SERVICE MARKETING INTRODUCTION A. CHALLENGES & SERVICE GAPS [ SERVICE MARKETING ] By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SERVICE MARKETING INTRODUCTION A. CHALLENGES & SERVICE GAPS [ SERVICE MARKETING ] By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW)"

Transkripsi

1

2 SERVICE MARKETING By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) INTRODUCTION Tidak mudah memang menjalankan sebuah perusahaan jasa. Selain dibutuhkan kesabaran dan kepandaian dalam memimpin, serang pengusaha yang bergerak di bidang jasa harus mampu memberikan service yang terbaik bagi pelanggan. Memang mdal yang dibutuhkan tidaklah sebanyak kalau kita menjalankan sebuah pabrik, namun tantangan terbesar sesungguhnya adalah menjaga knsistensi standar kualitas layanan dari masing-masing persnel yang memiliki perbedaan sifat dan karakter, karena harus kita sadari, mereka adalah manusia biasa seperti kita serang wner, atau manager. Bagaimana caranya agar kita tetap mampu mewujudkan kualitas layanan bintang 5 kepada pelanggan kita? Sebab tidak harus htel saja yang melakukannya, jika sekecil apapun bisnis kita mampu memberikan layanan bintang 5, maka kita telah memiliki keunggulan bersaing. A. CHALLENGES & SERVICE GAPS Ada beragam tantangan dalam menjalankan bisnis jasa, selain itu juga ada banyak GAP (jurang perbedaan antara harapan dan kenyataan) yang membuat tantangan itu semakin lebar. Sebelum saya sharing-kan apa saja tantangan dan Gap yang mungkin terjadi dalam perusahaan jasa, maka ada baiknya jika kita pelajari terlebih dulu definisi pengertian perusahaan jasa. Definisi Perusahaan Jasa Menurut saya pribadi, arti Perusahaan jasa adalah perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya difkuskan pada kepuasan pelanggan saat berinteraksi dengan dirinya. Jadi, apabila pelanggan tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan tersebut, maka perusahaan tersebut belum termasuk kategri perusahaan jasa. Sebagai cnth, pabrik Gula, yang fkus pada kualitas prduksi gula saja, sedangkan untuk distribusi, pemasaran, dan penjualan ke knsumen seluruhnya ditangani leh perusahaan lain seperti agen distributr, tk-tk ritel mdern dan tradisinal, dll. Page 1

3 Oleh sebab itu ada 3 klasifikasi lingkup besar aktivitas perusahaan, di antaranya adalah: 1. Barang Murni (tangible dminant). Adalah perusahaan yang hanya menjual prduk secara fisik saja dan tidak langsung berinteraksi dengan pelanggan yang mengknsumsinya. Sebagai cnth pabrik gula yang saya jelaskan di atas. 2. Jasa Murni. Inilah perusahaan jasa yang sejati, sebab tidak ada fisik prduk yang pelanggan bisa pegang, cium, bau atau bahkan dimakan. Pelanggan hanya bisa merasakan manfaat dari jasa yang dibelinya. Sebagai cnth, perusahaan jasa murni adalah pendidikan, knsultan pajak, advkat, dll. Arti kata, Perusahaan Jasa yang murni adalah giving benefit withut wnership t custmer. 3. Semi Barang-Jasa. Perusahaan yang masuk ke dalam kategri ini adalah perusahaan yang tetap menjual prduk secara fisik, namun di sisi lain, tanpa adanya layanan jasa yang baik kepada para pelanggan, maka mustahil didapatkan kepuasan pelanggan. Sebagai cnth, perusahaan yang masuk dalam kategri ini sangat luas ragamnya, seperti restauran, tk fashin, shwrm mbil, dsb. Dari ketiga penjelasan saya di atas, sesungguhnya kita tidak bisa mengktak-ktakan suatu perusahaan untuk masuk ke dalam area lingkup mana perusahaan itu berada, apakah Jasa murni, ataukah Barang murni, atau Semi Barang-Jasa, sebab bisa jadi suatu perusahaan masuk dalam rentang kntinum dari ketiga lingkup tersebut Gambar 1. Service Cntinuum Page 2

4 Supaya fkus bahasan kita terarah, serta untuk memudahkan pembahasan, saya akan batasi lingkup diskusi kita pada lingkup perusahaan jasa yang Murni jasa dan Semi Barang-Jasa saja. Sedangkan lingkup perusahaan Murni Barang mungkin akan saya bahas pada lain kesempatan. Berikut adalah kategri Perusahaan Jasa yang umumnya ada di setiap negara berkembang dan maju. Gambar 2. Service Categry Lantas, apa saja sebenarnya tantangan yang dihadapi leh perusahaan jasa tersebut? Apabila ditinjau dari segi permdalan, tidak ada perusahaan jasa yang membutuhkan mdal lebih besar dari perusahaan tambang minyak, atau batu bara sebagai perbanding ekstrimnya. Berikut adalah diagram yang menjelaskan beragam tantangan perusahaan jasa yang tidak akan pernah habis, sebab siklus akan selalu berputar seperti rda kehidupan manusia. Gambar 3. Service Challenges Page 3

5 Tantangan pertama adalah prduk yang dijual sangatlah intangible (tidak bisa dirasakan secara penuh leh kelima panca indera manusia). Mungkin kalau usaha restauran, masih bisa terlihat, tercium dan dapat dimakan masakan yang dihidangkan di depan meja pelanggan, Namun bagaimana dengan perusahaan Airline cnthnya?. Tantangan kedua adalah pelanggan selalu terlibat dalam prses prduksi yang dilakukan leh para persnel atau frnt-liners kita. Cnth, jasa barber atau tukang cukur, pelanggan pada hari itu juga minta jenis mdel rambut seperti apa bisa langsung disampaikan ke si tukang cukur. Perusahaan jasa murni akan sangat mampu memberikan layanan yang custmized bagi pelanggannya. Tantangan ketiga adalah prduk tidak bisa diinventry. Artinya, made by rder! Prduk baru dibuat jika ada permintaan pelanggan atasnya. Tantangan keempat adalah SDM yang terkadang kurang knsisten dalam memberikan layanan yang diminta leh pelanggan. Bayangkan jika saat Anda cukur, si tukang cukur baru semalam bertengkar dengan istrinya di rumah, kemungkinan terburuk apa yang bisa terjadi pada diri Anda? Ya.. Anda bisa menjawabnya sendiri. Service Gaps Selain tantangan, pengusaha yang bergerak di bidang jasa juga sering mengalami Service Gaps, yaitu terjadinya jurang perbedaan antara harapan dan kenyataan yang dirasakan pelanggan. Kenapa Service Gaps ini bisa terjadi? Ada 3 penyebab terjadinya Service Gaps yang harus kita pahami bersama, di antaranya adalah Knwledge Gap, Standard Gap, dan Cmmunicatin Gap. Gambar 4. Service Gaps Page 4

6 Apa saja faktr yang bisa membuat GAP (celah) semakin besar? 1. Wrd f Muth, baik ffline maupun nline dari teman atau pelanggan lain. Yang diceritakan tidak sama dengan yang dialami sendiri Knwledge Gap. Ini faktr yang uncntrllable dan sifatnya hanya krektif apabila sudah terjadi. 2. Standar (SOP) yang ditetapkan perusahaan tidak sama dengan yang dilakukan karyawan yang melayani saat itu Standard Gap. Ini faktr yang umum terjadi dan merupakan tantangan utama perusahaan jasa. 3. Janji perusahaan tsb di brsur, katalg, dan marketing tls lainnya tidak sama dengan kndisi internal perusahaan Cmmunicatin Gap. Ini faktr yang sebenarnya bisa diantisipasi dan disepakati di awal antara rang marketing dan rang perasinal yang selalu berbeda kepentingan. Dari ketiga penyebab Service Gap, tugas kita adalah me-minimal-kannya, mustahil kalau kita dapat me-nihil-kannya B. MANAGING SERVICE ORGANIZATION Setelah kita cba memahami apa saja definisi, tantangan, dan Gap yang terjadi dalam perusahaan jasa, maka saya akan lanjutkan dengan knsep bagaimana kita bisa mengella perusahaan jasa dengan baik. Sekilas mengenai Service Flwer Christpher Lvelck, walau yang ciptakan sudah almarhum, tapi knsepnya untuk Managing Service Organizatin masih dipakai hingga sekarang. Untuk memudahkan manage rganisasi jasa, dia ciptakan Service flwer, bayangkan Anda lihat bunga matahari, ada 1 putik di tengah, dan 8 kelpak bunga di sekitarnya. Ada 1 cre prduct dan 8 aspek pendukung yang membedakan level f SERVICE STAR antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Misal: perusahaan Anda bergerak di bidang prperty agent, maka cre yang utama adalah jumlah listing rumah/prperti lainnya. Kalau di bidang pendidikan, maka cre nya adalah kualitas guru dan kurikulumnya. Page 5

7 Gambar 5. Service Flwer Apa saja 8 aspek pendukung lainnya dari knsep Service Flwer? Flwer #1: Infrmatin Semakin lengkap dan jelas infrmasi yang diperleh pelanggan sebelum mereka membeli prduk, maka semakin excellence service yang Anda berikan. Selalu minta rang lain (awam) baca infrmasi yang Anda akan cetak, dll Flwer #2: Cnsultatin Berikan custm advise dan miliki mindset: Gak beli, gak masalah Karena kita jual hal yang tak bisa dipegang fisiknya, maka mereka berhak tanya mendetail. Pastikan tim frntliners Anda paham benar prduct knwledge. Flwer #3: Order Taking Miliki standar layanan seperti kecepatan, service signature Pentingnya sebuah afirmasi Page 6

8 Flwer #4: Hspitality Selain karyawan kita harus ramah, perhatikan juga kebersihan tilet, pencahayaan, suhu ruangan, dll. Berikan juga free air mineral, permen untuk tamu Flwer #5: Safe keeping Adanya valet parking, atau lcker penyimpanan barang Sebaliknya, ada juga CCTV untuk keamanan Flwer #6: Exceptin Siapkan skenari kmplain yang sering terjadi dan penanganannya. Ada ktak saran, feedback dan svernirnya Bagi yang punya keterbatasan, harus siapkan supprt nya (kursi bayi, kursi rda, tempat duduk Kereta Api khusus untuk manula, parkir di mall khusus wanita, dll) Flwer #7: Billing Nta, kwitansi jangan sampai kehabisan Cash register, desktp, printer tintanya harus selalu dicek isinya Flwer #8: Payment Pastikan mesin EDC tidak bermasalah Pecahan untuk uang kembalian juga sudah disiapkan Bagi yang transfer, pastikan frntliners Anda mudah melakukan kneksi internet ke e- banking, agar bisa langsung dicek apakah transfer pembayaran dari pelanggan sudah masuk atau belum. Page 7

9 C. BUILDING CUSTOMER LOYALTY Bicara masalah lyalitas pelanggan, selalu terjadi keadaan dimana jumlah pelanggan yang lyal, selalu jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang kurang atau bahkan tidak lyal sama sekali. Oleh sebab itu, bagaimana upaya perusahaan jasa dalam menyikapi hal ini sedemikian rupa mampu memperbesar kerucut bagian atas dan mempersempit kerucut bagian bawah dari piramida lyalitas pelanggan berikut ini. Gambar 6. Piramida Lyalitas Pelanggan Enam Jenis Pelanggan menurut Tingkat Lyalitasnya 1. Terrrist Ini bukan jenis pelanggan yang bermaksud mengebm, menyerang, maupun melakukan tindak pidana terhadap suatu perusahaan, melainkan pelanggan yang sukanya men-terr suatu perusahaan karena pernah di-kecewa-kan dan menyimpan sakit hati. Bisa jadi karena pelayanan yang buruk, value prduk yang diterima tidak sesuai dengan prmsi, maupun kejadian-kejadian tidak mengenakkan lainnya yang membuat pelanggan ini akhirnya menceritakan pengalaman buruknya kepada relasi-relasinya. Tidak tanggungtanggung, dan tidak jarang pelanggan jenis ini dengan sengaja dan praktif menyampaikan pesan, melakukan black campaign kepada semua rang yang ditemui, agar tidak menggunakan prduk, atau tidak membeli dari perusahaan yang telah mengecewakan dirinya. Page 8

10 2. Defectrs Sesuai namanya, jenis pelanggan ini adalah mereka yang pernah merasa kecewa juga, tetapi mereka cenderung lebih pasif. Defectrs, walaupun sakit hati, bukan tipe pelanggan yang suka menceritakan pengalaman buruknya kepada rang lain. Mereka hanya akan bercerita apabila ada rang yang menanyakan hal itu terlebih dulu. TERRORISTS dan DEFECTORS diklasifikasikan sebagai pelanggan yang heart brken. Persamaan dari kedua jenis pelanggan ini adalah mereka sama-sama sakit hati karena pernah dikecewakan. Hanya ada kemungkinan kecil mereka mau kembali dan membeli lagi prduk atau mempercayai perusahaan yang pernah mengecewakannya. 3. Mercenaries Pelanggan jenis ini cukup berbahaya, karena pelanggan ini benar-benar memiliki sifat yang serupa seperti tentara bayaran. Sekali waktu kmpetitr Anda memberikan ffering yang lebih baik, pelanggan ini dengan mudahnya berpindah hati, yakni membeli prduk dari kmpetitr Anda. Singkatnya, pelanggan jenis MERCENARIES akan selalu mencari perusahaan yang memberikan VALUE lebih tinggi dengan HARGA yang sama, atau yang memberikan HARGA lebih murah dengan VALUE yang sama. Pelanggan jenis ini tidak mengenal istilah brand lyalty. 4. Hstages Jenis pelanggan ini adalah mereka yang paling patut dikasihani. Sekilas, pelanggan jenis ini kelihatannya puas dalam menggunakan suatu prduk. Namun, sebenarnya pelanggan ini tersandera, tidak ada pilihan lain, atau terpaksa membeli prduk dari perusahaan tersebut karena beberapa faktr: - Tidak ada alternatif prduk lain (Cnth: dulu yang namanya bahan bakar, cuma ada satu pilihan, yakni Pertamina, sekarang sudah ada pilihan lainnya, begitu pula kmunikasi yang dulu hanya dikuasai Telkm, apakah kualitas prduk mereka lebih baik dibanding prduk luar yang masuk ke Indnesia?) - Keterbatasan budget dari pelanggan, karena walaupun ada alternatif lain, tapi masih terlalu mahal untuk dijangkau (Cnth: ada pelanggan yang sangat kesal dengan Page 9

11 mtrnya, karena sering mgk, walau sering di-servis, mau beli lagi yang lebih baik, tapi uang belum cukup, siapa pihak yang patut disalahkan?) - Pengrbanan untuk berpindah ke alternatif lain masih terlalu besar. (Cnth: ada pelanggan sering kesal karena sinyal jelek, lalu muncul keinginan untuk ganti kartu SIM, namun masih harus dipertimbangkan berulang-kali, karena banyak rang yang menyimpan nmr HP pelanggan tersebut, siapa pihak yang harus beri ganti rugi ke pelanggan ini?) MERCENARIES dan HOSTAGES memiliki kesamaan, yakni kedua jenis pelanggan ini terglng pelanggan yang tidak bisa setia pada satu prduk saja, namun, mereka juga susah membenci prduk tersebut jika dikecewakan, mereka adalah jenis pelanggan yang mudah berpindah hati. Perbedaannya, MERCENARIES memiliki kapabilitas lebih untuk berpindah prduk sedangkan HOSTAGES tidak. Kapabilitas yang dimaksud bisa dari segi biaya, waktu, pengrbanan, dll. Kedua jenis pelanggan ini diklasifikasikan sebagai pelanggan yang resurce share, atau dengan kata lain, jenis pelanggan yang bisa berpindah ke prduk lain dengan mudah selama resurce yang dimiliki masih cukup atau pengrbanan yang dikeluarkan masih sebanding. 5. Lyalists Setia dan Rutin untuk terus membeli kembali adalah dua sifat utama serang LOYALISTS. Berbeda dengan MERCENARIES, walaupun sama-sama memiliki kapabilitas resurce dari segi biaya, waktu, dan tenaga, jenis pelanggan ini akan tetap memilih prduk Anda sekalipun ada prduk serupa dari kmpetitr, dengan spek yang lebih baik, bahkan dengan harga lebih murah, namun mereka tetap lyal dengan perusahaan Anda. Serang LOYALISTS tidak akan tergyahkan hatinya, karena sudah memiliki tingkat kepercayaan dan kesetiaan yang tinggi terhadap prduk yang Anda jual. Jenis pelanggan ini diklasifikasikan sebagai pelanggan yang heart share, atau dengan kata lain, jenis pelanggan yang tidak mungkin berpindah ke prduk kmpetitr, sampai kapan pun. 6. Apstles Setiap bisnis yang ingin bertahan lama harus mempunyai banyak pelanggan yang setia seperti LOYALISTS, tetapi apabila Anda berhasil mengubah LOYALISTS menjadi serang APOSTLES, maka dijamin bisnis Anda tidak hanya bertahan lama saja, melainkan Page 10

12 juga akan mengalami pertumbuhan pesat. APOSTLES adalah jenis pelanggan dengan tingkatan teratas, mereka adalah pengguna setia prduk Anda, terus membeli prduk Anda dari waktu ke waktu, ditambah lagi dengan sikap yang mau membantu untuk memprmsikan prduk Anda ke semua relasinya, dengan cara apapun juga, tanpa Anda suruh, tanpa Anda bayar. Mereka memprmsikan prduk Anda melalui direct marketing, scial media, maupun segala channel yang mungkin bisa dijangkau leh APOSTLES tersebut. Dari penjelasan keenam jenis pelanggan menurut tingkat lyalitas mereka, mana jenis pelanggan yang paling tepat untuk jadi target utama kita? Apabila Anda menjawab target utama kita adalah TERRORISTS dan DEFECTORS, berarti Anda sudah berpikir ala STUPID Marketer! DEFECTORS dan TERRORISTS adalah segmen pelanggan yang paling mudah dibajak, yang paling mudah berpindah hati dari prduk kmpetitr ke prduk Anda. Mengapa? Karena mereka sebelumnya sudah kecewa dan sakit hati dengan kmpetitr. Biaya yang Anda keluarkan untuk mengakuisisi pelanggan segmen heart brken ini cenderung lebih rendah dibandingkan mengakuisisi jenis MERCENARIES & HOSTAGES (segmen resurce share), terlebih lagi jenis LOYALISTS dan APOSTLES, sudah tidak mungkin Anda bisa mendapatkan APOSTLES milik kmpetitr Anda dengan biaya yang rendah. Missin impssible! Target perusahaan jasa yang kita jalankan adalah membuat setiap TERRORISTS dan DEFECTORS bersedia menjadi APOSTLES bagi kita. Bagaimana caranya? Win Their Heart.. Nt Their Wallet! Fkuslah pada pelayanan, berikan yang terbaik, sesungguhnya mereka itu suka untuk diperhatikan dan dilayani. Bagi mereka, kualitas prduk dan harga itu nmr dua. TERRORISTS dan DEFECTORS sangat berptensi menjadi LOYALITS dan APOSTLES, karena mereka masuk ke dalam kategri segmen HEART SHARE juga sebenarnya (tapi brken-heart). Semakin banyak TERRORISTS dan DEFECTORS yang menjadi LOYALISTS dan APOSTLES, maka semakin luar biasa Marketing Perfrmance perusahaan Anda. Page 11

13 2 Strategi meningkatkan Custmer Lyalty Strategi untuk meningkatkan custmer lyalty ada 2 yaitu: Membership prgram, is where a persn agrees t pay the spa a specified amunt each mnth/year t receive a treatment. The mnthly/yearly fee is charged autmatically Lyalty prgram, is where yu give yur clients rewards fr ding business with yu Membership Prgram Lyalty Prgram Gambar 7. Membership Vs Lyalty Prgram Membership prgram, adalah menjual prduk yang belum diambil manfaatnya leh pelanggan untuk saat ini sehingga perusahaan mendapat cash flw di depan. Harus ada tim/divisi khusus dalam perusahaan yang menangani membership prgram apalagi jumlah database pelanggan sangat banyak. Karena membership prgram ini sesungguhnya prduk juga yang bisa dijual. Fasilitas apa yang kiranya bisa digunakan self-service leh pelanggan itu yang bisa dijual dalam bentuk membership prgram (untuk tutup biaya perasinal saja). Cnth: Accr Htel (2,5 jutaan), member fasilitas gym, pl, sauna, jacuzi, tennis curt Shangri-La (1,5 juta persnal, 27 juta crprate), persnal marketing essentials SLC (3 juta). Lyalty prgram, adalah memberi added value bagi pelanggan setelah mereka membeli prduk, sedemikian rupa mereka tetap lyal dan membeli prduk kita. Paling mudah menggunakan pendekatan RFM (recency, frequency, mnetary) dalam mendesain lyalty prgram apa yang paling pas. Cnth: D cst dengan SMS nya, BCA dengan pin-pin nya, Nakamura dengan stempel nya. Perusahaan yang memiliki lebih dari 1 cabang dalam menjalankan membership & lyalty prgram, mutlak sudah melibatkan teknlgi IT yang terintegrasi antar 1 cabang dengan cabang lainnya. Page 12

14 Untuk mewujudkan prgram Membership dan Lyalty tersebut, maka perusahaan kita sebaiknya memiliki strategi yang jelas, terarah, dan tepat sasaran, sedemikian rupa prgram tersebut bukan hanya untuk asal ada saja karena kmpetitr kita juga memilikinya sehingga akhirnya kita cenderung ikut-ikutan saja nanti. Membership & Lyalty Strategy Gambar 8. Membership & Lyalty Strategy D. SERVICE LEADERSHIP Tpik bahasan terakhir mengenai Service Marketing adalah mengenai Leadership atau Kepemimpinan. Mengapa isu ini sangat penting untuk dibahas? Sebab perusahaan jasa sebagian besar waktunya memang untuk melatih persnel dalam melayani pelanggan ketimbang mengkalibrasi presisi mesin dalam memprduksi barang. Oleh sebab itu, fkus kepemimpinan adalah lebih ditujukan pada peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan atau disebut juga Service Quality (SERVQUAL), dan tentu saja isu Teamwrk antar divisi dalam perusahaan jasa juga tidak luput dari bahasan sedemikian rupa Servqual tersebut dapat tercipta dengan baik. Page 13

15 Service Quality Service Quality dikembangkan leh Parasuraman, serang prfesr marketing keturunan India yang menetap dan mengajar di University f Miami, Amerika. Berikut adalah knsep Servqual yang mendunia. Gambar 9. Service Quality (RATER) Parasuraman mengembangkan 5 dimensi kualitas layanan (RATER) di antaranya adalah: 1. RELIABILITY (Reliabel terkait knwledge karyawan memberikan janji di marketing tls). Memberikan service seperti yang dijanjikan. Tidak melakukan kesalahan dalam melayani. Karyawan mampu menjawab segala pertanyaan pelanggan. 2. ASSURANCE (Jaminan terkait attitude karyawan dalam memberikan rasa aman bertransaksi). Membuat pelanggan merasa aman bertransaksi dengannya. Span santun karyawan yang knsisten. 3. TANGIBLES (Berwujud terkait kmitmen branding yang hendak diciptakan perusahaan). Peralatan yang mdern. Fasilitas yang menarik. Karyawan yang terlihat rapi dan prfesinal. Material pendukung yang menarik terkait service. 4. EMPATHY (Empati terkait spirit f excellence/ mindset karyawan frntliners). Memberi perhatian secara individual ke pelanggan. Menmrsatukan pelanggan di dalam hati. Handal dalam menangani masalah yang dialami pelanggan. Jam layanan kantr/utlet yang tepat bagi pelanggan. Page 14

16 5. RESPONSIVENESS (Respnsif terkait skill melayani permintaan pelanggan). Selalu memberi inf ke pelanggan kapan service akan dilakukan. Kesiapan untuk merespn permintaan pelanggan. Melayani pelanggan tepat pada waktu pelanggan membutuhkannya. Teamwrk in Delivering Service Ada 3 fungsi manajemen yang harus selalu diperhatikan dalam service leadership agar terjadi teamwrk yang baik dalam memberikan layanan ke pelanggan dan terciptanya Servqual seperti yang dirancang leh perusahaan. Gambar 10. Teamwrk in Delivering Service Tiga fungsinal perusahaan jasa yang saling terkait satu sama lain dalam mewujudkan Servqual bagi pelanggan adalah sbb: 1. MARKETING FUNCTION - Membuat beragam prgram lyalty/event untuk tingkatkan lyalitas pelanggan. - Membuat prduk-prduk jasa baru sesuai tren kebutuhan pasar. - Membuat paket/prgram yang menguntungkan bagi pelanggan dan perusahaan secara bersamaan. 2. OPERATIONS FUNCTION - Memantau frntliners agar mampu memberikan layanan spesifik sesuai permintaan pelanggan. Page 15

17 - Memnitr frntliners agar mereka menaati standar kualitas secara knsisten. - Mencapai prduktivitas untuk menekan cst 3. HUMAN RESOURCE FUNCTION - Merekrut dan mempertahankan karyawan frntliners terbaik. - Memtivasi mereka untuk selalu bisa bekerjasama. - Mencapai prduktivitas dan kepuasan pelanggan secara bersamaan. Demikian edisi Whitepaper kali ini mengenai Service Marketing. Terlepas dari semua knsep dan penjelasan yang telah saya bagikan di atas, terlebih penting daripada itu semua adalah bagaimana kita selalu Knsisten dan Setia dalam melayani pelanggan. Menganggap mereka adalah teman yang harus kita perhatikan, bukan sebagai sumber pendapatan atau incme yang harus kita keruk habis dmpetnya. Akhir kata... ONLY MARKETING CAN DRIVE INNOVATION! By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Praktisi & Pakar Marketing dan Invasi Cnsultant, Trainer, Business Cach, Writer Business Develpment Directr SLC MARKETING, INC. Page 16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa-analisa yang penulis telah lakukan pada bab sebelumnya memiliki tujuan untuk dapat memberikan kesimpulan pada bab ini mengenai masalah-masalah yang

Lebih terperinci

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Stantn (Umar, 2005, p.31) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

Technology Solution PENDAHULUAN

Technology Solution PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN INAMO tech merupakan penyedia Jasa Knsultansi dalam bidang Teknlgi Infrmasi yang telah berpengalaman dan diakui sejak tahun 2013 leh perusahaan dari kalangan besar maupun kecil, berasal dari

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

INNOVATION RADAR INTRODUCTION INNOVATION RADAR

INNOVATION RADAR INTRODUCTION INNOVATION RADAR INTRODUCTION Setiap perusahaan wajib dan harus melakukan invasi. Namun, seringkali setelah melakukan invasi dan berhasil, ini menjadi sebuah trap tersendiri. Hal ini disebabkan invasi yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Tit Mau Pelu Benjamin*, Yudha Prasetyawan, Ahmad Rusdiansyah Prgram Pasca Sarjana, Bidang Keahlian Manajemen Kualitas

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Saat ini banyak nama Matahari Depatment Stre adalah nama yang tidak asing bagi kebanyakan rang, khususnya di kta-kta besar di Indnesia. Nama ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan ABSTRAK Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dibidang apapun juga yang mereka jalani. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada bidang

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Manajemen Risik K3 di Perusahaan Pertambangan Psted n 21 Januari 2011 by Aria Gusti by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi Pendahuluan Pertambangan memiliki peran

Lebih terperinci

Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan Oleh: Jufina

Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan Oleh: Jufina 1 Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan Oleh: Jufina K epuasan pelanggan (customer satisfaction) merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini telah menjadi konsep

Lebih terperinci

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan

Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan WHITEPAPER FEBRUARY 2017 PRODUCT INNOVATION SERIES Back to Basics: Creating Value through Superior Products Bagaimana menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui pengembangan produk unggulan By: Dr.

Lebih terperinci

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY

PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY PRICING STRATEGY IN TOUGH ECONOMY Customizing Customer Need & Buying Power in Crisis Situation By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) PENDAHULUAN Pada tahun 2015 lalu, Indonesia berhasil melalui krisis ekonomi global

Lebih terperinci

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : FAUZUL A FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR kamis, 17 Maret 2011 BAHASAN Pengertian Azas Perlindungan knsumen Tujuan Perlindungan knsumen Hikmah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1) Atribut-atribut yang dianggap penting leh knsumen dari sebuah Kedai Kpi yaitu : Kematangan makanan yang tepat Penyajian makanan menarik Penyajian kpi menarik

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

terhadap kualitas jasa pelayanan hotel Jayakarta di Yogyakarta. Dalam upaya

terhadap kualitas jasa pelayanan hotel Jayakarta di Yogyakarta. Dalam upaya BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap knsumen terhadap kualitas jasa pelayanan htel Jayakarta di Ygyakarta. Dalam upaya mencapai tujuan penelitian ini,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI APA ITU PROYEK? ADALAH SUATU RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DIADA-KAN DALAM SELANG WAKTU TERTENTU & MEMPUNYAI TUJUAN KHUSUS. YANG MEMBEDAKAN PROYEK DENGAN PEKERJAAN LAIN ADALAH

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada tahap analisis sistem terdapat prses mengidentifikasi serta menganalisis masalah sehingga dapat merencanakan suatu rancangan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang terdapat di bab pertama, dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dinilai penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

2. Genesis Proyek Konsep kerja manajemen proyek

2. Genesis Proyek Konsep kerja manajemen proyek 2. Genesis Pryek 2.1. Knsep kerja manajemen pryek Di dalam manajemen pryek terdapat bagian-bagian penyusun knsep kerja (framewrks) yang digunakan untuk memahami knsep manajemen pryek secara keseluruhan

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) (TUGAS UJIAN TENGAH SEMETER) Disusun leh : Abdillah A.G 08.11.1935 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy

Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy WHITEPAPER APRIL 2017 FAMILY BUSINESS SERIES Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Tantangan terbesar yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan Syariah telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality KUESIONER SERVICE QUALITY Profil Responden Jawaban diisi di tempat yang telah disediakan, untuk jawaban pilihan mohon dilingkari satu jawaban yang benar. Nama : (Boleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dan perdagangan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter yang diawali sekitar pertengahan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/ 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pernyataan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat CV. KARDUS COMMUNICATION Cirebn Semua bidang usaha membutuhkan sarana periklanan untuk mempublikasikan uasaha yang dijalankan sehingga para knsumen mengetahui

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang terus meningkat dewasa ini menumbuhkan tantangan baru dalam dunia bisnis. Konsep bisnis tidak hanya berpusat pada produk,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang dengan pesat dalam dunia modern saat ini. Perkembangan sektor bisnis bidang jasa dapat

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat baik di pasar dalam negeri atau domestik maupun di pasar luar negeri. Hal ini berarti pelaku bisnis

Lebih terperinci

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat Materi P2 : Menurut anda : Apa dampak psitif dan negative perkembangan cmputer terhadap anda dan lingkungan pekerjaan anda? Dalam lingkungan pekerjaan saya perkembangan cmputer memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen Knsep Sistem Infrmasi Manajemen Sistem Infrmasi Sistem Infrmasi telah menjadi pndasi bagi mdel dan prses bisnis Sistem Infrmasi memungkinkan distribusi pengetahuan: suatu sistem kmunikasi antara manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

Customer Retention Marketing

Customer Retention Marketing MODUL PERKULIAHAN Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Ilmu Kmunikasi Adver & Marcmm 12 43015 Gadis Octry, S.Ikm, M.Ikm Abstract Materi mdul mata kuliah ini membahas tentang Pemasaran Mdern,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah perusahaan PT. Astra Internatinal Tyta Sales Operatin merupakan salah satu divisi dari PT. Astra Internatinal, Inc., yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia jasa keuangan syariah mengalami perkembangan yang pesat dan semakin berada pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Salah satu trend yang

Lebih terperinci

7). ERP Implementation in PT Indofood

7). ERP Implementation in PT Indofood 7). ERP Implementatin in PT Indfd PT Indfd adalah perusahan pemrduksi mie instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik termsuk di Indnesia sendiri. Perusahaan yang juga berperasi di Cina dan Nigeria ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa adalah proses atau aktivitas yang tidak berwujud dan menunjukkan interaksi antar-manusia, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak menyadarinya. Namun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teri 4.1.1 Teri Desain Kmunikasi Visual Terapan teri Desain Kmunikasi Visual dalam hal kampanye ssial ini lebih berfkus pada navigasi yang lebih playful namun edukatif

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA BLACK ID CORP

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA BLACK ID CORP ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA BLACK ID CORP Eka Ananda Mumpuni, Disa Gustiani, Mufti Maulana, Diyurman Gea Universitas Bina Nusantara, Jakarta mumpunieka@htmail.cm, disagustiani@gmail.cm, Mufti_maulana15@yah.cm

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indoberka Investama pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktik yang kami laksanakan di PT. Indberka Investama pada tanggal 11 Juli 2016 s.d 11 Agustus 2016. PT. Indberka Investama merupakan perusahaan nasinal yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulankeunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana perusahaan dituntut

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kde dan nama mata kuliah Tpik Bahasan 1 1. Mahasiswa memahami silabus, kntrak kerja dan membuat kelmpk 2. Mahasiswa memahami manajemen SDM:perspektif masa lalu, sekarang, dan yang

Lebih terperinci

Sharia Business Consulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA

Sharia Business Consulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA Sharia Business Cnsulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA Presented n August 2nd 2015 In Grand Amarsa Htel Baranangsiang, Bgr By Ir. Samsul Arifin PIN BB : 2636BD9A Mbile

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Garuda Indnesia Garuda Indnesia berawal dari tahun 1949. Pada saat itu Garuda Indnesia terbang menggunakan jalur spesial dengan pesawat DC-3. Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya unit usaha yang lahir dengan berbagai jenis usaha akhir-akhir ini, menunjukkan geliat ekonomi masyarakat semakin baik, dan sebaliknya pula seiring dengan

Lebih terperinci

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja

Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja 1 P age I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kmpetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, prduksi, pemasaran, pengellaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FK Universitas Sultan Agung (UNISSULA) Skema Reviewer :.Nn Grantee : 1. Dewi Masyithah 2. I Wayan Sumardika 1. Kmentar Umum Selama dua hari pada tanggal 13-14

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 1 & 2

[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 1 & 2 [Summary] Sistem Infrmasi Perusahaan Chapter 1 & 2 CHAPTER 1 PENGANTAR Integrated enterprise infrmatin system: Enterprise (perusahaan): rganisasi yang didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. kemampuan melihat peluang lainnya

DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. kemampuan melihat peluang lainnya DAFTAR ISI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN STRATEGI BISNIS P E N D A H U L U A N B A B I APA PENDEKATAN ANDA? Pendekatan inside-ut ataukah utside-in. Referensi pemikiran Drucker dan implementasinya. Satu tujuan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya pemakaian kendaraan baik pribadi maupun dinas, mengakibatkan permintaan layanan parkir menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Kemajuan arus informasi dan teknologi telah mendorong semakin maju dan berkembangnya dunia bisnis jasa pada akhir-akhir ini, khususnya asuransi. Hal ini telah

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan 15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan oleh Elmasnun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan era persaingan bisnis bagi perusahaan, baik di pasar domestik maupun internasional. Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempengaruhi industri keuangan Indonesia. Di satu pihak, globalisasi akan menciptakan peluang bagi industri keuangan dalam negeri, tetapi

Lebih terperinci