STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA"

Transkripsi

1 STUDI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KELAS X-3 SMA NEGERI 2 PAMEKASAN PADA MATA PELAJARAN FISIKA Khalifatur Rahman Jurusan Fisika PRODI Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang th3kun@ymail.com ABSTRAK KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi muatan lokal (kemampuan siswa dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi kebebasan dalam menentukan indikator pembelajaran dengan kemampuan siswa dan dikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan secara nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian tujuan pendidikan pada tiap-tiap jenjang pendidikan. SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan. SMAN 2 Pamekasan merupakan sekolah yang selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Informasi yang diperoleh dari observasi awal yang telah dilakukan yaitu pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 yang dilakukan oleh guru subjek penelitian, pembelajaran tersebut masih belum memenuhi standar proses BNSP. Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan pelaksanaan KTSP SMAN 2 Pamekasan di kelas X-3 pada mata pelajaran fisika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitan kelas, karena pada penelitian ini terfokus pada perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian hasil dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas.sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, dan dokumentasi perangkat pembelajaran. Data dokumentasi perangkat pembelajaran seperti PROTA, PROMES, silabus, dan RPP, serta perangkat evaluasi pembelajaran. Selain dokumen sumber data penelitian ini adalah video pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran fisika kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan (informan). Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut: wawancara, observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kean sebesar 78,08% dengan katagori cukup KTSP, sedangkan secara khusus pada perencanaan mencakup perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika. Perangkat tersebut dikembangkan secara kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh guru fisika dengan melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP ketentuan KTSP, sedangkan kean produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%, PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar 85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar 72,5%, sehingga rata-rata kean perencanaan secara keseluruhan sebesar 83,34% dengan kata gori KTSP. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika secara sudah ketentuan KTSP dengan prosentase ken sebesar 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori cukup KTSP. Pada penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian kompetensi, sedangkan keannya dengan KTSP sebesar 70%. Katakunci: KTSP, Pelajaran Fisika. PENDAHULUAN Pada dasarnya semua pengelolaan pembelajaran yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dipasrahkan sepenuhnya kepada guru di tingkat satuan pendidikan dengan kemampuan dan

2 kebutuhan. Pemerintah melalui BNSP hanya memberikan rambu-rambu secara umum berupa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai siswa, sehingga membutuhkan kemampuan guru dalam menjabarkan SK dan KD dalam bentuk indikatorindikator pencapaian hasil belajar. Indikatorindikator inilah yang dijadikan guru pengajar sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran agar kompetensi yang harus dikuasai siswa tercapai secara optimal. KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi pada muatan lokal (kemampuan siswa dan masyarakat sekitar), sehingga guru diberi kebebasan dalam menentukan indikator pembelajaran dengan kemampuan siswa dan dikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, sedangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan secara nasional bertujuan untuk menyamakan pencapaian tujuan pendidikan pada tiap-tiap jenjang pendidikan. Prosedur pembelajaran dalam KTSP sangat penting untuk diketahui dan dilakukan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan baik. Menurut Purwanto (2007: 1) prosedur pembelajaran memiliki tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga prosedur pembelajaran tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Tahap ini meliputi penyusunan program tahunan, program semester, silabus dan RPP. Oleh karena itu, guru memiliki kewajiban untuk membekali diri dengan keahlian menyusun perangkat pembelajaran untuk memenuhi tahap perencanaan tersebut. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan guru pada saat di dalam kelas. Tahap pelaksanaan lebih berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran apabila dibandingkan dengan tahap perencanaan. Hal ini dikarenakan tahap pelaksanaan pembelajaran lebih bergantung pada keahlian guru dalam mengelola kelas serta bersinggungan dengan peserta didik secara langsung. Tahap tindak lanjut dilakukan apabila guru tidak merasa puas dengan hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik. Hal ini menjadi hal yang baik ketika guru berusaha melakukan tindak lanjut pembelajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik semakin meningkat. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang bersifat kontekstual kepada peserta didik agar pembelajaran tidak terhenti hanya pada saat pembelajaran di kelas. SMAN 2 Pamekasan merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Pamekasan, sekolah ini selalu terdepan dalam melakukan pembenahan kurikulum. Untuk maksud tersebut,

3 SMA Negeri 2 Pamekasan akan menerapkan KTSP mulai tahun pelajaran 2007/2008. Penerapan KTSP di SMA Negeri 2 Pamekasan didahului dengan perumusan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai pedoman pelaksanaannya. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang dirumuskan meliputi: (1) Pedoman Umum KTSP SMA Negeri 2 Pamekasan, (2) Standar Isi Muatan Lokal, (3) Kegiatan Pengembangan Diri, dan (4) Silabus Mata Pelajaran. Peneliti telah melakukan observasi awal dengan mendatangi SMAN 2 Pamekasan, kemudian melakukan wawancara dengan semua guru fisika di SMAN 2 Pamekasan. Berdasarkan observasi tersebut terdapat temuan bahwa para guru mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan RPP, yang merupakan salah satu ranah permasalahan dalam pelaksanaan KTSP, serta yang bersedia dijadikan informan atau subjek penelitian hanya guru pengajar kelas X-3. Informan bersedia diwawancara mendalam, dipinjami perangkat pembelajaran yang disusun, diobservasi dan diambil video pelaksanaan pembelajarannya. FOKUS PENELITIAN Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian, yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika? Permasalahan tersebut dirinci menjadi beberapa sub permasalahan, rincian tersebut sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan ketentuan KTSP? 2. Bagaiman pelaksanaan proses pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan KTSP? 3. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran Fisika di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan dan keannya dengan KTSP? LANDASAN TEORI Pelaksanaan KTSP di tingkat kelas meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajran, dan penilaian hasil belajar. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran meliputi program-program (PROTA dan PROMES), silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Program-Program (PROTA dan PROMES) Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh karena itu penyusunan program tahuan dan program semester tentu merupakan satu sistem yang saling terkait. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang

4 dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program semester. Menurut Mulyasa (2007: ) PROTA minimal mencakup penetapan dan pengembangan SK dan jumlah KD, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan KD, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan, Sedangkan PROMES merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Umumnya PROMES mencakup tentang bulan, pokok bahasan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi lulusan (SKl), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah. Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan (Standar Proses BSNP;2007). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang dikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (BSNP;2007). Komponen RPP terdiri dari Judul, Identias Matapelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian Hasil Pembelajaran, dan Sumber Ajar.

5 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pembelajaran perlu (Suciati, 2002): berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptakan kondisi yang mnyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan silabus. Kegiatan Inti, pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang dikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru melakukan: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber, 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan 5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Dalam kegiatan elaborasi guru melakukan: 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tugas tertentu yang bermakna. 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, 5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, 6) memfasilitasi peserta didik

6 membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok, 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, 8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan, 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam kegiatan penutup, guru melakukan: 1) bersama sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, 3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok dengan hasil belajar peserta didik, 5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Penilaian Hasil Pembelajaran Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan penguasan materi pembelajaran. Penilaian di sekolah dan madrasah (internal) dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan pengugasan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar di kelas. Penilaian di sekolah dan madrasah digunakan untuk penentuan perbaikan, pengayaan dan penentuan kenaikan kelas. Penilaian proses pembelajaran merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan di kelas, guru berwenang untuk menentukan kreteria keberhasilan, cara, dan jenis penilaian. Penilaian

7 tersebut berorientasi pada : 1. acuan/patokan kriteria, 2. ketuntasan belajar, 3. multi alat dan cara penilaian, 4. kriteria penilaian. METODE PENELITIAN Observasi awal dan penentuan masalah Pembuatan alat ukur dan persiapan: Reduksi data Memaparkan Data Pengumpulan dan pengecekan keabsahan data Mencari Konklusi / Verifikasi Gambar 1 Prosedur penelitian Sumber : Model Miles and Huberman dalam Sugiono (2011:246) HASIL DAN PEMBAHASAN Penulisan Laporan Tabel 1 Kean Tiap Komponen Prota dengan KTSP Tahun Pelajaran 2011/2012 No Komponen PROTA Kean (%) 1 Judul dan Identitas Semester Jabaran SK dan KD Alokasi Waktu Untuk Menyelesaikan KD Jumlah Ulangan Harian dan Ulangan Umum Jumlah Waktu Cadangan 0 Berdasarkan Tabel 1, sebagian besar komponen PROTA dicantumkan dengan lengkap sehingga mempunyai kean 100%, kecuali komponen waktu cadangan karena memang tidak dicantumkan pada produk PROTA yang dibuat oleh guru fisika kelas X-3, sehingga kean komponen ini sebesar 0%. Berdasarkan rata-rata keseluruhan komponen kean PROTA yang dengan KTSP dibuat sebesar 83,33 % dengan katagori. Tabel. 2 Kean Tiap Komponen PROMES dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 No Komponen PROMES Kean (%) 1 Judul dan Identitas Bulan dan Minggu Efektif serta minggu tidak efektif Jumlah kompetensi Jumlah UH dan Ulangan Umum Alokasi waktu 50 6 Keterangan 100 Berdasarkan Tabel 2, sebagian besar komponen PROMES dicantumkan dengan lengkap sehingga sehingga muncul pada deskriptor alat ukur kean dengan KTSP dan mempunyai kean 100%, kecuali komponen alokasi waktu mempunyai kean 50% dengan KTSP. Hal tersebut terjadi karena pada komponen alokasi waktu PROMES ada beberapa KD alokasi waktunya tidak sama dengan alokasi waktu di PROTA sehingga beberapa deskriptor alokasi waktu pada alat ukur kean PROMES dengan KTSP mendapat skor nol. Secara keseluruhan kean PROMES yang dibuat dengan KTSP sebesar 91,66 % dengan katagori sangat. Tabel 3 Kean Tiap Komponen Silabus dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012

8 No Komponen Silabus Kean (%) 1 Judul dan Identitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KD Kegiatan Pembelajaran Materi Pembelajaran Penilaian 40 8 Alokasi Waktu 33 9 Sumber Belajar 100 Berdasarkan Tabel 3, sebagian besar komponen silabus dicantumkan dengan lengkap sehingga memiliki kean 100% dengan KTSP berdas arkan alat ukur kesesu aian silabus denga n Tabel 4 Kean Komponen RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran Komponen RPP KTSP, kecuali pada komponen penilaian dan alokasi waktu. Masing-masing komponen tersebut memiliki kean 40% dan 33%. Pada penilaian ada beberapa deskripotor yang tidak muncul pada silabus yang dibuat misalnya wujud penilaian yang kurang jelas dan tidak dengan indikator pencapaian kompetensi, kriteria penilaian yang ditetapkan tidak ada pada silabus. Sedangkan pada alokasi waktu juga terdapat beberapa deskriptor alat ukur kean silabus tidak muncul pada silabus misalnya alokasi waktu tidak dengan promes yang disusun. Berdasarkan paparan hal tersebut diperoleh penilaian kean silabus secara keseluruhan sebesar 85,88% dengan kriteria. Berdasarkan tabel 4, pada beberapa komponen RPP terdapat nilai keseuaian 0% yaitu pada komponen metode pembelajaran pada pertemuan ke 2dan komponen sumber belajar pada pertemuan ke 3 KD Hal tersebut terjadi karena pada kompoenen-komponen tersebut Kean (%) RPP KD 4.1 KD 4.3 RPP KD 5.1 KD 5.3 RPP KD 3.1 KD 3.2 Ke Ke Ke Judul dan Identitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pemb Materi Pemb Alokasi Waktu Metode Pemb Kegiatan Pemb. 62,5 62,5 62, , , ,5 62, Penilaian Sumber Belajar Rata- Rata memang tidak dicant umkan pada RPP. Pada kompo nen RPP Penilaian banyak yang memiliki kean 25% hal terjadi karena banyak deskriptor pada alat ukur kean tidak muncul pada RPP yang dibuat oleh guru misalnya kean alat penilaian dengan indikator, tidak ada kriteria penilaian yang jelas, rubrik penyekoran/kunci jawaban dicantumkan secara jelas dan tepat. Komponen lain yang mempunyai kean yang sama pada beberapa RPP sebesar 25% yaitu komponen indikator karena indikator yang dirumskan kurang

9 menggambarkan KD dan tidak mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada komponen RPP metode pembelajaran banyak yang memiliki kean 33%, hal ini karena pada RPP metode yang digunakan banyak tidak dikan dengan indikator dan kompetensi, serta tidak tercermin dalam langkah pembelajaran. Sedangkan komponen lain yang memiliki kean 45%, 50%, 62,5% pada deskriptor sudah muncul tetapi masi kurang sempurna misalnya pada komponen sumber belajar, kegiatan pembelajaran, metode, penilaian, dan alokasi waktu. Berikut juga disajikan kean RPP dengan KTSP: Tabel 3.5 Kean RPP dengan KTSP Semester Genap Tahun Pelajaran No. Kompetensi Dasar 1 KD 4.1 KD KD 5.1 KD KD 3.1 KD 3.2 RPP pertama ke dua ke tiga ke empat pertama ke dua ke tiga ke empat pertama ke dua ke tiga Kean Katagori (%) 64 Cukup 71 Cukup 71 Cukup 89 Sesuai 73 Cukup 77 Cukup 62 Cukup 61 Cukup 70 Cukup 76,5 Cukup 83 Sesuai Berdasarkan tabel 3.5 diatas, dapat dikatakan bahwa guru masih belum bisa menyusun RPP yang dengan tuntutan KTSP, dengan rata-rata kean secara keseluruhan adalah sebesar 72,5% dengan katagori cukup. Berdasarkan paparan perencanaan diatas, dapat dikalkulasi kean perencanaan pembelajaran dengan KTSP secara keseluruhan dari PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP. Secara prosedur guru telah melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus dan RPP seperti paparan diatas yang dengan KTSP. Kean secara produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP yaitu PROTA sebesar 83,33%, kean PROMES sebesar 91,66%, kean Silabus sebesar 85,88%, RPP sebesar 72,5%. Secara keseluruhan perencanaan mempunyai rata-rata kean sebesar 83,34% dengan katagori KTSP.

10 Berdasarkan Tabel 3.6, tahapan pembelajaran yang mempunyai kean dengan KTSP paling kecil adalah tahapan pendahuluan dengan tahapan motivasi kean kegiatan guru sebesar 50% dan kegiatan siswa 50%. tahapan apersepsi kean kegatan guru sebesar Tabel 3.6 Tabel Kean Tahapan Pembelajaran dengan KTSP membuka pembelajaran dengan salam dan doa kemudian langsung melakukan apersepsi, tidak mempersiapkan peserta didik terlebih dahulu misalnya melalui kegiatan yang menarik. Pada tahapan apersepsi guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu pada kegiatan penutup pada tahap penilaian kegiatan siswa hanya 60% dikarenakan siswa tidak melakukan refleksi pada saat pembelajaran. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan paparan tersebut, kean proses pembelajaran dengan KTSP pada Tabel 3.7 Berdasarkan tabel 3.7, secara keseluruhan kean proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru fisika kelas X-3 dengan rata-rata 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP, sedangkan kegiatan siswa mempunyai rata-rata Kean (%) ke 1 ke 2 ke 3 Rata-Rata Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Motivasi Apersepsi Pendahu 67% dan luan Inti Eksporasi kegiataan Elaborasi siswa Konfirmasi Penutup Penyimpulan %. Hal Penilaian dan refleksi ini Penggunaan bahasa, pengaturan aktu, percaya dikarenak diri dan penampilan an guru tersebut pada tahap motivasi guru hanya Tabel 3.7 Kean Proses Pembelajaran dengan KTSP sebesar 77,66% dengan katagori KTSP. Tabel 3.8 Kean Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran cukup Proses Pembelajaran Kean (%) Katagori Guru Siswa Guru Siswa pertama tanggal 16 Mei ,5 77 Sesuai Cukup Sesuai Ke dua tanggal 21 Mei Sesuai Cukup Sesuai ke tiga tanggal 24 Mei ,5 77 Sesuai Cukup Sesuai No. Komponen Penilaian Kean (%) 1 Perencanaan Penilaian 77 2 Pelaksanaan Penilaian 33 3 Pengelolaan Penilaian 100 Hasil Pembelajaran Berdasarkan Tabel 3.8, kean paling rendah adalah pelaksanaan penilaian sebesar 33%, hal tersebut dikarenakan pada pelaksanaan penilaian

11 beberapa deskriptor pada alat ukur kean tidak muncul misalnya melakukan penilaian perencaan yang dibuat oleh pendidik, pendidik menganalisis kualitas instrumen yang digunakan untuk menilai. Berdasarkan paparan tersebut kean pada penilaian hasil belajar dengan KTSP secara keseluruhan sebesar 70% dengan katagori cukup KTSP. Secara keseluruhan dari segi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran dapat dilahat kean pelaksanaan KTSP ditingkat kelas. Kean perencanaan pembelajaran sebesar 83,34%, pelaksanaan pembelajaran kegiatan guru sebesar 81,33% dan kegiatan siswa sebesar 77,66%, penilaian hasil pembelajaran secara keseluruhan sebesar 70%, sehingga mempunyai rata-rata 78,08% dengan katagori cukup KTSP. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pelaksanaan KTSP di Kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika kean sebesar 78,08% dengan katagori cukup KTSP, sedangkan secara khusus dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil dan proses pembelajaran sebagai berikut. 1. Pada perencanaan mencakup perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika. Perangkat tersebut dikembangkan secara kelompok dalam MGMP dan mandiri oleh guru fisika dengan melakukan prosedur pembuatan PROTA, PROMES, Silabus, dan RPP ketentuan KTSP, sedangkan kean produk perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada PROTA sebesar 83,33%, PROMES sebesar 91,66%, silabus sebesar 85,88%, dan RPP secara keseluruhan sebesar 72,5%, sehingga rata-rata kean perencanaan secara keseluruhan sebesar 83,34% dengan kata gori KTSP. 2. Pelaksanaan pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika secara sudah ketentuan KTSP dengan prosentase ken sebesar 81,33% kegiatan guru dengan katagori KTSP dan 77,66% kegiatan siswa dengan katagori cukup KTSP. Namun pembelajaran yang dilakukan tidak dengan RPP yang dirancang oleh guru fisika tersebut. Hal ini tidak dengan ketentuan standar proses oleh BNSP, yang menetapkan keselarasan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran. 3. Penilaian pembelajaran di kelas X-3 SMA Negeri 2 Pamekasan pada Mata Pelajaran Fisika sudah berdasarkan standar isi yaitu melalui ulangan harian dan tugas, ulangan

12 tengah semester dan ulangan akhir semester, serta terdapat pengayaan dan remidal sebagai tindak lanjut disetiap penilaian pada akhir pencapaian kompetensi, sedangkan keannya dengan KTSP sebesar 70%. SARAN Adapun saran pada penelitian ini adalah 1. Dalam kegiatan pembelajaran ada baiknya dikan dengan perencanaan pembelajaran, serta guru tetap mengikuti seminar atau workshop untuk menambah dan memperbaharui pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang baik serta KTSP dan penialaian hasil pembelajaran yang dengan KTSP. 2. Pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan sebaiknya sering mengadakan workshop pembuatan perangkat untuk mempermudah guru dalam memahami komponen perangkat pembelajaran dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan guru dalam merencankan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan penilaian hasil pembelajaran supaya terjadi keselarasan antara perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru. DAFTAR PUSTAKA A. Malik, Oemar Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin Abdul Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoretis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BNSP Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: BNSP BNSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP Departemen Agama Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama. Hernawan, Herri Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Lexy, J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Muslich, Masnur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Pedoman Bagi Pengelola Lembaga Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, dan Guru. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, Edy Strategi Belajar Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

13 Suciati Belajar dan Pembelajaran II. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Tim Penyiapan Naskah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Ke Lima Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI). Malang: Universitas Negeri Malang Press. Tim Penyusun Buku Petunjuk Teknis Praktek Pengalaman Lapangan Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Malang: UPT PPL Universitas Negeri Malang. Tim Redaksi Fokusmedia Standar Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Bandung: Fokusmedia.

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

Lebih terperinci

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Berdasar Permendiknas No 41 Th 2007 Disampaiakan pada Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran dalam Rangka Pelaksanaan KTSP Di Pendopo Cahyana/Rumah

Lebih terperinci

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :... BIODATA 1. Nama Lengkap :... 2. NIP :... 3. Jabatan :... 4. Pangkat/Golongan :... 5. Instansi :... 6. Tempat, Tanggal Lahir :... 7. Alamat Rumah :... 8. No Telpon Rumah :... 9. No HP Pribadi :... 10.Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang STANDAR Proses UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP OLEH: WIDYA WATI DOSEN PEMBIMBING: Prof. FESTIYED, MS KONSENTRASI PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010 i KATA

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

Lebih terperinci

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013 Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013 1) Linna Listia Diana Wahyu, 2) Endang Purwaningsih, 3) Asim Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD Penulis: Supinah Pujiati Penilai: Wirdayani Bambang Nugroho Editor: Yuliawanto Lay out: Rina Kusumayanti Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : Aspek Mendengarkan 9. Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian manajemen kepala sekolah. sistematis dalam suatu proses (Rohiat, 2010:14). Kedua, Griffin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian manajemen kepala sekolah. sistematis dalam suatu proses (Rohiat, 2010:14). Kedua, Griffin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Kepala Sekolah 1. Pengertian manajemen kepala sekolah Manajemen berasal dari kata, to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) GELOMBANG 4 TAHUN 2014 DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGARUH PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Suatu Penelitian terhadap Mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Almuslim) Rahmi Novalita Dosen Program Studi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG Mata Pelajaran : BAHASA LAMPUNG Kelas / Semester : XI / I Alokasi waktu : 4 X 45 ( 2 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1.

Lebih terperinci

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH A. Pandangan tentang Pembelajaran Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK Oleh : Sri Karyono A. PENDAHULUAN Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 te rutama di SMK menuntut peran guru yang optimal. Pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, temuan, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif 68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. ( memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah proses di sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pilar utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Begitu pentingnya arti pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kualitas kehidupan sehingga

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP ASISI Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu :ALJABAR 3. Menggunakan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 2 (Genap) Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televise / siaran radio

Lebih terperinci

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed. RPP DAN MATERI PKGD Prodi PGSD Penjas FIK UNY 2011 Pendahuluan Agar guru mampu melaksanakan proses pembelajaran secara baik, ia harus menyusun RPP. Oleh karenanya, guru harus memiliki kemampuan untuk menyusun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013 PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013 MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Program Pembelajaran Fisika yang dibina oleh Bapak Dr. Wartono, M.Pd Oleh Aluk Khofidatul 110321419539 Debora Febbivoyna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Belajar Menurut Nana Sudjana (2005: 28), belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ======== RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N I Kota Mungkid : IPA Biologi Materi :Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan Kelas/ Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2x40

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Dokumen-dokumen

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Dokumen-dokumen 63 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP N Ayo Belajar 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/ 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : SDN Baanyuglugur. : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VI / I : 8 x 35 menit Pert. 6 (6 minggu) I. Standar

Lebih terperinci

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu)

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu) LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu) LOGO SAKOLA Disusun Oleh : N a m a : NIP : Jabatan : Kepala SMP... Garut DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Biner Ambarita Abstrak Standar proses pembelajaran dapat terpenuhi jika sumber daya memenuhi tuntutan proses

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI

PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN P4L 2016 1 PENDAHULUAN Dinamika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas / Semester : VI / II Alokasi Waktu : 8 x 35 menit Pert. 5 (5 minggu) I. Standar Kompetensi. Memahami

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 THE STORY OF CHANGE When I was young I set out to change the world When I grew older I preceived that this was too ambitious So I set out to change my state

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 2 Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP NEGERI 2 BANJAR Kelas : VII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar kompetensi : 3. Mengapresiasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi

Lebih terperinci

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 1 2 PENDAHULUAN Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. kurikulum harus bisa

Lebih terperinci

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 REVIEW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tahap perencanaan di SMAN 1 Ngunut? Setiap kegiatan pasti memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di PKBM Budi Utama Surabaya Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pembelajaran matematika pada

Lebih terperinci

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP Mekanisme Pengembangan RPP 1. Perencanaan Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : V/I Alokasi Waktu : jam pelajaran @ 35 menit Pertemuan minggu ke- sampai ( minggu)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : x 35 menit ( pertemuan) Standar Kompetensi**.

Lebih terperinci