Analisis Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar"

Transkripsi

1 Analisis Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar Analysis on Cost of Quality on Profitability of VIP Care Unit of Stella Maris Hospital, Makassar H. Alimin Maidin, Indrianty Sudirman, dan Yos Immanuel ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk menghitung dan menganalisis biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal) serta tingkat profitabilitas, sehingga dapat diketahui variabel biaya yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap Rumah Sakit Stella Maris. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait pengalokasian dan pengendalian biaya kualitas sehingga dapat meningkatkan profitabilitas rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian retrospektif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu berupa kejadian biaya kualitas unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris tahun , dengan jumlah sampel sebanyak 36 bulan (n=36). Unit analisis dalam penelitian ini adalah struktur keuangan yang meliputi biaya aktual, biaya tersembunyi, dan profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya kualitas memiliki hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas secara simultan. Secara parsial, biaya pencegahan dan penilaian memiliki hubungan yang signifikan untuk meningkatkan profitabilitas, sedangkan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan yang signifikan untuk menurunkan profitabilitas. Biaya kegagalan internal tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Rumah Sakit Stella Maris. Kata kunci : Biaya Kualitas, Profitabilitas ABSTRACT The research aimed to calculate and analyse the quality budgets (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, and external failure cost) and profitability level, so that it could be found out the expenditure variables which had a significant relationship with the profitability of VIP care unit of Stella Maris Hospital. The result of the research was expected to be able to give an input related to the allocating and controlling of the cost of quality so that it could increase the hospital profitability. This was an analytic descriptive research with a retrospective design and used a quantitative approach. Population of the research was cost of quality occurrences of VIP Care Unit of Stella Maris Hospital years with the number of samples as many as 36 months (n=36). The analysis unit of the research was financial structure which included an actual cost, hidden cost, and profitability. The result of the research reveals that simultaneously, the cost of quality have the significant relationship with the profitability. Partially, the prevention and appraisal costs have the significant relationship to increase profitability, whereas, the external

2 failure cost has the significant relationship to decrease profitability. The internal failure cost does not have the significant relationship with the profitability of the VIP care unit of Stella Maris Hospital. Keywords: Cost of quality, profitability 1. PENDAHULUAN Semakin ketatnya persaingan dalam industri manufaktur maupun jasa, menuntut perusahaan untuk memberikan perhatian lebih terhadap kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, sehingga mampu bertahan dalam lingkungan persaingan. Peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas proses dan produk/jasa sebagaimana merupakan salah satu tujuan strategis utama dalam konsep 1 Balanced Scorecard. Meningkatnya kualitas produk/jasa akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan meningkatkan pangsa pasar. Peningkatan pangsa pasar akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan. Dengan demikian, perusahaan perlu menerapkan upaya peningkatan kualitas secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pengendalian atas biaya yang ditimbulkannya melalui pengukuran biaya kualitas. Biaya kualitas (cost of quality) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas suatu produk atau jasa. Biaya kualitas terdiri atas biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. 2 Dengan semakin baiknya kualitas yang dihasilkan, secara tidak langsung dapat meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan. Peningkatan pendapatan sebagai nilai penjualan dan efisiensi biaya yang perlu dikeluarkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 3 Secara khusus, Rumah Sakit Stella Maris Makassar mengembangkan unit perawatan VIP sebagai salah satu profit center dengan memfokuskan pelayanan pada segmen ekonomi menengah ke atas. Adapun tujuan pengembangan unit perawatan VIP tersebut adalah untuk meningkatkan profitabilitas rumah sakit dalam mengakomodasi seluruh kebutuhan operasional dan subsidi terhadap pelayanan pasien yang kurang mampu, sebagaimana misi yang diemban oleh rumah sakit. Dalam menyelenggarakan pelayanannya, berbagai program peningkatan kualitas telah dilakukan untuk menunjang profitabilitas melalui peningkatan pangsa pasar dan efisiensi biaya operasional. Akan tetapi, pada tahun , biaya operasional unit perawatan VIP mengalami peningkatan sebesar 15,7% setiap tahunnya. Sebaliknya, tingkat pemanfaatan tempat tidur mengalami penurunan sebesar 3,59% setiap tahunnya, sehingga berdampak pada profitabilitas di unit perawatan VIP sebagai salah satu profit centre di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Analisis Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Penelitian ini ditujukan untuk menghitung dan menganalisis biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal) serta tingkat profitabilitas, sehingga dapat diketahui variabel biaya yang memiliki hubungan yang signifikan

3 terhadap Rumah Sakit Stella Maris sehingga dapat memberikan masukan terkait pengalokasian dan pengendalian biaya kualitas 2. BAHAN DAN MODEL PENELITIAN 2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar pada bulan April - Mei Desain dan Variabel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian retrospektif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) kelompok, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri atas biaya pencegahan (X 1 ), biaya penilaian (X 2 ), biaya kegagalan internal (X 3 ), dan biaya kegagalan eksternal (X 4 ), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas (Y) Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari beberapa dokumen yang terkait dengan topik penelitian, yaitu data biaya operasional, laporan tahunan, dan penerapan tarif rumah sakit. Selain itu, metode wawancara juga digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi hidden cost yang digunakan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dari proses dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap kepala unit perawatan terkait dan Kabid. Rawat Inap Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah struktur keuangan unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris, yang terdiri atas biaya aktual, biaya tersembunyi, dan estimasi profitabilitas. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sensus terkait biaya operasional dan Rumah Sakit Stella Maris Makassar setiap bulannya dalam periode tahun , dengan jumlah sampel sebanyak 36 bulan ( n = 36 ) Kerangka Teori Konsep Balanced Scorecard dalam perspektif pelanggan menerangkan bahwa kualitas pelayanan akan meningkatkan kepuasan pelanggan yang akan mendukung proses akuisisi dan retensi pelanggan, sehingga meningkatkan pangsa pasar yang akan berpengaruh pada profitabilitas. 1 Dari perspektif biaya, konsep biaya kualitas memandang bahwa kualitas pelayanan menuntut adanya pengalokasian biaya kontrol (pencegahan dan penilaian) dan biaya kegagalan (internal dan eksternal) secara efisien, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. 4

4 Gambar 2.1 Kerangka Pikir 2.6. Kerangka Konsep Analisis biaya kualitas terhadap dilakukan dengan mengukur dan komponen biaya kualitas, yang terdiri atas biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Konsep 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Biaya Pencegahan Biaya pencegahan merupakan biaya yang timbul akibat adanya upaya untuk mencegah rendahnya kualitas jasa yang diberikan. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. 4 Dalam penelitian ini, biaya pencegahan mencakup biaya perencanaan kualitas & ASKEP, biaya pelatihan SDM, dan biaya pemeliharaan fasilitas unit perawatan. Berdasarkan pada tabel 3.1, biaya pencegahan mengalami penurunan pada tahun sebesar 4,94% yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Akan tetapi pada tahun , biaya pencegahan mengalami peningkatan sebesar 17,81%, yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Sebagaimana diuraikan pada tabel 3 dan 4, penurunan biaya pencegahan juga diikuti oleh penurunan biaya kegagalan (internal dan eksternal) dalam tahun sebesar 0,27% dan meningkat pada tahun 2010 sebesar 34,79%. Hal ini mengindikasikan bahwa selama tahun , RS. Stella Maris telah berupaya dalam membenahi kualitas pelayanan di Unit perawatan VIP melalui pengalokasian biaya yang tercakup sebagai komponen biaya pencegahan. Dalam hubungannya terhadap profitabilitas, biaya ini memiliki tingkat signifikan sebesar 0,001, dimana menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Koefisien korelasi parsial dari biaya pencegahan dengan nilai sebesar 0,521 memiliki arah positif. Nilai ini berarti bahwa meningkatnya biaya pencegahan akan diikuti dengan peningkatan profitabilitas secara signifikan. Dalam hal ini, Rumah Sakit Stella Maris perlu lebih meningkatkan lagi alokasi biaya pencegahannya untuk memaksimalkan tingkat Rumah Sakit Stella Maris sebagaimana dinyatakan dalam hasil korelasi regresi Biaya Penilaian

5 Biaya penilaian merupakan biaya yang timbul akibat adanya upaya evaluasi / audit secara berkesinambungan terhadap standar jasa untuk memenuhi harapan pelanggan. 4 Hal ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Dalam penelitian ini, biaya penilaian mencakup beberapa komponen biaya, yaitu biaya survei internal, biaya evaluasi Asuhan Keperawatan, dan biaya kalibrasi fasilitas medis unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris. Berdasarkan pada tabel 3.1, biaya penilaian mengalami peningkatan pada tahun sebesar 0,15% yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Demikian pula pada tahun , biaya penilaian mengalami peningkatan sebesar 36,54%, yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Peningkatan biaya ini mengindikasikan bahwa unit perawatan VIP telah menjalankan suatu sistem evaluasi terkait pelayanan yang diberikan. Selain itu, alokasi biaya penilaian di unit perawatan VIP dinilai belum maksimal, khususnya pada tahun , dimana biaya kegagalan mengalami peningkatan sebesar 34,79% (internal dan eksternal) setelah pada tahun sempat mengalami penurunan sebesar 0,27% Dalam hubungannya terhadap profitabilitas, biaya ini memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu, koefisien korelasi parsial dari biaya penilaian dengan nilai sebesar 0,716 memiliki arah yang positif. Nilai ini berarti bahwa meningkatnya biaya penilaian akan diikuti dengan peningkatan profitabilitas secara signifikan. Oleh karena itu, Rumah Sakit Stella Maris perlu lebih meningkatkan lagi alokasi biaya penilaiannya untuk memaksimalkan tingkat profitabilitas unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris sebagaimana dinyatakan dalam hasil korelasi regresi penelitian ini Biaya Kegagalan Internal Biaya Kegagalan Internal merupakan biaya yang timbul akibat ketidaksesuaian proses internal untuk menghasilkan jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan dan kebutuhan pelanggan. 4 Dalam penelitian ini, biaya kegagalan internal mencakup beberapa komponen biaya, yaitu biaya perbaikan dan biaya akibat pengunduran diri SDM di unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris selama tahun Selain itu, berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwa biaya kegagalan internal mengalami penurunan pada tahun sebesar 20,37% yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Demikian pula pada tahun , biaya kegagalan internal mengalami penurunan sebesar 18,13%, yaitu dari Rp ,- menjadi Rp ,-. Penurunan jenis biaya ini dapat disebabkan oleh semakin membaiknya kualitas pelayanan internal unit perawatan VIP RS. Stella Maris sehingga meminimalkan biaya kegagalan internal, yang mencakup biaya perbaikan dan pengunduran diri SDM. Selain itu, penurunan ini juga

6 dapat disebabkan oleh rendahnya pengalokasian dana untuk membenahi perbaikan proses internal di unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris. Apabila ditinjau dari trend peningkatan biaya kegagalan eksternal selama tahun , dimana pada tahun mengalami peningkatan sebesar 10,52% dan kemudian meningkat sebesar 35,35% pada tahun 2010, semakin rendahnya jenis biaya ini disebabkan oleh rendahnya pengalokasian dana untuk membenahi perbaikan proses internal di unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris. Hal ini merupakan suatu masukan bagi pihak Rumah Sakit agar lebih memperhatikan perbaikan proses internal di unit perawatan VIP agar kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dan biaya kegagalan eksternal dapat diminimalkan. Dalam hubungannya terhadap profitabilitas, biaya ini memiliki tingkat signifikan sebesar 0,715, dimana menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas. Adapun koefisien korelasi parsial dari jenis biaya ini adalah 0,063 dan memiliki arah yang positif. Nilai ini berarti bahwa meningkatnya biaya kegagalan internal akan diikuti dengan peningkatan profitabilitas, namun tidak signifikan. Oleh karena itu, Rumah Sakit Stella Maris perlu meningkatkan alokasi biaya untuk perbaikan proses internal untuk memaksimalkan tingkat profitabilitas sebagaimana dinyatakan dalam hasil korelasi regresi penelitian ini, namun pemanfaatannya harus terus dievaluasi dan dikontrol Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Kegagalan Eksternal merupakan biaya yang timbul sebagai akibat ketidaksesuaian produk/jasa dengan kebutuhan pelanggan sehingga berdampak pada hilangnya pangsa pasar. 5 Dalam penelitian ini, biaya kegagalan eksternal merupakan estimasi biaya atas hilangnya potensi pasar dari Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris. Kehilangan potensi pasar tersebut diukur berdasarkan standar BOR Ideal yang ditetapkan oleh Depkes, yaitu sebesar 80% dan standar BOR Maksimum sebesar 100%, yang digunakan dalam analisis statistik. Data biaya kehilangan pangsa pasar diperoleh dengan mengurangkan potensi pendapatan maksimum unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar terhadap pendapatan riil unit perawatan VIP selama tahun Berdasarkan standar BOR Ideal (80%), jumlah biaya kegagalan eksternal unit perawatan VIP RS. Stella Maris terus mengalami peningkatan, dimana mencapai Rp ,- pada tahun 2008, Rp ,- pada tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp ,- pada tahun Dalam hal ini, unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris kehilangan potensi pendapatan dari pendapatan maksimum sebesar 18,41% pada tahun 2008, 22,73% pada tahun 2009, dan 23,75% pada tahun 2010.

7 Demikian pula halnya, apabila perhitungan jumlah biaya kegagalan eksternal didasarkan pada standar BOR Maksimum (100%). Jumlah biaya kegagalan eksternal unit perawatan VIP RS. Stella Maris akan menjadi semakin tinggi dimana mencapai Rp ,- pada tahun 2008, Rp ,- pada tahun 2009 dan meningkat menjadi Rp ,- pada tahun Hal ini berarti bahwa selama tahun , unit perawatan VIP RS. Stella Maris mengalami kehilangan potensi pendapatan dari pendapatan maksimum sebesar 34,73% pada tahun 2008 ; 38,18% pada tahun 2009, dan 39,00% pada tahun Dalam hubungannya terhadap profitabilitas, biaya ini memiliki tingkat signifikan sebesar 0,003, dimana menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas. Adapun koefisien korelasi parsial dari jenis biaya ini adalah -0,475 dan memiliki arah yang negatif terhadap profitabilitas. Nilai ini berarti bahwa meningkatnya biaya kegagalan eksternal akan diikuti dengan menurunnya profitabilitas unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris secara signifikan. Dengan demikian, pihak Rumah Sakit perlu membenahi kualitas pelayanannya khususnya di unit perawatan VIP melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan meningkatkan alokasi biaya untuk pengendalian kualitas, baik itu biaya pencegahan maupun biaya penilaian, sehingga dapat menekan biaya kegagalan eksternal dan memaksimalkan tingkat profitabilitas Biaya Kualitas Biaya kualitas merupakan biaya yang berkaitan dengan upaya pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan produk yang berkualitas rendah (buruk) atau tidak memenuhi kebutuhan pelanggan dan dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dan penjualan. Biaya kualitas mencakup 4 (empat) kelompok biaya, diantaranya : biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. 5 Hasil penelitian secara statistik berdasarkan uji F menunjukkan bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan terhadap profitabilitas secara simultan. Hal ini dapat dilihat dari nilai R Square sebesar 0,914 atau dengan kata lain profitabilitas Rumah Sakit Stella Maris sebesar 91,4% ditentukan oleh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, sedangkan sisanya sebesar 8,6% ditentukan oleh faktor lain diluar biaya kualitas yang tidak diteliti dalam penelitian ini Profitabilitas Dalam penelitian ini, profitabilitas diperoleh melalui beberapa tahap, dimana secara umum terbagi atas 4 tahap, yaitu : a. Menghitung besar biaya distribusi dari pusat biaya penunjang di Rumah Sakit yang dibebankan terhadap Unit Rawat Inap sebagai pusat biaya produksi dengan menggunakan metode Double-Distribution. b. Menghitung besar biaya aktivitas di Unit Perawatan VIP dengan

8 menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). c. Menggabungkan biaya hasil distribusi pada poin (1) dengan biaya aktivitas pada poin (2) intuk menentukan Unit Cost dari kelas perawatan VIP (Super VIP - VIP C). d. Menghitung profitabilitas dengan selisih estimasi pendapatan berdasarkan tarif Rumah Sakit dan estimasi pendapatan berdasarkan perhitungan Unit Cost (Double Distribution dan Activity Based Costing). Profitabilitas unit perawatan VIP pada tahun mengalami penurunan sebesar 8,65% dan selanjutnya mengalami peningkatan sebesar 16,32% pada tahun Keadaan ini menunjukkan bahwa pelayanan di unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris bersifat produktif dan menghasilkan keuntungan. Dari keseluruhan komponen biaya kualitas, terdapat beberapa jenis biaya yang dapat mempengaruhi secara signifikan. Adapun jenis biaya tersebut adalah biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan eksternal. Biaya pencegahan dan penilaian memiliki koefisien korelasi yang positif untuk meningkatkan profitabilitas, sedangkan biaya kegagalan eksternal memiliki koefisien korelasi negatif, yang dapat menurunkan profitabilitas unit perawatan VIP secara signifikan. Oleh karena itu, pihak Rumah Sakit perlu untuk meminimalkan biaya kegagalan eksternal melalui upayaupaya pengendalian kualitas secara terpadu dan pengalokasian biaya pengendalian (biaya pencegahan dan biaya penilaian) secara optimal. Meskipun tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas, pengalokasian biaya kegagalan internal dinilai tetap diperlukan secara optimal karena masih memiliki koefisien korelasi positif yang dapat meningkatkan profitabilitas. 4. KESIMPULAN a. Biaya pencegahan (X 1 ), biaya penilaian (X 2 ) memiliki hubungan yang signifikan (Sig < 0,05) untuk meningkatkan profitabilitas, sedangkan biaya kegagalan eksternal (X 4 ) memiliki hubungan yang signifikan (Sig < 0,05) untuk menurunkan Rumah Sakit Stella Maris Makassar. b. Biaya kegagalan internal (X 3 ) tidak memiliki hubungan yang signifikan (Sig > 0,05) terhadap profitabilitas unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Meskipun demikian, biaya kegagalan internal memiliki koefisien korelasi untuk meningkatkan profitabilitas sebesar + 0,063. c. Biaya kualitas, yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, memiliki pengaruh secara simultan terhadap rumah Sakit Stella Maris, dimana memiliki nilai R Square sebesar 91,4% sedangkan sisanya sebesar 8,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan di dalam penelitian ini. 5. SARAN

9 a. Biaya pencegahan dan penilaian memiliki nilai korelasi positif terhadap profitabilitas, yang berarti bahwa peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dapat meningkatkan Rumah Sakit Stella Maris. Dengan demikian, pihak rumah sakit perlu meningkatkan alokasi biaya pencegahan dan penilaian untuk mendukung program peningkatan kualitas pelayanan di unit keperawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris melalui perencanaan anggaran pengawasan operasional yang baik. b. Rumah Sakit Stella Maris perlu menekan biaya kegagalan internal dan eksternal dengan mengalokasikan biaya kontrol (biaya pencegahan dan penilaian) yang dapat dipergunakan untuk pengendalian kualitas secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas unit perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris. 6. KETERBATASAN PENELITIAN a. Keterbatasan data Dalam hal ini, peneliti memiliki keterbatasan untuk memperoleh data pendapatan unit perawatan VIP berdasarkan laporan keuangan Rumah Sakit Stella Maris. Dengan demikian, peneliti menggunakan pendekatan estimasi terhadap pendapatan melalui proses perhitungan sebagaimana terlampir pada penelitian ini. Sebaiknya, penelitian berikutnya dapat menggunakan data pendapatan riil berdasarkan laporan keuangan sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat. b. Standar Pemanfaatan Tempat Tidur Standar pemanfaatan tempat tidur untuk perhitungan biaya kegagalan eksternal tidak menggunakan standar BOR (Bed Occupancy Rate) Ideal, yaitu sebesar 80% (Depkes, 2005) karena pada beberapa bulan tertentu terdapat pemanfaatan tempat tidur yang berada diatas 80%, sehingga akan menghasilkan beberapa nilai ekstrim dalam analisis statistik yang dapat mempengaruhi hasil analisis hubungan variabel. Oleh karena itu, standar pemanfaatan tempat tidur yang digunakan adalah standar maksimum dengan BOR sebesar 100%. Dalam pelayanan rawat inap, standar sebesar ini dapat berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan yang dapat diberikan. Apabila memungkinkan, penelitian berikutnya dapat menggunakan standar BOR sebesar 80% sebagaimana direkomendasikan oleh Departemen Kesehatan, Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Norton, Kaplan The Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. United Kingdom : Harvard Business Press 2. Campanella, Jack, ed Principles of Quality Costs : Principles, Implementation, and Use. 2nd ed. Milwaukee : ASQC Quality Press. 3. Hansen dan Mowen Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta : Erlangga 4. Hansen dan Mowen Cost Management : Accounting & Control. United States : Thomson Southwestern. 5. Blocher dkk Manajemen Biaya Jilid II Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat. 6. Hansen dan Mowen Manajemen Biaya Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.

10 7. Gaspersz, Vincent Total Quality Management. Jakarta : PT Gramedia. 8. Schiffauerova and Thomson A review of research on cost of quality models and best practices, International Journal of Quality and Reliability Management, 2006, Vol. 23, No. 4, pp. 1-23

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... ABSTRACT The increasingly rigorous competition makes the actors vying for control of the business market. Increase the company's profit by giving one good quality in accordance with the expectations of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, maka perusahaan itu akan kehabisan energinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, maka perusahaan itu akan kehabisan energinya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik dipasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional. Persaingan bisnis tidak akan ada

Lebih terperinci

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini berisi ringkasan penelitian serta kesimpulan yang diambil dari penelitian ini, keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan rekomendasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Oleh : Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 fathoni@unsri.ac.id, ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) Syara Permata Mutmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan 9 BAB II LANDASAN TEORI II.1. SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan dalam mengelola biaya produksi suatu produk. Teknologi yang bermunculan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bidang usaha yang berorientasi non-profit yang dibangun untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The company has spent to improve the quality and minimize the number of defective products, but in reality the number of defective products produced there are those who come out of the standards

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, profitabilitas.

ABSTRAK. Kata kunci : Biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, profitabilitas. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan biaya kualitas dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur, dan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan berbagai macam teknologi dewasa ini semakin canggih. Hal ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan dunia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Metode pemilihan pemasok kawat pada perusahaan Medion berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Company has not implemented the cost in damage control product quality. This study aims to determine how much influence the cost of quality simultaneously and partially to a defectiveproduct

Lebih terperinci

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap empat perspektif dalam Balanced Scorecard, maka terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia saat ini semakin membaik dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan 94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012 PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012 Citra Triwahyuni 1, Siti Khadijah Nasution 2, Fauzi 3 1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

FARISA HARDHIYANI B

FARISA HARDHIYANI B ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memasuki kawasan perdagangan bebas Asia. Maka dari itu masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan harus bisa bersaing dengan

Lebih terperinci

TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING

TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING Time-Driven Activity-Based Costing 223 TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING Subagyo Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract As originally introduced in the 1980s, Traditional activity-based

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT VINOLI MAKMUR

ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT VINOLI MAKMUR ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT VINOLI MAKMUR Nama : Lutfiah Maharani Juanto NPM : 24212280 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih, SE,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbasis unit, dengan penghitungan unit cost yang detail sehingga mudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbasis unit, dengan penghitungan unit cost yang detail sehingga mudah dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan otonomi daerah saat ini menuntut rumah sakit untuk melakukan perubahan radikal. Perubahan secara radikal dari manajemen biaya tradisional ke sistem

Lebih terperinci

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan. Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan Nuzulul Qurnain Universitas Madura Abstrak Activity Based Costing System (ABCS)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) 0 PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, teori organisasi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, produk rusak

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, produk rusak ABSTRAK Persaingan menuntut setiap perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa berlomba-lomba memperbaiki kualitas produk untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggannya serta terhindar dari kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu lembaga pelayanan publik pada sektor kesehatan, rumah sakit dituntut harus selalu meningkatkan kinerjanya. Beralihnya orientasi rumah sakit dari

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya merupakan entitas yang dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh para pendirinya. Salah satu tujuan perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam praktik bisnis, konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan mereka, di mana produk tersebut memiliki kualitas tinggi serta harga yang terjangkau.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: management accounting control system, horizontal control, and team performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: management accounting control system, horizontal control, and team performance. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The health care sector provides many challenges for academics, one of these is related to issues of control in hospital. The researcher distinguish between horizontal and vertical control. Horizontal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin pesat, merangsang munculnya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang usaha yang sama misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Sensus Pada Perusahaan Manufaktur Industri Menengah Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Effectiveness, Health Care, Inpatient, Hospital. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Effectiveness, Health Care, Inpatient, Hospital. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT There is a case on the issue of professionalism hospital that cause unwanted things. In Indonesia, medical malpractice brought to criminal proceedings fairly uncommon or very few that are not

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012 JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 4 Nomor 01 Maret 2013 Artikel Penelitian METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012 THE APPLICATION OF ACTIVITY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masingmasing perusahaan saling beradu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada organisasi yang berorientasi profit atau yang bertujuan mencari laba, penjualan adalah sumber utama yang menghasilkan laba. Organisasi seperti itu akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah kehidupan yang lebih dinamis, efisien dan efektif. Keadaan ini memaksa manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LEVEL OF INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LEVEL OF INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LEVEL OF INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU Selvia Puspa Sari dan Dewi Anggraini ABSTRAK Penerapan Activity Based Costing

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA UNTUK PENETAPAN TARIF KELAS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SWASTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Nirmala Malang)

EVALUASI BIAYA UNTUK PENETAPAN TARIF KELAS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SWASTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Nirmala Malang) EVALUASI BIAYA UNTUK PENETAPAN TARIF KELAS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SWASTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Nirmala Malang) Oleh Josi Eka Ariyani *) Ronny Malavia Mardani **) Budi Wahono ***) ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

Lebih terperinci

BABVI. KESThIPULAN DAN SARAN

BABVI. KESThIPULAN DAN SARAN BABVI KESThIPULAN DAN SARAN BABVI KESIMPULAN DAN SARAN V.l. Kesimpulan Tujuan dari pcnditian ini adalah pcnulis ingin mengelahui apakah ada pengaruh antara biaya kualitas terhadap produktifitas tenaga

Lebih terperinci

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Dealer Aceh Motor Boyolali)

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Dealer Aceh Motor Boyolali) PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Dealer Aceh Motor Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP TARIF RAWAT INAP DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP TARIF RAWAT INAP DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP TARIF RAWAT INAP DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD SKRIPSI Laras Diah Wulandari 201110315022 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap No Aktivitas Driver Cost Driver Jumlah(Rp) 1 Unit-level activity cost a. Biaya gaji perawat Jumlah hari rawat inap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang salah satunya ditandai dengan adanya pasar bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang salah satunya ditandai dengan adanya pasar bebas untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang salah satunya ditandai dengan adanya pasar bebas untuk kawasan ASEAN sejak tahun 2013 dan Asia Fasifik 2020 berdampak sangat besar terhadap perubahan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA. ANALISIS PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH, Tbk SKRIPSI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA. ANALISIS PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH, Tbk SKRIPSI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH, Tbk SKRIPSI FIRMAN PASKAH DAELI 201210315008 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM

Lebih terperinci

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR MENENTUKAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARAFAH ANWAR MEDIKA SUKODONO, SIDOARJO Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Tina Krisnawati 1), Ngesti W. Utami 2), Lasri 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya dapat menjadi penentu apakah suatu usaha dapat berkembang atau sekedar bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga kesehatan ini dari

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi non-profit biasanya menggunakan pendapatan atas jasa yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi non-profit biasanya menggunakan pendapatan atas jasa yang diperoleh BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu contoh dari organisasi atau perusahaan berorientasi non-profit atau disebut juga perusahaan nirlaba. Perusahaan yang berorientasi non-profit

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASIRUMAH SAKIT X PURWOKERTODITINJAU DARI PERSPEKTIF CUSTOMER BALANCED SCORECARD KETERJARINGAN PASIEN

ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASIRUMAH SAKIT X PURWOKERTODITINJAU DARI PERSPEKTIF CUSTOMER BALANCED SCORECARD KETERJARINGAN PASIEN ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASIRUMAH SAKIT X PURWOKERTODITINJAU DARI PERSPEKTIF CUSTOMER BALANCED SCORECARD KETERJARINGAN PASIEN Fithria Dyah Ayu S 1*., Satibi 2, Achmad Fudholi 2 1 Program Studi Profesi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari rumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian. Setelah teridentifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari rumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian. Setelah teridentifikasi BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah dari penelitian yang akan dilakukan. Rangkaian penjelasan latar belakang masalah merupakan dasar dari rumusan permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang semakin ketat, oleh sebab itu perusahaan harus mampu bersaing dengan menawarkan produk

Lebih terperinci

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi BAB1I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi untuk dapat bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain dalam negeri maupun luar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peranan Activity Based Costing System dalam perhitungan harga pokok produk salon untuk mengetahui laba diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai macam ilmu kesehatan semakin komplek dan ilmu berkembang dengan banyak spesifikasi. Hal ini membuat persaingan tenaga-tenaga bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas rumah sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien. Keberhasilan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Activity Based Costing atau sistem biaya berbasis kegiatan menggunakan aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan, seperti rawat inap,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan ekternal, produk cacat.

ABSTRAK. Kata kunci: biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan ekternal, produk cacat. ABSTRAK Pada masa industrialisasi yang semakin kompetitif, perusahaan semakin dituntut untuk dapat memproduksi barang berkualitas tinggi. Kualitas menjadi salah satu hal penentu yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya perekonomian dunia telah menciptakan situasi persaingan yang semakin ketat di antara para pengusaha, baik pengusaha dalam negeri mau pun pengusaha

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse s Objective Workload Based on Time and Motion Study

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Pert 8 MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Biaya lingkungan mendapatkan perhatian yang semakin besar dalam manajemen perusahaan. Peraturan mengenai lingkungan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal. Semenjak tahun

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci