ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA"

Transkripsi

1 ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Pendukung Memiliki pengetahuan tentang Gerakan. Memiliki pengetahuan tentang Prinsip-prinsip Dasar Gerakan. Memiliki pengetahuan tentang ketentuan lambang. Memiliki pemahaman t e n t a n g H u k u m H u m a n i t e r I n t e r - nasional. Memiliki pengetahuan tentang organisasi PMI dan kegiatannya. Dapat menjadi peer support (memberikan dukungan kepada teman sebaya untuk melakukan perubahan perilaku, khususnya perilaku hidup sehat). Memiliki pengetahuan tentang ancaman di lingkungannya. Memiliki pengetahuan tentang bencana di lingkungannya. Memiliki pengetahuan tentang risiko bencana di lingkungannya. Memiliki pengetahuan tentang kerentanan yang ada pada diri sendiri dan keluarga. Memiliki pengetahuan tentang kapasitas yang dimiliki diri, keluarga dan sekolahnya untuk mengurangi risiko. Memiliki pengetahuan tentang peran PMR M a d y a d a l a m pengurangan risiko bencana. Memiliki pengetahuan t e n t a n g k a p a s i t a s m a s y a r a k a t d a l a m pengurangan risiko. 57

2 ANALISA TUJUAN PEMBELAJARAN PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA No. Tujuan Belajar Indikator Materi 1.. Mengetahui bencana dan penyebabnya. Dapat menyebutkan jenis ancaman di lingkungannya. D a p a t m e n y e b u t k a n bencana yang terjadi di l i n g k u n g a n t e m p a t tinggalnya. Dapat menyebutkan risiko bencana di lingkungannya. D a p a t m e n y e b u t k a n kerentanan diri sendiri, keluarga dan sekolahnya Ancaman Bencana Risiko Kerentanan 2. Mengetahui upaya k e s i a p s i a g a a n bencana. D a p a t m e n y e b u t k a n kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolahnya untuk mengurangi risiko bencana. Dapat menyebutkan caracara yang dapat dilakukan secara dirinya sendiri, maupun bersama keluarga dan sekolahnya dalam rangka mengurangi risiko bencana. Kapasitas Upaya Pengurangan Risiko Bencana 3. Mengetahui peran dalam pengurangan risiko bencana. Dapat melaksanakan peran P M R M a d y a d a l a m p e n g u r a n g a n r i s i k o bencana. Peran dalam pengurangan risiko bencana 58

3 KURIKULUM KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA Jenis bencana disesuaikan dengan masing-masing wilayah Pokok Bahasan Pengetahuan Dasar Bencana P e r a n P M R Madya dalam Pengurangan Risiko Bencana Sub-pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Ancaman Bencana Risiko Kerentanan Kapasitas Peserta dapat menyebutkan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya. Peserta dapat menyebutkan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi di lingkungannya. Peserta dapat menyebutkan pengertian dan jenis risiko b e n c a n a y a n g a d a d i lingkungannya. Peserta dapat menyebutkan p e n g e r t i a n d a n j e n i s kerentanan diri sendiri, keluarga dan sekolahnya. Peserta dapat menyebutkan kapasitas diri sendiri, keluarga d a n s e k o l a h n y a u n t u k mengurangi risiko bencana. P e r a n P M R Madya dalam Pe n g u r a n g a n Risiko Bencana Peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadarannya untuk terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko secara pribadi, maupun b e r s a m a k e l u a r g a d a n sekolahnya. Peserta dapat meningkatkan keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan dalam kegiatan pengurangan risiko bencana di dalam keluarga dan lingkungan sekolahnya. Peserta dapat memberikan dukungan kepada teman sebayanya dalam bidang pengurangan risiko bencana. Waktu Metode Media Referensi Ceramah Tanya jawab Diskusi Simulasi Penugasan 4 x 45 Papan flipchart Kertas Plano Spidol Alat peraga Buku Ayo Siaga Bencana! PMR Madya 6 x 45' Ceramah Tanya jawab Diskusi Simulasi Penugasan Papan flipchart Kertas Plano Spidol Alat peraga Buku Ayo Siaga Bencana! PMR Madya 10 x 45 59

4 60

5 PENGETAHUAN DASAR BENCANA PMR MADYA Agar-agar Pengetahuan Dasar Bencana B. Sub -Pokok Bahasan 1. Ancaman 2. Bencana 3. Risiko 4. Kerentanan 5. Kapasitas C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya. 2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi di lingkungannya. 3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya 4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga, dan sekolahnya. 5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolahnya untuk mengurangi risiko. 4 x 45 menit F. Metode Simulasi, diskusi dan curah pendapat G. Media Papan flipchart, kertas plano, alat tulis, alat gambar, dua buah agar-agar warna coklat yang telah dimasak dan dicetak menyerupai bukit,piring atau nampan, miniatur bendabenda seperti rumah, pohon, orang dll. Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang apa yang mereka ketahui tentang bencana. Tulis pendapat mereka pada kertas plano. a. Fasilitator meletakkan dua buah agar-agar pada alas yang berbeda: Letakkan agar-agar pada piring atau nampan, sebutlah Bukit A. Letakkan agar-agar kedua, taruh miniatur benda-benda di atasnya, sebutlah sebagai Bukit B. 61

6 b. Mintalah peserta mengamati proses ini: Fasilitator menggoyang-goyangkan nampan Bukit A, semakin lama semakin cepat sehingga bukit menjadi rusak atau patah. Mintalah peserta mengemukakan pendapatnya terhadap peristiwa ini. Arahkan bahwa agar-agar kita ibaratkan bukit, tanah dan strukturnya. Jika terjadi pergerakan tanah dan tidak stabil, maka dapat terjadi longsor. Kemudian fasilitator melakukan hal yang sama pada Bukit B. Maka akan terlihat rumah, pohon dan orang-orang berjatuhan, tertimbun dan rusak. Mintalah peserta untuk berpendapat, kemudian diskusikan bersama: * Apa yang terjadi antara BukitAdan B? * Apa perbedaan situasi antara Bukit A dan B? * Mengapa rumah, pohon dan orang-orang menjadi korban? * Bagaimana agar tidak timbul kerusakan? c. Simpulkan pendapat-pendapat yang muncul, sampaikan rangkuman pengertian dan jenis ancaman, bencana, risiko, kerentanan dan kapasitas. 3. Penugasan Peserta membuat artikel, komik, rangkaian gambar, atau buletin yang menjelaskan tentang ancaman, bencana, risiko, kerentanan dan kapasitas. Selama proses ini fasilitator dapat bekerja sama dengan relawan PMI atau pihak-pihak yang menguasai bidang kehumasan, penulisan atau komunikasi. 62

7 Bagaimana Terjadinya? Pengetahuan Dasar Bencana A. Sub-pokok Bahasan 1. Ancaman 2. Bencana 3. Risiko 4. Kerentanan 5. Kapasitas B. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya. 2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi di lingkungannya. 3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya. 4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga, dan sekolahnya. 5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolah untuk mengurangi risiko. C. Sasaran D. Waktu 4 x 4 menit E. Metode Simulasi, diskusi dan curah pendapat F. Media Alat gambar, alat tulis, gabus padat, spons, air dan cawan G. Proses Pembelajaran a. Fasilitator meletakkan gabus padat dan spons pada cawan yang berbeda. Gabus dan spons diibaratkan sebagai tanah. b. Fasilitator meminta peserta untuk mengamati proses. a. Fasilitator memperlihatkan dua buah cawan. Tandai cawan yang berisi spons sebagai Cawan A, sedangkan cawan yang berisi gabus padat sebagai Cawan B. b. Fasilitator menuangkan air pada Cawan A. Terlihat bahwa spons menyerap air dengan baik. Mintalah peserta mengemukakan pendapatnya mengenai peristiwa ini. Arahkan diskusi untuk memberikan penjelasan tanah yang subur dapat menyerap dan menyimpan air. 63

8 c. Kemudian fasilitator menuangkan air pada Cawan B. Terlihat bahwa gabus padat tidak dapat menyerap air. Minta peserta untuk berpendapat mengapa hal ini bisa terjadi. Arahkan diskusi untuk memberi penjelasan bahwa tanah sudah tidak mempunyai daya serap yang baik. d. Dari kedua proses ini diskusikan: Apa yang terjadi pada Cawan A dan Cawan B? Apa yang terjadi jika terdapat rumah atau orang di tempat tersebut? Apa risikonya? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko? e. Kemudian sepakati bersama pengertian dan jenis ancaman, bencana, risiko, kerentanan dan kapasitas. 3. Penugasan Peserta membuat laporan hasil pengamatan. Laporan dapat berupa narasi, gambar, atau foto sesuai minat masing-masing. Kirimkan ke majalah dinding sekolah, majalah PMI atau majalah lainnya. 64

9 Desaku Rawan Bencana Pengetahuan Dasar Bencana 1. Ancaman 2. Bencana 3. Risiko 4. Kerentanan 5. Kapasitas C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya. 2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi di lingkungannya. 3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya. 4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga dan sekolahnya. 5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolah untuk mengurangi risiko. 4 x 4 menit F. Metode Simulasi, diskusi dan curah pendapat G. Media Alat tulis dan perlengkapan simulasi Fasilitator meminta beberapa peserta menceritakan pengalaman mereka dalam menghadapi bencana. a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan kesiapsiagaan bencana. b. Fasilitator menjelaskan aturan permainan sebagai berikut: Fasilitator meminta empat orang peserta untuk berperan sebagai bencana yang sering terjadi diwilayahnya,misalnya: banjir, tanah longsor, tsunami dan kebakaran. Fasilitator menempatkan empat orang yang berperan sebagai 65

10 bencana.tersebut di sudut-sudut ruangan. Masing-masing berdiri di atas kertas plano dan dipersenjatai bantal atau pentungan yang lunak. Para pemeran bencana tidak boleh keluar dari bidang kertasnya masingmasing pada saat namanya tidak disebut oleh fasilitator. Peserta yang lain berperan sebagai masyarakat remaja. Peserta dibantu fasilitator menentukan tempat-tempat yang aman pada saat bencana terjadi. Fasilitator dapat memberikan penjelasan tentang tindakantindakan yang harus dilakukan pada saat suatu bencana terjadi dan tempat yang aman untuk menyelamatkan diri. Peserta diajak bernyanyi sambil berputar-putar. Adapun lagunya bisa dikreasikan sendiri, misalnya lagu Balonku karya Bu Sud, tetapi diganti liriknya menjadi: desaku rawan bencana banyak sekali macamnya banjir, longsor dan gempa serta banyak lainnya datang bencana banjir (byuuur!) hatiku sangat kacau kulari cepat-cepat agar aku selamat Fasilitator akan menyebut nama bencana dengan keras, misalnya Tanah longsor! Para peserta harus berhenti bernyanyi. Maka peserta yang berperan sebagai tanah longsor akan mengejar dan berusaha memukul remaja. Para remaja harus segera menyelamatkan diri ke tempat yang telah disepakati sebelumnya. Ulangi kegiatan tersebut sampai seluruh peran mendapat giliran. Pada proses ini fasilitator dapat menyebutkan jenis bencana lain, selain empat peran yang ada, msalnya gempa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi peserta bagaimana mereka melakukan kesiapsiagaan dan penyelamatan pada bencana yang berpotensi terjadi di wilayahnya. c. Kemudian diskusikan: Mengapa terjadi bencana? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan dan korban jiwa? 3. Penugasan Peserta menuliskan kembali hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan atau korban jiwa. Buatlah semenarik mungkin sesuai dengan kreativitas mereka. Kemudian tempelkan di ruang PMR atau majalah dinding sekolah. 66

11 Tips Siaga Pengetahuan Dasar Bencana 1. Ancaman 2. Bencana 3. Risiko 4. Kerentanan 5. Kapasitas C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya. 2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan penyebab bencana yang sering terjadi di lingkungannya. 3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya. 4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga dan sekolahnya. 5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas yang dimiliki diri sendiri, keluarga dan sekolahnya untuk mengurangi risiko bencana. 4 x 4 menit F. Metode Simulasi dan diskusi G. Media Alat tulis dan alat gambar Fasilitator meminta beberapa peserta menceritakan pengalaman mereka dalam menghadapi bencana a. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. b. Secara berkelompok peserta menggambar denah sekolahnya. Denah sekolah harus mencantumkan ruang kelas, toilet, kantin, jalan, pohon dan tempattempat kegiatan warga sekolah. c. Sepakati jenis bencana yang sering terjadi di sekolah. d. Tandailah lokasi atau kegiatan yang mengandung risiko. e. Minta perwakilan beberapa peserta untuk mempresentasikan gambarnya dan 67

12 menjelaskan mengapa lokasi atau kegiatan tersebut dapat menimbulkan risiko. e. Diskusikan hal-hal berikut ini: Mengapa kejadian tersebut disebut bencana? Mengapa muncul risiko? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko? 3. Penugasan Tambahkan informasi yang didapat dari diskusi 2.e. Lalu perbanyak peta, kemudian pasang di sekolah dan rumah masing-masing. 68

13 PERAN PMR DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA Apa, Siapa, Mengapa dan Bagaimana Peran dalam Pengurangan Risiko Bencana B. Sub Pokok Bahasan Peran untuk pengurangan risiko bencana C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama keluarga maupun sekolahnya. 2. Peserta dapat meningkatkan perannya dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan dalam upaya pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama keluarga maupun sekolahnya. 3. Peserta dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya dalam upaya pengurangan risiko bencana. 6 x 45 menit F. Metode Diskusi dan curah pendapat G. Media Papan flipchart, kertas plano, alat tulis dan alat gambar a. Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh untuk mengurangi risiko bencana, terutama yang bertujuan memberikan dukungan pada teman sebaya. Untuk pembahasan ini, sebelumnya disepakati jenis bencana yang sering terjadi. b. Fasilitator menuliskan pada kertas plano, kemudian bersama dengan peserta mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sejenis. a. Fasilitator membagi peserta menjadi tiga sampai lima kelompok. b. Setiap kelompok memilih salah satu jenis kegiatan. c. Setiap kelompok membuat rencana pelaksanaan kegiatan seperti sebagai berikut: 69

14 Rencana Kegiatan Tema kegiatan Tujuan kegiatan Sasaran Metode Media Proses Kegiatan Jadwal 3. Penugasan Buatlah jadwal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Selama persiapan, selama pelaksanaan dan evaluasi dapat bekerja sama dengan para nara sumber. 70

15 Yang Dapat Aku Lakukan... Peran dalam Pengurangan Risiko Bencana Peran dalam Pengurangan Risiko Bencana C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadarannya untuk terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama keluarga maupun sekolahnya. 2. Peserta dapat meningkatkan perannya dalam proses pengambilan keputusan dan melakukan tindakan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama keluarga maupun sekolahnya. 3. Peserta dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya untuk pengurangan risiko bencana. 6 x 45 menit F. Metode Diskusi dan curah pendapat G. Media Alat tulis dan alat gambar Fasilitator mengawali pertemuan ini dengan mengajak peserta membuat yel-yel terkait pengurangan risiko bencana. a. Fasilitator dan peserta menyepakati bencana apa yang paling sering terjadi di wilayah atau sekolahnya. b. Fasilitator membagikan kertas kosong kepada setiap peserta. c. Masing-masing peserta menulis atau menggambarkan suatu peran, tindakan atau kegiatan yang pernah mereka lakukan untuk mengurangi risiko bencana. Tekankan pula tindakan tersebut adalah memberi dukungan kepada teman sebaya. d. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan lima sampai tujuh orang. e. Di dalam kelompok, masing-masing peserta membahas apa yang ditulis atau digambarnya. Peserta dapat menambahkan informasi, misalnya bagaimana 71

16 mereka melakukannya, dengan siapa dan apa dampaknya baik bagi diri sendiri, teman ataupun keluarganya. f. Setiap kelompok kemudian menyepakati suatu peran atau kegiatan yang dianggap paling efektif. g. Setiap kelompok menyusun perencanaan. h. Setiap perwakilan kelompok menyajikannya, peserta yang lain boleh mengajukan pertanyaan atau tanggapan. i. Mintalah masing-masing kelompok menyempurnakan perencanaan tersebut. 3. Penugasan a. Sepakati jadwal pelaksanaan kegiatan. b. Mintalah setiap peserta membicarakan rencana kegiatan tersebut dengan keluarga atau teman-temannya, kemudian laksanakan bersama-sama. 72

17 GEMPA PMR MADYA Siaga, Awas, Gempa, Berlindung! Gempa 1. Pengertian Gempa 2. Penyebab Gempa 3. Dampak Gempa 4. Upaya kesiapsiagaan Gempa 5. Peran dalam Kesiapsiagaan Gempa C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan penyebab terjadinya gempa. 2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian gempa di wilayahnya. 3. Peserta dapat menjelaskan dampak gempa. 4. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan gempa. 5. Peserta dapat menerapkan peran dalam kesiapsiagaan gempa. 8 X 45 menit F. Metode Simulasi dan diskusi G. Media Papan flipchart, kertas plano dan spidol a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah pernah mengalami kejadian gempa. b. Fasilitator menanyakan kepada peserta pengertian gempa. c. Tulis pada kerta plano dan sepakati bersama. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan lima orang. b. Fasilitator menamai tiap kelompok tersebut misalnya; rumah, mobil, mall, tiang listrik dll. Sesuaikan dengan ide-ide dari peserta. c. Setiap orang dalam kelompok mempunyai peran yang berbeda, yaitu; Siaga, Awas, Gempa, Berlindung dan Penyeru. Kalau setiap orang menyebutkan nama perannya, Si Penyeru dapat menyebutkan nama peserta yang bukan anggota kelompoknya. 73

18 d. Posisikan semua kelompok seperti anak panah yang menghadap pada satu titik, urutan dari yang terbelakang; Siaga, Awas, Gempa, Berlindung dan Si Penyeru. e. Fasilitator memulainya dengan satu kelompok, ketika diberi aba-aba penunjukan, orang yang paling belakang di kelompok tersebut segera meneriakkan Siaga!, disambut dengan orang di depannya Awas dst. f. Ketika giliran Si Penyeru, dia akan menyebut nama seseorang di kelompok lain, sehingga kelompok tersebut akan melakukan hal yang sama. g. Mintalah para peserta melakukan gaya-gaya yang dibuat dan dirembukan secara kelompok. Ulangi permainan ini dengan tempo yang lebih cepat. Kelompok yang paling sigap dan tentunya punya gaya yang paling unik dan heboh adalah pemenangnya. h. Fasilitator meminta peserta menyimpulkan makna dari permainan tersebut serta menghubungkannya dengan peran dalam kesiapsiagaan gempa. 3. Penugasan Fasilitator meminta peserta membuat karikatur atau gambar-gambar unik tentang kesiapsiagaan gempa. Kemudian mintalah mereka menempelkannya di rumah dan sekolah. 74

19 Surat Sahabat Gempa 1. Upaya Kesiapsiagaan Gempa 2. Peran dalam Kesiapsiagaan Gempa C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan upaya-upaya kesiapsiagaan gempa. 2. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan bencana gempa. 4 X 45 menit F. Metode Pembuatan surat sahabat G. Media Kertas surat, pernak-pernik hiasan, alat tulis, foto-foto, jika memungkinkan contoh surat sahabat. Fasilitator mengulas pengertian, penyebab, tanda-tanda dan dampak gempa serta memberikan gambaran bagaiman kondisi anak-anak korban bencana gempa. a. Setiap peserta mendapat tugas untuk menulis surat untuk anak-anak korban gempa. b. Peserta bebas mengekspresikan kreasi dan imajinasinya untuk membuat surat mereka terlihat lebih menarik. c. Perlengkapan yang ada dapat digunakan untuk menghias surat itu. d. Surat-surat itu kemudian diserahkan kepada PMI Cabang untuk dikirim kepada anak-anak korban gempa. 3. Penugasan Dengan berkoordinasi dengan PMI Cabang setempat, fasilitator meminta peserta mengirimkan surat sahabat untuk korban bencana gempa, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. 75

20 Awas Gempa! Gempa 1. Pengertian Gempa 2. Dampak Gempa 3. Upaya Kesiapsiagaan Gempa C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan dampak gempa. 2. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan gempa. 4 x 45 menit F. Metode Bermain peran, curah pendapat G. Media Ruangan, papan flipchart, kertas plano, meja dan kursi sesuai kebutuhan. Fasilitator meminta beberapa peserta untuk menceritakan pengalaman mereka pada saat kejadian gempa. Mintalah mereka menceritakan apa yang mereka lakukan. a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa. Tulis pada kertas plano dan sepakati bersama. b. Fasilitator dan seluruh peserta masuk ke dalam ruangan. c. Fasilitator memimpin permainan yang bersifat penyemangat. d. Ketika permainan sedang berproses, secara tiba-tiba fasilitator meneriakkan Awas... Gempa... Cepat selamatkan diri! e. Seluruh peserta berusaha menyelamatkan diri. f. Kalau perlu, ciptakan suasana kelas seperti sedang terjadi gempa, misalnya kursi dan meja diletakkan berantakan. g. Amati tindakan yang dilakukan peserta. h. Setelah selesai diskusikan apakah tindakan tadi tepat? 3. Penugasan Buatlah gambar dan tips tindakan siaga gempa. Tempelkan di tempat yang mudah terlihat, misalnya pintu kamar tidur, ruang keluarga dll. 76

21 BANJIR PMR MADYA Diskusi Banjir Banjir 1. Pengertian Banjir 2. Penyebab Terjadinya Banjir 3. Dampak Banjir C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian banjir. 2. Peserta dapat menjelaskan penyebab terjadinya banjir. 3. Peserta dapat menjelaskan dampak banjir. 4 X 45 menit F. Media Papan flipchart, kertas plano, kertas HVS, alat tulis dan isolasi (selotip) G. Metode Tanya jawab dan diskusi a. Fasilitator menjelaskan pengertian bencana secara singkat. b. Ceritakan kepada peserta bahwa salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. a. Fasilitator membagikan selembar kertas kepada peserta. b. Mintalah setiap peserta menulis dan menggambarkan pengertian, penyebab dan dampak banjir yang mereka ketahui. c. Setelah selesai menuliskan, minta kepada peserta untuk menempelkan kertas jawabannya di papan tulis atau papan flip chart. d. Bahas dan mintalah peserta memberikan tanggapan. e. Fasilitator dan peserta membuat kesepakatan hasil diskusi. 3. Penugasan Mintalah peserta membuat kliping tentang bencana banjir, sesuai tujuan pembelajaran di atas. 77

22 Bank Siaga Banjir 1. Dampak Banjir 2. Upaya Kesiapsiagaan Banjir 3. Peran dalam Kesiapsiagaan Banjir C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan dampak banjir. 2. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan banjir. 3. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan banjir. 4 x 45 menit F. Metode Curah pendapat dan diskusi G. Media Kliping Awas Banjir, foto, gambar atau informasi dampak bajir, papan flipchart, kertas plano alat tulis, kertas origami, papan atau steoro foam sebagai Bank Siaga yang ditempelkan pada dinding. Fasilitator mengulas secara singkat pengertian, penyebab dan tanda-tanda banjir. 2. Penugasan Peserta diminta mengumpulkan foto, gambar atau informasi tentang dampak banjir, kemudian disusun menjadi kliping. 3. Kegiatan Belajar a. Berdasarkan kliping yang mereka buat, ajukan pertanyaan tentang sebab dan dampak yang muncul karena banjir. Catat pada kertas plano. b. Fasilitator menyediakan Bank Siaga c. Fasilitator membagikan kertas kepada peserta. d. Tiap peserta menulis dan menggambarkan kegiatan yang perlu dilakukan baik secara pribadi, bersama keluarga maupun bersama teman-teman di sekolahnya, pada saat sebelum, selama dan setelah banjir terjadi. Kegiatan atau tindakan tersebut ditujukan untuk menghindari kerugian dan korban. Buatlah sesuai kreativitas masing-masing. 78

23 e. Peserta menabung pada Bank Siaga dengan cara menempelkan sebanyak mungkin ide-ide mereka. f. Mintalah peserta menghias Bank Siaga. Mintalah mereka untuk kreatif. g. Pasanglah Bank Siaga di papan pengumuman sekolah. h. Jelaskan pada peserta bahwa kegiatan ini merupakan salah satu peran PMR Madya, yaitu memberikan informasi yang benar kepada teman-teman sehingga dapat mengurangi risiko bencana. 4. Penugasan Fasilitator menggali ide-ide peserta tentang kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko. Rencanakan dan laksanakan. 79

24 Banjir Setinggi Lutut, Waspadalah! Banjir 1. Upaya Kesiapsiagaan Banjir 2. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Banjir C.Tujuan 1. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan banjir. 2. Peserta berpartisipasi aktif dalam upaya kesiapsiagaan banjir di rumah dan lingkungan sekolahnya. 4 X 45 menit F. Metode Simulasi dan curah pendapat G. Media Papan flicphart,kertas plano dan alat tulis a. Fasilitator memulai pertemuan dengan mengulas secara singkat pengertian bencana. b. Fasilitator meneritakan bahwa salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. a. Fasilitator membagi peserta menjadi lima kelompok. b. Setiap kelompok kemudian membuat lingkaran. c. Ajak peserta menyanyi sambil bergerak memutar. d. Di tengah-tengah nyanyian, teriakan kepada para peserta, Banjir datang, setinggi lutut! e. Mintalah semua peserta untuk memperagakan apa yang dilakukannya jika berada di tengah banjir setinggi lutut. Tetaplah pada posisi itu selama satu menit. f. Ajaklah peserta melanjutkan nyanyian yang tadi terhenti. g. Selanjutnya teriakan, Banjir setinggi pinggang! h. Mintalah semua pesertauntuk memperagakan apa yang dilakukannya jika berada di tengah banjir setinggi pinggang. Tetaplah pada posisi itu selama satu menit. h. Lakukan hal tersebut beberapa kali dengan kondisi banjir yang semakin tinggi. I. Tanyakan pada para peserta pengalaman atau perasaan mereka selama 80

25 mengikuti permainan ini. j. Jelaskan kepada mereka maksud permainan ini adalah bahwa banjir dapat semakin meningkat ketinggiannya, sebelum akhirnya surut kembali. Oleh karenanya kita perlu mengetahui upaya kesiapsiagaannya. k. Berdasarkan permainan tersebut, fasilitator menggali ide-ide peserta sehubungan peran dalam upaya kesiapsiagaan banjir. 3. Penugasan Peserta diminta melakukan wawancara tentang hal-hal yang bisa mencegah banjir. Diskusikan hasil wawancara itu pada pertemuan selanjutnya! 81

26 TSUNAMI PMR MADYA Diskusi Kelompok Tsunami Tsunami 1. Pengertian dan Penyebab Tsunami 2. Tanda-tanda Tsunami 3. Dampak Tsunami C. Tujuan 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian tsunami. 2. Peserta dapat menjelaskan tanda-tanda tsunami. 3. Peserta dapat menjelaskan dampak tsunami yang terjadi di daerahnya. 2 X 45 menit F.Metode Curah pendapat, tanya jawab dan diskusi G.Media Alat gambar, papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis a. Fasilitator meminta peserta untuk menyebutkan jenis-jenis bencana yang sering terjadi di lingkungan tempat tinggalnya, tuliskan pada kertas plano. b. Dari daftar tersebut, fasilitator menggaris bawahi tsunami. c. Fasilitator menjelaskan secara singkat pengertian tsunami dan penyebabnya. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Bagikan selembar kertas plano pada setiap kelompok. c. Setiap kelompok diminta menggambarkan tanda-tanda tsunami dan menuliskan kejadian tsunami, kapan, dimana dan dampaknya. d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. e. Setelah semua mendapat giliran, fasilitator mengajak peserta membuat kesepakatan hasil diskusi. 82

27 3. Penugasan Fasilitator memberi tugas kepada untuk mencari informasi tentang kejadian tsunami yang pernah terjadi di daerahnya. Informasi itu menyangkut waktu, situasi, tanda-tanda, dampak dan upaya kesiapsiagaan yang dilakukan oleh masyarakat. 83

28 Desaku Rawan Tsunami Tsunami 1. Pengertian dan Tanda-tanda Tsunami 2. Dampak Tsunami 3. Kesiapsiagaan Tsunami 4. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Tsunami C. Tujuan 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda tsunami. 2. Peserta dapat menjelaskan dampak tsunami. 3. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan tsunami yang dilakukannya secara pribadi, maupun bersama keluarga dan sekolahnya. 4. Peserta berpartisipasi aktif dalam upaya kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. 5 x 45 menit F. Metode Permainan dan diskusi G. Media Papan flipchart,kertas plano dan alat tulis Fasilitator memulai pertemuan dengan mengulas secara singkat pengertian, penyebab, tanda-tanda dan dampak tsunami. a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan kesiapsiagaan bencana, sebagai berikut: Fasilitator meminta lima orang peserta untuk berperan sebagai; (1) tsunami, (2) penyebab tsunami, (3) tanda-tanda tsunami, (4) upaya kesiapsiagaan tsunami dan (5) peran dalam kesiapsiagaan tsunami. Sedangkan peserta lainnya berperan menjadi masyarakat. Kelima orang yang berperan itu dipersenjatai dengan bantal atau pentungan yang lunak. Fasilitator menggelar kertas plano di tengah-tengah ruangan, kelima orang tersebut diminta berdiri di atasnya. 84

29 Kelima pemeran hanya boleh keluar jika fasilitator menyebut nama perannya. Peserta diajak bernyanyi sambil berputar-putar di dalam lingkaran. Lagunya bisa dikarang sendiri. Misalnya lagu Balonku karya Ibu Sud, yang liriknya diganti sebagai berikut: desaku rawan bencana banyak sekali macamnya banjir, longsor dan gempa serta banyak lainya datang bencana tsunami (byuuur!) hatiku sangat kacau ku lari cepat-cepat agar aku selamat Fasilitator kemudian menyerukan nama salah satu dari lima peran yang ada. Misalnya dampak tsunami, maka si pemeran dampak tsunami bergerak memukuli masyarakat dengan bantal atau pentungan lunak. Masyarakat yang terkena pukulan mendapat hukuman, misalnya menjawab pertanyaan dari fasilitator atau peserta lainnya tentang dampak tsunami. Kegiatan ini berlanjut hingga semua peran disebut, dan pembahasan mengenai penyebab, tanda-tanda, dampak dan kesiapsiagaan tsunami dibahas. b. Setelah permainan selesai, secara acak fasilitator menanyakan kembali tentang pengetahuan tsunami. 3. Penugasan Peserta membuat kesepakatan tentang kegiatan peran dalam upaya kesiapsiagaan tsunami. Laksanakan kegiatan tersebut. 85

30 TANAH LONGSOR PMR MADYA Apakah Apa Tanah Longsor 1. Pengertian dan Tanda-tanda Tanah Longsor 2. Dampak Tanah Longsor C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda tanah longsor. 2. Peserta dapat menjelaskan dampak tanah longsor. 2 x 45 menit F. Metode Ceramah, diskusi, tanya-jawab dan simulasi G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis, daftar pernyataan apakah apa yang berisi tanda-tanda longsor dan alat peraga tanah longsor. 1 Fasilitator membuka pertemuan dengan penjelasan singkat mengenai pengertian tanah longsor. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Bagikan selembar kertas plano pada masing-masing kelompok. Usahakan memberi ruang yang lapang untuk setiap kelompok. c. Mintalah setiap anggota kelompok untuk menggambarkan tanah longsor dan apaapa yang mereka pikirkan tentang tanah longsor pada kertas planonya masingmasing. Bagi yang kurang ahli menggambar, mereka bisa membuat bentukbentuk sederhana, diagram ataupun lambang-lambang yang mudah dimengerti. d. Apabila gambar telah selesai, mintalah kepada setiap kelompok untuk menjelaskan gambar yang mereka buat. e. Letakkan selembar kertas plano baru diatas gambar yang telah dibuat. Mintalah peserta menggambar di atasnya penyebab tanah longsor yang mereka gambar sebelumnya. f. Apabila gambar kedua telah selesai, mintalah kepada setiap kelompok untuk kembali menjelaskannya. g. Setelah itu, berilah masing-masing peserta salinan daftar pernyataan apakah 86

31 apa. Misalnya, Apakah ada bukit di sekitar sini? h. Mintalah masing-masing kelompok menjawab daftar tersebut. Mintalah mereka mencatat tanda-tanda tanah longsor dan penyebabnya. i. Mintalah agar para peserta membahasnya kembali secara pleno dan berdiskusi. j. Catatan bagi fasilitator: bukan jawaban yang benar yang menjadi tujuan dalam pembahasan ini, namun diskusi tentang tanda-tanda tanah longsor dan penyebabnya dapat dipahami oleh semua peserta. I. Proses Pembelajaran 2 Fasilitator membuka pertemuan dengan mengulas secara singkat tentang tanah longsor dan penyebabnya. Kemudian menjelaskan tujuan dan proses pembelajaran. a. Ajaklah peserta untuk melakukan simulasi tanah longsor dengan menggunakan alat peraga. b. Setelah melakukan simulasi, fasilitator meminta peserta untuk memahami penyebab, tanda-tanda dan dampak tanah longsor. c. Mintalah peserta secara bergiliran menuliskan peristiwa tanah longsor yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya. d. Lanjutkan dengan diskusi dan tanya-jawab. 3. Penugasan Peserta diminta untuk membuat alat peraga sederhana yang dapat digunakan untuk kampanye. Alat peraga sederhana ini untuk menjelaskan penyebab dan dampak longsor. 87

32 Mari Kita Bantu Tanah Longsor 1. Upaya Kesiapsiagaan Tanah Longsor 2. Peran dalam Kesiapsiagaan Tanah Longsor B. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan upaya-upaya kesiapsiagaan bencana tanah longsor di lingkungannya. 2. Peserta memiliki kepedulian terhadap korban bencana tanah longsor yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. C. Sasaran D. Waktu 6 x 45 menit E. Metode Ceramah, tanya jawab dan studi kasus F. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis, kasus tanah longsor dan alat peraga G. Proses Pembelajaran Fasilitator membuka pertemuan ini dengan membahas penyebab, tanda-tanda dan dampak tanah longsor. Kemudian fasilitator menjelaskan tujuan dan proses pembelajaran. 2. Kegiatan belajar 1 a. Mintalah peserta menuliskan paling sedikit tiga tindakan yang dapat dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan tanah longsor, kemudian tuliskan pada kertas plano. b. Setelah selesai, fasilitator akan melakukan cek ulang dengan bertanya kepada peserta apakah ada ide-ide lain yang belum ditulis. c. Peserta kemudian diminta untuk memilih enam ide terbaik dari daftar tersebut. d. Kemudian urutkan enam ide, dari yang paling mudah sampai yang paling sulit. Kemudian beri keterangan pada setiap ide itu, tindakan-tindakan yang harus dilakukan dan waktu pelaksanaannya. Jadwal yang tersusun merupakan jadual pribadi, sehingga mungkin bisa berbeda-beda, satu orang dengan lainnya. e. Mintalah peserta mendiskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang. Mintalah mereka membicarakan keputusan ide yang dipilih, jadwal kegiatan, langkah-langkah yang harus diambil maupun kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi dan 88

33 pemecahannya. f. Fasilitator kembali meminta setiap kelompok menyampaikan rumusannya. Mintalah mereka membuat daftar kategori tindakan sebagai berikut: Tindakan Mudah (M) Tindakan Sulit (S) g. Mintalah peserta saling berhadap-hadapan berpasangan dan memperlihatkan daftarnya masing-masing pada pasangannya. h. Fasilitator menanyakan perbedaan-perbedaan pada daftar tersebut, terutama tentang perbedaan pemikiran secara pribadi tentang tindakan yang dapat dilakukan. 3. Kegiatan Belajar 2 a. Siapkan kartu-kartu berisi kasus tanah longsor. Mintalah beberapa peserta mengambil satu kartu. Setiap pemegang kartu mendapatkan waktu tiga menit untuk berbicara, menceritakan peran yang akan dilakukannya dalam kasus tersebut. Berilah kesempatan masing-masing peserta untuk memikirkan jawabannya atau berlatih. Mintalah peserta yang lain membuat lingkaran dan menyanyikan lagu-lagu. b. Sementara itu, para peserta pemegang kartu berlatih di luar lingkaran. Setelah mereka siap, mintalah mereka bicara satu per satu selama tiga menit. c. Bila semua peserta telah selesai berbicara, mintalah mereka menuliskan saransaran mereka sendiri. d. Bagikan sebuah kertas kosong pada setiap peserta. Mintalah mereka menulis dan melengkapi kata-kata berikut ini: Sebagai saya, saya percaya kita dapat membantu korban bencana alam dengan cara... e. Tindakan yang mereka tuliskan boleh singkat, boleh juga dijelaskan dengan terinci. Setelah semua peserta mengumpulkannya, tumpukkan dan campur, lalu ambil secara acak. f. Mintalah seorang demi seorang mengambil kartu membacakannya. Tempelkan di dinding dan kelompokkan tindakan yang hampir mirip. Dengan demikian peserta dapat mengenali perbedaan pola tindakan dan variasi pendekatan atas kesulitan dan pemecahan masalah yang mereka hadapi. g. Bila semuanya sudah selesai fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan proses ini. 89

34 KEBAKARAN PMR MADYA Awas, Kebakaran! Kebakaran 1. Pengertian Kebakaran 2. Jenis-jenis Kebakaran 3. Riwayat Kebakaran C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian kebakaran. 2. Peserta dapat menjelaskan jenis-jenis kebakaran. 3. Peserta dapat menjelaskan kejadian kebakaran yang sering terjadi di wilayahnya. 2 X 45 menit F. Metode Tanya jawab, diskusi dan presentasi G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, gambar kebakaran di hutan, perumahan dan di perkotaan. Fasilitator meminta peserta menceritakan bencana kebakaran yang pernah mereka alami atau saksikan di televisi. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok, masing-masing minimal terdiri dari lima orang. b. Bagikan satu gambar kebakaran pada tiap kelompok dan mintalah mereka mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan kebakaran, pengertian dan jenis-jenisnya, termasuk contoh kebakaran yang pernah terjadi di daerahnya. c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta yang lain boleh menanggapi atau bertanya. d. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil diskusi. 3. Penugasan Peserta membuat kliping tentang kebakaran, terutama yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Jadikan kliping tersebut sebagai bahan diskusi pertemuan selanjutnya. 90

35 Kliping Kebakaran Kebakaran Riwayat Kebakaran C. Tujuan Pembelajaran Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian kebakaran yang sering terjadi di daerahnya 2 X 45 menit F. Metode Curah pendapat, Diskusi G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan kliping kejadian kebakaran Fasilitator mengulas kembali pengertian dan jenis-jenis kebakaran a. Fasilitator meminta beberapa peserta untuk menceritakan beberapa informasi kejadian kebakaran rumah dan kebakaran hutan, sesuai dengan kliping yang telah dibuat sebelumnya. b. Fasilitator merangkum cerita peserta dengan menuliskannya di kertas plano. d. Pilihlah satu persitiwa kebakaran yang paling lengkap datanya. Jadikan sebagai satu kasus menyusun riwayat kebakaran. e. Fasilitator dan peserta menyepakati tentang riwayat kejadian kebakaran tersebut. 91

36 Slogan Waspada Kebakaran Kebakaran Peran dalam Kesiapsiagaan Kebakaran C. Tujuan Pembelajaran Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan kebakaran. 4 x 45 menit F. Metode Pembuatan slogan G. Media Kertas, alat gambar dan alat tulis Fasilitator mengulas secara singkat sebab dan dampak kebakaran. a. Tiap peserta membuat slogan tentang tindakan pencegahan kebakaran, misalnya matikan alat listik jika selesai dipakai. b. Buatlah slogan itu dalam bentuk kartu atau poster. 3. Penugasan Bagikan pada teman, guru, keluarga atau pasang di tempat yang mudah terlihat. 92

37 KEKERINGAN PMR MADYA Majalah Dinding Kekeringan 1. Pengertian dan Penyebab Kekeringan 2. Riwayat Kekeringan 3. Dampak Kekeringan C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan penyebab kekeringan. 2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kekeringan yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. 3. Peserta dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan kekeringan. D. Waktu 4 x 45 menit E. Metode Pembuatan majalah dinding (mading) dan presentasi F. Media Papan flipchart, kertas plano, peralatan dan bahan-bahan untuk membuat mading G. Sasaran Fasilitator meminta peserta menyebutkan jenis-jenis bencana yang sering terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. Tulis pada kertas plano. a. Fasilitator membagi peserta menjadi empat kelompok. b. Masing-masing kelompok mencari foto, gambar maupun kliping koran dan majalah tentang kekeringan. Jadikan bahan-bahan tersebut untuk majalah dinding. c. Tiap kelompok menjelaskan pada kelompok lain tentang isi majalah dindingnya. d. Fasilitator dapat melengkapi dengan foto-foto yang memberikan gambaran nyata pada peserta tentang kondisi yang sebenarnya. 3. Penugasan Kirimkan hasil karya ini ke majalah dinding sekolah. 93

38 Panggung Sandiwara Kekeringan 1. Kesiapsiagaan Kekeringan 2. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Kekeringan C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menyebutkan bentuk upaya kesiapsiagaan kekeringan di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. 2. Peserta dapat melaksanakan peran PMR dalam kesiapsiagaan kekeringan. D. Waktu 4 x 45 menit E. Metode Drama, diskusi dan presentasi F. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol dan perlengkapan drama G. Sasaran Fasilitator mengulas pengertian, penyebab dan dampak kekeringan. a. Peserta membuat naskah drama tentang upaya kesiapsiagaan dan peran dalam bencana kekeringan. b. Peserta memainkan drama tersebut. 3. Penugasan Berdasarkan drama tersebut, fasilitator dan peserta membuat kesepakatan tentang peran dalam kesiapsiagaan bencana kekeringan dan melaksanakannya. 94

39 ANGIN TOPAN PMR MADYA Mading Angin Topan Angin topan 1. Pengertian, Penyebab dan Tanda-tanda Angin Topan 2. Riwayat Angin Topan 3. Dampak Angin Topan 4. Upaya Kesiapsiagaan Angin Topan 5. Peran dalam Kesiapsiagaan Angin Topan C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, penyebab dan tanda-tanda angin topan. 2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian angin topan di lingkungan tempat tinggalnya. 3. Peserta dapat menjelaskan dampak angin topan. 4. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan angin topan. 5. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan angin topan. 8 X 45 menit F. Metode Pembuatan majalah dinding (mading) dan pameran G. Media Papan flipchart, kertas plano, alat tulis, alat gambar, foto-foto dan gambar, bahanbahan dan perlengkapan untuk membuat mading. a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah pernah mengalami bencana angin topan. b. Fasilitator mengumpulkan pendapat para peserta tentang pengertian angin topan, dan mencoba merangkumnya. c. Tulis pada kertas plano dan sepakati bersama. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok, yang masing-masing beranggotakan lima atau enam orang. b. Tiap kelompok diminta membuat majalah dinding tentang angin topan mencakup penyebab, tanda-tanda dan upaya kesiapsiagaan yang dapat dilakukan oleh PMR Madya. 95

40 c. Mintalah setiap kelompok mempresentasikan hasil madingnya dan peserta yang lain boleh menanggapi atau bertanya. d. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil presentasi mading mereka. 3. Penugasan a. Rencanakan dan selenggarakan pameran mading di aula sekolah atau kantor PMI Cabang. b. Buatlah rencana kegiatan peran dalam kesiapsiagaan angin topan dan laksanakan. 96

41 Brosur Siaga Angin Topan Angin topan 1. Upaya Kesiapsiagaan Angin Topan 2. Peran dalam Kesiapsiagaan Angin Topan C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan angin topan. 2. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan angin topan. 4 X 45 menit F. Metode Diskusi G. Media Papan flipchart, kertas plano dan spidol Fasilitator mengulas pengertian, penyebab, tanda-tanda dan dampak angin topan. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Tiap kelompok mendiskusikan tentang apa yang harus dilakukan pada saat sebelum, selama dan setelah angin topan. a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. b. Fasilitator mengajak peserta menyimpulkan hasil diskusi. c. Tuangkan hasil kesepakatan diskusi dalam bentuk brosur. 3. Penugasan Perbanyak brosur tersebut, bagikan kepada teman, guru, keluarga atau tempelkan di tempat-tempat yang mudah terlihat. 97

42 GUNUNG API PMR MADYA Nonton Bareng Letusan Gunung Api 1. Pengertian dan Tanda-tanda Letusan Gunung Api 2. Riwayat Letusan Gunung Api 3. Dampak Letusan Gunung Api C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda letusan gunung berapi. 2. Peserta dapat menjelaskan riwayat letusan gunung api yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. 3. Peserta dapat menjelaskan penyebab dan dampak letusan gunung api. 4 x 45 menit F. Metode Curah pendapat dan pemutaran film G. Media Papan flipchart, kertas plano, film gunung api meletus dan peta Indonesia (salinan atau fotokopi) a. Fasilitator mengulas secara singkat pengertian dan jenis bencana di Indonesia. b. Fasilitator memberikan paparan lebih lanjut tentang letusan gunung api. a. Fasilitator dan peserta menyaksikan film tentang letusan gunung api. b. Setelah film selesai, fasilitator menanyakan pada peserta pengertian dan tandatanda letusan gunung berapi. Tulis pada kertas plano, buatlah kesepakatan. c. Fasilitator membagikan peta indonesia pada setiap peserta. d. Peserta memberi tanda pada peta, dimana letak-letak gunung api, baik yang aktif, setengah aktif atau mati. Berilah warna yang berbeda untuk tiap jenis. e. Beri keterangan pada tanda tersebut kapan gunung tersebut pernah meletus. f. Berdasarkan cerita film, hasil curah pendapat dan riwayat letusan gunung api yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, peserta menggambar dan menuliskan dampak letusan gunung api pada kertas plano. Tempel pada papan flipchart, bahas dan sepakati bersama. 98

43 Drama Letusan Gunung Api 1. Pengertian dan Tanda-tanda Letusan Gunung Api 2. Riwayat Letusan Gunung Api 3. Dampak Letusan Gunung Api 4. Peran dalam Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda letusan gunung berapi. 2. Peserta dapat menjelaskan riwayat letusan gunung api yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. 3. Peserta dapat menjelaskan penyebab dan dampak letusan gunung api. 4. Peserta dapat melaksanakan peran dalam upaya kesiapsiagaan letusan gunung api. 6 x 45 menit F. Metode Drama dan curah pendapat G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan perlengkapan drama Fasilitator mengulas secara singkat tentang jenis-jenis bencana di Indonesia, kemudian membahas lebih lanjut tentang letusan gunung api. 2. Penugasan a. Peserta membuat naskah drama tentang letusan gunung api, tanda-tanda dan dampaknya, ditambah dengan peran dalam upaya kesiapsiagaan letusan gunung api. b. Peserta menentukan pemain drama dan menyiapkan perlengkapannya. 3. Proses Belajar a. Para pemeran memainkan drama tersebut, sedangkan peserta yang lain bertindak sebagai penontonnya. Selain anggota PMR, boleh saja mengundang angota ekstrakurikuler lain atau warga sekolah lainnya. b. Setelah selesai, bahas bersama sesuai sub-pokok bahasan dan sepakati hasilnya. 99

44 Jalur Evakuasi Letusan Gunung Api B. Sub-pokok bahasan Upaya Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api C. Tujuan Pembelajaran Peserta melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan letusan gunung api. 4 x 45 menit F. Metode Menggambar peta desa dan curah pendapat G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan alat gambar H. Proses pembelajaran Fasilitator mengulas secara singkat tanda-tanda dan dampak letusan gunung api. a. Peserta menggambar peta desa masing-masing yang menggambarkan jalan dan bangunan. Buatlah lambang-lambang yang berbeda untuk rumah, sekolah, kantor, pohon, gunung, sawah, sungai dll. Berilah keterangan arti tanda-tanda (simbol) tersebut. b. Setelah peta selesai digambar, tentukan jalur dan tempat mengungsi jika gunung api meletus. Beri tanda dan warna yang berbeda. c. Mintalah perwakilan beberapa peserta untuk menjelaskan mengapa mereka memilih tempat dan jalur tersebut. d. Jelaskan bahwa kegiatan yang mereka laksanakan adalah salah satu upaya kesiapsiagaan bencana, yaitu pemetaan desa, jalur dan tempat evakuasi. 3. Penugasan a. Peserta menambahkan atau memperbaiki peta dan jalur evakuasi, jika memang perlu. b. Perbanyak peta tersebut dan bagikan pada teman, keluarga, guru atau pasang di tempat yang mudah terlihat. 100

45 Daftar Kegiatan PMR Letusan Gunung Api B. Sub-pokok bahasan Peran dalam Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api C. Tujuan Pembelajaran Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan bencana letusan gunung api. 2 x 45 menit F. Metode Diskusi dan curah pendapat G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan gambar atau foto dampak letusan gunung api Fasilitator mengulas secara singkat dampak letusan gunung api. Tunjukkan gambar atau fotonya agar peserta dapat lebih memahami. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Setiap kelompok menyusun daftar kegiatan yang dapat dilakukan sebelum, selama dan setelah letusan gunung api di wilayahnya. c. Setelah selesai, mintalah masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. d. Ajaklah para peserta menarik kesimpulan dan menyepakatinya. 3. Penugasan a. Fasilitator mengajak peserta untuk menyepakati pelaksanaan daftar kegiatan yang telah disusun. b. Tentukan juga waktu pelaksanaannya. c. Mintalah kelompok yang mengusulkan kegiatan bertindak sebagai koordinator. Jika beberapa kelompok mengusulkan kegiatan yang sama, maka mereka dapat bergabung. 101

46 ABRASI PANTAI PMR MADYA Wisata Pantai Abrasi Pantai a. Pengertian Abrasi Pantai b. Penyebab Abrasi Pantai dan Dampak c. Upaya Kesiapsiagaan Abrasi Pantai d. Peran dalam Kesiapsiagaan Abrasi Pantai C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian abrasi pantai. 2. Peserta dapat menjelaskan penyebab abrasi pantai dan dampaknya. 3. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan abrasi pantai. 4. Peserta dapat melaksanakan peran dalam kesiapsiagaan abrasi pantai. 8 X 45 menit F. Metode Wisata pantai, tanya jawab, diskusi dan presentasi G. Media Papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan wisata pantai, sekaligus melakukan pengamatan tentang manfaat pantai dan kerusakan yang terjadi. b. Fasilitator mengulas materi bencana secara umum. c. Fasilitator meminta peserta menyebutkan bencana abrasi yang pernah terjadi. Lebih baik jika ada contoh-contoh yang terjadi di lingkungan sekitarnya. a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Tiap kelompok mendiskusikan tentang manfaat pantai, penyebab dan dampak abrasi. c. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peserta yang lain boleh memberikan tanggapan atau bertanya. d. Setelah setiap kelompok mendapat giliran, fasilitator mengajak peserta mendiskusikan kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian pantai, sekaligus sebagai bentuk peran dalam kesiapsiagaan abrasi pantai. d. Fasilitator mengajak peserta dan menyimpulkan hasil diskusi. 102

ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR WIRA

ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR WIRA ANALISA KOMPETENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR WIRA Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Pendukung Memiliki pengetahuan tentang Gerakan. Memiliki pengetahuan tentang Prinsip-prinsip Dasar Gerakan.

Lebih terperinci

PANDUAN FASILITATOR Kesiapsiagaan Bencana PMR

PANDUAN FASILITATOR Kesiapsiagaan Bencana PMR PANDUAN FASILITATOR Kesiapsiagaan Bencana PMR PANDUAN FASILITATOR Materi Kesiapsiagaan Bencana untuk Palang Merah Remaja (PMR) PANDUAN FASILITATOR Materi Kesiapsiagaan Bencana untuk Palang Merah Remaja

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI TSUNAMI ADALAH... Ÿ Serangkaian gelombang laut yang sangat besar, akibat dari gempa bumi yang sangat kuat bersumber di laut. Ÿ Gempa bumi membuat perubahan mendadak pada

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa Peristiwa 75 Bab 7 Peristiwa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menanggapi cerita pengalaman teman. 2) melakukan percakapan melalui telepon. 3) membaca teks dengan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 4/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh gejala alam sehingga mengakibatkan timbulnya

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

SILABUS. gunung - Secara bersama-sama menghitung setiap jenis

SILABUS. gunung - Secara bersama-sama menghitung setiap jenis Nama sekolah : SD Muhammadiyah 5 Rimbo Recab Mata pelajaran : Siaga Bencana Kelas/semester : IV Penyusun : SILABUS Standar kompetensi Kompetensi dasar Materi pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indicator

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) AKTIF BELAJAR IPS 3 untuk Kelas III SD Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Bencana alam yang banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-2 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-2 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-2 RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN TANGGAP DARURAT I. DESKRIPSI SINGKAT R encana Tindak Lanjut (RTL) yang dilaksanakan menjelang akhir pelatihan dimaksudkan untuk memandu

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, Senin, 29 Maret 2010

Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, Senin, 29 Maret 2010 Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, 29-3-2010 Senin, 29 Maret 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAGAAN DAN SIMULASI GELAR KESIAPAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 A. Ketentuan Tim dan Peserta Tiap delegasi berhak mengirimkan timnya maksimal 2 tim. Masing-masing tim memiliki 1

Lebih terperinci

Pengetahuan Tes Tertulis/Lisan tentang: Uang; Isi teks yang dibaca; kebersihan lingkungan; Grafik Penugasan tentang Menulis cerita

Pengetahuan Tes Tertulis/Lisan tentang: Uang; Isi teks yang dibaca; kebersihan lingkungan; Grafik Penugasan tentang Menulis cerita Tema 4 Subtema 1 : Peduli Lingkungan Sosial : Lingkungan Sosialku Mata PPKn Bahasa Indonesia 3.1 Memahami simbol-simbol sila Pancasila dalam lambing negara Garuda Pancasila 4.1. Mengamati dan menceritakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Sekolah ini

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Sekolah ini 54 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah SDN 5 Pesisir Tengah berdiri di atas tanah seluas 2400 m 2 yang berlokasi di Jl. Seroja Pasar Mulia Barat Kelurahan Pasar Krui

Lebih terperinci

Silabus Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas IX SILABUS PEMBELAJARAN

Silabus Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas IX SILABUS PEMBELAJARAN : 1 (Satu) Standar : 1. Mengidentifikasi tanda-tanda Dasar 1.1 Menjelaskan tandatanda alam (tsunami, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan dan tanaha longsor). tanggung jawab, mandiri, komunikatif)

Lebih terperinci

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu Sebutkan anggota keluargamu di rumah? Sebutkan sifat-sifat anggota keluargamu tersebut! Ceritakan dalam bahasa tulis sederhana mengenai kebersamaan keluargamu! Anggota keluargaku adalah Sifat-sifat mereka

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan (RPP) AKTIF BELAJAR IPS 6 untuk Kelas VI SD Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 3 Semester 2 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Mata Pelajaran : IPS dan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 17 SILABUS Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi seni rupa 9.1.Mengidentifikasi jenis motif hias pada seni rupa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian mitigasi. 2. Memahami adaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat rentan terhadap ancaman berbagai jenis bencana, misalnya bencana yang terjadi di Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Kelas /Semester : 3 / 1 Tema : Peristiwa Alokasi Waktu : 3 Minggu (Minggu ke-1 s.d. 3) Tanggal Pelaksanaan : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik A. Kompetensi

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.

Lebih terperinci

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL Oleh: Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd, Yusman Wiyatmo, M.Si, Joko Sudomo, M.A, Surachman, M.S ABSTRAK Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas/Semester : III (tiga)/ii (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI RUPA

Lebih terperinci

gunung api dalam gunung api Melakukan percobaan sederhana dengan minuman botol bersoda dan percobaan letusan gunung api

gunung api dalam gunung api Melakukan percobaan sederhana dengan minuman botol bersoda dan percobaan letusan gunung api Nama sekolah Mata pelajaran Kelas/semester Penyusun : MIM Lubuk Kembang : Siaga Bencana : VI/I : Ida Laila, S.Pd N Standar o kompetensi 1 mengenal dan kesiapan menghad letusan gunung Kompetensi dasar Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

: Lingkungan Sahabat Kita : Manusia dan Lingkungan

: Lingkungan Sahabat Kita : Manusia dan Lingkungan Tema 9 Subtema 1 : Lingkungan Sahabat Kita : Manusia dan Lingkungan Mata Pelajaran PPKn 3.2 Memahami hak kewajiban dan tanggung-jawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan sekolah Bahasa

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana LAMPIRAN Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Lampiran 1. Aspek dan Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Aspek Indikator Ya Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam. Bencana alam merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan terjadinya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2033,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rambu. Papan Informasi. Bencana. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG RAMBU DAN PAPAN INFORMASI BENCANA

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di kawasan yang disebut cincin api, kondisi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. berada di kawasan yang disebut cincin api, kondisi tersebut akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia berada di kawasan yang disebut cincin api, kondisi tersebut akan menyebakan bencana alam

Lebih terperinci

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Oleh Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Metode Belajar yang Efektif Yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2010 Oleh Pusat

Lebih terperinci

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR Cetakan ke-1, 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut

Lengkapi barisan bilangan berikut dengan pola bilangan Bila digambarkan dengan kubus satuan adalah sebagai berikut Ibu Guru mempunyai buku kumpulan lagu. Buku itu terbagi dalam kelompok lagu-lagu. Kelompok lagu anak dimulai pada halaman 1. Kelompok lagu wajib dimulai pada halaman 11. Kelompok lagu daerah dimulai pada

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN CIBEUNYING : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) : IV (Empat) / 2 (Dua) : 3 x 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Klaten merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai macam bentuk kebudayaan dan karakteristik wilayah yang komplek. Keberadaan

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA 1 BEncANA O Dasar Hukum : Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 6/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 Tema / Topik : Menjaga Kelestarian Lingkungan Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : III (Tiga) Tahun Pelajaran : 2011/2012

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : III (Tiga) Tahun Pelajaran : 2011/2012 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 1. SUMPAH PEMUDA A. Makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa B. Mengamalkan Nilai-Nilai

Lebih terperinci

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK Waktu: 140 menit A. PENGANTAR Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 6 Tema : Wirausaha Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI Menerima,

Lebih terperinci

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

Kompetensi Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR

Kompetensi Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR Kompetensi Pelatihan - untuk KSR Kompetensi Utama: Mampu mengimplementasikan Kegiatan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat () - Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat () di daerah yang rawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam atau mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,

Lebih terperinci

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017 Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan mengajak semua

Lebih terperinci

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SEMESTER 2 CARA- CARA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM A. CARA- CARA MENGHADAPI BENCANA ALAM 1. Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. No.2081, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI Kelas : II Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Tema : Aku Semester : I (satu) Standar Kompetensi 1. Mengenal bagian-bagian utama hewan dan

Lebih terperinci

Menanya Menanya tentang halhal yang berkaitan dengan gambar atau tayangan animasi tentang tata surya, perilaku adil, bangun ruang, dan olahraga air

Menanya Menanya tentang halhal yang berkaitan dengan gambar atau tayangan animasi tentang tata surya, perilaku adil, bangun ruang, dan olahraga air Tema 8 Subtema 1 : Bumi dan alam semesta : Bumi bagian dari alam semesta Mata PPKn Bahasa Indonesia 3.1 Memahami simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila 4.1 Mengamati dan menceritakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU

LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU II. III. IV. IPS 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah Mendengarkan

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) KELAS : IV ( Empat )

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) KELAS : IV ( Empat ) KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) KELAS : IV ( Empat ) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK, PERALATAN DAN KEMUDAHAN AKSES PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini Bhayangkari 26 Kota Bengkulu dengan dua siklus. Pada setiap siklus

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS IV : Peduli Terhadap Makhluk Hidup : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

SILABUS TEMATIK KELAS IV : Peduli Terhadap Makhluk Hidup : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Tema 3 Subtema 1 SILABUS TEMATIK KELAS IV : Peduli Terhadap Makhluk Hidup : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Mata PPKn 3.2 Hak dan kewajiban Mengamati Memahami hak dan sebagai warga di Mengamati

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KONTINJENSI BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KONTINJENSI BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KONTINJENSI BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, a. bahwa penyusunan rencana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT Bab - 4 Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT Bab 4 Tahukah kalian, bahwa kemerdekaan mengemukakan pendapat dijamin oleh negara? Dengan adanya kemerdekaan berpendapat akan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012

SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012 1 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD KECAMATAN BATANG SD NEGERI PROYONANGGAN 08 Alamat : Jalan Kramat No. 23 Batang SURAT KETERANGAN Nomor :421.2/ 220 / 2012 Yang bertanda

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

: Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya. Materi Pembelajaran Saling ketergantungan. Alokasi Waktu

: Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya. Materi Pembelajaran Saling ketergantungan. Alokasi Waktu Tema 8 Subtema 1 : Bumiku : Perbedaan dan Pengaruhnya Mata Pelajaran PPKn Bahasa Indonesia 3.6 Memahami saling ketergantungan dalam membangun kehidupan kebangsaan 4.6 Menyajikan realita keberagaman untuk

Lebih terperinci

World Conference on Disaster Reduction (WCDR) kesebelas mengakhiri perundingan-perundingan tentang Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015 (Hyogo

World Conference on Disaster Reduction (WCDR) kesebelas mengakhiri perundingan-perundingan tentang Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005-2015 (Hyogo Pedoman Hasil Konferensi Sedunia tentang Pengurangan Risiko Bencana pd tanggal 18-22 Januari 2005 di Kobe, Hyogo, Jepang; dan dalam rangka mengadopsi Kerangka Kerja Aksi 2005-2015 dengan tema Membangun

Lebih terperinci

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF Pengertian dan Manfaat Media belajar adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang jenis dan bentuknya bermacam macam. Dalam menyiapkan dan merancang media

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor non-alam maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, yaitu pendidikan melalui sekolah dari tingkat dasar hingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, yaitu pendidikan melalui sekolah dari tingkat dasar hingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terdapat berbagai cara untuk menempuh pendidikan, baik secara formal maupun informal. Namun pendidikan

Lebih terperinci