Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : // dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : //www.ptun.palembang.go.id dan"

Transkripsi

1 Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : // admin@ptun,palembang.go.id dan palembang@ptun.org

2 TIM PENYUSUN KOORDINATOR : ANDRI MOSEPA, SH,MH ANGGOTA ; MAMIK HERMINDJAJA,SH DRS. KIAGUS MAILAN H. HUSNUDDIN, SH RINA ZALEHA, SH EDITOR : ADI IRAWAN

3 Kata Pengantar Dengan berlakunya Undang-undang Nonor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Mahkamah Agung RI mengimplementasikannya dengan mengatur setiap pengadilan menyediakan pelayanan yang meliputi pelayanan admnistrasi persidangan, pelayanan bantuan hukum, pelayanan pengaduan dan pelayanan permohonan informasi sebagaimana diatur dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 Tanggal 9 Pebruari 2012 tentang Standar Pelayanan Peadilan. Guna memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat pencari keadilan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang kami menyusun buku Informasi Pelayanan Pengadilan. Dengan layanan tersebut diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan pengadilan sehingga kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan meningkat. Palembang, Oktober 2014 Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang, H. Amir Hamzah, SH, MH

4 DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR 2 VISI DAN MISI 3 PROFIL PTUN PALEMBANG 4 PELAYANAN GUGATAN 5 PELAYANAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN 6 PELAYANAN UPAYA HUKUM 7 PELAYANAN INFORMASI PENGADILAN 8 PENGADUAN ATAS PELAYANAN PENGADILAN

5 VISI DAN MISI VISI TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN YANG AGUNG MISI 1. MENJAGA KEMANDIRIAN PENGADILAN 2. MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN KEPADA PENCARI KEADAILAN 3. MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN 4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARANSI

6 PROFIL PTUN PALEMBANG A. Latar Belakang Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan mengenai sengketa tata usaha negara yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 51 Tahun 1986 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara B. Wilayah Hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang selaku kawal depan Mahkamah Agung di daerah mempunyai tugas pokok dan fungsi menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan semua sengketa tata usaha negara di wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang. Pada awal berdirinya Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang sesuai ketentuan Pasal 2 Ayat 3 Keppres Nomor 52 Tahun 1990 Wilayah hukumnya meliputi seluruh Kabupaten/Kotamadya di Propinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Setelah diterbitkannya Keppres Nomor 22 Tahun 1994 dan Keppres Nomor 2 Tahun 1997 wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara hanya meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

7 1 PELAYANAN GUGATAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung ; 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman ; 3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; 4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan. ; 5. Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Edisi tahun 2009 ; 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) PTUN Palembang ; B. Pelayanan Gugatan Peradilan Tata Usaha Negara I. Ketentuan Gugatan 1. Pengadilan Tata Usaha Negara menerima gugatan TUN dan gugatan perlawanan terhadap penetapan pemeriksaan pendahuluan (dismissal process) serta gugatan KIP. Surat gugatan tersebut diajukan oleh penggugat kepada petugas di Pengadilan Tata Usaha Negara. 2. Gugatan TUN hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak objek sengketa diketahui oleh penggugat atau diumumkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 3. Penggugat dapat mendaftarkan gugatan melalui pengadilan sebagai berikut : a. Pengadilan TUN di tempat kedudukan tergugat ; b. Pengadilan TUN terdekat sesuai dengan domisili penggugat (Pengadilan tersebut akan mengirimkan berkas gugatan kepada Pengadilan TUN di tempat kedudukan Tergugat untuk dilakukan pemeriksaan); c. Pengadilan Tinggi TUN, dalam hal perkara telah dilakukan Banding Administratif. 4. Surat gugatan dapat dikirimkan melalui pos. Dalam hal ini, Panitera akan memberitahukan selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja kepada penggugat yang meninformasikan tenggang waktu pembayaran panjar perkara selambat-lambatnya 6 (enam) hari sejak diberitahukan. Jika penggugat tidak melakukan pembayaran setelah melewati jangka waktu tersebut, maka gugatan tidak dapat didaftarkan II. Cara Pendaftaran Gugatan 1. Untuk mendaftarkan gugatan, penggugat harus menyertakan dokumenn sebagai berikut : a. Surat Gugatan menimal 5 (lima) rangkap b. Surat Kuasa Khusus dari penggugat kepada Kuasa Hukumnya (bila penggugat menggunakan Kuasa Hukum) Dalam hal penggugat tidak memiliki objek gugatan, maka hakim akan meminta kepada tergugat untuk menyerahkan objek gugatan tersebut pada saat pemeriksaan selanjutnya. 2. Di PTUN Pihak Penggugat menghadap petugas Meja Pertama di kepaniteraan muda perkara (Panmud Perkara) dan menyerahkan berkas gugatan ; 3. Petugas Meja Pertama memeriksa kelengkapan berkas dengan menggunakan daftar periksa (check list) dan meneruskan berkas yang telah selesai diperiksa kelengkapannya kepada Panitera Muda Perkara untuk menyatakan berkas telah lengkap atau tidak lengkap. ; 4. Panitera Muda Perkara meneliti berkas: 1. Apabila Berkas Belum Lengkap : Panitera Muda Perkara mengembalikan berkas yang belum lengkap dengan melampirkan daftar periksa supaya Penggugat dapa melengkapi kekurangannya.; 2. Apabila Sudah Lengkap : Dikembalikan kepada Petugas Meja Pertama menyerahkan kembali surat gugatan kepada Penggugat disertai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar(SKUM) dalam rangkap 3 (tiga) agar membayar Panjar Biaya Perkara;

8 5. Pihak Penggugat setelah menerima SKUM menuju Bank yang ditunjuk (BRI) untuk membayar panjar biaya perkara dengan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara. Pengisian data dalam slip Bank tersebut sesuai dengan SKUM seperti nomor urut dan besarnya biaya penyetoran ; 6. Setelah Penggugat menerima slip bank yang telah divalidasi oleh petugas layanan bank, selanjutnya menunjukkan slip bank tersebut dan menyerahkan SKUM kepada pemegang kas ; 7. Pemegang kas setelah meneliti slip bank, kemudian memberi tanda lunas dalam SKUM dan menyerahkan kembali kepada penggugat asli dan tindasan pertama SKUM serta surat gugatan ; 8. Penggugat menyerahkan kepada Petugas Meja Pertama surat gugatan serta tindasan pertama Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) ; 9. Petugas Meja Kedua mendaftar/mencatat surat gugatan dalam register bersangkutan serta memberi nomor register pada surat gugatan yang diambil dari nomor pendaftaran yang diberikan oleh pemegang kas; 10. Petugas Meja Pertama menyerahkan kembali 1 (satu) rangkap surat gugatan yang telah diberi nomor register kepada pihak Penggugat atau Kuasa Hukumnya selanjutnya menunggu panggilan dari pengadilan; 11. Bagi masyarakat yang tidak mampu dapat mengajukan permohonan berperkara secara prodeo (cumacuma) kepada Pengadilan TUN; Catatan : Proses pendaftaran gugatan dapat diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari kerja apabila semua persyaratan telah dipenuhi. Apabila ada persyaratan yang belum dipenuhi, maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses pendaftaran gugatan tergantung pihak yang bersangkutan ;.

9 2 PELAYANAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN A. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung ; 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman ; 3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua UU No.5 Tahun 1986 jo UU No.9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; 4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan. ; 5. Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Edisi Tahun 2009 ; 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) PTUN Palembang ; B. Pelayanan Persidangan Peradilan Tata Usaha Negara 1. Dalam hal dilakukan proses dismissal, Pengadilan akan menyampaikan pemanggilan secara tertulis kepada para pihak. 2. Pengadilan wajib memutus perkara TUN termasuk melakukan diminutasi dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan sejak perkara didaftarkan. 1. Persiapan Persidangan a. Penunjukan Majelis Hakim 1) Berkas perkara yang sudah dicatat dalam register perkara, kemudian dibuatkan resume berkas perkara/gugatan oleh panitera muda perkara kemudian diserahkan kepada Panitera (diselesaikan maksimal 2 (dua) hari). 2) Berkas yang diterima oleh Panitera kemudian diserahkan kepada Ketua Pengadilan (diselesaikan dalam 1 (satu) hari). 3) Ketua Pengadilan membuat penetapan-penetapan (Penetapan penunjukan Majelis Hakim/Hakim dalam acara cepat, penetapan dikabulkannya acara cepat diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) hari), dapat juga membuat penetapan penundaan dan penetapan dismissal proses (paling lambat diselesaikan dalam waktu 14 (empat belas) hari) dan kemudian diserahkan kepada panitera kemudian panitera menunjuk panitera pengganti dan menyerahkan berkas perkara kepada panitera muda perkara (diselesaikan satu hari). 4) Panitera Muda Perkara (Meja II) mencatat penunjukan majelis hakim dan panitera pengganti pada kolom register induk dan menyerahkan berkas kepada majelis hakim yang sudah ditunjuk dengan dilengkapi formulir penetapan hari sidang (diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari). b. Penetapan Hari Sidang 1) Majelis Hakim/Hakim setelah mempelajari berkas perkara dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sudah harus menetapkan hari sidang dan memerintahkan panitera pengganti membuat surat panggilan kepada para pihak serta menyerahkan berkas perkara kepada panitera pengganti. 2) Penetapan hari sidang pertama, penundaan persidangan beserta alasan penundaan berdasarkan laporan Panitera Pengganti setelah persidangan harus dicatat dalam buku register perkara dengan tertib.

10 3) Setiap Hakim/Majelis harus mempunyai jadwal persidangan yang lengkap. 4) Penetapan hari sidang selalu dimusyawarahkan dengan sidang anggota Majelis Hakim dan dicatat dalam buku agenda masing-masing. 5) Ketua Majelis dalam menentukan hari 10iding harus mempertimbangkan jauh dekatnya tempat tinggal kedua belah pihak dari tempat persidangan. Jangka waktu antara pemanggilan dan hari sidang tidak boleh kurang dari 6 hari (Pasal 64 Undang-undang tentang PERATUN). 6) Hakim dalam pemeriksaan acara cepat menentukan hari sidang harus memperhatikan tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian bagi kedua belah pihak, lamanya tidak boleh melebihi 14 hari (Pasal 99 ayat 3 Undang-undang tentang PERATUN). c. Panggilan Para Pihak Panggilan terhadap para pihak untuk menghadiri sidang dilakukan dengan surat tercatat yang dikirim oleh Panitera Pengadilan atau oleh Jurusita Pengadilan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Panggilan terhadap para pihak dianggap sah apabila masing-masing telah menerima surat panggilan yang dikirim dengan surat tercatat dan/atau menerima panggilan melalui Jurusita Pengadilan. 2) Dalam hal salah satu pihak berkedudukan berada di luar wilayah Republik Indonesia, Ketua Pengadilan TUN atau Ketua Pengadilan Tinggi TUN selaku Pengadilan tingkat pertama melakukan pemanggilan dengan cara meneruskan surat Penetapan hari 10iding beserta salinan gugatan kepada Departemen Luar Negeri Republik Indonesia cq. Dirjen Protokol dan Konsuler. Departemen Luar Negeri segera menyampaikan surat penetapan hari 10iding beserta salinan gugatan melalui Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dalam wilayah tempat yang bersangkutan berkedudukan atau berada. Petugas Perwakilan Republik Indonesia dalam Jangka waktu 7 hari sejak dilakukan pemanggilan tersebut, wajib sidang laporan kepada Pengadilan yang bersangkutan. 3) Terhadap pihak yang tidak diketahui Alamatnya maka panggilan dilakukan melalui kepala daerah setempat atau melalui media massa oleh Jurusita. 2. Persidangan a. Pemeriksaan persiapan Majelis Hakim memberi nasehat kepada penggugat untuk menyempurnakan gugatannya, memastikan objek gugatan pada Tergugat agar gugatan layak untuk disidangkan dalam sidang yang terbuka untuk umum (selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari/pasal 63 UU Peratun, sejak diberi nasehat oleh Majelis Hakim). b. Sidang Terbuka untuk umum 1. Acara singkat a) Dilaksanakan apabila pihak Penggugat tidak puas atau keberatan atas penetapan dismissal proses yang ditetapkan oleh ketua pengadilan dan diajukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 UU Peratun. b) Dalam hal perlawanan tersebut dibenarkan oleh pengadilan, maka penetapan dismissal proses menjadi gugur demi hukum dan pokok gugatan akan diperiksa dan diputus oleh majelis hakim dengan acara biasa. c) Terhadap putusan mengenai perlawanan tersebut tidak dapat digunakan upaya hukum. d) Diajukan dalam tenggang waktu paling lambat 14 hari sejak diucapkan Penetapan Ketua.

11 2. Acara cepat a) Dilaksanakan apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak yang dapat disimpulkan dari alasan-alasan permohonannya dan dilakukan setelah ada penetapan dikabulkannya permohonan pemeriksaan dengan acara cepat. b) Diperiksa oleh Hakim Tunggal. c) Tenggang waktu untuk jawaban dan pembuktian bagi para pihak ditentukan tidak melebihi 14 (empat belas) hari. 3. Acara biasa a) Sidang dimulai dengan pembacaan gugatan dan jawaban Tergugat, kemudian diberikan kesempatan untuk menanggapi lagi dalam bentuk replik dan duplik. b) Setelah jawab menjawab selesai para pihak diberi kesempatan untuk membuktikan dalildalilnya dengan alat-alat bukti baik surat maupun saksi dan bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan setempat dan kemudian para pihak juga diberi kesempatan untuk mengajukan kesimpulan masing-masing. c) Setelah selesai para pihak mengajukan kesimpulan, majelis hakim melakukan musyawarah untuk mengambil putusan dan selanjutnya membacakan putusan terhadap perkara yang diperiksa tersebut. d) Perkara TUN harus diputus dan diminutasi dalam waktu 5 bulan. Jika melampaui jangka waktu tersebut, maka Hakim/Ketua Majelis melaporkan keterlambatan tersebut beserta alasannya kepada Ketua Pengadilan Tinggi TUN melalui Ketua Pengadilan TUN dengan tembusan kepada Ketua Mahkamah Agung. e) Putusan pengadilan dipersiapkan oleh panitera pengganti kemudian dikirimkan kepada para pihak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diputus. f) Berkas perkara yang berisi berita acara putusan maupun surat-surat yang berkaitan dengan putusan tersebut diserahkan panitera pengganti kepada kepaniteraan muda perkara selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari.. 4. Acara Sederhana (dalam hal sengketa KIP) a. Sejak keberatan deregister dikepaniteraan Pengadilan selambat-lambatnya 14 hari Panitera meminta Komisi Informasi yang memeriksa perkara tersebut agar mengirimkan Salinan Resmi Putusan yang disengketakan serta seluruh berkas perkaranya; b. Sedangkan untuk Termohon keberatan diberikan kesempatan untuk menyerahkan jawaban atas pengajuan keberatan kepada Panitera Pengadilan adalah 30 (tiga puluh) hari sejak keberatan deregister dikepanitraaan Pengadilan; c. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah lewat tenggang waktu tersebut diatas, Ketua Pengadilan menunjuk Majelis Hakim untuk mengadili perkara; d. Pegnadilan wajib memutus dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Majelis Hakim ditetapkan;

12 3 PELAYANAN UPAYA HUKUM A. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung ; 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman ; 3. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; 4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan. 5. Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Edisi Tahun 2009 ; 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) PTUN Palembang ; B. Pelayanan Upaya Hukum 1. Pelayanan Administrasi Banding a. Penggugat atau tergugat dapat mengajukan upaya hukum banding kepada Panitera Muda Perkara pada Meja Pertama dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung keesokan harinya sejak putusan diucapkan atau diberitahukan pada pihak yang tidak hadir. ; b. Pemohon banding harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pengadilan meregister perkara dan memberikan Akta Pernyataan Banding kepada pemohon banding apabila panjar biaya banding telah dibayar lunas. ; c. Pengadilan menyampaikan permohonan banding kepada pihak terbanding dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender, tanpa perlu menunggu diterimanya memori banding. ; d. Petugas Meja Ke-tiga mencatat tanggal penerimaan memori dan kontra memori banding (apabila Pembanding mengajukan memori banding) dalam Buku Register Induk Perkara dan Buku Register Permohonan Banding, kemudian salinan memori dan atau kontra memori disampaikan kepada pihak lainnya dengan membuat relaas pemberitahuan/penyerahan-nya (Pasal 126 ayat 3 UU No.5 Tahun 1986 ; e. Pengadilan wajib memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) dan dituangkan dalam akta sebelum berka sperkara dikirim ke Pengadilan Tinggi. ; f. Biaya permohonan Banding untuk Pengadilan Tinggi TUN Medan harus dikirim oleh Kasir melalui Bank BRI Rekening Nomor atas nama Biaya Perkara PT.TUN Medan ; g. Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak permohonan Banding diajukan, berkas banding berupa bundel A dan B harus sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi TUN Medan ; h. Pemohon banding dapat melakukan pencabutan permohonan banding dengan mengajukan kepada Pengadilan (Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara) yang ditanda tangani oleh pembanding dengan menyertakan panitera. ; i. Pengadilan (Pengadilan Tinggi TUN) wajib melakukan pemeriksaan perkara banding dalam jangka waktu selambat-lambatnya (tiga) bulan termasuk proses minutasi (SEMA No.2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara). ; j. Pengadilan wajib mengirimkan salinan putusan kepada PTUN untuk diberitahukan kepada para pihak dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak putusan diterima oleh pengadilan pengaju. ; Catatan : Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan upaya hukum banding kurang lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap 2. Pelayanan Administrasi Kasasi a. Permohonan kasasi diajukan secara tertulis oleh Pemohon atau Kuasanya yang khusus dikuasakan untuk itu di kepaniteraan Pengadilan TUN Palembang; b. Permohonan kasasi dapat diajukan hanya jika Pemohon terhadap perkaranya telah menggunakan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi TUN (Pasal 43 ayat 1 UU No. 14 Tahun 1985);

13 c. Permohonan Kasasi dapat diajukan hanya 1 (satu) kali (Pasal 43 ayat 2 UU No.14 Tahun 1985) ; d. Penggugat atau tergugat dapat mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Panitera Muda Perkara pada Meja Pertama dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung keesokan harinya sejak putusan diucapkan atau diberitahukan pada pihak yang tidak hadir. ; e. Pemohon Kasasi harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pengadilan meregister perkara dan memberikan Akta Pernyataan Kasasi kepada pemohon Kasasi apabila panjar biaya Kasasi telah dibayar lunas. ; f. Memori Kasasi dengan copy CD Memori disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah pernyataan kasasi harus sudah diterima pada kepaniteraan. Panitera wajib memberikan tanda terima atas penerimaan memori kasasi..; g. Kontra memori kasasi dengan CD Kontra Memori harus sudah diterima di kepaniteraan Pengadilan TUN selambat-lambatnya 14 (empat betas) hari kalender sesudah disampaikannya memori kasasi. h. Terhadap permohonan kasasi yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut di atas tetap dicatat dan Panitera membuat surat keterangan bahwa permohonan kasasi telah lewat waktu. ; i. Biaya permohonan kasasi untuk Mahkamah Agung harus dikirim oleh kasir melalui bank BNI Syariah,; Rekening Nomor atas nama Kepaniteraan Mahkamah Agung RI dan bukti pengirimannya dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan; j. Dalam waktu 65 hari sejak permohonan kasasi diajukan, berkas kasasi berupa bundel A dan B harus sudah dikirim ke Mahkamah Agung. ; k. Pencabutan permohonan kasasi diajukan kepada Ketua Pengadilan TUN yang ditanda tangani oleh pemohon kasasi dengan menyertakan akta panitera. ; l. Mahkamah Agung wajib melakukan pemeriksaan perkara Kasasi dalam jangka waktu selambatlambatnya 6 (enam) bulan termasuk proses minutasi (SEMA No.3 Tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara). ; m. Dalam hal perkara yang telah diputus Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada PTUN untuk diberitahukan kepada para pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak putusan diterima oleh Pengadilan Pengaju. ; Catatan : Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan upaya hukum kasasi kurang lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap. 3. Pelayanan Administrasi Peninjauan Kembali a. Permohonan Peninjauan kembali diajukan terhadap Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan harus diajukan sendiri oleh para pihak yang berperkara atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu ( Pasal 68 UU No 14 Tahun 1985 Mahkamah Agung). ; b. Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, dalam hal : 1. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh Hakim pidana dinyatakan palsu adalah sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim pidana memperoleh kekuatan hukum tetap, dan tetap diberitahukan kepada pihak yang berperkara.; 2. Apabila setelah perkara diputus ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan adalah sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.; 3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya, dan apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatannya telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain adalah sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang berperkara. ; 4. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata adalah sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan kepada pihak yang berperkara. (Pasal 69 UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung) ;

14 c. Pemohon PK harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pernyataan PK dapat diterima bila panjar dalam SKUM telah dibayar lunas.; d. Selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari, Panitera Pengadilan wajib memberitahukan tentang permohonan peninjauan kembali kepada pihak lawannya, dengan memberikan/mengirimkan salinan permohonan peninjauan kembali beserta alasan alasannya kepada pihak lawan. ; e. Jawaban/tanggapan atas alasan peninjauan kembali/memori PK dan Kontra PK beserta dengan CD harus telah diterima di kepaniteraan Pengadilan TUN selambat-lambatnya 30 hari sejak alasan peninjauan kembali disampaikan kepadanya. ; f. Jawaban/tanggapan atas alasan peninjauan kembali/memori PK dan Kontra PK yang diterima di kepaniteraan Pengadilan TUN harus dibubuhi hari dan tanggal penerimaan yang dinyatakan di atas surat jawaban tersebut. ; g. Biaya permohonan PK untuk Mahkamah Agung harus dikirim oleh kasir melalui bank BNI Syariah,; Rekening Nomor atas nama Kepaniteraan Mahkamah Agung RI dan bukti pengirimannya dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan. ; h. Fotocopy relaas pemberitahuan putusan Kasasi Mahkamah Agung, agar dikirim ke Mahkamah Agung.; i. Dalam waktu 30 hari setelah menerima jawaban tersebut, berkas peninjauan kembali berupa bundel A dan B harus dikirim ke Mahkamah Agung. ; j. Pencabutan permohonan PK diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung dan ditanda tangani oleh pemohon PK ; k. Dalam hal perkara yang telah diputus Mahkamah Agung salinan putusan dikirimkan kepada PTUN untuk diberitahukan kepada para pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak putusan diterima oleh Pengadilan Pengaju ; Catatan : Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan peninjauan kembali (PK) kurang lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap

15 4 PELAYANAN INFORMASI PENGADILAN A. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik : 2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/III/2007 tentang Keterbukaan Informasi Pengadilan.; 3. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi Pengadilan.; 4. SK Ketua PTUN Palembang No. W2.TUN.2/21/HK.00/VIII/2014 tentang Penunjukan Organisasi Pelaksana Informasi Publik di PTUN Palembang. B. Pelayanan Informasi Pengadilan 1. Pengadilan menyediakan Informasi antara lain mengenai : a. Hak-hak para pihak yang berhubungan dengan peradilan, antara lain hak mendapat bantuan hukum, hak atas perkara cuma-cuma, serta hak hak-hak pokok dalam proses persidangan. b. Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim dan pegawai. c. Hak-hak pelapor dugaan pelanggaran hakim dan pegawai d. Tata cara memperoleh informasi dan e. Informasi lain yang berdasarkan SK Tahun 2011 merupakani informasi publik 2. Pengadilan menyediakan akses informasi terhadap putusan secara online atau melalui situs pengadilan, dengan melakukan proses pengaburan terhadap identitas pihak-pihak yang tercantum dalam putusan.. 3. Masyarakat dapat mengajukan permohonan informasi melalui petugas pada Meja Informasi. 4. Pengadilan memberikan jawaban dapat ditindaklanjuti atau tidaknya permohonan informasi selambatlambatnya 6 (enam) hari kerja 5. Pengadilan wajib memberikan informasi yang diminta selambat-lambatnya dalam jangka waktu 13 (tiga belas) hari kerja sejak permohonan informasi dimohonkan. 6. Pengadilan dapat minta memperpanjangan waktu bila diperlukan proses pengaburan informasi atau informasi yang diperlukan sulit ditemukan atau memiliki volume besar sehingga memerlukan waktu untuk menggandakannya. 7. Pemohon dapat mengajukan keberatan jika Pengadilan menolak permohonan informasi yang diajukan paling lambat 5 (lima) hari melalui meja informasi 8. Pengadilan akan memungut biaya penyalinan informasi dengan biaya yang wajar sesuai dengan standar wilayah setempat dan tidak memungut biaya lainnya.

16 C. Alur Pelayanan Informasi Pengadilan PETUGAS INFORMASI P P I D PENANGGUGN JAWAB INFORMASI PETUGAS INFORMASI PEMOHON INFORMASI 1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis/lisan tentang apa yang dibutuhkan melalui petugas meja infomrasi. 2. Kemudian petugas infomrasi memberikan blangko informasi untuk diisi identitas pemohon informasi dan foto copy identitas diri. 3. Setelah mengisi identitas kemudian diteruskan ke PPID untuk di setujui permohonan tersebut. 4. Kemudian setelah disetujui, petugas informasi mencari informasi kepada penanggung jawab informasi. 5. Selanjutnya data/informasi yang dibutuhkan dipersiapkan (untuk di foto copy) oleh petugas informasi dan diberikan kepada pemohon informasi. 6. Kemudian pemohon informasi membayar biaya fotocopy dan setoran untun PNBP

17 5 PENGADUAN ATAS PELAYANAN PENGADILAN A. Dasar Hukum 1. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 080/KMA/SKVI/II/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan 2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 076/KMA/SKVI//2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan 3. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/SKII//2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan B. Pengaduan atas Pelayanan Pengadilan 1. Masyarakat berhak mengadukan penyelenggaraan pelayanan publik pengadilan dalam hal : a. Penyelenggara yang tidak melaksanakan kewajiban adan/atau melanggar larangan, dan b. Pelaksana yang member pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan. 2. Pengaduan diajukan oleh setiap orang yang dirugikan atau oleh pihak lain yang menerima kuasa untuk mewakilinya paling lamabat 30 (tiga puluh) hari sejak pengadu menerima pelayanan. 3. Pengaduan disampaikan secara tertulis kepada satuan kerja penyelenggara pelayanan pengadilan yaitu pimpinan satuan kerja penyelenggara pelayanan pengadilan yang memuat : a. Nama dan alamat lengkap b. Uraian pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan c. Permintaan penyelesaian yang diajukan d. Tempat dan waktu penyampaian pengaduan serta tanda tangan pengadu. Dalam keadaan tertentu atau atas permintaan pengadu, nama dan identitas pengadu dapat dirahasiakan. 4. Peneyelenggara pelayanan pengadilan wajib memberikan tanda terima pengaduan yang sekurangkurangnya memuat : a. Identitas pengadu secara lengkap b. Uraian singkat pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan pengadilan c. Tempat dan waktu penerimaan pengaduan, dan d. Tanda tangan serta nama pejabat/pegawai yang menerima pengaduan 5. Penyelenggara pelayanan pengaduan wajib menanggapi pengaduan masyarakat paling lama 14 (empat belas) hari sejak pengaduan diterima yang sekurang-kurangnya berisi informasi lengkap atau tidak lengkapnya materi aduan sebagaimana dimaksud huruf B angka 3 6. Dalam hal materi aduan tidak lengkap, pengadu melengkapai materi aduannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak menerima tanggapan dari penyelenggara sebagaimana diinformasikan oleh pihak penyelenggara. 7. Dalam hal berkas pengaduan tidak dilengkapi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari maka pengadu dianggap mencabut pengaduannya.

18 C. Alur Pelayanan Pengaduan Pengadilan Pelapor Meja Pengaduan di ruang Kepaniteraan Hukum Ketua PTUN Memeriksa Pelapor dan Terlapor Arsip dan Tembusan Hasil Pemeriksaan 1. Pihak pelapor menyerahkan secara tertulis tentang pengaduan terhadap pegawai/hakim (terlapor) di meja pengaduan. 2. Kemudian petugas meja pengaduan menerima pengaduannya dan pihak pelapor mengisi identitas diri pada blangko yang telah disediakan. 3. Berkas pengaduan diregister dalam buku pengaduan. 4. Selanjutnya berkas diteruskan kepada Ketua PTUN untuk ditelaah, dan diklarifikasi pada pihak terlapor. 5. Kemudian hasil klarifikasi tersebut diberitahu kepada para pihak dan juga di kirimkan kepada tembusan surat pelapor. 6. Setelah itu semua berkas di arsipkan di kepaniteraan hukum.

19

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 MAHKAMAH AGUNG RI 2008 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... iii Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/032/SK/IV/2007

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JAKARTA 2014 STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA I. KETENTUAN UMUM A. Dasar Hukum 1. Undang-undang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI KALIANDA JL. Indra Bangsawan No. 37. Kalianda Lampung Selatan Telp / Fax : (0727) 322063 ; 322115 Website : www.pn-kalianda.go.id, Email: pnkalianda.info@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA 1. Upaya Hukum Banding Upaya banding didaerah jawa dan madura semula diatur dalam pasal 188-194 HIR, sedangkan bagi daerah luar jawa dan madura diatur dalam pasal-pasal

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA KUPANG

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA KUPANG STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA KUPANG KUPANG 2014 STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA KUPANG I. KETENTUAN UMUM A. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA No. JENIS & URAIAN KEGIATAN BATAS WAKTU Jam Hari / Hari Kerja PELAKSANA KEPANITERAAN PERKARA

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENPASAR

STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENPASAR STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENPASAR I. KETENTUAN UMUM A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Undang-Undang Nomor 25

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SE - WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SE - WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SE - WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN Hasil Rumusan Di Pulau Batam Tgl. 5 8 J u l I 2012 1 KETUA PENGADILAN TINGGI

Lebih terperinci

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu peradilan di Indonesia yang berwenang untuk menangani sengketa Tata Usaha Negara. Berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAFTARAN GUGATAN TERHADAP KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA DAN TINDAKAN KONKRIT/FAKTUAL (GUGATAN UMUM) DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PEDOMAN PENDAFTARAN GUGATAN TERHADAP KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA DAN TINDAKAN KONKRIT/FAKTUAL (GUGATAN UMUM) DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PEDOMAN PENDAFTARAN GUGATAN TERHADAP KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA DAN TINDAKAN KONKRIT/FAKTUAL (GUGATAN UMUM) DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT A. Pendahuluan Guna menjamin pelaksanaan tugas peradilan yang transparan dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat pencari keadilan

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SEKALIMANTAN TENGAH I. PENDAHULUAN Dalam Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dituangkan dalam Blue Print

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG No TAHAPAN PELAKSANA DASAR 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Perdata (Petugas Meja Pertama) 2.

Lebih terperinci

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG 4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara - Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN Lampiran I STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN 1. Pemohon menyampaikan permohonan kepada Ketua Pengadilan Agama Lamongan. Pengadilan Agama Lamongan mendaftarkan permohonan dalam buku register dan memberi

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Pidana

Pelayanan Perkara Pidana Pelayanan Perkara Pidana Pelayanan Perkara Pidana Meja Pertama Menerima perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. Pendaftaran perkara pidana

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk Standar Operasional Prosedur ( S O P ) PENERIMAAN DAN PERMOHONAN KASASI Nomor SOP : W13-A22/22/KP.01/I/2017 Tanggal Pembuatan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95 \ PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat 11610 Telp./Fax. (021) 58352092 sd. 95 E-Mail: info@pa-jakartabarat.go.id ; Website: www.pa-jakartabarat.co.id A. Dasar

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA Nomor 026/KMA/SK/II/2012) A. Dasar Hukum 1. HIR/Rbg 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM Lampiran: Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi prajurit TNI dan masyarakat pencari keadilan. 2. Meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG Putusan Jurusita Sita Pengganti Mengirim Kutipan kepada Tidak Pihak yang tidak hadir (Pengacaranya) Meminta Putusan ke Meja 3 Salinan hadir atau tidak?

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi prajurit TNI dan masyarakat pencari keadilan. 2. Meningkatkan

Lebih terperinci

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh

Lebih terperinci

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III Tgl Ditetapkan : 11 April 2011 Halaman : 1 dari 5 hal. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA A. PROSEDUR PENERIMAAN BERKAS PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI NO KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima pelimpahan berkas perkara

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 5 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 hari 1. Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penuntut Umum

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN PENGADILAN NEGERI PASURUAN PENGADILAN NEGERI PASURUAN Jl. Pahlawan No. 24 Pasuruan Telp. (0343) 421030 Fax.(0343) 421030 www.pn-pasuruan.go.id email pn_kotapasuruan@yahoo.co.id LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara (1 Hari)

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN L II.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN I. PERKARA PERDATA Untuk memeriksa administrasi persidangan, minta beberapa berkas perkara secara sampling

Lebih terperinci

Praktek Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara

Praktek Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara Praktek Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara Bagian Pertama : Gugatan Oleh Ayi Solehudin Pendahuluan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) merupakan salah satu pilar peradilan dari empat peradilan yang

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN PENGADILAN NEGERI KOLAKA PENGADILAN NEGERI KOLAKA Kepaniteraan Perdata Jln. Pemuda No. 175 Kolaka (0405) 2321012 Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SOP PENYELESAIAN

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649, 2013 KOMISI INFORMASI. Sengketa Informasi Publik. Penyelesaian. Prosedur. Pencabutan. PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA Bambang Heriyanto, S.H., M.H. Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN Mediator H A K I M KETUA / WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT 1. Menetapkan Majelis Hakim 2. Menetapkan Hakim Mediasi * Melaporkan Mediasi gagal / berhasil

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/2017 Nomor

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Nomor : W3-Ul/38/OT.01.3/X/2015 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Padang Tanggal : 1 Oktober 2015 PENGADILAN NEGERI PADANG I.

LAMPIRAN: Nomor : W3-Ul/38/OT.01.3/X/2015 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Padang Tanggal : 1 Oktober 2015 PENGADILAN NEGERI PADANG I. PENGADILAN NEGERI PADANG LAMPIRAN: Nomor : W3-Ul/38/OT.01.3/X/2015 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Padang Tanggal : 1 Oktober 2015 I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan

Lebih terperinci

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN MEDAN 2011 DAFTAR ISI BAB I PERDATA A. PERDATA UMUM... 1 B. PERDATA KHUSUS 1. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT DAN PKPU...

Lebih terperinci

SOP PERMINTAAN INFORMASI

SOP PERMINTAAN INFORMASI SOP PERMINTAAN INFORMASI A. DEFINISI Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan: 1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta

Lebih terperinci

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) KEPANITERAAN PIDANA PENGADILAN NEGERI TANAH I. PROSEDUR PENERIMAAN PERKARA 1. Prosedur Penerimaan Perkara Pidana Biasa : PENGADILAN TINGGI SAMARINDA PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan: Agama Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA VERZET mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KEJAKSAAN NEGERI KEPANITERAAN PIDANA PENGGUGAT/ KUASANYA KEPANITERAAN PERDATA Berkas diterima

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB VII PERADILAN PAJAK

BAB VII PERADILAN PAJAK BAB VII PERADILAN PAJAK A. Peradilan Pajak 1. Pengertian Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

PENETAPAN KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Nomor: W1.Mil 04/ TAP / 20 / IV /2018 TENTANG

PENETAPAN KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Nomor: W1.Mil 04/ TAP / 20 / IV /2018 TENTANG PENETAPAN KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Nomor: W1.Mil 04/ TAP / 20 / IV /2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Menimbang

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU Nomor : WI-TUN8/ 371 /AT.10.10/II/2012 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA, BANDING, KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI SERTA PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651 Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa publik dan pelayanan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA KETUA PENGADILAN TINGGI

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari

Lebih terperinci

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon.

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon. Tgl Ditetapkan : Halaman : 1 dari 9 halaman Uraian Kegiatan DISKRIPSI : Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 5 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Perdata

Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Meja Pertama Menerima permohonan gugatan, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi, dan permohonan somasi.

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERADILAN

STANDAR PELAYANAN PERADILAN STANDAR PELAYANAN PERADILAN A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan. B. Maksud 1. Sebagai

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG TAHUN 2012 1 Pengadilan Negeri Ruteng sebagai salah satu Pengadilan Tingkat Pertama, dalam Peradilan Umum menjalankan tugas pokok yaitu menerima, memeriksa dan

Lebih terperinci

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK Nomor : W30.U4/ /HK.02/III/2017 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA, SITA, PEMERIKSAAN SETEMPAT, DAN EKSEKUSI PADA PENGADILAN NEGERI BIAK KETUA PENGADILAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN 2016 PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG TAHUN ANGGARAN 2016 i DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I Pendahuluan...

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN KEPANITERAAN PIDANA: STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN PELAKSANAAN TUGAS DAN ADMINISTRASI 1. Perkara Biasa: Meja Pertama: - Kepaniteraan pidana ada meja 1 (pertama) yang bertugas menerima pelimpahan berkas

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN PENGGUGAT/KUASA HUKUM Mendaftarkan Gugatan di Meja I MEJA I Pendaftaran Gugatan & Meneliti Kelengkapan Berkas & Menghitung Panjar Biaya Perkara () MAJELIS

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA 1. PELAYANAN PERSIDANGAN NO. JENIS PELAYANAN DASAR HUKUM 1. Penerimaan Pelimpahan Berkas. Pasal 137 KUHAP PERSYARATAN - Yang melimpahkan harus Jaksa Penuntut Umum

Lebih terperinci

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding: Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding: 1. Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iah dalam tenggang waktu : a. 14 (empat belas)

Lebih terperinci

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan. MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 Tanggal : 9 Februari 2012 I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Membaca

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI Pemohan Kasasi Mengajukan kasasi pada Meja 3 dan memberikan Memori Kasasi (wajib) Kasasi dan menunjuk Juru Sita Pengganti Mengirim Kontra Memori Kasasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa

Lebih terperinci

Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA. {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA

Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA. {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENERAPAN HUKUM ACARA PERDATA KHUSUS PENGADILAN HUBUNGAN

Lebih terperinci

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku Krui Jl.Mawar. Way Mengaku LAMPUNG BARAT SOP PERKARA VERZET mor SOP 4/HK.05/I/2016 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Website : pa-krui.go.id Tanggal Efektif email : pa_krui_lambar@yahoo.co.id Disahkan oleh

Lebih terperinci

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2004 DENGAN PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NOMOR : W4 U11/955/OT.10.01/05/2017 T E N T A N G STANDAR PELAYANAN DI PENGADILAN NEGERI PELALAWAN

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NOMOR : W4 U11/955/OT.10.01/05/2017 T E N T A N G STANDAR PELAYANAN DI PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NOMOR : W4 U11/955/OT.10.01/05/2017 T E N T A N G STANDAR PELAYANAN DI PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06 01 2014 Tanggal Revisi 16 05 2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh SOP PENERIMAAN PERKARA

Lebih terperinci

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009 BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009 1 TAKAH RAKERPTA 2012 Pasal 91A UU NO. 50 TAHUN 2009 (1) Dalam menjalankan tugas peradilan, peradilan agama dapat menarik biaya perkara. (2) Penarikan biaya

Lebih terperinci

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG Jl.Jend.A.YaniNo.67 Palembang Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan TUN 2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/I/1991

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU Nomor : WITUN8/ 371 /AT.10.10/II/2012 TENTANG PERUBAHAN PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA, BANDING, KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI SERTA PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEMBEBASAN BIAYA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEMBEBASAN BIAYA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEMBEBASAN BIAYA PERKARA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG Jl.Jend.A.niNo.67 Nomor SOP 01/SOP/PTUN-PLG/2015 Tangal

Lebih terperinci

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA PERMOHONAN mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1. Penyelesaian Perkara : Penyelesaian Perkara : Pendaftaran gugatan dan permohonan,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan,

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, permohonan, verzet, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI Jl. A. Yani No. 99 Slawi Telp. (0283) 491359 fax(0283) 491854 SLAWI 52412 Email : pn.slawi@yahoo.co.id Website : www.pn-slawi.go.id TAHUN 2016 KATA

Lebih terperinci

MAKLUMAT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN AGAMA DEMAK

MAKLUMAT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN AGAMA DEMAK MAKLUMAT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN AGAMA DEMAK A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga

Lebih terperinci

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN ` Nomor

Lebih terperinci

Nomor SOP. Pengadilan Agama Demak Jl.Sultan Trenggono No. 23 Demak

Nomor SOP. Pengadilan Agama Demak Jl.Sultan Trenggono No. 23 Demak Pengadilan Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06 01 2014 Tanggal Revisi 16 05 2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh SOP PENERIMAAN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA DASAR HUKUM PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA Nomor : W12.U26/ 70 / KP.07.01/ 04/2014 Tanggal ditetapkan : 23 April 2014 Tanggal Revisi : STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) Administrasi Penanganan Perkara

Lebih terperinci

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA 1. S O P KEPANITERAAN PIDANA a. SOP Perkara Pidana Biasa b. SOP Perkara Pidana Singkat c. SOP Perkara Pidana Ringan d. SOP Perkara Pidana Lalu Lintas e. SOP Penerimaan Perkara Pidana Banding f. SOP Penerimaan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci