UTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.18, No.1 Januari 2014, hlm Terakrediasi SK. No. 040/P/2014 hp//jurkubank.wordpress.com UTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Sri Isworo Ediningsih Nilmawai Joko Sukendro Jurusan Manajemen Fakulas Ekonomi UPN Veeran Yogyakara Jl. SWK No.104 Lingkar Uara, Condong Caur, Sleman, Yogyakara, Absrac The purpose of his paper was o invesigae he influence of deb on profiabiliy of firms lised on Indonesian Sock Exchange. Muliple regression analysis was used in he sudy in esimaing he relaionship beween deb and firm performance. This sudy also used hree of accouning-based measures and one of marke-based measure of financial performance i.e. reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), and Tobin s Q). Based on a sample of non-financial Indonesian firms lised from 2006 o 2010 he resuls revealed ha deb had a negaive impac on firm s performance. The resul showed ha indusry of Hoel and Travel, and Consrucion was suscepible o use deb. Key words deb, firm age, firm size, growh, leverage, profiabiliy Uang merupakan salah sau sumber dana yang dapa dimanfaakan sebagai modal bagi perusahaan di saa sumber dana inernal perusahaan sudah idak mencukupi unuk perkembangan perusahaan. Keika uang kemudian dipuuskan dijadikan sebagai sumber pendanaan, maka akan memengaruhi komposisi sumber dana perusahaan, dengan kaa lain penggunaan uang akan memengaruhi srukur modal perusahaan (perimbangan anara uang dan modal sendiri). Teori srukur modal yang dikaikan dengan nilai perusahaan menjadi permasalahan yang menarik sampai saa ini sejak Modigliani & Miller (1958) menyampaikan peneliiannya yang membahas enang keidakrelevanan srukur modal. Modigliani & Miller berargumen dengan didasari pada asumsi yang resrikif, yaiu pasar modal adalah sempurna, invesor mempunyai ekspekasi yang homogen, idak ada pajak dan idak ada biaya ransaksi, sehingga srukur modal adalah idak relevan dalam penenuan nilai perusahaan. Menuru mereka, nilai sebuah perusahaan dienukan oleh ase riil perusahaan, bukan oleh kombinasi sekurias yang dierbikan. Bagaimanapun juga keerbaasan dari asumsi Modigliani & Miller adalah bahwa siuasi ersebu idak mungkin erjadi dalam dunia nyaa. Teori keidakrelevanan srukur modal menjadi iik awal pembahasan enang srukur modal yang dikaikan dengan kinerja perusahaan. Tulisan Korespondensi dengan Penulis Sri Isworo Ediningsih Telp wororio@yahoo.co.id 52

2 Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro dan peneliian-peneliian selanjunya mencoba mencari kejelasan keerkaian dua hal ersebu. Diawali ulisan oleh Jensen & Meckling (1976) yang menunjukkan bahwa besarnya leverage dalam srukur modal perusahaan memengaruhi agency conflic anara manajer dengan pemegang saham, karena di sau sisi leverage merupakan alernaif pendanaan bagi manajer dalam kerangka peningkaan kinerja perusahaan, namun di sisi lain ini merupakan risiko bagi para pemegang saham. Tulisan ini secara idak langsung menunjukkan bahwa srukur modal dapa memengaruhi kinerja perusahaan. Temuan-emuan selanjunya erkai dengan penggunaan uang dan pengaruhnya erhadap kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang beragam. Temuan Hafield e al. (1994) pasar cenderung idak memperimbangkan hubungan rasio perusahaan dengan rasio indusri, emuan ini mendukung proposisi Modigliani & Miller (1958). Champion (1999) menyebukan bahwa penggunaan uang merupakan salah sau cara bagi perusahaan unuk dapa meningkakan kinerjanya. Graham (2000) menemukan, perusahaan yang besar dan profiable menggunakan uang unuk membiayai modal mereka walaupun dalam level yang rendah. Peneliian Abor (2005), menyebukan kepuusan enang srukur modal merupakan hal pening bagi perusahaan, dikarenakan kebuuhan unuk memaksimumkan nilai perusahaan dan juga pengaruhnya pada kemampuan perusahaan unuk bersaing di lingkungan bisnis. Demikian juga Coleman (2007) menyebukan bahwa srukur modal merupakan salah sau fakor pening yang menenukan keberlanjuan perumbuhan perusahaan. Semenara iu hasil peneliian Fama & French (1998), menemukan hubungan yang negaif anara uang dan profiabilias perusahaan. Mesquia & Lara (2003) menemukan bahwa indikasi hubungan negaif anara rae of reurn dan uang, khususnya uang jangka panjang. Chiang (2002) menemukan hubungan negaif anara srukur modal dan kinerja (profi margin) demikian pula dengan Zeiun & Tian (2007). Semenara Ebaid (2009) menemukan hasil bahwa kepuusan enang pilihan capial srucure perusahaan secara umum menunjukkan pengaruh yang lemah bahkan idak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Di Indonesia, uang seperinya menjadi sumber pendanaan yang cukup pening bagi perusahaan. Jumlah penggunaan uang oleh seluruh perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia dari ahun (enam ahun) erus mengalami peningkaan dari ahun ke ahun. Peningkaan erjadi baik pada uang jangka panjang maupun uang jangka pendek yang mengakibakan juga kenaikan pada oal uang. Raa-raa kenaikan oal uang perahun adalah sebesar Rp , sedangkan raa-raa kenaikan penggunaan uang jangka pendek perahun sebesar Rp , dan raa-raa kenaikan penggunaan uang jangka panjang perahuan adalah sebesar Rp Hal ini menunjukkan bahwa uang menjadi salah sau sumber dana pening yang dimanfaakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Jika dicermai daa pada Tabel 1, erliha juga bahwa raaraa penggunaan uang jangka pendek jauh lebih besar dibandingkan dengan uang jangka panjang yaiu sebesar Rp dibandingkan dengan Rp Hal ini cukup menarik karena keika penggunaan uang oleh perusahaan dibahas, maka idak erlepas dari pembahasan enang srukur modal. Pembahasan enang srukur modal lebih kepada perimbangan sumber pendanaan jangka panjang, yaiu perbandingan anara uang jangka panjang dan modal sendiri. Namun demikian dalam peneliian ini, selain menggunakan rasio uang jangka panjang juga akan menggunakan rasio uang jangka pendek dan oal uang. Secara eoriis penggunaan uang oleh perusahaan mesinya mampu meningkakan kesejaheraan pemegang saham yang ercermin dari harga saham perusahaan aau nilai perusahaan. 53

3 Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari Akan eapi sudi empiris yang membahas keerkaian penggunaan uang aau srukur modal di Indonesia yang dikaikan dengan nilai aau kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang cukup bervariasi. Seperi peneliian yang dilakukan oleh Teddy (2007) yang menemukan pengaruh negaif srukur modal erhadap nilai perusahaan. Peneliian oleh Safrida (2008) juga menemukan hasil yang sama bahwa srukur modal berpengaruh negaif erhadap nilai perusahaan. Demikian pula hasil peneliian Sam ani (2008) menemukan bahwa penggunaan uang (leverage) berpengaruh negaif erhadap kinerja keuangan perusahaan. Sugihen (2008) juga menemukan hubungan negaif anara srukur modal dan kinerja. Sedangkan pengaruh posiif anara srukur modal dan kinerja diemukan dalam peneliian Anshari (2009), Yoganara & Wijaya (2010), dan Fadhilah (2011). Hasil emuan ini membuuhkan peneliian lanjuan unuk mencari hubungan yang sebenarnya anara uang dan kinerja, khususnya di Indonesia menginga peningnya uang sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan. Selain iu peneliian ini juga akan meliha sekor indusri mana yang renan dalam penggunaan uang. Peneliian ini juga akan memasukkan variabel-variabel lain yang diduga kua dapa memengaruhi kinerja perusahaan seperi perumbuhan penjualan perusahaan aau growh (Abor, 2007) dan ase yang digunakan dalam operasional perusahaan aau size (Abor, 2007), sera umur perusahaan aau age (Coleman, 2007). Trade-Off Theory dan Pecking Order Theory Srukur modal perusahaan pada dasarnya dapa dijelaskan melalui 2 (dua) eori uama yaiu rade-off heory dan pecking order heory. Dalam radeoff heory dinyaakan bahwa srukur modal opimal dapa dienukan oleh keseimbangan biaya dan manfaa yang berhubungan dengan pendanaan menggunakan sumber dana uang. Pendanaan dengan uang disau pihak dapa mendaangkan manfaa dalam penghemaan pajak perusahaan, karena pajak dibayarkan oleh perusahaan seelah perusahaan membayar kewajiban eap berupa pembayaran bunga. Teapi pendanaan dengan uang dilain pihak mendaangkan risiko dan konflik kepeningan anara manajer dan pemegang saham. Pendanaan dengan uang, bagaimanapun mengharuskan sebuah komimen aliran kas keluar perusahaan berupa pembayaran bunga dan pokok pinjaman, dan lebih lanju ini akan dapa meningkakan kemungkinan kesulian keuangan di masa depan. Dukungan aas rade-off heory lebih kepada keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penghemaan pajak, diperoleh dari hasil peneliian yang menemukan adanya hubungan posiif anara penggunaan uang dengan kinerja perusahaan. Teori srukur modal yang kedua disebu pecking order heory yang dikembangkan oleh Myers (1984). Buir pening dari eori ini adalah adanya informasi asimeris anara manajer dengan invesor enang kesempaan invesasi perusahaan. Adanya informasi asimeris ersebu, para manajer mempunyai informasi yang lebih baik daripada invesor luar perusahaan (pasar), sehingga memampukan mereka unuk memanfaakan siuasi dimana invesor luar overesimaed erhadap arus kas masa depan perusahaan aas penerbian saham baru perusahaan. Manajer lebih suka unuk menerbikan saham baru, jika mengindikasikan arus kas akan urun di kemudian hari. Sebaliknya jika di kemudian hari manajer percaya bahwa arus kas perusahaan akan meningka, maka manajemen akan lebih suka unuk memilih pinjaman daripada meraih dana invesasi melalui penjualan saham baru perusahaan. Dalam koneks pecking order heory, manajer akan lebih menyukai pendanaan yang bersumber dari inernal perusahaan yang berupa laba diahan sebagai alernaif perama. Jika sumber ini idak 54

4 Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro mencukupi, maka manajer baru mencari alernaif sumber dari luar perusahaan yang berupa uang sebagai alernaif kedua, dan sebagai alernaif yang erakhir melalui penerbian saham baru perusahaan. Jadi mengacu kepada pecking order heory, perusahaan yang profiabel aau mampu menghasilkan laba yang inggi akan menggunakan sediki uang dalam srukur modalnya, daripada menggunakan laba diahan. Konsekuensi dari pecking order heory adalah erdapa pengaruh negaif ingka pendanaan dengan uang erhadap kinerja perusahaan (profiabilias). PENGEMBANGAN HIPOTESIS Temuan posiif mengenai pengaruh penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan dihasilkan oleh peneliian Abor (2005) yang menginvesigasi hubungan anara capial srucure dan profiabilias perusahaan yang erdafar di Ghana. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan uang jangka pendek dan oal uang mempunyai pengaruh posiif erhadap profiabilias perusahaan (diukur dengan reurn on equiy) sedangkan uang jangka panjang berpengaruh negaif erhadap profiabilias perusahaan. Coleman (2007) menguji hubungan anara capial srucure dan kinerja dari insiusi microfinance di sub-sahara Afrika, hasil menunjukkan bahwa penggunaan uang yang inggi berpengaruh posiif erhadap kinerja (diukur dengan reurn on assse dan reurn on equiy). Frank & Goyal (2003), menemukan buki yang kua bahwa perusahaan-perusahaan dalam sampel peneliian mereka melakukan revisi erhadap srukur modal dan berpengaruh posiif erhadap reurn saham perusahaan yang dielii. Temuan yang sama juga ada pada peneliian yang dilakukan oleh Hovakimian e al. (2001). Fama & French (2002) menemukan juga buki secara saisik perubahan srukur memengaruhi adanya reurn saham perusahaan. Sedangkan emuan negaif mengenai pengaruh penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan erdapa dalam peneliian Chiang (2002) yang menguji hubungan anara srukur modal dan kinerja perusahaan pada perusahaan konsruksi dan properi di Hongkong menunjukkan bahwa penggunaan uang mempunyai pengaruh negaif erhadap kinerja (profi margin). Zeiun & Tian (2007) menguji pengaruh capial srucure pada kinerja perusahaan di Yordania menunjukkan bahwa ingka uang secara negaif berpengaruh erhadap kinerja perusahaan (dengan menggunakan ukuran akunansi dan pasar). Ebaid (2009) menguji pengaruh pilihan capial srucure pada kinerja perusahaan di Mesir, menemukan hasil bahwa kepuusan enang pilihan capial srucure perusahaan secara umum menunjukkan pengaruh yang lemah bahkan idak berpengaruh pada kinerja perusahaan (diukur dengan reurn on equiy, reurn on asse dan profi margin). Penman (2007) menguji pengaruh leverage (mencerminkan risiko finansial dari penggunaan uang) erhadap book o price perusahaan (kinerja), hasil menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negaif erhadap book o price. Zaher (2010) melakukan pengujian pengaruh uang erhadap reurn perusahaan (kinerja) pada perusahaan yang idak menggunakan uang dibandingkan dengan yang menggunakan uang. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan yang idak menggunakan uang memperoleh reurn yang lebih inggi dibanding perusahaan yang menggunakan uang baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Abor (2007) menguji hubungan kebijakan uang dan kinerja perusahaan di Ghana dan Afrika Selaan, hasil menunjukkan bahwa erjadi pengaruh negaif ingka uang dan kinerja perusahaan (menggunakan ukuran akunansi dan pasar). Beberapa peneliian erdahulu menyebukan bahwa fakor-fakor seperi growh (perumbuhan perusahaan) dan size (ukuran perusahaan) dapa memengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan dengan peluang perumbuhan yang cenderung memiliki peluang invesasi yang inggi sehingga 55

5 Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari memungkinkan unuk mendapakan pengembalian yang inggi aau kinerja semakin inggi. Semenara iu perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki kinerja yang baik, hal ini dikarenakan semakin inggi nilai penjualan semakin besar kemampuan unuk menuup biaya, semakin besar pula profi yang diperoleh. Hasil peneliian Abor (2007), memperlihakan bahwa perumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan (Tobin s Q). Diliha dari usia perusahaan, perusahaan yang lama berdiri, berari mampu berahan dan menunjukkan repuasi yang baik menunjukkan kemampuannya unuk menghasilkan kinerja yang baik. Hasil penemuan Coleman (2007) menunjukkan bahwa usia berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. Dari kajian konsep dan empiris ersebu, maka diarik hipoesis sebagai beriku H 1 H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 METODE besarnya uang jangka panjang berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. besarnya uang jangka pendek berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. besarnya oal uang berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. growh berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. size berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. age berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. Populasi dari peneliian ini adalah seluruh perusahaan yang erdafar di BEI. Sampel peneliian ini adalah perusahaan yang erdafar di BEI pada periode peneliian yaiu ahun dan di luar sekor keuangan. Sekor keuangan dikeluarkan dari kerangka sampel karena mempunyai srukur modal yang berbeda dengan sekorsekor lain disamping umumnya sanga eregulasi. Perusahaan-perusahaan sekor keuangan pada umumnya mempunyai srukur modal yang sanga inggi, karena beroperasi dengan uang. Sebagai conoh bank beroperasi dengan dana pihak keiga, yang merupakan pinjaman dari nasabah. Variabel dependen dari peneliian ini adalah kinerja perusahaan dalam hal ini adalah profiabilias. Proksi profiabilias digunakan ROE dan ROA. Reurn on Equiy, dengan formula ROE Reurn on Asse, dengan formula ROA Gross Profi Margin, dengan formula GPM Tobins Q, dengan formula EAT = Equiy EAT = Toal Asse = Gross Profi Sales Marke Value Tobins' Q = Book Value Variabel independen dari peneliian ini adalah rasio penggunaan uang aau leverage raio, sebagai proksi dari leverage raio digunakan. STD SDA dengan formula SDA = TM dimana STD adalah uang jangka pendek dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. LTD LDA dengan formula LDA= dimana LTD TM adalah uang jangka panjang dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. TD DA dengan formula DA= dimana TD, TM adalah oal uang dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. adalah perumbuhan penjualan perusahaan i periode. Size adalah logarima oal asse perusahaan i periode. adalah lamanya perusahaan beroperasi i periode. 56

6 Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro Guna mengidenifikasi dan mengukur pengaruh ingka uang erhadap kinerja perusahaan, dapa diesimasi dengan menggunakan model regresi berganda beriku ini ROE SDA + β 3 Size + + e (1) ROE + â 1 LDA + β 3 Size + + e (2) ROE DA + β 3 Size + + e (3) ROA SDA + β 3 Size + + e (4) ROA LDA + β 3 Size + + e (5) ROA DA + β 3 Size + + e (6) GPM SDA + β 3 Size + + e (7) GPM LDA + β 3 Size + + e (8) GPM DA + β 3 Size + + e (9) Tobins Q SDA + β 3 Size + + e (10) Tobins Q LDA + β 3 Size + + e (11) Tobins Q DA + β 3 Size + + e (12) HASIL Berdasarkan daa peneliian yang didapa, langkah selanjunya adalah meregresikan anar variabel peneliian unuk mengeahui apakah variabel uang (SDA, LDA, dan DA) berpengaruh pada kinerja (ROE, ROA, GPM, dan TOBINS Q) dengan variabel konrol growh, size, dan age. Rekapiulasi hasil regresi berganda dapa diliha pada Tabel 1. Dari Tabel 1 selanjunya dapa dibenuk 12 (dua belas) model regresi sebagai beriku ROE = -35,052-3,374 SDA + 0, ,952 Size + 5,457 + e (1) ROE = -41,93-4,951 LDA + 0, ,141 Size + 5,807 + e (2) ROE = -37,12-0,064 DA + 0, ,082 Size + 5,656 + e (3) ROA = -8,488-3,326 SDA - 0, ,385 Size + 0,835 + e (4) ROA = -14,6-3,913 LDA - 0, ,549 Size + 1,129 + e (5) ROA = -10,66 0,054 DA + 0, ,504 Size + 1,015 + e (6) GPM = 0,284-0,273 SDA + 0, ,002 Size - 0,004 + e (7) GPM = -0,04-0,07 LDA + 0,001-0,01 Size + 0,01 + e (8) GPM = 0,074-0 DA + 0,001-0,011 Size + 0,009 + e (9) Tobins Q = -1,11 + 0,111 SDA - 0, ,21 Size - 0,04 + e (10) Tobins Q = -0,807-0,265 LDA - 0, ,201 Size - 0,058 + e (11) Tobins Q = -0,987+ 0, DA + 0, ,208 Size - 0,044 + e (12) Uji Hipoesis Unuk menjawab permasalahan dan hipoesis yang diajukan dalam peneliian ini maka diajukan uji F dan uji. Rekapiulasi kedua hasil uji ini dapa diliha pada Tabel 2. Uji F dilakukan unuk mengeahui kesesuaian model dari persamaan regresinya dan pengaruh secara simulan penggunaan uang baik uang jangka pendek, uang jangka panjang dan oal uang (shor deb, long deb dan oal deb), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age) erhadap variabel kinerja perusahaan yang diukur dengan reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), dan rasio nilai pasar erhadap nilai buku perusahaan (Tobin s Q). 57

7 Tabel 1. Hasil Regresi Berganda Model Model Model Model Model Model Model Keerangan Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model ,124** -8,488* -14,6*** -10,664** 0,284-0,04 0,074-1,105-0,807-0,987 Konsana 35,052*** 41,926*** SDA -3,374-3,326*** -0,273 0, LDA DA GROWTH SIZE AGE R 2 Fhiung -4,951-3,913*** -0,07 0,265-0,064*** -0,054-0, ,061*** 0,062*** 0,062*** 0,014*** 0,014*** 0,015*** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,952** 1,141** 1,082** 0,385** 0,549*** 0,504*** 0,002 0,009 0,011 0,21*** 0,201*** 0,208*** 5,457*** 5,807*** 5,656*** 0,835* 1,129** 1,015** -0,004 0,007 0,009-0,041-0,058 0,044 0,048 0,048 0,056 0,037 0,03 0,078 0,043 0,01 0,069 0,037 0,038 0,037 15,959*** 15,849*** 18,561*** 12,098*** 9,772*** 26,378*** 14,129*** 2,879 2,879 12,134*** 12,294*** 12,017*** Keerangan *** sig. 1%, 5%, dan 10%; ** sig. 5% dan 10%; dan * sig. 10% Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari

8 Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro Nilai hiung dimaksudkan unuk mengeahui pengaruh secara parsial variabel independen yaiu uang jangka pendek (SDA), uang jangka panjang (LDA), oal uang (DA), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age) erhadap variabel dependen yaiu reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), dan rasio nilai pasar dengan nilai buku perusahaan (Tobin s Q). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil peneliian mengenai pengaruh variabel bebas secara simulan erhadap variabel erika yang diperlihakan pada Tabel 1, dapa dievaluasi beberapa hal. Perama adalah F hiung pada model 1 sampai dengan model 12 menunjukkan angka yang besar dimana variabel uang jangka pendek (SDA), uang jangka panjang (LDA), oal uang (DA), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age), secara simulan mempunyai pengaruh yang signifikan erhadap ROE. Kedua unuk memahami secara lebih mendalam keberarian masing-masing variabel independen dalam menenukan variabel dependen dapa diunjukkan dengan nilai koefisien regresi individualnya dan nilai signifikansinya. Dari model 1 sampai dengan model 3 dapa diunjukkan bahwa growh, size, dan age berpengaruh posiif signifikan. DA berpengaruh negaif signifikan, sedangkan SDA dan LAD berpengaruh posiif eapi idak signifikan erhadap ROE. Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggunaan uang oleh perusahaan berpengaruh erhadap kinerja perusahaan yaiu akan menurunkan reurn on equiy, hal ini sesuai dengan konsep aau eori bahwa penggunaan uang akan mengurangi laba yang diperunukkan bagi pemegang saham. Perumbuhan penjualan (growh) yang meningka akan meningkakan kinerja perusahaan, karena meningkanya penjualan akan mampu meningkakan laba bersih perusahaan. Ukuran perusahaan (size), yang semakin besar (diukur dengan ase perusahaan) akan semakin meningkakan kinerja, dikarenakan perusahaan yang besar berari memiliki ase yang besar sehingga reurn/laba yang dihasilkan juga diharapkan semakin besar. Usia perusahaan (age) akan meningkakan kinerja, dikarenakan semakin lama umur suau perusahaan berari lebih berpengalaman, lebih mampu berahan, sehingga lebih mampu meningkakan laba yang diperoleh. Model 4 sampai 6 dikeahui SDA, LDA, dan DA berpengaruh negaif signifikan erhadap ROA, sedangkan growh, size, dan age berpengaruh posiif signifikan erhadap ROA. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan uang (yang diukur dengan penggunaan uang jangka pendek, uang jangka panjang, dan oal uang) yang semakin meningka akan menurunkan reurn on asse, dengan kaa lain penggunaan uang jusru akan menurunkan laba yang diperoleh dari ase perusahaan diakibakan beban bunga yang dianggung oleh perusahaan. Model 7 sampai dengan model 9 dikeahui bahwa SDA dan DA berpengaruh negaif signifikan dan LDA berpengaruh negaif api idak signifikan erhadap GPM. berpengaruh posiif signifikan sedangkan size dan age juga berpengaruh posiif eapi idak signifikan erhadap GPM (unuk size kecuali model 7 berpengaruh negaif eapi idak signifikan). Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggunaan uang jangka pendek dan oal uang oleh perusahaan berpengaruh erhadap kinerja perusahaan yaiu akan menurunkan gross profi margin, hal ini sesuai dengan konsep aau eori bahwa penggunaan uang akan menurunkan laba. Sedangkan perumbuhan penjualan akan meningkakan laba yang akhirnya akan meningkakan gross profi margin. Dari model 10 sampai dengan model 12 dapa diunjukkan bahwa SDA, LDA, dan DA berpengaruh posiif idak signifikan dan growh berpengaruh posiif signifikan erhadap Tobin s Q, size berpengaruh posiif signifikan, dan age berpengaruh negaif idak signifikan erhadap Tobin s Q. Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggu- 59

9 Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari naan uang oleh perusahaan dianggap idak mempunyai pengaruh erhadap nilai pasar saham perusahaan yang diproksikan oleh Tobin s Q. Sedangkan perumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan akan meningkakan kinerja perusahaan yang diproksikan oleh Tobin s Q. Secara keseluruhan hasil peneliian ini sejalan dengan hasil peneliian yang dilakukan oleh Chiang (2002), Abor (2007), Penman (2007), Zeiun & Tian (2007), dan Zaher (2010), yang juga menemukan pengaruh negaif penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan. Hasil peneliian ini idak mendukung rade-off heory yang mengisyarakan adanya keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penggunaan uang (misal, dari penghemaan pajak). Risiko yang imbul dari penggunaan uang idak mampu diimbangi dengan manfaa yang imbul dari penggunaan uang ersebu. Pendanaan dengan uang, bagaimanapun mengharuskan sebuah komimen aliran kas keluar perusahaan berupa pembayaran bunga dan pokok pinjaman, dan lebih lanju ini akan dapa meningkakan kemungkinan kesulian keuangan di masa depan. Analisis Indusri Peneliian ini juga berujuan unuk meliha indusri mana dari perusahaan-perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia yang renan dalam penggunaan uang. Hasil perhiungan dapa diliha pada Tabel 2. Dalam peneliian ini perusahaan yang menjadi sampel dikelompokkan menjadi 7 indusri yaiu agriculure and animal feed, consrucion, holding and invesmen, hoel and ravel, manufacure, elecommunicaion, dan ransporaion. Dari Tabel 2 dapa dikeahui bahwa 53,49% sumber dana perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia berasal dari uang, hal ini berari uang menjadi sumber dana uama oleh perusahaan. Selain iu juga dapa diliha bahwa penggunaan uang jangka pendek (31,89%) lebih besar dibandingkan dengan penggunaan uang jangka panjang (13,48%), hal ini berari uang jangka pendek menjadi sumber dana yang lebih diminai dibandingkan dengan uang jangka panjang. Jika diliha per sekor indusri dikeahui kelompok indusri elecommunicaion merupakan indusri yang paling banyak menggunakan uang yaiu 57,65%, diikui oleh hoel and ravel (57,13%), consrucion (53,91%), ransporaion (53,54%), agriculure and animal feed (51,22%), holding and invesmen (50,58%), dan erakhir manufacure (50,44%). Jika dibandingkan dengan raa-raa penggunaan uang seluruh indusri (53,49%) maka indusri elecommunicaion, hoel and ravel, consrucion, dan ransporaion merupakan indusri yang penggunaan uangnya di aas raa-raa penggunaan seluruh Tabel 2. Raa-Raa SDA, LDA, dan DA Masing-Masing Kelompok Indusri (dalam Kurun Waku 6 Tahun) Jumlah SDA LDA DA Kelompok Indusri Perusahaan Raa- Raa-Raa Keerangan* Raa-Raa Keerangan* (Sampel) Raa Keerangan* Agriculur and Animal Feed 20 26, di bawah 12, di bawah 51, di bawah Consrucion 15 32, di aas 15, di aas 53, di aas Holding and 18 32, di aas 11, di bawah 50, di bawah Invesmen Hoel and Travel 5 40, di aas 18, di aas 57, di aas Manufacure 96 32, di aas 10,6209 di bawah 50, di bawah Telecommunicaion 47 32, di aas 12, di bawah 57,649 di aas Transporaion 9 26, di bawah 13, di aas 53, di aas Raa-Raa Uang Seluruh Indusri 31, , , * Di bawah aau di aas raa-raa seluruh indusri 60

10 Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro indusri, sisanya indusri agriculure and animal feed, holding and invesmen, dan manufacure di bawah raa-raa penggunaan seluruh indusri. Dari penggunaan uang jangka pendek masingmasing indusri dibandingkan dengan raa-raa penggungaan uang jangka pendek seluruh indusri hampir seluruh indusri berada di aas raa-raa (31,89%). Jika diliha dari penggunaan uang jangka panjang masing-masing indusri dibandingkan dengan raa-raa penggunaan uang jangka panjang seluruh indusri, erdapa iga indusri yang penggunaannya di aas raa-raa (13,48%) yaiu hoel and ravel, consrucion, dan ransporaion (13,61%). Sedangkan indusri yang penggunaan uang jangka panjangnya di bawah raa-raa adalah agriculure and animal feed, elecommunicaion, holding and invesmen, dan manufacure. Hasil peneliian ini menunjukkan bahwa kelompok indusri hoel and ravel dan consrucion merupakan kelompok indusri yang paling renan dalam penggunaan uang. Hal ini dikarenakan penggunaan uang kedua indusri ersebu baik diliha dari oal uang (DA), uang jangka pendek (SDA), maupun uang jangka panjang (LDA) berada di aas raa-raa seluruh indusri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari dua belas persamaan regresi yang diajukan erdapa lima persamaan regresi yang menunjukkan bahwa uang memengaruhi kinerja perusahaan, baik uang jangka pendek (SDA), jangka panjang (LDA), maupun oal uang (DA). Kelima persamaan ersebu adalah model 4, model 5, model 6, model 7, dan model 9 dengan ukuran kinerja ROA (model 4, 5, dan 6) dan GPM (model 7 dan 9). Pengaruh uang erhadap kinerja pada kelima model ersebu adalah negaif dan signifikan. Sedangkan unuk ukuran kinerja ROE dan Tobins idak sau pun variabel uang yang memengaruhi secara signifikan. Unuk variabel konrol yaiu growh, size, dan age berpengaruh disebagian besar model regresi yang diajukan. Hasil peneliian ini idak mendukung rade-off heory yang mengisyarakan adanya keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penggunaan uang. Hasil analisis kelompok indusri menunjukkan kelompok indusri hoel and ravel dan consrucion merupakan kelompok indusri yang paling renan dalam penggunaan uang hal ini dikarenakan penggunaan uang kedua indusri ersebu baik diliha dari oal uang (DA), uang jangka pendek (SDA), maupun uang jangka panjang (LDA) berada di aas raa-raa seluruh indusri. Saran Dari hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, disarankan kepada para manajer perusahaan unuk berhai-hai di dalam penggunaan uang, dikarenakan ernyaa uang berdampak urunnya kinerja perusahaan di masa yang akan daang. Bagi para invesor hendaknya dapa berhai-hai dalam memilih perusahaan unuk berinvesasi, dengan memperhaikan besaran uang suau perusahaan yang akan memengaruhi besarnya reurn yang diharapkan dari berinvesasi. Unuk peneliian selanjunya dapa memasukkan ukuran-ukuran kinerja lainnya yang belum diuji dalam peneliian ini, maupun dalam pengukuran variabel-variabel uang dan variabel konrol lainnya. DAFTAR PUSTAKA Abor, J The Effec of Capial Srucure on Profiabiliy An Empirical Analysis of Lised Firms in Ghana. The Journal of Risk Finance, 6(5) Abor, J Deb Policy and Performance of SMEs Evidence from Ghanaian and Souh Africa Firms. The Jounal of Risk Finance, 8(4)

11 Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari Anshari, B Analisis Hubungan Srukur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja Perbankan (Sudi Kasus Saham Lima Bank Terbesar Berdasarkan Ase dan Modal di BEJ Tahun ). Tesis. Program Pascasarjana Universias Muhammadiyah Surakara. Champion, D Finance The Joy of Leverage. Harvard Business Review, 77(4) Chiang, Y., Chang, P., & Hui, C Capial Srucure and Profiabiliy of Propery and Consrucion Secors in Hong Kong. Journal of Propery Invesmen and Finance, 20(6) Coleman, K.A The Impac of Capial Srucure on he Perfomance of Microfinance Insiuion. The Journal of Risk Finance, 8(1) Ebaid, I.E The Impac of Capial Srucure Choice on Firm Performance Empirical Evidence from Egyp. The Journal of Risk Finance, 10(5) Fadhilah, A Pengaruh Srukur Modal erhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sudi Kasus pada Perusahaan Sekor Perambangan yang Tercaa di Bursa Efek Indonesia Tesis. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Insiu Peranian Bogor. Fama, E. & French, K Taxes, Financing Decision, and Firm Value. Journal of Finance, 53(3) Fama, E. & French, K Tesing Trade-Off and Pecking Order Predicions Abou Dividends and Deb. Review of Financial Sudies, 15(1) Frank, M.Z. & Goyal, V.K Tesing he Pecking Order Theory of Capial Srucure. Journal of Financial Economics, 67(2) Graham, J.R How Big Are he Tax Benefis of Deb? Journal of Finance, 55(5) Hafield, G.B., Cheng, L.T.W., & Davidson, W.N The Deerminanion of Opimal Capial Srucure The Effec of Firm and Indusry Deb Raios on Marke Value. Journal of Financial and Sraegic Decision, 7(3) Hovakimian, A., Opler, T., & Timan, S The Deb- Equiy Choice. The Journal of Financial & Quaniaive Analysis, 36(1) Jensen, M.C. & Meckling, W Theory of he Firm, Managerial Behavior, ncy Coss, and Ownership Srucure. Journal of Financial Economics, 3(4) Masquia, J.M.C. & Lara, J.E Capial Srucure and Profiabiliy The Brazilian Case. Academy of Business and Adminisraion Science Conference. Vancoufer. Modigliani, F. & Miller, M.H The Cos of Capial, Corporaion Finance, and he Theory of Invesmen. American Economic Review, 48(3) Myers, S Capial Srucure Puzlle. Journal of Finance, 39(3) Myers, S. & Majluf, N Corporae Financing and Invesmen Decisions When Firms Have Informaion Tha Invesors Do No Have. Journal of Financial Economics, 13(2) Penman, S.H., Richardson, S.A., & Tuna, I The- Book-o-Price Effec in Expeced Sock Reurns Accouning for Leverage. Jounal of Accouning Research, 45(2) Safrida, E Pengaruh Srukur Modal dan Perumbuhan Perusahaan erhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufakur di BEJ. Tesis. Pascasarjana Universias Sumaera Uara. Sam ani, S Pengaruh Good Corporae Governance dan Leverage erhadap Kinerja Keungan pada Perbankan yang Terdafar di BEI. Tesis. Pascasarjana Manajemen Universias Diponegoro Semarang. Sugihen, S.G Pengaruh Srukur Modal erhadap Produkivias Akiva dan Kinerja Keuangan Sera Nilai Perusahaan Indusri Manufakur Terbuka di Indonesia. Diserasi. Universias Sumaera Uara. Teddy, C Pengaruh Srukur Modal erhadap Produkivias Ase, Kinerja Keuangan, dan Nilai Perusahaan. Arhavidya, 8(2) Yoganara, I.M. & Wijaya, L.I Hubungan Srukural Modal dan Kinerja Keuangan Sudi Empiris pada Indusri Perbankan di BEI. Manajemen & Bisnis, 9(1) Zaher Performance of Deb Free Firms. Managerial Finance, 36(6) Zeiun, R. & Tian, G Capial Srucure and Corporae Performance Evidence from Jordan. Ausralian Accouning Business and Finance Journal, 1(4)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, 2004-2008 Banoon Sasmiasiwi, Program MSi FEB UGM Malik Cahyadin, FE UNS Absraksi Perkembangan ekonomi akhir-akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Agung Satmoko Sudarman Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta

Agung Satmoko Sudarman Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta Model Logisic Regression... Page 47-59 CBAM-FE Model Logisic Regression Dalam Penenuan Kebijakan Dividen Perusahaan Di Indonesia Sudi Emprik pada Perusahaan-Perusahaan Non Keuangan yang Terdafar di Bursa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Firiyaun Niam firiyaunniam@yahoo.com Endang Dwi Renani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana

PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE Karika Hendra Tiisari - Khara Alviana ABSTRACT This sudy examined he relaionship of environmenal performance agains he economic performance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA?

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? Dwi Ramono Universias Diponegoro Absrac This sudy examines wheher managemen of public companies in Indonesia engage

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELTIAN A. Populasi Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan konsumsi yang erdafar di Bursa Efek Indonesia selama ahun 2006-2008. Beriku ini adalah 30 perusahaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab 13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

Arus Kas, Kendala Pendanaan, Mispricing, Dan Investasi: Study Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

Arus Kas, Kendala Pendanaan, Mispricing, Dan Investasi: Study Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Arus Kas, Kendala Pendanaan, Mispricing, Dan Invesasi: Sudy Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Risal Rinofah Saff Pengajar Fakulas Ekonomi Universias Sarjanawiyaa Tamansiswa Weny Firia Alumi Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA 1279 ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Komang Dian Trisnawai ¹ Ni Nyoman Ayu Dianini ² ¹ Fakulas Ekonomi Universias Dhyana Pura

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang)

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang) JURNAL ILMIAH AKUNTANSI ISNIS & KEUANGAN (JIAK), Volume 9, Nomor 2, November 207 44 ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMUHAN LAA (Sudi Kasus Pada UMN Perbankan Terbuka Yang erdomisili Di Koa Pangkalpinang)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3732

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3732 ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No. Agusus 016 Page 373 Sifa Asimeris Model Prediksi Generalized Auoregressive Condiional Heerocedasiciy (GARCH) dan Sochasic Volailiy Auoregressive

Lebih terperinci

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Dalam desain peneliian in akan dijabarkan mengenai eknik pengambilan sampel, pengumpulan daa, dan model empiris yang digunakan, sera level signifikansi dalam peneliian ini. Di

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL SEBAGAI PENENTU HARGA SAHAM

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL SEBAGAI PENENTU HARGA SAHAM Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No. 3 Sepember 2010, hlm. 407 414 Terakrediasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL SEBAGAI PENENTU HARGA SAHAM David Kaluge Fakulas Ekonomi

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci