BAB III LANDASAN TEORI. Gas buang dari turbin gas dengan suhu yang tinggi dialirkan ke HRSG (Heat Recovery Steam
|
|
- Harjanti Yuliana Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Umum PLTGU PLTGU merupakan gabungan dari PLTG dan PLTU yang siklus gasnya menjadi satu. Gas buang dari turbin gas dengan suhu yang tinggi dialirkan ke HRSG (Heat Recovery Steam Generator) untuk memanaskan air dan menghasilkan uap yang bertekanan tinggi, kemudian uap dari HRSG digunakan untuk memutar turbin uap (Steam Turbin). 1.2 Komponen-komponen peralatan dari PLTGU 1. Turbin Gas Plant terdiri dari Compressor, Combustor Chamber, Turbin Gas, dan Generator. 2. Heat Recovery Steam Generator (HRSG). 3. Steam Turbin Plant terdiri dari HP & LP Turbin, Condensor dan Generator. 1.3 Siklus PLTG Prinsip kerja suatu PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 3.1 Prinsip Kerja PLTG
2 Sebelum turbin gas menghasilkan energi mekanik untuk memutar poros, untuk memutar awal poros yaitu menggerakan Kompresor, dapat berupa Diesel, motor listrik atau Generator menjadi motor. Setelah kompresor berputar, maka udara luar terhisap sehingga mendapatkan udara bertekanan dan menaikkan temperatur pada sisi discharge kemudian masuk ke ruang bakar tersebut diatas. Pada ruang bakar tersebut, bahan bakar cair dikabutkan didalamnya, kemudian terjadilah proses pembakaran dengan penyala awal berupa busi, yang kemudian menghasilkan api dan gas panas. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas bekas dari turbin gas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi. Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang disebut siklus tekanan tetap dan merupakan penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2 Diagram p-v dan t-s Siklus seperti gambar diatas terdapat empat langkah : - Langkah 1-2 : Udara luar dihisap dan ditekan didalam kompresor, menghasilkan udara bertekanan (langkah kompresi). - Langkah 2-3 : Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah pemberian
3 panas). - Langkah 3-4 : Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin (langkah ekspansi). 1.4 Komponen dan Fungsi PLTG Bagian-bagian utama PLTG : Kompresor Utama (Compressor) Ruang Bakar (Combustion Chamber) Turbin Gas Generator Alat-alat Bantu Gambar 3.3 PLTG Fungsi Komponen : Kompresor = Menaikkan tekanan dan temperatur udara sebelum masuk ruang bakar. Udara juga dimanfaatkan untuk udara pembakaran, udara pengabut bahan bakar, udara pendingin sudu dan ruang bakar dan perapat pelumas bantalan. Ruang Bakar = Disebut juga Combustion Chamber, combustor, sebagai wadah terjadinya
4 pembakaran. Turbin Gas = Mengubah energi kimia menjadi energi termis dalam ruang bakar dan energi termis tersebut menjadi energi kinetis dalam sudu tetap kemudian menjadi energi mekanis dalam sudu jalan sehingga energi mekanis akan memutar poros turbin. Generator = Disebut juga Alternator, yang fungsinya mengubah energi mekanik putaran pada rotor yang terdapat kutub magnet, kemudian menjadi energi listrik pada kumparan stator. Exciter = Suatu peralaan / mesin listrik yang berfungsi memberikan arus searah untuk penguatan kutub magnet Generator Utama. Penggerak mula = Disebut Prime mover, yaitu Diesel, Starting Motor (Cranking Motor), Generator sebagai Motor, memutar poros turbin gas sampai kekuatan bahan bakar dapat menggantinya (turbin gas mampu berdiri sendiri). Accessory Gear = Tempat roda2 gigi untuk memutar alat-alat bantu seperti pompa bahan bakar, pompa pelumas, pompa hidrolik, main atomizing air compressor, water pump, tempat hubungan Ratchet. Load Gear = Disebut juga Reduction Gear atau Load Coupling untuk mengurangi kecepatan turbin menjadi kecepatan yang dibutuhkan oleh Generator. Load Gear Westinghouse dimanfaatkan untuk penggerak pompa bahan bakar dan pelumas. Ratchet = Memutar poros turbin sebelum start, sebanyak 45 setiap 3 menit, untuk memudahkan pemutaran oleh penggerak mula dan meratakan pendinginan poros saat turbin gas stop. Pendinginan yang tidak merata akan membengkokkan poros. Turning Gear = Seperti juga Ratchet, hanya poros diputar kontinyu dengan putaran lambat (± 6 RPM).
5 Torque Converter = Sebagai kopling hidrolik, saat digunakan, diisi dengan minyak pelumas. Saat dilepas, minyak pelumas di drain. Starting Clutch = Disebut juga Jaw Clutch, sebagai kopling mekanik. Bantalan aksial = Disebut juga Thrust Bearing, sebagai penahan gaya aksial. Bantalan Luncur = Disebut juga Journal Bearing, sebagai penyangga berat poros Turbinkompresor, generator. 1.5 Sistem-sistem PLTG Peralatan bantu PLTG selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen juga berupa suatu siklus atau sirkit yang disebut sistem. Sistem tersebut diantaranya terdiri dari: Sistem udara pendingin dan perapat Sistem udara pengabut Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem-sistem ini biasanya dilengkapi dengan gambar piping and instrumentation diagram (P & ID) yang akan memudahkan dalam menelusuri aliran fluidanya. 1. Sistem Udara Pendingin dan Perapat Sudah disebutkan diatas sistem udara terutama menyediakan udara untuk pembakaran, dimana udara dihasilkan oleh kompresor utama. Tetapi udara dari kompresor ini sebagian juga digunakan sebagai pendingin dan perapat. Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin. Material turbin gas akan mengalami stress yang berat karena dilalui oleh gas yang temperaturnya sangat tinggi, hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk mencegah agar
6 tidak terjadi overheating maka bagian turbin yang dilalui oleh gas panas tersebut didinginkan dengan udara. Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang diambil dari kompresor (tingkat tertentu). Udara pendingin ini sebelum digunakan didinginkan terlebih dahulu dengan udara atau air (air atau water cooler). Sudu-sudu diam (fixed blade) atau diapragma tingkat pertama akan menerima temperatur dan tekanan yang paling tinggi. Oleh karena itu, udara pendinginnya diambil dari kompresor utama tingkat terakhir yang tekanannya paling tinggi. Udara ini terlebih dahulu didinginkan sebagaimana yang digunakan untuk pendingin sudu gerak. Sedangkan sudu diam tingkat kedua didinginkan dengan udara yang diambil dari kompresor tingkat yang lebih rendah. Pendinginan sudu gerak dan sudu diam dilakukan dengan mengalirkan udara kedalam rongga (lubang) yang ada didalam sudu-sudu tersebut. Udara ini kemudian keluar dari permukaan sudu dan melapisi permukaan sudu sehingga melindungi dari kontak langsung dengan gas panas. Selain digunakan sebagai pendingin sebagian udara dari kompresor juga digunakan sebagai perapat pada bantalan (bearing seal air). Fungsi udara perapat adalah mencegah bocornya minyak pelumas dari ujung bantalan (celah antara rumah bantalan dan poros). Pada udara pendingin, udara perapat sebelum digunakan juga didinginkan terlebih dahulu.
7 Gambar 3.4 Lubang saluran pendingin pada sudu gerak dan sudu diam 2. Sistem Udara Pengabut (Atomising) Proses pembakaran akan berlangsung dengan sempurna apabila bahan bakar dapat bertemu dengan oksigen (udara) yang cukup. Untuk mempermudah pertemuan antara bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran, maka bahan bakar harus dipecah menjadi partikel yang sangat kecil. Proses memecah bahan bakar menjadi partikel yang kecil ini disebut atomisasi (pengabutan). Atomisasi dapat dilakukan secara mekanik (dengan tekanan tinggi) atau dengan uap atau udara. Bahan bakar minyak pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara. Udara atomising ini diambil dari kompresor khusus atau dari kompresor utama. Pada saat start udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan setelah operasi normal udara pengabut diambil dari kompresor utama. 3. Sistem Pendingin Sistem pendingin berfungsi untuk mendinginkan peralatan bantu dan sistem PLTG. Peralatan yang mendapat pendinginan antara lain adalah minyak pelumas, udara pendingin, mesin diesel start, generator dan sebagainya.
8 Media pendingin menggunakan air demin yang diberi bahan kimia. Pemberian bahan kimia bertujuan untuk mencegah korosi dan pengerakan. Jenis bahan kimia yang diguakan adalah magnesium chromat. Air persediaan ditampung dalam tangki yang akan menambahkan bila jumlahnya berkurang. Sirkulasi air pendingin merupakan siklus tertutup. Setelah mendinginkan peralatan air pendingin ini didinginkan dengan udara dari kipas (fan) didalam radiator. 4. Sistem Bahan Bakar a. Bahan bakar minyak Bahan bakar minyak yang banyak digunakan di PLTG adalah HSD, walaupun minyak IDO dan residu juga dapat digunakan apabila unit PLTG dilengkapi dengan sarana pengolah bahan bakar, misalnya dengan memasang pemanas minyak dan centrifuge. Penerimaan bahan bakar minyak dari pemasok dapat dilaksanakan melalui tongkang, mobil tangki maupun langsung menggunakan pipa. Di site PLTG, bahan bakar minyak tersebut ditampung didalam bunker atau tangki bulanan (Monthly tank). Untuk pemakaian sehari hari, bahan bakar tersebut terlebih dahulu ditranfer kedalam tangki harian (Daily tank) lalu dipompakan ke unit yang memerlukannya. Untuk PLTG yang tidak dilengkapi dengan tangki harian, pengambilan minyak langsung dari tangki bulanan. Selanjutnya bahan bakar akan dihisap oleh Fuel Forwarding Pump atau booster pump yang berfungsi untuk menjamin agar sisi hisap Main Fuel Pump tidak mendapat tekanan negatif. Tidak semua PLTG memiliki fuel forwarding pump. Filter yang lebih halus sekitar 200 mesh mencegah agar kotoran tidak terbawa masuk
9 kedalam Main Fuel Pump. Main fuel Pump umumnya berupa pompa ulir atau pompa sentrifugal bertingkat banyak agar tekanan bahan bakar yang dihasilkan cukup tinggi. Beberapa model PLTG menggunakan pompa bahan bakar HSD yang diputar oleh poros turbin. Pada model lainnya ada juga yang diputar oleh motor listrik. Pompa ini menyuplai bahan bakar ke nozzle. Untuk mendapatkan tekanan bahan bakar yang konstan disisi discharge main fuel pump dipasang dua katup pressure regulator. Kelebihan tekanan akan dikembalikan ke tangki. Nozzle bahan bakar yang memiliki lubang sangat halus perlu dijaga agar tidak dimasuki kotoran yang akan mengakibatkan penyumbatan. Oleh kerena itu bahan bakar minyak terlebih dahulu dilewatkan melalui filter yang sangat halus. Isolation Valve berfungsi untuk memblokir bahan bakar selama turbin tidak dioprasikan. Agar pembagian bahan bakar minyak ke setiap fuel nozzle merata, maka sebelum fuel nozzle dipasang manifold, pembagian bahan bakar harus merata untuk mencegah terjadinya perbedaan temperatur antara combustion chamber. Pada turbin gas tertentu, fungsi manifold digantikan oleh Flow Divider. Flow Divider adalah suatu peralatan mekanis yang berguna untuk mengatur serta membagi rata aliran bahan bakar minyak yang akan dibakar oleh setiap fuel nozzle. Pada dasarnya, flow divider adalah pompa-pompa yang dipasang pada satu poros. Setiap pompa melayani satu fuel nozzle. Pompa-pompa ini ada yang diputar oleh motor listrik, tapi juga ada yang diputar oleh bahan bakar minyak. Fuel nozzle sebagai ujung akhir dari saluran bahan bakar minyak berfungsi untuk
10 mengabutkan bahan bakar didalam combustion chamber sehingga diperoleh pembakaran yang sempurna. Agar tidak terjadi ledakan saat mulai penyalaan, maka sisa bahan bakar yang ada didalam Combustion Chamber dibuang melalui Combustor Shell Drain Valve. Katup ini terbuka terus selama turbin gas tidak beroprasi. b. Penyaluran bahan bakar gas Bahan bakar yang umum dipakai untuk PLTG adalah natural gas (gas alam), namun demikian beberapa macam gas lainnya juga dipakai, diantaranya blast furnace gas dan coke oven gas. Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas (PLTG) akan lebih menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak karena : Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang. Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan start. Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi. Disamping ada keuntungannya, penggunaan bahan bakar gas juga mempunyai kelemahan yaitu : Kebocoran gas dari intalasi tidak dapat terlihat langsung, dan ini mengundang bahaya kebakaran. Hanya dapat diperoleh ditempat tempat tertentu saja, atau harus disuplai dengan memasang instalasi pipa yang panjangnya sampai ratusan kilometer. Untuk mencegah agar kondensat dan kotoran lain tidak terbawa masuk ke dalam instalasi gas PLTG, maka terlebih dahulu bahan bakar gas tersebut dialirkan melalui
11 fuel gas separator dan filter, lihat gambar 3.5. Disini kondensat dan kotoran dipisahkan dari gas dan ditampung didalam condensate tank atau langsung dibuang melalui Cold Stack atau burning pit. Selanjutnya bahan bakar gas yang sudah bersih dialirkan ke instalasi gas PLTG untuk digunakan didalam proses pembakaran. Main valve (1) adalah valve utama yang berupa manual valve untuk memblokir bahan bakar gas ke sistem PLTG apabila tidak digunakan (saat overhaul dll). Agar tekanan gas yang diterima oleh sistem bahan bakar gas selalu stabil/ konstan, maka terlebih dahulu gas dialirkan melalui Pressure Regulator (2) sehingga tekanan bahan bakar mencapai range tertentu (misalnya 200 s.d 400 psi ). Sedangkan tekanan gas supply dapat mencapai 800 psi. Selanjutnya gas akan melalui Flow meter (3) untuk mengukur jumlah gas yang terpakai. Sama seperti pada sistem bahan bakar minyak, pada sistem bahan bakar gas juga dilengkapi Overspeed Trip Valve (4) yang terbuka terus selama turbin beroperasi dan menutup segera jika ada ganguan tertentu. Starting valve (5) berfungsi untuk mengatur aliran bahan bakar ke nozzle saat start up, sedangkan apabila kondisi operasi sudah melampaui periode start up, pengaturan bahan bakar dilakukan oleh governing valve atau throttle valve (6). Isolation Valve (7) akan terbuka saat turbin start up dan menutup apabila turbin shut-down. Header (8) sebagai penampung akhir sebelum bahan bakar gas diterima oleh nozzle, berfungsi untuk menstabilkan tekanan, sedangkan nozzle (9) untuk pengabutan bahan bakar didalam Combustor Basket.
12 Gambar 3.5 Sistem bahan bakar gas 5. Sistem Pelumasan dan Kontrol Hidrolik Sistem pelumasan diperlukan untuk mensuplai minyak pelumas yang bersih dengan tekanan dan suhu tertentu kedalam bantalan turbin, bantalan alternator, bantalan kompresor, bantalan load gear, sistem kontrol, sistem pengaman dan lain- lainnya. Starting Packages (misalnya Starting Diesel beserta perlengkapannya) ada yang mempunyai sistem pelumasan tersendiri dan ada juga yang mempunyai sistem pelumasan yang menjadi satu dengan Sistem Pelumasan Utama. Disamping untuk pelumasan, sistem pelumasan ini dirangkaikan dengan sistem kontrol hidrolik. Peralatan Sistem pelumas Utama Peralatan sistem pelumas utama biasanya dipasang pada Engine Bedplate dan terdiri dari : Lube Oil Resevoir : adalah tangki yang dapat menampung sejumlah besar minyak pelumas (5 15 m 3 ). Reservoir ini harus cukup besar agar minyak pelumas dapat
13 diam / berhenti sesaat didalam untuk mengendapkan kotoran-kotoran dan membuang gasnya. Suhu minyak pelumas selalu dimonitor dan dijaga agar tetap pada batas batas yang ditetapkan. Suhu minyak pelumasan didalam Reservoir juga tidak boleh terlalu rendah karena akan menghambat pemompaan. Gambar 3.6 Sistem pelumasan Primary Lube Oil Pump atau Main Lube Oil pump (Pompa Minyak Pelumas Utama), berfungsi sebagai pompa minyak pelumas utama dan diputar langsung oleh poros turbin gas, atau ada juga yang diputar oleh motor listrik AC. Secondary Lube Oil Pump atau Auxilliary Lube Oil Pump, ditempatkan didalam reservoir minyak pelumas dengan motor listrik AC sebagai penggeraknya dipasang
14 diatas tutup reservor. Kapasitas dan tekanannya sama dengan Primary Lube Oil Pump. Untuk turbin gas yang Primary Lube Oil Pump nya diputar langsung oleh poros turbin gas, maka Secondary Lube Oil Pump akan bekerja ketika putaran turbin masih rendah dan tekanan minyak pelumas dari Primary Lube Oil Pump belum mencukupi. Ketika putaran turbin cukup tinggi, maka secara otomatis Secondary Lube Oil Pump akan berhenti. Peristiwa ini terjadi saat turbin start up atau shut-down. Secondary Lube Oil Pump juga akan bekerja secara otomatis bila tekanan minyak pelumas turun oleh karena suatu penyebab. Lube Oil Cooler atau pendingin minyak pelumas, biasanya terdiri dari dua unit, satu beroperasi dan yang lainnya stand by. Media pendinginnya menggunakan udara atau air. Lube Oil Cooler berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang sudah ditampung didalam reservoir dan akan dilirkan kembali ke bantalan-bantalan. Vapor Extraktor, adalah sejenis exhaust fan yang berfungsi untuk mengeluarkan gas gas yang ada didalam reservoir minyak pelumas, dan membuat sedikit vakum di reservoir. Detector Suhu, detector tekanan dan Detector level, untuk memonitor agar suhu, tekanan maupun level sesuai dengan yang ditetapkan. Disamping detector detector tersebut dilengkapi juga dengan signal alarm dan peralatan trip. 1.6 HRSG (Heat Recovery Steam Generator) Ada juga yang menyebutnya dengan HRB (Heat Recovery Boiler) atau WHRB (Waste Heat Recovery Boiler). Berfungsi menghasilkan sejumlah uap pada tekanan dan ternperatur konstan dan sejumlah air pengisi. Fungsi HRSG yang lain adalah me-recover (mengambil kembali) panas
15 - gas buang dari Turbin gas dan men-transfernya ke air dan uap. HRSG merupakan penghubung antara siklus Brayton (PLTG) dan siklus Rankine (PLTU). HRSG dibagi dua sirkit / daerah, yaitu sirkit tekanan tinggi dan sirkit tekanan rendah. Penukar kalor pada sirkit tekanan rendah adalah LP Economizer dan LP Evaporator. Penukar kalor pada sirkit tekanan tinggi terdiri dari HP Economizer (dua buah), HP Evaporator dan superheater. Gambar 3.7 Bagan sederhana PLTGU LP / HP ECONOMIZER Economizer, yang berfungsi menaikkan temperatur air sehingga mendekati titik didihnya dengan mengambil panas dari gas buang turbin gas. Panas yang diberikan adalah sensible heat, perpindahan panas secara konduksi-konveksi. Economizer terdiri dari LP Economizer dan HP Economizer. Air dari Economizer diberikan ke Steam Drum. LP / HP DRUM Drum digantung pada struktur baja dengan Hangers, sehingga dapat bergerak bebas. Tangki dan pompa diletakkan diatas tanah (untuk mendapat jaminan NPSH = Net Positive Suction Head). Pipa untuk continuous dan intermittent blowdown dan jalur
16 drainnya dihubungkan ke Blow-down tank. Outlet Duct dan Chimney duduk pada box beams. Rancangan HP drum dan LP Drum dibuat sama, sehingga HP Drum dapat dipakai sebagai pengganti LP Drum. Pemisahan uap dan air dalam drum dilakukan dalam dua tingkat dengan menyertakan pelat berlubang-lubang dan Separator tipe mesh yang dipasang dipuncak drum. Secara umum fungsi drum adalah memisahkan uap dari campuran uap+air, tempat peralatan distribusi air pengisi, membuang impurities dari air ketel, menambah bahan kimia, dan mengeringkan uap setelah dipisahkan dari air. Tri-sodium phosphate (Na 3 PO 4 ) diinjeksikan kedalam LP/HP Drum dengan memakai Na 3 PO 4 injection Pump untuk mengikat garam Mg dan Ca yang dapat menimbulkan kerak keras didaerah panas. Hasilnya adalah lumpur garam yang dibuang lewat Continuous Blowdown, ph air dipertahankan 8,8 9,0. SUPERHEATER Superheater memanaskan uap lebih lanjut untuk mendapatkan nilai enthalpy (panas yang terkandung dalam uap) yang lebih tinggi. Disini temperatur dinaikkan sementara tekanan uap dianggap konstan. Panas adalah energi, sernakin banyak panas, semakin tinggi energi yang diperoleh. Daya turbin sangat tergantung kepada jumlah aliran Enthalpy (panas yang dikandung oleh uap) masuk dan tekanan Condenser. Temperatur masuk turbin dlpertahankarn 479 C oleh Desuperheater (attemperator) pada tekanan 60 bar abs. Jika suhunya lebih tinggi dari yang dibutuhkan, uap sebelum masuk turbin dipancar dengan air agar suhunya turun dan mencapai suhu yang diinginkan. Air pancar diperoleh dari percabangan air masuk HP Economizer, setelah pompa HP Feed
17 water Pump. Keuntungan uap dipanasi lanjut dibandingkan dengan uap jenuh adalah : Menambah etisiensi turbin Mencegah kerusakan blade turbin dari erosi karena kandensasi Dapat berjalan melalui pipa yang panjang dengan sedikit atau tanpa kondensasl. DESUPERHEATER (ATTEMPERATOR) Desuperheater atau Attemperator mempunyai sebuah Pneumatic control valve yang mengatur besarnya air pancar. Jumlah air pancar disesuaikan dengan besarnya kenaikan temperatur uap sebelum masuk turbin. Temperatur uap masuk turbin diatur konstan. Jika temperatur turun kadar air pada tingkat terakhir turbin akan besar (maksimum kadar air 12%) dan erosi dapat terjadi. Jika temperatur terlalu tinggi, logam turbin akan menjadi kelelahan (fatigue). Gambar 3.8 HRSG PLTG Muara Karang Blok II Sumber : Foto Album Vatoni Susilo
18 1.7 Menjalankan HRSG Diverter Damper HRSG dibuka Pembukaannya tergantung kepada mode start (dingin, sedang atau panas). Pembukaannya diatur berangsur-angsur misalnya 30 derajat selama 15 menit, 45 derajat untuk 10 menit, 65 derajat untuk 12 meit akhirnya 90 derajat sebagai posisi penuh. Venting drum dibuka untuk membuang udara yang terperangkap dan katub drain Superheater dibuka selama 10 menit, untuk membuang akumulasi air dan selanjutnya dipersiapkan untuk mengendalikan temperatur uap. Katup uap ke turbin ditutup dan katub by pass ke kondensor dibuka. Dengan masuknya gas bekas turbin gas, temperatur air naik dan mulai menguap. Penguapan terjadi di LP/HP evaporator dan memasuki drum masing-masing. Bila tekanan drum sudah mencapai 2 bar, katub venting di drum ditutup. Tekanan dan temperatur uap masuk akan terus naik. Laju kenaikan ini disesuaikan dengan instruction manual yang diberikan dan kenaikan temperatur diatur lewat katub drain. Selanjutnya, uap HP rum dapat dimanfaatkan untuk menjalankan ejector untuk membuat vakum kondensor. Uap ini disebut motive steam. Uap ini juga digunakan untuk perapat poros (gland steam) turbin. Setelah tekanan uap mencapai 20 bar, drain HP Suprheater dan drain pada jalur uap lainnya ditutup. By pass valve diatur mengendalikan tekanan uap. Tekanan uap LP dipertahankan 6,5 bar. Kenaikan tekanan uap HP diatur 2 bar per menit sampai dicapainya tekanan sliding sebesar 34 bar dimana HRSG sudah berbeban penuh. 1.8 Keuntungan PLTGU : Efisiensi panas lebih baik, sehingga biaya operasi Rp/kwh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.
19 Penggunaan gas alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Tempat yang diperlukap tidak terlalu luas, sehingga biaya tanah lebilh sedikit. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan operasinya. Waktu yang dibutuhkan untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit. Prosedur pemeiliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas sistern diagnosa.
Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11
Lebih terperinciMODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk
Lebih terperinciSTEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai
STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciMAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR
Lebih terperinciAnalisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas
Lebih terperinciSESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT
SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas
Lebih terperinciBAB III TURBIN UAP PADA PLTU
BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciGbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain
BAB II TEORI DASAR 2.1 PLTG (Open Cycle) Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan dihasilkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Energi Alamraya Semesta adalah PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Batubara yang digunakan adalah batubara jenis bituminus
Lebih terperinciMODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciKata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciTurbin Uap BOILER. 1 4 konderser
Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perubahan terjadi di berbagai bidang antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, stranspotasi, telekomunikasi termasuk
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinciTES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?
TES TERTULIS KODE UNIT : KTL.PO.20.111.02 JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Air Condensate (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman
Lebih terperinciPERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem kerja PLTU Sistem PLTU merupakan sistem pembangkit energi listrik yang memiliki empat komponen utama, yaitu : ketel, turbin, kondensor dan pompa. Ketel berfungsi sebagai
Lebih terperinciPEMBIDANGAN PRAJABATAN S1 D3 INDONESIA POWER PENGOPERASIAN PLTGU
PEMBIDANGAN PRAJABATAN S1 D3 INDONESIA POWER PENGOPERASIAN PLTGU Edisi I Tahun 2014 PEMBIDANGAN PRAJABATAN S1 - ENJINER PEMBANGKITAN THERMAL (A.1.4.2.78.2) TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti pelatihan
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciGambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang
BAB II GAMBARAN UMUM PLTP UBP KAMOJANG 2.1 Definisi PLTP Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal ( Panas Bumi ) yang kita sebut dengan PLTP adalah sebuah instalasi yang merubah energi panas menjadi energi
Lebih terperinciBOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :
BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Sunarwo, Supriyo Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciSteam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU
Steam Power Plant Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Siklus dasar yang digunakan pada Steam Power Plant adalah siklus Rankine, dengan komponen utama boiler, turbin
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciKata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik
Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
Lebih terperinciSession 13 STEAM TURBINE OPERATION
Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperinciMODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)
MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN
Lebih terperinciSenin, 08 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012 Makalah PLTG & PLTGU http://niniengineering.blogspot.com/2012/10/makalah-pltg-pltgu_6192.html BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi 2.1.1 PLTG Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB IV BOILER ( KETEL ) 5.1 DEFINISI BOILER FUNGSI BOILER BAGIAN BAGIAN BOILER CARA KERJA BOILER...
DAFTAR ISI BAB I PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) 1.1 DEFINISI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP... 1 1.2 KOMPONEN UTAMA PLTU... 4 1.3 SISTEM OPERATIONAL PLTU... 5 BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
Lebih terperinciMemahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia
Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciJENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap
TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangkit listrik tenaga uap adalah sistem yang dapat membangkitkan tenaga listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciTUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100)
TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP NAMA : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU 2015 TURBIN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F Gatot Sumarno, Suwarti Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine
Lebih terperinciBAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER
BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF
ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung
Lebih terperinciMAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi
Lebih terperinciStandby Power System (GENSET- Generating Set)
DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)
12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU) PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
14 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Pusat listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau dikenal juga dengan Combine Cycle Power Plant (Pusat Listrik dengan Siklus Gabungan) ada merupakan gabungan antau
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciSKRIPSI / TUGAS AKHIR
SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISIS PEMANFAATAN GAS BUANG DARI TURBIN UAP PLTGU 143 MW UNTUK PROSES DESALINASI ALBERT BATISTA TARIGAN (20406065) JURUSAN TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Desalinasi adalah proses pemisahan
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN
ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciPEMELIHARAAN FUEL NOZZLE PADA SISTEM GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA PLTGU
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 12 No. 3 September 2016; 91-96 PEMELIHARAAN FUEL NOZZLE PADA SISTEM GAS TURBIN GENERATOR (GTG) PADA PLTGU Suwarti, Agung Mulyono Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR KONDENSOR
BAB III TEORI DASAR KONDENSOR 3.1. Kondensor PT. Krakatau Daya Listrik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel yang berfungsi sebagai penyuplai aliran listrik bagi PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang
Lebih terperinciMODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DEFINISI PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang berfungsi
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :
STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH ANALISA PROSES KERJA SOOT BLOWER TIPE FIXED ROTARY PADA PROTOTYPE MINI STEAM POWER PLANT DI PT. NW INDUSTRIES Nama : Rachmat Shaleh NPM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan
Lebih terperinciTURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI
TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor Induksi 3 Fasa Motor induksi 3 fasa adalah mesin yang mengubah energi listrik arus bolak-balik (AC) 3 fasa menjadi energi mekanis berupa putaran. Motor induksi merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya
Lebih terperinciGerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar
Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT
KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW
Lebih terperinciBAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF
BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinci