BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan Bahan Alat Pada pelaksanaan tugas akhir ini peralatan yang digunakan terdiri atas : a. Komputer / laptop minimum dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Sistem Operasi : Windows XP (SP2) (32 or 64 bit) 2. Processor : Intel Pentium 4 or AMD Athlon dual-core processor, 3 GHz or faster 3. Memory : 3 GB or more RAM 4. Disk Space : 5GB for installation 5. Graphics Card : 1,280 x 1,024 display with true color, 1,600 x 1,200 or greater recommended b. Software 1. Microsoft Office Word Microsoft Office Excel AutoCAD 3D AutoCAD Software KKP c. Printer Printer ini digunakan sebagai alat pencetakan hasil pengolahan data dan laporan tugas akhir Bahan Adapun bahan atau data - data yang digunakan dalam tugas akhir ini antara lain : a. Peta Administrasi Kabupaten Kendal b. Peta Bidang Tanah c. Data Tekstual d. Data Spasial e. Data GeoKKP 20

2 3.2 Deskripsi Daerah Penelitian Kondisi Fisik Kabupaten Kendal Kabupaten Kendal merupakan satu dari 35 kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi BT BT dan 6 32 LS LS dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 atau hektar, dengan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara meter. Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kota Semarang Sebelah Selatan : Kabupaten Temanggung Sebelah Barat : Kabupaten Batang Kabupaten Kendal terbagi atas 20 Kecamatan, 265 Desa dan 20 Kelurahan. Tabel 3.1 Pembagian Kecamatan Kabupaten Kendal Plantungan Sukorejo Pageruyung Patean Singorojo Limbangan Boja Kaliwungu Kaliwungu Selatan Brangsong Pegandon Ngaampel Gemuh Ringinarum Weleri Rowosari Kangkung Cepiring Kota Kendal Patebon ( Tabel 3.2 Banyaknya Kelurahan, Dukuh, RW, RT Kabupaten Kendal No Kecamatan Kel/Desa Dukuh RW RT 1 Plantungan Sukorejo Pageruyung Patean Singorojo Limbangan Boja

3 Lanjutan Tabel Kaliwungu Kaliwungu Selatan Brangsong Pegandon Ngampel Gemuh Ringinarum Weleri Rowosari Kangkung Cepiring Patebon Kota Kendal Jumlah (BPS Kabupaten Kendal) Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-10 meter dpl, dengan suhu berkisar 27 C, yang meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara meter dpl, suhu berkisar 25 C, meliputi Kecamatan Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja, Limbangan, Singorojo dan Kaliwungu Selatan. 22

4 Tabel 3.3 Luas wilayah Kabupaten Kendal No Kecamatan Luas / Area ( ) Persentase (%) 1 Plantungan 48,82 4,87 2 Sukorejo 76,01 7,58 3 Pageruyung 51,43 5,13 4 Patean 92,94 9,27 5 Singorojo 119,32 11,91 6 Limbangan 71,72 7,16 7 Boja 64,09 6,39 8 Kaliwungu 47,73 4,76 9 Kaliwungu Selatan 65,19 6,50 10 Brangsong 34,54 3,45 11 Pegandon 31,12 3,11 12 Ngampel 33,88 3,38 13 Gemuh 38,17 3,81 14 Ringinarum 23,50 2,34 15 Weleri 30,28 3,02 16 Rowosari 32,64 3,26 17 Kangkung 38,98 3,89 18 Cepiring 30,08 3,00 19 Patebon 44,30 4,42 20 Kota Kendal 27,49 2,74 Jumlah 1002,23 100,00 (Kendal Dalam Angka 2012) 23

5 Tabel 3.4 Luas penggunaan tanah Kabupaten Kendal No Rincian Luas ( ) Presentase (%) 1 Tanah Sawah / Wet Land 259,16 25,86 2 Tanah Pekarangan / Home Compounds 152,37 15,20 3 Tanah Tegalan / Arable Upland 217,97 21,75 4 Tambak & Kolam / Brackish & Pond 32,36 3,23 5 Hutan / Forest 170,47 17,01 6 Perkebunan / Estates 78,64 7,85 7 Lain lain / Others 91,26 9,11 Jumlah 1002,23 100,00 (Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal) Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Kendal 24

6 3.2.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Kendal Penduduk merupakan salah satu aspek dasar dalam meningkatnya pembangunan, karena penduduk merupakan subyek dan obyek dari pembangunan. Besar kecilnya jumlah penduduk suatu daerah sangat dipengaruhi perkembangan dan pembangunan daerah tersebut. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka meningkat pula kegiatan pendaftaran tanah. Jumlah penduduk Kabupaten Kendal tahun 2011 tercatat sebanyak jiwa terdiri dari (49,50 %) laki-laki dan (50,50 %) perempuan. Penduduk terbesar ada di Kecamatan Boja jiwa atau 7,31 % dari total penduduk yang ada di Kabupaten Kendal. Sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Plantungan dengan jumlah penduduk jiwa atau 3,47 % dari total penduduk di Kabupaten Kendal. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2011 sebesar 0,74 %. Pertumbuhan penduduk terjadi di semua kecamatan di Kabupaten Kendal. Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada pada strata tahun, dengan jumlah jiwa Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 75 tahun ke atas berjumlah jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan beberapa kecamatan mengalami kepadatan penduduk yang cukup tinggi seperti Kecamatan Weleri dan Kota Kendal. Pada kedua kecamatan tersebut kepadatan penduduk mencapai dan jiwa setiap kilometer persegi ( ). 25

7 Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal Tahun No Kecamatan Plantungan Sukorejo Pageruyung Patean Singorojo Limbangan Boja Kaliwungu Kaliwungu Selatan Brangsong Pegandon Ngampel Gemuh Ringinarum Weleri Rowosari Kangkung Cepiring Patebon Kota Kendal Jumlah (BPS Kabupaten Kendal) 26

8 3.2.3 Data Sertipikat Setiap Kecamatan Berikut adalah sajian data sertipikat tiap kecamatan : Tabel 3.6 Data buku sertipikat tiap kecamatan No. Kecamatan HM HGB HPakai Wakaf Jumlah (Bidang) 1 Plantungan Sukorejo Pageruyung Patean Singorojo Limbangan Boja Kaliwungu Kaliwungu Selatan Brangsong Pegandon Ngampel Gemuh Ringinarum Weleri Rowosari Kangkung Cepiring Patebon Kota Kendal Jumlah Persentase 56,78 % 2,15 % 0,84 % 0,23 % 60 % Catatan : Jumalah tanah yang belum tersertipikat masih ± 40% Jumlah. = ± (100%) 27

9 3.3 Metode Pelaksanaan Penelitian Analisis Permasalahan Salah satu permasalahan yang dihadapi Kantor Pertanahan dalam penerbitan sertipikat adalah keakuratan data pendaftaran tanah. Faktor keakuratan data sangat berpengaruh dalam menunjang kinerja Kantor Pertanahan, mulai dari data pemohon hingga peta pendaftaran tanah. Dengan adanya data yang akurat maka dapat meminimalisir permasalah atau sengketa pertanahan. Untuk menyikapi hal ini, Badan Pertanahan Nasional melakukan terobosan dengan membuat sistem yang dinamakan GeoKKP. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan kesalah yang terjadi di bidang pertanahan. Dalam kasus ini penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sistem GeoKKP dalam menunjang kinerja Kantor Pertanahan dengan cara mengkaji proses atau tahapan penerbitan sertipikat sebelum adanya GeoKKP dengan sesudah adanya GeoKKP. Langkah langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir metodologi penelitian dihalaman selanjutnya (29). 28

10 Mulai Persiapan Pengumpulan Data dan Studi Literatur Data Tekstual Data Spasial Pembangunan Basis Data Pertanahan Tahapan Penerbitan Sertipikat Setelah adanya GeoKKP Tahapan Penerbitan Sertipikat Sebelum adanya GeoKKP Analisis Data Kualitatif Kendala yang dihadapi Penerbitan Sertipikat menggunakan GeoKKP Kesimpulan Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan Penelitian 29

11 3.3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis. deskriptif dalam arti bahwa dalam penelitian penulis bermaksud untuk menggambarkan dan melaporkan secara rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan tahapan penerbitan sertipikat melalui sistem GeoKKP dalam upaya meningkatkan kualitas data pendaftaran tanah. Sedangkan analitis adalah mengandung makna mengelompokkan, menghubungkan data-data yang diperoleh baik dari segi teori maupun dari segi praktik yang kemudian akan dianalisis guna memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang masalah-masalah yang diteliti. Jadi penelitian deskriptif analitis adalah suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan, dengan cara memaparkan data yang diperoleh sebagaimana adanya, yang kemudian dianalisis dan menyusun beberapa kesimpulan Jenis Data Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Pengambilan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui teknik wawancara langsung kepada obyek obyek yang erat hubungannya dengan penelitian ini, meliputi : - Proses atau tahapan penerbitan sertipikat sebelum adanya GeoKKP. - Proses atau tahapan penerbitan sertipikat setelah adanya GeoKKP. 2. Data Sekunder Pengambilan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara mempelajari sumber sumber bacaan yang berhubungan dengan penelitian, meliputi : - Data Tekstual pendaftaran tanah - Data Spasial pendaftaran tanah - Data GeoKKP - Data Administrasi Wilayah 30

12 3.3.4 Teknik Pengumpulan Data Sesuai data yang dipergunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif,metode pengumpulan datanya adalah : 1. Dokumentasi Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang didapat adalah dokumen dari Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal berupa SPOPP penerbitan sertipikat sebelum dan sesudah adanya GeoKKP dan data spasial dan tekstual pendaftaran tanah. 2. Pengamatan Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat suatu penelitian. Yaitu pengamatan langsung bagaimana proses pendaftaran tanah yang terjadi di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. 3. Wawancara Wawancara yaitu tanya jawab langsung dengan pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal untuk mengetahui apa saja kendala kendala yang ada dalam menerapkan sistem GeoKKP 4. Studi Pustaka Yaitu mengumpulkan dan membaca peraturan peraturan yang berkaitan dengan pendaftaran tanah. - PP No. 24 Tahun PMNA/Ka. BPN No. 3 Tahun KepRes No. 34 Tahun PerPres No. 10 Tahun Peraturan Ka. BPN No. 1 Tahun

13 3.3.5 Teknik Analisa Data Analisis data kualitatif adalah proses kegiatan yang meliputi mencatat, mengorganisirkan, mengelompokkan dan mensintesiskan data, selanjutnya memakai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan hubungan dan memaparkan temuan temuan dalam bentuk deskripsi naratif, bagan, maupun gambar gambar yang bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Langkah langkah yang dilakukan dalam tahapan kegiatan analisis data adalah : 1. Data yang telah terkumpul dipisahkan kemudian diklasifikasikan menjadi data kualitatif yang digambarkan dengan kata kata dan kalimat kalimat dipisahkan menurut sifat dan jenisnya. 2. Selanjutnya data yang telah didapat yaitu data SPOPP sebelum dan sesudah adanya GeoKKP dikaji atau dianalisis. 3. Untuk mengetahui kendala kendala yang dihadapi dalam penerbitan sertipikat menggunakan sistem GeoKKP dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara petugas kantor pertanahan. 3.4 Pembangunan Basis Data & Pemanfaatan Aplikasi GeoKKP Pembangunan basis data pertanahan dilakukan terhadap dokumen hasil kegiatan pendaftaran tanah sejak pendaftaran tanah tersebut diselenggarakan, sehingga terbentuk basis data pertanahan yang terintegrasi tekstual maupun spasialnya. Pembangunan basis data pertanahan dilakukan dengan tahapantahapan sebagai berikut : Inventarisasi Buku Tanah, GSSU dan Peta Pendaftaran Pada tahapan ini, Kantor Pertanahan melakukan pengumpulan data buku tanah, GSSU dan peta pendaftaran baik secara fisik maupun digital. Dari kegiatan ini dihasilkan jumlah, tipe dan nomor HAT buku tanah setiap desa/kelurahan yang menjadi satuan tata usaha pendaftaran tanah, jumlah, tipe dan nomor GSSU setiap desa/kelurahan/tahun serta jumlah peta pendaftaran dan cakupan wilayahnya. 32

14 Hasil inventarisasi ini menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan basis data pertanahan, baik secara kuantitas maupun kualitas Entri Buku Tanah, GSSU Tekstual dan Digitalisasi GSSU Spasial Pada tahapan ini, dilakukan pemasukan data buku tanah dan surat ukur tekstual ke dalam basis data Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) melalui Aplikasi KKP. Hal ini dilakukan terhadap seluruh buku tanah dan GSSU hasil inventarisasi. Dalam proses ini juga dilakukan scanning dan digitasi GSSU Spasial menggunakan Aplikasi GeoKKP Digitalisasi Peta Pendaftaran Pada tahapan ini, dilakukan scanning dan digitasi peta pendaftaran tanah. Scanning dilakukan menggunakan scanner dengan ketelitian fotogrametri. Digitasi dilakukan menggunakan perangkat lunak AutoCAD Map 3D, sesuai standar data spasial yang berlaku di lingkungan BPN RI Validasi Buku Tanah, GSSU Tekstual dan editing GSSU Spasial Tahapan ini merupakan pengendalian atas kualitas entri buku tanah dan surat ukur tekstual serta geometri bidang tanah hasil digitasi GSSU Spasial. Dilakukan dengan membandingkan data dan informasi buku tanah fisik serta GSSU tekstual fisik dan Buku Tanah digital serta GSSU Tekstual digital hasil entri. Pada tahapan ini juga dilakukan penyuntingan jika diperlukan dan pemeriksaan keterhubungan antara Buku Tanah dan GSSU Tekstual baik fisik maupun digital. Penyuntingan geometri bidang tanah atas GSSU Spasial dilakukan dengan membandingkan panjangan dan luasan GSSU Spasial hasil digitasi terhadap GSSU spasial fisik. Beda panjangan dan luasannya harus tidak lebih dari 5% Standarisasi, Overlay dan Validasi Peta Pendaftaran Tahapan ini merupakan proses penyesuaian peta pendaftaran hasil digitasi dan peta pendaftaran digital terhadap standar yang berlaku di lingkungan BPN RI. Penyesuaian terhadap standar dilakukan terhadap kesesuaian proyeksi dan sistem koordinat, kesesuaian layer, entitas dan anotasi, kesesuaian satuan gambar/wilayah serta kesesuaian struktur data spasial/topologi. Pada tahapan ini juga dilakukan overlay seluruh peta pendaftaran, edge matching serta pembagian 33

15 satuan wilayahnya berdasar batas wialayah kelurahan/desa. Sebagai validasi dilakukan juga kontrol kualitas atas peta pendaftaran digital yang dihasilkan. Standarisasi dilakukan terhadap Peta Pendaftaran dalam bentuk file format.dwg. Standarisasi dilakukan terhadap : a. Sistem Proyeksi dan Koordinat Sistem proyeksi yang digunakan adalah Transverse Mercator 3 (TM-3 ) dengan karakteristik sebagai berikut : - Meridian sentral zone TM-3 terletak 1,5 derajat di timur dan barat meridian sentral zone UTM yang bersangkutan - Besaran faktor skala di meridian sentral yang digunakan dalam Zone TM- 3 adalah 0, Titik nol semu yang digunakan mempunyai koordinat (X) = m barat dan (Y) = m selatan. - Model matematik bumi sebagai bidang referensi adalah spheroid pada datum WGS-1984 dengan parameter a = meter dan f = 1 / 298, Tahap pertama dalam standarisasi adalah penyesuaian sistem proyeksi dan koordinat yang digunakan yaitu TM-3. Untuk melakukan pemeriksaan terhadap sistem koordinat yang digunakan sesuai langkah berikut : - Aktifkan AutoCAD Map 3D Kemudian buka file yang akan diproses standarisasi. - Tekan menu standarisasi > Menu TM3 > Gambar Lembar sehingga tampil dalam command line : Klik sebuah titik : (klik pada bagian kiri bawah gambar) Klik Titik Lain Yang Berseberangan : (klik pada bagian kanan atas gambar) Masukkan Skala [10000/2500/1000/500/250]: (isikan skala gambar misal : 2500) - Jika tergambar kotak dan tampil nomor lembar sesuai lembar TM-3, maka gambar tersebut sudah terletak dalam sistem proyeksi dan koordinat TM-3. Jika hasilnya nil, maka gambar tersebut tidak terletak dalam sistem proyeksi dan koordinat TM-3. 34

16 Untuk mengubah sistem proyeksi dan koordinat peta pendaftaran menjadi sistem proyeksi dan koordinat TM-3 yang sebenarnya, dilakukan transformasi koordinat dengan tahapan sebagai berikut : - Siapkan Titik Dasar Teknik beserta koordinatnya dalam sistem proyeksi dan koordinat TM-3. - Tentukan Titik Dasar Teknik dalam peta pendaftaran. Dari menu Pemetaan > Gambar Titik Dasar Teknik > Orde 4 (atau pilih yang sesuai), sehingga tampil dalam command line : Masukkan Identitas Titik : (isikan nomor titik dasar teknik misal : ) Masukkan Koordinat : (Klik pada gambar letak titik dasar teknik) - Lakukan transformasi koordinat dengan menekan menu Map > Tools > Transform, sehingga tampil dalam command line : [Select/Layer]<Layer>: (isikan S untuk memilih objek) Select objects: (isikan ALL untuk memilih seluruh objek) Select objects: (tekan ENTER) First source point: (klik pada titik tengah titik dasar teknik) First destination point: (isikan koordinat titik dasar teknik dalam format X,Y) Second source point: (klik pada titik tengah titik dasar teknik) Second destination point: (isikan koordinat titik dasar teknik dalam format X,Y) - Lakukan pemeriksaan sistem proyeksi dan koordinat TM-3 dengan menggambar lembar dan kotaknya melalui menu Standarisasi > Menu TM3 > Gambar Lembar. 35

17 b. Penamaan Layer, Tipe entitas dan Anotasi Pada tahapan ini dilakukan standarisasi layer, tipe entitas dan anotasi bidang tanah sehingga sesuai dengan ketentuan dalam standar dxf BPN RI. Yang perlu diperhatikan adalah layer sebagai berikut : Tabel 3.7 Penamaan layer, tipe entitas dan anotasi No Nama Layer Deskripsi Entitas Batas Kelurahan Polyline Batas Persil Polyline Batas Sungai Polyline Batas Jalan Polyline Nama Desa Text Nama Sungai Text Nama Jalan Text NIB Text Nomor SU Text Nomor Hak Text Dalam kegiatan pembangunan basis data spasial, akan banyak ditemui entitas yang tidak sesuai dengan layer maupun tipe entitas standarnya, sehingga diperlukan pemilihan entitas dimaksud untuk dilakukan penyesuaian. Penyesuaian atas entitas terpilih dapat berupa pemecahan entitas, pemindahan layer, perubahan tipe entitas, warna dan lain-lain. Untuk menyesuaikan entitas dengan standarnya, telah disiapkan tool pemilihan entitas berdasarkan nama layer, warna entitas, nama blok entitas, tipe objek entitas, content teks tertentu atau kombinasinya, dengan penggunaan sebagai berikut : - Buka file peta pendaftaran yang akan dilakukan proses penyesuaian standarnya. - Isikan perintah ssd pada command line sehingga tampil kotak dialog Pilih Objek. 36

18 Pemilihan Berdasar Layer Pemilihan Berdasar Warna Pemilihan Berdasar Blok Pemilihan Berdasar Tipe Entitas Pemilihan Entitas Text Content Tertentu Samping Karakteristik Memilih entitas di seluruh area Memilih entitas di seluruh area gambar tertentu - Tekan tombol Petik, kemudian pilih entitas yang akan dipindahkan ke layer standar. Sehingga akan tertandai kriteria dasar pemilihan entitas. Memilih entitas pada Layer persil Memilih entitas dengan warna by Layer Memilih entitas dengan tipe objek Polyline - Tekan tombol Select untuk melakukan pemilihan entitas di seluruh area gambar, sehingga terpilih entitas yang sesuai dengan kriteria pemilihan. - Untuk memindahkan entitas ke layer standarnya telah disiapkan toolbar Standarisasi. 37

19 Misalnya pada contoh entitas terpilih adalah garis batas bidang tanah, maka untuk memindahkan entitas tersebut ke layer standarnya, tekan tombol (Jadikan Batas Bidang) atau dari Menu Standarisasi > Jadikan Objek Linier > Unsur Kadastral > Batas Bidang. c. Struktur Data Spasial Struktur data spasial yang dipakai adalah data spasial dengan topologi. Topologi didefinisikan sebagai aturan geometri dalam suatu ruang yang menjamin integritas data spasial. Tidak semua entitas pada peta digital memiliki topologi, tetapi semua entitas adalah bagian dari topologi. Sebagai contoh, teks NIB yang tersimpan pada layer NIB tidak mempunyai topologi tetapi digunakan sebagai centroid pada topologi persil. Beberapa tipe entity yang dipakai sebagai element topologi antara adalah titik, garis/polyline, luasan/area dan teks. Jadikan Batas Bidang Tanah Jadikan Batas Jalan Jadikan Batas Perairan Jadikan Teks NIB Jadikan Nama Jalan Jadikan Nama Sungai Jadikan Teks Nomor Jadikan Teks GS / SU Jadikan Teks Bebas Pada tahapan ini dilakukan pembangunan Topologi Bidang Tanah berdasarkan NIB sebagai Centroid, Nomor GS/SU sebagai Centroid dan Nomor Hak sebagai Centroid. Peta pendaftaran hasil tahapan 1 sampai dengan 4 sering kali masih mengandung kesalahan sehingga belum siap untuk dibangun topologinya. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain: 1. Duplikasi objek. Setiap objek dalam satu layer tidak boleh kongruen (sama dan sebangun) pada posisi yang sama. 2. Segment yang sangat pendek. Segmen yang sangat pendek sering kali menimbulkan tampilan yang kurang indah (jagged/bergerigi). Dengan pertimbangan tertentu, segmen ini sebaiknya dihilangkan. 3. Objek grafik yang berupa garis/polyline, luasan/area selalu memiliki node dan vertek pada suatu layer yang sama, setiap garis yang bersilangan harus berpotongan pada satu vertek. 38

20 4. Tidak ada dangling lines. Dangling lines adalah suatu kondisi dimana sebuah garis tidak kontinyu. Ketidakkontinyuan tersebut bisa disebabkan oleh overshoot atau undershoot. 5. Beberapa centroid dalam satu luasan / area. Setiap poligon harus memiliki satu satu centroid pada layer yang sama, tidak boleh lebih. Centroid tersebut bisa berupa titik (label) ataupun teks (anotasi). Pada kondisi tertentu, misalnya centroid persil yang berupa teks NIB, teks tersebut harus unik. Namun adakalanya teks tersebut tidak unik seperti teks yang menjelaskan penggunaan lahan, karena penggunaan lahan bisa saja sama untuk beberapa luasan/area. 6. Node clustering. Jarak antar setiap node dalam suatu peta digital harus harus dibatasi dengan toleransi tertentu. Beberapa node yang berdekatan melebihi tolerasi disebut dengan cluster. 7. Pseudo Node. Pesudo node adalah node yang menghubungkan dua garis atau polyline. 8. Sliver Polygon. Sliver poligon adalah poligon yang memanjang dengan luas yang sangat kecil. 9. Kesederhanaan bentuk. Objek objek yang terlalu rumit sebaiknya disederhanakan dengan tetap memperhatikan tingkat keakurasian informasi yang akan ditampilkan. Objek garis yang terlalu rumit seringkali menimbulkan ukuran data menjadi besar dan proses refreshing gambar di komputer menjadi lambat. Untuk melakukan pembangunan topologi, dilakukan 2 (dua) tahapan, yaitu : 1. Clean Up, yaitu melakukan proses pembersihan entitas yang salah dan penandaan entitas yang salah jika memerlukan penanganan perbaikan oleh pengguna. 2. Pembangunan Topologi, yaitu pembuatan Topologi bidang tanah dengan NIB, Nomor GSSU dan Nomor Hak sebagai centroid. Untuk melakukan proses Clean Up file peta pendaftaran dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 39

21 1. Buka File peta pendaftaran yang akan dilakukan proses Clean Up. Untuk proses Clean Up dan topologi telah disiapkan toolbar TOOL seperti berikut : Tombol Buat Topologi Bidang Seleksi Tomnol Buat Topologi Bidang Tombol Clean Batas Hidrologi Tombol Clean Batas Jalan Tombol Clean Batas Bidang 2. Untuk melakukan proses Clean Up Batas Bidang Tanah, tekan tombol Clean Batas Bidang, atau dari menu Standarisasi > Clean Up... > Unsur Kadastral > Batas Bidang. Sehingga tampil kotak dialog Clean Report. Tekan tombol ReClean hingga jumlah kesalahannya konstan. Jumlah Kesalahan Jenis Kesalahan yang ditemukan Tombol ReClean 3. Jika tampil kotak dialog Clean Report seperti dibawah ini, simpan terlebih dahulu file peta pendaftaran, kemudian restart AutoCAD 3D Map Buka kembali fila peta pendaftaran yang telah tersimpan tersebut, kemudian lakukan kembali proses Clean Up hingga tercapai jumlah kesalahan yang konstan. Jumlah Kesalahan Sudah Pemetaan Bidang Tanah Pada tahapan ini dilakukan pemetaan indeks grafis (Graphical Index Mapping/GIM) atas GSSU Spasial digital ke dalam Peta Pendaftaran digital. GIM dapat dilakukan melalui metode tetangga terdekat (nearest neighborhood) dan atau identifikasi lapangan. Berikut adalah penggambaran bidang tanah yang telah diukur langsung dilapangan : 40

22 1. Aktifkan AutoCAD Map 3D Gambar bidang tanah yang telah diukur dan dipetakan di dalam surat ukur oleh petugas ukur 3. Buat topologi bidang 4. Setelah tergambar lakukan Clean Up Batas Bidang Tanah untuk menghilangkan kesalahan, tekan tombol Clean Batas Bidang, ->clean batas bidang 5. Jika sudah 0 kemudian di simpan, lalu close 6. Kemudian ploting peta -> Open bidang tanah yang sudah digambar -> Salin - > Sukses Save Ploting Peta Info Berkas Selesai Tutup 6. Bidang tanah sudah masuk dalam data base Impor GSSU Spasial dan Bidang Tanah Pada tahapan ini dilakukan impor GSSU Spasial digital dan Peta Pendaftaran digital ke dalam basis data GeoKKP. Hasil kegiatan ini adalah keterhubungan antara GSSU Spasial dan Peta Pendaftaran dengan Buku Tanah dan GSSU tekstual, sehingga didapatkan basis data pertanahan yang terintegrasi baik tekstual maupun spasial dalam satu Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS). 41

23 Impor bidang tanah dilakukan terhadap peta pendaftaran yang telah dilakukan validasi peta pendaftaran. Sebelum melakukan impor peta pendaftaran, dilakukan cek link terlebih dahulu. Untuk melakukan cek link terhadap file peta pendaftaran dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Aktifkan AutoCAD Map 3D Login ke dalam aplikasi GeoKKP dengan mengisikan username dan password pada kotak Otentifikasi Petugas. Sehingga tampil layar utama Aplikasi GeoKKP seperti berikut : Task Pane BPN Pane 2. Buka file peta pendaftaran yang telah dilakukan validasi. 3. Isikan perintah ceklink pada command prompt sehingga tampil di layar autocad seperti berikut. 42

24 4. Pada layar AutoCAD ditampilkan status link bidang tanah pada peta pendaftaran dengan data tekstual yang tersimpan dalam basis data KKP. 5. Untuk menghapus pewarnaan dan mengakhiri status ceklink, isikan perintah ctm pada command prompt. Untuk melakukan Impor bidang tanah atas peta pendaftaran yang telah dilakukan ceklink dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Tutup file peta pendaftaran sehingga kembali ke layar kosong AutoCAD. 2. Buat file baru di AutoCAD dari menu File > New... kemudian pilih acad.dwt sebagai template. Kemudian tekan tombol Open. 3. Tampilkan menu BPN Map Pane dengan menekan menu Pemetaan > Tampilkan BPNMap Pane seperti berikut. 43

25 4. Tekan Tab Import Peta untuk menampilkan menu impor peta. Menu Pilih Kecamatan Menu Pilih Desa / Kelurahan Menu Pilih Zone TM-3 Tab Import Peta Menu Pilih entitas yang akan di impor Menu Pilih Direktori Menu Mulai Proses Impor Menu Pilih File dwg 5. Dari menu Import Peta, pilih Kecamatan, Desa/Kelurahan, Zone TM-3, Feature/entitas yang akan diimpor ke dalam basis data. 6. Tekan tombol Load DWG untuk memilih file peta pendaftaran yang akan diimpor. 44

26 Pilih file peta pendaftaran kemudian tekan tombol Open. Sehingga tampil file peta pendaftaran di layar autocad. 7. Tekan tombol Import untuk memulai proses impor Bidang Tanah. Jika proses impor berhasil, ditandai dengan tampilnya kotak dialog seperti berikut. 8. Tekan tombol OK untuk menutup kotak Perhatian Editing Basis Data KKP Pada tahapan ini dilakukan editing terhadap basis data hasil impor bidang tanah. Editing dilakukan terhadap data tekstual maupun data spasial, dengan membandingkan data digital dengan dokumen fisiknya. Editing basis data spasial adalah penyuntingan/pengubahan basis data GeoKKP atas bidang tanah sehingga sesuai dengan dokumen fisik peta pendaftaran dan standar yang telah ditetapkan oleh BPN RI. Editing basis data meliputi : 1. Editing Anotasi Bidang Tanah Editing anotasi bidang tanah dilakukan terhadap anotasi bidang tanah yang tidak standar atau tidak sesuai dengan dokumen fisik atau penambahan terhadap bidang tanah yang belum lengkap anotasinya. Editing anotasi bidang tanah dilakaksanakan sebagai berikut : 45

27 a. Aktifkan AutoCAD Map 3D Pada kotak Otentifikasi Petugas, isikan username dan password petugas pemetaan. b. Lakukan prosedur Load Peta atas bidang tanah yang akan dilakukan editing. c. Tutup BPN Map Pane kemudian tampilkan BPN Pane dari menu Pemetaan > Tampilkan BPN Pane. d. Klik Tab Edit Feature untuk menampilkan menu Edit Feature, kemudian aktifkan mode Edit Data dengan menekan tanda panah di bagian kanan atas. e. Pilih bidang tanah yang akan diubah anotasinya. f. Klik tombol Update Feature ( ) untuk menampilkan kotak Link Bidang Tanah Tekstual. g. Ubah pada anotasi yang salah dan tidak sesuai standar. h. Tekan tombol update feature untuk menyimpan perubahan. 46

28 2. Editing Geometri Bidang Tanah Editing geomteri bidang tanah dilakukan terhadap bidang tanah yang salah ukuran, bentuk maupun letaknya. Editing geomteri bidang tanah dilakukan dengan langkah sebagai berikut : a. Load Peta atas bidang tanah yang akan dilakukan editing geometri. b. Gambarkan bidang tanah yang sudah benar baik ukuran, bentuk maupun letaknya atas bidang tanah yang akan dilakukan editing. Penggambaran ini dapat dilakukan di layer LBLAI (layer bebas) dan merupakan polyline tertutup. Bidang Tanah Yang akan diedit Bidang Tanah yang sudah benar, baik ukuran, bentuk dan letaknya c. Pilih bidang tanah yang akan dilakukan editing geometri. d. Klik kanan pada bidang tanah terpilih kemudian pilih Check-out Feature. 47

29 Jika bidang tanah sudah dalam mode check-out maka grip bidang tanah akan tampil. e. Klik kanan lagi pada bidang tanah terpilih kemudian pilih update feature from geometri. f. Pilih bidang tanah yang sudah benar baik ukuran, bentuk maupun letaknya. g. Tekan <Enter> sehingga pada layer AutoCAD Map tampil seperti berikut : Erase the selected object after operating [Yes/No]<Yes>: Isikan Y kemudian tekan <Enter>. 48

30 h. Pilih bidang tanah yang sudah benar, kemudian klik kanan dan pilih Check In feature. 3. Insert Bidang Tanah Tunggal Insert bidang tanah tunggal digunakan untuk memasukkan satu bidang tanah ke dalam basis data GeoKKP. a. Lakukan prosedur Load Peta untuk Desa/Kelurahan letak bidang tanah yang akan dimasukkan ke dalam basis data GeoKKP. b. Tutup BPNMap Pane kemudian tampilkan BPN Pane dari menu Pemetaan > Tampilkan BPN Pane. c. Klik Tab Edit Feature untuk menampilkan menu Edit Feature, kemudian aktifkan mode Edit Data dengan menekan tanda panah di bagian kanan atas. d. Gambar bidang tanah menggunakan tool penggambaran bidang tanah. Lengkapi anotasinya, baik Nomor Hak, Nomor Surat Ukur maupun NIB. e. Lakukan proses Clean Up dan pembuatan Topologi Bidang Tanah. 49

31 f. Tekan tombol Tentukan Titik Di Dalam Bidang ( ), kemudian klik area di dalam bidang tanah yang akan di insert, sehingga tampil kotak Link Bidang Tanah Tekstual. g. Tekan tombol Insert Feature untuk menyimpan bidang tanah ke dalam basis data GeoKKP. 4. Hapus Bidang Tanah Tunggal Hapus bidang tanah tunggal digunakan untuk menghapus satu bidang tanah dari basis data GeoKKP. 50

32 a. Load Peta atas Desa/Kelurahan letak bidang tanah yang akan dihapus. b. Pilih bidang tanah yang akan dihapus. c. Klik kanan pada bidang tanah terpilih kemudian pilih Check-out Feature. Jika bidang tanah sudah dalam mode check-out maka grip bidang tanah akan tampil. d. Tekan tombol Erase pada perintah standar AutoCAD Map, sehingga bidang tanah hilang dari layar AutoCAD Map. e. Tampilkan Task Pane dari menu Pemetaan > Tampilkan Task Pane. f. Klik Kanan pada layer Batas Bidang Tanah, kemudian Pilih Check In Feature. 51

33 3.4.9 Validasi Basis Data Spasial Pada tahapan ini dilakukan validasi terhadap basis data hasil impor bidang tanah. Validasi dilakukan dengan menyesuaikan dokumen fisik terhadap basis data spasial yang terintegrasi. INVENTARISASI BUKU TANAH, GSSU DAN PETA PENDAFTARAN ENTRI BUKU TANAH ENTRI GSSU TEKSTUAL DIGITALISASI GSSU SPASIAL DIGITALISASI PETA PENDAFTARAN VALIDASI BUKU TANAH DAN GSSU TEKSTUAL EDITING GSSU SPASIAL STANDARISASI DAN VALIDASI PEMETAAN BIDANG TANAH IMPOR GSSU SPASIAL IMPOR BIDANG TANAH VALIDASI BASIS DATA SPASIAL Gambar 3.3 Diagram Alir Pembangunan Basis Data Berikut tahapan dalam validasi basis data spasial : 1. Open AutoCAD Map 3D > Pilih sistem koordinat yang akan dipakai -> Oke 52

34 2. Kemudian cari berkas yang akan dicari, dengan cara meng input nomor berkas 3. Cek definisi persil sudah sesuai apa belum dengan yang ada didokumen fisik 4. Proses integrasi sukses. 5. Kemudian editing informasi berkas, klik informasi berkas 6. Akan muncul tampilan seperti berikut 53

35 7. Sesuaikan dengan dokumen fisik agar data ter update 8. Proses berkas spasial sudah selesai Tampilan bidang tanah yang sudah ter update dan terintegrasi dengan data base kantor pertanahan : 54

III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK

III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK 3.1 Persiapan 3.1.1 Persiapan Administrasi Adapun syarat syarat mengajukan Surat permohonan kerja praktek pada Fakultas yang dituju yaitu Universitas Lampung : a. Transkrip

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK 18 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK 3.1 Persiapan 3.1.1 Persiapan Administrasi Adapun syarat syarat mengajukan Surat permohonan kerja praktek pada Fakultas yang dituju yaitu Universitas Lampung : a. Transkrip

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang tersebut Aryono Prihandito (1988) yang mengungkapkan Peta

BAB II LANDASAN TEORI. seorang tersebut Aryono Prihandito (1988) yang mengungkapkan Peta BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peta Pendaftaran Peta pendaftaran merupakan gabungan kata dari Peta dan Pendaftran tanah. Pengertian peta menurut beberapa ahli sangat banyak dan beragam, salah seorang

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip April 2014

Jurnal Geodesi Undip April 2014 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SISTEM GeoKKP UNTUK PENERBITAN SERTIPIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Patriot Ginanjar S, Bambang Sudarsono, Bandi Sasmito *) Program

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung : 1. Surat izin mahasiswa untuk melakukan Kerja Praktek dari Dekan

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung : 1. Surat izin mahasiswa untuk melakukan Kerja Praktek dari Dekan BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1 Persiapan 3.1.1 Persiapan Administrasi Surat permohonan kerja praktek pada instansi yang dituju yaitu Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung : 1. Surat izin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi pertanahan saat ini menjadi kebutuhan pokok berbagai pihak yang harus segera terlayani. Di Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung, sistem informasi pertanahan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan II. LANDASAN TEORI 2.1 Update Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan suatu data yang sudah ada kemudian dikembangkan sesuai dengan keadaan sekarang ( Erwin Raisz, 2003). 2.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah

Lebih terperinci

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software.

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software. DIGITASI on screen Using Autodeskmap software runi_asmaranto@ub.ac.id DIGITASI Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada pada peta menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3 INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcGIS 9.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i Instruksi Kerja PROGRAM ArcGIS 9.3 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF BATAS KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI DIREKTORAT PENGUKURAN DASAR DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN BADAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Kabupaten Kendal terletak pada 109 40' - 110 18' Bujur Timur dan 6 32' - 7 24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 8. Peran Karakteristik Sosio-Demografi di Daerah Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini dan Praktik ASI Eksklusif. Gambaran Lokasi Penelitian

Bab 8. Peran Karakteristik Sosio-Demografi di Daerah Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini dan Praktik ASI Eksklusif. Gambaran Lokasi Penelitian Bab 8 Peran Karakteristik Sosio-Demografi di Daerah Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini dan Praktik ASI Eksklusif Gambaran Lokasi Penelitian Kabupaten Kendal terletak pada 109 40' - 110 18' Bujur Timur

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) SISTEM INFORMASI PERTANAHAN (SIP) (STUDI KASUS :DESA MOJOMULYO DAN DESA GEMPOLSARI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH) Oleh:

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Tata Letak Bangunan Terhadap Sempadan Jalan Di Kawasan Central Business District Kota Semarang

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI KKP PROSEDUR LAYANAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

PANDUAN APLIKASI KKP PROSEDUR LAYANAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP PANDUAN APLIKASI KKP PROSEDUR LAYANAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANAHAN, TATA RUANG DAN LPPB KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL Jan 2017

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai

Lebih terperinci

C. Prosedur Pelaksanaan

C. Prosedur Pelaksanaan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan peta-peta digital beserta data tabulernya, yaitu peta administrasi, peta tanah, peta geologi, peta penggunaan Lahan (Landuse), peta lereng,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 Geografis dan Administratif Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup

Lebih terperinci

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal

Lebih terperinci

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN Untuk keperluan penelitian ini, sangat penting untuk membangun basis data SIG yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan variabel yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KENDAL Kondisi Geografis Kabupaten Kendal

BAB II GAMBARAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KENDAL Kondisi Geografis Kabupaten Kendal 26 BAB II GAMBARAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KENDAL 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Kendal 2.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kendal Kabupaten Kendal merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 1 PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 http://www.datadigi.com http://www.divipos.com 1 INSTALASI APLIKASI 1. SPESIFIKASI MINIMUM KOMPUTER Berikut adalah spesifikasi minimal komputer yang diperlukan:

Lebih terperinci

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA (Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik) Ali Pebriadi;Ir. Yuwono, MS;Ir. Roedy Rudianto, M.Si Program Studi Teknik Geomatika

Lebih terperinci

APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE

APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE I. LOGIN APLIKASI Pada saat aplikasi dibuka maka akan muncul halaman login yang mengharuskan pengguna aplikasi untuk memasukkan ID Pemakai dan Password lalu klik tombol

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan 3.1.1. Data Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Data Spasial a. Citra Quickbird Terektifikasi Kota Semarang Tahun 2010 dan 2013 b.

Lebih terperinci

PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3

PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3 PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3 Prolog Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah

Lebih terperinci

BAB IV. Ringkasan Modul:

BAB IV. Ringkasan Modul: BAB IV REKTIFIKASI Ringkasan Modul: Pengertian Rektifikasi Menampilkan Data Raster Proses Rektifikasi Menyiapkan Semua Layer Data Spasial Menyiapkan Layer Image Menambahkan Titik Kontrol Rektifikasi Menggunakan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI KABUPATEN KENDAL

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI KABUPATEN KENDAL PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI KABUPATEN KENDAL Febriana Yogyasari, Dedy Kurnia Sunaryo, ST.,MT., Ir. Leo Pantimena, MSc. Program Studi

Lebih terperinci

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( ) SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN (3504 100 035) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Judul Tugas akhir Penggunaan

Lebih terperinci

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 MODUL PELATIHAN MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 Februari 2012 Versi 2.1 DAFTAR ISI I. Mempersiapkan Data... 1 I.1. Digitasi area longsor dan mikrotopografi

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV. BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Persiapan 3.1.1.Persiapan Administrasi a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas lampung kepada CV. Geoplan Nusantara b. Transkrip nilai semester

Lebih terperinci

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BADAN PERTANAHAN NASIONAL STANDAR STRUKTUR DATA SPASIAL DXF BADAN PERTANAHAN NASIONAL November, 2004 DAFTAR ISI BAB I...1 PENDAHULUAN...1 I.1 LATAR BELAKANG...1 I.2. TUJUAN...2 BAB II...4 RUANG LINGKUP STANDARISASI...4 II.1. STANDAR

Lebih terperinci

Bab III Pembentukan Kadaster Tiga Dimensi (3D) untuk Kepentingan Pendaftaran Tanah Terhadap Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMASRS)

Bab III Pembentukan Kadaster Tiga Dimensi (3D) untuk Kepentingan Pendaftaran Tanah Terhadap Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMASRS) Bab III Pembentukan Kadaster Tiga Dimensi (3D) untuk Kepentingan Pendaftaran Tanah Terhadap Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMASRS) III.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto

DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto DASAR-DASAR PENGETIKAN DAN EDITING Oleh Ade Sobandi Hendri Winata Rasto 1. Penempatan Jari Pada Keyboard Penempatan jari pada keyboard khususnya pada Type Write Keypad sama persis dengan penempatan jari

Lebih terperinci

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT BAB 3 KOREKSI KOORDINAT Sebagai langkah awal dalam memproduksi data spasial dalam format digital, petapeta analog (berupa print out atau cetakan) di-scan ke dalam format yang dapat dikenali oleh ArcGIS.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

MICROSOFT ACCESS. Tombol Office/menu Tittle bar Close.

MICROSOFT ACCESS. Tombol Office/menu Tittle bar Close. MICROSOFT ACCESS Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang canggih yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah. Banyak kemudahan yang akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS & MANAJEMEN ASET

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS & MANAJEMEN ASET SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS & MANAJEMEN ASET PT.. Sool luussi i Teekknool looggi i IInnffoorrmaassi i Jln. Kalibata Raya No. 11-12B JAKARTA SELATAN 1274 Telp. : +62 (21) 7949534 / 7949535 Fax : +62 (21)

Lebih terperinci

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS Software SIG/GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Spesifikasi Hardware ArcGIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Table Of

Lebih terperinci

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN Informasi geografis merupakan informasi kenampakan permukaan bumi. Sehingga informasi tersebut mengandung unsur posisi geografis, hubungan keruangan, atribut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 IMPLEMENTASI 4.1.1 SPESIFIKASI SISTEM Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir yang telah dilakukan. III.1.1 Sumber Data Penelitian

Lebih terperinci

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab III Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian secara garis besar terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Diagram alir pelaksanaan penelitian dapat dilihat

Lebih terperinci

Modul ArcInfo. Gambar 1 Tampilan cara mengaktifkan Arcinfo. ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang telah banyak

Modul ArcInfo. Gambar 1 Tampilan cara mengaktifkan Arcinfo. ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang telah banyak Modul ArcInfo ArcInfo merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang telah banyak digunakan oleh para ahli di bidang GIS. Pada prinsipnya ArcInfo ini sangat mendukung dalam pembuatan dan pembangunan database

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit Latar Belakang Meningkatnya pembangunan di Cisarua, Bogor seringkali menimbulkan dampak tidak baik terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah pembangunan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PENGOLAHAN DATA GPS GARMIN NO. ISK/AGR-KBN/02 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang Toko Buku merupakan salah satu toko yang berkembang di masyarakat Indonesia. Kehadirannya kini

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO Mari mengenal Power Point. Apa itu Powerpoint? Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

5 BEKERJA DENGAN FEATURES

5 BEKERJA DENGAN FEATURES 5 BEKERJA DENGAN FEATURES 5.1 Tujuan: 1. Mahasiswa dapat mengubah data koordinat dalam bentuk tabel menjadi spasial 2. Mahasiswa mampu untuk melakukan geoprocessing 3. Mahasiswa dapat melakukan konversi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik Ali Pebriadi 3506.100.049 Latar Belakang Pemanfaatan tanah dan penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN 16/09/2012 DATA Data adalah komponen yang amat penting dalam GIS SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN Kelas Agrotreknologi (2 0 sks) Dwi Priyo Ariyanto Data geografik dan tabulasi data yang berhubungan akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 55 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem Pengenalan Karakter dengan Feature Point Extraction membutuhkan software ( Perangkat Lunak ) dan hardware ( Perangkat Keras ) pendukung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

DIGITASI PETA RASTER. A. Digitasi Secara On Screen Digitizing MapInfo

DIGITASI PETA RASTER. A. Digitasi Secara On Screen Digitizing MapInfo MATERI 5 DIGITASI PETA RASTER Digitasi peta raster (vektorisasi) dapat dilakukan dengan menggunakan tablet digitizer atau dengan on screen digitizing. Pada kegiatan ini kita akan melakukan proses vektorisasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus : Desa Krembung Kecamatan Krembung) Surya Kurniawan, Chatarina Nurdjati

Lebih terperinci

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile BAB 4 DIGITASI 4.1. Membuat Data Spasial Baru Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Buka ArcCatalog Tentukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini. Tahapan dimulai dengan pengumpulan data dan alat yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN Dosen Pengampu : Bambang Kun Cahyono S.T, M. Sc Dibuat oleh : Rahmat Muslih Febriyanto 12/336762/SV/01770 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA SEKOLAH VOKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di Bandar Udara di Kota Bandung, yaitu Bandar Udara Husein Sastranegara yang berlokasi di Jalan Pajajaran Nomor 156 Bandung,

Lebih terperinci

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3 ARCVIEW GIS 3.3 1. Pengantar GIS GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi

Lebih terperinci

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka. 4.1. Tujuan Intruksional: Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat : a. Membuka data spasial dengan ArcMap dan mengeditnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan 35 BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1. Tahapan Pelaksanaan Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Persiapan Administrasi Situasi

Lebih terperinci

MODUL VI MS POWERPOINT 2007

MODUL VI MS POWERPOINT 2007 MODUL VI MS POWERPOINT 2007 I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat membuat, menyimpan, dan membuka presentasi di MS PowerPoint 2007. 2. Mahasiswa dapat menggunakan template presentasi di MS PowerPoint 2007. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Setelah tahap perancangan dilakukan dan sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengimplementasikan sistem dari perancangan

Lebih terperinci

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah:

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah: Bab VI Digitasi Bab ini akan membahas berbagai cara untuk membuat dan memperbaiki data spasial. Anda akan mempelajari bagaimana cara mendigitasi fitur-fitur baru bertipe vektor dan menambahkan data atributnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Tanah dari tahun ke tahun memiliki fungsi dan nilai ekonomis yang tinggi, dapat terlihat dari semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang 1 Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang Sesuai dengan ketentuan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 bahwa Bumi, Air dan Kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai Negara dan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Dalam rangka perumusan kebijakan, pembangunan wilayah sudah seharusnya mempertimbangkan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan atas dasar

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdapat pada bab sebelumnya dan juga evaluasi terhadap program tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terdapat pada bab sebelumnya dan juga evaluasi terhadap program tersebut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dipaparkan hasil implementasi program penghitungan basic reproduction rate penyakit demam berdarah dengue berdasarkan rancangan yang terdapat pada bab

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011 BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB) KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Nafizah PRAKTIKUM

Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Nafizah PRAKTIKUM PRAKTIKUM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Studi Kasus Pada pembuatan basis data spasial terdapat beberapa kondisi yang telah ditentukan dan dibuat

Lebih terperinci