UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA
|
|
- Widyawati Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA Penelitian Tindakan di Kelompok B4.Taman Kanak-kanak Melati Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bengkulu Selatan Karya Ilmiah OLEH : ATIK TRISNA, A. Ma. NPM : A PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGJ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
2 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA Oleh: ATIK TRISNA, A. Ma. NPM: A ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan daya pikir anak dalam pencampuran warna yaitu mengetahui hasil dari pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak. Subjek yang melalukan penelitian adalah peneliti dan rekan guru. Subjek yang menerima tindakan adalah semua anak didik di kelompok B4 TK. Melati Dharmawanita yang berjumlah 15 orang anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, percakapan, dokumentasi, dan hasil karya. Analisis data yang digunakan dengan teknik perbandingan antara hasil data dari catatan lapangan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siklus I aspek kemauan mengamati objek percampuran warna 26%, ketelitian dalam pencampuran warna 26%, keberanian melakukan percobaan 36%, kemauan berpikir membuat kombinasi warna 40%, kemauan berpikir membuat keputusan menunjukkan hasil yang berbeda 33%, kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar 26%. Sedangkan siklus II meningkat pada aspek kemamuan mengamati objek pencampuran warna 86%, ketelitian dalam pencampuran warna 80%, keberanian melakukan percobaan juga 80%, aspek kemamuan berpikir membuat kombinasi warna 80%, kemampuan berpikir membuat keputusan meningkat 93%, dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar 86%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak. Kata kunci: daya pikir, pencampuran warna. 2
3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurangnya daya pikir anak dapat menyebabkan pengaruh terhadap perkembangan selanjutnya pada masa yang akan datang. Jadi, kondisi ini harus diatasi agar anak lebih produktif untuk kemajuan zaman era globalisasi. Permasalahan daya pikir anak sangat penting untuk direncanakan, hal itu jika terhadap permasalahan kurangnya daya pikir anak dalam membuat keputusan dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar di kelompok B4 maka akan menyebabkan hambatan kecerdasan dimasa yang akan datang. Sehubungan dengan masalah tersebut, salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara melakukan penelitian di kelas. Salah satunya dengan menerapkan kegiatan pencampuran warna yang diduga mampu untuk meningkatkan daya pikir anak. Hal yang perlu diperhatikan bahwa banyaknya pengetahuan baru yang diperoleh anak akan sangat tergantung dari kemampuan guru untuk mengolah dan mengembangkan kegiatan serta melengkapi alat-alat sebagai sarana penunjang pembelajaran di kelas. Selain itu juga, dipengaruhi oleh sebagaimana kemampuan guru dalam memberikan rangsangan terhadap daya pikir anak untuk lebih berkembang. Dengan demikian pengembangan daya pikir terdapat banyak sekali bahan dan kesempatan bagi anak untuk mengamati, bertanya, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan senang mencoba hal-hal yang baru. Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Kognitif itu adalah mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk mengolah 3
4 perolehan belajarnya dan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan sains. Selain itu anak akan belajar berani mencoba melakukan sesuatu hal yang baru, maka ia akan berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan. Konsekuensi langsung pada proses sains melalui hapalan saja atau anak tidak terlibat langsung pada proses sains menyebabkan anak-anak belu menunjukkan kemampuannya menguasai kemampuan dasr kognitif khususnya kemampuan sains, seperti yang telah diterapkan dalam Kurikulum Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Pikir Anak dengan Pendekatan Sains Melalui Pencampuran Warna di Kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Persatuan Kabupaten Bengkulu Selatan. B. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah secara umum yaitu Apakah melalui Pencampuran warna dapat meningkatkan kemampuan daya pikir anak di kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Persatuan Bengkulu Selatan? 4
5 KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. DayaPikir 1. Pengertian Daya Pikir Perkembangan daya pikir diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengadilan kematangan otak anak. Ada tiga unsur yang menentukan dalam perkembangan berpikir, yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika kegiatan berlangsung, ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing perannya secara interaktif positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi yang lebih sempurna keadaannya. Jadi, ketiga unsur tersebut saling bekerja sama sehingga terbentuk suatu kegiatan yang bertujuan. Adapun, pengertian lain dari daya pikir yaitu merupakan kemampuan kecerdasan intelektual yang sifatnya potensial dan dapat diukur atau dapat diamati oleh tampilannya. Daya pikir merupakan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, logis dan taat azas. Daya pikir adalah kemampuan untuk memberi satu-satunya jawaban yang tepat terhadap suatu pertanyaan atau stimulus(elvi, 2006: 4). 2. Tujuan Perkembangan Daya Pikir Mahasiswa atau guru dapat memahami bahwa pengembangan daya pikir untuk usia TK bertujuan agar anak kelak mampu menghubungkan kemampuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang sudah diketahui dengan dengan pengetahuan baru diperolehnya antara lain: 1. Menghubungkan kemampuan berpikir logis dan pengetahuan akan ruang waktu 5
6 2. Mampu mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang diperolehnya. 3. Mengembangkan kemampuan memahami sesuatu dengan cara melihat bermacam-macam hubungan antara suatu objek dan objek lain berdasarkan persamaaan dan perbedaan. 4. Mengembangkan imajisi melalui berbagai kegiatan. 5. Memberi kesempatan untuk mengolah lingkungan atau membangun dunianya secara aktif. 6. Agar anak dapat menghargai dan mencintai isi alam sebagai ciptaaan tuhan 7. Agar anak dapat berpikir secara kreatif. 2. Sains a. Pengertian Sains Dari sudut bahasa, sains atau science (bahasa inggris) berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata scientia artinya pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis. Ada pun pengertian sains dan batasan sains, yaitu: 1. Sains sebagai bidang ilmu ilmiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti fisika, kimia dan biologi. 2. Sains adalah sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan diuji cobakan lebih lanjut. Secara analitis, beberapa ahli mencoba memberikan batasan sains dengan membagi sains berdasarkan dimensi pengkajiannya. 1. Sumaji (1988 dalam Oktariyani, 2012: 12). Bahwa secara sempit sains adalah ilmu pengetahuan alam (IPA) terdiri atas physcal 6
7 science (ilmu astronomi, kimia, geologi, menerologi, fisika) dan life science (biologi, zoologi, dan fisiologi). 2. Ernest hagel memandang sains dari 3 aspek: a) Aspek tujuan sains adalah sebagai alat untuk mengusai alam dan untuk memberikan sumbangan kesejahteraan manusia. b) Sains sebagai suatu pengetahuan yang sistematis dan tangguh dalam arti merupakan suatu hasil atau kesimpulan yang didapat dari berbagai peristiwa c) Sains sebagai metode, yaitu merupakan suatu perangkataturan untuk memecahkan masalah, untuk mendapat atau mengetahui penyebab dari suatu kejadian dan untuk mendapat hukum-hukum atau teori-teori dari objek yang diamati. b. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Sains di Taman Kanakkanak Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak usia dini termasuk anak usia taman kanak-kanak. Sedangkan, guru adalah pemegang kendali dalam proses pendidikan anak usia dini. Karena memegang peranan penting dalam proses pendidikan, maka dalam upaya mengembangkan seluruh potensi anak didik, seorang guru harus bisa merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegiatan belajar yang disesuaikan dengan karakteristik anak. Guru harus mengatur penempatan semua peralatan dan perabotan yang akan digunakan dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan keamanan anak. Selain itu, dalam mempersiapkan semua kegiatan yang akan dilakukan, sebaiknya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan tujuan mengetahui sampai sejauh mana tingkat pemahaman dan penguasaan anak terhadap konsepkonsep dasar yang telah diajarkan. 7
8 Dalam tugasnya sebagai pengamat, guru harus melakukan observasi terhadap interaksi antaranak maupun interaksi anak dengan benda-benda di sekitarnya. Guru harus melakukan elaborasi dengan tujuan agar mampu merangsang anak untuk mengembangkan daya pikirnya selama melakukan kegiatan bermain. Peran guru sebagai perencana dalam kegiatan bermain adalah merencanakan suatu pengalaman yang baru agar anak-anak terdorong untuk mengembangkan minat mereka. (Yulianti dwi. 2010:40) 3. Warna Warna dapat diartikan sebagai sebuah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya yang sempurna/ putih. Warna bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok warna, yaitu: a. Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama. b. Warna kontras atau komplementer yaitu warna yang berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga. c. Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. d. Warna dingin adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu (Rantinah Sastra. 2007: 2) 8
9 4. Pengertian pencampuran warna Pencampuran warna adalah perpaduan warna yang satu dengan warna yang lain sehingga menghasilkan warna baru. Pencampuran terjadi ketika dua warna atau lebih warna datang bersama untuk membentuk warna yang berbeda. Ada dua sistem pencampuran warna yakni salah satu sistem pencampuran warna terjadi ketika pencampuran pewarna seperti cat, tinta, dan pewarna, sedangkan yang kedua adalah metode lain dari pencampuran warna terjadi ketika dua atau lebih sumber cahaya berwarna digabungkan. Melakukan aktivitas pencampuran warna pada anak usia dini merupakn hal yang sangat penting bagi perkembangan saraf otak. Selain memancing kepekaan terhadap pengelihatan, pencampuran warna juga bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir serta kreativitas anak. Di samping itu aktivitas pencampuran warna juga merupakan pengetahuan yang mampu mendorong anak membuat suatu inovasi yang besar. 9
10 METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Jenis penelitian ini dirancang menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu sebagai peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam hal ini meningkatkan kemampuan daya pikir anak melalui pencampuran warna. Penelitian ini bertempat di TK Melati Melati DWP pada anak kelompok B4 dijalan Affan Bachsin Kota Manna Bengkulu Selatan. waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember Subjek penelitian ini yaitu anak-anak kelompok B4 TK Melati Dharmawanita Kota Manna Bengkulu Selatan yang berjumlah 15 orang anak terdiri atas 3 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. B. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan Instrumen-instrumen pengumpulan data yang akan digunakan adalah: 1. Format lembar observasi aktivitas anak kelompok B4 TK Melati pada aktivitas pencampuran warna. 2. Lembar penelitian hasil pencampuran warna, merupakan lembar yang digunakan untuk mengamati gejala-gejala tindakan/perilaku anak, yang muncul ketika proses pembelajaran berlangsung, yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam melakukan pengolahan data. 10
11 Lembar Observasi Aktivitas Anak Dalam Proses Pencampuran Warna No Aspek yang Diamati B C K Kemauan mengamati objek pencampuran warna Ketelitian dalam mencampur warna Keberanian melakukan percobaan No Lembar Penelitian Hasil Pencampuran Warna Penilaian Aspek daya pikir yang diamati B C K Kemampuan berpikir membuat kombinasi Kemampuan berpikir membuat keputusan Kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar kreatif Kriteria penilaian: a. B (Baik) Bila anak mempunyai kemauan mengamati pencampuran tanpa bantuan guru. b. C (Cukup) Bila nak mempunyai kemauan mengamati percampuran dengan sedikit bantuan guru. c. K (Kurang) Bila anak belum mempunyai kemauan mengamati percampuran warna meskipun dengan bantuan guru. Keterangan: B= 3, C= 2, K= 1 11
12 C. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penulisan ini adalah teknik analisis yang diterapkan secara sistematis dan induktif, data yang dianalisis mencakup peningkatan pengembangan kemampuan daya pikir anak. Rumus yang digunakan : P=n/Nx100% Keterangan: P: jumlah keberhasilan n: jumlah nilai diperoleh anak dalam meningkatkan daya pikir anak waktu melakukan kegiatan N: jumlah nilai maksimal siswa D. Indikator Keberhasilan Siswa Indikator keberhasilan anak merupakan target yang hendak dicapai dalam menentukan tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini baru dikatakan berhasil sangat baik apabila mencapai 80% siswa telah dapat mencampur warna dengan kemampuan daya pikir yang telah berkembangan, penelitian berhasilan dengan baik apabila mencapai 75% dan kala hanya mencapai 60% maka dikatakan ragu-ragu, bila keberhasilannya hanya mencapai kurang dari 50% maka harus mengulang 12
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa kemauan anak berpikir membuat kombinasi warna mempunyai nilai baik, yaitu 40% dan kemampuan berpikir membuat keputusanmempunyai nilai baik, yaitu 33% dan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar juga mempunyai nilai baki, yaitu 26%. Sedangkan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I terbukti dengan aktivitas anak dalam kegiatan pencampuran warna siklus II mencapai 80% dan hasil pencampuran warna sudah mencapai 86%. Hal ini terbukti bahwa: a) Anak bisa mencampur warna tanpa bantuan guru b) Anak dapat teliti dalam mengamati kegiatan pencampuran warna. c) Anak menjadi lebih mengetahui setelah melihat langsung hasil dari pencampuran warna tersebut. Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Jumlah Siklus Jumlah Siswa Tuntas Belajar % Keterangan Siswa % Belum tuntas % Tuntas Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan yang dilakukan peneliti mengalami peningkatan yang lebih baik dimana nilai ratarata dan persentase pada siklus kedua sesuai yang diharapkan, hal ini menunjukan bahwa penggunaan pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak TK Melati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya kegiatan pencamuran warna dapat meningkatkan kemampuan daya pikir anak. Hali ini terbukti dari hasil perhitungan tes pada siklus I dan II. 13
14 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak dibuktikan dengan meningkatnya hasil pelaksanaan siklus kedua dibanding dengan pelaksanaan siklus kesatu, yaitu siklus pertama anak yang dapat mengembangkan daya pikirnya dalam kegiatan pencampuran warna sendiri tanpa bantuan guru baru 40%, sedangkan menurut penilaian hasil kegiatan siklus kedua meningkat mencapai 80%. Hal ini disimpulkan bahwa kegiatan pencampuran warna dapat meningkatkan daya pikir anak dan dapat mengetahui perubahan warna tersebut. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat dikemukakan beberapa rekomendasi antara lain: 1. Untuk guru dalam meningkatkan daya pikir saat pencampuran warna hendaknya guru memberikan motivasi kepada anak. 2. Untuk orang tua diharapkan mendukung kegiatan pencampuran warna yang dilakukan di sekolah 3. Untuk sekolah, sebaiknya menyiapkan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan belajar sains. 14
15 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti dkk Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Anggora, M. Toha dkk Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Ningsih, Elvi Hervina PKP Upaya Meningkatkan Daya Pikir Anak Melalui Bermain Plastisin. Nugraha, Ali Dasar-dasar Matematika dan Sains. Jakarta: Universitas Terbuka. Rantinah, Sastra Mengenal Warna.Klaten: PT Intan Prawira. Wardhani, Igak Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Yulianti, Dwi Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks. PembelajaranSains-pada.html 15
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN Sustri Fatmawati Abstrak Kemampuan sains anak di TK Harapan Bunda Kabupaten Solok
Lebih terperinciPERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI
PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI Rifka Gayatri 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penulisan ini adalah adakah peranan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SAINS DALAM MENGENAL GEJALA ALAM TERJADINYA PELANGI MELALUI MEDIA RAINBOW ON CD-R PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA III JAMSAREN KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.I
BAB II KAJIAN TEORI 2.I Kemampuan Mengenal Warna 2.1.1 Pengertian Kemampuan Didalam Kamus Bahasa Indonesia (1997:605) kemampuan berasal dari kata Mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu,
Lebih terperinciPERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN
PERMAINAN GEOMETRI DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM KADIPIRO SAMBIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBINTI HIDAYATUL MU AZAROH NPM. :
Artikel Skripsi MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBUAT GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B TK GOTONG ROYONG DESA KARANGTALUN KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI Skripsi
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGPAUD FKIP UN PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEWARNA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KASREMAN KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015-2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciDaenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B merupakan salah satu rentang umur pada anak usia dini, yaitu usia 5 sampai 6 tahun. Masa ini memiliki peluang perkembangan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN
MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN Jacoba 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan moral anak dapat ditingkatkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG
KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG (Penelitian Tindakan Kelas ) OLEH : Susi
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B Eka Nita Octaria Rachma Hasibuan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya 60136 (Email:ekanita@yahoo.com)
Lebih terperinciMODEL BERMAIN SAMBIL BELAJAR SAINS UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Dwi Yulianti 1,Sri S, Dewanti H 2
MODEL BERMAIN SAMBIL BELAJAR SAINS UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA TAMAN KANAK-KANAK Dwi Yulianti 1,Sri S, Dewanti H 2 1) Jurusan Fisika FMIPA 2) PGPAUD FIP Uninersitas Negeri Semarang(UNNES)
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.
BAB II METODOLOGI 2.1 State Of The Art State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat. Reverensi karya: CD-Interaktif anak usia 4 8 tahun ( TK dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari di Sekolah Dasar. Sesuai dengan tingkatan pendidikan yang ada, pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian
Lebih terperincimemenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dipandang suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan. Kegiatan pendidikan berfungsi membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan terdiri dari interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan lain, dan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO
ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO Oleh FEDRIYENTI NIM. 58667/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS PADA ANAK USIA DINI
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS PADA ANAK USIA DINI Susdarwati Program Studi PG-PAUD, STKIP Modern Ngawi susdarwati88sains@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Neng Dini Endang Dewi Krisnaningrum, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada zaman era globalisasi kemajuan diberbagai bidang kehidupan begitu pesat, untuk dapat mengimbanginya maka haruslah dicetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana penelitian ini merupakan jenis penelitian kolaborasi antara peneliti dan guru. Menurut Bahri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia yang cerdas, kreatif, dan kritis menjadi faktor dominan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi era persaingan global. Sementara itu proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak TK merupakan bagian dari anak anak usia dini yang berada pada rentang usia 4 6 tahun. Pada usia ini, anak memiliki motivasi yang kuat untuk mengenal lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi manusia termasuk dirinya sendiri. Dalam Undang-Undang RI No.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, maka diperlukan suatu peningkatan pendidikan. Pendidikan itu sendiri merupakan upaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS PERMULAAN DALAM MENCAMPUR WARNA MELALUI MEDIA TANGKI PELANGI PADA ANAK KELOMPOK B PAUD CAHAYA BUNDA KELURAHAN SEMBUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL
Lebih terperinciOleh: Rubiyani SDN 1 Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
116 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DAN MEDIA KOTAK-KOTAK
Lebih terperinciOleh : SITI AISAH NPM :
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SAINS DALAM MENGENAL PERCAMPURAN WARNA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADAANAK KELOMPOK BERMAIN AR-RAHMAN KELURAHAN DERMO KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen
Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen Widayati (11261847) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Masa Taman Kanak-kanak adalah masa yang paling tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat diperlukan
Lebih terperinciMENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA
MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA Erlina 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah nilai-nilai agama pada anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses perkembangan di semua aspek kehidupan bangsa. Salah satunya adalah aspek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pelaksanaannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk pembangunan pendidikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk pembangunan pendidikan dengan baik yang berkaitan dengan peningkatan kuantitas maupun kualitasnya. Dalam prakteknya, upaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Bougenvil yang berlokasi 1,5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan. Kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia nol sampai dengan enam tahun, yang memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-20 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TUTUP BOTOL PADA ANAK KELOMPOK B PAUD DHARMA PUTRA KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN
PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Oleh ALININI SURYANI NIM : 2009 / 99277 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
Lebih terperinciPemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung
Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut individu untuk memiliki kecakapan berpikir yang baik untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan masa depan dalam era globalisasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki kecakapan berpikir yang baik untuk merespon adanya perubahan-perubahan
Lebih terperinciNOVI NUR ENDAH RAHAYU A
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PERILAKU MULIA MELALUI STORYTELLING DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KRENDOWAHONO, GONDANGREJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk MemenuhiSebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI MEDIA MENARA PUTAR PADA ANAK PAUD MELATI 1 BADONG KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk MemenuhiSebagian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TUGU 2 CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
94 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Secara singkat penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
Lebih terperinciPENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B
PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B Fajar Dwinurmei Rarasingtyas Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris Natural Science secara singkat sering disebut science. Natural artinya alamiah,
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk
Lebih terperinciTAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.
1 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK KELOMPOK A MELALUI METODE BERCERITA DI TAMAN KANAK- KANAK ISLAM TERPADU AISYIYAH LABAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI Mahdalena Abstrak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan
Lebih terperinciOmega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), (2016)
ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), 16-20 (2016) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains merupakan ilmu berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi. Pendidikan mempunyai
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK Sri Muryanti (10261617) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG MARTINIS Abstrak: Kemampuan kreativitas anak masih rendah karena guru tidak menggunakan media yang bervariasi,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG
13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Manggis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.
Lebih terperinciPRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK SUSUN DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG TAHUN AJARAN 2011/2012 (PTK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG) Untuk Memenuhi
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi Oleh : TRI NUGRAHENI
Lebih terperinciMata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
57. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG Sheila Sandiya Putri, Muhardjito, Dwi Haryoto Universitas Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAGIAN III W A R N A
BAGIAN III W A R N A Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan
Lebih terperinciPENGARUH PERCOBAAN SAINS SEDERHANA TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 1 PALU
PENGARUH PERCOBAAN SAINS SEDERHANA TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 1 PALU Ririn Tri Hidayana¹ ABSTRAK Permasalahan pada artikel ini adalah kreativitas anak belum berkembang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang penting. Bahkan di era globalisasi saat ini penerapan ilmu pasti seperti IPA sangat
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN NO. 106/I MUARA TEMBESI OLEH: MARLISA NIM :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan landasan utama dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat membentuk kehidupan dan jati diri seutuhnya. Anak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B TK PINAESAAN KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO
ANALISIS KEMAMPUAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B TK PINAESAAN KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Oleh Fatmawati Radjak Rapi Us. Djuko, Samsiah Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan tahan lama, salah satunya dapat diperoleh melalui kegiatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENDIDIKAN IPA PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPA DI TINGKAT SMP. Disusun Oleh : Sani Wirayati Kelas A
LAPORAN PRAKTIKUM PENDIDIKAN IPA PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPA DI TINGKAT SMP Disusun Oleh : Sani Wirayati 07312241018 Kelas A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA KELOMPOK B BA AISYIYAH LOROG, KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO, TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (sains) memiliki potensi besar dan peranan strategis dalam menyiapkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA (sains) memiliki potensi besar dan peranan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi.
Lebih terperinci