BAB I PENDAHULUAN. hlm. 12. hlm Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2000,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. hlm. 12. hlm Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2000,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil alamin. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manakala ajarannya dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan secara konsisten serta konsekuen. Usaha menyebarluaskan Islam dan realisasi terhadap ajarannya yaitu dengan berdakwah. 1 Pada dasarnya dakwah Islam adalah proses penyelenggaraan suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja, baik dengan cara mengajak orang untuk beriman dan menaati Allah SWT. atau memeluk agama Islam dan juga menjalankan amar ma ruf nahi munkar untuk mencapai tujuan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridlai Allah SWT. dan dalam rangka mencapai tujuan, yaitu hidup sejahtera di dunia dan akhirat. 2 Demi tercapainya dakwah Islam yang efektif dan efisien, maka dakwah perlu digeluti dan mendapat perhatian yang serius. Hal ini dimaksudkan demi terwujudnya usaha menyebarluaskan ajaran Islam, baik di kota-kota besar maupun di masyarakat pedesaan. Jika dilihat dari hakekatnya, dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologi) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara manusia pada dataran individu dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan hlm. 12. hlm Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2000, 2 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, CV. Al-Ikhlas, Surabaya, 1983, 1

2 2 dengan menggunakan cara tertentu. 3 Dengan kata lain, dakwah menurut pandangan Islam merupakan suatu usaha menuju ke arah yang lebih baik. Selain itu dakwah bertujuan untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh para aparat dakwah atau penerang agama. 4 Mengingat kondisi ideal tugas dakwah tersebut, sebagai upaya perwujudannya diperlukan kerja sama dengan aspek lain serta perencanaan yang teratur dan terus menerus, hal ini disebabkan oleh kondisi sosial yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman. Dalam menghadapi kendala yang demikian serta untuk tercapainya perwujudan tujuan dakwah yang efektif dan efisien, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan bersama, maka dakwah memerlukan penetapan strategi dakwah. Strategi ini dimaksudkan untuk mengoperasionalkan rencana dakwah dalam menghadapi kendala agar dapat dicapai tujuan dakwah yang efektif. Keadaan ini membuka mata para ulama, para mubalig dan da i untuk tidak menganggap ringan tugas berdakwah, karena tugas itu sangat berat. Untuk itu perlu persatuan dan kesatuan yang kokoh, guna melaksanakan dan melestarikan ajaran agama Islam, serta mengamalkan isi pancasila demi kemajuan dan kejayaan bangsa. Oleh karena itu dalam menyertai perjuangan rakyat Indonesia dalam menegakkan serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang 1945 menjadi suatu Negara yang diridloi Allah Azza wa jalla, perlu perjuangan yang keras dari warga baik pria maupun wanita. Kalau selama ini kita mengetahui bahwa yang sering berjuang demi mewujudkan cita-cita bangsa adalah laki-laki, maka sekarang dengan adanya emansipasi wanita maka wanita juga ikut berkewajiban berjuang demi cita-cita bangsa tersebut. 3 Amrullah Ahmad, (Ed), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, PLP2M, Yogyakarta, 1983, hlm H. M. Arifin, M. Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Bumi Aksara, Jakarta, 1997, hlm. 4.

3 3 Wanita-wanita Islam Indonesia harus punya tekad dan semangat untuk selalu meningkatkan martabatnya dalam kedudukannya sebagai pribadi, istri, ibu, anggota masyarakat dan bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menegakkan Pancasila. Mengingat kondisi yang demikian, didorong pula oleh nurani yang suci dan luhur dari para ulama, akhirnya terbentuklah kedua wadah organisasi dakwah bagi wanita yaitu Muslimat NU dan Aisyiyah. Muslimat NU adalah organisasi wanita yang merupakan badan otonom dari organisasi Nahdlotul Ulama. Berasaskan Islam, menurut faham Ahlussunah wal Jama ah yaitu kaum yang menganut i tiqod sebagaimana i tiqod Nabi Muhammad SAW. dan sahabat-sahabat beliau. 5 Sedangkan Aisyiyah adalah organisasi wanita yang gerakannya berlandaskan Islam bersumber pada al-qur an dan as-sunah Rasul, tujuan gerakannya yaitu terwujudnya masyarakat utama yang diridhai Allah SWT. Gerakannya dilakukan dengan dakwah amar ma ruf nahi munkar. Organisasi Aisyiyah berkeyakinan bahwa Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Tuhan kepada para utusan-nya. agama Islam diyakini sebagai petunjuk hidup dan kehidupan umat manusia sepanjang zaman agar dapat dicapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Gerakan (kinerja) Aisyiyah bertujuan agar ajaran-ajaran Islam yang meliputi aqidah, akhlak dan muamalah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mampu menjadi pendorong dan penopang bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dalam segenap aspeknya. Sebagai organisasi, Aisyiyah merupakan komponen pergerakan Muhammadiyah, yaitu sebagai pelaku dakwah gerakan persyarikatan Muhammadiyah dalam memaksimalkan pembinaan, peningkatan dan pengembangan kualitas segenap sumber daya manusia, terutama kaum wanitanya, bagi penciptaan masyarakat utama. 5 H. Amin Ali, Ahlussunnah wal Jama ah dan Unsur-unsur Pokok Ajarannya, CV. Wicaksana, Semarang, 1980, hlm. 42.

4 4 Dalam menjalankan missi organisasi, Aisyiyah senantiasa bersifat dinamis sejalan dengan tuntutan kondisi dan situasi masyarakat yang senantiasa berkembang pula. Dinamika gerakannya diarahkan secara srtategis untuk menyajikan jawaban yang tepat sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat. 6 Untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah, maka kedua organisasi tersebut memerlukan strategi dakwah dengan membentuk suatu perkumpulan dengan adanya pengajian-pengajian. Pengajian yang dilakukan oleh Muslimat NU, dilakukan setiap satu bulan sekali yang dihadiri oleh pengurus kecamatan, dan pengajian yang dilakukan Aisyiyah dilakukan satu bulan sekali yaitu setiap hari sabtu, minggu terakhir. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif dan berhasil kedua organisasi tersebut. Melihat fenomena di atas, maka dakwah yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut (Muslimat NU dan Aisyiyah) mengenai strategi dakwah yang digunakan untuk tercapainya tujuan dakwah, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lewat Studi Komparatif Mengenai Strategi Dakwah yang diterapkan oleh Muslimat NU dan Aisyiyah yang dalam hal ini penulis khususkan di Kabupaten Tegal. B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul di atas maka akan dijelaskan maksud dari beberapa istilah yang terdapat pada judul di atas yaitu: 1. Studi : Penelitian ilmiah, kajian, telaahan. 7 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan studi adalah penelitian ilmiah yang mengkaji strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal dengan menggunakan metode komparatif. 2. Komparatif : Berkenaan atau berdasarkan perbandingan. 8 6 Shoimah Kastolani, dalam Makalah Dengan Tema Hakekat, Visi dan Missi Aisyiyah, 2000, hlm W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hlm Ibid., hlm. 516

5 5 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan komparatif adalah membandingkan kedua organisasi yaitu Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal 3. Strategi : Suatu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan khusus. 9 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi adalah suatu kebijaksanaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal dalam melaksanakan dakwahnya 4. Dakwah : Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar, sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat Muslimat NU : Badan otonom dari jam iyah Nahdlatul Ulama yang bergerak di kalangan perempuan Aisyiyah : Organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan perempuan. 12 Dari pengertian di atas, perlu ditegaskan bahwa yang ingin dikaji dan diteliti oleh penulis adalah mengenai penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, dengan membandingkan antara keduanya. C. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka dapatlah dirumuskan beberapa permasalahan. Adapun permasalahan itu adalah: 1. Bagaimana strategi dakwah Islamiyah dilihat dari persamaan dan perbedaan Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal? 9 Loc. cit., hlm Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, Wijaya, Jakarta, 1967, hlm Hasil-hasil keputusan konggres XIV Muslimat NU 12 AD/ART Aisyiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta, 1996

6 6 2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Aisyiyah dan Muslimat NU dalam melaksanakan dakwah islamiyah? 3. Sejauhmana relevansi strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah terhadap kondisi sosial kemasyarakatan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui strategi dakwah islamiyah (persamaan dan perbedaan, kekurangan dan kelebihan) Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada dalam melaksanakan dakwah islamiyah yang dihadapi oleh Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. 3. Untuk mengetahui relevansi strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. E. Metode Yang Digunakan Sebagai pegangan dalam penulisan skripsi dan pengolahan data untuk memperoleh hasil yang valid dan qualified, penulis menggunakan beberapa metode dalam penulisan skripsi ini, yaitu: 1. Field Research, yaitu merupakan research yang dilakukan di medan terjadinya gejala. Adapun yang dijadikan alat pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: 1) Metode Observasi Yaitu metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki. 13 Metode ini penulis gunakan untuk mengobservasi langsung guna memperoleh data yang berhubungan dengan situasi umum Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal serta strategi penerapan dakwahnya. 13 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid I, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hlm. 136

7 7 2) Metode Interview Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian. 14 Dalam hal ini penulis akan mewancarai pengurus Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal. 3) Metode Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. 15 Metode ini digunakan untuk meneliti dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian. Adapun data yang diperoleh dengan metode ini adalah data-data tentang sejarah berdirinya, struktur organisasinya dan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh melalui interview. 2. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisa data. Adapun metode analisa data yang penulis gunakan adalah metode kualitatif, sedangkan proses berpikirnya menggunakan metode: a. Metode Induktif, yaitu proses berpikir dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. 16 Dalam hal ini akan diuraikan bagaimana strategi dakwah yang dilakukan kedua organisasi tersebut setelah itu baru dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan, kendalakendala dan relevansi terhadap masyarakat Kabupaten Tegal. 14 Ibid, hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Rineka Ilmu, Jakarta, Cetakan Kesebelas, 1998, hlm Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 42.

8 8 b. Metode Komparatif, yaitu metode yang menggunakan sistem perbandingan antara fakta satu dengan fakta lain untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang lebih sempurna atau mendekati kebenaran. 17 Metode ini penulis gunakan untuk mencari perbandingan antara penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Tegal, sehingga dapat diketahui adanya persamaan dan perbedaan dari penerapan strategi dakwah tersebut. F. Kajian Pustaka Untuk menghindari adanya kesan pengulangan dalam melakukan penelitian ini, agar tidak terjadi pembahasan yang sama dengan peneliti lain, maka penulis perlu menjelaskan adanya topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Sejauh ini penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang studi komparatif terhadap strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat persoalan ini ke dalam skripsi. Adapun beberapa buku, makalah, artikel dan tulisan-tulisan lepas yang penulis jadikan sebagai telaah pustaka belum cukup, oleh karena itu perlu adanya hasil penelitian dengan cara wawancara. Dengan tujuan sebagai rujukan dalam penggarapan penelitian ini dan sebagai langkah tindak lanjut atas permasalahan yang relevan dan untuk membuktikan bahwasanya ini belum ada yang menelaah dan mengkajinya. Penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, namun ada penelitian yang hampir mirip yaitu: 1. Peneliti Akhmad Fudholi, tahun 2001 tentang Studi Komparatif Manajemen Dakwah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama dan Pimpinan 17 Ibid., hlm. 9.

9 9 Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal. 18 Dalam skripsi ini menitikberatkan pada bagaimana manajemen dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Tegal, penelitian ini bersifat lapangan yang difokuskan pada pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian pada manajemen dakwah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Tegal. 2. Peneliti Hikasanti Agustina Fajriyah, tahun 2000 tentang Aktivitas Da iyah Aisyiyah dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keagamaan Masyarakat Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. 19 Dalam skripsi ini menitikberatkan pada aktivitas da inya dalam mensyiarkan dakwahnya melalui pengajian-pengajian yang dilakukan oleh kaum wanita disebut dengan nama Aisyiyah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Aisyiyah di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara antara lain pengaktifan majelis taklim dan melalui pendidikan. Sedangkan pengaruhnya terhadap masyarakat di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara sangat positif, terbukti masyarakat sangat senang dan mengikuti kegiatankegiatan yang diadakan oleh da i-da i Aisyiyah. 3. Peneliti Faiz Amriana, tahun 1993, tentang Kajian Tentang Pengembangan Agama dan Pembinaan umat Islam Himpunan Da iyah Muslimat Fatayat Ulama (HIDMAT) NU Kabupaten Pekalongan. 20 Dalam skripsi ini menitikberatkan pada bagaimana cara-cara mengembangkan agama dan membina umatnya pada kedua organisasi yaitu Fatayat dan Muslimat supaya bersatu dalam melaksanakan tugasnya. 18 Akhmad Fudholi, Studi Komparatif Manajemen Dakwah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, Hikasanti Agustina Fajriyah, Aktivitas Da iyah Aisyiyah dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keagamaan Masyarakat Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, Faiz Amriana, Kajian Tentang Pengembangan Agama dan Pembinaan Umat Islam Himpunan Da iyah Muslimat Fatayat Ulama (HIDMAT) NU Kabupaten Pekalongan, Skripsi, Fakultas Dakwah, Semarang, 1993

10 10 Dalam skripsi ini menitikberatkan tentang bentuk strategi yang diterapkan oleh lembaga dakwah HIDMAT NU Kabupaten Pekalongan mencakup dua sasaran, yakni sasaran pertama adalah intern anggota HIDMAT NU sendiri melalui pengkaderan para da i, sedang sasaran kedua adalah kepada masyarakat umum yang menjadi obyek sasaran penyebaran agama. Praktek dari strategi pengembangan agama dan pembinaan umat yang diterapkan adalah meliputi dakwah bil lisan dan bil hal. Sedangkan maksud dan tujuan pembinaan umat adalah melestarikan nilai-nilai Islam dalam kancah kehidupan masyarakat, merealisasikan ajaran Ahlussunah wal Jama ah dalam kehidupan sehari-hari serta ingin menciptakan kondisi masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang mendapat ridho Allah SWT. Dari ketiga penelitian di atas, yang membedakan dari penelitian yang penulis tawarkan yaitu menelusuri tentang strategi dakwah Aisyiyah dan Muslimat NU dengan menggunakan studi komparatif (membandingkan antara keduanya). Dari telaah yang sudah dilakukan di atas, sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang membahas tentang studi komparatif terhadap strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal. Dalam kajian ini penulis ingin meneliti dan menelaah lebih jauh tentang hal tersebut. G. Kegunaan Penelitian Sedangkan manfaat yang dapat dipetik dari penelitian in adalah: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi para pelaku dakwah khususnya Muslimat NU dan Aisyiyah, baik secara perorangan maupun kelompok dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam lingkungan masyarakat Islam. 2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan, pemahaman dan penghayatan terhadap masalah dakwah.

11 11 H. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keseluruhan isi skripsi ini ke dalam lima bab dan beberapa sub bab sebagai berikut: Bab I Bab II BAB III BAB IV BAB V : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, Penegasan Judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode yang digunakan, kajian pustaka, kegunaan penelitian dan sistematika skripsi. : Berisi tinjauan tentang dakwah dan strategi dakwah Islam, yaitu mengenai tinjauan umum tentang dakwah, pengertian dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, strategi dakwah serta strategi dakwah organisasi Islam di Indonesia : Berisi tentang gambaran umum Kabupaten Tegal dan strategi dakwah Muslimat NU dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, yaitu mengenai kondisi umum Kabupaten Tegal, letak geografis dan kondisi demografis, gambaran umum tentang organisasi Muslimat NU Kabupaten Tegal, sejarah berdirinya, visi, misi dan program dakwah, rencana operasional dan rencana strategi dakwah, sistem pengorganisasian dakwah, bentuk kegiatan dakwah dan pembiayaan dakwah Muslimat NU Kabupaten Tegal, gambaran tentang organisasi Aisyiyah Kabupaten Tegal, sejarah berdirinya, visi, misi dan program dakwah, rencana operasional dan rencana strategi dakwah, sistem pengorganisasian dakwah, bentuk kegiatan dakwah dan pembiayaan dakwah Aisyiyah Kabupaten Tegal. : Bersisi tentang analisis terhadap pelaksanaan strategi dakwah Muslimat NU Kabupaten Tegal dan Aisyiyah Kabupaten Tegal, menjelaskan tentang kesamaan dan perbedaan strategi dakwah, kendala-kendala serta relevansinya. : Berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai rakhmat bagi seluruh alam, Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah organisasi sudah dikenalkan sejak tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Organisasi itu disebut organisasi siswa intra sekolah (OSIS). Di kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Islam Pati merupakan Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM). Rumah Sakit ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum Wr. Wb Assalamualaikum Wr. Wb Ysh. Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah; Ysh. Koordinator Pimpinan Daerah Aisyiyah se-eks Karesidenan Pekalongan; Ysh. Ketua beserta segenap jajaran pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik

BAB I PENDAHULUAN. membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. memiliki prinsip rahmatan lil alamin. Agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan, detail

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan lain sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejarahan, dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-organisasi Islam

BAB I PENDAHULUAN. kesejarahan, dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-organisasi Islam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi Islam di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dipelajari, mengingat bahwa organisasi Islam merupakan representasi dari umat Islam

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH Oleh Suparno Abusina Email : suparnoabusina @gmail.com Disampaikan pada Baytul Arqam Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang, Ahad, 14 Agustus 2016 Pengertian Kepribadian Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi, dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum muslimin untuk meyampaikan, menyeru serta mengajak umat manusia kepada jalan kebenaran dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latang Belakang Masalah Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting

Lebih terperinci

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī munkar berasas Islam bersumber Al-Qur an dan As-Sunnah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal

Lebih terperinci

Lampiran: Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011 No. 06/K-XIV/P5/ I/2011. PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA Surabaya, 16 Januari 2011

Lampiran: Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011 No. 06/K-XIV/P5/ I/2011. PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA Surabaya, 16 Januari 2011 Lampiran: Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011 No. 06/K-XIV/P5/ I/2011 PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA Surabaya, 16 Januari 2011 PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya

Lebih terperinci

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6 MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian yang sangat penting di dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat merupakan aktifitas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia dimuka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan secara berkesinambungan, yang bertujuan akhir untuk mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panti asuhan sebagai penyelenggara usaha kesejahteraan sosial (UKS) menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina anak-anak penyandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 : 204). Dengan melihat pada

BAB I PENDAHULUAN. dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 : 204). Dengan melihat pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dengan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji adalah rukun Islam yang terakhir yang menjadi penyempurna dan penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong mampu tetapi tidak mau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metode

BAB III METODE PENELITIAN. pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metode 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Tahap-Tahap Penelitian Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodelogi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil alamin.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Aqidah Akhlak peserta

Lebih terperinci

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Pengantar Diskusi REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muhammad Purwana PENGERTIAN 1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Lokasi Penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 Surabaya yang letaknya berada di Jl Jemursari II wonocolo Surabaya. Lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian baik jasmani maupun rohani,

Lebih terperinci

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya

Lebih terperinci

SITI MEGAWATI NIM:

SITI MEGAWATI NIM: PROFIL TOKOH AGAMA ISLAM SEBAGAI TAULADAN BAGI MASYARAKAT MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT GAMPONG BLANG SKRIPSI Diajukan Oleh SITI MEGAWATI NIM: 211001355 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO

RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara RAPAT KERJA CABANG MUSLIMAT NU KABUPATEN KULONPROGO 5 Maret 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati, Ì Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kulonprogo,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan Masjid adalah perangkat masyarakat pertama yang didirikan oleh Rasul SAW ketika beliau sampai di Madinah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

RIDWAN NIM:

RIDWAN NIM: URGENSI DAKWAH BIL HAL DALAM MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI PADA MASYARAKAT GAMPONG TUALANG TEUNGOH SKRIPSI Diajukan Oleh RIDWAN NIM: 211001330 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN Skripsi Diajukan Oleh : ANITA Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot

Lebih terperinci

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam, merupakan satu-satunya ajaran agama yang hakekatnya adalah untuk keselamatan umat manusia. Hal ini dibuktikan dalam konteks ajarannya yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa agama yang diakui oleh negara,

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa agama yang diakui oleh negara, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan berbagai komunitas agama. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa agama yang diakui oleh negara, yaitu Hindu, Budha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE 2010-2015 Wates, 2 April 2011 Assalamu alaikum Wr.Wb. Yang Kami Hormati Unsur Muspida Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan me mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah) MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah) disampaikan pada agenda kegiatan Baitul Arqom Pengurus ORMAWA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR'AN (MTQ) TINGKAT NASIONAL KE-XXIII TAHUN

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM BAHAN DISKUSI KELAS MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM Oleh Kelompok 1 Muhammad Arifin (201410070311086); Arista Mutiara Risa (201410070311087) M. Prayogi Anggoro (201410070311089); Paksindra Agustina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT ISLAM INDONESIA DI TORONTO DAN SEKITARNYA (MIIT) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA TORONTO 2007 Revisi 1-2010 Mukadimah "Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-agama kepada ISLAM dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah memiliki kedudukan yang tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting menurut pandangan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena Islam sangat memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini,

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan Islam, perkawinan itu merupakan suatu ibadah, di samping ibadah, perkawinan juga merupakan sunnah Allah dan sunnah Rasul. Sunnah Allah, berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No 13 Tahun 2008. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah

Lebih terperinci

KUASA KHUSUS NONMUSLIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pengadilan Agama Blora ) TESIS

KUASA KHUSUS NONMUSLIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pengadilan Agama Blora ) TESIS KUASA KHUSUS NONMUSLIM DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pengadilan Agama Blora ) TESIS Oleh : SANWAR NIM : R. 100020055 Program Studi : MAGISTER ILMU HUKUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN

PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2005-2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dan Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012 KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012 PENGESAHAN PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR TENTANG LEMBAGA MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT RIJALUL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Menurut Shaleh A. Rasyad (1993:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk mengislamkan umat Islam dan umat lain yang bersentuhan langsung dengan kehidupan dan tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk sikap dan prilaku yang diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk sikap dan prilaku yang diarahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat media komunikasi semakin berkembang, media dan strategi dalam berdakwah juga mengalami kemajuan. Berdakwah saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya hambatan guru fisika dalam mengimplementasikan KTSP,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen) PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan seperlunya. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan 65 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang ada dalam pengumpulan data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan rencana pemecahan bagi persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran Islam hanya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam dunia Islam. Dakwah dan Islam merupakan dua bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam ajaran agama Islam, dikenal adanya Rukun Islam yang lima. Salah satu dari rukun Islam adalah ibadah haji, yang merupakan rukun Islam ke lima. Anjuran untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah Tokoh Masayarakat (mayoritas NU)

PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah Tokoh Masayarakat (mayoritas NU) PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah 1. Bagaimana konsep dakwah minoritas Syĩ ah di Desa Margolinduk Bonang Demak? 2. Apa tujuan dakwah dakwah minoritas Syĩ ah di Desa Margolinduk Bonang Demak? 3. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Sedangkan fungsi penelitian adalah untuk mencarikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada perolehan data asli atau natural conditional. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 89 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian kita dapat menggunakan berbagai macam metode. Metode mana yang akan digunakan tergantung dari tujuan penelitian dan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan Islam adalah proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah BAITUL ARQAM KHUSUS AUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH, 12-13 AGUSTUS 2011 Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah M. Wiharto S.Sy.,S.Pd.I.,M.A Majelis Pendidikan Kader PP.Muhammadiyah

Lebih terperinci