Lampiran 1. Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel T CR02659 AUG11A01
|
|
- Widyawati Veronika Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel Sampel dibagi menjadi 3 kelompok populasi yaitu sampel kelompok mahal, sampel kelompok menengah, dan sampel kelompok murah karena harga tiap sampel berbeda. Lalu digunakan metode n + 1 yaitu sampel yang terpilih diambil dari akar jumlah sampel + 1 dari tiap populasi dengan maksud untuk memperkecil jumlah sampel namun masih mewakili populasi. Sampel Kelompok Mahal No Nama Sampel No. Batch Exp. Date Keluaran Harga. Tablet Acitral Tablet Lagesil Tablet Mylanta Tablet Madrox T CR059 AUG11A PT. Interbat PT. Lapi PT. Pfizer PT. Konimex Rp. 7000,- Rp. 7000,- Rp. 000,- Rp. 000,- Populasi (n) = sampel, maka jumlah sampel yang di sampling adalah + 1 = 3 sampel. Sampel diambil secara acak dengan cara undian, dan sampel yang terpilih sebagai sampel untuk penelitian adalah: Lagesil, Mylanta, dan Madrox.. Sampel Kelompok Menengah No Nama Sampel No. Batch Exp. Date Keluaran Harga Tablet Aludonna-D PT. Armoxindo Rp. 000,-. Tablet Trianta PT. Ifars Rp. 3500,- Populasi (n) = sampel, maka jumlah sampel yang di sampling adalah + 1 = sampel, maka Aludonna D, dan Trianta digunakan sebagai sampel untuk penelitian. Sampel Kelompok Murah No Nama Sampel No. Batch Exp. Date Keluaran Harga. Tablet Dexanta Tablet Lambucid Tablet Magtral Tablet Triocid Tablet Stomach OH PT. Dexa Medica PT. Hexpharm Jaya PT. Otto PT. Zenith PT. Mutifa Rp. 000,- Rp. 000,- Rp. 000,- Rp. 000,- Rp. 000,- Populasi (n) = 5 sampel, maka sampel yang di sampling adalah = 3 sampel. Sampel diambil secara acak dengan cara undian, dan sampel yang terpilih sebagai sampel untuk penelitian adalah: Dexanta, Lambucid, dan Stomach. Keterangan: Harga tersebut di atas merupakan hasil survei harga rata rata per 10 tablet dari beberapa apotek di kota Medan.
2 Lampiran. Bagan Penetapan Kadar Alumunium Hidroksida Timbang seksama 0 tablet sampel Gerus, timbang serbuk tablet yang ekivalen dengan 80 mg Alumunium Hidroksida, masukkan kedalam erlenmeyer Tambahkan 0, ml asam klorida P dan 0 ml aquadest Aduk dan panaskan perlahan lahan sampai larut sempurna lalu dinginkan Tambahkan,0 ml titran dinatrium edetat Cek ph. Jika ph rendah tambahkan natrium hidroksida 1 N hingga suasana larutan berada pada ph 5 Tambahkan 0 ml dapar asam asetat-amonium asetat LP Panaskan larutan hingga hampir mendidih selama 5 menit, lalu dinginkan Tambahkan 50 ml etanol P dan ml ditizon LP Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV sampai berwarna merah muda cerah Lakukan percobaan sebanyak kali Hasil 1 ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 3,900 mg Al(OH) 3 Lakukan penetapan blanko menggunakan 0 ml aquadest
3 Lampiran Contoh Perhitungan Molaritas Zink Sulfat Yang Digunakan Ditimbang seksama 7,03 g ZnSO.7H O, dilarutkan dengan aquadest dalam labu tentukur sampai volume 500 ml. Perhitungan: M = g BM x 1 Liter M = 7,03 87,5 x 1 0,5 M = 7,03 13,77 M = 0,0501 Maka Molaritas Zink Sulfat yang digunakan adalah 0,0501 M
4 Lampiran Contoh Perhitungan Titrasi Blanko Data Titrasi Blanko No. Aquadest Na EDTA 0,05 M Ṽ (volume rata rata) Titrasi Blanko = Volume Titer ZnSO 0,0501 M,35,30,35 (V1 + V + V3 ) n Keterangan : V 1,V,V 3 = Volume titer ZnSO 0,0501 M 1, dan n = Jumlah pengulangan pada titrasi blanko Ṽ = Ṽ = (,33 +,30 +,35) ml 3 7 ml 3 Ṽ =,33ml Maka volume rata rata pada titrasi blanko yang digunakan adalah,33 ml.
5 Lampiran Contoh Perhitungan Kadar Alumunium Hidroksida % Kadar Al(OH) 3 = (Vb - Vs) x M x Bsetara x 100% 0,05 x BS Keterangan: Vb = Volume titrasi blanko Vs = Volume titrasi sampel M = Molaritas ZnSO yang digunakan Bsetara = 1 ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 3,900 mg Al(OH) 3 BS = Bobot Al(OH) 3 dalam sampel yang digunakan dalam mg Contoh untuk penetapan kadar Al(OH) 3 pada sampel tablet Lagesil: % Kadar Al(OH) 3 = (,33-5,0) ml x 0,0501M x 3,900 mg x 100% 0,05 x 80,005 mg % Kadar Al(OH) 3 = 3, x 100%,0003 % Kadar Al(OH) 3 = 98,3% Keterangan: Data yang digunakan diambil dari Lampiran halaman Dilakukan perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
6 Lampiran. Data Penetapan Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Kelompok Mahal Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Lagesil No.. Bobot Serbuk Lagesil 35, 35,8 3,1 3, 35, 35,5 Jumlah Al(OH) 3 80,005 80,1 80, 80,3 80,075 80,005 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M 5,0 5,35 5,35 5, 5,30 5,30. Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Mylanta No.. Bobot Serbuk Mylanta 7,1 7,7 7,5 75,9 7, 7,9 Jumlah Al(OH) 3 80, ,9 80,199 80,009 80,159 80,3109 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M 5,5 5,55 5,5 5,0 5,50 5,50 Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Madrox No.. Bobot Serbuk Madrox 39,8 370,5 370,1 370,7 39,9 370,3 Jumlah Al(OH) 3 80,07 80,191 80,13 80, 80,089 80,1758 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M 5,70 5,75 5,80 5,80 5,70 5,75 Kadar (%) 98,3 97, 97,30 97, 97,75 97,79 Kadar (%) 97,01 9,3 9,87 97,33 9, 9,9 Kadar (%) 95,81 95,38 95, 95,09 95,9 95,3
7 Lampiran 7. Data Penetapan Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Kelompok Menengah Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Aludonna-D No.. Bobot Serbuk Aludonna-D 0,9 1,1 1,3 0,5 0, 0,8 Jumlah Al(OH) 3 80, 80, ,38 80,1 80,158 80, Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M 5,5 5,5 5,75 5,55 5,0 5,0 Kadar (%) 95,83 95,75 95,19 9,7 9,19 9,11. Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Trianta No.. Bobot Serbuk Trianta 0,3 03,1 03, 0,5 03,3 0,9 Jumlah Al(OH) 3 80,08 80,379 80,981 80,119 80,58 80,3003 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M,00,05,00 5,95,00 5,95 Kadar (%) 9,35 93,73 93,8 9,9 93,88 9,31
8 Lampiran 8. Data Penetapan Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Kelompok Murah Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Dexanta No.. Bobot Serbuk Dexanta 77,5 77, 78,1 78, 78, 77,9 Jumlah Al(OH) 3 80, , ,73 80,30 80,179 80,159 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M,0,0,5,50,5,55 Kadar (%) 91,38 91,8 91,91 91,5 91,7 91,9. Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Lambucid No.. Bobot Serbuk Lambucid,1,5,,3,9,5 Jumlah Al(OH) 3 80,753 80,179 80, ,3 80,039 80,013 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M,80,75,70,75,75,80 Data Penetapan Kadar Al(OH) 3 pada Sampel Tablet Stomach No.. Bobot Serbuk Stomach 71,9 71, 7,1 7, 7, 71,7 Jumlah Al(OH) 3 80,19 80,089 80,5 80,09 80,89 80,137 Na EDTA 0,05 M Blanko,33,33,33,33,33,33 Volume Titer ZnSO 0,0501 M,30,,35,30,35,30 Kadar (%) 90,0 90,9 90,89 90,37 90,53 90,5 Kadar (%) 9,73 93,1 9, 9,9 9,38 9,79
9 Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Lagesil No x Kadar (%).. 98,3 97, 97,30 97, 97,75 97,79 0,1-0,9-0,1-0,05 0,0 0,08 0,371 0,081 0,181 0,00 0,001 0,00 Σ 58, 0,38 x 97,71 0,38 s = = = 0, 353 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,1 0,353/ =,193 (data ditolak) t hitung data = 0,9 0,353/ = 1,9937 (data diterima) t hitung data 3 = 0,1 0,353/ =,8187 (data ditolak) t hitung data = 0,05 0,353/ = 0,337 (data diterima) t hitung data 5 = 0,0 0,353/ = 0,79 (data diterima) t hitung data = 0,08 0,353/ = 0,599 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan
10 No x Kadar (%).. 97, 97, 97,75 97,79-0,3 0,01 0,1 0,1 0,059 0,0001 0,01 0,019 Σ 390, 0,08 x 97,5 0,08 s = = = 0, 159 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n 0,3 t hitung data = =, 778 0,159 / (data diterima) t hitung data = 0,01 0,159 / = 0, 10 (data diterima) t hitung data 5 = 0,1 0,159 / = 1, 055 (data diterima) t hitung data = 0,1 0,159 / = 1, 878 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,159 =97,5 % ± = 97,5 % ± 0,
11 Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Mylanta No X Kadar (%).. 97,01 9,3 9,87 97,33 9, 9,9 0,3-0, 0,09 0,55-0,1-0,9 0,059 0,11 0,0081 0,30 0,01 0,081 Σ 580,8 0,73 x 9,78 0,73 s = = = 0, 370 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,3 0,370 / = 1,5351 (data diterima) t hitung data = 0, 0,370 / = 3,070 (data ditolak) t hitung data 3 = 0,09 0,370 / = 0,007 (data diterima) t hitung data = 0,55 0,370 / = 3,709 (data ditolak) t hitung data 5 = 0,1 0,370 / = 0,8009 (data diterima) t hitung data = 0,9 0,370 / = 1,935 (data diterima)
12 Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke dan No x Kadar (%). 97,01 9,87 9, 9,9 0, 0,11-0,1-0,7 0,0 0,011 0,01 0,079 Σ 387,03 0,1575 x 9,7 0,1575 s = = = 0, 91 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0, 0,91/ =, 18 (data diterima) t hitung data 3 = 0,11 0,91/ = 0, 93 (data diterima) 0,1 t hitung data 5 = = 0, 879 0,91/ 0,7 t hitung data = =, 18 0,91/ (data diterima) (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,91 = 97,5 % ± = 9,7 % ± 0,3
13 Lampiran 1 Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Madrox No x Kadar (%).. 95,81 95,38 95, 95,09 95,9 95,3 0, 0,01-0,13-0,8-0,08 0,0 0,193 0,0001 0,019 0,078 0,00 0,003 Σ 57, 0,99 x 95,37 0,99 s = = = 0, 5 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0, 0,5/ =,081 (data ditolak) t hitung data = 0,01 0,5/ = 0,100 (data diterima) t hitung data 3 = 0,13 0,5/ = 1,30 (data diterima) t hitung data = 0,8 0,5/ =,8051 (data ditolak) t hitung data 5 = 0,08 0,5/ = 0,8015 (data diterima) t hitung data = 0,0 0,5/ = 0,011 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan
14 No x Kadar (%).. 95,38 95, 95,9 95,3 0,0-0,1-0,05 0,09 0,001 0,01 0,00 0,0081 Σ 381,3 0,0 x 95,3 0,0 s = = = 0, 080 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data = 0,0 0,080 / = 0,930 (data diterima) t hitung data 3 = 0,1 0,080 / =,3 (data diterima) t hitung data 5 = 0,05 0,080 / = 1,18 (data diterima) t hitung data = 0,09 0,080 / =,0930 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,080 = 95,3 % ± = 95,3 % ± 0,1
15 Lampiran Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Aludonna-D No x Kadar (%).. 95,83 95,75 95,19 9,7 9,19 9,11-0,09-0,17-0,73 0,55 0,7 0,19 0,0081 0,089 0,539 0,30 0,079 0,031 Σ 575,5 0,981 x 95,9 0,981 s = = = 0, 30 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,09 0,30 / = 0, 97 t hitung data = 0,17 0,30 / = 0, 9399 (data diterima) (data diterima) t hitung data 3 = 0,73 0,30 / =,03 (data ditolak) t hitung data = 0,55 0,30 / = 3,011 (data ditolak) t hitung data 5 = 0,7 0,30 / = 1,99 (data diterima) t hitung data = 0,19 0,30 / = 1,050 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 3 dan
16 No x Kadar (%).. 95,83 95,75 9,19 9,11-0,1-0, 0, 0,1 0,019 0,08 0,08 0,019 Σ 383,88 0,13 x 95,97 0,13 s = = = 0, 19 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n 0,1 t hitung data 1 = = 1, 315 0,19 / (data diterima) t hitung data = 0, 0,19 / =, 07 (data diterima) t hitung data 5 = 0, 0,19 / =, 07 (data diterima) t hitung data = 0,1 0,19 / = 1, 315 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,19 = 95,97 % ± = 95,97 % ± 0,3
17 Lampiran 1 Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Trianta No x Kadar (%).. 9,35 93,73 93,8 9,9 93,88 9,31 0, - 0,37-0, 0,39-0, 0,1 0,0 0,139 0,07 0,151 0,08 0,01 Σ 5, 0,511 x 9,1 0,511 s = = = 0, 3199 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0, 0,3199 / = 1,913 (data diterima) t hitung data = 0,37 0,3199 / =,8331 (data ditolak) t hitung data 3 = 0, 0,3199 / = 1,9908 (data diterima) t hitung data = 0,39 0,3199 / =,98 (data ditolak) t hitung data 5 = 0, 0,3199 / = 1,8 (data diterima) t hitung data = 0,1 0,3199 / = 1,079 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke dan
18 No x Kadar (%). 9,35 93,8 93,88 9,31 0, - 0, - 0,1 0, 0,07 0,0 0,01 0,08 Σ 37,38 0, x 9,09 0, s = = = 0, 7 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0, 0,7 / = 1,9089 (data diterima) t hitung data 3 = 0, 0,7 / = 1,8355 (data diterima) t hitung data 5 = 0,1 0,7 / = 1,519 (data diterima) t hitung data = 0, 0,7 / = 1,153 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,7 = 9,09 % ± = 9,09 % ± 0,3
19 Lampiran 1 Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Dexanta No x Kadar (%).. 91,38 91,8 91,91 91,5 91,7 91,9-0,1-0,11 0,3-0,03 0,15-0,1 0,01 0,011 0,10 0,0009 0,0 0,01 Σ 59,5 0,19 x 91,59 0,19 s = = = 0, 1959 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,1 0,1959 / =,8 (data ditolak) t hitung data = 0,11 0,1959 / = 1,375 (data diterima) t hitung data 3 = 0,3 0,1959 / =,001 (data ditolak) t hitung data = 0,03 0,1959 / = 0,3751 (data diterima) t hitung data 5 = 0,15 0,1959 / = 1,875 (data diterima) t hitung data = 0,1 0,1959 / = 1,0 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan
20 No x Kadar (%).. 91,8 91,5 91,7 91,9-0,09-0,01 0,17-0,08 0,0081 0,0001 0,089 0,00 Σ 3,7 0,035 x 91,57 0,035 s = = = 0, 10 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data = 0,09 0,10 / = 1,950 (data diterima) t hitung data = 0,01 0,10 / = 0,11 (data diterima) t hitung data 5 = 0,17 0,10 / =,839 (data diterima) t hitung data = 0,08 0,10 / = 1,389 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,10 = 91,57 % ± = 91,57 % ± 0,19
21 Lampiran 1 Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Lambucid No x Kadar (%).. 90,0 90,9 90,89 90,37 90,53 90,5-0, - 0,17 0,3-0,09 0,07-0,01 0,07 0,089 0,189 0,0081 0,009 0,0001 Σ 5,73 0,95 x 90, 0,95 s = = = 0, 7 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0, 0,7 / =,1 (data ditolak) t hitung data = 0,17 0,7 / = 1,7158 (data diterima) t hitung data 3 = 0,3 0,7 / =,3398 (data ditolak) t hitung data = 0,09 0,7 / = 0,9083 (data diterima) t hitung data 5 = 0,07 0,7 / = 0,705 (data diterima) t hitung data = 0,01 0,7 / = 0,1009 (data diterima) Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke 1 dan
22 No x Kadar (%).. 90,9 90,37 90,53 90,5-0,1-0,0 0,1 0,0 0,01 0,001 0,01 0,001 Σ 31, 0,03 x 90,1 0,03 s = = = 0, 1033 n 1 3 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 3, diperoleh nilai dari t tabel = 3,180. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data = 0,1 0,1033/ =,333 (data diterima) t hitung data = 0,0 0,1033/ = 0,77 (data diterima) t hitung data 5 = 0,1 0,1033/ =,333 (data diterima) t hitung data = 0,0 0,1033/ = 0,77 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n 3,180.0,1033 = 90,1 % ± = 90,1 % ± 0,1
23 Lampiran Perhitungan Statistik Kadar Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Stomach No x Kadar (%).. 9,73 93,1 9, 9,9 9,38 9,79 0,07 0,8-0, - 0,17-0,8 0,13 0,009 0,30 0,057 0,089 0,078 0,019 Σ 555,95 0,171 x 9, 0,171 s = = = 0, 888 n 1 5 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) = 5, diperoleh nilai dari t tabel =,570. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,07 0,888/ = 0,5937 (data diterima) t hitung data = 0,8 0,888/ =,071 (data ditolak) t hitung data 3 = 0, 0,888/ =,035 (data diterima) t hitung data = 0,17 0,888/ = 1,19 (data diterima) t hitung data 5 = 0,8 0,888/ =,379 (data diterima) t hitung data = 0,13 0,888/ = 1,10 (data diterima)
24 Untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke. No x Kadar (%). 9,73 9, 9,9 9,38 9,79 0,17-0,1-0,07-0,18 0,3 0,089 0,019 0,009 0,03 0,059 Σ,81 0,1387 x 9,5 0,1387 s = = = 0, 18 n 1 Pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat kesalahan ( α ) = 5 % = 0,05 dengan derajat kebebasan ( n 1 ) =, diperoleh nilai dari t tabel =,77. Data diterima jika t hitung < t tabel. t hitung = s / n t hitung data 1 = 0,17 0,18 / 5 =,015 (data diterima) t hitung data 3 = 0,1 0,18 / 5 = 1,813 (data diterima) t hitung data = 0,07 0,18 / 5 = 0,80 (data diterima) t hitung data 5 = 0,18 0,18 / 5 =,11 (data diterima) t hitung data = 0,3 0,18 / 5 =,71 (data diterima) Karena t hitung t tabel, maka semua data tersebut diterima. Menurut Day dan Underwood (1981), maka kadar rata rata yang diperoleh: t. s µ = x ± n,77.0,18 = 9,5 % ± = 9,5 % ± 0,3 5
25 Lampiran 17. Contoh Pembuatan Rentang Konsentrasi Spesifik 80 %, 90 %, dan 100 % Berat 0 tablet sampel Lagesil = 1770,8 mg Jumlah Al(OH) 3 dalam 1 tablet sampel Lagesil = 0 mg Jumlah Al(OH) 3 dalam 0 tablet sampel Lagesil = 5000 mg, diserbukkan. Rentang Spesifik 80 % 80 Total Al(OH) 3 yang akan ditimbang = x80 mg (sesuai prosedur) = mg 100 Perbandingan jumlah Al(OH) 3 dari Analit + Baku = 70 : 30, maka: 70 Analit Al(OH) 3 dari serbuk Lagesil = x mg =,8 mg 100 Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang: = =,8 mg x Bobot 0 tablet Lagesil Jumlah Al(OH) dalam 0 tablet Lagesil,8 mg x 1770,8 mg 5000 mg = 13,3 mg Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan = x mg = 19, mg 100 Kadar Baku Al(OH) 3 yang digunakan = 78,15 % Baku Al(OH) 3 dibuat dalam 100 % Maka Baku Al(OH) 3 yang direncanakan untuk ditimbang: 100 = x 19, mg 78,15 =,57 mg
26 Lampiran 17. Sambungan.... Rentang Spesifik 90 % 90 Total Al(OH) 3 yang akan ditimbang = x 80mg (sesuai prosedur) = 7 mg 100 Perbandingan jumlah Al(OH) 3 dari Analit + Baku = 70 : 30, maka: 70 Analit Al(OH) 3 dari serbuk Lagesil = x 7 mg = 50, mg 100 Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang: 50, mg x Bobot 0 tablet Lagesil = Jumlah Al(OH) dalam 0 tablet Lagesil = 50, mg x 1770, mg = 18,9 mg Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan = x 7 mg = 1, mg 100 Kadar Baku Al(OH) 3 yang digunakan = 78,15 % Baku Al(OH) 3 dibuat dalam 100 % Maka Baku Al(OH) 3 yang direncanakan untuk ditimbang: 100 = x 1, mg 78,15 = 7, mg
27 Lampiran 17. Sambungan... Rentang Spesifik 100 % 100 Total Al(OH) 3 yang akan ditimbang = x80 mg (sesuai prosedur) = 80 mg 100 Perbandingan jumlah Al(OH) 3 dari Analit + Baku = 70 : 30, maka: 70 Analit Al(OH) 3 dari serbuk Lagesil = x 80 mg = 5 mg 100 Maka jumlah serbuk Lagesil yang direncanakan untuk ditimbang: 5 mg x Bobot 0 tablet Lagesil = Jumlah Al(OH) dalam 0 tablet Lagesil = 5 mg x 1770,8 mg 5000 mg = 15, mg Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan = x 80 mg = mg 100 Kadar Baku Al(OH) 3 yang digunakan = 78,15 % Baku Al(OH) 3 dibuat dalam 100 % Maka Baku Al(OH) 3 yang direncanakan untuk ditimbang: 100 = x mg 78,15 = 30,71 mg
28 Lampiran 18. Data Penimbangan Recovery Data Penimbangan Serbuk Sampel Lagesil Berat 0 tablet sampel Lagesil = 1770,8 mg Jumlah Al(OH) 3 dalam 1 tablet sampel Lagesil = 0 mg Jumlah Al(OH) 3 dalam 0 tablet sampel Lagesil = 5000 mg No Rentang Konsentrasi Sampel Tablet Lagesil Berat Serbuk Jumlah Analit Al(OH) 3 13,9,99. 80% 133, 5, 133,5 5,19 19,8 50,71 90% 150,0 50, ,3 50, ,0 5, % 15, 5, ,8 5,1 Keterangan: Jumlah Analit Al(OH) 3 diperoleh dari perhitungan: Berat serbuk yang ditimbang x Jumlah Al(OH) 3 dalam 0 tablet Lagesil Berat 0 tablet Lagesil Contoh data No.1: Jumlah Analit Al(OH) 3 = 13,9 mg 1770,8 mg =,9 mg x 5000 mg Keterangan: Dilakukan perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
29 Lampiran 18. Sambungan.... Data Penimbangan Baku Al(OH) 3 Kadar Baku Al(OH) 3 yang digunakan = 78,15 % No Rentang Konsentrasi Bobot Baku Al(OH) 3 yang ditimbang Baku Al(OH) 3 Jumlah Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan, 19,. 80%,0 19,5,7 19,3 8,0 1,9 90% 8,,0. 7,8 1, ,9, % 31,, 9. 30,8,1 Keterangan: Jumlah Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan diperoleh dari perhitungan: Kadar Baku Al(OH) 3 yang digunakan x Bobot Baku Al(OH) 3 yang ditimbang Contoh data No.1: Jumlah Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan = 78,15 x, mg = 19, mg 100 Keterangan: Dilakukan perhitungan yang sama untuk data selanjutnya.
30 Lampiran 19. Contoh Perhitungan Uji Persen Perolehan Kembali (% Recovery) Alumunium Hidroksida pada Sampel Tablet Lagesil CF C % Perolehan Kembali (% Recovery) = * C A A x 100% Untuk Rentang Konsentrasi 100 %: - C F = Didapat kembali Analit+Baku yang diperoleh dari pengukuran (Vb - Vs)ml x M x 3,900mg = 0,05 (,33 -,80)ml x 0,0501M x 3,900mg = 0,05 = 80,3 mg - C A = Analit Al(OH) 3 dalam serbuk Lagesil = 5,19 mg - C* A = Jumlah Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan =,1 mg % Perolehan Kembali (% Recovery) = 80,3 mg - 5,19 mg x 100 %,1mg = 99,75 % Keterangan: Data yang digunakan diambil dari Lampiran 0 halaman 57. Dilakukan perlakuan yang sama untuk data selanjutnya.
31 Lampiran 0. Data Hasil Uji Validasi Metode Analisis dengan Parameter Akurasi yaitu Persen Perolehan Kembali (% Recovery) dengan Metode Penambahan Baku (standard addition method) dan Presisi yaitu Relatif Standar Deviasi (RSD) Volume Blanko =,33ml No Sampel Tablet Lagesil Berat Serbuk Analit Al(OH) 3 (C A ) Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan (C* A ) Total Analit + Baku Volume Titrasi Didapat Kembali Analit + Baku (C F ) % Recovery CF C A C * A x 100% (%) 13,9,99 19,,19 9,00 3,81 98,0. 133, 5, 19,5,7 8,85,0 98,3 133,5 5,19 19,3,9 8,90,1 98,55 19,8 50,71 1,9 7,1,85 7, 98, 150,0 50,78,0 7,78,75 7,1 99,3. 150,3 50,88 1,7 7,58,85 7, 98,3 7. 1,0 5,19,1 80,9,80 80,3 99, , 5,0, 80,,80 80,3 99, ,8 5,1,1 80,,85 80,03 99,1 Kadar rata rata % Perolehan Kembali (Recovery) 98,75 % Standar Deviasi (SD) 0,58 % Relatif Standar Deviasi (RSD) 0,59 % Keterangan: Data penimbangan serbuk sampel Lagesil dan Baku Al(OH) 3 yang ditambahkan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 5 sampai dengan halaman 5
32 Lampiran Sertifikat Analisis Alumunium Hidroksida Baku (VASUNDHARA RASAYANS LTD)
33 Lampiran. Catatan Bahan Baku Alumunium Hidroksida (PT. Mutifa)
34 Lampiran Gambar Sampel Lagesil Milanta Madrox Aludonna-D Trianta Dexanta Lambucid Stomach Gambar Sampel Tablet Antasida yang Mengandung Alumunium Hidroksida, Magnesium Hidroksida, dan Simeticone
35 Lampiran Gambar Kerja Gambar. Proses Penimbangan Gambar Proses Pemanasan Gambar Proses Titrasi
36 Lampiran. Gambar Hasil Titrasi Gambar Titrasi Blanko Gambar. Titrasi Sampel Gambar 7. Titrasi Recovery Konsentrasi Spesifik 80 % Gambar 8. Titrasi Recovery Konsentrasi Spesifik 90 % Gambar 9. Titrasi Recovery Konsentrasi Spesifik 100 %
37 Lampiran. Tabel Nilai t Tabel Tabel Distribusi t-student α V 0,9 0,8 0, 0,5 0, 0, 0,1 0,05 0, ,158 0,1 0,137 0,13 0,13 0,131 0,130 0,130 0,19 0,19 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,17 0,17 0,17 0,3 0,89 0,77 0,71 0,7 0,5 0,3 0, 0,1 0,0 0,0 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7 0,7 0,7 0,77 0,17 0,58 0,59 0,559 0,553 0,59 0,5 0,53 0,5 0,50 0,539 0,538 0,537 0,53 0,535 0,53 0,53 0,533 0,533 1,000 0,81 0,75 0,71 0,77 0,718 0,711 0,70 0,703 0,700 0,97 0,95 0,9 0,9 0,91 0,90 0,89 0,88 0,88 0,87 1,37 1,01 0,978 0,91 0,90 0,90 0,89 0,889 0,883 0,879 0,87 0,873 0,870 0,88 0,8 0,85 0,83 0,8 0,81 0,80 3,078 1,88 1,38 0,533 1,7 1,0 1,15 1,397 1,383 1,37 1,33 1,35 1,350 1,35 1,31 1,337 1,333 1,330 1,38 1,3,31,90,353,13,015 1,93 1,895 1,80 1,833 1,81 1,79 1,78 1,771 1,71 1,753 1,7 1,70 1,73 1,79 1,7 1,70,303 3,18,77,571,7,35,30,,8,01,179,10,15,131,10,110,101,093,08 3,57 9,9 5,81,0,03 3,707 3,99 3,355 3,0 3,19 3,10 3,055 3,01,977,97,91,898,878,81,85
Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N
Lampiran 1. Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Berat bahan baku (mg) Volume Larutan NaOH 0,1056 N Kadar Bahan baku (%) 250,7 11,75 98,83 251,4 11,75 98,35 250,2 11,75
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml
Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Diketahui: Nilai Absorptivitas spesifik (A 1 1 = 351b) λ= 276 nm Tebal sel (b) = 1 cm A = A 1 1 x b x c c = c = c = 0,001237 g/100ml c = 12,37 µg/ml Konsentrasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aluminium Hidroksida 2.1.1 Sifat Fisika Aluminium Hidroksida Rumus Molekul: Al(OH) 3 OH Al OH OH Berat Molekul: 78,00 Aluminium hidroksida merupakan padatan berbentuk serbuk
Lebih terperinciLampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 2. Sampel yang digunakan Lampiran 2 Gambar 2: Mangga Arumanis Gambar 3: Mangga Golek Gambar 4: Mangga Shrimp Lampiran 3. Flowsheet Buah Mangga Filtrat
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) 500 ppm 500 mcg/ml Berat Natrium tetraboraks yang ditimbang 500 mcg / ml
Lebih terperinciLampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 3. Sampel yang digunakan Nanas yang masih utuh Nanas yang sudah dibuang kulitnya Lampiran 4. Flowsheet Nanas Kota Medan Dibersihkan dari kulitnya Ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tramadol HCl berikut: Menurut Moffat, dkk., (2004), uraian tentang tramadol adalah sebagai Gambar 1. Struktur Tramadol HCl Tramadol HCl dengan rumus molekul C 16 H 25 N 2, HCl
Lebih terperinciLampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI
Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI Lampiran. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Triprolidin HCl BPFI Lampiran 3. Kurva Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah metode deskriptif, karena penelitian bertujuan menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan penetapan kadar vitamin C dari bawang
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.
BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. 3.1 Bahan Buah jeruk nipis, belimbing, jeruk lemon, vitamin C baku (PPOMN),
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Lampiran 2. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Fosfor Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan 1 Persiapan bahan baku 2 Proses Hidrolisis Melarutkan 100 gr kulit pisang yang telah halus
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 3. Sampel Gambar 6. Pepino Pepino Pada Penyimpanan Suhu Ruang Pepino Pada Penyimpanan Lemari (+ 25 0 C) Pendingin (5 0 C) Gambar 7. Pepino setelah
Lebih terperinciLaporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3
Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 I. Waktu / Tempat Praktikum : Rabu,15 Februari 2012 / Lab Kimia Jur. Analis
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol
Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Gambar 1. Gambar krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol 48 Lampiran 2. Komposisi krim merek X Contoh
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR PENELITIAN
BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Penentuan Trayek ph Indikator Alami Dalam penentuan trayek ph, dilakukan beberapa persiapan seperti pembuatan ekstrak buah naga merah dan buah murbei. Selain itu, juga diakukan
Lebih terperinciSpektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml
Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl
Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl Gambar 10. Alat KCKT (Shimadzu) Gambar 11. Syringe 100 µl (SGE) Lampiran 2. Gambar Sonifikator (Branson 1510) dan Penyaring Gambar. 12. Sonifikator (Branson
Lebih terperinciLampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H
Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Gambar 1 Krim merek Klorfeson Gambar 2 Krim merek Chloramfecort-H 48 Lampiran 2. Komposisi krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Daftar Spesifikasi krim 1. Klorfeson
Lebih terperinciPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015
Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel 1. Celestamin (Schering-plough) No. Reg : DKL 9106604510A1 Expire Date : September 2015 Komposisi : Betametason... 0,25 mg
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet
Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet 50 Lampiran 2. Komposisi Tablet Pulna Forte Daftar Spesifikasi Sampel 1. Pulna Forte No. Reg : DKL 0319609209A1 ExpireDate :Agustus 2017 Komposisi : Ethambutol HCL...
Lebih terperinciPENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG
PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG PENDAHULUAN Obat maag atau antasida adalah obat yang mengandung bahan-bahan yang efektif yang menetralkan asam dilambung.
Lebih terperincikimia TITRASI ASAM BASA
Kurikulum 2006/2013 2013 kimia K e l a s XI TITRASI ASAM BASA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan macam-macam titrasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai dari Tanggal
Lebih terperinciPerbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit
Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Deksklorfeniramin maleat Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M - Metanol yang Optimal untuk Analisis. A Perbandingan fase
Lebih terperinciNo Nama RT Area k Asym N (USP)
Lampiran 1. Hasil kromatogram Penyuntikan Propranolol HCl Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak Metanol-Air dan Laju Alir yang Optimal untuk Analisis. 1 Propranolol HCl 3.1 24823 359.7 2.32* 1410*
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperincimassa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi 1. 500 ml Natrium Fosfat 28 mm M massa 1 x Mr V(liter) 0,028 massa 1 x 164 0, 5 massa 2,296 gram 2. 500 ml Amonium Molibdat 4 mm M massa 1 x Mr V(liter) massa
Lebih terperinciCatatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.
Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciVALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI
VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI Oleh : WAHYU PURWANITA K100050239 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang
Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat
Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat dicelupkan kedalam larutan natrium alginate 5% dengan viskositas
Lebih terperinciBAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan
BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar, Unit Pelayanan Terpadu Pengunjian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPT. PSMB) Medan yang bertempat
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciTITRASI KOMPLEKSOMETRI
TITRASI KOMPLEKSOMETRI I. TUJUAN a. Menstandarisasi EDTA dengan larutan ZnSO 4 b. Menentukan konsentrasi larutan Ni 2+ c. Memahami prinsip titrasi kompleksometri II. TEORI Titrasi kompleksometri adalah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciValidasi metode merupakan proses yang dilakukan
TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penetapan kadar ini dilakukan di Ruang Laboratorium yang terdapat di Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Data Hasil Penelitian dan Perhitungan
45 LAMPIRAN 1 Data Hasil Penelitian dan Perhitungan 46 DATAHASIL PENELITIAN Tabel 10. Jumlah Titran Yang Dibutuhkan Selama Analisa Konsentrasi Menit ke- Na 2 SO 4 0,1N (ml) H 2 SO 4 (N) Tapioka Maizena
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciAir dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 12: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar
Lebih terperinciPereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen
Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hidroksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida
Lebih terperinciDiblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar
Lampiran 1. Diagram analisis pemeriksaan kualitatif boraks dalam bakso secara sentrifugasi 10 gram Bakso Air Panas Diblender Halus Supernatan Dimasukkan kedalam sentrifgasi Hidupkan Alat selama menit dengan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PE ELITIA
IV. METODOLOGI PE ELITIA 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 di laboratorium kimia departemen Quality Control (QC)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein
LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN 1.1 Hasil Pengamatan Analisa 1.1.1 Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein No. 1. Perlakuan Pengamatan Sampel sebanyak 1 gr K2SO4 Larutan
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 15: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) refluks terbuka dengan refluks terbuka secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciKentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati
Lampiran 1. Flow Sheet Pembuatan Pati Kentang Kentang Residu Filtrat Ditimbang ± 10 kg Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong Diblender hingga halus Disaring dan diperas menggunakan kain putih yang bersih
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm
Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm No Menit ke- Absorbansi 1 4 0,430 5 0,431 3 6 0,433 4 7 0,434 5 8 0,435 6 9 0,436 7 10 0,437 8 11 0,438 9 1 0,439
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam klorida pekat 37% (Merck KG aa), akuadestilata, sampel hand body lotion, standar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciLampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kromatogram penyuntikan larutan Naa Siklamat ph dapar fosfat yang optimum pada analisis untuk mencari Dapar fosfat ph 4,5 dengan perbandingan fase gerak dapar fosfat : methanol (70:30) dan
Lebih terperinciGambar 2. Daun Tempuyung
Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.
Lebih terperinciBERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012
BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012 Hal-0 Instruksi Pastikan bahwa nama dan kode peserta Anda sudah tertulis pada halaman pertama lembar soal dan lembar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom
Lebih terperinciPenentuan Kesadahan Dalam Air
Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN L1.1 DATA HASIL ANALISIS BILANGAN ASAM MINYAK KELAPA Tabel L1.1 Data Hasil Analisis Bilangan Asam Kadar Flavonoid Total aktu Kontak (Hari) Volume KOH (ml) Bilangan Asam
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks
61 LAMPIRAN Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks A. Pembakuan HCl dengan NaOH Molaritas HCl Pekat 37% yaitu: M = gram x 1000 Mr ml M = 37 gram 36,5 M = 10,1 M x 1000 100 Diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Januari 2017. Bertempat di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013 2. Tempat Laboratorium Patologi, Entomologi, & Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciAlat yang digunakan pada analisis kuantitatif protein kasar adalah
BAB III CARA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat: Analisis kuantitatifmenggunakan metode kjeldahl Alat yang digunakan pada analisis kuantitatif protein kasar adalah 1. Neraca timbang digital (Dragon 3002,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciBab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa
Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sediaan Tablet
Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet Gambar 1.TabletPritacort Lampiran 2. Komposisi Tablet Pritacort Daftar spesifikasi sampel Nama sampel : Pritacort No. Reg : DKL9730904510A1 Tanggal Kadaluarsa : Mei 2017
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa
Lebih terperinciDitimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan
Lampiran 1. Flowsheet Destruksi Basah Sampel yang telah dihomogenkan Ditimbang 5 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 5 ml Didiamkan selama 4 jam Sampel + HNO 3 (p) Larutan Sampel Hasil Dipanaskan di
Lebih terperinciTITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN
TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengarah pada pengembangan metode dengan tujuan mengembangkan spektrofotometri ultraviolet secara adisi standar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu sintesis dan karakterisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O. Pada sintesis garam rangkap tersebut dilakukan variasi perbandingan
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian
Lebih terperinciKIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)
KIMIA DASAR TITRASI (VOLUMETRI) Drs. Saeful Amin, M.Si., Apt. PRINSIP TITRASI Titrasi (volumetri) merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian
Lebih terperinci