Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi"

Transkripsi

1 TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB. (2) Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB. Abstrak Di Indonesia kafe tidak lagi hanya menjadi tempat untuk menjual makanan dan minuman saja. Kafe telah berkembang menjadi gaya hidup masyarakat modern. Kafe menjadi salah satu tujuan melepas penat setelah seharian bekerja atau sekedar berinteraksi dengan teman.seseorang dapat merasa betah berada di sebuah kafe hanya untuk menikmati secangkir kopi dalam waktu berjamjam.tentunya kondisi fisik, lingkungan, dan interaksi sosial yang terjadi didalam kafe ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kebetahan seseorang ditinjau dari gender. Artikel penelitian ini bertujuan mengungkap faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kebetahan seseorang untuk berada di sebuah kafe bila gender berbeda. Masyarakat umum akan dipilih menjadi subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui metode survei kuesioneronline yang dibagikan secara bebas (non-random sampling). Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.hasil analisis mengungkapkan daya tarik desain bangunan merupakan faktor dominan yang me-nyebabkan kebetahan seseorang berada di kafe. Kata-kunci : kafe, kebetahan, daya tarik, gaya hidup,kondisi fisik. Pengantar Saat ini kebiasaan untuk pergi ke kafe menjadi salah satu fenomena yang sedang terjadi di kalangan remaja ataupun orang dewasa.kafe yang dahulu hanya sebuah tempat untuk menjual makanan kecil dan minuman sekarang menjadi tempat paling diminati masyarakat untuk menghabiskan waktu luang. Seseorang betah selama berjam-jam berada di sebuah kafe. Berbagai aktifitas seperti membaca buku, menonton bola bersama, atau hanya sekedar berinteraksi dengan teman dapat dilakukan di sebuah kafe. Ditambah maraknya kegiatan foto-grafi dan sosial media yang akhir-akhir ini men-jadi minat masyarakat. Masyarakat dapat mengunduh dengan mudah foto bangunan yang me-reka datangi atau sekedar berbagi moment. Tak jarang kini banyak terdapat kafe dengan konsep yang sedikit berbeda, demi alasan kepuasan konsumen yang datang, dan tentu menyediakan spot-spot menarik bagi pengunjung untuk berfoto. Banyak hal yang dilakukan pemilik kafe untuk membuat suasana kafe menjadi nyaman sehingga pengunjung merasa betah.dapat dilihat dari segi daya tarik bangunan, variasi makanan, ataupun fasilitas yang memadai pada sebuah kafe. Pada artikel sebelumnya yang di tulis oleh Rachman & Kusuma (2014) dinyatakanbahwa kebetahan merupakan kondisi psikologis dimana manusia merasa nyaman dan puas pada suatu tempat sehingga senang untuk tinggal berlamalama pada tempat tersebut.nyaman dalam hal ini terkait faktor fisik dan non-fisik tempat. Pada Indra (2001) saat melakukan evaluasi paskahuni pada rumah susun sederhana Kota Bandar Baru Kemayoran digambarkan kebetahan sebagai perasaan senang manusia yang meng-huni suatu tempat yang dalam hal ini adalah rumah susun dan dili-hat dari waktu yang di-habiskan pada suatu tempat, lama tinggal, dan tidak adanya keinginan untuk pindah. Berbeda lagi dengan Purwantini (1988) mengenai kebetahan pada rumah susun, ia mendefinisikan kebetahan yakni perbuatan sebagai pencermin-an dari kondisi psikologis penghuni, karena sudah Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 E 029

2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi merasa senang di suatu tempat yang dicerminkan melalui lama tinggal, rencana penghunian, dan kepuasan penghunian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebetahan seseorang berada di sebuah kafe merupakan suatu kondisi psikologis seseorang karena merasa nyaman, senang, dan puas dengan segala suasana dan fasilitas yang ada sehingga seseorang tanpa sadar telah menghabiskan waktunya lama di kafe tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor terbesar seseorang merasa betah berada di dalam sebuah kafe.diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai dasar pemilik kafe dalam mempertimbangkan elemen-elemen pendukung kafe yang mempengaruhi kebetahan pengunjung yang datang. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Creswell, 2008) dengan kategori sifat penelitian eksploratif (Groat & Wang, 2002) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi kebetahan seseorang berada di sebuah kafe. Metode Pengumpulan Data Metode yang di gunakan adalah melalui pendekatan Grounded Theory (Creswell, 1998). Datadikumpulkan melalui kuesioneronlineyang berisi pertanyaan-pertanyaan bersifat terbuka (open ended) yang disusun dengan tujuan untuk menggali lebih dalam apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh responden tentang kebetahan (Creswell,2008). Pengambilan data melalui kuesioner online, disebarkan pada hari Kamis, 17 September 2015 dan berakhir pada hari Minggu, 27 September Data yang didapat 85 responden, 36 responden laki-laki dan 49 responden perempuan (Lihat pada diagram 1). Rentang umur yang di dapat 97,6% berumur tahun, sisanya <20 tahun. Diagram 1. Histogram Karakteristik Jenis Kelamin Responden Sampel dipilih dengan metode non-random sampling yaitu menggunakan accidental sampling (Kumar, 2005). Pengumpulan dengan menggunakan kuesioner online ini dilakukan karena pertimbangan bahwa yang akan menjadi responden adalah kalangan remaja sampai dewasa yang fasih mengakses internet. Selanjutnya responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terbuka mengenai motivasi mereka pergi ke kafe hingga opini mereka mengenai faktor fisik maupun non-fisik dari sebuah kafe yang membuat mereka betah. Dengan begitu responden dapat menjawab lebih bebas dan tepat sesuai dengan kondisi yang mereka rasakan masing-masing. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat 3 tahapan analisis yaituopen coding, axial coding dan selective coding (Creswell, 1998). Berikut 3 tahapan tersebut : - Tahap open coding, yaitu merupakan tahap mengidentifikasikan kata kunci yang didapat dari jawaban para responden mengenai faktor kebetahan di kafe. - Tahap axial coding, yaitu membuat kategorikategori dari kata kunci yang didapat dari tahapan sebelumnya. Untuk mengurangi kemungkinan bias dalam pengategorian, pengategorian dapat dilakukan bersama-sama dengan orang lain misalnya dengan teman (lihat gambar 1). E 030 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

3 Nisa Farasa Dari kata kunci tersebut telah teridentifikasi kata-kata/frasaapasaja yang diwakili oleh kata kunci tersebut.kata kunci berinteraksi dengan teman yaitu kata kunci dengan frekuensi paling banyak mewakili kata-kata/frasaseperti mengobrol, nongkrong, hang-out, meet-up dengan teman, bercengkrama, termasuk di dalamnya bertemu dengan pacar (lihat pada table 1) Tabel 1. Representasi dari Kata Kunci Motivasi Pergi ke Kafe dengan Jumlah Terbanyak Gambar 1. Proses Analisis Axial Coding yang dilakukan bersama-sama dalam workshop. - Tahap selective coding, yaitu mendeskripsikan hubungan antar kategori yang memiliki kedekatan. Hubungan antar kategori ini dilakukan dengan analisis korespondensi. Analisis dan Interpretasi Motivasi Pergi ke Kafe Dari hasil dari open coding mengenai motivasi seseorang pergi ke kafe dapat diketahui bahwa terdapat 11 kata kunci yang teridentifikasi dengan total frekuensi 177(diagram 2). Kata kunci yang paling banyak muncul adalah berinteraksi dengan teman (71 kata kunci) dan motivasi untuk makan dan minum (24 kata kunci). Selain itu terdapat beberapa kata kunci yang sering muncul yaitu belajar (20 kata kunci), refreshing (13 kata kunci), mengerjakan pekerjaan (12 kata kunci), dan pertemuan (12 kata kunci). Menggunakan Internet Kegiatan Hiburan Eksperimen Refreshing Makan dan Minum Berfoto Pertemuan Belajar Mengerjakan Pekerjaan Berinteraksi dengan Keluarga Berinteraksi dengan Teman Diagram 2. Frekuensi Kata Kunci Motivasi Responden Pergi ke Kafe Kata Kunci Berinteraksi dengan teman Makan dan Minum Belajar Dari hasil mengidentifikasi kata kunci, berdasarkan hasil sebelumnya, kata kunci tersebut dapat dikategorikan kembali.pengategorian kata kunci ini disebut tahap analisis axial coding. Pengategorian ini mengacu pada kedekatan makna yang sama. Faktor Penyebab Betah Kalimat yang diwakili - Mengobrol - Nongkrong - Hang out - Meet up dengan teman - Bercengkrama - Bertemu pacar - Makan - Minum - Mengerjakan tugas - Baca buku - Berdiskusi Selanjutnya, dari hasil analisis alasan penyebab betah, faktor apa yang membuat seseorang merasa betah berada di sebuah kafe diketahui terdapat 67 kata kunci dari 13 kategori. Kategori yang teridentifikasi paling banyak adalah kenyamanan (51 responden) kemudian pemilihan menu (39 responden), daya tarik desain (36 responden), adanya fasilitas tambahan (30 responden) dan fasilitas hiburan (23 responden). (lihat pada diagram 3) Responden 18 : Tidak terlalu bising, ruangan yang nyaman atau view yang bagus, makanan yang enak dan murah, adanya fasilitas toilet atau mushola, koneksi internet gratis. Responden 54 : Konsep unik dan nyaman serta makanan yg enak. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 E 031

4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi Responden 69 : Ada live musik, support wifi, apalagi kalo ada terminal listrik untuk sekedar ngecharge hp/laptop, tempat nyaman, bersih, selebihnya soal service. Keberadaan Orang Lain Diagram 3. Frekuensi Kategori Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe Kategori kenyamanan adalah kategori dengan frekuensi paling banyak mewakili kalimatkalimat responden yang menginginkan kafe bersih, nyaman, penghawaan yang baik, pencahayaan yang cukup, tidak panas, suhu ruang-an sejuk, dan cozy (lihat pada table 2). Tabel 2. Representasi dari Kategori Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe Jumlah Terbanyak Kategori Kenyamanan Pemilihan Menu Kualitas Pelayanan Fasilitas Hiburan Pemilihan Menu Skala Akrab Fasilitas Ruang Fasilitas Tambahan Privasi Kenyamanan Aksesbilitas Unsur Alam Desain Perabot Daya Tarik Desain Bangunan Kata Kunci 12 - Kafe bersih - Nyaman - Penghawaan baik - Pencahayaan cukup - Kafe tidak panas - Suhu ruangan kafe sejuk - Cozy - Makanan enak - Harga yang terjangkau - Ada kopi - Menu variatif - Inovasi baru untuk makan dan minuman - Menu tidak umum dapat ditemui di kafe lain E 032 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI Daya Tarik Desain - Desain bisa buat selfie - Tema desain unik - Desain tidak aneh-aneh - Desain minimalis - Pemilihan warna cat yang soft - Interior menarik - Tata ruang yang bagus dan simple namun elegan - Menggunakan ornamen kayu Tahap berikutnya adalah tahap selective coding pada tahap ini dapat diketahui hubungan antar kategori yang didapat dari analisis sebelumnya. Selective coding dilakukan menggunakan analisis korespondensi untuk mengetahui kategori kunci mana saja yang sering disebutkan secara bersamaan.hasil analisis ini dapat di lihat pada diagram 4. Pada diagram tersebut dibandingkan antara kategori faktor motivasi menurut perbedaan gender. Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa terdapat kata kunci-kata yang sering disebutkan oleh responden laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Motivasi pergi ke kafe menurut responden perempuan cenderung berdekatan dengan melakukan kegiatan belajar.kata kunci dari belajar meliputi kegiatan seperti mengerjakan tugas, membaca buku, dan berdiskusi.kemudian diikuti dengan berfoto, bereksperimen, makan dan minum. Sedangkan motivasi pergi ke kafe dari sudut pandang responden laki-laki kata kunci yang paling berdekatan adalah pertemuan, dimana kata kunci pertemuan adalah kata kunci yang mewakili kegiatan sepertirapat, bertemu klien, bertemu dengan rekan kerja, dan janjian. Dapat diinterpretasikan bahwa responden perempuan memiliki kecenderungan bersifat tekun menghabiskan waktu untuk belajarnya di tempat lain selain di rumah. Hal ini dimungkin terjadi jika seseorang merasa nyaman dengan situasi beberapa kafe yang kondusif untuk belajar.sedangkan pada responden laki-lakiyang memiliki sifat profesionalitas dalam bekerja, mereka cenderung memilih tempat yang santai dan rilekssaat bertemu dengan klien atau rekan

5 kerja dikarenakan seseorang lebih mudah berkomunikasi dengan baik dengan adanya suasana yang mendukung. Belajar (20) Perempuan Bereksperimen (4) Makan dan Minum (24) Berfoto (3) Mengerjakan Pekerjaan (12) Berinteraksi dengan Teman (71) Berinteraksi dengan Keluarga (4) Menggunakan Internet (10) Kegiatan hiburan (4) Pertemuan (12) Laki-laki Refreshing (13) Diagram 4. Dendogram Faktor Motivasi pergi ke Kafe dengan Gender Sedangkan pada kategori faktor yang menyebabkan kebetahan di kafe, pada responden perempuan kategori paling dekat adalah desain perabot dan aksebilitas.desain perabot mewakili kata kunci furniture yang bagus, sofa yang nyaman, tempat duduk bukan dari bahan keras, dan jarak tempat duduk dengan meja yang sesuai.kecenderungan ini bisa dikarenakan perempuan memiliki minat lebih pada pemilihan perabotan, sehingga mereka gemar berbenah diri agar dalam melakukan kegiatan mereka merasa nyaman. Kategori pada responden laki-laki faktor kebetahan pada kafe yang mendekati adalah fasilitas ruang, skala akrab, unsur alam, dan keberadaan orang lain. Fasilitas ruang mewakili kata kunci ada smoking area, ada mushola, WC bersih dan wangi, dan ruang kafe buka 24 jam. Hal yang menarik terdapat pada kedekatan variable pada responden laki-laki dengan kategori keberadaan orang lain. Pada kategori ini, keberadaan orang lain mewakili kata kunci bisa cuci mata, pengunjungnya ramai, banyak cewek bening. Kecenderungan laki-laki terhadap lawan jenisnya diungkapkan lebih terbuka dibanding perempuan.mereka mampu menyampaikan bahwa hal ini salah satu yang menjadi faktor kebetahan di Nisa Farasa kafe pada laki-laki (dapat dilihat pada diagram 5). Aksesibilitas (9) Desain Perabot (14) Perempuan Daya Tarik Desain Bangunan (36) Privasi (16) Fasilitas Hiburan (23) Kenyamanan (51) Kualitas Pelayanan (19) Fasilitas Tambahan (30) Pemilihan Menu (39) Fasilitas Ruang (7) Laki-laki Skala Akrab (3) Unsur Alam (12) Keberadaan Orang Lain (3) Diagram 5. Dendogram Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe dengan Gender Jika ditinjau dari gender, segi motivasi pergi ke kafe, dan faktor yang mempengaruhi kebetahan di kafe digabungkan maka kedekatan pada ketiga variable tersebut dapat dilihat pada diagram 6 di bawah ini. Pada responden perempuan kedekatan pada variable kegiatan belajar dan berfoto sedangkan faktor yang mempengaruhi kebetahan bagi perempuan adalah daya tarik desain bangunan dan privasi.dari analisis yang terjadi sangat masuk akal jika perempuan menjadikan motivasi pergi ke kafe untuk belajar dan berfoto. Responden laki-laki cenderung menjadikan kegiatan pertemuandan refreshing sebagai motivasi mereka pergi ke kafe.sedangkan faktor yang mempengaruhi kebetahan dapat ditinjau dari kategori fasilitas ruangan, unsur alam, dan skala akrab. Sedangkan kata kunci kegiatan hiburan yang mewakili kegiatan menonton bola bersama dan live accoustic cenderung di pengaruhi keberadaan orang lain menjadi faktor utama kebetahan responden laki-laki berada pada sebuah kafe (lihat pada diagram 6). Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 E 033

6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe : Perbedaan Preferensi Gender dan Motivasi Aksesibilitas (9) Fasilitas Ruang (7) Pemilihan Menu (39) Kualitas Pelayanan (19) Berinteraksi dengan Teman (71) Kenyamanan (51) Fasilitas Tambahan (30) Belajar (20) Bereksperimen (4) Berinteraksi dengan Keluarga (4) Berfoto (3) Mengerjakan Pekerjaan (12) Daya Tarik Desain Bangunan (36) Menggunakan Internet (10) Privasi (16) Perempuan Desain Perabot (14) Makan dan Minum (24) Fasilitas Hiburan (23) Pertemuan (12) Laki-laki Refreshing (13) Unsur Alam (12) Skala Akrab (3) Keberadaan Orang Lain (3) Kegiatan hiburan (4) Diagram 6. Dendogram Faktor Motivasi Pergi ke Kafe, Faktor yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe, dan Gender Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan maka disimpulkan bahwa kebetahan seseorang berada di sebuah kafe merupakan suatu kondisi psikologis seseorang karena merasa nyaman, senang, dan puas dengan segala suasana dan fasilitas yang ada sehingga seseorang tanpa sadar telah menghabiskan waktunya lama di kafe tersebut. validitas dan relibilitas yang baik.karena data yang diambil dalam penelitian masih secara nonrandom sampling alangkah baiknya jika penelitian selanjutnya digunakan metode pengumpulan data secara random sampling, sehingga ada batasan yang jelas misalnya responden yang diambil pada pengunjung kafe tipologi tertentu. Daftar Pustaka Creswell, J.W Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition. California: SAGE Publication, Inc. Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Groat, L. & Wang, D. (2002).Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc. Indra C, R.D Evaluasi Pasca Huni Rumah Susun Sederhana Kota Baru Bandar Kemayoran (Ditinjau dari Aspek Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku). Tesis Magister Sains Ilmu Lingkungan (Tidak dipublikasi). Jakarta: Universitas Indonesia Kumar, Ranjit Research Metodology, A Step by Step Guide for Beginner. London: Sage Publications. Purwantini, Julianti Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebetahan Penghuni Rumah Sususn Sewa Harian. Tesis Magister Sains Ilmu Lingkungan (Tidak dipublikasi). Jakarta: Fakultas Paskasarjana Universitas Indonesia. Rachman, R.A. & Kusuma, H.E. (2014). Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku.Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014, Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Sriwi-jaya, Nov Gendermemiliki korespondensi dengan kategori faktor kebetahan dan motivasi pergi ke kafe.masing-masing memiliki motivasi berbeda yang dipengaruhi oleh faktor kebetahan yang berbeda juga.perempuan cenderung menjadikan kafe sebagai tempat motivasi mereka belajar dan mengekspresikan diri dalam foto. Sedangkan laki-laki cenderung lebih terbuka dengan faktor kebetahan di kafe yaitu unsur alam, fasilitas ruangan,keberadaan orang lain dan skala akrab. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian sederhana yang masih membutuhkan tingkat E 034 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku TEMU ILMIAH IPLBI 04 Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender Nisa Farasa (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D. TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.I Yogyakarta Puja Kurniawan Program Studi Magister

Lebih terperinci

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran Maulani Faradina Salilana, Aldissain Jurizat Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak

Lebih terperinci

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 20 Ruang Hobi Ideal Dimas Nurhariyadi Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Aktivitas hobi membutuhkan ruang yang baik untuk memaksimalkan kegiatan

Lebih terperinci

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami Nurul Aini Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Pemilihan kepemilikan

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan Ivan Danny Dwiputra (1), Nissa Aulia Ardiani (2) ivan.danny25@gmail.com (1) Program Studi

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja Fauzan A. Agirachman (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan Hari H. Siregar (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja Rizky A. Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan

Lebih terperinci

Rumah Impian Mahasiswa

Rumah Impian Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal R. Muhammad Amanda Catalonia Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang Annisa Safira Riska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB. Abstrak Merasakan ruang merupakan sebuah kegiatan yang dialami manusia

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),

Lebih terperinci

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat TEMU ILMIAH IPLBI 06 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat Nurul Sucya Karya Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Kafe Ideal. Devi J. Tania. Abstrak

Kafe Ideal. Devi J. Tania. Abstrak TEMU ILMIAH IPLBI 05 Kafe Ideal Devi J. Tania Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Tekonologi Bandung. Abstrak Pengaruh gaya hidup dalam perilaku masyarakat modern selalu dikaitkan dengan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen TEMU ILMIAH IPLBI 05 Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen Andrie I. Kartamihardja Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Apartemen merupakan salah satu

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi TEMU ILMIAH IPLBI 06 Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi Tri Amartha Wiranata Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Saat ini, isu penggunaan energi

Lebih terperinci

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca Angela C. Tampubolon (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. (2) Kelompok

Lebih terperinci

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota Dicko Quando Armas (1), Tubagus M. Aziz Soelaiman (2) dominoharvard_insert@yahoo.com (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung Enggar Septika D. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Lingkungan Rumah Ideal

Lingkungan Rumah Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Lingkungan Rumah Ideal Aria Adrian Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),ITB. Abstrak Rumah membuat penghuninya

Lebih terperinci

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya Alfiani Rahmawati Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat Stirena Rossy Tamariska Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Permukiman

Lebih terperinci

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia

Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Keluhan dan Harapan Masyarakat terhadap Karakteristik Toilet Umum di Indonesia Anastasia Astrid Ronauly Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan Medhiansyah P. Prawira Program Studi Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Berolahraga merupakan aktivitas

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi

Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Bangunan Pintar sebagai Usaha Penghematan Energi Bayu Andika Putra Program Studi Magister Arsitektur, Rancang Kota, Lansekap dan Program Doktoral

Lebih terperinci

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah TEMU ILMIAH IPLBI 206 Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah Riska Amelia Rachman (), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa (2)

Lebih terperinci

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung Riana V. Gunawan Program Studi Magister Rancang Kota/Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai TEMU ILMIAH IPLBI 0 Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai Binar T. Cesarin (), Chorina Ginting () () Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan

Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Penilaian Masyarakat terhadap Penggunaan Material Bambu pada Bangunan Gilang I. Noegraha (1), Siti Aisyah Damiati (2), Rakhmat Fitranto (3). (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat Irfan Diansya Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal Angela U. Paramitasari Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Museum yang memiliki kriteria

Lebih terperinci

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter Salwa B. Gustina Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi

Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Awareness dan Pemanfaatan BIM : Studi Eksplorasi Yulita Hanifah Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Salah satu teknologi pada sektor AEC

Lebih terperinci

Kecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna

Kecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna TEMU ILMIAH IPLBI 206 Kecenderungan Penggunaan Software Pemodelan dalam Proses Desain Terkait Alasan dan Usia Pengguna Furry A. Wilis (), Hanson E. Kusuma (2), Aswin Indraprastha (2) () Program Studi Magister

Lebih terperinci

Ruang Favorit dalam Rumah

Ruang Favorit dalam Rumah TEMU ILMIAH IPLBI 5 Favorit dalam Rumah Wienty Triyuly (), Hanson E. Kusuma () () Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK), ITB. () Kelompok

Lebih terperinci

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior Devi Hanurani S (1), Hanson E. Kusuma (2) (1)Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, ITB (2)Kelompok

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah Astri Isnaini Dewi (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut

Lebih terperinci

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Bunga Sakina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Akibat perkembangan jaman dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, membuat gaya hidup seseorang untuk mencari suatu hiburan menjadi berubah. Waktu mereka habis hanya untuk bekerja dan belajar sehingga

Lebih terperinci

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Fery Mulya Pratama Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Matematika dan IPA,

Lebih terperinci

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan

Lebih terperinci

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik Azzahra M. Firdausah (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Preferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood

Preferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Preferensi Hunian yang Ideal Bagi Pekerja dan Mahasiswa pada Kelompok Umur Dewasa Awal / Early Adulthood Heri Andoni (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA 1 Ita Roihanah Abstrak Kota sebagai tempat berhuni dan bermukim, menjadi bagian paling intim dengan kehidupan

Lebih terperinci

Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung

Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 05 Kebutuhan Area Transisi bagi Pejalan Kakidi Kawasan Pusat Kota Bandung Witanti N. Utami Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Pengaruh Kepuasan Berhuni terhadap Keinginan Pindah pada Hunian Sewa

Pengaruh Kepuasan Berhuni terhadap Keinginan Pindah pada Hunian Sewa TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Pengaruh Kepuasan Berhuni terhadap Keinginan Pindah pada Hunian Sewa Bunga Sakina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Lebih terperinci

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa

Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksplorasi Desain Kualitas Ruang pada Perpustakaan Sekolah untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa Fery Mulya Pratama pratama.ars@gmail.com Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building

Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Pemahaman Masyarakat Mengenai Dampak Pembangunan HunianTerkait Global Warming dan Penerapan Green Building Try Ramadhan tryyramadhan@gmail.com Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota Riska Amelia Rachman (1), Rizki Fitria Madina (2), Sudarman (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya Dini Faza Illiyin (1), Rea Risky Alprianti (2) dinifaza93@gmail.com

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa

Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat tentang Tipologi Sekolah yang Meningkatkan Semangat dan Minat Belajar Siswa Yudhistira Kusuma (1), Suhendri (2) (1) Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK,

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi Aldissain Jurizat (1), Maulani Faradina (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Ruang Terbuka Sunken Court ITB

Penilaian Kinerja Ruang Terbuka Sunken Court ITB TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Penilaian Kinerja Ruang Terbuka Sunken Court ITB Devi H. Sugianti, Stefani Sabatini, Prinka Victoria Kelompok Keilmuan Perancangan Arsitektur, Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

korespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya.

korespondensi antara kerusakan ekologi dan penyebabnya. TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Korespondensi antara Kerusakan Ekologi dan Faktor Penyebabnya Yani Chaerina Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut

Lebih terperinci

Preferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan

Preferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Preferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan Agara D. Gaputra 1, Irma Handayani Lubis 2 1 Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. 2 Asisten Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia

Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Pengaruh Penggunaan Skylight & Sidelight pada Shopping Mall terhadap Perilaku Manusia Wenny Tanner K.T, Cindy Olivia L, Catherine Nathania, Anneke Debora K, Lily Ekashandy Kelompok

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina 1, Hanson E. Kusuma 2, Laras Primasari 3 1 Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang Karina (1), Hanson E. Kusuma (2), Laras Primasari (2) karinaamelia29@gmail.com (1) Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar TEMU ILMIAH IPLBI 203 Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar Umi Kalsum (), Syahriana Syam (2) () Prodi Pengembangan Wilayah

Lebih terperinci

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat Ita Roihanah (1), Nurfadhilah Aslim (2), Christy Vidiyanti (3), Hibatullah Hindami (4) (1) Mahasiswa Magister, Sekolah, Perencanaan,

Lebih terperinci

Mushola di dalam Rumah

Mushola di dalam Rumah TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Mushola di dalam Rumah Jeumpa Kemalasari Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Mushola di dalam rumah dapat menjadi salah satu indikator sebuah

Lebih terperinci

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Ideal Kantor Rizky Amalia Achsani Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Kualitas pencahayaan ideal di

Lebih terperinci

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Riana Viciani G. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Kota Palembang Wienty Triyuly, Fuji Amalia Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Preferensi Ruang Hobi

Preferensi Ruang Hobi TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Preferensi Ruang Hobi Dimas Nurhariyadi Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Binaan, Program Studi Magister Riset Arsitektur SAPPK ITB. Abstrak Aktivitas hobi memerlukan keutamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Roemah Kopi adalah sebuah cafe yang menggunakan konsep etnik Indonesia sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan ini bisa menjadi daya tarik bagi

Lebih terperinci

Potret Kualitas Wajah Kota Bandung

Potret Kualitas Wajah Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Potret Kualitas Wajah Kota Bandung Maria Ariadne Dewi Wulansari (1), Andri Dharma (2), Tri Rahayu (3) (1) Prodi Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan

Lebih terperinci

Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana

Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Rumah Baca sebagai Representasi Pemikiran Arsitektur Achmad Tardiyana Imam Adlin Sinaga, Nurul Aini, Jeumpa Kemalasari Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung Hari Hajaruddin Siregar Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung Devi Johana Tania, Witanti Nur Utami Program Studi Magister Rancang Kota, Sekolah

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat Melia W. Pratiwi, Marly V. Patandianan, Bambang Heryanto Laboratoratorium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan

Lebih terperinci

Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik

Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik Teungku Nelly Fatmawati Program Studi Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung Abstrak Konsep transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akibat perkembangan jaman dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, membuat gaya hidup seseorang untuk mencari suatu hiburan menjadi berubah. Waktu mereka

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tempat dengan Desain Menarik di Bandung Laili Nurul Imaniar Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung

Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Eksternalitas Penggunaan Ruang Publik sebagai Pasar Kaget (Pop-up Market) bagi Masyarakat Dewasa Muda Kota Bandung Ayumas Widya Sari (1), Laras Primasari (2) ayumas.widyasari@s.itb.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur

Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur TEMU ILMIAH IPLBI 206 Persepsi Praktisi dan Akademisi terhadap Penerapan Teknologi BIM di Arsitektur Irfan Irwanuddin (), Aswin Indraprastha (2), Hanson E. Kusuma (2) () Program Studi Magister Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. Maka tidak jarang rumah makan dan cafe menjadi tempat-tempat yang

Lebih terperinci

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal Studi Kasus: Campus Center Barat ITB Rizki Fitria Madina (1), Annisa Nurrizka (2), Dea Ratna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sektor perekonomian dan teknologi pun terus berkembang sehingga arus informasi pun semakin cepat diterima

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR WAWANCARA

LAMPIRAN 1 DAFTAR WAWANCARA 91 LAMPIRAN 1 DAFTAR WAWANCARA Hasil wawancara informan kunci Daftar Pertanyaan 1. Strategi apakah yang diterapkan agar jasa dari Sabena doorsmeer menjadi unggul dari para pesaing dan menjadi pilihan pelanggan?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh Saiful Anwar Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak sampai dengan usia lanjut memerlukan pangan, sandang, dan papan. Disamping kebutuhan, setiap

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik Emmelia Tricia Herliana (1) Himasari Hanan (2) (1) Mahasiswa Program Doktor Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki beragam keunggulan, mulai dari fashion, wisata alam, hingga kuliner. Beragam kuliner makanan dan minuman yang unik

Lebih terperinci