PENGGUNAAN PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SATAP 6
|
|
- Susanto Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SATAP 6 Yuli Fitriani SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur, Dusun Makmur Parit XI yulifitriani_id@yahoo.com Abstrak: Strategi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif digunakan untuk memotivasi siswa terampil berbicara. Keterampilan berbicara tersebut tentu harus memperhatikan kelancaran berbicara, pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), kontak mata. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara setelah pendekatan pragmatik digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Kata kunci: Pendekatan Pragmatik, Keterampilan Berbicara Aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara. Dengan menguasai keterampilan berbicara, peserta didik akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara cerdas sesuai konteks dan situasi pada saat dia sedang berbicara. Harus diakui secara jujur, keterampilan berbicara di kalangan siswa SMP, belum seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukkan fenomena bahwa keterampilan berbicara siswa SMP berada pada tingkat yang rendah; diksi (pilihan kata)-nya payah, kalimatnya tidak efektif, struktur tuturannya rancu, alur tuturannya pun tidak runtut dan kohesif. Berdasarkan hasil observasi, keterampilan berbicara siswa kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur. hanya 18,7% (6 siswa) dari 32 siswa yang dinilai sudah terampil berbicara dalam situasi formal di depan kelas, sedangkan 81,3% (26 siswa) belum. Indikator yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam berbicara, di antaranya kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia telah menyimpang jauh dari misi sebenarnya. Guru lebih banyak berbicara tentang bahasa (talk about the language) daripada melatih menggunakan bahasa (using language). Jika kondisi pembelajaran semacam itu dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin keterampilan berbicara di kalangan siswa SMP akan terus berada pada aras yang rendah. Dalam konteks demikian, diperlukan pendekatan pembelajaran keterampilan berbicara yang inovatif dan kreatif, sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Siswa tidak hanya diajak untuk 323
2 324, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 belajar tentang bahasa secara rasional dan kognitif, tetapi juga diajak untuk belajar dan berlatih dalam konteks dan situasi tutur yang sesungguhnya dalam suasana yang dialogis, interaktif, menarik, dan menyenangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan pragmatik. Melalui pendekatan pragmatik, siswa diajak untuk berbicara dalam konteks dan situasi tutur yang nyata dengan menerapkan prinsip pemakaian bahasa secara komprehensif. Dalam pendekatan pragmatik, guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berbahasa di dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi alamiah senyatanya. Melalui penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara, para siswa SMP akan mampu menumbuhkembangkan potensi intelektual, sosial, dan emosional yang ada dalam dirinya, sehingga kelak mereka mampu berkomunikasi dan berinteraksi sosial secara matang, arif, dan dewasa. Selain itu, mereka juga akan terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara cerdas dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memaparkan peningkatan keterampilan berbicara para siswa kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur setelah pendekatan pragmatik digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. KETERAMPILAN BERBICARA DAN PENDEKATAN PRAGMATIK Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, ed. 1996:144) dijelaskan bahwa berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa, atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dsb.) atau berunding. Pendekatan Pragmatik dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMP Menurut Halliday (1975) siswa itu belajar berbahasa, belajar melalui bahasa, dan belajar tentang bahasa. Pengembangan bahasa pada anak memerlukan kesempatan menggunakan bahasa. Oleh karena itu, kita membutuhkan lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan yang banyak atau kaya bagi siswa untuk menggunakan bahasa di dalam cara-cara yang fungsional (Gay Su Pinnel dan Myna L. Matlin, 1989:2). METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixing methods), yakni memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur yang terdiri atas 32 siswa, dengan rincian 12 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober. Adapun materi pelajaran yang akan mendapatkan tindakan adalah menceritakan pengalaman pribadi yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan kepada orang lain. Aspek-aspek yang dinilai, yaitu kelancaran
3 Fitriani, Penggunaan Pendekatan Pragmatik, 325 berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata. Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut: a. Observasi (pengamatan): teknik ini digunakan oleh kolaborator untuk mengobservasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. b. Wawancara: teknik ini digunakan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengetahui respon siswa secara langsung dalam berbicara dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Wawancara terutama dilakukan kepada siswa yang menonjol karena kelebihan atau kekurangannya. c. Jurnal: teknik ini digunakan oleh peneliti setiap kali selesai mengimplementasikan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi diri bagi peneliti. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi data secara kuantitatif berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. Hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil tes awal untuk mengetahui persentase peningkatan keterampilan siswa kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan. Pada setiap siklus dideskripsikan jumlah skor yang diperoleh semua siswa, daya serap, dan rata-rata skor untuk aspek (1) kelancaran berbicara, (2) ketepatan pilihan kata (diksi), (3) struktur kalimat, (4) kelogisan (penalaran), dan (5) kontak mata. Selain itu, juga dideskripsikan jumlah skor, jumlah nilai, rata-rata nilai, dan tingkat daya serap, dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dari siklus I sampai siklus berikutnya. Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan, dari perbandingan tersebut akan diketahui apakah penerapan dengan penggunaaan pendekatan pragmatik dalam berbicara dapat meningkat atau tidak. Penelitian dinyatakan berakhir jika hasil analisis data menunjukkan pengingkatan yang signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu 70% (22 siswa) dari 32 siswa klas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur terampil berbicara berdasarkan aspek kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata. HASIL DAN PEMBAHASAN Peningkatan Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Cerpen Melalui Pendekatan Pragmatik Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di saat prasiklus menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan latihan dalam menulis pengalaman yang paling mengesankan, kemudian menceritakannya di depan kelas. Proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan kurang bermanfaat bagi siswa. Siswa cenderung bercanda dan melakukan aktivitas di luar konteks pembelajaran. Selain itu, minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ini menjadi sangat minim sehingga berakibat tujuan pembelajaran tidak tercapai. Dalam pembelajaran menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif dibutuhkan strategi yang tepat agar siswa dapat lebih berani berbicara. Pada siklus I, merupakan tahap penyampaian materi dan memberikan contoh pengalaman pribadi yang mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif. Setelah memberikan contoh, guru menjelaskan hal-hal yang menarik dari contoh yang telah disampaikan. Dalam kegiatan inti juga, guru
4 326, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 mengajukan kepada siswa untuk menanggapi hal-hal yang menarik dari contoh pengalaman yang ada di LKS. Setelah selesai menyampaikan materi dan memberikan contoh, pada tahap ini, guru menyimpulkan materi pelajaran dan memberikan tugas untuk menulis sebuah pengalaman pribadi yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif. Berdasarkan tabel 1 diperoleh data jumlah skor untuk setiap aspek penilaian kemampuan berbicara yaitu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif diperoleh: jumlah skor dengan (1) aspek kelancaran berbicara 433, (2) aspek pilihan kata (diksi) dengan jumlah skor 410, (3)aspek struktur kalimat dengan jumlah skor 423, (4) aspek kelogisan (penalaran) dengan jumlah skor 447 dan (5) aspek kontak mata diperoleh skor 413 dengan jumlah skor keseluruhan Maka dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif tanpa menggunakan metode pendekatan pragmatik adalah normal. Berdasarkan kategori kemampuan siswa, angka ini masih berada pada skala normal. 1. Kemampuan siswa kategori tinggi sebanyak 6 orang dengan jumlah persentase 18,7% x 100 = 18,7 2. Kemampuan siswa kategori normal sebanyak 23 orang dengan jumlah persentase 71,9% x 100 = 71,9 3. Kemampuan siswa kategori rendah sebanyak 3 orang dengan jumlah persentase 9,4% x 100 = 9,4 Pada siklus II, penulis menggunakan media audio untuk lebih meningkatkan kegiatan atau proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih berminat, lebih memperhatikan dan lebih aktif dari siklus I. Hasil dari penggunaan media audio ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara yaitu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif. Berdasarkan tabel 2 diperoleh data jumlah skor untuk setiap aspek penilaian kemampuan berbicara yaitu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif diperoleh: jumlah skor dengan aspek kelancaran berbicara 535, aspek pilihan kata (diksi) dengan jumlah skor 456, aspek struktur kalimat dengan jumlah skor 474, aspek kelogisan (penalaran) dengan jumlah skor 494 dan aspek kontak mata diperoleh skor 525 dengan jumlah skor keseluruhan Maka dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif dengan menggunakan metode pendekatan pragmatik adalah tinggi. Berdasaran kategori kemampuan siswa, angka ini sudah berada skala tinggi. Dengan tabel 2 juga dapat dirincikan: a) Kemampuan siswa kategori tinggi sebanyak 6 orang dengan jumlah persentase 78,1% x 100 = 78,1 b) Kemampuan siswa kategori normal sebanyak 23 orang dengan jumlah persentase 21,9% x 100 = 21,9
5 Fitriani, Penggunaan Pendekatan Pragmatik, 327 Tabel 1. Analisis Keterampilan Berbicara (Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan dengan Menggunakan Pilihan Kata dan Kalimat Efektif) sebelum Menggunakan Pendekatan Pragmatik. Nama Aspek Yang Dinilai Nilai Akhir Kategori Penilaian No Siswa Jumlah ,7 Normal ,2 Normal ,2 Normal ,4 Normal ,5 Rendah ,8 Rendah ,2 Normal ,0 Normal ,6 Tinggi ,7 Tinggi ,0 Normal ,5 Tinggi ,5 Rendah ,8 Normal ,7 Normal ,0 Normal ,0 Normal ,5 Tinggi ,9 Normal ,9 Normal ,2 Normal ,0 Normal ,4 Normal ,0 Normal ,1 Normal ,7 Tinggi ,0 Normal ,4 Normal ,3 Normal ,0 Normal ,4 Normal ,0 Tinggi Jumlah ,6 Rata-rata 13,5 12,8 13, ,9 66,4 6,64
6 328, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 Tabel 2. Analisis Keterampilan Berbicara (Menceritakan Pengalaman yang Paling Mengesankan dengan Menggunakan Pilihan Kata dan Kalimat Efektif) dengan Menggunakan Pendekatan Pragmatik. No Nama Aspek Yang Dinilai Nilai Kategori Jumlah Siswa Akhir Penilaian ,3 Normal ,0 Tinggi ,0 Normal ,5 Tinggi ,6 Tinggi ,4 Normal ,8 Tinggi ,1 Tinggi ,8 Tinggi ,1 Tinggi ,0 Tinggi ,8 Tinggi ,0 Normal ,5 Tinggi ,3 Tinggi ,8 Tinggi ,8 Tinggi ,2 Tinggi ,0 Tinggi ,1 Normal ,2 Tinggi ,9 Tinggi ,0 Tinggi ,0 Normal ,6 Tinggi ,3 Tinggi ,5 Tinggi ,3 Normal ,8 Tinggi ,9 Tinggi ,9 Tinggi ,4 Tinggi Jumlah ,4 Rata-rata 16,7 14,3 14,8 15,4 16,4 77,6 7,76 Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa keterampilan berbicara dalam menceritakan pengalaman pribadi dengan menggunakan kata (diksi) dan kalimat yang efektif dengan menggunakan
7 Fitriani, Penggunaan Pendekatan Pragmatik, 329 metode pendekatan pragmatik dapat dikategorikan dengan nilai tinggi. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa upaya meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan pendekatan pragmatik pada siswa kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus selanjutnya sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berbicara tanpa dan dengan Penggunaan Pendekatan Pragmatik pada Masing-Masing Siklus. Kemampuan Individual Ratarata No Siklus Tinggi Sedang Rendah Ket Siswa Pembelajaran tanpa penggunaan pendekatan ,4 Normal pragmatik (Siklus I) 2 Pembelajaran dengan penggunaan pendekatan pragmatik (Siklus II) ,6 Tinggi PEMBAHASAN Peningkatan siswa dalam keterampilan berbicara terutama dalam pelajaran menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan dengan menggunakan kata (diksi) dan kalimat yang efektif tampak setelah diadakan tindakan pada setiap siklus. Dengan membandingkan sebelum hingga akhir penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pragmatik dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam berbicara. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Teknik Bermain Peran bagi Siswa Kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima Tahun oleh Wirman Valkinz. Dalam penelitian ini dilakukan dua tindakan, yaitu tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Dalam setiap tindakan dilakukan dua kali pertemuan, setiap pertemuan selama 2x35 menit. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan teknik bermain peran yang diterapkan belum dipahami siswa, sehingga perlu dirancang lagi tindakan siklus II. Rancangan pembelajaran dengan menggunakan teknik bermain peran pada tindakan siklus II ini dapat diketahui keterampilan siswa dalam berbicara meningkat. Dalam siklus II keterlibatan guru pada kegiatan pembelajaran di kelas dikurangi mengingat siswa yang diajar mulai terbiasa Guru hanya menyiapkan skenario dialog untuk tiap kelompok dalam kelas itu. Hasil rekapitulasi nilai evaluasi produk akhir dalam siklus II menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan pada seluruh siswa pada tingkat akademik kemampuan rendah sampai tingkat akademik kemampuan tinggi. Berdasarkan uraian di atas dan temuan penelitian dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN 2 Ngali kecamatan Belo Kabupaten Bima. Peningkatan tersebut terdapat pada aspek proses dan hasil pembelajaran. Proses meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan teknik bermain peran, baik tindakan siklus I maupun siklus
8 330, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 II dilaksanakan dalam tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dalam pembelajaran. Metode dan media yang digunakan pada penelitian di atas berbeda dengan metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. Meskipun demikian, hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam berbicara. Hal ini berarti bahwa metode apapun yang digunakan dalam pembelajaran di kelas memungkinkan guru lebih memiliki kreativitas dan inovasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pendekatan pragmatik dirasakan sangat relevan pada saat sekarang karena mendukung program pemerintah dalam menumbuhkan dan meningkatkan karakter kebangsaan terutama karakter jujur dan mensyukuri apa yang telah dianugrahkan Tuhan kepada mereka (PermendikbudNomor 68 Tahun 2013). Dengan demikian, pendekatan pragmatik mampu menjawab tuntutan kurikulum baik pada saat sekarang maupun pada saat yang akan datang. Pendekatan pragmatik baik digunakan karena (1) pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa dan guru, (2) siswa lebih aktif dan kreatif, (3) emosional siswa lebih tergali 4) mengurangi hal-hal yang bersifat verbalistik dan abstrak, (5) menimbulkan respon positif dari siswa yang lamban atau kurang cakap, dan (6) guru lebih dimudahkan dengan pemilihan bahan ajar seperti audio dan ilustrasi yang dekat dengan kehidupan siswa. Walaupun pendekatan pragmatik baik digunakan, namun ada beberapa DAFTAR RUJUKAN Chaniago, Sam Mukhtar; Mukti U.S, Maidar Arsyad Pragmatik. Jakarta: Universitas Terbuka. kelemahan yang perlu diperhatikan. Kelemahan tersebut adalah (1) tidak semua siswa memiliki kesiapan mental untuk mengungkapkan ide yang sesuai dengan ilustrasi yang diberikan guru, (2) tidak semua guru bersedia mengenali minat dan emosional siswa, dan (3) tidak ada interaksi antar siswa karena siswa disibukkan untuk menceritakan pengalamannya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, simpulan penelitian ini adalah, penggunaan pendekatan pragmatik dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada sisea kelas VII SMP Negeri Satap 6 Tanjung Jabung Timur dan dinilai meningkat. Penggunaan pendekatan pragmatik dalam meningkatkan keterampilan berbicara terlihat pada kemampuan individu siswa dari kemampuan tinggi 18,7% pada siklus I menjadi 78,1% pada siklus II. Peningkatan kemampuan kelompok siswa dari IPK 66,4 dengan kategori normal menjadi 77,6 dengan kategori tinggi pada siklus II. Saran Berdasarkan simpulan di atas, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP, agar dalam pembelajaran berbicara khususnya menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan dengan penggunaan pendekatan pragmatik karena telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Djamarah, Syaiful Bahri & Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halliday, M.A.K Language as Social Semiotic: Towards a General Sociolinguistics Theo-
9 Fitriani, Penggunaan Pendekatan Pragmatik, 331 ry. In Adam Makkai & Valerie Becker Makkai (eds), The First LACUS Forum. Columbia, South Carolina: Hornbeam Press Hariwijaya, dkk Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Yogyakarta. Kridalaksana, Harimurti (Ed.) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kusnandar Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Leech, Geoffrey N Prinsip-prinsip Pragmatik. Terjemahan M.D.D. Oka. Jakarta: UI Press. Lubis, Hamid Hasan Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa Maksun Metode Penelitian Bahasa. Mataram: Raja Wali Pers. Tarigan, Henry Guntur Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN 2010-2011 Jenep Hanapiah Suwadi Abstrak: Salah satu tujuan Mata Pelajaran
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1 1 SD Negeri 1 Pandean Trenggalek Email: 1 yamini@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa yang baik perlu dimiliki dan dipelajari oleh setiap orang. Kemampuan yang harus dimiliki siswa melalui pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
Lebih terperinciRANGKUMAN NASKAH INOVASI METODE PEMBELAJARAN
RANGKUMAN NASKAH INOVASI METODE PEMBELAJARAN METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN ABSTRAK
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR
Lebih terperinciOleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan
Lebih terperinciMETODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN
METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN ABSTRAK Secara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS III SD N 181/VII GURUH BARU II.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS III SD N 181/VII GURUH BARU II Oleh Sarminah ABSTRAK Kata Kunci : Kemampuan menulis kalimat sederhana,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER Vivien Fidiawati 6 Abstrak. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN TESIS
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Widiharto NIM : S200070130 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK Anita Ayu Budiastuti 1), Jenny IS Poerwanti 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang dituangkan dalam bentuk nilai dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran
Lebih terperinciKata Kunci: keterampilan bercerita, media film kartun, metode talking stick.
Peningkatan Keterampilan Bercerita Menggunakan Media Film Kartun dengan Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas VII SMP Ulul Albab Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Muhammad Farhan Abdurrahman Program
Lebih terperinciMETODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN
METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI METODE KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN Dipresentasikan dalam Lomba Inovasi Pembelajaran yang diselenggarakan oleh
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu
Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan sesamanya. Kegiatan berkomunikasi merupakan
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2
Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai suatu tujuan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melaksanakan penelitian diperlukan cara kerja tertentu agar dapat terkumpul
Lebih terperinciOleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marsini * Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini
48 BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING (Bermain Peran) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DALAM BAHASA ARAB A. Deskripsi Setting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Keterampilan
Lebih terperinciOleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dani Kristanto Program
Lebih terperinciOleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 KALIWIRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Liana Sulistiana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VB SD Negeri 03 Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB
Lebih terperinciPeningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge
Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia
Lebih terperinciAhmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PENGALAMAN MENGESANKAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO KENANGAN BAGI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TOROH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Nurhamid Guru Mapel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1..1Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi bertujuan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry Ratna Arifin Djana, Amran Rede, dan Marungkil Pasaribu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS CERITA PENDEK SECARA LISAN MELALUI MEDIA PAPERCRAFT DAN TEKNIK URAI KEJADIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS CERITA PENDEK SECARA LISAN MELALUI MEDIA PAPERCRAFT DAN TEKNIK URAI KEJADIAN Tika Fitri Nurul Huda dan Rahayu Pristiwati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang menjadikan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia demi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, kemajuan suatu bangsa
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO
PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO 58 Jumiatih MTs Negeri Model Palopo Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Kelas VI SDN 2 Galumpang Dalam Bercerita Melalui Metode Diskusi
Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas VI SDN 2 Galumpang Dalam Bercerita Melalui Metode Diskusi Riswan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK
Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Metode Simulasi Dikelas VI Sekolah Dasar Negeri 29 Saok Laweh Kec. Kubung Kab. Solok PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu eksak yang menjadi dasar perkembangan segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam tatanan kehidupan manusia.
Lebih terperinciOleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS X SMK WIDYA KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Muhammad
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati
PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK Widayati Kepala SDN Kepuharum Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto Email: waidayatiwidayati260@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN NO. 106/I MUARA TEMBESI OLEH: MARLISA NIM :
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung Efi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Ratna Maulidia Fitriana Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada kemajuan suatu daerah bahkan bangsa. Kualitas pendidikan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Bahmid Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciDesi Rusnita SDN 08 Kepahiang
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Nur Adi Ningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak
181 BAB V PENUTUP Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak dalam Keluarga Multikiultural dengan Pola Asuh Otoritatif ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah mendukung kepemilikan kompetensi tamatan Sekolah Dasar yang memiliki pengetahuan, nilai,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN Iman Ponco Ariyanto Coolcoco45@yahoo.com Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan sistem pendidikan di Indonesia berdampak pada penyusunan kurikulum yang menjadi landasan pengajaran dan penyusunan materi ajar di Indonesia. Semakin sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Lebih terperinciPenerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio
Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Hijria.H.Aliakir, Muh. Tahir, dan Saharudin Barsandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi sosial. Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan pembicara dapat
Lebih terperinciBAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan
29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu berbahasa dan bersastra. Pada kurikulum
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN
1.370 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN THE ENHANCEMENT OF WRITING POETRY
Lebih terperinciBAB II KURIKULUM, PRAGMATIK, DAN APLIKASINYA
1 BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan untuk meningkatkan keampuan siswa dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciEndang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM
DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya arus globalisasi menuntut semua aspek kehidupan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangannya, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinci