BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun
|
|
- Suharto Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun meningkat dengan pesat. Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya jumlah penduduk dan juga meningkatnya kebutuhan manusia terhadap alat transportasi. Perkotaan sebagai pusat dari berbagai kegiatan ekonomi dengan produktivitasnya yang tinggi dan infrastrukturnya yang lebih baik, telah menjadi suatu faktor penarik bagi penduduk diluar wilayah perkotaan untuk masuk kewilayah perkotaan, untuk mendapatkan pekerjaan dengan harapan mencapai taraf hidup yang lebih baik. Hal ini mengakibatkan kendaraan atau alat transportasi di kota-kota besarsemakin bertambah padat serta semakin semrawut saja. Kota Bandung sebagai salah satu Kota Besar di Indonesia, juga mempunyai suatu Visi yaitu, Meningkatkan Peran Kota Bandung sebagai Kota Jasa menuju terwujudnya Kota yang BERMARTABAT. Perwujudan Visi tersebut hanya mungkin terlaksana manakala kondisi fisik ruang dan struktur ruang kota terbentuk sesuai tatanan dan arahan pemanfaatannya sehingga dapat terwujud suatu Kota Jasa yang Genah Merenah Tumaninah. Perubahan Kota Bandung menjadi Kota Jasa dituntut untuk memiliki suatu konsekwensi yang sangat signifikan. Baik terhadap masyarakat asli maupun pendatang dari luar daerah untuk menggunakan jasa yang ada di Kota Bandung. 1
2 Meningkatnya laju pertumbuhan alat transportasi atau kendaraan seiring dengan semakin bertambahnya pengguna jasa di Kota Bandung mengakibatkan perlunya sarana prasarana pendukung yang lebih baik. Maka, pengaturan tempat parkir secara profesional mutlak dilakukan untuk menciptakan Kota Bandung yang Rapih dan Tertib. Oleh karena itu pembangunan pun harus dititik beratkan kepada semua sektor. Begitupun halnya perparkiran, yang apabila tidak dikelola dengan baik bukan tidak mungkin Kota Bandung akan berpredikat sebagai Kota jasa lagi. Unit Pengelolaan Perparkiran Kota Bandung kedudukannya sebagai Lembaga Teknis daerah setingkat Kantor yang mempunyai kewenangan dibidang Pengelolaan Perparkiran, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2002 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pengelolaan Perparkiran Kota Bandung. Bahwa Pengelolaan Perparkiran merupakan salah satu system manajemen perlalulintasan telah mengalami intensitas peningkatan yang cukup tinggi, sehingga dipandang perlu untuk mengimbanginya dengan penataan struktur organisasi lembaga yang menangani Pengelolaan Perparkiran di Kota Bandung. Visi Unit pengelolaan Perparkiran Kota Bandung adalah Terwujudnya Pengelolaan Perparkiran Secara Efektif dan Efesien. Perwujudan visi tersebut hanya mungkin terlaksana manakala kondisi fisik ruang dan struktur ruang kota terbentuk sesuai tatanan dan arahan pemanfaatannya. Konteks visi tersebut mengharuskan Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung sebagai suatu instansi yang mengelola dalam bidang perparkiran, untuk berupaya mengimplementasikannya sehingga Kota Bandung sebagai Kota Jasa 2
3 mampu mewujudkan situasi yang genah, merenah, dan tumaninah. Oleh karena itulah Unit Pengelolaan Perparkiran Kota Bandung harus mampu menopang sekaligus mengimplementasikan bidang tugasnya sedemikian rupa sehingga setiap Misi yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan tujuan tersebut, maka dikeluarkanlah Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2001 tentang Tata Tertib Pengelolaan Perparkiran Kota Bandung. Yang harus diimplementasikan oleh Unit Pengelolaan Perparkiran Kota Bandung agar dapat mengelola perparkiran di kota Bandung sehingga nyaman, tertib dan aman. Kebijakan merupakan salah satu faktor penting dalam pengaturan pelaksanan kinerja pegawai, karena dengan adanya suatu kebijakan akan memudahkan pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Keteraturan dalam pekerjaan akan terlihat dengan adanya suatu struktur hirarki dan aturan-aturan formal yang akan mengikat seluruh pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja dari para pegawai, baik secara kualitas maupun secara kuantitas dalam melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan itu kinerja pegawai mempunyai arti yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan hasil penjajagan yang peneliti lakukan pada Unit Pengelola Perparkiran di Kota Bandung ternyata kinerja pegawai masih masih rendah. Hal ini terlihat dari indikator-indikator sebagai berikut : 3
4 1. Indikator Initiatif : Ada pegawai yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepadanya dalam mendata pemasukan retribusi parkir yaitu pada seksi Perencanaan. Contoh : Ada salah seorang pegawai yang diberikan tugas oleh pimpinannya untuk mendata pemasukan parkir, tetapi pada kenyataannya data tersebut belum siap sampai melebihi batas waktu yang telah ditentukan. 2. Indikator Dependability : Ada Pegawai yang masih kurang memiliki tingkat disiplin yang tinggi terhadap ketepatan dan pemanfaatan waktu jam kerja. Contoh : Hal ini terlihat pada saat jam kerja pegawai kurang memanfaatkan waktu jam kerja dengan baik, pada saat jam kerja masih ada pegawai yang terlihat santai masih mengobrol. Kinerja Pegawai masih rendah diduga disebabkan karena indikator Implementasi Kebijakan belum dilaksanakan sesuai dengan faktor-faktor Implementasi Kebijakan Publik. Yaitu sebagai berikut : 1. Kepala Unit Pengelola Perparkiran kota Bandung kurang tegas dalam memperlakukan pegawainya, juga kurangnya komunikasi antara Kepala Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung dengan bawahannya. 2. Kepala Unit Pengelola Perparkiran kurang memperhatikan atau kurangnya pengawasan langsung terhadap kinerja pegawai, juga tindakan yang tegas, baik itu teguran ataupun sanksi kepada pegawai. Selain itu juga kurangnya 4
5 perhatian terhadap kesejahteraan pegawai, juga penghargaan terhadap pegawai/petugas yang berdedikasi tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan topik tersebut yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KANTOR UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG. (Studi penerapan Perda nomor 12 tahun 2001 tentang tata tertib pengelolaan perparkiran) B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan, sebagai berikut : 1. Bagaimana Implementasi Kebijakan dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat Implementasi Kebijakan dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung? 3. Usaha-usaha apa saja untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung? 5
6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a) Memperoleh data dan informasi yang sebenarnya mengenai Implementasi Kebijakan dalammeningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung. b) Berusaha mengembangkan data dan informasi mengenai Implementasi Kebijakan dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung. c) Berusaha menerapkan data dan informasi mengenai Implementasi Kebijakan dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Penelitian ini diharapakan dapat menambah dan memperdalam pengetahuan teoritis yang diperoleh peneliti selama kuliah, sehingga akan bermanfaat bagi masyarakat. b. Secara Praktis 1. Penelitian ini akan memberikan wawasan langsung mengenai Implementasi Kebijakan dalam meningkatkan Kinerja Pegawai pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung. 2. Bermanfaat bagi pihak umum untuk menaruh perhatian untuk mempelajari lebih jauh mengenai Implementasi Kebijakan dan Kinerja Pegawai. 6
7 D. Kerangka Pemikiran Membahas dan memecahkan permasalahan yang ada dalam kerangka pemikiran yang ada akan dijadikan titik tolak atau landasan teoritis untuk menyusun penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang dibahas yakni Implementasi kebijakan peneliti menggunakan kerangka pemikiran dari Nugroho dalam bukunya Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi (2004 : 158), sebagai berikut : Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Menurut Jones yang dikutip oleh Widodo (2002 : 191) mengartikan Implementasi kebijakan publik sebagai getting the job done and doing it. Pengertian ini merupakan pengertian yang sangat sederhana tetapi dengan kesederhanaan rumusan yang demikian ini tidak berarti bahwa implementasi kebijakan adalah suatu proses kebijakan yang dapat dilakukan dengan mudah. Hoogwood dan Gunn dalam Wahab (2002 : 62) telah membagi kegagalan kebijakan dalam dua kategori, yaitu Non Implementation (tidak terimplementasikan) dan Unsuccesfull Implementation (implementasi yang tidak sukses). Tidak terimplementasikan mengandung arti bahwa suatu kebijakan tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana dikarenakan tidak mau bekerjasama atau tidak bekerja secara efisien. Sementara implementasi yang tidak berhasil terjadi karena suatu kebijakan tertentu telah dilaksanakan sesuai rencana, akan tetapi mengingat kondisi ekternal ternyata tidak menguntungkan kebijakan tersebut, tidak berhasil dalam mewujudkan dampak atau hasil akhir yang dikehendaki. Biasanya kebijakan yang memiliki resiko untuk gagal itu disebabkan oleh faktor- 7
8 faktor berikut : pelaksanaannya jelek (bad excecution), kebijakannya jelek (bad policy) atau kebijakan tersebut bernasib jelek (bad luck). Meter dan Horn dalam Nugroho dengan bukunya Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi (2003 : 169) mencoba menghubungkan antara isu dengan implementasi dan suatu model konseptual yang mempertalikan kebijakan dengan prestasi kerja atau kinerja, karena setiap kebijakan akan menyangkut kepentingan, kebutuhan dan permasalahan yang terjadi pada publik secara luas. Implementasi kebijakan dapat dipengaruhi dan mempengaruhi segisegi kehidupan didalam atau diluar masyarakat sehingga untuk mengukur kinerja dari suatu implementasi kebijakan, diperlukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan suatu kebijakan. Menurut Meter dan Horn dalam Nugroho dengan bukunya Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi (2003 : 167), ada 6 faktor yang dapat menentukan berhasil tidaknya implementasi kebijakan publik, yaitu : 1. Standar dan tujuan kebijakan (standar and objectives) 2. Sumber daya kebijakan (Resources) 3. Komunikasi antar organisasi dan aktivasi pelaksanaan (Interorganization Comunication and Enforement Activities) 4. Karakteristik agen pelaksana (The characteristics of Implementing Activities) 5. Disposisi Pelaksana (The Disposition of Implementors) 6. Kondisi Sosial, ekonomi dan politik (Economics, social, and Political Conditions). (Riant Nugroho D, 2003 : 167) Kinerja atau performasi biasannya berkaitan dengan kualitas hasil output. Suyadi Prawirasentono dalam bukunya Kebijakan Kinerja Karyawan (1992:2) mengemukakan definisi kinerja sebagai berikut : 8
9 Kinerja adalah performace yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh Seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika. Peneliti juga memberikan pengertian kinerja pegawai dari Bernandin & Russell (2003:135) yang dikutif oleh Drs. Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2003:135) adalah sebagai berikut : Performansi adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan salama suatu periode waktu tertentu. Selanjutnya dimensi-dimensi kinerja pegawai menurut Drs. Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2003:142) mengemukakan indikator dalam mengadakan pengkajian tingkat kinerja/performansi pegawai : 1. Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2. Quality of Work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness : keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul. 5. Cooperation : Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. 6. Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya. 8. Personal qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. 9
10 E. Hipotesis Berpijak dari kerangka pemikiran tersebut maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Jika Implementasi Kebijakan dilaksanakan berdasarkan faktor-faktor Implementasi Kebijakan Publik, maka Kinerja Pegawai Kantor Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung Meningkat. Sehubungan dengan rumusan tersebut diatas, maka untuk mempermudah dalam pengujian hipotesis, peneliti mengemukakan definisi operasional yaitu sebagai berikut: 1. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Implementasi Kebijakan Nomor 12 Tahun 2001 adalah upaya yang dilakukan Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung, tentang penyelenggaraan tata tertib pengelolaan perparkiran di Kota Bandung dalam rangka mendukung terciptanya Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat) sesuai dengan Visi dan Misi Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung dalam mewujudkan pengelolaan perparkiran secara efektif dan efisien. 2. Kinerja Pegawai adalah Hasil kerja yang dicapai, prestasi kerja yang diperlihatkan tentang kemampuan kerja pegawai sehingga menghasilkan sesuatu yang maksimal, berdaya guna dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada pegawai Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung dengan memperhatikan aspek-aspek: 10
11 Quantity of work, Quality of Work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal qualities. Dalam hal ini hasil kerja dalam mengelola perparkiran. 3. Parkir adalah menempatkan dan/atau memberhentikan kendaraan pada jangka waktu tertentu yang belum ditentukan. Perparkiran adalah segala sesuatu dan/atau hal berhubungan dengan kegiatan parkir di titik-titik parkir di Kota Bandung. 4. Meningkat adalah proses perubahan kearah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Yaitu mengubah kinerja pegawai Unit pengelola perparkiran Kota Bandung sebelumnya kearah yang lebih baik dengan memenuhi segala peraturan yang berlaku pada Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung. Baik adalah Kondisi yang sesuai dengan harapan. F. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian a. Lokasi penelitian di Kantor Unit Pengelola Perparkiran Kota Bandung, yang beralamat di jalan Babatan Telp. (022) Lamanya Penelitian Adapun lamanya Penelitian diperkirakan memakan waktu kurang lebih selama 6 bulan diawali pada bulan Agustus 2007 sampai bulan februari Mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pelaporan. 11
BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Titik tolak pembangunan di Kota Bandung adalah meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan usaha tani yang berwawasan agri bisnis yang merupakan tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai wadah atau tepat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus ditunjang oleh suatu sistem manajemen yang koorporatip dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur Administrasi adalah pegawai dan sistem manajemen yang dilaksanakan pada suatu organisasi, kedua unsur tersebut memiliki peranan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan motor penggerak utama yang baik dalam organisasi, maka jika sebuah organisasi mempunyai prosedur kerja yang baik, memiliki struktur organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu tempat dimana terdapat kerjasama dua orang atau lebih yang mempunyai fungsi dan wewenang untuk mengerjakan suatu usaha mencapai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Teori good governance mengharuskan penggunaan atau upaya untuk merancang
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Implementasi Kebijakan Publik Teori good governance mengharuskan penggunaan atau upaya untuk merancang bangun perumusan kebijakan proses implementasi kebijakan dan evaluasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Defenisi Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor keberhasilan sebuah perusahaan itu ditentukan oleh keberadaan karyawan yang berdedikasi tinggi untuk kemajuan dan prestasi perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan bertanggung jawab kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di setiap Perusahaan atau Instansi perlu adanya penyesuaian yang berbasis komputerisasi, baik sistem informasi manajemen maupun usaha-usaha yang menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah yang di dalamnya terdapat aktivitas orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja. Handoko (2002) mengistilahkan kinerja sebagai performance. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengawasan Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan pemerintahan membutuhkan penanganan yang lebih serius agar tidak terjadi pemborosan dan penyelewengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang, untuk saat ini banyak mengalami perubahan disegala bidang,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Instansi pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota Bandung dalam jangka waktu Tahun 2004-2008, yaitu "Kota Bandung Sebagai Kota Jasa yang BERMARTABAT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia secara sederhana yaitu sekelompok orang atau individu yang bekerja pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama, serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus. merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya. Pemberdayaan melalui penyelenggaraan penyuluhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan politik dan penyelenggaraan negara yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan kebutuhan masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat aktivitas orang-orang dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas untuk meningkatkan efesiensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai apa yang ingin diketahui. Kasiram(2008:149).
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam menyelaraskan perimbangan daerah. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK
GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER FAJAR INTI ABADI DI PONTIANAK Abstraksi Suhendi Email: Zhouhendi@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Penulis membatasi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja yang berarti pelaksanaan kerja merupakan suatu proses untuk pencapaian suatu hasil. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Software Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak (software). Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam berbagai bentuk pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen 1. Pengertian Organisasi Peneliti akan mengemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli. Adapun pengertian organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. benda. Ada tiga jenis tingkat kecelakaan berdasarkan efek yang ditimbulkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja Pengertian kecelakaan kerja berdasarkan Frank Bird Jr adalah kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi dan menyebabkan kerugian pada manusia dan harta benda.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tentang 2.1.1.1 Pengertian Menurut Mardiana (2005: 15) kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. kerja yang kondusif
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 REKAPITULASI HASIL KUESIONER VARIABEL MOTIVASI NO MO01 MO02 MO03 MO04 MO05 MO06
LAMPIRAN 2 REKAPITULASI HASIL KUESIONER VARIABEL MOTIVASI NO MO01 MO02 MO03 MO04 MO05 MO06 1 4 4 5 4 5 4 2 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 2 3 6 2 2 3 2 2 2 7 2 3 2 3 2 2 8 4 3 2 3 3
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Instansi pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melaksankan tugas Negara, pemerintahan, dan pembangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali dengan dorongan untuk hidup bersama. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti
5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, struktur organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling penting bagi organisasi. Manusia adalah promotor utama dalam organisasi, apabila suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain faktor SDM tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi berperan sebagai penggerak utama, dan penentu bagi keberhasilan atau kemajuan suatu organisasi, sumber daya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. kekuasaannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
6 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi bawahannya dalam hal ini adalah Pegawai, dengan menggunakan pengaruh atas dasar wewenang atas kekuasaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan desentralisasi, membuat pemerintah daerah harus mampu menjalankan berbagai kewenangan yang selama ini dijalankan oleh pemerintah pusat, seiring dengan pelayanan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, untuk menjawab permasalahan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh variabel kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat pada era globalisasi dewasa ini sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Peranan sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip, definisi dan teori-teorinya diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada abad ini. Pernyataan tersebut tidaklah terbantahkan, mengingat SDM menjadi sentral dalam pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah segenap kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan sebesar-besarnya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. A. Peranan Manajemen Syukur dalam Menunjang Peningkatan Kinerja Pegawai
90 BAB V ANALISIS DATA A. Peranan Manajemen Syukur dalam Menunjang Peningkatan Kinerja Pegawai PT Bank BNI Syariah Cabang Surabaya. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah bentuk perhatian kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas pokok Bank Indonesia (BI) sebagaimana ditetapkan dalam Undang undang tentang Bank Sentral, memiliki fungsi yang sangat strategis yaitu mencapai dan memelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah perubahan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah perubahan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Undang-undang Nomor 33
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit yaitu organisasi yang sifatnya tidak mengejar laba. Organisasi pemerintah daerah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi, sumber daya manusia memiliki peran penting. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas organisasi, sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil adalah salah satu elemen yang memegang tanggung jawab dalam suatu organisasi, baik itu dalam perencana, pelaksana dan penggerak serta sekaligus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan kepada konsep otonomi daerah dewasa ini, dimana daerah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan kepada konsep otonomi daerah dewasa ini, dimana daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya untuk mengurus daerahnya sendiri baik dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para anggota di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan BAPPEDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama dibentuknya pemerintahan untuk menjaga suatu sistem ketertiban di dalam masyarakat agar bisa menjalani kehidupannya secara wajar. Fungsi utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pastinya kemajuan teknologi dan informasi menuntut birokrasi untuk beradaptasi dalam menghadapi dunia global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Dengan variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan perilaku serta melaksananakan proses administrasi dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, diperlukan sumber daya yang maksimal agar tercapainya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organisasi 1. Pengertian Organisasi Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, baik untuk pendistribusian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama (Robbins: 2008). Namun dalam proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar yang terdiri atas dua orang atau lebih dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi. Kesuksesan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam suatu organisasi adalah kinerja yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan dari para pegawai tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Defenisi Kepemimpinan a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang saling berbeda-beda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. suatu iklim yang sehat dan menyegarkan pada kehidupan organisasi yang
17 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Penilaian Kerja 1. Pengertian Penilaian Kerja Penilaian kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakann suatu iklim yang sehat dan menyegarkan pada kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik 2.1.1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan dengan baik, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkantoran merupakan alat penunjang yang berperan penting bagi para pelaku organisasi. Hal ini diwujudkan dengan adanya perkantoran pada setiap organisasi. Dengan
Lebih terperinci