4. Bahwa alasan Pemohon untuk berpoligami adalah:

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor:11/Pdt.G/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara permohonan izin poligami, antara : PEMOHON umur 78 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat tinggal di KOTA SOLOK, sebagai Pemohon; Melawan : TERMOHON, umur 70 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KOTA SOLOK,, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon, dan Calon Isteri kedua Pemohon; Setelah memeriksa semua bukti-bukti dalam perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 03 Januari 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Solok, Nomor: 11/Pdt.G/2011/PA.Slk, tanggal 03 Januari 2011 telah mengajukan permohonan izin poligami terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 7 Agustus 1957, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat kediaman bersama di Solok dan selama pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dikaruniai delapan orang anak; 3. Bahwa Pemohon hendak menikah lagi (poligami) dengan seorang perempuan nama : CALON MEMPELAI PEREMPUAN, Umur 37 tahun, agama Islam, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Tempat kediaman di KOTA SOLOK, sebagai "CALON ISTRI KEDUA PEMOHON"; 4. Bahwa alasan Pemohon untuk berpoligami adalah:

2 a. Isteri pertama Pemohon tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri (nafkah bathin); b. Isteri Pemohon dalam keadaan sakit strok; c. Pemohon sangat khawatir akan melakukan perbuatan yang menyimpang; 5. Bahwa Pemohon mampu memenuhi kebutuhan hidup isteri-isteri Pemohon, karena Pemohon bekerja sebagai pedagang pakaian jadi dengan penghasilan setiap bulannya rata-rata sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah); 6. Bahwa Pemohon sanggup berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon; 7. Bahwa Termohon dan pihak keluarga Termohon menyatakan tidak keberatan apabila Pemohon menikah lagi dengan calon isteri kedua Pemohon tersebut; 8. Bahwa calon isteri kedua Pemohon dan pihak keluarga calon isteri kedua Pemohon menyatakan rela atau tidak keberatan apabila Pemohon menikah dengan calon isteri kedua Pemohon; 9. Bahwa calon isteri kedua Pemohon menyatakan tidak akan mengganggu gugat harta benda yang sudah ada selama ini, melainkan tetap utuh sebagai harta bersama antara Pemohon dengan Termohon; 10. Bahwa antara Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon tidak ada larangan melakukan perkawinan, baik menurut syariat Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni: a. Calon isteri kedua Pemohon dengan Termohon bukan saudara dan bukan sesusuan, begitupun antara Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon; b. Calon isteri kedua Pemohon berstatus janda dalam usia 37 tahun dan tidak terikat pertunangan dengan laki-laki lain; c. Wali nikah calon isteri kedua Pemohon (Nama: WALI NIKAH CALON ISTRI KEDUA PEMOHON) bersedia untuk menikahkan Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon; 11. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; Hlm. 2 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

3 2. Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk menikah lagi (poligami) dengan calon isteri kedua Pemohon bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri ke persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk mengahadap di persidangan sebagaimana relas panggilan Nomor: 11/Pdt.G/2011/PA.Slk, tanggal 06 Januari 2011, tanggal 17 Januari 2011, tanggal 21 Januari 2011, dan tanggal 31 Januari 2011 sedangkan ketidak hadiran Termohon tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa, selanjutnya Ketua Majelis menasehati Pemohon agar mengurungkan niatnya berpoligami, tetapi tidak berhasil; Bahwa, mediasi melalui mediator tidak dapat dilaksanakan karena Termohon tidak pernah hadir di persidangan; Bahwa, kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon, dan Pemohon menambahkan agar Pengadilan menetapkan harta bersama Pemohon dengan Termohon adalah: 1. Sebuah rumah permanent lantai 2 (dua) yang terletak di KOTA SOLOK yang berbatasan dengan: - Sebelah Utara: KOTA SOLOK; - Sebelah Selatan : KOTA SOLOK; - Sebelah Barat: KOTA SOLOK; - Sebelah Timur Mesjid DI KOTA SOLOK; yang dibangun di atas tanah Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak PEMOHON yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK dengan SHM No. NOMOR TAHUN 1973; 2. Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; Bahwa, calon isteri kedua Pemohon telah dihadirkan dipersidangan, yang mengaku bernama: CALON ISTRI KEDUA PEMOHON, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di KOTA SOLOK; dan atas pertanyaan Majelis menerangkan sebagai berikut: Hlm. 3 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

4 - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Pemohon telah melamarnya untuk dijadikan isteri kedua Pemohon; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) menyatakan setuju dan rela dijadikan isteri kedua oleh Pemohon sepanjang dibenarkan peraturan perundang-undangan; - Bahwa perkawinan Pemohon dengan dia (calon isteri kedua Pemohon) telah dibicarakan antar keluarga, dan keluarga menyatakan rela atau tidak keberatan apabila Pemohon menikah dengan dia (calon isteri kedua Pemohon); - Bahwa Pemohon dengan dia (calon isteri kedua Pemohon) bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan dengan Termohon; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) berstatus janda yang telah bercerai mati dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA CALON ISTRI KEDUA PEMOHON: - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) sedang tidak terikat pertunangan dengan laki-laki lain; - Bahwa wali nikah dia (calon isteri kedua Pemohon) bersedia menikahkan dia (calon isteri kedua Pemohon) dengan Pemohon; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) mengetahui Termohon menderita penyakit stroke (tidak bisa berjalan dan berbicara) sejak beberapa tahun yang lalu; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) sudah mengetahui penghasilan Pemohon yaitu sekitar Rp ,- (lima juta rupiah ) perbulan yang didapatnya dari tunjangan anak-anaknya ditambah dengan hasil kontrakan toko; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) yakin Pemohon dapat berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon nanti; - Bahwa dia (calon isteri kedua Pemohon) sudah mengetahui harta bersama Pemohon dengan Termohon yang menjadi harta bersama Pemohon dengan Termohon dan dia (calon isteri kedua Pemohon) tidak akan mengganggu gugat harta tersebut; Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat dan saksi-saksi sebagai berikut: A. Bukti Surat: Hlm. 4 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

5 1. Asli Surat Izin menikah dari TERMOHON tanggal 03 Januari 2011 dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P1); 2. Asli Surat pernyataan Penghasilan tanggal oleh Pemohon 14 Januari 2011 dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P2); 3. Asli Surat pernyataan Berlaku Adil oleh Pemohon tanggal 14 Januari 2011 dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P3); 4. Asli Surat Keterangan Sakit atas nama TERMOHON tanggal 28 Januari 2011 yang dikeluarkan oleh Dokter Puskesmas KABUPATEN SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tan`a pada surat tersebut dengan tanda (P4); 5. Foto kopi Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak PEMOHON yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK tanggal dengan SHM No. NOMOR TAHUN 1973 dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P5); 6. Foto kopi Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) atas nama Penjamin PEMOHON yang dikeluarkan oleh BANK Cabang Solok tanggal 19 Februari 2009 dengan Anggunan Kredit: Tanah/Bangunan dengan SHM No. NOMOR an PEMOHON dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P6); 7. Foto kopi Bukti Pembayaran Sewa Kios An TERMOHON tanggal 23 Januari 2009 dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, kemudian Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P7); B. Bukti Saksi: 1. SAKSI I, umur 55 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokonya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan (Termohon) isteri Pemohon yang bernama TERMOHON karena saksi RW di tempat tinggal Pemohon; Hlm. 5 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

6 - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah sekitar tahun 1957 di SOLOK; - Bahwa Pemohon dengan Termohon setelah menikah membina rumah tangga di Solok dan telah dikaruniai anak sebanyak 8 (delapan) orang; - Bahwa Pemohon hendak menikah lagi (Poligami) dengan seorang perempuan bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN; - Bahwa Pemohon telah melamarnya untuk dijadikan isteri kedua, dan calon isteri kedua Pemohon menyatakan setuju dan rela dijakan isteri kedua oleh Pemohon sepanjang dibenarkan peraturan perundang-undangan; - Bahwa perkawinan Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon telah dibicarakan antar keluarga, dan keluarga menyatakan rela atau tidak keberatan apabila Pemohon menikah dengan calon isteri kedua Pemohon tersebut; - Bahwa Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan; - Bahwa calon isteri kedua Pemohon bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan dengan Termohon; - Bahwa calon isteri kedua Pemohon berstatus janda yang telah bercerai mati dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA CALON ISTRI KEDUA PEMOHON TANGGAL 09 September 2010: - Bahwa calon isteri kedua Pemohon sedang tidak terikat pertunangan dengan laki-laki lain; - Bahwa wali nikah calon isteri kedua Pemohon bersedia menikahkan calon isteri kedua Pemohon dengan Pemohon; - Bahwa saksi mengetahui Termohon menderita penyakit stroke (tidak bisa berjalan dan berbicara) sejak beberapa tahun yang lalu; - Bahwa saksi mengetahui penghasilan Pemohon yaitu sekitar Rp ,- (lima juta rupiah ) perbulan yang didapatnya dari tunjangan anak-anaknya ditambah dengan hasil kontrakan toko; - Bahwa saksi yakin Pemohon dapat berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon nanti; - Bahwa saksi mengetahui harta bersama Pemohon dengan Termohon yang menjadi harta bersama Pemohon dengan Termohon yaitu ada berupa sebuah rumah dan Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; - Bahwa keterangan saksi tersebut berdasarkan penglihatan, pendengaran, dan pengalaman saksi sendiri; Hlm. 6 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

7 Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon menerima dan membenarkannya; 2. SAKSI II, umur 46 tahun; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan (Termohon) isteri Pemohon yang bernama TERMOHON karena Pemohon adalah mertua laki-laki saksi; - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah sekitar tahun 1957 di Solok; - Bahwa Pemohon dengan Termohon setelah menikah membina rumah tangga di Solok dan telah dikaruniai anak sebanyak 8 (delapan) orang; - Bahwa Pemohon hendak menikah lagi (Poligami) dengan seorang perempuan bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN; - Bahwa Pemohon telah melamarnya untuk dijadikan isteri kedua, dan calon isteri kedua Pemohon menyatakan setuju dan rela dijakan isteri kedua oleh Pemohon sepanjang dibenarkan peraturan perundang-undangan; - Bahwa perkawinan Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon telah dibicarakan antar keluarga, dan keluarga menyatakan rela atau tidak keberatan apabila Pemohon menikah dengan calon isteri kedua Pemohon tersebut; - Bahwa Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan; - Bahwa calon isteri kedua Pemohon bukan saudara dan bukan pula saudara sesusuan dengan Termohon; - Bahwa calon isteri kedua Pemohon berstatus janda yang telah bercerai mati dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA CALON ISTRI KEDUA PEMOHON TANGGAL 09 September 2010: - Bahwa calon isteri kedua Pemohon sedang tidak terikat pertunangan dengan laki-laki lain; - Bahwa wali nikah calon isteri kedua Pemohon bersedia menikahkan calon isteri kedua Pemohon dengan Pemohon; - Bahwa saksi mengetahui Termohon menderita penyakit stroke (tidak bisa berjalan dan berbicara) sejak beberapa tahun yang lalu; - Bahwa saksi mengetahui penghasilan Pemohon yaitu sekitar Rp ,- (lima juta rupiah ) perbulan yang didapatnya dari tunjangan anak-anaknya ditambah dengan hasil kontrakan toko; Hlm. 7 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

8 - Bahwa saksi yakin Pemohon dapat berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon nanti; - Bahwa saksi mengetahui harta bersama Pemohon dengan Termohon yang menjadi harta bersama Pemohon dengan Termohon yaitu ada berupa sebuah rumah dan Toko di RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; - Bahwa keterangan saksi tersebut berdasarkan penglihatan, pendengaran, dan pengalaman saksi sendiri; Bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon menerima dan membenarkannya; Bahwa, selanjutnya Pemohon dalam kesimpulannya menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan mohon putusan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri ke persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara patut untuk menghadap di persidangan, sedangkan ketidakhadiran Termohon tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah oleh karena itu Termohon harus dinyatakan tidak hadir; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk berpoligami tetapi tidak berhasil, dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan karena Termohon tidak pernah hadir ke persidangan; Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan Izin Polgami dengan seorang perempuan bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN dengan alasan: Termohon selaku isteri pertama Pemohon tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri (nafkah bathin), Termohon dalam keadaan sakit strok, Pemohon sangat khawatir akan melakukan perbuatan yang menyimpang, dan juga Pemohon mampu memenuhi kebutuhan hidup isteri-isteri Pemohon dengan penghasilan setiap bulannya sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah), serta Pemohon sanggup berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon dan selama dalam perkawinan tersebut Pemohon dengan Termohon telah mempunyai harta bersama berupa rumah dan toko sehingga Pemohon menuntut agar Majelis Hakim memberi Hlm. 8 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

9 izin Pemohon berpoligami dan menetapkan harta Pemohon dengan Termohon sebagai harta bersama atau seperti tersebut di duduk perkaranya di atas; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon, Termohon tidak ada memberikan jawaban karena tidak pernah hadir kepersidangan; Menimbang, bahwa calon isteri kedua Pemohon yang bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN telah hadir di persidangan dan menyatakan bersedia menjadi isteri kedua Pemohon dan mengenai rencana pernikahan dengan Pemohon telah dibicarakan antar keluarga dan telah disetujui; Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya telah mengajukan alat bukti surat (P1 sampai dengan P7) dan alat bukti saksi di persidangan, serta Majelis mempertimbangkannya, sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti (P1) adalah Surat Izin menikah dari TERMOHON selaku Termohon, yang membuktikan TERMOHON selaku Termohon mengizinkan PEMOHON selaku Pemohon menikah lagi; Menimbang, bahwa bukti (P2) adalah Surat pernyataan Penghasilan dari Pemohon yang membuktikan Pemohon mampu menjamin keperluan-keperluan hidup terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka; Menimbang, bahwa bukti (P3) adalah Surat pernyataan Berlaku Adil dari Pemohon bahwa Pemohon akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka; Menimbang, bahwa bukti (P4) adalah Surat Keterangan Sakit atas nama TERMOHON yang dikeluarkan oleh Dokter Puskesmas KABUPATEN SOLOK dan surat bukti tersebut telah membuktikan Termohon menderita Strok (tidak bisa berjalan dan bicara) sejak tanggal 20 September 2008 sampai sekarang; Menimbang, bahwa bukti (P5) adalah Foto kopi Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak PEMOHON yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK, dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, tetapi Majelis tidak dapat mencocokannya dengan aslinya karena sedang menjadi anggunan Kredit di BANK Cabang Solok, yang terbukti dalam bukti (P6); Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P5 dan P6) terbukti Pemohon memiliki sebidang tanah perumahan diatasnya berdiri sebuah rumah semi permanent; Menimbang, bahwa bukti (P7) adalah Foto kopi Bukti Pembayaran Sewa Kios An TERMOHON yang membuktikan Termohon memiliki Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; Hlm. 9 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

10 Menimbang, bahwa saksi- saksi yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formil dan syarat materil alat bukti saksi sebagaimana tersebut dalam duduk perkara di atas dengan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa adapun syarat formil alat bukti saksi yang telah terpenuhi tersebut adalah diantaranya saksi yang diajukan tersebut telah memberikan keterangan di depan sidang Pengadilan, bukan orang yang dilarang untuk didengar sebagai saksi dan telah mengangkat sumpah menurut agama yang dipeluknya; Menimbang, bahwa selanjutnya syarat materil alat bukti saksi yang telah terpenuhi adalah keterangan saksi tersebut telah diberikan mengenai peristiwa yang dialami, didengar, dilihat sendiri oleh saksi dan bersumber dari pengetahuan yang jelas serta telah saling bersesuaian satu dengan yang lainnya (dengan dalil-dalil permohonan Pemohon); Menimbang, bahwa oleh karena saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formal dan materil alat bukti saksi maka Majelis menilai keterangan saksi tersebut dapat diterima sebagai alat bukti untuk membuktikan dalil-dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa bila dalil-dalil permohonan Pemohon dihubungkan dengan keterangan calon isteri Pemohon, bukti surat (P1-P7) dan keterangan para saksi Pemohon, ditemukan fakta-fakta yang dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri yang sah menikah pada tanggal 07 Agustus 1957; b. Bahwa Termohon tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri karena dalam keadaan sakit strok sejak tanggal 20 September 2008 sampai sekarang; c. Bahwa Termohon mengizinkan Pemohon menikah lagi (berpoligami) dengan CALON MEMPELAI PEREMPUAN (yang dibuat secara tertulis); d. Bahwa Pemohon telah mengenal calon isteri kedua Pemohon dan telah di musyawarahkan dengan keluarga Pemohon, Termohon dan calon isteri kedua Pemohon sehingga seluruh keluarga menyetujuinya; e. Bahwa Pemohon mampu memenuhi kebutuhan hidup isteri-isteri mereka dengan penghasilan sekitar Rp ,- (Lima juta) perbulan; f. Bahwa Pemohon sanggup berlaku adil terhadap isteri-isteri Pemohon; g. Bahwa Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon tidak ada larangan melakukan perkawinan baik menurut Syariat Islam maupun peraturan perundangan-undamngan yang berlaku; h. Bahwa harta bersama Pemohon dengan Termohon adalah: Hlm. 10 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

11 1. Sebuah rumah permanent lantai 2 (dua) yang terletak di KOTA SOLOK yang berbatasan dengan: - Sebelah Utara: KOTA SOLOK; - Sebelah Selatan : KOTA SOLOK; - Sebelah Barat: KOTA SOLOK; - Sebelah Timur Mesjid DI KOTA SOLOK; yang dibangun diatas tanah Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak MUCHTAR IS MALIN SUTAN yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK dengan SHM No. 181 tanggal 02 Juli 1973; 2. Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; Menimbang, bahwa Majelis sebelum mempertimbangkan pokok perkara (permohonan Pemohon untuk berpoligami) terlebih dahulu mempertimbangkan halhal sebagai berikut: Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 perkawinan menganut asas monogami, dan ayat (2) nya menyatakan Pengadilan dapat memberi izin kepada seseorang untuk beristeri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan; Menimbang, bahwa menurut pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 40 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 menyatakan apabila seorang suami bermaksud untuk beristeri lebih dari seorang maka ia wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya; Menimbang, bahwa pemberian izin berpoligami ada yang bersifat fakultatif maksudnya bila salah satu persyaratan tersebut dapat dibuktikan, Pengadilan Agama dapat memberi izin poligami dan ada pula yang bersifat kumulatif maksudnya Pengadilan Agama dapat memberi izin poligami apabila semua persyaratan tersebut telah terpenuhi; Menimbang, bahwa pemberian izin berpoligami yang bersifat fakultatif telah diatur dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor 1Tahun 1974 dan pasal 57 Kompilasi Hukum Islam, yang isinya: Pengadilan Agama hanya memberi izin kepada seorang suami yang akan beristeri lebih dari seorang apabila : a. Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri. b. Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan. c. Isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Menimbang, bahwa pemberian izin berpoligami yang bersifat kumulatif diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 57 Hlm. 11 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

12 Kompilasi Hukum Islam, yang isinya; Untuk dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan Agama, harus dipenuhi syarat-syarat berikut : a. Adanya persetujuan dari isteri/isterti-isteri. b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka. c. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka. Menimbang, bahwa disamping pemberian izin berpoligami yang bersifat fakultatif dan kumulatif di atas juga tidak ada larangan kawin antara calon suami dengan calon isteri kedua, sebagaimana diatur dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo pasal 39 sampai dengan Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa bila ketentuan hukum sebagaimana disebutkan diatas, dihubungkan dengan fakta-fakta dalam perkara ini sebagaimana telah dirumuskan diatas, maka Majelis mempertimbangkannya, sebagai berikut : Menimbang, bahwa syarat fakultatif yang menjadi alasan Pemohon berpoligami yang telah terpenuhi oleh Pemohon adalah Termohon (isteri pertama Pemohon) tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri, karena dalam keadaan sakit strok yang tidak bisa berjalan dan bicara sejak tanggal 20 September 2008 sampai sekarang hal ini terbukti dari bukti (P4) dan keterangan para saksi Pemohon; Menimbang, bahwa terhadap syarat kumulatif tentang persetujuan isteri telah terbukti berdasarkan bukti (P1) yaitu Termohon telah mengizinkan Pemohon menikah lagi dengan perempuan lain yang bernama CALON MEMPELAI PEREMPUAN, dan kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka. Terbukti berdasarkan bukti (P2). Sedangkan jaminan suami akan berlaku adil telah terbukti berdasarkan bukti (P3) yaitu Pemohon membuat pernyataan akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak mereka; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim menilai Pemohon melakukan poligami telah memenuhi persyaratan fakultatif dan kumulatif hal ini sesuai dengan maksud Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974 dan Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, jo pasal 57 dan 58 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa terhadap ketentuan ada larangan kawin antara Pemohon dengan calon isteri keduanya, sebagaimana diatur dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 dan pasal 39 sampai dengan pasal 44 Kompilasi Hukum Islam dari fakta dipersidangan tidak ada ditemukan adanya larangan kawin antara Hlm. 12 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

13 Pemohon dengan calon isteri kedua Pemohon baik akibat hubungan darah, sesusuan larangan lainnya; Menimbang, bahwa disamping syarat-syarat diatas telah terbukti pula keluarga Pemohon, Termohon dan calon isteri Pemohon telah menyetujui Pemohon menikah lagi dengan calon isteri kedua Pemohon (CALON MEMPELAI PEREMPUAN) hal tersebut membuktikan telah sejalan dengan ketentuan pasal 3 ayat (2) Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas permohonan Pemohon untuk berpoligami menurut Majelis telah sesuai ketentuanketentuan pasal 3 ayat (2),Pasal 4 ayat (2), Pasal 5 ayat (1) dan pasal 8 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, jo 40 dan 41 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 39 sampai dengan pasal 44, pasal 55 sampai dengan pasal 58 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon untuk diberi izin berpoligami dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon untuk ditetapkan harta bersamanya dengan Termohon seperti tersebut diatas Majelis akan mempertimbangkannya sebagai berikut: Menimbang, bahwa harta bersama dalam hal suami beristri lebih dari satu orang, telah diatur dalam Pasal 94 Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi pasal tersebut harus dipahami sebagaimana diuraikan di bawah ini; Menimbang, bahwa harta yang diperoleh oleh suami selama dalam ikatan perkawinan dengan istri pertama, merupakan harta bersama milik suami dan istri pertama. Sedangkan harta yang diperoleh suami selama dalam ikatan perkawinan dengan istri kedua dan selama itu pula suami masih terikat perkawinan dengan istri pertama, maka harta tersebut merupakan harta bersama milik suami, istri pertama dan istri kedua. Demikian pula halnya sama dengan perkawinan kedua apabila suami melakukan perkawinan dengan istri ketiga dan keempat; Menimbang, bahwa harta bersama Pemohon dengan Termohon yang didalilkan oleh Pemohon berdasarkan bukti-bukti P5, P6 dan P7 serta keterangan dua orang saksi Pemohon sebagaimana yang telah dipertimbangkan diatas maka harta bersama Pemohon dengan Termohon telah terbukti adanya dan telah sesuai dengan pasal 94 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu telah dapat ditetapkan harta bersama Pemohon dengan Termohon sebelum menikah dengan calon isteri kedua Pemohon, yaitu: a. Sebuah rumah permanent lantai 2 (dua) yang terletak di KOTA SOLOK tasan dengan: - Sebelah Utara: KOTA SOLOK; Hlm. 13 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

14 - Sebelah Selatan : KOTA SOLOK; - Sebelah Barat: KOTA SOLOK; - Sebelah Timur Mesjid DI KOTA SOLOK; yang dibangun diatas tanah Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak MUCHTAR IS MALIN SUTAN yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK dengan SHM No. 181 tanggal 02 Juli 1973 ; b. Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; Menimbang, oleh karena Termohon tidak pernah hadir kepersidangan maka permohonan Pemohon dapat diputus dengan verstek (dengan tanpa hadirnya Tergugat) sesuai dengan pasal 149 R.Bg; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon untuk membayarnya; Mengingat segala ketentuan perundangan-perundangan yang berlaku serta hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini. M E N G A D I L I 1. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil dengan patut kepersidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menikah lagi dengan seorang perempuan bernama CALON ISTRI KEDUA PEMOHON sebagai isteri kedua; 4. Menetapkan harta bersama Pemohon dengan Termohon berupa : a. Sebuah rumah permanent lantai 2 (dua) yang terletak di KOTA SOLOK yang berbatasan dengan: - Sebelah Utara: KOTA SOLOK; - Sebelah Selatan : KOTA SOLOK; - Sebelah Barat: KOTA SOLOK; - Sebelah Timur Mesjid DI KOTA SOLOK; yang dibangun diatas tanah Sertipikat (Tanda Bukti Hak) atas nama yang berhak PEMOHON yang dikeluarkan oleh BPN KOTA SOLOK dengan SHM No. NOMOR TAHUN 1973 ; b. Toko di PASAR RAYA SOLOK dengan Hak Guna Bangunan; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Hlm. 14 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)

15 Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Solok pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2011 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 22 Shafar 1432 Hijriyah, oleh Dra. YUHI, MA.Ketua Majelis, dihadiri oleh ARIFDI NAHRAWI, SH. dan ASRI HANDAYANI, SHI. sebagai Hakim-hakim Anggota yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan penetapan nomor 11/Pdt.G/2011/PA.Slk tanggal 20 Januari 2011 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2011 M bertepatan dengan tanggal 07 Rabi'ul Awal 1432 H dengan dihadiri oleh ARIFDI NAHRAWI, SH.dan ASRI HANDAYANI, SHI. sebagai Hakim-hakim Anggota serta AFDAL, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon, tanpa hadirnya Termohon; Hakim Anggota I, Ketua Majelis, Ttd. ARIFDI NAHRAWI, SH. Ttd. Dra. YUHI, MA. Hakim Anggota II, Ttd. ASRI HANDAYANI, SHI. Panitera Pengganti, Ttd. AFDAL, SH. Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp ,- 2. Biaya ATK Perkara : Rp ,- 3. Biaya Pemanggilan : Rp ,- 4. Biaya Redaksi : Rp ,- 5. Biaya Materai : Rp , Jumlah : Rp ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) Untuk Salinan; PANITERA, SH Ttd. DRS. ARMEN, SH Hlm. 15 dari 15 (11/Pdt.G/2011/PA-Slk.)