkatan keterampilan berbicara Jawa krama siswa kelas VIIIG SMP Negeri 1 Kajoran setelah mendapat membelajaran menggunakan media video yaitu, pada kondisi awal skor rata-rata kelas hanya 2,4. Pada siklus I skor rata-rata siswa mengalami kenaikan 0,8 menjadi 3,2; dan pada siklus II juga naik 0,7 menjadi 3,9. Peningkatan rata-rata kelas dari prasiklus ke siklus I, menjadi 0,78, siklus I ke siklus II menjadi 0,84 dan dari prasiklus ke siklus dua meningkat menjadi 1,62. Ada beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: Guru perlu memberikan kosakata baru baik itu bahasa Jawa ngoko atau krama setiap pembelajaran bahasa Jawa, sehingga dapat memperbanyak perbendaharaan kosakata bahasa Jawa siswa, Guru perlu membuat variasi dan inovasi model pembelajaran agar siswa tidak bosan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Padmaningsih, Dyah dkk Etnografi Komunikasi dalam Kesantunan Berbahasa Bahasa Jawa Studi Kasus di Kodya Surakarta. FakultasSastra Universitas Sebelas Maret. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 90
Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PAMBAGYAHARJA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PEMODELAN PADA SISWA KELAS XI SEKRETARIS 2 DI SMK N 1 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Eka Asti Nurhidayah priyayi_ayu@yahoo.co.id
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Sesorah dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 28 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017
Peningkatan Kemampuan Sesorah dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 28 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017 Oleh: Lutfi Wulandari Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017
Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017 Oleh: Dewi Mulyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciOleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BUAYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO Oleh: Dimas Julijadi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
Lebih terperinciOleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 KALIWIRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Liana Sulistiana
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI IKA SUSILA RINI A310090125 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciNinda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd ABSTRAK. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 02 MALANGJIWAN COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/2017 Ninda Beny Asfuri, S.Pd, M.Pd
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN Iman Ponco Ariyanto Coolcoco45@yahoo.com Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA Oleh: Fitriana Eka Puspitasari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Fitriana_199110@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Agustina Sulis C.R Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN Oleh : Upun Karolina pendidikan bahasa dan sastra jawa ipolienz@yahoo.co.id
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciOleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatkan Keterampilan Menulis Teks Dialog dengan Metode Think- Talk-Write pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST Oleh: Sri Sukaesih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa sri.sukaesih@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi siklus I dan siklus II. Hasil
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERWAWANCARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIIA SMPN SATU ATAP MERJOSARI MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWAWANCARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIIA SMPN SATU ATAP MERJOSARI MALANG Wisseman Hilmi Kusuma 1) Nurchasanah 2) Karkono 3) Email: javajuve@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Anik Nugraheni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN Oleh: Eva Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa eva.hapsari@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciOleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran
Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Melalui Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA
PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN Oleh: Ani Elys Qomaria Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciOleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Imam Sopingi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis puisi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kemampuan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu keterampilan meyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN
Lebih terperinciBAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. Keterampilan berbahasa mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Hestin Aryani Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciO 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan desain one-group pretest-posttest design. Pada tipe ini, siswa diberikan pretest
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING Arga Rineksa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: argarineksa@ymail.com Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BACAAN SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BACAAN SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WANAYASA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Umi Mahmudah program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI MANTINGAN TAHUN AJARAN 2012/ 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI MANTINGAN TAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Mencapai Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY
ISSN 085205 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(): 7, 20 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Resti Saragih Guru Bahasa Jerman SMA
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Eni Purwaningsih Program Studi Pendidikan ahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KUTOARJO
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KUTOARJO Oleh: Shinta Prawita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG Oleh: Wahyu Uji Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciOleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Istiana Ita Saputri NIM 102110023 Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DINDING (WALL CHART) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DINDING (WALL CHART) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Siti Sarifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciOleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TEMA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA KELAS IIC SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciGambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2
Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PURWOREJO KECAMATAN BRUNO KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dhian Eka Henry Siadi
Lebih terperinciOleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, ABSTRAK. Kata kunci: media audio, model stratta, menyimak berita
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN MEDIA AUDIO DAN MODEL PEMBELAJARAN STRATTA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN 2010-2011 Jenep Hanapiah Suwadi Abstrak: Salah satu tujuan Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Risma Setyarini Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciOleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Nur Adi Ningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciA. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PIDATO DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL BERBASIS KOOPERATIF STUDENT TEAM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI I AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: kukuh arif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
196 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam penelitian, penulis dapat mengemukakan simpulan mengenai perencanaa tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil pembelajaran
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE STAD SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS GEGURITAN SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 KROYA CILACAP
PENGGUNAAN METODE STAD SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS GEGURITAN SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 KROYA CILACAP Oleh: Nur Rahma Aniyah program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa rahmahnur35@yahoo.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang, yaitu
Lebih terperinciOleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), Metode
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO Oleh: Ria Maretna Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muammadiyah
Lebih terperinciOleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciDesnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin
Peningkatan Motivasi Belajar Fisika Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Yang Diproduksi Pustekkom Pada Siswa Kelas VIII SMP Setya Budi Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012 Desnaeni Dyah Winastiti,
Lebih terperinciAhmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PENGALAMAN MENGESANKAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO KENANGAN BAGI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TOROH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Nurhamid Guru Mapel
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dan subjek penelitian Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa dan pengetahuan kebahasaan. Keterampilan berbahasa mencakup 4
Lebih terperinciKEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK 02 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Sri Astuti Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh
KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG Oleh Wulan Sari Ni Nyoman Wetty S. Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail:wulansari5574@yahoo.com Abstract This research
Lebih terperinciOleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciOleh : Iin Septi Anggraeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa Menggunakan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII B SMP Purnama Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh : Iin Septi Anggraeni
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciSuci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 suciwijay@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nita Fuji Kosmasari, S.S. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciOleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA SISWA KELAS IX SMP VIP AL-HUDA KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Mame Bagja Melani Program
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
PENINGKATAN KREATIVITAS BERBAHASA LISAN MELALUI PERMAINAN PERMATA TERSEMBUNYI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK WALISONGO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
Lebih terperinci