Pertimbangan Putusan DKPP Prov. Bali Selasa, 25 Juni 2013 No. 59/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertimbangan Putusan DKPP Prov. Bali Selasa, 25 Juni 2013 No. 59/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 Pertimbangan Putusan DKPP Prov. Bali Selasa, 25 Juni 2013 No. 59/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang dilakukan oleh para Teradu; [3.2] Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan pokok pengaduan, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (selanjutnya disebut sebagai DKPP) terlebih dahulu akan menguraikan kewenangannya dan pihak-pihak yang memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan pengaduan sebagaimana berikut : Kewenangan DKPP [3.3] Menimbang ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang kewenangan DKPP untuk menegakkan kode etik penyelenggara pemilu yang berbunyi : Pasal 109 ayat (2) UU 15/2011 DKPP dibentuk untuk memeriksa dan memutuskan pengaduan dan/atau laporan adanya dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota KPU, anggota KPU Provinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota, anggota PPK, anggota PPS, anggota PPLN, anggota KPPS, anggota KPPSLN, anggota Bawaslu, anggota Bawaslu Provinsi, dan anggota Panwaslu Kabupaten/Kota, anggota Panwaslu Kecamatan, anggota Pengawas Pemilu Lapangan dan anggota Pengawas Pemilu Luar Negeri. Pasal 111 ayat (4) UU 15/2011 DKPP mempunyai wewenang untuk : a. Memanggil Penyelenggara Pemilu yang diduga melakukan pelanggaran kode etik untuk memberikan penjelasan dan pembelaan;

2 b. Memanggil Pelapor, saksi, dan/atau pihak-pihak lain yang terkait untuk dimintai keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau bukti lain; dan c. Memberikan sanksi kepada Penyelenggara Pemilu yang terbukti melanggar kode etik. Pasal 2 ayat (2) Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum: Penegakan kode etik dilaksanakan oleh DKPP. [3.4] Menimbang bahwa oleh karena pengaduan Pengadu adalah terkait pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu yang dilakukan oleh Teradu, maka DKPP berwenang untuk memutus pengaduan a quo; Kedudukan Hukum Pengadu [3.5] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 112 ayat (1) UU 15/2011 juncto Pasal 3 ayat (2) Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum, yang dapat mengajukan pengaduan dan/atau laporan dan/atau rekomendasi DPR : Pasal 112 ayat (1) UU 15/2011 Pengaduan tentang dugaan adanya pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu diajukan secara tertulis oleh Penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, tim kampanye, masyarakat, dan/atau pemilih dilengkapi dengan identitas pengadu kepada DKPP. Pasal 3 ayat (2) Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2012 Pengaduan dan/atau laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh: a. Penyelenggara Pemilu; b. Peserta Pemilu; c. Tim kampanye; d. Masyarakat; dan/atau e. Pemilih.

3 [3.6] Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali Nomor : 282/Kpts/KPU-Prov-016/2013 Tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2013, 30 Maret 2013, Pengadu adalah salah satu Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 dengan Nomor Urut 1. Dengan demikian Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan a quo; [3.7] Menimbang bahwa karena DKPP berwenang untuk mengadili pengaduan a quo, Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan a quo, maka selanjutnya DKPP mempertimbangkan pokok pengaduan; Pokok Pengaduan [3.8] Menimbang bahwa dari fakta hukum, baik dalil Pengadu, jawaban dan penjelasan Teradu, keterangan Pihak Terkait, bukti-bukti surat/tulisan, serta keterangan saksi Pengadu, sebagaimana termuat pada bagian duduk perkara, DKPP berkeyakinan sebagai berikut : [3.9] Menimbang bahwa dari keterangan yang disampaikan Pengadu, baik dalam surat pengaduan yang telah melalui perbaikan atau keterangan yang disampaikan di dalam persidangan, pokok pengaduan Pengadu yang terdapat dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Teradu dapat dibagi menjadi empat (4) perbuatan, yaitu : 1. Perbuatan para Teradu dalam melakukan rekapitulasi suara tidak dilakukan menurut tata cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Sehingga selisih suara yang ditemukan oleh Pengadu dan telah disampaikan di dalam sidang Pleno tidak direspon oleh para Teradu; 2. Perbuatan para Teradu tidak mengizinkan Tim Asistensi Data dari Pengadu untuk mengikuti Rapat Pleno atau setidaktidaknya memasuki ruang rapat pleno yang dilaksanakan oleh para Teradu;

4 3. Perbuatan para Teradu dalam kaitannya Proses pengamanan yang berlebihan oleh Polri dan pelibatan TNI dalam pelaksanaan rakapitulasi; 4. Perbuatan para Teradu melakukan pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan suara yang dilakukan berdasarkan surat edaran Nomor : 503/KPU Prov/016/V/2013 Perihal Inventarisasi Data. [3.9.1] Menimbang bahwa terkait dalil pengaduan Pengadu angka 1, yaitu perbuatan para Teradu dalam melakukan rekapitulasi suara tidak dilakukan menurut tata cara yang diatur dalam peraturan perundangundangan. Sehingga selisih suara yang ditemukan oleh Pengadu dan telah disampaikan di dalam sidang Pleno tidak direspon oleh para Teradu, Pengadu mengajukan alat bukti video yang diberi tanda bukti P-3, P-4, P-5, P-6, dan P-7, serta saksi-saksi I Made Duama, Anak Agung Putu Suadana, Putu Mangku Budiasa, Putu Mangku Mertayasa, Ni Made Sumiati, Made Suparta; Teradu 1 sampai dengan Teradu 23 membantah dan mengklarifikasi yang pada pokoknya mengemukakan hal yang sama bahwa dalil tersebut tidak berdasar dan tidak beralasan hukum serta memberikan jawaban bahwa klarifikasi terhadap hasil rekapitulasi perolehan suara dapat dilakukan/diakomodasi jika berada 1 (satu) tingkat di bawahnya dan mekanisme rekapitulasi adalah berjenjang. Untuk membuktikan bantahannya, masing-masing Teradu mengajukan alat bukti sura/tulisan yang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung (Teradu 1 s/d Teradu 5) memberi Tanda bukti T-3, T- 4, T-5, T-7; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan (Teradu 6 s/d Teradu 9) memberi tanda bukti T-1, T-2, T-6, T-7, T-8, T-9, T-10, T-11; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) member tanda bukti T-1, T-2, T-3, T-4, T-5, T-6, T-8, T-10; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karangasem (Teradu 14 s/d Teradu 18) memberi tanda bukti T-3, T-4, T-5, T-10, T-11; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) memberi tanda bukti T-1 s/d T-36.

5 Atas permasalahan hukum tersebut, menurut keyakinan DKPP sesuai bukti dan fakta persidangan, bahwa para Teradu menolak untuk melakukan klarifikasi memang benar terbukti. Akan tetapi yang dilakukan oleh para Teradu merupakan tindakan berdasarkan aturan hukum. Bahwa ke depannya apabilah memang terdapat selisih suara yang disertai dengan data dan bukti yang cukup kuat. Terhadap hal demikian sebaiknya penyelenggara pemilu harus mengambil keputusan dan tindakan hukum untuk melakukan klarifikasi, pencocokan, dan koreksi terhadap kesalahan rekapitulasi pada saat berlangsungnya rapat pleno rekapitulasi sebagai suatu tindakan untuk memenuhi aspirasi peserta pemilu yang memiliki hak istimewa untuk dilayani oleh penyelenggara pemilu. [3.9.2] Menimbang bahwa terkait dengan dalil pengaduan Pengadu angka 2, yaitu Perbuatan para Teradu tidak mengizinkan Tim Asistensi Data dari Pengadu untuk mengikuti Rapat Pleno atau setidak-tidaknya memasuki ruang rapat pleno yang dilaksanakan oleh para Teradu, Pengadu mengajukan alat bukti video yang diberi tanda bukti P-3, P-4, P-5, P-6, dan P-7, serta saksi-saksi Pengadu yang seluruhnya menyampaikan hal yang sama dan berkesesuaian satu sama lain bahwa penolakan tersebut terjadi pada saat rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPU Kabupaten Badung, KPU Kabupaten Tabanan, Buleleng, KPU Kabupaten Karangasem dan KPU Provinsi Bali. Teradu 1 sampai dengan 23 mengakui hal tersebut disertai dengan alasan yang disampaikan di dalam persidangan yang pokok jawabannya sama, bahwa penolakan terhadap Tim Asistensi Data Pengadu disebabkan bahwa sesuai tata tertib rapat pleno rekapitulasi, yang diperbolehkan menghadiri dan masuk dalam rapat pleno hanyalah saksi yang memperoleh surat mandat dari pasangan calon dan undangan. Terhadap hal demikian, DKPP meyakini dengan sifat pleno yang terbuka, maka kesempatan tersebut harus dibuka seluas-luasnya kepada masyarakat umum, apalagi terhadap peserta pemilu. Kecuali apabilah diatur sebaliknya bahwa rapat dilangsungkan secara tertutup, yang memang terdapat pembatasan terhadap pihak-pihak yang dapat menghadirinya. Selanjutnya, DKPP berkeyakinan bahwa pelayanan terhadap peserta pemilu menuntut kearifan

6 dan kepekaan khusus berupa pemberian hak istimewa untuk menghadirkan dan memberikan kesempatan guna menyajikan hal-hal yang dianggap penting guna menjamin keamanan perolehan suaranya di dalam pemilihan umum. Mengenai pelaksanaan pelayanan oleh penyelenggara pemilu kepada peserta pemilu, masyarakat dan/atau pemilih, dan pemangku kepentingan pemilu dalam perilaku nyata, tergantung niat baik dan sentuhan moral yang ada dalam diri penyelenggara pemilu. Oleh karena itu kode etik merumuskan untuk kepentingan bersama, bahwa setiap pejabat penyelenggara pemilu harus menjadi pelayan yang baik bagi peserta pemilu disertai dengan kesadaran yang tulus bahwa pemilihan umum yang jujur dan adil dapat diwujudkan dengan sifat arif (wise) penyelenggara pemilu dalam menghadapi tuntutan di lapangan dengan mengambil keputusan yang sesuai dengan tuntutan rasa keadilan dan membawa perkembangan pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu ke arah yang baik (fairness tempered with charity). Keputusan seperti itu jelas hanya akan dapat dibuat oleh pribadi-pribadi penyelenggara pemilu yang memiliki kearifan. Bahwa DKPP menemukan fakta pada saat dilakukannya rapat rekapitulasi terbuka oleh Teradu Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13), Teradu KPU Kabupaten Karangasem (Teradu 14 s/d Teradu 18) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) kurang memberikan akses dan tidak memberikan perlakuan yang layak terhadap saksi dan tim asistensi data pengadu ( Vide saksi Putu Mangku Budiasa, saksi Putu Mangku Mertayasa, saksi Ketut Bela Nusantara, saksi I Gede Supriatna, saksi Ni Made Sumiati, saksi Made Suparta, saksi Erwin Robert Simbolon, Bukti P-5, Bukti P-6 dan Bukti P-7) Hal yang berbeda ditunjukkan oleh Teradu KPU Kabupaten Badung (Teradu 1 s/d Teradu 5) dan Teradu KPU Kabupaten Tabanan (Teradu 6 s/d Teradu 9), DKPP berkeyakinan bahwa walaupun para Teradu 1 s/d Teradu 9 kurang memberikan akses terhadap saksi dan tim asistensi data Pengadu, akan tetapi telah memberikan penjelasan yang cukup disertai dengan perlakuan yang layak (Vide saksi I Made Duama, saksi I Wayan Eka

7 Putrayana, saksi Anak Agung Putu Suadana, saksi M. Ali Fauzi, Bukti P-3, Bukti P-4). Oleh karena itu, terhadap kurangnya akses terhadap saksi dan/atau tim asistensi data Pengadu yang disertai dengan perlakuan yang tidak layak, sikap Teradu tersebut bertentangan dengan Kode Etik Penyelenggara Pemilu Pasal 7 huruf (b) yang mewajibkan penyelenggara pemilu menjalankan tugas sesuai visi, misi, tujuan, dan program lembaga Penyelenggara Pemilu; Pasal 9 huruf (e) yang mewajibkan Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas-tugas sesuai jabatan dan kewenangan yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-undang, Peraturan Perundang-undangan, dan keputusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu; Pasal 10 huruf (b) yang mewajibkan Penyelenggara Pemilu dalam melaksanakan asas mandiri dan adil, Penyelenggara Pemilu berkewajiban memperlakukan secara sama setiap calon, Peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak lain yang terlibat dalam proses pemilu; Pasal 12 huruf (b) yang mewajibkan Penyelenggara Pemilu dalam melaksanakan asas jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas, Penyelenggara Pemilu berkewajiban membuka akses public mengenai informasi dan data yang berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai peraturan perundang-undangan. Menimbang bahwa dengan demikian Teradu KPU Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13), Teradu KPU Kabupaten Karangasem (Teradu 14 s/d Teradu 18) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23), telah bersalah sebagai pejabat Penyelenggara Pemilu melakukan tindakantindakan yang menyimpang dan/atau bertentangan dengan Kode Etik Penyelenggara Pemilu dan oleh karenanya harus dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya. [3.9.3] Menimbang bahwa dalil pengaduan Pengadu terkait Perbuatan para Teradu dalam kaitannya Proses pengamanan yang berlebihan oleh Polri dan pelibatan TNI dalam pelaksanaan rakapitulasi, DKPP menganggap bahwa masalah pengamanan merupakan tanggung jawab Polri yang dapat dibantu oleh TNI. Terkait dengan jumlah kekuatan yang melakukan pengamanan, hal tersebut merupakan kewenangan Polri. Akan tetapi sebenarnya KPU

8 Provinsi bali dapat mengkoordinasikan dan meminta supaya pengamanan tidak dilakukan secara ketat atau berlebihan. Mengingat KPU merupakan penanggung jawab penuh atas ketertiban dan kualitas pelaksanaan penyelenggaraan pemilu berlangsung secara demokratis; Menimbang bahwa Pengadu curiga terhadap pengamanan penyelenggaraan pemilihan umum Gubernur dan Wakil gubernur Bali Tahun 2013, sesungguhnya merupakan kecurigaan yang beralasan, karena salah satu Calon Gubernur adalah mantan Kapolda Bali. Akan tetapi hal tersebut bagi DKPP bukanlah alasan yang cukup untuk menyatakan para Teradu telah melanggar kode etik, karena memang faktanya kewenangan pengerahan jumlah personil yang melakukan pengamanan merupakan kewenangan Polri yang dapat dibantu oleh TNI. Hanya perlu ditegaskan bahwa TNI dan Polri tidak boleh terlibat dalam politik praktis, apalagi dukung mendukung terhadap pasangan calon tertentu. Kedua kesatuan tersebut wajib bertindak netral selama penyelenggaran pemilu, sepanjang hukum mengatakan demikian. [3.9.4] Menimbang dalil pengaduan Pengadu bahwa Teradu melakukan pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan suara yang dilakukan berdasarkan surat edaran Nomor : 503/KPU Prov/016/V/2013 Perihal Inventarisasi Data, bertanggal 28 Mei 2013, Pengadu mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti P-10, P-11, P-12, P-13, P- 14 serta saksi I Gede Supriatna; Terhadap dalil pembukaan kotak suara tersebut, Teradu menjelaskan dalam jawabannya bahwa pembukaan kotak suara oleh Teradu KPU Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) dilakukan berdasarkan Surat Edaran Nomor 503/KPU-Prov.016/V/2013, bertanggal 28 Mei 2013 untuk inventarisasi guna kepentingan pemeriksaan perkara perselisihan hasil Pemilukada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi, dan tidak dimaksudkan untuk mengubah isi atau mengubah hasil perolehan suara masing-masing calon. Untuk membuktikan jawabannya Teradu mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti T-11 s/d T-27; Terhadap dalil pembukaan kotak suara oleh Teradu, fakta dalam persidangan berupa keterangan Pengadu, Teradu KPU Kabupaten Buleleng

9 (Teradu 10 s/d Teradu 13), Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23), Pihak terkait Panwaslu Provinsi Bali dan Panwaslu Kabupaten Buleleng, memang membuktikan adanya pembukaan kotak suara dimaksud. Pembukaan kotak suara yang dilakukan KPU Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) adalah tindakan yang melanggar peraturan yang berlaku; Menimbang bahwa pembukaan kotak suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Buleleng berdasarkan Surat Edaran Nomor 503/KPU- Prov.016/V/2013 perihal inventarisasi data, bertanggal 28 Mei 2013, maka tanggung jawab hal tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab para Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) yang telah membuat surat edaran yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Walaupun demikian, DKPP meyakini pembukaan kotak suara yang dilakukan KPU Kabupaten Buleleng tiga (3) hari setelah rekapitulasi penghitungan suara ditingkat Provinsi dan terbitnya surat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali Nomor 511/KPU-Prov-016/V/2013 Perihal Penundaan Pelaksanaan Surat Ketua KPU Provinsi No.503/KPU Prov-016/V/2013 tanggal 28 Mei 2013 menunjukkan bahwa ada niat baik (good will) untuk memperbaiki kekeliruan dan pembukaan kotak suara tersebut memang bertujuan untuk menginventarisasi data. Meskipun demikian, tindakan yang telah dilakukan tersebut tetap merupakan tindakan yang melanggar peraturan yang berlaku dan dapat menimbulkan kecurigaan (Vide Keterangan Panwaslu Provinsi Bali); Menimbang bahwa pembukaan kotak suara yang telah dilakukan oleh Teradu KPU Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) yang telah membuat surat edaran yang materinya bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dengan demikian Teradu KPU Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23), telah bersalah sebagai Penyelenggara Pemilu melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dan/atau bertentangan dengan Kode Etik Penyelenggara Pemilu Pasal 5 huruf (d) juncto Pasal 11 huruf (c) bahwa dalam menyelenggarakan asas kepastian hukum, Penyelenggara Pemilu

10 berkewajiban melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu, menaati prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undanga, dan oleh karenanya harus dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya. [3.10] Menimbang dalil Pengaduan Pengadu mengenai tempat pelaksanaan Rapat Pleno, DKPP memaklumi jawaban dan penjelasan para Teradu. Oleh karena itu, DKPP menganganggap ke depannya bahwa setiap Penyelanggara Pemilu dalam melakukan rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilukada baik di di tingkat KPU Provinsi maupun di tingkat KPU Kabupaten/Kota, tidak diperbolehkan lagi menggunakan fasilitas tempat pleno yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah, apabilah Gubernur/Bupati yang bersangkutan yang sedang menjabat ada hubungannya dengan hasil yang akan diplenokan dan pihak yang menjadi pasangan calon dalam Pemilukada, karena dapat menimbulkan kecurigaan dari masing-masing pihak yang mengikuti Pemilukada. Dengan demikian, dalam kasus a quo perbuatan Teradu belum merupakan pelanggaran kode etik. [3.11] Menimbang bahwa tentang dalil Pengadu selebihnya yang tidak ditanggapi dalam putusan ini, menurut DKPP, dalil Pengadu tersebut tidak meyakinkan DKPP bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Dengan demikian, dalil Pengadu tidak beralasan menurut hukum; I. KESIMPULAN Berdasarkan penilaian atas fakta-fakta dalam persidangan sebagaimana diuraikan diatas, setelah memeriksa keterangan Pengadu, memeriksa dan mendengar jawaban Teradu, dan memeriksa bukti-bukti dokumen yang

11 disampaikan Pengadu dan Teradu serta Pihak Terkait, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menyimpulkan bahwa : [4.1] Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu berwenang mengadili pengaduan Pengadu; [4.2] Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan a quo; [4.3] Bahwa telah terbukti terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Teradu Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13), Teradu KPU Kabupaten Karangasem (Teradu 14 s/d Teradu 18) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) terkait perbuatan kurang memberikan akses dan tidak memberikan perlakuan yang layak terhadap saksi dan tim asistensi data pengadu; [4.4] Bahwa telah terbukti terjadi pelanggaran kode tik yang dilakukan oleh Teradu Kabupaten Buleleng (Teradu 10 s/d Teradu 13) dan Teradu KPU Provinsi Bali (Teradu 19 s/d Teradu 23) terkait masing-masing perbuatan yang membuka kotak suara dan telah membuat surat edaran yang materinya bertentangan dengan peraturan yang berlaku; [4.5] Bahwa Teradu KPU Kabupaten Badung (Teradu 1 s/d Teradu 5) dan Teradu KPU Kabupaten Tabanan (Teradu 6 s/d Teradu 9) tidak terbukti melakukan pelanggaran kode etik seperti yang didalilkan oleh Pengadu; [4.6] Bahwa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menyampaikan beberapa hal yang wajib diselenggarakan oleh Penyelenggara Pemilu ke depannya sebagai berikut : 1. Pejabat Penyelenggara Pemilu wajib menjadi Pelayan yang arif dan baik dalam melayani peserta pemilu, masyarakat dan/atau pemilih, termasuk tetapi tidak terbatas kepada seluruh pemangku kepentingan Pemilu; 2. Dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil Pemilukada, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Penyelenggara Pemilu tidak dibolehkan lagi menggunakan fasilitas tempat pleno yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah, apabilah Gubernur/Bupati yang bersangkutan yang sedang menjabat ada hubungannya dengan hasil yang akan diplenokan dan

12 pihak yang menjadi pasangan calon dalam Pemilukada, karena dapat menimbulkan kecurigaan dari masing-masing pihak yang mengikuti Pemilukada. [4.7] Bahwa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu akan memberikan sanksi sesuai tingkat kesalahan Teradu; MEMUTUSKAN 1. Mengabulkan pengaduan Pengadu untuk sebagian; 2. Merehabilitasi nama baik Teradu 1 Ir. I Wayan Jondra, M.Si, Teradu 2 I Made Suarta, SH, Teradu 3 Ida Ayu Putu Sri Widnyanyi, S.Sos, Teradu 4 Anak Agung Gede Raka Nakula,SH, Teradu 5 I G N A. Eka Darmadi, SS, Teradu 6 IB Made Kresna Dhana, S.IP, Teradu 7 Luh Darayoni, SH, Teradu 8 Drs.I Wayan Madraa Suartana,M.Si dan Teradu 9 I Ketut Narta, SE. 3. Menjatuhkan sanksi berupa PERINGATAN RINGAN Terhadap Teradu 11 Ir. Nyoman Sutawa Bendesa, Teradu 12 Luh Putu Sri Widyastini, ST, Teradu 13 Ketut Adi Suparta, A.Md, Teradu 15 I Nyoman Karta Widyana, Teradu 16 I Made Arnawa, SH, Teradu 17 Dra. Diana Devi, Teradu 18 I Gede Bajera, Teradu 20 I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, ST, Teradu 21 Dra. Gayatri, Ak, M.Si, Teradu 22 Ketut Udi Prayudi, SE, SH, MH dan Teradu 23 Ni Putu Ayu Winariati, SP. 4. Menjatuhkan sanksi berupa PERINGATAN KERAS Terhadap Teradu 10 Kadek Cita Ardana Yudi, S.Si, Teradu 14 Luh Putu Lastiawati, SH dan Teradu 19 I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, SH,MH. 5. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk mengawasi pelaksanaan putusan ini. Demikian diputuskan dalam rapat pleno oleh tujuh anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum, yakni Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. selaku Ketua merangkap Anggota; Prof. Abdul Bari Azed, S.H., M.H., Dr. Valina Singka Subekti, M.Si., Pdt. Saut Hamonangan Sirait,

13 M.Th., Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si., Ida Budhiati, S.H., M.H., dan Ir. Nelson Simanjuntak masing-masing sebagai Anggota, pada hari kamis tanggal dua puluh bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga Belas, dan dibacakan dalam sidang kode etik terbuka untuk umum pada hari selasa tanggal dua puluh lima bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga Belas oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. selaku Ketua merangkap Anggota; Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si; Pdt. Saut Hamonangan Sirait, M.Th.; dan Ir. Nelson Simanjuntak masing-masing sebagai Anggota, dihadiri oleh Pengadu dan/atau Kuasanya serta para Teradu. KETUA ttd Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. ANGGOTA Ttd Prof. Abdul Bari Azed, S.H.MH Ttd Pdt. Saut Hamonangan Sirait, M.Th. Ttd Ida Budhiati, S.H., M.H. Ttd Dr. Valina Singka Subekti, M.Si. Ttd Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si. Ttd Ir. Nelson Simanjuntak

Pertimbangan Putusan DKPP Lembata, NTT No. 61/DKPP-PKE-II/2013

Pertimbangan Putusan DKPP Lembata, NTT No. 61/DKPP-PKE-II/2013 Pertimbangan Putusan DKPP Lembata, NTT No. 61/DKPP-PKE-II/2013 PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Jayawijaya Selasa, 25 Juni 2013 No. 52/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Jayawijaya Selasa, 25 Juni 2013 No. 52/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Jayawijaya Selasa, 25 Juni 2013 No. 52/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA III. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto

Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto Pertimbangan Putusan DKPP Kota Sawahlunto Selasa, 25 Juni 2013 No. 57/DKPP-PKE-II/2013 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Lumajang

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Lumajang Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Lumajang Selasa, 25 Juni 2013 No. 56/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang alasan Pengadu bahwa

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP KPU Kota Bima, NTB

Pertimbangan Putusan DKPP KPU Kota Bima, NTB Pertimbangan Putusan DKPP KPU Kota Bima, NTB 17 Juli 2013: No. 65/DKPP-PKE-II/2013 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Para Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus padatingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 398/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : PUTUSAN

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  PUTUSAN PUTUSAN Nomor 15/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 7/VI-P/L- DKPP/2017 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 201/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No.256/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013

Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013 Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013 PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP KPU Prov. Maluku Selasa, 25 Juni 2013 No. 53/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan Putusan DKPP KPU Prov. Maluku Selasa, 25 Juni 2013 No. 53/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA Pertimbangan Putusan DKPP KPU Prov. Maluku Selasa, 25 Juni 2013 No. 53/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA III. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 20/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 51/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 120/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 120/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 120/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 174/V-P/L- DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 58/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 58/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 58/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 117/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan No. 294/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 388/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 96/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 96/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 96/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 186/I-P/L-DKPP/2013

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 391/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 80/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 142/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 142/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 142/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 306/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 439/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 61/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN No. 61/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN No. 61/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 131/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N Nomor 33/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 37/VI-P/L/DKPP/2017

Lebih terperinci

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 131/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduanno. 1294/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 18/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 18/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 18/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 25/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 279/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 279/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 279/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara dengan Nomor Pengaduan 656/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU. : Jl. Genteng Muhammadiyah 2B Surabaya

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU. : Jl. Genteng Muhammadiyah 2B Surabaya PUTUSAN Nomor 71/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 151/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 468/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N. Nomor : 23/DKPP-PKE-VI/2017

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  P U T U S A N. Nomor : 23/DKPP-PKE-VI/2017 P U T U S A N Nomor : 23/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 32/VI-P/L- DKPP/2017,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 73/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 73/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 73/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 166/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 177/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 177/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 177/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 396/I- P/L-DKPP/2014, yang

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 333/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 333/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 333/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 770/I- P/L-DKPP/2014, yang

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 35/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 35/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 35/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor121/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU PUTUSAN Nomor 51/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 166/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 283/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NOMOR 283/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N NOMOR 283/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 523/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 132/ DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 132/ DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 132/ DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 346/I-P/L-DKPP/2013,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 104/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 261/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N Nomor 261/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N Nomor 261/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 247/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 85/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 85/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 85/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 183/I- P/L-DKPP/2015 yang

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N. Nomor 144/DKPP-PKE-V/2016

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  P U T U S A N. Nomor 144/DKPP-PKE-V/2016 P U T U S A N Nomor 144/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 221/V-P/L- DKPP/2016, tanggal

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 36/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 36/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 36/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 29/V-P/L- DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No /DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No /DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 125.137/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 248/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU

I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU P U T U S A N No. 196/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara dengan Nomor Pengaduan 415/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 131/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 131/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 131/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 332/I-P/L-DKPP/2013

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 232/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 232/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 232/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara dengan Nomor Pengaduan 517/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No. 366 /I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 19/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 19/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 19/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 292/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 104/DKPP-PKE-IV/2015

P U T U S A N Nomor: 104/DKPP-PKE-IV/2015 P U T U S A N Nomor: 104/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor: 227/I- P/L-DKPP/2015

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 134/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 134/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 134/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 318/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N 40/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 40/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 40/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor No. 145/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 273/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 273/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 273/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor436/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 71/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 71/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 71/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 179/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N 148/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 148/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 148/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor.148/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 94/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N. No. 94/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 94/DKPP-PKE-III/2014 Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 219/I-P/L-DKPP/2014, yang diregistrasi dengan Nomor Perkara 94/DKPP-PKE- III/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU PUTUSAN Nomor 115/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 231/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 48/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 48/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 48/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 64/VI-P/L- DKPP/2017 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 314/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 314/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Nomor 314/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 724/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 95/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 95/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 95/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 211/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor No. 148/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 201/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 201/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 201/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 420/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 280/ DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 280/ DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 280/ DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 483/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 110/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 110/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 110/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 238/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 27/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 27/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 27/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 86/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 74/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 74/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 74/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 176/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU PUTUSAN Nomor 87/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 191/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 247/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 247/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 247/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 556/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

: Jl. Raya Kejayan No.X Pasuruan

: Jl. Raya Kejayan No.X Pasuruan P U T U S A N 105/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No.257/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN. No. 116/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. No. 116/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN No. 116/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 167/V-P/L-DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N. Nomor 100/DKPP-PKE-VI/2017

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  P U T U S A N. Nomor 100/DKPP-PKE-VI/2017 P U T U S A N Nomor 100/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 162/VI-P/L- DKPP/2017,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 13/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 13/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Nomor 13/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 308/I-P/L-DKPP/2015 tanggal

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 228/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 228/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 228/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor580/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N Nomor 18/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 21/VI-P/L/DKPP/2017

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 258/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 258/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 258/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 671/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 115/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 115/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 115/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor: 282/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N Nomor 62/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 118/VI-P/L/DKPP/2017

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 54/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 54/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 54/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 107/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Madiun

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Madiun Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Madiun Selasa, 25 Juni 2013 No. 51/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA III. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa berdasarkan bukti

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N No. 152/DKPP-PKE-V/2016

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  P U T U S A N No. 152/DKPP-PKE-V/2016 P U T U S A N No. 152/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 200/V-P/L/DKPP/2016

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 67/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 67/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 67/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 125/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 8/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 8/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 8/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 223/V-P/L- DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N. Nomor 37/DKPP-PKE-VI/2017

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  P U T U S A N. Nomor 37/DKPP-PKE-VI/2017 P U T U S A N Nomor 37/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 31/V-P/L- DKPP/2017, tanggal

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 240/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 240/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 240/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 422/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 122/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 122/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 122/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 185/V-P/L- DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 205/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 205/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 205/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 514/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 28/DKPP-PKE-VI/2017

P U T U S A N Nomor: 28/DKPP-PKE-VI/2017 P U T U S A N Nomor: 28/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor: 230/V- P/L-DKPP/2016 yang

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : PUTUSAN

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :  PUTUSAN PUTUSAN Nomor 146/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 190/V-P/L- DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

P U T U S A N No.47/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No.47/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No.47/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 138/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 93/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 93/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 93/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 120/V-P/L-DKPP/2016 yang diregistrasi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 306/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 306/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 306/DKPP-PKE-III/04 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 706/I-P/L-DKPP/04,

Lebih terperinci

P U T U S A N 88/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 88/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 88/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor No. 230/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 68/DKPP-PKE-III/2014

PUTUSAN No. 68/DKPP-PKE-III/2014 PUTUSAN No. 68/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus padatingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 214/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 174/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 174/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 174/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 377/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU

PUTUSAN I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU PUTUSAN Nomor 75/DKPP-PKE-IV/2015 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 182/I-P/L- DKPP/2015 yang diregistrasi

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 157/DKPP-PKE-III/2014

PUTUSAN No. 157/DKPP-PKE-III/2014 PUTUSAN No. 145/DKPP-PKE-III/2014 No. 157/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus padatingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Parigi Moutong-Sulteng Selasa, 25 Juni 2013 No. 54/DKPP-PKE-II/2013

Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Parigi Moutong-Sulteng Selasa, 25 Juni 2013 No. 54/DKPP-PKE-II/2013 Pertimbangan Putusan DKPP Kab. Parigi Moutong-Sulteng Selasa, 25 Juni 2013 No. 54/DKPP-PKE-II/2013 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA 3. PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 109/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 109/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 109/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 224/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

2017, No Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2

2017, No Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2 No.810, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik. Perubahan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 108/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 108/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 108/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 154/V-P/L/DKPP/2016

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 29/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 29/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Nomor 29/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 19/VI-P/L-DKPP/2017 yang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor: 37/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor: 37/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Nomor: 37/DKPP-PKE-V/2016 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor: 285/V-P/L-DKPP/2015 yang

Lebih terperinci