BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. pengembangan atau research and development. Borg and Gall (2007: 589)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. pengembangan atau research and development. Borg and Gall (2007: 589)"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau research and development. Borg and Gall (2007: 589) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan dalam pendidikan merupakan proses yang digunakan dalam mengembangkan serta menguji keefektivan produk pendidikan yang dihasilkan. Tujuannya adalah mengambil pengetahuan dari hasil penelitian kemudian disatukan ke dalam produk yang dapat digunakan di sekolah. Penelitian ini akan mengembangkan model pembelajaran IPS berbasis nilainilai kearifan lokal Desa Pancasila untuk menumbuhkembangkan sikap demokratis siswa di SMPN I Turi. Untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik, maka digunakan tahap eksperimen (action research), dan kemudian setelah melalui berbagai tahapan uji coba produk, maka output dari produk itu bisa diterapkan di lapangan. Produk yang dikembangkan atau dihasilkan berupa RPP dan Silabus, bahan ajar, media pembelajaran, soal-soal, dan sistem pengelolaan kelas dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan hal tersebut, untuk kepentingan tesis ini akan digunakan penyederhanaan tahap-tahap penelitian dan pengembangan menjadi tiga yaitu 1) penelitian pendahuluan, 2) pengembangan model, dan 3) uji keefektivan model. 76

2 77 1. Penelitian Pendahuluan (pra-survey) Tahap penelitian pendahuluan merupakan langkah awal dalam kegiatan penelitian dan pengumpulan informasi dengan tujuan melihat model pembelajaran yang selama ini dilaksanakan dan pengaruhnya terhadap budaya demokrasi serta melakukan analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran IPS. Hasil dari prasurvey akan digunakan dalam menentukan bentuk awal model pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal Desa Pancasila yang akan diimplementasikan pada Kompetensi Inti 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, dan peduli (toleransi, gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan untuk Kompetensi Dasar 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Tahap ini memiliki dua kegiatan utama yaitu studi literatur (kajian pustaka dan hasil penelitian terdahulu) dan studi lapangan (observasi pembelajaran, wawancara guru dan siswa, analisis perangkat pembelajaran, dan analisis kebutuhan pembelajaran). 2. Pengembangan Model Tahap pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal Desa Pancasila adalah model Dick & Carey. Desain intruksional ini mengarah pada upaya pemecahan masalah pembelajaran secara sistematis. Bentuk kegiatan dalam tahap pengembangan ini

3 78 berupa; pengajuan draf model, uji validasi model kepada tim ahli, dan uji coba terbatas draf model. Ada beberapa modifikasi teori pengembangan model pembelajaran Borg and Gall sebagai bentuk pembatasan dalam penelitian ini. Modifikasi Pertama, adalah pembatasan wilayah uji coba; baik uji coba skala terbatas, skala luas, maupun uji keefektivan. Peneliti hanya melibatkan satu sekolah dengan menggunakan beberapa kelas untuk ketiga uji tersebut. Kedua, prosedur penelitian tahap pengembangan sesuai penjelasan Borg & Gall yang telah diadopsi dan dimodifikasi untuk diterapkan, yaitu melaksanakan preliminary field testing (uji skala terbatas) yang dilakukan pada 15 siswa kelas VII D di SMP Negeri I Turi. Data observasi dan kuesioner dikumpulkan dan kemudian dianalisis. Kemudian melakukan revisi terhadap produk utama (sesuai dengan saran-saran dari hasil preliminary field testing). Selanjutnya, melaksanakan main field testing (uji coba skala luas) yang dilakukan pada siswa kelas VII C SMP N I Turi. Merevisi produk operasional berdasarkan saran-saran dari hasil main field testing. 3. Pengujian Keefektivan Model Tahap uji keefektivan model terdiri atas kegiatan uji model melalui kuasi eksperimen dengan kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil eksperimentasi dijadikan bahan pertimbangan rekomendasi mengenai keefektivan dan adaptabilitas model pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal Desa Pancasila. Berikut merupakan bagan yang disesuaikan dengan penerapan penelitian ini:

4 79 1. Tahap Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan dan Survei Lapangan 1. Model pembelajaran IPS yang digunakan 2. Sikap Demokratis Siswa 3. Kebutuhan Pembelajaran Pembuatan Draf Awal Model yang Dikembangkan 2. Tahap Pengembangan Model Draft Model I Uji Coba Draft Model II Validasi Draft Model Oleh Tim Ahli Revisi Draf Model Draft Model III 3. Tahap Evaluasi Model Final Implementasi Model III Bagan 3.1. Tahap Penelitian Tesis

5 80 B. Implementasi Tahap Penelitian 1. Studi Pendahuluan a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan bertujuan mencari literatur yang berlandaskan relevansi teori dengan penelitian. Pada fase ini akan dikaji beberapa hasil penelitian terdahulu tentang relevansi nilai-nilai kearifan lokal yang berintikan pendidikan demokrasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat argumentasi tentang pentingnya hubungan antara kedua hal tersebut terutama penerapannya dalam pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Tema yang diangkat dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran yang disusun berdasarkan konsep nilai-nilai kearifan lokal. Obyek kajian berhubungan dengan kehidupan sosial budaya masyarakat serta nilai-nilai kearifan lokal Desa Pancasila Balun Lamongan. Termasuk masalah penyesuaian dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di SMP. Hasil kajian ini menjadi landasan bagaimana penyusunan model serta penyusunan angket yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran demokratis siswa. b. Studi Lapangan Pelaksanaan tahapan ini dilakukan cara melakukan pengamatan di sekolah yang menjadi obyek penelitian. Pengamatan yang dilakukan antara lain: pelaksanaan pembelajaran di kelas, analisis kebutuhan dan dokumen pembelajaran, serta melakukan pengukuran sikap demokratis siswa. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap guru dan siswa. Wawancara guru meliputi profil singkat guru IPS, kemampuan dan kinerja guru, kemampuan guru dalam

6 81 merencanakan pembelajaran IPS, pengembangan materi IPS dengan kondisi kekinian, metode dan media pembelajaran IPS, dan evaluasi yang digunakan. Sedangkan wawancara terhadap siswa meliputi kesan selama mengikuti pembelajaran IPS, pendapat siswa tentang guru IPS, pendapat siswa tantang pelajaran IPS, kesan siswa terhadap pentingnya penerapan nilai-nilai kearifan lokal serta integrasinya dalam pelajaran IPS. Studi dokumentasi, berupa kajian terhadap kurikulum mata pelajaran IPS, buku teks yang digunakan, serta perangkat pembelajaran untuk menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dipilih dalam mengintegrasikan model pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu juga dilakukan untuk mengetahui apakah selama ini guru sudah mencoba mengintegrasikan nilai yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran IPS. Hasil penelitian studi lapangan akan dianalisis untuk penyusunan draf model pembelajaran berbasis nilai-nilai kearifan lokal. c. Pengolahan Data Penelitian Pendahuluan Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan pendekatan induktif. Hal ini berdasar pada kemampuan siswa yang masih belum sepenuhnya memahami konsep demokratis seperti yang dicontohkan masyarakat Desa Balun, yaitu hidup rukun dalam keberadaan tiga agama. Datadata yang diperoleh akan diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain 1) data wawancara, 2) arsip sekolah, dan 3) data kelas. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan instrumen yaitu angket, lembar wawancara, dan lembar

7 82 observasi, sedangkan beberapa alat bantu lain untuk menunjang instrumen yakni kamera, catatan lapangan, maupun perekam suara. Penafsiran data yang berhubungan dengan penelitian kelas ini meliputi fakta dan informasi tentang; latar belakang guru, kemampuan dan kinerja guru, kemampuan guru merencanakan pengajaran, kegiatan guru dalam pembelajaran, materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran sejarah. Kondisi siswa yang menjadi fokus penelitian ini adalah kesan selama mengikuti pelajaran IPS, pendapat siswa tentang guru IPS, dan pendapat siswa tentang nilai-nilai kearifan lokal. Teknik analisis data angket yang digunakan untuk menghitung data hasil kelayakan adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik analisis rata-rata berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2010: 216) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penelitian jumlah nilai yang diperoleh dibagi dengan banyaknya respoden yang menjawab angket penilaian tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut, rumusan untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut. Keterangan: P = proporsi ΣX = jumlah skor jawaban penilai ΣX 1 = jumlah reviewer

8 83 2. Pengembangan Model Pembelajaran IPS Berbasis Nilai Kearifan Lokal Desa Pancasila Tahap pengembangan model terdiri dari penyusunan draf model, uji validitas draf model, uji coba terbatas draf model, dan revisi utama draf model. a. Penyusunan Draf Model Landasan teori hasil kajian kepustakaan dijadikan dasar dalam penyusunan draf model, dipadukan dengan karakteristik model yang akan dikembangkan dan karakter mata pelajaran IPS serta kondisi pembelajaran pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Model pembelajaran dikembangkan berdasarkan lima komponen pembelajaran sebagaimana dikemukakan Joyce (2011) yaitu sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring. Berdasarkan hal tersebut, penelitian kali ini bertujuan untuk memperbaiki sekaligus mengembangkan pembelajaran yang selama ini berlangsung di sekolah, yaitu dengan cara mengimplementasikan pembelajaran IPS berbasis nilai kearifan lokal Desa Pancasila. Alasan pemilihan tema di atas selain karena memunculkan potensi keunggulan budaya lokal, juga sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Turi. Melalui contoh nilai kearifan lokal tersebut, diharapkan siswa memiliki dua kompetensi, yaitu akademik dan sosial. Kompetensi akademik berkaitan dengan prestasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bersangkutan, sedangkan kompetensi sosial yakni

9 84 memahami sekaligus menumbuhkembangkan sikap demokratis dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perbaikan dan pengembalian fungsi mata pelajaran IPS melalui pengembangan model pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal. Indikator keberhasilan dari pengembangan model pembelajaran dilihat dari segi penguasaan kompetensi akademik (nilai belajar siswa) dan kompetensi sosial (sikap demokratis siswa). Peneliti melakukan pemetaan terhadap kurikulum mata pelajaran IPS di SMP kelas VII untuk memperoleh materi yang sesuai dengan tema penelitian. Kemudian dipilih Kompetensi Inti : 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan Kompetensi Dasar : 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. Integrasi nilai kearifan lokal dilakukan dalam pengembangan materi ajar dan media pembelajaran, serta pada saat proses pembelajaran. Pendidikan nilai karakter melalui integrasi dalam proses pembelajaran menjadi penting posisinya tidak hanya sebagai pewarisan nilai dan karakter masyarakat, namun di dalam pewarisan tersebut juga diperlukan sebuah pemahaman intelektual. Durkheim

10 85 (1990: 38) mengemukakan alasan diperlukannya pendidikan nilai karakter karena semakin sulitnya moralitas terlaksana berdasarkan mekanisme otomatis serta semakin kompleksnya masyarakat. Sebagai konsekuensinya, keadaan lingkungan yang tidak pernah sama akan memerlukan pemahaman intelektual dalam penerapan karakter. Pendidikan nilai karakter diharapkan dapat membentuk siswa sehingga memiliki keterampilan sosial serta memiliki kecerdasan moral. Menurut Borba (2008: 4), kecerdasan moral merupakan kemampuan memahami hal yang benar dan salah; artinya memiliki keyakinan etika kuat dalam bertindak berdasarkan keyakinan, sehingga orang bersikap benar dan terhormat. Karena itu melalui implementasi model pembelajaran ini diharapkan akan terealisasi pembelajaran IPS yang menarik, bermakna, dan mampu meningkatkan keterampilan sosial siswa. b. Uji Validitas Draf Model Tahapan validasi merupakan penilaian tentang draf produk model pembelajaran, apakah model pembelajaran ini secara rasional lebih efektif dari yang biasa dipakai guru sebelumnya atau tidak. Pada tahap ini peneliti meminta validasi pakar yang berkompeten untuk melakukan koreksi terhadap desain model pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal. Selanjutnya, dapat diketahui kekurangan model pembelajaran bersangkutan sebagai acuan dalam menyempurnakan produk penelitian pendidikan. Kekurangan tersebut akan direvisi sesuai dengan saran atau masukan dari para pakar atau ahli. Selain itu, siswa juga akan diminta memberi tanggapan

11 86 dengan cara mengisi angket terkait dengan model pembelajaran yang akan diterapkan (lihat lampiran 7). Penilaian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 sampai dengan 5 menggunakan acuan konversi Sukardjo (2006: 101). Data yang diperoleh dari lembar validasi tentang tanggapan dari tim ahli diubah menjadi data interval sebagai berikut: Tabel 3.1. Penilaian Validitas Model Pembelajaran Nilai Data Kualitatif Data Kuantitatif A Sangat Baik X > 4,21 B Baik 3,40 < X 4,21 C Cukup 2,60 < X 3,40 D Kurang 1,79 < X 2,60 E Sangat Kurang X 1,79 c. Uji Coba Draf Model Model pembelajaran yang telah divalidasi untuk selanjutnya dilakukan uji skala terbatas. Kegiatan uji coba termasuk desain, implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan di satu sekolah (kelas berbeda) dengan tujuan utama menguji kelayakan implementasi langkah-langkah pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji coba pertama skala terbatas (Preliminary Field Test), kemudian uji coba ke dua berupa uji skala luas (Main Field Test), serta yang terakhir yaitu uji keefektivan. Pada prinsipnya ujicoba berdasarkan pengembangan ini akan direncanakan pada tiga subpokok yaitu:

12 87 1) Uji Coba Skala Terbatas (Preliminary Field Test) Uji coba skala terbatas melibatkan 15 siswa kelas VII D SMP N I Turi dengan frekuensi uji direncanakan satu kali. Setelah dilakukan uji coba terbatas menggunakan metode eksperimen model Single One-Shot Case Study, maka dilakukan revisi yang dimaksudkan agar model pembelajaran IPS yang dikembangkan layak untuk diuji kembali pada uji coba berikutnya yakni pada uji skala lebih luas. X 0 Gambar 3.1. Design single One-Shot Case Study Sumber: Sugiyono, 2013: 110 Keterangan X : Treatment yang diberikan (variable independen) O : Observasi (Variabel dependen) 2) Uji Coba Skala Luas (Main Field Test) Uji produk model pembelajaran ini melibatkan 32 siswa kelas VII C SMP N I Turi dengan menggunakan metode Pre Experimental Design (Non-Designs) tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Alasan pengambilan data hanya membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Bentuk tipe One-Group Pretest-Posttest Design adalah sebagai berikut: X Gambar 3.2. Desain One-Group Pretest-Postest (Sugiyono, 2013: 110)

13 88 Keterangan: : Nilai Pre-test (keadaan sebelum diberi perlakuan) : Nilai Post-test (setelah diberi perlakuan) X : Treatment Pada tahap ini peneliti melakukan analisis penilaian untuk dapat membandingkan keberhasilan penerapan model pembelajaran IPS berbasis nilai kearifan lokal Desa Pancasila Lamongan melalui hasil pre-test dan post-test. Artinya, bagaimana perbandingan siswa sebelum diberi model pengembangan dan sesudahnya, namun tanpa menghadirkan kelas kontrol. Teknik uji yang dipakai untuk mendapatkan perbedaan nilai tersebut dengan menggunakan statistik parametrik. Jenis statistiknya adalah uji t menggunakan model Non-Independent (Paired Sample t Test). Sehubungan dengan persyaratan statistik itu datanya harus berdistribusi normal dan homogen, lalu untuk menguji normalitas maka menggunakan jenis uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas memakai Oneway Anova serta pengolahan data menggunakan bantuan analisis statistik program SPSS versi 19. Hipotesis yang diajukan adalah : Tidak ada perbedaan nilai/skor siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran berbasis nilai kearifan lokal : Ada perbedaan nilai/skor siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan model pembelajaran berbasis nilai kearifan lokal

14 89 Taraf signifikansi 0,05 dengan keputusan uji: Diterima jika signifikansinya > 0,05 Ditolak jika signifikansinya < 0,05 Setelah dilaksanakan uji skala luas, maka dilakukan revisi hasil uji coba untuk mengurangi tingkat kelemahan dari produk (model) yang dikembangkan dan kemudian dilakukan uji eksperimen untuk mengukur keefektivan model. Pelaksanaan menggunakan desain eksperimen (kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki tujuan untuk mengukur seberapa efektif model pembelajaran ini serta mengetahui kesiapan lembaga apabila dikemudian hari model akan diterapkan. Rencana pelaksanaan uji keefektivan ini di kelas VII A dan VII B. Setelah uji coba eksperimen yang menghadirkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka revisi tetap perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kelemahan dari produk model pembelajaran dengan materi kearifan lokal di daerah masingmasing sehingga produk layak dan siap digunakan sebagai alternatif model pembelajaran IPS. d. Revisi Utama Model Berdasarkan hasil uji coba model skala terbatas, perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan serta penyesuaian sebelum dilakukan uji keefektivan. 3. Pengujian Keefektivan Model Tahap ketiga ini bertujuan untuk menerapkan draf model yang dirancang dan telah direvisi pada dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Prosedur uji keefektivan model ini dilakukan dengan cara

15 90 menganalisis kemampuan siswa sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar dalam uji coba lapangan. Kelompok eksperimen menggunakan kelas VII A dan untuk kelompok kontrol menggunakan kelas VII B, dimana kedua kelas tersebut masuk dalam kategori kelas unggulan. Asumsi awal pemilihan kedua kelas tersebut yakni siswa di masingmasing kelas memiliki tingkat pemahaman (intelegensi) yang relatif sama, didukung sarana dan prasarana yang relatif menunjang, serta lebih memungkinkan membantu terlaksananya uji coba model yang akan digunakan, misalnya diskusi dan tanya jawab dalam proses pembelajaran. Kelompok eksperimen merupakan kelas yang dalam kegiatan belajarnya menggunakan model pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal Desa Pancasila, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran lama sebagai pembanding. Dampak yang ingin ditonjolkan dalam model pembelajaran ini adalah kesadaran demokratis siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam tahap ini adalah menggunakan statistik untuk data yang diperoleh melalui kuesioner dan juga tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan keefektivan model yang digunakan. Formula yang digunakan untuk uji coba keefektivan model dengan kuasi eksperimen adalah sebagai berikut:

16 91 Tabel 3.2. One-Group pretest-postest (Sumber: Sugiyono, 2013: 110) Kelompok Pre-tes Perlakuan Post-tes Kelas Eksperimen (KE) O X O Kelas Kontrol (KK) O _ O Tabel desain kuasi eksperimen tersebut merupakan petunjuk dalam melaksanakan uji coba model pembelajaran di lapangan. Teknis di lapangan yakni sebagai berikut; 1) pemberian pre-test berlaku pada kelompok eksperimen (KE) maupun kelompok kontrol (KK), hal tersebut dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh tingkat pengetahuan dan pemahaman awal siswa, serta sebagai pertimbangan penguasaan materi IPS dan sikap demokratis sebelum dan sesudah pembelajaran, 2) implementasi model pembelajaran IPS berbasis nilai kearifan lokal Desa Pancasila pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol menggunakan model lama yang biasa digunakan, 3) pemberian pos-test pada kedua kelompok (baik eksperimen maupun kontrol) sekaligus evaluasi terhadap pembelajaran pada sesi akhir kegiatan di kelas. a. Instrumen Fase Uji Keefektivan Model Pada fase uji keefektivan model ini digunakan instrumen penelitian berupa angket kesadaran sikap demokratis, tes, kuesioner uji keefektivan model pembelajaran. Pengumpul data kuesioner berupa skala, yaitu seperangkat nilai angka yang ditetapkan pada persepsi yang diberikan dan bertujuan untuk mengukur keefektivan model pembelajaran. Peneliti menggunakan Skala Likert yang memiliki dua macam penskoran, yakni item

17 92 pernyataan positif dan item negatif. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap demokratis siswa yang mengarah pada aspek afektif. Tabel 3.3. Skala Likert Penilaian Sikap 1) Ketentuan skoring item positif 1 Sangat Setuju Skor 4 2 Setuju Skor 3 3 Kurang Setuju Skor 2 4 Tidak setuju Skor 1 5 Sangat Tidak Setuju Skor 0 2) Ketentuan skoring item negatif 1 Sangat Setuju Skor 0 2 Setuju Skor 1 3 Kurang Setuju Skor 2 4 Tidak setuju Skor 3 5 Sangat Tidak Setuju Skor 4 (Sumber: Saifuddin Azwar, 2013:154) Instrumen lain yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yakni tes yang mengarah pada ranah kognitif berbentuk tes tulis (soal dan jawaban) yang diberikan pada siswa. Tes tulis dibedakan menjadi dua macam, tes obyektif dan tes uraian. Pada penelitian ini menggunakan bentuk tes obyektif dengan beberapa keunggulan menurut Saifuddin Azwar (2012: 75), antara lain; 1. Komprehensif, singkatnya waktu dalam pelaksanaan tes namun mampu memuat banyak item, 2. Kemudahan dalam aspek pengkoreksian soal dan pemberian skor,

18 93 3. Penghematan bahan dalam pengerjaan (soal dan jawaban berada dalam satu lembar), 4. Analisis empiris kualitas butir soal, 5. Memiliki tingkat obyektivitas tinggi, 6. Secara umum reliabilitasnya tinggi. b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian ini berkaitan dengan uji coba model untuk mengetahui hasil penerapan model yang telah dilakukan dalam pembelajaran IPS di sekolah. Untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel perlu memperhatikan prosedur penyusunan instrumen. Untuk keperluan efisiensi waktu dalam penyusunan instrumen (tes atau angket) dalam penelitian ini, selain menggunakan cara manual peneliti juga menggunakan aplikasi SPSS versi 19 dan Iteman versi 3. 1) Validitas kuesioner menggunakan rumus Korelasi Produk Moment dan Relation dari Pearson (Sumber: Saifuddin Azwar, 2012: 153) 2) Reliabilitas kuesioner menggunakan uji konsistensi internal menggunakan rumus Alpha Cronbach

19 94 (Sumber: Saifuddin Azwar, 2012: 154) 3) Dalam uji validitas butir soal obyektif, setiap butir soal dianalisis dengan mengkorelasikan skor butir dan skor total yang diperoleh melalui formula korelasi point biserial. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sumber: Saifudin Azwar, 2012: 50) Keterangan: Mi = Rerata skor variable interval bagi subjek yang mendapat skor 1 pada variabel dikotomi Mt = Rerata skor variable interval bagi seluruh subjek St = Deviasi standar variable interval bagi seluruh subjek P = Banyaknya skor 1 pada variable dikotomi dibagi n Q = 1-p Validitas instrumen tes menggunakan rumus Indeks Daya Diskriminasi Aitem, dengan rumus sebagai berikut:

20 95 Keterangan: (Sumber: Saifuddin Azwar, 2012: 153) N it N T N ir N R = Banyaknya penjawab item benar dari kelompok tinggi = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi = Banyaknya penjawab aitem benar dari kelompok rendah = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah. Dengan kriteria evaluasi indeks diskriminasi sebagai berikut: 0,40 atau lebih = valid/bagus sekali 0,30-0,29 = valid/bagus 0,20-0,29 = valid/revisi < 0,20 = tidak valid dan harus dibuang Selain itu untuk membedakan butir tes yang memiliki kriteria mudah, sedang, dan sulit maka butir soal perlu diuji tingkat kesukarannya dengan rumus indeks kesukaran sebagai berikut: P = (Saifuddin Azwar, 2012: 112) Keterangan : P = Indeks kesukaran soal n 1 = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Banyaknya responden yang mengikuti tes

21 96 Setelah diperoleh nilai P dari hasil perhitungan, kemudian diadakan interpretasi dengan mengkonsultasikannya pada tabel klasifikasi indeks kesukaran dibawah ini: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 = Soal sukar = Soal sedang = Soal mudah Sehubungan dengan penelitian ini dengan pertimbangan item dan subyek cukup banyak serta apabila menggunakan cara manual membutuhkan waktu lama, maka perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan aplikasi program Iteman versi ) Untuk mengetahui reliabilitas menggunakan Kuder-Richardson 20, dengan rumus : Keterangan : (Sumber: Saifuddin Azwar, 2012: 184) k p = Banyaknya aitem = Indeks kesukaran aitem = Varian skor tes (X) 5) Penilaian hasil kegiatan diskusi saat pelaksanaan model menggunakan rentang 1 sampai 4. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selama kegiatan berlangsung diubah menjadi data interval sebagai berikut:

22 97 Sangat Baik : 5 (81% - 100%) sesuai dengan pernyataan Baik : 4 (61% - 80%) sesuai dengan pernyataan Cukup : 3 (41% - 60%) sesuai dengan pernyataan Kurang : 2 (21% - 40%) sesuai dengan pernyataan Sangat Kurang : 1 (0-20%) sesuai dengan pernyataan c. Analisis Data Fase Uji Keefektivan Model Penggunaan uji t ini didasarkan atas pertimbangan bahwa peneliti ingin membandingkan nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (baik aspek kognitif maupun afektif) dengan membandingkan antara keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji statistik yang digunakan yaitu independent samples t test dan paired sample t test. Setelah dilakukan uji statistik maka dilanjutkan dengan analisis data secara deskriptif. d. Norma Pengujian Suatu penelitian perlu menggunakan norma pengujian agar mendekati kebenaran. Norma pengujian dalam penelitian ini mengacu pada: 1. Hasil Analisis Statistik Parametrik Kesimpulan hasil analisis statistik parametrik menggunakan uji t dan anova menggunakan landasan: jika peluang kekeliruan (sign./α) 0,05 berarti signifikan. Artinya, hipotesis tersebut dapat diterima, hipotesis nol ditolak. Akan tetapi, jika (sign./α) 0,05 berarti tidak signifikan, artinya hipotesis alternatif ditolak, hipotesis nol diterima.

23 98 2. Kriteria Penilaian Kelayakan Model Model pembelajaran yang dikembangkan harus memenuhi syarat dalam hal kelayakan untuk implementasi di lapangan. Kriterianya antara lain; pertama, memenuhi aspek kevalidan yang meliputi 1) model pembelajaran yang dikembangkan berdasar pada rasionalitas teori yang kuat dan 2) terdapat konsistensi internal dalam hasil. Kedua, memenuhi aspek kepraktisan yang meliputi 1) para pakar menyatakan bahwa model pembelajaran tersebut dapat diimplementasikan dan 2) realita di lapangan model tersebut senyatanya dapat diterapkan. Ketiga, memenuhi aspek keefektivan yang meliputi 1) para ahli berdasar pada pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif dan 2) model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan secara operasionalitas di lapangan. 3. Hasil Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data hasil validasi ahli, aktivitas guru dan siswa, serta pengamatan terhadap keefektivan model dalam pembelajaran di kelas. C. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Balun Kecamatan Turi Lamongan yang dijadikan sebagai sumber data contoh masyarakat demokratis. Di kecamatan ini terdapat satu SMP yakni SMPN 1 Turi. Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut berkaitan dengan kajian dan tujuan dari penelitian ini.

24 99 Gambaran umum penelitian ini meliputi observasi kegiatan pembelajaran, wawancara kepada guru dan siswa, penyebaran angket kepada siswa, dan analisis perangkat pembelajaran (silabus dan RPP). SMP Negeri 1 Turi juga digunakan sebagai tempat uji skala terbatas model pembelajaran, uji skala luas, hingga setelah model divalidasi dan direvisi akan dilakukan uji keefektivan model melalui kuasi eksperimen di SMP Negeri 1 Turi.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di SMP Negeri I Turi yaitu sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di SMP Negeri I Turi yaitu sebagai BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data penelitian dan pengembangan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis kebutuhan melalui studi literatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti 69 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall (1989) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan bentuk Pre-Experimental Design. Sugiyono (2013:74) memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes 34 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni pendekatan yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015, hlm. 6), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Quasi experimental design dalam model ini terdapat kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran IPA terpadu model connected merupakan model pembelajaran terpaduyang memadukan beberapa bidang studiyaitu biologi, kimia, fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data. A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan analisis terhadap beberapa permasalahan dalam mata pelajaran IPA di SMK sebagai kelompok mata pelajaran adaptif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain 23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan. Bagian ini membahas, definisi operasioanal variabel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan. Bagian ini membahas, definisi operasioanal variabel, 99 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III disajikan hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan. Bagian ini membahas, definisi operasioanal variabel, pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educatonal research and development) meliputi tahapan define, design, and

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014. III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci