Call For Proposal for Sub Recipient IND-T-MOH:
|
|
- Budi Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Call For Proposal for Sub Recipient IND-T-MOH: Accelerating Action towards Universal Access to Quality TB Control in Indonesia Pengendalian TB di Indonesia menunjukkan berbagai keberhasilan yang sudah diakui ditingkat global. Dewasa ini, Indonesia masih termasuk 4 besar Negara dengan beban TB tertinggi didunia. Keberhasilan ditunjukan dengan adanya peningkatan angka notifikasi TB yang sangat signifikan dan konsisten dari 32 / (tahun 2000) menjadi 136/ (tahun 2011). Pada akhir tahun 2011, penemuan kasus TB mencapai 83,5 % dari 70% yang ditargetkan dan keberhasilan pengobatan TB telah mencapai 90,3 % lebih dari target 85%. Sedangkan angka kematian TB turun lebih dari 50%, dari 92/ pada tahun 1990 menjadi 27/ pada tahun Namun demikian laporan dalam WHO global masih menunjukkan bahwa jumlah kasustb di Indonesia masih sekitar 5,8 % dari total kasus TB dunia dan setiap tahun terdapat kasus baru TB dengan kematian sekitar orang. Saat ini tantangan yang terbesar adalah belum optimalnya akses universal terhadap layanan TB berkualitas dikarenakan oleh under-reporting dan under-diagnosis, serta berbagai tantangan terkait peningkatan Multiple Drug Resistant (MDR TB), koinfeksi TB-HIV, dan penanganan TB anak. Indonesia telah menerima dana hibah dari Global Fund untuk R10 pada Juli 2011, yang kemudian digabung dengan R-8 phase 2 (MOH) menjadi SSF TB phase 1 dengan grant number: IND-T-MOH dengan Principal Recipient ( PR): Direktorat Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan, dan Sub Recipient (SR), Dinas Kesehatan Provinsi serta SR Non Government Organization (NGO), Organisasi Profesi dan instansi terkait. Sebanyak 33 propinsi yang terdiri dari 482 kabupaten/kota serta 13 NGO menjadi SR GF Komponen TB. Proposal GFATM R10 sejalan dengan Strategi Nasional pengendalian TB , yang mencakup analisis kesenjangan keuangan untuk program pengendalian TB lima tahun kedepan dan berdasarkan rekomendasi dari hasil JEMM tahun Strategi Nasional untuk Pengendalian TB memberikan strategi dalam pencapaian
2 MDG untuk program pengendalian TB dan mengidentifikasi kesenjangan dalam sumber pendanaan pemerintah dan lainnya untuk mempercepat program pengendalian TB di Indonesia sebagai bagian dari strategi TB. Strategi Nasional ini juga masuk dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah yang mencakup target spesifik untukpengendalian TB. Goal: Mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait TB dan MDR-TB serta memperkuat system kesehatan di masyarakat dalam rangka meningkatkan kinerja pengendalian Tuberkulosis di Indonesia. Tujuan: 1. Memperluas intervensi yang efektif untuk mencapai akses universal dalam pencegahan dan pengobatan DOTS berkualitas dan PMDT, khususnya di daerah terpencil. 2. Menyempurnakan system kesehatan dalam konteks Pengendalian TB untuk meningkatkan sector layanan public dan mengatasi kendala yang masih ada dalam system informasi kesehatan terintegrasi, pengadaan obat & system distribusi, jumlah dan mutu layanan diagnostik, motivasi dan kemampuan pekerja kesehatan. 3. Meningkatkan peran serta komunitas dalam system penguatan Program Pengendalian TB dengan meningkatkan partisipasi yang efektif dan efisien dari CBO, FBO dan organisasi lainnya untuk mendapatkan hasil kerja yang mempunyai dampak yang terukur secara nasional. SSF Komponen TB fase 1 sudah dimulai pada Juli 2011 Desember 2013 dan fase 2 akan dimulai pada Januari 2014 Desember Pada fase 1, SR yang terlibat adalah 33 Dinas Kesehatan Provinsi, 13 NGO serta 4 Institusi yang merupakan SR Khusus. Pada tanggal 5 Desember 2012, CCM Indonesia menerima undangan untuk Request for Continuation Funding for IND-T-MOH, untuk itu PR MOH bersama dengan TWG/CCM mempersiapkan Concept Note untuk Grant Renewal. Mengingat pelibatan
3 SR non provinsi pada fase 1 dirasakan sangat bermanfaat dan membantu untuk memberikan daya ungkit terhadap beberapa indikator kunci, maka direncanakan pelibatan yang lebih luas sebagai mitra PR MOH dalam SSF TB fase 2. Pada fase 2 ini ada beberapa mekanisme pelibatan mitra, yaitu: 1. Melibatkan kembali SR yang sudah bergabung difase 1 2. Melakukan evaluasi bagi mitra potensial dan diminta menjadi SR (sebelumnya hanya sebagai implementing unit) 3. Membuka peluang bagi mitra yang belum terlibat melalui call for proposal Ketiga mekanisme tersebut diatas akan melalui proses seleksi oleh Technical Working Group (TWG) TB dan Kementerian Kesehatan. Dalam pelibatan mitra, Service Delivery Area (SDA) yang telah ditetapkan oleh PR komponen TB adalah penguatan Health System Strengthening (HSS) dan Community Health System Strengthening (CSS). Tujuan yang hendak dicapai serta SDA terkait dapat dilihat dibawah ini. Objective 2: Strengthened health systems with focus on improving quality of service delivery and optimizing TB case management SDA 2.1. Service Delivery Accelerating public and private hospital involvement from 30% to 80% by Activities focus on implementation of ISTC; adopting quality DOTS as a criteria for hospital accreditation; networking between hospitals and health centers for more effective referral; and lab quality assurance system strengthening SDA 2.4. Health Financing: To improve financing to ensure optimal accountability of funding and embedding planning for TB control in national and local development budgets (APBN, APBD), gradually phasing out external donor support. The activities are mainly establishment of network, advocacy, lobby and integrated planning.
4 SDA 2.5 Health Information System:Indonesia is categorized as high impact country. More enriched and impact measurements should be encouraged as basis for future policy direction. Objective 3: Strengthened community systems to empower communities for sustained TB control SDA 3.1. Monitoring and Documentation of community and government interventions: activities supporting implementation of the amended Indonesian ACSM Framework, including enhanced participation of NGOs in national consultative forums. SDA 3.2. ACSM: supporting local NGO s to actively engage and advocate with decision makers in district parliaments; Implementation of the recently developed advocacy tools; supporting NGOs in development of advocacy messages and campaigns SDA 3.3. Building community linkages, collaboration and coordination: fostering linkages between NTP and communities by engaging women and youth organizations as well as HIV /AIDS NGOs and other local NGOs/FBOs in suspect identification, referral for laboratory examination and treatment monitoring. SDA 3.4. HR Skill building for service delivery, advocacy and leadership: capacity building of NGOs currently engaged in TB control:leadership training for policy and advocacy roles at national levels and management, planning, monitoring & evaluation, gender auditing. SDA 3.6. Service availability, Use and Quality: interventions under this SDA mainly encompass development of a general guideline and a protocol for engagement of local NGOs describing the minimum standards for quality DOTS services;development of referral systems between local NGOs and local health services SDA 3.7 Monitoring & Evaluation, Evidence Building: this SDA mainly entails community monitoring and evaluation of their involvement with feedback mechanism, including on linkage, referral systems, and clinical services
5 Padafase 2 ini tidak hanya komponen CSS yang menjadi focus area kegiatan SR, namun juga komponen HSS. SR calon mitra bisa dari Organisasi Kemasyakatan, LSM lokal, Organisasi Keagamaan, Organisasi profesi, Lembaga Penelitian, serta organisasi lain yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap pengendalian TB. SR calon mitra yang berminat harus segera mengajukan proposal dengan prinsip proposal yang low cost- high effectiveness- high sustainability. Diharapkan para mitra yang nantinya terlibat dalam fase 2 ini akan mengungkit pencapaian target dan indikator Program Pengendalian TB. Proposal ditujukan kepada PR Kemenkes IND-T-MOH, Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, c.q. Sub Direktorat Tuberkulosis, Jl. Percetakan negara 29 Gedung B lantai 4. Deadline waktu pengajuan proposal untuk fase 2 ini adalah tanggal 20 Februari Selanjutnya proses review proposal oleh tim dilakukan pada tanggal Februari dan pengumuman kandidat SR akan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret Penetapan SR akan dilakukan setelah proses verifikasi oleh LFA pada bulan April 2013.
TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH
TOR ASISTENSI TEKNIS TASY#06 CAPACITY BUILDING SUB RECIPIENT (SR) DIBAWAH PRINCIPAL RECIPIENT (PR) TB AISYIYAH Oktober-Desember 2015 1. Latar Belakang 'Aisyiyah adalah organisasi otonom khusus Muhammadiyah
Lebih terperinciCall for Proposal SUB-RECIPIENT (SR) NASIONAL COMMUNITY SYSTEM STRENGTHENING (CSS) DAN REMOVING LEGAL BARIER (RLB)
Call for Proposal SUB-RECIPIENT (SR) NASIONAL COMMUNITY SYSTEM STRENGTHENING (CSS) DAN REMOVING LEGAL BARIER (RLB) A. LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan pada tahun 2012 di Indonesia
Lebih terperinciDUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO
DUKUNGAN WHO INDONESIA TERHADAP STANDARISASI KURIKULUM PELATIHAN GIZI OLEH: SUGENG EKO IRIANTO Why WHO is here? WHO is a major player in Global Health The environment in country is changing The role of
Lebih terperinciKerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES
Kerangka Acuan Kegiatan PENGUATAN PERFORMA MANAJEMEN HUMAN RESOURCE DI PR TB GLOBAL FUND KEMENKES A. Latar belakang The Global Fund adalah lembaga keuangan internasional yang berdedikasi mengumpulkan dan
Lebih terperinciCall for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS)
Call for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) A. LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan pada tahun 2012 di Indonesia
Lebih terperinciNEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM
KERANGKA ACUAN Letter Of Interest dan Concept Note Untuk Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM Dibawah Sub Recipient (SR) Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) Melalui
Lebih terperinciCall for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG
Call for Proposal A. SR NASIONAL ADVOKASI & TA PROGRAM WPS LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berdasarkan hasil pemodelan matematika AIDS Epidemic Modeling (AEM), memperkirakan pada tahun
Lebih terperinciTerm of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA
Term of Reference Call for Letter of Interest (LoI) Untuk Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA Jakarta, 11 Februari 2016
Lebih terperinciKerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient
Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient Latar Belakang Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country Coordinating Mechanism Global Fund for AIDS,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM
KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 11 Februari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country
Lebih terperinciGLOBAL FUND FOR AIDS, TB & MALARIA INDONESIAN COUNTRY COORDINATING MECHANISM KELOMPOK KERJA HIV DAN AIDS
GLOBAL FUND FOR AIDS, TB & MALARIA INDONESIAN COUNTRY COORDINATING MECHANISM KELOMPOK KERJA HIV DAN AIDS UNDANGAN PENJAJAKAN MINAT SEBAGAI CALON PRINCIPLE RECIPIENT KOMPONEN HIV DAN AIDS PROPOSAL GFATM
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN INSTITUSI PENELITIAN SKRINING HIV BERBASIS KOMUNITAS
KERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN INSTITUSI PENELITIAN SKRINING HIV BERBASIS KOMUNITAS I. Latar Belakang Di tahun 2012, Menurut UNAIDS, Indonesia adalah satu dari sembilan negara dengan tingkat
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM
KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 16 Januari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar tuberkulosis menyerang organ paru-paru, namun bisa juga
Lebih terperinciAdditional Financing (Pendanaan Tambahan) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Anggaran Pendapatan & Belanja Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Kerjasama Antar Desa Bantuan Langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di Indonesia telah dimulai sejak diadakan Simposium Pemberantasan TB Paru di Ciloto pada tahun 1969. Namun
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN SUB-RECIPIENT Klinik Ramah LSL
KERANGKA ACUAN KERJA REKRUTMEN/PEMILIHAN SUB-RECIPIENT Klinik Ramah LSL 1. Dasar Pemikiran Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country Coordinating Mechanism
Lebih terperinciKesehatan Mental dan Dukungan Psikososial
Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial Lesson learned masa emergency dan antisipasi ke depan Dr. Carla R. Marchira SpKJ Pendahuluan Bencana yang terjadi silih berganti di berbagai wilayah di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tabel 1. Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut Tahun Sampai Dengan Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara global hingga pada pertengahan tahun 2015 terdapat 15,8 juta orang yang hidup dengan HIV dan 2,0 juta orang baru terinfeksi HIV, serta terdapat 1,2 juta
Lebih terperinciABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU
ABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU Mutiara Dewi, 2013, Pembimbing I : dr. Sri Nadya J. Saanin,
Lebih terperinciLaporan Consultative Expert Working Group on Research and Development (CEWG on R&D): Financing and Coordination
Laporan Consultative Expert Working Group on Research and Development (CEWG on R&D): Financing and Coordination Laksono Trisnantoro Geneva: 5-7 April 2011 dan 7-8July 2011 Pengantar Akses untuk obat dan
Lebih terperinciSUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity
SUPPORT TO NETWORK ACTIVITIES AND MEETINGS AT COUNTRY LEVEL Activity External Consultation Meeting to evaluate IHP GF R-10 Phase 1 Implementation and setting up the implementation of IHP GF R-10 Phase
Lebih terperinciPERAN LSM/KOMUNITAS DALAM KOLABORASI TB-HIV
PERAN LSM/KOMUNITAS DALAM KOLABORASI TB-HIV Direktorat PPML Kementrian Kesehatan RI Forum Nasional VI Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Padang, 26 Agustus 2015 Kita tidak bisa melawan AIDS kecuali
Lebih terperinciNEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM
KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) THE GLOBAL FUND ATM Dibawah Sub Recipient (SR) Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) Melalui Principle Recipient
Lebih terperinciBahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016
Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1 Sehat Absence of disease:
Lebih terperinciDR. BAMBANG HARTONO, MSc MTAF Project Coordinator
OLEH: DR. BAMBANG HARTONO, MSc MTAF Project Coordinator DISAMPAIKAN PADA: FORUM NASIONAL III-JARINGAN KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA SURABAYA, 18 SEPTEMBER 2009 1 TARGET MDGs MENANGGULANGI ATM (AIDS-TB-MALARIA)
Lebih terperinciPenguatan Sektor Komunitas
Penguatan Sektor Komunitas Kursus Kebijakan Penanggulangan AIDS III, PKMK UGM 2016 Sistematika Pengertian Sektor Komunitas (CS) Siapa Sektor Komunitas? Beda SK, Civil Society, LSM Mengapa CS dibutuhkan/penting?
Lebih terperinciDr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Penilaian Kapasitas Sistem Informasi Kesehatan Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran Data Tanggal 3-6 April 2018 di Hotel Grand
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS Oleh : GINA ALECIA NO BP : 1121219046 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciPESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL
POLICY BRIEF 03 PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL Layanan HIV dan AIDS yang Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB)
Lebih terperinci1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 2. Model PMPRB merupakan hasil adopsi dari Model CAF yang telah disesuaikan dengan kebijakan reformasi
Lebih terperinciBAB I BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Tuberkulosis masih
Lebih terperinciCall for Proposal SUB RECIPIENT (SR) NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS
Call for Proposal SUB RECIPIENT (SR) NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS A. LATAR BELAKANG Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memperkirakan pada tahun 2012 di Indonesia ada 591.823 orang yang hidup dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. Setelah perang kemerdekaan, TB
Lebih terperinciIntegrasi Sistem Manajemen. Ihda Taftazani
Integrasi Sistem Manajemen Ihda Taftazani Agenda Sistem Manajemen Perbandingan Aplikasi +/- Sistem Manajemen Contoh Sistem Manajemen SMK3 SMKP OHSAS 18000 ISRS version 7 API Q1 Sistem Manajemen yang dirilis
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Endang lndriasih1 -- Decentraliz~tion in health sector has enable to identify many health problems, population characteristics, and locally
Lebih terperinciSistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat. Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Sistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Daftar Isi Bagian 1. Kerangka kerja Hubungan Pemerintah dan Swasta dalam
Lebih terperinciPenilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 PMPRB 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Lebih terperinciBAB I. Treatment, Short-course chemotherapy)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB), penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, sejak ditemukan di abad 20 telah menjadi masalah kegawatdaruratan
Lebih terperinciPenyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit. infeksi yang memberikan dampak morbiditas dan mortalitas
1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang memberikan dampak morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciPengembangan Konsultan Kesehatan dengan Pendekatan Jarak Jauh dan Tatap Muka UGM, Yogyakarta 3 Oktober 2013
Pengembangan Konsultan Kesehatan dengan Pendekatan Jarak Jauh dan Tatap Muka UGM, Yogyakarta 3 Oktober 2013 1 Awal 2011, terdapat 12 proposal dari Indonesia yang diajukan ke GFATM dan telah di setujui
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI ADVOKASI, KOMUNIKASI DAN MOBILISASI SOSIAL (AKMS) DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Jesica Salindeho*, Ardiansa
Lebih terperinciKementerian Negara/Lembaga : Kementerian Keuangan
KERANGKA ACUAN KERJA/TERMS OF REFERENCE SELEKSI DELIVERY PARTNER NATIONAL DESIGNATED AUTHORITY GREEN CLIMATE FUND (NDA GCF) INDONESIA UNTUK MENGAKSES/ MENGELOLA DANA READINESS AND PREPARATORY SUPPORT GCF
Lebih terperinciDITJEN PP&PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2011
LAPORAN SITUASI TERKINI PERKEMBANGAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA Januari-Juni 211 DITJEN PP&PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI 211 * Data dapat dikutip dan dipublikasikan dengan menyebutkan sumber 1 1. Pencapaian
Lebih terperinciMenuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan. Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim
Menuju Warsawa: Isu-isu Utama Negosiasi Pendanaan Suzanty Sitorus Pokja Pendanaan Dewan Nasional Perubahan Iklim Proses UNFCCC terkait pendanaan, 2013 ADP 2-1 Bonn 29 Apr-3 Mei Intersessional Bonn 3-14
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE
PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar
Lebih terperinciPekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan
Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan Program sektoral ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan mata pencaharian yang berkelanjutan melalui pengembangan rantai nilai pangan berbasis pertanian
Lebih terperinciKNCV bekerja sama dengan Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis (NTP) yang didukung dan dibiayai oleh Global Fund memerlukan konsultan untuk
KNCV bekerja sama dengan Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis (NTP) yang didukung dan dibiayai oleh Global Fund memerlukan konsultan untuk memberikan bantuan teknis dalam meningkatkan perangkat lunak
Lebih terperinciStrategi Penanganan TB di dunia kerja
Strategi Penanganan TB di dunia kerja Dr. Asik Surya, MPPM Pendidikan Dokter FK Unair Surabaya, 1990 Master Public Policy and Management, University of Southern California, LA, USA, 1999 Pekerjaan : Program
Lebih terperinciROADMAP FOR INCLUSIVE HEALTHCARE IN INDONESIA. Healthcare for Everyone
ROADMAP FOR INCLUSIVE HEALTHCARE IN INDONESIA Healthcare for Everyone This roadmap is intended to be the references for policies, programs, and assessments for Ministry of Health. By building such accessible,
Lebih terperinciBRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA
BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan
Lebih terperinciTor Konsultan Untuk Mapping CSO
Latar belakang Estimasi insidensi TB di Indonesia pada tahun 2013 adalah 185/100,000 penduduk dengan perkiraan angka kematian adalah 27/100,000 penduduk, sedangkan estimasi prevalensi TB adalah 281/100,000
Lebih terperinciPESAN POKOK BAGAIMANA MENINGKATKAN PENDANAAN DAERAH UNTUK PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS?
POLICY BRIEF 01 PESAN POKOK BAGAIMANA MENINGKATKAN PENDANAAN DAERAH UNTUK PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS? Peningkatan pendanaan daerah untuk penanggulangan HIV dan AIDS menjadi sangat pen ng dengan berkurangnya
Lebih terperinciPENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA. (Studi Kasus: Kota Bandung)
PENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA (Studi Kasus: Kota Bandung) T 711.558 SAM This study is trying to analyze public private partnership (P3) opportunities in urban park management. The
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2015 Ira D. Pawa, Jootje M. L. Umboh, Budi T. Ratag * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciEntry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017
Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak
Lebih terperinciBy: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1
By: Dwi Handono Sulistyo 1 Review dari Penutup Kuliah I: Banyak masalah SDM berakar pada Sistem Kegagalan melihatan keterkaitan dengan Sistem solusi parsial/lokal il/lkl membuat masalah lh baru Masalah
Lebih terperinciPusat Studi Kebijakan dan Sistem Kesehatan (PSKSK) Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
Unit Laboratorium Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pusat Studi Kebijakan dan Sistem Kesehatan (PSKSK) Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Anggota Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Misi
Lebih terperinciSekilas Knowledge Management. agus supangat
Sekilas Knowledge Management agus supangat Pengetahuan adalah kapasitas untuk melakukan tindakan. Menunjukkan Intelektualitas dan mentalitas manusia (knowledge) Hirarki DIKW (DATA -> INFORMATION -> KNOWLEDGE
Lebih terperinciINDONESIA STRATEGI GLOBAL SDM KESEHATAN : TENAGA KESEHATAN 2030 Sumber : Global HRH Strategies 2030, WHO 1. Optimalisasi tenaga kesehatan dalam mengejar tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/IV/SK/230/2014
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/IV/SK/230/2014 TENTANG KOMITE PENDAYAGUNAAN KONSULTAN KESEHATAN UNTUK MEMPERKUAT PELAKSANAAN HIBAH GLOBAL FUND DAN PROGRAM KESEHATAN LAIN DI
Lebih terperinciPemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY. Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM
Pemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM Isi 1. Siklus Hidup Proyek Dan Tujuan PHP1 2. Exit Strategy 3. Exit Strategy PHP 1: Hubungannya dengan
Lebih terperinciPANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM COMMUNITY COLLEGE (PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS)
PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM COMMUNITY COLLEGE (PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS) TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. mengganti aktor pusat menjadi daerah dalam hal pengambilan kebijakan. dengan masyarakat. Dengan begitu, informasi tentang proses
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah mengatur pendelegasian fungsi atau kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pendelegasian tersebut
Lebih terperinciGambaran Indikator P 2. TB di Propinsi Sumatera Barat. Ade Suzana Eka Putri*
Jurnal Kesehatan STUDI Masyarakat, LITERATUR Maret 2008 - September 2008, II (2) Gambaran Indikator P 2 TB di Propinsi Sumatera Barat Ade Suzana Eka Putri* Pendahuluan Program pemberantasan penyakit menular
Lebih terperinciJaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Jakarta, 10 Desember 2012
Penguatan Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Jakarta, 10 Desember 2012 Tujuan Pertemuan Hari 1: Merumuskan bentuk hukum Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Merumuskan Policy Brief di dalam KIA
Lebih terperinciREDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan
REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan Lokakarya Pengembangan Kapasitas REDD+ Bogor, Indonesia 19 Maret 2010 Crystal Davis World Resources Institute Topik Presentasi 1. Mengapa tata kelola kehutanan penting
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA
PENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA 1) Tri Hartiti, 2) Amin Samiasih 1) 2) Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DAN
EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DAN DETERMINAN KEJADIAN TUBERKULOSIS DI RUMAH TAHANAN NEGARA/ LEMBAGA PEMASYARAKATAN SE EKS KARESIDENAN SURAKARTA TESIS Agung Setiadi S501108003 PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN KLAIM DENGAN REALITAS PEMBAYARAN PPK RUJUKAN DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN
1. ~ fr) ~ I H HI (' JJ ~u '(' u r,. ')..6. I ANALISIS KESESUAIAN KLAIM DENGAN REALITAS PEMBAYARAN PPK RUJUKAN DALAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN lngan Ukur Tarigan dan Endang lndriasih ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama dunia. Tahun 2012, diperkirakan 8,6 juta penderita mengalami TB dan 1,3 juta meninggal dibesabakan oleh TB
Lebih terperinciKERANGKA AKSI NASIONAL PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KERANGKA AKSI NASIONAL PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN/ SEKRETARIS
Lebih terperinciPelembagaan atau institusionalisasi sektor kesehatan berada pada sebuah sistem terbuka yang disebut sistem kesehatan.
Dumilah Ayuningtyas Pelembagaan atau institusionalisasi sektor kesehatan berada pada sebuah sistem terbuka yang disebut sistem kesehatan. Sistem kesehatan tidak berdiri sendiri. Dukungan dari lingkungannya,
Lebih terperinciPRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI
www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS JUM AT, 8 APRIL 2016 DI JAVA TEA HOUSE, YOGYAKARTA KEBIJAKAN TERKAIT MONEV PROGRAM PENANGGULANGAN HIV&AIDS SECARA NASIONAL, MONEV PLAN PROGRAM PENANGGULANGAN
Lebih terperinciKelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing. Road Map: P2M Politeknik Negeri Batam C2S
Kelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing Road Map: 2015-2019 P2M Politeknik Negeri Batam OUTLINE INTRODUCTION RATIONALE, VISION & MISSION MAIN ACTIVITIES FRAMEWORK & TOPICS OUTPUT, PERFORMANCE
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.285, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Pengendalian. Tuberkulosis. Resistan Obat. Manajemen Terpadu. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama dunia dan menempati peringkat kedua sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit menular di seluruh
Lebih terperinciOLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012
OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012 Indonesia : >18,000 kepulauan kecil & besar 33 Provinsi, 363 kabupaten, 91 kota. Kaya SosBud dan Bahasa Lokal
Lebih terperinciUntuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!
Policy Brief Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit! Pesan Pokok Perluasan cakupan perawatan HIV hingga saat ini masih terbatas karena adanya berbagai hambatan baik dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciCall for Proposal SR NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS
A. LATAR BELAKANG Call for Proposal SR NASIONAL PROGRAM PENJANGKAUAN WPS Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berdasarkan hasil pemodelan matematika AIDS Epidemic Modeling (AEM), memperkirakan pada tahun
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB HIV
KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB HIV disampaikan oleh : Kasi Resisten obat Nurjannah, SKM M Kes Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI Epidemilogi
Lebih terperinci9/10/2012. Mobilization Framework. (kerangka pikir, kerangka kerja, duduk perkara) Eko K. Komara. faktor #1. kesesuaian anatomi
Resource Mobilization Framework (kerangka pikir, kerangka kerja, duduk perkara) Eko K. Komara faktor #1 kesesuaian anatomi 1 Resources The human (skills, knowledge and concepts) and goods like money, materials,
Lebih terperinciKonservasi dan Perubahan Iklim. Manado, Pipin Permadi GIZ FORCLIME
Konservasi dan Perubahan Iklim Manado, 28.05.2015 Pipin Permadi GIZ FORCLIME www.forclime.org Perubahan Iklim Perubahan iklim merupakan suatu keadaan dimana pola iklim dunia berubah secara drastis dan
Lebih terperinciAbstrak
Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Open) Analisis implementasi pola pengelolahan keuangan badan layanan umum) PPK-BLUD terhadap keberlangsungan (sustainability) di Puskesmas Kecamatan Tebet =
Lebih terperinciMANAJEMEN RESIKO DALAM PELAYANAN KESEHATAN: KONSEP DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
MANAJEMEN RESIKO DALAM PELAYANAN KESEHATAN: KONSEP DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes Dosen FK UNSRI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKM/IKK) FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciPESAN POKOK APAKAH PEMERINTAH INDONESIA MAMPU MENGAKSELERASI PEMBIAYAAN OBAT-OBATAN STRATEGIC USE OF ANTIRETROVIRAL (SUFA)?
POLICY BRIEF 02 PESAN POKOK APAKAH PEMERINTAH INDONESIA MAMPU MENGAKSELERASI PEMBIAYAAN OBAT-OBATAN STRATEGIC USE OF ANTIRETROVIRAL (SUFA)? Akselerasi Strategic Use of An retroviral (SUFA) selama ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi fokus dunia internasional. Dengan masuknya TB sebagai salah satu indikator MDGs (Millenium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Penyakit Tuberkulosis paru (TBC paru) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat yang penting, karena masalah yang ditimbulkan bukan hanya masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah besar kesehatan di dunia. TB merupakan penyakit menular pembunuh terbesar kedua setalah HIV/AIDS. Tahun 2013, diperkirakan 9
Lebih terperinciISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi
Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009 Kajian Pengembangan Kompetensi Masyarakat dalam Mengelola Usaha Pariwisata Berdimensi Ekologis Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Dr. Hamidah
Lebih terperinciKata kunci : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat.
RINGKASAN SUDARMAN. Fungsi Badan Keswadayaan masyarakat (BKM) dalam Penanggulangan Kemiskinan ( Studi Kasus Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah ) dibimbing oleh NURAINI
Lebih terperinciResource Mobilization Framework
Peer to Peer Learning Public Fundraising HIVOS Regional Office, Southeast Asia Sesi Berbagi, 6 Juni 2012 Sesi Umpan Balik, 3 Juli 2012 Ditataselenggarakan oleh: Resource Mobilization Framework (kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang penderita TB dan 0,4 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tercapainya kesejahteraan manusia merupakan tujuan dalam bernegara. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diwujudkan dalam pembangunan yang berkelanjutan,
Lebih terperinciHARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015
Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi
Lebih terperinciManajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1
Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu
Lebih terperincipetunjuk untuk mengukur perubahan
Pengertian Indeks Profesionalitas ASN adalah sebuah indikator untuk mengukur tingkat profesionalitas individu atau kelompok dalam suatu organisasi (Renstra BKN 2015 2019). Indikator adalah variabel-variabel
Lebih terperinci