Janetha Gunti Sekaruni Suhadak Amirudin Jauhari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Janetha Gunti Sekaruni Suhadak Amirudin Jauhari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang"

Transkripsi

1 PENGARUH BEDA PERMANEN DAN BEDA TEMPORER ANTARA STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN KETENTUAN PERPAJAKAN TERHADAP LABA FISKAL SEBELUM PAJAK (STUDI PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ) Janetha Gunti Sekaruni Suhadak Amirudin Jauhari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT This research is aimed to identify the simultaneous influences of permanent differences and temporary differences variables between the accounting standard (SAK) and taxation regulations to the fiscal profits before tax, indicate the partial influences of each permanent differences and temporary differences variable between the SAK and taxation regulations, as well as which variable having the most dominant influences towards fiscal profits before tax. Population in this research is 108 trading companies registered at Indonesia's Stock Exchange year Samples are taken by the purposive sampling technique, comprising 28 companies. Then, the data obtained were analyzed using the double linier regression analysis. The analysis' results shows that simultaneously and parsially, variable of permanent differences and temporary differences have a positive and significant influence to the fiscal profit before tax. The most dominant variable is the variable of permanent differences because this variable has the highest beta coefficient in value of 0,552. The determination coefficient value (R 2 ) is 0,518 or 51,8 %. This means that the fiscal profit before tax is influenced by 51,8% of independent variable of permanent differences and temporary differences, while the rest, that is 48,2%, is influenced by other factors beyond this research. Keywords: Permanent Differences, Temporary Differences, Fiscal Profit Before Tax ABSTRAK Penelitian tentang Pengaruh Beda Permanen dan Beda Temporer antara Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Ketentuan Perpajakan terhadap Laba Fiskal Sebelum Pajak bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh secara simultan variabel beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan, mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing variabel beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan, serta variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap laba fiskal sebelum pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang berjumlah 108 perusahaan. Pengambilan sampel perusahaan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, dengan sampel sebanyak 28 perusahaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel beda permanen dan beda temporer berpengaruh signifikan positif terhadap laba fiskal sebelum pajak. Variabel yang paling dominan adalah variabel beda permanen karena variabel ini memiliki koefisien beta tertinggi sebesar 0,552. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,518 atau 51,8%. Artinya bahwa laba fiskal sebelum pajak dipengaruhi oleh 51,8% variabel independen beda permanen dan beda temporer, sedangkan sisanya yaitu 48,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar pembahasan ini. Kata Kunci: Beda Permanen, Beda Temporer, Laba Fiskal Sebelum Pajak PENDAHULUAN Sistem perpajakan Indonesia yang menganut self assessment system memaksa wajib pajak sebagai orang atau badan yang wajib membayar pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajak sendiri (Sultoni, 2013). Menguji kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan tujuan dari penerapan sistem self assessment. 1

2 Penerapan sistem tersebut dibantu oleh adanya ketentuan-ketentuan perpajakan yang harus ditaati oleh setiap wajib pajak. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa wajib pajak orang pribadi maupun badan yang melakukan kegiatan usaha wajib melakukan pembukuan. Pembukuan dibuat untuk menentukan pajak terutang yang harus dibayar oleh setiap perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pembukuan. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk menyusun laporan keuangan secara komersial, sedangkan ketentuan perpajakan dalam hal ini adalah Undang-undang perpajakan digunakan untuk menyusun laporan keuangan fiskal oleh perusahaan di Indonesia. Tidak sejalannya prinsip akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan (SAK) dengan ketentuan perpajakan yang digunakan untuk menentukan laba kena pajak atau penghasilan kena pajak mengakibatkan perusahaan harus melakukan koreksi fiskal. Rekonsiliasi fiskal merupakan proses penyesuaian laporan laba/rugi fiskal dengan peraturan perundang-undangan perpajakan di Indonesia untuk memperoleh laba/rugi fiskal yang merupakan dasar perhitungan PPh untuk satu tahun tertentu (Supriyanto, 2011:132). Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal meliputi perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya (Resmi, 2009:392). Perbedaan-perbedaan tersebut dikenal dengan beda permanen (beda tetap) dan beda temporer (beda waktu). Adanya perbedaan perlakuan tersebut, baik perbedaan yang bersifat permanen maupun temporer, mewajibkan wajib pajak untuk melakukan koreksi fiskal yang terbagi menjadi koreksi fiskal positif dan negatif. Koreksi fiskal positif menambah laba, sedangkan koreksi fiskal negatif menurunkan laba. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dalam Pasal 4 ayat (1), laba usaha merupakan suatu penghasilan dan termasuk dalam objek pajak. Semakin besar jumlah laba, maka akan semakin besar pula jumlah PPh yang harus dibayar atau PPh yang terutang dan sebaliknya. Laba fiskal sebelum pajak timbul akibat adanya koreksi fiskal karena adanya perbedaan antara prinsip akuntansi dengan ketentuan perpajakan. Laba fiskal sebelum pajak mempresentasikan pajak yang terutang untuk tahun tertentu. Hanlon (2005:1), Jackson (2009:1), dan Hutabarat (2013:1) telah melakukan penelitian mengenai beda permanen dan beda temporer. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa beda permanen dan beda temporer tidak mempengaruhi pertumbuhan laba yang artinya semakin tinggi nilai perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka pertumbuhan laba perusahaan tersebut akan semakin rendah. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa beda permanen terkait dengan perubahan pajak masa depan, sedangkan beda temporer terkait dengan laba sebelum pajak penghasilan. Hanlon (2005:1) meneliti The Persistence and Pricing of Earnings, Accrual and Cash Flows when Firm Have Large Book Tax Differences. Hasil penelitiannya adalah perusahaan yang memiliki book tax differences (perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal) yang besar baik positif maupun negatif akan cenderung mengalami persistensi laba yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang memiliki book tax differences yang kecil. Artinya perusahaan yang memiliki beda permanen dan beda temporer yang tinggi akan cenderung mengalami pertumbuhan laba yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki beda permanen dan beda temporer yang rendah. Sampel penelitian ini adalah perusahaan industri selain perusahaan industri keuangan yang berjumlah perusahaan tahun Jackson (2009:1) meneliti mengenai book tax differences and earning growth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan temporer memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan pada laba sebelum pajak dan perbedaan permanen memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba hanya karena perbedaan temporer memiliki pengaruh negatif terhadap beban pajak. Jackson juga memisahkan pertumbuhan laba menjadi dua komponen, yaitu laba sebelum pajak dan beban pajak. Beda permanen berpengaruh terhadap perubahan pajak masa depan, sedangkan beda temporer berpengaruh terhadap laba sebelum PPh. Hutabarat (2013:1) meneliti pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal berpengaruh secara negatif terhadap pertumbuhan laba. Setiap kenaikan nilai book tax difference sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan laba perusahaan sebesar -1,63%. Artinya setiap kenaikan 2

3 perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal maka akan mengurangi pertumbuhan laba dan sebaliknya apabila perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal menurun, maka akan meningkatkan pertumbuhan laba. Hutabarat menggunakan sampel sebanyak 12 perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, maka penelitian ini diberi judul : Pengaruh Beda Permanen dan Beda Temporer antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Perpajakan terhadap Laba Fiskal Sebelum Pajak (Studi Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal Laporan keuangan komersial disusun berdasarkan transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan dalam suatu periode. Transaksi keuangan tersebut harus dicatat dan dikelompokkan sesuai dengan pos-pos akuntansi. Fungsi laporan keuangan komersial itu sendiri adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, apakah perusahaan memperoleh laba atau mengalami kerugian. Laba bersih komersial yang dihitung dalam laporan keuangan komersial tidak memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan (Harnanto, 2013:3). Tujuan utama dari laporan keuangan fiskal adalah untuk menyajikan informasi sebagai dasar untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Laporan keuangan fiskal juga dipakai untuk menguji kepatuhan wajib pajak pada saat dilakukannya pemeriksaan ataupun penyidikan pajak. Laba bersih fiskal yang dihitung dalam laporan keuangan fiskal lebih memperhatikan ketentuan perpajakan untuk memperoleh pajak yang terutang. Rekonsiliasi Fiskal Perbedaan pengakuan dan perlakuan penghasilan dan/atau biaya yang mendasari penyusunan laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan menghasilkan jumlah angka laba yang berbeda. Salah satu faktor yang membedakan antara laba secara komersial dengan laba fiskal sebelum pajak adalah dilakukannya koreksi fiskal terhadap laba secara komersial. Sebagian besar dari perhitungan laba komersial dari semua perusahaan, harus dilakukan koreksi fiskal karena adanya ketidaksamaan ketentuan antara SAK dengan ketentuan perpajakan. Koreksi fiskal meliputi koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif (Muljono, 2009:146). Koreksi fiskal positif mengakibatkan laba fiskal meningkat karena koreksi fiskal positif menyebabkan pengurangan biaya dan penambahan penghasilan. Beberapa transaksi yang mengakibatkan koreksi fiskal positif diantaranya adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan; biaya yang tidak diperkenankan untuk mengurangi penghasilan kena pajak; biaya yang diakui lebih kecil dari laporan keuangan komersial; biaya yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan obyek pajak; serta biaya yang didapat dari penghasilan yang telah dikenakan PPh final (Muljono, 2009:146) Koreksi fiskal negatif mengakibatkan laba fiskal menurun karena koreksi fiskal negatif menyebabkan pengurangan penghasilan dan penambahan biaya. Transaski yang mengakibatkan Koreksi fiskal negatif meliputi biaya secara fiskal diakui lebih besar seperti dalam penyusutan dan amortisasi, penghasilan yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan obyek pajak, dan penghasilan yang sudah dikenakan PPh final (Muljono, 2009:155). Rekonsiliasi fiskal dibuat untuk mendapatkan laba fiskal sebelum pajak sebagai dasar untuk menghitung PPh yang harus dibayarkan dan dilaporkan pada akhir tahun pajak yang disertai dengan laporan keuangan masing-masing wajib pajak. Beda Permanen Perbedaan Permanen (Permanent Differences) atau beda tetap merupakan perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara SAK dengan ketentuan perpajakan dalam hal ini adalah Undang-undang PPh yang bersifat permanen atau koreksi fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun pajak berikutnya (Supriyanto, 2011:133). Perbedaan permanen mengakibatkan apabila suatu penghasilan atau biaya tidak dapat diakui pada suatu periode, maka penghasilan atau biaya tersebut juga tidak dapat diakui pada periode selanjutnya. Perbedaan permanen tersebut meliputi penghasilan yang telah tergolong final sesuai Pasal 4 ayat (2) UU PPh, penghasilan yang dikecualikan dari obyek pajak sesuai Pasal 4 ayat (3) UU PPh, serta biaya yang 3

4 tidak dapat mengurangi penghasilan bruto sesuai Pasal 9 ayat (1) UU PPh. Beda Temporer Perbedaan temporer (Temporary Differences) atau beda waktu merupakan perbedaan pengakuan penghasilan atau biaya antara SAK dengan ketentuan perpajakan yang bersifat sementara (Supriyanto, 2011:140). Bersifat sementara artinya adalah apabila penghasilan atau biaya yang tidak dapat diakui pada suatu periode, maka penghasilan atau biaya tersebut kemungkinan dapat diakui pada periode selanjutnya. Perbedaan temporer juga dapat berupa perbedaan metode dalam SAK dan ketentuan perpajakan, diantaranya adalah perbedaan metode penyusutan dimana metode garis lurus dan saldo menurun merupakan metode yang diperbolehkan dalam ketentuan perpajakan; perbedaan metode persediaan dimana metode rata-rata dan FIFO merupakan metode persediaan yang diperbolehkan oleh ketentuan perpajakan; serta penyisihan piutang tak tertagih dimana menurut ketentuan perpajakan penyisihan piutang tak tertagih tidak diperbolehkan kecuali untuk usaha-usaha tertentu sesuai Pasal 9 ayat (1) UU PPh dan telah memenuhi syarat sesuai Pasal 6 ayat (1) UU PPh. Laba Fiskal Sebelum Pajak Laba kena pajak atau laba fiskal merupakan laba/rugi yang dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan atas PPh yang terutang (Supriyanto, 2011:133). Laba fiskal sebelum pajak merupakan laba akuntansi atau laba komersial dikurangi atau ditambah dengan koreksi fiskal yang berupa koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif. Laba fiskal sebelum pajak tersebut merupakan dasar untuk menghitung PPh yang terutang pada akhir tahun pajak. Hipotesis Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y) Gambar 1. Model Konsep Sumber: Data Diolah (2015) Gambar 2. Model Hipotesis Sumber: Data Diolah (2015) H1 :Perbedaan permanen dan temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap laba fiskal sebelum pajak. H2 :Perbedaan permanen antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. H3 :Perbedaan temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Explanatory research adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Singaribun, 2006:5). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan bahwa di BEI dapat memperoleh banyak informasi secara komperhensif. Tujuan lainnya adalah laporan keuangan yang disajikan dalam website IDX sudah di audit dan memenuhi kriteria penelitian. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, yang terdaftar di BEI tahun melalui website IDX. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 perusahaan. Adapun metode pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling dimana sampel penelitian ditentukan dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2009:85). 4

5 Kriteria-kriteria perusahaan yang cocok untuk dijadikan sampel penelitian meliputi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara lengkap dari tahun , perusahaan dagang tersebut tidak mengalami kerugian selama tahun , perusahaan tidak sedang melakukan kompensansi kerugian pajak akibat kerugian yang dialami selama tahun-tahun sebelumnya, Laporan keuangan menggunakan mata uang Indonesia Rupiah (IDR), serta perusahaan sampel harus memiliki kelengkapan informasi yang berhubungan dengan indikator-indikator perhitungan yang dijadikan variabel pada penelitian ini. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, perusahaan dagang yang termasuk dalam sampel penelitian adalah sejumlah 28 perusahaan. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji hipotesis F dan uji hipotesis t. Tahapan analisis data yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan software statistik SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda telah melalui beberapa tahapan untuk mencari pengaruh variabel independen yaitu beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan terhadap variabel dependen yaitu laba fiskal sebelum pajak. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil dalam tabel berikut. Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) X1 X2 a. Dependent Variable: Y Unstandardized Coefficients Coefficients Sumber: Data diolah (2015) Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 1 di atas diperoleh persamaan regresinya adalah: Y = 3, ,250 X1 + 0,527 X2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Laba fiskal sebelum pajak akan meningkat untuk setiap tambahan X1 (Beda permanen). Apabila beda permanen mengalami peningkatan 1 satuan, maka laba fiskal sebelum pajak akan meningkat sebesar 0,250 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. b. Laba fiskal sebelum pajak akan meningkat untuk setiap tambahan X2 (Beda temporer). Apabila beda temporer mengalami peningkatan 1 satuan, maka laba fiskal sebelum pajak akan meningkat sebesar 0,527 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. Sesuai interpretasi di atas, dapat diketahui bahwa beda permanen dan beda temporer berpengaruh positif terhadap laba fiskal sebelum pajak, dengan kata lain apabila beda permanen dan beda temporer meningkat, maka akan diikuti peningkatan laba fiskal sebelum pajak. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 2 Hasil Koefisien Determinasi Model 1 Adjusted Std. Error of Durbin- R R Square R Square the Estimate Watson.720 a a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah (2015) Sesuai analisis pada tabel 2 diperoleh hasil R (koefisien determinasi) sebesar 0,518. Artinya bahwa 51,8% variabel laba fiskal sebelum pajak akan dipengaruhi oleh variabel independennya, yaitu beda permanen (X1) dan beda temporer (X2), sedangkan sisanya 48,2% variabel laba fiskal sebelum pajak akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Selain koefisien determinasi juga didapat koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan antara variabel independen yaitu beda permanen dan beda temporer dengan variabel laba fiskal sebelum pajak, nilai R (koefisien korelasi) tersebut sebesar 0,720. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen yaitu beda permanen (X1) dan beda temporer (X2) dengan laba fiskal sebelum pajak termasuk dalam kategori kuat karena berada pada selang 0,6 0,8. Hubungan antara variabel independen yaitu beda permanen (X1) dan beda temporer (X2) dengan laba fiskal sebelum pajak bersifat positif, artinya jika variabel independen semakin 5

6 ditingkatkan maka laba fiskal sebelum pajak juga akan mengalami peningkatan. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis F Pengujian hipotesis F digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai atau tidak dan mempunyai pengaruh secara bersama-sama. Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis F Model 1 Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah (2015) Sum of Squares df Mean Square F Sig a Berdasarkan tabel 3 nilai F hitung sebesar 58,543 sedangkan nilai F tabel dalam tabel F adalah sebesar 3,08. Setelah itu, dapat dilihat pula nilai sig. F sebesar 0,000, karena nilai signifikansi F (0,000) < α = 0,05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dependen (laba fiskal sebelum pajak) dapat dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel independen (beda permanen (X1) dan beda temporer (X2)). 2. Pengujian Hipotesis t t test digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji hipotesis t dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diperoleh hasil sebagai berikut: a. t test antara X1 (beda permanen) dengan Y (laba fiskal sebelum pajak) menunjukkan t hitung sebesar 3,153 dan t tabel sebesar 1,98197 serta sig. t hitung = 0,002. Berdasarkan hasil nilai signifikansi t (0,002) < α = 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel, maka pengaruh X1 (beda permanen) terhadap laba fiskal sebelum pajak adalah signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba fiskal sebelum pajak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh beda permanen atau dengan meningkatkan beda permanen maka laba fiskal sebelum pajak akan mengalami peningkatan secara nyata. b. t test antara X2 (beda temporer) dengan Y (laba fiskal sebelum pajak) menunjukkan t hitung sebesar 6,945 dan t tabel sebesar 1,98197 serta sig. t hitung = 0,000. Berdasarkan hasil nilai signifikansi t (0,000) < α = 0.05 dan t hitung lebih besar dari t tabel, maka pengaruh X2 (beda temporer) terhadap laba fiskal sebelum pajak adalah signifikan pada alpha 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba fiskal sebelum pajak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh beda temporer atau dengan meningkatkan beda temporer maka laba fiskal sebelum pajak akan mengalami peningkatan secara nyata. Pembahasan 1. Pengaruh Beda Permanen dan Beda Temporer antara SAK dengan Ketentuan Perpajakan terhadap Laba Fiskal Sebelum Pajak Berdasarkan hasil uji F yang telah dilakukan pada variabel independen terhadap variabel dependennya, diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (58,543 > 3,08) dan nilai sig. < α (0,000 < 0,05). Hal ini mengartikan bahwa beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh secara positif dan signifikan secara simultan atau bersama-sama terhadap laba fiskal sebelum pajak. Artinya semakin besar beda permanen dan beda temporer itu sendiri, maka semakin besar pula jumlah laba fiskal sebelum pajak yang akan meningkatkan pajak terutang pada perusahaan tersebut. Beda permanen dan beda temporer secara simultan dapat meningkatkan laba fiskal sebelum pajak, apabila penghasilan atau biaya yang merupakan beda permanen dan temporer tersebut menimbulkan koreksi positif yang mengakibatkan peningkatan laba. Suatu perusahaan melakukan pengeluaran biaya untuk sanksi administrasi perpajakan, maka biaya tersebut harus di koreksi fiskal positif. Di sisi lain, perusahaan juga mencatat adanya perbedaan perhitungan biaya penyusutan yang menghasilkan pengakuan biaya penyusutan menurut wajib pajak lebih besar dibandingkan dengan perhitungan pajak, maka atas biaya penyusutan tersebut di koreksi fiskal positif. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Hanlon (2005) dan Wijayanti (2006). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh beda permanen dan beda temporer baik positif maupun negatif akan cenderung mengalami persistensi laba yang lebih 6

7 rendah. Apabila beda permanen dan beda temporer menurunkan laba, maka akan menurunkan pajak terutang yang harus dibayar oleh perusahaan. 2. Pengaruh Beda Permanen antara SAK dengan Ketentuan Perpajakan terhadap Laba Fiskal Sebelum Pajak Berdasarkan hasil uji t, variabel beda permanen antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh secara positif dan signifikan secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu thitung > ttabel (3,153 > 1,98197) serta nilai sig. < α (0,002 < 0,05). Artinya semakin besar jumlah beda permanen antara SAK dengan ketentuan perpajakan maka laba fiskal sebelum pajak juga semakin besar. Contoh perbedaan pengakuan penghasilan atau biaya yang bersifat permanen yang dapat meningkatkan laba fiskal sebelum pajak adalah biaya pajak penghasilan. Sesuai dengan pasal 9 ayat (1) UU PPh, biaya pajak penghasilan merupakan biaya yang tidak dapat mengurangi penghasilan bruto, dengan kata lain biaya pajak penghasilan tersebut harus di koreksi positif. Koreksi positif artinya meningkatkan penghasilan dan mengurangi biaya yang mengakibatkan peningkatan laba fiskal sebelum pajak. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jackson (2009), bahwa perbedaan permanen memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Jackson juga menemukan bahwa beda permanen terkait pada perubahan pajak masa depan. Perubahan pajak masa depan ditentukan oleh penghasilan kena pajak atau laba fiskal sebelum pajak yang telah dilakukan rekonsiliasi fiskal dengan beda permanen. 3. Pengaruh Beda Temporer antara SAK dengan Ketentuan Perpajakan terhadap Laba Fiskal Sebelum Pajak Berdasarkan hasil uji t pada variabel beda temporer, variabel beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh secara positif dan signifikan secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa thitung > ttabel (6,945 > 1,98197) serta nilai sig. < α (0,000 < 0,05), artinya semakin besar jumlah beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan maka semakin besar pula laba fiskal sebelum pajak. Sesuai hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dari kedua variabel independen tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap laba fiskal sebelum pajak adalah beda temporer karena memiliki nilai koefisien beta dan t hitung paling besar. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jackson (2009) dengan hasil bahwa beda temporer terkait dengan laba sebelum pajak penghasilan (penghasilan kena pajak). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh signifikan positif secara simultan terhadap laba fiskal sebelum pajak. Hasil analisis regresi linier berganda yang menunjukkan signifikan tersebut memperlihatkan bahwa besar kecilnya jumlah laba fiskal sebelum pajak dipengaruhi oleh beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar laba fiskal sebelum pajak yang diperoleh oleh perusahaan yang diukur melalui beda permanen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan, maka semakin besar pajak terutang yang harus dibayar oleh perusahan. Kesimpulannya, pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel independen yaitu beda permamen dan beda temporer antara SAK dengan ketentuan perpajakan terhadap variabel dependen yaitu laba fiskal sebelum pajak dapat diterima. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, beda permanen antara SAK dengan ketentuan perpajakan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. Nilai t hitung antara variabel beda permanen dengan variabel laba fiskal sebelum pajak adalah positif, sehingga pengaruh beda permanen terhadap laba fiskal sebelum pajak berbanding lurus. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar beda permanen antara SAK dengan ketentuan perpajakan, maka jumlah laba fiskal sebelum pajak juga akan semakin besar. Apabila jumlah laba fiskal sebelum pajak meningkat maka akan diikuti dengan meningkatnya pajak terutang yang harus dibayar oleh perusahaan. Hasil pengujian hipotesis kedua dapat diterima dan mendukung penelitian terdahulu. 7

8 Berdasarkan hasil uji t pada pengujian hipotesis ketiga, didapatkan bahwa beda temporer antara SAK dengan laba fiskal sebelum pajak berpengaruh signifikan positif secara parsial terhadap laba fiskal sebelum pajak. Apabila jumlah beda temporer meningkat maka akan diikuti dengan meningkatnya laba fiskal sebelum pajak dan pajak terutang. Variabel beda temporer mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar, sehingga variabel beda temporer mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya, maka variabel beda temporer mempunyai pengaruh yang dominan terhadap laba fiskal sebelum pajak. Pengujian hipotesis ketiga dapat diterima dan mendukung penelitian terdahulu. Saran 1. Disarankan pihak perusahaan dapat lebih memperhatikan variabel beda temporer, karena variabel beda temporer mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi laba fiskal sebelum pajak yang digunakan untuk menghitung pajak yang terutang. 2. Disarankan pihak fiskus juga lebih memperhatikan variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur laba fiskal sebelum pajak, yang dalam penelitian ini adalah beda permanen dan beda temporer dalam melakukan pemeriksaan pajak dalam menentukan pajak yang terutang. 3. Mengingat variabel independen dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi laba fiskal sebelum pajak disarankan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini seperti laba komersial. Laba. Skripsi: Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo Jackson, Mark Book-Tax Differences and Earnings Growth. Disertasi: Eugene, Amerika Serikat, University of Oregon Muljono, Djoko Akuntansi Pajak. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Resmi, Siti Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat Singaribun, Masri Metode Penelitian Survey, Edisi Revisi. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sultoni PMK 16/PMK.03/2013 Makin Meneguhkan DJP, diakses pada tanggal 01 Agustus 2015 dari Supriyanto, Edi Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta: Graha Ilmu DAFTAR PUSTAKA Hanlon, Michelle The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash Flows When Firms Have Large Book- Tax Differences. The Accounting Review, 80 (1) Harnanto Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Hutabarat, Loesiana Maulina Pengaruh Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan 8

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Financial statements are the basis for stakeholders to make a decisions. Commercial financial statements using IFRS s regulation, while for calculating tax payable, financial statements used are

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN PERMANEN DAN PERBEDAAN TEMPORER BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

PENGARUH PERBEDAAN PERMANEN DAN PERBEDAAN TEMPORER BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PENGARUH PERBEDAAN PERMANEN DAN PERBEDAAN TEMPORER BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Tercatat di BEI Tahun 2009-2013) Diah Noviyanti, Heri Sukendar

Lebih terperinci

Pradipta Febiyanto Nur Cahyonowati 1

Pradipta Febiyanto Nur Cahyonowati 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH PERBEDAAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Variabel Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengauh revaluasi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian A.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) Nama : Hilda Nurina NPM : 23211381 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index untuk periode 2011-2013 berjumlah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Isfenti Sadalia dan Khalijah Staf Pengajar FE USU Abstract: The purpose of this research is to

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

Lebih terperinci

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya PENGARUH PERTUMBUHAN ASSET, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI (2010-2013) Rita Pratiwi, Nova Retnowati,

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25 Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25 Hanny Laurentea Budiman Universitas Bina Nusantara, Pademangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Andreani Caroline Barus 1), Vera Rica 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) PUNGKI ARFIYANTO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, Selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh penggunaan derivatif keuangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRAK PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, JUMLAH SURAT SETORAN PAJAK, DAN JUMLAH SURAT PEMBERITAHUN MASA TERHADAP JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Periode

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lestari, Budi. 2011. Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh : PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015 Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), NET PROFIT MARGIN (), RETURN ON EQUITY (), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

JURNAL HUMANIORA

JURNAL HUMANIORA PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015)

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI) umumnya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian telah mengkaji tentang pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba pada periode yang akan datang, antara lain: 1. Mark Jackson

Lebih terperinci

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA PANJARINGAN Inggrid Grace Manuputty

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 91 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GambarUmum Bank Mega Syariah Objek dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Mega Syariah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : bond rating, income book-tax different, book income, tax income VIII. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : bond rating, income book-tax different, book income, tax income VIII. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research is aimed to analyze the influence of changes in accounting profit and profit tax differences tax obligation rating changes. The population of research selected are the companies

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI), Dividend Per Share

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci : tax to book ratio, book tax difference, pertumbuhan laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci : tax to book ratio, book tax difference, pertumbuhan laba. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tax to book ratio dan book tax difference terhadap pertumbuhan laba baik secara parsial maupun simultan. Data penelitian berupa

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY 14212758 LATAR BELAKANG Pasar Modal Yang Telah di Publikasikan Pada Bulan Agustus 2014

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas Tujuan Penulisan 1. Untuk menganalisis variabel bebas (motivasi, persepsi, dan sikap konsumen) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). 2. Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 2016. Berikut ini disajikan seleksi

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan

Lebih terperinci

OTOMASI PELAYANAN PERIZINAN, INOVASI PELAYANAN PUBLIK PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES

OTOMASI PELAYANAN PERIZINAN, INOVASI PELAYANAN PUBLIK PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES OTOMASI PELAYANAN PERIZINAN, INOVASI PELAYANAN PUBLIK PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di

Lebih terperinci

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013 Imelda Khairani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa perusahaan manufaktur go publik sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH :

SKRIPSI ANALISIS FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : SKRIPSI ANALISIS FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : TOMU JULIANA SITANGGANG 090503060 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning

Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning 152 TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.1, 2013 Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Stephanie Wibowo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang mengukur pengaruh antara dua variabel yaitu surat tagihan pajak sebagai variabel independen dan

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL PADA PT. SURYA CITRA MEDIA (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL PADA PT. SURYA CITRA MEDIA (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI) ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL PADA PT. SURYA CITRA MEDIA (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI) FARIZAH BAKARI Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL, CELEBRITY ENDORSE, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN JASA DI BEI

ANALISIS DETERMINAN TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN JASA DI BEI ANALISIS DETERMINAN TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN JASA DI BEI Feni Marnilin E-mail: fenimarnilin@gmail.com J.M.V. Mulyadi Darmansyah Program Studi Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Nama : Suriana Juniarti NPM : 27212205

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Asniwati STIMI YAPMI Makassar Email : asniwati8709@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA Nama : Kurnia Pandu Wibowo NPM : 23210939 Jurusan : S1- AKUNTANSI Nama : Kurnia Pandu Wibowo Npm

Lebih terperinci