ABSTRAK. Kata Kunci : Portofolio Optimal, Model Indeks Tunggal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Kata Kunci : Portofolio Optimal, Model Indeks Tunggal"

Transkripsi

1

2 Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Saham LQ 45 di BEI Periode Agustus 00 Januari 04) Pratiwi Bimbing, Supardi Nani, SE., M.Si, Rizan Machmud, S.Kom., M.Si 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Pratiwi Bimbing, Nim Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Studi Kasus Saham LQ 45 di BEI Periode Agustus 00-Januari 04. Skripsi, Program Studi S Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Supardi Nani, SE., M.Si selaku Pembimbing I dan Rizan Machmud, S.Kom., M.Si selaku Pembimbing II. Portofolio membahas tentang bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar medapatkan ruturn tinggi dengan risiko minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ruturn dan risiko saham antara saham kandidat portofolio dengan saham non kandidat portofolio. Penelitian ini menggunakan data sekunder diambil dari Bursa Efek Indonesia, Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sampling purposive dengan jumlah sampel 8 perusahaan. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis pertama terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham kandidat portofolio dengan non kandidat portofolio. Rata-rata return saham kandidat portofolio sebesar 0,053 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata return non kandidat portofolio yang hanya 0,009. Sehingga investor yang rasional akan menginvestasikan dananya ke dalam portofolio optimal yang dibentuk oleh saham-saham yamg masuk kandidat portofolio. Hipotesis kedua tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara resiko saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan resiko saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Rata-rata resiko untuk saham-saham yang masuk kandidat portofolio lebih rendah dibandingkan rata-rata resiko dari saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Dengan kata lain penggunaan model indeks tunggal mampu meminimalisir resiko yang bisa timbul saat pemilihan portofolio. Kata Kunci : Portofolio Optimal, Model Indeks Tunggal Pratiwi Bimbing, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gororntalo Supardi Nani, SE., M.Si, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gororntalo 3 Rizan Machmud, S.Kom., M.Si, Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gororntalo

3 Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal (Mohamad Samsul, 006). Investasi merupakan sebuah cara alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai aset di masa depan. Berinvestasi di pasar modal dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Suatu investasi dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut bisa membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi besar setelah melakukan investasi (Suad husnan, 008). Teori dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Markowitz (95). Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana meng-alokasikan penanaman modal agar dapat membawa keuntungan terbanyak namun dengan resiko yang terkecil. Pembentukan portofolio menyangkut identikasi saham-saham mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing saham tersebut. Analisis portofolio dapat digunakan untuk menentukan return optimal pada risiko yang minimal, portofolio optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz atau dengan model Indeks Tunggal. metode yang digunakan adalah SIM (Single Index Model), model ini merupakan bentuk penyederhanaan dari model portofolio maksimal Markowitz, Wliam Sharpe (963) mengembangkan model indeks tunggal (SIM). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar, dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik dan sebaliknya jika harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga (Jogiyanto Harton (00).

4 Pasar modal di Indonesia masih banyak sekuritasnya kurang aktif di perdagangkan, oleh karena itu di kenalkan alternatif yang lain, yaitu Indeks LQ 45 atau 45 saham yang paling likuid. Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari sahamsaham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. No Kode Efek Nama Emiten Keterangan AALI Astra Agro Lestari Tbk Tetap ADRO Adaro Energy Tbk Tetap 3 BBCA Bank Central Asia Tbk Tetap 4 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Tetap 5 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Tetap 6 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Tetap 7 GGRM Gudang Garam Tbk Tetap 8 INCO Vale Indonesia Tbk Tetap 9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Tetap 0 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Tetap ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Tetap JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Tetap 3 LPKR Lippo Karawaci Tbk Tetap 4 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tetap 5 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Tetap 6 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk Tetap 7 UNTR United Tractors Tbk Tetap 8 UNVR Unilever Indonesia Tbk Tetap Sumber : data di olah Pada tabel dilihat daftar emiten yang terus masuk dalam indeks LQ45 periode Agustus 00 Januari 04, 8 perusahaan inilah yang terus tetap masuk dalam Indeks LQ 45 selama periode yang di teliti. Tabel. merupakan data awal dalam pembentukan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal. Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB (Excess Return to Beta) yang tinggi dan sebaliknya aktiva-aktiva degan rasio ERB yang rendah tidak akan kedalam portofolio optimal. Maka dibutuhkan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan kedalam portofolio optimal. (Jogiyanto Hartono, 00). Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik mengambil judul Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi Kasus Saham LQ 45 di BEI Periode Agustus 00 Januari 04).

5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah, kurangnya pengetahuan investor dalam dunia investasi membuat investor kurang berhati-hati dalam menentukan saham mana yang aman dan mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan dengan resiko yang sesuai serta kurangnya analisis dari investor terhadap metode perhitungan portofolio optimal model indeks tunggal. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah :. Apakah terdapat perbedaan antara return saham yang masuk kandidat portofolio dengan return saham yang tidak masuk kandidat portofolio?. Apakah terdapat perbedaan antara risiko saham yang masuk kandidat portofolio dengan risiko saham yang tidak masuk kandidat portofolio? Menurut Sugiyono (00), Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : H : Ada perbedaan return antara saham yang masuk kandidat dengan yang tidak masuk kandidat portofolio. H : Ada perbedaan risiko antara saham yang masuk kandidat dengan yang tidak masuk kandidat portofolio. METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk pada indeks saham LQ 45 selama periode Agustus 00 hingga Januari 04. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama bulan Januari sampai dengan Mei. Adapun Desain dalam penelitian sebagai berikut : o o x x Keterangan : : Saham yang masuk dalam kandidat portofolio : Sahan yang tidak masuk dalam kandidat portofolio

6 : Return dan risiko yang masuk dalam kandidat portofolio : Return dan risiko yang tidak masuk dalam kandidat portofolio Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian komparatif. Penelitian ini akan melihat perbedaan antara return yang masuk kandidat portofolio dengan return yang tidak masuk kandidat portofolio dan perbedaan antara risiko yang masuk kandidat portofolio dengan risiko yang tidak masuk kandidat portofolio Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 00). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang masuk dalam kelompok saham LQ 45 di BEI selama periode penelitian Agustus 00 hingga Januari 04 berjumlah 35 perusahaan. Menurut Sugiyono (00), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti (Sudjana, 005). Pengambilan sampel dalam penelitian terdiri dari 3 kriteria, yaitu :. Perusahaan yang selalu masuk dalam Indeks LQ 45 selama Periode Agustus 00 hingga Januari 04.. Perusahaan yang selalu membagikan deviden setiap tahun selama periode Agustus 00 hingga Januari Perusahaan yang tidak melakukan stock split selama periode Agustus 00 Januari 04. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, maka dapat diperoleh jumlah sampel sebanyak 8. Data yang digunakan dalan penelitian ini adalah data-data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data penelitian yang digunakan merupakan data harga saham penutupan (Closing Price) pada setiap akhir bulan selama periode Agustus 00 Januari 04, yang bersumber dari IDX Monthly Statistic. Data IHSG (indeks harga saham gabungan) diambil dari penutupan bulanan indeks selama periode Sedangkan data Sertifikat

7 Bank Indonesia (SBI) yang merupakan komponen risk free diperoleh dari statistik bulanan periode Agustus 00 hingga Januari 04 yang diterbitkan oleh bank Indonesia. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental (Sugiyono, 00), yaitu dengan mengumpulkan data yang tercantum dalam PT Bursa Efek Indonesia (BEI / Pojok BEI), IDX Monthly Statistics, BI rate Sertifikat Bank Indonesia (SBI), serta berbagai literatur untuk penggunaan hasil penelitian dan konsep-konsep yang dibutuhkan. Analisis dta statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan ratarata (independent t-test). Uji Normalitas Data Penelitian Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian.data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :. Penentuan Hipotesis Ho : data variabel yang diamati berdisribusi normal H : data variabel yang diamati tidak berdistribusi normal. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnovdengan menggunakan indikator Z. 4. Penentuan Kriteria uji Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-hitung dengan Z tabel.jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka Ho diterima. Penentuan hasil uji juga dapat dilakukan dengan melihat signifkansi yang dihasilkan dengan kriteria terima H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha.

8 Hasil pengujian normalitas masing-masing variabel dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut : Variabel Ekspektasi Return Saham Pengujian normalitas data ekspektasi return saham dari perusahaanperusahaan yang diamati adalah sebagai berikut : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-tailed) a. b. a,b Test distribution is Normal. Calculated from data. Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Ekspektasi Return Hasil analisis diatas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS) untuk variabel ekspektasi return dari saham-saham yang diamatisebesar 0,607.Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar.96.karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data ekspektasi return saham dari perusahaan-perusahaan yang diamati telah berdistribusi normal. Variabel Ekspektasi Resiko Saham Pengujian normalitas data ekspektasi resiko saham dari perusahaanperusahaan yang diamati adalah sebagai berikut : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (-tailed) a. a,b Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Ekspektasi Resiko Hasil analisis diatas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS) untuk variabel ekspektasi resiko dari saham-saham yang diamati sebesar 0,663.Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar.96.karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima.dengan demikian dapat

9 disimpulkan bahwa data ekspektasi resiko saham dari perusahaan-perusahaan yang diamati telah berdistribusi normal. Homogenitas Varians Data Penelitian berikut : Prosedur pengujian homogenitas varians dilakukan dengan tahapan sebagai Penentuan Hipotesis H 0 : = (Varians kedua kelompok data homogen) H : (Varians kedua kelompok datatidak homogen) Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan untuk menguji homogenitas varians adalah uji F sebagai berikut : F varians terbesar varians terkecil Kriteria Pengujian Tolak H 0 jika F F hitung ( v, v ), Terima dalam hal lainnya. F ( v, v ) didapat dari tabel distribusi F, sedangkan derajat kebebasan dan n masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut. n Karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dibandingkan yakni variabel ekspektasi return dan ekspektasi resiko maka pengujian homogenitas varians juga dilakukan sebanyak dua kali. Pengujian Homogenitas Varians Ekspektasi Return Hasil uji homogentitas varians ekspektasi return dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut : Group Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Ekspektasi Return Kandidat Portofolio Termasuk Bukan Kandidat Kandidat Portofolio Portofolio

10 Dari informasi tersebut dapat ditentukan nilai F-hitung sebesar : = = (0,00830)² (0,0047)² = 3,05 Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai F-hitung sebesar 3,05. Sedangkan nilai F-tabel dengan menggunakan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan untuk pembilang sebesar 6 (n-=7-=6) dan penyebut sebesar 0 adalah 3,7. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai F-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai F-tabel sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians antara ekspektasi return saham antara kelompok yang masuk kandidat portofolio dengan kelompok yang tidak termasuk kandidat bersifat homogen. Pengujian Homogenitas Varians Ekspektasi Risiko Hasil uji homogentitas varians ekspektasi resiko dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut : Group Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Ekspektasi Resiko Kandidat Portofolio Termasuk Bukan Kandidat Kandidat Portofolio Portofolio Dari informasi tersebut dapat ditentukan nilai F-hitung sebesar : = = (0,0964)² (0,0640)² =,434 Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai F-hitung sebesar,434. Sedangkan nilai F-tabel dengan menggunakan sebesar 0.05 dan derajat kebebasan untuk pembilang sebesar 6 (n-=7-=6) dan penyebut sebesar 0 adalah 3,7. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai F-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai F-tabel sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians antara

11 ekspektasi resikosaham antara kelompok yang masuk kandidat portofolio dengankelompok yang tidak termasuk kandidat bersifat homogen. Hasil Analisis Setelah pengujian normalitas dan homogenitas varians dilakukan selanjutnya akan dilakukan analisis perbandingan dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan antara ekspektasi return dan ekspektasi resiko antara saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak termasuk dalam kandidat portofolio. Hasil analisis untuk pengujian perbedaan ekspektasi return dan perbedaan ekspektasi resiko tersebut adalah sebagai berikut : ) Pengujian Perbedaan Ekspektasi Return Antara Saham-Saham Kandidat Portofolio dengan Saham-Saham Bukan Kandidat Protofolio Tahapan analisis untuk menguji perbedaan eksepktasi return antara sahamsahamyang masuk dalam kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak masuk kandidat portofolio adalah sebagai berikut :. Penentuan Hipotesis H 0 : = (tidak terdapat perbedaan rata-rata ekspektasi return antara saham-saham yang temasuk kandidat portofolio dengan sahamsaham yang tidak termasuk kandidat portofolio) H : (terdapat perbedaan rata-rata ekspektasi return antara sahamsaham yang temasuk kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio). Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan adalah uji t untuk perbandingan dua kelompok yakni sebagai berikut : t s x n x n

12 4. Penentuan Kriteria Uji Terima H 0 jika t t t, Tolak dalam hal lainnya, dimana nilai didapat dari tabel dengan dk (derajat kebebasan) = ( n ) n t Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut : Dari hasil analisis diperoleh nilai t-stat untuk perbedaan rata-rata ekspektasi return antara saham-saham yang termasuk kandidat portofolio denggan sahamsaham yang tidak termasuk kandidat portofolio adalah sebesar 3,08 dengan nilai sig (-tailed) sebesar 0,007. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas sebesar 6 adalah sebesar,. Karena nilai t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar 3,08 lebih besar dari nilai t-tabel maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menolak Ho dan menerima H. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi return dari saham- saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi return saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. ) Pengujian Perbedaan Ekspektasi Resiko Antara Saham-Saham Kandidat Portofolio dengan Saham-Saham Bukan Kandidat Protofolio Tahapan analisis untuk menguji perbedaan eksepktasi resiko antara sahamsaham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak masuk kandidat portofolio adalah sebagai berikut :. Penentuan Hipotesis H 0 : = (tidak terdapat perbedaan rata-rata ekspektasi resiko antara saham-saham yang temasuk kandidat portofolio dengan sahamsaham yang tidak termasuk kandidat portofolio)

13 H : (terdapat perbedaan rata-rata ekspektasi resiko antara sahamsaham yang temasuk kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio). Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan adalah uji t untuk perbandingan dua kelompok yakni sebagai berikut : t s x n x n 4. Penentuan Kriteria Uji Terima H 0 jika t t t, Tolak dalam hal lainnya, dimana nilai didapat dari tabel dengan dk (derajat kebebasan) = ( n ) n t Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut : Dari hasil analisis diperoleh nilai t-stat untuk perbedaan rata-rata ekspektasi resiko antara saham-saham yang termasuk kandidat portofolio denggan sahamsaham yang tidak termasuk kandidat portofolio adalah sebesar -,57 dengan nilai sig (-tailed) sebesar 0,35. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas sebesar 6 adalah sebesar,. Karena nilai absolut t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar,57 lebih kecil dari nilai t-tabel maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menerima H 0 dan menolak H. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi resiko dari saham-saham

14 yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi resiko saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis analisis perbandingan dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan antara ekspektasi return dan ekspektasi resiko antara saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan saham-saham yang tidak termasuk dalam kandidat portofolio. Nilai t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar 3,08 lebih besar dari nilai t-tabel maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menolak Ho dan menerima H. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi return dari saham- saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi return saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Karena terdapat perbedaan yang signifikan maka dalam pemilihan investasi pada saham, investor seharusnya memilih saham-saham yang mempunyai return portofolio tinggi yaitu saham-saham yang masuk kandidat portofolio, di ukur dari rata-rata return saham kandidat portofolio sebesar 0,053 lebih tinggi di bandingkan dengan rata-rata return saham non kandidat portofolio yang hanya 0,009. Berdasarkan hasil penelitian, investor yang bersifat rasional akan memilih rata-rata return yang masuk kandidat portofolio, ini sesuai dengan asumsi bahwa investor rasional akan memilih portofolio efisien yang mengoptimalkan satu dari dua dimensi yaitu return ekspektasian atau risiko portofolio (Jogiyato Hartono, 00), sesuai dengan pengertiannya bahwa orang rasional akan memilih lebih di banding kurang, maka jelaslah bahwa investor yang rasional memilih saham berdasarkan return ekspektasi yang masuk kandidat portofolio dibanding return ekspektasi non kandidat portofolio. Uji hipotesis kedua, nilai absolut t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar,57 lebih kecil dari nilai t-tabel maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menerima H 0 dan menolak H. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi resiko dari saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi resiko saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio.

15 Meskipun secara statistika menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara resiko saham-saham yang termasuk dalam kandidat portofolio dengan resiko saham-saham yang tidak termasuk dalam kandidat portofolio namun dari data yang ada diperoleh terlihat bahwa rata-rata resiko untuk saham-saham yang masuk kandidat portofolio lebih rendah dibandingkan rata-rata resiko dari saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Dengan kata lain penggunaan metode model indeks tunggal mampu meminimalisir resiko yang bisa timbul saat pemilihan portofolio. Portofolio optimal terbentuk oleh nilai ERB terbesar, dalam penelitian ini membentuk portofolio optimal dengan memilih 7 saham-saham yang mempunyai nilai excess return to beta terbesar yaitu UNVR, JSMR, LPKR, BBCA, AALI, INDF dan SMGR. Proporsi dana dari ke 7 saham ini yaitu UNVR sebesar 38,8%, JSMR sebesar 3,64%, LPKR sebesar,04%, BBCA sebesar 0,6%, AALI sebesar,5%, INDF sebesar 3,77% dan SMGR sebesar,3% Expected return portofolio sebesar 0,053% dengan tingkat risiko sebesar 0,0857%. Meskipun pada beberapa saham perusahaan LPKR dan SMGR memiliki expected return lebih tingi dibanding expected return portofolio namun keduanya memiliki risiko lebih besar dari risiko portofolio. Maka dengan demikian portofolio yang terbentuk dengan 7 saham sangat efektif menurunkan risiko karena risiko portofolio relatif lebih kecil dibadingkan dengan risiko individual saham. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian setelah dilakukan perhitungan menggunakan model indeks tunggal pada LQ 45 di BEI periode Agustus 00 Januari 04, portofolio optimal dibentuk oleh 7 saham yang memenuhi kriteria pembentukan portofolio optimal. Proporsi dana dari ke 7 saham ini yaitu UNVR sebesar 38,8%, JSMR sebesar 3,64%, LPKR sebesar,04%, BBCA sebesar 0,6%, AALI sebesar,5%, INDF sebesar 3,77% dan SMGR sebesar,3% Expected return portofolio sebesar 0,053% dengan tingkat risiko sebesar 0,0857%. Portofolio yang optimal akan berisi saham-saham yang memiliki nilai rasio ERB yang tinggi. Saham-saham yang memiliki rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukan kedalam portofolio optimal, untuk menentukan saham-saham yang masuk kandidat portofolio optimal di butuhkan titik pembatas (cut-off-point) yang

16 dapat menentukan batas nilai ERB yang dikatakan tinggi. Penggunaan rasio ERB sebagai dasar pemilihan saham dalam pembentukan portofolio optimal karena rasio ERB dapat menunjukan hubungan antara dua faktor penentu yaitu return dan risiko. Dari dua hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi return dari saham- saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi return saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio, maka investor yang bersifat rasional akan memilih return ekspektasian portofolio pada saham-saham yang masuk kandidat portofolio optimal. Uji hipotesis kedua bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi resiko dari saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi resiko saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Meskipun secara statistika menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan namun dari data yang ada diperoleh terlihat bahwa rata-rata resiko untuk saham-saham yang masuk kandidat portofolio lebih rendah dibandingkan rata-rata resiko dari sahamsaham yang tidak termasuk kandidat portofolio. Dengan kata lain penggunaan metode Single Index Method mampu meminimalisir resiko yang bisa timbul saat pemilihan portofolio. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :. Bagi investor, investor harus tetap rasional dalam memilihan saham yang akan dijadikan alternatif investasi. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan yang signifikan antara ekspektasi return dari saham- saham yang masuk dalam kandidat portofolio dengan ekspektasi return saham-saham yang tidak termasuk kandidat portofolio, investor seharusnya memilih saham yang mempunyai return tinggi yaitu pada saham-saham yang masuk dalam kandidat portofolio. Dengan pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal para investor mendapatkan tambahan wawasan informasi tentang investasi di Pasar Modal.. Bagi emiten, hasil penelitian ini memberikan masukan bahwa perlu memperhatikan risiko yang sistematik (beta) dalam melakukan aktivitas investasinya karena risiko yang sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio dalam suatu investasi. Karena bagi seorang investor risiko tersebut menjadi salah satu yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih

17 kombinasi saham dalam portofolio yang dibentuknya. Sehingga untuk menentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan (Expected Return) terhadap suatu saham, maka harus dikaitkan dengan risiko sistematik (yang tidak terhindarkan) dari saham yang bersangkutan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini yang membandingkan variabel return dan risiko terhadap saham yang masuk kandidat portofolio dengan saham yang tidak masuk kandidat portofolio dapat menjandi dasar perluasan peneliti yang berhubungan dengan analisis portofolio dengan model indeks tunggal. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dan Piji Prakarti Pasar Modal. Jakarta: Rineke Cipta. Basri. 00. Manajemen Keuangan. Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Brigham & Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi, Jakarta: Selemba Empat. Fahmi, Irham. 03. Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta. Hartono, Jogiyanto. 00. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7, Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad Manajmen Keuangan. Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisisi Sekuritas. Edisi 4, Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Mokhamad Sukarno, SE Judul Tesis Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Metode Single Indeks Di Bursa Efek Jakarta Tesis : Semarang. Moh, Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurul Sulistyowaty. 0. Judul Skripsi Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Skripsi : Semarang. Tampubolon, Manahan P. 03. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Samsul, Mohammad Pasar Modal dan Manajemen. Surabaya: Erlangga. Sartono, Agus. 00. Manajemen Keuangan. Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Sudjana Metode Statistika. Edisi 6, Bandung: TARSITO. Sugiyono. 00. Metode Penelitian.Cetakan ke-5, Bandung: Alfabeta

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan FTSE

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA NILAI INTRINSIK DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN INVESTASI MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA NILAI INTRINSIK DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN INVESTASI MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA NILAI INTRINSIK DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN INVESTASI MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dihilangkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB 3 METODE PENELITIA N BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data yang berada diperusahaan yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang

Lebih terperinci

Dion Pramana Putra Dj Daud Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Dion Pramana Putra Dj Daud Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN HARGA JUAL PRODUK MELALUI PENDEKATAN TARGET PRICING DAN COST-PLUS PRICING UNTUK MENDAPATKAN LABA YANG DIINGINKAN (STUDI KASUS PADA TOKO KUE SE KOTA GORONTALO) Dion Pramana Putra Dj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun 2009-2011. Data-data variabel independen (DER, leverage, ROI, growth) dapat diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap 45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Devika Seli Susanti vikasellyaxia@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 4 (1) (2013) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN RISIKO SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN BUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data LQ45 merupakan salah satu indeks saham pada Bursa Efek Indonesia, dipilihnya LQ45 sebagai sample pada penelitian ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan perusahaan

Lebih terperinci

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) 121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy

Lebih terperinci

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Investasi adalah suatu bentuk penanaman ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati

Lebih terperinci

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3 PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45 Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang

Lebih terperinci

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ANALISIS PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM- SAHAM INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MARKOWITZ MODEL DAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE JANUARI 2008 - OKTOBER 2013 Ardhito Rusmanggala, Umanto Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI Anny Widiasmara Putri Widyasari Universitas PGRI Madiun widyasariputri17@gmail.com ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

Analisis Risiko dan Return Saham dengan Menggunakan Metode CAPM untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia

Analisis Risiko dan Return Saham dengan Menggunakan Metode CAPM untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia 1 Analisis Risiko dan Return Saham dengan Menggunakan Metode CAPM untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (Analysis Risk and Return of Stock with Using CAPM Method

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah merupakan bagian dari ethical investment yang dirujukkan pada ajaran agama Islam.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS FUNDAMENTAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN PRICE EARNINGS RATIO UNTUK MENILAI HARGA INTRINSIK SAHAM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada perusahaan yang sahamnya masuk indeks LQ45 Periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang, dengan memanfaatkan harga-harga saham JII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2011-2013

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini meneliti pengaruh mediasi Corporate Social Responsibility Disclosure terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan nilai perusahaan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12, 2015: 4335-4361 ISSN: 2302-8912 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL I Putu Putra Adi Darmawan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 41-50 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI PORTOFOLIO DAN

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 Muninghar Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun ) PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013) Ria Rahmadin Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam index saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Lebih terperinci