Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley. dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley. dan"

Transkripsi

1 Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network Jaringan Pendukung Kesehatan dan Keselamatan Kerja Maquiladora Juni, 2000 Jakarta, Indonesia

2 UCAPAN TERIMAKASIH Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja ini disusun oleh Labor Ocupational Health Program (LOHP) di University of California at Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network (Maquiladora Support Network). Bahan-bahan baru diadaptasi atau disusun oleh Diane Bush, Garrett Brown, Melody Kemp, Dara O Rouke dan Betty Szudy. LOHP dan Maquiladora Support Network mengucapkan terimakasih pada berbagai organisasi atas publikasipublikasinya yang telah digunakan untuk menyusun dokumen ini, antara lain : International Labor Office (Kantor Pekerja Internasional), Paper Allied Trade Employee (PACE) Union (serikat pekerja industri kertas), Cal-OSHA, New England Training Consortium, Southwest Network for Economic and Environmental Justice (jaringan keadilan ekonomi dan lingkungan), dan California Public Health Foundation (Yayasan Kesehatan Masyarakat California). Proyek pemberdayaan ini didanai oleh Yayasan Mac Arthur. International Labor Right Fund (Dana Pekerja Internasional) turut mendanai reproduksi dokumen ini untuk digunakan pada pelatihan Juni INFORMASI PEMESANAN Kopi tambahan dari dokumen ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Versi bahasa Inggris diterjemahkan kebahasa Indonesia dengan kerjasama dengan Lembaga Informasi Perburuhan Semarak (LIPS). Pelatih dipersilahkan membuat fotokopi dari dokumen ini seperlunya untuk kepentingan pelatihan nirlaba dengan menyebutkan LOHP, Maquiladora Support Network dan LIPS sebagai sumbernya. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Inggris, hubungi : LOHP (USA-510) Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Indonesia, hubungi LIPS di (0251)

3 Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia Juni 2000 Bagian 1 : Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya hal. 3 Bagian 2 : Bahan Kimia Berbahaya hal. 25 Bagian 3 : Kebisingan hal. 41 Bagian 4 : Ergonomi hal. 51 Bagian 5 : Peralatan Pelindung Pribadi hal. 68 Bagian 6 : Penanggulangan Bahaya dan Situasi Darurat hal. 80 Bagian 7 : Bahaya Terhadap Alat Reproduksi hal. 124 Bagian 8 : Stress/Pelecehan hal. 131 Bagian 9 : Hak-hak Pekerja hal. 144 Bagian 10 : Cara-cara Mengumpulkan Informasi hal. 154 Bagian 11 : Pemecahan Masalah dan Tindak Lanjut hal. 172 Bagian 12 : Memberi Pelajaran kepada Pekerja Lain hal

4 Bahaya di Tempat Kerja Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai anda, baik secara fisik maupun mental. Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung. Contoh : benda-benda panas dan lantai yang licin Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan tubuh. Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam katagori diatas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat. Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulang-ulang. 3

5 TABEL BAHAYA DI TEMPAT KERJA Tabel ini adalah contoh dari tabel bahaya di tempat kerja yang telah lengkap. Tiap tabel akan tampak berbeda tergantung dari peserta di tiap kelompok dan kasus bahaya yang mereka hadapi dalam pekerjaan. BAHAN KIMIA BERBAHAYA ANCAMAN BAHAYA LAINNYA BAHAYA TERHADAP KESELAMATAN Pelarut / pembersih Asam / bahan yang menyebabkan iritasi Debu (asbes, silika, kayu) Logam berat (timah hitam, arsenik, air raksa) Polusi udara Pestisida Resin Kebisingan Radiasi Gerakan yang berulangulang Posisi tubuh yang tidak nyaman Panas / dingin Penyakit menular Stress / pelecehan Beban kerja / irama kerja Listrik Kebakaran / ledakan Mesin-mesin pelindung Mengangkat bendabenda yang berat tanpa Pengaturan tempat kerja (berantakan, penyimpanan barang yang tidak baik) Kendaraan bermotor 4

6 Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja Aktivitas utama dalam mengevaluasi bahaya di tempat kerja adalah : A. Pengamatan di lokasi kepada proses produksi dan cara kerja B. Wawancara dengan perkerja dan supervisor C. Survai terhadap lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja D. Penelaahan terdahap dokumen yang diperlukan dari perusahaan E. Pengukuran dan monitor terhadap efek bahaya bagi pekerja F. Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada dan/atau merekomendasikan petunjuk mengenai batas-batas yang harus diikuti untuk meningkatkan keselamatan kerja A. Pengamatan di Lokasi Hal penting yang harus diingat dalam melakukan pengamatan kerja adalah : Mengerti proses produksi dari awal hingga akhir Mengamati seluruh tahap kerja untuk setiap operasi beberapa kali untuk dapat mengerti bagaimana pekerjaan dilakukan Mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul secara langsung atau dapat menimbulkan gangguan kesehatan segera dan yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan secara bertahap (kronis) Mendokumentasikan semua pengamatan yang dilakukan menggunakan : Daftar tertulis Menuliskan model dan nomor seri dari peralatan Mengukur peralatan yang ada dan membuat denah lingkungan kerja Mengambil foto terhadap bagian tertentu dan lingkungan sekitarnya 5

7 B. Wawancara dengan Pekerja Hal penting yang perlu diingat dalam mewawancara pekerja adalah : Berbicara dengan sedikitnya tiga atau empat pekerja pada tiap daerah kerja sehingga lebih banyak informasi bisa didapat, dan juga agar tidak ada pekerja yang disalahkan atau ditandai oleh perusahaan karena berbicara kepada inspektor Berbicara dengan supervisor dan pekerja untuk mengetahui apakah perusahaan mengetahui masalah yang ada dan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut Berbicara dengan bagian perawatan dan teknisi pabrik yang biasanya mengetahui proses dan peralatan dengan baik dan mengerti masalah yang terjadi Berbicara dengan staf bagian kesehatan yang biasanya mengetahui jenis luka atau penyakit yang biasanya diderita oleh para pekerja Berbicara dengan dewan kesehatan dan keselamatan kerja (jika ada) atau koordinator kesehatan dan keselamatan kerja C. Survey Tertulis Melakukan survey tertulis di tempat kerja biasanya amat berguna. Ada tiga jenis survey yang dapat dilakukan, yakni : 1. Survey terhadap pekerja untuk mempelajari jenis luka atau penyakit yang biasa diderita, siapa-siapa saja yang terluka atau sakit, dan pelatihan dan peralatan pelindung yang diperoleh oleh perkerja; 2. Survey terhadap peralatan pabrik untuk mempelajari jenis mesin yang digunakan, bagaimana perawatan peralatan tersebut, dan sistem perlindungan yang dipasang atau tidak dipasang pada peralatan tersebut 3. Survey terhadap lingkungan kerja untuk mengetahui berapa pekerja yang bekerja di tempat itu, mempelajari proses kerja 6

8 dan peralatan yang digunakan, serta potensi bahaya yang ada di lingkungan tersebut. D. Penelaahan terhadap Dokumen Sebagai bagian dari inspeksi tempat kerja, perusahaan harus diminta untuk memperlihatkan dokumen yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat tersebut. Dokumen tersebut antara lain : Catatan terhadap luka dan penyakit pekerja, di seluruh pabrik dan tiap bagian (apabila catatan untuk tiap bagian tersedia), dari bagian SDM dan klinik kesehatan Catatan penyelidikan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan, atau kebocoran bahan kimia Notulen dari rapat dewan kesehatan dan keselamatan kerja Catatan dari inspeksi yang dilakukan auditor pemerintah Catatan dari inspeksi yang dilakukan oleh auditor dari perusahaan asuransi E. Pengukuran dan Monitor terhadap Pekerja Inspektur pabrik (dari pemerintah, perusahaan asuransi, atau dari perusahaan itu sendiri) mungkin tidak melakukan kesehatan industri (higiene) ketika menginspeksi pabrik. Seharusnya, perusahaan melakukan hal ini untuk mengetahui tingkat bahaya yang dihadapi oleh pekerja dan untuk mengontrol bahaya yang ada. Disini, amat penting untuk mengetahui bagaimana monitoring harus dilakukan dan apa arti dari hasil yang didapat. Ada dua jenis monitoring yang dapat dilakukan, yakni : 1) Pengukuran seketika terhadap efek pada pekerja ketika tes dilaksanakan; 7

9 2) Pengukuran terhadap efek pada pekerja selama shift (8 jam, 10 jam, 12 jam, atau berapapun lamanya shift kerja) Pengukuran seketika dilakukan dengan peralatan yang langsung dapat dibaca (direct-reading instrument). Pengukuran selama shift dilakukan menggunakan berbagai macam pengukur kualitas udara dan peralatan lainnya. Contoh dari peralatan monitor tersebut antara lain : Bahaya Peralatan pengukuran seketika Perlatan pengukuran selama shift Kimia Tabung detektor; pengukur gas, pengukur uap Pompa udara, berbagai macam tabung dan filter Kebisingan Pengukur tingkat suara Dosimeter Panas Pengukur WBGT Ventilasi Tabung asap, berbagai macam pengukur arus udara Evaluasi terhadap bahaya kimia di udara cukup rumit dan memerlukan orang yang terlatih dalam melakukan monitoring sehingga hasilnya betulbetul menyatakan tingkat bahaya kimia yang dihadapi pekerja. Namun demikian, monitor seperti ini dapat dilakukan dan merupakan tanggung jawab dari perusahaan untuk mengetahui bahaya yang dihadapi pekerjanya dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan harus menggunakan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk melakukan monitoring sesuai dengan ketentuan pemerintah dan pratek kesehatan industri. 8

10 F. Hal-hal penting dalam memonitor kesehatan industri : Semua jenis bahan kimia (gas, uap, cairan, padat, asap) dapat dimonitor Setiap bahan kimia mempunyai metoda monitoring tersendiri yang memerlukan peralatan khusus tidak semua bahan kimia dapat dimonitor dengan cara yang sama; Perlatan yang dipakai untuk mengukur tingkat bahan kimia harus dikalibrasi dan dirawat dengan baik Contoh dapat diambil dari bererapa variasi waktu : contoh jangka pendek (15 menit) dan contoh selama shift (8 jam atau lebih) Berbagai macam contoh dapat diambil, diantaranya : Contoh dari lingkungan yang diambil dari dari satu area atau workstation Contoh dari daerah pernapasan pribadi yang diambil dari alat yang dipakai oleh pekerja Strategi lain dari pengambilan contoh dapat dilakukan, diantaranya : Contoh acak dari semua bagian kerja dan operasi Contoh dari jenis pekerjaan atau operasi yang dianggap terburuk dari seluruh bagian. 9

11 Ambang Batasan Bahaya bagi Buruh Semua hasil monitor dari monitoring, kimia, kebisingan, radiasi atau panas, akan berupa angka-angka. Angka ini akan dibandingkan dengan batasan bahaya bagi pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah, asosiasi profesional atau organisasi sejenis yang lain. Tingkat bahaya dalam bekerja ini didesain untuk memberi batasa sehingga sebagian besar pekerja tidak akan mengalami gangguan kesehatan dari kebisingan, zat kimia, dll. Jika hasil monitoring menunjukkan angka yang lebih tinggi dari batas yang ditentukan, kemungkinan besar para pekerja yang bersangkutan akan mengalami gangguan kesehatan. Lembaga-lembaga yang buat batasan tersebut mengakui bahwa tidak semua pekerja akan terlindungi dari bahaya. Pekerja yang lebih sensitif terhadap bahan kimia tertentu akan cenderung untuk mengalami gangguan kesehatan bahkan jika batas bahaya yang dihadapinya masih dibawah standar yang ada. Batasan bahaya dalam bekerja ini akan berubah bersama waktu, biasanya menjadi lebih kecil karena penelitan baru menunjukan bahwa gangguan kesehatan dapat terjadi pada tingkat yang lebih rendah dari batasan yang ada. Batasan bahaya bagi pekerja juga ditetapkan selama 8 jam sehari, 40 jam seminggu dan lama kerja tahun. Jika jam kerja lebih panjang dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka batasan bahaya tersebut akan lebih rendah perlindungan terhadap pekerja harus lebih banyak dilakukan. Selain itu batasan tersebut hanya dibuat untuk pengaruh satu zat kimia, sehingga apabila pekerja tersebut harus menghadapi lebih dari satu macam zat kimia, maka batasan yang lebih rendah harus diberikan padanya. Batasan bahaya bagi pekerja tidak dibuat untuk semua jenis zat kimia yang ada di dunia. Ratusan zat kimia baru ditemukan dan digunakan ditempat kerja tiap tahunnya. Sehingga, batasan bahaya bagi pekerja bukanlah batasan mutlak antara daerah aman dan bahaya. Batasan ini hanyalah petunjuk bagaimana perusahaan harus mengontrol bahaya yang dihadapi pekerjanya dan memberikan metoda untuk menilai apakah bahaya yang terukur pada monitoring akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi kebanyakan pekerjanya. 10

12 Adalah penting untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat bahaya dari bahan kimia yang dihadapi pekerja dan membandingkannya dengan batasan bahaya yang ada. Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan. Unit yang digunakan adalah parts of chemical per million part of air (ppm) yakni bagian dari zat kimia per sejuta bagian udara, atau milligram of chemical per cubic meter of air (mg/m3) yakni miligram dari zat kimia per kubik meter udara. Nama zat kimia Batas jangka pendek* Batas selama shift** Batas atas*** Komentar Aseton 1000 ppm Arsenik inorganik Etil asetat 750 ppm 3000 ppm 0,01 mg/m3 400 ppm Menyebabkan kanker Timah hitam 0,05 mg/m3 Metil etil 300 ppm 200 ppm keton Bahaya terhadap sistem reproduksi Metilen klorida 125 ppm 25 ppm Menyebabkan kanker Toluena 150 ppm 50 ppm 500 ppm Bahaya terhadap sistem reproduksi; bahaya terhadap kulit Toluena diisosianat (TDI) 0,02 ppm 0,005 ppm 0,02 ppm Bahaya terhadap sistem pernapasan *biasanya selama 15 menit **sekitar 8 jam ***batas maksimum yang tidak boleh dilewati selama shift 11

13 Mengevaluasi Laporan Monitoring Dalam mengevaluasi laporan monitoring kesehatan industri dari perusahaan, konsultan kesehatan industri, atau auditor lainnya harus menanyakan pernyatan berikut : Bahaya apa saja yang telah dimonitor? Apakah perlatan yang digunakan sudah benar dan sudah dikalibrasi? Apakah waktu yang dipakai untuk mengambil contoh sudah cukup untuk mencakup seluruh kemungkinan yang dihadapi pekerja? Apakah semua pekerja yang dianggap mengidap resiko (dari semua bagian dan shift) sudah termasuk dalam pengambilan contoh? Apakah laboratorium yang digunakan untuk menganalisa hasil monitor kompeten? Apakah hasil monitor dibawah atau diatas batasan bahaya dalam bekerja? Faktor-faktor Kunci 1) Adalah mungkin dan perlu untuk mengevaluasi bahaya di tempat kerja dengan menggunakan beberapa metoda, termasuk industrial hygiene monitoring. 2) Dokumentasi dari bahaya yang ada amatlah penting. 3) Adalah mungkin untuk membandingkan hasil dari industrial hygiene monitoring dengan batasan bahaya dalam bekerja menentukan tingkat resiko kesehatan bagi pekerja. 12

14 Mengendalikan Bahaya Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada belum diidentifikasi dan dievaluasi. Berbagai metoda untuk melindungi pekerja atau pengendalian bahaya telah diciptakan. Ada tiga jenis pengendalian, yakni : 1. Pengendalian Teknik 2. Pengendalian Administratif 3. Peralatan Pelindung Pekerja Semua tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi prioritas harus diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda pengendalian yang lain diaplikasikan. Pengendalian adminitratif dan peralatan pelindung pekerja sebaiknya tidak diaplikasikan sebelum pengendalian teknik dicoba, atau jika pengendalian teknik tidak mungkin dilakukan. Perlu diingat bahwa yang terbaik untuk melindungi pekerja adalah : Kendalikan bahaya yang ada, dan bukan pekerja 13

15 1. Pengendalian Teknik Pengendalian teknik adalah pengendalian yang terbaik karena menghilangkan bahaya yang ada atau menghilangkan kemungkinan bahaya tersebut mengenai pekerja. Sasaran dari pengendalian teknik adalah bahaya yang ada secara langsung, dan efektifitasnya tidak tergantung pada perilaku pekerja. Yang termasuk dalam jenis pengendalian teknik adalah metoda untuk : Mendesain kembali proses produksi, seperti dengan : Mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor listrik untuk menghilangkan polusi asap Memasang peralatan pengisi pada mesin untuk melindungi tangan Menggunakan metoda basah untuk mengurangi tingkat debu Mekanisasi proses produksi, seperti menggunakan ban berjalan untuk menghilangkan debu yang terjadi pada proses penyendokan Menggunakan produk yang lebih aman, seperti dengan : Menggunakan bahan kimia yang tidak beracun, tidak berdebu, atau tidak mudah terbakar; Mengganti peralatan lama dengan peralatan baru yang menggunakan sistem pelindung; Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dari proses, seperti dengan : Memasang penutup pada peralatan yang menggeluarkan bunyi yang keras, Membangun ruang pengendali dimana pekerja terlindung dari kebisingan, panas, atau asap beracun; 14

16 Memasang ventilasi buangan lokal (local exhaust ventilation), yakni sistem ventilasi yang secara langsung dipasang pada tangki bahan kimia, meja las, dan tempat kerja untuk menyedot racun pada udara secara langsung. Keuntungan dari pengendalian teknik adalah dapat menghilangkan bahaya secara total, atau menghilangkan kemungkinan pekerja terkena bahaya. Namun demikian ada beberapa kerugian atau masalah pada pengendalian teknik. Yaitu : Biaya dari pengendalian teknik mungkin amat mahal dan menyulikan pengusaha kecil untuk mengaplikasikannya; Kemampuan teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk menanggulangi semua jenis bahaya yang ada; Penutupan atau isolasi terhadap bahaya tidak menghilangan bahaya secara total, pekerja masih mungkin terkena bahaya apabila terjadi kecelakaan atau kebocoran; Penggantian penggunaan bahan kimia atau mesin mungkin dapat menyebabkan jenis bahaya baru; Sistem ventilasi harus dirawat dan dites secara periodik untuk tetap bekerja dengan efektif. 15

17 Rekomendasi Laju Udara Minimum untuk Sistem Ventilasi Buangan Lokal Kondisi polutan Masuk ke udara tenang tanpa kecepatan Masuk ke udara tenang dengan kecepatan rendah Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi dengan kecepatan tinggi Contoh Penguapan dari tangki; sistem pelumas; dll Penyemprot, pengisi container; ban berjalan dengan kecepatan rendah; pengelasan; penyepuhan; pengawetan Cat semprot; pengisian drum; pengisian ban berjalan; alat penghancur Mesin pengamplas; pengaduk Laju Udara yang Direkomendasikan* Batas Batas Bawah** Atas*** *Laju udara diukur dalam satuan kaki per menit **Batas bawah berlaku jika : Udara di ruangan dapat mengalir dengan baik Polutan mempunyai kadar racun yang rendah Volume polutan relatif rendah ***Batas atas berlaku jika : Aliran udara diruangan banyak mengalami gangguan Polutan mempunyai kadar racun yang tinggi Volume polutan cukup besar Untuk ruang lokal kecil yang terisolasi 16

18 2. Pengendalian Administratif Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung, tetapi dugunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan bahaya. Untuk menjadi efektif, pengendaliaan administratif bergantung pada perilaku manusia. Yang termasuk dalam pengendalian administratif antara lain : Ο Menggilir tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahaya dengan pekerjaan yang tidak berbahaya, sehingga waktu kontak dengan bahaya dapat dikurangi; Ο Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan bahaya; Ο Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan jadwalkan pekerjaan yang membuat suhu naik dikerjakan malam hari ketika suhu ruangan lebih rendah; Ο Bersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk mengurangi terjadinya kebakaran dan kecelakaan; untuk melindungi peralatan; untuk mencegah akumulasi bahan beracun; Ο Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti memberi tempat bagi pekerja untuk mencuci muka dan tangan sebelum makan dan minum, melarang makan dan minum di tempat kerja, memberi tempat agar pekerja dapat mandi setelah shift dan meninggalkan pakaian kotor di tempat kerja Ο Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri Ο Memberikan jumlah istirahat yang cukup Ada beberapa kerugian atau masalah dengan pengendalian administratif, yakni : Bahaya yang ada tidak hilang, hanya waktu kontak antara pekerja dengan bahaya dikurangi. Penggiliran tempat kerja mengurangi waktu kontak seorang pekerja dengan bahaya, namun juga menambah jumlah pekerja yang berhubungan dengan bahaya. Seperti 17

19 pada proses-proses lain yang melibatkan tindakan manusia, kesalahan manusia dapat terjadi dan menyebabkan bahaya 3. Peralatan Pelindung Pekerja Penggunaan peralatan pelindung pekerja adalah sistem pengendalian bahaya yang paling lemah. Peralatan pelindung digunakan sebagai cara terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat. Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan menempatkan penghalang antara pekerja dengan bahaya. Banyak faktor yang yang dapat mengurangi efektifitas dari peralatan pelindung. Efektifitas sistem ini juga amat bergantung dari perilaku pekerja. Peralatan pelindung yang ada dapat melindungi kepala, telinga, pernapasan (melalui mulut dan hidung), tangan, kaki, dan tubuh. Contoh dari peralatan tersebut ini yaitu : 18

20 Kekurangan peralatan pelindung pekerja sebagai pengendali bahaya diantaranya : Kebanyakan dari peralatan pelindung yang tersedia didesain untuk ukuran pekerja di Kanada, Eropa, dan Amerika Serikat, sehingga mungkin tidak pas bgai pekerja di Asia; Perlatan tersebut dibuat secara khusus hanya untuk jenis bahaya tertentu; Peralatan tersebut harus digunakan dengan benar, sering diinspeksi dan dirawat sehingga selalu dalam kondisi baik; Beberapa jenis peralatan, seperti alat pernapasan dengan filter dan sarung tangan harus sering diganti agar tetap efektif; Beberapa jenis peralatan menciptakan masalah baru seperti panas bagi pemakai, mengurangi daya penglihatan dan pendengaran, mengurangi kemampuan tangan dalam mencengkam, tidak nyaman dan tidak praktis untuk dipakai. Tanpa peralatan yang tepat, pelatihan yang memadai, penyimpanan, dan perawatan yang baik, aplikasi perlatan pelindung pekerja tidak akan efektif dalam mengendalikan bahaya. 19

21 Mengevaluasi Ancaman Lingkungan Polusi dan ancaman terhadap kesehatan dari lingkungan terjadi diluar dan didalam pabrik. Seringkali masyarakat menderita masalah serius karena polusi pabrik. Acap kali pula, pekerja tinggal di daerah dekat pabrik. Sehingga amat penting untuk mengevaluasi ancaman lingkungan dan efeknya di luar pabrik. Hal ini bisa dilakukan dengan : Mengenali sumber polusi utama dari pabrik termasuk air buangan, sampah padat, dan udara yang tercemar dan lokasi dimana sumbersumber polusi tersebut dibuang ke lingkungan; Memperkirakan jenis dan tingkar polusi. Perkiraan kasar dapat dibuat dengan mendokumentasikan bahan yang masuk ke pabrik (seperti bahan mentah, energy, air, dll) dan menganalisa proses manufaktur; Mengukur tingkat polusi dan membandingkannya dengan ambang batas yang diperbolehkan; Mengidentifikasi efeknya pada kesehatan manusia dan lingkungan; Mewawancara anggota masyarakat Membantu anggota masyarakat dalam mendokumentasikan efek kesehatan dan lingkungan dengan menggunakan pengalaman pribadi. Mengevaluasi dan mendesakkan perubahan proses yang ada untuk mengurangi polusi; Membangun program pengambilan contoh dan pengawasan lingkungan untuk dilakukan pemerintah dan diawasi oleh masyarakat. Cara sederhana untuk memonitor dan mendokumentasikan masalah polusi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mendukung kampanye terhadap anti-polusi, dan memperkuat tuntutan komunitas untuk pengawasan polusi yang lebih ketat dari pemerintah. Dibawah ini adalah petunjuk bagi masyarakat untuk secara sistematis : Mendokumentasikan waktu melihat polusi (seperti perubahan warna dari sumber air minum, debu yang menempel pada daun, dll), mencium polusi (bau yang memualkan), atau mendengar pulosi suara dari pabrik; Mendokumentasikan waktu seseorang terkena penyakit dari polusi (pusing, mual, mata merah, dll); 20

22 Anggota masyarakat harus melaporkan tanggal, waktu, dan gambaran yang jelas mengenai polusi dan akibatnya pada Catatan Polusi. Anggota masyarakat juga harus mendokumentasikan waktu mereka mengajukan pengaduan ke lembaga pemerintah atau pihak perusahaan, dan ketika mereka mendapatkan tanggapan. Masyarakat dapat menugaskan seorang anggotanya sebagai pengawas, yang diberi pelatihan agar mengetahui apa yang dilihat dan diciumnya. Pelatihan yang diberikan misalnya dengan memberitahu bahwa bau seperti telur busuk kemungkinan adalah emisi sulfur dioxida. Contoh dari catatan polusi masyarakat seperti yang dapat dibaca pada halaman berikut. 21

23 Contoh dari Catatan Polusi Masyarakat Catat semua pengalaman dengan polusi di lingkungan anda. Catat kejadian spesifik dari polusi yang anda lihat (seperti air yang berwarna atau asap), bau (seperti bau yang memualkan), perasaan (melalui gangguan kesehatan), atau dengar (seperti polusi bunyi). Buatlah catatan seteliti mungkin mengenai kejadian dan waktu terjadinya. Juga buatlah catatan jika anda menghubungi petugas pemerintah, LSM, pers, atau pihak perusahaan. Tanggal Waktu Apa yang anda alami? Apa yang anda lakukan? Nomor telepon yang terkait : Lembaga pemerintah : Perusahaan : LSM : TV : Radio : 22

24 MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Masyarakat perlu mengenali lebih dahulu jenis polusi yang paling berbahaya atau yang akan menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan yang serius. Setelah masalah diidentifikasi, urutan dari strategi pengendalian polusi adalah sama dengan pengendalian bahaya di tempat kerja, yakni : pencegahan, pengurangan, penggunaan kembali, penanggulangan, pembuangan. Lebih jelasnya : 1. Prioritas utama adalah mencegah polusi sebelum terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan merubah desain proses produksi, mengganti bahan yang dipakai (seperti menggunakan lem berdasar air) atau merubah desain produk itu sendiri untuk menghilangkan bahan berbahaya. Jika sumber polusi tidak bisa dihilangkan seluruhnya, kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. 2. Prioritas kedua adalah untuk menggunakan kembali semua sampah didalam proses produksi (seperti dengan menggunakan sistem pengolah pelarut sehingga bisa dipakai kembali) dan dengan menggunakan perusahaan pengolah (diluar pabrik). 3. Prioritas ketiga adalah menanggulangi buangan dari proses produksi sehingga masyarakat dan pekerja terlindungi dari polusi (seperti dengan cara netralisasi, stabilisasi, pengendapan, dll) 4. Strategi terakhir, yang hanya dilakukan setelah ketiga hal lainnya diimplementasikan adalah membuat tempat penyimpanan buangan yang baik. Bahan-bahan yang harus dikendalikan : Bahan yang mengandung efek asam; Bahan yang tidak dapat diuraikan secara alami; Bahan yang terakumulasi secara bilogis; Bahan yang bisa berubah menjadi senyawa yang kadar racunnya tinggi; 23

25 Butir-Butir Penting 1) Bahaya di tempat kerja dapat dikendalikan oleh salah satu metoda atau kombinasi dari beberapa metoda. 2) Metoda pengendalian bahaya yang paling efektif adalah dengan pengendalian teknik seperi re-desain, penggantian, penutupan dan isolasi, dan ventilasi. 3) Aplikasi dari peralatan pelindung pekerja adalah metoda yang terlemah dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir. 24

26 Lembaran fakta BAHAN KIMIA DAN KESEHATAN ANDA Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan batuk yang terlalu sering, rasa ngantuk, penyakit kulit, atau gangguan kesehatan lainnya yang anda rasa berhubungan dengan pekerjaan. Bagaimana untuk mengetahui apakah saya berhubungan dengan bahan kimia berbahaya di tempat kerja? Pertanyaan dibawah ini dibuat untuk membantu mengetahui bahan kimia berbahaya apa saja yang ada di tempat kerja : 1. Bahan kimia apa saja yang saya gunakan di tempat kerja? Beberapa jenis bahan kimia mengandung racun. Periksa label pada bahan kimia yang anda gunakan. 2. Bagaimana bahan kimia tersebut digunakan? Cara menggunakan bahan kimia dapat menentukan apakah bahan tersebut akan mempengaruhi tubuh. Beberapa proses jauh lebih berbahaya dari yang lain. Contohnya kemungkinan pekerja untuk menghirup suatu bahan kimia lebih besar bila suatu bahan tersebut dipanaskan atau diamplas. Bahan kimia beracun tidak akan mempengaruhi anda jika tidak masuk ke dalam tubuh. Bahan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh jika dihirup, secara tidak sengaja tertelan, atau tersentuh kulit. 3. Bagaimana menentukan kadar racun dari suatu bahan kimia, dan berapa banyak dari bahan masuk ke dalam tubuh kita? Bahan kimia mempunyai kadar racun yang berlainan. Apabila anda hanya berhubungan dengan sejumlah kecil bahan yang racunnya rendah, anda tidak akan sakit. Sementara beberapa bahan kimia akan dapat meracuni anda kendati anda hanya berhubungan dengan sejumlah kecil bahan tersebut. 25

27 Lembaran fakta BAGAIMANA BAHAN KIMIA DAPAT MASUK KE DALAM TUBUH? Bahan kimia harus masuk ke dalam tubuh untuk dapat mempengaruhi kesehatan. Ada tiga cara bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh, yakni: 1. HIDUNG Menghirup gas kimia, uap, atau debu di udara 2. KULIT Bahan kimia dapat terserap melalui kulit termasuk mata 3. MULUT Menghirup atau menelan bahan kimia yang jatuh ke dalam makanan, minuman, rokok, janggut, atau tangan Apabila bahan kimia masuk ke dalam tubuh, dia akan masuk ke dalam peredaran darah, dan mencapai organ-organ tubuh. 26

28 Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang Efek dari bahan kimia beracun terhadap tubuh dapat terjadi dalam jangka pendek (akut) ataupun jangka panjang (kronis). Efek yang akut tampak seketika setelah anda keracunan bahan kimia. Efeknya ada yang ringan, seperti gatal-gatal di hidung atau tenggorokan atau berat seperti kerusakan mata atau pingsan karena menghirup asap beracun. Gangguan kesehatan dari efek yang kronis timbul bertahun-tahun kemudian. Efek ini biasanya ditimbulkan oleh kontak dengan bahan berbahaya dalam waktu yang lama. Efeknya biasanya permanen. Beberapa jenis bahan kimia menyebabkan efek yang akut dan kronis sekaligus. Contohnya, menghirup uap pelarut akan menyebabkan kantuk seketika. Jika seseorang menghirup uap pelarut tersebut dalam waktu yang lama (beberapa tahun) dapat mengakibatkan rusaknya hati. 27

29 BAGAIMANA BAHAN KIMIA MEMPENGARUHI TUBUH ANDA? 28

30 Bagimana pengaruh bahan kimia terhadap tubuh anda Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh bahan kimia atau kondisi di tempat kerja Gejala KEPALA Pusing, kantuk MATA Merah, berair, gatal, rasa lelah HIDUNG & TENGGOROKAN Bersin-bersin, batuk, radang tenggorokan DADA & PARU-PARU Asma, batuk, sesak napas, kanker paru-paru PERUT Mual, muntah, sakit perut KULIT Merah, kering, gatal, kanker kulit SYARAF Tegang, emosi, lesu, tremor ALAT REPRODUKSI Untuk pria : mengurangi jumlah sperma, merusak sperma Untuk wanita : merusak siklus menstruasi, keguguran, merusak sel telur atau bayi dalam kandungan Penyebab Pelarut, cat, ozon, asap (termasuk rokok) Asap, gas dan uap, debu, radiasi utraviolet, cat, cairan pembersih Asap, ozon, pelarut, debu, cat, cairan pembersih Debu logam, debu, asap, pelarut, cat, cairan pembersih Debu logam, pelarut, cat, menghirup timbal dalam waktu lama Pelarut, radiasi, chrominum, nikel, detergen dan cairan pembersih, cat Berhubungan dengan pelarut atau timbal dalam waktu lama, Timbal, toluena dan pelarut lainnya, radiasi, etil oxida 29

31 Dosis : Apa yang Mempengaruhi Resiko? Faktor yang menentukan apakah pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia akan sakit Contoh 1. Kadar racun dari bahan kimia Semakin beracun suatu bahan, semakin besar kemungkinan gangguan kesehatan, bahkan untuk dosis kecil. Metil alkohol, yang dapat menyebabkan kebutaan, lebih beracun dibandingkan dengan etil alkohol, yang digunakan untuk minuman beralkohol. Metilen klorida adalah pelarut yang lebih beracun dibandingkan dengan etil klorida dan aseton. 2. Jumlah bahan kimia yang terkontak dengan pekerja (di udara, atau tersentuh kulit atau mulut) 3. Berapa lama pekerja berhubungan dengan bahan kimia tersebut Aseton adalah pelarut yang juga dipakai sebagai penghilang cat kuku. Dalam jumlah besar, zat ini dapat membahayakan pekerja. Seseorang mungkin menggunakan bahan kimia yang sama selama setengah jam sehari, sedangkan yang lainnya selama 8 jam sehari. Juga seseorang mungkin mengerjakan hal tersebut selama sebulan, sementara yang lain selama 20 tahun. 30

32 Faktor yang menentukan apakah pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia akan sakit 4. Bagaimana proses masuknya bahan kimia ke dalam tubuh 5. Faktor individu (keturunan, ukuran tubuh, umur, perokok atau bukan, peminum atau bukan, alergi, pengaruh bahan kimia lain) Contoh Beberapa jenis bahan kimia seperti pestisida paration sangat beracun dan dapat masuk ke tubuh melalui kulit, pernapasan, atau saluran pencernaan. Sementara asbes paling berbahaya jika terhirup. Misalnya, sebuah rumah menggunakan asbes sebagai insulasi, namun asbes tersebut tidak diganggu dan menjadi debu di udara, dia tidak akan menyebabkan sakit. Timbal lebih berbahaya pada anak kecil dibandingkan pada orang dewasa karena efeknya pada pertumbuhan otak dan syaraf. Apabila dua orang bekerja dengan asbes dan salah satunya perokok, maka si perokok lebih mudah terkena kanker paru-paru dibanding yang lain. 31

33 Efek dari Campuran Bahan-bahan Kimia Resiko sakit menjadi lebih besar jika seseorang berhubungan dengan lebih dari satu jenis bahan kimia. Ada kemungkinan terjadi interaksi antara bahan-bahan tersebut. Dua macam bahan kimia akan membuat efek yang lebih besar dibanding salah satunya. Hal ini dinamakan sinergi. Contohnya : Pekerja yang menggunakan asbes mempunyai resiko kanker paru-paru 5 kali lebih besar dibandingkan orang rata-rata. Perokok mempunyai resiko kanker paru-paru 10 kali lebih besar dibandingkan dengan orang rata-rata. Perokok yang bekerja yang menggunakan asbestor mempunyai resiko kanker paru-paru 50 kali dibandingkan orang rata-rata. 32

34 Belajar Lebih Banyak tentang Bahan-bahan Kimia Hak untuk tahu tentang bahaya kimia adalah masalah yang penting bagi pekerja dan masyarakat. Di Amerika Serikat, pekerja dan serikat pekerja menggolkan hukum tentang hak untuk mengetahui tentang bahan kimia pada tahun 1985, yang disebut Standar Komukasi Bahan Berbahaya, yang juga disebut peraturan hak untuk tahu. Di Indonesia, departemen tenaga kerja mengharuskan perusahaan untuk mempunyai Lembar Data tentang Keselamatan Bahan. (lihat referensi untuk salinan peraturan ini) Hukum untuk mendapatkan informasi tentang bahan kimia bervariasi di seluruh dunia. Beberapa produsen kelas dunia memberi pekerjanya informasi tentang bahan-bahan kimia yang dipakai, sementara yang lainya tidak. Pekerja dan masyarakat punya tiga cara untuk mendapatkan informasi mengenai bahan kimia di tempat kerja, yakni : Label dari bahan tersebut Lembar Data tentang Keselamatan Bahan Pelatihan 33

35 Label Bahan Kimia Apa yang diinformasikan label bahan kimia? Dibawah peraturan hak untuk tahu, label dari pemasok hanya perlu mencantumkan informasi : 1. Identitas produk, seperti nama dagang bahan tersebut 2. Peringatan bahaya termasuk jenis bahaya apa yang ditimbulkannya (contohnya : dapat merusak paru-paru atau ginjal) 3. Nama dan alamat dari pembuat Beberapa label mungkin menyertakan informasi tambahan, menggunakan kata-kata awas atau berbahaya bila terhirup NATRIUM HIDROKSIDA SODA API RACUN! BERBAHAYA! DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR MEMATIKAN JIKA TERHIRUP Jangan terkena mata, kulit, atau pakaian. Hindari menghirup debunya. Simpan di tempat rapat. Gunakan ventilasi yang cukup. Cuci tangan setelah bekerja. EFEK JIKA TERLALU BANYAK KONTAK : Jika termakan akan menyebabkan gatal atau luka di mulut. Jika tersentuh kulit atau mata akan menyebabkan gatal atau luka parah. PERTOLONGAN PERTAMA : Jika tertelan, jangan dipaksakan muntah; jika penderita sadar, beri banyak minum. Diikuti dengan minum cuka encer, sari buah, atau putih telur yang dicampur air. Jika tersentuh, segera basuh mata atau kulit dengan air selama 15 menit, sambil melepaskan baju dan sepatu yang terkena. Cuci pakaian tersebut sebelum digunakan kembali. CAS NO.[ ] 34

36 Apa yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia? Banyak informasi yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia, yakni : Apa yang harus dilakukan jika bahan kimia tersebut tertumpah Bagaimana menyimpannya dengan aman Bagaimana melindungi diri sendiri dari efek yang membahayakan kesehatan Ingat : Semua produk kimia di tempat kerja seharusnya mempunyai label. Jika bahan tersebut dituangkan ke tempat yang lebih kecil dan dibawa ke bagian lain, bahan tersebut harus diberi label. 35

37 Lembar Data Keselamatan Bahan Lembaran ini berisi informasi tentang karakteristik dan tingkat keselamatan dari bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Informasi tersebut biasanya ditulis oleh pemasok atau pembuat bahan kimia. Apa yang bisa saya dapatkan dari lembaran data keselamatan bahan? Lembaran ini dibagi dalam beberapa bagian. Tiap bagian berisi berbagai informasi tentang suatu bahan kimia. Tabel di bawah ini menunjukkan informasi-informasi yang bisa didapat dari lembaran tersebut. Pertanyaan Apa yang dicari Bagian dari lembaran data Siapa yang membuat? Nama perusahaan pembuat Bagian I Bahan apa ini? Apakah bahan ini dapat mengganggu kesehatan? Apakah bahan ini berbahaya? Bagaimana caranya melindungi diri dari efek bahan tersebut? Bagaimana menggunakannya? Dimana bisa didapatkan keterangan lebih lanjut? Daftar isi Siapa yang membuat Efek terhadap tubuh Gejala Bahaya kanker Pertolongan pertama Bahaya kebakaran dan ledakan Bahan-bahan lain yang tidak boleh tercampur dengannya Stabilitas bahan Peralatan pelindung yang harus digunakan Cara mengukur efek Cara menggunakan Penggunaan dan penyimpanan yang aman Prosedur jika tumpah dan kebakaran Cara pembuangan Nama dan nomor telepon Identitas isi Data bahaya terhadap kesehatan Bahaya kebakaran dan ledakan Data reaktivitas Peringatan khusus Cara mengukur Peringatan khusus Prosedur jika tumpah Peringatan untuk penggunaan dan penyimpanan Prosedur jika tumpah Bagian I 36

38 Informasi apa yang harus masuk dalam lembaran data keselamatan bahan? Berdasarkan hukum hak untuk tahu, isi dari lembaran data tersebut diatur. Namun demikian tidak format dari lembaran tersebut tidak diatur. Ada yang berisi 8 bagian, ada pula yang berisi 16 bagian. Adapula lembaran data yang hanya 1 atau 2 lembar, sementara yang lain ada yang sampai 20 lembar. Lembaran data harus berisi : 1. Identitas produk dan daftar isi 2. Sifat kimia dan fisika 3. Peringatan bahaya kebakaran dan ledakan 4. Informasi tentang reaktivitasnya 5. Bahaya terhadap kesehatan : gejala yang timbul, cara masuknya ke dalam tubuh, potensi penyebab kanker 6. Peraturan mengenai batas kontak 7. Cara penggunaan dan penyimpanan yang aman 8. Cara mengukur efek 9. Peralatan pelindung yang harus digunakan 10. Keadaan darurat dan pertolongan pertama 11. Prosedur menghadapi tumpahan dan kebocoran 37

39 Apa yang bisa saya pelajari tentang efek bahan kimia terhadap kesehatan dari lembaran data keselamatan bahan? Informasi dari lembaran data bagian ini termasuk : Bagaimana bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh? Terhirup (pernapasan) Kulit (terserap melalui pori-pori atau merusak kulit) Tertelan (saluran pencernaan) Ganguan kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh bahan kimia tersebut? Akut (efek terjadi seketika setelah kontak dengan bahan kimia) Kronis (efek terlihat setelah bertahun-tahun) Apakah bahan kimia tersebut menyebabkan kanker? Bahan kimia yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Lembaran data seharusnya memberitahu apakah bahan kimia yang ada termasuk karsinogen. Kondisi kesehatan macam apa yang dapat menyebabkan efek bahan kimia tersebut bertambah parah? Sebagai contoh, penderita beberapa jenis gangguan jantung harus menghindari kontak dengan metil klorida dan tri-kloro-metana. 38

40 Batasan dari Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran data keselamatan bahan dapat memberi banyak informasi tentang bahaya bahan-bahan kimia. Bahkan lembaran tersebut mungkin adalah satu-satunya sumber informasi tentang bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Namun demikian, banyak lembaran data keselamatan bahan tidak mencantumkan informasi yang dibutuhkan. Kadang bahasa yang digunakan terlalu teknis dan sulit dimengerti, atau ada juga yang informasinya sudah tidak sesuai lagi atau tidak akurat. Ingat, tidak semua lembaran data keselamatan bahan dibuat sama. Jangan hanya bergantung pada lembaran ini, carilah informasi dari sumber lain juga. Pabrik terdekat atau inspektur tenaga kerja Pemadam kebakaran terdekat Perpustakaan terdekat ITS* DIMANA BISA DIDAPATKAN INFORMASI MENGENAI BAHAN KIMAIA YANG BERBAHAYA Perusahaan ILO Serikat pekerja Pengajar pada universitas terdekat Pabrik kimia * ITS: Serikat Buruh Sektoral Internasional 39

41 Pelatihan Pelatihan yang efektif amatlah penting dalam memberikan informasi mengenai bahan kimia berbahaya. Jika anda bekerja dengan bahan kimia, perusahaan tempat anda bekerja seharusnya memberikan pelatihan mengenai bahan kimia yang dipakai. Pelatihan tersebut harus mencakup : Informasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang dipakai, termasuk efeknya bagi kesehatan; Informasi tentang cara bekerja yang aman dengan bahan kimia tersebut; Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan cara pertolongan pertama; Penggunaan dan perawatan perlatan pelindung yang dibutuhkan; Bagaimana mengindentisikasi apakah alat mengukur efek beroperasi dengan baik; Bagaimana mengartikan label, lembaran data, dan informasi lainnya tentang bahan kimia yang dipakai Pelatihan tersebut amat penting bagi pegawai pemula dan pegawai lama yang harus mendapat kursus penyegaran secara periodik. 40

42 Efek dan Pengendalian Kebisingan Apakah kebisingan? Apakah pembicaraan dengan teman dan keluarga termasuk kebisingan? Apakah musik termasuk kebisingan? Apakah mesin pabrik yang bekerja dengan kecepatan tinggi termasuk kebisingan? Yang membedakan antara musik dengan bunyi pabrik adalah apakah bunyi tersebut diinginkan. Pada kebanyakan kasus musik adalah bunyi yang diinginkan, sedangkan bunyi pabrik adalah bunyi yang tidak diinginkan. Ada beberapa sumber bunyi di tempat kerja. Termasuk mesin-mesin yang mempunyai bagian bergerak dan kontak antara logam; kendaraan bermotor; pompa dan kompresor; saluran udara; dan lain sebagainya. Kendati musik adalah bunyi yang diinginkan dalam intensitas tinggi dapat merusak pendengaran seperti bunyi pabrik. Efek kebisingan terhadap kesehatan tergantung dari kerasnya bunyi dan apakah bunyi tersebut diinginkan atau tidak. 41

43 Seberapa keras suara yang terlalu keras? Cara sederhana untuk menentukan apakah tingkat suara yang ada di tempat kerja terlalu keras adalah : Jika anda harus berteriak atau berbicara keras dari jarak rentangan tangan untuk dapat dimengerti oleh lawan bicara anda Jika telinga anda berdengung jika anda meninggalkan lokasi kerja Jika anda kesulitan menangkap pembicaraan biasa setelah kerja Jika anda merasa pusing atau mengantuk karena kebisingan Jika rekan kerja anda juga memiliki maslah yang sama atau telah diperiksa dokter didiagnosa mengalami gangguan pendengaran 42

44 Efek dari Kebisingan terhadap Kesehatan Kebisingan tingkat tinggi dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada pendengaran. Kebisingan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan : Hilangnya pendengaran, sementara atau permanen Pusing Kantuk Tekanan darah tinggi Tegang dan stress, yang diikuti oleh sakit maag, kesulitan tidur, dan sakit jantung Hilangnya konsentrasi Alarm atau teriakan peringatan tidak terdengar Tingkat kerusakan pada telinga dapat diukur dengan tes pendengaran yang disebut audiogram. Kehilangan pendengaran pada batas suara percakapan manusia (antara 2000 sampai 4000 Hertz) dapat terjadi secara temporer atau permanen. 43

45 Anatomi dari Telinga Telinga manusia terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Tulang berbentuk spiral di bagian dalam telinga disebut cochlea yang dilapisi sel rambut yang halus. Gelombang bunyi dihantarkan dari telinga bagian luar ke telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Di telinga bagian dalam, gelombang tekan menggerakan sel rambut, yang lantas mengirim signal ke otak, melalui jaringan syaraf, tentang suara yang didengar telinga. Kebisingan dengan intensitas tinggi akan merusak sel rambut di bagian dalam telinga dan mengurangi kemampuan telinga untuk mendengar dan menghantarkan informasi ke otak. Jika sel rambut ini rusak, tidak dapat diperbaiki, sehingga kehilangan pendengaran yang terjadi akan permanen. 44

46 Desibel Mengukur Tingkat Kebisingan : Apa itu Desibel? Bunyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, yang mengukur besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang bunyi. Satuan desibel diukur dari 0 hingga 140, atau bunyi terlemah yang manusia masih bisa mendengar hingga tingkat bunyi yang dapat menyebabkan keruskan permanen pada telinga manusia. Kata desibel biasa disingkat db dan mempunyai 3 skala : A, B, dan C. Skala yang terdekat dengan pendengaran manusia adalah skala A atau dba. 45

47 Memantau Tingkat Kebisingan di Tempat Kerja Ada dua macam cara untuk mengukur tingkat kebisingan di tempat kerja Instrumen Pembaca Langsung Instrument pembaca langsung juga disebut meter tingkat suara yang dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan pada saat tertentu. Biasanya alat pengukur ini dipakai untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang tingkat kebisingannya tampak lebih tinggi dari aturan batas maksimum, yakni 85 dba. Dosimeter Personal Dosimeter adalah alat yag dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan yang dialami pekerja selama shiftnya. Alat ini dapat mengukur selama shift 8, 10, 12 jam, atau berapapun lamanya. Dosimeter dipasang pada sabuk pinggag dan sebuah mikrophone kecil dipasang dekat telinga. Dosimeter mengukur jumah bunyi yang didengar pekerja selama shiftnya. Meter tingkat suara dan dosimeter akan memberikan hasil berupa angka yang dapat dibandingkan dengan aturan batas maksimum (85 dba untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu batasnya akan lebih rendah untuk waktu kerja yang lebih lama). Desibel diukur pada skala khusus, yang disebut skala logaritma, dimana setiap penambahn 3 desibel berarti intessitas suara belipat dua. Berarti, peningkatkan dari 90 db ke 93 db berarti suaranya dua kali lebih keras daripada 90 db, peningkatkan dari 90 db ke 96 db berarti suaranya empat kali lebih keras daripada 90 db. Hal penting untuk diingat adalah peningkatan kecil pada desibel berarti peningkatan besar pada kerasnya suara dan makin parahnya kerusakan yang dapat diakibatkannya pada telinga. 46

48 Batas Maksimum Kebisingan di Tempat Kerja Batas maksimum ini dibuat untuk mencegah hilangnya pendengaran pekerja secara permanen. Caranya dengan membatasi jumlah suara yang didengar pekerja selama shiftnya. Di Indonesia, peraturan untuk batas kebisingan untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu adalah 85 desibel (Edaran Mentri Tenaga Kerja No.SE.01/MEN/1978). Jika pekerja menghadapi kebisingan lebih dari 85 dba, waktu kerjanya harus diperpendek. Jika lamanya shift lebih dari 8 jam, maka tingkat kebisingan yang ada harus diturunkan. Tingkat Suara Lamanya shift 82 dba 16 jam 85 dba 8 jam 88 dba 4 jam 91 dba 2 jam 94 dba 1 jam 97 dba 1/2 jam 100 dba 1/4 jam Di Indonesia, perusahaan diminta untuk memonitor semua tempat kerja untuk melihat tingkat kebisingannya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Setelah itu, perusahaan diminta untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kebisingan hingga dibawah 85 dba, atau jika tingkat kebisingan tidak dapat dikurangi hingga batas yang ditentukan, perusahaan harus memberikan pelindung telinga bagi pekerjanya. 47

49 Pendengaran untuk Percakapan Di tempat kerja yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 dba, perusahaan diharuskan untuk membuat program pendengaran untuk percakapan bagi pekerjanya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Program ini menjadwalkan tes audiogram untuk pekerja setiap tahunnya untuk melihat apakah terjadi gangguan pendengaran. Mengendalikan Tingkat Kebisingan Jika tingkat kebisingan diatas 85 dba untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu, hukum mengharuskan perusahaan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang ada. Pengendalian teknik di sumber suara adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi tingkat kebisingan. Yang harus dikendalikan pertamatama adalah sumber suara terkeras. Pengendalian teknik yang dilakukan adalah : Mendesain kembali peralatan untuk mengurangi kecepatan atau benturan dari bagian yang bergerak, memasang peredam pada lubang pemasukan dan pembuangan; mengganti perlatan yang lama dengan peralatan baru yang mempunyai desain lebih baik; Merawat peralatan dengan baik, mengganti bagian yang aus dan memberikan pelumas pada semua bagain bergerak; Mengisolasi peralatan dengan menjauhkannya dari pekerja, atau menutupinya; Memasang peredam getaran dengan menggunakan bantalan karet agar bunyi yang ditimbulkan oleh getaran dan bagian logam dapat dikurangi; dengan mengurangi ketinggian dari tempat barang yang jatuh ke bak atau ban berjalan; Bahan penyerap bunyi dapat digantung di tempat kerja untuk menyerap bunyi di tempat tersebut 48

50 Contoh dari Pengendalian Teknik untuk Kebisingan 49

51 Pengendalian administratif untuk mengurangi efek kebisingan adalah dengan menggilir pekerja yang bekerja di tempat dengan kebisingan tinggi dan memberikan pelatihan bagi pekerja tentang bahaya kebisingan dan cara-cara mengurangi efeknya seperti pemakaian pelindung telinga. Peralatan pelindung untuk mengurangi kebisingan seperti penyumbat telinga dan pelindung telinga. Seperti juga cara lain di metoda jenis ini, efektivitasnya tergantung pada dipakainya peralatan yang tepat untuk tingkat bunyi yang ada, pemakaian dan perawatan peralatan yang baik. Harus diingat bahwa dengan metoda ini, kebisingan tetap ada, dan peralatan peindung, jika dipakai dengan benar, hanya sekedar mengurangi jumlah suara yang masuk ke dalam telinga. Beberapa pengguna peralatan pelindung telinga mengalami infeksi telinga yang cukup serius yang pada akhirnya merusak pendengaran mereka. Jadi pekerja harus melaporkan semua gangguan kesehatan yang timbul karena pemakaian peralatan. Butir-butir Penting 1) Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja menyebabkan gangguan kesehatan 2) Tingkat kebisingan dapat diukur dengan akurat, dan perusahaan diharuskan untuk melakukannya 3) Tingkat kebisingan dapat dikurangi dengan berbagai cara, dan pengusaha diharuskan menguranginya jika tingkat kebisingan di tempat kerjanya lebih dari 85 dba untuk shift selama 8 jam. 50

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9 Keselamatan Penanganan Bahan Kimia Kuliah 9 Bahan Kimia & Kesehatan Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka

Lebih terperinci

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi : No. kuesioner KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KARYAWAN PABRIK KARET TENTANG POLUSI UDARA DI DALAM RUANGAN PABRIK DAN KELUHAN KESEHATAN DI PABRIK KARET KEBUN LIMAU MUNGKUR PTPN II TANJUNG

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3 1 dari 7 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Tanggal terbit Ditetapkan, Direktur RS. Dedy Jaya Brebes PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR dr. Irma Yurita 1. Identifikasi bahaya B3 (Bahan Berbahaya dan

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah Material Safety Data Sheet Gliserin Mentah Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Gliserin Mentah Identifikasi Perusahaan : Campuran Gliserin dan Asam Lemak Ester Alamat : Tradeasia

Lebih terperinci

Alat Pelindung Diri Kuliah 8

Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration i i Personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Imidacloprid 10% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kimida 10 WP Nama Kimia : (E)-1-(6-chloro-3-pyridylmethyl)-N-nitroimidazolidin-2-

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Lambda-cyhalothrin 25 g/l : Taekwando 25 EC : (S)-α-cyano-3-phenoxybenzyl

Lebih terperinci

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11 Proteksi Bahaya Kebakaran Kuliah 11 Penanggulangan Bahaya Kebakaran Beberapa kebakaran pabrik yang menewaskan pekerja di China dalam 10 th Tahun Tempat Perusahaan Meninggal 1991 Cina Pabrik jas hujan 72

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM Peredaran bahan kimia semakin hari semakin pesat, hal ini disamping memberikan manfaat yang besar juga dapat menimbulkan masalah yang tak kalah besar terhadap manusia terutama

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Fipronil 50 g/l : Ken-Pronil 50 SC : 5-amino-1-(2, 6-dichloro-4-(trifluoromethyl)phenyl)-4-

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Material Safety Data Sheet Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International

Lebih terperinci

Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)

Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) asia, asia panel, pr omat, eterpan, intumex, asia pacific, chi na, fire protec tion, fiber c ement, panel, mor tar, eter nit, eterni t asia panel, Promat, Promatech, Pr omatect Fax: Diterbitkan Tanggal:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam percobaan ini mengunakan metoda spektrometri yang pengukuran secara kuantitatif. Namun percobaan ini tidak jauh berbeda dengan percobaan sebelumnya karena percobaan

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA 1417031006 Tabel Bahan Kimia Berbahaya No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan 1 Natrium Peroxide Oksidasi Korosif 2 Acrylamide 3 Sodium Hidroxide Korosif 4 Napthalene

Lebih terperinci

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Glufosinate ammonium 150 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kenbast 150 SL Nama Kimia : ammonium 4-(hydroxyl(methyl)

Lebih terperinci

Lembar data keselamatan

Lembar data keselamatan PT. International Paint Indonesia Lembar data keselamatan CBL549 INTERLAC 549 SIGNAL GREEN No Versi 1 Tanggal revisi 11/27/13 1. Identifikasi produk dan perusahaan 1.1. Pengidentifikasi produk INTERLAC

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja

Lebih terperinci

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara

Lebih terperinci

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax. Jl. Raya Merak Km. 7 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Telp. (0254) 570-42, Fax. (0254) 57-458 0 April 2007 7 November 204 PAGE OF 6 BAGIAN- : IDENTIFIKASI PERUSAHAAN DAN PRODUK KIMIA Nama produk Kimia :

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Glyphosate Isopropylammonium 490 g/l : Kenfosat 490 SL : N-(fosfonometil)

Lebih terperinci

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara Bencana kabut asap yang menimpa saudara kita di Sumatera dan Kalimantan sungguh mengkhawatirkan. Selain merusak kualitas udara, juga membahayakan kesehatan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN

Lebih terperinci

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI Penerapan Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang mengandung risiko tinggi dan yang memerlukan

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Alpha-Cypermethrin 100 g/l Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Ken-Fas 100 EC Nama Kimia : (S)-α-cyano-3-phenoxy

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1985 T E N T A N G KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMAKAIAN ASBES

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1985 T E N T A N G KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMAKAIAN ASBES PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : T E N T A N G KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMAKAIAN ASBES MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa industri asbes semakin

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo Material Safety Data Sheet Resin Pinus Oleo Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Resin Pinus Oleo Sinonim : Pinus Resin Turpentin Identifikasi Perusahaan : Tradeasia International

Lebih terperinci

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax. Jl. Raya Merak Km. 7 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Telp. (0254) 570-42, Fax. (0254) 57-458 0 April 2007 7 November 204 PAGE OF 6 BAGIAN- : IDENTIFIKASI PERUSAHAAN DAN PRODUK KIMIA Nama produk Kimia :

Lebih terperinci

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN Area Renovasi : Tanggal pemantauan : KELAS III N O KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN 1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi

Lebih terperinci

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL Metanol adalah bentuk paling sederhana dari alkohol yang biasa digunakan sebagai pelarut di industri dan sebagai bahan tambahan dari etanol dalam proses denaturasi

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Judul Resume

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : 2,4-D Dimethyl ammonium 865 g/l : Ken-Amine 865 SL : 2, 4-dichlorophenoxy

Lebih terperinci

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PROSEDUR TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1. TUJUAN & PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik,

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,

Lebih terperinci

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( ) AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan (121411048) Widya Fiqra (121411061) Yulia Endah Permata (121411062) Pengertian Reaksi Terhadap Zat Lain AlCl₃ Kegunaan dan Manfaat MSDS Proses Pembuatan KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3) MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 3 A. PERSPEKTIF Pekerjaan jasa

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA 1. Temperatur Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya utk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

Lebih terperinci

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

MSDS (SAVETY DATA SHEET) MSDS (SAVETY DATA SHEET) ARCA SOLVENT BASE 1. Produk dan nama perusahaan Arca Solvent Base Series Nama perusahaan: PT. RAJAWALI HIYOTO Jl. Industri II / 8 Lewigajah-Cimahi Bandung Tel : 62-22-6032344,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN Tanggal Revisi 02.07.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan baku kosmetik Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

DAFTAR LAMPIRAN SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 87/M-IND/PER/9/2009 TENTANG SISTEM HARMONISASI GLOBAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,

Lebih terperinci

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Laboratorium Terpadu. Pedoman ini juga disediakan untuk menjaga

Lebih terperinci

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan PESTISIDA 1. Pengertian Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1973, tentang Pengawasan atas Peredaran dan Penggunaan Pestisida yang dimaksud dengan Pestisida adalah sebagai berikut: Semua zat kimia

Lebih terperinci

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang Nama Kimia : Paraquat Dichloride 276 g/l : Ken-Tec 276 SL : 1, 1 -dimethyl-4,

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Magnapearl Exterior CFS 3103 Penggunaan: Colorants for industrial use Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet

Material Safety Data Sheet 0 1 0 Health 1 Fire 0 Reactivity 0 Nama: Calcium sulfate Rumus Kimia: BaSO4 Material Safety Data Sheet Calcium Sulfate MSDS Bagian 1: Identifikasi Produk Personal Protection E Bagian 2: Identifikasi Bahaya

Lebih terperinci

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA Penjelasan gambar Zat aktif + pencampur Pestisida Sebagian besar pestisida digunakan di pertanian,perkebunan tetapi bisa digunakan di rumah tangga Kegunaan : - Mencegah

Lebih terperinci

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 #7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001

Lebih terperinci

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK KIMIA DAN PERUSAHAAN Nama Produk : Mancozeb 80% Pengidentifikasi Produk / Nama Dagang : Kencozeb 80 WP Nama Kimia : Manganese etylenebis (dithiocarbamate)(polymeric)

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA DI RUMAH

BAHAN KIMIA DI RUMAH BAHAN KIMIA DI RUMAH Bahan kimia tidak terdapat di tempat kerja saja, tetapi terdapat juga dalam barang-barang yang kita pakai sehari-hari, di antaranya: 1. PEWANGI RUANGAN. Mungkin mengandung formaldehyde

Lebih terperinci

SAFETY DATA SHEET. MSDS #: 394 Tanggal Revisi: 15/03 BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK

SAFETY DATA SHEET. MSDS #: 394 Tanggal Revisi: 15/03 BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK IDENTITAS (Nama Dagang): SINONIM: Ampelas berkaca Aluminium Oksida Batu ampelas, Alumina keras, dressing stick, batu kaca, batu cetak, batu poles, batu kasar, atau batu gerinda

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN Formalin Formalin merupakan larutan 40 % formaldehid, termasuk golongan senyawa aldehid atau alkanal, yang mengandung satu atom karbon.

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. PSM/AGR-KBN/10 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 07 Mei 2012 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 8 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/8 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan ULTRADUR B 2550 NATURAL POLYBUTYLENE TEREPHTHALATE Penggunaan: Polimer Perusahaan: PT BASF Indonesia DBS Bank Tower,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa proses pembuatan kaos

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 Created on: 30.08.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Penggunaan khusus Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49 6151 72-0 Nomor telepon

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan Nama Produk : Alpha-Pinene Formula Kimia Alamat : C10H16 : Tradeasia International PTE LTD 133 Cecil Street #

Lebih terperinci

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia Dengan semakin meluasnya kawasan pemukiman penduduk, semakin meningkatnya produk industri rumah tangga, serta semakin berkembangnya Kawasan

Lebih terperinci

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan

Lebih terperinci

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi dapat menyebabkan polusi udara. Banyak kota di seluruh dunia sekarang menghadapi masalah pencemaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah

Lebih terperinci

MSDS NaCl (natrium klorida)

MSDS NaCl (natrium klorida) MSDS NaCl (natrium klorida) Sifat fisika dan sifat kimia - Keadaan fisik : Bubuk kristal padat - Bau : sedikit - Rasanya : garam/asin - Berat molekul : 58,33 g/mol - Warna : putih - Titik didih : 1413

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN LEMBARAN DATA KESELAMATAN 1. Produk kimia dan identifikasi perusahaan Nama produk Identifikasi lain Code Produksi SWC-2 Pemasok Olympus Alamat 48 Woerd Ave. Waltham, MA 02453, Amerika Serikat Telepon +1

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENTANG PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Nomor : 384 / KPTS / M / 2004 Tanggal : 18 Oktober 2004

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN Tanggal Revisi 31.05.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan pelapis untuk proses PVD (physical vapour deposition) Perusahaan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut

Lebih terperinci

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas RAMBASAN 400 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air dan dapat ditranslokasikan

Lebih terperinci

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 4 A. PPPK Disetiap

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi di bidang industri. Salah satu bidang industri itu adalah industri manufaktur.

Lebih terperinci

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN

No. Responden : KUESIONER PENELITIAN No. Responden : KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA USU PENGENDARA SEPEDA MOTOR DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI MEDAN TAHUN 2011 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan

Lebih terperinci

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran Data Keselamatan Bahan Halaman: 1/6 1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan Dispers* Blue 70-0507 Penggunaan: Pewarna untuk penggunaan industri Perusahaan: PT BASF Indonesia Plaza GRI, 10th &

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006 LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN Tanggal Revisi 06.07.2010 1. Identitas Bahan dan Perusahaan Informasi Produk Penggunaan Bahan / Preparat Bahan pelapis untuk proses PVD (physical vapour deposition) Perusahaan:

Lebih terperinci

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA I. PENDAHULUAN Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang kehidupan secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan campuran beberapa gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitar. Udara juga adalah

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat

Lebih terperinci

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Keterangan: A = Agen (Agent) P = Pejamu (Host) L = Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan protein hewani, ini ditandai dengan peningkatan produksi daging

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan protein hewani, ini ditandai dengan peningkatan produksi daging BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan ayam merupakan salah satu sektor yang penting dalam memenuhi kebutuhan manusia akan protein hewani, ini ditandai dengan peningkatan produksi daging dan telur

Lebih terperinci