PETUNJUK TEKNIS. (Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H29/SK/KP/2009)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK TEKNIS. (Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H29/SK/KP/2009)"

Transkripsi

1 PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT KEGIATAN AKADEMIK DOSEN DAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN (Keputusan Rektor Universitas Haluoleo, Nomor: 184b/H9/SK/KP/009) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 009 1

2 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO Nomor : 184b/H9/SK/KP/009 Tentang PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT KEGIATAN AKADEMIK DOSEN DAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO Menimbang : Dalam rangka memperoleh keseragaman pengertian, memudahkan pemahaman dan untuk kelancaran pelaksanaan Keputusan Menkowasbangpan Nomor 8/Kep/MK.WASPAN/ 8/1999 tanggal 4 Agustus 1999, maka perlu dikeluarkan petunjuk teknis penilaian angka kredit kegiatan akademik dosen dan SOP pengusulan kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999;. Undang-Undang Nomor 0 Tahun 00. Undang-Undang Nomor 14 Tahun Peraturan Pemerintah : a. Nomor 60 Tahun 1999; b. Nomor 98 Tahun 000; c. Nomor 99 Tahun 000; d. Nomor 7 Tahun 009; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia : a. Nomor 85/M/Tahun 1999 b. Nomor 4/M/Tahun 000 c. Nomor 9 Tahun Keputusan Menkowasbangpan Nomor 8/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 4 Agustus Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/99 dan Nomor 181 Tahun 1999 tanggal 1 Oktober Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6/D/O/001 tanggal 4 Mei 001. Memperhatikan : 1. Hasil Rapat Senat Universitas Haluoleo tanggal 9 Juni 009. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 009. MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Keputusan Rektor Universitas Haluoleo tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan Standard Operating Procedure (SOP) Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen, sebagaimana terlampir dalam lampiran Surat Keputusan ini.

3 Kedua Ketiga : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur tersendiri dalam Surat Edaran Rektor Universitas Haluoleo. Keempat : Keputusan ini mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 010. Tembusan : 1. Mendiknas RI di Jakarta. Irjen Depdiknas di Jakarta. Dirjen Dikti Depdiknas di Jakarta 4. Para Pembantu Rektor Unhalu 5. Pada Dekan di lingkungan Unhalu 6. Pada Ketua Lembaga di lingkungan Unhalu

4 LAMPIRAN 1. SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALUOLEO Nomor : 184b/H9/Sk/Kp/009 Tanggal : 7 Desember 009 Tentang : Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan Standard Operating Procedure (SOP) Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen (1) Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen A. KETENTUAN UMUM 1. Kegiatan-kegiatan/karya-karya yang sedang dilaksanakan pada semester berjalan, tidak dapat dihitung untuk kenaikan jabatan pada semester tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penghitungan ganda angka kredit terhadap satu kegiatan/karya pada semester yang sama.. Kegiatan-kegiatan/karya-karya yang belum dihitung angka kreditnya pada saat proses usul kenaikan jabatan dosen yang sedang berjalan, akan dihitung sebagai kelebihan angka kredit pada Penetapan Angka Kredit (PAK) jabatan baru tersebut dengan menyesuaikan pada tanggal berlakunya jabatan tersebut.. Untuk membuktikan kegiatan-kegiatan/karya-karya yang belum dihitung angka kreditnya, diperlukan arsip penetapan angka kredit berikut surat pernyataan melaksanakan kegiatan pendidikan pengajaran, daftar kegiatan penelitian, surat pernyataan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan surat pernyataan melaksanakan kegiatan penunjang tridharma perguruan tinggi serta surat pengantar penyampaian tambahan kelengkapan usul kenaikan pangkat. Selain itu, bukti berupa karya ilmiah dalam majalah (jurnal) ilmiah atau prosiding seminar atau sejenisnya harus dilengkapi dengan copy sampul majalah yang disahkan atau prosiding aslinya. 4. Dosen yang dapat mengusulkan kenaikan jabatan fungsional atau pangkat apabila melaksanakan kegiatan tridharma (pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan unsur penunjang dengan beban kerja dosen minimum 1 SKS sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 005 tentang Guru dan Dosen, pasal 7 ayat (1) dan (). 5. Disertasi, Thesis atau Skripsi, baik yang belum maupun yang telah dimodifikasi dari keaslian isinya dan tidak dipublikasikan, tidak dinilai/dihitung angka kreditnya sebagai karya bidang penelitian karena sudah menjadi satu paket dengan angka kredit ijazah. 6. Bukti ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dengan ketentuan sebagai berikut : a. Perguruan tinggi dalam negeri: 1) Memiliki izin pendirian dari Depdiknas (untuk perguruan tinggi agama memiliki izin pendirian dari Departemen Agama); dan ) Program studi terakreditasi serendah-rendahnya B, atau program studi pada perguruan tinggi yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau dalam proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi yang sebelumnya sudah terakreditasi serendah-rendahnya B. Khusus untuk ijazah yang diperoleh sebelum dikeluarkannya petunjuk teknis ini, ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin pendirian perguruan tinggi dan izin penyelenggaraan program studi yang sesuai dengan program studi yang dicantumkan dalam ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, (atau dari Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama) atau dalam proses perpanjangan izin tersebut. b. Perguruan tinggi luar negeri: Ijazah dari Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas atau dari perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat penyetaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. 4

5 9. Bagi dosen yang meloncat jabatan, diperlukan persyaratan khusus berupa 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi sebagai penulis utama, baik publikasi ilmiah berupa hasil pemikiran maupun hasil penelitian atau kombinasi keduanya. 10. Usul penyesuaian jabatan dosen setinggi-tingginya ke Lektor Kepala dengan menggunakan angka kredit kumulatif bagi dosen yang sama sekali belum mempunyai jabatan dosen tetapi sudah lama mengabdi sebagai dosen baik negeri maupun swasta, diatur sebagai berikut: a. bagi dosen yang berijazah S disyaratkan sudah 7 (tujuh) tahun bertugas sebagai dosen atau dapat menyimpang dari ketentuan tersebut yakni lebih dari (tiga) tahun dan kurang dari 7 (tujuh) tahun apabila terdapat hal-hal yang luar biasa pada dosen yang bersangkutan, yakni hal-hal yang berkenaan dengan karya penelitian maupun pengabdian yang bersangkutan yang setelah dinilai baik oleh tim penilai mempunyai kelebihan yang luar biasa. b. bagi dosen yang berijazah S disyaratkan sudah bertugas sebagai dosen sekurangkurangnya 7 (tujuh) tahun. 11. Setiap usul kenaikan jabatan dosen, disyaratkan ada pertimbangan dan/atau persetujuan Senat, yakni pertimbangan Senat Fakultas bagi usul ke Asisten Ahli, Lektor dan Lektor Kepala, pertimbangan Senat Universitas bagi usul ke Lektor Kepala dan Guru Besar, serta khusus bagi usul ke Guru Besar disertakan pertimbangan dan/atau persetujuan Dewan Guru Besar, yang dibuktikan dengan Berita Acara. Pertimbangan itu meliputi penilaian terhadap kelayakan kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas dan etika atau tata krama dalam kehidupan kampus dosen yang bersangkutan. 1. Lama penilaian dan pengambilan keputusan mengenai usul kenaikan jabatan fungsional dan pangkat sampai pada tahap pengusulan untuk penerbitan SK dibatasi maksimum 4 (empat) bulan. Tahap-tahap penilaian tersebut tercantum pada Lampiran SK Rektor Universitas Haluoleo Nomor 184b /H9/SK/KP/009 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Kegiatan Akademik Dosen dan SOP Pengusulan Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen. 1. Usul kenaikan jabatan fungsional dosen hanya dapat diproses jika semua bukti fisik (soft copy) karya ilmiah (laporan penelitian, publikasi hasil penelitian, makalah yang dipresentasikan, dan laporan pengabdian kepada masyarakat) telah di up-load di website Unhalu dan kemudian mendapat surat keterangan dari Ketua LJMMEP Unhalu bahwa soft copy dokumen-dokumen tersebut telah di up-load. Disamping itu, setiap usul kenaikan jabatan fungsional harus diarsipkan lengkap termasuk bukti fisik karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat di program studi/jurusan. 14. Karya ilmiah yang dipublikasi di jurnal nasional/terakreditasi adalah hasil penelitian, bukan paper review. Paper review hanya dapat diterbitkan dalam jurnal apabila author diundang khusus (karena kepakarannya) oleh pimpinan/redaktur jurnal ybs. 15. Pemberlakuan angka kredit ijazah S1 (100), S (150) dan S (00) sejak tanggal 1 Desember 005 pada bidang pendidikan dan pengajaran, mengakibatkan semua angka kredit kegiatan tridharma (pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) dan unsur penunjang tidak dapat dinilai dalam pengusulan kenaikan jabatan fungsional. 16. Kenaikan pangkat/jabatan ke Lektor Kepala/Guru Besar harus dalam bidang/cabang ilmu yang diusulkan. Untuk kenaikan pangkat/jabatan ke Lektor Kepala/Guru Besar, nama bidang/cabang ilmunya sesuai dengan nama jurusan/bagian/departemen pada fakultas dimana Dosen yang dimaksud diusulkan. 5

6 B. KETENTUAN KHUSUS: KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR A. Lektor Kepala 1. Kenaikan Reguler a. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai (tiga) tahun : Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi, atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan Jabatan Lektor Kepalanya, yang jumlahnya mencukupi 5% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan. b. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari (tiga) tahun : Memiliki sedikitnya satu karya ilmiah dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan jabatan Lektor Kepalanya, yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah serendah-rendahnya jurnal ilmiah nasional yang tidak terakreditasi, sebagai penulis pertama.. Loncat Jabatan Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) maksimal menjadi Lektor Kepala dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut : a. Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Asisten Ahli selama 1 (satu) tahun. b. Memiliki ijazah Doktor (S) atau Spesialis II (Sp.II) pada saat masih menduduki jabatan Asisten Ahli. c. Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi atau (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepalanya (Catatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan (dua) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi). d. Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan. e. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata karma dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian pertimbangan senat perguruan tinggi. f. Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka peningkatan kualitas dosen. g. Syarat-syarat administratif lainnya. B. Guru Besar 1. Persyaratan Gelar Akademik dan Kesesuaian Bidang Ilmu Memiliki gelar Doktor (S) dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan jabatan Guru Besar yang diusulkan. Ijazah Doktor harus berasal dari perguruan tinggi di dalam negeri yang pada saat (tanggal) dikeluarkannya ijazah diakui oleh Pemerintah (Ditjen Dikti, Depdiknas atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama), dengan Program Studi (PS) yang terakreditasi serendah-rendahnya B, atau PS yang berada dalam PT yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau PS yang sedang dalam proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi perguruan tinggi yang sebelumnya telah mendapatkan akreditasi serendah-rendahnya B; atau dari Perguruan Tinggi luar negeri yang mendapat pengakuan kesetaraan dari Pemerintah. Khusus untuk ijazah Doktor yang diperoleh sebelum petunjuk teknis ini ditetapkan, harus dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin penyelenggaraan Program Pendidikan Doktor untuk program studi yang sesuai dengan yang tertera pada ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas (atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama), atau dalam proses perpanjangan izin tersebut. Penetapan bidang ilmu penugasan jabatan Guru Besar yang diusulkan ditentukan oleh Perguruan Tinggi masing-masing, disesuaikan dengan ruang lingkup (ranah, domain) bidang ilmu dan arah pengembangan bidang ilmu Perguruan Tinggi tersebut. Ruang lingkup setiap satuan bidang ilmu (digit bidang ilmu) untuk Guru Besar sedapat mungkin bersifat generik, mengikuti klasifikasi bidang ilmu yang lazim dipergunakan, walaupun 6

7 dapat saja berkembang. Bidang ilmu penugasan Guru Besar harus lebih luas dari mata kuliah, sehingga bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar dapat meliputi beberapa mata kuliah yang termasuk dalam bidang ilmu tersebut. Bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah Doktor dapat saja bersifat sangat luas dan lebih luas dari satuan bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar yang ditentukan oleh Perguruan Tingginya. Dalam kasus seperti ini, maka haruslah diupayakan agar bidang ilmu penugasan Guru Besar termasuk dalam bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah Doktor tersebut. Selain itu, dalam kasus seperti ini, bidang ilmu penugasan Guru Besar harus sesuai dengan bidang kekhususan Doktornya yang lazimnya tercermin dalam bidang ilmu (ranah) penelitian untuk disertasinya. Untuk ilustrasi permasalahan yang bersifat umum di muka, berikut diberikan contoh yang bersifat spesifik. a. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan bidang kekhususan (penelitian untuk disertasinya) dalam bidang Biologi, maka ia hanya boleh diangkat menjadi Guru Besar dengan bidang penugasan Biologi. Ia tidak boleh diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan bidang ilmu Fisika atau Kimia, walaupun kedua bidang ini termasuk dalam kelompok bidang ilmu IPA, oleh karena ranah ketiga bidang ilmu tersebut berbeda satu sama lain. b. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengelolaan Hutan (Forest Management), maka ia boleh saja diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan dalam bidang Perencanaan Hutan (Forest Planning), atau Ekonomi Kehutanan (Forest Economics), atau Kebijakan Kehutanan (Forest Policy), apabila Perguruan Tinggi tempat ia bekerja menetapkan bidang-bidang tersebut merupakan bidang ilmu untuk penugasan Guru Besar, oleh karena ketiga bidang ilmu itu termasuk dalam ranah Ilmu Pengelolaan Hutan. Dalam kasus seperti ini, seyogyanya bidang penugasan Guru Besar yang bersangkutan disesuaikan dengan bidang penugasan untuk jabatan fungsional dosennya yang terakhir (Lektor Kepala, atau Lektor apabila ia loncat jabatan). c. Seorang dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala dengan bidang penugasan Ilmu Kedokteran, memperoleh ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi (Economics), maka yang bersangkutan tidak dapat diangkat menjadi Guru Besar dengan bidang penugasan Ilmu Kedokteran, oleh karena bidang ilmu penugasan (Ilmu Kedokteran) berbeda dengan bidang ilmu Doktornya (Ilmu Ekonomi). Akan tetapi ia dapat diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang penugasan Ilmu Ekonomi, asalkan ia memiliki angka kredit untuk kegiatan Tridarma dalam bidang Ilmu Ekonomi yang mencukupi untuk diangkat menjadi Guru Besar. Dalam kasus ini, maka angka kredit untuk melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, dan Melaksanakan Penelitian yang ia miliki sampai ke jabatan Lektor Kepala dalam bidang penugasan Ilmu Kedokteran, tidak dapat dipergunakan (tidak dihitung) untuk mencukupi angka kredit ke Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi.. Persyaratan Publikasi Ilmiah a. Kenaikan Reguler a.1. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai (tiga) tahun : Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi yang salah satunya diterbitkan oleh lembaga ilmiah di luar perguruan tingginya, atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi, sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya, yang jumlahnya mencukupi 5% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang diperlukan. a.. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari (tiga) tahun : Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan Guru Besarnya yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama. b. Kenaikan Loncat Jabatan Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) menjadi Guru Besar dan pangkatnya dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Lektor selama 1 (satu) tahun. ) Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi atau (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 7

8 (empat) publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Guru Besarnya (Catatatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan (dua) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi). ) Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan. 4) Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata karma dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian pertimbangan senat perguruan tinggi. 5) Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka peningkatan kualitas dosen. 6) Syarat-syarat administratif lainnya. Tabel 1. Unsur, Sub Unsur, Butir Kegiatan, Angka Kredit, dan Penjelasannya No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA KREDIT a. Doktor (S ) 00 I. A. UNSUR UTAMA PENDIDIKAN 1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ b. Magister (S ) 150 sebutan/ijazah/akta: c. Sarjana (S 1 ) 100 Angka kredit bagi dosen yang memperoleh ijazah/gelar sejak 1 Desember 005 Memperoleh ijazah lanjutan di dalam bidang, mencakup ijazah yang berdekatan dengan bidang tersebut sehingga perhitungan angka kreditnya merupakan pengurangan dari angka kredit ijazah yang telah digunakan dengan angka kredit ijazah saat pengusulan. Persyaratan penilaian angka kredit ijazah (harus dilampirkan): - Bukti fisik ijazah asli atau fotokopi yang telah dilegalisir - Surat izin/tugas belajar dari Rektor - Surat pengembalian selesai tugas belajar (PT tempat studi) atau instansi yang bertanggungjawab terhadap proses studi dosen ybs. - Surat Keterangan aktif kembali (PR II/Ka. BAUK) - Fotokopi akreditasi ijazah luar negeri dari DIKTI. Contoh : Dosen A memiliki jabatan terakhir Lektor Kepala dengan gelar akademik S. Setelah memiliki Jabatan Lektor Kepala ia melanjutkan Studi ke S. Setelah lulus S ia mengusulkan kenaikan jabatan ke Guru Besar dalam bidang penugasan yang sesuai dengan bidang ilmu Doktor (S)nya. Penghitungan angka kredit untuk gelar S dosen A adalah : = 50 angka kredit.. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ sebutan/ijazah/akta tambahan yang setingkat atau lebih tinggi di luar bidang ilmunya Perhitungan angka kredit ijazah di luar bidang, dihitung sesuai dengan angka kredit per ijazah, sehingga untuk menghitung angka kredit ijazah yang lebih tinggi, bukan dihitung dari selisih angka kredit ijazah tersebut a. Doktor (S ) 15 b. Magister (S ) 10 c. Sarjana (S 1 ) 5 8

9 B TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran terhadap angka kredit ijazah terendah yang telah atau akan digunakan. Perhitungan angka kredit ijazah di luar bidang, berlaku bagi dosen yang memperoleh gelar tambahan yang tidak sesuai dengan bidang penugasan jabatan fungsionalnya. Persyaratan penilaian angka kredit ijazah (harus dilampirkan): - Bukti fisik ijazah asli atau fotokopi yang telah dilegalisir - Surat izin/tugas belajar dari Rektor - Surat pengembalian selesai tugas belajar (PT tempat studi) atau instansi yang bertanggungjawab terhadap proses studi dosen ybs. - Surat Keterangan aktif kembali (PR II/Ka. BAUK) - Fotokopi akreditasi ijazah luar negeri dari DIKTI.. Memberikan pendidikan dan pelatihan fungsional Dosen dan memperoleh Surat Tanda Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) termasuk yang berbentuk kegiatan magang Dosen yunior Diklat fungsional dosen adalah kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan kemampuan dosen baik dari segi materi pembelajaran maupun kemampuan didaktik metodik, termasuk di dalamnya PEKERTI, AA, serta magang dosen yunior Kegiatan yang kurang dari 0 jam masuk pada unsur kegiatan penunjang dan angka kreditnya 1. Persyaratan penilaian angka kreditnya (harus dilampirkan): - Bukti fisik sertifikat asli (untuk usul Guru Besar) atau fotokopi yang telah dilegalisir - Surat izin/tugas pendidikan/ pelatihan dari ketua LKPP/Dekan - Laporan hasil Kegiatan. 1. Melaksanakan perkuliahan/ tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, bengkel/ studio/kebun percobaan/ teknologi pengajaran, dan praktek lapangan merupakan satu paket dengan jumlah angka kredit maksimum yang dapat diakui: a. Lamanya lebih dari 960 jam, b. Lamanya antara jam c. Lamanya antara jam d. Lamanya antara jam e. Lamanya antara jam f. Lamanya antara 0-80 jam Pada fakultas sendiri, pada Fakultas lain dalam lingkungan Universitas sendiri, maupun di luar Perguruan Tinggi sendiri secara melembaga, tiap sks (maks. 1 sks) per semester: a). Asisten ahli keatas untuk: 1) 10 sks pertama 0,5 ) sks berikutnya 0,5 b). Lektor ke atas untuk: 1) 10 sks pertama 1,0 9

10 a. Asisten Ahli : 1 sks/semester dengan nilai angka kredit 5,5 b. Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar/Profesor : 1 sks/semester dengan nilai angka kredit 11. Apabila 1 (satu) mata kuliah diberikan oleh beberapa Dosen (Team teaching), maka setiap Dosen mendapat pembagian angka kredit sebanding dengan beban tugasnya yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan dosen-dosen tersebut dan mendapat persetujuan dari ketua program studi/ketua jurusan. Apabila memberi kuliah dalam kelas paralel, maka angka kreditnya dibagi semua anggota secara proporsional. Angka kredit untuk kegiatan memberikan kuliah dan menguji serta menyelenggarakan pendidikan/praktek di laboratorium, praktek bengkel/ studio dan praktek lapangan dihitung berdasarkan satuan kredit per semester (SKS). Perhitungan angka kredit butir kegiatan ini didasarkan pada bobot SKS mata kuliah x jumlah kelas yang ada (perhitungan maksimal jumlah mahasiswa per kelas 40 orang, >40 orang dihitung dua kelas). Untuk Asisten Ahli : jumlah mengajar maksimal 5,5 sks (tiap semester). Contoh perhitungan: Matakuliah Bahasa Indonesia ( sks), jumlah dosen orang, mahasiswa 45 orang, jumlah tatap muka 16 kali. Dosen A mengajar 8 kali, maka jumlah kreditnya : 8/16 x x x 0,5 = 1 Untuk Lektor s.d. Guru Besar : jumlah mengajar maksimal 11 sks (tiap semester). Contoh perhitungan: Matakuliah Agama ( sks), jumlah dosen orang, jumlah mahasiswa 40 orang, jumlah tatap muka 16 kali. Dosen A mengajar 8 kali, maka nilai kreditnya: 8/16 x x 1 = 1 Mata kuliah yang dinilai angka kreditnya apabila: - Kegiatan perkuliahan telah selesai dan nilai telah diumumkan. - SK (bukan surat tugas) ditandatangani oleh Dekan Mengajar di luar Universitas sendiri baik PTN maupun PTS ) sks berikutnya 0,5 10

11 dapat dihitung sama angka kreditnya apabila memenuhi kriteria: - Ada izin dari Dekan/Rektor - Ada kerjasama melalui MoU, seprti UMK Kendari, STIP Wuna dan Unidayan, dan dilampirkan pada saat pengusulan.. Membimbing seminar mahasiswa tiap semester 1,0 Yang dimaksud dengan seminar mahasiswa adalah seminar dalam rangka penyelesaian studi. Pemberian angka kreditnya bukan per kegiatan melainkan kegiatan selama satu semester (tidak tergantung pada jumlah mahasiswa yang dibimbing). Angka kreditnya dinilai apabila ada SK yang ditandatangani oleh Kajur/Dekan.. Membimbing kuliah kerja Profesi tiap semester 1,0 (KKP), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL) Jumlah anggota pembimbing tidak dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan, pemberian angka kreditnya bukan per kegiatan akan tetapi kegiatan selama satu semester dan tiap pembimbing memperoleh 1 angka kredit. Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Ketua LPPM atau Rektor. 4. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir. Yang dimaksud dengan disertasi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan stratum (S ) Yang dimaksud dengan thesis a). Pembimbing Utama 1). Disertasi setiap disertasi 8 ). Thesis setiap thesis ). Skripsi setiap skripsi 1 4). Laporan Akhir Studi setiap laporan akhir studi 1 b). Pembimbing Pendamping/ Pembantu 1). Disertasi setiap disertasi 6 ). Thesis setiap thesis ). Skripsi setiap skripsi 0,5 4). Laporan Akhir Studi setiap laporan akhir studi 0,5 11

12 adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan stratum (S ) Yang dimaksud dengan skripsi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan stratum 1 (S 1 ) Yang dimaksud dengan laporan akhir studi adalah karya tulis ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai pendidikan non gelar (S 0, D 1, D, D, D 4 ) Angka kredit pembimbingan tugas akhir dapat dinilai apabila melampirkan: - Fotocopi halaman pengesahan disertasi/thesis/skripsi/tugas akhir. - SK Dekan/Direktur Pascasarjana. 5. Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir Kedalam pengertian ujian akhir ini termasuk ujian skripsi/thesis/disertasi/laporan akhir studi dan ujian komprehensif Dalam satu SK mahasiswa yang diuji maksimal orang Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Dekan (asli). 6. Membina kegiatan mhs di bidang akademik dan kemahasiswaan Yang dimaksud dengan kegiatan mahasiswa di bidang akademik adalah kegiatankegiatan kemahasiswaan yang bersifat kurikuler dan kokurikuler termasuk PA., sedangkan di bidang kemahasiswaan adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler seperti pembinaan minat, penalaran, dan kesejahteraan mahasiswa. Angka kredit dihitung untuk kegiatan satu semester dan bukan per kegiatan. Angka kreditnya dinilai jika SK ditandatangi oleh Dekan (asli). 7. Mengembangkan program perkuliahan Mengembangkan Program kuliah adalah hasil pengembangan inovatif model metode pembelajaran, media a). Ketua penguji, 1,0 per mahasiswa per semester b). Anggota penguji, 0,5 per mahasiswa per semester Catatan: batas kepatutan untuk kegiatan ini setiap semester adalah : a). Ketua Penguji = 4 mahasiswa b). Anggota Penguji= 8 mahasiswa Ketua penguji dan anggota penguji yang dimaksud adalah dosen yang tidak menjadi pembimbing mahasiswa yang diuji. Tiap semester,0 Tiap mata kuliah 1

13 pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dalam bentuk suatu tulisan yang tersimpan dalam perpustakaan perguruan tingi, termasuk dalam kegiatan in adalah pengembangan dan penyusunan mata kuliah baru serta pengembangan dan penyusunan metodologi penelitian di perguruan tinggi Dinilai angka kreditnya apabila melampirkan: - Surat izin penyusunan program kuliah dari Ketua Jurusan/PD I - Buku pengembangan program kuliah dimaksud (judul jelas) - Surat keterangan dari perpustakaan univ/fakultas. 8. Mengembangkan bahan pengajaran Mengembangkan bahan pengajaran adalah hasil pengembangan inovatif materi substansial pengajaran dalam bentuk buku ajar, diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio vidual, dan naskah tutorial. Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait, memenuhi kaidah buku teks, serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. Diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah. Modul adalah satuan pembelajaran yang mandiri dan merupakan bagian dari suatu kuliah secara keseluruhan, dan didistribusikan kepada peserta. Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data, dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok staf pengajar atau perorangan yang menangani praktikum tersebut serta mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Model adalah alat peraga atau simulasi komputer yang a) Buku ajar, tiap buku b) Diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio visual, naskah tutorial, diktat, dll

14 digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu matakuliah untuk meningkatkan pemahaman peserta kuliah Alat bantu adalah perangkat keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta kuliah tentang suatu fenomena. Naskah tutorial adalah bahan rujukan untuk kegiatan tutorial suatu matakuliah disusun dan ditulis mengikuti kaidah ilmiah oleh pengajar atau oleh pelaksana kegiatan tutorial tersebut. Diktat/Modul/petunjuk praktikum/model/alat bantu/naskah tutorial dihitung 1 per semester dan disyahkan oleh Dekan/Pembantu Dekan I/ Ketua Jurusan. 9. Menyampaikan orasi ilmiah Pada tingkat perguruan tinggi, tiap tahun per perguruan tinggi Menyampaikan orasi ilmiah adalah menyampaikan pidato ilmiah pada forum-forum kegiatan tradisi akademik seperti dies natalis, wisuda lulusan, dll. baik pada perguruan tinggi sendiri maupun pada perguruan tinggi lain (Negeri/Swasta). Dinilai angka kreditnya apabila melampirkan: - Surat permintaan dari panitia dan ditembuskan kepada Rektor - Minimal bergelar doktor dan jabatan fungsional Lektor - Minimal jabatan fungsional Lektor Kepala bagi S - Sesuai bidang keilmuannya. 10. Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi Termasuk ke dalam pengertian menduduki jabatan pimpinan a) Rektor, tiap semester 6 b) Pembantu Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, tiap 5 semester c) Pembantu Dekan/ Asisten Direktur Program Pasca 4 Sarjana d) Ketua jurusan/bagian pada Univ, tiap semester e) Sekretaris Jurusan/Bagian pada Univ, tiap semester 5 14

15 perguruan tinggi adalah menduduki jabatan sebagai: Ketua Lembaga di lingkungan Universitas angka kreditnya sama dengan Pembantu Rektor Kepala Pusat Penelitian di lingkungan Universitas angka kreditnya sama dengan Pembantu Dekan Ketua dan Sekretaris Program Studi, angka kreditnya sama dengan Sekretaris Jurusan. Angka kreditnya dinilai jika dilampirkan fotokopi SK Rektor yang telah dilegalisir. 11. Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya Yang berwenang membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya, baik pembimbing pencangkokan maupun pembimbing reguler adalah mereka yang sudah menduduki jabatan Lektor bagi yang berpendidikan S atau yang sudah menduduki jabatan Lektor Kepala bagi yang berpendidikan S. Membimbing pencangkokan adalah kegiatan membimbing dosen yunior dari perguruan tinggi lain yang dicangkokkkan pada perguruan tinggi asal oleh pembimbing dalam bidang ilmu yang sama, dengan nilai kredit per semester. Sedangkan membimbing reguler adalah kegiatan membimbing dosen yunior oleh dosen senior dalam bidang ilmu yang sama pada perguruan tinggi sendiri, dengan kredit 1 per semester Yang dimaksud tenaga pengajar yang lebih muda adalah tenaga pengajar yang menduduki jabatan Lektor ke bawah Dosen yang dibimbing minimal orang dalam satu semester Angka kreditnya dinilai jika ada SK/Surat Tugas ditandatangi oleh Dekan (asli). 1. Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen Melaksanakan kegiatan detasering adalah melaksanakan suatu kegiatan penugasan dari perguruan a) Pembimbing pencangkokan, tiap semester b) Reguler, tiap semester 1 a) Detasering, tiap semester 5 b) Pencangkokan, tiap semester 4 15

16 tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk membimbing dosen yunior pada perguruan tinggi tersebut dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan melaksanakan kegiatan pencangkokan adalah mengikuti sebagai dosen peserta pencangkokan yang dikirim oleh suatu perguruan tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk tujuan meningkatkan kemampuan dlm bdng ilmunya Dinilai angka kreditnya apabila melampirkan: - Surat izin dari Dekan/Rektor - Surat Pernyataan kesediaan pembimbing yang sesuai dengan bidang ilmunya - Laporan hasil kegiatan detasering /pencangkokan. b. Melaksanakan penelitian 1. Menghasilkan karya penelitian, karya ilmiah Penelitian adalah kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian. monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal dalam suatu bidang ilmu. Buku referensi adalah suatu tulisah ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada suatu bidang ilmu (disiplin ilmu) Buku referensi adalah buku yang memenuhi syarat sebagai berikut: (1) Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format UNESCO) () Ukuran: 15,5 x cm () Harus memiliki International Standard of Book Numbering System (ISBN) (4) Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/Perguruan Tinggi. Majalah Ilmiah (Jurnal) Internasional adalah majalah yang ditulis dalam bahasa Internasional didistribusi di berbagai negara, dikenal (well recognized), terbit secara a) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan, 1) dalam bentuk a) Monograf, tiap monograf b) Buku Referensi, tiap buku ) dalam Majalah Ilmiah a) Internasional, tiap majalah b) Nasional terakreditasi, tiap majalah c) Nasional tidak terakreditasi, tiap majalah ) Melalui Seminar a) Disajikan 1. Internasional, tiap makalah. Nasional, tiap makalah b) Poster 1. Internasional, tiap poster. Nasional, tiap poster 4) Dalam koran/majalah/ populer/umum, tiap koran dll. b) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan (tersimpan di Perpustakaan Perguruan Tinggi) tiap hasil penelitian

17 berkala dan dewan redaksi/mitra bestarinya bertaraf internasional. Bukan prosiding internasional (walau berbahasa Inggeris) yang terbit karena kegiatan seminar/ symposium/workshop Majalah ilmiah (jurnal ilmiah) bertaraf internasional atau jurnal internasional harus memperhatikan (juknis): (1) distribusinya () bahasa yang digunakan bahasa internasional (Inggris, Perancis, arab). () well recognized (4) para penulisnya (5) dewan redaksi/mitra bestari Majalah ilmiah (jurnal) nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang disamping memenuhi kriteria sebagai majalah ilmiah nasional, juga mendapat akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang daya lakunya (tiga) tahun. Suatu majalah ilmiah yang terakreditasi pada suatu tahun tertentu dapat saja tidak terakreditasi pada tahun berikutnya. Dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat bagi dosen yang akan naik jabatan fungsional kurang dari tahun, apabila tulisan tersebut masuk dalam website Unhalu. Jurnal ilmiah terakreditasi yang memenuhi persyaratan adalah: (1) Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Perguruan Tinggi/organisasi atau perkumpulan berskala Nasional/Internasional (seperti IDI,ISEI, dll), tidak termasuk perkumpulan mahasiswa Pascasarjana atau Alumni tertentu. () Mempunyai Dewan Redaksi yang terdiri dari para ahli di bidangnya. () Mempunyai International Standard of Serial Number (ISSN). (4) Tulisan harus berupa hasil penelitian bukan review (kecuali ada permintaan dari Dewan Redaksi) (5) Karya ilmiah dapat bersumber dari sebahagian tesis/disertasi yang diakui sebagai penelitian nasional/internasional (6) Dapat digunakan oleh dosen maksimum 1 judul per semester. Majalah ilmiah (jurnal) nasional tidak terakreditasi 17

18 adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai majalah nasional tetapi belum terakreditasi. Majalah ilmiah (jurnal) nasional tidak terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) bertujuan menampung/ mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah atau konsep ilmiah dan disiplin ilmu tertentu () ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang relevan () diterbitkan oleh badan ilmiah/organisasi/perguruan tinggi dengan unit-unitnya (4) mempunyai dewan redaksi yang terdiri atas para ahli dalam bidangnya (5) mempunyai Internasional Standard of Serial Number (ISSN) Karya ilmiah ialah karya yang mengikuti kaidah, peraturan dan jalan pikiran yang berlaku dalam ilmu pengetahuan serta memberikan sumbangan kepada khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu atau cabang ilmu, teknologi, dan seni masing-masing. Karya ilmiah dapat berupa Hasi Penelitian atau Sumbangan Pemikiran. Penulis utama suatu karya ilmiah adalah penanggung jawab utama yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat kerangka, penyusun konsep, serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut. Penulis pembantu adalah penulis lainnya di luar penulis utama yang memberikan masukan kepada penulis utama dalam hal pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penyempurnaan konsep dan tambahan bahan Penulis tunggal adalah penanggung jawab tunggal yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat keranga, penyusun konsep, serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut. Karya ilmiah dengan penulis tunggal disebut Karya ilmiah mandiri. Karya 18

19 ilmiah dengan penulis tunggal, harus disertai dengan ucapan terimakasih kepada mereka yang telah membantu baik berupa tenaga, pikiran, serta fasilitas. Apabila beberapa orang dosen bersama-sama membuat suatu karya ilmiah/rancangan dan karya teknologi/rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/menyadur buku ilmiah/mengedit/menyunting/ melakukan ulasan/kritik karya ilmiah, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut: 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama, 40% (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu, yang berarti apabila jumlah penulis pembantu lebih dari 1 maka nilai menjadi 40% dibagi jumlah penulis pembantu. Karya ilmiah dapat didrop apabila: (1) Substansi sama dengan karya ilmiah yang sudah ada () Secara normatif meragukan. Misalnya publikasi isi sama, substansinya sama, yang satu ditulis orang, yang lainnya 1 orang. Meskipun 1 penulis itu sama tetapi berarti menghilangkan penulis yang lain. () Bobot ilmiahnya tidak sesuai maka dipindah ke unsur yang sesuai (pendidikan atau pengajaran) (4) Tidak memenuhi kelengkapan kaidah-kaidah ilmiah (misalnya tidak ada daftar pustaka) Seminar internasional adalah seminar yang disampaikan dalam bahasa internasional yang peserta dan pembicaranya dari berbagai negara, minimal dari negara. Kriteria Seminar bertaraf internasional harus memperhatikan: sebaran asal peserta sebaran asal pembicara menggunakan bahasa internasional Seminar nasional adalah seminar yang menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, mempunyai tema yang jelas, peserta dan pembicaranya minimal berasal dari dua propinsi Angka kredit sebagai Pemateri Seminar dapat dihitung apabila: (1) melampirkan undangan, jadwal 19

20 kegiatan dan makalah. () melampirkan surat tugas dari Rektor/Lembaga Penelitian/Unit kerjanya bagi dosen yang jabatan fungsional Lektor Kepala ke bawah dan bukan Doktor. Poster yakni rancangan atau desain yang difungsikan untuk mempublikasikan sebuah kegiatan tertentu dan atau mempromosikan suatu hasil karya dengan sentuhan audio visual yang menarik dan original. Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah adalah mengalih bahasakan/menyadur buku ilmiah dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan dan diedarkan dalam bentuk buku Saduran adalah karya tulis atau terjemahan secara bebas dengan meringkaskan atau menyederhanakan atau mengembangkan tulisan tanpa mengubah intisari asal.. Mengedit/menyunting karya ilmiah, dalam hal ini termasuk interpretasi seni Mengedit/menyunting buku ilmiah adalah melakukan suntingan/editing terhadap isi buku ilmiah orang lain untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca dan diterbitkan serta diedarkan dalam bentuk buku Yang dimaksud dengan interpretasi seni adalah penafsiran karya seni yang khusus berlaku untuk seni musik, seni karawitan, seni vokal, seni tari, seni teater, dan seni pedalangan Diterbitkan dan diedarkan secara Nasional, tiap buku 15 Diterbitkan dan diedarkan secara Nasional, tiap buku Membuat rancangan dan karya a) Internasional, tiap rancangan 80 teknologi yang dipatenkan b) Nasional, tiap rancangan 40 Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan adalah membuat rancangan yang sekaligus mengasilkan karya nyata di bidang teknologi yang dipatenkan yakni mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual secara paten dari badan atau instansi yang berwenang pada tingkat: 0

21 Internasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat Internasional Nasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional 5. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni Membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu, canggih, dan mutakhir. Yang dimaksud membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu, canggih, dan mutakhir. Yang dimaksud membuat rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan adalah rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang seni monumentasi/seni pertunjukan. Termasuk ke dalam pengertian ini adalah karya desain. Yang dimaksud karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai abadi/berlaku sepanjang zaman yang penilaiannya tidak saja pada aspek monmentalnya tetapi juga elemen estetiknya, seperti patung, candi dll. Karya seni rupa, seni kriya, pertunjukan dan karya desain sepanjang monumental. Yang dimaksud dengan rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya a) Tingkat Internasional, tiap rancangan 0 b) Tingkat Nasional, tiap rancangan 15 c) Tingkat Lokal, tiap rancangan 10 1

22 c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat seni murni yang mempuyai nilai estetik tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni keramik, seni fotografi dll. Yang dimaksud dengan rancangan seni kriya adalah sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak dll. Yang dimaksud rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang dalam penikmatannya melalui pertunjukan, seperti seni karawitan, musik, tari, pedalangan, teater, dll. Yang dimaksud karya design adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti desain komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain industri tekstil, dll. Yang dimaksud karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh para pakar sastra ataupun seniman serta mempunyai nilai originalitas yang tinggi 1. Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/ pejabat negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya Yang dimaksud dengan butir ini seperti Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR dan Anggota DPRD, Anggota BPK, Ketua/Wakil Ketua/Ketua Muda dan Hakim Mahkamah Agung, Anggota DPA, Menteri, Kepala Perwakilan RI di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, Gubernur KDH Tk. I, Wakil Kepala Daerah TK.II, dan pejabat lain yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Yang dimaksud dengan butir ini adalah mengembangkan hasil Tiap semester 5,5 Tiap program

23 pendidikan dan penelitian melalui praktek nyata di lapangan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.. Memberi latihan/penyuluhan/ penataran/ceramah pada masyarakat a) Terjadwal/terprogram: 1) Dalam satu semester atau lebih: (a) Tingkat Internasional, tiap program 4 (b) Tingkat Nasional, tiap program (c) Tingkat Lokal, tiap program ) Kurang dari satu semester dan minimal satu bulan: (a) Tingkat Internasional, tiap program Yang dimaksud dengan butir ini adalah memberi latihan/penyuluhan/penataran /ceramah pada masyarakat baik sesuai dengan bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya, baik kepada masyarakat umum, maupun masyarakat kampus (dosen, mahasiswa dan tenaga non dosen) Kegiatan memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat dilaksanakan secara melembaga, yaitu dengan sepengetahuan dan seizin pimpinan perguruan tinggi. Angka kreditnya dinilai jika ada surat permintaan dari yang membutuhkan, Surat Tugas, materi penyuluhan/ Laporan Kegiatan, dan SK ditandatangi oleh Ketua Lembaga atau Rektor. 4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan Yang dimaksud dengan memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan (b) Tingkat Nasional, tiap program (c) Tingkat Lokal, tiap program b) Insidental tiap kegiatan/ program a) Berdasarkan bidang keahlian, tiap program 1,5 b) Berdasarkan penugasan lembaga Perguruan Tinggi, tiap program 1,0 c) Berdasarkan fungsi/jabatan, tiap program 0,5 1 1

24 II. UNSUR PENUNJANG TUGAS POKOK DOSEN tugas umum pemerintahan dan pembangunan adalah memberikan konsultasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik berdasarkan keahlian yang dimiliki, penugasan dari lembaga perguruan tinggi atau berdasarkan fungsi jabatan. Angka kreditnya dinilai jika ada surat permintaan dari yang membutuhkan, Surat Tugas Pimpinan/SK Rektor, dan materi ceramah/ Laporan Kegiatan. 5. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan Yang dimaksud dengan butir ini adalah membuat tulisan mengenai cara-cara melaksanakan atau mengembangkan sesuatu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, baik dalam bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya yang tidak dipublikasikan. 1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi Termasuk ke dalam pengertian menjadi anggota dalam suatu panitia/badan perguruan tinggi adalah ketua, sekretaris, dan anggota senat fakultas/perguruan tinggi serta mitra bestari pada jurnal yang memiliki ISSN Jabatan-jabatan dalam suatu panitia/badan perguruan tinggi adalah jabatan-jabatan: Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota dan Anggota. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintahan Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi tidak ditentukan batas minimal dan maksimal karena nilai butir kegiatan/angka kredit yang diberikan bukan per Tiap karya a) Sebagai Ketua/Wakil Ketua merangkap Anggota, tiap tahun b) Sebagai anggota, tiap tahun 1 a) Panitia Pusat, sebagai 1) Ketua/Wakil ketua, tiap kepanitiaan ) Anggota, tiap kepanitiaan b) Panitia daerah, sebagai: 1) Ketua/Wakil ketua, tiap kepanitiaan ) Anggota, tiap kepanitiaan 1 4

25 kegiatan melainkan kegiatankegiatan selama 1 (satu) tahun.. Menjadi anggota organisasi profesi, angka kreditnya dihitung per-periode jabatan 4. Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga, angka kreditnya dihitung perkepanitiaan, bukan per-tahun. 5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional Jabatan-jabatan dalam delegasi Nasional ke pertemuan Internasional adalah: Ketua merangkap Anggpta, Wakil Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota, dan Anggota. Nilai butir kegiatan/angka kredit untuk jabatan Ketua merangkap Anggota sama dengan Wakil Nilai butir kegiatan/angka kredit Sekretaris merangkap Anggota sama dengan Anggota, yaitu tiap kegiatan 6. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah Peran serta aktif dalam pertemuan ilmiah tanpa menyajikan karya tulis. Ke dalam kegiatan ini termasuk lokakarya, temukarya, simposium sejauh menyangkut kegiatan ilmiah Nilai butir kegiatan/angka kredit diberikan per kegiatan Angka kredit untuk jabatan Ketua sama dengan Wakil Ketua yaitu per kegiatan a) Tingkat Internasional, sebagai: 1) Pengurus, tiap periode jabatan ) Anggota atas permintaan, tiap periode jabatan ) Anggota, tiap periode jabatan b) Tingkat Nasional 1) Pengurus, tiap periode jabatan ) Anggota atas permintaan, tiap periode jabatan ) Anggota, tiap periode jabatan 1 0,5 1,5 1 0,5 Tiap kepanitiaan 1 a) Sebagai ketua delegasi, tiap kegiatan b) Sebagai anggota delegasi, tiap kegiatan a) Tingkat Internasional/ Nasional/Regional sebagai: 1) Ketua, tiap kegiatan ) Anggota/Peserta, tiap kegiatan b) Di lingkungan Perguruan Tinggi sebagai: 1) Ketua, tiap kegiatan ) Anggota/peserta, tiap kegiatan 1 1 5

3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu.

3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. 1. Karya ilmiah adalah seluruh hasil karya kegiatan yang termasuk ke dalam kategori Melaksanakan Penelitian sebagaimana di-maksud dalam Lampiran II Keputusan Men-teri Negara Koordinator Bidang Pengawasan

Lebih terperinci

8. Bagi dosen yang diusulkan meloncat jabatan, jabatan terakhirnya masih dengan nomenklatur lama dan bila jabatan tersebut diinpasing dengan

8. Bagi dosen yang diusulkan meloncat jabatan, jabatan terakhirnya masih dengan nomenklatur lama dan bila jabatan tersebut diinpasing dengan LAMPIRAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR : 02/SK/SA/2005 TANGGAL : 8 JANUARI 2005 TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA A. KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Berdasarkan Menkowasbangpan No. 38/Kep/Kep/MK/.WASPAN/8/1999 Taufan Sudrajat, SE., M.Si PERHITUNGAN ANGKA KREDIT 1.PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN a. Ijazah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009

PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 DASAR HUKUM a. Undang-Undang R.I. Nomor: 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Instansi Pembina jabatan Fungsional Dosen adalah Departemen Pendidikan Nasional. 2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang

Lebih terperinci

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan JABATAN AKADEMIK, KUALIFIKASI, KRITERIA, TUGAS, TANGGUNGJAWAB, WEWENANG, DAN INDIKATOR PENILAIAN DOSEN DRAF LAMPIRAN JUKNIS JABATAN AKADEMIK DOSEN

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER DOSEN

PEMBINAAN KARIER DOSEN PEMBINAAN KARIER DOSEN (Pedoman Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar) Oleh : Prof.Dr.Soeparna *) Di Sampaikan dalam Rangka Rakerpim PT Kopertis Wilayah VII Jawa Timur Batu,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN Pedoman Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen L- PENGANTAR Kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen meliputi

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VIII (BALI, NTB, NTT) SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PROF. NYOMAN SEMADI ANTARA, Ph.D. PENILAI

Lebih terperinci

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2008 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan

Lebih terperinci

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2010 1 A. UNSUR UTAMA PENDIDIKAN BIDANG ILMU = BIDANG PENUGASAN Doktor (S3) : 200 Magister

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN 1 Hasil penelitian dan publikasi akan menghasilkan bahan pengajaran yang terbaharui terus menerus dan mutakhir. Di pihak lain hasil dharma penelitian akan dapat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009 TENTANG TATA KERJA TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN Pedoman Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen L - PENGANTAR Kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen meliputi () pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.466, 2013 KEMENTERIAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Dosen. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

Lampiran I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA I Pendidikan A. Pendidikan Formal a. Doktor (S3) Ijazah 200 Semua Jenjang b. Magister (S2) Ijazah 150 Semua Jenjang B. Diklat Pra Diklat pra golongan III Setiap sertifikat 2 AK Pertama II Pelaksanaan Pendidikan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah...

Peraturan Pemerintah... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN NYA RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001. Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001. Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang: Dalam rangka memperoleh keseragaman

Lebih terperinci

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor : 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang Mengingat : Dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

Penataran Jabatan Fungsional Dosen

Penataran Jabatan Fungsional Dosen Penataran Jabatan Fungsional Dosen Oleh Prof Dr dr Harry H.B. Mailangkay SpM(K) Jakarta, Bidakara 4 Mei 2011 1 Jenjang Jabatan dan Golongan Ruang Dosen ASISTEN AHLI IIIa dan IIIb LEKTOR IIIc dan IIId LEKTOR

Lebih terperinci

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM XI. D O S E N A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN BAGI DOSEN

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN BAGI DOSEN JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF YANG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN BAGI DOSEN No Unsur Kegiatan 01 Unsur Utama a. Memperolehpendidikan/ijazah b. Melaksanakan Tridharma Perguruan

Lebih terperinci

S3/Sp.II M M M M M M B M M S1/DIV M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-) 2. Lektor

S3/Sp.II M M M M M M B M M S1/DIV M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-) 2. Lektor LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 38/Kep/MK. WASPAN/8/1999 TANGGAl : 24 Agustus 1999 RINGKASAN TUGAS POKOK, WEWENANG

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SILIWANGI PENGARAH : TIM LP2M-PMP UNIVERSITAS SILIWANGI LEMBAGA PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang Mengingat : Dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Nomor :

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Nomor : LAMPIRAN III PERATURAN BERSAMA MENERI PRNDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014 TANGGAL : 12 AGUSTUS 2014 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor : 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor : 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor : 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : Dalam rangka memperoleh keseragaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 754/J27/HK/2005

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 754/J27/HK/2005 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 754/J7/HK/005 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN EKUIVALENSI WAKTU MENGAJAR PENUH (EWMP) BAGI TENAGA PENGAJAR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Menimbang

Lebih terperinci

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI Asisten Ahli Penata Muda Penata Muda Tk Gol. III/a Gol. III/b 100

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGHITUNGAN

PEDOMAN PENGHITUNGAN PEDOMAN PENGHITUNGAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SYIAH KUALA Versi 4.207 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 207 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Perhitungan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor: 36/D/O/2001 Tentang PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang Mengingat : Dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010 oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010 1 PRINSIP PENILAIAN 1. ADIL : setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI

Lebih terperinci

Tabel 1. Komponen Kegiatan Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, dan Angka Kredit

Tabel 1. Komponen Kegiatan Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, dan Angka Kredit Tabel 1. Komponen Kegiatan Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, dan NO Komponen Kegiatan Kode* Bukti Kegiatan maksimal diakui (1) (2) (3) (4) (5) (6) I UNSUR PENDIDIKAN A PENDIDIKAN 1 Mengikuti pendidikan

Lebih terperinci

RINGKASAN TUGAS POKOK, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB JABATAN DOSEN PERGURUAN TINGGI S1/ D IV M M M. 1 Asisten Ahli S2/ Sp I M M M B M M S1/ D IV M M M

RINGKASAN TUGAS POKOK, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB JABATAN DOSEN PERGURUAN TINGGI S1/ D IV M M M. 1 Asisten Ahli S2/ Sp I M M M B M M S1/ D IV M M M LAPIRAN I KEPUTUSAN ENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOOR : 8/KEP/K.WASPAN/8/999 TANGGAL : AGUSTUS 999 RINGKASAN TUGAS POKOK, WEWENANG DAN TANGGUNG

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 . KATA PENGANTAR Kenaikan ke jenjang jabatan fungsional yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDII(AN NASIONAL DIREI(TORAT JENDERAL PENDIDIIGN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDII(AN NASIONAL DIREI(TORAT JENDERAL PENDIDIIGN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDII(AN NASIONAL DIREI(TORAT JENDERAL PENDIDIIGN TINGGI ra LA N RA Y A r ENDEI{A L s LI pr}}l?il,i1il1,* 1,ffi,^"AN, ra KARrr\ 10270 Nomor Perihal.{ 5ir 5 ldl.3lcl2009 Pedoman Operasional

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor:..

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor:.. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor:.. Masa Penilaian : tmt fungsional s/d tgl terakhir bulan I No KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP / NIDN 3 Nomor Seri Kartu Pegawai 4 Tempat

Lebih terperinci

PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3

PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3 PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3 Dasar Hukum 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR 251/H27/KP/2010 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR 251/H27/KP/2010 TENTANG PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR 5/H7/KP/00 TENTANG PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DAN PANGKAT DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Ditetapkan 17 September 2014

Ditetapkan 17 September 2014 Ditetapkan 17 September 2014 Pasal 2 JABATAN AKADEMIK, KUALIFIKASI DAN KRITERIA, SERTA TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG DOSEN MENURUT JABATAN DAN GELAR AKADEMIK (1) Setiap jenjang jabatan akademik dosen

Lebih terperinci

PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI 5 6 KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S terhadap setiap kelompok yang terdiri dari sebanyak-banyaknya

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Lampiran I Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/1999 Tanggal 13 Oktober 1999 DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Masa Penilaian

Lebih terperinci

Nomor : 2622/K9/KT.03/ Agustus 2015 Lamp. : - : Format Usulan Penetapan Angka Kredit Asisten Ahli, Lektor, L.Kepala & G. Besar.

Nomor : 2622/K9/KT.03/ Agustus 2015 Lamp. : - : Format Usulan Penetapan Angka Kredit Asisten Ahli, Lektor, L.Kepala & G. Besar. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IX Jl. Bung KM. 09 Tamalanrea Makassar-Sulawesi Selatan Telp. (0411) 586201-586202 Fax. (0411) 586241 Website:

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pedoman Pengisian SKP Online. Bagi Dosen PNS Dpk. di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

Pedoman Pengisian SKP Online. Bagi Dosen PNS Dpk. di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Pedoman Pengisian SKP Online Bagi Dosen PNS Dpk. di Lingkungan Kopertis Wilayah IV 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1 DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5.

Lebih terperinci

DRAFT PEDOMAN PERHITUNGAN SATUAN KREDIT SEMESTER REMUNERASI (SKSR) DALAM RANGKA REMUNERASI DOSEN

DRAFT PEDOMAN PERHITUNGAN SATUAN KREDIT SEMESTER REMUNERASI (SKSR) DALAM RANGKA REMUNERASI DOSEN DRAFT PEDOMAN PERHITUNGAN SATUAN KREDIT SEMESTER REMUNERASI () DALAM RANGKA REMUNERASI DOSEN Universitas Diponegoro Tahun 2014 1 Kegiatan yang dihitung dengan Satuan Kredit Semester Remunerasi () Kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: -

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: - JURUSAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR KODE: MP. FIS - 13 JUDUL EVALUASI KINERJA DOSEN TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: - TUJUAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014 TENTANG PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI REKTOR UNIVERSITAS JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN POLTEKKES KEMENKES TAHUN 2014

LAMPIRAN IV RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN POLTEKKES KEMENKES TAHUN 2014 LAMPIRAN IV RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN POLTEKKES KEMENKES TAHUN 2014 28 PENGANTAR Kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen meliputi (1) pendidikan dan pengajaran (2) penelitian, (3)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN BUKU PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN (PERATURAN REKTOR NOMOR: 12 TAHUN 2014) Universitas Andalas Padang, April 2015 Kata Pengantar Untuk kelancaran pelaksanaan

Lebih terperinci

B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI

B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI PETUNJUK TEKNIS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR A. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L No.1337, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Dosen. Jabatan Fungsional. Penilaian Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Dalam rangka kelancaran pelaksanaan proses pengembangan karier kepada tenaga akademik/ dosen di lingkungan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN LAMAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

PANDUAN PENGISIAN LAMAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD) PANDUAN PENGISIAN LAMAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD) DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 0 LAMPIRAN:

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG; JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA Menimbang : MENTERI

Lebih terperinci

PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN

PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN Oleh : Prof.Dr.Ir.Koesmawan, M.Sc,MBA.DBA. Guru Besar Bidang Manajemen-STIE Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA Revisi tgl 19-21 Oktober 2012, di Hotel patrajasa semarang NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DENGAN

Lebih terperinci

file://c:\users\bambang Suryoatmono\Documents\AATJE\Dikti\Scoring sheet PHK A2-A3...

file://c:\users\bambang Suryoatmono\Documents\AATJE\Dikti\Scoring sheet PHK A2-A3... Page 1 of 15 KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG; JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, 1 of 18 11/17/2008 12:08 PM KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG; JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA

Lebih terperinci

PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016

PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016 PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016 0 PENGANTAR DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014)

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014) PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014) Lektor Kepala Profesor Lektor Asisten Ahli Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG No Kegiatan SKS Masa Berlaku Bukti Dokumen I Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 terhadap setiap kelompok yang

Lebih terperinci

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI BUKU PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg

Lebih terperinci

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor):: Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2.

Lebih terperinci

RUBRIK PEDOMAN PENILAIANN KONTRAK DAN LAPORAN KINERJA DOSEN KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH

RUBRIK PEDOMAN PENILAIANN KONTRAK DAN LAPORAN KINERJA DOSEN KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH RUBRIK PEDOMAN PENILAIANN KONTRAK DAN LAPORAN KINERJA DOSEN KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG JANUARI 2015 I. Kinerja Bidang Pendidikan (Pendidikan & Penelitian) maks 9

Lebih terperinci

DRAFT PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016

DRAFT PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016 DRAFT PEDOMAN RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016 0 PENGANTAR DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No Kegiatan SKS Masa Berlaku Bukti Dokumen I Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 terhadap setiap kelompok yang terdiri

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENKOWASBANG PAN NOMOR 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN MENKOWASBANG PAN NOMOR 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA BAB I KETENTUAN UMUM KEPUTUSAN MENKOWASBANG PAN NOMOR 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Dosen adalah seseorang

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGISIAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) DOSEN UKSW

PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGISIAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) DOSEN UKSW PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGISIAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) DOSEN UKSW Panduan Penyusunan Dan Pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Dosen UKSW Salatiga 05 DAFTAR ISI Halaman Sampul.... Pendahuluan...

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGHITUNGAN

PEDOMAN PENGHITUNGAN PEDOMAN PENGHITUNGAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD) UNIVERSITAS SYIAH KUALA Versi 3.206 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 206 TIM REVISI PANDUAN PELAKSANAAN BEBAN

Lebih terperinci

Penghitungan Angka Kredit Jabatan Akademik Dosen

Penghitungan Angka Kredit Jabatan Akademik Dosen Penghitungan Angka Kredit Jabatan Akademik Dosen Prof. Dr dr Harry H.B. Mailangkay SpM(K) Tim Penilai JJA Kopertis Wilayah III Jakarta Dipresentasikan di Universitas Islam Prof Dr Hamka 29 Maret 2016 1

Lebih terperinci

Rubrik Beban Kerja Dosen

Rubrik Beban Kerja Dosen No Kegiatan Bukti Fisik I. Kinerja Bidang Pendidikan (Pendidikan & Penelitian) maks 9 40 orang mahasiswa selama 1 semester, 1 jam Kuliah pada tingkat SO (Diploma) dan S1 terhadap setiap tatap muka per

Lebih terperinci

CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI

CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI Nomor : Lampiran : Hal : Usul Penilaian Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan a.n. Sdr.... Yth. Ketua Tim Penilai Penetapan Angka

Lebih terperinci

REVISI RUBRIK BKD GENAP

REVISI RUBRIK BKD GENAP 1. KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN NO KEGIATAN PENJELASAN 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 kepada setiap kelompok yang terdiri dari sebanyakbanyaknya 40 orang mahasiswa selama 1 semester

Lebih terperinci

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013 PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014 RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014 No Kegiatan SKS Masa Berlaku Bukti Dokumen I Kegiatan Pendidikan Dan Pengajaran 1 Memberi kuliah pada tingkat S0 dan S1 terhadap setiap kelompok

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: 61409/MPK/KP/99 NOMOR:181 TAHUN 1999 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: 61409/MPK/KP/99 NOMOR:181 TAHUN 1999 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: 61409/MPK/KP/99 NOMOR:181 TAHUN 1999 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci