Mega Zishandari 1, Ariyanto Nugroho 2, Siti Fadlilah 2 ABSTRACT
|
|
- Hamdani Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE ON MALARIA PREVENTION AND THE INCIDENCE OF MALARIA AT KELURAHAN SEKETENG KECAMATAN SUMBAWA KABUPATEN SUMBAWA BESAR NUSA TENGGARA BARAT (NTB) Mega Zishandari 1, Ariyanto Nugroho 2, Siti Fadlilah 2 ABSTRACT Background: Malaria is a health problem in Indonesia. Malaria disease is spread throughout Indonesian territory particularly in remote areas that have poor environmental condition and limited health services. Objective: To find out association between knowledge and attitude of the community toward malaria prevention and the incidence of malaria at Seketeng Subdistrict of Sumbawa NTB. Method: The study was an analytical survey with case control approach. Population was Seketeng community Subdistrict of Sumbawa NTB. Samples consisted of 40 people with malaria and 40 without malaria. Samples were taken using total sampling techniques, comprising 80 people. Data were obtained through questinnaire and analyzed using Kendalll Tau analysis. The study was undertaken in February Results: Knowledge of the community suffering from malaria belonged to average category (77.5%), whereas those not suffering from malaria belonged to average catgory (55%). Attitude toward malaria prevention of respondents suffering from malaria belonged to adequate (62.5%), whereas of those not suffering from malaria belonged to good (57.5%). There were 40 cases of malaria incidence at Seketeng or 50% of total samples. There was association between knowledge and the incidence of malaria in Seketeng community (score of correlation coefficient (τ) was with p value 0.019). There was association between attitude and the incidence of malaria at Seketeng community (score of correlation coefficient (τ) was with p value 0.012). Conclusion: There was association between knowledge and attitude toward malaria prevention and the incidence of malaria at Seketeng community Subdistrict of Sumbawa District of Sumbawa NTB. Keywords: knowledge, malaria, attitude, malaria incidence Nursing student Respati University, Yogyakarta Public Health Department, Respati University, Yogyakarta Nursing Department, Respati University, Yogyakarta 1
2 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang menular yang disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina infektif. Sebagian besar nyamuk Anopheles akan mengigit pada waktu senja atau malam hari, pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar. 10 Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat disekitar 109 negara endemik malaria, 31 diantaranya tercatat sebagai malaria-high burden countries. Kira-kira ada 3,3 milyar penduduk dunia berada pada daerah yang beresiko terhadap malaria. Setiap tahun, kasus yang terjadi kirakira 250 dan hampir satu juta kematian. 9 Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih menghadapi resiko penyakit malaria. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 80% kabupaten/kota di Indonesia saat ini masih termasuk dalam kategori endemis malaria. Malaria menyerang penduduk, terutama yang berdomisili di daerah terpencil dengan kondisi lingkungan yang kurang baik, transportasi dan komunikasi yang sulit dicapai, dan akses pelayanan kesehatan yang terbatas. Jumlah kasus klinis yang dilaporkan pada tahun 2009 adalah sebanyak orang dengan jumlah kasus yang positif, berdasarkan pemeriksaan laboratorium adalah orang. 9 Kabupaten Sumbawa Besar, NTB merupakan wilayah yang terdiri dari hutan-hutan dan rawa-rawa yang luas merupakan tempat yang subur bagi perkembangbiakan vektor malaria. Pengetahuan masyarakat Sumbawa tentang pencegahan malaria dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat tersebut. Selain itu, sikap masyarakat tentang pencegahan malaria, misalnya membersihkan lingkungan yang memungkinkan menjadi sumber perkembangbiakan vektor masih kurang. Berdasarkan data dari, 1 di Kecamatan Sumbawa pada tahun 2008 terjadi kasus malaria klinis. Pada Tahun 2009, terjadi peningkatan kasus malaria yang signifikan sebanyak 168%. Jumlah penderita malaria klinis pada tahun 2009 adalah sebanyak dan Kecamatan Sumbawa menempati urutan pertama terjadinya malaria klinis se-kabupaten Sumbawa dengan jenis parasit Plasmodium vivax yaitu kasus. Pada Tahun 2010 Kecamatan Sumbawa menempati urutan kedua terbanyak se- Kabupaten Sumbawa, yaitu terjadi kasus malaria klinis dengan jenis parasit Plasmodium vivax terbanyak yaitu 323. Namun, pada tahun 2010 terjadi penurunan kasus malaria klinis sebanyak 35%. Kelurahan Seketeng merupakan kelurahan yang termasuk kategori endemis malaria. Terbukti tahun 2008, jumlah penderita malaria klinis adalah penduduk. Pada tahun 2009 penduduk yang menderita malaria meningkat menjadi penduduk. Pada tahun 2010 terjadi penurunan penderita malaria menjadi 716 penduduk. Pada tahun 2011 dari bulan Juli sampai November terjadi penurunan kasus malaria klinis menjadi 160 kasus. Pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan yaitu dengan pengobatan radikal ACT (Artemisinin Combination Therapy) dan non ACT (Artemisinin Combination Therapy), skrining ibu hamil dengan RDT (Rapid Diagnostic Test)/Mikroskopis, distribusi kelambu pada ibu hamil/bayi diimunisasi. 8 2
3 Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria di Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat karena dilihat dari data Dinas Kabupaten Sumbawa dan Puskesmas Unit 1 Kecamatan Sumbawa yang mendukung, dimana terjadi peningkatan malaria klinis yang signifikan sebanyak 168% dari tahun 2009, dan terjadi penurunan sebanyak 35% pada tahun Di Kelurahan Seketeng yang akan menjadi tempat penelitian juga termasuk kategori kelurahan endemis malaria, karena terjadi peningkatan yang signifikan sehingga peneliti ingin mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat sumbawa tentang pencegahan malaria dan bagaimana sikap mereka dalam pencegahannya. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah, Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria di Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat? 3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan malaria dengan angka kejadian penyakit malaria di Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk;mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Sumbawa tentang penyakit malaria, Mengetahui sikap masyarakat Sumbawa tentang pencegahan penyakit malaria, Mengetahui tentang kejadian penyakit malaria di Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat Sumbawa tentang pencegahan malaria dengan kejadian penyakit malaria, Mengetahui hubungan antara sikap masyarakat Sumbawa tentang pencegahan malaria dengan kejadian penyakit malaria. 3
4 B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitik yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. 5 Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan case control atau kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif. 7 Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 yang dilakukan di Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang pernah menderita malaria sebagai kelompok kasus dan yang tidak pernah menderita malaria sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel di Kelurahan Seketeng yaitu 40 penduduk yang pernah menderita malaria di UPT Puskesmas Unit 1 yang diambil pada bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012 dan yang tidak pernah menderita malaria sebanyak 40 penduduk yang merupakan masyarakat sekitar rumah responden yang pernah menderita malaria. Jika kasus dan kontrol 1:1 maka besar sampel secara keseluruhan adalah 80 penduduk. Penentuan dan pemilihan kelompok kasus dan kontrol menggunakan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik Total Sampling. Pada penelitian ini akan menggunakan data primer, yaitu data langsung didapatkan dari responden. Pengumpulan data akan dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden. Dalam kuesioner tersebut berisi pertanyaan yang lengkap dan terperinci. Sebelum mengisi kuesioner, responden harus menandatangani inform consent yang akan diberikan oleh peneliti kepada responden. Peneliti juga akan memberikan penjelasan kepada responden maksud dan tujuan dari penelitian ini dan bagaimana cara mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari beberapa instansi seperti puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan gambaran suatu peristiwa di suatu wilayah untuk melakukan studi pendahuluan. Data sekunder tersebut berupa data tentang angka kejadian penyakit malaria. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. 7 Analisis bivariat dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. 7 Uji statistik yang digunakan pada analisa penelitian ini dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau ini digunakan untuk mengetahui ada hubungan antara variabel independen dan dependen dimana kedua variabel dalam skala ordinal dengan rumus: = Keterangan : : Koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1< 1) : Jumlah rengking atas 4
5 : jumlah rengking bawah : Jumlah anggota sampel Untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05 sehingga jika nilai p < 0,05 maka hasil statistik bermakna atau signifikan, tetapi jika nilai p > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak signifikan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Seketeng. Kelurahan Seketeng terdiri dari 40 RT dan 10 RW dengan jumlah penduduk Jumlah perempuan 4.994, jumlah laki-laki dan jumlah kepala keluarga (KK) Masyarakat Seketeng yang berada di lingkungan ini rawan terkena malaria dan merupakan daerah endemis malaria. Topografi Kelurahan Seketeng diantaranya terdiri dari dataran rendah, sebagian wilayahnya terdapat hutan, dan rawa-rawa yang rentan menjadi sarang nyamuk Anopheles. Pada beberapa wilayah di Kelurahan Seketang juga banyaknya pencemaran seperti di daerah sekitar pasar. Pencemaran yang terjadi seperti timbunan sampah dan banyak genangan air menyebabkan timbulnya sarang nyamuk baru. 2. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan identitas yang melekat pada diri responden atau subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Seketeng Sumbawa sebanyak 80 orang yang terdiri dari 40 orang yang pernah menderita malaria dan 40 orang yang tidak pernah menderita malaria. Karakteristik responden penelitian diamati berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Data karakteristik responden dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis deskripsi karakteristik pada responden penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik Responden Pada Kejadian Malaria Masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB Karakteristik Frekuensi Persentase () Umur tahun 34 42,5% tahun 41 51,3% tahun 5 6,2% Jenis Kelamin Laki-laki 53 66,3% Perempuan 27 33,7% Pendidikan SD 23 28,8% SMP 26 32,5% SMA 24 30,0% Perguruan tinggi 7 8,7% 5
6 Pekerjaan IRT 6 7,5% Petani 39 48,8% Wirausaha 13 16,2% Swasta 17 21,3% PNS 5 6,2% Total ,0% Sumber: Data primer diolah Analisis Hasil Penelitian a. Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Penyakit Malaria Tabel 2. Hubungan Pengetahuan Tentang Pencegahan Penyakit Malaria dengan Kejadian Penyakit Malaria Pada Masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB Pengetahuan Kejadian Penyakit Malaria Tidak pernah Pernah 6 Total f % F % f % Tinggi 16 20,0 6 7, ,5 Sedang 22 27, , ,3 Rendah 2 2,5 3 3,8 5 6,3 Total 40 50, , ,0 Sumber: Data primer diolah 2012 P 0,257 0,019 Hasil analisis menunjukkan ada hubungan pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria pada masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis statistik analisis Kendall Tau diperoleh nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,257 dengan p value sebesar 0,019 (p<0,05). Dapat diartikan bahwa pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria mempunyai kontribusi terhadap penurunan kejadian malaria. Pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit malaria akan membentuk pemahaman yang benar tentang cara untuk mencegah malaria. Pemahaman inilah yang akan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya perilaku nyata dalam mencegah penyakit malaria, sehingga dapat menurunkan angka kejadian malaria. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 6 Berdasarkan hasil tabulasi silang diketahui sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan tinggi, tidak mengalami malaria sebesar (20%), sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan rendah sebagian besar mengalami malaria sebesar (3,8%). Hasil ini menunjukkan responden yang mempunyai pengetahuan baik sebagian besar tidak mengalami malaria, sedangkan yang berpengetahuan kurang sebagian besar mengalami malaria. Hal ini dapat dijelaskan, pengetahuan yang baik akan membentuk perilaku yang baik dalam pencegahan malaria sehingga dapat terhindar dari malaria dengan tingkat keeratan hubungan kategori rendah (nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,257). Artinya terdapat faktor yang mempengaruhi kejadian malaria selain pengetahuan.
7 Masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB yang berada di wilayah endemis malaria mempunyai potensi lebih tinggi untuk terjangkit malaria. Keadaan ini menuntut masyarakat Seketang mempunyai kemampuan dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit malaria. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan malaria agar terbentuk pengetahuan yang baik sebagai dasar untuk berperilaku untuk melakukan pencegahan malaria. Hal ini sesuai dengan sesuai dengan teori yang menyebutkan edukasi merupakan faktor terpenting dalam pencegahan malaria terutama di daerah endemis. 4 Pemerintah melalui Dinkes setempat telah mengupayakan peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat terutama tentang malaria. Hal ini dilakukan pemerintah dengan memberikan penyuluhanpenyuluhan kesehatan serta melalui sosialisasi melalui media promosi kesehatan yang dilakukan secara rutin. Peran dari tenaga kesehatan mempunyai peran yang penting dalam terbentuknya pengetahuan kesehatan pada masyarakat. sebelumnya, 3 Hasil penelitian mempunyai hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penelitian ada hubungan pengetahuan penderita malaria dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Kabupaten Sumba Tengah NTT. Hal ini menujukkan bahwa penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan faktor penting terbentuknya perilaku kesehatan. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki responden maka akan semakin baik keyakinan yang ada dalam diri responden terhadap upaya pencegahan malaria. Pengetahuan yang sudah mencapai tahapan aplikatif merupakan tahap dimana pengetahuan yang telah diyakini kebenarannya akan diaplikasikan dalam bentuk yang senyatanya. Hal ini sejalan dengan pendapat dari teori yang menyatakan pada tahap aplikatif berarti responden telah mampu menerapkan pengetahuannya dalam keadaan riil. 6 b. Hubungan sikap dengan kejadian penyakit malaria Tabel 3. Hubungan Sikap Tentang Pencegahan Penyakit Malaria dengan Kejadian Penyakit Malaria Pada Masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB Sikap Kejadian Penyakit Malaria Tidak pernah Pernah Total p f % f % f % Baik 23 28, , ,8 Cukup 16 20, , ,2 Kurang 1 1,2 3 3,8 4 5,0 Total 40 50, , ,0 Sumber: Data primer diolah ,278 0,012 Hasil analisis menunjukkan ada hubungan sikap tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria pada masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB. Dibuktikan dengan hasil analisis Kendall Tau diperoleh nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,278 dengan p value sebesar 0,012 (p<0,05). Hasil ini dapat diartikan sikap yang dimiliki masyarakat berhubungan dengan penurunan kejadian penyakit malaria. 7
8 Sikap merupakan bentuk respon yang menunjukkan dukungan atau tidak penolakan konsep tertentu. Sikap yang positif atau sikap yang mendukung menjadi dasar untuk melakukan tindakan yang benar sesuai dengan konsep yang telah dipercayai kebenarannya. Sikap inilah yang menjadi dasar terbentuknya perilaku nyata. Sesuai dengan teori yang menyebutkan sikap merupakan kencenderungan untuk bertindak yang masih tertutup. Semakin baik sikap yang dimiliki maka akan semakin baik perilaku yang terbentuk. 6 Hal tersebut didukung dengan hasil tabulasi silang dimana sebagian besar responden yang mempunyai sikap baik, tidak mengalami malaria sebesar (28,8%), sedangkan responden yang mempunyai sikap buruk sebagian besar mengalami malaria sebesar (3,8%). Masyarakat yang mempunyai sikap yang positif maka akan mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang benar dalam pencegahan penyakit malaria sehingga kejadian malaria dapat dicegah. Keeratan hubungan sikap dan kejadian malaria dalam kategori rendah (nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,278), artinya terdapat faktor lain yang mempengaruhi kejadian malaria selain sikap. Semakin baik sikap maka akan semakin baik kesiapan diri responden untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit malaria. Sikap positif yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk perilaku pencegahan malaria yang dimulai dari diri, keluarga dan pada lingkungan sekitar. Perilaku pencegahan malaria akan dapat terwujud apabila sebelumnya telah terbentuk sikap yang baik. Hal ini sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa sikap merupakan salah satu faktor dasar pembentuk perilaku. 5 Sikap positif masyarakat Seketeng diantaranya ditunjukkan dari respon yang positif terhadap pencegahan malaria yang dilakukan dengan partisipasi aktif dalam kegiatan bersih desa yang dilakukan secara berkala. Masyarakat selalu berperan aktif bekerjasama dengan masyarakat lain untuk bergotong royong melakukan bersih desa yang dilakukan seminggu sekali. Sikap positif terhadap pencegahan malaria ditunjukkan juga dengan upaya masyarakat meminta bantuan kelambu kepada pemerintah sebagai sikap nyata mencegah malaria. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneli sebelumnya dengan kesimpulan penelitian ada hubungan sikap masyarakat tentang malaria dengan kejadian malaria di Desa Popmam Puskesmas Oemeu (p=0,007). Kesamaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, berimplikasi bahwa sikap mempunyai kontribusi nyata dalam terbentuknya perilaku pencegahan malaria. 2 Sikap merupakan suatu bentuk kesiapan dan kecenderungan untuk melakukan tindakan. Sikap positif responden terhadap pencegahan penyakit malaria menunjukkan bahwa responden mempunyai keyakinan bahwa malaria merupakan penyakit yang berat, sulit untuk diberantas tetapi dapat dicegah melalui berbagai upaya pencegahan sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. Hal inilah yang akan membentuk tindakan nyata dalam pencegahan malaria sehingga kejadian penyakit malaria dapat ditekan jumlahnya. Hal ini didukung dengan teori yang disebutkan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu kepercayaan, keyakinan emosional dan kecenderungan untuk bertindak. 6 8
9 D. KETERBATASAN PENELITIAN Keterbatasan penelitian ini yaitu analisis data penelitian hanya sampai pada analisis bivariat dan belum melakukan analisis data pada tingkat analisis multivariate. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Tingkat pengetahuan masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 66,3%. b. Sikap tentang pencegahan penyakit malaria pada masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB sebagian besar dalam kategori cukup sebesar 51,2%. c. Kejadian penyakit malaria di Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB sebanyak 40 kasus atau 50% dari total sampel penelitian. d. Ada hubungan antara pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria pada masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB (nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,257 dengan p value sebesar 0,019). e. Ada hubungan antara sikap tentang pencegahan penyakit malaria dengan kejadian penyakit malaria pada masyarakat Kelurahan Seketeng Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa NTB (nilai koefisien korelasi ( ) sebesar 0,278 dengan p value sebesar 0,012). 2. Saran a. Bagi Institusi Pendidikan Menambah bahan informasi dan referensi berkaitan dengan pengetahuan, sikap pencegahan malaria dan kejadian malaria, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan kajian dan penelitian ilmiah mahasiswa pada materi yang samas. b. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit malaria melalui berbagai sumber informasi, kajian literatur pustaka, maupun berdiskusi dengan ahli yang dapat memberikan manfaat terhadap praktik asuhan keperawatan atau pengembangan kajian ilmiah. c. Bagi Dinkes Sumbawa Besar Menerapkan kebijakan peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat terutama tentang malaria melalui program edukasi, pendidikan kesehatan, penyuluhan maupun konseling sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. d. Bagi Puskesmas Unit I Kecamatan Sumbawa Meningkatkan pelayanan terutama pada program pendidikan kesehatan kepada masyarakat sebagai ujung tombak pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, terutama berkaitan dengan malaria. 9
10 e. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat mengembangkan penelitian dengan melanjutkan melakukan analisis data pada tingkat analisis multivariat dan melakukan penelitian pada variabel lain yang mempengaruhi kejadian malaria, seperti sikap dan perilaku tenaga kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi dan sebagainya. 10
11 DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes Kabupaten Sumbawa Angka Kejadian Penyakit Malaria. Sumbawa Besar. Nusa Tenggara Barat. 2. Fretis, A Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria Dengan Kejadian Malaria di Desa Popnam Wilayah Puskesmas Oemeo Kabupaten Timor Tengah Utara-Utara, NTT. Yogyakarta. Skripsi Universitas Gajah Mada. 3. Lende, V Hubungan Pencegahan Penderita Malaria Dengan Kepatuhan Minum Obat di Puskesmas Wairasa Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Skripsi. Universitas Respati. Yogyakarta 4. Nugroho, Agung et al (editor). (2010). Malaria dari Molekul ke Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC. 5. Notoatmodjo, S Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 8. Puskesmas Unit 1 Kecamatan Sumbawa (2011). Angka Kejadian Penyakit Malaria. Sumbawa Besar. Nusa Tenggara Barat 9. Susana, Dewi Dinamika Penularan Malaria. Jakarta: Universitas Indonesia 10. Widoyono Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga 11
PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Christ Victor Rawis*, Wulan P. J. Kaunang**, Max Tulung*
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciPromotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN PALU TIMUR KOTA PALU 1) DaraSuci 2) NurAfni Bagian Epidemiologi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan Indonesia sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut, pembangunan kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KELAMBsU, REPELLENT,
PENGARUH PENGGUNAAN KELAMBsU, REPELLENT, BAHAN ANTI NYAMUK DAN KEBIASAAN KELUAR RUMAH MALAM HARI TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DESA LOBU DAN LOBU II KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN
Lebih terperinciABSTRAK MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN
ABSTRAK MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2011-2012 Owymardyan Yusel Manafe, 2013, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : H. Edwin Setiabudi,dr.,SpPD-KKV
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit malaria masih mendominasi masalah kesehatan di masyarakat dunia, menurut laporan WHO tahun 2009 ada 109 negara endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciABSTRAK. Helendra Taribuka, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDUDUK TERHADAP TINGGINYA PREVALENSI PENYAKIT MALARIA DI DESA MESA KECAMATAN TNS (TEO NILA SERUA) KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2010 Helendra Taribuka,
Lebih terperinciGambaran Infeksi Malaria di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Periode Januari Desember 2012
Gambaran Infeksi di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Periode Januari Desember 2012 Nugraheni Maraelenisa Letelay 1, Ellya Rosa Delima 2 1. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis Univariat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN KEMA, KABUPATEN MINAHASA UTARA FACTORS RELATED TO MALARIA PREVALENCE IN KEMA SUB DISTRICT NORTH MINAHASA DISTRICT Andreuw R. Sagay 1,
Lebih terperinciFaktor-faktor kejadian malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 20 Sri Wahyunigtyas Syahrain*Nova H. Kapantow,*Woodford B.S.Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dunia yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan dan berinteraksi, ketiga nya adalah host, agent dan lingkungan. Ketiga komponen ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium. Parasit ini hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini tersebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Nyamuk anopheles hidup di daerah tropis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Penyakit malaria
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Penyakit malaria tersebar hampir di seluruh dunia yaitu antara garis 60 lintang utara dan 40 lintang selatan, meliputi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciAl Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman
Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman 44-48 44 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP,TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR TAHUN 2011
Lebih terperinciRisk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data)
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 4, Desember 2013 Hal : 175-180 Penulis : 1. Junus Widjaja 2. Hayani Anastasia 3. Samarang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Kayubulan Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi, diperkirakan pada 2009 dari 225
Lebih terperinciOleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH
Artikel Article : Hubungan Antara Keluar Malam Dan Pengetahuan Tentang Malaria Pada Masyarakat Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 : The Relationship Between Night
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium
Lebih terperinciThe Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013
Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Evi Susanti 1), Tanto Hariyanto 2), Ragil Catur Adi 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus
Lebih terperinciKata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ARTGA MILA ARDHITA 080201044 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciMarieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract
551 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 1, NOMOR 1 JUNI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DENGAN PERILAKU PEMBUANGAN DAHAK DI PUSKESMAS REWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYUMBA PROVINSI SULAWESI TENGAH
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYUMBA PROVINSI SULAWESI TENGAH Fien Lumolo 2 Odi R. Pinontoan 2 Joy M. Rattu Program Studi Epidemiologi Pascasarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES
122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG
HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG Adhiana Aysha Rohman 1), Syamsulhuda 2), Anung Sugihantono 3) Bagian Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap ketahanan nasional, resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA) Her Endah Prasetyowati her_endah@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA LUHU KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN Ade Rahmatia Podungge
Summary GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA LUHU KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Ade Rahmatia Podungge NIM : 841 409 002 Program Studi Ilmu Keperawatan Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENYAKIT MALARIA SERTA PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH MASYARAKAT PERUMAHAN ADAT DI KECAMATAN KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT - NTT SKRIPSI Oleh Thimotius
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Slamet Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 215 Anggun Wiwi Sulistin*, I Nyoman Widajadnya** *Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN 1 Triana Uminingsih 2 Novita Sekarwati trianaumi@gmail.com 1,3 Prodi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah salah satu penyakit menular paling umum dan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Malaria disebabkan oleh parasit yang disebut Plasmodium, yang ditularkan
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LAMBRO BILEU KECAMATAN KOTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Malaria masih menjadi salah satu penyebab kematian di dunia. Menurut laporan WHO, kejadian malaria di dunia telah mengalami penurunan. Sebanyak 57 negara
Lebih terperinciRezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak
Level of Education and Knowledge of Occupants in Correlation with Prevention of Dengue Haemorrhagic Fever in Desa Kemiri, Kertajaya, Karawang on 2016 Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1 1Program Studi Kedokteran,
Lebih terperinciPERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA 1 Melisa Pantow 2 Josef S. B. Tuda 2 Angle Sorisi 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA PADA MASYARAKAT (Observasi Analitik di Desa Gunung Raya)
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPERCAYAAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA PADA MASYARAKAT (Observasi Analitik di Desa Gunung Raya) Sudayat Sudarmawan¹, Lenie Marlinae², Dian Rosadi³
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT This study aimed to look at the picture of the
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Lilis Afrikayanti 1, Ninuk Sri Hartini 2, Sri Rahayu 3
Lebih terperinciARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KELUARGA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG ASSOSIATION
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES
HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES sp. DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TUMINTING KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Gabriella P. Talumewo*, Nova H.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Limboto Barat Barat Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini ber di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case
27 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control, yaitu dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciPromotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DATARAN BULAN KECAMATAN AMPANA TETE KABUPATEN TOJO UNA UNA 1) Rizal Sidiki, 2) Indro Subagyo, 3) Muhammad Jufri 1,3) Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue/dbd merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG
GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG Dwi Astuti *), Artika Nurrahima **), Purnomo ***) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH : SERI ASTUTI HASIBUAN NIM. 101000322
Lebih terperinciPENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Mohamad Judha Staf pengajar Fakultas Ilmu kesehatan Universitas
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF THE FAMILY ON FAMILY TASK IN HEALTH AND THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICE AT PANDAK II HEALTH CENTER BANTUL
RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF THE FAMILY ON FAMILY TASK IN HEALTH AND THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICE AT PANDAK II HEALTH CENTER BANTUL Suwarsi Background: The utilization of health service by the
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG Istiqomah, Syamsulhuda BM, Besar Tirto Husodo Peminatan Pendidikan
Lebih terperincikematian, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti bayi, balita dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit malaria masih merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di negara berkembang maupun di negara yang sudah maju di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular merupakan penyakit yang ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular menjadi masalah kesehatan yang besar hampir di semua negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 2,5 milyar manusia yang merupakan 2/5 dari penduduk dunia mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya sekitar 50 sampai 100 juta penderita
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014
ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 Maria Justitia Parantika, 2014 Pembimbing I : Dr. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Kurang lebih satu miliar penduduk dunia pada 104 negara (40%
Lebih terperinciDESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF THE PEOPLE AT NANJUNG VILLAGE RW 1 MARGAASIH DISTRICT BANDUNG REGENCY WEST JAVA ABOUT FILARIASIS
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI RW 1 DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT TENTANG FILARIASIS TAHUN 2014 DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF
Lebih terperinciSummery ABSTRAK. Kata kunci : Malaria, Lingkungan Fisik Kepustakaan 16 ( )
Summery ABSTRAK Nianastiti Modeong. 2012. Deskripsi Lingkungan Fisik Daerah Endemik Malaria di Desa Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciFajarina Lathu A INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG MENOPAUSE DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI KE ISTRI PADA MASA MENOPAUSE DI DUSUN SOROWAJAN KELURAHAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Fajarina Lathu A INTISARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibat yang paling fatal bagi penderita yaitu kecacatan permanen yang sangat. mengganggu produktivitas (Widoyono, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda, penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan sub tropis yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUTIARA THEO THERRA AWK 080201146 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA
45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,
Lebih terperinciSkripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANA RARA KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadikannya
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciYurike Gitanurani¹, Dina Dwi Nuryani² Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati
Hubungan Pemakaian Kelambu, Kebiasaan Begadang dan Penggunaan Obat Nyamuk dengan Kejadian di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 Yurike Gitanurani¹,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas penyebarannya.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK ( DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG) CORELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF
Lebih terperinciTajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA YANG BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA MAWAR KELURAHAN PARIT LALANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELINTANG KOTA PANGKALPINANG Tajudin Jurusan Keperawatan,
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE
HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rien Ariani 201510104286 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciMaria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENDERITA TUBERKULOSIS TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS ATAPUPU KABUPATEN BELU RELATIONSHIP BETWEEN PATIENT
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe
PENEL ITIAN Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Taufik Randy, * Ronald Ottay, Henry Palandeng Abstract: Background: Malaria is a contagious
Lebih terperinci